BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan dari cell electrolisa chlor alkali adalah untuk memproduksi caustic soda adalah larutan
|
|
- Hendri Handoko Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cell House Tujuan dari cell electrolisa chlor alkali adalah untuk memproduksi caustic soda adalah larutan garam NaCl yang telah dimurnikan (pure brine) yang dipersiapkan oleh unit pengolahan dan pemurnian garam. Larutan garam murni diinjeksikan kedalam ruang anoda dimana ion Natrium melewati membrane sebagai arus menuju katoda dan bergabung dengan ion hidroksil membentuk NaOH, sementara ion klorida teroksidasi menjadi gas klorin, sedangkan caustic soda disirkulasikan untuk mendapat penambahan volume dan konsentrasi dari ion Natrium (Na + ) dan air demin (H 2 O) yang tereduksi menjadi ion hidroksil (OH - ) dan gas Hidrogen (H 2 ) yang berpindah dari ruang anoda, Sisa garam akan meninggalkan ruang anoda. Sisa garam akan meninggalkan ruang anoda bersama gas klorin dan caustic soda meninggalkan ruang katoda bersama gas hidrogen. Langkah selanjutnya larutan dan gas akan dipisahkan untuk melalui proses selanjutnya. Gas hidrogen dikemudian didinginkan dan tekanannya dikendalikan dengan membuang sebagian ke atmosfer dan sebagian di alihkan ke proses produksi larutan HCl. Larutan caustic (NaOH) akan dikumpulkan dalam sebuah tangki yang disebut tangki Catholyte dan akan disirkulasikan kembali ke cell setelah suhu dan konsentrasinya disesuaikan dengan target melalui alat penukar panas dan pengenceran dengan demin water. Sementara sebagian kecil larutan
2 caustic (NaOH) akan dipindahkan ke tangki penyimpanan yang disebut Tangki Caustic 32 % dengan tetap menjaga level pada tangki catholyte. Larutan ini dikirim ke konsumen dalam konsentrasi 32 % dan 10 % baik untuk area sendiri seperti: Hypo plant, ClO 2 plant dan brine treatment plant maupun unit didepartemen yang lain seperti : bleaching, boiler feed water dan unit recaustisizing. Sementara itu gas klorin akan mendapat perlakuan pendinginan dan penyaringan sebelum memasuki proses selanjutnya di area perlakuan chlorine dan larutan garam sisa (anolyte) akan dikembalikan ke unit pengolahan garam untuk digunakan kembali. (Anonim, 2003) 2.2 Chlorine Treatment Tujuan dari perlakuan terhadap chlorine treatment adalah untuk menyederhanakan peralatan penanganan klorin produk dikarenakan sifat korosif dan chlorine yang mengandung uap air. Gas klorin yang keluar dari cell panas, jenuh dengan uap air dan mengandung garam yang terbawa dari ruang anoda. Dengan kondisi gas diatas pada perlakuan terhadap klorin atau chorine treatment adalah untuk mengeringkan gas chlorine agar dapat ditangani dengan alat material yang lebih sederhana Pendinginan dan Penyaringan Cara yang paling murah untuk memisahkan kandungan uap air adalah dengan cara kondensasi uap air melalui proses pendinginan dengan alat pendingin menggunakan air pendingin. Untuk mencapai kandungan uap air yang rendah dilakukan dengan dua cara yaitu dengan air pendingin biasa dan chilled water. klorin dapat membentuk kristal hydrat pada suhu 9,8 0 C yang dapat
3 memuai jiak terkena panas dan menghasilkan volume yang besar sehingga seperti meledak. Maka suhu minimum gas klorin tidak boleh mencapai temperatur tersebut dan dalam operasi temperature setelah pendinginan tahap kedua dikendalikan pada target 18 0 C dan minimum 12 0 C. Diantara kedua tahap pendingin terdapat alat penyaring yang berfungsi untuk memisahkan semua kristal padat yang terbawa terutama garam dengan cara menginjeksikan air pada gas yang termasuk sehingga kristal garam dapat tersangkut pada saringan berbentuk pipa dan larut dalam air tersebut dan jatuh kebawah bersama air menuju Dechloronation Tank untuk proses selanjutnya. Partikel padatan yang terkandung didalam chlorine akan disaring atau dipisahkan di candle Filter dan Mist eliminator. Air demin diinjeksikan kedalam Candle Filter dan Mist Eliminator untuk melarutkan garam atau kristal garam yang terbawa bersama chlorine. Padatan yang terlarut dari sistem ini kemudian di drain ke dechlorination tank untuk selanjutnay dikembalikan ke salt dissolver Pengeringan Sisa uap air yang masih terbawa dalam gas chlorine diserap dengan menggunakan asam sulfat yang mempunyai sifat Hygroskopis yaitu sifat mudah menyerap air. Dalam proses penyerapan ini terjadi pengenceran terhadap asam sulfat dimana kemampuan penyerapan airnya menurun seiring dengan turunnya konsentrasi asam sulfat. Selain itu juga terjadi panas yang cukup besar sehingga dibutuhkan alat pendingin untuk menjaga temperature asam sulfat karena naiknya temperature juga mengurangi kemamuan penyerapan air.
