Lampiran 1. Hasil Determinasi Tanaman
|
|
- Ade Gunawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN
2 Lampiran 1. Hasil Determinasi Tanaman 57
3 Lampiran 2. Hasil FTIR Kristal Alkaloid Lada Piper nigrum Linn. 58
4 Lampiran 3. Hasil Uji Titik Lebur Kristal Alkaloid Lada Piper nigrum Linn. 59
5 60 Lampiran 4. Data Recorder Pada Uji In Vitro A. Seri Kadar Agonis (ACh) B. Alkaloid Lada Piper nigrum Linn. + Agonis (ACh)
6 C. Reversibilitas (Agonis ACh) 61
7 62 D. DMSO + Agonis (ACh) E. Atropin + Agonis (ACh)
8 63 Lampiran 5. Data Pengaruh Pelarut DMSO Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum a. Data Persentase Kontraksi Otot Polos Ileum Akibat Pemberian Seri Konsentrasi Asetilkolin (Kontrol) Log Konsentrasi (M) Respon Kontraksi* Mean SEM Keterangan * : % Respon kontraksi dihitung berdasarkan kontraksi otot polos ileum maksimal yang dicapai oleh seri konsentrasi asetilkolin (kontrol) Media : Larutan buffer tyrode
9 64 b. Data Pengaruh Pelarut DMSO terhadap Kontraksi Otot Polos ileum akibat pemberian DMSO + seri kadar Asetilkolin Log Respon Kontraksi Konsentras i (M) Mean SEM Keterangan * : % Respon kontraksi dihitung berdasarkan kontraksi otot polos ileum maksimal yang dicapai oleh seri konsentrasi asetilkolin (kontrol) Media : Larutan buffer tyrode
10 65 Lampiran 6. Data Pengaruh Alkaloid Lada Piper nigrum Linn. Terhadap Reseptor ACh Otot Polos Ileum Log Konse ntrasi (M) a. Data Persentase Kontraksi Otot Polos Ileum Akbat Pemberian Seri Konsentrasi Asetilkolin (Kontrol) Respon Kontraksi* M E A N S E M Keterangan * : % Respon kontraksi dihitung berdasarkan kontraksi otot polos ileum maksimal yang dicapai oleh seri konsentrasi asetilkolin (kontrol) Media : Larutan buffer tyrode
11 66 b. Data Persentase Kontraksi Otot Polos Ileum Akibat Pemberian Alkaloid Lada Piper nigrum Linn μm + Seri Konsentrasi Asetilkolin (Kontrol) Log Konsentrasi (M) Keterangan Respon Kontraksi* Mean SEM * : % Respon kontraksi dihitung berdasarkan kontraksi otot polos ileum maksimal yang dicapai oleh seri konsentrasi asetilkolin (kontrol) Media : Larutan buffer tyrode
12 67 c. Data Persentase Kontraksi Otot Polos Ileum Akbat Pemberian Alkaloid Lada Piper nigrum Linn μm + Seri Konsentrasi Asetilkolin (Kontrol) Log Konsentrasi (M) Keterangan Respon Kontraksi* Mean SEM * : % Respon kontraksi dihitung berdasarkan kontraksi otot polos ileum maksimal yang dicapai oleh seri konsentrasi asetilkolin (kontrol) Media : Larutan buffer tyrode
13 68 Lampiran 7. Data Uji Reversibilitas Alkaloid Lada Piper nigrum Linn.1000 μm dan 5000 μm Terhadap Reseptor ACh Otot Polos ileum a. Polos Ileum Akibat Pemberian Seri Konsentrasi Asetilkolin (Kontrol) Log Kons entra si (M) Respon kontraksi* Mean SEM Keterangan * : % Respon kontraksi dihitung berdasarkan kontraksi otot polos ileum maksimal yang dicapai oleh seri konsentrasi asetilkolin (kontrol) Media : Larutan buffer tyrode
14 69 b. Data Persentase Kontraksi Otot Polos Ileum Pada Uji Reversibilitas Alkaloid Lada Piper nigrum Linn.1000 µm Log Konsentrasi (M) Respon Kontraksi* Mean SEM Keterangan * : % Respon kontraksi dihitung berdasarkan kontraksi otot polos ileum maksimal yang dicapai oleh seri konsentrasi asetilkolin (kontrol) Media : Larutan buffer tyrode
15 70 b. Data Persentase Kontraksi Otot Polos Ileum Pada Uji Reversibilitas Alkaloid Lada Piper nigrum Linn µm Log Konsentrasi (M) Respon Konraksi* Mean SEM Keterangan * : % Respon kontraksi dihitung berdasarkan kontraksi otot polos ileum maksimal yang dicapai oleh seri konsentrasi asetilkolin (kontrol) Media : Larutan buffer tyrode
