PERANCANGAN STRATEGI PEMELIHARAAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SCRAPING FILLING OVERLAY PADA RUAS GUNUNG PUTRI CIBINONG, JALAN TOL JAGORAWI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN STRATEGI PEMELIHARAAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SCRAPING FILLING OVERLAY PADA RUAS GUNUNG PUTRI CIBINONG, JALAN TOL JAGORAWI"

Transkripsi

1 PERANCANGAN STRATEGI PEMELIHARAAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SCRAPING FILLING OVERLAY PADA RUAS GUNUNG PUTRI CIBINONG, JALAN TOL JAGORAWI DESIGN OF ROAD MAINTENANCE STRATEGY USING SCRAPING FILLING OVERLAY METHOD ON SEGMENT GUNUNG PUTRI CIBINONG, JAGORAWI TOLL ROAD TUGAS AKHIR Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma IV Program Studi Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan Di Jurusan Teknik Sipil Oleh WATI WIDAWATI PROGRAM DIPLOMA IV TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2013

2

3

4 Ya Tuhanku! Sesungguhnya aku minta kepada-mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal, dan amal yang diterima. (H.R. Ahmad dan Ibnu Majah) Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya, dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat. (HR. Ar-Rabii') Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan pertemukanlah aku dengan orang-orang yang saleh, serta jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang yang datang kemudian. Dan jadikanlah aku orang yang akan mewarisi surga yang penuh nikmat. (Q.S. Asy-Syu ara 26:83-85) Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk Ibunda dan Ayahanda tercinta yang senantiasa telah mengasuh dan mendidik dengan penuh kasih sayang, serta keluarga dan kerabat yang senantiasa memberi motivasi dan semangat...

5 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah, dan karunia-nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Perancangan Strategi Pemeliharaan Jalan dengan Menggunakan Metode Scraping Filling Overlay pada Ruas Gunung Putri Cibinong, Jalan Tol Jagorawi. Pembuatan Tugas Akhir ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma Empat (D-IV) program studi Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan di Politeknik Negeri Bandung. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaian Tugas Akhir. Penulis menyadari dalam penulisan Tugas Akhir ini tidaklah terlaksana dengan baik tanpa dukungan moral maupun meteril dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan rasa hormat dan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Ir. Suherman, M.Eng., Ph.D., sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, masukan, koreksi, saran serta bimbingan kepada penulis pada saat penulisan laporan Tugas Akhir, 2. kedua orang tua dan saudara penulis yang senantiasa memberikan kasih sayang, motivasi, doa, arahan dan bimbingan, serta telah memberikan pendidikan yang terbaik bagi penulis, 3. Bapak Asep Sundara, BSCE., MT. dan Ibu Lilian Diasti D.W., SST., MT. selaku dosen penguji, 4. Bapak Indriyanto beserta staf PT. Jasa Marga (Persero) cabang Jagorawi, yang telah memberikan kemudahan dalam memperoleh data serta diskusi untuk penulisan Tugas Akhir, 5. Bapak Desutama R.B.P., ST., MT. selaku koordinator pelaksanaan Tugas Akhir dan Ketua Program Studi D-IV TPJJ PPL, 6. Bapak Ir. Susilahadi, MT., selaku Ka. Satgas D-IV TPJJ PPL, v

6 7. Bapak Ir. Taufik Hamzah, MSA., MBA., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung, 8. seluruh dosen Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung yang telah memberikan disiplin ilmu kepada penulis, dan 9. semua rekan-rekan D-IV TPJJ PPL 2011, serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu baik dukungan moral maupun meteril dalam penulisan Tugas Akhir. Semoga ALLAH SWT membalas segala kebaikan dengan mendapatkan pahala yang berlipat. Aamiin. Penulis berharap Tugas Akhir ini dapat berguna bagi para pembaca, semoga usaha kita dapat bermanfaat bagi perkembangan pendidikan nasional. Akhir kata, penulis menyadari masih banyak kekurangan dari penulisan laporan Tugas Akhir, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk Tugas Akhir ini. Wassalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. Bandung, Januari 2013 Penulis vi

7 ABSTRAK Jalan Tol merupakan salah satu infrastruktur kunci yang dibutuhkan dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Agar infrastruktur kunci tersebut selalu dalam kondisi yang baik, maka diperlukan suatu perencanaan pemeliharaan dan perbaikan perkerasan jalan yang sistematik yaitu dengan menerapkan sistem manajemen pemeliharaan perkerasan. Dalam studi ini dilakukan perancangan strategi pemeliharaan periodik dengan menggunakan metode Scraping Filling Overlay (SFO) pada setiap segmen perkerasan. Parameter ketidakrataan perkerasan digunakan sebagai indikator kinerja perkerasan dan Net Present Worth (NPW) digunakan sebagai indikator ekonomi dalam perancangan strategi pemeliharaan periodik tersebut. Nilai prediksi ketidakrataan selama periode analisis 10 tahun digunakan untuk perancangan strategi pemeliharaan dan selanjutnya dapat dihitung biaya pemeliharaan periodik selama periode analisis. Hasil analisis memperlihatkan bahwa lajur 2 memberikan nilai NPW yang paling besar baik untuk strategi 1 dan strategi 2. Nilai NPW strategi 1 sebesar Rp. 8,645,672,755, Rp.7,925,629,415, dan Rp.7,271,602,393 berturut-turut untuk bunga diskonto 3%, 4%, dan 5%. Sedangkan untuk strategi 2 untuk bunga diskonto 3%, 4%, dan 5% memberikan nilai NPW sebesar Rp.6,433,989,027, Rp.5,898,142,821, dan Rp.5,411,425,037. Analisis tersebut memperlihatkan bahwa lajur 2 akan menghasilkan jumlah segmen yang lebih banyak untuk dilakukan pemeliharaan periodik dengan SFO dibandingkan dengan lajur 1 dan 3 selama periode analisis 10 tahun. Kata kunci: ketidakrataan, sistem manajemen pemeliharaan, NPW vii

8 ABSTRACT Toll Road is one of the key infrastructures needed in the Master Plan for the Acceleration and Expansion of Indonesia's Economic (MP3EI). A systematic maintenance plan and pavement repair such as pavement maintenance management system is required in order to deliver a toll road that is constantly in good condition. In this study, a periodic maintenance strategy design using the method of Scraping Filling Overlay (SFO) on each segment of pavement is conducted. Parameter of pavement roughness and Net Present Worth are used as an indicator of pavement performance and an economic indicator in the design of the periodic maintenance strategy respectively. Predictive roughness value for 10 years analysis period is used for the design and maintenance strategies. Furthermore, periodic maintenance cost can then be calculated during the analysis period. The results of the analysis show that NPW lane 2 provides the greatest value for strategy 1 and strategy 2. NPW value of the former strategy is Rp.8,645,672,755, Rp.7,925,629,415, and Rp.7,271,602,393 for the discount rate of 3%, 4%, and 5% respectively. As for the latter strategy, discount rate of 3%, 4%, and 5% give a NPW of Rp.6,433,989,027, Rp.5,898,142,821, and Rp.5,411,425,037 respectively. The analysis suggests that lane 2 will generate more number of segments for the periodic maintenance performed by SFO compared to lane 1 and 3 during the analysis period of 10 years. Keywords: roughness, maintenance management systems, NPW viii

9 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Pengesahan... ii Halaman Persembahan... iv Kata Pengantar... v Abstrak... vii Daftar Isi... ix Daftar Tabel... xiii Daftar Gambar... xv Daftar Lampiran... xvi Daftar Istilah... xviii BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah Ruang Lingkup Pembatasan Masalah Lokasi Objek Tugas Akhir Sistematika Penulisan... 5 KAJIAN PUSTAKA 2.1. Jalan Tol Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol Pemeliharaan Jalan Tujuan Pemeliharaan Jalan Prioritas Pemeliharaan Strategi Pemeliharaan Metode Pemeliharaan SFO Analisis Biaya Siklus Hidup Pendekatan LCCA Elemen LCCA ix

10 2.5. Kinerja Perkerasan Jalan Parameter Ketidakrataan Jalan International Roughness Index (IRI) Parameter Kekesatan Permukaan Jalan Memprediksi Kinerja Perkerasan Structural Number Modified (SNC) Lalu Lintas Penggolongan Jenis Kendaraan Kalibrasi Model Kinerja Perkerasan Sistem Manajemen Pemeliharaan Jalan Biaya Pemeliharaan Jalan Biaya Pengelola Jalan Biaya Nilai Umur Sisa Biaya Riil Net Present Worth (NPW) BAB III METODOLOGI 3.1. Kajian Pustaka Pengumpulan Data Pengolahan Data Data Ketidakrataan Perkerasan Data Kekesatan Perkerasan Data Lalu Lintas Menghitung Nilai CESA Menghitung Nilai SNC Perancangan Kalibrasi Model Kinerja Perkerasan Menghitung Nilai IRI Prediksi (IRI t ) Alternatif Strategi Pemeliharaan Analisis Perancangan Menghitung Nilai IRI Prediksi (IRI t ) Setelah Pemeliharaan x

