ANALISIS SEMIOTIKA KARIKATUR JOKOWI DI INILAH.COM DALAM SUB- KANAL BERITA KARIKATUR EDITORIAL SEBAGAI MEDIA KRITIK POLITIK
|
|
- Suharto Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS SEMIOTIKA KARIKATUR JOKOWI DI INILAH.COM DALAM SUB- KANAL BERITA KARIKATUR EDITORIAL SEBAGAI MEDIA KRITIK POLITIK Giovanny Pattiasina Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat Telp. (62-21) giovannypattiasina@rocketmail.com Dosen Pembimbing: Gayes Mahestu S.S., M.I.Kom Abstract The purpose of this research is to find out the meaning of denotation, connotation of Jokowi's caricature in Inilah.com in the period of January February 2015, and and myths that were in society of Jokowi's caricature in Inilah.com in the period of January February The theoretical basis of this research using a Roland Barthes's semiotic. The approach of this research is qualitative, it's used to know and analyze what's unseen, or in the other words is to see the hidden communication message in those caricatures. The result of this research is there's a denotation meaning seen from some signs in the caricature like figures, face expression, body movement, words, lizard and crocodile, Jokowi's shadow, and a house with political party as a symbol. The connotation meaning seen from the message behind a sign that is seen from denotation meaning. And the myth in society strengthen the connotation meaning by seeing the articles in the others online news. The conclusion of this research is, that there meaning of denotation which always present character Jokowi, connotations of the presence of character Jokowi in each caricature is a criticism to government Jokowi, and the myth of the caricatures is a political criticism for Jokowi in the chaos between the KPK with the Polri that is true. Keywords: semiotic, caricature, Jokowi, critic, politic, KPK, Polri, Inilah.com.
2 Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui makna denotasi, konotasi dalam karikatur Jokowi di Inilah.com dalam Sub-kanal berita Karikatur Editorial bulan Januari 2015 Februari 2015, dan mitos yang berada di dalam masyarakat terhadap karikatur Jokowi di Inilah.com bulan Januari 2015 Februari Landasan teori penelitian ini menggunakan semiotika Roland Barthes. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif, dipakai untuk mengetahui dan menganalisis apa yang justru tidak terlihat, atau dengan kata lain ingin melihat isi komunikasi yang tersirat dalam karikatur-karikatur tersebut. Hasil penelitian terdapat makna denotasi yang dilihat dari beberapa tanda dalam karikatur seperti gambar tokoh-tokoh, ekspresi wajah, gerakan badan, kata-kata, gambar cicak dan buaya, bayangan tokoh Jokowi, dan rumah dengan simbol partai poltik. Makna konotasi dilihat dari makna dibalik dari sebuah tanda-tanda yang dilihat oleh makna denotasi. Dan mitos yang berada di dalam masyarakat menguatkan makna konotasi tersebut dengan melihat dari artikel-artikel portal berita online lainnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, terdapat makna denotasi yang selalu memunculkan tokoh Jokowi pada setiap karikatur, makna konotasi dari munculnya tokoh Jokowi di setiap karikatur adalah sebuah kritik untuk pemerintahan Jokowi, dan mitos dari setiap karikatur tersebut adalah sebuah kritik politik untuk Jokowi dalam kisruhnya antara KPK dengan Polri benar adanya. Kata kunci: semiotika, karikatur, Jokowi, kritik, politik, KPK, Polri, Inilah.com. PENDAHULUAN Korupsi sendiri sudah menjadi budaya dalam Indonesia. Dikutip dari (Wijayanto, 2009: 4-5) di Indonesia, korupsi mulai terjadi sejak zaman kerajaan. Bahkan, VOC bangkrut pada awal abad ke-20 akibat korupsi yang merjalela ditubuhnya. Dengan itulah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi di bentuk pada Desember 2003 berdasarkan UU No.30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi. Dalam UU tersebut disebutkan bahwa KPK dibentuk karena lembaga pemerintah yang menangani perkara tindak pidana korupsi belum berfungsi secara efektif dan efisien dalam memberantas tindak pidana korupsi. KPK pada 30 Juni 2009, secara terbuka dituduh melakukan penyadapan terhadap telepon seluler Susno Duadji dengan mengatakan bahwa ada lembaga yang telah secara sewenang-wenang menyadap telepon selulernya. Polri juga menetapkan dua pimpinan KPK sebagai tersangka, yaitu Chandra M. Hamzah, dan Bibit Samad Rianto, bahkan sempat menahan mereka berdua. Dalam wawancara Tempo dengan Susno Duadji yang dimuat di Majalah Tempo edisi 6-12 Juli 2009, ia mengatakan Cicak kok mau melawan buaya. Susno menilai KPK (Cicak) bodoh karena berani dengan Polri (Buaya), khususnya dengan Kabareskrim yaitu dia sendiri. Dan dari sinilah muncul istilah Cicak vs Buaya, dan dikenal juga sebagai Cicak vs Buaya Jilid I. Pada Juli 2012, kisruh antara KPK dengan Polri terdengar kembali, setelah KPK menetapkan mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri, yaitu Irjen Djoko Susilo sebagai tersangka kasus korupsi di proyek simulator ujian SIM, tiba-tiba Polri mengumumkan juga sebenarnya sedang menyelidiki kasus korupsi yang sama. Pada 5 Oktober 2012, sejumlah aparat kepolisian mengepung Gedung KPK untuk menangkap salah satu penyidik KPK yang juga berasal dari Polri, Komisaris (Pol) Novel Baswedan.
