HIPOTIROID. I. Definisi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HIPOTIROID. I. Definisi"

Transkripsi

1 HIPOTIROID I. Definisi Hipotiroid merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada salah satu tingkat dari aksis hypothalamus-hipofisis-tiroid end organ, dengan akibat terjadinya defisiensi hormon tiroid ataupun gangguan respon jaringan terhadap hormon tiroid. [1] Hipotiroid timbul akibat defisiensi produksi hromon tiroid. Gangguan ini dapat bermanifestasi sangat dini. Jika gejala timbul akibat suatu periode fungsi tiroid yang nyata normal, maka gangguan ini benar-benar didapat atau hanya tampak demikian, namun merupakan salah satu variasi cacat kongenital dengan manifestasi defisiensi tertunda. Istilah kretinisme seringkali digunakan sebagai sinonim hipotiroidisme kongenital, namun sebaiknya istilah ini dihindari. [2] Adapula yang mengatakan istilah kretinisme dipakai untuk hipotiroidisme kongenital di daerah endemic GAKI. [3] II. Klasifikasi dan Etiologi Berdasarkan onsetnya, hipotiroid pada anak dapat dibedakan menjadi hipotiroid kongenital dan hipotiroid dapatan. [1] Hipotiroid Kongenital Hipotiroid kongenital sering dipakai untuk kelainan kelenjar tiroid yang sudah ada pada waktu lahir atau sebelumnya. [4] Hipotiroid kongenital merupakan kelainan bawaan dengan kadar hormon tiroid (T3 dan T4) di sirkulasi darah yang kurang dengan kadar TSH yang meningkat. Kelainan ini diketahui sebagai penyebab terjadinya keterbelakangan mental dan kecacatan fisik pada anak-anak. [5] Hipotiroid kongenital dapat disebabkan oleh: Disgenesis/Atireosis: Aplasia dan Hipoplasia Cacat perkembangan kelenjar tiroid merupakan penyebab hipotiroidisme kongenital tersering. Gangguan biasanya sporadic, tetapi telah ditemukan kasus-kasus familial. Disgenesis tiroid sebagai akibat dari tidak adanya jaringan tiroid (agenesis), atau parsial (hipoplasia) yang terjadi sebagai akibat gagalnya penurunan kelenjar tiroid ke leher (ektopik). Disini dapat terjadi agenesis unilateral atau hipoplasia, tetapi biasanya tidak menganggu fungsi tiroid pada periode bayi baru lahir. Faktor genetik dan lingkungan 1

2 mungkin berperan pada etiologi disgenesis tiroid, namun sebagian besar penyebabnya tetap belum diketahui secara pasti. Defek genetik pada gen yang memepengaruhi pengaturan aksis hipotalamus-hipofisis-tiroid atau sintesis hormon tiroid diperkirakan didapatkan pada 10-20% pasien hipotiroidisme kongenital sporadik. Hipoplasia kelenjar tiroid berhubungan dengan beberapa defek genetik, termasuk mutasi TSH β subunit, reseptor TSH subunit dan yang terakhir ditemukan adalah mutasi pasangan domain transcription faktor PAX8. Dalam perkembangan normal PAX8 berperan dalam TPO dan ekspresi gen. [2,6] Inborn errors of Thyroid Hormonogenesis Kurangnya sintesis hormon T4 karena Inborn errors of Thyroid Hormonogenesis, merupakan kelainan terbanyak hipotiroidisme kongenital karena kelainan genetik, didapatkan pada % kasus hipotiroidisme kongenital. Defek yang didapatkan adalah kegagalan mengkonsentrasikan yodium, defek organifikasi yodium karena kelainan enzim TPO atau pada H 2 O 2 generating sistem, defek pada sintesis atau transpor tiroglobulin, dan kelainan aktivitas iodotirosin deiodinase. [2,6] Resisten TSH Sindrom resistensi hormon, bermanifestasi sangat luas, sebagai akibat dari berkurang atau tidak adanya respon end-organ terhadap hormon yang biologis aktif. Hal ini dapat disebabkan karena defek pada reseptor atau post reseptor. TSH resisten adalah suatu keadaan kelenjar tiroid refrakter terhadap rangsang TSH. Hilangnya fungsi reseptor TSH, akibat mutasi reseptor TSH ditemukan defek molekuler pada sebagian besar keluarga kasus dengan resisten TSH. Resisten TSH ditandai dengan kadar serum TSH tinggi, dan serum hormon tiroid normal atau menurun, disertai kelenjar tiroid normal atau hipoplastik. [2,6] Sintesis atau Sekresi TSH berkurang Hipotiroidisme kongenital karena defisiensi hormon TSH, hanya terdeteksi pada skrining bayi baru lahir yang program skriningnya menggunakan pemeriksaan awal T4. [2,6] Menurunnya Transpor T4 Seluler Kelainan kongenital dari kerja hormon tiroid yang paling baru ditemukan adalah penurunan transpor T4 ke dalam sel target. Sindrom ini terjadi akibat mutasi pada gen 2

3 monocarboxylate transporer 8 (MCT8), yang berlokasi di kromosom Xq13.2, merupakan fasilitator seluler aktif transpor hormon tiroid ke dalam sel. [2,6] Resistensi Hormon Tiroid Kelainan ini ditandai dengan meningkatnya kadar FT4 dan FT3 dalam sirkulasi dengan kadar TSH sedikit meningkat atau normal. Tampilan klinis sangat heterogen, biasanya didapatkan goiter, kelambatan pertumbuhan, dan sinus takikardi. Biasanya baru terdiagnosis pada kehidupan lanjut, tetapi mungkin dapat teridentifikasi pada periode bayi bila program skrining dengan pemeriksaan TSH. [2,6] Hipotiroidisme Didapat Hipotiroidisme masa anak sering juga disebut hipotiroidisme didapat. Biasanya sering terjadi pada usia setelah 6 bulan, sebagian besar kelainan ini sporadic, hanya % kasus yang diturunkan, paling sering disebabkan oleh tiroiditis hashimoto. Hipotiroidisme dapat disebabkan kegagalan pada aksis hypothalamus-hipofise-tiroid sehingga menyebabkan turunnya produksi hormon tiroid. Hipotiroidisme didapat dapat bersifat primer (kelainan pada kelenjar tiroid), sekunder (kelainan pada hipofise), atau tersier (kelainan pada hypothalamus). [3,6] Hipotiroidisme Primer Tiroiditis Limfositik Kronik Penyebab terbanyak adalah penyakit autoimun dan ada hubungan erat dengan penyakit graves, keduanya mempunyai latar belakang predisposisi diturunkan, faktor autoimun, lingkungan dan hormonal, predisposisi ini mempengaruhi proses penyakit. Pada penyakit ini, limfosit dan sitokin berperan penting pada rusaknya kelenjar tiroid, pada penyakit graves antibodi yang menstimulasi tiroid, namun pada beberapa pasien tumpang tindih. Ditemukan juga tipe goiter (tiroiditis hashimoto) dan yang non goiter (myxedema primer) yang merupakan varian tiroiditis. Pada anak, penyakit ini dapat terjadi pada semua umur, kecuali bayi. Pada pasien diabetes tergantung insulin, 20% pasien memiliki antibodi tiroid positif, dan 5% didapatkan kadar TSH serum meningkat, mempunyai prevalensi tinggi terjadi tiroiditis limfositik kronik, yang merupakan bagian dari sindrom poliglandular (APS). Antibodi terhadap tiroglobulin dan TPO (microsomal), merupakan antibodi tiroid yang 3