11 Biaya Pemeliharaan Biaya Pemeliharaan SFO Masa Depan Net Present Worth (NPW) Hasil dan Kesimpulan BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1. Gambaran Umum Ruas Jalan Tol Jagorawi (Gunung Putri Cibinong) Stuktur Perkerasan Penanganan Pemeliharaan Kinerja Perkerasan Ketidakrataan Perkerasan Kekesatan Perkerasan Volume Lalu Lintas Pertumbuhan Lalu Lintas Cummulative Equivalent Standard Axle (CESA) Data Stuctural Number Modified (SNC) BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN PERANCANGAN 5.1. Kalibrasi Model Kinerja Perkerasan Nilai IRI Awal (IRI 0 ) Nilai IRI Prediksi (IRI t ) Perancangan Strategi Pemeliharaan Strategi Pemeliharaan Strategi Pemeliharaan Biaya Pemeliharaan Biaya Pemeliharaan SFO Persegmen (100 meter) Biaya Pemeliharaan SFO Masa Depan Nilai Net Present Worth (NPW) xi

12 BAB VI PENUTUP 5.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS xii

13 DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol... 7 Tabel 2.2. Koefisien Kekuatan Relatif (a) Tabel 2.3. Koefisien Distrbusi Kendaraan (C) Tabel 2.4. Golongan Jenis Kendaraan Bermotor pada Jalan Tol yang Sudah Beroperasi Tabel 2.5. Faktor Kalibrasi Ketidakrataan Perkerasan Berdasarkan Kualitas Konstruksi Perkerasan dan Lalu Lintas Tabel 2.6. Daftar Kuantitas dan Harga Pekerjaan Pemeliharaan Periodik pada Jalan Tol Jagorawi Tahun Tabel 2.7. Rekapitulasi Daftar Kuantitas dan Harga Pekerjaan Pemeliharaan Periodik pada Jalan Tol Jagorawi Tahun Tabel 4.1a. Data Ketidakrataan Ruas Jalur A (arah Gunung Putri Cibinong) Tabel 4.1b. Data Ketidakrataan Ruas Jalur B (arah Cibinong Gunung Putri) Tabel 4.2a. Data Kekesatan Ruas Jalur A (arah Gunung Putri Cibinong) Tabel 4.2b. Data Kekesatan Ruas Jalur B (arah Cibinong Gunung Putri) Tabel 4.3. Volume Lalu Lintas Harian Ruas Jalur Utama Gunung Putri - Cibinong, Jalan Tol Jagorawi Tabel 4.4. Persentase Jenis Kendaraan Hasil Traffic Counting Tabel 4.5. Volume Lalu Lintas Harian Ruas Jalur Utama Gunung Putri - Cibinong, Jalan Tol Jagorawi (Pemecahan Golongan I) Tabel 4.6. Pertumbuhan Lalu Lintas Harian Ruas Jalur Utama Gunung Putri - Cibinong, Jalan Tol Jagorawi Tabel 4.7. Perhitungan Nilai CESA pada Tahun 2007 untuk Jalur A Tabel 4.8a. Perhitungan Nilai CESA pada Jalur A selama Umur Rencana Analisis Tabel 4.8b. Perhitungan Nilai CESA pada Jalur B selama Umur Rencana Analisis Tabel 5.1. Nilai Rata-Rata IRI Baru xiii

14 Tabel 5.2. Faktor Kalibrasi Model Kinerja Perkerasan Tabel 5.3. Perhitungan Nilai IRI t pada Tahun Analisis Tabel 5.4. Nilai IRI t pada Jalur A Lajur 01 untuk setiap Segmen Tabel 5.5. Nilai IRI t pada Jalur A Lajur 01 Hasil Analisis Strategi Pemeliharaan Tabel 5.6. Nilai IRI t pada Jalur A Lajur 01Hasil Analisis Strategi Pemeliharaan Tabel 5.7. Biaya SFO pada Jalur A Lajur 01 Strategi Pemeliharaan Tabel 5.8. Biaya SFO pada Jalur A Lajur 01 Strategi Pemeliharaan Tabel 5.9. Rekapitulasi Total Biaya Pemeliharaan SFO Tabel Rekapitulasi Biaya Nilai Umur Sisa Tabel Rekapitulasi Biaya Pengelola Jalan (Tahun 2021) Tabel Nilai Net Present Worth untuk setiap Strategi Pemeliharaan xiv

15 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Peta Lokasi Studi Kasus... 4 Gambar 2.1. Penggolongan Jenis Kendaraan pada Jalan Tol Gambar 3.1. Diagram Alir Metodologi Tugas Akhir Gambar 4.1. Penomoran Lajur pada Ruas Jalur Utama Gunung Putri Cibinong, Jalan Tol Jagorawi Gambar 4.2a. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 01 Tahun Gambar 4.2b. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 01 Tahun Gambar 4.2c. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 01 Tahun Gambar 4.3a. Grafik Data Kekesatan pada Jalur A Lajur 01 Tahun Gambar 4.3b. Grafik Data Kekesatan pada Jalur A Lajur 01 Tahun Gambar 4.4. Lapisan Perkerasan Ruas Jalur Utama arah Gunung Putri Cibinong (Lajur 01 dan 02) Gambar 5.1. Nilai IRI per segmen pada Jalur A Lajur 01 untuk Tahun Gambar 5.2. Grafik Nilai Rata-Rata IRI t pada Jalur A Lajur Gambar 5.3. Grafik Nilai Rata-Rata IRI t pada Jalur A Lajur 01 Strategi Pemeliharaan Gambar 5.4. Grafik Perbandingan Nilai Rata-Rata IRI t pada Jalur A Lajur 01 Strategi Pemeliharaan Gambar 5.5. Grafik Perbandingan Nilai IRI t pada Jalur A Lajur 01 Tahun 2015 Strategi Pemeliharaan Gambar 5.6. Grafik Perbandingan Nilai IRI t pada Jalur A Lajur 01 Periode 2016 Strategi Pemeliharaan Gambar 5.7. Grafik Nilai Rata-Rata IRI t pada Jalur A Lajur 01 Strategi Pemeliharaan Gambar 5.8. Grafik Perbandingan Nilai Rata-Rata IRI t pada Jalur A Lajur 01 untuk Strategi Pemeliharaan 1 dan xv

16 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN I ADMINISTRASI TUGAS AKHIR LAMPIRAN II HASIL PENGOLAHAN DATA KETIDAKRATAAN PERKERASAN PADA JALUR A DAN B, LAJUR 01, 02, 03 JALUR UTAMA GUNUNG PUTRI CIBINONG TAHUN 2007, 2009, 2011 A. Jalur A (Arah Gunung Putri Cibinong) 1. Lajur 01 Gambar A Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 01 Tahun 2007 Gambar A Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 01 Tahun 2009 Gambar A Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 01 Tahun Lajur 02 Gambar A Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 02 Tahun 2007 Gambar A Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 02 Tahun 2009 Gambar A Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 02 Tahun Lajur 03 Gambar A Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 03 Tahun 2007 Gambar A Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 03 Tahun 2009 Gambar A Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 03 Tahun 2011 B. Jalur B (Arah Cibinong Gunung Putri) 1. Lajur 01 Gambar B Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 01 Tahun 2007 Gambar B Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 01 Tahun 2009 Gambar B Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 01 Tahun Lajur 02 Gambar B Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 02 Tahun 2007 Gambar B Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 02 Tahun 2009 Gambar B Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 02 Tahun Lajur 03 Gambar B Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 03 Tahun 2007 Gambar B Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 03 Tahun 2009 Gambar B Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 03 Tahun 2011 xvi

17 LAMPIRAN III HASIL PERHITUNGAN ANGKA EKIVALEN UNTUK SETIAP GOLONGAN DAN JENIS KENDARAAN LAMPIRAN IV HASIL PERHITUNGAN NILAI PREDIKSI IRI PADA JALUR A LAJUR 02 DAN 03 RUAS JALUR UTAMA GUNUNG PUTRI CIBINONG A. Nilai Prediksi IRI pada Jalur A Lajur 02 B. Nilai Prediksi IRI pada Jalur A Lajur 03 LAMPIRAN V HASIL ANALISIS DAN NILAI SISA STRATEGI PEMELIHARAAN 1 DAN 2 PADA JALUR A LAJUR 01, 02 DAN 03 RUAS JALUR UTAMA GUNUNG PUTRI CIBINONG A. Strategi Pemeliharaan Nilai Prediksi IRI pada Jalur A Lajur Nilai Prediksi IRI pada Jalur A Lajur Nilai Prediksi IRI pada Jalur A Lajur 03 B. Strategi Pemeliharaan Nilai Prediksi IRI pada Jalur A Lajur Nilai Prediksi IRI pada Jalur A Lajur Nilai Prediksi IRI pada Jalur A Lajur 03 LAMPIRAN VI HASIL PERHITUNGAN BIAYA SFO STRATEGI PEMELIHARAAN 1 DAN 2 A. Strategi Pemeliharaan 1 Tabel Biaya SFO pada Jalur A Lajur 01 Tabel Biaya SFO pada Jalur A Lajur 02 Tabel Biaya SFO pada Jalur A Lajur 03 B. Strategi Pemeliharaan 2 Tabel Biaya SFO pada Jalur A Lajur 01 Tabel Biaya SFO pada Jalur A Lajur 02 Tabel Biaya SFO pada Jalur A Lajur 03 xvii

