PRELIMINARY PHASE PERANCANGAN ARSITEKTUR ENTERPRISE DENGAN TOGAF ADM (Studi Kasus BPTPM KABUPATEN SRAGEN)
|
|
- Ida Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 B22 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 PRELIMINARY PHASE PERANCANGAN ARSITEKTUR ENTERPRISE DENGAN TOGAF ADM (Studi Kasus BPTPM KABUPATEN SRAGEN) R. A. E. Virgana 1) 1) Program Studi Sistem Informasi, Universitas Widyatama, Bandung Jl. Cikutra No. 204A, Kota Bandung, Kodepos Telp : (022) , Fax : (022) rae.virgana@widyatama.ac.id ABSTRACT Preliminary Phase pada TOGAF ADM adalah suatu fase awal yang sangat penting dalam penelitian arsitektur enterprise untuk mendapatkan data-data awal, keadaan sekarang, dan harapan-harapan masa depan, dalam hal ini studi kasus perancangan arsitektur enterprise Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kabupaten Sragen. Kerangka kerja yang digunakan adalah tahapan-tahapan detail dalam prelimary phase TOGAF ADM. Key words Enterprise Architecture, TOGAF ADM, Kabupaten Sragen, BPTPM 1. PENDAHULUAN Tujuan fase awal (preliminary phase) dalam Enterprise Architecture Framework TOGAF adalah bagaimana mengidentifikasi stakeholder, mengidentifikasi ruang lingkup organisasi, orang-orang yang bertanggung jawab dan dilibatkan dalam pekerjaan arsitektur ini, dan mendefinisikan prinsip-prinsip arsitektur, semua keluaran dalam penelitian ini mencoba mendekati dan mengikuti langkah-langkah yang dipaparkan dalam TOGAF ADM. Dokumen fase awal (preliminary phase ) arsitektur enterprise sistem dan teknologi informasi dengan TOGAF ADM merupakan dokumen yang penting, dalam hal ini lokasi penelitian adalah BPTPM Kabupaten Sragen. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan data-data pada tahapan persiapan awal (preliminary phase) penelitian arsitektur enterprise Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kabupaten Sragen, metodologi yang akan digunakan adalah tahapan-tahapan preliminary phase, seperti diuraikan dalam tahapan preliminary phase pada TOGAF Architecture Developments Method (ADM), yang nantinya dokumen fase awal (preliminary phase) ini akan digunakan dalam fase-fase penelitian TOGAF selanjutnya khususnya untuk outputs architecture developments method yaitu architecture vision, business architecture, information system architecture, infrastructure architecure. 2. TINJAUAN PUSTAKA Pada tinjauan pustaka ini akan dibahas definisi dari arsitektur enterprise, kemudian metodologi dan kerangka kerja arsitektur enterprise yang digunakan yaitu TOGAF ADM. 2.1 Arsitektur Enterprise ISO/IEC 42010:2007 mendefinisikan arsitektur sebagai: Organisasi dasar dari suatu sistem, yang terkandung dalam komponen-komponennya, hubungan mereka satu sama lain dan lingkungannya, dan prinsipprinsip yang mengatur desain dan evolusinya [1]. Istilah enterprise dalam konteks arsitektur enterprise dapat digunakan untuk menunjukkan seluruh enterprise meliputi semua informasi dan layanan teknologi, proses, dan infrastruktur dan domain yang spesifik dalam enterprise, dan arsitektur melintasi beberapa sistem, dan beberapa kelompok fungsional dalam enterprise [2][3][4]. 2.2 Arsitektur Enterprise The Open Group Architecture Framework (TOGAF) The Open Group Architecture Framework (TOGAF) adalah kerangka kerja, metode rinci dan seperangkat alat pendukung-untuk mengembangkan suatu arsitektur enterprise. TOGAF dapat digunakan secara bebas oleh setiap organisasi yang ingin mengembangkan arsitektur enterprise [5]. TOGAF dikembangkan dan dikelola oleh anggota dari The Open Group, bekerja dalam suatu Forum Arsitektur( Perkembangan asli TOGAF Versi 1 tahun 1995 didasarkan pada Technical Architecture Framework for 126
2 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 B22 Information Management (TAFIM), yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan AS (DoD). Departemen Pertahanan memberi The Open Group izin eksplisit dan dorongan untuk menciptakan TOGAF dengan membangun dari TAFIM, yang mana TAFIM sendiri adalah hasil dari bertahun-tahun upaya pengembangan dan jutaan dolar investasi Pemerintah AS. 2.3 Domain-Domain Dalam Arsitektur TOGAF Terdapat empat domain arsitektur dalam TOGAF yang secara umum diterima sebagai bagian keseluruhan dari suatu arsitektur enterprise [6], yaitu : 1. Arsitektur Bisnis, mendefinisikan strategi bisnis, tata kelola, organisasi dan proses kunci bisnis. 2. Arsitektur Data, menjelaskan aset data logik dan fisik, dan manajemen sumberdaya data organisasi serta strukturnya. 3. Arsitektur Aplikasi, menyediakan blueprint untuk sistem aplikasi individual untuk digunakan, interaksinya, dan keterhubungannya dengan proses bisnis inti organisasi. 4. Arsitektur Teknologi, menggambarkan kapabilitas perangkat lunak dan perangkat keras dimana dibutuhkan untuk mendukung pengembangan pelayanan bisnis, data, dan aplikasi. 2.4 Metodologi Pengembangan Arsitektur TOGAF Metodologi yang digunakan dalam bab pembahasan studi kasus ini adalah dengan menggunakan TOGAF Architecture Development Method (ADM) khususnya pada subbab Preliminary Phase yang menggambarkan kegiatan persiapan dan inisiasi yang dibutuhkan untuk mempersiapkan untuk memenuhi direktif bisnis untuk arsitektur enterprise baru. Dengan metode dalam fase awal (preliminary phase) adalah sebagai berikut : 1. Model Organisasi Arsitektur Enterprise; 2. Kerangka Kerja Arsitektur yang disesuaikan, 3. Permintaan Kerja Arsitektur (Architecture Work). 