BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dance Cover Kryptonite Gambar 4.1 (Group Dance Cover Kryptonite) Kryptonite adalah sebuah group yang bergerak dalam dunia K-Pop (Korean Pop. Pada awalnya Kryptonite terbentuk dimulai dari unit kegiatan yang berada di salah satu kampus di Jakarta dalam kegiatan Dance. Dan pada akhirnya Kryptonite terbentuk pada tanggal 1 November Dan pada saat terbentuknya 50

2 51 Kryptonite, mereka telah menyusun tujuan apa saja yang ingin dicapai dalam grup agar tetap eksis di waktu yang akan datang. Kryptonite merupakan tim yang khusus mengcover grup K-Pop BTS (Bangtan Seonyeondan). Kryptonite berjumlah tujuh orang anggota didalamnya, enam laki - laki dan satu perempuan, diantaranya ada Aldy Berlian sebagai Ketua di tim Kryptonite, Rizki Nur Fahmi, Joshua Vidi Alexander, Yulius, Dimitri Arditya Hardjana, Thanya Joviana dan Michael Benedict sebagai anggota lainnya. Untuk pertama kalinya Kryptonite mencoba untuk mengikuti kompetisi dance cover dan mereka tidak mendaftar di kategori rookie 1 dimana dalam kategori ini semua 'grup baru' yang baru saja pertama kali mengikuti lomba atau dengan kata lain first debut dari sebuah grup di dance cover, tetapi pada saat itu Kryptonite mendaftar dalam kategori sunbae 2 dimana dalam kategori ini grup dance cover yang mendaftar adalah grup-grup yang sudah memiliki banyak prestasi (Juara 1 dan Juara 2) di acara lomba dance cover. Debut pertama Kryptonite mendapatkan award "The Best Male Look a Like Group" dalam acara Kpop Wonderland 2015 yang diadakan di Mall Of Indonesia. Setelah mendapatkan penghargaan tersebut, Kryptonite berusaha lebih giat lagi untuk bisa mendapatkan penghargaan "Juara 1". Hal ini terbukti ketika Kryptonite mengikuti lomba dalam acara Megasus Dance Cover Competition dan HobbyX pada tahun Hingga sekarang Kryptonite sudah mengumpulkan banyak prestasi, antara lain: 1 Istilah yang digunakan untuk menyebut group yang baru dibentuk 2 Intilah yang digunakan untuk menyebut group yang sudah senior dan mempunyai prestasi

3 52 The Best Male Look a Like Group on Kpop Wonderland MOI, 1 st place on Megasus DC Comepetition Kota Kasablanka, 1 st place on Hooby X PRJ, 1 ST place on Hoax Party Kalibata City dan Best Male Group on Ace Crew Mangga Dua Square, 2 nd place on Oriental Kpop Cover of The Year 2016 Plaza Semanggi, 2 nd place at Yogya Grand Dermaga Bogor, 3 rd place at Samsung Hits Festival Adu Bakat Kota Bekasi, 2 nd place on KIC GOR Bulungan, 1 st place on Korean Festival KTO 2016 Lotte Avenue Jakarta, 1 st place on Love To Be a Dreamer Depok Town Square, 1 st place on Korean Fest 2016 Botani Square, 1 st place on Kpop Terror School at Bekasi, 1 st place on Korean World Festival Indonesia, dan masih banyak lagi yang belum disebutkan. Dalam ajang Kpop World Festival 2016 yang diadakan di Indonesia, Kryptonite mendapatkan penghargaan Juara 1 dan mendapatkan kesempatan mewakili Indonesia untuk berkompetisi kembali melawan 15 negara lainnya di KOREA SELATAN pada bulan Oktober 2016, setelah melewati seleksi dari 60 negara. Setelah pulang dari Korea, Kryptonite banyak menerima tawaran menjadi guest star atau bintang tamu di lomba dance cover atau acara acara tertentu. Salah satunya Kryptonite pernah diundang untuk menjadi guest star dalam acara Army Gathering (Salah satu fandom BTS di Jakarta). Dan masih banyak acara lainnya yang pernah berpartisipasi dan bekerjasama dengan Kryptonite. Prestasi yang disebutkan diatas, membuat group Kryptonite untuk selalu berusaha keras agar bisa memiliki lebih banyak prestasi kembali. Sama seperti moto dari grup Kryptonite yang berbunyi.. "NEW ONE, DIFFERENT ONE, WINNER ONE... KRYPTONITE"..

4 Group Korean Pop BTS Gambar 4.2 (Group K-Pop Bangtan Boys) Bangtan Boys merupakan Boyband yang sangat terkenal di Korea Selatan. Bangtan Boys atau yang biasa di sebut Bangtan Sonyeondan (Hangul: 방탄소년단 ; Hanja: 防彈少年團 ), dan Jepang Bōdan Shōnendan ( 防弾少年団?) dan Bahasa Inggrisnya "Bulletproof Boy Scouts". atau dikenal juga sebagai BTS adalah grup penyanyi pria asal Korea Selatan yang dibentuk oleh label rekaman Big Hit Entertainment. Grup ini beranggotakan tujuh orang, yakni Rap Monster, Jin, Suga, J-Hope, Jimin, V dan Jungkook 3. BTS debut pada tanggal 13 Juni 2013 dengan lagu berjudul No More Dream dari mini album pertama mereka yang bertajuk 2 Cool 4 Skul. Di tahun 3 diakses pada tanggal 07/03/2017

5 54 yang sama saat mereka debut, BTS mendapat penghargaan New Artist Of The Year di Melon Music Awards 2013, Golden Music Awards 2013 dan Seoul Music Awards Setahun setelah mereka debut mereka menerima penghargaan Bonsang 4 untuk album yang bertajuk Dark And Wild dan The Most Beautiful Moment In Life, Part 1.BTS kembali mengembangkan keberadaan mereka dengan merilis The Most Beautiful Moment in Life trilogy, dengan The Most Beautiful Moment in Life, Part 2 dan The Most Beautiful Moment In Life: Young Forever. Dan kedua album tersebut menempati tangga album Billboard 200. The Most Beautiful Moment In Life, Part 2 juga menempati posisi teratas Billboard Worlds Album Chart dan bertahan selama tiga nunggu berturut turut dan menjadikan BTS sebagai group K-Pop pertama yang mencapai posisi tersebut. The Most Beautiful Moment in Life: Young Forever memenangkan Album Of The Year di Melon Music Awards 2016, BTS meraih penghargaan Daesang 5 sejak mereka debut. BTS melanjutkan untuk melampaui diri mereka sendiri dengan merilis full album kedua mereka yang bertajuk Wings, dan menempati posisi pertama di Chart ITunes lebih dari 26 negara. BTS dengan album Wings kembali menempati tanggal album Billboard 200 di posisi ke 26. Yang menjadikan BTS group K-Pop pertama yang menempati posisi itu selama berminggu minggu. Di negaranya Korea Selatan Wings berhasil terjual sebanyak 681,924 album di bulan pertama, memecahkan rekor penjualan album di bulan pertama di Gaon History. Lagu 4 Penghargaan kepada 12 artis yang diakumulasi dari penjualan album dan single digital selama satu tahun 5 Award yang paling penting kedudukannya di Korea, diatas Bonsang.

