RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT ROTI SANDWICH ANEKA RASA OTOMATIS BERBASIS PLC (BAGIAN II) TUGAS AKHIR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT ROTI SANDWICH ANEKA RASA OTOMATIS BERBASIS PLC (BAGIAN II) TUGAS AKHIR"

Transkripsi

1 RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT ROTI SANDWICH ANEKA RASA OTOMATIS BERBASIS PLC (BAGIAN II) TUGAS AKHIR Oleh: ANDIN ISTIQOMATUL HUSNIA NIM PROGRAM STUDI D3 OTOMASI SISTEM INSTRUMENTASI DEPARTEMEN TEKNIK FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2016

2 LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT ROTI SANDWICH ANEKA RASA OTOMATIS BERBASIS PLC (BAGIAN II) TUGAS AKHIR Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Bidang Otomasi Sistem Instrumentasi Pada Departemen Teknik Fakultas Vokasi Universitas Airlangga Oleh : Andin Istiqomatul Husnia NIM Disetujui Oleh: Pembimbing Konsultan Akif Rahmatillah, S.T., M.T. NIP Franky Chandra Satria A, S.T., M.T. NIP ii

3 LEMBAR PENGESAHAN NASKAH TUGAS AKHIR Judul : Rancang Bangun Alat Pembuat Roti Sandwich Aneka Rasa Otomatis Berbasis PLC Penyusun : Andin Istiqomatul Husnia NIM : Pembimbing Konsultan : Akif Rahmatillah, S.T., M.T. : Franky Chandra Satria A, S.T., M.T. Tanggal Ujian : 4 Agustus 2016 Disetujui oleh : Pembimbing Konsultan Akif Rahmatillah, S.T., M.T. NIP Franky Chandra Satria A, S.T., M.T. NIP Mengetahui : Ketua Departemen Teknik Koordinator Program Studi D3 Otomasi Sistem Instrumentasi Ir. Dyah Herawatie, M.Si. NIP Winarno, S.Si., M.T. NIP iii

4 PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR Tugas Akhir ini tidak dipublikasikan, namun tersedia di perpustakaan dalam lingkungan universitas Airlangga. Diperkenankan untuk dipakai sebagai referensi kepustakaan, tetapi pengutipan seijin penulis dan harus menyebutkan sumber aslinya sesuai kebiasaan ilmiah. Dokumen tugas akhir ini merupakan hak milik Universitas Airlangga. iv

5 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Penyusunan naskah Tugas Akhir yang berjudul Rancang Bangun Alat Pembuat Roti Sandwich Aneka Rasa Otomatis Berbasis PLC ini tidak lepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Allah SWT yang telah memberikan ridho, hidayah dan anugerah yang luar biasa. 2. Prof. Dr. H. Mohammad Nasih, S.E., M.T., Ak selaku Rektor Universitas Airlangga Surabaya. 3. Ir. Dyah Herawatie, M.Si selaku Ketua Departemen Teknik, Fakultas Vokasi Universitas Airlangga 4. Bapak Winarno, S.Si., M.T selaku Koordinator Program Studi D3 Otomasi Sistem Instrumentasi Fakultas Vokasi Universitas Airlangga Surabaya. 5. Bapak Drs. Bambang Suprijanto, M.Si. selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktunya untuk memberi arahan dan menguji Tugas Akhir saya. 6. Bapak Akif Rahmatillah, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan, masukan, kepada saya sehingga terselesaikannya Proposal Proyek Akhir ini. v

6 7. Bapak Franky Chandra Satria A, S.T., M.T.., selaku Dosen Konsultan yang telah memberikan bimbingan dan motivasi hingga terselesaikannya Proposal Proyek Akhir ini. 8. Semua dosen program studi D3 Otomasi Sistem Instrumentasi yang telah memberikan ide baik dalam pembuatan mekanik, hardware dan software. 9. Mbk Nadia dan Pak Jemawan yang telah membantu dalam administrasi dan juga proses pembuatan alat saya. 10. Keluarga tercinta, Ayah, Ibu, Adik tersayang yang telah memberikan segenap do a dan dukungan kepada saya sehingga mampu menyelesaikan Proposal Proyek Akhir ini. 11. Teman-teman D3 Otomasi Sistem Instrumentasi 2013 yang telah memberikan motivas, hiburan, dan bantuan dalam mengerjakan Tugas Akhir. 12. Semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari bahwa naskah Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, untuk itu, kritik dan saran dari para pembaca sangat penulis harapkan demi kesempurnaan naskah Tugas Akhir ini. Surabaya, 15 Juli 2016 Penulis vi

