SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
|
|
- Yenny Chandra
- 9 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Perancangan Perkerasan Jalan Kode Mata Kuliah : MKT 1218 SKS : 3(3-0) Waktu Pertemuan : 0 Menit A. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran umum mata kuliah Setelah menyelesaikan mata kuliah Perancangan Perkerasan Jalan mahasiswa akan dapat menganalisa dan merencanakan berbagai jenis struktur Perancangan Perkerasan Jalan. 2. Tujuan pembelajaran khusus pokok bahasan Setelah mengikuti kuliah dengan pokok bahasan Sejarah dan Jenis Konstruksi Perkerasan Jalan, mahasiswa akan dapat menunjukkan dan membedakan jenis konstruksi perkerasan jalan secara benar B. Pokok bahasan Sejarah dan Jenis Konstruksi Perkerasan Jalan C. Sub Pokok Bahasan 1. Pendahuluan 2. Sejarah Perkerasan Jalan 3. Jenis Konstruksi Perkerasan 4. Kriteria Konstruksi Perkerasan D. Kegiatan Belajar Mengajar Perkuliahan Pertemuan Ke- : 1 Tahap Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media Dan Alat Pengajaran Memberi salam/memperkenalkan diri Menjelaskan kontrak pembelajaran Menjelaskan cakupan materi Pendahuluan, Menyepakati kontrak laptop Sejarah Perkerasan Jalan, Jenis Konstruksi pembelajaran Perkerasan dan Kriteria Konstruksi Perkerasan Estimasi Waktu (Menit) Daftar Pustaka 1
2 Menjelaskan manfaatnya yaitu mahasiswa dapat mengetahui sejarah perkerasan, jenis dan kriteria perencanaan. Menjelaskan relevansi yang berkaitan dengan wawasan mahasiswa dalam mengenal sejarah perkembangan perkerasan jalan secara benar Menjelaskan tujuan pembelajaran khusus yaitu Setelah mengikuti kuliah dengan pokok bahasan Sejarah dan Jenis Konstruksi Perkerasan Jalan, mahasiswa akan dapat menunjukkan dan membedakan jenis konstruksi perkerasan jalan secara benar. Penyajian Uraian: Menjelaskan materi tentang Pendahuluan Menjelaskan materi tentang Sejarah Perkembangan Perkerasan Jalan Menjelaskan materi tentang Jenis Konstruksi Perkerasan serta Menjelaskan materi tentang Kriteria Konstruksi Perkerasan Penutup Memberikan resume perkuliahan pertemuan ke-1 Memberikan tugas yaitu: 1. Jelaskan sejarah perkembangan perkerasan jalan 2. Berilah pengertian tentang definisi dan Jalan, Klasifikasi serta kriteria 3. Gambarkan potongan melintang perkerasan jalan dengan bagian-bagiannya. Memberikan deskripsi materi untuk pertemuan selanjutnya (ke-2) Salam penutup Merespon Bertanya Tugas : mahasiswa mengetahui sejarah perkembangan, jenis-jenis konstruksi perkerasan serta mengetahui kriteria-kriteria perencanaan secara benar. Menyelesaikan tugas 120 2
3 E. Evaluasi 1. Jelaskan sejarah perkembangan perkerasan jalan? 2. Jelaskan definisi dan klasifikasi serta kriteria perencanaan perkerasan jalan? 3. Gambarkan potongan melintang perkerasan jalan dengan bagian-bagian lapisanya? F. DAFTAR PUSTAKA 1. AASHO, Interim Guide for Design of Pavement Structures, AASHO, AASHTO, Guide for Design of Pavement Structures, AASHTO, ASPHALT INSTITUTE, Construction Spesifications for Asphalt Concrete, Series 1 4. Departemen Kimpraswil, Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen, Pd.T Direktorat Jenderal Bina Marga, SNI F, Petunjuk Perencanaan Tebal Lentur Perkerasan dengan Metode Analisa Komponen, Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Penentuan Tebal Perkerasan Interblock, Direktorat Jenderal Bina Marga, Manual Pemeriksaan Bahan Jalan, 01/MN/BM/ Direktorat Jenderal Bina Marga, Standard Spesification for Highway Conctruction No. 01/ST/BM/ E.J.Joder- M.W. Witczak, Principles of Pavement Design, John Wiley&Sons, Hamirhan A.A Odang, Konstruksi Jalan Raya Buku 2, Perancangan Perkerasan Jalan Raya, Nova, TRRL-UK, Road Note 29, Her Majesty s Stationery Office, TRRL-UK, Road Note 31, Her Majesty s Stationery Office, TRRL-UK, Overseas Road Note 31, Overseas Development Administration,
4 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Perancangan Perkerasan Jalan Kode Mata Kuliah : MKT 1218 SKS : 3(3-0) Waktu Pertemuan : 0 Menit A. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran umum mata kuliah Setelah menyelesaikan mata kuliah Perancangan Perkerasan Jalan mahasiswa akan dapat menganalisa dan merencanakan berbagai jenis struktur Perancangan Perkerasan Jalan. 2. Tujuan pembelajaran khusus pokok bahasan Setelah mengikuti kuliah dengan pokok bahasan Jenis dan Fungsi Lapis Perkerasan mahasiswa akan dapat mengetahui dan memahami fungsi masing-masing lapisan perkerasan secara benar. B. Pokok bahasan Jenis dan Fungsi Lapis Perkerasan C. Sub Pokok Bahasan 1. Pendahuluan 2. Lapisan Permukaan (Surface Course) 3. Lapisan Pondasi Atas (Base Course) 4. Lapisan Pondasi Bawah (SubBase Course) 5. Lapisan Tanah Dasar (Subgrade) D. Kegiatan Belajar Mengajar Perkuliahan Pertemuan Ke- : 2 Tahap Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media Dan Alat Pengajaran Memberi salam Menjelaskan cakupan materi perkuliahan yaitu Pendahuluan, Lapisan Permukaan (Surface Course), Lapisan Pondasi Atas (Base Course), laptop Estimasi Waktu (Menit) Daftar Pustaka 1
5 Lapisan Pondasi Bawah (SubBase Course) dan Lapisan Tanah Dasar (Subgrade). Menjelaskan manfaatnya yaitu mahasiswa dapat mengidentifikasi Lapisan Permukaan, Lapisan Pondasi Atas, Lapisan Pondasi Bawah dan Lapisan Tanah Dasar. Menjelaskan relevansi materi bahasan perkuliahan yang berkaitan dengan wawasan keilmuan tentang Lapisan Permukaan, Lapisan Pondasi Atas, Lapisan Pondasi Bawah dan Lapisan Tanah Dasar. Menjelaskan tujuan pembelajaran khusus yaitu Setelah mengikuti kuliah dengan pokok bahasan Jenis dan Fungsi Lapis Perkerasan mahasiswa akan dapat mengetahui dan memahami fungsi masing-masing lapisan perkerasan secara benar. Penyajian Uraian: Menjelaskan materi tentang Pendahuluan Menjelaskan materi tentang Lapisan Permukaan (Surface Course) Menjelaskan materi tentang Lapisan Pondasi Atas (Base Course) Menjelaskan materi tentang Lapisan Pondasi Bawah (SubBase Course) Menjelaskan materi tentang Lapisan Tanah Dasar (Subgrade) Penutup Memberikan resume perkuliahan pertemuan ke-2 Memberikan tugas yaitu membuat rangkuman materi pembahasan pertemuan ke-2 Memberikan deskripsi materi untuk pertemuan selanjutnya (ke-3) Salam penutup Merespon Bertanya Tugas : mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang lapisan Permukaan, Lapisan Pondasi Atas, Lapisan Pondasi Bawah dan Lapisan Tanah Dasar secara benar. Menyelesaikan tugas
6 E. Evaluasi 1. Jelaskan fungsi dan persyaratan dari lapis permukaan jalan (Surface Course)? 2. Jelaskan fungsi dan persyaratan dari lapis Pondasi Atas (Base Course)? 3. Jelaskan fungsi dan persyaratan dari lapis Pondasi Bawah (SubBase Course)? 4. Jelaskan fungsi dan persyaratan dari lapis Tanah Dasar (Subgrade)? F. DAFTAR PUSTAKA 1. AASHO, Interim Guide for Design of Pavement Structures, AASHO, AASHTO, Guide for Design of Pavement Structures, AASHTO, ASPHALT INSTITUTE, Construction Spesifications for Asphalt Concrete, Series 1 4. Departemen Kimpraswil, Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen, Pd.T Direktorat Jenderal Bina Marga, SNI F, Petunjuk Perencanaan Tebal Lentur Perkerasan dengan Metode Analisa Komponen, Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Penentuan Tebal Perkerasan Interblock, Direktorat Jenderal Bina Marga, Manual Pemeriksaan Bahan Jalan, 01/MN/BM/ Direktorat Jenderal Bina Marga, Standard Spesification for Highway Conctruction No. 01/ST/BM/ E.J.Joder- M.W. Witczak, Principles of Pavement Design, John Wiley&Sons, Hamirhan A.A Odang, Konstruksi Jalan Raya Buku 2, Perancangan Perkerasan Jalan Raya, Nova, TRRL-UK, Road Note 29, Her Majesty s Stationery Office, TRRL-UK, Road Note 31, Her Majesty s Stationery Office, TRRL-UK, Overseas Road Note 31, Overseas Development Administration,
