BAB I PENDAHULUAN. tidak mengenal batas wilayah. Batas batas wilayah suatu negara bukanlah
|
|
- Susanti Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Batas batas wilayah suatu negara bukanlah menjadi suatu kendala yang cukup berarti pada masa sekarang ini. Setiap orang dapat berkomunikasi dengan mudah tanpa memandang ruang dan waktu. Globalisasi yang terjadi pada saat ini berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, dan terutama pada bidang pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat dengan berbagai bentuk dan kepentingan yang tersebar luas ke seluruh dunia. Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh perkembangan globalisasi, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Era pasar bebas juga merupakan tantangan bagi dunia pendidikan Indonesia, karena terbukanya peluang lembaga pendidikan, mahasiswa asing, dan tenaga pendidik dari mancanegara masuk ke Indonesia. Akibat globalisasi yang semakin luas tersebut mengakibatkan banyaknya orang orang yang ingin melanjutkan pendidikannya di luar negara asalnya terutama bagi orang orang yang akan melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi. Tidak jarang mereka akan mencari universitas yang berkualitas dan bagus di luar negeri sebagai tempat mereka melanjutkan pendidikannya. 1
2 Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki universitas yang masih diperhitungkan di Asia. Institut Teknologi Bandung (posisi 27), Universitas Gajah Mada (posisi 42), dan Universitas Indonesia (posisi 92) misalnya yang masuk ke dalam 100 besar universitas terbaik di Asia 1. Bahkan di Indonesia, Universitas Sumatera Utara masih diperhitungkan oleh warga negara asing sebagai tempat mereka untuk melanjutkan pendidikannya 2. Kondisi ini didukung dari data Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 3. Menurut beliau, jumlah mahasiswa asing di Indonesia dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan signifikan sebesar 20 persen. Dari jumlah sekitar mahasiswa asing pada 2011 meningkat menjadi sebanyak mahasiswa asing pada tahun Sedangkan jumlah mahasiswa asing yang terdata di kota Medan saat ini sekitar orang 4. Dari mahasiswa asing tersebut, hampir 1000 mahasiswa asing berada di Universitas Sumatera Utara dan selebihnya tersebar di Universitas Negeri dan Swasta lainnya 5. Namun, Fakultas Kedokteran Umum dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara mendominasi banyaknya minat mahasiswa asing sebagai tempat menimbah ilmu. Ini terlihat pada tahun 2012, Universitas Sumatera Utara menyediakan sebanyak 180 kursi yang diterima melalui Jalur Program Internasional dan Twinning Program dengan Allianze University College of Medical Sciences Malaysia, masing-masing 100 kursi di 1 diakses pada tanggal 1 Maret 2014 pukul WIB 2 diakses pada tanggal 1 Maret 2014 pukul WIB 3 diakses pada tanggal 29 Oktober 2013 pukul diakses pada tanggal 29 Oktober 2013 pukul WIB 5 diakses pada tanggal 29 Oktober 2013 pukul WIB 2
3 Fakultas Kedokteran (FK) dan 80 di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), sementara untuk fakultas lainnya belum disediakan. 6 Untuk bisa menjadi salah satu mahasiswa di universitas negeri ataupun swasta, warga negara asing tersebut harus mematuhi kebijakan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia dan universitas yang bersangkutan bagi mereka. Dasar kebijakan yang harus mereka patuhi salah satunya yaitu Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 tentang Persyaratan dan Prosedur bagi Warga Negara Asing untuk menjadi Mahasiswa pada Perguruan Tinggi di Indonesia. Kebijakan tersebut berimplikasi kepada kebijakan pemerintah lainnya yang mengharuskan mahasiswa asing mengurus dokumen keimigrasian, kependudukan dan lapor diri dari kepolisian. Kebijakan pemerintah tersebut mengakibatkan warga negara asing mengurus sejumlah dokumen sebagai syarat bagi mereka untuk bisa menjalankan pendidikannya di universitas di Indonesia. Namun, penerimaan mahasiswa asing di Indonesia tidak diikuti dengan penyediaan infrastruktur yang baik dari pemerintah yang dapat mendukung mahasiswa asing untuk merasa nyaman dalam menempuh pendidikannya di Indonesia. Mahasiswa asing harus mengurus sejumlah dokumen sebagai ijin mereka untuk menempuh pendidikan di Indonesia sebelum mereka tiba di Indonesia hingga menyelesaikan perkuliahannya dan kembali ke negara asalnya. Mahasiswa asing harus mengurus dokumen dokumen tersebut secara berulang - ulang. Hal ini dikarenakan keterbatasan masa berlaku masing masing dokumen 6 (diakses pada tanggal 13 Oktober 2013 pukul WIB) 3