3. PEMBAHASAN Fase Awal (Preliminary Phase) pada TOGAF ADM adalah metode generik, dimaksudkan untuk digunakan oleh berbagai enterprise yang berbeda, dan dalam hubungannya dengan berbagai kerangka kerja arsitektur lain, jika diperlukan. Fase awal ini melibatkan semua pekerjaan yang diperlukan untuk memulai dan menyesuaikan untuk mendefinisikan kerangka kerja spesifik organisasi. 3.1 Model Organisasi Arsitektur Enterprise Dalam rangka kerangka kerja arsitektur dapat digunakan dengan baik, harus didukung oleh organisasi yang benar, peran, dan tanggung jawab dalam enterprise. Metode dalam model organisasi arsitektur enterprise adalah sebagai berikut : 1. Cakupan Dampak Enterprise Pada Organisasi; 2. Dokumen Penilaian kematangan, Gaps, dan Pendekatan Resolusi; 3. Peran dan Tanggung jawab dari Tim Arsitektur; 4. Kendala pada Pekerjaan Arsitektur; 5. Permintaan untuk Penggunaan; 6. Persyaratan Anggaran; 7. Strategi dan Dukungan Tata Kelola 3.2 Cakupan Dampak Enterprise Pada Organisasi 1. Mengidentifikasi inti enterprise (unit)-mereka yang paling terpengaruh dan yang paling mencapai nilai dari pekerjaan, pelayanan perizinan terpadu yang digunakan dalam studi kasus penelitian adalah : Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kabupaten Sragen sebagai unit inti enterprise dalam penelitian ini. 2. Mengidentifikasi non inti enterprise (unit)-mereka yang akan melihat perubahan dengan kemampuan mereka dan bekerja dengan unit inti tetapi sebaliknya tidak terkena dampak langsung, adalah: Pemerintahan Daerah dan DPRD Kabupaten Sragen, sebagai lembaga eksekutif dan legislatif di daerah yang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap BPTPM Kabupaten Sragen. Dan juga pelimpahan wewenang perizinan Penanaman Modal di daerah dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Pusat kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen yang dilimpahkan kepada BPTPM. 3. Mengidentifikasi enterprise yang diperluas (unit) - unit-unit di luar enterprise yang akan mempengaruhi arsitektur enterprise mereka sendiri, adalah : Dinas Teknis atau Satuan Kerja Pemerintahan Daerah (SKPD) yang telah menyerahkan pelayanan izin-izinya kepada BPTPM Kabupaten Sragen, adapun hal-hal yang masih dikelola dinas teknis adalah, pembinaan dan pengawasan, dan menjadi tim teknis lapangan terhadap izin yang diproses dan dikeluarkan oleh BPTPM Kabupaten Sragen. 4. Identifikasi masyarakat yang terlibat (dengan enterprise)-stakeholder yang akan terpengaruh dan yang berada dalam kelompok masyarakat, adalah: Masyarakat secara luas baik dari Kabupaten Sragen maupun dari luar Kabupaten Sragen yang memproses izin-izin, khususnya perizinan yang masuk dalam wilayah Kabupaten Sragen yang diproses di BPTPM Kabupaten Sragen. 5. Identifikasi tata kelola yang terlibat, termasuk kerangka hukum dan geografi (dari enterprise), adalah: a. Tata kelola dan Kerangka hukum/regulasi yang digunakan antara lain : 1. Permendagri No. 24 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pelayanan Terpadu Satu Pintu, 127
3 B22 Seminar Nasional Teknologi Informasi PP No. 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah, 3. Permendagri No. 20 Tahun 2008: Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah, 4. PerPres No. 27 Tahun 2009 Tentang PTSP bidang investasi, 5. Perda No.5 Tahun 2011 Tentang Perubahan atas Perda No.15 Th 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Sragen b. Geografi Kabupaten Sragen : 1. Terletak di Provinsi Jawa Tengah, Negara Kesatuan Republik Indonesia, 2. Terdiri dari 20 Kecamatan, batas wilayah Utara: Kabupaten Grobogan, Selatan: Kabupaten Karanganyar, Barat:Kabupaten Boyolali, Timur: Kabupaten Ngawi, Jawa Timur Dokumen Penilaian kematangan, Gaps, dan Pendekatan Resolusi Pada fase awal (preliminary phase) ini TOGAF berharap dilakukan proses penilaian kematangan akan harapan-harapan dan kenyataan akan hasil akhir dokumen EA yang diinginkan oleh semua pihak pemangku kepentingan atas dokumen EA di BPTM Kabupaten Sragen. Peneliti melakukan penilaian kematangan karakteristik pencapaian dan harapan user dan stakeholder akan hasil akhir dokumen EA yang diinginkan oleh para pemangku kepentingan di lembaga BPTPM Kabupaten Sragen. Hasilnya adalah tampak pada tabel 1.0, harapan kedepan akan adanya dokumen EA ini adalah terkelola sistem dan teknologi informasi di BPTPM Kabupaten Sragen dan dokumen EA ini menjadi referensi dalam setiap pengambilan keputusan akan sistem dan teknologi informasi di BPTPM Kabupaten Sragen. Tabel 1.0 Penilaian Kematangan Karakterisktik Pencapaian dan Harapan EA User dan Stakeholder Terkait Karakteristik Pencapaian dan Harapan EA Tingkat Arsitektur Kedepan Saat Sekarang (as is) (to be) Proses Arsitektur 3 4 Pengembangan Arsitektur 2 4 Hubungan Bisnis 3 4 Keterlibatan Manajemen Atas 3 4 Partisipasi Unit Operasi = (4+4)/2 (3+3)/2 (5A+5B)/2 Komunikasi Arsitektur = (4+4+4)/3 (2+2+2)/3 (6A+6B+6C)/3 Keamanan TI 2 4 Tata Kelola 3 4 Investasi dan Strategi 4 2 Perolehan TI Skor = (1 9)/9 23/9 = 2,55 36/9 = 4 Fokus Tingkat Kematangan Dalam Pengembangan Terkelola (under development) (managed) Peran dan Tanggung jawab dari Tim Arsitektur Peneliti berperan sebagai peneliti arsitektur enterprise pada sistem dan teknologi informasi, peneliti mengobservasi dan mengkaji proses bisnis perizinan, sistem dan teknologi saat ini digunakan, dan