7 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Perancangan Perkerasan Jalan Kode Mata Kuliah : MKT 1218 SKS : 3(3-0) Waktu Pertemuan : 0 Menit A. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran umum mata kuliah Setelah menyelesaikan mata kuliah Perancangan Perkerasan Jalan mahasiswa akan dapat menganalisa dan merencanakan berbagai jenis struktur Perancangan Perkerasan Jalan. 2. Tujuan pembelajaran khusus pokok bahasan Setelah mengikuti kuliah dengan pokok bahasan Bahan-Bahan Pembentuk Struktur Perkerasan Jalan, mahasiswa akan dapat memahami dan menunjukan kegunaan dari masing-masing bahan pembentuk struktur perkerasan jalan secara benar. B. Pokok bahasan Bahan-Bahan Pembentuk Struktur Perkerasan Jalan C. Sub Pokok Bahasan 1. Pendahuluan 2. Tanah Dasar 3. Agregat 4. Aspal D. Kegiatan Belajar Mengajar Perkuliahan Pertemuan Ke- : 3 Tahap Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media Dan Alat Pengajaran Memberi salam Menjelaskan cakupan materi perkuliahan yaitu Pendahuluan, dan bahan pembentuk lapis perkerasan dari bahan tanah untuk lapisan Tanah Dasar (Subgrade). laptop Estimasi Waktu (Menit) Daftar Pustaka 1
8 Menjelaskan manfaatnya yaitu mahasiswa dapat mengidentifikasi Lapisan-lapisan perkerasan dan bahan pembentuk lapis perkerasan dari bahan tanah untuk lapisan Tanah Dasar (Subgrade). Menjelaskan relevansi materi bahasan perkuliahan yang berkaitan dengan wawasan keilmuan tentang kaitan antar Lapisan dengan bahan pembentuk lapis perkerasan dari bahan tanah untuk lapisan Tanah Dasar (Subgrade). Menjelaskan tujuan pembelajaran khusus yaitu Setelah mengikuti kuliah dengan pokok bahasan Bahan-Bahan Pembentuk Struktur Perkerasan Jalan, mahasiswa akan dapat memahami dan menunjukan kegunaan dari masing-masing bahan pembentuk struktur perkerasan jalan secara benar. Penyajian Uraian: Menjelaskan materi tentang Pendahuluan Menjelaskan materi tentang bahan pembentuk lapis perkerasan dari bahan tanah untuk lapisan Tanah Dasar (Subgrade). beserta dengan persyaratan-persyaratannya. Penutup Memberikan resume perkuliahan pertemuan ke-3 Memberikan tugas yaitu membuat rangkuman materi pembahasan pertemuan ke-3 Memberikan deskripsi materi untuk pertemuan selanjutnya (ke-4) Salam penutup Merespon Bertanya Tugas : mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang bahan-bahan Lapisan Tanah Dasar (Subgrade) secara benar. Menyelesaikan tugas
9 E. Evaluasi 1. Jelaskan fungsi dan persyaratan dari lapis bahan-bahan untuk Tanah Dasar (Subgrade)? F. DAFTAR PUSTAKA 1. AASHO, Interim Guide for Design of Pavement Structures, AASHO, AASHTO, Guide for Design of Pavement Structures, AASHTO, ASPHALT INSTITUTE, Construction Spesifications for Asphalt Concrete, Series 1 4. Departemen Kimpraswil, Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen, Pd.T Direktorat Jenderal Bina Marga, SNI F, Petunjuk Perencanaan Tebal Lentur Perkerasan dengan Metode Analisa Komponen, Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Penentuan Tebal Perkerasan Interblock, Direktorat Jenderal Bina Marga, Manual Pemeriksaan Bahan Jalan, 01/MN/BM/ Direktorat Jenderal Bina Marga, Standard Spesification for Highway Conctruction No. 01/ST/BM/ E.J.Joder- M.W. Witczak, Principles of Pavement Design, John Wiley&Sons, Hamirhan A.A Odang, Konstruksi Jalan Raya Buku 2, Perancangan Perkerasan Jalan Raya, Nova, TRRL-UK, Road Note 29, Her Majesty s Stationery Office, TRRL-UK, Road Note 31, Her Majesty s Stationery Office, TRRL-UK, Overseas Road Note 31, Overseas Development Administration,
10 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Perancangan Perkerasan Jalan Kode Mata Kuliah : MKT 1218 SKS : 3(3-0) Waktu Pertemuan : 0 Menit A. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran umum mata kuliah Setelah menyelesaikan mata kuliah Perancangan Perkerasan Jalan mahasiswa akan dapat menganalisa dan merencanakan berbagai jenis struktur Perancangan Perkerasan Jalan. 2. Tujuan pembelajaran khusus pokok bahasan Setelah mengikuti kuliah dengan pokok bahasan Bahan-Bahan Pembentuk Struktur Perkerasan Jalan, mahasiswa akan dapat memahami dan menunjukan kegunaan dari masing-masing bahan pembentuk struktur perkerasan jalan secara benar. B. Pokok bahasan Bahan-Bahan Pembentuk Struktur Perkerasan Jalan C. Sub Pokok Bahasan 1. Pendahuluan 2. Tanah Dasar 3. Agregat 4. Aspal D. Kegiatan Belajar Mengajar Perkuliahan Pertemuan Ke- : 4 Tahap Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media Dan Alat Pengajaran Memberi salam Menjelaskan cakupan materi perkuliahan yaitu bahan pembentuk lapis perkerasan dari bahan agregat kasar, agregat halus dan filler Menjelaskan manfaatnya yaitu mahasiswa dapat laptop Estimasi Waktu (Menit) Daftar Pustaka 1
11 mengidentifikasi bahan pembentuk lapis perkerasan dari bahan agregat kasar, agregat halus dan filler. Menjelaskan relevansi materi bahasan perkuliahan yang berkaitan dengan wawasan keilmuan tentang kaitan antar Lapisan dengan bahan pembentuk lapis perkerasan dari bahan agregat kasar, agregat halus dan filler. Menjelaskan tujuan pembelajaran khusus yaitu Setelah mengikuti kuliah dengan pokok bahasan Bahan-Bahan Pembentuk Struktur Perkerasan Jalan, mahasiswa akan dapat memahami dan menunjukan kegunaan dari masing-masing bahan pembentuk struktur perkerasan jalan secara benar. Penyajian Uraian: Menjelaskan materi tentang Pendahuluan Menjelaskan materi tentang bahan pembentuk lapis perkerasan dari bahan agregat kasar, agregat halus dan filler beserta dengan persyaratanpersyaratannya. Penutup Memberikan resume perkuliahan pertemuan ke-4 Memberikan tugas yaitu membuat rangkuman materi pembahasan pertemuan ke-4 Memberikan deskripsi materi untuk pertemuan selanjutnya (ke-5) Salam penutup Merespon Bertanya Tugas : mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang bahan pembentuk lapis perkerasan dari bahan agregat kasar, agregat halus dan filler secara benar. Menyelesaikan tugas
12 E. Evaluasi 1. Jelaskan fungsi dari bahan pembentuk lapis perkerasan dari bahan agregat kasar, agregat halus dan filler beserta dengan persyaratanpersyaratannya? F. DAFTAR PUSTAKA 1. AASHO, Interim Guide for Design of Pavement Structures, AASHO, AASHTO, Guide for Design of Pavement Structures, AASHTO, ASPHALT INSTITUTE, Construction Spesifications for Asphalt Concrete, Series 1 4. Departemen Kimpraswil, Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen, Pd.T Direktorat Jenderal Bina Marga, SNI F, Petunjuk Perencanaan Tebal Lentur Perkerasan dengan Metode Analisa Komponen, Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Penentuan Tebal Perkerasan Interblock, Direktorat Jenderal Bina Marga, Manual Pemeriksaan Bahan Jalan, 01/MN/BM/ Direktorat Jenderal Bina Marga, Standard Spesification for Highway Conctruction No. 01/ST/BM/ E.J.Joder- M.W. Witczak, Principles of Pavement Design, John Wiley&Sons, Hamirhan A.A Odang, Konstruksi Jalan Raya Buku 2, Perancangan Perkerasan Jalan Raya, Nova, TRRL-UK, Road Note 29, Her Majesty s Stationery Office, TRRL-UK, Road Note 31, Her Majesty s Stationery Office, TRRL-UK, Overseas Road Note 31, Overseas Development Administration,
