Komposisi Tubuh. Perubahan yang terjadi pada kompartemen tubuh memiliki efek yang signifikan pada keseimbangan cairan pada pasien pediatri

Transkripsi

1 Komposisi Tubuh Perubahan yang terjadi pada kompartemen tubuh memiliki efek yang signifikan pada keseimbangan cairan pada pasien pediatri ukuran dan komposisi cairan ekstraseluler (CES), intraseluler (CIS), dan intersitial integritas membran persentase dari lemak tubuh Culpeper, Theresa, Long, CRNA, PhD AANA Journal Course: Update for nurse anesthetist-intraoperative fluid management for the pediatric surgical patient: Birmingham, Alabama: AANA journal/december 2000/vol. 68, No. 6

2 Fisiologi Ginjal, cairan, elektrolit Ambang batas ginjal terhadap glukosa pada neonatus masih sangat rendah kehamilan 34 minggu nefron ginjal sudah tersusun secara sempurna 6 minggu pertama Kapasitas tubular dalam mereabsorpsi natrium pada bayi area korteks dan nefron jukstaglomerulus, volume Maturasi kapiler glomerulus dan ukuran pori-pori rendah membran glomerulus meningkat prematur masih filtrasi glomerulus meningkat pada masa kehamilan GFR 24 jam pertama kehidupan masih rendah dan baru dapat meningkat setelahnya Saat lahir peningkatan insiden glikosuria yang dapat resistensi vaskular ginjal menurun + resistensi vaskular sistemik dan tekanan arterial meningkat menyebabkan hipoglikemia bayi prematur lebih rentan terjadi peningkatan aliran darah ginjal secara dramatis hiponatremia

3 Fisiologi Kardiovaskuler Perbedaan antara miokardium neonatal dan dewasa antara lain: cadangan katekolamin Lebih sedikitnya jaringan untukyang berkontraksi endogen rendah dan respon yangkiri buruk Ventrikel yang terhadap kurangkatekolamin komplian dan berkembang eksogen Pada bayi baru lahir atau bayi Stroke volume yang prematur memiliki keterbatasan dalam merespon peningkatan relatif tetap preload atau afterload aktivasi saraf parasimpatis, Cardiac output yang tergantunganestesi, frekuensi atau overdosis denyut jantung hipoksia Konsumsi oksigen miokard relatif tinggi bradikardi, peningkatan resistensi vaskular sistemik sehingga mengurangi Sensitif pada agen cardiac output. penghambat kalsium Balck, Ann, Angus McEwan. Pediatric and Neonatal Anaesthetia, Anasthesia in Nutshell, London, 2004

4 Kebutuhan Kalori Bayi-bayi membutuhkan kalori yang lebih banyak dalam untuk memenuhi energi tubuhnya. semakin bertambahnya hari dan terjadi pertumbuhan tubuh neonatus, makan kebutuhan kalori akan semakin bertambah Berat Badan Kebutuhan Kalori 3 10 kg 100 kkal/kgbb/hari kg kkal/kgbb/hari 20 kg kkal/kgbb/hari Saat demam, tubuh akan meningkatkatkan kebutuhan kalori sebanyak 10-20% setiap 1 o peningkatan suhu Holiday M. Metabolic rate and organ size during growth from infancy to maturity and during late gestation and early infancy. Pediatrics 1971; 47:

5 Kebutuhan Cairan dan Elektrolit Berat Badan Kebutuhan Cairan per Jam Kebutuhan Cairan per Hari <10 kg 4 ml/kg 100 ml/kgbb kg 40 ml + 2 ml/kgbb diatas 10 kg 1000 ml + 50 ml/kgbb diatas 10 kg >20 kg 60 ml + 1 ml/kgbb diatas 20 kg 1500 ml + 25 ml/kgbb diatas 20 kg Elektrolit Anak Bayi prematur Na mmol/kgbb 3-5 mmol/kgbb K mmol/kgbb 2-4 mmol/kgbb Ca 2+ 0,8-1 mmol/kgbb/hari.

6 Penilaian Preoperatif Ada beberapa keadaan tertentu yang harus diperhatikan, yaitu: DEHIDRASI Tabel Perkiraan Status Dehidrasi pada Pensentase Berat Badan, Berdasarkan Pemeriksaan Fisik Bissonnette B. Fluid Therapy. In: Hughes D, Mather S, Wolf A, eds. Handbook of Neonatal Anaestehsia. London: W.B Saunders, 1996:

7 PUASA Penilaian Pre-operatif Ada beberapa keadaan tertentu yang harus diperhatikan, yaitu: Panduan puasa untuk pembedahan elektif (ASA) Tabel Acuan Puasa untuk Operasi Elektif Berdasarkan Usia Bahan yang dikonsumsi Waktu puasa minimum Cairan jernih 2 jam ASI 4 jam Susu formula 6 jam Susu non-asi 6 jam Makanan ringan 6 jam ASA Task Force on preoperative fasting : practice guidelines for perioperative fasting and the use of Pharmacologic agents to Culpeper, Theresa, Long, CRNA, PhD AANA Journal Course: Update for nurse anesthetist-intraoperative fluid reduce the risk of pulmonary aspiration: application to healthy patients undergoing elective procedures. management for the pediatric surgical patient: Birmingham, Alabama: AANA journal/december 2000/vol. 68, No. 6. Anesthesiology 1999; 90:

