BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teknologi informasi berkembang pesat saat ini dan merambah hampir ke

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi informasi berkembang pesat saat ini dan merambah hampir ke seluruh unit organisasi baik milik pemerintah maupun swasta, yang bergerak dalam bidang kesehatan maupun non-kesehatan. Hal ini memicu organisasi untuk terus meningkatkan kemampuannya dalam memanajemen data agar mampu menghasilkan informasi yang akurat, cepat dan tepat. Banyaknya variabel di rumah sakit turut menentukan kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan rumah sakit (Fuad dkk., 2011). Faktor kunci dalam perencanaan dan implementasi pelayanan kesehatan adalah tersedianya informasi kesehatan yang tidak terlepas dari dukungan pemanfaatan teknologi informasi, pemanfaatan desain aplikasi sistem informasi berdasarkan teknologi dapat memudahkan atau mempercepat proses pengelolaan informasi, mutu informasi dapat diandalkan dan efisiensi pada penggunaan dana (Pratama dan Ilman, 2012). Perkembangan teknologi pada era globlalisasi yang begitu pesat, terutama teknologi informasi yang sudah banyak digunakan akan memungkinkan pemrosesan data atau informasi dengan cepat dan akurat. Rumah sakit merupakan salah satu mata ranrai yang penting dalam sistem pemberian pelayanan kepada masyarakat sehingga rumah sakit diharapkan dapat memberikan informasi untuk menunjang pemberian pelayanan yang cepat dan akurat (Austin, 1997). Sistem informasi berbasis teknologi adalah salah satu pilihan yang dapat digunakan untuk mendukung proses pelayanan kesehatan yang cepat, tepat, dan

2 2 akurat. Sistem informasi mempunyai 3 peranan penting dalam mendukung proses pelayanan kesehatan, yaitu : 1. Mendukung proses dan operasi pelayanan kesehatan 2. Mendukung pengambilan keputusan para staf dan para pimpinan 3. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif (O Brien, 2006). Salah satu evaluasi yang dapat digunakan untuk menilai kinerja sistem adalah dengan evaluasi kinerja berdasarkan persepsi pengguna. Pengguna dalam sistem ini meliputi End User yaitu operator komputer dari seluruh unit rumah sakit, dan orang orang yang menggunakan output dari sistem ini (meliputi pihak manajemen dan pihak direksi), serta pelanggan yaitu individu yang terlibat dengan sistem ini (seperti pasien rumah sakit). Evaluasi sistem menurut persepsi pengguna sangat penting, karena merekalah yang seharusnya merasakan kebuuhan dan manfaat dari sistem. Persepsi merupakan suatu proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik melalui penglihatan, perasaan dan pengalaman (Prasetya, 2009). Pengguna merupakan kunci utama berhasil atau tidaknya suatu program diterapkan, karena sebagus apapun program dan sistem yang dijalankan tidaklah akan berjalan dengan baik tanpa dukungan dari pengguna. Bila pengguna menganggap sistem itu terlalu sulit dan menghambat kerja mereka, maka sistem baru tersebut tidak mereka gunakan dan akhirnya perencanan dan pengembangan suatu program menjadi sia-sia. Hal ini telah terjadi di berbagai macam organisasi, dimana pihak manajemen telah menghabiskan begitu banyak biaya untuk investasi dan pengembangan suatu sistem baru secara komputerisasi, tetapi

3 3 akhirnya sistem tidak dapat berjalan, karena tidak adanya dukungan dari para pengguna. Disinilah dapat dilihat betapa pentingnya mengetahui keinginan dan pendapat dari segi pengguna (Ramani, 2004). Pentingnya partisipasi pengguna dalam proses pengembangan sistem informasi telah dibuktikan secara luas oleh kelompok MIS (Management Information System) untuk meningkatkan kepuasan pengguna. Partisipasi pengguna diharapkan dapat meningkatkan kualitas sistem, serta dapat menghindari pengembangan yang tidak dapat diterima (Davis, 1995). Untuk mengetahui keinginan dan pendapat pengguna terhadap aspekaspek yang mempengaruhi sistem informasi, maka diperlukan suatu alat evaluasi yang akan ditanyakan kepada pengguna. Hal-hal yang akan ditanyakan kepada pengguna meliputi performa, informasi, aspek ekonomi, aspek keamanan, aspek efisiensi serta aspek pelayanan. Acuan yang akan digunakan untuk evaluasi sistem informasi adalah mengunakan metoda PIECES yang terdiri dari dimensi Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, Service (Whitten and Betley, 2004). Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang (RSI SA) di dirikan oleh Yayasan Badan Waqof Sultan Agung (YBWSA) di jalan raya kaligawe KM 4 Semarang. RSI SA Semarang yang di dirikan sebagai rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa UNISSULA. RSI SA Semarang menjadi rumah sakit kelas B pendidikan yang memberikan pelayanan kesehatan terpadu yang bermutu dengan mengutamakan aspek pendidikan berbasis riset. Selain itu juga menyelenggarakan