3 Kisruh yang seperti terulang lagi dari kedua institusi hukum itu dikenal sebagai Cicak vs Buaya Jilid II. Dari kedua kalinya kisruh tersebut selalu diselesaikan dan diredamkan oleh Presiden ke-6 Republik Indonesia yaitu Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono atau biasa dipanggil SBY. Pada awal bulan Januari 2015 di masa pemerintahan Ir. H. Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi sebagai Presiden ke-7 Republik Indonesia. Terulang kembali kisruh Cicak vs Buaya tersebut. Gambar 1.1 Kronologi Kisruhnya KPK-Polri Sumber: BBC Indonesia, 16 Februari 2015, Kronologi kasus Budi Gunawan dan ketegangan KPK-Polri Ketegangan kisruh ini terdapat dan ramai dalam media massa. Dalam portal berita online banyak yang memuat artikel-artikel tentang kisruhnya antara KPK dengan Polri yang biasa disebut Cicak vs Buaya. Seperti dalam portal berita online Detik.com pada hari Sabtu, 24 Januari :54 WIB yang berjudul Penangkapan BW dan Siklus 3 Tahunan Ketegangan KPK dengan Polri. Berkembangnya kisruh Cicak vs Buaya pada masa pemerintahaan Jokowi seperti siklus 3 tahunan. Berkembangnya kisruh tersebut menyoroti Jokowi juga, seperti dalam Okezone.com pada hari Minggu, 3 Mei :07 WIB dengan judul artikel Konflik KPK dan Polri Terjadi karena Jokowi Lemah. Dalam artikel tersebut terlihat juga perbandingan Jokowi dengan SBY. Dilihat juga karena kisruh antara KPK dengan Polri pernah terjadi dua kali, perbandingan ini menyoroti sikap Jokowi sebagai presiden dalam menangani dan menyelesaikan kisruh kedua institusi hukum negara itu. Yang menariknya bukan hanya portal berita online yang terdapat artikel dengan isi tulisan mengenai kisruhnya dan ketegangan antara KPK dengan Polri. Terdapat juga beberapa karikatur yang berisikan kisruh tersebut. Makna karikatur secara umum, sebenarnya adalah suatu bentuk lucu, janggal atau berlebihan (Suprana, 2009:14). Karikatur juga dapat dipakai untuk penyebaran kritikan dan opini atas suatu kejadian atau masalah-masalah. Karikatur adalah bagian dari opini penerbit yang dituangkan dalam bentuk gambar-gambar khusus. Semula, karikatur ini hanya merupakan selingan atau ilustrasi belaka. Namun pada perkembangan selanjutnya, karikatur dijadikan sarana untuk menyampaikan kritik yang sehat. Kritik yang sehat maksudnya, pejabat pemerintah atau tokoh masyarakat yang menjadi objek komik-kartun dan karikatur pun tidak tersinggung, tetapi justru sebaliknya merasa senang karena dirinya diangkat kepermukaan oleh kartunis (Sobur, 2013:140). Karikatur telah menjadi alat kontrol jika media lainnya dirasakan tidak dapat efektif. Dengan visualnya karikatur dapat masuk di benak lapisan masyarakat. Penggunaan kata-kata dalam karikatur pun menambah pemaknaan yang luas. Karikatur dalam rubrik berita, menjadi suatu ruang opini yang santai dan menarik perhatian khalayak. Media pers Indonesia menampilkan komik-kartun dan karikatur sebagai ungkapan kritis terhadap berbagai masalah yang berkembang secara tersamar, dan tersembunyi (Sobur, 2013:140). Peneliti tertarik dalam meneliti karikatur pada portal berita Inilah.com yang mempunyai subkanal berita karikatur editorial yang memuat beberapa karikaturnya dalam portal berita online Inilah.com setiap ada pemberitaan atau informasi-informasi didalam masyarakat. Atau bisa dibilang sub-kanal berita karikatur editorial ini selalu update dalam menampilkan karikatur didalam portal berita online Inilah.com. Ada khas dari karikatur editorial Inilah.com, yaitu di dalam setiap karikaturnya terdapat gambar orang yang berkuping besar dan selalu mempunyai perkataan disetiap karikaturnya. Dilihat gambar orang yang berkuping besar ini seperti opini media yang berasal dari opini publik yang ada. Dalam hal ini membuat portal berita online Inilah.com dalam karikatur editorialnya dijadikan objek penelitian, karena karikatur terdapat tanda-tanda yang ingin disampaikan ke khalayak, isinya yang tidak hanya tulisan berita tetapi terdapat juga gambar atau karikatur yang
4 memrepresentasikan kritik politik dengan lebih sehat. Dikatakan kritik sehat karena penyampainnya dilakukan dengan gambar-gambar lucu dan menarik (Sobur, 2013: 140). Karikatur ini peneliti melihat menjadi sebuah pesan komunikasi dari media yang merupakan kritikan dari politik Jokowi pada saat kisruhnya antara KPK dengan Polri. Karena peneliti ingin melihat makna kritik politik dalam karikatur yang berasal dari tanda-tanda di dalamnya tersebut, maka dari itu peniliti menggunakan analisis semiotika. Analisis semiotika adalah penelitian yang dirasakan memiliki tanda-tanda, dan berupaya untuk menemukan makna dari tanda yang muncul tersebut. Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda (Sobur, 2013:15). Semiotik sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan sosial memahami dunia sebagai sistem hubungan yang memiliki unit dasar yang disebut dengan tanda. (Sobur, 2012:87). Tanda pada massa itu masih bermakna sesuatu hal yang menunjukan pada adanya hal lain. Contohnya, asap menandai adanya api (Sobur, 2012:95). METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Paradigma ini melihat komunikasi sebagai produksi dan pertukaran makna, yang menjadi titik perhatian bukan bagaimana seseorang mengirim pesan, tetapi bagaimana masing-masing pihak dalam lalu lintas komunikasi saling memproduksi dan mempertukarkan makna. Disini diandaikan tidak ada pesan dalam arti yang statis yang saling dipertukarkan dan disebarkan. Pesan itu sendiri dibentuk secara bersama-sama antara pengirim dan penerima atau pihak yang berkomunikasi dan dihubungkan dengan konteks sosial dimana mereka berada. Fokus pendekatan ini adalah bagaimana pesan politik dibuat dan diciptakan oleh komunikator dan bagaimana pesan secara aktif ditafsirkan oleh individu sebagai penerima (Eriyanto, 2011:46). Penelitian ini mencoba menguak makna dibalik simbol-simbol dalam karikatur Jokowi di portal berita online Inilah.com. Dari karikatur itu peneliti melihat sebagai sebuah kritik politik tentang politik Jokowi dalam kisruhnya antara KPK dengan Polri. Dengan begitu penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Karena bukan hanya sebuah karikatur Jokowi saja Inilah.com tampilkan dalam sub-kanal berita karikatur editorial, melainkan