4 Temperature proses penyerapan air ini terjadi disebut Drying Tower yang merupakan menara yang berisi packing yang terbuat dari material yang tidak bereaksi dan tahan terhadap asam sulfat pada bagian atas dan tangki penampung pada bagian dasarnya. Asam sulfat dialirkan dari atas ke bawah dengan bantuan pompa sedangkan gas chlorine masuk dari bagian bawah menuju keatas berlawanan arah sehingga asam sulfat yang memiliki konsentrasi lebih rendah bertemu dengan gas chlorine yang paling basah. Menara tersebut diatur sedemikian rupa sehingga Asam sulfat overflow secara gravitasi kemenara sebelumnya secara seri.asam sulfat pekat segar diinjeksikan pada dasar menara dari Head tank dan overflow pada lapisan atas larutan menuju menara sebelumnya.pada menara terakhir larutan overflow ketangki penampung yang disebut spent acid tank. Kandungan klorin dalam spent acid tank ini dipisahkan dengan injeksi udara yang menuju ke Hypo system sebelum digunakan untuk proses selanjutnya yang umumnya adalah pengaturan ph effluent. Semakin banyak menara yang ada semakin efisien pemakaian asam sulfatnya dengan minimum dibutuhkan dua menara. Dalam operasi,asam sulfat tidak boleh dialirkan dalam jumlah berlebih yang dapat menyebabkan terjadinya flooding sehingga aliran gas terhambat oleh cairan dalam menara. Pendistribusian yang baik dan merata sehingga packing menjaadi basah sehingga mendapat luas kontak yang lebar (tidak terjadi channeling). Semakin rendah suhu gas, semakin kecil volumenya sehingga dapat dialirkan menggunakan pipa carbon stell sehingga tahap perlakuan boleh dikatakan sudah selesai Kompresi Klorin dan Pendistribusian
5 Pada membrane cell yang dioperasikan pada tekanan Anolyte Catholyte yang rendah kompresi merupakan salah satu cara untuk menarik produk yang dihasilkan dengan / melalui proses pengeringan seperti yang telah kita pelajari diatas. Pengompresan ini dilakukan dengan menggunakan sebuah system compressor yang terdiri dari : a) Suction pot b) Acid cooler c) Sistem kontrol tekanan anolyte d) Acid dan mist separator e) Rotary liquid ring compressor f) Perpipaan yang berhubungan, instrument dan katup-katup Rotary liquid ring compressor ini memanfaatkan Asam sulfat 98% sebagai cairannya untuk mengkompres gas klorin. Panas compressi ini diabsorpsi oleh Asam sulfat. Asam sulfat dan gas chlorine hangat meninggalkan compressor yang dipisahkan oleh separator. Asam sulfat didinginkan dengan pendingin sebelum di kembalikan ke kompressor bersama dengan gas chlorine. Konsentrasi asam sulfat ini sampai pada minimum konsentrasi 96%,asam sulfat yang kemudian dinaikkan kembali konsentrasinay dengan mengganti sebagian asam sulfat tersebut dengan yang baru. Asam sulfat yang ditukar dikirim ke spent acid tank, sedangkan gas klorin akan melanjutkan pemisahan mist asam sulfat sebelum menuju ke proses selanjutnya. Discharge kompressor memiliki tekanan hingga 5 bar,sehingga dapat langsung disalurkan di pemakaian yang lain dalam hal ini adalah HCl Burner dan Hypo reaktor system. Kelemahan
6 dalam hal ini adalah bila terjadi kegagalan dalam operasi konsumen maka tekanan balik dari konsumen akan menyebabkan naiknya tekanan Header dan berakibat kepada keseimbangan tekanan recycle yang berpengaruh pada tekanan di anolyte di cell, sehingga system pencairan selalu dijalankan bersamaan sehingga dapat mengurangi dampaknya Pencairan dan Penyimpanan Untuk dapat disimpan dalam wadah secara ekonomis, maka chlorine perlu dicairkan dengan alat pencair. Pada tekanan 5 barg maka titik cair chlorine adalah sekitar 10 0 C dan semakin rendah tekanan akan makin rendah titik cairnya. Pencairan dilakukan dalam sebuah unit pendingin yang menggunakan Freon dimana klorin yang dicairkan mengalir secara gravitasi menuju storage tank. Tidak semua gas yang masuk dicairkan tetapi sebagian dibakar ke HCl burner atau hypo plant bersama dengan impurities yang terkandung seperti gas oksigen, karbon dioksida, dan sedikit hydrogen. Bila pembuangan ini tidak dilakukan secara continiue maka dapat menurunkan effisiensi pencairan dan lebih buruk lagi dapat mengumpulkan gas hidrogen yang dapat membentuk campuran explosive dengan chlorine pada kandungan 4%. Tujuan mencairkan gas klorin adalah untuk memperkecil volume klorin yang hendak disimpan bila terdapat kelebihan produk. Proses pencairan gas chlorine dilakukan di Cl liquiefier unit, alat ini bekerja dengan prinsip ekspansi dari tekanan tinggi ke tekanan rendah akan menyebabkan turunnya temperature dan perubahan bentuk dari cair menjadi gas atau sebaliknya akan menyerap dan melepaskan energi. Sebagai media pendingin digunakan gas Freon yang mempunyai sifat mudah menguap dan mencair. Gas Freon yang decompress setelah diturunkan temperaturnya pada tekanan yang sama