18 DAFTAR ISTILAH Aggregate Base Course : agregat lapisan pondasi atas dari struktur konstruksi perkerasan Alternatif : pilihan diantara beberapa kemungkinan Angka Ekivalen (E) : angka yang menyatakan perbandingan tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh suatu lintasan beban sumbu kendaraan terhadap tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh satu lintasan beban sumbu standar Asphalt Treated Base Course : lapisan base course yang menggunakan aspal sebagai perekat, yang biasa dikenal dengan Laston (lapisan aspal beton) Base Course : lapisan perkerasan yang terletak antara lapis pondasi bawah dengan lapis permukaan Biaya Masa Depan : biaya yang diperhitungkan untuk tahun yang akan datang dengan memproyeksikan biaya pada saat ini dan diperhitungkan dengan menggunakan suku bunga Bank Indonesia Biaya Pengelola Jalan : dalam Tugas Akhir ini merupakan biaya yang dibutuhkan oleh institusi pengelola jalan (PT. Jasa Marga) untuk biaya pemeliharaan perkerasan dengan menggunakan metode SFO Biaya Riil : biaya yang diperhitungkan untuk mendapatkan nilai biaya yang dipakai selama waktu analisis saja. BOK : biaya operasi kendaraan, merupakan biaya total yang dibutuhkan untuk mengoperasikan kendaraan pada suatu kondisi lalu lintas dan jalan untuk suatu jenis kendaraan per kilometer jarak tempuh (satuannya dalam rupiah/kilometer) CBR : California Bearing Ratio, kekuatan tanah dasar yaitu perbandingan antara beban penetrasi suatu lapisan tanah atau perkerasan terhadap beban standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama CESA : Cummulative Equivalent Standard Axle, akumulasi ekivalen beban sumbu standar selama umur rencana xviii

19 Deformasi Permanen : perubahan bentuk tetap dari perkerasan akibat beban lalu lintas atau pengaruh lingkungan Deformasi Plastis : perubahan bentuk plastis (dapat kembali ke bentuk awal) pada permukaan jalan beraspal yang terjadi setempat atau dibeberapa tempat dan memiliki perbedaan tinggi dengan permukaan jalan disekitarnya Hot Bit Concrete Pavement (Binder Course) Hot Bit Concrete Pavement (Wearing Course) : lapis antara yang merupakan bagian dari lapis permukaan yang terletak di antara lapis pondasi atas (base course) dengan lapis aus (wearing course) : lapis aus yang merupakan bagian dari lapis permukaan yang terletak di atas lapis antara (binder course) IRI : International Roughness Index, atau nilai dari ketidakrataan perkerasan, yang digunakan untuk menentukan karakteristik profil memanjang dari jalur yang dilewati roda kendaraan untuk menentukan suatu pengukuran tingkat kekasaran permukaan yang standar. IRI 0 : nilai ketidakrataan awal IRI t : nilai ketidakrataan perkerasan pada umur t Jalan Tol : jalan bebas hambatan yang diperuntukan bagi lalu lintas umum yang kepada para penggunanya dikenakan kewajiban membayar tol Jalur : keseluruhan perkerasan jalan yang dipergunakan untuk lalu lintas kendaraan Kalibrasi : proses verifikasi untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu pengukuran agar sesuai dengan rancangannya Kekesatan perkerasan : batas koefisien gesekan antara roda kendaraan terhadap permukaan jalan dan rasio antara gaya horizontal pada proses pengereman, manuver, dan pada proses menikung terhadap gaya vertikal yang terjadi pada roda kendaraan akibat dari beban kendaraan Ketidakrataan perkerasan : merupakan parameter kondisi yang paling banyak digunakan dalam mengevaluasi perkerasan jalan, karena data ketidakrataan perkerasan relatif mudah untuk diperoleh, objektif, dan berkorelasi xix

20 baik dengan biaya operasional kendaraan serta parameter kondisi yang paling relevan dalam pengukuran perilaku fungsional jalan dalam waktu jangka panjang Kgm : faktor kalibrasi yang berhubungan dengan koefisien lingkungan (m) Kgp : faktor kalibrasi yang berhubungan dengan struktur dan komponen kerusakan permukaan perkerasan Kinerja perkerasan : merupakan fungsi dari kemampuan relatif dari perkerasan untuk melayani lalu lintas dalam suatu periode tertentu Koefisien Distribusi Kendaraan : suatu nilai yang ditentukan dari lebar perkerasan serta jumlah lajur dari suatu ruas jalan Lajur : bagian jalur yang memanjang dengan atau tanpa marka jalan, yang memiliki lebar cukup untuk satu kendaraan bermotor sedang berjalan LCCA : Life Cycle Cost Analysis, analisis biaya siklus hidup merupakan suatu bentuk analisis ekonomi yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi biaya pilihan investasi yang beragam Naasra Roughness-meter : alat ukur yang digunakan pada survai ketidakrataan untuk mengetahui nilai IRI Nilai umur sisa : nilai suatu alternatif investasi pada akhir periode analisis NPW : Net Present Worth, merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskonkan pada saat ini Overlay : pelapisan ulang pada suatu perkerasan, yaitu lapis perkerasan tambahan yang dipasang di atas konstruksi perkerasan yang ada dengan tujuan meningkatkan kekuatan struktur perkerasan yang ada agar dapat melayani lalu lintas yang direncanakan selama kurun waktu yang akan datang xx

21 Pemeliharaan Berkala atau Periodik : pemeliharaan yang dilakukan terhadap jalan pada waktu-waktu tertentu (tidak menerus sepanjang tahun) dan sifatnya meningkatkan kekuatan struktural. Pemeliharaan Rutin : penanganan yang diberikan hanya pada lapis permukaan yang sifatnya untuk meningkatkan kualitas berkendara (Riding Quality), tanpa meningkatkan kekuatan struktural, dan dilakukan pada jangka waktu yang teratur dalam setahun Perkerasan Jalan : konstruksi jalan yang diperuntukan bagi lalu lintas yang terletak di atas tanah dasar Perkerasan Lentur : konstruksi perkerasan jalan yang dibuat dengan menggunakan lapis pondasi agregat dan lapis permukaan dengan bahan pengikat aspal Pertumbuhan Lalu Lintas : kenaikan arus lalu lintas dari tahun ke tahun yang dinyatakan dalam persen PJR : Patroli Jalan Raya PJU : Penerangan Jalan Umum Pumping : peristiwa keluarnya air disertai butiran-butiran tanah dasar melalui sambungan dan retakan atau pada bagian pinggir perkerasan, akibat gerakan lendutan atau gerakan vertikal pelat beton karena beban lalu lintas SFO : Scraping Filling Overlay, penanganan pemeliharaan dengan dilakukan pembongkaran dan penggantian lapisan permukaan atas dengan bahan pengganti yang mempunyai kualitas yang baik SNC : Modified Structural Number, nilai stuktur yang dimodifikasi dengan menyertakan kekuatan tanah dasar SPM : Standar Pelayanan Minimal adalah ukuran yang harus dicapai dalam pelaksanaan penyelenggaraan jalan tol Sub Base Course : lapisan pondasi bawah dari struktur konstruksi perkerasan Traffic Counting : perhitungan volume lalu lintas pada ruas jalan yang dikelompokan dalam jenis kendaraan xxi

22 DAFTAR PUSTAKA AASHTO. (1993). AASHTO guide for Design of Pavement Structures American Association of State Highway and Transportation Officials. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). (2011). Tujuan dan Manfaat Jalan Tol. Kementrian Pekerjaan Umum: Republik Indonesia. Budiyono, Arif. (2012). Desain Model Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Tingkat Pelayanan Jalan Tol. Tesis: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bung Jalan. (2009). Kinerja Perkerasan Jalan. [online], wordpress.com/2009/02/25/kinerja-perkerasan-jalan/, diakses tanggal 11 Mei Caltrans. (2010). Life-Cycle Cost Analysis Procedures Manual. State of California: Department of Transportation. Education & Early Development. (1999). Life Cycle Cost Analysis Handbook. State of Alaska: Departemen of Education & Early Development. Federal Highway Administration. (1998). Life-Cycle Cost Analysis in Pavement Design. US Department of Transportation: Pavement Division Interim Technical Bulletin. Jasa Marga. (2007). Laporan Akhir. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Jagorawi. Jasa Marga. (2009). Laporan Akhir Pekerjaan Penelitian, Evaluasi Pengukuran Nilai Sisa Struktur dan Rekomendasi Penanganan Kerusakan Perkerasan pada Jalan Tol Jagorawi. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Jagorawi.

23 Jasa Marga. (2011). Lampiran Kontrak Pengadaan Jasa Pemborongan, Pekerjaan Pemeliharaan Periodik pada Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi dengan Jaminan Performa Tahun PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Jagorawi. Jasa Marga. (2011). Laporan Tahunan 2011 PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.. [online], diakses tanggal 23 April Jurusan Teknik Sipil POLBAN. (2012). Pedoman Penyusunan Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil. Bandung: Politeknik Negeri Bandung. Keputusan Menteri. (2001). Ketentuan Teknik, Tata Cara Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan Tol. Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah: Nomor 353/KPTS/M/2001. Keputusan Menteri. (2007). Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor pada Ruas Jalan Tol yang Sudah Beroperasi. Menteri Pekerjaan Umum: Nomor 370/KPTS/M/2007. Morosiuk G, Toole T, Mahmud S, dan Dachlan T. (2000). Modelling the Deterioration of Bituminious Pavement in Indonesia within a HDM-4 Framework. Transport Research Laboratory, U.K dan Institute of Road Engineering, Indonesia. Paterson W. D. dan Attoh-Okine B. (1992). Simplified Models of Paved Road Deterioration Based on HDM-III. Paper submitted for presentation to the Annual Meeting of the Transportation Research Board: Washington, D. C. Peraturan Menteri. (2005). Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol. Menteri Pekerjaan Umum: Nomor 392/PRT/M/2005. Peraturan Menteri. (2007). Petunjuk Teknis Pemeliharaan Jalan Tol dan Jalan Penghubung. Menteri Pekerjaan Umum: Nomor 02/PRT/M/2007. Peraturan Pemerintah. (2005). Tentang Jalan Tol. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia: Nomor 15 Tahun 2005.