7 Andin Istiqomatul Husnia, Rancang Bangun Alat Pembuat Roti Sandwich Aneka Rasa Otomatis Berbasis PLC (Bagian II). Tugas Akhir ini dibawah bimbingan Akif Rahmatillah, S.T., M.T. dan Franky Chandra Satria Arisgraha, S.T., M.T. Program Studi D3 Otomasi Sistem Instrumentasi, Departemen Teknik, Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga. ABSTRAK Proses produksi pada industri makanan dituntut untuk menghasilkan produk makanan yang praktis, cepat dan instan guna memudahkan para pelanggan dalam mengkonsumsi produk makanan tersebut tanpa harus memasakya terlebih dahulu. Selain itu, permintaan pasar yang semakin tinggi, mengharuskan para produsen makanan memberikan pelayanan lain berupa berbagai variasi produk baik bentuk, warna maupun rasa. Salah satu bentuk industri produk makanan praktis dan siap saji adalah pada industri pembuatan roti sandwich. Dengan berkembangnya teknologi industri makanan yang mengacu pada peningkatan efektifitas dan efisiensi produksi, maka industri roti sandwich harus mampu mengimbangi kemajuan tersebut. Salah satu bentuk teknologi yang sering diaplikasikan pada dunia industri termasuk makanan adalah PLC (Programmable Logic Controller). Berdasarkan teknologi tersebut, pada tugas akhir ini dirancang alat pembuat roti sandwich aneka rasa otomatis berbasis PLC. Diperlukan komponen pendukung agar sistem mampu bekerja secara optimal, diantaranya adalah motor DC, sensor photodiode, laser, dan solenoid. Alat pembuat roti sandwich ini dibangun menggunakan papan konveyor dan dilengkapi dengan sistem pengolesan berbagai variasi selai aneka rasa hingga penumpukan roti kembali yang mana proses tersebut berjalan secara berkesinambungan. Sensor photodiode digunakan untuk pendeteksi adanya roti, laser digunakan sebagai pemancar cahaya pada photodiode. Motor DC digunakan sebagai penggerak roti dan solenoid berfungsi sebagai pemberi selai. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, akurasi sistem pembuat roti sandwich aneka rasa berbasis PLC ini adalah 100%. Kata kunci: PLC (Programmable Logic Controller), roti sandwich, sensor photodiode. vii

8 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Manfaat... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Roti Sandwich PLC (Programmable Logic Controller) Prinsip Kerja PLC PLC OMRON SYSMAC CP1L Bagian-Bagian Umum PLC OMRON CP1L Port Terminal Input Output PLC OMRON CP1L Struktur Dasar PLC Central Prosesing Unit (CPU) Memory Input / Output Power Supply Relay Internal Simbol-Simbol Ladder Diagram CX Programmer Versi BAB III METODE PERANCANGAN Waktu dan tempat Perancangan Alat dan Bahan Perancangan Alat perancangan Bahan Peracangan Prosedur Perancangan Alat Sketsa Mekanik Plant Flowchart Software Perancangan Software Perancangan Program (Start Up CX-Progrrammer) Mengcompile Program Pengalamatan pada PLC viii

9 3.7 Analisis Data BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pembuatan Alat Hasil Pembuatan Software Sistem ON/OFF Sistem Pemberian Roti Lapisan Pertama Sistem Pemilihan Jenis Selai dan Pemberian Selai Sistem Penumpukan Roti Lapisan Kedua Hasil Pengamatan Data Pengujian Counter Pengujian Timer Pemberian Selai Analisis Sistem Keseluruhan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix

10 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Pengalamatan pada Input PLC Tabel 3.2 Internal Relay Tabel 3.3 Pengalamatan pada Output PLC Tabel 4.1 Pengujian Program Counter Tabel 4.2 Pengujian Program Timer Tabel 4.3 Hasil Analisis Sistem Keseluruhan x

