PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN MC DONALDS CABANG TASIKMALAYA

Transkripsi

1 Jurnal Ilmiah Kopertis Wilayah IV PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN MC DONALDS CABANG TASIKMALAYA Yuyun Rachmayuniawati Universitas Nasional Pasim ABSTRACT - This study aims to determine; (1) How to Discipline Employees Work on Mc'Donalds Branch Tasikmalaya. (2). How Organizational Culture on Employees Mc'Donalds Branch Tasikmalaya. (3). How Mc'Donalds Employee Performance at Branch Tasikmalaya. (4). How much influence on the Performance of the Work Discipline Branch Mc'Donalds Tasikmalaya. (5). How big is the influence of organizational culture on the performance Mc'Donalds Branch Tasikmalaya. (6). How much influence Work Discipline and Cultural Organization jointly (simultaneously) on the Performance of the Mc'Donalds Branch Tasikmalaya. Author of the research methods used in this research is descriptive and associative. the unit of analysis of this study are employees in Tasikmalaya Branch Mc'Donalds 36 people who constitute the study population. The conclusion of this study include: Work Discipline effect on the performance of Mc'Donalds Employees are supported by the large number of research 3,026 t> t table of so that H0 rejected and HI accepted (accepted hypothesis), Organizational Culture influence on Employee Performance at Mc ' Donalds at backed by large numbers of research t> t table of so H0 is rejected and HI accepted (accepted hypothesis)., influences of the Work Discipline and Cultural Organization jointly (simultaneously) on the performance of the Employee Mc ' Donalds at 0,45. Keywords : Work Discipline, Organizational Culture and Performance ABSTRAK - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) Bagaimana Disiplin Kerja pada Karyawan Mc Donalds Cabang Tasikmalaya. (2). Bagaimana Budaya Organisasi pada Karyawan Mc Donalds Cabang Tasikmalaya. (3). Bagaimana Kinerja pada Karyawan Mc Donalds Cabang Tasikmalaya. (4). Seberapa besar pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja pada Mc Donalds Cabang Tasikmalaya. (5). Seberapa besar pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja pada Mc Donalds Cabang Tasikmalaya. (6). Seberapa besar pengaruh Disiplin Kerja dan Budaya Organisasi secara bersama-sama (simultan) terhadap Kinerja pada Mc Donalds Cabang Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif. unit analisis dari penelitian ini adalah karyawan di Mc Donalds Cabang Tasikmalaya sebanyak 36 orang yang merupakan populasi penelitian. Kesimpulan penelitian ini diantaranya: Disiplin Kerja berpengaruh terhadap Kinerja pada Karyawan Mc Donalds sebesar yang didukung oleh besarnya angka t penelitian 3,026 > t tabel sebesar 2,032 sehingga H0 ditolak dan HI diterima (hipotesis diterima), Budaya Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja pada Karyawan Mc Donalds sebesar yang didukung oleh besarnya angka t penelitian 2,412 > t tabel sebesar 2,0323 sehingga H0 ditolak dan HI diterima (hipotesis diterima)., Terdapat pengaruh Disiplin Kerja dan Budaya Organisasi secara bersama-sama (simultan) terhadap Kinerja pada Karyawan Mc Donalds sebesar Kata kunci : Disiplin Kerja, Budaya Organisasi, dan Kinerja 60 Tekno Efisiensi Vol.2 No. 1 April 2017