6 55 utama mereka di album Wings yang berjudul Blood Sweat & Tears" (Korean: 피 땀눈물 ) menduduki posisi nomor satu di Gaon Digital Chart. Comeback mereka selanjutnya dengan lagu Spring Day juga menduduki posisi nomor satu di Gaon Digital Chart, membawa mereka ke puncak ketenaran yang lebih tinggi lagi. Sementara itu album terbaru mereka yang bertajuk You Never Walk Alone berhasil terjual sebanyak copy dalam penjualan pre-order. Sampai saat ini total penjualan album dan lagu mereka mencapai 3,2 juta Copy di seluruh dunia. BTS tidak hanya mendapat penghargaan di Korea namun juga di Asia bahkan baru baru ini mereka mendapatkan penghargaan di Billboard Music Award 2017 pada kategori Top Social Artist mengalahkan Justin Bieber, Selena Gomez, Ariana Grande dan Shawn Mendes 4.2 Hasil Penelitian Komunikasi massa merupakan proses komunikasi yang dilakukan searah dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa mengenal batasan usia, ras, gender dan sebagainya. K-Pop merupakan contoh dari masuknya budaya baru yang ditujukan untuk massa dan tentu saja dapat diakses melalui berbagai media massa. Contohnya televisi, radio, bahkan surat kabar maupun tabloid dan majalah. Budaya pop Kpop juga dengan mudahnya dapat diakses melalui media baru seperti sosial media yang dapat dengan mudahnya diakses kapan saja dan dimana saja.

7 56 Media massa dan Internet saat ini sangat sering meng expose sesuatu yang menarik untuk dikonsumsi, sebut saja Kpop. Salah satu jenis musik asal Korea Selatan yang sangat digemari oleh remaja di dunia khusunya di Indonesia. Program televisi di Indonesia seperti Breakout NET yang sekarang sering memutar music video dan membahas informasi tentang group asal negeri ginseng tersebut dan program khusus Kpop bernama Kpop Zone di stasiun televisi INTV serta stasiun televisi RTV yang sering menayangkan drama korea. Gambar 4.3 (Program TV Breakout Net) Majalah dan tabloid di Indonesia juga sering kali memuat berita atau sekedar informasi tentang Korea Selatan. Untuk internet sendiri yang merupakan media baru dan banyaknya media sosial yang ada menjadi wadah bagi Kpopers untuk mencari informasi dan berita berita seputar idolanya. Ditambah lagi adanya radio streaming bernama Dreamers Radio yang kerap kali memutar lagu lagu

8 57 Dari hasil pengamatan peneliti terhadap Group Dance Cover Kryptonite lewat media sosial Instagram dan Youtube, serta hasil wawancara yang dilakukan kepada tiga informan yang merupakan member Kryptonite. Peneliti dapat menganalisa tentang cara belajar observasional yang dilakukan oleh Kryptonite. Peneliti juga dapat menganalisa apakah cara belajar observasional yang dilakukan oleh Kryptonite juga berpengaruh di kehidupan sehari hari atau tidak Peneliti berdasarkan pengamatannya terhadap Kryptonite dalam melihat foto dan video yang diunggah di Instagram Kryptonite maupun Instagram member Kryptonite dan video video yang diunggah oleh mereka atau pun fans di Youtube. Peneliti juga menganalisis berdasarkan data data yang sudah di dapatkan melalui wawancara dengan beberapa orang narasumber, yaitu anggota Group Dance Cover Kryptonite. Peneliti mengamati penggalan video yang diunngah mereka di Youtube saat mengikuti event kompetisi Dance Cover dan peneliti beranggapan bahwa apa yang mereka lakukan untuk mengikuti apa yang BTS lakukan di atas panggung sudah hampir mempunyai kemiripan. Terutama untuk mengikuti gerakan yang BTS lakukan diatas panggung. Namun dari wawancara yang peneliti lakukan peneliti berpendapat bahwa tidak semua perilaku yang BTS lakukan di kehidupan sehari harinya terjadi di kehidupan sehari hari para member Kryptonite. Ada yang mengikuti gaya dan sikapnya namun ada juga yang hanya mengikuti keduanya dan ada juga yang tidak mengikuti keduanya, hanya menjadi dirinya sendiri saat tidak di atas panggung.

9 58 Untuk mengetahui bagaimana member Krytonite melakukan pembelajaran observasional, peneliti menggunakan konsep teoritis utama yang mempengaruhi belajar observasional, antara lain proses atensional, proses retensional, proses motivasional dan proses pembentukan perilaku Proses Atensional Banyak sekali Agency yang menaungi Boyband dan Girlband di Korea Selatan, sebut saja SM Entertainment, YG Entertainment dan JYP Family. 3 Agency besar atau yang biasa dikenal dengan sebutan Big Three Agency tersebut memang mendebutkan beberapa Boyband dan Girlband yang sangat bertalenta sebut saja EXO dari SM Entertainment, Bigbang dari YG Entertainment dan 2PM dari JYP Family. Big Hit Entertainemt yang merupakan Agency dari Bangtan Boys (BTS) adalah Agency Kpop yang didirikan pada tanggal 1 Februari Di tahun 2010 Bang Si Hyuk yang merupakan pemilik dari Big Hit Entertainent mengumumkan bahwa Rap Monster merupakan member pertama dari BTS dan diikuti oleh member lainnya sampai akhirnya mereka debut di tahun Proses Atensional dari penelitian ini secara garis besar ingin menjelaskan alasan mengapa member Kryptonite memilih meniru BTS dan apa keunikan serta kelebihan yang BTS miliki dibandingkan Group lain yang mempunyai ketenaran dan talenta yang hampir sama dengan BTS. 6 diakses pada tanggal 18/05/2017

10 59 Beberapa informan yang peneliti wawancarai hampir semuanya mengatakan bahwa mereka memilih mengikuti BTS karena mereka menyukai koreografi yang di bawakan oleh BTS. Genre musiknya yang mengusung tema Hip Hop membuat mereka beda dengan Group Boyband K-Pop lainnya. Seperti apa yang dikatakan oleh Aldy Berlian saat ditanya tentang alasan informan memilih mengikuti BTS dibanding kan dengan group lain yaitu karena dia menyukai genre music BTS yang berbeda dengan genre musik Boyband lain dan karena dia menyukai koreografinya yang memiliki warna berbeda dengan group lainnya. Karena pada saat itu emang dia salah satu yang genrenya beda sendiri dan aku suka banget sama koreografinya. Karena menurut aku selain sulit warnanya mereka tuh beda sendiri dan aku suka aja sama mereka. Aldy Berlian yang juga merupakan pendiri Dance Cover Kryptonite mengatakan bahwa alasan dia membuat Dance Cover Kryptonite karena dia ingin membuat versi laki laki dari cover dance yang pernah dia buat. Menurut informasi yang didapat oleh peneliti dari media sosial Instagram dan Youtube serta dari Aldy Berlian juga sebelum dia membuat Kryptonite dia sudah terlebih dahulu membuat Dance Cover Girlband bernama Barbies Up. Aldy Berlian ingin membuat kesuksesan yang sama seperti Barbies Up namun dalam versi laki lakinya, oleh karena itu Aldy Berlian membuat Dance Cover Kryptonite. Banyaknya Dance Cover yang bermunculan membuat Kryptonite berfikir bagaimana mereka bisa menjadi Dance Cover BTS yang berbeda dengan Dance Cover BTS lainnya. Aldy Berlian yang merupakan ketua group Kryptonite

11 60 berupaya untuk membuat konsep yang dia ciptakan sendiri sehingga ketika Kryptonite perform di atas panggung mereka menjadi team yang berbeda dari yang lainnya, yang tidak selalu 100% Kpop. Dari segi kostum sendiri walaupun pelaku Dance Cover diharuskan untuk semirip mungkin dengan artis yang di cover mereka memodifikasi sedikit kostum yang dipakai member BTS namun masih sejalur dengan apa yang member BTS itu pakai. Dan menurut mereka yang rata rata mengetahui group Boyband BTS dari Youtube dan ada yang mengetahuinya dari saluran televisi KBS (Korean Broadcasting System) di acara musik andalannya yang bernama Music Bank, BTS mempunyai keunikan sendiri karena di saat BTS debut pada tahun 2013 BTS mempunyai gerakan yang menurut mereka sangat rumit dibandingkan group lainnya. Seperti yang dikatakan Joshua Vidi Alexander tentang alasan dia mengapa memilih meng-cover BTS dibandingkan group lain. Karena menurut aku BTS itu punya kelebihan khusus dibandingkan group lain. Karena mereka mampu membawakan gerakan yang menurut aku susah buat ditiru group lain, jadi aku suka buat cover BTS. Pernyataan member Kryptonite diatas tentang BTS kembali diperkuat oleh informan peneliti yang merupakan penggemar fanatik BTS bernama Army dan tentunya juga mengetahui Kryptonite. Peneliti juga mewawancarai informan yang hanya menyukai BTS (tidak termasuk fans fanatik BTS). Tamara Rianti Utami yang merupakan Army asal Bekasi mengatakan kalau menurut dia BTS menmpunyai karya musik yang bagus dan berbeda dari Boyband Korea yang biasa kita lihat. BTS juga memproduksi serta menyanyikan lagu mereka sendiri.