4 tersebut sehingga setiap dokumen harus diperpanjang apabila masa berlakunya telah habis. Berdasarkan kebijakan tersebut, warga negara asing yang akan menjadi mahasiswa asing di salah satu universitas di Indonesia harus mengurus Surat Ijin Studi, VITAS (Visa Tinggal Terbatas), KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas), SKLD (Surat Keterangan Lapor Diri), SKTT (Surat Keterangan Tempat Tinggal), ERP (Exit Re-entry Permit), MERP (Multiple Exit Re entry Permit), dan EPO (Exit Permit Only) demi keamanan dan keselamatan mereka selama menempuh perkuliahan di Indonesia. Dokumen - dokumen tersebut harus diperoleh dengan segera dan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan oleh pemerintah bila mahasiswa asing ingin tetap menjalankan pendidikannya di Indonesia. Pengurusan dokumen dokumen bagi mahasiswa asing tersebut melibatkan banyak instansi. Sebelum mahasiswa asing tiba di Indonesia, mahasiswa asing harus mengurus Visa ke Dirjen Imigrasi dan surat ijin studi ke DIKTI. Setelah tiba di Indonesia, mahasiswa asing harus mengurus KITAS dan MERP / ERP di Kantor Imigrasi, SKLD di Kepolisian, dan SKTT di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan ketika mereka ingin meninggalkan Indonesia mereka harus mengurus EPO. Sebelum mengurus semua dokumen dokumen mereka di Indonesia, mahasiswa asing harus terlebih dahulu mengurus surat permohonan dan surat jaminan yang berasal dari universitas tempat mahasiswa asing menjalankan pendidikannya. Pengurusan dokumen dokumen yang panjang ini juga diberlakukan bagi mahasiswa asing di Universitas Sumatera Utara (USU). Mahasiswa asing di USU harus mengurus surat ijin belajar ke DIKTI, Visa ke Dirjen Imigrasi, mengurus 4
5 KITAS, MERP / ERP dan EPO di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan atau di Kantor Imigrasi Polonia Medan. Mengurus SKLD di Kepolisian Daerah Sumatera Utara dan mengurus SKTT di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan serta mengurus surat permohonan dan surat jaminan dari USU. Pengurusan dokumen dokumen tersebut di setiap instansi memiliki proses yang panjang dan tidak cukup pengurusannya hanya dilakukan pada satu instansi saja melainkan harus mengurusnya ke empat instansi dengan prosedur pengurusan yang berbeda pula. 7 Pengurusan dokumen tersebutpun tidak dapat dilakukan secara acak, semua harus mengikuti prosedurnya. Mahasiswa asing harus terlebih dahulu mengurus ke DIKTI dan Dirjen Imigrasi, setelah itu ke Imigrasi, kemudian ke Kepolisian dan terakhir ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Ini dilakukan karena dokumen yang diperoleh dari DIKTI dan Dirjen Imigrasi akan melengkapi syarat pengurusan di Imigrasi, dokumen dari Imigrasi akan melengkapi syarat pengurusan di Kepolisian dan dokumen dari Imigrasi dan Kepolisian akan melengkapi syarat pengurusan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Penyelesaian dokumen dokumen tersebut mempunyai jangka waktu yang tidak sebentar. Sementara lamanya penyelesaian satu dokumen dari satu instansi akan mempengaruhi mahasiswa asing untuk mengurus dokumen di instansi selanjutnya. Ketepatan waktu instansi sebelumnya untuk menyelesaikan dokumen tersebut akan mempengaruhi pengurusan dokumen mahasiswa asing di instansi berikutnya. Sementara dari pengalaman yang pernah peneliti alami, peneliti membutuhkan waktu yang lama untuk mengurus satu dokumen di instansi 7 USU. Standard Operating Procedures International Affairs Office, hal