2 I. PENDAHULUAN Organisasi merupakan sistem dan kegiatan manusia yang bekerja secara bersama. Sejalan dengan itu, organisasi dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hirarki otoritas dan tanggungjawab. Organisasi mempunyai tujuan tertentu yang struktur dan tujuannya saling berhubungan serta tergantung pada Budaya Organisasi manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi tersebut. Hal ini dapat dikatakan bahwa organisasi mempunyai tujuan agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.oleh sebab itu, organisasi mengharapkan para karyawan dapat berprestasi dan mampu menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif, sehingga karyawan tidak akan mengalami kejenuhan, kebosanan, dan malas bekerja yang mengakibatkan penurunan Kinerja. Kinerja karyawan yang menurun akan mengakibatkan kerugian pada organisasi (Listianto dan Setiaji, 2005:2). Kinerja karyawan adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiapkaryawan sebagai kinerja yang dihasilkan sesuai dengan perannya dalamperusahaan (Rivai, 2009:309). Pada setiap orang yang bekerja atau dalam suatu kelompok kerja, Kinerja selalu diharapkan bisa senantiasa baik kualitas dankuantitasnya. Untuk mendapatkan hasil itu sendiri haruslah didukung dengan penetapan tujuan dan di awali dengan perencanaan kerja yang rasional. Maksud penetapan tujuan perusahaan adalah menyusun sasaran-sasaran yang berguna tidakhanya sebagai pedoman mencapai tujuan, tetapi juga bisa menjadi sarana evaluasi kinerja pada akhir periode dan untuk mengelola keadaan pasca kerja selama periode tersebut (Setiyawan dan Waridin, 2006:184). Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Menurut Setiyawan dan Waridin (2006: ), faktor yang dapat mempengaruhi kinerja adalah disiplin kerja dan budaya organisasi. Menurut Setiyawan dan Waridin (2006:187), disiplin adalah suatu bentuk ketaatan terhadap aturan, baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah ditetapkan. Disiplin kerja pada dasarnya selalu diharapkan menjadi ciri setiap sumber daya manusia dalam organisasi, karena dengan kedisplinan organisasi akan berjalan dengan baik dan bisa mencapai tujuannya dengan baik pula (Setiyawan dan Waridin, 2006:189). Disiplin kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang disiplin dalam bekerja sejak berangkat, saat kerja dan saat kerja serta sesuai aturan dalam bekerja, biasanya akan memiliki kinerja yang baik. Budaya organisasi adalah satu wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara samar oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut merasakan, memikirkan, dan bereaksi terhadap lingkungannya yang beranekaragam (Kreitner dan Kinicki, 2005:79). Dalam setiap organisasi, budaya kerja selalu diharapkan baik karena baiknya budaya kerja akan berhubungan dengan berhasil atau tidaknya tujuan organisasi dicapai. Dengan budaya organisasi yang baik, biasanya organisasi akan mudah mengatasi masalah yang dihadapi dan bisa mencapai tujuan organisasi dengan mengandalkan kekuatan yang ada di organisasi (Setiyawan dan Waridin, 2006:190). Adanya budaya organisasi yang baik, biasanya dapat mempengaruhi kinerja karyawannya. Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Disiplin Kerja pada Mc Donalds Cabang Tasikmalaya. 2. Budaya Organisasi pada Mc Donalds Cabang Tasikmalaya. 3. Kinerja Pegawai pada Mc Donalds Cabang Tasikmalaya. 4. Besar pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Mc Donalds Cabang Tasikmalaya. Tekno Efisiensi Vol.2 No. 1 April

3 5. Besar pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai pada Mc Donalds Cabang Tasikmalaya. 6. Besar pengaruh Disiplin Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai secara simultan pada Mc Donalds Cabang Tasikmalaya. II. KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manjemen Sumber Daya Manusia menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2013 : 2) merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. 2. Disiplin Kerja Pengertian disiplin kerja menurut Sutrisno (2011:94) adalah Sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati norma-norma peraturan yang berlaku di sekitarnya. Sedangkan dimensi disiplin kerja menurut Sutrisno (2011:94) diantaranya adalah Taat terhadap aturan waktu, Taat terhadap peraturan perusahaan, Taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan, Taat terhadap peraturan lainnya. 3. Budaya Organisasi Sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi lain (Robbins, 2010:108). Menurut Robbins, (2010:271), yang merupakan dimensi dari budaya organisasi yaitu toleransi terhadap tindakan beresiko, arah, integrasi, dukungan manajemen, toleransi terhadap konflik, dan pola-pola Budaya Organisasi. 4. Kinerja Kinerja pegawai menurut Sedarmayanti (2009:51) adalah Prestasi Kerja, Pelaksanaan Kerja, Pencapaian Kerja, Unjuk Kerja Atau Penampilan Kerja. Dari beberapa teori yang dijabarkan diatas mengenai definisi kinerja, penulis mengunakan dimensi sebagai bahan acuan untuk mengisi data operasional variabel dari Sedarmayanti (2009:319) yang meliputi dimensi yaitu Quality of work (kualitas pekerjaan), Promptness (kecepatan), Initiative (prakarsa), Capability (kemampuan), Communication (Budaya Organisasi). 5. Pengaruh Disiplin Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pengaruh disiplin dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai dapat dilihat dari penelitian yang dilakukan oleh I Ketut Febri Ananta, dkk (2016) yang menerangkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Sebagian besar responden menyatakan bertanggungjawab atas tugas yang diamanatkan kepada dirinya. inilah menjadikan karyawan mempunyai disiplin yang tinggi. Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Sebagian besar karyawan berusaha menjaga dan mempertahankan ketenangan dan kenyamanan dalam bekerja, baik dengan rekan maupun pimpinan. Hal inilah yang menjadikan budaya organisasi cukup baik. Dalam setiap organisasi, budaya kerja selalu diharapkan baik karena baiknya budaya kerja akan berhubungan dengan berhasil atau tidaknya tujuan organisasi dicapai. Dengan budaya organisasi yang baik, biasanya organisasi akan mudah mengatasi masalah yang dihadapi dan bisa mencapai tujuan organisasi dengan mengandalkan kekuatan yang ada di organisasi. Adanya budaya organisasi yang baik, biasanya dapat mempengaruhi kinerja karyawannya. Pengaruh disiplin dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai dapat dilihat dari penelitian yang dilakukan oleh Radeswari, dkk (2013) dapat diambil kesimpulan bahwa budaya organisasi dan disiplin kerja secara simultan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada BKP Provinsi Riau. Dalam hal ini dapat ditunjukkan 62 Tekno Efisiensi Vol.2 No. 1 April 2017