4 diperiksa secara rutin dalam praktek klinik, dapat dideteksi pada 95% pasien tiroiditis limfositik kronik. Digunakan sebagai marker autoimun yang mendasari kerusakan tiroid, antibodi TPO lebih sensitif dan spesifik. [2,6] Disgenesis Tiroid dan Inborn Error Hormonogenesis Tiroid Kadang-kadang pasien dengan disgenesis tiroid lolos dari skrining, maka pada masa anak akan terhadi hipotiroidisme non goiter atau timbul pembesaran massa pada pangkal lidah atau sepanjang duktus tiroglosus. Hal yang sama terjadi pada anak yang terkena Inborn Error hormogenesis tiroid yang hanya dapat ditemukan pada masa anak karena ditemukan goiter. [2,6] Defisiensi Yodium dan Mikronutrien lain Defisensi masih merupakan masalah dalam masyarakat. Kretin endemic, merupakan masalah yang timbul karena kekurangan yodium yang berat. Hipotiroid pada bayi yang agak besar, anak dan dewasa dapat terjadi pada daerah defisiensi yodium sedang. Hal ini terjadi bilamana mekanisme adaptasi gagal atau secara kebetulan memakan makanan yang mengandung bahan goiterogen, seperti singkong, kedelai, kentang manis, dan kembang kol. Defisiensi yodium dapat terjadi karena pembatasan diet yang ketat atau karena keisengan. Bahan makanan yang mengandung tiosianat (brokoli, kentang manis, dan kol) memblok trapping dan sebagian organifikasi yodium. [2,6] Obat-Obatan Beberapa obat yang digunakan pada anak dapat berpengaruh pada fungsi tiroid, antara lain obat antitiroid, beberapa obat antikonvulsan, litium, tiosianat, asam salisilat, dan aminoglutetemid. [2,6] Hipotiroidisme Sekunder dan Tersier Hipotiroidisme sekunder dan tersier biasanya terjadi akibat kerusakan pada hipofise atau karena tumor hipofise(kraniofaringioma), penyakit granulomatous, radiasi kepala, meningitis, pembedahan atau trauma. [2,6] Resisten Hormon Tiroid Anak dengan resisten hormon tiroid biasanya ditemukan karena harus dilakukan pemeriksaan fungsi tiroid, antara lain karena pertumbuhannya jelek, hiperaktif, gangguan 4

5 belajar, atau gejala lain. Resistensi hormon tiroid paling sering disebabkan oleh mutasi pada region engsel atau domain ligand-binding dari gen reseptor tiroid β. [2,6] III. Patofisiologi Hipotiroid dapat disebabkan oleh gangguan sintesis hormon tiroid atau gangguan pada respon jaringan terhadap hormon tiroid. Sintesis hormon tiroid diatur sebagai berikut: Hypothalamus membuat Thyrotropin Releasing Hormon (TRH) yang merangsang hipofise anterior. Hipofise anterior mensintesis thyrotropin (Thyroid Stimulating Hormon/TSH) yang merangsang kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid mensintesis hormon tiroid (Triiodothyronin/T3 dan Tetraiodothyronin/T4) yang merangsang metabolism jaringan yang meliputi, konsumsi oksigen, produksi panas tubuh, fungsi syaraf, metabolism protein, karbohidrat, lemak, dan vitamin-vitamin serta kerja hormon-hormon lain. [1,4] IV. Gejala Klinis Hipotiroidisme Kongenital Pada periode bayi, biasanya gejala klinis hipotiroidisme kongenital sulit ditemukan, 95% bayi yang lahir dengan hipotiroidisme kongenital secara klinis tidak menunjukkan gejala, karena T4 dari ibu dapat melalui plasenta, sehingga walaupun bayi tidak dapat memproduksi T4 sama sekali, kadar dalam darahnya masih 25-50% kadar normal. Gambaran klinis klasik seperti lidah besar, suara tangisan serak, wajah sembab, hernia umbilikalis, hipotonia, kulit belang-belang mottling, tangan dan kaki dingin, serta letargi akan menjadi semakin jelas seiiring dengan berjalannya waktu. Gejala non spesifik yang sering menyokong diagnosis hipotiroidisme kongenital adalah umur kehamilan lebih dari 42 minggu, ikterus neonatorum yang lama, kesulitan minum, konstipasi, hipotermi, atau distress respirasi. Sering didapatkan fontanela anterior melebar, fontanela posterior melebar lebih dari 0,5 cm, namun hal ini tidak spesifik. Secara umum tampaknya gejala klinis tergantung pada penyebab, berat serta lamanya hipotiroidisme. Bayi dengan hipotiroidisme fetomaternal inutero yang berat, cenderung timbul gejala yang banyak pada saat lahir. Bayi yang lahir dengan hipotiroidisme kongenital, pada 5

6 saat lahir ukurannya normal, namun demikian bilamana diagnosis terlambat maka akan terjadi gagal tumbuh. [1,2,4,6] Hipotiroidisme Didapat Pada anak, awal terjadinya hipotiroidisme kadang tidak jelas. Anak yang terkena biasanya ditemukan karena penyakit lain atau ditemukan goiter pada pemeriksaan rutin atau karena pertumbuhannya yang jelek, kadang-kadang ditemukan beberapa tahun sebelum didiagnosis. Karena pertumbuhan linier cenderung lebih terkena daripada berat badannya, maka anak yang terkena relative gemuk, walaupun jarang ditemukan obseitas yang mencolok. Bila hipotiroidisme berat dan sudah berlangsung lama, maka wajah tampak imatur dan pangkal hidung (nasal bridge) tidak berkembang serta proporsi tubuh imatur (rasio segmen atas dan bawah meningkat). Maturasi tulang dan gigi terlambat secara bermakna. Pasien dengan hipotiroidisme sekunder dan tersier gejalanya cenderung lebih ringan dibanding hipotiroidisme primer. Manifestasi klinis klasik hipotiroidisme dapat ditemukan dengan pemeriksaan yang teliti, namun seringkali bukan merupakan keluhan yang utama, antara lain, letargi, tidak tahan dingin, konstipasi, kulit kering, rambut kasar dan edema periorbital. Penyebab hipotiroidisme dengan goiter harus dibedakan dengan yang non goiter. Kelenjar tiroid pada tiroiditis limfositik kronik yang khas, pembesarannya difus dan konsistensinya kenyal seperti karet. Pada pasien dengan hipotiroidisme yang berat dan berlangsung lama, sella turcica dapat melebar karena hyperplasia hipofisis, insiden luksasi kaput femoris meningkat. Kombinasi hipotiroidisme berat dan hipertrofi otot, menyebabkan anak tampak Hercules. Keadaan ini disebutn sebagai sindrom Kocher-Debre- Semelaign. Pada anak hipotiroid, pubertas cenderung terlambat, namun pada anak hipotiroidisme berat dan lama kadang didapatkan pubertas dini. Pada anak perempuan dapat menstruasi, dan umumnya payudara berkembang, namun rambut pubis sedikit. Mungkin didapatkan kista ovarium karena sekresi FSH berlebihan, dapat ditunjukkan dengan pemeriksaan USG. Kadang juga didapatkan galaktorea karena didapatkan hiperprolaktinemia. Pada laki-laki mungkin didapatkan pembesaran testis. [1,2,6] V. Pemeriksaan Penunjang 6