6 pemerintah. Setiap dokumen yang kita urus di satu instansi pemerintah tidak dapat diselesaikan dalam waktu satu hari. Sementara, bila mahasiswa asing tidak mempunyai dokumen dokumen tersebut, mahasiswa asing akan dikenakan sanksi bahkan bisa dianggap sebagai orang asing ilegal yang datang ke Indonesia dikarenakan tidak mempunyai dokumen yang jelas selama berada di Indonesia. Peraturan ini bisa dilaksanakan bila ada koordinasi yang baik antar instansi pemerintah yang bersangkutan. Koordinasi tersebut sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan pelayanan yang akan diberikan kepada mahasiswa asing sehingga satu instansi tidak menjadi penghambat bagi mahasiswa asing untuk mengurus dokumen di instansi selanjutnya. Koordinasi ini dipandang sangat sulit dikarenakan setiap instansi mempunyai Standard Operating Procedure (SOP) yang berbeda beda. Apalagi tidak adanya suatu instansi yang mengkoordinir semua instansi tersebut untuk melaksanakan tugas mereka. Semua instansi berada pada jenjang yang sama dan saling membutuhkan satu sama lain. Sehingga satu instansi tidak dapat menuntut instansi yang lain mengenai pelayanan yang akan diberikan oleh instansi terkait. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai bagaimana koordinasi antar instansi pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa asing terkait pada pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah tersebut, maka dari itu penulis mengambil judul tentang Koordinasi Instansi Pemerintah dalam Pemberian Pelayanan terhadap Mahasiswa Asing di Universitas Sumatera Utara. 6
7 I.2. Fokus Masalah Dalam penelitian kualitatif ada yang disebut dengan batasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus, yang berisi pokok masalah yang bersifat umum. Fokus itu merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dari situasi sosial. Pada penelitian kualitatif, penemuan fokus berdasarkan hasil studi pendahuluan, pengalaman, referensi, dan disarankan oleh pembimbing atau orang yang dipandang ahli. Fokus dalam penelitian kualitatif juga masih bersifat sementara dan akan berkembang di lapangan. 8 Adapun fokus masalah pada penelitian ini adalah mengenai koordinasi yang dilakukan antar instansi pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa asing, strategi instansi pemerintah dalam melakukan koordinasi dan hambatan dalam melakukan koordinasi antar instansi pemerintah tersebut. Adapun pelayanan terhadap mahasiswa asing yang dilakukan oleh instansi pemerintah adalah pelayanan dalam bentuk administrasi yaitu pengurusan dokumen dokumen guna melengkapi syarat syarat penerimaan sebagai mahasiswa di Universitas Sumatera Utara dan dalam rangka menjaga keamanan dan keselamatan mahasiswa asing selama menempuh pendidikan di Universitas Sumatera Utara. I.3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka disusunlah rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : Bagaimanakah koordinasi yang dilakukan 8 Sugiono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabet, hal 28 7
8 instansi pemerintah dalam memberikan pelayanan terhadap mahasiswa asing di Universitas Sumatera Utara? I.4. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini dilaksanakan adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui pelayanan yang diberikan oleh Universitas Sumatera Utara dan instansi pemerintah terkait kepada mahasiswa asing dalam hal mengurus keperluan administrasi mahasiswa asing. b. Untuk mengetahui koordinasi yang terjadi antara Universitas Sumatera Utara dengan instansi instansi pemerintah terkait yang mengurus masalah administrasi mahasiswa asing. c. Untuk mengetahui hambatan yang terjadi di dalam melakukan koordinasi antara Universitas Sumatera Utara dan instansi pemerintah terkait dalam pemberian pelayanan terhadap mahasiswa asing di Universitas Sumatera Utara. d. Untuk mengetahui strategi instansi pemerintah terkait dalam melakukan koordinasi untuk memberikan pelayanan terhadap mahasiswa asing di Universitas Sumatera Utara. I.5. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Secara akademis, penelitian ini merupakan salah satu syarat penyelesaian program studi sarjana Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. 8
9 b. Secara ilmiah, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta mengembangkan kemampuan berpikir melalui penulisan karya ilmiah. c. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi instansi terkait demi peningkatan pelaksanaan kebijakan dan peningkatan pelayanan publik. d. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca tentang koordinasi antar instansi pemerintah terhadap mahasiswa asing di Universitas Sumatera Utara. I.6. Defenisi Konsep Definisi Konsep memberikan batasan terhadap pembahasan dari permasalahan yang ditentukan oleh peneliti. Menurut Singarimbun, konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak: kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. 9 Melalui konsep, peneliti diharapkan akan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian (events) yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Berdasarkan uraian dan kerangka teori diatas, konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Koordinasi instansi pemerintah adalah keselarasan kerja dan kerja sama yang dilakukan oleh instansi pemerintah sehingga adanya 9 Singarimbun. Metode Penelitian Survai. Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia. 1989, hal 33 9