7 di ekspansikan ke ruang Evaporator sehingga temperature gas Freon akan turun sampai titik cairnya, pada ruangan ini terjadi proses perpindahan panas dimana gas Freon yang dingin akan mendinginkan gas klorin, panas yang dikandung gas klorin akan diserap sehingga temperaturnya turun sampai titik cairnya sehingga chlorine mencair sebaliknya gas Freon yang menerima panas dari gas klorin akan menguap menjadi gas untuk selanjutnya diisap kembali oleh compressor, pada proses ini terdapat perbedaan tekanan yang tinggi antara discharge dan suction compressor. Demikian proses ini berlangsung secara terus menerus sehingga tujuan pencair gas chlorine tercapai. Selanjutnya klorin yang cair disimpan di chlorine storage (tangki penyimpanan klorin cair). Tiga buah tangki klorin tersedia, dua berisi klorin, sebagai penerima dan pengirim sedangkan satu lagi selalu dijaga kosong dengan tekanan rendah sebagai tangki cadangan kalau terdapat peristiwa yang bersifat emergency. Misalnya ada klorin yang bocor pada satu tangki maka chlorine tersebut harus dipindahkan ke tangki yang kosong tersebut. Tangki klorin dilengkapi dengan sistem perpipaan yang cukup standart yaitu : a) Liquid chlorine inlet dari liquefier, yang terletak pada manhole b) Liquid chlorine outlet menuju evaporator, dimana pipa ini masih sampai kedasar tangki dekat mangkok yang ada pada dasar tangki. c) Pipa vent gas yang mengarah baik ke 550 header (header distribution) dan 5% NAOH tank. Pipa vent ini pun masuk kedalam sebagian sebagain pembatas level maksimum klorin cair d) Pipa padding udara yaitu untuk memasukkan udara padding yang bermanfaat unuk: 1. Menaikkan tekanan tangki sebagai inlet bila tekanannya terlalu rendah (kurang dari 4 kg/cm 2 )
8 2. Menaikkan tekanan tangki sebagai tangki yang menuju ke evaporator sehingga tekanannya harus lebih tinggi dari 550 header. Semakin tinggi beda tekanannya semakin besar aliran yang dapat terjadi dan diatur dengan bukaan katup diinlet evaporator. Tekanan untuk fungsi ini adalah 6,5 7,0 kg/cm Untuk melakukan pembuangan gas klorin sisa yang ada sebelum tangki dibuka dan pembuangan uap air setelah tangki klorin ditutup kembali manhole dari inspection. e) Pipa equalizing ini berfungsi untuk menyamakan tekanan antar tangki dan mempunyai hubungan ke bagian sniff dari liquefier dan cylinder unloading system. F) Instrumentasi yang ada pada tangki chlorine terdiri dari pressure gauge local, pressure transmitter yang keduanya terletak pada manhole. Sedangkan level transmitter sistem pelampung dan temperature sensor ada pada bagian badan tangki. Instrumentasi lainnya adalah pengukur berat isi tangki yang ada pada bagian bawah dari tangki. g) katup relief valve yang berfungsi untuk melepaskan tekanan tangki klorin bila berlebih ke 5% NaOH tank terdapat dua. Katup ini akan bekerja bila tekanan mencapai 8 dan tertutup kembali pada tekanan 6,5 kg/cm 2. h) Sebuah nozzle cadangan berukuran inci terdapat pada bagian manhole.
9 2.2.5 Penguapan klorin, Expansion tank dan Prinsip pengaturan tekanan Klorin selalu digunakan dalam bentuk gas, sehingga bila klorin yang dibutuhkan dari storage maka perlu dipanaskan agar menguap. Klorin cair dapat dikeluarkan dari tangki dengan cara memberikan tekanan pada tangki sehingga dengan beda tekanan antara tangki dan tekanan distributor cairan klorin mengalir melalui pipa yang menjulur didalam tangki hingga mendekati dasar menuju alat penguap. Alat penguap yang kita miliki adalah sistem bak air panas yang dibuat dengan air dicampur steam. Expansion tank adalah sebuah tangki kecil yang berfungsi sebagai alat penampung ekspansi berlebihan dari klorin cair yang terjebak di dalam perpipaan antara dua buah katup, yaitu : a. Pipa klorin cair dari chlorine liquefier ke storage tank b. Pipa klorin cair dari tangki ke evaporator c. Pipa klorin unloading dari silinder klorin ke tangki klorin Jadi terdapat tiga buah jalur yang menuju expansion tank dengan dibatasi oleh suatu alat yang disebut bursting disc yang akan pecah bila melebihi tekanan tertentu. Pada expansion tank terdapat sebuah alat pengukur tekanan yang akan menunjukkan bila ada bursting disc yang pecah dengan kenaikan tekanan. Tanpa kejadian ini tidak akan terdapat tekanan (karena alat penunjukan tekanan sekarang tidak ada maka harus dilakukan pembuangan tekanan secara teratur ke 5 % tank). Padding air juga terdapat pada tangki ini dengan fungsi untuk mengusir chlorine gas yang terdapat dalam bila dibutuhkan.
10 klorin sebagai gas mengikuti kaidah bahwa gas akan berpindah dari yang bertekanan tinggi ke tekanan rendah sedangkan sebagian cairan mengikuti kaidah cairan yang bergerak dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah. Bila dua buah tangki chlorine divent bersamaan ke distributor gas maka tangki yang bertekanan lebih tinggi akan lebih dulu menurunkan tekanan nya akan mencapai kesetimbangan untuk ketiga tempat tersebut. Tetapi bila konsumen yang mendapat suplai gas dari distributor akan naik dan jumlah gas akan meningkat ke konsumen yang lain tetapi apabila tidak maka tekanan distributor akan naik. Apabila sumber gas tersebut berasal dari : a. Bypas liquifier maka kompressor akan ikut merasakan efek tekanan balik tersebut dan mempengarhi tekanan anolyte yang sedang dikontrolnya. b. Vent tangki penerima tersebut akan naik dan mempengaruhi tekanan snift gas liquifier dan mempengaruhi tekanan discharge compressor dan seterusnya. Tetapi bila liquifier mempunyai kapassitas yang cukup besar untuk membuat gas cair pada suhu yang lebih rendah maka akan ada kemungkinan tekanan dapat bertahan. Hal ini dikarenakan gas klorinyang ada di vent dari tangki penerima adalah gas yang menguap,tekanan tangki klorin akan stabil bila jumlah klorin cair yang masuk seimbang dengan jumlah volume gas yang digantiikan dan juga besarnya yang menguap. Bila tidak seimbang maka akan terjadi kenaikan tekanan tangki penerima dan bila berlebih maka tekanan ntangki penerima akan dapat turun.