16 71 Lampiran 8. Data Pengaruh Atropin Terhadap Reseptor ACh Otot Polos Ileum a. Data Persentase Kontraksi Otot Polos Ileum Akbat Pemberian Atropin Seri Konsentrasi Asetilkolin (Kontrol) Log Konsentrasi (M) Respon Kontraksi* MEAN SEM Keterangan * : % Respon kontraksi dihitung berdasarkan kontraksi otot polos ileum maksimal yang dicapai oleh seri konsentrasi asetilkolin (kontrol) Media : Larutan buffer tyrode
17 72 b. Data Persentase Kontraksi Otot Polos Ileum Akibat Pemberian Atropin Seri Konsentrasi Asetilkolin (Kontrol) Log Konsentrasi (M) Respon Kontraksi* MEAN SEM Keterangan * : % Respon kontraksi dihitung berdasarkan kontraksi otot polos ileum maksimal yang dicapai oleh seri konsentrasi asetilkolin (kontrol) Media : Larutan buffer tyrode
18 73 c. Data Persentase Kontraksi Otot Polos Ileum Akbat Pemberian Kontrol Atropin + Seri Konsentrasi Asetilkolin (Kontrol) Log Konsentrasi (M) Respon Kontraksi* M E A N S E M Keterangan * : % Respon kontraksi dihitung berdasarkan kontraksi otot polos ileum maksimal yang dicapai oleh seri konsentrasi asetilkolin (kontrol) Media : Larutan buffer tyrode
19 74 Lampiran 9. Perhitungan Parameter Antagonis (pa2) Alkaloid lada Terhadap Reseptor ACh 1. Perhitungan Parameter Antagonis (PA2) Alkaloid Lada Piper nigrum Linn. Terhadap Reseptor ACh No. PERLAKUAN pd2 A or A' A'/A x-1 log(x-1) Kons M (um) 1 Kontrol (+)Alkaloid Lada Piper nigrum Linn (+)Alkaloid Lada Piper 3 nigrum Linn Log M y = x R² =
20 75 Lampiran 10. Hasil Uji Statistik Pada Uji Pengaruh Pelarut DMSO Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum a. Hasil Uji Statistik Pada Uji Pengaruh Pelarut DMSO terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum yang Diinduksi Asetilkolin.
21 76
22 Lampiran 11. Hasil Uji Statistik Reversibilitas Kontraksi Otot Polos Ileum 77
23 78
24 Lampiran 12. Hasil Uji Statistik Pada Uji Pengaruh alkaloid lada Piper nigrum Linn. dan asetilkolin terhadap Kontraksi Otot Polos ileum yang diinduksi atropin. 79
25 80
26 81
27 82 Lampiran 13. Hasil Skor Docking Pada Reseptor ACh M3 1. Validasi Docking Ligan Asli (Tiotropium) Pada Reseptor ACh M3 2. Validasi Docking Senyawa Uji Alkaloid Lada Piper nigrum Linn. Pada Reseptor ACh M3
28 83 3. Validasi Docking Senyawa Pembanding (Atropine Sulfate) Pada Reseptor ACh M3
Lampiran 1. Hasil Determinasi Tanaman
LAMPIRAN 62 Lampiran 1. Hasil Determinasi Tanaman 63 Lampiran 2. Hasil FTIR Kristal Alkaloid lada 64 Lampiran 3. Hasil uji titik lebur kristal alkaloid lada 65 66 Lampiran 4. Perhitungan konsentrasi larutan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Data Pengaruh Pelarut DMSO terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum
LAMPIRAN Lampiran 1. Data Pengaruh Pelarut DMSO terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum 1. Data Persentase Kontraksi Otot Polos Ileum Akibat Pemberian Log Konsentrasi Konsentrasi Asetilkolin (Kontrol) % Respon
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Uji pelarut DMSO terhadap kontraksi otot polos uterus
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil penlitian dan pembahasan 1. Uji pelarut DMSO terhadap kontraksi otot polos uterus Senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon adalah senyawa sintetis
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sedikit. Pelarut etil asetat merupakan pelarut semi polar dengan indeks
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Isolasi Kristal Alkaloid Lada Piper nigrum Linn. Lada diekstraksi menggunakan metode sokhletasi dengan pelarut etil asetat. Keuntungan metode ini salah satunya karena pelarut
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS ANTAGONISME ALKALOID LADA
KARYA TULIS ILMIAH UJI AKTIVITAS ANTAGONISME ALKALOID LADA (Piper nigrum L.) PADA RESEPTOR HISTAMIN H 1 OTOT POLOS ILEUM MARMUT TERISOLASI : STUDI IN VITRO DAN IN SILICO Disusun untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Farmasi Fakultas