24 Puslitbang Jalan dan Jembatan. (2002). Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur. Departemen Pekerjaan Umum: Permukiman dan Prasarana Wilayah, Pt. T B. Puslitbang Jalan dan Jembatan. (2005). Perencanaan Tebal Lapis Tambah Perkerasan Lentur. Departemen Pekerjaan Umum: Pd. T B. Puslitbang Jalan dan Jembatan. (2005). Teknik Pengelolaan Jalan, seri: Panduan Pemeliharaan Jalan Kabupaten. Departemen Pekerjaan Umum: Puslitbang Prasarana Transportasi. Rasyanda. (2012). Strategi Pemeliharaan Jalan Tol Padaleunyi Ruas Pasteur Buah Batu. Tugas Akhir: Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan, Politeknik Negeri Bandung. Silalahi, S. (2011). Prediksi Perkembangan Ketidakrataan Jalan. Tugas Akhir: Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Wikipedia. Net Present Value. Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. [online], diakses tanggal 6 Mei Yuliyawati, S. N. dan Hazma. (2009). Kiat Penulisan Laporan Ilmiah. Bandung: UPT Politeknik Negeri Bandung.

25 CURRICULUM VITAE DATA DIRI Nama Lengkap : Wati Widawati Alamat : JL. Sukagalih Gg. Sukaati 1 No.47 Rt.01/Rw.01 Bandung Telepon : / Tempat,Tanggal Lahir : Bandung, 15 April 1989 Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan Status Pernikahan : Belum Menikah Tinggi / Berat : 156 cm / 46 kg Golongan Darah : O ty_purple1504@yahoo.com PENDIDIKAN FORMAL Politeknik Negeri Bandung D4 Teknik Sipil Bandung Tahun 2011 s.d Politeknik Negeri Bandung D3 Teknik Sipil Bandung Tahun 2007 s.d SMA Negeri 9 Bandung Bandung Tahun 2004 s.d SLTP Negeri 26 Bandung Bandung Tahun 2001 s.d SD Negeri Sukagalih Barat III Bandung Tahun 1995 s.d TK. An-Nur Bandung Tahun 1994 s.d PENDIDIKAN NON FORMAL Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Teknisi Laboratorium Pelatihan Konstruksi Kementrian PU Beton bekerjasama dengan 2011 Politeknik Negeri Bandung Pelatihan Desain Rangka Atap dengan Profil UK dan PC PT. Jaindo Metal Industries 2011 Pelatihan SAP 2000 Politeknik Negeri Bandung 2010 Seminar Ilmiah Geoteknik Politeknik Negeri Bandung 2010

26 Seminar The Fixing System Technology for Building Politeknik Negeri Bandung 2010 Internasional Symposium The Need Tunnel Construction Knowledge for Road Network Politeknik Negeri Bandung 2010 Solving Problems Training AutoCAD Program Politeknik Negeri Bandung 2009 Seminar Recycling Asphalt 2008 Politeknik Negeri Bandung 2008 Pelatihan Komputer SMA Negeri 9 Bandung 2006 TUGAS AKHIR Tugas Akhir Diploma 3 Judul: Perbandingan Metode Perencanaan Struktur Perkerasan Kaku dan Pengaruh Parameter Perencanaan terhadap Tebal Pelat Beton serta Biaya Awal Konstruksi Perkerasan. Tugas Akhir Diploma 4 Judul: Perancangan Strategi Pemeliharaan Jalan dengan Menggunakan Metode Scraping Filling Overlay pada Ruas Gunung Putri Cibinong, Jalan Tol Jagorawi.

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketidakpuasan terhadap kualitas layanan jalan sering dikeluhkan oleh masyarakat. Hal ini disebabkan rendahnya kemampuan pengelolaan pemeliharaan jalan, baik yang berakar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA Pembahasan pada Bab II mengenai kajian pustaka yang diperlukan untuk mendapatkan pengetahuan serta dapat menunjang pembahasan dan penguatan pendapat dalam pembuatan Tugas Akhir. Kajian

Lebih terperinci

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN CIJELAG - CIKAMURANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE AASTHO 93

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN CIJELAG - CIKAMURANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE AASTHO 93 PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN CIJELAG - CIKAMURANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE AASTHO 93 DANIEL SARAGIH NRP : 0021114 Pembimbing :Ir. SILVIA SUKIRMAN FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

DENY MIFTAKUL A. J NIM. I

DENY MIFTAKUL A. J NIM. I Evaluasi Perkerasan Jalan, Pemeliharaan dan Peningkatan dengan Metode Analisa Komponen beserta Rencana Anggaran Biaya (RAB) Ruas Jalan Gemolong - Sragen KM 0+000 2+100 TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Syarat

Lebih terperinci

Teknik Sipil Itenas No. x Vol. xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Agustus 2015

Teknik Sipil Itenas No. x Vol. xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Agustus 2015 Reka Racana Teknik Sipil Itenas No. x Vol. xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Agustus 2015 PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR MENGGUNAKAN MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN Nomor 02/M/BM/2013 FAHRIZAL,

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN KAKU DENGAN METODE BINA MARGA 2013 DAN AASHTO 1993 (STUDI KASUS JALAN TOL SOLO NGAWI STA

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN KAKU DENGAN METODE BINA MARGA 2013 DAN AASHTO 1993 (STUDI KASUS JALAN TOL SOLO NGAWI STA ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN KAKU DENGAN METODE BINA MARGA 2013 DAN AASHTO 1993 (STUDI KASUS JALAN TOL SOLO NGAWI STA 0+900 2+375) Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

PROGRAM KOMPUTER UNTUK DESAIN PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA

PROGRAM KOMPUTER UNTUK DESAIN PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA PROGRAM KOMPUTER UNTUK DESAIN PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA Vinda Widyanti Hatmosarojo 0021070 Pembimbing : Wimpy Santosa, ST., M.Eng., MSCE., Ph.D FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN PERKERASAN KAKU PADA PROYEK JALAN TOL MEDAN-KUALANAMU KABUPATEN DELI SERDANG LAPORAN

ANALISIS PERHITUNGAN PERKERASAN KAKU PADA PROYEK JALAN TOL MEDAN-KUALANAMU KABUPATEN DELI SERDANG LAPORAN ANALISIS PERHITUNGAN PERKERASAN KAKU PADA PROYEK JALAN TOL MEDAN-KUALANAMU KABUPATEN DELI SERDANG LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III

Lebih terperinci

FANDY SURGAMA

FANDY SURGAMA PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN TEBAL LAPIS PERKERASAN LENTUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISA KOMPONEN PADA PROYEK JALAN PADANG PAROM PERLAK SEUNAGAN TUGAS AKHIR Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ALTERNATIF PENINGKATAN KONSTRUKSI JALAN DENGAN METODE PERKERASAN LENTUR DAN KAKU DI JL. HR. RASUNA SAID KOTA TANGERANG.

TUGAS AKHIR ALTERNATIF PENINGKATAN KONSTRUKSI JALAN DENGAN METODE PERKERASAN LENTUR DAN KAKU DI JL. HR. RASUNA SAID KOTA TANGERANG. TUGAS AKHIR ALTERNATIF PENINGKATAN KONSTRUKSI JALAN DENGAN METODE PERKERASAN LENTUR DAN KAKU DI JL. HR. RASUNA SAID KOTA TANGERANG. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1)

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KONSTRUKSI PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASURUAN- PILANG KABUPATEN PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERBANDINGAN KONSTRUKSI PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASURUAN- PILANG KABUPATEN PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERBANDINGAN KONSTRUKSI PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASURUAN- PILANG KABUPATEN PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR Oleh : Andini Fauwziah Arifin Dosen Pembimbing : Sapto Budi

Lebih terperinci

STUDI BANDING DESAIN TEBAL PERKERASAN LENTUR MENGGUNAKAN METODE SNI F DAN Pt T B

STUDI BANDING DESAIN TEBAL PERKERASAN LENTUR MENGGUNAKAN METODE SNI F DAN Pt T B STUDI BANDING DESAIN TEBAL PERKERASAN LENTUR MENGGUNAKAN METODE SNI 1732-1989-F DAN Pt T-01-2002-B Pradithya Chandra Kusuma NRP : 0621023 Pembimbing : Ir. Silvia Sukirman FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN ANALISA BIAYA INVESTASI ANTARA PERKERASAN KAKU DENGAN PERKERASAN LENTUR PADA JALUR TRANS JAKARTA BUSWAY

PERENCANAAN DAN ANALISA BIAYA INVESTASI ANTARA PERKERASAN KAKU DENGAN PERKERASAN LENTUR PADA JALUR TRANS JAKARTA BUSWAY PERENCANAAN DAN ANALISA BIAYA INVESTASI ANTARA PERKERASAN KAKU DENGAN PERKERASAN LENTUR PADA JALUR TRANS JAKARTA BUSWAY (STUDI KASUS: TRANS JAKARTA BUSWAY KORIDOR 8 ANTARA HALTE PONDOK INDAH 2 SAMPAI HALTE