12 61 Informan lain yang bernama Cindy Tiara Sari yang tidak termasuk di dalam Army dan hanya sekedar menyukai BTS mengatakan bahwa BTS merupakan group Kpop yang bagus dan diatas rata rata, dari hal musik dan koreografi Proses Retensional Masuknya arus globalisasi di Indonesia tentu saja berdampak sangat signifikan terhadap budaya yang ada di Indonesia, contohnya budaya tari. Sejak dulu sudah banyak jenis tarian international yang masuk ke Indonesia. Sebut saja robot dance, break dance (b-boying, b-girling, breaking), street dance, shuffle dance, hip hop dance dan sebagainya. Hadirnya K-Pop di Indonesia menjadi patokan adanya tarian K-Pop, karena sebagian besar girlband dan boyband nya mempunyai tarian atau koreografi nya sendiri lalu pelaku Dance Cover hanya mengikuti tarian tersebut. Bisa sedikit di modifikasi dan bisa juga tidak di modifikasi sama sekali. Kegiatan menirukan tarian para penyanyi K-Pop atau dikenal dengan K- Pop Dance Cover berangkat dari kecintaan para penggemar K-Pop di seluruh dunia pada idolanya. Demam dance cover ini juga melanda Indonesia. Bahkan Indonesia sempat didaulat memiliki kemampuan meniru tarian terbaik. Walaupun Dance Cover merupakan usaha meniru gerakan tari artis yang di cover namun tidak menutup kreatifitas para member Kryptonite untuk membuat koreografi baru atau koreografi tambahan seperti Dance Break untuk menyempurnakan penampilan mereka di atas panggung.

13 62 Dance Cover sendiri mulai menjamur di Indonesia sejak beberapa tahun yang lalu. Itu dibuktikan oleh Aldy Berlian dan Rizky Nur Fahmi yang sudah bergabung di dunia Dance Cover sejak 4 tahun yang lalu. Aldy mengatakan bahwa dia sudah bergabung di dunia Dance Cover semenjak kurang lebih 4 tahun yang lalu. Dan sebelum membuat Kryptonite dia sempat bergabung di sebuah Entertainment Dance Cover di daerah Bekasi, lalu dia bergabung dengan salah satu Group Random Dance Cover di Jakarta bernama Barbies Up. Rizky Nur Fahmi juga mengatakan kalau dia sudah bergabung di dunia Dance Cover selama 4 tahun dan sudah pernah bergabung di Group Dance Cover lain. Proses retensional di penelitian ini secara garis besar menjelaskan tentang bagaimana Kryptonite menggambarkan Dance Cover khususnya Dance Cover BTS yang mereka jalankan dan bagaimana mereka mempelajari gerakan dan gaya yang BTS lakukan diatas panggung. Kryptonite yang melakukan latihan rutin selama dua kali dalam seminggu dan mempunyai jam terbang yang lumayan padat karena mereka bisa menghadiri event dua sampai 4 kali dalam sebulan ini mempunyai anggota yang bisa dikatakan berbakat, karena mereka dapat menghafalkan gerakan BTS yang bisa dibilang sangat rumit dalam waktu beberapa hari. Joshua Vidi Alexander dalam wawancaranya mengatakan kalau cepat atau lambatnya dia menghafal koreaografi atau gerakan BTS tergantung dari seberapa suka dia dengan lagunya dan apa genre lagu tersebut. Semakin dia suka dengan lagu tersebut semakin cepat dia bisa menghafal gerakan tersebut.

14 63 BTS yang terkenal dengan gerakannya yang sangat rumit ternyata membuat para anggota Kryptonite memikirkan bagaimana cara mereka untuk bisa menghafal gerakan tersebut dengan cepat, mengingat Kryptonite mempunyai jam terbang yang bisa dibilang sangat banyak. Informan yang peneliti wawancara masing masing mempunyai cara atau trik yang membuat mereka bisa cepat menghafal gerakan BTS sampai ke detail-nya seperti Aldy Berlian yang menyimpan video slow motion 7 BTS di ponsel atau laptopnya. Joshua Vidi Alexander hanya melihat video nya secara berulang kali sampai dia hafal dengan gerakannya dan mengetahui detail detail gerakannya yang sulit. Berbeda dengan Aldy Berlian yang menyimpan video slow motion BTS, Rizky Nur Fahmi justru menyimpan video mirrored dance practice 8 BTS di ponsel atau laptopnya. K-Pop yang merupakan budaya asal Korea tersebut tentu mempunyai banyak perbedaan dengan budaya yang ada di Indonesia. Perbedaan itu membuat beberapa anggota Kryptonite mempunyai kesulitan untuk mempelajari atau meniru tindakan mereka khususnya saat diatas panggung. Mulai dari penampilan, gaya berbicara, gaya berbusana dan sebagainya. Joshua Vidi Alexander mengatakan kalau dia butuh waktu 3 bulan untuk menyesuaikan diri dengan gaya member BTS yang dia ikuti, dengan beberapa modifikasi karena yang dia ikuti merupakan ciri khas orang lain Berbeda dengan Joshua Vidi Alexander, Rizky Nur Fahmi justru memodifikasinya karena menurut dia Rap Monster atau artis yang dia ikuti 7 Gerakan versi pelan dari gerakan aslinya 8 Biasanya di video kanan itu kiri kiri itu kanan tapi mirrored dance kanan tetap kanan kiri tetap kiri.

15 64 memiliki gerakan yang terlalu mudah, jadi untuk menyamakannya dia sedikit memodifikasi gerakannya agar menyamakan dengan member Kryptonite lainnya Proses Pembentukan Perilaku Kegiatan Dance Cover secara tidak langsung membuat pelaku Dance Cover mau tidak mau menjadi mirip dengan perilaku artis yang mereka tiru. Dari segi sikap dan tindakan diatas panggung maupun di belakang panggung atau di kehidupan sehari hari. Tidak hanya itu pelaku dance cover juga sering kali membandingkan dirinya dengan artis yang dia tiru. Biasanya pelaku dance cover membandingkan dirinya dengan artis yang dia cover hanya untuk menyempurnakan penampilannya diatas panggung. Aldy Berlian di wawancaranya mengatakan kalau membandingkan diri sendiri dengan artis yang di tiru sangatlah wajib karena kegiatan membandingkan itu adalah kebutuhan dalam performa agar bisa menjadi lebih bagus dan lebih mirip lagi. Berbeda budaya juga berbeda perilaku. Hal itu membuat peneliti juga menganalisis bahwa ada beberapa pelaku Dance Cover yang perilaku di kehidupan sehari harinya menjadi terbawa seperti perilaku artis yang dia cover karena terlalu sering melihat video - video yang berkaitan dengan artis tersebut di Twitter, Youtube maupun di Instagram. Hal itu di tegaskan oleh Joshua Vidi Alexander yang mengatakan bahwa mau tidak mau perilakunya kadang kadang menjadi mirip dengan artis yang dia