11 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Roti Sandwich... 8 Gambar 2.2 Fungsi PLC Gambar 2.3 PLC mikro OMRON type CJ1M Gambar 2.4 PLC mini OMRON type CP1H Gambar 2.5 PLC large OMRON type CJ series Gambar 2.6 Bagian-Bagian Blok PLC Gambar 2.7 PLC OMRON Sysmac CP1L Gambar 2.8 Bagian-Bagian PLC OMRON Sysmac CP1L Gambar 2.9 Port Input Gambar 2.10 Port Output Gambar 2.11 Port power supply PLC Gambar 2.12 Instruksi Load Gambar 2.13 Intruksi Load Not Gambar 2.14 Intruksi AND Gambar 2.15 Intruksi AND Not Gambar 2.16 Intruksi OR Gambar 2.17 Intruksi OR Not Gambar 2.18 Intruksi Out Gambar 2.19 Intruksi Out Not Gambar 2.20 Intruksi Counter Gambar 2.21 Intruksi Timer Gambar 2.22 Tampilan Awal CX Programmer Ver Gambar 2.23 Tampilan CX Programmer Ver Gambar 3.1 Sketsa Mekanik Plant Gambar 3.2 Flowchart Software Gambar 3.3 Tampilan New Project Gambar 3.4 Tampilan Select and Setting PLC Gambar 3.5 Tampilan Diagram Workspace Gambar 3.6 Compile Program Gambar 3.7 Transfer Program Gambar 4.1 Motor pendorong roti Gambar 4.2 Motor pendorong roti Gambar 4.3 Valve selai 3 rasa (Strawbery, Jeruk, Melon) Gambar 4.4 Hasil Pembuatan Plant Gambar 4.5 Hasil Pembuatan Modul PLC OMRON CP1L Gambar 4.6 Hasil Pembuatan Panel Kontrol Plant Gambar 4.7 Ladder Diagram Sistem ON/OFF Gambar 4.8 Ladder Diagram Sistem Konveyor Gambar 4.9 Ladder Diagram Sistem Pemberian Roti Lapisan Pertama Gambar 4.10 Ladder Diagram Sistem Pemberian Roti Lapisan Pertama Secara Otomatis Gambar 4.11 Ladder Diagram Counter Jumlah Roti xi

12 Gambar 4.12 Ladder Diagram Sistem Pemilihan Jenis Selai dan Pemberian Selai Gambar 4.13 Ladder Diagram Sistem Penumpukan Roti Lapisan Kedua xii

13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan peradaban manusia yang semakin pesat menghantarkan pada berbagai dinamika kehidupan. Segala aspek kehidupan seakan-akan dimodernisasi oleh kemajuan teknologi. Kecanggihan teknologi yang ditawarkan mengarah pada peningkatan kemudahan dan kenyamanan para penggunanya, tidak terkecuali pada teknologi industri. Dalam dunia industri, sangat dituntut untuk memenuhi aspek-aspek produksi melalui penerapan teknologi sebagai bentuk usaha dalam mengakselerasi dan meningkatkan produktivitas suatu perusahaan, termasuk pada industri makanan. Proses produksi pada industri makanan dituntut untuk menghasilkan produk makanan yang praktis, cepat dan instan guna memudahkan para pelanggan dalam mengkonsumsi produk makanan tersebut tanpa harus memasakya terlebih dahulu. Hal ini didukung oleh hasil survei yang dilakukan oleh Nilsen tahun 2008, didapatkan data bahwa 69% masyarakat kota di Indonesia mengkonsumsi fast food, dengan rincian sebagai berikut: sebanyak 33% menyatakan sebagai makan siang, 25% makan malam, 9% menyatakan makanan selingan dan 2% memilih untuk makan pagi (Latifah, 2015). Selain itu, permintaan pasar yang semakin tinggi, mengharuskan para produsen makanan memberikan pelayanan lain berupa berbagai variasi 1