Lebih terperinci

Studi Penanganan Ruas Jalan Bulu Batas Kota Tuban Provinsi Jawa Timur Menggunakan Data FWD dan Data Mata Garuda

Studi Penanganan Ruas Jalan Bulu Batas Kota Tuban Provinsi Jawa Timur Menggunakan Data FWD dan Data Mata Garuda Jurnal Rekayasa Hijau No.1 Vol. I ISSN 2550-1070 Maret 2017 Studi Penanganan Ruas Jalan Bulu Batas Kota Tuban Provinsi Jawa Timur Menggunakan Data FWD dan Data Mata Garuda Rahmi Zurni, Welly Pradipta,

Lebih terperinci

PENGARUH KELEBIHAN BEBAN TERHADAP UMUR RENCANA JALAN

PENGARUH KELEBIHAN BEBAN TERHADAP UMUR RENCANA JALAN PENGARUH KELEBIHAN BEBAN TERHADAP UMUR RENCANA JALAN Citra Andansari NRP : 0221077 Pembimbing Utama : Ir. Silvia Sukirman Pembimbing Pendamping : Ir. Samun Haris, MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE AASHTO PADA RUAS

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE AASHTO PADA RUAS PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE AASHTO PADA RUAS JALAN KALIANAK STA 0+000 5+350 SURABAYA TUGAS AKHIR Diajukan oleh : M.SULTHONUL

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA SIKLUS HIDUP DAN PENENTUAN TITIK AREA BLACK SPOT DI JALAN SUPRATMAN KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT

ANALISIS BIAYA SIKLUS HIDUP DAN PENENTUAN TITIK AREA BLACK SPOT DI JALAN SUPRATMAN KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT ANALISIS BIAYA SIKLUS HIDUP DAN PENENTUAN TITIK AREA BLACK SPOT DI JALAN SUPRATMAN KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT LIFE CYCLE COST ANALYSIS AND DETERMINATION BLACK SPOT AREA AT SUPRATMAN STREET BANDUNG

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR - RC

TUGAS AKHIR - RC TUGAS AKHIR RC09 1380 EVALUASI PARAMETER KOEFISIEN DISTRIBUSI KENDARAAN (C) UNTUK JALAN TIPE 4/2UD UNTUK PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR CARA BINA MARGA (Studi Kasus : Jl. Yogyakarta Magelang Km 21

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN BERKALA PADA RUAS JALAN DS. TUNGKAP (BTS

PEMELIHARAAN BERKALA PADA RUAS JALAN DS. TUNGKAP (BTS PEMELIHARAAN BERKALA PADA RUAS JALAN DS. TUNGKAP (BTS. KAB. TAPIN) - BTS. KOTA RANTAU KM. 88+000 KM. 93+000 MELALUI PELAPISAN TAMBAH DENGAN MEMBANDINGKAN METODE BINA MARGA (PD T-05-2005-B), ASPHALT INSTITUTE

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE CAKAR AYAM MODIFIKASI SEBAGAI SOLUSI PEMBANGUNAN JALAN DI ATAS TANAH EKSPANSIF

PENGGUNAAN METODE CAKAR AYAM MODIFIKASI SEBAGAI SOLUSI PEMBANGUNAN JALAN DI ATAS TANAH EKSPANSIF PENGGUNAAN METODE CAKAR AYAM MODIFIKASI SEBAGAI SOLUSI PEMBANGUNAN JALAN DI ATAS TANAH EKSPANSIF Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya

Lebih terperinci

Perbandingan Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Metode Bina Marga 2011 Dengan Metode Jabatan Kerja Raya Malaysia 2013

Perbandingan Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Metode Bina Marga 2011 Dengan Metode Jabatan Kerja Raya Malaysia 2013 Reka Racana Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Sipil Itenas No.x Vol. xx Agustus 2014 Perbandingan Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Metode Bina Marga 2011 Dengan Metode Jabatan Kerja Raya

Lebih terperinci

PENGARUH BEBAN BERLEBIH TRUK BATUBARA TERHADAP UMUR SISA DAN UMUR RENCANA PERKERASAN LENTUR ABSTRAK

PENGARUH BEBAN BERLEBIH TRUK BATUBARA TERHADAP UMUR SISA DAN UMUR RENCANA PERKERASAN LENTUR ABSTRAK PENGARUH BEBAN BERLEBIH TRUK BATUBARA TERHADAP UMUR SISA DAN UMUR RENCANA PERKERASAN LENTUR Niko Aditia NRP : 1021049 Pembimbing : Santoso Urip Gunawan, Ir.,MT. ABSTRAK Hampir semua truk batubara yang

Lebih terperinci

ANALISIS TEBAL LAPISAN PERKERASAN LENTUR JALAN LINGKAR MAJALAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS KOMPONEN SNI

ANALISIS TEBAL LAPISAN PERKERASAN LENTUR JALAN LINGKAR MAJALAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS KOMPONEN SNI ANALISIS TEBAL LAPISAN PERKERASAN LENTUR JALAN LINGKAR MAJALAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS KOMPONEN SNI 03-1732-1989 Irwan Setiawan NRP : 0021067 Pembimbing : Ir. Silvia Sukirman FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN TAMBAHAN MENGGUNAKAN METODE BENKELMAN BEAM PADA RUAS JALAN SOEKARNO HATTA, BANDUNG

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN TAMBAHAN MENGGUNAKAN METODE BENKELMAN BEAM PADA RUAS JALAN SOEKARNO HATTA, BANDUNG PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN TAMBAHAN MENGGUNAKAN METODE BENKELMAN BEAM PADA RUAS JALAN SOEKARNO HATTA, BANDUNG Reza Wandes Aviantara NRP : 0721058 Pembimbing : Ir. Silvia Sukirman FAKULTAS TEKNIK JURUSAN

Lebih terperinci

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III NIM NIM

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III NIM NIM ANALISA PERHITUNGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN AKSES KUALA NAMU DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN SNI 1732 1989 F LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh:

LAPORAN TUGAS AKHIR. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh: EVALUASI PERHITUNGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN LENTUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE SNI 2002 PT T-01-2002-B DAN ANALISA KOMPONEN SNI 1732-1989 F PADA RUAS JALAN RUNDING ( SIDIKALANG ) SECTION 1 LAPORAN TUGAS

Lebih terperinci

Optimalisasi Tebal Perkerasan Pada Pekerjaan Pelebaran Jalan dengan Metode MDPJ 02/M/BM/2013 dan Pt T B

Optimalisasi Tebal Perkerasan Pada Pekerjaan Pelebaran Jalan dengan Metode MDPJ 02/M/BM/2013 dan Pt T B JRSDD, Edisi Maret 2016, Vol. 4, No. 1, Hal:113 126 (ISSN:2303-0011) Optimalisasi Tebal Perkerasan Pada Pekerjaan Pelebaran Jalan dengan Metode MDPJ 02/M/BM/2013 dan Pt T-01-2002-B Andriansyah 1) Priyo

Lebih terperinci

DESKRIPSI PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN JALAN MENGGUNAKAN METODE AASHTO

DESKRIPSI PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN JALAN MENGGUNAKAN METODE AASHTO DESKRIPSI PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN JALAN MENGGUNAKAN METODE AASHTO 199 1 Siegfried 2 & Sri Atmaja P. Rosyidi 1. Metoda AASHTO 9 Salah satu metoda perencanaan untuk tebal perkerasan jalan yang sering

Lebih terperinci

PERHITUNGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN SISINGAMANGARAJA PADANG SIDEMPUAN (STA ) DENGAN METODE Pt-T B LAPORAN

PERHITUNGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN SISINGAMANGARAJA PADANG SIDEMPUAN (STA ) DENGAN METODE Pt-T B LAPORAN PERHITUNGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN SISINGAMANGARAJA PADANG SIDEMPUAN (STA 0 + 000-6 + 300) DENGAN METODE Pt-T-01-2002-B LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir

Lebih terperinci

Studi Pengaruh Pengurangan Tebal Perkerasan Kaku Terhadap Umur Rencana Menggunakan Metode AASHTO 1993

Studi Pengaruh Pengurangan Tebal Perkerasan Kaku Terhadap Umur Rencana Menggunakan Metode AASHTO 1993 Rekaracana Teknik Sipil Itenas No.x Vol.xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2015 Studi Pengaruh Pengurangan Tebal Perkerasan Kaku Terhadap Umur Rencana Menggunakan Metode AASHTO 1993 PRATAMA,

Lebih terperinci

EVALUASI KERUSAKAN RUAS JALAN PULAU INDAH, KELAPA LIMA, KUPANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX

EVALUASI KERUSAKAN RUAS JALAN PULAU INDAH, KELAPA LIMA, KUPANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX EVALUASI KERUSAKAN RUAS JALAN PULAU INDAH, KELAPA LIMA, KUPANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN BATU KAPUR SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN ASPAL BETON (AC-BC)

PENGARUH PENGGUNAAN BATU KAPUR SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN ASPAL BETON (AC-BC) PENGARUH PENGGUNAAN BATU KAPUR SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN ASPAL BETON (AC-BC) Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Sipil Politeknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ruas jalan Toyan Karangnongko merupakan ruas jalan nasional yang ditangani oleh Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi D.I. Yogyakarta yang berlokasi di Kab. Kulonprogo,

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ANALISA KELAYAKAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN LAYANG (FLY OVER) JATINGALEH