13 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Perancangan Perkerasan Jalan Kode Mata Kuliah : MKT 1218 SKS : 3(3-0) Waktu Pertemuan : 0 Menit A. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran umum mata kuliah Setelah menyelesaikan mata kuliah Perancangan Perkerasan Jalan mahasiswa akan dapat menganalisa dan merencanakan berbagai jenis struktur Perancangan Perkerasan Jalan. 2. Tujuan pembelajaran khusus pokok bahasan Setelah mengikuti kuliah dengan pokok bahasan Bahan-Bahan Pembentuk Struktur Perkerasan Jalan, mahasiswa akan dapat memahami dan menunjukan kegunaan dari masing-masing bahan pembentuk struktur perkerasan jalan secara benar. B. Pokok bahasan Bahan-Bahan Pembentuk Struktur Perkerasan Jalan C. Sub Pokok Bahasan 1. Pendahuluan 2. Tanah Dasar 3. Agregat 4. Aspal D. Kegiatan Belajar Mengajar Perkuliahan Pertemuan Ke- : 5 Tahap Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media Dan Alat Pengajaran Memberi salam Menjelaskan cakupan materi perkuliahan yaitu bahan pembentuk lapis perkerasan dari bahan aspal Menjelaskan manfaatnya yaitu mahasiswa dapat laptop Estimasi Waktu (Menit) Daftar Pustaka 1
14 mengidentifikasi bahan pembentuk lapis perkerasan dari aspal Menjelaskan relevansi materi bahasan perkuliahan yang berkaitan dengan wawasan keilmuan tentang kaitan antar Lapisan dengan bahan pembentuk lapis perkerasan dari bahan aspal Menjelaskan tujuan pembelajaran khusus yaitu Setelah mengikuti kuliah dengan pokok bahasan Bahan-Bahan Pembentuk Struktur Perkerasan Jalan, mahasiswa akan dapat memahami dan menunjukan kegunaan dari masing-masing bahan pembentuk struktur perkerasan jalan secara benar. Penyajian Uraian: Menjelaskan materi tentang Pendahuluan Menjelaskan materi tentang bahan pembentuk lapis perkerasan dari bahan aspal beserta dengan persyaratan-persyaratannya. Penutup Memberikan resume perkuliahan pertemuan ke-5 Memberikan tugas yaitu membuat rangkuman materi pembahasan pertemuan ke-5 Memberikan deskripsi materi untuk pertemuan selanjutnya (ke-6) Salam penutup Merespon Bertanya Tugas : mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang bahan pembentuk lapis perkerasan dari bahan aspal secara benar. Menyelesaikan tugas
15 E. Evaluasi 1. Jelaskan fungsi dari bahan pembentuk lapis perkerasan dari bahan pengikat aspal beserta dengan persyaratan-persyaratannya? F. DAFTAR PUSTAKA 1. AASHO, Interim Guide for Design of Pavement Structures, AASHO, AASHTO, Guide for Design of Pavement Structures, AASHTO, ASPHALT INSTITUTE, Construction Spesifications for Asphalt Concrete, Series 1 4. Departemen Kimpraswil, Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen, Pd.T Direktorat Jenderal Bina Marga, SNI F, Petunjuk Perencanaan Tebal Lentur Perkerasan dengan Metode Analisa Komponen, Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Penentuan Tebal Perkerasan Interblock, Direktorat Jenderal Bina Marga, Manual Pemeriksaan Bahan Jalan, 01/MN/BM/ Direktorat Jenderal Bina Marga, Standard Spesification for Highway Conctruction No. 01/ST/BM/ E.J.Joder- M.W. Witczak, Principles of Pavement Design, John Wiley&Sons, Hamirhan A.A Odang, Konstruksi Jalan Raya Buku 2, Perancangan Perkerasan Jalan Raya, Nova, TRRL-UK, Road Note 29, Her Majesty s Stationery Office, TRRL-UK, Road Note 31, Her Majesty s Stationery Office, TRRL-UK, Overseas Road Note 31, Overseas Development Administration,
16 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Perancangan Perkerasan Jalan Kode Mata Kuliah : MKT 1218 SKS : 3(3-0) Waktu Pertemuan : 0 Menit A. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran umum mata kuliah Setelah menyelesaikan mata kuliah Perancangan Perkerasan Jalan mahasiswa akan dapat menganalisa dan merencanakan berbagai jenis struktur Perancangan Perkerasan Jalan. 2. Tujuan pembelajaran khusus pokok bahasan Setelah mengikuti kuliah dengan pokok bahasan Parameter Perencanaan Tebal Lapisan Konstruksi Perkerasan, mahasiswa akan dapat memahami dan menganalisa dari masing-masing parameter Lapisan Konstruksi Perkerasan secara benar. B. Pokok bahasan Parameter Perencanaan Tebal Lapisan Konstruksi Perkerasan C. Sub Pokok Bahasan 1. Fungsi Jalan 2. Kinerja Perkerasan Jalan 3. Umur Rencana 4. Lalu Lintas 5. Sifat Tanah Dasar 6. Kondisi Lingkungan 7. Sifat Material Lapisan Perkerasan 8. Bentuk Geometrik lapisan Perkerasan D. Kegiatan Belajar Mengajar Perkuliahan Pertemuan Ke- : 6 Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media Dan Alat Pengajaran Estimasi Waktu (Menit) Pendahuluan Memberi salam Daftar Pustaka 1
17 Menjelaskan cakupan materi perkuliahan yaitu Parameter-parameter Perencanaan Tebal Lapisan Konstruksi Perkerasan Menjelaskan manfaatnya yaitu mahasiswa dapat mengidentifikasi Parameter-parameter Perencanaan Tebal Lapisan Konstruksi Perkerasan Menjelaskan relevansi materi bahasan perkuliahan yang berkaitan dengan wawasan keilmuan tentang kaitan antar Parameter-parameter Perencanaan Tebal Lapisan Konstruksi Perkerasan Menjelaskan tujuan pembelajaran khusus yaitu Setelah mengikuti kuliah dengan pokok bahasan Parameter Perencanaan Tebal Lapisan Konstruksi Perkerasan, mahasiswa akan dapat memahami dan menganalisa dari masing-masing parameter Lapisan Konstruksi Perkerasan secara benar. Penyajian Uraian: Menjelaskan materi tentang Fungsi Jalan Menjelaskan materi tentang Kinerja Perkerasan Jalan Menjelaskan materi tentang Umur Rencana Menjelaskan materi tentang Lalu Lintas Menjelaskan materi tentang Sifat Tanah Dasar Menjelaskan materi tentang Kondisi Lingkungan Menjelaskan materi tentang Sifat Material Lapisan Perkerasan Menjelaskan materi tentang Bentuk Geometrik lapisan Perkerasan Penutup Memberikan resume perkuliahan pertemuan ke-6 Memberikan tugas yaitu membuat rangkuman materi pembahasan pertemuan ke-6 Memberikan deskripsi materi untuk pertemuan selanjutnya (ke-7) Merespon Bertanya Tugas : mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang Parameter-parameter Perencanaan Tebal Lapisan Konstruksi Perkerasan secara benar. Menyimak Menyelesaikan tugas Menjawab salam laptop 120 2