stakeholder terkait dengan perizinan dilokasi penelitian yaitu BPTPM Kabupaten Sragen Kendala pada Pekerjaan Arsitektur Tidak ada kendala yang berarti peneliti dapat secara langsung mengobservasi langsung aktifitas kegiatan perizinan di BPTPM Kabupaten Sragen, dukungan data dan informasi dapat secara lengkap, karena peneliti telah mendapat izin penelitian dari BPTPM dan Badan Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Sragen Permintaan untuk penggunaan Permintaan untuk penggunaan data dan informasi terkait dengan proses bisnis, stakeholder-stakeholder terkait dengan proses perizinan dan sistem/teknologi informasi saat ini, seizin BPTPM Kabupaten Sragen Persyaratan Anggaran Persyaratan anggaran pada penelitian arsitektur enterprise dilokasi penelitian BPTPM Kabupaten Sragen, tidak ada persyaratan anggaran, peneliti menggunakan anggaran sendiri di lokasi penelitian Peneliti Strategi dan Dukungan Tata Kelola Untuk strategi dan dukungan tata kelola penelitian arsitektur enterprise diberikan oleh BPTPM Kabupaten Sragen, baik waktu, tempat, data dan informasi mengenai proses-proses perizinan, penelitian terhadap stakeholder yang terkait dengan proses perizinan dan sistem/teknologi informasi yang digunakan. 3.3 Kerangka Kerja Arsitektur yang Disesuaikan Kerangka kerja arsitektur yang digunakan dalam penelitian ini adalah TOGAF, karena lengkap dan kompleksnya kerangka kerja arsitektur TOGAF maka TOGAF menyarankan penyesuaian arsitektur TOGAF terhadap kasus penelitian arsitektur yang akan dilakukan. Metode kerangka kerja arsitektur yang disesuaikan, sebagai berikut : 1. Metode Arsitektur yang Disesuaikan; 2. Konten Arsitektur yang Disesuaikan; 3. Prinsip-Prinsip Arsitektur; 4. Penggunaan Alat Perancangan Arsitektur Enterprise Metode Arsitektur yang Disesuaikan Metode kerangka kerja arsitektur yang disesuaikan pada penelitian arsitektur enterprise, dilokasi penelitian BPTPM Kabupaten Sragen menggunakan TOGAF 128
4 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 B22 Architecture Development Method (ADM) sebagai kerangka kerja penelitian arsitektur enterprise Konten Arsitektur yang Disesuaikan Peneliti menyesuaikan TOGAF dengan penelitian arsitektur enterprise yang diteliti, dengan hanya fokus pada penggunaan TOGAF Architecture Development Method (ADM) Guideline and Techniques, Architecture Content Framework, dan Architecture Capability Framework Prinsip-Prinsip Arsitektur Prinsip-prinsip arsitektur yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan prinsip-prinsip bisnis, dan merupakan suatu yang kritis dalam pengaturan landasan tata kelola arsitektur [5], sebagai berikut : 1. Prinsip-Prinsip Bisnis; 2. Prinsip-Prinsip Data; 3. Prinsip-Prinsip Aplikasi; 4. Prinsip-Prinsip Teknologi; 1. Prinsip-prinsip bisnis dalam penelitian arsitektur sistem informasi BPTPM Kabupaten Sragen : a. Prinsip bisnis pertama: Prinsip-Prinsip Keunggulan, b. Prinsip bisnis kedua: Maksimalkan Manfaat untuk Lembaga, c. Prinsip bisnis ketiga: Manajemen Informasi adalah Urusan Semua Pihak, d. Prinsip bisnis keempat: Keberlangsungan Bisnis, e. Prinsip bisnis kelima: Penggunaan Aplikasi Umum, f. Prinsip bisnis keenam : Orientasi Layanan, g. Prinsip bisnis ketujuh: Kepatuhan pada Hukum, h. Prinsip bisnis kedelapan: Tanggung Jawab Teknologi Informasi, i. Prinsip bisnis kesembilan: Perlindungan Kekayaan Intelektual. 2. Prinsip-prinsip data dalam penelitian arsitektur sistem informasi BPTPM Kabupaten Sragen : a. Prinsip data pertama: Data adalah Aset, b. Prinsip data kedua: Data Dibagi Bersama, c. Prinsip data ketiga: Data dapat diakses, d. Prinsip data keempat: Data Terpercaya, e. Prinsip data kelima: Kosakata Umum dan Definisi Data, f. Prinsip data keenam: Keamanan Data. 3. Prinsip-prinsip aplikasi dalam penelitian arsitektur sistem informasi BPTPM Kabupaten Sragen: a. Prinsip aplikasi pertama: Teknologi Independen, b. Prinsip aplikasi kedua: Kemudahan Penggunaan. 4. Prinsip-prinsip teknologi dalam penelitian arsitektur sistem informasi BPTPM Kabupaten Sragen: a. Prinsip teknologi pertama: Persyaratan-Berbasis Perubahan, b. Prinsip teknologi kedua: Manajemen Perubahan Responsif, c. Prinsip teknologi ketiga: Keanekaragaman Pengendalian Teknis, d. Prinsip teknologi keempat : Interoperabilitas Penggunaan Alat Perancangan Arsitektur Enterprise Pada penelitian arsitektur enterprise ini peneliti tidak menggunakan aplikasi khusus untuk perancangan arsitektur enterprise, hanya menggunakan pengolah kata, pengolah gambar dan pengolah angka, standar produktifitas perkantoran Permintaan Kerja Arsitektur (Architecture Work) Dokumen permintaan kerja (architecture work), merupakan data dan informasi yang diberikan dari organisasi sponsor BPTPM Kabupaten Sragen untuk organisasi arsitektur (peneliti) untuk memicu awal dari siklus pengembangan arsitektur. Permintaan kerja arsitektur (architecture work) dapat dibuat sebagai keluaran/hasil dari fase awal (preliminary phase), sebuah hasil dari permintaan perubahan arsitektur yang disetujui, atau kerangka acuan untuk pekerjaan arsitektur yang berasal dari perencanaan migrasi. Secara umum, semua informasi dalam dokumen ini harus berada pada tingkat tertinggi pada keluaran/hasil dari fase awal (preliminary phase). Metode dalam fase permintaan kerja arsitektur (architecture work) meliputi sebagai berikut : 1. Organisasi Sponsor; 2. Pernyataan Misi Organisasi; 