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ANALISA KELAYAKAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN LAYANG (FLY OVER) JATINGALEH LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ANALISA KELAYAKAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN LAYANG (FLY OVER) JATINGALEH Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (S-1) pada Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS KEGAGALAN PERKERASAN JALAN PADA JALAN RAYA TIMUR KENDAL

ANALISIS KEGAGALAN PERKERASAN JALAN PADA JALAN RAYA TIMUR KENDAL JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, 138-146 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts ANALISIS KEGAGALAN

Lebih terperinci

1 FERRY ANDRI, 2 EDUARDI PRAHARA

1 FERRY ANDRI, 2 EDUARDI PRAHARA ANALISIS PERENCANAAN PELAPISAN TAMBAH PADA PERKERASAN LENTUR BERDASARKAN METODE SNI 1732-1989-F DAN AASHTO 1993 STUDI KASUS : RUAS CIASEM- PAMANUKAN (PANTURA) 1 FERRY ANDRI, 2 EDUARDI PRAHARA 1 Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan tol merupakan jalan alternatif bagi kendaraan beroda empat atau lebih dengan sistem berbayar. Jalan tol berfungsi sebagai jalan bebas hambatan yang memberikan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Tebal Perkerasan dengan Metode Analisa Komponen dari Bina Marga 1987 1. Data Perencanaan Tebal Perkerasan Data perencanaan tebal perkerasan yang digunakan dapat

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU ANTARA METODE AASHTO 1993 DENGAN METODE BINA MARGA 1983 TUGAS AKHIR

ANALISA PERBANDINGAN PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU ANTARA METODE AASHTO 1993 DENGAN METODE BINA MARGA 1983 TUGAS AKHIR ANALISA PERBANDINGAN PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU ANTARA METODE AASHTO 1993 DENGAN METODE BINA MARGA 1983 TUGAS AKHIR SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SARJANA TEKNIK DI PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Jalan Jalan merupakan suatu akses penghubung asal tujuan, untuk mengangkut atau memindahkan orang atau barang dari suatu tempat ke tempat lain. Infrastrukur jalan di Indonesia

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BATAS DELI SERDANG DOLOK MASIHUL-BATAS TEBING TINGGI PROVINSI SUMATERA UTARA

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BATAS DELI SERDANG DOLOK MASIHUL-BATAS TEBING TINGGI PROVINSI SUMATERA UTARA PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BATAS DELI SERDANG DOLOK MASIHUL-BATAS TEBING TINGGI PROVINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan oleh:

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JALAN PADA RUAS JALAN SOLO KM 8,8 SAMPAI KM 10. Oleh : ALLWIN MULATUA SILALAHI No. Mahasiswa : / TS NPM :

ANALISIS KINERJA JALAN PADA RUAS JALAN SOLO KM 8,8 SAMPAI KM 10. Oleh : ALLWIN MULATUA SILALAHI No. Mahasiswa : / TS NPM : ANALISIS KINERJA JALAN PADA RUAS JALAN SOLO KM 8,8 SAMPAI KM 10 Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : ALLWIN MULATUA

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERKERASAN CONCRETE BLOCK DAN ESTIMASI BIAYA

PERANCANGAN PERKERASAN CONCRETE BLOCK DAN ESTIMASI BIAYA PERANCANGAN PERKERASAN CONCRETE BLOCK DAN ESTIMASI BIAYA Patrisius Tinton Kefie 1, Arthur Suryadharma 2, Indriani Santoso 3 dan Budiman Proboyo 4 ABSTRAK : Concrete Block merupakan salah satu alternatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada bidang transportasi adalah pembangunan sarana dan prasarana berupa jalan yang sangat penting bagi suatu daerah atau wilayah sehingga dapat saling

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah umum Jalan sesuai dalam Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 38 Tahun 2004 tentang JALAN, sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah umum Jalan sesuai dalam Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 38 Tahun 2004 tentang JALAN, sebagai berikut : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Jalan 2.1.1 Istilah Istilah umum Jalan sesuai dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang JALAN, sebagai berikut : 1. Jalan adalah prasarana

Lebih terperinci

Studi Perencanaan Tebal Lapis Tambah Di Atas Perkerasan Kaku

Studi Perencanaan Tebal Lapis Tambah Di Atas Perkerasan Kaku Reka Racana Teknik Sipil Itenas No. x Vol. xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional September 2014 Studi Perencanaan Tebal Lapis Tambah Di Atas Perkerasan Kaku SURYO W., SATRIO 1., PRASETYANTO, DWI

Lebih terperinci

STUDI PENGARUH BEBAN BELEBIH (OVERLOAD) TERHADAP PENGURANGAN UMUR RENCANA PERKERASAN JALAN

STUDI PENGARUH BEBAN BELEBIH (OVERLOAD) TERHADAP PENGURANGAN UMUR RENCANA PERKERASAN JALAN STUDI PENGARUH BEBAN BELEBIH (OVERLOAD) TERHADAP PENGURANGAN UMUR RENCANA PERKERASAN JALAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil RINTO

Lebih terperinci

PERANCANGAN STRUKTUR KOMPOSIT PERKERASAN DI LENGAN SEBELAH TIMUR PERSIMPANGAN JALAN PALAGAN DAN RING ROAD UTARA YOGYAKARTA

PERANCANGAN STRUKTUR KOMPOSIT PERKERASAN DI LENGAN SEBELAH TIMUR PERSIMPANGAN JALAN PALAGAN DAN RING ROAD UTARA YOGYAKARTA PERANCANGAN STRUKTUR KOMPOSIT PERKERASAN DI LENGAN SEBELAH TIMUR PERSIMPANGAN JALAN PALAGAN DAN RING ROAD UTARA YOGYAKARTA Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari

Lebih terperinci

(STRENGTH AND LIFE DESIGN ANALYSIS FOR SEMARANG-

(STRENGTH AND LIFE DESIGN ANALYSIS FOR SEMARANG- LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ANALISA KEKUATAN DAN UMUR RENCANA PENINGKATAN JALAN RUAS SEMARANG-DEMAK DESAIN 2008 (STRENGTH AND LIFE DESIGN ANALYSIS FOR SEMARANG- DEMAK ROAD REHABILITATION DESIGN 2008)

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Perancangan Jalan Kode Mata Kuliah : MKT 1218 SKS : 3 (3-0) Semester : IV 1 GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

Lebih terperinci

EVALUASI KARAKTERISTIK CAMPURAN LASTON AC - WC

EVALUASI KARAKTERISTIK CAMPURAN LASTON AC - WC EVALUASI KARAKTERISTIK CAMPURAN LASTON AC - WC Mochamad Shamier NRP: 0421057 Pembimbing: Silvia Sukirman, Ir. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK Dalam penelitian

Lebih terperinci

PERENCANAAN LAPIS TAMBAHAN PERKERASAN JALAN DENGAN METODE HRODI (RUAS JALAN MELOLO WAIJELU) Andi Kumalawati *) ABSTRACT

PERENCANAAN LAPIS TAMBAHAN PERKERASAN JALAN DENGAN METODE HRODI (RUAS JALAN MELOLO WAIJELU) Andi Kumalawati *) ABSTRACT PERENCANAAN LAPIS TAMBAHAN PERKERASAN JALAN DENGAN METODE HRODI (RUAS JALAN MELOLO WAIJELU) Andi Kumalawati *) ABSTRACT The condition of street damage at route of Melolo waijelu (Km 53+130, Km 68+133)

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh: FIQRY PURNAMA EDE

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh: FIQRY PURNAMA EDE TUGAS AKHIR PERANCANGAN TEBAL LAPIS TAMBAH PERKERASAN JALAN (OVERLAY) DENGAN METODE LENDUTAN BALIK MENGGUNAKAN ALAT BENKELMEN BEAM (BB) (Studi Kasus Ruas Jalan Imogiri Timur Sta 09+000 Sampai Sta 11+200)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Perencanaan dan perancangan secara umum adalah kegiatan awal dari rangkaian fungsi manajemen. Inti dari sebuah perencanaan dan perancangan adalah penyatuan pandangan

Lebih terperinci

Agus Surandono, Putri Maha Suci

Agus Surandono, Putri Maha Suci ANALISA TEKNIS PERBAIKAN PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE AASHTO (Studi Kasus : Pada Ruas Jalan Ki Hajar Dewantara Kecamatan BatanghariKabupaten Lampung Timur) Agus Surandono, Putri Maha Suci Jurusan Teknik

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH KINERJA JEMBATAN TIMBANG KLEPU TERHADAP KONDISI RUAS JALAN SEMARANG - BAWEN (KM 17 KM 25)

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH KINERJA JEMBATAN TIMBANG KLEPU TERHADAP KONDISI RUAS JALAN SEMARANG - BAWEN (KM 17 KM 25) LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH KINERJA JEMBATAN TIMBANG KLEPU TERHADAP KONDISI RUAS JALAN SEMARANG - BAWEN (KM 17 KM 25) Disusun oleh : ACHMAD RIFAN TSAMANY ANDIKA PURNOMO PUTRO NIM : L.2A0.03.001

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR EVALUASI PERANCANGAN TEBAL PERKERASAN JALAN DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN DAN METODE AUSTROADS MENGGUNAKAN PROGRAM KENPAVE