10 kesamaan pedoman yang jelas pada suatu tugas atau pekerjaan yang dilakukan oleh insatansi pemerintah. Koordinasi antar instansi pemerintah ini erat kaitannya dengan komunikasi yang dilakukan oleh instansi pemerintah tersebut. b. Pelayanan publik dalam bentuk pelayanan administratif diartikan sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan masyarakat dalam rangka mengurus dokumen atau keperluan administrasi lainnya yang dilakukan oleh instansi pemerintah terkait. Instansi pemerintah tersebut merupakan instansi yang memiliki wewenang dalam mengurus dokumen dokumen tersebut selaku penyelenggara negara. c. Mahasiswa asing adalah warga negara yang berasal dari luar negara Indonesia yang menjalankan pendidikan tinggi di salah satu universitas di Indonesia baik universitas negeri maupun universitas swasta. d. Koordinasi instansi pemerintah dalam pemberian pelayanan terhadap mahasiswa asing yaitu kerjasama, keselarasan kerja, dan komunikasi yang dilakukan antar instansi pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa asing dalam rangka mengurus dokumen dokumen administrasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa asing guna melengkapi syarat syarat sebagai mahasiswa di Indonesia. 10
LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2003 NOMOR 03 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 03 TAHUN 2003
LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2003 NOMOR 03 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 03 TAHUN 2003 TENTANG PERPANJANGAN IZIN PENGGUNAAN TENAGA KERJA WARGA NEGARA ASING PENDATANG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pesat. Jumlah penduduk Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Menurut
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia menjadi salah satu negara dengan laju pertumbuhan penduduk sangat pesat. Jumlah penduduk Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Menurut Undang-undang Dasar
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 52 2014 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENERBITAN PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA ASING DI KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KETENAGAKERJAAN DENGAN
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN
27 BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan 4.1.1. Analisis Dokumen Berikut ini adalah dokumen dokumen yang terdapat pada pembuatan Exit Re-entry Permit : 1. Nama dokumen
Lebih terperinciBUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 50 TAHUN 2013 TENTANG PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING (IMTA) DI KABUPATEN SERANG
BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 50 TAHUN 2013 TENTANG PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING (IMTA) DI KABUPATEN SERANG BUPATI SERANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciSTANDAR PELAYANAN MINIMAL DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PALOPO
Hal. 1 STANDAR PELAYANAN MINIMAL DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PALOPO 1. Dasar Hukum : - Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan; - Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2002 tentang
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN PENANGANAN ADMINISTRASI PENUGASAN TENAGA ASING DALAM KERANGKA KERJA SAMA TEKNIK LUAR NEGERI
PETUNJUK PELAKSANAAN PENANGANAN ADMINISTRASI PENUGASAN TENAGA ASING DALAM KERANGKA KERJA SAMA TEKNIK LUAR NEGERI SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2008 PETUNJUK PELAKSANAAN PENANGANAN ADMINISTRASI
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M-06.IL.01.10 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN FASILITAS KHUSUS DI BIDANG KEIMIGRASIAN PADA KAWASAN EKONOMI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERSYARATAN PERMOHONAN IZIN TINGGAL BAGI ORANG ASING DI WILAYAH INDONESIA