16 65 ikuti di kehidupan sehari harinya, karena dia selalu melihat video video BTS setiap hari sehingga terekam di otaknya. Ya, karena untuk melihat koreografinya kan kita yang tadi aku bilang triknya itu adalah ngeliatin tiap hari kan. Jadi otomatis kita akan menjadi seperti dia perilakunya mau gamau. Karena kita ngeliatin trus jadinya kerekam diotak kita dan kita jadi melakukan hal itu juga. Dia merasa kalau saat berbicara dan pembawannya diatas panggung sangatlah mirip dengan artis yang dia ikuti (Jungkook BTS). Menurut peneliti hal tersebut sangatlah wajar karena ketika manusia melihat hal yang sama secara berulang ulang manusia tersebut tanpa disadari akan melakukan hal yang dilihatnya tersebut. Namun kalau perilaku tersebut sudah tidak terkendali akan membawa dampak yang tidak baik untuk individunya sendiri maupun lingkungannya terutama di lingkungan yang tidak menerima budaya K-Pop. Oleh karena itu Joshua Vidi Alexander menyiasatinya dengan cara memberikan standard, seperti kalau dia merasa kalau ini bukan dirinya atau sudah merasa menjadi orang lain dia akan membatasi dirinya sendiri. Berbeda dengan dua informan lainnya yaitu Aldy Berlian dan Rizky Nur Fahmi, kedunya mengatakan kalau perilaku mereka yang meniru artis yang di cover hanya sebatas di atas panggung, tidak terbawa di kehidupan sehari hari. Aldy Berlian mengatakan kalau sudah berkecimpung di dunia Dance Cover memang harus mempunyai profesionalitas karena Dance Cover memang dituntut harus sama dalam segala hal tapi hanya sebagai profesionalitas di atas panggung

17 66 tidak di kehidupan sehari hari. Rizky Nur Fahmi sendiri mengatakan kalau perilakunya hanya mirip di atas panggung tidak di kehidupan sehari hari. Saat ditanya apakah Aldy Berlian dan Rizky Nur Fahmi ada keinginan unruk menerapkan perilaku artis yang dia cover tersebut di kehidupan sehari hari Aldy Berlian mengatakan kalau dia sama sekali tidak ada keinginan untuk menerapkannya karena dia merasa Dance Cover ini hanya menari, jadi untuk pribadi harus tetap menjadi dirinya sendiri. Sedangkan Rizky Nur Fahmi mengatakan kalau dia ada keinginan untuk menerapkan perilaku tersebut namun tidak untuk saat ini. Ada banyak respon yang diberikan oleh masyarakat khusunya para Kpopers yang rutin menghadiri acara Dance Cover. Respon yang diberikan juga beragam ada yang mengatakan kalau Kryptonite berhasil melakukan peniruan yang baik saat diatas panggung namun ada juga yang mengkritik belum memiliki kemiripan. Untuk respon dari orang lain terkadang beda beda. Ada yang bilang Ih Jungkooknya mirip ya. Ih Jungkooknya kurang mirip. Tergantung dari orang itu, mungkin seberapa besar dia fans banget sama BTS atau sama si artisnya ini jadi dia yang lebih bisa nilai kan. Orang lain yang lebih bisa menilai, karena kalau kita tugasnya cuma berusaha untuk sebisa mungkin semirip sama dia. Joshua Vidi Alexander mengatakan setiap individu memberikan respon yang berbeda beda untuk penampilannya tergantung dari seberapa besar individu tersebut menjadi Army. Dia juga mengatakan kalau tugasnya hanya berusaha untuk sebisa mungkin mirip dengan Jungkook BTS dan orang lain yang lebih bisa menilai bagaimana performa nya diatas panggung.

18 67 Aldy Berlian dan Rizky Nur Fahmi juga mengatakan kalau respon yang diberikan juga beragam ada yang mengatakan kalau mereka bagus dalam performa diatas panggungnya dan ada yang mengatakan kalau biasa saja atau tidak bagus sama sekali. Sebagai Kpopers yang mengetahui adanya Dance Cover Kryptonite dan sesekali melihat penampilan Kryptonite secara langsung dan dari media sosial Instagram serta Youtube Cindy Tiara Sari memberkan respon yang baik terhadap Kryptonite walaupun dia mengatakan kalau Kryptonite dengan BTS tidak mirip dalam segi feeling namun Cindy Tiara Sari merasa kalau koreografi Aldy dan teman temannya di Kryptonite itu bagus dan rapi sesuai dengan dancer yang sebenarnya. Tamara Rianti Utami pun berpendapat sama dengan Cindy Tiara Sari, Tamara Rianti Utami mengatakan bahwa BTS dan Kryptonite tidak mirip, karena menurut Tamara Rianti Utami masing masing BTS dan Kryptonite mempunyai kriteria sendiri. BTS yang merupakan group Boyband K-Pop pasti lebih professional disbanding Kryptonite yang hanya sebagai Dance Cover. Tamara Rianti Utami pun juga mengakui kalau Dance Cover Kryptonite lumayan akurat dan kekompakannya juga bagus. Informan lainnya yang mengetahui Kryptonite dan sangat menyukai BTS (Army) bernama Saskia Puji Lestari berpendapat lain dengan dua informan diatas. Saskia Puji Lestari mengatakan kalau Kryptonite mempunyai kemiripan dengan BTS dari segi penampilan, kostum, gerakan dan detail tersulitnya juga.

19 68 Jadi bisa dikatakan bahwa respon yang diberikan oleh orang orang terhadap Kryptonite tentang usaha Dance Cover yang mereka lakukan sangat beragam. Ada yang mengatakan kalau Kryptonite tidak mirip dengan BTS karena alasan tertentu seperti BTS merupakan group Boyband K-Pop yang memang merupakan artisnya dan Kryptonite hanya sebagai pelaku Dance Cover, dan ada juga yang mengatakan kalau Kryptonite sangat mirip dengan BTS dalam segala aspek termasuk kostum, penampilan dan lainnya Proses Motivasional Dalam melakukan kegiatan Cover Dance masing masing dari member Kryptonite pastinya mempunya ekspektasi dalam diri mereka masing masing. Sebagai seorang yang membentuk Kryptonite, Manager, Leader dan sekaligus anggota Kryptonite Aldy Berlian pasti mempunyai ekspektasi yang tinggi terhadap group yang dibangunnya ini. Dalam wawancara peneliti dengan Aldy Berlian dia mengatakan kalau dia ingin membentuk team yang bagus dan sangat mirio dengan BTS, lalu punya visi misi yang lebih baik di kemudian hari. Joshua Vidi Alexander dan Rizky Nur Fahmi yang merupakan anggota Kryptonite juga mempunyai ekspektasi seperti yang dikatakan oleh Leader mereka Aldy Berlian. Seperti sebisa mungkin mereka menampilkan apa yang ditampilkan dengan BTS secara sangat mirip dan bisa menjadi Dance Cover BTS terbaik di Indonesia. Hal yang dilakukan member Kryptonite dalam membangun ekspektasi mereka pun bermacam macam seperti menonton fancam artis yang mereka cover.