terdapat sebuah makna yang terkandung dalam karikatur itu yang tergantung dari fakta dipahami dan dimaknai. Menurut (Bungin, 2008:238) mengatakan paradigma konstruktivisme bersifat reflektif dan dialektikal. Antara peneliti dan subjek yang diteliti, perlu terciptanya empati dan interaksi dialektis agar mampu merekonstruksi realitas yang diteliti melalui metode kualitatif seperti observasi partisipasi. Yang sudah dilihat dari paradigma, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Kualitatif. Moleong, mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah, yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti. (Herdiansyah, 2010:9). Pada penelitian ini digunakan metode kualitatif deskriptif, karena metode kualitatif deskriptif dapat disimpulkan sebagai sebuah metode yang bertujuan untuk melukiskan atau menggambarkan keadaan di lapangan secara sistematis dengan fakta-fakta juga interpretasi yang tepat dan data yang saling berhubungan, serta bukan hanya untuk mencari kebenaran mutlak tetapi pada hakekatnya mencari pemahaman observasi. Metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menggabungkan antara variabel satu dengan yang lain (Sugiyono, 2012: 35). Karena itu pengungkapan makna dalam keenam karikatur Jokowi itu sendiri berhubungan dengan kisruhnya KPK dengan Polri yang sedang terjadi. Dan pengungkapan makna itu ingin melihat kritikan atas jalannya politik Jokowi. HASIL DAN BAHASAN Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan segnifikasi tahap pertama yaitu makna denotasi, dan signifikasi tahap kedua yaitu makna konotasi dan mitos. Dengan itu, peneliti menemukan pengungkapan makna dibalik tanda tanda dalam karikatur Joko Widodo sebagai media kritik politik dalam masa kisruhnya antara KPK dengan Polri di portal berita online Inilah.com. Dalam makna denotasi dari keenam karikatur Terdapat gambar tokoh Jokowi, Budi Gunawan, Abraham Samad, Prabowo, juga terdapat gambar wajah orang yang bertelinga besar disetiap karikatur, dan gambar cicak dan buaya. Baju yang dipakai
5 oleh tokoh-tokoh. Dan yang selalu ada yaitu gambar tokoh Jokowi, dalam berbagai ekspresi wajah, gerakan badan, maupun kata-kata. Terdapat pula bayangan dari tokoh Jokowi, dan gambar rumah dengan lambang partai politik. Makna konotasi dari keenam karikatur Dari makna denotasi tersebut, peneliti melihat makna-makna dibalik dari beberapa tanda yang ada didalam keenam karikatur. Makna yang diungkap berasal dari tokoh-tokoh dengan berbagai ekspresi wajah, gerakan badan, maupun kata-kata. Baju yang dipakai tokoh-tokoh, bayangan dari tokoh Jokowi, dan gambar rumah dengan lambang partai politik. Mitos di dalam masyarakat dari keenam karikatur Karikatur pertama dengan Judul: Budi Gunawan Tersangka KPK Selasa, 13 Januari :56 WIB. Kritik didalamnya perbedaan keputusan dari Presiden dan dari KPK atas status satu orang ini yaitu Budi Gunawan membuat rakyat tidak mengerti ada apa dengan Budi Gunawan ini. Keputusan Presiden yang dirasa kurang tepat, karena di sisi lain pengumuman Budi Gunawan sebagai tersangka korupsi. Dan dengan sikap Budi Gunawan yang tetap tenang bahkan seolah tidak terjadi apa-apa, padahal ia dinyatakan sebagai tersangka kasus korupsi oleh KPK. Karikatur kedua dengan judul Beban Berat Pak Presiden, Sabtu, 24 Januari :44 WIB. Kritik didalamnya kisruh yang berkembang setelah KPK mengumumkan Budi Gunawan sebagai tersangka korupsi dan di lanjutkan dengan penangkapan beberapa anggota KPK oleh Polri ini menambah pekerjaan Presiden saja. Di dalam karikatur denotasinya Presiden seperti ingin mengangkat barbell yang berat, tetapi badannya bergetar tidak mampu. Melihat menjadi kritikan untuk Presiden yang terkesan tidak mampu menyelesaikan kisurhnya kedua institusi hukum tersebut. Dan sikap Joko Widodo yang tidak adil, karena tidak acuh dengan apa yang terjadi oleh KPK. KPK yang diserang Polri seperti menangkap para pemimpin KPK ini tidak di pedulikan oleh Joko Widodo Karikatur ketiga dengan judul 100 Hari Jokowi, Kamis, 29 Januari :11 WIB. Kritik didalam karikatur tersebut melihat 100 hari kerja Joko Widodo sebagai Presiden ini. Masih banyak permasalahan-permasalahan rakyat yang dimana rakyat tidak puas dengan kinerja Joko Widodo sebagai Presiden. Apalagi ditambah kisruhnya antara KPK dengan Polri membuat nilai jelek 100 hari kerja Presiden saja. Omong kosong yang biasa sebelum terpilih menjadi Presiden mempunyai rencana-rencana manis. Karikatur keempat dengan judul Pertemuan Prabowo dan Jokowi, Jumat, 30 Januari :53 WIB. Kritikan Joko Widodo mengenai kisruhnya antara KPK dengan Polri yang ditujukan kepada koalisinya. Kritikan itu dilakukan pertemuan dengan Prabowo, pertemuan ini berkaitan pembicaraan tentang kisruhnya antara KPK dengan Polri. Itu dianggap sebagai sentilan terhadap koalisinya yang tidak mendukung keputusannya. Cara Presiden seperti tidak punya kemampuan untuk menaklukan konflik dari kedua institusi ini. Seperti harus melapor kepada orang lain, yang orang lain itu adalah rivalnya sendiri dalam capres kemarin. Melihatkan Prabowo yang lebih mempunyai kekuatan karena Joko Widodo seperti meminta dukungan olehnya. Karikatur kelima dengan judul Jokowi Cari Dukungan, Minggu, 1 Februari :05 WIB. Kritiknya tanpa ada dukungan dari Koalisi Indonesia Hebat, dan Prabowo beserta oposisinya Joko Widodo tidak punya kekuatan untuk mengurusi kisruh antara KPK denga Polri tersebut. Dengan kekuatan sendiri Joko Widodo sebagai Presiden tidak punya apa-apa dalam mengurusi konflik dalam negara ini. Joko Widodo yang menunjukan bahwa koalisi mempunyai kekuatan yang lebih kecil, dibandingkan kekuatan Prabowo dan oposisinya. Dan juga menjadi sorotan jika Presiden tidak dapat melakukan keputusan keputusan dalam beberapa hal, kecuali mendapatkan kekuatan-kekuatan dari pihak lain. Karikatur keenam dengan judul Akankah Jokowi Berpisah dengan PDIP?, Kamis, 12 Februari :09 WIB. Kritik didalamnya keputusan keputusan Presiden dirasa ada sebuah intervensi dari suatu partai politik yaitu PDI Perjuangan. Presiden seperti masih dikuasai oleh PDI Perjuangan tersebut. Dan seharusnya keputusan yang dibuat Presiden bukan karena ada suatu pihak yang masuk demi kepentingannya. Sikap Joko Widodo yang melekat dari intervensi PDI Perjuangan.