18 Salam penutup E. Evaluasi 1. Jelaskan fungsi dari Parameter-parameter Perencanaan Tebal Lapisan Konstruksi Perkerasan beserta dengan persyaratan-persyaratannya? 2. Apa yang dimaksud dengan Parameter-parameter Perencanaan Tebal Lapisan Konstruksi Perkerasan, sebutkan dan jelaskan satu persatu? F. DAFTAR PUSTAKA 1. AASHO, Interim Guide for Design of Pavement Structures, AASHO, AASHTO, Guide for Design of Pavement Structures, AASHTO, ASPHALT INSTITUTE, Construction Spesifications for Asphalt Concrete, Series 1 4. Departemen Kimpraswil, Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen, Pd.T Direktorat Jenderal Bina Marga, SNI F, Petunjuk Perencanaan Tebal Lentur Perkerasan dengan Metode Analisa Komponen, Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Penentuan Tebal Perkerasan Interblock, Direktorat Jenderal Bina Marga, Manual Pemeriksaan Bahan Jalan, 01/MN/BM/ Direktorat Jenderal Bina Marga, Standard Spesification for Highway Conctruction No. 01/ST/BM/ E.J.Joder- M.W. Witczak, Principles of Pavement Design, John Wiley&Sons, Hamirhan A.A Odang, Konstruksi Jalan Raya Buku 2, Perancangan Perkerasan Jalan Raya, Nova, TRRL-UK, Road Note 29, Her Majesty s Stationery Office, TRRL-UK, Road Note 31, Her Majesty s Stationery Office, TRRL-UK, Overseas Road Note 31, Overseas Development Administration,
19 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Perancangan Perkerasan Jalan Kode Mata Kuliah : MKT 1218 SKS : 3(3-0) Waktu Pertemuan : 0 Menit A. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran umum mata kuliah Setelah menyelesaikan mata kuliah Perancangan Perkerasan Jalan mahasiswa akan dapat menganalisa dan merencanakan berbagai jenis struktur Perancangan Perkerasan Jalan. 2. Tujuan pembelajaran khusus pokok bahasan Setelah mengikuti kuliah dengan pokok bahasan Perencanaan Metoda Campuran, mahasiswa akan dapat memahami, menganalisa dan merencanakan campuran aspal beton/aspal campuran panas (hot mix)dari masing-masing metodacampuran secara benar. B. Pokok bahasan Perencanaan Metoda Campuran C. Sub Pokok Bahasan 1. Perencanaan Campuran Aspal Panas (Hot Mix) 2. Campuran Metoda Bina Marga (BM) 3. Campuran Metoda Asphal Institute(AI) 4. Campuran Metoda British Standard (BS) 5. Campuran Metoda Stone Mastic Asphalt (SMA) D. Kegiatan Belajar Mengajar Perkuliahan Pertemuan Ke- : 7 Tahap Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media Dan Alat Pengajaran Memberi salam Menjelaskan cakupan materi perkuliahan yaitu Perencanaan Campuran Aspal Panas (Hot Mix) Menjelaskan manfaatnya yaitu mahasiswa dapat laptop Estimasi Waktu (Menit) Daftar Pustaka 1
20 memahami tentang Perencanaan Campuran Aspal Panas (Hot Mix) untuk Lapisan Konstruksi Perkerasan Menjelaskan relevansi materi bahasan perkuliahan yang berkaitan dengan wawasan keilmuan yang berkaitan dengan Perencanaan Campuran Aspal Panas (Hot Mix) Menjelaskan tujuan pembelajaran khusus yaitu Setelah mengikuti kuliah dengan pokok bahasan Perencanaan Metoda Campuran, mahasiswa akan dapat memahami, menganalisa dan merencanakan campuran aspal beton/aspal campuran panas (hot mix)dari masing-masing metodacampuran secara benar. Penyajian Uraian: Menjelaskan materi tentang Perencanaan Campuran Aspal Panas (Hot Mix) Penutup Memberikan resume perkuliahan pertemuan ke-7 Memberikan tugas yaitu membuat rangkuman materi pembahasan pertemuan ke-7 Memberikan deskripsi materi untuk pertemuan selanjutnya (ke-8) Salam penutup Merespon Bertanya Tugas : mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang Perencanaan Campuran Aspal Panas (Hot Mix) untuk Lapisan Konstruksi Perkerasan secara benar. Menyelesaikan tugas 120 2
21 E. Evaluasi 1. Jelaskan Apa yang dimaksud dengan Perencanaan Campuran Aspal Panas (Hot Mix) serta langkah-langkahnya? F. DAFTAR PUSTAKA 1. AASHO, Interim Guide for Design of Pavement Structures, AASHO, AASHTO, Guide for Design of Pavement Structures, AASHTO, ASPHALT INSTITUTE, Construction Spesifications for Asphalt Concrete, Series 1 4. Departemen Kimpraswil, Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen, Pd.T Direktorat Jenderal Bina Marga, SNI F, Petunjuk Perencanaan Tebal Lentur Perkerasan dengan Metode Analisa Komponen, Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Penentuan Tebal Perkerasan Interblock, Direktorat Jenderal Bina Marga, Manual Pemeriksaan Bahan Jalan, 01/MN/BM/ Direktorat Jenderal Bina Marga, Standard Spesification for Highway Conctruction No. 01/ST/BM/ E.J.Joder- M.W. Witczak, Principles of Pavement Design, John Wiley&Sons, Hamirhan A.A Odang, Konstruksi Jalan Raya Buku 2, Perancangan Perkerasan Jalan Raya, Nova, TRRL-UK, Road Note 29, Her Majesty s Stationery Office, TRRL-UK, Road Note 31, Her Majesty s Stationery Office, TRRL-UK, Overseas Road Note 31, Overseas Development Administration,
22 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Perancangan Perkerasan Jalan Kode Mata Kuliah : MKT 1218 SKS : 3(3-0) Waktu Pertemuan : 0 Menit A. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran umum mata kuliah Setelah menyelesaikan mata kuliah Perancangan Perkerasan Jalan mahasiswa akan dapat menganalisa dan merencanakan berbagai jenis struktur Perancangan Perkerasan Jalan. 2. Tujuan pembelajaran khusus pokok bahasan Setelah mengikuti kuliah dengan pokok bahasan Perencanaan Metoda Campuran, mahasiswa akan dapat memahami, menganalisa dan merencanakan campuran aspal beton/aspal campuran panas (hot mix)dari masing-masing metodacampuran secara benar. B. Pokok bahasan Perencanaan Metoda Campuran C. Sub Pokok Bahasan 1. Perencanaan Campuran Aspal Panas (Hot Mix) 2. Campuran Metoda Bina Marga (BM) 3. Campuran Metoda Asphal Institute(AI) 4. Campuran Metoda British Standard (BS) 5. Campuran Metoda Stone Mastic Asphalt (SMA) D. Kegiatan Belajar Mengajar Perkuliahan Pertemuan Ke- : 8 Tahap Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media Dan Alat Pengajaran Memberi salam Menjelaskan cakupan materi perkuliahan yaitu Campuran Metoda Bina Marga (BM), Campuran Metoda Asphal Institute(AI), Campuran Metoda laptop Estimasi Waktu (Menit) Daftar Pustaka 1
23 British Standard (BS) dan Campuran Metoda Stone Mastic Asphalt (SMA). Menjelaskan manfaatnya yaitu mahasiswa dapat memahami tentang berbagai macam metoda Perencanaan Campuran Aspal Panas (Hot Mix) untuk Lapisan Konstruksi Perkerasan Menjelaskan relevansi materi bahasan perkuliahan yang berkaitan dengan wawasan keilmuan yang berkaitan dengan berbagai macam metoda Perencanaan Campuran Aspal Panas (Hot Mix) untuk Lapisan Konstruksi Perkerasan Menjelaskan tujuan pembelajaran khusus yaitu Setelah mengikuti kuliah dengan pokok bahasan Perencanaan Metoda Campuran, mahasiswa akan dapat memahami, menganalisa dan merencanakan campuran aspal beton/aspal campuran panas (hot mix)dari masing-masing metodacampuran secara benar. Penyajian Uraian: Menjelaskan materi tentang Perencanaan Campuran Aspal Panas (Hot Mix) dengan Campuran Metoda Bina Marga (BM), Menjelaskan materi tentang Perencanaan Campuran Aspal Panas (Hot Mix) dengan Campuran Metoda Asphal Institute(AI), Menjelaskan materi tentang Perencanaan Campuran Aspal Panas (Hot Mix) dengan Campuran Metoda British Standard (BS) dan Menjelaskan materi tentang Perencanaan Campuran Aspal Panas (Hot Mix) dengan Campuran Metoda Stone Mastic Asphalt (SMA) Penutup Memberikan resume perkuliahan pertemuan ke-8 Memberikan tugas yaitu membuat rangkuman materi pembahasan pertemuan ke-8 Merespon Bertanya Tugas : mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang Perencanaan Campuran Aspal Panas (Hot Mix) dengan berbagai macam metoda standar yang benyak digunakan untuk Lapisan Konstruksi Perkerasan secara benar. Menyelesaikan tugas 120 2