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI KANTOR WILAYAH JAWA TENGAH KANTOR IMIGRASI PEMALANG Jln. Perintis Kemerdekaan 110, Beji,Taman, Pemalang Telepon (0284)-325010 Faksimili (0284)-324219 SMS Gateway: 08112622121
Lebih terperinciStandard Operating Procedure PROSES PEGAWAI NEGERI SIPIL MELIMPAH
Standard Operating Procedure PROSES PEGAWAI NEGERI SIPIL MELIMPAH FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 0 LEMBAR IDENTIFIKASI Nama Dokumen : Proses Pegawai Negeri Sipil Melimpah Kode
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2012
LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 05 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dampak era globalisiasi telah mempengaruhi sistem perekonomian negara
1 I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Dampak era globalisiasi telah mempengaruhi sistem perekonomian negara Indonesia dan untuk mengantisipasinya diperlukan perubahan peraturan perundang-undangan, baik
Lebih terperinci2016, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1491, 2016 KEMENKUMHAM. Perpanjangan Izin Tinggal Kunjungan. Prosedur Teknis. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG
Lebih terperinciGLOSARIUM. : Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian : Kartu Izin Tinggal Terbatas
GLOSARIUM FIFO Kanim Polonia Kanwil Kemenkumham Kasi. Insarkom Kasi. Lantuskim Kasi. Statuskim Kasi. Wasdakim KITAP KITAS Pusdakim Rudenim SIMKIM SOP SPRI TPI UPT : First In First Out : Kantor Imigrasi
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG Nomor 14 Tahun 2001 Seri E PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG PELAYANAN KETENAGAKERJAAN BIDANG PENEMPATAN DAN PELATIHAN TENAGA KERJA DENGAN
Lebih terperinciInformasi Mengenai Prosedur Permohonan Paspor Diplomatik / Dinas
Informasi Mengenai Prosedur Permohonan Paspor Diplomatik / Dinas I.UMUM A. Jenis Permohonan Paspor Diplomatik dan Dinas 1. Permohonan Paspor Baru Diplomatik / Dinas; 2. Permohonan Penggantian Paspor Diplomatik
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan penting dan makin luas dalam bisnis. Sistem informasi manajemen dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dan makin luas dalam bisnis. Sistem informasi manajemen dapat membantu
Lebih terperinciBUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERPANJANGAN IJIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING DENGAN
Lebih terperinci, No.1901 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1901, 2015 BKPM. Tugas Belajar. Izin Belajar. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR
PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, Menimbang : a. bahwa program penataan sistem manajemen
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciSTANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT TANDA MELAPOR ( STM )
KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT INTELIJEN KEAMANAN Jalan Langko 77 Mataram 83114 STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT TANDA MELAPOR ( STM ) Mataram, Januari 2016
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.68, 2013 HUKUM. Keimigrasian. Administrasi. Pelaksanaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5409) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciWALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 39 TAHUN 2011 T E N T A N G
WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 39 TAHUN 2011 T E N T A N G STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA KEDIRI
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan Negara yang merdeka dan berdaulat. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa tujuan
Lebih terperinciINFORMASI DOKUMEN KEPENDUDUKAN YANG WAJIB DIMILIKI OLEH ORANG ASING PEMEGANG KITAS DAN KITAP
INFORMASI DOKUMEN KEPENDUDUKAN YANG WAJIB DIMILIKI OLEH ORANG ASING PEMEGANG KITAS DAN KITAP Bahwa : Ø Setiap Orang Asing yang memiliki KITAS ( Kartu Ijin Tinggal Terbatas) - Yang datang dari Luar Negeri
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. menyangkut peristiwa hukum dalam lembaran negara yang berupa surat sejak
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penerbitan Penerbitan adalah proses pencatatan diri seseorang atau harta bendanya menyangkut peristiwa hukum dalam lembaran negara yang berupa surat sejak pendaftaran sampai penandatanganan/pengesahan.