4 bahwa pegawai selalu bertanggung jawab atas pekerjaaan yang telah diberikan oleh atasan, dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, berusaha memperkecil jumlah kesalahan dalam menyelesaikan pekerjaan, dapat menyelesaikan pekerjaan secara efektif dan efisien sesuai batas waktu yang telah ditetapkan, serta mampu menyelesaikan pekerjaan dengan hasil yang maksimal. III. METODE PENELITIAN 1. Desain Penelitian Menurut Sangadji dan Sopiah (2010:288) desain penelitian adalah rancangan utama penelitian yang menyatakan metode-metode dan prosedur-prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam pemilihan, pengumpulan dan analisis data. Desain penelitian yang digunakan penulis adalah desain asosiatif. Menurut Sugiyono (2005:14), desain asosiatif berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain. Metode penelitian dirancang melalui langkah-langkah penelitian dari operasional variabel, penentuan jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan diakhiri dengan rancangan pengujian hipotesis dan statistik. Langkah-langkah desain penelitian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian; 2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi; 3. Menetapkan rumusan masalah; 4. Menetapkan tujuan penelitian; 5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori; 6. Menetapkan konsep variable penelitian yang digunakan; 7. Menetapkan sumber data,teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data; 8. Melakukan analisis data; 9. Melakukan pelaporan hasil penelitian. 2. Unit Analisis Menurut Bambang S. Soedibjo (2013: 50), unit analisis adalah unit yang akan digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan karakteristik dari kumpulan objek yang lebih besar lagi. Karena penelitian ini bertujuan untuk meneliti Disiplin Kerja, Budaya Organisasi, dan Kinerja Pegawai pada Mc Donalds Cabang Tasikmalaya, maka unit analisisnya adalah pegawai pada Mc Donalds Cabang Tasikmalaya. 3. Data dan Sumber Data Menurut Sutopo (2006:56-57), Sumber data adalah tempat data diperoleh dengan menggunakan metode tertentu baik berupa manusia, artefak, ataupun dokumen. Adapun Sumber data yang digunakan dalam Penelitian ini adalah Sumber Data Primer. Sumber data Primer diperoleh secara langsung atau pertama kali dari sumber utama. Data ini meliputi jawaban atas pertanyaan dalam kuesioner yang diajukan pada responden dan hasil wawancara. 4. Operasional Variabel Operasional variabel dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: Variabel Definisi Variabel Indikator Disiplin Kerja (X1) Sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati norma-norma peraturan yang berlaku di sekitarnya. Sutrisno (2011:94) Taat terhadap aturan waktu Taat terhadap peraturan perusahaan Taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan Taat terhadap peraturan lainnya. Tekno Efisiensi Vol.2 No. 1 April