TUGAS AKHIR EVALUASI PERANCANGAN TEBAL PERKERASAN JALAN DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN DAN METODE AUSTROADS MENGGUNAKAN PROGRAM KENPAVE TUGAS AKHIR EVALUASI PERANCANGAN TEBAL PERKERASAN JALAN DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN DAN METODE AUSTROADS MENGGUNAKAN PROGRAM KENPAVE (Studi Kasus Jalan Palbapang - Simpang Kweden STA 0+000 STA 2+650

Lebih terperinci

Perbandingan Perencanaan Tebal Lapis Tambah Metode Bina Marga 1983 dan Bina Marga 2011

Perbandingan Perencanaan Tebal Lapis Tambah Metode Bina Marga 1983 dan Bina Marga 2011 Reka Racana Teknik Sipil Itenas No.x Vol. xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Agustus 2014 Perbandingan Perencanaan Tebal Lapis Tambah ADITYA, HANGGA E 1., PRASETYANTO, DWI 2 1 Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR STUDI KOMPARASI CAMPURAN LASTON AC WC DENGAN BAHAN PENGIKAT ASPAL SHELL 60/70 DAN ASPAL PERTAMINA 60/70 DENGAN CARA PRD (PERCENTAGE REFUSAL DENSITY) (The Comparation Study

Lebih terperinci

BIAYA PENANGANAN JALAN NASIONAL BERDASARKAN KONDISI KERUSAKAN JALAN DAN MODULUS EFEKTIF PERKERASAN PADA RUAS JALAN NASIONAL DI DEMAK

BIAYA PENANGANAN JALAN NASIONAL BERDASARKAN KONDISI KERUSAKAN JALAN DAN MODULUS EFEKTIF PERKERASAN PADA RUAS JALAN NASIONAL DI DEMAK BIAYA PENANGANAN JALAN NASIONAL BERDASARKAN KONDISI KERUSAKAN JALAN DAN MODULUS EFEKTIF PERKERASAN PADA RUAS JALAN NASIONAL DI DEMAK Femy Arizona MSTT JTSL Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta,

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA JEMBATAN TIMBANG KATONSARI TERHADAP KONDISI RUAS JALAN DEMAK KUDUS (Km 29 Km 36)

PENGARUH KINERJA JEMBATAN TIMBANG KATONSARI TERHADAP KONDISI RUAS JALAN DEMAK KUDUS (Km 29 Km 36) LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH KINERJA JEMBATAN TIMBANG KATONSARI TERHADAP KONDISI RUAS JALAN DEMAK KUDUS (Km 29 Km 36) Disusun Oleh : Lenny Ita Carolina Lucia Citrananda P L.2A0.02.093

Lebih terperinci

Tranggono, M. 1), Santosa, W. 2) Diterima: 9 Mei 2016; direvisi: 2 Juni 2016; disetujui: 21 Juni 2016

Tranggono, M. 1), Santosa, W. 2) Diterima: 9 Mei 2016; direvisi: 2 Juni 2016; disetujui: 21 Juni 2016 PREDIKSI UMUR SISA PERKERASAN LENTUR BERDASARKAN KETIDAKRATAAN PERMUKAAN JALAN (REMAINING SERVICE LIFE OF FLEXIBLE PAVEMENT BASED ON SURFACE PAVEMENT ROUGHNESS) Tranggono, M. 1), Santosa, W. 2) 1)2) Sekolah

Lebih terperinci

ANALISA LIFE CYCLE COST PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR UTARA LAMONGAN

ANALISA LIFE CYCLE COST PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR UTARA LAMONGAN ANALISA LIFE CYCLE COST PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR UTARA LAMONGAN Surya Wisena 1) dan I Putu Artama Wiguna 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan. Ketersediaan jalan adalah

I. PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan. Ketersediaan jalan adalah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jalan merupakan infrastruktur dasar dan utama dalam menggerakkan roda perekonomian nasional dan daerah, mengingat penting dan strategisnya fungsi jalan untuk mendorong

Lebih terperinci

STUDI PENGARUH WAKTU CURING TERHADAP PARAMETER MARSHALL CAMPURAN AC - WC FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

STUDI PENGARUH WAKTU CURING TERHADAP PARAMETER MARSHALL CAMPURAN AC - WC FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG STUDI PENGARUH WAKTU CURING TERHADAP PARAMETER MARSHALL CAMPURAN AC - WC NUR HARISMANTO NRP : 0021089 Pembimbing : SILVIA SUKIRMAN, Ir. Pembimbing Pendamping : SAMUN HARIS, Ir., MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Perancangan Perkerasan Jalan Kode Mata Kuliah : MKT 1218 SKS : 3(3-0) Waktu Pertemuan : 0 Menit A. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran umum mata kuliah

Lebih terperinci

EVALUASI TEBAL LAPIS PERKERASAN LENTUR MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN NO.22.2/KPTS/Db/2012 DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KENPAVE

EVALUASI TEBAL LAPIS PERKERASAN LENTUR MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN NO.22.2/KPTS/Db/2012 DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KENPAVE EVALUASI TEBAL LAPIS PERKERASAN LENTUR MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN NO.22.2/KPTS/Db/2012 DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KENPAVE TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian B. Rumusan Masalah

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian B. Rumusan Masalah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, pertumbuhan ekonomi di suatu daerah juga semakin meningkat. Hal ini menuntut adanya infrastruktur yang cukup memadai

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN DAN ESTIMASI (PERKIRAAN) BIAYA PADA LAPIS PERKERASAN JALAN BETON

METODE PELAKSANAAN DAN ESTIMASI (PERKIRAAN) BIAYA PADA LAPIS PERKERASAN JALAN BETON METODE PELAKSANAAN DAN ESTIMASI (PERKIRAAN) BIAYA PADA LAPIS PERKERASAN JALAN BETON Kiki Widya Apriliani NRP : 0221031 Pembimbing : Maksum Tanubrata, Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan merupakan infrastruktur dasar dan utama untuk menggerakkan roda perekonomian nasional, hal ini karena jalan memiliki peran penting dan strategis untuk mendorong

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Sebelum tahun 1920-an, desain perkerasan pada dasarnya adalah penentuan ketebalan bahan berlapis yang akan memberikan kekuatan dan perlindungan untuk tanah dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan merupakan infrastruktur dasar dan utama dalam menggerakan roda perekonomian nasional dan daerah, mengingat penting dan strategisnya fungsi jalan untuk mendorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkerasan jalan raya dibagi menjadi dua jenis yaitu perkerasan kaku (Rigid Pavement) dan perkerasan lentur (flexible Pavement) dan pada perkerasan lentur terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu atau beberapa lapis perkerasan dari bahan-bahan yang diproses, dimana

BAB I PENDAHULUAN. satu atau beberapa lapis perkerasan dari bahan-bahan yang diproses, dimana BAB I PENDAHULUAN I.1. UMUM Perkerasan dan struktur perkerasan merupakan struktur yang terdiri dari satu atau beberapa lapis perkerasan dari bahan-bahan yang diproses, dimana fungsinya untuk mendukung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga memberikan kenyamanan kepada pengemudi selama masa pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga memberikan kenyamanan kepada pengemudi selama masa pelayanan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan lain. Jalan berperan penting dalam pertumbuhan sosial dan ekonomi suatu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR i DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL.. DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN..

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR i DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL.. DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN.. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL.. DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN.. ii v vi ix xi BAB I PENDAHULUAN.. 1 1.1. LATAR BELAKANG. 1 1.2. IDENTIFIKASI MASALAH.. 3 1.3. RUMUSAN

Lebih terperinci

2.4.5 Tanah Dasar Lapisan Pondasi Bawah Bahu Kekuatan Beton Penentuan Besaran Rencana Umur R

2.4.5 Tanah Dasar Lapisan Pondasi Bawah Bahu Kekuatan Beton Penentuan Besaran Rencana Umur R DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

KONTRAK PEMBELAJARAN

KONTRAK PEMBELAJARAN KONTRAK PEMBELAJARAN PERKERASAN JALAN RAYA TKS 12393 SEMESTER 5 / 3 SKS JURUSAN TEKNIK SIPIL OLEH TIM PENGAMPU MATAKULIAH PERKERASAN JALAN RAYA Ir. Djoko Sarwono, MT Ir. Agus Sumarsono, MT Ir. Ary Setyawan,

Lebih terperinci

ANALISIS TEBAL LAPIS TAMBAHAN (OVERLAY) PADA PERKERASAN KAKU (RIGID PA VEMENT) DENGAN PROGRAM ELCON DAN METODE ASPHALT INSTITUTE TESIS

ANALISIS TEBAL LAPIS TAMBAHAN (OVERLAY) PADA PERKERASAN KAKU (RIGID PA VEMENT) DENGAN PROGRAM ELCON DAN METODE ASPHALT INSTITUTE TESIS ANALISIS TEBAL LAPIS TAMBAHAN (OVERLAY) PADA PERKERASAN KAKU (RIGID PA VEMENT) DENGAN PROGRAM ELCON DAN METODE ASPHALT INSTITUTE (STUDI KASUS : JALAN TOL PADALARANG - CILEUNYI) TESIS Karya tulis sebagai

Lebih terperinci

PENELITIAN PENDAHULUAN PENGGUNAAN BENDA UJI KUBUS BETON PADA PERKERASAN LENTUR TYPE CEMENT TREATED BASE (CTB)