11 c. Bila klorin berasal dari evaporator maka dengan mengurangi atau menutup inlet evaporator akan dapat mengendalikan tekanannya. (Anonim, 2003) 2.3 Klorin dan Asam Sulfat Klorin Klorin (Cl 2 ) merupakan salah satu unsur yang ada di bumi dan jarang dijumpai dalam bentuk bebas. Pada umumnya klorin dijumpai dalam bentuk terikat dengan unsur atau senyawa lain membentuk garam natrium klorida (NaCl) atau dalam bentuk ion klorida di air laut. Dalam kehidupan manusia, klorin memegang peranan penting yaitu banyak benda-benda yang kita gunakan sehari-hari mengandung klorin seperti peralatan rumah tangga,alat-alat kesehatan, kertas, obat dan produk farmasi, pendingin, semprotan pembersih,pelarut, dan berbagai produk lainnya. Klorin pertama kali diidentifikasi oleh seorang ahli farmasi dari Swedia, Carl Wilhem Scheele pada tahun Pada saat itu, Scheele belum dapat memastikan kandungan gas tersebut. Pada tahun 1810 Sir Humphrey Davy, seorang ahli kimia Inggris menyatakan bahwa gas kuning kehijauan pada percobaan Scheele adalah sebuah unsur dan menamakannya Chlorine, berasal dari bahasa Yunani Khloros yang berarti hijau. Pada tahun 1994, Scott menyatakan bahwa klorin dalam suhu kamar berbentuk gas, termasuk unsure golongan halogen (Golongan VII), sangat reaktif dan merupakan oksidator kuat yang mudah bereaksi dengan berbagai unsur. Pada suhu C, klorin berbebtuk cair dan pada suhu C berbentuk padatan Kristal kekuningan.secara alami, klorin terdapat dalam bentuk ion klorida dengan jumlah relative jauh lebuh besar dibandingkan ion-ion halogen lainnya. (Anonim, 2003)
12 2.3.2 Asam Sulfat Asam sulfat merupakan asam kuat, karena asam sulfat mudah menyumbang sebuah proton pada air untuk membentuk ion hidronium (H 3 O + ) dan ion bisulfat (HSO - 4 ). Asam sulfat adalah asam yang dapat digunakan untuk melarutkan logam dan oksida logam, menetralkan basa, dan membersihkan permukaan logam yang terkorosi. (Keenan, Kleinfelter & Wood,1999) Asam sulfat merupakan bahan pengoksidasi dan pendehidrasi, lebih-lebih terhadap senyawa organic. Aksi dehidrasinya sangat penting dalam menyerap air yang terbentuk dalam konversi kimia sperti nitrasi, sulfonasi, dan esterifikasi, sehingga hasilnya menjadi lebih besar. (George T. Austin, 1996) Sifat-sifat Fisika Asam Sulfat Sifat Nilai Titik Leleh ( 0 C) Titik Didih ( 0 C) Gravitasi Spesifik Uap Densitas Kadar bahaya untuk kesehatan (mg/m 3 ) Titik Beku ( 0 C) Viskositas pada 25 0 C, P Indeks Refraksi pada 25 0 C Konduktivitas Elektrik pada 18,33 0 C ,8 (air-1) 3,4(air-1) 80 4,44 (konsentrasi 98%) 31(konsentrasi 96%) 1,384(konsentrasi 98%) 500(konsentrasi 98%) (Kirk-Othmer, 1979)
PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER
PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER Oleh Denni Alfiansyah 1031210146-3A JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI MALANG MALANG 2012 PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER Air yang digunakan pada proses pengolahan
Lebih terperinciPEMILIHAN DAN URAIAN PROSES
10 II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES Usaha produksi dalam Pabrik Kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut Teknologi proses.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Absorpsi dan stripper adalah alat yang digunakan untuk memisahkan satu komponen atau lebih dari campurannya menggunakan prinsip perbedaan kelarutan. Solut adalah komponen
Lebih terperinciPROSES PRODUKSI ASAM SULFAT
PRODU KSI A SAM SU LFAT BAB III PROSES PROSES PRODUKSI ASAM SULFAT 3.1 Flow Chart Proses Produksi Untuk mempermudah pembahasan dan urutan dalam menguraikan proses produksi, penulis merangkum dalam bentuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Nitrometana Nitrometana merupakan senyawa organik yang memiliki rumus molekul CH 3 NO 2. Nitrometana memiliki nama lain Nitrokarbol. Nitrometana ini merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perak Nitrat Perak nitrat merupakan senyawa anorganik tidak berwarna, tidak berbau, kristal transparan dengan rumus kimia AgNO 3 dan mudah larut dalam alkohol, aseton dan air.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Steam merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari teknologi modern. Tanpa steam, maka industri makanan kita, tekstil, bahan kimia, bahan kedokteran,daya, pemanasan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES 2.1 Sodium Stirena Sulfonat Sodium stirena sulfonat merupakan senyawa jenis polimer turunan dari stirena yang mudah larut dalam air, tidak larut dalam alkohol
Lebih terperinciBAB III. DESKRIPSI SOLVENT EXTRACTION PILOT PLANT, ALAT PENY ANGRAI DAN BOILER
BAB III. DESKRIPSI SOLVENT EXTRACTION PILOT PLANT, ALAT PENY ANGRAI DAN BOILER Alat-alat dipergunakan pada penelitian terdiri dari solvent extraction pilot plant, alat penyangrai dan boiler. ~. SOLVENT
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Magnesium klorida Salah satu kegunaan yang paling penting dari MgCl 2, selain dalam pembuatan logam magnesium, adalah pembuatan semen magnesium oksiklorida, dimana dibuat melalui
Lebih terperinciSulfur dan Asam Sulfat
Pengumpulan 1 Rabu, 17 September 2014 Sulfur dan Asam Sulfat Disusun untuk memenuhi Tugas Proses Industri Kimia Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Chandrawati Cahyani, M.S. Ayu Diarahmawati (135061101111016)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Teori Dasar Ketel Uap Ketel uap adalah pesawat atau bejana yang disusun untuk mengubah air menjadi uap dengan jalan pemanasan, dimana energi kimia diubah menjadi energi panas.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeringan Pengeringan adalah proses mengurangi kadar air dari suatu bahan [1]. Dasar dari proses pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena perbedaan kandungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kiswari Diah Puspita D