7 Hipotiroidisme Kongenital Bayi yang terdeteksi pada program skrining harus dilakukan pemeriksaan secepatnya, sebaiknya dalam waktu 24 jam. Konfirmasi diagnosis hipotiroidisme kongenital bila kadarv serum T4 bebas rendah dan TSH tinggi. Sebagian besar bayi dengan kelainan primer kelenjar tiroid menetap mempunyai kadar serum TSH > 50 mu/l. namun demikian bayi dengan hipotiroidisme kongenital yang pada saat lahir lebih ringan, dapat mempunyai kelainan fungsi tiroid yang menetap dibandingkan bayi yang pada saat lahir fungsi tiroidnya normal, sehingga dokter harus waspada karena kadar T4 serum pada bayi aterm kadarnya tinggi pada dua bulan pertama kehidupan (6,5 16,3 Bg/dL, nmol/l) dibandingkan nilai rujukan pada dewasa yang diberikan oleh sebagian besar laboratorium. Demikian juga nilai rujukan normal TSH tergantung pada umur kehamilan, dan hari-hari pertama kehidupan. Pemeriksaan kadar T3, nilai kegunaannya sangat rendah untuk diagnosis hipotiroidisme kongenital. [3,6] Pemeriksaan umur tulang dapat menggambarkan lama dan beratnya hipotiroidisme inutero. Pencitraan tiroid dapat memberikan informasi tentang lokasi dan ukuran kelenjar tiroid. Skintigram radionuklid dengn I-123 atau pertechnetate-99m, merupakan pendekatan standar, akhir-akhir ini untuk mengidentifikasi kelenjar tiroid ektopik yang merupakan penyebab hipotiroidisme kongenital menetap yang cukup banyak, dengan Color Doppler Ultrasonography yang memberikan hasil yang sama baiknya dengan I-123. Bila dilakukan skintigrafi maka lebih disukai menggunakan I-123 karena kepekaannya tinggi dibandingkan technetium. Dosis I-123 terendah yang dapat digunakan biasanya 25 uci. Pertechnetate harganya lebih murah dan dapat banyak digunakan. Tidak dianjurkan melakukan pemeriksaan skintigram pada semua bayi, karena resiko paparan radiasinya tidak diketahui,khususnya bila menggunakan I-131 dengan dosis tinggi. Color Doppler USG tidak menggunakan radiasi, prosedur ini merupakan alternatuf pertama yang dianjurkan untuk pencitraan tiroid. [4,6] Pengukuran yodium urin sangat membantu untuk diagnosis kecurigaan adanya hipotiroidisme yang diinduksi oleh yodium. Defek mengkonsentrasikan yodium harus dicurigai pada pasien dengan riwayat keluarga hipotiroidisme kongenital, khususnya dengan pembesaran kelenjar tiroid. Diagnosis dikonfirmasi dengan terbuktinya penurunan 7

8 uptake I-123 pada skintigram dan rasio I-123 dalam saliva dan darah. Pengukuran tiroglobulin sangat membantu dalam membedakan defek pada sintesis atau sekresi tiroglobulin dengan penyebab dishormogenesis tiroid yang lain. Pada kelainan sintesis, kadar tiroglobulin serum rendah atau tidak terdeteksi walaupun didapatkan adanya pembesaran kelenjar. Kadar serum tiroglobulin menggambarkan jumlah jaringan tiroid yang ada, bersama dengan pemeriksaan USG dapat untuk mengidentifikasikan pasien dengan agenesis tiroid. Pada bayi hipotiroksinemia yang tidak ada hubungannya dengan kenaikan kadar TSH, harus diperiksa kadar T4 bebas dan TBG. Bilamana didapatkan kadar T4 bebas rendah dan kadar TBG normal, mendukung diagnosis hipotiroidisme sekunder atau tersier. [2,5,6] Hipotiroidisme Didapat Untuk melihat fungsi tiroid, maka harus dilakukan T4 bebas, T3 bebas, dan TSH. Pemeriksaan kadar TSH merupakan tes skrining terbaik untuk mengetahui adanya hipotiroidisme primer. Bilamana kadar TSH meningkat, maka perlu dilakukan pemeriksaan kadar T4 bebas untuk membedakan apakah hipotiroidisme kompensasi atau tidak. Pemeriksaan kadar T4 dan TSH tidak dapat untuk mengetahui hipotiroidisme sekunder atau tersier, karena kadar T4 bebas dan TSH rendah. Untuk membedakan penyebab dari hipofisis atau hypothalamus dilakukan tes TRH, tetapi kegunaan tes ini masih diragukan. Pada hipopituitarisme respon TSH hanya sedikit sekali atau bahkan tidak memberikan respon sama sekali terhadap TRH. Resistensi hormon tiroid ditandai dengan meningkatnya kadat T4 bebas dan T3 sedangkan kadar TSH normal atau meningkat. [2,5,6] Diagnosis tiroiditis limfositik kronik ditandai dengan meningkatnya kadar tiroglobulin dan atau antibodi TPO. Pemeriksaan tambahan dengan USG tiroid dan atau skintigrafi tiroid perlu dilakukan bilamana pemeriksaan antibodi tiroid negative atau teraba nodul, namun umumnya pemeriksaan ini jarang dilakukan. Bilamana tes antibodi tiroid negative dan tidak dijumpai goiter, maka diperlukan pemeriksaan USG tiroid dan atau skintigram untuk mengidentifikasi adanya jaringan tiroid dan lokasi jaringan tiroid bila ada, untuk membedakan kelainan primer disgenesis tiroid. Diagnosis hipotiroidisme akibat defisiensi yodium ditandai dengan pemeriksaan TSH meningkat, T4 bebas rendah, dan T3 bebas dapat normal atau sedikit meningkat. Yang khas adalah rasio T4 bebas: T3 bebas 8

9 rendah, namun untuk melihat beratnya defisiensi yodium diperlukan pemeriksaan ekskresi yodium urin. [2,6] VI. Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan yang dilakukan. Dari anamnesis bisa ditanyakan: Apakah ibu berasal dari daerah gondok endemic? Struma pada ibu, apakah ibu diberi Ki, PTU waktu hamil? Adakah keluarga yang menderita struma? Bagaimana perkembangan anak? Berdasarkan gejala klinis dapat dilakukan skor Apgar pada Hipotiroid kongenital. Bila nilai pada skor apgar > 5, maka dapat dicurigai suatu hipotiroid. Namun, bila kurang dari nilai tersebut, tidak menyingkirkan kemungkinan hipotiroid kongenital. [1] Tabel Skor Apgar pada Hipotiroid Kongenital Gejala Klinis Skor Hernia umbilicalis 2 Kromosom Y tidak ada (wanita) 1 Pucat, dingin, hipotermi 1 Tipe wajah khas edematous 2 Makroglossi 1 Hipotoni 1 Ikterus lebih dari 3 hari 1 Kulit kasar, kering 1 Fontanella posterior terbuka (> 3cm) 1 Konstipasi 1 Berat badan lahir > 3,5 kg 1 Kehamilan > 40 minggu 1 Total 15 VII. Diagnosis Banding Hipotiroid sering didiagnosis bandi8ng dengan down syndrome atau Mongolism. Biasanya untuk membedakannya pada mongolism didapatkan: [1] Epikantus (+) Makroglossi (+) Miksedema (-) Retardasi motorik dan mental 9