20 69 Untuk mendalami karakter BTS yang pasti kita ngeliatin videonya, kita ngeliatin fancam artisnya. Misalnya Jungkook, aku ngeliat fancamnya Jungkook ini entah dia lagi di stage atau lagi di fanmeeting atau lagi dimanapun supaya kita bisa ngeliat karakter si artis ini. Joshua Vidi Alexander yang mengikuti Jungkook BTS mendalami karakter artis yang di cover dengan cara selalu melihat video yang berkaitan dengan Jungkook. Seperti video fancam saat konser ataupun saat fanmeeting atau video lainnya yang berkaitan dengan Jungkook agar bisa melihat karakter artis tersebut sehingga dia bisa lebih mudah mewujudkan ekspektasinya tersebut. Selain melihat video menurut Joshua Vidi Alexander latihan juga diperlukan dalam menyesuaikan gerakan yang dibawakan si artis. Rizky Nur Fahmi yang mengikuti Rap Monster dalam membangun ekspektasinya dia rutin mengunduh video yang berkaitan dengan BTS lalu melihat fancam dan bergaya di depan kaca layaknya dia menjadi Rap Monster. Aldy Berlian yang mengikuti V dalam membangun ekspektasinya secara pribadi maupun ekspektasi untuk Group Dance Cover yang dibuatnya ternyata sama dengan anggota lainnya yaitu sering menonton video, fancam dan hanya fokus pada artis yang di cover serta memperagakannya di depan kaca seperti apa mereka di dalam video tersebut. Ada banyak sekali motivasi yang diberikan oleh Kpopers untuk Kryptonite, selain banyaknya para Army yang dengan setia meneriaki setiap perform mereka di acara Dance Cover dengan kata kata penyemangat. Aldy Berlian, Joshua Vidi Alexander, Rizky Nur Fahmi maupun semua anggota

21 70 Kryptonite akan terus memotivasi diri mereka agar berpenampilan lebih baik lagi agar bisa lebih bagus dari sebelum sebelumnya. Rewards yang sudah di dapat oleh mereka juga merupakan motivasi agar mereka bisa mendapatkan rewards yang lebih mengagumkan lagi dari sebelumnya. 4.3 Pembahasan Bab ini akan membahas hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai cara belajar observasional yang dilakukan member Kryptonite terhadap BTS dan apakah perilaku mereka menjadi sama dengan member BTS saat dikehidupan sehari hari atau tidak.. Dari hasil penelitian ini baik leader ataupun anggota Kryptonite yang peneliti wawancarai hampir semuanya mempunyai kemiripan dalam cara belajar observasional yang dilakukan untuk meniru penampilan BTS saat diatas panggung. Seperti cara mereka mereka menghafal koreografinya, berbagai macam cara yang digunakan untuk mempermudah mereka dalam menghafal koreografi BTS. Cara mereka menghafal koreografi BTS seperti berapa lama mereka bisa menghafal gerakan BTS. Member Kryptonite bisa dengan cepat menghafal gerakan tari BTS hanya dengan melihat video video Dance Practice atau Video Clip yang di unggah BTS ke Channel Youtube BTS. Masing masing informan yang peneliti wawancarai mereka mengatakan gampang cepatnya mereka menghafal gerakan BTS tergantung dari jenis susah koreografinya, lalu apakah mereka menyukai lagunya atau tidak. Cara yang mereka gunakan untuk mempermudah menghafal bermacam macam seperti menyimpan videonya di

22 71 ponsel mereka masing masing dan mengubahnya ke model slow motion atau menjadi mirrored video agar lebih mudah untuk menghapal detail detail gerakan tarian BTS. Informan yang peneliti wawancarai juga mengatakan kalau mereka suka menonton fancam BTS untuk membuat mereka lebih masuk ke gerakan dan karakter yang BTS lakukan saat di atas panggung dan saat menghadapi penggemar ketika mereka sedang berada di event event Kpop. Lalu setelah mereka menpntpn video video tersebut mereka langsung latihan dan memperagakannya di depan kaca agar lebih maksimal lagi untuk di praktekan. Leader dari team Dance Cover Kryptonite pun membuat sendiri koreograi untuk pembukan penampilan mereka. Informan hanya membutuhkan waktu sekitar menit untuk membuat koreogafi tambahannya dan informan mengaku kalau sama sekali tidak kesulitan untuk membuat koreogafinya. Kryptonite mempunyai waktu latihan kurang lebih dua kali dalam semiggu dan sisanya member Kryptonite melatih dirinya sendiri dirumah dengan cara mereka masing masing, hal itu berlaku hanya ketika Kryptonite mempunyai jadwal mengisi acara di event Kpop hanya sekali seminggu di akhir pekan. Akan tetapi kalau Kryptonite mempunyai jadwal lebih dari dua kali dalam seminggu untuk mengisi acara di event lainnya latihan mereka akan lebih sering, lebih dari dua kali dalam seminggu. Hal itu di tujukan untuk menjaga kekompakan dan agar gerakan tarian mereka yang sudah dihafal dan dipelajari bisa lebih maksimal lagi dari sebelumnya.

23 72 Peneliti juga membahas jawaban yang berkaitan dengan apakah perilaku mereka terbawa di kehidupan sehari hari mereka atau tidak. Dan jawaban yang peneliti terima beragam karena satu dari tiga informan yang peneliti wawancarai mengatakan kalau perilaku peniruan tersebut terjadi di kehidupan sehari hari karena menurut informan bernama Joshua Vidi Alexander karena informan melihat video nya setiap hari dan selalu diulang ulang jadi membuat hal tersebut terekam di otak kita dan tanpa sengaja kita juga melakukan hal itu juga. Sehingga untuk membuatnya masih berada di batas wajar indorman membandingkan dirinya dengan perilaku BTS tersebut. Jika informan merasa perilakunya dan gayanya kurang cocok maka tidak diterapkan, sebaliknya kalau dirasa perilaku dan gayanya dirasa cocok dengan informan maka akan selalu digunakan. Sedangkan dua informan lainnya dengan kompak mengatakan kalau mereka tidak menerapkannya di kehidupan sehari hari. Masing masing dari mereka mempunyai alasan yang berbeda seperti Informan bernama Aldy Berlian mengatakan kalau proses pembelajaran observasional ini hanya sebatas untuk performance di atas panggung jadi tidak di terapkan di kehidupan sehari hari. Lalu untuk apakah ingin diterapkan di kehidupan sehari hari atau tidak, informan mengatakan kalau tidak akan menerapkannya, karena proses pembelajaran observasional ini hanya sebatas untuk Dance Cover dan untuk diatas panggung saat menampilkan tariannya tidak untuk kehidupan pribadi. Informan bernama Rizky Nur Fahmi juga mengatakan kalau informan tidak menerapkannya di kehidupan sehari hari cukup saat melakukakan kegiatan Dance Cover di atas panggung saja. Lalu ketika informan menanyakan tentang

24 73 apakah berkeinginan untuk menerapkan di atas panggung informan mengatakan kalau ada keinginan namun masih belum yakin untuk menerapakannya untuk saat ini karena faktor lingkungan dan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave,

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave, berhasil mempengaruhi sebagian besar masyarakat dunia dengan cara memperkenalkan atau menjual produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengidolaan Korean pop belakangan ini sedang banyak terjadi, Kpop atau

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengidolaan Korean pop belakangan ini sedang banyak terjadi, Kpop atau BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fenomena pengidolaan Korean pop belakangan ini sedang banyak terjadi, Kpop atau juga dikenal dengan Hallyu atau Korean wave adalah istilah yang diberikan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Korea menghasilkan sebuah fenomena demam budaya Korea di tingkat. global, yang biasa disebut Korean wave. Korean wave atau hallyu

BAB I PENDAHULUAN. Korea menghasilkan sebuah fenomena demam budaya Korea di tingkat. global, yang biasa disebut Korean wave. Korean wave atau hallyu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pemerintah Korea Selatan dalam penyebaran budaya Korea menghasilkan sebuah fenomena demam budaya Korea di tingkat global, yang biasa disebut Korean

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian moral mengacu kepada akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian moral mengacu kepada akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian moral mengacu kepada akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial, atau menyangkut hukum atau adat kebiasaan yang mengatur tingkah laku. Moral dibutuhkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif,

BAB I PENDAHULUAN. kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif, BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tergesernya budaya setempat dari lingkungannya disebabkan oleh kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif, fleksibel dan mudah dipahami sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat mendunia. Menurut Korean Culture and Information Service (2011),

BAB I PENDAHULUAN. sangat mendunia. Menurut Korean Culture and Information Service (2011), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya Korea, terutama musik, telah menjadi sebuah fenomena yang sangat mendunia. Menurut Korean Culture and Information Service (2011), disebutkan bahwa debut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena Hallyu (Korean Wave) mulai berkembang dan menjadi salah satu fenomena budaya pop yang hadir, tumbuh, dan berkembang di tengah-tengah masyarakat saat ini.hallyu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini Korean Wave atau Demam Korea sangat digemari di Indonesia, popularitas budaya Korea di luar negeri dan menawarkan hiburan Korea yang terbaru yang mencakup