24 Memberikan deskripsi materi untuk pertemuan selanjutnya (ke-9) Salam penutup E. Evaluasi 1. Jelaskan prosedur perencanaan Campuran Aspal Panas (Hot Mix) dengan Campuran Metoda Bina Marga (BM)? 2. Jelaskan prosedur perencanaan Campuran Aspal Panas (Hot Mix) dengan Campuran Metoda Asphal Institute(AI)? 3. Jelaskan prosedur perencanaan Campuran Aspal Panas (Hot Mix) dengan Campuran Metoda British Standard (BS)? 4. Jelaskan prosedur perencanaan Campuran Aspal Panas (Hot Mix) dengan Campuran Metoda Stone Mastic Asphalt (SMA)? F. DAFTAR PUSTAKA 1. AASHO, Interim Guide for Design of Pavement Structures, AASHO, AASHTO, Guide for Design of Pavement Structures, AASHTO, ASPHALT INSTITUTE, Construction Spesifications for Asphalt Concrete, Series 1 4. Departemen Kimpraswil, Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen, Pd.T Direktorat Jenderal Bina Marga, SNI F, Petunjuk Perencanaan Tebal Lentur Perkerasan dengan Metode Analisa Komponen, Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Penentuan Tebal Perkerasan Interblock, Direktorat Jenderal Bina Marga, Manual Pemeriksaan Bahan Jalan, 01/MN/BM/ Direktorat Jenderal Bina Marga, Standard Spesification for Highway Conctruction No. 01/ST/BM/ E.J.Joder- M.W. Witczak, Principles of Pavement Design, John Wiley&Sons, Hamirhan A.A Odang, Konstruksi Jalan Raya Buku 2, Perancangan Perkerasan Jalan Raya, Nova, TRRL-UK, Road Note 29, Her Majesty s Stationery Office, TRRL-UK, Road Note 31, Her Majesty s Stationery Office, TRRL-UK, Overseas Road Note 31, Overseas Development Administration,
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Perancangan Jalan Kode Mata Kuliah : MKT 1218 SKS : 3 (3-0) Semester : IV 1 GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
Lebih terperinciSATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Rekayasa Jalan : TSP-214 : 3 (tiga) : 150 menit : 1 (Satu) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa dapat menjelaskan
Lebih terperinciOutline Bahan Ajar. Prasyarat : MK Perancangan Geometri Jalan (TKS 7311/2 sks/smt V) Dosen Pengampu : Dr. Gito Sugiyanto, S.T., M.T.
Outline Bahan Ajar Kode Mata Kuliah : TKS 7323 Nama Mata Kuliah : Perencanaan Perkerasan Jalan Bobot SKS : 2 SKS Semester : VI (Enam) Prasyarat : MK Perancangan Geometri Jalan (TKS 7311/2 sks/smt V) Dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permukaan tanah pada umumnya tidak mampu menahan beban kendaraan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 UMUM Permukaan tanah pada umumnya tidak mampu menahan beban kendaraan diatasnya sehingga diperlukan suatu konstruksi yang dapat menahan dan mendistribusikan beban lalu lintas yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan. Ketersediaan jalan adalah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jalan merupakan infrastruktur dasar dan utama dalam menggerakkan roda perekonomian nasional dan daerah, mengingat penting dan strategisnya fungsi jalan untuk mendorong
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan pokok dalam kegiatan masyarakat sehari-hari. Kegiatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan pertumbuhan penduduk yang tinggi memberikan tantangan tersendiri bagi pelayanan fasilitas umum yang dapat mendukung mobilitas penduduk. Salah satu
Lebih terperincikonfigurasi sumbu, bidang kontak antara roda perkerasan. Dengan demikian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Beban Lalu lintas Konstruksi perkerasan jalan menerima beban lalu lintas yang dilimpahkan melalui roda-roda kendaraan. Besarnya tergantung dari berat total kendaraan, konfigurasi
Lebih terperinciKONTRAK PEMBELAJARAN
KONTRAK PEMBELAJARAN PERKERASAN JALAN RAYA TKS 12393 SEMESTER 5 / 3 SKS JURUSAN TEKNIK SIPIL OLEH TIM PENGAMPU MATAKULIAH PERKERASAN JALAN RAYA Ir. Djoko Sarwono, MT Ir. Agus Sumarsono, MT Ir. Ary Setyawan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. diperkirakan km. Pembangunan tersebut dilakukan dengan kerja paksa
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah perkembangan jalan di Indonesia yang tercatat dalam sejarah bangsa adalah pembangunan jalan Daendles pada zaman Belanda, yang dibangun dari Anyer di Banten sampai
Lebih terperinciJurusan Teknik Sipil FT UNS REKAMAN
Halaman 1 / 36 Nama Dosen : Ir. Djoko Sarwono, MT, dkk Jurusan : Teknik Sipil NIP : 19600415 199201 1001, dll Fakultas : Teknik Mata Kuliah : Perkerasan Jalan Raya ( PJR ) / SKS : 3 Kode MK : TKS 12393
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam campuran beraspal, aspal berperan sebagai pengikat atau lem antar partikel
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Campuran beraspal adalah suatu kombinasi campuran antara agregat dan aspal. Dalam campuran beraspal, aspal berperan sebagai pengikat atau lem antar partikel agregat, dan agregat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, Indonesia sedang giatnya melaksanakan pembangunan, salah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, Indonesia sedang giatnya melaksanakan pembangunan, salah satu diantaranya adalah pembangunan jalan raya. Pada awalnya jalan hanya berupa jejak manusia
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
Mata Kuliah : Struktur Beton bertulang Kode Mata Kuliah : MKT 1303 SKS : 3(3-0) Waktu Pertemuan : 150 Menit SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) A. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan umum mata kuliah Mahasiswa dapat
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Teknologi Bahan Konstruksi Kode Mata Kuliah : MKT 1106 SKS : 2(2-0) Waktu Pertemuan : 100 Menit A. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran umum mata kuliah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan merupakan prasarana yang sangat penting dalam aksessibilitas untuk melakukan pergerakan atau mobilisasi baik orang maupun barang, selain itu jalan raya berperan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
Mata Kuliah : Rekayasa Jalan Rel Kode Mata Kuliah : MKK 1314 SKS : 2(2-0) Waktu Pertemuan : 100 Menit SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) A. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran umum mata kuliah Setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan dan pertumbuhan penduduk sangat pesat yang diiringi dengan peningkatan mobilitas penduduk. Salah satu prasarana transportasi adalah jalan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada bidang transportasi adalah pembangunan sarana dan prasarana berupa jalan yang sangat penting bagi suatu daerah atau wilayah sehingga dapat saling
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak diantara
BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak diantara lapisan tanah dasar dan roda kendaraan yang berfungsi memberikan pelayanan kepada sarana transportasi,
Lebih terperinciANALISIS KORELASI ANTARA MARSHALL STABILITY DAN ITS (Indirect Tensile Strength) PADA CAMPURAN PANAS BETON ASPAL. Tugas Akhir
ANALISIS KORELASI ANTARA MARSHALL STABILITY DAN ITS (Indirect Tensile Strength) PADA CAMPURAN PANAS BETON ASPAL Tugas Akhir Guna melengkapi persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil diajukan
