BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, pendidikan di Indonesia harus semakin dikembangkan dan disesuaikan agar output yang dihasilkan semakin berkualitas. Pembenahan dari aspek kurikulum, metode, model pembelajaran dan gaya mengajar pendidik masih terus dilakukan hingga sekarang. Kegiatan pembelajaran di dalam kelas pun mulai bervariasi dan lebih melibatkan partisipasi siswa (student centered). Melalui kegiatan pembelajaran yang berkualitas diharapkan siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi sehingga hasil belajar siswa meningkat dan siswa dapat memiliki kemampuan yang dapat dijadikan bekal untuk masa depannya. SD Pangudi Luhur Ambarawa merupakan salah satu SD favorit di daerah Ambarawa. Sekolah Yayasan Katholik ini menggunakan kurikulum KTSP. Banyaknya murid di tiap kelas menuntut guru untuk berpikir kreatif mengajar dengan seefektif mungkin. Ilmu Pengetahuan Alam atau yang disingkat dengan IPA, merupakan salah satu mata pelajaran penting yang harus diajarkan di SD. Salah satu yang digunakan dalam pembelajaran IPA kelas 3 SD adalah metode eksperimen. Namun tidak semua materi IPA dapat dijelaskan dengan metode eksperimen, sehingga guru lebih banyak menggunakan buku pegangan yang sudah cukup lama digunakan. Buku pegangan yang digunakan siswa turun temurun membuat siswa kurang tertarik untuk belajar dari buku tersebut sehingga kurang aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Metode Contextual Teaching dan Learning (CTL) merupakan salah satu metode pembelajaran yang digunakan oleh guru di dalam mengajar dengan cara mengaitkan materi pembelajaran dan kehidupan nyata. Melalui metode ini, siswa dapat terlibat aktif belajar di dalam kelas dan memiliki pengalaman belajar yang baik. Dituliskan oleh Hariyanto (2012), menurut Dimjati dan Mudjiono (1994) guru dapat mendorong keaktifan siswa. Untuk melibatkan siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran, guru harus memberi kesempatan pada siswa untuk 1

2 2 aktif mencari, memproses dan mengelola apa yang dipelajari. Siswa kelas 3 SD masih harus belajar menggunakan benda konkret yaitu benda yang dapat dilihat atau dipegang langsung. Oleh karena itu perlu digunakan suatu media yang dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu faktor penting dalam pengadaan kegiatan pembelajaran di kelas adalah media pembelajaran. Media pembelajaran dapat membantu siswa memahami materi apabila digunakan tepat dan sesuai dengan fungsinya. Menurut Asih Widi Wisudawati dan Eka Sulistyowati (2014) dalam suatu proses pembelajaran yang diharapkan dapat membawa dampak positif bagi peserta didik. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan fasilitas seperti gambar, grafik, KIT praktikum IPA, dan sebagainya. Dengan menggunakan bahan ajar konkret dapat memudahkan siswa kelas rendah maupun kelas tinggi dalam memahami materi dengan baik. Apalagi guru sering kesulitan mengajarkan dan menerangkan sesuatu hanya dengan bercerita. Contohnya saja ketika guru akan mengajarkan mengenai jenis-jenis akar tanaman, jika hanya dengan bercerita murid hanya akan membayangkan dan kemungkinan kurang memahami materi. Berbeda jika guru dapat membawa foto atau video tentang jenis-jenis akar tanaman maka siswa dapat melihat langsung seperti apa jenis dan perbedaan setiap akar. Bahkan dengan menggunakan media pembelajaran guru dapat menerangkan sesuatu hal yang terlalu cepat atau terlalu lambat. Contohnya saja guru dapat menggunakan video untuk menerangkan metamorfosis kupu-kupu, karena pada kenyataannya untuk melakukan proses pengamatan membutuhkan waktu yang cukup lama. Penggunaan media pada mata pelajaran IPA di kelas 3 SD Pangudi Luhur sudah cukup memadai, terutama untuk perlengkapan eksperimen. Namun guru belum menggunakan media pembelajaran pendukung lainnya dalam proses pembelajaran, seperti video pembelajaran, power point dan sebagainya. Cerita bergambar merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam mengajarkan materi di dalam kelas. Dalam suatu buku cerita bergambar berisi cerita yang dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik yang dapat membantu anak berimajinasi dan memahami cerita dengan mudah. Melalui media cerita bergambar, anak akan mudah tertarik menyimak dan mengikuti