3. Tujuan Bisnis (dan perubahan); 4. Rencana Strategis Bisnis; 5. Batas Waktu Pelayanan; 6. Perubahan Dalam Lingkungan Bisnis; 7. Kendala Organisasi; 8. Deskripsi Sistem Bisnis Saat Ini; 9. Deskripsi Sistem Arsitektur/TI Saat Ini Organisasi Sponsor Pemerintah Kabupaten Sragen membentuk Unit Pelayanan Terpadu (UPT) dengan Keputusan Bupati Nomor 17 Tahun 2002 tanggal 24 Mei 2002 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Terpadu Kabupaten Sragen. Operasional secara resmi dilaksanakan 1 Oktober Tanggal 20 Juli 2006 status KPT ditingkatkan menjadi Badan Pelayanan Terpadu (BPT) dengan terbitnya Perda Nomor 4 Tahun Tanggal 15 Desember 2008 ditetapkan Perda Nomor 15 Tahun 2008, yang didalamnya dijelaskan tentang pembentukan Badan Perizinan Terpadu (BPT) Kabupaten Sragen, tetapi ada perubahan dari Pelayanan menjadi Perizinan. Guna efisiensi dan efektifitas, dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2011, nomenklatur BPT berubah menjadi Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kabupaten Sragen. 129
5 B22 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 Gambar 1. Struktur Organisasi BPTPM Kabupaten Sragen [7] Pernyataan Misi Organisasi VISI : Unggul dalam Pelayanan; MISI : Mewujudkan Pelayanan Profesional dan Kepuasan Pelanggan, dengan langkah : 1. Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan, 2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan melalui perizinan dan non perizinan, 3. Meningkatkan citra aparatur pemerintah dengan memberikan perizinan yang mudah, cepat, aman, transparan, nyaman, ramah dan meningkatkan kompetensi dan profesionalisme sumber daya manusia (SDM) dibidang perizinan dan non perizinan Tujuan Bisnis (dan Perubahan) Maksud didirikannya BPTPM Kabupaten Sragen adalah untuk menyelenggarakan pelayanan perizinan dan non perizinan yang prima dan satu pintu. Tujuan dari pendirian BPTPM antara lain: 1. Mewujudkan pelayanan prima, 2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja aparatur Pemerintah Kabupaten Sragen, khususnya yang terlibat langsung dengan pelayanan masyarakat. 3. Mendorong kelancaran pemberdayaan ekonomi masyarakat, yang pada gilirannya masyarakat dapat terdorong untuk ikut aktif dalam berbagai kegiatan pembangunan Rencana Strategi Bisnis Tabel 1. Pelayanan Administratif yang Prima melalui One Stop Service Batas Waktu Pelayanan Terdapat Jenis-Jenis Pelayanan Perizinan dan Waktu Penyelesaiannya, untuk 72 jenis layanan perizinan Perubahan Dalam Lingkungan Bisnis 1. PTSA (Pelayanan Terpadu Satu Atap), 2. PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu), 3. PT ½ P (Pelayanan Terpadu Setengah Pintu), 4. PTSL (Pelayanan Terpadu Satu Loket), 5. Perubahan Bisnis Proses Pelayanan Terpadu Kabupaten Sragen Kendala Organisasi Saat ini jumlah pegawai BPTPM Kabupaten Sragen adalah sebanyak 39 orang, untuk melayani 72 jenis layanan. Adapun pegawai BPTPM menurut tingkat pendidikannya, sebagai berikut: Strata II 12 orang, Strata I : 21 orang, Diploma IV : 1 orang, SLTA : 5 orang Deskripsi Sistem Bisnis Saat Ini Gambar 2. Bisnis Proses Perizinan di BPTPM Kabupaten Sragen [7] Deskripsi Sistem Arsitektur/TI Saat Ini 1. Perangkat lunak perizinan online (LAN/Local Area Network), 2. Perangkat lunak penanaman modal dari BKPM, 3. Wave LAN dengan semua dinas/instansi/satuan kerja, 4. Sistem Jaringan TI online antar Dinas, Satuan Kerja, Kecamatan sampai ke Desa, 5. Fasilitas VOIP, Video conference, tukar data & internet, 6. CCTV yang bisa diakses dari berbagai tempat, 7. Touch screen information, 8. Presensi sidik jari. Pelayanan Administratif Dahulu Birokrasi berbelit-belit Monoton, tidak kreatif dan tidak inovatif Lama dan tidak ada kepastian waktu tidak nyaman Cara-cara manual Pungli, biaya dan waktu tidak jelas Terpecah-pecah di berbagai satuan kerja/dinas teknis Pelayanan buruk High cost Pelayanan Administratif Sekarang Waktu, biaya jelas dan pasti Ijin investasi cukup 3 hari selesai Mudah, cepat, transparan, nyaman Survei kepuasan pelanggan memperoleh score index 84% Penyelesaian izin 65% lebih cepat selesai dari waktu yang ditentukan Full online computerized Image PNS dan Pemerintah meningkat Masyarakat sadar dan mau mengurus izin Gambar 3. Arsitektur Teknologi Informasi di BPTPM Kab. Sragen [7] 130
6 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 B22 4. KESIMPULAN DAN SARAN Pada bahasan simpulan dan saran ini akan disimpulkan persiapan awal (preliminary research) Arsitektur Enterprise BPTPM Kabupaten Sragen dengan menggunakan TOGAF ADM, kemudian akan dibahas saran-saran kelanjutan dari penelitian ini. 4.1 Kesimpulan Preliminary Research TOGAF ADM Arsitektur Enterprise BPTPM Kabupaten Sragen mencoba mencapai tujuan dari penelitian fase awal seperti yang diuraikan dalam metodologi langkah-langkah penelitian preliminary research dalam TOGAF ADM, bagaimana mengidentifikasi stakeholder, mengidentifikasi ruang lingkup organisasi, orang-orang yang bertanggung jawab dan dilibatkan dalam pekerjaan arsitektur ini, dan mendefinisikan prinsip-prinsip arsitektur. 4.2 Saran Saran langkah penelitian selanjutnya setelah fase awal ini, yang akan dilakukan adalah pembuatan dokumen-dokumen fase Visi Arsitektur, fase Arsitektur Bisnis, fase Arsitektur Sistem Informasi, dan terakhir pembuatan dokumen fase Teknologi Arsitektur. Sehingga akhir dari penelitian ini 5 fase pada TOGAF ADM menghasilkan suatu dokumen rencana induk sistem dan teknologi informasi yang dibutuhkan BPTPM Kabupaten Sragen. 