14 2 produk baik bentuk, warna maupun rasa. Salah satu bentuk industri produk makanan praktis dan siap saji adalah pada industri pembuatan roti sandwich. Roti sandwich atau yang lebih sering disebut roti isi merupakan salah satu jenis produk makanan yang seringkali dijadikan sebagai pengganti sarapan atau hidangan selingan (snack) untuk orang-orang yang tidak mempunyai cukup waktu untuk makan (Prihastuti, 2008). Produk makanan tinggi karbohidrat ini terbuat dari roti tawar atau gandum yang diolesi selai manis kemudian ditumpuk dengan roti tawar kembali. Namun, seiring dengan peningkatan pemenuhan kebutuhan gizi bagi para pelanggannya, industri olahan roti isi ini lambat laun mulai mengembangkan produknya dengan berbagai variasi isi seperti rasa manis, gurih, asin maupun pedas. Untuk meningkatkan aspek produksi, industri sandwich membutuhkan kecepatan, ketepatan serta kemampuan dalam memberikan variasi rasa dalam proses pembuatannya. Namun, hal tersebut seringkali diikuti dengan kebutuhan peralatan dan kecermatan dalam mengoperasikan berbagai alat yang berkaitan dalam proses produksi, mulai dari pemberian isi roti hingga proses pemotongan dan pengemasan. Pada industri roti sandwich dalam skala rumah tangga, membutuhkan keahlian, ketrampilan serta alat dan bahan yang cukup banyak dalam proses pembuatannya. Sehingga, seringkali industri roti sandwich membutuhkan banyak tenaga kerja untuk menjalankan serangkaian proses pembuatan roti tersebut. Dengan berkembangnya teknologi industri makanan yang mengacu pada peningkatan efektifitas dan efisiensi produksi, maka industri roti sandwich

15 3 harus mampu mengimbangi kemajuan tersebut. Salah satu bentuk teknologi yang sering diaplikasikan pada dunia industri termasuk makanan adalah PLC (Programmable Logic Controller). PLC merupakan salah satu jenis sistem kontrol yang mampu menjalankan dan mengontrol proses produksi secara kontinyu dan otomatis yang berkaitan erat pada blok-blok proses produksi guna meningkatkan kapasitas produksi suatu barang. Kegunaan PLC dibidang industri makanan sudah banyak diterapkembangkan diberbagai aspek produksi seperti sistem sortir, packing (pengepakan), labelling (pelabelan) dan sebagainya. Berdasarkan pada latar belakang diatas, penulis ingin merancang suatu sistem produksi roti sandwich yang mampu meningkatkan proses produksi baik kapasitas, efektifitas, maupun variasi roti sandwich sebagai bentuk pemenuhan permintaan akan kebutuhan fast food dimasyarakat. Dimana sistem kontrol alat yang akan dirancang berbasis PLC (Programmable Logic Controller) mampu mengontrol proses produksi secara kontinyu dan bertahap. Alat pembuat roti sandwich ini dibangun menggunakan papan konveyor dan dilengkapi dengan sistem pengolesan berbagai variasi selai aneka rasa hingga penumpukan roti kembali yang mana proses tersebut berjalan secara berkesinambungan. Dengan terciptanya alat pembuat roti sandwich aneka rasa otomatis berbasis PLC ini diharapkan mampu meningkatkan proses produksi dan diaplikasikan secara nyata di dunia industri makanan, terutama pada jenis produk sandwich. Selain itu diharapkan menjadi terobosan baru industri fast food yang berinovasi dalam

16 4 melayani penjualan secara otomatis melalui pemilihan jenis selai yang ditampilkan pada komputer sehingga pembeli dapat memilih roti sandwich sendiri secara cepat dan mudah. 1.2 Rumusan Masalah Dengan mengacu pada latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat diangkat dalam proyek akhir ini antara lain: a. Bagaimanakah program software pembuatan roti sandwich aneka rasa otomatis berbasis PLC (Programmable Logic Controller)? b. Bagaimana tingkat keberhasilan (akurasi) program software yang dibuat dari pembuat roti sandwich aneka rasa otomatis berbasis PLC (Programmable Logic Controller)? 1.3 Batasan Masalah Untuk menyederhanakan rancangan yang akan dibuat, maka batasan masalah dalam proyek akhir ini antara lain: a. Program software PLC ini menggunakan ladder diagram. b. Kapasitas volume selai yang dioleskan pada roti tawar menggunakan pengukuran kualitatif yang dihitung berdasarkan waktu. c. Karakteristik jenis selai yang digunakan sebagai pengisi roti berupa cairan kental.