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. Berdasarkan analisis dalam BAB II maka diambil kesimpulan :
74 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis dalam BAB II maka diambil kesimpulan : 1. Pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, ada yang telah sesuai aturan
Lebih terperinciPenjelasan ITAS (Izin Tinggal Terbatas) yang hasilnya akan dibuatkan Kartu ITAS atau dikenal dengan KITAS yaitu :
(! ) Warning: Invalid argument 56 supplied for foreach() in /home/jakart59/publi Call Stack # Time Memory Function Locatio 1 0.0011 632840 {main}( )../index 2 0.2152 2857072 JSite->dispatch( )../index
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mendukung perekonomian
Lebih terperinciTAHUN 2006 NOMOR 2 SERI C PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2006
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 2 SERI C PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciKeputusan Menteri Tenaga Kerja No.KEP 20/MEN/III/2004 Tentang Tata Cara Memperoleh Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.KEP 20/MEN/III/2004 Tentang Tata Cara Memperoleh Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 42 ayat (1) Undang-undang Nomor 13
Lebih terperinci2018, No Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang Pernyataan Berlakunya Undang-Undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari Republik
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.39, 2018 KETENAGAKERJAAN. Tenaga Kerja Asing. Penggunaan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jasa merupakan pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasatmata
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jasa merupakan pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasatmata dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan,
Lebih terperinciPENGENDALIAN LALU LINTAS DAN RETRIBUSI IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING PADA WILAYAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
PENGENDALIAN LALU LINTAS DAN RETRIBUSI IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING PADA WILAYAH PROVINSI SULAWESI TENGAH www.indonesianindustry.com I. PENDAHULUAN Perkembangan globalisasi mendorong terjadinya
Lebih terperinciBUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM,
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PRT/M/2014 TENTANG PEDOMAN PERSYARATAN PEMBERIAN IZIN PERWAKILAN BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciMEKANISME PENERBITAN SIM SIM PERSEORANGAN SIM UMUM SIM BAGI WNA
MEKANISME PENERBITAN SIM SIM PERSEORANGAN SIM UMUM SIM BAGI WNA SIM-A, C DAN D PERSEORANGAN BARU Pasal 81 UULAJ No. 22 Tahun 2009 Untuk Mendapatkan Surat Izin Mengemudi, Setiap Orang Harus Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciStandard Operating Procedure. TATA TERTIB PENDIDIKAN PROFESI DOKTER GIGI (Putaran Luar)
Standard Operating Procedure TATA TERTIB PENDIDIKAN PROFESI DOKTER GIGI (Putaran Luar) PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 0 LEMBAR IDENTIFIKASI
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR
Lebih terperinciUntuk pelaporan ini agar diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
INFORMASI BAGI MAHASISWA INDONESIA DI JEPANG Untuk kelancaran dan ketertiban semua proses, seluruh mahasiswa, karyasiswa, trainee, dan researcher diharapkan memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan.
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENGATURAN TENTANG TENAGA KERJA ASING PERPRES 72 TAHUN 2014 DAN PERPRES NO 20 TAHUN 2018
LAMPIRAN KAJI CEPAT PERATURAN PRESIDEN TENTANG PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING PERBANDINGAN PENGATURAN TENTANG TENAGA KERJA ASING PERPRES 72 TAHUN 2014 DAN PERPRES NO 20 TAHUN 2018 KETENTUAN PERPRES 72 TAHUN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.301, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Calling Visa. Penetapan Negara. Pemberian Visa. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMORM.HH-01.GR.01.06
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN NOMOR PER- 2 /PP/2017 TENTANG KEBIJAKAN TEKNIS PENGELOLAAN BEASISWA PROGRAM GELAR PASCASARJANA DI LINGKUNGAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.03/2017 TENTANG PEMANFAATAN TENAGA KERJA ASING DAN PROGRAM ALIH PENGETAHUAN DI SEKTOR PERBANKAN
SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.03/2017 TENTANG PEMANFAATAN TENAGA KERJA ASING DAN PROGRAM ALIH PENGETAHUAN DI SEKTOR PERBANKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperinciSejak tahun 2000 kami membantu Perorangan, Agen Perjalanan dan Perusahaan untuk pembuatan KITAS.