Lebih terperinciPENERAPAN SPESIFIKASI TEKNIK UNTUK PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON. Disampaikan dalam Pelatihan : Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton
PENERAPAN SPESIFIKASI TEKNIK UNTUK PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON Disampaikan dalam Pelatihan : Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton 4.1. PENGERTIAN UMUM 4.1.1. Pendahuluan Empat elemen kompetensi
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN SEMEN PORTLAND DAN FLY ASH SEBAGAI FILLER PADA ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC-WC)
ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN SEMEN PORTLAND DAN FLY ASH SEBAGAI FILLER PADA ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC-WC) Michael Christianto Tanzil Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkerasan jalan raya dibagi menjadi dua jenis yaitu perkerasan kaku (Rigid Pavement) dan perkerasan lentur (flexible Pavement) dan pada perkerasan lentur terdapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengaruh dan Kualitas Drainase Jalan Raya Drainase jalan raya adalah pengeringan atau pengendalian air dipermukaan jalan yang bertujuan untuk menghindari kerusakan pada badan
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL viii DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xi ABSTRAK xii ABSTRACT xiii BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciB U K U A J A R. Mata Kuliah : Rekayasa Jalan 2 (Perkerasan Jalan) SKS : 1 Semester : 4 Program Studi : Diploma III Jurusan Teknik Sipil
0 B U K U A J A R Mata Kuliah : Rekayasa Jalan 2 (Perkerasan Jalan) SKS : 1 Semester : 4 Program Studi : Diploma III Jurusan Teknik Sipil Oleh: Ir. Didik Purwadi, MT FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sehingga memberikan kenyamanan kepada pengemudi selama masa pelayanan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan lain. Jalan berperan penting dalam pertumbuhan sosial dan ekonomi suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Campuran beraspal adalah suatu kombinasi campuran antara agregat dan aspal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Campuran beraspal adalah suatu kombinasi campuran antara agregat dan aspal. Dalam campuran beraspal, aspal berperan sebagai pengikat atau lem antar partikel agregat, dan agregat
Lebih terperinciKARAKTERISTIK MARSHALL DENGAN BAHAN TAMBAHAN LIMBAH PLASTIK PADA CAMPURAN SPLIT MASTIC ASPHALT (SMA)
KARAKTERISTIK MARSHALL DENGAN BAHAN TAMBAHAN LIMBAH PLASTIK PADA CAMPURAN SPLIT MASTIC ASPHALT (SMA) Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya
Lebih terperinciPERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR RUAS JALAN PARINGIN- MUARA PITAP KABUPATEN BALANGAN. Yasruddin¹)
73 INFO TEKNIK, Volume 12 No. 1, Juli 2011 PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR RUAS JALAN PARINGIN- MUARA PITAP KABUPATEN BALANGAN Yasruddin¹) Abstrak Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang sangat
Lebih terperinciKARAKTERISTIK MARSHALL ASPHALT CONCRETE-BINDER COURSE (AC-BC) DENGAN MENGGUNAKAN LIMBAH BETON SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR
KARAKTERISTIK MARSHALL ASPHALT CONCRETE-BINDER COURSE (AC-BC) DENGAN MENGGUNAKAN LIMBAH BETON SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR Senja Rum Harnaeni 1), Isyak Bayu M 2) 1) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan untuk menunjang dan menggerakkan bidang bidang kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan merupakan salah satu prasarana transportasi darat yang sangat dibutuhkan untuk menunjang dan menggerakkan bidang bidang kehidupan lainnya, terutama bidang perekonomian.
Lebih terperinciPERBANDINGAN KONSTRUKSI PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASURUAN- PILANG KABUPATEN PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
PERBANDINGAN KONSTRUKSI PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASURUAN- PILANG KABUPATEN PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR Oleh : Andini Fauwziah Arifin Dosen Pembimbing : Sapto Budi
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Aspal Beton Aspal Beton merupakan salah satu jenis lapis perkerasan lentur. Jenis perkerasan ini merupakan campuran merata antara agregat dan aspal sebagai bahan pengikat pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan raya adalah salah satu infrastruktur yang sangat penting dalam perkembangan suatu negara karena dengan jalan yang baik proses perekonomian suatu negara akan berjalan
Lebih terperinciKERUSAKAN YANG TIMBUL PADA JALAN RAYA AKIBAT BEBAN ANGKUTAN YANG MELEBIHI DARI YANG DITETAPKAN
KERUSAKAN YANG TIMBUL PADA JALAN RAYA AKIBAT BEBAN ANGKUTAN YANG MELEBIHI DARI YANG DITETAPKAN Abstrak: Permukaan perkerasan jalan raya yang telah dibangun perlu dipelihara agar tetap mulus untuk memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang merupakan sebagai negara yang berkembang,sedang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia yang merupakan sebagai negara yang berkembang,sedang giatnya untuk melaksanakan pembangunan, salah satu diantaranya adalah pembangunan jalan raya. Pada awalnya
Lebih terperinciPerbandingan Kekerasan Kaku I Gusti Agung Ayu Istri Lestari 128
ABSTRAKSI GaneÇ Swara Vol. 7 No.1 Maret 2013 PERBANDINGAN PERKERASAN KAKU DAN PERKERASAN LENTUR I GUSTI AGUNG AYU ISTRI LESTARI Fak. Teknik Univ. Islam Al-Azhar Mataram Perkerasan jalan merupakan suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pekerasan Jalan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pekerasan Jalan Perkerasan jalan merupakan konstruksi yang berfungsi untuk melindungi tanah dasar (subgrade) dan lapisan-lapisan pembentuk perkerasan lainnya supaya tidak mengalami
Lebih terperinciGARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)
Mata Kuliah Kode/Bobot Deskripsi Singkat : Rekayasa Jalan : TSP-214/3 SKS Tujuan Instruksional Umum : GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) : mata kuliah ini terdiri dari dua bagian utama yaitu perancangan
Lebih terperinciDR. EVA RITA UNIVERSITAS BUNG HATTA
PERKERASAN JALAN BY DR. EVA RITA UNIVERSITAS BUNG HATTA Perkerasan Jalan Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,sebagai berikut :
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aspal Menurut Sukirman, (2007), aspal didefinisikan sebagai material perekat berwarna hitam atau coklat tua, dengan unsur utama bitumen. Aspal dapat diperoleh di alam ataupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan hal tersebut mengakibatkan peningkatan mobilitas penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan dan pertumbuhan penduduk sangat pesat. Seiring dengan hal tersebut mengakibatkan peningkatan mobilitas penduduk sehingga muncul banyak kendaraan-kendaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam aktivitas perekonomian di bidang transportasi. Sebab dapat menjamin
BAB I PENDAHULUAN I.1 UMUM Jalan merupakan prasarana transportasi yang mempunyai peranan penting dalam aktivitas perekonomian di bidang transportasi. Sebab dapat menjamin kelancaran arus barang dan manusia.
Lebih terperinciANALISA PENYEBAB KERUSAKAN PADA KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN ANTARA BECORA-KULUHUN DI KOTA DILI TIMOR-LESTE.