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 155 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian yang berjudul PENGARUH KOREAN WAVE TERHADAP PERUBAHAN GAYA HIDUP REMAJA (Studi Kasus terhadap Grup Cover

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Perbandingan Pengguna Media Sosial di Indonesia No Media Sosial Pengguna

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Perbandingan Pengguna Media Sosial di Indonesia No Media Sosial Pengguna BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti saat ini banyak orang sibuk dengan ponselnya saat perjalanan di kereta, di ruang tunggu, bahkan ketika sedang makan. Mereka menganggap

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Representai Budaya Pop Korea dalam Masyarakat Subkultur Di Kota Surakarta

BAB V PENUTUP. 1. Representai Budaya Pop Korea dalam Masyarakat Subkultur Di Kota Surakarta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai Representasi Budaya Pop Korea dalam Masyarakat Subkultur (Studi Fenomenologi Pada Universe Cover Ease Entry (U-CEE)

Lebih terperinci

SCHOOL DANCE PERFORMANCE SYARAT & KETENTUAN

SCHOOL DANCE PERFORMANCE SYARAT & KETENTUAN SCHOOL DANCE PERFORMANCE SYARAT & KETENTUAN UME NO SEKAI 2018 @ATRIUM CENTRAL PARK,JAKARTA 14 18 FEBRUARY 2018 UME Body Mist mengajak remaja putri yang memiliki Kelompok Dance untuk berpartisipasi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar peran minat terhadap perilaku pembelajaran budaya Korea.

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar peran minat terhadap perilaku pembelajaran budaya Korea. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini diawali oleh rasa penasaran peneliti ketika menghadiri sebuah konser boyband asal Korea Selatan yakni MBLAQ di MEIS, Ancol Jakarta pada tahun

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Di akhir 90-an, Pemerintah Korea Selatan melaksanakan kebijakan dan

1. PENDAHULUAN. Di akhir 90-an, Pemerintah Korea Selatan melaksanakan kebijakan dan 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di akhir 90-an, Pemerintah Korea Selatan melaksanakan kebijakan dan membuat organisasi yang mendukung ekspor dan penyebaran budaya pop. Serta menjadikan perluasan kebudayaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (bagian dan hubungannya) atau bagaimana bagian-bagian berfungsi (perilaku

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (bagian dan hubungannya) atau bagaimana bagian-bagian berfungsi (perilaku BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma merupakan pola atau model tentang bagaimana suatu struktur (bagian dan hubungannya) atau bagaimana bagian-bagian berfungsi (perilaku didalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan manusia lain untuk dapat berlangsung hidup.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinikmati secara lokal di tempat tertentu, dapat dinikmati juga oleh banyak orang,

BAB I PENDAHULUAN. dinikmati secara lokal di tempat tertentu, dapat dinikmati juga oleh banyak orang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia hiburan, kini memanfaatkan juga berbagai media telekomunikasi, sehingga berbagai kegiatan hiburan yang tadinya hanya bisa dinikmati secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 Tentang Kebudayaan ayat 1 bahwa Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya sekelompok laki-laki ataupun perempuan yang menari dan menyanyi

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya sekelompok laki-laki ataupun perempuan yang menari dan menyanyi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Munculnya sekelompok laki-laki ataupun perempuan yang menari dan menyanyi dalam penampilan mereka atau yang biasa disebut dengan boyband dan girlband menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan analisis dan pengolahan data, serta hasil temuan yang diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan di Komunitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial, oleh sebab itu manusia pasti berinteraksi dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu secara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan merebaknya popularitas K-pop dengan cepat dinegeri tirai bambu

BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan merebaknya popularitas K-pop dengan cepat dinegeri tirai bambu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Istilah hallyu, pertama kali dimunculkan oleh para jurnalis di Beijing terkait dengan merebaknya popularitas K-pop dengan cepat dinegeri tirai bambu tersebut. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu hubungan dalam kehidupan manusia, tidak pernah terlepas dari adanya

BAB I PENDAHULUAN. Suatu hubungan dalam kehidupan manusia, tidak pernah terlepas dari adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu hubungan dalam kehidupan manusia, tidak pernah terlepas dari adanya komunikasi. Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak mungkin bisa memisahkan hidupnya dengan manusia lain. Segala bentuk kebudayaan, tatanan hidup, dan sistem kemasyarakatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimakan oleh orang Korea. Di Jepang, fenomena Korean wave juga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dimakan oleh orang Korea. Di Jepang, fenomena Korean wave juga menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budaya Korea sudah terkenal secara global di dunia mulai dari drama, boyband (grup musik pria), baju khas, hingga makanan-makanan yang biasa dimakan oleh orang Korea.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siaran televisi saat ini telah menjadi suatu kekuatan yang sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. musik pop yang berasal dari Negara Korea. Menurut Chua dan Iwabuchi 2008

BAB I PENDAHULUAN. musik pop yang berasal dari Negara Korea. Menurut Chua dan Iwabuchi 2008 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah K-Pop yang merupakan singkatan dari Korean Pop adalah aliran genre musik pop yang berasal dari Negara Korea. Menurut Chua dan Iwabuchi 2008 (dalam Jung 2011

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1

PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1 PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1 Villia Octariana Putri Binus University, Jakarta, Indonesia Abstrak TUJUAN PENELITIAN Alasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Evita Puspita Sari, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Evita Puspita Sari, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik adalah bunyi yang teratur. Musik diyakini sebagai bahasa universal yang bisa memberikan kehangatan insani dan makanan ruhani bagi si pendengar (Ibrahim, 2007:95).

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. di Indonesia ialah budaya korea. Budaya korea disebut juga Hallyu atau "Korean

Bab I Pendahuluan. di Indonesia ialah budaya korea. Budaya korea disebut juga Hallyu atau Korean Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Pada zaman globalisasi saat ini, salah satu budaya yang masih berkembang di Indonesia ialah budaya korea. Budaya korea disebut juga Hallyu atau "Korean Wave" adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beberapa tahun belakangan ini di Indonesia. Hallyu Wave merupakan istilah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beberapa tahun belakangan ini di Indonesia. Hallyu Wave merupakan istilah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena Hallyu Wave atau demam Korea sudah berkembang dalam beberapa tahun belakangan ini di Indonesia. Hallyu Wave merupakan istilah yang berarti menyebarnya

Lebih terperinci

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. kualitatif yang bersifat deskriptif. Ini sangat diperlukan sebagai hasil

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. kualitatif yang bersifat deskriptif. Ini sangat diperlukan sebagai hasil BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN A. Temuan Penelitian Temuan penelitian berupa data lapangan diperoleh melalui penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Ini sangat diperlukan sebagai hasil pertimbangan

Lebih terperinci

JYP Entertainment merupakan manajemen artis terbesar di Korea Selatan selain SM Entertainment dan YG Entertainment yang didirikan

JYP Entertainment merupakan manajemen artis terbesar di Korea Selatan selain SM Entertainment dan YG Entertainment yang didirikan JYP Entertainment (@JYPEOFFICIAL) merupakan manajemen artis terbesar di Korea Selatan selain SM Entertainment dan YG Entertainment yang didirikan oleh Park Jin Young, penyanyi Korea Selatan, pada tahun

Lebih terperinci

BAB I `PENDAHULUAN. Demam korea atau yang dikenal sebagai K-pop di Indonesia telah sampai pada

BAB I `PENDAHULUAN. Demam korea atau yang dikenal sebagai K-pop di Indonesia telah sampai pada BAB I `PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Demam korea atau yang dikenal sebagai K-pop di Indonesia telah sampai pada kalangan anak muda selama kurang lebih sepuluh tahun. Mendunianya wabah demam Korea