6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan teori-teori semiotika Roland Barthes, penulis menarik kesimpulan makna denotasi, konotasi, dan mitos yang terkandung dalam keenam karikatur Jokowi dari bulan Januari 2015 sampai Februari Makna denotasi dalam karikatur Jokowi di Inilah.com dalam Sub-kanal berita Karikatur Editorial bulan Januari 2015 sampai Februari 2015 adalah terdapat gambar tokoh dengan wajah Jokowi, Budi Gunawan, Abraham Samad, Prabowo, baju yang dipakai oleh tokohtokoh, juga terdapat gambar wajah orang yang bertelinga besar disetiap karikatur, dengan berbagai ekspresi wajah, gerakan badan, juga kata-kata yang bersinggungan dengan kisruhnya antara KPK dengan Polri. Terdapat pula gambar cicak dan buaya, rumah dengan lambang partai politik. 2. Makna konotasi dalam karikatur Jokowi di Inilah.com dalam Sub-kanal berita Karikatur Editorial bulan Januari 2015 sampai Februari 2015 adalah di setiap karikatur terdapat gambar tokoh Jokowi dengan suatu makna kritikan terhadap jalannya pemerintahan dalam era Jokowi dan pengambilan sikap Jokowi. Kritikan terhadap politik Jokowi tersebut berhubungan dalam kisruhnya antara KPK dengan Polri. 3. Mitos dalam karikatur Jokowi di Inilah.com dalam Sub-kanal berita Karikatur Editorial bulan Januari 2015 sampai Februari 2015 adalah kritikan terhadap politik Jokowi tersebut berhubungan dalam kisruhnya antara KPK dengan Polri benar adanya. Dilihat dalam opiniopini masyarakat dan para ahli yang diambil melalui beberapa artikel dalam portal berita online lainnya. Saran Karikatur editorial dalam portal berita online Inilah.com yang menyajikan berbagai makna dari teks dan gambarnya akan menghadirkan kritik-kritik mengenai beberapa kejadian penting dengan beragam dan secara subjektif oleh pembacanya. Diharapkan dari portal berita online atau medianya lebih mempertegas lagi penekanan pada tanda- tanda didalam karikatur tersebut. Hal ini dirasa akan terasa mudah dalam menelaah makna dalam karikatur ini. Redaksi karikatur editorial portal berita online Inilah.com lebih sering lagi melihat dari sisi kualitas karikatur yang diangkat. Jangan hanya mempunyai karikatur yang update, tetapi tidak memiliki sisi informatifnya bagi pembaca. Dari tim pembuat karikatur editorial portal berita online Inilah.com lebih sensitif lagi terhadap kritik politik didalam masyarakat. Dan karikatur harus mewakili dari tagline Inilah.com sendiri, yaitu Telinga, Mata, dan Hati Rakyat. Seperti suara-suara rakyat yang dikemukakan oleh portal berita online ini. Peneliti merasa dari media perlu memberikan pemahaman kepada pembaca tentang karikatur editorial ini. Peneliti melihat kurangnya pemahaman masyarakat terhadap sub-kanal berita karikatur editorial ini karena merupakan suatu kartun opini, sehingga pembaca dapat mudah memahami kritik dari media dan ditunjukan kepada siapa kritikan itu sendiri. REFERENSI Buku Astar Hadi, Nurudin. (2005). Matinya Dunia Cyberspace: Kritik Humanis Mark Slouka Terhadap Jagat Maya. Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS). Bungin, Burhan. (2008). Sosiologi Komunikasi (Teori, Paradigma, dan Discourse Teknologi Komunikasi di Masyarakat) (cetakan ke-3). Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Basuki, Sulistyo. (2010). Metode Penelitian. Jakarta : Penaku. Cangara, Hafied. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.. (2008). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Creswell, John W. (2010). Research Design (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
7 Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala, dan Siti Karlinah. (2012). Komunikasi Massa: Suatu Pengantar (Edisi Revisi).Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Eriyanto. (2011). Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Firsan Nova. (2009). Crisis Public Relations: Bagaimana PR Menangani Krisis Perusahaan. Jakarta: Grasindo. Fitryan G. Dennis. (2008). Bekerja Sebagai Wartawan. Jakarta: PT. Penerbit Erlangga Mahameru. Herdiansyah, Haris. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Kriyantono, Rachmat. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Marc Gobe, Bayu Mahendra. (2005). Emotional Branding: Paradigma Baru Untuk Menghubungkan Merek Dengan Pelanggan.Jakarta: Erlangga. Mcquail, Denis. (2011). Teori Komunikasi Massa (Edisi 6 Buku 1). Jakarta: Salemba Humanika. Morissan. (2010). Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Prenada Media Group. Sukmadinata, Nana Syaodih (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa.Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Pawito. (2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Sosisal (LKiS). Semma, Mansyur. (2008). Negara dan Korupsi: Pemikiran Mochtar Lubis Atas Negara, Manusia Indonesia, dan Perilaku Politik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Sobur, Alex. (2012). Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.. (2013). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta. Suprana, Jaya. (2009). Naskah-naskah Kompas.Jakarta : Elex Media Komputindo. Surbakti, Ramlan. (2010). Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo. Sutrisno, Mudji. (2006). Oase Estetis: Estetika Dalam Kata dan Sketza. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Tinarbuko, Sumbo. (2008). Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra. Wijayanto, Ridwan Zachrie. (2009). Korupsi Mengorupsi Indonesia : Sebab, Akibat, dan Prospek Pemberantasan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. (2011). Semiotika Komunikasi - Aplikasi praktis bagi penelitian dan skripsi komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media. Website