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental laboratorium dan In silico. B. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. identifikasi senyawa yang terdapat pada minyak atsiri Jahe (Zingiber
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Kandungan Kimia GC-MS Analisis kandungan kimia metode GC-MS dilakukan untuk identifikasi senyawa yang terdapat pada minyak atsiri Jahe (Zingiber
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS ANTAGONISME ISOLAT ALKALOID LADA
KARYA TULIS ILMIAH UJI AKTIVITAS ANTAGONISME ISOLAT ALKALOID LADA (Piper nigrum Linn.) PADA RESEPTOR ASETILKOLIN OTOT POLOS ILEUM MARMUT TERISOLASI: STUDI IN VITRO DAN IN SILICO Disusun untuk Memenuhi
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS ANTAGONISME SENYAWA
KARYA TULIS ILMIAH UJI AKTIVITAS ANTAGONISME SENYAWA 1-(2,5-dihidroksifenil)- (3-piridin-2-il)-propenon PADA RESEPTOR ACh-M 3 UTERUS MARMUT TERISOLASI : STUDI IN VITRO DAN IN SILICO HALAMAN JUDUL Disusun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental laboratorium dengan tema farmakologi molekuler. B. Tempat Dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH
UJI AKTIVITAS ANTAGONISME ISOLAT ALKALOID LADA (Piper nigrum Linn.) PADA RESEPTOR ASETILKOLIN OTOT POLOS ILEUM MARMUT TERISOLASI: STUDI IN VITRO DAN IN SILICO * Indah Mutiara, ** Puguh Novi Arsito Lecturer,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Ekstraksi Kristal Alkaloid Lada Langkah awal penelitian adalah ekstraksi alkaloid lada menggunakan metode sokhletasi dengan pelarut etilasetat. Pelarut etilasetat merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksploratif (in silico dan GC-MS) dan eksperimental laboratoris (in
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksploratif (in silico dan GC-MS) dan eksperimental laboratoris (in vitro) dari minyak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
14 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental laboratorium dengan studi in vitro dan in silico B. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. UJI AKTIVITAS ANTAGONISME SENYAWA 1-(2,5-dihidroksifenil)- TERISOLASI : STUDI IN VITRO DAN IN SILICO HALAMAN JUDUL
NASKAH PUBLIKASI UJI AKTIVITAS ANTAGONISME SENYAWA 1-(2,5-dihidroksifenil)- (3-piridin-2-il)-propenon PADA RESEPTOR ACh-M 3 UTERUS MARMUT TERISOLASI : STUDI IN VITRO DAN IN SILICO HALAMAN JUDUL Disusunoleh
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH
UJI AKTIVITAS ANTAGONISME ISOLAT ALKALOID LADA (Piper nigrum Linn.) TERHADAP RESEPTOR H 1 PADA OTOT POLOS ORGAN TRAKEA Cavia porcellus TERISOLASI * Julio Candra Wijaya, ** Puguh Novi Arsito Lecturer, Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di negara berkembang seperti Indonesia banyak sekali faktor-faktor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di negara berkembang seperti Indonesia banyak sekali faktor-faktor pencetus penyebab terjadinya penyakit, penyebab utamanya yaitu kurangnya kesadaran masyarakat akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keluar dari mulut (UMMC, 2013). Penyebab mual dan muntah ini ada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mual adalah perasaan dorongan kuat untuk muntah. Muntah atau memuntahkan adalah memaksa isi perut naik melalui kerongkongan dan keluar dari mulut (UMMC, 2013). Penyebab
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman lada (Ditjenbun, 2013) : Subkingdom : Tracheobionata (Tumbuhan berpembuluh)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Lada (Piper nigrum Linn.) 1. Uraian Tanaman Klasifikasi tanaman lada (Ditjenbun, 2013) : Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionata (Tumbuhan berpembuluh)
Lebih terperinci[NASKAH PUBLIKASI] Kata kunci : Alkaloid piperin, ileum marmut terisolasi, in silico, Piper nigrum L., reseptor H 1.