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak dulu manusia di seluruh dunia tidak pernah lepas dari penggunaan sesuatu yang berbahan kimia dalam kehidupan sehari-hari Hal ini harus diperhatikan dan
Lebih terperinciLAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT DI SUSUN OLEH : NAMA : IMENG NIM : ACC 109 011 KELOMPOK : 2 ( DUA ) HARI / TANGGAL : SABTU, 28 MEI 2011
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Amar Ma ruf D
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu bidang yang dapat menunjang perkembangan negara Indonesia adalah bidang industri, terutama industri kimia. Namun industri kimia dalam negeri masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan B. Tujuan praktikum
BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan Pengenceran Suatu Larutan B. Tujuan praktikum Melatih menggunakan labu ukur di dalam membuat pengenceran atau suatu larutan. 1 BAB II METODE A. Alat dan Bahan Alat:
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Untuk meningkatkan perekonomian di Indonesia, salah satu caranya dengan pembangunan industri kimia. Salah satu bentuk industri kimia yaitu industri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asetanilida Asetanilida merupakan senyawa turunan asetil amina aromatis yang digolongkan sebagai amida primer, dimana satu atom hidrogen pada anilin digantikan dengan satu gugus
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROSES. sodium klorat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: Larutan NaCl jenuh dielektrolisa menjadi NaClO 3 sesuai reaksi:
BAB II DESKRIPSI PROSES A. Macam macam Proses Kapasitas produksi sodium klorat di dunia pada tahun 1992 ± 2,3 juta ton dengan 1, 61 juta ton diproduksi oleh Amerika Utara. Proses pembuatan sodium klorat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dimetil Eter Dimetil Eter (DME) adalah senyawa eter yang paling sederhana dengan rumus kimia CH 3 OCH 3. Dikenal juga sebagai methyl ether atau wood ether. Jika DME dioksidasi
Lebih terperinciII. LATAR BELAKANG PENGOLAHAN AIR
II. LATAR BELAKANG PENGOLAHAN AIR Air baku yang digunakan umumnya mengandung bermacam-macam senyawa pengotor seperti padatan tersuspensi, padatan terlarut, dan gas-gas. Penggunaan air tersebut secara langsung
Lebih terperinciII. DESKRIPSI PROSES. Pembuatan kalsium klorida dihidrat dapat dilakukan dengan beberapa macam proses:
II. DESKRIPSI PROSES A. Jenis Proses Pembuatan kalsium klorida dihidrat dapat dilakukan dengan beberapa macam proses: 1. Proses Recovery reaksi samping pembuatan soda ash ( proses solvay ) Proses solvay
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Desalinasi Desalinasi merupakan suatu proses menghilangkan kadar garam berlebih dalam air untuk mendapatkan air yang dapat dikonsumsi binatang, tanaman dan manusia.
Lebih terperinciBAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur
BAB II MESIN PENDINGIN 2.1. Pengertian Mesin Pendingin Mesin Pendingin adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendinginkan air, atau peralatan yang berfungsi untuk memindahkan panas dari suatu tempat
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA
PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA 1 Tujuan Percobaan Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan kadar natrium karbonat dan natrium hidrogen karbonat dengan titrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Nitrogliserin merupakan senyawa kimia yang mempunyai prospek besar untuk dikembangkan secara komersial. Nitrogliserin bisa digunakan sebagai obatobatan
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Nitrogliserin dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Pembangunan industri sebagai bagian dari usaha pembangunan ekonomi jangka panjang diarahkan untuk menciptakan struktur ekonomi yang lebih kokoh
Lebih terperinciII. DESKRIPSI PROSES
II. DESKRIPSI PROSES A. JENIS-JENIS PROSES Proses pembuatan metil klorida dalam skala industri terbagi dalam dua proses, yaitu : a. Klorinasi Metana (Methane Chlorination) Reaksi klorinasi metana terjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegunaan Produk Kuprisulfatpentahidrat Kegunaan kupri sulfat pentahidrat sangat bervariasi untuk industri. Adapun kegunaannya antara lain : - Sebagai bahan pembantu fungisida
Lebih terperinciPLANT 2 - GAS DEHYDRATION AND MERCURY REMOVAL
PROSES PENGOLAHAN GAS ALAM CAIR (Liquifed Natural Gas) Gas alam cair atau LNG adalah gas alam (metana terutama, CH4) yang telah diubah sementara untuk bentuk cair untuk kemudahan penyimpanan atau transportasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran dengan Proses Kontinyu Kapasitas 25.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan saat ini bidang industri di negara Indonesia mengalami peningkatan salah satunya yaitu industri kimia. Tetapi Indonesia masih banyak mengimpor bahan-bahan
Lebih terperinciLUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant )
LUBRICATING SYSTEM Adalah sistim pada engine diesel yang dapat merawat kerja diesel engine agar dapat berumur panjang, dengan memberikan pelumasan pada bagian-bagian engine yang saling bergerak/mengalami
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Refrigeran merupakan media pendingin yang bersirkulasi di dalam sistem refrigerasi kompresi uap. ASHRAE 2005 mendefinisikan refrigeran sebagai fluida kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dietil eter merupakan salah satu bahan kimia yang sangat dibutuhkan dalam industri dan salah satu anggota senyawa eter yang mempunyai kegunaan yang sangat penting.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN D
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pendirian Pabrik Perkembangan industri di Indonesia semakin lama semakin meningkat, hal ini disebabkan karena terbukanya pasar bebas di seluruh dunia. Semakin majunya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga dapat menghasilkan data yang akurat.