8 tyo.yakin.ada.intervensi.megawati. Jurnal dan Skripsi Alvian Lesmana. (2014). Analisa Semiotika Iklan Produk Rokok di Televisi (iklan dunhill mild versi 40 cuts). Skripsi program Sarjana pada London School Public Relation: Tidak diterbitkan. Andi Caturisma J. (2011). Analisis Semiotika Karikatur Oom Pasikomdi Harian Kompas sebagai Media Kritik. Skripsi program Sarjana pada Universitas Hasanuddin: Tidak diterbitkan Iro Sani. (2012). Political Cartoons as a Vehicle of Setting Social Agenda: The Newspaper Example. Skripsi program Sarjana pada Department of English, FBMK, UPM, Serdang, Malaysia: Tidak diterbitkan. Muhammad Akbar Sajid. (2014). Semiotic Representations of America in Pakistani Media: A Critical Discourse Analysis of the Pakistani Newspaper s Semiotic Discourses. Bahauddin Zakariya University, Multan, Pakistan. Sarah Annisa Faadilah Mamonto. (2012). Analisis Karakter Anti-Kekerasan pada Tokoh Jude dalam Film Across The Universe (Studi Semiotika Roland Barthes). Skripsi program Sarjana pada Binus University: Tidak diterbitkan. RIWAYAT PENULIS Giovanny Pattiasina lahir di kota Tangerang pada tanggal 28 Oktober Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ilmu Komunikasi Pemasaran pada tahun 2015.
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Korupsi adalah suatu perbuatan untuk menguntungkan diri sendiri, dan secara tidak langsung dapat merugikan negara dan orang banyak. Korupsi menurut Mahzar
Lebih terperinciANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PENANGKAPAN WAKIL KETUA KPK BAMBANG WIDJOJANTO (Studi di Majalah Berita Mingguan Tempo Edisi Februari 2015)
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PENANGKAPAN WAKIL KETUA KPK BAMBANG WIDJOJANTO (Studi di Majalah Berita Mingguan Tempo Edisi 02-22 Februari 2015) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Lebih terperinciKPK vs Budi Gunawan.
KPK vs Budi Gunawan http://www.gatra.com/fokus-berita/131582-denny-indrayana-kpk-vs-budi-gunawan.html 29 January 2015 09:49 Denny Indrayana (ANTARA/Rosa Panggabean) Jakarta, GATRAnews - Hukum itu memperjuangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komisi Pemberantasan Korupsi adalah komisi di Indonesia yang dibentuk pada tahun 2003 untuk mengatasi, menanggulangi dan memberantas korupsi di Indonesia. Komisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Utusan Polri dengan inisial AA dan AD, datang ke Gedung Komisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Utusan Polri dengan inisial AA dan AD, datang ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kamis 4 Oktober, pukul 20.00. Alasan mereka datang adalah untuk meminta salah
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Elvinaro, dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2005.
DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro, dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2005. Bungin, Burhan, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Kata Paradigma berasal dari Bahasa yunani, paradeigma, yang bearti pola, Thomas Kuhn (1962) menggunakan kata paradigma untuk menunjukan kerangka konseptual
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Paradigma Penelitian Paradigma yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah paradigma teori kritis (critical theory). Aliran pemikiran paradigma ini lebih senang
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Pandangan konstruktivis memelihat realitas sebagai hasil konstruksi
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. ParadigmaKonstruktivis Pandangan konstruktivis memelihat realitas sebagai hasil konstruksi manusia atas realitas. Konstruktivisme melihat bagaimana setiap orang pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini
73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini bersifat desktiptif dalam ranah kualitatif. Deskriptif adalah sifat penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rencana Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi bukan lagi menjadi isu baru di Indonesia. Rencana tersebut sudah ada sejak tahun 2010. Dikutip dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ruben (1984, h. 189) mengungkapkan Mass media such as newspaper,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Media merupakan sarana untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Dimana media massa berperan sebagai penyaji realita dalam kehidupan masyarakat.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam hal ini penulis ingin mengetahui bagaimana nilai pendidikan pada film Batas. Dalam paradigma ini saya menggunakan deskriptif dengan pendekatan
Lebih terperinci87 DAFTAR PUSTAKA Agustiani, Hendrianti. Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitannya Dengan Konsep Diri Dan Penyesuaian Diri Pada Remaja, PT Refika Aditama, Bandung. 2006. Ardianto, Elvinaro dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Berita adalah proses simbolis di mana realitas diproduksi, diubah, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Berita adalah proses simbolis di mana realitas diproduksi, diubah, dan dipelihara (Carey, 1999, h.243). Media massa memiliki kekuatan dalam membentuk persepsi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif.