8 Manajemen Cairan Intraoperatif Pemberian cairan intraoperatif pada dasarnya untuk memenuhi cairan yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme basal, mengkompensasi defisit cairan selama puasa preoperatif, dan mengembalikan kehilangan cairan selama proses operasi berlangsung. Pada tahun Pada 1975, anak Furman yang melakukan puasa Pada perioperatif tahun 1986, Berry dkk. Mengusulkan seperti yang 50% dianjurkan ASA, kehilangan mengajukan cairan panduan pergantian karena defisit puasa cairan sangat sedikit, pemberian sehingga tidak cairan pada anak dalam 1 diperhitungkan jam pertama dan dalam perhitungan berdasarkan kebutuhan pada usia anak 25% pada jam kedua dan cairan ke intraoperatif dan tingkat keparahan tiga trauma selama operasi Furman E, et al., specific therapy in water, electrolyte and blood-volume replacement during pediatric surgery. Anesthesiology 1975; 42: Murat, Isabelle. Perioperative Fluid Therapy in Pediatrics. Department of anesthesia d Enfants Armand Trousseau, Paris France

9 So KW, et al., Randomised controlled trial of colloid or crystalloid in hypotensive preterm infants. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed 1997; 76: F43-F46 biaya yang murah Pemilihan Cairan Kristaloid (normal saline atau ringer laktat) merupakan cairan pertama yang diberikan untuk mengatasi defisit cairan relatif maupun defisit cairan absolut selama prosedur pembedahan pada anak normal saline sama efektifnya seperti albumin dalam mengembalikan dan mempertahankan tekanan arteri atau untuk mengobati neonatal polycythemia rendahnya reaksi anafilaktik mencegah penularan agen-agen infeksi rendahnya efek koagulasi Penggunaan cairan kristaloid didasarkan pada keadaan kardiovaskular. Normalnya, ml/kg RL selama menit akan menstabilkan keadaan kardiovaskular. Setelah pemberian total 50mL/kg kristaloid, dilanjutkan dengan pemberian cairan koloid untuk menjaga tekanan osmotik intravaskular.

10 Hydroxyethyl starch (HES) Meskipun studi penggunaan HES pada pasien pediatri masih minim, Volume HES sebesar 55mL/kg diketahui memberi efek baik tanpa menimbulkan masalah pada ginjal, hati, dan koagulasi darah HES sama efektifnya dengan 6% Dextran dalam menjaga oksigenasi jaringan Pemberian HES dihubungkan dengan rendahnya edema post operasi jika dibandingkan dengan RL pada anak dan infan Pada anak-anak hanya satu kasus koagulopati berat yang dilaporkan terjadi setelah pemberian HES pada anak usia 13 tahun dengan diagnosis Jehovah s witness Lockwood DN et al., A severe coagulopathy following volume replacement with HES in a Jehovah s witness. Anesth 1988; 43: Aly HA, et al., Global tissue oxygenation during normovolemichaemodilution in young children. Paeditr anesth 1997; 7:

11 Gelatin (Haemacell TM ) Stoddart PA et al., A comparison of 4.5% human albumin solution and haemaccel in neonates undergoing major surgery. Paediatr anesth 1996; 6: Haemaccel TM terbukti memiliki efektivitas yang sama dengan albumin 4.5% dalam mengelola pasien hipotensi dalam prosedur operasi mayor pada neonatus Haemaccel TM tidak lagi digunakan di beberapa negara karena tingginya risiko reaksi anafilaktik yang dimiliki kurang efektif dalam menjaga tekanan osmotik plasma dan konsentrasi albumin plasma

12 Albumin Pada neonatus yang hipotensi, pemberian albumin 4.5% terbukti sama efektifnya dengan pemberian Fresh Frozen Plasma dalam mengembalikan tekanan darah, tapi lebih efektif jika dibandingkan dengan albumin 20% biaya yang mahal berisiko menularkan agen-agen infeksius Emery E et al., Randomised Controlled trial of colloid infusin in hypotensive preterm infants. Arch Dis Child 1992; 67:

13 Masalah Cairan Post operatif tidak memberikan cairan peroral post-op kepada pasien pediatri yang menjalani prosedur operasi mengurangi kejadian muntah terapi cairannya harus diberikan melalui akses vena perifer atau melalui akses vena sentral kebutuhan metabolisme basal Kehilangan cairan tambahan kehilangan cairan gastrointestinal Kearney R et al., withholding oral fluid from children undergoing day surgery reduces vomiting. Paediatr Anesth. 1998; 8:

14 Post-operative hyponatremia Hiponatremia berat (< mmol/l) berakibat pada kerusakan otak sementara atau permanen Mayoritas hiponatremia post NaCl hipertonik haruspenurunan diberikan fungsi kelenjar operatif ditemukan pituitari atau adrenal, jejas untuk pada meningkatkan kadar natrium pasien anak ASAplasma 1 yanghingga mencapai otak atau 125 tumor otak yang diberikan cairan hipotonik mmol/l berhubungan dengan saat kapasitas ekskresi kehilangan garam, dan sekresi cairan bebas terganggu ADH yang tidak terkendali Restriksi cairan hanya bisa Diuretik bisa digunakan pada dilakukan pada pasien pasien dengan volume Hiponatremia berat mampu merangsang terjadinya normovolemik tanpa vascular yang normal atau edema serebral, yang kemudian akan mencetuskan gambaran klinis tinggi gambaran klinis seperti penurunan kesadaran, disorientasi, muntah, dan dalam kasus yang berat bisa terjadi kejang Arieff AI. Post operative hyponatremic encephalopathy following elective surgery in children. Paediatr Anesth 1998; 8: 1-4

15 Terima Kasih