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perasaannya, kemudian hanya sekadar mendengarkannya saja atau meminta ke. stasiun radio untuk memutarkan lagu tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. perasaannya, kemudian hanya sekadar mendengarkannya saja atau meminta ke. stasiun radio untuk memutarkan lagu tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Lagu merupakan aspek yang sudah tidak asing dalam kehidupan manusia, terutama karena lagu berperan sebagai sarana untuk mengekspresikan perasaan. Ketika manusia tidak

Lebih terperinci

TALENTED ARTIST 2015

TALENTED ARTIST 2015 TALENTED ARTIST 2015 Name : ART.WONGKAR Birthday : Jakarta, Indonesia ; April 12th 1990 Genre : Pop Creative (Pop,Jazz,Soul/R&B,Blues,Hiphop) Occupation : Singer / Song Writer Instruments : Vocal, Guitar,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya wawasan manusia yang didukung oleh perkembangan jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran. Sejumlah besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan kepada para remaja yang ingin mempelajari bahasa Korea/Hangeul

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan kepada para remaja yang ingin mempelajari bahasa Korea/Hangeul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah memberikan kemudahan kepada para remaja yang ingin mempelajari bahasa Korea/Hangeul yang dikemas menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak 4 tahun yang lalu, industri musik Jepang tengah mengalami pergeseran kekuasaan dan kejayaan dari para penyanyi solo bersuara merdu dan juga band beraliran Japanese-Rock,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gisela Puspita Jamil, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gisela Puspita Jamil, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Budaya Korea (Hallyu Wave) saat ini masih hangat diperbincangkan di media ataupun pada penggemarnya sendiri. Hallyu Wave ini pertama popular di Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN Wawancara dengan Promotion Manager. komunitas Volumers yang berada di beberapa daerah.

BAB IV HASIL PENELITIAN Wawancara dengan Promotion Manager. komunitas Volumers yang berada di beberapa daerah. BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara 4.1.1.1 Wawancara dengan Promotion Manager Peneliti melakukan sesi wawancara dengan beberapa sumber, diantaranya, Promotion Manager,

Lebih terperinci

2015 PENGARUH BUDAYA K-POP TERHADAP NASIONALISME REMAJA

2015 PENGARUH BUDAYA K-POP TERHADAP NASIONALISME REMAJA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, negara-negara di dunia sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam berbagai hal. Perkembangan yang pesat ini kerap kali disebut globalisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antar pribadi (personal), komunikasi antar kelompok hingga kepada. tersebut dicari, digunakan, dikonsumsi, oleh audience.

BAB I PENDAHULUAN. antar pribadi (personal), komunikasi antar kelompok hingga kepada. tersebut dicari, digunakan, dikonsumsi, oleh audience. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejarah perkembangan media massa muncul karena adanya komunikasi antar manusia yang berkembang dari awalnya komunikasi antar pribadi (personal), komunikasi antar kelompok

Lebih terperinci

This book officially presented by Curhat ICONIA. By : Iconia Indonesia. Sunshine Publisher

This book officially presented by Curhat ICONIA. By : Iconia Indonesia. Sunshine Publisher This book officially presented by : @UTYNITY Curhat ICONIA By : Iconia Indonesia Sunshine Publisher Curhat Iconia Prakata... Terimakasih untuk Tuhan Yang Maha Esa atas kesempatan yang telah diberikan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara harus memiliki Soft Power (kekuatan lunak). Kekuatan lunak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. negara harus memiliki Soft Power (kekuatan lunak). Kekuatan lunak memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, meningkatkan perekonomian dan memperluas kekuasaan tidak perlu lagi dilakukan dengan genjatan senjata atau peperangan. Jalan lain untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, mantra serta penyusunan larik dan

BAB I PENDAHULUAN. sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, mantra serta penyusunan larik dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puisi menurut Kamus Istilah Sastra (Sudjiman, 1984) merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, mantra serta penyusunan larik dan bait. Selain itu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika dan negara-negara Eropa dalam memerkenalkan budayanya secara luas

BAB I PENDAHULUAN. Amerika dan negara-negara Eropa dalam memerkenalkan budayanya secara luas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Korea Selatan saat ini dapat dikatakan berhasil menjadi saingan berat bagi Amerika dan negara-negara Eropa dalam memerkenalkan budayanya secara luas ke dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makhluk sosial memang merupakan istilah yang sangat tepat untuk manusia, yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk dapat

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini, perkembangan jaman yang semakin maju membawa kita untuk masuk ke dalam kehidupan yang tak lepas dari teknologi. Keberadaan teknologi yang semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. produk yang baik, menetapkan harga yang menarik, dan membuatnya agar dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. produk yang baik, menetapkan harga yang menarik, dan membuatnya agar dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran modern memerlukan lebih daripada sekedar mengembangkan produk yang baik, menetapkan harga yang menarik, dan membuatnya agar dapat terjangkau. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan dalam berbagai hal terjadi begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik

BAB I PENDAHULUAN yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir setiap hari khalayak mengakses televisi. Menurut data BPS tahun 2006 yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menunjukkan,

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. pertama yang mengintegrasikan musik dan content provider sebagai satu

BAB III OBYEK PENELITIAN. pertama yang mengintegrasikan musik dan content provider sebagai satu BAB III OBYEK PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan 3.1.1 Sejarah E-motion Entertainment E-motion entertainment adalah label musik, manajemen artis dan perusahaan penyedia layanan jasa content

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun belakang ini, peneliti melihat bangsa Indonesia banyak dipengaruhi

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun belakang ini, peneliti melihat bangsa Indonesia banyak dipengaruhi Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun belakang ini, peneliti melihat bangsa Indonesia banyak dipengaruhi beberapa aspek dalam kehidupannya. Khusus di Jakarta, dari hal yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serempak dari berbagai macam belahan dunia. Media massa merupakan saluran resmi untuk

BAB I PENDAHULUAN. serempak dari berbagai macam belahan dunia. Media massa merupakan saluran resmi untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini manusia sudah sangat bergantung pada media massa baik cetak maupun elektronik. Media massa hadir untuk mempermudah arus informasi yang

Lebih terperinci

, 2015 FANATISME PENGGEMAR KOREAN IDOL GROUP PELAKU AGRESI VERBAL DI MEDIA SOSIAL

, 2015 FANATISME PENGGEMAR KOREAN IDOL GROUP PELAKU AGRESI VERBAL DI MEDIA SOSIAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya kemajuan teknologi informasi di Indonesia berpengaruh sangat besar terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah dengan masuknya budaya

Lebih terperinci

Pusat K-Pop Di Surabaya

Pusat K-Pop Di Surabaya JURNAL edimensi ARSITEKTUR, No. 1 (2012) 1-6 1 Pusat K-Pop Di Surabaya Njoo Lestari O. S. dan Timoticin Kwanda, B.Sc., MRP. Program Studi Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk, mempromosikan, mempublikasi kepada masyarakat luas. Pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial yang saling berinteraksi dalam masyarakat, banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial yang saling berinteraksi dalam masyarakat, banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial yang saling berinteraksi dalam masyarakat, banyak individu menganggap bahwa tampil menarik di hadapan orang lain merupakan suatu hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tayangan baik informasi maupun hiburan dalam memenuhi kebutuhan. dalam diri seseorang yang memaksanya untuk bertindak 1

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tayangan baik informasi maupun hiburan dalam memenuhi kebutuhan. dalam diri seseorang yang memaksanya untuk bertindak 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi adalah salah satu media komunikasi massa yang menyajikan berbagai tayangan baik informasi maupun hiburan dalam memenuhi kebutuhan pemirsa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rambut dan tata rias wajah yang mengusung gaya ketimuran khususnya tren