5 Budaya Organisasi (X2) Sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi lain (Robbins, 2006:208). Toleransi terhadap tindakan resiko Arah, integrasi Dukungan manajemen Toleransi terhadap konflik Pola pola komunikasi Kinerja (Y) Prestasi Kerja, Pelaksanaan Kerja, Pencapaian Kerja, Unjuk Kerja Atau Penampilan Kerja. Sedarmayanti (2009:51) Quality of work (kualitas pekerjaan) Promptness (kecepatan) Initiative (prakarsa) Capability (kemampuan) Communica-tion(komunikasi) 6. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini, analisis jalur (path analysis) digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat, dengan tujuan menerangkan akibat langsung dan akibat tidak langsung seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab terhadap variabel lainnya yang merupakan variabel akibat. Menurut Bambang S Soedibjo (2013:186), bahwa salah satu alat yang sangat popular untuk penelitian adalah analisis path (path Analisys) atau dikenal juga dengan analisis jalur. Dalam analisis jalur ini variabel yang dipengaruhi disebut variabel endogen dan variabel yang mempengaruhi disebut variabel eksogen. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel, dapat digambarkan sebagai berikut : X 1 Y X2 Path Analisis (Model) dari X 1, X 2 ke Y Hubungan antara X 1 dan X 2 adalah hubungan korelasional. Intensitas keeratan hubungan tersebut dinyatakan oleh besarnya koefisien korelasi r hubungan X 1 dan X 1 ke Y adalah hubungan kausal. Besarnya pengaruh langsung dari X 1 ke Y dan dari X 2 ke Y masing-masing dinyatakan oleh besarnya nilai numerik koefisien jalur p y x1 dan p yx2 Rumus : IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel X 1 dan variabel X 2 (variabel independen) secara parsial terhadap variabel Y (variabel dependen) adalah dengan melakukan pengujian SPSS yang hasilnya sebagai berikut: 64 Tekno Efisiensi Vol.2 No. 1 April 2017

6 Correlations X1 X2 Y X1 Pearson Correlation **.594 ** Sig. (2-tailed) N X2 Pearson Correlation.450 ** ** Sig. (2-tailed) N Y Pearson Correlation.594 **.546 ** 1 Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) X X a. Dependent Variable: Y Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja pada Mc Donalds Cabang Tasikmalaya secara parsial dapat dilihat dari pengaruh langsung, melalui hubungan korelatif dengan X 2 dan pengaruhnya secara total. a. Pengaruh Langsung = P yx1 x P yx1 = (0,437) x (0,437) = b. Melalui hubungan korelatif dengan X 2 = P yx1 x r x1x2 x P yx2 = (0,437) x (0,450) x (0,349) = c. Pengaruh X 1 secara total = = = 25,96% Dari angka tersebut dapat disimpulkan bahwa variable X1 berpengaruh secara parsial terhadap Y sebesar 0,1909. Sedangkan jika melalui hubungan korelatif dengan X2 didapatkan hasil 0,0686. Namun untuk pengaruh X1 secara total yaitu hasil penjumlahan antara pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung maka hasilnya menunjukan besarnya pengaruh X 1 terhadap Y secara total sebesar 0,2596 atau 25,96%. Tekno Efisiensi Vol.2 No. 1 April

7 Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja pada PT. Bina San Prima Tasikmalaya Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja pada Mc Donalds Cabang Tasikmalaya secara parsial dapat dilihat dari pengaruh langsung, melalui hubungan korelatif dengan X 1 dan pengaruhnya secara total. a. Pengaruh Langsung = P yx2 x P yx2 = (0,349) x (0,349) = b. Melalui hubungan korelatif dengan X 1 = P yx1 x r x1x2 x P yx2 = (0,437) x (0,450) x (0,349) = c. Pengaruh X 2 secara total = = = 19,04% Dari angka tersebut dapat disimpulkan bahwa variable X1 berpengaruh secara parsial terhadap Y sebesar 0,1218. Sedangkan jika melalui hubungan korelatif dengan X2 didapatkan hasil 0,0686. Namun untuk pengaruh X2 secara total yaitu hasil penjumlahan antara pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung maka hasilnya menunjukan besarnya pengaruh X 2 terhadap Y secara total sebesar 0,1904 atau 19, 04%. Pengaruh Disiplin Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja pada PT. Bina San Prima Tasikmalaya Untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh kedua variabel X (variabel independen) tersebut secara simultan terhadap variabel Y (variabel dependen) adalah dengan melakukan pengujian dengan koefisien determinasi (R 2 ) dengan melihat tabel Model Summary sebagai berikut: Tabel 4.32 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), X2, X1 Berdasarkan Model Summary di atas, maka besarnya pengaruh Disiplin Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja dapat dilihat dari R Square yaitu sebesar 0,450 atau 45%. Hal ini dibuktikan juga dengan penambahan besarnya pengaruh X 1 dan X 2 secara bersama-sama terhadap Y yaitu 0,1904+0,2596 = 0,45. Persamaan path analisis kedua variabel independen yaitu Disiplin Kerja dan kepuasaan terhadap Loyalitas ditunjukkan pada tabel 4.27 yang di ambil dari nilai beta maka didapat nilai persamaan struktural sebagai berikut : Y = 0,437X 1 + 0,349X 2 + Diagram jalur dari persamaan structural di atas adalah sebagai berikut : rx 1 X 2 0,450 X1 X2 PYX 1 0,437 PYX 2 0,349 Y 0, Tekno Efisiensi Vol.2 No. 1 April 2017