5. REFERENSI [1] ISO/IEC 42010: 2007, Systems and Software Engineering - Recommended Practice for Architectural Description of Software-Intensive Systems, Edition 1 ANSI/IEEE Std ) [2] Roger Sessions (2007), Comparison of The Top Four Enterprise Architecture Methodologies, ObjectWatch Inc. [3] Jaap Schekkerman (2004), How to survice in the jungle of Enterprise Architecture Frameworks, Trafford. [4] Marck Lankhorst (2009), Enterprise Architecture at Work : Modelling, Communication and Analysis, Springer, London. [5] The Open Group (2009), TOGAF Version 9 personal PDF edition, The Open Group Architecture Framework (TOGAF) [6] Prof. Rachel Harrison (2009), TOGAF Version 9 Foundation Study Guide, The Open Group - Berkshire. [7] BPTPM Kabupaten Sragen (2012), Tata Cara Perizinan, R. A. E. Virgana, memperoleh gelar S.Kom. dari STMIK Jawa Barat tahun 2005 dan M.T. dari ITB tahun Saat ini sebagai Staf Pengajar program studi Sistem Informasi Universitas Widyatama - Bandung. 131
METODOLOGI PENELITIAN
III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Dalam mengembangkan blueprint Sistem Informasi penerapan SNP di Sekolah Menengah Atas, keseluruhan proses yang dilalui harus melalui beberapa tahapan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin kompetitif dalam dunia pendidikan terutama bagi Akademi yang dikelola oleh masyarakat (Swasta), menuntut pihak pengelola untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran dari sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) dalam menjalankan kegiatan bisnis suatu organisasi di era informasi saat ini sangatlah dibutuhkan. Dimana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Pada penelitian sebelumnya yang berjudul Pengembangan Model Arsitektur Enterprise Untuk Perguruan Tinggi dilakukan pengembangan model arsitektur enterprise untuk
Lebih terperinciyang sudah ada (Mardiana & Araki 2013).
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Strategi Sistem Informasi/Teknologi Informasi Strategi merupaka definisi dari kumpulan tindakan yang saling terintegrasi yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan dan kekuatan
Lebih terperinciBab 2. Tinjauan Pustaka
6 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang perencanaan strategi TI/SI sudah sering dikembangkan salah satunya penelitian yang berjudul Perencanaan Strategis Sistem Dan Teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sistem informasi saat ini telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini mengakibatkan timbulnya persaingan yang semakin ketat pada sektor bisnis
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Penelitian
36 Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan mengacu pada kerangka The Open Group Architecture Framework (TOGAF) yang merupakan kerangka kerja arsitektur di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) sangatlah penting untuk mengatur jalannya proses bisnis yang ada dalam sebuah organisasi agar lebih efektif dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun hasil-hasil
Lebih terperinciArsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.
Arsitektur Sistem Informasi Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Arsitektur Teknologi Informasi Arsitektur teknologi informasi adalah seluruh aspek meliputi piranti keras, piranti lunak, perangkat jaringan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi (TI) pada saat ini berkembang dengan cepat dan mempengaruhi kegiatan usaha manusia dibidang bisnis. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.I
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Berkembangnya teknologi informasi yang begitu pesat saat ini memiliki pengaruh yang besar bagi suatu perusahaan dalam menjalankan proses bisnis serta menentukan kecepatan
Lebih terperinciBab II Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Definisi Enterprise Architecture (EA) Sebelum membahas EA, harus terlebih dahulu diketahui pengertian atau definisi tentang enterprise dan arsitektur. Definisi enterprise dalam
Lebih terperinciDAFTAR SINGKATAN EA TOGAF ADM RACI GM BI. xiv
DAFTAR SINGKATAN Singkatan TI PLN DJB APD BUMN EA TOGAF ADM RKAP RUPTL PRK RACI GM BI Nama Teknologi Informasi PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Distribusi Jawa Barat Area Pengatur Distribusi Badan
Lebih terperinciPENGUKURAN KESENJANGAN DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF (Studi Kasus : Politeknik Surabaya)
PENGUKURAN KESENJANGAN DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF (Studi Kasus : Politeknik Surabaya) Agus Hermanto [9112205310] Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Hari Ginardi, M.Kom PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan tinggi adalah sebuah lembaga yang menyelenggarakan pendidikan profesional dan akademik dalam lingkup beberapa disiplin ilmu pengetahuan. Tujuan dari perguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Institusi pendidikan tinggi di Indonesia dituntut untuk selalu melakukan peningkatan mutu atau perbaikan secara berkesinambungan / continuous improvement (Sudirman,1997)
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Peran dari sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) dalam menjalankan kegiatan bisnis suatu organisasi di era informasi saat ini sangat dibutuhkan.