PT. Terminal Tour & Travel Jl. Pluit Karang Molek Raya Q2-20A Penjaringan - Jakarta Utara 11450 - Indonesia T: +62 21 661 5738 - F: +62 21 660 1246 contact@terminaltour.co.id - www.terminaltour.co.id KITAS
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 23/MEN/XII/2008 TENTANG ASURANSI TENAGA KERJA INDONESIA
Hasil RR. Menteri Kamis 4 Des 08 EDIT I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 23/MEN/XII/2008 TENTANG ASURANSI TENAGA KERJA INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciBUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING SERTA PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KERJA PENDAMPING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciDengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PALANGKA RAYA dan WALI KOTA PALANGKA RAYA MEMUTUSKAN
PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALANGKA RAYA Menimbang
Lebih terperinci2018, No Lembaga Penelitian dan Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing, dan Orang Asing sudah tidak sesuai dengan kebutuhan dan perubahan organis
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.51, 2018 KEMENRISTEK-DIKTI. Tim Koordinasi, Pengawasan, dan Sanksi Pelaksanaan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan salah satu jurusan ekonomi yang paling banyak
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntansi merupakan salah satu jurusan ekonomi yang paling banyak diminati oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Basuki, 1999 (dalam Ariani, 2004) menyebutkan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN
Lebih terperinciPEMROSESAN IZIN TINGGAL BAGI WARGA NEGARA ASING MAHASISWA, PENELITI DAN TENAGA KERJA ASING BIDANG PENDIDIKAN DI INDONESIA Oleh Wawan Anjaryono,SE,MH
PEMROSESAN IZIN TINGGAL BAGI WARGA NEGARA ASING MAHASISWA, PENELITI DAN TENAGA KERJA ASING BIDANG PENDIDIKAN DI INDONESIA Oleh Wawan Anjaryono,SE,MH Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta DASAR HUKUM Undang-undang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 / PRT / M / 2011 TENTANG PEDOMAN PERSYARATAN PEMBERIAN IZIN PERWAKILAN BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 05/PRT/M/2011 TENTANG PEDOMAN PERSYARATAN PEMBERIAN IZIN PERWAKILAN BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI ASING
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 05/PRT/M/2011 TENTANG PEDOMAN PERSYARATAN PEMBERIAN IZIN PERWAKILAN BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI ASING KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI
Lebih terperinci9 Oktober 2013 Direktorat Izin Tinggal dan Status Keimigrasian
Implementasi PP No. 31 Tahun 2013 Guna Pemberian Izin Keimigrasian kepada TKA dan pelaksanaan Implementasi Aplikasi Pendaftaran Anak Berkewarganegaraan Ganda dan Pemohonan Fasilitas Keimigrasian 9 Oktober
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PALANGKA RAYA
1 PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALANGKA RAYA
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG
PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN I. UMUM Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai negara yang memiliki posisi strategis dalam kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara yang memiliki posisi strategis dalam kehidupan internasional, baik dari aspek geografis maupun potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia, mengakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin berat. Tantangan tersebut adalah diberlakukannya perdagangan bebas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi akuntan di Indonesia sekarang ini menghadapi tantangan yang semakin berat. Tantangan tersebut adalah diberlakukannya perdagangan bebas diantara negara-negara
Lebih terperinci- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciBUPATI KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEDIRI,
SALINAN 1 BUPATI KEDIRI PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI KEDIRI NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5409 HUKUM. Keimigrasian. Administrasi. Pelaksanaan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 68) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI
LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 7 2016 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi yang semakin pesat, maka mobilitas dan aktivitas manusia dalam. nasional maupun internasional adalah pasar global yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi ini perkembangan kemajuan teknologi dan informasi yang semakin pesat, maka mobilitas dan aktivitas manusia dalam berbagai aspek kehidupan pun
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG PENANGANAN PENGUNGSI DARI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG PENANGANAN PENGUNGSI DARI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.384, 2014 KELAUTAN. KAPAL Wisata. Kunjungan. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 180 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menjadikan Indonesia semakin maju. Maksud dari otonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Otonomi Daerah merupakan salah satu upaya renovasi yang dilaksanakan pemerintah untuk menjadikan Indonesia semakin maju. Maksud dari otonomi daerah adalah hak, wewenang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. definisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Singarimbun, teori adalah serangkaian asumsi, konsep, kontrak, definisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagaimana diatur dalam pasal 10 ayat 2 Undang Undang Nomor 32 tahun 2004
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pemerintah pusat telah memberikan wewenang kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri melalui otonomi daerah, sebagaimana diatur dalam
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.368, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA HUKUM. Luar Negeri. Pengungsi. Penanganan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG PENANGANAN PENGUNGSI DARI LUAR NEGERI DENGAN
Lebih terperinci2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN.