ANALISA PENYEBAB KERUSAKAN PADA KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN ANTARA BECORA-KULUHUN DI KOTA DILI TIMOR-LESTE. João Paulo De Almeida Falcão Rodrigués 03111007 ABSTRAK Jalan Becora Culuhun di Kota Dili Timor-Leste,
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode Mata Kuliah : MKT 1108 SKS : 3(3-0) Waktu Pertemuan : 150 Menit SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) A. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran umum mata kuliah Memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agregat, dan agregat berperan sebagai tulangan. Sifat-sifat mekanis aspal dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 UMUM Campuran beraspal adalah suatu kombinasi campuran antara agregat dan aspal. Dalam campuran beraspal,aspal berperan sebagai pengikat atau lem antar partikel agregat, dan agregat
Lebih terperinciAgus Fanani Setya Budi 1, Ferdinan Nikson Liem 2, Koilal Alokabel 3, Fanny Toelle 4
STUDI KOMPARASI PENGARUH VARIASI PENGGUNAAN NILAI KONSTANTA ASPAL RENCANA TERHADAP NILAI STABILITAS PADA CAMPURAN ASPAL BETON (HRSWC) TERHADAP KARAKTERISTIK UJI MARSHALL Agus Fanani Setya Budi 1, Ferdinan
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH TUMBUKAN PEMADATAN BENDA UJI TERHADAP BESARAN MARSHALL CAMPURAN BERASPAL PANAS BERGRADASI MENERUS JENIS ASPHALT CONCRETE (AC)
PENGARUH PEMADATAN BENDA UJI TERHADAP BESARAN MARSHALL CAMPURAN BERASPAL PANAS BERGRADASI MENERUS JENIS ASPHALT CONCRETE (AC) Kiftheo Sanjaya Panungkelan Oscar H. Kaseke, Mecky R. E. Manoppo Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkerasan jalan yang sering digunakan saat ini terdiri dari dua macam perkerasan yaitu perkerasan kaku dan perkerasan lentur. Sedangkan sebagian besar dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi pada zaman sekarang,
BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Peningkatan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi pada zaman sekarang, terutama di daerah perkotaan terus memacu pertumbuhan aktivitas penduduk. Dengan demikian, ketersediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan merupakan infrastruktur dasar dan utama dalam menggerakan roda perekonomian nasional dan daerah, mengingat penting dan strategisnya fungsi jalan untuk mendorong
Lebih terperinciUji Kelayakan Agregat Dari Desa Galela Kabupaten Halmahera Utara Untuk Bahan Lapis Pondasi Agregat Jalan Raya
Uji Kelayakan Agregat Dari Desa Galela Kabupaten Halmahera Utara Untuk Bahan Lapis Pondasi Agregat Jalan Raya Sandro Carlos Paulus Kumendong Oscar H. Kaseke, Sompie Diantje Universitas Sam Ratulangi Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konstruksi Perkerasan Lentur Konstruksi perkerasan lentur terdiri dari lapisan-lapisan yang diletakkan di atas tanah yang telah dipadatkan. Lapisan-lapisan itu berfungsi untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu atau beberapa lapis perkerasan dari bahan-bahan yang diproses, dimana
BAB I PENDAHULUAN I.1. UMUM Perkerasan dan struktur perkerasan merupakan struktur yang terdiri dari satu atau beberapa lapis perkerasan dari bahan-bahan yang diproses, dimana fungsinya untuk mendukung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konstruksi Perkerasan Lentur Konstruksi perkerasan lentur (flexible pavement) yaitu perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat. Konstruksi perkerasan lentur terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi darat adalah salah satu pilihan yang banyak diminati di Indonesia jika dibandingkan dengan transportasi lainnya. Maka prasana transportasi darat harus memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan infrastruktur dasar dan utama dalam menggerakkan roda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan merupakan infrastruktur dasar dan utama dalam menggerakkan roda perekonomian nasional dan daerah. Kerusakan jalan di Indonesia umumnya disebabkan oleh pembebanan
Lebih terperinciSTUDI PENENTUAN JOB MIX DESAIN PERKERASAN LENTUR DENGAN MEMANFAATKAN ASPAL DAUR ULANG / RAP (RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT) ABSTRAK
STUDI PENENTUAN JOB MIX DESAIN PERKERASAN LENTUR DENGAN MEMANFAATKAN ASPAL DAUR ULANG / RAP (RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT) Nama: Choliq Aufar Nugraha NIM: 03111098 Dosen Pmbimbing: Adhi Muhtadi, ST, SE,
Lebih terperinciKEUNTUNGAN DAN KERUGIAN FLEXIBLE PAVEMENT DAN RIGID PAVEMENT. Oleh : Dwi Sri Wiyanti
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN FLEXIBLE PAVEMENT DAN RIGID PAVEMENT Oleh : Dwi Sri Wiyanti Abstract Pavement is a hard structure that is placed on the subgrade and functionate to hold the traffic weight that
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU JALAN BARU PADA PROYEK JALAN SURAMADU SISI MADURA
Spectra Nomor Volume VI Juli 008: -7 STUDI PERBANDINGAN PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU JALAN BARU PADA PROYEK JALAN SURAMADU SISI MADURA Kamidjo Rahardjo Dosen Teknik Sipil FTSP ITN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kerusakan jalan yang terjadi di berbagai daerah saat ini merupakan permasalah yang sangat kompleks dan kerugian yang diderita sungguh besar terutama bagi pengguna
Lebih terperinciPENGGUNAAN ABU BATU KAPUR DESA BUHUT JAYA KABUPATEN KAPUAS SEBAGAI TAMBAHAN FILLER
PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 153 PENGGUNAAN ABU BATU KAPUR DESA BUHUT JAYA KABUPATEN KAPUAS SEBAGAI TAMBAHAN FILLER PADA CAMPURAN HOT ROLLED SHEET-BASE (HRS-BASE) Oleh: Hendri Agung 1), Supiyan 2),
Lebih terperinciTINGKAT KEMUDAHAN MEMENUHI SPESIFIKASI PADA BERBAGAI JENIS CAMPURAN PANAS ASPAL AGREGAT.
Jurnal Rancang Sipil Volume 2 Nomor 1, Juni 2013 90 TINGKAT KEMUDAHAN MEMENUHI SPESIFIKASI PADA BERBAGAI JENIS CAMPURAN PANAS ASPAL AGREGAT Raden Hendra Ariyapijati Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciKamidjo Rahardjo Dosen Teknik Sipil FTSP ITN Malang ABSTRAKSI
STUDI PERBANDINGAN NILAI KARAKTERISTIK CAMPURAN SPLIT MASTIC ASPHALT (SMA) MENGGUNAKAN AGREGAT SUNGAI GRINDULU, SUNGAI LESTI, DAN BENGAWAN SOLO UNTUK LALULINTAS SEDANG Kamidjo Rahardjo Dosen Teknik Sipil
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN KAKU DENGAN METODE BINA MARGA 2013 DAN AASHTO 1993 (STUDI KASUS JALAN TOL SOLO NGAWI STA
ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN KAKU DENGAN METODE BINA MARGA 2013 DAN AASHTO 1993 (STUDI KASUS JALAN TOL SOLO NGAWI STA 0+900 2+375) Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH ABU SERBUK KAYU SEBAGAI MATERIAL PENGISI CAMPURAN LATASTON TIPE B
PEMANFAATAN LIMBAH ABU SERBUK KAYU SEBAGAI MATERIAL PENGISI CAMPURAN LATASTON TIPE B Sabaruddin Fakultas Teknik Universitas Khairun Kampus Gambesi Kotak Pos 53 - Ternate 97719 Ternate Selatan Telp. (0921)
Lebih terperinciPENGGUNAAN RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT
PENGGUNAAN RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT (RAP) SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF CAMPURAN LAPIS PONDASI ATAS / CEMENT TREATED BASE (CTB) DENGAN PERBANDINGAN PERSENTASE SEMEN Nama: Gery Perdana Putra Pesambe NIM: 03112060
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkerasan jalan merupakan suatu lapis perkerasan yang berada diantara permukaan tanah dengan roda kendaraan yang berfungsi memberikan rasa aman, nyaman dan ekonomis
Lebih terperinciJurnal Sipil Statik Vol.3 No.4 April 2015 ( ) ISSN:
KAJIAN PERBEDAAN KINERJA CAMPURAN BERASPAL PANAS ANTARA JENIS LAPIS TIPIS ASPAL BETON-LAPIS AUS (HRS-WC) BERGRADASI SENJANG DENGAN YANG BERGRADASI SEMI SENJANG Giavanny Hermanus Oscar H. Kaseke, Freddy
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stone Matrix Asphalt atau disebut Split Mastic Asphalt (SMA) telah dikenal sejak pertengahan era tahun 1960-an di Jerman, merupakan jenis campuran beraspal panas yang
Lebih terperinciPENGGUNAAN LIMBAH HANCURAN GENTENG SEBAGAI ALTERNATIF AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN HOT ROLLED ASPHALT
PENGGUNAAN LIMBAH HANCURAN GENTENG SEBAGAI ALTERNATIF AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN HOT ROLLED ASPHALT Irwanto Sinaga NRP : 0221038 Pembimbing : Prof. Ir. Bambang Ismanto S, M.Sc, Ph.D FAKULTAS TEKNIK JURUSAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang memiliki peranan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang memiliki peranan yang sangat penting. Di Indonesia sendiri, transportasi merupakan sarana penunjang berbagai aspek