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif. Dengan ini peneliti menempatkan diri sebagai pengamat dalam memaparkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berfungsi secara efektif sebagai salah satu alat penyebar informasi kepada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa disamping dijadikan sebagai referensi oleh masyarakat juga digunakan untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. Media massa telah berfungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun ini merupakan tahun demokrasi bagi masyarakat Indonesia. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan bahwa tahun 2014 adalah tahun
Lebih terperinciKondisi Hukum SETELAH KASUS BG LSI DENNY JA FEBRUARI 2015
Kondisi Hukum SETELAH KASUS BG LSI DENNY JA FEBRUARI 2015 Setelah Kasus BG Pencalonan Budi Gunawan (BG) sebagai Kapolri merupakan salah satu isu paling menarik dan paling menyita perhatian publik dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa sebagai four estate
Lebih terperinciKONSTRUKSI PEMBERITAAN KONFLIK ATAU PERSETERUAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK) DAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA (POLRI)
KONSTRUKSI PEMBERITAAN KONFLIK ATAU PERSETERUAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK) DAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA (POLRI) (Analisis Framing pada Harian KOMPAS dan REPUBLIKA edisi 24-31 Januari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. massa sangat beragam dan memiliki kekhasan yang berbeda-beda. Salah satu. rubrik yang ada di dalam media Jawa Pos adalah Clekit.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan bagian yang tidak terpisahkan di dalam masyarakat. Media massa merupakan bagian yang penting dalam memberikan informasi dan pengetahuan di dalam
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Tajuk rencana SKH Kompas lebih banyak menjalankan fungsi
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Tajuk rencana SKH Kompas lebih banyak menjalankan fungsi menjelaskan berita, bentuk tajuk lebih bersifat informatif, dan penulis tajuk rencana SKH Kompas lebih banyak memilih
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma menurut Mustopadidjaja adalah teori dasar atau cara pandang yang fundamental, dilandasi nilai-nilai tertentu, dan berisikan teori pokok,
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Sebagai media baru yang berbasis teknologi, website bisa dikatakan memenuhi kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung kinerja Public Relations
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pesan yang terkandung dalam kartun editorial disajikan sebagai suatu bentuk kritik sosial yang memiliki kadar humor, mengedepankan estetika serta pesan kritik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian ini paradigma yang digunakan yakni pradigma kontruksionis. Paradigma menurut Bogdan dan Bikien adalah kumpulan longgar dari sejumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemilu 2014 merupakan kali ketiga rakyat Indonesia memilih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemilu 2014 merupakan kali ketiga rakyat Indonesia memilih pemimpinnya secara langsung. Hal ini mempunyai makna yang sangat strategis bagi masa depan bangsa
Lebih terperinciKRITIK TERHADAP MORAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DALAM KARIKATUR POLITIK
KRITIK TERHADAP MORAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DALAM KARIKATUR POLITIK (Analisis Semiotik Anggota DPR RI dalam Buku Politik Santun Dalam Kartun :Kartun Politik Karya M. Mice Misrad) SKRIPSI Diajukan kepada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menurut Harmon dalam Octavia adalah cara mendasar untuk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma menurut Harmon dalam Octavia adalah cara mendasar untuk mempersepsi, berpikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memberikan informasi. Sebagai media penerbitan berkala, isi surat kabar tidak. melengkapi isi dari surat kabar tersebut.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media cetak seperti surat kabar memiliki peranan yang penting dalam memberikan informasi. Sebagai media penerbitan berkala, isi surat kabar tidak hanya berupa fakta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memperoleh suara 20%. Perolehan suara tertinggi dimiliki oleh PDIP
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilu legislatif 2014 sudah selesai. Hasilnya tidak ada satu partai pun yang memperoleh suara 20%. Perolehan suara tertinggi dimiliki oleh PDIP dengan angka 18,95%,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan paradigma kritis. Paradigma kritis menyajikan serangkaian metode dan perspektif yang memungkinkan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penilitian adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebebasan pers merupakan salah satu indikator penting dalam membangun suatu negara yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia. Pasca reformasi 1998 media massa
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. berhubungan dengan kerangka-kerangka analisis di bab sebelumnya. Berikut
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Dari analisis yang telah dilakukan, peneliti mengambil benang merah yang berhubungan dengan kerangka-kerangka analisis di bab sebelumnya. Berikut beberapa kesimpulan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
115 BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan pemberitaan Harian Sore Surabaya Post terhadap Prabowo-Hatta selama kampanye pilpres 2014 menunjukan tingkat objektivitas
Lebih terperinciHUBUNGAN TERPAAN IKLAN PASANGAN CALON PRESIDENDAN WAKIL PRESIDEN DI TELEVISI DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH
HUBUNGAN TERPAAN IKLAN PASANGAN CALON PRESIDENDAN WAKIL PRESIDEN DI TELEVISI DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH (Studi pada Pemilih Pemula di Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang) SKRIPSI Diajukan Kepada
Lebih terperinciPEMAKNAAN KARIKATUR OOM PASIKOM PADA HARIAN KOMPAS EDISI 10 SEPTEMBER 2016
PEMAKNAAN KARIKATUR OOM PASIKOM PADA HARIAN KOMPAS EDISI 10 SEPTEMBER 2016 I Wayan Nuriarta Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain-Institut Seni Indonesia Denpasar Abstrak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini memiliki signifikasi berkaitan dengan kajian teks media atau berita, sehingga kecenderungannya lebih bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahun 2014 lalu merupakan tahun yang cukup penting bagi perjalanan bangsa Indonesia. Pada tahun tersebut bertepatan dengan dilaksanakan pemilihan umum yang biasanya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menerangkan metode-metode atau cara-cara. Sedangkan penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metodologi berasal dari kata methodology yang maknanya ilmu yang menerangkan metode-metode atau cara-cara. Sedangkan penelitian terjemahan dari
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat interpretatif yaitu peneliti melakukan pengamatan langsung secara menyeluruh dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertipe deskriptif dengan menggunakan pendekatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bertipe deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode kualitatif memungkinkan peneliti mendekati data sehingga mampu mengembangkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. komunikasi yang terjadi antarmanusia. Menurut Moloeng paradigma merupakan pola