4 4 pelayanan kesehatan paripurna, riset klinik dan non klinik, serta melaksanakan pengabdian pada masyarakat. Sejak tahun 2002 RSI Sultan Agung Semarang sudah menerapkan sistem manajemen dengan komputerisasi, kerjasama dengan PT. NCI (Nuansa Cerah Infarie). Karena di anggap masih banyak kekurangan, sehingga pada tahun 2010 RSI SA Semarang menggunakan sistem informasi manajemen yang baru, bekerjasama dengan PT. BVK (Buana Varia Komputama) sampai sekarang. Namun pada kenyataanya aplikasi SIMRSI SA Semarang masih ada beberapa kendala terkait implementasi teknologi informasi tersebut. Pengguna mengeluhkan aplikasi sistem berjalan dengan lambat (loading lama) dan tampilan menu tidak sesuai dengan format yang ada, misalnya format resep dan rekam medik sehingga pengguna harus menyesuaikan pada saat melakukan entri data. Evalusai sistem informasi diperlukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu aplikasi sistem yang digunakan, mengetahui tersedia atau tidaknya suatu informasi yang diperlukan (Nugroho, 2008). Untuk meningkatkan kualitas pelayanan suatu rumah sakit dibutuhkan suatu sistem informasi yang selalu mengikuti perkembangan teknologi informasi yang terjadi. Jika sistem tidak menyediakan informasi yang dibutuhkan maka para pengguna akan mengalami kekecewaan dan mencari alternatif lain (Pratama dan Ilman, 2012). Berdasarkan uraian diatas penelitian tentang kualitas layanan Sistem Informasi Manajemen Farmasi Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang menjadi pilihan penulis sebagai topik yang akan diteliti.

5 5 B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana kualitas Sistem Informasi Manajemen Farmasi di Rumah Sakit Islam Sultan Agung menurut pengguna? 2. Perbaikan apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas Sistem Informasi Manajemen Farmasi di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang? C. Tujuan Penelitian 1. Mengevaluasi kualitas Sistem Informasi Manajemen Farmasi di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. 2. Mengetahui prioritas perbaikan yang perlu dilakukan dengan analisis jendela pelanggan untuk meningkatkan kualitas Sistem Informasi Manajemen Farmasi di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Rumah sakit a) Diperoleh suatu gambaran tentang persepsi dan keinginan pengguna terhadap kinerja Sistem Informasi Manajemen Farmasi di Rumah Sakit Islam Sultan Agung. b) Diperoleh masukan untuk pengembangan sistem berikutnya.

6 6 2. Bagi Instalasi farmasi Adanya gambaran sistem informasi yang tepat, akurat, aman, efisien yang dapat di andalkan untuk lebih meningkatkan proses pelayanan di instalasi farmasi. 3. Bagi peneliti Sebagai wahana untuk mengaplikasikan dan memberikan informasi serta ilmu khususnya dalam bidang sistem informasi manajemen rumah sakit. E. Keaslian Penelitian Penelitian di bawah ini adalah penelitian yang berhubungan dengan evaluasi sistem informasi manajemen rumah sakit, diantaranya adalah : 1. Kapalawi (2013). Dengan judul Analisis Pengembangan Sistem Informasi Farmasi Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Tahun Tujuan untuk menganalisis kebutuhan pengembangan sistem informasi di instalasi farmasi RS Universitas Hasanuddin. Penelitian kualitatif terhadap pengembangan sistem berdasarkan langkah-langkah FAST (Framework for the application of systems techniques). 2. Arum (2012). Dengan judul Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Farmasi Di Rumah Sakit Mata Dr.Yap Yogyakarta. Dengan HOT-FIT Model. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit DR.YAP Yogyakarta dengan subyek penelitian adalah pengguna akhir Sistem Informasi Manajemen Farmasi yaitu profesional kesehatan di IFRS.

7 7 3. Zuchri (2011). Dengan judul Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Rumah Sakit Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Pirngadi Kota Medan. Tujuan untuk menganalisis tingkat penerimaan pengguna terhadap sistem informasi yang diadakan dengan pola operational lease di rumah sakit Dr. Pirngadi kota medan. Penelitian ini dilakukan dengan desain studi kasus deskriptif dengan rancangan tunggal holistik.