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Proses pengujian panas yang dihasilkan dari pembakaran gas HHO diperlukan perencanaan yang cermat dalam perhitungan dan ukuran. Teori-teori yang berhubungan dengan pengujian yang
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun BAB I PENDAHULUAN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Senyawa nitrat banyak terdapat di alam dalam bentuk garam-garam nitrat. Asam nitrat (HNO 3 ) diperkirakan berasal dari mineral sodium nitrat (NaNO
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat - Natrium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Perkembangan industri kimia tiap tahunnya mengalami peningkatan yang begitu cepat dan mempunyai dampak terhadap tumbuhnya berbagai industri yang terkait.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES. Bahan Baku.. Natrium Klorida (NaCl) Natrium klorida, juga dikenal sebagai garam dan garam dapur, merupakan senyawa ionik dengan rumus NaCl. Natrium klorida
Lebih terperinciBAB II STUDI LITERATUR
BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kebutuhan Air Tawar Siklus PLTU membutuhkan air tawar sebagai bahan baku. Hal ini dikarenakan peralatan PLTU sangat rentan terhadap karat. Akan tetapi, semakin besar kapasitas
Lebih terperinciII. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa
II. DESKRIPSI PROSES A. Macam - Macam Proses Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses sebagai berikut: 1. Proses Calcium Chloride-Sodium Carbonate Double Decomposition
Lebih terperinciII. DESKRIPSI PROSES
II. DESKRIPSI PROSES Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut teknologi proses. Secara garis
Lebih terperinci1. Bagian Utama Boiler
1. Bagian Utama Boiler Boiler atau ketel uap terdiri dari berbagai komponen yang membentuk satu kesatuan sehingga dapat menjalankan operasinya, diantaranya: 1. Furnace Komponen ini merupakan tempat pembakaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Baja Baja merupakan paduan yang terdiri dari unsur utama besi (Fe) dan karbon (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang tersusun dalam
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya
BAB II DASAR TEORI 2.1 Hot and Cool Water Dispenser Hot and cool water dispenser merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengkondisikan temperatur air minum baik dingin maupun panas. Sumber airnya berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara berkembang memiliki stabilitas ekonomi yang cenderung naik turun. Oleh karena itu, kini Pemerintah Indonesia sedang giat dalam meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia memiliki hasil perkebunan yang cukup banyak, salah satunya hasil perkebunan ubi kayu yang mencapai 26.421.770 ton/tahun (BPS, 2014). Pemanfaatan
Lebih terperinciPRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON/TAHUN BAB I PENDAHULUAN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Sebagai salah satu negara berkembang Indonesia banyak melakukan pengembangan di segala bidang, salah satunya adalah pembangunan di bidang industri,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Mesin Pendingin Untuk pertama kali siklus refrigerasi dikembangkan oleh N.L.S. Carnot pada tahun 1824. Sebelumnya pada tahun 1823, Cagniard de la Tour (Perancis),
Lebih terperinciREFRIGERAN & PELUMAS. Catatan Kuliah: Disiapakan Oleh; Ridwan
REFRIGERAN & PELUMAS Persyaratan Refrigeran Persyaratan refrigeran (zat pendingin) untuk unit refrigerasi adalah sebagai berikut : 1. Tekanan penguapannya harus cukup tinggi. Sebaiknya refrigeran memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Mononitrotoluen dari Toluen dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas 55.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Indonesia begitu kaya dengan hasil alam. Potensi ini seharusnya dimanfaatkan dalam proses transformasi Indonesia dari negara agraris menjadi negara
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Pendinginan Tidak Langsung ( Indirect Cooling System 2.2 Secondary Refrigerant
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Pendinginan Tidak Langsung (Indirect Cooling System) Sistem pendinginan tidak langsung (indirect Cooling system) adalah salah satu jenis proses pendinginan dimana digunakannya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan yang digunakan Kerupuk Udang. Pengujian ini adalah bertujuan untuk mengetahui kadar air dan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Defenisi Hujan Asam Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena keragamannya sangat tinggi baik menurut waktu dan tempat. Hujan adalah salah satu bentuk
Lebih terperinciGambar 1 Open Kettle or Pan
JENIS-JENIS EVAPORATOR 1. Open kettle or pan Prinsip kerja: Bentuk evaporator yang paling sederhana adalah bejana/ketel terbuka dimana larutan didihkan. Sebagai pemanas biasanya steam yang mengembun dalam
Lebih terperinciII. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES
II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES A. Pemilihan Proses Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut
Lebih terperinciDalam 1 golongan dari atas ke bawah energi ionisasi bertambah kecil ionisasi K < ionisasi Na.