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma ialah bagaimana kita memandang dunia. Dalam penelitian komunikasi, paradigma digunakan untuk melihat gambaran umum bagaimana komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. dan membentuk opini public (Hamad, 2004: 15).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media massa telah berfungsi sebagai alat propaganda paling efektif, di samping dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. Media
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Sandungan Si Anak Emas Presiden. Menurut Pan dan Kosicki, berita merupakan
BAB VI PENUTUP 5.3. Kesimpulan Menanggapi peristiwa pengunduran diri Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Alfian Mallarangeng, majalah Detik menurunkan berita dengan judul Sandungan Si Anak Emas Presiden.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
31 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tentang kecenderungan ketidakberpihakan (impartiality) media dalam pemberitaan konflik KPK dan POLRI dalam kasus pengadaan simulator
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang diperoleh peneliti mengenai tingkat pengetahuan masyarakat pembaca brosur mengenai SIM online, diperoleh hasil yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Surat kabar merupakan media massa cetak yang menyampaikan informasinya dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surat kabar merupakan media massa cetak yang menyampaikan informasinya dengan tulisan yang berisi fakta dari suatu peristiwa. Hal ini menyebabkan surat kabar menjadi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian kualitatif melalui proses induktif, yaitu berangkat dari konsep khusus ke umum, konseptualisasi, kategori, dan deskripsi yang dikembangkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui bagaimana nilai Humanisme dan Budaya pada film Okuribito. Dalam penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana komunikasi yang paling efektif, karena film dalam menyampaikan pesannya yang begitu kuat sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemunculan korupsi di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk ringan atau berat, terorganisasi atau tidak. Walaupun korupsi sering memudahkan kegiatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dahulu, peneliti-peneliti komunikasi massa telah menyadari betapa kuatnya peran media komunikasi dalam membentuk pikiran masyarakat. Media komunikasi memiliki
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. dalam teks produk jurnalistik termasuk tajuk rencana menunjukkan adanya representasi ide,
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Sesuai dengan asumsi awal yang dikemukakan peneliti bahwa pesan yang tertuang dalam teks produk jurnalistik termasuk tajuk rencana menunjukkan adanya representasi ide, kepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan zaman orde baru dimana setiap pemberitaan yang dilakukan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan terbukanya gerbang kebebasan pers yang mulai dinikmati oleh para wartawan pada penghujung tahun 1990-an, saat ini media massa lebih leluasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pejabat, baik pejabat pemerintah maupun para pengusaha. Hal itu terjadi karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaku korupsi merupakan setiap orang yang melakukan usaha untuk memperoleh berbagai keuntungan dengan mengorbankan hak orang lain. Masyarakat sering menggambarkan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Seperti yang dikatakan oleh Syamsuddin dan Damaianti (2007:74) penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pada awal pemerintahan Jokowi di tahun 2015, muncul konflik antara KPK dan Polri. Hal ini berawal dari
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pada awal pemerintahan Jokowi di tahun 2015, muncul konflik antara KPK dan Polri. Hal ini berawal dari penetapan status tersangka calon tunggal Kapolri Budi
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan Penelitian yang dilakukan, terdapat perbedaan di antra SKH
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan Penelitian yang dilakukan, terdapat perbedaan di antra SKH Kompas dan SKh Solopos. SKH Kompas memiliki kecenderungan untuk bermain aman dan hati-hati dalam setiap
Lebih terperinciIdentitas Budaya Sunda dalam Iklan Politik NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi
Identitas Budaya Sunda dalam Iklan Politik NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi Oleh: RIKHI SUTRISNO L 100090157 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memakai paradigma dari salah satu penelitian kualitatif yaitu teori kritis (critical theory). Teori kritis memandang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. atau nonlapangan yang menggunakan pendekatan paradigma kritis dan jenis
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dengan judul Analisis Semiotika Pidato Susilo Bambang Yudhoyono Dalam Kasus Bank Century merupakan penelitian nonkancah atau nonlapangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma menurut Nyoman Kutha Ratna (2011:21) adalah seperangkat keyakinan mendasar, pandangan dunia yang berfungsi untuk menuntun tindakantindakan manusia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma penelitian Penelitian ini menggunakan metodelogi kualitatif, paradigma yang penulis pilih ialah teori kritis. Penelitian kualitatif merupakan suatu strategy
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki cukup banyak koruptor. Korupsi di Indonesia sudah menjadi suatu budaya atau trend yang menjamur. Trend korupsi tersebut terindikasi
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. kondusif. SKH Radar Timika yang mengusung ideologi jurnalisme damai, memiliki
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Pembunuhan terhadap Korea Waker yang disusul dengan pembunuhan berantai serta konflik lainnya menyebabkan situasi Kota Timika menjadi tidak kondusif. SKH Radar Timika yang
Lebih terperinciJokowi dan Skenario Kapolri Selasa, 20 Januari 2015
Jokowi dan Kapolri Selasa, 20 Januari 2015 Ketuk palu keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas pro dan kontra pengangkatan Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Gunawan telah kita ketahui bersama. Pengangkatan
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. tersangka oleh KPK di Media Massa terhadap tingkat kepercayaan
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh terpaan pemberitaan penetapan Budi Gunawan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
136 DAFTAR PUSTAKA Adisusilo, Sutario. 2012. Pembelajaran Nilai Karakter Konstruktivisme dan VCT Sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Anonim. 2011. Representasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam bukunya metode penelitian menyatakan bahwa penelitian. menerus untuk memecahkan suatu masalah. 1 Penelitian merupakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah seperangkat alat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan
Lebih terperinciSiapa di Belakang Ide Praperadilankan KPK?
Siapa di Belakang Ide Praperadilankan KPK? OPINI 07 February 2015 11:08 http://politik.kompasiana.com/2015/02/07/siapa-di-belakang-ide-praperadilkan-kpk-700386.html (Harian Kompas, Sabtu, 7 Februari 2015)
Lebih terperinci40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma dalam penulisan ini yaitu dengan menggunakan pendekatan paradigma kritis, gagasan utama teori kritis ialah bahwa tidak ada sebuah kebetulan
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. sign, interpretant dan object. Berdasarkan hasil analisa, peneliti melihat. terdapat dua makna berbeda yang ingin disampaikan.
BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data dengan menggunakan teori segitiga makna Carles S. Pierce mengenai makna yang terdapat pada iklan rokok Djarum Coklat Filter yang ditampilkan
Lebih terperinciBAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Gambaran Kasus Korupsi Simulator SIM Konflik kewenangan sebagaimana yang terjadi antara KPK dan POLRI bermula dari kasus dugaan korupsi simulator SIM di Korlantas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dimana teknologi semakin canggih, memudahkan semua orang mendapatkan informasi dengan cepat. Hal ini membuat pola pikir masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. membahas konsep teoritik berbagai kelebihan dan kelemahannya. 19 Dan jenis
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pengkajian pendekatan analisis semiotik. Dengan jenis penelitian kualiatif, yaitu metodologi penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai cara untuk membangun image kepublik agar mendapatkan perhatian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perhelatan akbar pemilihan kepala daerah hingga pemilihan presiden di Indonesia setiap calon pasangan yang maju menggunakan berbagai cara untuk membangun image
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA Elemen dasar seluruh isi media massa, entah itu hasil liputan seperti berita, laporan pandangan mata, hasil analisis berupa artikel berupa artikel opinion adalah bahasa (verbal dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mendasar dari suatu kelompok saintis (Ilmuan) yang menganut suatu pandangan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Pengertian paradigma menurut Dedy Mulyana adalah suatu kerangka berfikir yang mendasar dari suatu kelompok saintis (Ilmuan) yang menganut suatu pandangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Melalui paradigma seorang peneliti akan memiliki cara pandang yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Memilih paradigma adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh peneliti agar penelitiannya dapat menempuh alur berpikir yang dapat mencapai tujuan yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Riset kualitatif adalah riset yang menggunakan cara berfikir induktif, yaitu berangkat
Lebih terperinciPERBANDINGAN OBYEKTIVITAS PEMBERITAAN PENCITRAAN CALON PRESIDEN DI MEDIA CETAK
PERBANDINGAN OBYEKTIVITAS PEMBERITAAN PENCITRAAN CALON PRESIDEN DI MEDIA CETAK (Analisis Isi Terhadap Pemberitaan Calon Presiden Jokowi dan Prabowo pada Harian Kompas Edisi 20 Mei 2014 sampai dengan 9
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang cukup efektif dalam menyampaikan suatu informasi. potret) atau untuk gambar positif (yang di mainkan di bioskop).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film merupakan salah satu media massa yang digunakan sebagai sarana hiburan. Selain itu film berperan sebagai sarana modern yang digunakan untuk menyebarkan informasi
Lebih terperinciKONSTRUKSI BERITA MAJALAH ELEKTRONIK TENTANG KPK VS POLRI. (Analisis Framing di Majalah Elektronik Detik Edisi 165, 26 Januari 1 Februari 2015)
KONSTRUKSI BERITA MAJALAH ELEKTRONIK TENTANG KPK VS POLRI (Analisis Framing di Majalah Elektronik Detik Edisi 165, 26 Januari 1 Februari 2015) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang spesifik. Paradigma ini meliputi asumsi asumsi tentang berbagai hal dari
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Thomas Kuhn memaparkan paradigma merupakan konsep yang didalamnya mengungkapkan pandangan umum arus perkembangan ilmu pengetahuan. Paradigma ini merupakan cara
Lebih terperinciBAB III. Metode Penelitian. Universitas Frankfurt Jerman yang digawangi oleh kalangan neo-marxis Jerman.
BAB III Metode Penelitian 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma kritis, paradigma kritis adalah paradigma yang berusaha melakukan analisa secara tajam dan teliti terhadap realitas.
Lebih terperinciDUALISME KEPEMIMPINAN MUSYAWARAH NASIONAL PARTAI GOLONGAN KARYA DALAM PEMILIHAN KETUA UMUM PERIODE
DUALISME KEPEMIMPINAN MUSYAWARAH NASIONAL PARTAI GOLONGAN KARYA DALAM PEMILIHAN KETUA UMUM PERIODE 2014 2019 (Analisis Framing pada Media Online Viva.co.id dan Mediaindonesia.com Edisi November 2014 Desember
Lebih terperinciBAB III METEDOLOGI PENELITIAN
29 BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menentukan kebenaran atau lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan
Lebih terperinciKONSTRUKSI POLEMIK ANTARA GUBERNUR DKI JAKARTA DENGAN DPRD DALAM MEDIA MASSA
KONSTRUKSI POLEMIK ANTARA GUBERNUR DKI JAKARTA DENGAN DPRD DALAM MEDIA MASSA (Analisis Wacana Pemberitaan Polemik Basuki Tjahaja Purnama dan DPRD Jakarta di Majalah Tempo Edisi 16-22 April 2015) SKRIPSI
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Berdasarkan uraian pada bagian analisis dan interpretasi data maka
BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bagian analisis dan interpretasi data maka disimpulkan bahwa: a) Wacana kasus hukum yang dideskripsikan dalam surat kabar harian umum Kompas menunjukkan
Lebih terperinciANALISIS FRAMING ROBERT ENTMAN PADA PEMBERITAAN KONFLIK KPK VS POLRI DI VIVANEWS.CO.ID DAN DETIKNEWS.COM
ANALISIS FRAMING ROBERT ENTMAN PADA PEMBERITAAN KONFLIK KPK VS POLRI DI VIVANEWS.CO.ID DAN DETIKNEWS.COM Ana Maria Sarmento Gaio, Mondry, Carmia Diahloka Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP,Universitas
Lebih terperinciJokowi Diuji, KPK Diamputasi Selasa, 17 Pebruari 2015
Jokowi Diuji, KPK Diamputasi Selasa, 17 Pebruari 2015 Presiden Joko Widodo menghadapi ujian mahadahsyat setelah permohonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan dikabulkan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari peranan media yang menyebarkan visi dan misi mereka dalam kampanye untuk meraih suara pemilih.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melebihi Rp. 1,3 triliyun yang disetujui DPR-RI. 1. Robert Tantular yang kini telah ditahan oleh Mabes Polri.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank Century merupakan bank gagal yang mendapat suntikan dana sebesar Rp. 6,7 triliyun dari Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS), jauh melebihi Rp. 1,3 triliyun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Adapun jenis penelitiannya peneliti menggunakan jenis analisis semiotik dengan menggunakan model Semotika Halliday.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan periklanan sangat lekat dalam kehidupan masyarakat terutama di kota kota besar. Dalam satu hari, masyarakat kota selalu berhadapan dengan iklan, dalam tampilan
Lebih terperinci