17 5 1.4 Tujuan Sejalan dengan permasalahan tersebut, tujuan yang ingin kami capai dalam proyek akhir ini adalah: a. Membuat program software pembuat roti sandwich aneka rasa otomatis berbasis PLC. b. Mengetahui tingkat keberhasilan program software yang dihasilkan dari pembuat roti sandwich aneka rasa otomatis berbasis PLC. 1.5 Manfaat Adapun manfaat yang dapat diambil dalam proyek akhir ini adalah sebagai berikut: a. Bagi Mahasiswa Dapat mengembangkan kreativitas, kemandirian, serta menambah pengalaman dan pengetahuan. Selain itu, juga sebagai sarana berinovasi dalam mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi. b. Bagi Industri Roti Sandwich Diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu alat produksi yang mampu meningkatkan proses produksi roti sandwich yang mampu memberikan variasi rasa pada roti sandwich pada satu alat sehingga efisien. Selain itu, mampu mengurangi resiko kelalaian pekerja dalam pemberian variasi isi roti sandwich sesuai jumlah permintaan pasar serta mengurangi beban pekerja dalam memproduksi produk olahan roti sandwich.

18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisi tentang penjelasan teoritis dalam berbagai aspek yang akan mendukung ke arah analisis tugas akhir yang akan dibuat. Penjelasan teori yang akan dibahas yaitu mengenai roti sandwitch, PLC OMRON CP1L, struktur PLC, CX Programmer, dan intruksi timer, counter. 2.1 Roti Sandwich Sandwich adalah makanan yang dibuat dari bermacam-macam roti (bread) yang diiris (merupakan belahan tipis) dan diisi dengan berbagai isian. Pada umumnya sandwich disajikan sebagai hidangan selingan (snack) untuk orang-orang yang tidak mempunyai cukup waktu untuk makan, misalnya sebagai bekal orang yang bekerja, dalam perjalanan dan sebagainya (Prihastuti, 2008). Sandwich yang lengkap terdiri dari empat bagian utama yaitu: a. Roti (Bread) Roti yang dipergunakan untuk membuat sandwich disebut sandwich bread yang bentuknya segi empat. Namun demikian jenis roti yang lain juga dapat dipergunakan dalam pembuatan sandwich antara lain: frenchbread, toast bread, hamburger bun, hot dog bun dan lain-lain. (Subroto, 2003). 6

19 7 b. Olesan (Spread) Berupa bahan makanan yang lembek atau setengah kental yang dioleskan pada permukaan roti. Spread/olesan ini berfungsi untuk memberikan rasa, menambah kelembaban, sebagai pelekat, menambah gizi dan kesempurnaan pada sandwich. Spead yang dipergunakan harus lunak, mudah dioleskan dan tidak berair atau basah. Misalnya dapat menggunakan: butter, mentega atau mayonaise (Subroto, 2003). c. Isian (Filling) Filling adalah bahan makanan yang akan diletakkan atau diatur pada roti atau diantara kedua irisan roti yang dipergunakan untuk membuat sandwich. Pada umumnya nama sandwich disesuaikan dengan nama bahan makanan yang dipergunakan untuk membuat filling/isian ini. Misalnya Cheese sandwich menggunakan cheese sebagai filling (Subroto, 2003). d. Hiasan (Garnish) Garnish ini dipergunakan bila perlu. Garnish dibuat dari bahan makanan yang berfungsi memberi hiasan pada sandwich, sehingga sandwich tampak menarik dan merangsang selera makan. Selain itu, fungsi garnish juga dapat menambah rasa dan kadar gizi pada sandwich (Subroto, 2003).

20 8 Gambar 2.1 Roti Sandwich (Sumber: Ada beberapa tindakan yang perlu dilakukan untuk membuat sandwich tampak lebih baik dan menarik meliputi: Trimming yaitu memotong bagianbagian yang tidak diperlukan seperti kulit roti yang mengeras, bagian filling yang menonjol keluar dan sebaginya. Cutting yaitu sandwich kadang-kadang perlu dipotong menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sesuai dengan pola pengaturan yang akan dilakukan, dan juga memudahkan sandwich dimakan. Arranging/Dressing yaitu untuk mengatur sandwich diatas piring. Garnishing yaitu memberi hiasan pada sandwich guna membuat penampilan sandwich menjadi lebih baik, dan juga menambah kalori dan gizi sandwich (Prihastuti, 2008). 2.2 PLC (Programmable Logic Controller) PLC (Programmable Logic Controller) adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang ada pada sistem kontrol konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor),kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai

21 9 yang dibutuhkan, berupa menghidupkan atau mematikan keluaran. Program yang digunakan adalah berupa ladder diagram yang kemudian harus dijalankan oleh PLC. Proses yang di kontrol ini dapat berupa regulasi variabel secara kontinyu seperti pada sistem - sistem servo, atau hanya melibatkan kontrol dua keadaan (on/off) saja, tetapi dilakukan secara berulang-ulang seperti umum dijumpai pada mesin pengeboran, sistem konveyor dan lain sebagainya. PLC banyak digunakan pada aplikasi-aplikasi industri, misalnya pada proses pengepakan, perakitan otomatis dan lain-lain. Berdasarkan pada standar yang dikeluarkan oleh National Electrical Manufacture Association (NEMA) ICS Part ICS3-304, PLC didefinisikan sebagai suatu peralatan elektronik yang bekerja secara digital, memiliki memori yang dapat diprogram menyimpan perintah-perintah untuk melakukan fungsi-fungsi khusus seperti logic, sequening, timing, counting, dan aritmatika untuk mengontrol berbagai jenis mesin atau proses melalui analog atau digital input/output modules. Di dalam PLC berisi rangkaian elektronika yang dapat difungsikan seperti contact relay (baik NO maupun NC) pada PLC dapat digunakan berkali-kali untuk semua intruksi dasar selain intruksi output.

22 10 Gambar 2.2 Fungsi PLC (Sumber: Manual Book PLC OMRON CP1L ) Operasi pada PLC terdiri dari empat bagian penting : 1. Pengalamatan nilai input 2. Menjalankan program 3. Memberikan nilai output 4. Pengendalian Berdasarkan jumlah input/output yang dimilikinya ini, secara umum PLC dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu : a. PLC mikro, PLC dapat dikategorikan mikro jika jumlah input/output pada PLC ini kurang dari 32 terminal. Gambar 2.3 PLC mikro OMRON type CJ1M

23 11 b. PLC mini, kategori ukuran mini adalah jika PLC tersebut memiliki jumlah input/output antara 32 sampai 128 terminal Gambar 2.4 PLC mini OMRON type CP1H c. PLC large, PLC ukuran ini dikenal juga dengan PLC tipe rack dimana PLC dapat dikategorikan sebagai PLC besar jika jumlah input/outputnya lebih dari 128 terminal. Gambar 2.5 PLC large OMRON type CJ series Prinsip Kerja PLC Pada prinsipnya sebuah PLC melalui modul input bekerja menerima data-data berupa sinyal dari peralatan input luar (external input device). Peralatan input luar tersebut antara lain berupa saklar, tombol, sensor. Datadata masukan yang masih berupa sinyal analog akan diubah oleh modul input A/D (analog to digital input module) menjadi sinyal digital. Selanjutnya oleh prosesor sentral (CPU) yang ada di dalam PLC sinyal digital itu diolah sesuai dengan program yang telah dibuat dan disimpan di dalam memori. Seterusnya

24 12 CPU akan mengambil keputusan dan memberikan perintah melalui modul output dalam bentuk sinyal digital. Kemudian oleh modul output D/A (digital to analog module) dari sistem yang terkontrol seperti antara lain berupa relay dan motor dimana nantinya dapat mengoprasikan secara otomatis sistem proses kerja yang dikontrol tersebut. Gambar 2.6 Bagian-bagian Blok PLC (Sumber: Manual Book PLC OMRON CP1L) PLC OMRON SYSMAC CP1L PLC OMRON SYSMAC CP1L adalah salah satu produk PLC dari OMRON yang terbaru. CP1L merupakan PLC tipe paket yang tersedia dengan 10, 14, 20, 30, 40 atau 60 buah I/O (input/output).

25 13 Sistem input outputnya berupa bit. Atau lebih dikenal dengan PLC tipe relay karena hanya membaca masukan (input), dan menghasilkan keluaran (output) dengan logika 1 atau 0. Gambar 2.7 PLC OMRON Sysmac CP1L (Sumber : Manual Book PLC OMRON CP1L) Bagian-Bagian Umum PLC OMRON CP1L Gambar 2.8 Bagian-Bagian PLC OMRON Sysmac CP1L (Sumber : Manual Book PLC OMRON CP1L) 1. Blok power supply, ground dan input terminal. 2. Blok eksternal power supply dan output terminal. 3. Peripheral USB port untuk mengubungkan dengan komputer dan komputer dapat digunakan untuk memprogram dan memonitoring.