UJI AKTIVITAS ANTAGONISME ALKALOID LADA (Piper nigrum L.) PADA RESEPTOR HISTAMIN H 1 OTOT POLOS ILEUM MARMUT TERISOLASI : STUDI IN VITRO DAN IN SILICO *Puguh Novi Arsito **Ratih Dwi Amaliah Lecturer, Muhammadiyah
Lebih terperinci[NASKAH PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH]
UJI AKTIVITAS ANTI-EMETIK MINYAK ATSIRI JAHE (Zingiber officinale) PADA OTOT POLOS ILEUM MARMUT (Cavia cobaya) TERISOLASI: STUDI IN SILICO DAN IN VITRO PADA RESEPTOR ASETILKOLIN MUSKARINIK 3 *Hari Widada,
Lebih terperinciKAJIAN REVERSIBILITAS INTERAKSI MARMIN TERHADAP RESEPTOR HISTAMIN H 1, ASETILKOLIN MUSKARINIK Ach-M 3 dan β 2 -ADRENERGIK
KAJIAN REVERSIBILITAS INTERAKSI MARMIN TERHADAP RESEPTOR HISTAMIN H 1, ASETILKOLIN MUSKARINIK Ach-M 3 dan β 2 -ADRENERGIK Yance Anas 1), Agung Endro Nugroho 2), Sugeng Riyanto 3) 1) Bagian Farmakologi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Lada 1. Uraian Tanaman Kingdom Divisio Kelas Ordo Genus Family : Plantae (tumbuhan) : Spermatophyta (menghasilkan biji) : Dicotyledonae : Piperales : Piper : Piperaceae
Lebih terperinciEFEK EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK
EFEK EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrizha Roxb.) TERHADAP KONTRAKSI OTOT POLOS ILEUM TIKUS (Rattus novergicus) JANTAN TERISOLASI SECARA IN VITRO OLEH: ANNA SHOFIYA NIM 091524049 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pergeseran pola konsumsi pangan. Seiring dengan kemajuan zaman dan perbaikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini masyarakat Indonesia terutama yang di perkotaan mengalami pergeseran pola konsumsi pangan. Seiring dengan kemajuan zaman dan perbaikan sosial ekonomi masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, banyak penelitan yang mengulas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya zaman, banyak penelitan yang mengulas tentang manfaat dari suatu senyawa yang sebelumnya belum banyak diketahui, baik itu untuk pencegahan
Lebih terperinciPERBANDINGAN EFEK GROOMING PADA MENCIT YANG DIBERIKAN EPINEFRIN DAN ATROPIN DAN EFEK DIURESIS PADA MENCIT YANG DIBERIKAN PILOKARPIN DAN PROPRANOLOL
PERBANDINGAN EFEK GROOMING PADA MENCIT YANG DIBERIKAN EPINEFRIN DAN ATROPIN DAN EFEK DIURESIS PADA MENCIT YANG DIBERIKAN PILOKARPIN DAN PROPRANOLOL ABSTRAK PENDAHULUAN Sistem saraf otonom berkerja menghantarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenone
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI 1. Senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenone Senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon adalah turunan senyawa kalkon yang tersubtitusi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. analgesik dari senyawa AEW1 terhadap mencit. Metode yang digunakan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Aktivitas Analgesik Senyawa AEW1 Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji adanya aktivitas analgesik dari senyawa AEW1 terhadap mencit. Metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Mual dan Muntah 1. Definisi Mual adalah kecenderungan untuk muntah atau sebagai perasaan di tenggorokan atau daerah epigastrium yang memperingatkan seorang individu bahwa muntah
Lebih terperinciPROSEDUR TETAP UJI KOMBINASI DENGAN AGEN KEMOTERAPI
Halaman 1 dari 7 FARMASI UGM Dokumen nomor : 0201300 Tanggal : 24 Maret 2009 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH Jabatan Staf Staf Supervisor Pimpinan Paraf Nama Aditya Fitriasari
Lebih terperinciCANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM
Hal. 1 dari 8 Dokumen nomor : 0301301 Tanggal : Mengganti nomor : 0201300 Tanggal : 24 Maret 2009 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJU OLEH Jabatan Staf Staf Supervisor Pimpinan Paraf
Lebih terperinciHasil Pengamatan Standarisasi Simplisia No Analisis Hasil Analisis Standarisasi 1 2 3
6 Hasil Pengamatan Standarisasi Simplisia No Analisis Hasil Analisis Standarisasi 1 3 < 10% < 8% 4 Susut pengeringan serbuk Kadar abu serbuk a. Berat simplisia b. Hasil ekstrak kental Randemen ekstrak
Lebih terperinciBAB III INTERAKSI OBAT DENGAN RESEPTOR
BAB III INTERAKSI OBAT DENGAN RESEPTOR A. KONSEP RESEPTOR Pada tahun 1970 farmakologi telah memasuki tahap baru yaitu penelitian mengenai reseptor yang meliputi teori reseptor, mekanisme reseptor yang