PENELITIAN PENDAHULUAN PENGGUNAAN BENDA UJI KUBUS BETON PADA PERKERASAN LENTUR TYPE CEMENT TREATED BASE (CTB) Dimensi Teknik Sipil, Vol., No. 1, Maret 01, 2-29 ISSN 110- PENELITIAN PENDAHULUAN PENGGUNAAN BENDA UJI KUBUS BETON PADA PERKERASAN LENTUR TYPE CEMENT TREATED BASE (CTB) Harry Patmadjaja, Suhartono Irawan

Lebih terperinci

Dosen, Diploma 4 Perancangan Jalan dan Jembatan, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Buketrata,

Dosen, Diploma 4 Perancangan Jalan dan Jembatan, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Buketrata, EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN PERMUKAAN JALAN UNTUK MENENTUKAN JENIS PENANGANAN DENGAN SISTEM PENILAIAN MENURUT BINA MARGA (Studi Kasus Jalan Nasional Bireuen Bts. Kota Lhokseumawe, Kecamatan Krueng Geukueh

Lebih terperinci

PENGARUH KOMBINASI SEKAM PADI DAN SEMEN SEBAGAI FILLER TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON

PENGARUH KOMBINASI SEKAM PADI DAN SEMEN SEBAGAI FILLER TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON PENGARUH KOMBINASI SEKAM PADI DAN SEMEN SEBAGAI FILLER TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas

Lebih terperinci

PENENTUAN JENIS PEMELIHARAAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA (STUDI KASUS: KECAMATAN JABUNG, KABUPATEN MALANG) Dian Agung 1 Saputro

PENENTUAN JENIS PEMELIHARAAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA (STUDI KASUS: KECAMATAN JABUNG, KABUPATEN MALANG) Dian Agung 1 Saputro PENENTUAN JENIS PEMELIHARAAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA (STUDI KASUS: KECAMATAN JABUNG, KABUPATEN MALANG) Dian Agung 1 Saputro Abstrak: Kerusakan jalan dapat dibedakan menjadi dua bagian,

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG DETAILED ENGINEERINGUNTUKPERKERASAN KAKU DANPERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN LINGKAR TANGERANG STA STA 2+450

PERANCANGAN ULANG DETAILED ENGINEERINGUNTUKPERKERASAN KAKU DANPERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN LINGKAR TANGERANG STA STA 2+450 PERANCANGAN ULANG DETAILED ENGINEERINGUNTUKPERKERASAN KAKU DANPERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN LINGKAR TANGERANG STA 0+550 STA 2+450 RE-DESIGN DETAILED ENGINEERING OFRIGID PAVEMENTAND FLEXIBLE PAVEMENT

Lebih terperinci

Jurnal Teknik Sipil ISSN

Jurnal Teknik Sipil ISSN ISSN 2088-9321 ISSN e-2502-5295 pp. 543-552 TINJAUAN KONDISI PERKERASAN JALAN DENGAN KOMBINASI NILAI INTERNATIONAL ROUGHNESS INDEX (IRI) DAN SURFACE DISTRESS INDEX (SDI) PADA JALAN TAKENGON BLANGKEJEREN

Lebih terperinci

Evaluasi Struktural Perkerasan Kaku Menggunakan Metoda AASHTO 1993 dan Metoda AUSTROADS 2011 Studi Kasus : Jalan Cakung-Cilincing

Evaluasi Struktural Perkerasan Kaku Menggunakan Metoda AASHTO 1993 dan Metoda AUSTROADS 2011 Studi Kasus : Jalan Cakung-Cilincing Irawan, dkk. ISSN 0853-2982 Jurnal Teoretis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Abstrak Evaluasi Struktural Perkerasan Kaku Menggunakan Metoda AASHTO 1993 dan Metoda AUSTROADS 2011 Studi Kasus : Jalan Cakung-Cilincing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lalu lintas jalan raya terdiri dari dua angkutan, yaitu angkutan penumpang dan angkutan barang. Angkutan penumpang adalah moda transportasi yang berfungsi untuk mengangkut

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman Judul i Pengesahan ii ABSTRAK iii KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI vii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN viii DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ix BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 LATAR

Lebih terperinci

ANALISA TINGKAT KECELAKAAN LALU-LINTAS PADA JALAN MENGANTI SURABAYA TUGAS AKHIR

ANALISA TINGKAT KECELAKAAN LALU-LINTAS PADA JALAN MENGANTI SURABAYA TUGAS AKHIR ANALISA TINGKAT KECELAKAAN LALU-LINTAS PADA JALAN MENGANTI SURABAYA TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik Dalam Menyelesaikan Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Klaten merupakan sebuah kabupaten di Jawa Tengah yang mengalami perkembangan yang sangat pesat dari aspek ekonomi, pembangunan dan infrastruktur. Disamping itu kemajuan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN ABU TERBANG BATUBARA SEBAGAI BAHAN PENGISI TERHADAP MODULUS RESILIEN BETON ASPAL LAPIS AUS

PENGARUH PENGGUNAAN ABU TERBANG BATUBARA SEBAGAI BAHAN PENGISI TERHADAP MODULUS RESILIEN BETON ASPAL LAPIS AUS PENGARUH PENGGUNAAN ABU TERBANG BATUBARA SEBAGAI BAHAN PENGISI TERHADAP MODULUS RESILIEN BETON ASPAL LAPIS AUS M. Zainul Arifin Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jln. Mayjen Haryono

Lebih terperinci

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN LINGKAR MAJALAYA MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA 2002

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN LINGKAR MAJALAYA MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA 2002 PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN LINGKAR MAJALAYA MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA 2002 ERA APRILLA P NRP : 0121080 Pembimbing :Ir. SILVIA SUKIRMAN FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGUKURAN NILAI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) LAPIS PERKERASAN ASPAL DENGAN ALAT DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP)

PENGUKURAN NILAI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) LAPIS PERKERASAN ASPAL DENGAN ALAT DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) 5 PENGUKURAN NILAI CALIFORNIA BEARING RATIO () LAPIS PERKERASAN ASPAL DENGAN ALAT DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) Happy Budhiaty 1, Rika Sylviana 2, Dewi Damayanti, Syahrul Al Ansari 4, dan Angga Santoso

Lebih terperinci

KERUSAKAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN TOL CIPULARANG ABSTRAK

KERUSAKAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN TOL CIPULARANG ABSTRAK KERUSAKAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN TOL CIPULARANG Adhitya Hardiawan Mulyantono NRP: 0221029 Pembimbing: Dr. Budi Hartanto Susilo, Ir., M.Sc. ABSTRAK Salah satu permasalahan yang ada

Lebih terperinci

Jurnal J-ENSITEC, 01 (2014)

Jurnal J-ENSITEC, 01 (2014) Jurnal J-ENSITEC, 01 (2014) PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA ANTARA BINA MARGA DAN AASHTO 93 (STUDI KASUS: JALAN LINGKAR UTARA PANYI NG KI RA N- B ARI BIS AJ AL E NGKA) Abdul Kholiq, S.T.,

Lebih terperinci

ANALISIS TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN BARU MENGGUNAKAN MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN (MDP) 2013

ANALISIS TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN BARU MENGGUNAKAN MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN (MDP) 2013 ANALISIS TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN BARU MENGGUNAKAN MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN (MDP) 2013 Ricky Theo K. Sendow, Freddy Jansen Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi Email:

Lebih terperinci

PROGRAM PEMELIHARAAN JALAN NASIONAL BERDASARKAN NILAI KERATAAN PERMUKAAN, NILAI LENDUTAN, DAN NILAI MODULUS ELASTISITAS PERKERASAN

PROGRAM PEMELIHARAAN JALAN NASIONAL BERDASARKAN NILAI KERATAAN PERMUKAAN, NILAI LENDUTAN, DAN NILAI MODULUS ELASTISITAS PERKERASAN PROGRAM PEMELIHARAAN JALAN NASIONAL BERDASARKAN NILAI KERATAAN PERMUKAAN, NILAI LENDUTAN, DAN NILAI MODULUS ELASTISITAS PERKERASAN David Rachmat Prabowo MSTT-DTSL, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Lebih terperinci

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR AKIBAT MENINGKATNYA BEBAN LALU LINTAS PADA JALAN SINGKAWANG-SAGATANI KECAMATAN SINGKAWANG SELATAN

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR AKIBAT MENINGKATNYA BEBAN LALU LINTAS PADA JALAN SINGKAWANG-SAGATANI KECAMATAN SINGKAWANG SELATAN PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR AKIBAT MENINGKATNYA BEBAN LALU LINTAS PADA JALAN SINGKAWANG-SAGATANI KECAMATAN SINGKAWANG SELATAN Eka Prasetia 1)., Sutarto YM 2)., Eti Sulandari 2) ABSTRAK Jalan merupakan

Lebih terperinci

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN FLEXIBLE PAVEMENT DAN RIGID PAVEMENT. Oleh : Dwi Sri Wiyanti

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN FLEXIBLE PAVEMENT DAN RIGID PAVEMENT. Oleh : Dwi Sri Wiyanti KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN FLEXIBLE PAVEMENT DAN RIGID PAVEMENT Oleh : Dwi Sri Wiyanti Abstract Pavement is a hard structure that is placed on the subgrade and functionate to hold the traffic weight that

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai batas antar negara, provinsi ataupun kabupaten. memperhatikan kenyamanan.(sukirman,1999)

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai batas antar negara, provinsi ataupun kabupaten. memperhatikan kenyamanan.(sukirman,1999) BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Jalan adalah merupakan prasarana yang digunakan untuk memindahkan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan hasil akhir yang dikehendaki adalah cepat, aman dan

Lebih terperinci