3 3 proses pembelajaran. Guru dapat menggunakan kesempatan ini untuk melatih siswa berani bertanya dan melemparkan pertanyaan untuk dijawab oleh siswa sehingga mereka aktif belajar di dalam kelas. Seperti yang telah disampaikan oleh Herry Sanoto dan Deasy S. Pulungan (2014 : 21) mengenai 3 tahap untuk mengajarkan IPA. Pertama adalah tahap eksplorasi, yaitu anak dapat mengalami sesuatu secara langsung sehingga mendapatkan informasi yang baru yang terkadang bertolak belakang dengan konsep yang mereka miliki. Melalui buku cerita bergambar, anak dapat membaca atau mendengarkan cerita yang dihubungkan dengan materi sehingga anak mendapatkan ilmu pengetahuan baru. Melalui cerita bergambar tentang cara memelihara lingkungan, siswa mengetahui tindakan apa saja yang dapat merusak lingkungan, padahal sebelumnya mereka suka membuang sampah sembarangan. Kedua adalah tahap generalisasi, yaitu anak dapat menarik kesimpulan dari konsep yang bertolak belakang dengan pengetahuan mereka. Setelah mereka membaca ataupun mendengarkan cerita dari buku cerita bergambar, mereka mampu membuat kesimpulan sendiri apakah konsep mereka sesuai dengan pengetahuan yang mereka dapatkan dari buku cerita bergambar. Contohnya saja anak berpikir bahwa membuang sampah sembarangan tidak akan menyebabkan kerusakan alam, namun setelah membaca atau mendengarkan cerita tentang cara memelihara lingkungan yang baik maka anak akan menyimpulkan bahwa membuang sampah sembarangan bukanlah suatu perbuatan yang baik. Ketiga adalah tahap deduksi yaitu tahap untuk menerapkan konsep baru. Setelah membuat kesimpulan, anak dapat menerapkan membuang sampah pada tempatnya dan mampu memelihara lingkungan dengan baik. Penelitian yang akan dilakukan dinilai penting, karena peneliti berusaha membuktikan bahwa buku cerita bergambar yang dibuat peneliti dapat membantu guru dalam proses pengajaran. Buku cerita yang dibuat disesuaikan dengan topik materi yang akan dibahas, diharapkan mampu mencapai tujuan pembelajaran dan sesuai dengan indikator yang ada, serta mencakup aspek-aspek yang lain. Melalui penelitian ini peneliti ingin mengetahui apakah media buku cerita bergambar dapat membuat siswa lebih termotivasi dalam belajar dan hasil belajar mereka

4 4 memuaskan. Dengan menggunakan media buku cerita bergambar yang peneliti ciptakan diharapkan dapat membuat situasi kelas menjadi lebih kondusif karena perhatian siswa tertuju pada guru dan siswa pun dapat aktif bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. 1.2 Pembatasan Masalah dan Fokus Penelitian Masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah dalam pelajaran IPA kelas 3 SD dengan menggunakan media cerita bergambar yang nantinya akan diteliti layak atau tidak untuk digunakan dalam pembelajaran. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut. a. Bagaimana pengembangan media cerita bergambar pada mata pelajaran IPA di SD? b. Bagaimana kelayakan media pembelajaran cerita bergambar berdasarkan validasi pakar dan uji coba pada siswa kelas 3 SD? c. Apakah media cerita bergambar cocok untuk digunakan dalam pembelajaran IPA? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengembangkan media cerita bergambar yang cocok diterapkan untuk kelas 3 SD yang telah divalidasi ahli media dan materi yang nantinya dapat digunakan dalam pembelajaran IPA sehingga guru memiliki media pembelajaran yang menarik dan interaktif. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Penelitian ini dikembangkan guna memberikan informasi dan pengetahuan bagi dunia pendidikan mengenai media cerita bergambar yang dapat digunakan dalam mengajar di SD.

5 Manfaat Praktis Penelitian ini dikembangkan guna memberikan informasi kepada guru dan para orang tua bahwa mendidik anak tidak selalu meminta mereka menghafalkan teori, bahkan dengan buku cerita mereka dapat mempelajari materi dengan lebih menyenangkan. 1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan a. Produk yang dikembangkan merupakan media cerita bergambar untuk mata pelajaran IPA SD. b. Produk akan digunakan untuk membantu siswa dalam memahami materi.