Lebih terperinciKAJIAN KINERJA CAMPURAN BERASPAL PANAS JENIS LAPIS ASPAL BETON SEBAGAI LAPIS AUS BERGRADASI KASAR DAN HALUS
KAJIAN KINERJA CAMPURAN BERASPAL PANAS JENIS LAPIS ASPAL BETON SEBAGAI LAPIS AUS BERGRADASI KASAR DAN HALUS Prylita Rombot Oscar H. Kaseke, Mecky R. E. Manoppo Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Lapis Aspal Beton Aspal beton adalah suatu lapisan pada konstruksi perkerasan jalan raya yang terdiri dari campuran aspal dan agregat yang mempunyai gradasi menerus yang dicampur,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jalan sebagai salah satu prasarana transportasi merupakan unsur penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalan sebagai salah satu prasarana transportasi merupakan unsur penting pada pengembangan kehidupan dalam memajukan kesejahteraan masyarakat. Jalan dikembangkan melalui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan merupakan infrastruktur dasar dan utama untuk menggerakkan roda perekonomian nasional, hal ini karena jalan memiliki peran penting dan strategis untuk mendorong
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN ABU TERBANG BATUBARA SEBAGAI BAHAN PENGISI TERHADAP MODULUS RESILIEN BETON ASPAL LAPIS AUS
PENGARUH PENGGUNAAN ABU TERBANG BATUBARA SEBAGAI BAHAN PENGISI TERHADAP MODULUS RESILIEN BETON ASPAL LAPIS AUS M. Zainul Arifin Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jln. Mayjen Haryono
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI RATIO FILLER-BITUMEN CONTENT PADA CAMPURAN BERASPAL PANAS JENIS LAPIS TIPIS ASPAL BETON-LAPIS PONDASI GRADASI SENJANG
PENGARUH VARIASI RATIO FILLER-BITUMEN CONTENT PADA CAMPURAN BERASPAL PANAS JENIS LAPIS TIPIS ASPAL BETON-LAPIS PONDASI GRADASI SENJANG Fergianti Suawah O. H. Kaseke, T. K. Sendow Fakultas Teknik, Jurusan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
Mata Kuliah : Rekayasa Jembatan Kode Mata Kuliah : MPB 1415 SKS : 2(2-0) Waktu Pertemuan : 100 Menit SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) A. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran umum mata kuliah Setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aspal sebagai salah satu bahan bitumen atau perekat untuk konstruksi jalan sudah lama digunakan secara luas dalam konstruksi jalan raya. Hal ini disebabkan aspal memiliki
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian B. Rumusan Masalah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, pertumbuhan ekonomi di suatu daerah juga semakin meningkat. Hal ini menuntut adanya infrastruktur yang cukup memadai
Lebih terperinciNILAI KEHANCURAN AGREGAT (AGGREGATE CRUSHING VALUE) PADA CAMPURAN ASPAL
NILAI KEHANCURAN AGREGAT (AGGREGATE CRUSHING VALUE) PADA CAMPURAN ASPAL M. Aminsyah Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Andalas Abstrak Dalam rangka peningkatan dan pengembangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkerasan Jalan Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan ikat yang digunakan untuk melayani beban lalulintas. Agregat yang dipakai antara lain adalah batu pecah,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berdasarkan pada penelitian penulis yang berjudul Perbandingan Tebal Perkerasan Lentur Metode Manual Desain Perkerasan 2013 dengan Metode AASHTO 1993 (Studi Kasus: Jalur JLS Ruas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aspal merupakan bahan pengikat dalam campuran perkerasan lentur, aspal juga mengurangi instrusi air masuk ke dalam lapisan perkerasan. Aspal yang digunakan untuk perkerasan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. melebihi daya dukung tanah yang diijinkan (Sukirman, 1992).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkerasan Jalan Perkerasan jalan adalah suatu lapisan yang berada di atas tanah dasar yang sudah dipadatkan, dimana fungsi dari lapisan ini adalah memikul beban lalu lintas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan kebutuhan hidup dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan kebutuhan hidup dan berkomunikasi dengan sesama. Berdasarkan kebutuhan manusia akan pentingnya berkomunikasi maka jalan merupakan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK CAMPURAN HOT ROLLED SHEET WEARING COARSE (HRS WC) PADA PEMADATAN DI BAWAH SUHU STANDAR
KARAKTERISTIK CAMPURAN HOT ROLLED SHEET WEARING COARSE (HRS WC) PADA PEMADATAN DI BAWAH SUHU STANDAR Heryanto dan Sondang Sylvia Manurung Fakultas Teknik Universitas Panca Bhakti Abstrak: Hot Rolled Sheet-Wearing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun makin meningkat. Laston (Asphalt Concrete, AC) yang dibuat sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aspal beton (Laston) sebagai bahan untuk konstruksi jalan sudah lama dikenal dan digunakan secara luas dalam pembuatan jalan. Penggunaannya pun di Indonesia dari tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan dan pertumbuhan penduduk sangat pesat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan dan pertumbuhan penduduk sangat pesat. Seiring dengan hal tersebut, peningkatan mobilitas penduduk mengakibatkan banyak kendaraan-kendaraan
Lebih terperinciTeknik Sipil Itenas No. x Vol. xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Agustus 2015
Reka Racana Teknik Sipil Itenas No. x Vol. xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Agustus 2015 PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR MENGGUNAKAN MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN Nomor 02/M/BM/2013 FAHRIZAL,
Lebih terperinciPENGARUH GRADASI AGREGAT TERHADAP KEDALAMAN ALUR RODA PADA CAMPURAN BETON ASPAL PANAS
PENGARUH GRADASI AGREGAT TERHADAP KEDALAMAN ALUR RODA PADA CAMPURAN BETON ASPAL PANAS Dwinanta Utama Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unversitas Borobudur Jl. Raya Kali Malang No. 1,
Lebih terperincisampai ke tanah dasar, sehingga beban pada tanah dasar tidak melebihi daya
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konstruksi Perkerasan Jalan Konstruksi perkerasan jalan adalah lapisan yang terletak di atas tanah dasar yang berfungsi untuk mendukung beban lalulintas dan meneruskannya sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang, sampai ditemukannya kendaraan bermotor oleh Gofflieb Daimler dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Perkerasan jalan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat ditemukan pertama kali di Babylon pada tahun 625 SM, tetapi perkerasan jenis ini tidak berkembang,
Lebih terperinciPOKOK BAHASAN II KLASIFIKASI TANAH DASAR (SUBGRADE) DENGAN CARA AASHTO
15 POKOK BAHASAN II KLASIFIKASI TANAH DASAR (SUBGRADE) DENGAN CARA AASHTO 2.1 Pendahuluan Tanah merupakan material yang sangat bervariasi sifat-sifat teknisnya. Mahasiswa harus mampu memilih material tanah
Lebih terperinciPerbandingan Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Metode Bina Marga 2011 Dengan Metode Jabatan Kerja Raya Malaysia 2013
Reka Racana Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Sipil Itenas No.x Vol. xx Agustus 2014 Perbandingan Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Metode Bina Marga 2011 Dengan Metode Jabatan Kerja Raya
Lebih terperinciJurnal Sipil Statik Vol.3 No.12 Desember 2015 ( ) ISSN:
PENGARUH JUMLAH KANDUNGAN FRAKSI BAHAN PENGISI TERHADAP KRITERIA MARSHALL PADA CAMPURAN BERASPAL PANAS JENIS LAPIS ASPAL BETON-LAPIS AUS BERGRADASI HALUS Windy J. Korua Oscar H. Kaseke, Lintong Elisabeth
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Aspal Beton Menurut Sukirman (1999) aspal beton merupakan salah satu jenis lapis perkerasan konstruksi perkerasan lentur. Jenis perkersana ini merupakan campuran merata antara
Lebih terperinciDjoko Sulistiono, Amalia FM, Yuyun Tajunnisa Laboratorium Uji Material Program Diploma Teknik Sipil FTSP ITS ABSTRAK
Tinjauan Teknis dan Ekonomi Penggunaan Aspal Beton dan Hot Rolled Sheet Sebagai Bahan Pelapisan Ulang Permukaan Jalan ( Kasus Ruas Widang Gresik Sta 7+150 s/d Sta 10+200 ) Djoko Sulistiono, Amalia FM,
Lebih terperinci