26 14 4. Operation indicator, mengidentifikasi status operasi dari CP1L termasuk power status, mode operasi, errors, dan komunikasi USB. 5. Baterai untuk mempertahankan internal clock dan isi RAM ketika supply OFF. 6. Input indicator, menyala jika kontak terminal input kondisi menyala. 7. Output indicator, menyala jika kontak terminal output kondisi menyala. 8. Expansion I/O unt connector, digunakan untuk menambah input/output PLC. 9. Option board slot, digunakan untuk menginstal RS-232C Port Terminal Input Output PLC OMRON CP1L Port pada PLC CP1L 30 I/O terdiri dari 18 buah terminal input yaitu CIO dan CIO Untuk port outputnya terdapat 12 buah terminal yaitu dari CIO dan CIO Pada port input terdapat dua buah terminal untuk masukan supply AC PLC yaitu terminal L1 dan L2/N. Poert input terhubung [ada satu titik COM (common). Masukkan pada terminal COM dapat berupa polaritas + atau negatif -.

27 15 Gambar 2.9 Port Input (Sumber : Manual Book PLC OMRON CP1L) Pada port output terdapat 4 buah titik COM. Masing-masing titik COM terhubung dengan titik output yang dibatasi dengan garis batas seperti yang terlihat pada gambar Gambar 2.10 Port Output (Sumber : Manual Book PLC OMRON CP1L) Pada model AC power supply terdapat output 24 VDC pada terminal + dan -. Supply ini dapat digunakan untuk mensupply VDC pada terminal input.

28 Struktur Dasar PLC Central Prosesing Unit (CPU) Unit processor atau Central Processing Unit (CPU) adalah unit yang berisi mikroprosessor yang mengolah sinyal-sinyal input dan melaksanakan pengontrolan, sesuai dengan program yang disimpan di dalam memori, lalu mengkomunikasikan keputusan-keputusan yang diambilnya sebagai sinyalsinyal kontrol ke interface output. Fungsi CPU adalah mengatur semua proses yang terjadi di PLC Memory Memori juga merupakan elemen yang terdapat pada CPU yang berupa IC (integrated circuit). Karateristik memori ini mudah dihapus dengan mematikan catu daya. Seperti halnya sistem komputer, memory PLC terdiri atas RAM dan ROM. Kapasitas memory antara satu PLC dengan yang lain berbeda-beda tergantung pada type dan pabrik pembuatnya. Beberapa pabrik menyatakan ukuran memory dalam byte, ada juga yang kilobyte, dan ada pula yang dinyatakan dengan jumlah instruksi yang dapat disimpan. 1. Random Acces Memory Random Acces Memory mempunyai singkatan kode RAM. Program yang ditulis umumnya disimpan dalam RAM yang ada di dalam PLC sehingga dapat diubah/diedit melalui programming unit. Kerugian penyimpanan di RAM adalah program dan data akan hilang ketika power supply mati. Untuk mengatasi hal ini, RAM dapat di back-up dengan battery lithium, sehingga meskipun power supply mati,

29 17 program dan data tidak hilang. Umumnya bila battery tidak rusak, program dan data disimpan selama 5 tahun. 2. Read Only Memory Read only memory mempunyai singkatan kode ROM. Semua data yang ada dapat dibaca, tetapi tidak dapat ditulisi, karena termasuk data non volatile yang tersedia secara permanen. Supaya program dalam RAM bisa dieksekusi harus ada operating system) PLC. Operating system ini dibuat oleh pabrik pembuat PLC yang disimpan dalam ROM dan hanya dapat dibaca oleh processor. Dalam beberapa PLC tidak menggunakan ROM tetapi EPROM atau EEPROM. Pengguna dapat juga menyimpan program di sebagian tempat di EEPROM atau dikenal sebagai flash memory Input / Output Sebagaimana PLC yang direncanakan untuk mngontrol sebuah proses atau operasi mesin, maka peran modul input / output sangatlah penting karena modul ini merupakan suatu perantara antara perangkat kontrol dengan CPU. Suatu peralatan yang dihubungkan ke PLC dimana megirimkan suatu sinyal ke PLC dinamakan peralatan input. Sinyal masuk kedalam PLC melalui terminal atau melalui kaki kaki penghubung pada unit. Tempat dimana sinyal memasuki PLC dinamakan input poin, Input poin ini memberikan suatu lokasi didalam memory dimana mewakili keadaannya, lokasi memori ini dinamakan input bit. Ada juga output bit di dalam memori