10 Kariotyping, trisomi 21 Hipotiroid juga didiagnosis banding dengan hipopituitarism, osteogenesis imperfekta, akondroplasia, dan amiotonia kongenital. VIII. Penatalaksanaan Hipotiroidisme Kongenital Setelah konfirmasi diagnostic, harus secepatnya diberikan pengobatan dengan L-T4. Tujuan dari pengobatan adalah mengembalikan secepatnya kadar T4 serum normal, harus dihindari terjadinya hipertiroidisme, namun harus merangsang pertumbuhan dan perkembangan kembali normal. Orang tua harus dijelaskan tentang penyebab hipotiroidisme yang terjadi pada bayinya, dan yang sangat penting dijelaskan adalah pengobatan dini dan adekuat akan memperbaiki prognosis bayinya. Untuk melakukan skintigram tiroid diperlukan 5 7 hari sebelum dilakukan pengobatan, segera setelah itu harus diberikan terapi dengan dosis yang dianjurkan Ug/kgBB agar T4 kembali normal secepatnya. Bayi dengan hipotiroidisme kompensasi dapat dimulai dengan dosis rendah, sedang hipotiroidisme berat (kadar T4 < 5 Ug/L atau 64 nmol/l) seperti pada agenesis tiroid, harus dimuali dengan dosis tinggi. Hormon tiroid dapat dicampur dengan sari buah atau susu formula tetapi harus diminum sampai habis. Hormon tiroid tidak boleh diberikan bersama dengan bahan-bahan yang menghambat penyerapan, seperti besi, kedelai, atau serat. Obat dalam bentuk cairan tidak stabil, sehingga sebaiknya tidak digunakan. [2,3,6] Dengan dosis yang diberikan di atas, sebagian besar kadar T4 bayi kembali normal dalam waktu 1 minggu dan TSH dalam waktu 1 bulan. Kembali normalnya kadar TSH kadang-kadang lambat karena adanya resistensi relative pada hipofisis. Rekomendasi yang saat ini dianjurkan yaitu mengulang pemeriksaan kadar T4 dan TSH pada 2 dan 4 minggu sesudah pengobatan dengan L-thyroxine, setiap 1-2 bulan dalam tahun pertama pengobatan, setiap 2-3 bulan pada usia 1-3 tahun, setelah itu setiap 3-12 bulan sampai pertumbuhan selesai. Pada bayi premature, hal yang perlu dipertimbangkan adalah pemberian dosis pada bayi tersebut. Biasanya diberikan dosis 8 ug/kgbb/hari. [2,6] Hipotiroidisme Didapat 10

11 Pada pasien dengan hipotiroidisme yang berat dan berlangsung lama, bila diberikan pengobatan untuk menormalkan keadaan aktifitas yang dibawah normal ini secepatnya, akan terjadi efek samping yang tidak diinginkan (kemunduran prestasi sekolah, perhatiannya cepat berpindah, hiperaktif, insomnia, kelainan tingkah laku), sehingga pengobatan harus diberikan dengan dosis kecil dan dinaikkan perlahan-lahan selama beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan. Pengobatan pada anak dengan hipotiroidisme kompensasi (T4 normal dan TSH meningkat) masih kontroversi. Pengobatan dianjurkan untuk mengurangi gejala dan menghindari risiko melanjutnya penyakit menjadi hipotiroidisme yang lebih berat, resiko tersebut khususnya pada pasien remaja dengan titer antibodi anti TPO positif. [6] Pengobatan pada anak usia 1-5 tahun dengan dosis 100 ug/m2 atau 4-6 ug/kgbb, pada usia 6-10 tahun dengan dosis 3-4 ug/kgbb, dan pada usia 11 tahun atau lebih dengan dosis 2-3 ug/kgbb. Pada pasien dengan goiter dapat diberikan dosis tinggi untuk menekan TSH agar tetap dalam rentang normal rendah (0,3 1 mu/l) sehingga meminimalkan efek goiterogenik. Untuk pasien dengan resisten hormon tiroid pengobatannya masih controversial. Setelah anak mendapat dosis yang dianjurkan selama paling sedikit 6-8 minggu, pemeriksaan kadar T4 dan TSH harus diulang. Apabila telah dicapai keadaan eutiroid, pasien harus selalu dipantau setiap 6-12 bulan terutama pada pertumbuhan dan umur tulang. [2,6] IX. Prognosis Makin muda dimulai pemberian nhormon tiroid, makin baik prognosisnya. Untuk tercapainya IQ yang normal, bisanya tergantung dari cepatnya diagnosis. Bila diagnosis bisa ditegakkan < 3 bulan rata-rata IQ mencapai 89, bila 3-6 bulan rata-rata IQ 70, dan bila diagnosis dilakukan > 7 bulan, rata-rata IQ yang dapat dicapai hanya hanya 54. Bila diagnosis dilakukan dengan menangani etiologi yang mencetuskan penyakit ini, rata-rata IQ yang dapat dicapai dapat > 85. Untuk pertumbuhan badan dapat baik bila ditangani secara baik. Pada hipotiroidisme didapat dengan pengobatan yang baik, prognosisnya akan lebih baik. [3,4] 11

12 DAFTAR PUSTAKA 1. Faizi, Muhammad, Netty EP Hipotiroid. Surabaya: Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya. 2. Behrman, Richard E and Victor C. Vaughan Hipotiroidisme Kongenital dan Didapat dalam Nelson Ilmu Kesehatan Anak Edisi 12 bagian 3. USA: Medical 12

13 College of Pennsylvania and Temple University School of Medicine Attending Pediatricians, St. Christopher s Hospital for Children, Philadelphia, Pennsylvania. 3. Satriono, Prof,Dr,dr,M.Sc,SpA(K) Hipotiroidisme dalam Endokrinologi Anak. Makassar: bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar. 4. Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Hipotiroidisme dalam Ilmu Kesehatan Anak 1. Jakarta: bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 5. Widayati S.I.W, Susyati, Purwanti KD Uji Saring Hipotiroid Kongenital Melalui Kadar Neonatal-TSH dengan Teknik IRMA. PTKMR-BATAN. 6. Dallas, Jhon S and Thomas P Foley Hypothyroidism. USA: University of Texas Medical Branch-Galveston, Galveston, Texas, USA. 13

14 14

Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA DIVISI ENDOKRINOLOGI ANAK FKUSU / RSHAM

Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA DIVISI ENDOKRINOLOGI ANAK FKUSU / RSHAM Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA DIVISI ENDOKRINOLOGI ANAK FKUSU / RSHAM STRUMA PADA ANAK 2 Kelenjar tiroid yang membesar dapat memperlihatkan fungsi: Eutiroidisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Gangguan akibat kekurangan iodium adalah sekumpulan gejala yang dapat

Lebih terperinci

HIPERTIROID DALAM KEHAMILAN

HIPERTIROID DALAM KEHAMILAN HIPERTIROID DALAM KEHAMILAN MASITA FUJIKO Divisi Fetomaternal, Departemen Obgin FK UNHAS/ RS Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar Hipertiroid adalah kondisi klinik dan biokimiawi yang menunjukkan meningkatnya

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Hormon tiroid disintesis dan disekresi oleh kelenjar tiroid, sintesis dan sekresi

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Hormon tiroid disintesis dan disekresi oleh kelenjar tiroid, sintesis dan sekresi BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hormon tirod Hormon tiroid disintesis dan disekresi oleh kelenjar tiroid, sintesis dan sekresi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid ini diregulasi oleh hipotalamus dan hipofisis