No.261, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA HAK ASASI MANUSIA. Organisasi Kemasyarakatan. Pelaksanaan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5958) PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinci2013, No.5 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini, yang dimaksud dengan: 1. Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut den
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.5, 2013 TENAGA KERJA. Mitra Usaha. Pengguna Perseorangan. Penilaian. Tata Cara. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5390) PERATURAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Visa Global Travel Intentions Study 2015 menyatakan, masyarakat Indonesia
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang ditandai dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi serta transportasi semakin memudahkan orang untuk melakukan perjalanan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH NOMOR 02 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING
LEMBARAN DAERAH NOMOR 02 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DEPOK, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING
PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG
BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,
Lebih terperinciBUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-309.IZ TAHUN 1995 TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-309.IZ.01.10 TAHUN 1995 TENTANG TATACARA PEMBERIAN, PERPANJANGAN, PENOLAKAN DAN GUGURNYA IZIN KEIMIGRASIAN I. PENDAHULUAN a. Maksud dan Tujuan.
Lebih terperinciKata Pengantar. Pacitan, Januari 2015 KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN PACITAN
Kata Pengantar Untuk menunjang keberhasilan pelayanan Bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada Dinas Kependudukan da Pencatatan Sipil Kabupaten Pacitan, diperlukan adanya Standar Operasional Prosedur
Lebih terperinciINSTITUT PERTANIAN BOGOR
KODE POB-PI-01 PENYUSUNAN NASKAH PERJANJIAN KERJASAMA INTERNAS : TUJUAN 1. Memudahkan dosen atau unit di untuk membuat dokumen perjajian kerjasama internasional 2. Memberikan pelayanan dalam penyusunan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap tenaga kerja sebagai akuntan publik. perubahan mendasar sejak awal tahun 1990-an (Machfoedz, 1999).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya pertumbuhan suatu negara tentunya juga diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang lebih berkualitas. Disamping itu, perubahan serta pembaharuan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,
PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN : 2005 NOMOR : 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 6 TAHUN 2005 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 11 TAHUN 2002 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 11 TAHUN 2002 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING PADA PT. LINGUA MUNDA SURAKARTA
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING PADA PT. LINGUA MUNDA SURAKARTA Oleh : Yanuar Budi Mariana Suharno, SH, MH Dra. Hj. Nurul Hidayah, M.Ag Fakultas Hukum Universitas Islam Batik
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2005 \ TENTANG
PERATURAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2005 \ TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PELAKSANAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PEMAKAMAN
LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa kegiatan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CILEGON,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dijalani setelah selesai menempuh pndidikan program sarjana (S1) Jurusan Akuntansi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah pendidikan lanjutan pada pendidikan tinggi untuk mendapatkan gelar Profesi Akuntan. Pendidikan ini harus dijalani setelah
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN NAMA DOMAIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN NAMA DOMAIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keluar wilayah suatu negara harus tunduk pada hukum negara tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan peraturan keimigrasian merupakan atribut yang sangat penting dalam menegakkan kedaulatan hukum suatu negara di dalam wilayah teritorial negara yang bersangkutan,
Lebih terperinci