20 Soal + pembahasan. 1. Unsur-unsur golongan alkali disusun dengan meningkatnya nomor atom, yaitu : Li, Na, K, Rb dan Cs. Sifat-sifat golongan alkali yang betul adalah. A. sifat reduktor Na lebih kuat
Lebih terperinciSecara umum tahapan-tahapan proses pembuatan Amoniak dapat diuraikan sebagai berikut :
PROSES PEMBUATAN AMONIAK ( NH3 ) Amoniak diproduksi dengan mereaksikan gas Hydrogen (H 2) dan Nitrogen (N 2) dengan rasio H 2/N 2 = 3 : 1. Disamping dua komponen tersebut campuran juga berisi inlet dan
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA
ANALISA SISTEM KONTROL LEVEL DAN INSTRUMENTASI PADA HIGH PRESSURE HEATER PADA UNIT 1 4 DI PLTU UBP SURALAYA. Disusun Oleh : ANDREAS HAMONANGAN S (10411790) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga menjadi bisnis yang cukup bersaing dalam perusahaan perbajaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk mendistribusikan aliran fluida dari suatu tempat ketempat yang lain. Berbagi jenis pipa saat ini sudah beredar
Lebih terperinciPROSES KERJA GAS COMPRESSOR DIDALAM PENGOLAHAN GAS ALAM DI PT. CNOOC SES Ltd.
PROSES KERJA GAS COMPRESSOR DIDALAM PENGOLAHAN GAS ALAM DI PT. CNOOC SES Ltd. Nama : Eirene Marten S. NPM : 22411340 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Ir. Arifuddin, MM. MSC Abstraksi Gas compressor
Lebih terperinciII. DESKRIPSI PROSES
II. DESKRIPSI PROSES A. Jenis-Jenis Proses Proses pembuatan pulp adalah pemisahan lignin untuk memperoleh serat (selulosa) dari bahan berserat. Oleh karena itu selulosa harus bersih dari lignin supaya
Lebih terperinciBAB III TEORI DASAR KONDENSOR
BAB III TEORI DASAR KONDENSOR 3.1. Kondensor PT. Krakatau Daya Listrik merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Krakatau Steel yang berfungsi sebagai penyuplai aliran listrik bagi PT. Krakatau Steel
Lebih terperinciBAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra
BAHAN BAKAR KIMIA Ramadoni Syahputra 6.1 HIDROGEN 6.1.1 Pendahuluan Pada pembakaran hidrokarbon, maka unsur zat arang (Carbon, C) bersenyawa dengan unsur zat asam (Oksigen, O) membentuk karbondioksida
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang Dewasa ini, berbagai jenis bahan kimia sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri. NaOH dan klor merupakan salah satu
Lebih terperinciSkala ph dan Penggunaan Indikator
Skala ph dan Penggunaan Indikator NAMA : ENDRI BAMBANG SUPRAJA MANURUNG NIM : 4113111011 KELAS PRODI : DIK A : PENDIDIKAN JURUSAN : MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciSINTESIS BUTANOL H 9. OH, merupakan
SINTESIS BUTANOL Salah satu jenis produksi industri kimia yang dibutuhkan dalam jumlah yang terus meningkat adalah industri n-butanol. n-butanol yang memiliki rumus kimia C 4 H 9 OH, merupakan produk hasil
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis Pupuk Pupuk merupakan unsur hara tanaman yang sangat diperlukan oleh tanaman dalam proses produksi. Ada beberapa 2 jenis pupuk, yaitu 1. Pupuk organik yaitu
Lebih terperinciBAB II. Prinsip Kerja Mesin Pendingin
BAB II Prinsip Kerja Mesin Pendingin A. Sistem Pendinginan Absorbsi Sejarah mesin pendingin absorbsi dimulai pada abad ke-19 mendahului jenis kompresi uap dan telah mengalami masa kejayaannya sendiri.
Lebih terperinciBAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM
BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM Unit pendukung proses (utilitas) merupakan bagian penting penunjang proses produksi. Utilitas yang tersedia di pabrik metil tersier butil eter adalah unit
Lebih terperinciPERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT
I. Tujuan Percobaan ini yaitu: PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT Adapun tujuan yang ingin dicapai praktikan setelah melakukan percobaan 1. Memisahkan dua garam berdasarkan kelarutannya pada suhu tertentu
Lebih terperinciKLASIFIKASI ZAT. 1. Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam
KLASIFIKASI ZAT Pola konsep 1. Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam Di antara berbagai zat yang ada di alam semesta ini, asam,basa, dan garam merupakan zat yang paling penting yang diamati oleh para
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Trinatrium Fosfat Trinatrium fosfat adalah agen pembersih, makanan aditif, dan penghilang noda. Trinatrium fosfat berwarna putih berbentuk butiran atau kristal padat dan sangat
Lebih terperinciI. Pendahuluan. A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan
I. Pendahuluan A. Latar Belakang Dalam dunia industri terdapat bermacam-macam alat ataupun proses kimiawi yang terjadi. Dan begitu pula pada hasil produk yang keluar yang berada di sela-sela kebutuhan
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Alumunium Sulfat dari Asam Sulfat dan Kaolin Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Perkembangan industri kimia di indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dengan hal itu kebutuhan bahan baku dan bahan penunjang dalam industri
Lebih terperinciPerancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai
Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai Air yang digunakan meliputi : 1. Air pendingin, digunakan untuk mendinginkan alat penukar panas. 2. Air Proses,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. nilai 7 sementara bila nilai ph > 7 menunjukkan zat tersebut memiliki sifat basa
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Teori Dasar ph ph atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaaman atau basa yang dimiliki oleh suatu zat, larutan atau benda. ph normal memiliki nilai 7 sementara
Lebih terperinciPabrik Gula dari Nira Siwalan dengan Proses Fosfatasi-Flotasi