Lebih terperinciAKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI POLAR, SEMIPOLAR, DAN NON POLAR EKSTRAK ETANOL DAUN TUMBUHAN SALA (Cynometra ramiflora Linn.) TERHADAP SEL T47D SKRIPSI
AKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI POLAR, SEMIPOLAR, DAN NON POLAR EKSTRAK ETANOL DAUN TUMBUHAN SALA (Cynometra ramiflora Linn.) TERHADAP SEL T47D SKRIPSI Oleh: ITSNA FAJARWATI K100 100 031 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciANTAGONIS KOLINERGIK. Dra.Suhatri.MS.Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS
ANTAGONIS KOLINERGIK Dra.Suhatri.MS.Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PENDAHULUAN Antagonis kolinergik disebut juga obat peng hambat kolinergik atau obat antikolinergik. Yang paling bermanfaat
Lebih terperinciHubungan Kualitatif Struktur- Aktivitas
Hubungan Kualitatif Struktur- Aktivitas Fase Farmakokinetik Efek Fase-fase manakah yg dapat dilakukan modifikasi untuk rancangan obat? Hubungan Struktur Aktivitas Faktor yang mendukung hubungan struktur
Lebih terperinciLAMPIRAN. Dilakukan fraksinasi 800 ml ekstrak dengan 800 ml klorform, dihasilkan:
71 Lampiran 1. Perhitungan Rendemen LAMPIRAN Berat kering Total Volume ekstrak (EB) : 1.200 gram : 8.820 ml Dilakukan fraksinasi 800 ml ekstrak dengan 800 ml klorform, dihasilkan: Volume fraksi kloroform
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tubuh yaitu terjadinya kerusakan jaringan tubuh sendiri (Subowo, 2009).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Imunitas merupakan suatu mekanisme untuk mengenal suatu zat atau bahan yang dianggap sebagai benda asing terhadap dirinya, selanjutnya tubuh akan mengadakan tanggapan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. androgunus (L.) Merr.) terhadap mortalitas Ascaris suum Goeze secara in vitro,
BAB V PEMBAHASAN Penelitian tentang uji antihelmintik esktrak etanol daun katuk (Sauropus androgunus (L.) Merr.) terhadap mortalitas Ascaris suum Goeze secara in vitro, dilakukan dalam dua tahap penelitian,
Lebih terperinciAKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI POLAR EKSTRAK ETANOL BIJI SRIKAYA (Annona squamosa L.) TERHADAP SEL T47D SKRIPSI
AKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI POLAR EKSTRAK ETANOL BIJI SRIKAYA (Annona squamosa L.) TERHADAP SEL T47D SKRIPSI Oleh: YENNIE RIMBAWAN PUJAYANTHI K 100 080 203 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat yang serius di berbagai negara di seluruh dunia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asma merupakan penyakit saluran napas kronik yang penting dan menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di berbagai negara di seluruh dunia. Prevalensi asma
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Hewan Uji
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan
Lebih terperincisehingga mebutuhkan frekuensi pemberian dosis yang cukup tinggi. Penelitian sebelumnya oleh Chien (1989) mengenai perbandingan antara nilai
BAB I PENDAHULUAN Pada saat ini, penggunaan obat melalui rute transdermal banyak digunakan dan menjadi salah satu cara yang paling nyaman dan inovatif dalam sistem penghantaran obat ke dalam tubuh. Penghantaran
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Uji Fitokimia dan Hasil Rendemen Ekstrak akar Acalypha indica Linn. dari tiga sediaan menunjukkan hasil rendemen yaitu, 1,85 %, 2,4 %, dan 1,9 %. Hasil tersebut sedikit berbeda
Lebih terperincimolekul yang kecil (< 500 Dalton), dan tidak menyebabkan iritasi kulit pada pemakaian topikal (Garala et al, 2009; Ansel, 1990).
BAB 1 PENDAHULUAN Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah yang dalam keadaan istirahat melebihi nilai normal, nilai normal tiap orang berbeda beda disini terdapat variasi yang amat besar umumnya
Lebih terperinciPATOGENESIS PENYAKIT ASMA
PATOGENESIS PENYAKIT ASMA Pendekatan terapi yang rasional terhadap penyakit asma adalah tergantung dari pengetahuan mengenai patogenesis penyakit asma Asma adalah penyakit yang diperantarai oleh ikatan
Lebih terperinciFakultas Kedokteran Universitas Jember 2015