BAB I PENDAHULUAN. rambut dan tata rias wajah yang mengusung gaya ketimuran khususnya tren BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana bisnis salon perawatan rambut dan tata rias wajah Korean Beauty. Salon ini merupakan salon perawatan rambut dan tata rias wajah yang mengusung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu alasan orang masih mendengarkan radio adalah karena mereka masih memiliki kebutuhan akan musik. Sebelum tahun 1950-an, ketika televisi banyak menyedot perhatian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini keberadaan media massa sudah menjadi sebuah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat dan media massa sendiri dapat menjangkau massa dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk mempengaruhi persepsi, pikiran serta tingkah laku masyarakat. Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini manusia sedang berada dalam suatu era informasi, di mana segala aspek kehidupan tidak terlepas dengan informasi. Salah satunya adalah melalui media televisi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya adalah suatu konsep yang membangkitkan minat. Secara formal budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup dengan orang lain dalam kesehariannya. Hal tersebut menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. hidup dengan orang lain dalam kesehariannya. Hal tersebut menciptakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki naluri untuk berinteraksi dan hidup dengan orang lain dalam kesehariannya. Hal tersebut menciptakan peradaban dan semenjak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. penggemar K-Pop di Indonesia untuk mengunduh secara ilegal melalui internet

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. penggemar K-Pop di Indonesia untuk mengunduh secara ilegal melalui internet BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI 5.1. Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti bagaimana pengaruh niat penggemar K-Pop di Indonesia untuk mengunduh secara ilegal melalui internet terhadap

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Kabar Bandung akan dijadikan kota musik Sumber: diakses pada 19 September 2015

Gambar 1.1 Kabar Bandung akan dijadikan kota musik Sumber:  diakses pada 19 September 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia sudah cukup banyak dikenal sebagai kota kuliner dan belanja tetapi disisi lain ternyata kota Bandung juga disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya yaitu dalam bentuk media poster, spanduk, baliho, billboard dan

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya yaitu dalam bentuk media poster, spanduk, baliho, billboard dan BAB I PENDAHULUAN 2.1. Latar Belakang Promosi merupakan salah satu bagian penting dalam melakukan pemasaran suatu produk, jasa ataupun profil dari seorang atau sekelompok individu. Kegiatan promosi bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan di zaman sekarang dan teknologi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan di zaman sekarang dan teknologi saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan di zaman sekarang dan teknologi saat ini membuat perkembangan terhadap teknologi komunikasi, informasi dan teknologi media massa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri menimbulkan persaingan bagi industri televisi. Melihat akan hal itu, stasiun-stasiun televisi pun berlomba-lomba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan media massa masyarakat dapat mengetahui apa saja yang sedang terjadi disekitarnya. Media massa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi adalah proses pernyataan antara manusia, yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI 1.1.1. Judul Perancangan Dalam pemberian suatu judul dalam perancangan dapat terjadinya kesalahan dalam penafsiran oleh pembacanya, maka dari itu dibuatlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbicara mengenai musik, disadari atau tidak, siapapun dan dimanapun setiap orang selalu menikmati sebuah musik. Musik dapat didefinisikan secara luas oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi. Televisi adalah sebuah media elektronik yang menjadi benda warisan ciptaan manusia, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Website merupakan halaman situs sistem informasi yang dapat diakses dengan cepat yang didasari dari adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Website

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anisya Andrianita,2015 PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN ASAL INDONESIA KE KOREA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Anisya Andrianita,2015 PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN ASAL INDONESIA KE KOREA SELATAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata telah berkembang menjadi sebuah fenomena global. Dalam enam dekade terakhir, negara-negara berkembang menjadikan sektor pariwisata sebagai sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Dengan kata lain, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Dengan kata lain, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena dengan berbahasa seseorang dapat menyampaikan maksud dan tujuan kepada orang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masalah yang diajukan pada BAB I sekaligus menggambarkan aplikasi three ways

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masalah yang diajukan pada BAB I sekaligus menggambarkan aplikasi three ways 150 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil analisis yang dilakukan peneliti, maka dapat ditarik suatu kesimpulan yang merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam identifikasi masalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini perkembangan teknologi sangat berkembang pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini perkembangan teknologi sangat berkembang pesat 2 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern ini perkembangan teknologi sangat berkembang pesat khususnya perkembangan televisi dan radio. Banyaknya muncul radio dan televisi baru ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lurus. Mereka menyanyikan sebuah lagu sambil menari. You are beautiful, beautiful, beautiful

BAB I PENDAHULUAN. lurus. Mereka menyanyikan sebuah lagu sambil menari. You are beautiful, beautiful, beautiful BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada suatu scene ada 9 orang perempuan dengan penampilan yang hampir sama yaitu putih, bertubuh mungil, rambut panjang, dan sebagian besar berambut lurus.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik

BAB I PENDAHULUAN. sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Musik dapat dikatakan sebagai bahasa universal. Musik merupakan sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik melalui unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik di Asia hingga dunia. Perkembangan Budaya Populer di Asia telah menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. baik di Asia hingga dunia. Perkembangan Budaya Populer di Asia telah menjadi lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Fenomena Budaya Populer Korea saat ini telah merambah ke segala penjuru baik di Asia hingga dunia. Perkembangan Budaya Populer di Asia telah menjadi lebih aktif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. radio, televisi, dan film. Belum lagi munculnya media online (internet).

BAB I PENDAHULUAN. radio, televisi, dan film. Belum lagi munculnya media online (internet). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hidup ini dikendalikan media massa. Kalimat itu tidak dapat dipungkiri bila kita amati animo individu atau masyarakat terhadap berbagai program komunikasi melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia seperti kognitif, afektif, personal integratif, social integratif, serta

BAB I PENDAHULUAN. manusia seperti kognitif, afektif, personal integratif, social integratif, serta BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan manusia yang kian beragam membuat alternatif pemilihan media dalam mencapai pemenuhan kebutuhan tersebut beragam pula. Kebutuhan manusia seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melainkan pasti akan selalu berinteraksi dengan sesamanya. Untuk keperluan

BAB I PENDAHULUAN. melainkan pasti akan selalu berinteraksi dengan sesamanya. Untuk keperluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, melainkan pasti akan selalu berinteraksi dengan sesamanya. Untuk keperluan tersebut, manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Fenomena K-Pop (Korean Pop) yang sedang booming di masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Fenomena K-Pop (Korean Pop) yang sedang booming di masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena K-Pop (Korean Pop) yang sedang booming di masyarakat kini merupakan salah satu dampak dari perkembangan teknologi yang semakin canggih, sehingga budaya

Lebih terperinci

PANDORA LIVE YOUR LIFE, ENJOY THE MOMENT, HOPE TILL THE END

PANDORA LIVE YOUR LIFE, ENJOY THE MOMENT, HOPE TILL THE END PANDORA LIVE YOUR LIFE, ENJOY THE MOMENT, HOPE TILL THE END FESTIVAL AGLE E EVENT ORGANIZER KARENA PANDORA TAK SEHARUSNYA MEMBUKA KOTAK ITU, DARI SANALAH ASAL MULA BENCANA DAN MALAPETAKA, TAPI DENGAN BEGITU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan proses komunikasi telah dimulai dari nenek moyang kita terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke waktu. Kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbuka seolah-olah batas-batas suatu Negara menjadi sempit dan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. terbuka seolah-olah batas-batas suatu Negara menjadi sempit dan salah satu BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas persoalan-persoalan yang terkait dengan: Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Pembatasan Masalah, Manfaat Penelitian, dan Penegasan Istilah yang merupakan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH DAMPAK MUSIK KOREA (K-POP) TERHADAP REMAJA

KARYA ILMIAH DAMPAK MUSIK KOREA (K-POP) TERHADAP REMAJA KARYA ILMIAH DAMPAK MUSIK KOREA (K-POP) TERHADAP REMAJA OLEH : EVA HAIRDIANA UMAR KELAS : XII IPA C PEMERINTAH KABUPATEN PASER DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS 1 TANAH GROGOT TAHUN AJARAN 2012 /

Lebih terperinci