Pabrik Gula dari Nira Siwalan dengan Proses Fosfatasi-Flotasi Nurul Istiqomah (2309 030 075) Rini Rahayu (2309 030 088) Dosen Pembimbing : Prof.Dr.Ir.Danawati Hari Prajitno, M.Pd NIP : 19510729 198603
Lebih terperinciVI. UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM
75 VI. UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM A. Unit Utilitas Seperti halnya dengan pabrik-pabrik kimia lainnya, pada pabrik pembuatan Sodium Styrene Sulfonate dari 2-bromo ethyl benzene dan sulfur triokside
Lebih terperinciKIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 11 Sesi NGAN POLIMER A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali Logam alkali adalah kelompok unsur yang sangat reaktif dengan bilangan oksidasi +1,
Lebih terperinciDapat juga digunakan sebuah metode yang lebih sederhana: Persentase kehilangan panas yang disebabkan oleh gas kering cerobong
MODUL 4 Dapat juga digunakan sebuah metode yang lebih sederhana: Persentase kehilangan panas yang disebabkan oleh gas kering cerobong Tahap 5: Menghitung efisiensi boiler dan rasio penguapan boiler 1 Efisiensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring meningkatnya kebutuhan dunia akan energi dan munculnya kesadaran mengenai dampak lingkungan dari penggunaan sumber energi yang berasal dari bahan bakar fosil,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Senyawa nitrat banyak terdapat di alam dalam bentuk garam-garam nitrat. Asam nitrat (HNO 3 ) diperkirakan berasal dari mineral sodium nitrat (NaNO 3 ). Sejak dahulu,
Lebih terperinciPendahuluan BAB I PENDAHULUAN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Indonesia merupakan suatu negara yang sangat subur dan kaya akan hasil pertanian serta perikanannya, selain hal tersebut Indonesia memiliki aset
Lebih terperinciMESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin.
Mengenal Cara Kerja Mesin Pendingin MESIN PENDINGIN Mesin pendingin adalah suatu rangkaian rangkaian yang mampu bekerja untuk menghasilkan suhu atau temperature dingin. Mesin pendingin bisanya berupa kulkas,
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Sampai saat ini situasi perekonomian di Indonesia belum mengalami kemajuan yang berarti akibat krisis yang berkepanjangan, hal ini berdampak pada
Lebih terperinciDiagram Fasa Zat Murni. Pertemuan ke-1
Diagram Fasa Zat Murni Pertemuan ke-1 Perubahan Fasa di Industri Evaporasi Kristalisasi Diagram Fasa Diagram yang bisa menunjukkan, pada kondisi tertentu (tekanan, suhu, kadar, dll) zat tersebut berfasa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asam Palmitat Asam palmitat adalah asam lemak jenuh rantai panjang yang terdapat dalam bentuk trigliserida pada minyak nabati maupun minyak hewani disamping juga asam lemak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ALAT PENGKONDISIAN UDARA Alat pengkondisian udara merupakan sebuah mesin yang secara termodinamika dapat memindahkan energi dari area bertemperatur rendah (media yang akan
Lebih terperinciGambar 2.21 Ducting AC Sumber : Anonymous 2 : 2013
1.2.3 AC Central AC central sistem pendinginan ruangan yang dikontrol dari satu titik atau tempat dan didistribusikan secara terpusat ke seluruh isi gedung dengan kapasitas yang sesuai dengan ukuran ruangan
Lebih terperinciKONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT
KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI, 2009 POTENSI ENERGI PANAS BUMI Indonesia dilewati 20% panjang dari sabuk api "ring of fire 50.000 MW potensi panas bumi dunia, 27.000 MW
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. Prarancangan Pabrik Amonium Sulfat dari Amonia dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/Tahun
BAB I PENGANTAR A. LATAR BELAKANG Amonium sulfat [(NH 4 ) 2 SO 4 ] atau yang juga dikenal dengan nama Zwavelzure Ammoniak (ZA) merupakan garam anorganik yang digunakan sebagai pupuk nitrogen selain pupuk
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Dispenser Air Minum Hot and Cool Dispenser air minum adalah suatu alat yang dibuat sebagai alat pengkondisi temperatur air minum baik air panas maupun air dingin. Temperatur air
Lebih terperinciBAB II PERANCANGAN PRODUK
BAB II PERANCANGAN PRODUK Untuk memenuhi kualitas produk sesuai target pada perancangan ini, maka mekanisme pembuatan Fosgen dirancang berdasarkan variabel utama yaitu: spesifikasi produk, spesifikasi
Lebih terperinciMODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan
MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan - Siswa mampu membuktikan penurunan titik beku larutan akibat penambahan zat terlarut. - Siswa mampu membedakan titik beku larutan elektrolit
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1. Tujuan Percobaan 1.1 Menguji daya hantar listrik berbagai macam larutan. 1.2 Mengetahui dan mengidentifikasi larutan elektrolit kuat,
PENDAHULUAN 1. Tujuan Percobaan 1.1 Menguji daya hantar listrik berbagai macam larutan. 1.2 Mengetahui dan mengidentifikasi larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit. 2. Dasar teori
Lebih terperinciSoal dan jawaban tentang Kimia Unsur
Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur 1. Identifikasi suatu unsur dapat dilakukan melalui pengamatan fisis maupun kimia. Berikut yang bukan merupakan pengamatan kimia adalah. A. perubahan warna B. perubahan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Boiler. Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran tentang boiler secara umum serta fungsi komponen - komponen utama dan fungsi komponen - komponen pendukung bahan boiler.boiler
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan Kualitas minyak dapat diketahui dengan melakukan beberapa analisis kimia yang nantinya dibandingkan dengan standar mutu yang dikeluarkan dari Standar Nasional Indonesia (SNI).
Lebih terperinci