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Teknologi Informasi (TI) merupakan faktor yang sangat strategis tidak hanya berperan membantu mempercepat, mempermudah, dan meningkatkan akurasi proses-proses akademik dan
Lebih terperinciEnterprise Architecture. Muhammad Bagir, S.E., M.T.I
Enterprise Architecture Muhammad Bagir, S.E., M.T.I Enterprise Architecture Sebuah blueprint yang menjelaskan bagaimana semua elemen TI dan manajemen bekerja bersama dalam satu kesatuan dan memberikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Teknologi Informasi yang berkembang dengan sangat pesat saat ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Teknologi Informasi yang berkembang dengan sangat pesat saat ini semakin berperan dalam pengambilan keputusan oleh individu, perusahaan maupun instansi pemerintah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pada awalnya PT. Pos Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman surat dan paket. Namun, Pada saat ini PT. Pos Indonesia telah
Lebih terperinciSI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #9 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)
SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #9 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan dasar, prinsip, struktur dan poin kunci framework TOGAF sebagai pendekatan arsitektur enterprise
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan konsep
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Indonesia periode tahun 2014-2019, mengesahkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019 dengan konsep membangun Indonesia dari pinggir.
Lebih terperinciPERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN LAYANAN PADA BAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIK STIKOM SURABAYA
PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN LAYANAN PADA BAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIK STIKOM SURABAYA Yoppy Mirza Maulana 1) dan Febriliyan Samopa ) 1) Program Studi Magister
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.2. Enterprise Arsitektur Arsitektur enterprise adalah sebuah pendekatan yang didirikan berdasarkan model dan manajemen holistik TI sebagai kerangka kerja untuk menunjukan penciptaan
Lebih terperinciIntegrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method)
INFORMATION SYSTEM FOR EDUCATORS AND PROFESSIONALS Vol.1, No. 2, Juni 2016, 157-166 E-ISSN: 2548-3587 157 Integrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method) Rully Pramudita 1,*,Nadya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk mengembangkan sebuah arsitektur enterprise yang mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan sebuah organisasi perlu melakukan pengembangan bisnis dan sistem informasi melalui pemanfaatan arsitektur enterprise. Salah
Lebih terperinciBab 3. Metode Penelitian
12 Bab 3 Metode Penelitian 3.1. Tahapan Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi secara lebih mendalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telah mengubah manusia dalam menyelesaikan semua pekerjaan dan segala aspek kehidupan manusia. Dimana teknologi informasi dan komunikasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi sudah semakin pesat, sehingga memudahkan pekerjaan yang ada pada suatu organisasi serta kemudahan mengakses informasi yang di butuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data atau
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut Robert A. Leitch, Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Prov.
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Prov. NTT a. Visi Visi merupakan cara pandang jauh kedepan, gambaran yang menantang
Lebih terperinciSI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #10 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)
SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #10 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan tahapan, komponen, penyimpanan, dan tatakelola arsitektur TOGAF dalam rangka pengembangan dokumen
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi 4.1.1. Visi Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategi, merupakan satu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi
Lebih terperinciPERENCANAAN PENINGKATAN KEMATANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ACMM DAN TOGAF PADA POLITEKNIK XYZ
ISSN : 2302-3805 PERENCANAAN PENINGKATAN KEMATANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ACMM DAN TOGAF PADA POLITEKNIK XYZ Agus Hermanto 1), Fridy Mandita 2), Supangat 3) 1), 2, 3) Teknik Informatika Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Pada era golbalisasi saat ini persaingan bisnis yang semakin ketat diantara perguruan tinggi di Indonesia mendorong perguruan tinggi untuk memberikan pelayanan maksimal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai respon dari perkembangan teknologi serta tuntutan masyarakat terhadap peningkatkan pelayanan, transparasi dan efektifitas, pemerintah mulai melakukan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pendidikan Tinggi di Indonesia terdiri atas 81 perguruan tinggi negeri (PTN) dan tercatat lebih kurang 2.236 perguruan tinggi swasta (PTS) (HELTS, 2004: 24). Berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 3.1 Proses Alur Penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses pengumpulan data sampai didapatkannya hasil
Lebih terperinciPERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE
PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA DAN ORGANISASI SERTA BIDANG KOMUNIKASI HUKUM DAN ADMINISTRASI PT. PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM DESIGNING
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN ANALISIS ENTERPRISE ARCHITECTURE PT. XYZ PADA DOMAIN ARSITEKTUR BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM
PERANCANGAN DAN ANALISIS ENTERPRISE ARCHITECTURE PT. XYZ PADA DOMAIN ARSITEKTUR BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM 1 Ratih Cintya Lestari, 2 Mochamad Teguh Kurniawan 3 Rahmat Mulyana 1,2,3 Program
Lebih terperinciEnterprise Architecture Planning
Enterprise Architecture Planning Other Framework TKB5354 Perancangan Arsitektur Enterprise Chalifa Chazar www.script.id chalifa.chazar@gmail.com Kerangka kerja zahman adalah pendekatan klasifikasi artifak