Lebih terperinci

Gambar 2.1. Anatomi Kelenjar Tiroid

Gambar 2.1. Anatomi Kelenjar Tiroid BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Kelenjar Tiroid Tiroid berbentuk perisai segi empat. Kelenjar tiroid merupakan organ yang bentuknya seperti kupu-kupu. Kelenjar tiroid terdiri atas dua lobus yang berada

Lebih terperinci

HIPERTIROID DALAM KEHAMILAN

HIPERTIROID DALAM KEHAMILAN HIPERTIROID DALAM KEHAMILAN Dr.Eva Decroli,SpPD-KEMD,FINASIM SUB BAGIAN ENDOKRIN DAN METABOLIK BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNAND/ RS DR. M. DJAMIL PADANG 1 HIPERTIROID sindroma hipermetabolisme

Lebih terperinci

KELAINAN TIROID MASA BAYI: Skrining hipotiroidisme neonatal, Hipotiroidisme kongenital dan Hipotiroidisme didapat

KELAINAN TIROID MASA BAYI: Skrining hipotiroidisme neonatal, Hipotiroidisme kongenital dan Hipotiroidisme didapat KELAINAN TIROID MASA BAYI: Skrining hipotiroidisme neonatal, Hipotiroidisme kongenital dan Hipotiroidisme didapat Rudy-Susanto Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Undip / RS dr. Kariadi Semarang PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah gizi masyarakat merupakan salah satu. masalah yang sering dialami oleh negara berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah gizi masyarakat merupakan salah satu. masalah yang sering dialami oleh negara berkembang, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah gizi masyarakat merupakan salah satu masalah yang sering dialami oleh negara berkembang, termasuk Indonesia. Di Indonesia, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari dataran tinggi atau pegunungan. Gangguan Akibat. jangka waktu cukup lama (Hetzel, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari dataran tinggi atau pegunungan. Gangguan Akibat. jangka waktu cukup lama (Hetzel, 2005). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gondok Endemik merupakan masalah gizi yang dijumpai hampir diseluruh negara di dunia, baik di negara berkembang termasuk di Indonesia maupun negara maju. Terlebih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi rantai globin mengalami perubahan kuantitatif. Hal ini dapat menimbulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi rantai globin mengalami perubahan kuantitatif. Hal ini dapat menimbulkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Thalassemia Thalassemia merupakan kelainan genetik dimana terjadi mutasi di dalam atau di dekat gen globin yang ditandai dengan tidak ada atau berkurangnya sintesis rantai globin.

Lebih terperinci

HIPOTIROID KONGENITAL

HIPOTIROID KONGENITAL HIPOTIROID KONGENITAL Prasetyowati dan M. Ridwan Program Studi Kebidanan Metro Politeknik Kesehatan Tanjungkarang E-mail: w4ty_pras@yahoo.co.id Abstrak Hipotiroid kongenital adalah kurangnya produksi hormontiroid

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan

I. PENDAHULUAN. sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembesaran kelenjar (nodul) tiroid atau struma, sering dihadapi dengan sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan yang begitu berarti

Lebih terperinci

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat.

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Kelenjar tiroid fetus berasal dari endodermal foregut. Perkembangannya

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Kelenjar tiroid fetus berasal dari endodermal foregut. Perkembangannya BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Patofisiologi Kelenjar Tiroid Kelenjar tiroid fetus berasal dari endodermal foregut. Perkembangannya mulai dari dasar faring yang mengadakan profilasi dan invaginasi, kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebersihan rumah tangga dan lingkungan, serta meningkatnya pendapatan dan

BAB I PENDAHULUAN. kebersihan rumah tangga dan lingkungan, serta meningkatnya pendapatan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya pendidikan dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya kebersihan rumah tangga dan lingkungan, serta meningkatnya pendapatan dan akses ke pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari tiga masalah gizi utama di Indonesia. GAKY merupakan masalah. kelenjar gondok, kekurangan yodium dapat mempengaruhi kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. dari tiga masalah gizi utama di Indonesia. GAKY merupakan masalah. kelenjar gondok, kekurangan yodium dapat mempengaruhi kecerdasan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan akibat kekurangan Yodium (GAKY) adalah salah satu dari tiga masalah gizi utama di Indonesia. GAKY merupakan masalah kesehatan yang masih membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Masalah gizi di Indonesia dan di Negara berkembang pada

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Masalah gizi di Indonesia dan di Negara berkembang pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini menghadapi masalah kesehatan yang kompleks dan beragam. Masalah gizi di Indonesia dan di Negara berkembang pada umumnya masih didominasi oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya. Pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya. Pertumbuhan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak yang berkualitas merupakan tulang punggung keberhasilan suatu negara. Kualitas anak masa kini merupakan penentu kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan masyarakat baik di Indonesia maupun di dunia. Masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan masyarakat baik di Indonesia maupun di dunia. Masalah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan masalah kesehatan masyarakat baik di Indonesia maupun di dunia. Masalah yang ditimbulkan cukup serius dengan spektrum

Lebih terperinci

: Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : Departemen : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar

: Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : Departemen : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar Nama : Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : 19720826 200212 1 002 Departemen : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar Mata Kuliah : Kep. Medikal Bedah Topik : Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah upaya peningkatan status gizi. Gangguan Akibat

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah upaya peningkatan status gizi. Gangguan Akibat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya yang memiliki dampak positif terhadap peningkatan sumber daya manusia adalah upaya peningkatan status gizi. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) menjadi salah

Lebih terperinci

Gejala Klinis. Umum. Gejala

Gejala Klinis. Umum. Gejala Hormon tiroid tiroksin (T4) dan triiodothyronine (T3) yang dibentuk pada tiroglobulin, glikoprotein besar disintesis dalam sel tiroid. Karena struktur tersier yang unik dari glikoprotein ini, residu tirosin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kandungan, pada keadaan ini Free thyroxine (FT4) yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kandungan, pada keadaan ini Free thyroxine (FT4) yang merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipotiroid kongenital merupakan kekurangan hormon tiroid sejak dalam kandungan, pada keadaan ini Free thyroxine (FT4) yang merupakan hormon tiroid bebas menurun yakni

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 1.5 Manfaat Penelitian 1. Di bidang akademik / ilmiah : meningkatkan pengetahuan dengan memberikan informasi bahwa ada hubungan antara kadar serum ferritin terhadap gangguan pertumbuhan pada talasemia

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Struktur tiroid terdiri dari folikel yang berfungsi untuk mensekresikan hormon

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Struktur tiroid terdiri dari folikel yang berfungsi untuk mensekresikan hormon BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Regulasi hormon tiroid Struktur tiroid terdiri dari folikel yang berfungsi untuk mensekresikan hormon tiroid. Setiap folikel terdiri dari dua tipe sel yang mengelilingi inti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipahami. Ketiga konsep ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Ketiga konsep pengertian tersebut adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipahami. Ketiga konsep ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Ketiga konsep pengertian tersebut adalah : BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian Status Gizi Dalam pembahasan tentang status gizi, ada tiga konsep yang harus dipahami. Ketiga konsep ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orangtua kepada anaknya sejak masih dalam kandungan. Talasemia terjadi akibat

BAB I PENDAHULUAN. orangtua kepada anaknya sejak masih dalam kandungan. Talasemia terjadi akibat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Talasemia merupakan penyakit bawaan yang diturunkan dari salah satu orangtua kepada anaknya sejak masih dalam kandungan. Talasemia terjadi akibat perubahan atau kelainan

Lebih terperinci

Apa yang dimaksud dengan Yodium?