8 Berdasarkan persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa korelasi antara Disiplin Kerja (X1) dan Budaya Organisasi (X2) sebesar 0,45 atau 45%, dan variabel Disiplin Kerja berpengaruh terhadap Kinerja sebesar 0,437 atau 43,7%, kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas sebesar 0,349 atau 34,9%. Sedangkan variabel residu (gangguan) sebesar 0,550 atau 55%. V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Disiplin Kerja berpengaruh terhadap Kinerja pada Karyawan Mc Donalds sebesar 0,2596. Pengaruh X1 terhadap Y secara total yaitu hasil penjumlahan antara pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung. 2. Budaya Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja pada Karyawan Mc Donalds sebesar 0,1904 Pengaruh X2 terhadap Y secara total yaitu hasil penjumlahan antara pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung. 3. Terdapat pengaruh Disiplin Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja pada Karyawan Mc Donalds sebesar 0,450. Hal ini dibuktikan juga dengan penambahan besarnya pengaruh X 1 dan X 2 secara bersama-sama terhadap Y yaitu 0,1904+0,2596 = 0,45 B. Saran Berdasarkan temuan yang diperoleh, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Mc Donalds Tasikmalaya sebaiknya menerapkan aturan yang lebih ketat agar karyawan lebih disiplin. 2. Karyawan Mc Donalds disarankan dapat merubah budaya disiplin di dalam dan di luar lingkungan perusahaan, mulai dari atasan hingga bawahan. 3. Karyawan Mc Donalds disarankan meningkatkan Budaya Organisasi melalui peningkatan kualitas jasa diantaranya jasa antar jemput mobil karena itu merupakan salah satu strategi untuk menarik minat konsumen. 4. Karyawan Mc Donalds sebaiknya melaksanakan dengan sungguh-sungguh keseluruhan program sosialisasi budaya organisasi, agar tujuan dari penerapan budaya organisasi dan tujuan perusahaan dapat tercapai efektif. 5. Pimpinan dapat mengarahkan dan mengingatkan para karyawannya tentang pentingnya penerapan budaya organisasi di tempat kerja. Karyawan Mc Donalds disarankan meningkatkan Kinerja dengan mengetahui customer need, sehingga Mc Donalds Tasikmalaya akan dapat menerapkan strategi marketing mix yang sesuai untuk dapat meningkatkan dan menjaga Kinerja mereka. REFERENSI Anwar Prabu Mangkunegara Sumber Daya Manusia Perusahaan. Remaja Rosda karya: Bandung Bambang S. Soedibjo, 2013, Pengantar Metode Penelitian, STIE-STMIK Pasim, Bandung I Ketut Febri Ananta Pengaruh Disiplin Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Villa Mahapala Sanur-Denpasar. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 2. Kreitner, R. and Kinicki, A / Organizational Behavior. Fifth Edition. McGraw Hill. New York. Listianto, Tony dan Bambang Setiaji Tekno Efisiensi Vol.2 No. 1 April

9 Pengaruh Motivasi, Kepuasan, Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus di Lingkungan Pegawai Kantor PDAM Kota Surakarta). Diakses Tanggal 29 Agustus 2008 Radeswandri. Pengaruh Budaya Organisasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus pada Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau). Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi IVol 21 No. 2 Desember 2013 Rivai, Veithzal. & Sagala, E.J. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Robbins, Stephen. P Perilaku Organisasi (alih bahasa Drs. Benjamin Molan), Edisi Bahasa Indonesia, Klaten: PT INT AN SEJATI. Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja (3rd ed). Bandung: CV. Mandar Maju Setiyawan, Budi & Waridin. (2006). Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter Kariadi, Semarang: JRBI. Vol 2. No 2. Hal: Sutrisno, Edy Budaya Organisasi. Jakarta : Kencana, Sutopo Metodelogi Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS. 68 Tekno Efisiensi Vol.2 No. 1 April 2017