PRAKTIKUM FARMAKOLOGI OBAT MIOTIKUM DAN MIDRIATIKUM ILMU PENYAKIT MATA LAPORAN PRAKTIKUM Oleh Latifatu Choirunisa NIM 132010101013 Cahya Kusumawardani NIM 132010101030 Ngurah Agung Reza Satria Nugraha
Lebih terperinciBAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pemberian sediaan poliherbal menurunkan tekanan darah tikus model
50 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan 1. Pemberian sediaan poliherbal menurunkan tekanan darah tikus model hipertensi pada dosis 126 mg/kgbb dan 252 mg/kgbb dibandingkan kontrol negatif. 2. Pemberian
Lebih terperinciReseptor sebagai target aksi obat
Reseptor sebagai target aksi obat Review interaksi obat reseptor (agonis-antagonis) FUNGSI RESEPTOR 1. Mengenal dan mengikat suatu ligan dengan spesifisitas tinggi 2. Meneruskan signal tersebut ke dalam
Lebih terperinciLAMPIRAN A PERHITUNGAN BERBAGAI MACAM KONSENTRASI
LAMPIRAN A PERHITUNGAN BERBAGAI MACAM KONSENTRASI 1. Larutan asam asetilsalisilat, Asam asetilsalisilat 100 mg dilarutkan kedalam air+dmsodalam 100 ml Konsentrasi yang didapat : = = 1000 ppm Larutan asam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia masih banyak penyakit yang merupakan masalah kesehatan, salah satunya ialah cacing perut yang ditularkan melalui tanah. Cacing ini dapat menurunkan kondisi
Lebih terperinciTabel 3.1 Efisiensi proses kalsinasi cangkang telur ayam pada suhu 1000 o C selama 5 jam Massa cangkang telur ayam. Sesudah kalsinasi (g)
22 HASIL PENELITIAN Kalsinasi cangkang telur ayam dan bebek perlu dilakukan sebelum cangkang telur digunakan sebagai prekursor Ca. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, kombinasi suhu
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. Kadar trigliserida dan kolesterol VLDL pada kelompok kontrol
44 BAB VI PEMBAHASAN 6.1. Kadar Trigliserida dan Kolesterol VLDL Kadar trigliserida dan kolesterol VLDL pada kelompok kontrol pertama yaitu kelompok yang tidak diberikan diet tinggi fruktosa dan air seduh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Penderita hipertensi yang selalu meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun menyebabkan kebutuhan akan obat anti hipertensi meningkat. Industri farmasi sendiri
Lebih terperinciAKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI NONPOLAR EKSTRAK ETANOL DAUN SRIKAYA (Annona squamosa Linn.) TERHADAP SEL T47D SKRIPSI
AKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI NONPOLAR EKSTRAK ETANOL DAUN SRIKAYA (Annona squamosa Linn.) TERHADAP SEL T47D SKRIPSI Oleh: ADI CHRISTANTO K 100 080 030 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. infeksi masih menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian, salah satunya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ditengah munculnya new-emerging disease, penyakit infeksi tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting di seluruh belahan dunia. Penyakit infeksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. setempat menyebutnya dengan nama lain, di Aceh masyarakat mengenalnya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tumbuhan Belimbing wuluh merupakan tanaman yang termasuk dari keluarga Oxalidaceae. Tanaman ini dapat hidup di daerah rendah sampai dengan ketinggian sekitar 500 meter
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN. penelitian ini dilakukan studi preelimenery dengan mengunakan hewan coba yang
BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Hasil Uji Pendahuluan Untuk menentukan kadar gula darah tetap stabil pada kondisi DM, pada penelitian ini dilakukan studi preelimenery dengan mengunakan hewan coba yang diinduksi
Lebih terperinciUji Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Sel Kanker Serviks (HeLa) Secara In Vitro
SIDANG TUGAS AKHIR Uji Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Sel Kanker Serviks (HeLa) Secara In Vitro Hani Tenia Fadjri 1506 100 017 DOSEN PEMBIMBING: Awik Puji Dyah Nurhayati,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. milyaran sel-sel neuron yang berorganisasi dengan berbagai macam jaringan. proses proliferasi pada sel saraf otak (Sloane, 2003).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem saraf merupakan struktur pusat pengaturan yang tersusun oleh milyaran sel-sel neuron yang berorganisasi dengan berbagai macam jaringan (Carlsson dkk, 2000).