Apa yang dimaksud dengan Yodium? UPAYA MENINGKATKAN KONSUMSI GARAM BERYODIUM DI PROVINSI BALI MELALUI KEBIJAKAN BERWAWASAN KESEHATAN : SURAT EDARAN GUBERNUR BALI NOMOR : 440/2541/KESMAS.DISKES, TANGGAL 16 FEBRUARI 2015 TENTANG PENINGKATAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pilosebasea yang ditandai adanya komedo, papul, pustul, nodus dan kista dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. pilosebasea yang ditandai adanya komedo, papul, pustul, nodus dan kista dengan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Akne vulgaris adalah suatu peradangan yang bersifat menahun pada unit pilosebasea yang ditandai adanya komedo, papul, pustul, nodus dan kista dengan predileksi di

Lebih terperinci

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Apakah kanker rahim itu? Kanker ini dimulai di rahim, organ-organ kembar yang memproduksi telur wanita dan sumber utama dari hormon estrogen dan progesteron

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disabilitas intelektual dapat belajar keterampilan baru tetapi lebih lambat

BAB I PENDAHULUAN. disabilitas intelektual dapat belajar keterampilan baru tetapi lebih lambat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Disabilitas intelektual ditandai dengan gangguan fungsi kognitif secara signifikan dan termasuk komponen yang berkaitan dengan fungsi mental dan keterampilan fungsional

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS : GAMBARAN SCINTIGRAFI PADA TIROIDITIS OTOIMUN ATROPIKANS

LAPORAN KASUS : GAMBARAN SCINTIGRAFI PADA TIROIDITIS OTOIMUN ATROPIKANS LAPORAN KASUS : GAMBARAN SCINTIGRAFI PADA TIROIDITIS OTOIMUN ATROPIKANS Sianny Suryawati Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya PENDAHULUAN Kelainan inflamasi otoimun pada

Lebih terperinci

Dr. HAKIMI, SpAK. Dr. MELDA DELIANA, SpAK. Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA

Dr. HAKIMI, SpAK. Dr. MELDA DELIANA, SpAK. Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA 1 Dilepas ke sirkulasi seluruh tubuh Mengatur fungsi jaringan tertentu Menjaga homeostasis Berada dalam plasma, jaringan interstitial

Lebih terperinci

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15 Kanker payudara adalah penyakit dimana selsel kanker tumbuh di dalam jaringan payudara, biasanya pada ductus (saluran yang mengalirkan ASI ke puting) dan lobulus (kelenjar yang membuat susu). Kanker atau

Lebih terperinci

DIAGNOSIS DM DAN KLASIFIKASI DM

DIAGNOSIS DM DAN KLASIFIKASI DM DIAGNOSIS DM DAN KLASIFIKASI DM DIAGNOSIS DM DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen utama adalah hemoglobin A dengan struktur molekul α 2 β 2.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen utama adalah hemoglobin A dengan struktur molekul α 2 β 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hemoglobin Darah orang dewasa normal memiliki tiga jenis hemoglobin, dengan komponen utama adalah hemoglobin A dengan struktur molekul α 2 β 2. Hemoglobin minor yang memiliki

Lebih terperinci

BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI

BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI Hipoposphatasia merupakan penyakit herediter yang pertama kali ditemukan oleh Rathbun pada tahun 1948. 1,2,3 Penyakit ini dikarakteristikkan oleh gen autosomal resesif pada bentuk

Lebih terperinci

Tugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif

Tugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif Tugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif Kelompok 3 Aswar Anas 111810401036 Antin Siti Anisa 121810401006 Nenny Aulia Rochman 121810401036 Selvi Okta Yusidha 121810401037 Qurrotul Qomariyah

Lebih terperinci

Kuliah. Melakukan praktikum di lab Membaca literatur dan handout

Kuliah. Melakukan praktikum di lab Membaca literatur dan handout UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS Program Studi : Pendidikan Dokter Kode Blok : KBK05 Blok : ENDOKRIN Bobot : 4 SKS Semester : 2 Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu menjelaskan dasar-dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penelitian yang dilakukan oleh Weir et al. dari Centers for Disease Control and

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penelitian yang dilakukan oleh Weir et al. dari Centers for Disease Control and BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekitar 23.500 kasus karsinoma tiroid terdiagnosis setiap tahun di Amerika Serikat. Kejadian penyakit lebih tinggi pada wanita dibanding pria. Sebuah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Siklus Menstruasi Remaja Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang utuh dari hipotalamus-hipofise-ovarium. Struktur alat reproduksi, status nutrisi,

Lebih terperinci

Definisi: keadaan yang terjadi apabila perbandingan kuantitas jaringan lemak

Definisi: keadaan yang terjadi apabila perbandingan kuantitas jaringan lemak Definisi: keadaan yang terjadi apabila perbandingan kuantitas jaringan lemak tubuh dengan berat badan total lebih besar daripada normal, atau terjadi peningkatan energi akibat ambilan makanan yang berlebihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (radioimmunoassay) dan IRMA (immunoradiometric assay), atau metode

BAB I PENDAHULUAN. (radioimmunoassay) dan IRMA (immunoradiometric assay), atau metode BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelenjar tiroid ialah organ endokrin yang terletak di leher manusia. Fungsinya ialah mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon yang terpenting ialah Thyroxine (T4)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Gaky Gangguan akibat kekurangan yodium adalah rangkaian efek kekurangan yodium pada tumbuh kembang manusia. Spektrum seluruhnya terdiri dari gondok dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses metabolisme di dalam tubuh. Gangguan akibat kekurangan yodium

BAB I PENDAHULUAN. proses metabolisme di dalam tubuh. Gangguan akibat kekurangan yodium BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yodium merupakan zat mineral mikro yang harus tersedia didalam tubuh yang berfungsi untuk pembentukan hormon tiroid dan berguna untuk proses metabolisme di dalam tubuh.

Lebih terperinci

SINDROM DOWN HIPERBILIRUBINEMIA

SINDROM DOWN HIPERBILIRUBINEMIA RESPONSI KASUS NICU SINDROM DOWN HIPERBILIRUBINEMIA OLEH Oleh: Ni Wayan Suanita Kusumawardani H1A006031 Pembimbing: dr. Hj. Artsini Manfaati, Sp.A DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITRAAN KLINIK DI SMF ANAK

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HIPERPITUITARISME

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HIPERPITUITARISME ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HIPERPITUITARISME A. Pengertian Hiperfungsi kelenjar hipofisis atau sering disebut hiperpituitarisme yaitu suatu kondisi patologis yang terjadi akibat tumor atau hiperplasi

Lebih terperinci

Fisiologi poros GnRH-LH/FSH- Estrogen

Fisiologi poros GnRH-LH/FSH- Estrogen Pubertas Prekoks, Diagnosis & Tatalaksana OLEH Dr. H. Hakimi SpAK Dr. Melda Deliana SpAK Dr. Siska Mayasari Lubis SpA Divisi Endokrinologi Anak Fakultas Kedokteran USU/RSUP H. Adam Malik Medan Fisiologi

Lebih terperinci

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu)

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu) 14 (polidipsia), banyak kencing (poliuria). Atau di singkat 3P dalam fase ini biasanya penderita menujukan berat badan yang terus naik, bertambah gemuk karena pada fase ini jumlah insulin masih mencukupi.