Lebih terperinciPERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN METODE TOGAF ADM (STUDI KASUS : RSUD Dr.SOEGIRI LAMONGAN)
PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN METODE TOGAF ADM (STUDI KASUS : RSUD Dr.SOEGIRI LAMONGAN) Yeni Kustiyahningsih Fakultas Teknik, Jurusan Manajemen Informatika, Universitas Trunojoyo Email
Lebih terperinciRANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF
RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF Ibrahim 1, Lela Nurpulaela 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Singaperbangsa Karawang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang sering terjadi pada suatu organisasi yang menggunakan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi di dalam proses bisnisnya adalah bagaimana organisasi
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Dalam upaya pencapaian Visi Misi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Lamandau, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi dewasa ini telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini mengakibatkan timbulnya suatu persaingan yang semakin ketat pada sektor
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: architecture vision, kearsipan dinamis, teknologi informasi, TOGAF 9.1. vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Analisis mengenai teknologi informasi dibutuhkan sebagai cerminan untuk memperbaiki dan mengusahakan penerapan teknologi informasi yang lebih baik ke depannya. Analisis teknologi informasi menggunakan
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN SRAGEN NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG
PERATURAN NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG KEBIJAKAN MUTU PELAYANAN BADAN PERIZINAN TERPADU Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik perlu menetapkan Peraturan
Lebih terperinciMENUJU TATA KELOLA TIK YANG LEBIH BAIK Sekilas Cetak Biru TIK Kementerian PUPR Oleh: Masagus Z. Rasyidi (Kepala Subbidang Layanan TI, PUSDATIN)
MENUJU TATA KELOLA TIK YANG LEBIH BAIK Sekilas Cetak Biru TIK Kementerian PUPR Oleh: Masagus Z. Rasyidi (Kepala Subbidang Layanan TI, PUSDATIN) Kenapa Cetak Biru TIK Saat ini Teknologi Informasi dan Komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergantung pada sistem informasi yang mereka miliki. yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi (Rong, 2011).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini teknologi informasi, komputer dan telekomunikasi memiliki dampak yang revolusioner dan terstruktur seperti yang telah diduga sebelumnya. Organisasi-organisasi
Lebih terperinciABSTRAK. ii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Cisangkan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi genteng dan paving blok yang berada di Bandung dan menggunakan sistem informasi dalam pengolahan dan pengintegrasian data data
Lebih terperinciProgram Studi Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University
PERANCANGAN DAN ANALISIS ENTERPRISE ARCHITECTURE YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM PADA DOMAIN ARSITEKTUR TEKNOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM 1 Irma Angraeini, 2 Mochamad Teguh Kurniawan, 3
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Terdapat beberapa penelitian menggunakan metode The Open Group Architecture Framework (TOGAF) terkait perancangan Enterprise Architecture, yaitu: Penelitian
Lebih terperinciBAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM
BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM 4.1 Analisa Studi Kasus Penerapan sistem informasi dalam fungsi bisnis pada setiap organisasi dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan bahwa untuk menerapkan sistem
Lebih terperinciMODEL PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF (Studi Kasus STKIP Kie Raha)
MODEL PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF (Studi Kasus STKIP Kie Raha) Imam Hizbullah 1, Eko Nugroho 2, Paulus Insap Santosa 3 1,2,3 Departemen Teknik Elektro dan Teknologi
Lebih terperinciDESIGN OF APPLICATION ARCHITECTURE FOR ACADEMIC FUNCTIONS AT INSTITUT XYZ USING TOGAF ADM FRAMEWORK CASE STUDY ACADEMIC INFORMATION SYSTEM (SIAKAD)
PERANCANGAN APPLICATION ARCHITECTURE UNTUK FUNGSI AKADEMIK PADA INSTITUT XYZ MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM STUDI KASUS SISTEM INFORMASI AKADEMIK (SIAKAD) DESIGN OF APPLICATION ARCHITECTURE FOR ACADEMIC
Lebih terperinciI. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI) dalam perusahaan saat ini tidak lagi dipandang hanya sebagai penyedia layanan saja, tetapi lebih jauh lagi penerapan teknologi informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat memiliki andil penting dalam proses bisnis sebuah perusahaan. Teknologi informasi dapat meringankan pekerjaan manusia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan Framework Enterprise Architecture pada perguruan tinggi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Tinjauan pustaka dalam thesis ini tidak terlepas dari penelitian yang menggunakan Framework Enterprise Architecture pada perguruan tinggi. Perkembangan
Lebih terperinciDeris Santika. Teknik Informatika, STMIK Sumedang
PERANCANGAN ARSITEKTUR ENTERPRISE SISTEM INFORMASI SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN TOGAF ADM (Studi Kasus : ) ABSTRAK Deris Santika Teknik, STMIK derissantika@stmik-sumeg.ac.id Arsitektur enterprise sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi dan teknologi informasi mendorong perubahan pada organisasi kearah yang lebih kompetitif. Pemanfaatan sistem informasi dan teknologi informasi telah
Lebih terperinciPERECANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF (Studi Kasus di Yayasan Al-Musadaddaiyah Garut)
PERECANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF (Studi Kasus di Yayasan Al-Musadaddaiyah Garut) Sri Rahayu Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor
Lebih terperinciKata kunci : Perencanaan Strategis Sistem Informasi, TOGAF (The Open Group Architecture Framework), ADM (Architecture Development Method), ISSP.
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAFADM (Studi Kasus : Bagian Pelayanan Barang pada PT. Pelabuhan Indonesia II) Ricky Hariawan 1, Kemas Rahmat Saleh Wiharja 2, Erda Guslinar Perdana
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.
