Adanya permasalahan yang dihadapi rumah sakit, karena masih didapatkan hal-hal sebagai berikut : 1) Pendokumentasian tindakan keperawatan dalam

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kemajuan teknologi dan komunikasi pada akhir akhir ini telah membawa perubahan yang signifikan dalam penerapan keseharian disetiap rumah sakit. Struktur persaingan juga berubah menjadi sangat kompetitif, dan hanya akan dimenangkan oleh rumah sakit yang mempunyai daya saing tinggi dan berkelanjutan. Sebab itu, investasi yang paling penting bagi rumah sakit adalah perawat yang merupakan kunci keberhasilan rumah sakit agar tetap survive dan berkembang dengan baik. Di era globalisasi perawat sangat dibutuhkan sekali untuk kemajuan rumah sakit. Peranan perawat merupakan salah satu peringkat utama atau sebagai faktor kunci yang menentukan kelancaran jalannya pelayanan keperawatan suatu rumah sakit. Perawat yang professional akan membawa dampak yang positif bagi rumah sakit. Perawat professional adalah tampilan perawat secara utuh dalam melakukan aktivitas yang berdasarkan ilmu pengetahuan, kedisiplinan dan sikap professional yang sesuai dengan kode etik keperawatan (Ismani, 2001). Bertambahnya kebutuhan dan makin banyaknya teknologiteknologi modern yang berkembang dan menyebabkan perawat dituntut untuk dapat menyesuaikan diri untuk memperoleh efisiensi. Tiap-tiap bagian perlu keahlian khusus, sebagai contoh perawat di bagian unit peristi, intensive care unit, instalasi gawat darurat harus punya keahlian khusus yang dapat diperoleh dari pelatihan-pelatihan khusus sesuai kebutuhan di unit tersebut. Sebagai mana dikatakan oleh Ranupanjojo dan Husnan (1990) Pelatihan memberikan dorongan dan pelatihan untuk bekerja lebih baik, hal ini disebabkan karena karyawan yang telah mengetahui dengan baik tugas-tugas dan tanggung jawab akan berusaha mencapai tingkat moral kerja yang lebih tinggi.

2 2 Adanya permasalahan yang dihadapi rumah sakit, karena masih didapatkan hal-hal sebagai berikut : 1) Pendokumentasian tindakan keperawatan dalam proses asuhan keperawatan belum 100 % terdokumentasikan dengan sempurna. 2) Data - data survei evaluasi kepuasan pelanggan yang merupakan program evaluasi setiap triwulan yang diagendakan oleh bagian humas rumah sakit, di empat bagian sasaran survei yaitu bagian rawat jalan, farmasi, instalasi gawat darurat dan rawat inap, dan setelah dianalisis ditahun 2010, pada triwulan pertama dari bulan Januari Maret terdapat % responden yang tidak puas, dari sejumlah 300 responden, sedangkan pada triwulan ke-2, pada bulan April Juni, terdapat 27,05 % responden yang tidak puas dari 850 responden yang di survei. 3) Laporan dari bagian Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi tentang surveilens bulanan tentang pemakaian alat medis dan kasus infeksi nosokomial terdapat di tahun 2010: infeksi luka operasi nilai 9.3 % standar normal < 2 %, infeksi saluran kencing nilai yang di dapat / 1000 pasien standar normal < 2 %, plebitis nilai yang di dapat 91,75 / 1000 pasien standar normal 5 %, decubitus nilai yang di dapat /1000 pasien standar normal 5 %. Data-data diatas merupakan satu bentuk evaluasi dari manajemen rumah sakit. Untuk senantiasa meningkatkan mutu pelayanan yang ada di rumah sakit maka perlu diadakannya program pelatihan. Pelatihan yang terprogram akan tepat dan sesuai dengan kebutuhan pelatihan yang ada di rumah sakit. Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya. Hasibuan (2001), mengatakan bahwa pendidikan, pelatihan dan motivasi kerja akan mempengaruhi produktivitas kerja. Produktivitas yang tinggi berarti memerlukan semua pemanfaatan sumber daya manusia, sehingga menurunkan atau menghemat biaya, produktivitas membantu menjamin

3 3 bahwa organisasi telah berkompetensi dalam memproduksi pelayanan dengan kualitas yang tinggi dan biaya yang rendah. Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang merupakan rumah sakit yang telah melaksanakan akreditasi 16 bidang pelayanan dan peningkatan kelas tipe B. Peningkatan mutu pelayanan asuhan keperawatan yang baik diharapkan pasien atau keluarga di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang mendapatkan kepuasan dalam pelayanan dibidang kesehatan. Aset Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang meliputi manusia, modal, produksi, lingkungan organisasi. Aset yang ada sudah maksimal hanya dari segi manusia yang kurang maksimal, maka dibutuhkan pelatihan untuk meningkatkan kinerja. Untuk mengikuti perkembangan teknologi atau pengetahuan di bidang kesehatan maka diperlukan pelatihan keperawatan. Tujuannya untuk meningkatkan mutu atau kualitas perawat, meliputi ilmu pengetahuan, ketrampilan dan etika. Jenis pelatihan yang ada di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang yaitu inhouse training dan ekhouse training. B. RUMUSAN MASALAH Peranan perawat merupakan salah satu peringkat utama atau sebagai faktor kunci yang menentukan kelancaran jalannya pelayanan keperawatan suatu rumah sakit. Perawat yang professional akan membawa dampak yang positif bagi rumah sakit. Perawat professional adalah tampilan perawat secara utuh dalam melakukan aktivitas yang berdasarkan ilmu kepengetahuan, kedisiplinan dan sikap professional yang sesuai dengan kode etik keperawatan (Ismani, 2001). Data-data belum sempurna dalam pendokumentasian asuhan keperawatan, ketidak puasan pelanggan akan pelayanan yang didapat di rumah sakit, laporan bagian Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi tentang surveilens bulanan tentang pemakaian alat medis dan kasus infeksi nosokomial yang belum mencapai standar normal, merupakan bentuk evaluasi

4 4 dari manajemen rumah sakit untuk senantiasa meningkatkan mutu perawat yang ada di rumah sakit dengan pelatihan - pelatihan yang terprogram. Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya (Hasibuan,2001). Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan : Apakah pelatihan berperan terhadap produktivitas kerja perawat?. C. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan latar belakang dan perumusan yang telah dibahas, maka tujuan ini dalah: 1. Tujuan umum Mengetahui peranan pelatihan terhadap produktivitas kerja perawat di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. 2. Tujuan khusus a. Mendeskripsikan tentang pelatihan perawat di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. b. Mendeskripsikan tentang produktivitas kerja perawat di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. c. Menganalisis peranan pelatihan terhadap produktivitas kerja perawat di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. D. MANFAAT PENELITIAN Manfaat penelitian yang dapat diambil dalam penyusunan skripsi ini adalah: 1. Perawat Referensi dan bahan masukan bagi perawat di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang, khususnya dalam pelayanan keperawatan.

5 5 2. Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang Dasar pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang dalam merumuskan berbagai kebijakan didalam personalia khususnya menyangkut masalah pelatihan keperawatan. 3. Peneliti Penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti yang ingin memperdalam atau ingin melakukan penelitian lebih lanjut.