Lebih terperinci

136 Hipotiroidisme didapat

136 Hipotiroidisme didapat 136 Hipotiroidisme didapat Waktu : Pencapaian kompetensi: Sesi di dalam kelas : 2 X 50 menit (classroom session) Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 50 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian

Lebih terperinci

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Prostat Kanker prostat merupakan tumor ganas yang paling umum ditemukan pada populasi pria di Amerika Serikat, dan juga merupakan kanker pembunuh ke-5 populasi pria di Hong Kong. Jumlah pasien telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diabetes diturunkan dari bahasa Yunani yaitu diabetes yang berarti pipa air melengkung (syphon). Diabetes dinyatakan sebagai keadaan di mana terjadi produksi urin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berwarna coklat muda sampai coklat tua, dan mengenai daerah yang sering terpajan

BAB I PENDAHULUAN. berwarna coklat muda sampai coklat tua, dan mengenai daerah yang sering terpajan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Melasma adalah hipermelanosis didapat, berupa bercak yang tidak teratur, berwarna coklat muda sampai coklat tua, dan mengenai daerah yang sering terpajan sinar ultraviolet.

Lebih terperinci

PATOFISIOLOGI DAN IDK DM, TIROID,PARATIROID

PATOFISIOLOGI DAN IDK DM, TIROID,PARATIROID PATOFISIOLOGI DAN IDK DM, TIROID,PARATIROID Glukosa Ada dalam makanan, sbg energi dalam sel tubuh. Dicerna dalam usus, diserap sel usus ke pembuluh darah, diedarkan ke sel tubuh. Untuk masuk ke sel dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang memproduksi 2 hormon yaitu tiroksin (T 4 ) dan triiodotironin (T 3

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang memproduksi 2 hormon yaitu tiroksin (T 4 ) dan triiodotironin (T 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelenjar tiroid merupakan salah satu kelenjar dalam sistem endokrin manusia yang memproduksi 2 hormon yaitu tiroksin (T 4 ) dan triiodotironin (T 3 ) yang dikontrol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu masalah gizi yang ada di Indonesia. Data Riskesdas menyusui, wanita usia subur (WUS) dan anak umur 6-12 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. satu masalah gizi yang ada di Indonesia. Data Riskesdas menyusui, wanita usia subur (WUS) dan anak umur 6-12 tahun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) merupakan salah satu masalah gizi yang ada di Indonesia. Data Riskesdas 2013 menunjukan proporsi nilai ekskresi yodium urin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Thalassemia adalah penyakit kelainan darah herediter dimana tubuh

BAB I PENDAHULUAN. Thalassemia adalah penyakit kelainan darah herediter dimana tubuh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Thalassemia adalah penyakit kelainan darah herediter dimana tubuh mensintesis subunit α atau β-globin pada hemoglobin dalam jumlah yang abnormal (lebih sedikit). 1,2

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) 1. Pengertian Gangguan akibat kurang Yodium (GAKY) adalah rangkaian efek kekurangan yodium pada tumbuh kembang manusia. Kekurangan unsur

Lebih terperinci

uan Tiroid Saat Hamil ngsung pada lbu Hamil dan Bayinya

uan Tiroid Saat Hamil ngsung pada lbu Hamil dan Bayinya Ga uan Tiroid Saat Hamil ngsung pada lbu Hamil dan Bayinya begitu teras0 bank swasta itu kel enj ar t iro i dny a, y ang gejala kekurangan tiroid (hipotiroid) silit dibedakan dengan gejala hanil itu sendiri,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Seseorang dengan katarak akan melihat benda seperti tertutupi kabut, lensa mata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Seseorang dengan katarak akan melihat benda seperti tertutupi kabut, lensa mata II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Katarak Asal kata katarak dari bahasa Yunani cataracta yang berarti air terjun. Seseorang dengan katarak akan melihat benda seperti tertutupi kabut, lensa mata yang biasanya bening

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 P a g e

BAB I PENDAHULUAN. 1 P a g e BAB I PENDAHULUAN Anemia adalah kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal. Tingkat normal dari hemoglobin umumnya berbeda pada laki-laki dan wanita-wanita. Untuk laki-laki,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Program Keluarga Berencana adalah perawatan. kesehatan utama yang sesuai untuk kaum ibu dalam masa

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Program Keluarga Berencana adalah perawatan. kesehatan utama yang sesuai untuk kaum ibu dalam masa BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Program Keluarga Berencana adalah perawatan kesehatan utama yang sesuai untuk kaum ibu dalam masa usia subur (Azis, 1997). Hampir seluruh negara berkembang memiliki

Lebih terperinci

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Payudara Kanker payudara merupakan kanker yang paling umum diderita oleh para wanita di Hong Kong dan negara-negara lain di dunia. Setiap tahunnya, ada lebih dari 3.500 kasus kanker payudara baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang masih ada di Indonesia adalah Hipotiroid.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang masih ada di Indonesia adalah Hipotiroid. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan pembangunan sosial dan budaya yang menjadi perhatian utama antara lain adalah masih rendahnya derajat kesehatan dan status gizi serta kesejahteraan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara berkembang, Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat, terutama di beberapa daerah tertentu. Pertumbuhan ini juga diikuti dengan perubahan dalam

Lebih terperinci

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Leukemia Leukemia merupakan kanker yang terjadi pada sumsum tulang dan sel-sel darah putih. Leukemia merupakan salah satu dari sepuluh kanker pembunuh teratas di Hong Kong, dengan sekitar 400 kasus baru

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Benign Prostat Hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat jinak adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Benign Prostat Hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat jinak adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Benign Prostat Hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat jinak adalah salah satu penyakit degeneratif pria yang sering dijumpai, berupa pembesaran dari kelenjar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sirosis hati adalah penyakit hati menahun yang mengenai seluruh organ hati, ditandai dengan pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Keadaan tersebut terjadi karena

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Kelenjar tiroid berasal dari jaringan mesodermal pada masa embrio yang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Kelenjar tiroid berasal dari jaringan mesodermal pada masa embrio yang BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kelenjar Tiroid Kelenjar tiroid berasal dari jaringan mesodermal pada masa embrio yang berada pada dasar faring di foramen cecum, kemudian melingkar ke arah anterior trakea

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) yang. terakhir dilaksanakan pada tahun 2007, walaupun menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) yang. terakhir dilaksanakan pada tahun 2007, walaupun menunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) yang terakhir dilaksanakan pada tahun 2007, walaupun menunjukkan kecenderungan yang terus menurun (390 kematian/100.000

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sindroma Ovarium Polikistik Sejak 1990 National Institutes of Health mensponsori konferensi Polikistik Ovarium Sindrom (PCOS), telah dipahami bahwa sindrom meliputi suatu spektrum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan akibat kekurangan Iodium (GAKI) di Indonesia masih

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan akibat kekurangan Iodium (GAKI) di Indonesia masih 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan akibat kekurangan Iodium (GAKI) di Indonesia masih merupakan salah satu masalah gizi utama di samping 3 masalah gizi lain yaitu Kekurangan Energi Protein

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WANITA USIA SUBUR DENGAN MIOMA UTERI DI RS. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

KARAKTERISTIK WANITA USIA SUBUR DENGAN MIOMA UTERI DI RS. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA KARAKTERISTIK WANITA USIA SUBUR DENGAN MIOMA UTERI DI RS. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA Neni Rusnita*, Estu Lovita.P Akademi Kebidanan Betang Asi Raya, Jln.Ir.Soekarno No.7 Palangka Raya ABSTRAK Mioma Uteri