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode freeze drying kemudian dilakukan variasi waktu perendaman SBF yaitu 0
37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini sampel komposit hidroksiapatit-gelatin dibuat menggunakan metode freeze drying kemudian dilakukan variasi waktu perendaman SBF yaitu 0 hari, 1 hari, 7 hari
Lebih terperinciPenelitian efek antidiare ekstrak daun salam (Eugenia polyantha) dengan metode transit intestinal oleh Hardoyo (2005), membuktikan
BAB 1 PENDAHULUAN Diare dapat diartikan sebagai timbulnya feses yang berbentuk cair secara berulang-ulang dan berlebihan (lebih dari 3 kali sehari). Pada umumnya timbulnya diare karena suatu gejala klinis,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Identifikasi Tanaman dan Preparasi Ekstrak
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Identifikasi Tanaman dan Preparasi Ekstrak Identifikasi tanaman secara determinasi tidak dilakukan, tetapi menggunakan identifikasi secara
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI ISOLAT ALKALOID LADA. (Piper nigrum L.) PADA TIKUS GALUR WISTAR: STUDI IN VIVO DAN IN SILICO
KARYA TULIS ILMIAH UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI ISOLAT ALKALOID LADA (Piper nigrum L.) PADA TIKUS GALUR WISTAR: STUDI IN VIVO DAN IN SILICO Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Hasil Rendemen Ekstrak akar Acalypha indica Linn. dari tiga sediaan menunjukkan hasil rendemen yaitu, 1,85 %, 2,4 %, dan 1,9 %. 4.2. Uji Fitokimia Hasil uji fitokimia ekstrak
Lebih terperinciOBAT-OBAT PARASIMPATIS (PARASIMPATOMIMETIK) Dra.Suhatri.MS.Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS
OBAT-OBAT PARASIMPATIS (PARASIMPATOMIMETIK) Dra.Suhatri.MS.Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS 1 Pembagian sistem syaraf Sistem syaraf dibedakan atas 2 bagian : 1. Sistem Syaraf Pusat (SSP). 2. Sistem
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus communis (sukun) yang diperoleh dari Jawa Barat. Identifikasi dari sampel
Lebih terperinciPETIDIN, PROPOFOL, SULFAS ATROPIN, MIDAZOLAM
PETIDIN, PROPOFOL, SULFAS ATROPIN, MIDAZOLAM Annisa Sekar 1210221051 PEMBIMBING : dr.daris H.SP, An PETIDIN Merupakan obat agonis opioid sintetik yang menyerupai morfin yang dapat mengaktifkan reseptor,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Validasi Model Model simulasi yang dibuat harus kredibel atau dapat dipercaya. Representasi kredibilitas tersebut ditunjukkan oleh validasi model. Validasi merupakan proses penentuan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan
6 didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 3.3.3 Sintesis Kalsium Fosfat Sintesis kalsium fosfat dalam penelitian ini menggunakan metode sol gel. Senyawa kalsium fosfat diperoleh dengan mencampurkan serbuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. pendidikan, perumahan, pelayanan kesehatan, sanitasi dan lingkungan (Shah et al.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Jumlah penduduk merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh setiap negara, karena membawa konsekuensi di segala aspek antara lain pekerjaan,
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinci3.1. Pengujian Kontaminan Logam Cd dan Cu Hasil pengujian sampel bebas kontaminan logam berat Cd dan Cu dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
3. HASIL PENELITIAN Pada penelitian pendahuluan dilakukan pengujian dengan menggunakan uji sensori. Tujuan dari penelitian pendahuluan yaitu mengetahui konsentrasi penambahan pectin gel dalam cookies yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan analisis obat semakin dikenal secara luas dan bahkan mulai
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kegiatan analisis obat semakin dikenal secara luas dan bahkan mulai dilakukan secara rutin dengan metode yang sistematis. Hal ini juga didukung oleh perkembangan yang
Lebih terperinciPROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014
EFEK RELAKSASI EKSTRAK ETANOL DAUN PUGUN TANOH (Curanga fel-terrae (Lour) Merr.) TERHADAP OTOT POLOS TRAKEA MARMUT TERISOLASI DAN PENGARUHNYA PADA FOSFODIESTERASE SKRIPSI OLEH: DIAH RAMADHANI NIM 101501149
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. C. Metode Penelitian
III. METODOLOGI A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Uji dan Laboratorium Riset dan Development PT Indesso Aroma, Cibubur, Bogor. Penelitian ini dimulai bulan Desember 2011 sampai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman lada (Piper nigrum L) merupakan salah satu komoditi ekspor.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanaman lada (Piper nigrum L) merupakan salah satu komoditi ekspor. Sebagai salah satu tanaman rempah yang bernilai ekonomi tinggi, tanaman lada dijadikan komoditas
Lebih terperinciUji Sitotoksik Analisis Statistik HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Sitotoksik Analisis Siklus Sel dengan Flow Cytometry
8 serta doxorubicin 1 µm. Penentuan nilai konsentrasi pada flow cytometry berdasarkan daya penghambatan yang dimungkinkan pada uji sel hidup dan rataan tengah dari range konsentrasi perlakuan. Uji Sitotoksik
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8
29 25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8 kelas. Pada penelitian ini, penentuan subyek penelitian didasarkan pada pertimbangan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN. Study preliminary dalam penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium
40 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Hasil Uji Pendahuluan 5.1.1 Penentuan DM setelah Induksi Streptozotosin Study preliminary dalam penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR PENELITIAN Gambar 3.1 di bawah ini memperlihatkan diagram alir dalam penelitian ini. Surfaktan P123 2 gr Penambahan Katalis HCl 60 gr dengan variabel Konsentrasi
Lebih terperinciAbd. Malik 10/307253/PFA/994 ADIKSI NIKOTIN. Oleh: Dosen: Dr. rer.nat. Triana Hertiani, M.Si., Apt. Mata kuliah : Metabolit Sekunder
ADIKSI NIKOTIN Oleh: Abd. Malik Dosen: Dr. rer.nat. Triana Hertiani, M.Si., Apt. Mata kuliah : Metabolit Sekunder PROGRAM PASCASARJANA ILMU FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2011
Lebih terperinciATROPIN OLEH: KELOMPOK V
ATROPIN OLEH: KELOMPOK V ATROPIN ATROPIN 0,25 MG/ML INJEKSI GOLONGAN : K KANDUNGAN : Atropine sulfat DOSIS : 250-1000 µg secara subkutan. KEMASAN : Injeksi 0,25 mg/ml x 30 ampul @1 ml SEDIAAN : ampul inj.im/iv/sk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tikus putih (Rattus norvegicus, L.) adalah sebagai berikut:
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian mengenai pengaruh pemberian ekstrak kacang kedelai hitam (Glycine soja) terhadap jumlah kelenjar dan ketebalan lapisan endometrium
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. 2. Nilai Arus Puncak Oksidasi Senyawa Trifeniltimah(IV) Klorida menggunakan Voltammetri Siklik pada Variasi Elektroda Kerja...