127 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan analisis dan hasil pembahasan, dapat diambil kesimpulan umum yaitu secara garis besar, Badan Penanaman Modal dan Perizinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing ditengah persaingan bisnis yang semakin ketat (Luftman, 2004).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan sistem informasi/teknologi informasi (SI/TI) dalam suatu organisasi telah menjadi isu yang sangat penting, karena SI/TI dapat membantu organisasi meraih
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) diyakini oleh banyak pihak sebagai salah satu hasil karya cipta teknologi penting yang banyak memberikan manfaat
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto
MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Pengembangan Strategi SI/TI Mengembangkan sebuah strategi SI/TI berarti berpikir secara strategis dan merencanakan manajemen yang efektif untuk jangka waktu
Lebih terperinciEko Nugroho Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Indonesia
Peran Dimensi-Dimensi PeGI dalam Penyusunan Rencana Induk/ Rencana Strategis Pengembangan E-Government dengan Menggunakan Kerangka Kerja Arsitektur TOGAF Daru Hagni Setyadi Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya Teknologi Informasi (TI) berbasis komputer memudahkan perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya terutama dalam mengelola informasi. TI
Lebih terperinciBAB II PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN
BAB II PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN 2.1. Kondisi Umum SKPD 2.1.1 Dasar Hukum Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik perlu memperhatikan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik, dan dalam
Lebih terperinciPerancangan Arsitektur Teknologi Informasi Rumah Sakit dengan TOGAF (The Open Group Architecture Framework) (Studi Kasus : RSMB)
Jurnal Sarjana Institut Teknologi Bandung bidang Teknik Elektro dan Informatika Volume 1, Number 1, April 2012 Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi Rumah Sakit dengan TOGAF (The Open Group Architecture
Lebih terperinciAnalisis Kondisi Organisasi. III.1 Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Bab III Analisis Kondisi Organisasi III.1 Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemberian layanan umum kepada masyarakat merupakan perwujudan dari fungsi pemerintah sebagai abdi negara dan abdi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka
Lebih terperinciANALISIS DAN PERENCANAAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF STUDI KASUS: POLITEKNIK SURABAYA
ANALISIS DAN PERENCANAAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF STUDI KASUS: POLITEKNIK SURABAYA Agus Hermanto 1) dan Hari Ginardi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan terus mengalami dinamika perubahan. Permintaan pelayanan jasa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai tuntutan pelayanan, baik kuantitas, kualitas maupun kecepatan pelayanan terus mengalami dinamika perubahan. Permintaan pelayanan jasa publik akan
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI
Lebih terperinciArsitektur Enterprise
Arsitektur Enterprise Kualitas Informasi Usefull Completness Correctness Security Up to date Sistem Informasi Enterprise Enterprise membutuhkan perencanaan Sistem Informasi yang bersifat menyeluruh dan
Lebih terperinciGambar I.1 Jumlah Penduduk Muslim di Dunia
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia telah mengalami kemajuan yang pesat. Terdapat berbagai jenis bisnis yang sedang berkembang di Indonesia, seperti bisnis di bidang makanan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga pemerintah, secara umum, memiliki beberapa proyek Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuke-government pada masing-masing unit organisasi dengan kondisi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 3, Nomor 1, Januari
ANALISIS DAN PERANCANGAN TECHNOLOGY ARCHITECTURE MENGGUNAKAN THE OPEN GROUP ARCHITECTURE FRAMEWORK ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (TOGAF ADM) PADA PT SHAFCO MULTI TRADING 1 Renantia Indriani, 2 Murahartawaty,
Lebih terperinciLOGO PROFIL. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP)
LOGO PROFIL Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Kabupaten Karawang 2017 Dasar Hukum Undang-undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal; Perda Kab. Karawang No. 02 Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi sehingga IS/IT banyak digunakan oleh organisasi (Sasmito, 2013). Dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini sistem informasi dan teknologi informasi (IS/IT) berkembang sangat pesat dan perkembangan tersebut diikuti oleh meningkatnya kebutuhan bisnis organisasi
Lebih terperinciPERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PERGURUAN TINGGI DENGAN TOGAF (STUDI KASUS : POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA)
PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PERGURUAN TINGGI DENGAN TOGAF (STUDI KASUS : POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA) Febrian Berthanio 1, Benyamin L. Sinaga 2, Irya Wisnubadhra 3 Magister Teknik Informatika Universitas
Lebih terperinci: Dr. Ing. Adang Suhendra, Ssi, Skom., Msc
IMPLEMENTASI APLIKASI ENTERPRISE ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI PADA BAGIAN UMUM PUSKEMAS RAWA TEMBAGA DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF-ADM Ria Ardiza/16111087 Jurusan Pembimbing : Sistem Informasi : Dr.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah mencakup berbagai bidang. Hal tersebut dapat dilihat bahwa Teknologi Informasi saat ini sudah menjadi kebutuhan
Lebih terperinciKOMITMEN PEMKAB BANGKA DALAM PENGUATAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU
KOMITMEN PEMKAB BANGKA DALAM PENGUATAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU TARMIZI SAAT BUPATI BANGKA DISAMPAIKAN PADA FORUM NOMINE PENYELENGGARAN PTSP TERBAIK SE INDONESIA HOTEL KARTIKA CHANDRA, JAKARTA,
Lebih terperinciSYLLABUS IT ARCHITECTURE THINKSHOP
SYLLABUS IT ARCHITECTURE THINKSHOP DESKRIPSI & TUJUAN Banyak organisasi menetapkan cara pandang strategis terhadap bisnis mereka melalui strategi bisnis dalam fungsi pemasarannya. Karena untuk dapat bertahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Kerangka Penelitian Proses penelitian untuk menerapkan Standar Nasional Pendidikan yang dilakukan di SMP Negeri 1 Parigi dapat dilihat melalui kerangka penelitian pada
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pada penyusunan penelitian ini, teknik pengumpulan data adalah faktor yang terpenting yang harus dipenuhi untuk di analisis lebih lanjut. Pengumpulan
Lebih terperinciTATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI SALAH SATU STRATEGI BISNIS
TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI SALAH SATU STRATEGI BISNIS Wahyuni, S.Si, MT Dosen Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia ABSTRAK Perkembangan TI yang semakin canggih dan
Lebih terperinciStudi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, 6(1), 2013, 1-12
Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, 6(1), 2013, 1-12 PERANCANGAN MODEL SISTEM OTOMATISASI PENGAJUAN ANGKA KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN TOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: BADAN PEMERIKSA
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords : Arsitektur Interprise, Zachman Framework, Arsitektur Teknologi Informasi
Judul Pembimbing I Pembimbing II Penyusun : Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi Di Laboratorium Pengembangan Dan Penerapan Teknologi Informasi Teknik Informatika, UPN Veteran Jatim Menggunakan Zachman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. administrasi pembangunan yang telah ada, sehingga merupakan kebutuhan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada perkembangannya pelayanan publik menjadi bagian dari administrasi pembangunan yang telah ada, sehingga merupakan kebutuhan kepuasan masyarakat dalam hal
Lebih terperinciSeptiana Dwiputrianti Kepala Pusat Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Septiana Dwiputrianti Kepala Pusat Inovasi Administrasi Negara LAN RI Struktur HIAN BAB I: Memahami Inovasi AN BAB II: Inovasi dalam Konteks Global BAB III-XII: Kasus-kasus Inovasi Administrasi Negara
Lebih terperinciPERENCANAAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI DI STMIK KADIRI DENGAN TOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD
PERENCANAAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI DI STMIK KADIRI DENGAN TOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD Wildan Mahmud 1 dan Achmad Holil Noor Ali 2 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi
Lebih terperinci