Lebih terperinci

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang Gejala Kanker Payudara dan Penyebabnya Pada wanita khususnya, payudara adalah salah satu organ paling pribadi. Penting artinya memeriksa kondisi payudara secara berkala. Benjolan, penebalan, dan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia saat ini masih menghadapi beberapa masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia saat ini masih menghadapi beberapa masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah Indonesia saat ini masih menghadapi beberapa masalah gizi diantaranya yaitu kekurangan yodium dan kekurangan yodium dapat diderita orang pada setiap kehidupan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Kehamilan Risiko Tinggi Kehamilan berisiko adalah kehamilan yang akan menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar, baik terhadap ibu maupun terhadap janin

Lebih terperinci

Diagnosis dan Tata Laksana Hipotiroid Kongenital

Diagnosis dan Tata Laksana Hipotiroid Kongenital PANDUAN PRAKTIK KLINIS IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA Diagnosis dan Tata Laksana Hipotiroid Kongenital IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA 2017 PANDUAN PRAKTIK KLINIS IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA Diagnosis dan

Lebih terperinci

BAB XIV. Kelenjar Hipofisis

BAB XIV. Kelenjar Hipofisis BAB XIV Kelenjar Hipofisis A. Struktur Kelenjar Hipofisis Kelenjar hipofisis atau kelenjar pituitary adalah suatu struktur kecil sebesar kacang ercis yang terletak di dasar otak. Kelenjar ini berada dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia merupakan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius, mengingat selain luasnya cakupan penduduk yang menderita

Lebih terperinci

BAYI BARU LAHIR DARI IBU DM OLEH: KELOMPOK 14

BAYI BARU LAHIR DARI IBU DM OLEH: KELOMPOK 14 BAYI BARU LAHIR DARI IBU DM OLEH: KELOMPOK 14 1. PENGERTIAN Bayi dari ibu diabetes Bayi yang lahir dari ibu penderita diabetes. Ibu penderita diabetes termasuk ibu yang berisiko tinggi pada saat kehamilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. lemak, dan protein. World health organization (WHO) memperkirakan prevalensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. lemak, dan protein. World health organization (WHO) memperkirakan prevalensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Diabetes mellitus (DM) secara etiologi berasal dari serangkaian kelainan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin dan

Lebih terperinci

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan Mengatur Berat Badan Pengaturan berat badan adalah suatu proses menghilangkan atau menghindari timbunan lemak di dalam tubuh. Hal ini tergantung pada hubungan antara jumlah makanan yang dikonsumsi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berbatas pada bagian superfisial kulit berupa bintul (wheal) yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berbatas pada bagian superfisial kulit berupa bintul (wheal) yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Urtikaria merupakan salah satu manifestasi keluhan alergi pada kulit yang paling sering dikeluhkan oleh pasien. Urtikaria adalah suatu kelainan yang berbatas pada bagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Anak a. Definisi Banyak perbedaan definisi dan batasan usia anak, menurut Depkes RI tahun 2009, kategori umur anak ialah usia 5-11 tahun. Undang- undang nomor

Lebih terperinci

Diabetes Melitus Gestasional. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Diabetes Melitus Gestasional. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Diabetes Melitus Gestasional Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Definisi Diabetes melitus gestasional adalah keadaan intoleransi karbohidrat yang memiliki awitan atau pertama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Glukosa Darah Karbohidrat merupakan sumber utama glukosa yang dapat diterima dalam bentuk makanan oleh tubuh yang kemudian akan dibentuk menjadi glukosa. Karbohidrat yang dicerna

Lebih terperinci

A. Pemeriksaan penunjang. - Darah lengkap

A. Pemeriksaan penunjang. - Darah lengkap A. Pemeriksaan penunjang - Darah lengkap Darah lengkap dengan diferensiasi digunakan untuk mengetahui anemia sebagai penyebab depresi. Penatalaksanaan, terutama dengan antikonvulsan, dapat mensupresi sumsum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh Salmonella typhi (S.typhi), bersifat endemis, dan masih

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh Salmonella typhi (S.typhi), bersifat endemis, dan masih 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam tifoid merupakan penyakit infeksi tropik sistemik, yang disebabkan oleh Salmonella typhi (S.typhi), bersifat endemis, dan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Pada periode ini terjadi masa pubertas yang merupakan keterkaitan antara proses-proses neurologis dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi 13% kematian dari 22% kematian akibat penyakit tidak menular utama di dunia (Shibuya et al., 2006).

Lebih terperinci

Gangguan Hormon Pada wanita

Gangguan Hormon Pada wanita Gangguan Hormon Pada wanita Kehidupan reproduksi dan tubuh wanita dipengaruhi hormon. Hormon ini memiliki fungsi yang berbeda-beda. Ada tiga hormon panting yang dimiliki wanita, yaitu estrogen, progesteron,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan. yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan karakteristik adanya

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan. yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan karakteristik adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan karakteristik adanya tanda-tanda hiperglikemia akibat ketidakadekuatan fungsi dan sekresi insulin (James,

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Kelenjar tiroid berasal dari jaringan mesodermal pada masa embrio yang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Kelenjar tiroid berasal dari jaringan mesodermal pada masa embrio yang BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kelenjar Tiroid Kelenjar tiroid berasal dari jaringan mesodermal pada masa embrio yang berada pada dasar faring di foramen cecum, kemudian melingkar ke arah anterior trakea

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jogja yang merupakan rumah sakit milik Kota Yogyakarta. RS Jogja terletak di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jogja yang merupakan rumah sakit milik Kota Yogyakarta. RS Jogja terletak di BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUD Kota Yogyakarta atau Rumah Sakit Jogja yang merupakan rumah sakit milik Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan Akibat Kurang Iodium (GAKI) merupakan masalah kesehatan yang serius mengingat dampaknya yang sangat besar terhadap kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) masih merupakan. masalah kesehatan yang membutuhkan perhatian dan penanganan yang serius.

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) masih merupakan. masalah kesehatan yang membutuhkan perhatian dan penanganan yang serius. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) masih merupakan masalah kesehatan yang membutuhkan perhatian dan penanganan yang serius. Berdasarkan data world health

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN KERJA. Keterampilan Anamnesis & Pemeriksaan Pembesaran kelenjar tiroid Penilaian Kelenjar Tiroid - Hipertiroid dan hipotiroid

BUKU PANDUAN KERJA. Keterampilan Anamnesis & Pemeriksaan Pembesaran kelenjar tiroid Penilaian Kelenjar Tiroid - Hipertiroid dan hipotiroid BUKU PANDUAN KERJA Keterampilan Anamnesis & Pemeriksaan Pembesaran kelenjar tiroid Penilaian Kelenjar Tiroid - Hipertiroid dan hipotiroid FAKULTAS KEDOKTERAN UNHAS DISUSUN OLEH Dr. dr. A. Makbul Aman,

Lebih terperinci

Diagnosis dan Tata Laksana Tiroiditis Hashimoto

Diagnosis dan Tata Laksana Tiroiditis Hashimoto PANDUAN PRAKTIK KLINIS IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA Diagnosis dan Tata Laksana Tiroiditis Hashimoto IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA 2017 PANDUAN PRAKTIK KLINIS IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA Diagnosis dan Tata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. 1 Pada saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan masyarakat perkotaan dipengaruhi oleh beberapa faktor,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan masyarakat perkotaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan masyarakat perkotaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya lingkungan, perilaku, akses pelayanan kesehatan dan kependudukan (Efendi & Makhfudi,2010).

Lebih terperinci