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Nilai ip dan Ep Pengukuran Blangko menggunakan Variasi Elektroda Kerja dengan Teknik Voltammetri Siklik dan Voltammetri Gelombang Persegi... 22 2. Nilai Arus Puncak Oksidasi
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iv PERNYATAAN... v MOTTO... vi HALAMAN PERSEMBAHAN... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Optimasi pembuatan mikrokapsul alginat kosong sebagai uji
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Optimasi pembuatan mikrokapsul alginat kosong sebagai uji pendahuluan Mikrokapsul memberikan hasil yang optimum pada kondisi percobaan dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Validasi Metode Docking dengan Autodock Vina. dahulu dilakukan validasi dengan cara menambatkan ulang ligan asli (S58)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Validasi Metode Docking dengan Autodock Vina Sebelum dilakukan proses seleksi ligan pada penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan validasi dengan cara menambatkan ulang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Struktur kulit manusia mempunyai banyak lapisan yang berperan dalam pertahanan tubuh. Diantara lapisan tersebut terdapat suatu pigmen melanin yang disintesis
Lebih terperinciSitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Siklus Sel Kanker HeLa
Tugas Akhir SB 091351 Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Siklus Sel Kanker HeLa Ika Puspita Ningrum 1507100059 DOSEN PEMBIMBING: Dra. Nurlita Abdulgani, M.Si N. D. Kuswytasari,
Lebih terperinciCANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM
Hal. 1 dari 5 Dokumen nomor : 0301501 Tanggal : Mengganti nomor : 0201300 Tanggal : 24 Maret 2009 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJU OLEH Jabatan Staf Staf Supervisor Pimpinan Paraf
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Penentuan panjang gelombang maksimum ini digunakan untuk mengetahui pada serapan berapa zat yang dibaca oleh spektrofotometer UV secara
Lebih terperinciPROSEDUR TETAP UJI PENGAMATAN PROLIFERASI SEL (DOUBLING TIME)
Halaman 1 dari 5 FARMASI UGM Dokumen nomor : CCRC0201500 Tanggal : 24 Maret 2009 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH Jabatan Staf CCRC Staf CCRC Supervisor CCRC Pimpinan CCRC
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... iii. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR LAMPIRAN... ix. A. Latar Belakang Masalah...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK PERNYATAAN KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti mycobacterium, staphylococcus,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Antibiotik merupakan obat antimikroba yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti mycobacterium, staphylococcus, streptococcus, enterococcus
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Jumlah Sel Darah Merah. dapat digunakan untuk menilai kondisi kesehatan ternak.
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Jumlah Sel Darah Merah Sel darah merah berperan membawa oksigen dalam sirkulasi darah untuk dibawa menuju sel dan jaringan. Jumlah sel darah merah
Lebih terperinciSKRIPSI KECEPATAN INDUKSI KALUS DAN KANDUNGAN EUGENOL SIRIH MERAH
SKRIPSI KECEPATAN INDUKSI KALUS DAN KANDUNGAN EUGENOL SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz and Pav.) YANG DIPERLAKUKAN MENGGUNAKAN VARIASI JENIS DAN KONSENTRASI AUKSIN Disusun Oleh: Lidya Kartika NPM : 090801084
Lebih terperinciGambar 5. Penampakan Fisik dan Struktur Granul Bumbu Penyedap Rasa Spirulina pada berbagai Konsentrasi Natrium Alginat
3. HASIL PENGAMATAN 3.1. Penampakan Fisik Penampakan fisik dan struktur granul bumbu penyedap rasa Spirulina dalam berbagai perlakuan konsentrasi natrium alginat dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
31 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Perlakuan Terhadap Daya Ikat Air (DIA) Daging Ayam Petelur Afkir Rata-rata hasil penelitian mengenai pengaruh berbagai konsentrasi sari buah stroberi (Fragaria
Lebih terperinci