30 18 dimana diberikan oleh output poin pada unit, sinyal output dikirim ke peralatan output. Setiap input / output memiliki alamat dan nomor urutan khusus yang digunakan selama membuat program untuk memonitor satu persatu aktivitas input dan output didalam program. Indikasi urutan status dari input / output ditandai Light Emiting Diode (LED) pada PLC atau modul input / output, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pengecekan proses pengoperasian input / output dari PLC itu sendiri Power Supply Unit ini berfungsi untuk memberikan sumber daya pada PLC. Kebanyakan PLC bekerja dengan catu daya 24 VDC atau 220 VAC. Sumber tegangan yang dibutuhkan oleh CPU, memori dan rangkaian lain adalah sumber tegangan DC, umumnya untuk komponen digital diperlukan tegangan searah 5 volt. Gambar 2.11 Port power supply PLC

31 Relay Internal Internal Relay adalah general purpose relay yang ada di dalam PLC yang tidak dapat diakses secara langsung untuk digunakan sebagai input maupun output seperti yang terdapat pada program komponen. Internal Relay adalah relay semu yang merupakan bit digital yang disimpan pada internal image register. Dari sudut pandang pemrograman, semua PLC mempunyai satu coil dan dan mempunyai sebanyak N/O N/C kontak sesuai yang diinginkan. Semua PLC mempunyai internal relay akan tetapi penomeran dan jumlah maksimum yang diperbolehkan tergantung dari merek dan model PLC. Internal Relay adalah tool pemrograman yang sangat penting. 2.5 Simbol-Simbol Ladder Diagram Semua instruksi (perintah program) yang ada di bawah ini, merupakan instruksi paling dasar pada PLC. Berikut ini merupakan instruksi-instruksi dasar pada PLC. 1. LOAD a. Instruksi load pada PLC mempunyai singkatan kode LD. Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu sistem kontrol hanya membutuhkan satu kondisi logic saja dan sudah dituntut untuk mengeluarkan satu output. b. Logikanya seperti contact NO relay.

32 20 c. Ladder diagram simbol Load ditunjukkan pada Gambar Gambar 2.12 Instruksi Load 2. LOAD NOT a. Instruksi Load not pada PLC mempunyai singkatan kode LD NOT. Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu sistem kontrol hanya membutuhkan satu kondisi logic saja dan sudah dituntut untuk mengeluarkan satu output. b. Logikanya seperti contact NC relay. c. Ladder diagram simbol Load not ditunjukkan pada Gambar Gambar 2.13 Instruksi Load Not 3. AND a. Instruksi And pada PLC mempunyai singkatan kode AND. Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu sistem kontrol membutuhkan lebih dari satu kondisi logic yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. b. Logikanya seperti contact NO relay.

33 21 c. Ladder diagram simbol And ditunjukkan pada Gambar 2.14 di bawah ini. Gambar 2.14 Instruksi AND 4. AND NOT a. Instruksi And Not pada PLC mempunyai singkatan kode And not. Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu sistem kontrol membutuhkan lebih dari satu kondisi logic yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. b. Logikanya seperti contact NC relay. c. Ladder diagram simbol And not ditunjukkan pada Gambar Gambar 2.15 Instruksi AND Not 5. OR a. Instruksi Or pada PLC mempunyai singkatan kode OR. Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu sistem kontrol hanya membutuhkan salah satu saja dari beberapa kondisi logika untuk mengeluarkan satu output. b. Logikanya seperti contact NO relay.

34 22 c. Ladder diagram simbol Or ditunjukkan pada Gambar Gambar 2.16 Instruksi OR 6. OR NOT a. Instruksi Or not pada PLC mempunyai singkatan kode Or not. Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu sistem kontrol hanya membutuhkan salah satu saja dari beberapa kondisi logika untuk mengeluarkan satu output. b. Logikanya seperti contact NC relay. c. Ladder diagram simbol Out ditunjukkan pada Gambar Gambar 2.17 Instruksi Or Not 7. OUT a. Instruksi Out pada PLC mempunyai singkatan kode OUT. Instruksi ini berfungsi untuk mengeluarkan output jika semua kondisi logika ladder diagram sudah terpenuhi. b. Logikanya seperti contact NO relay.

35 23 c. Ladder diagram simbol Out ditunjukkan pada Gambar Gambar 2.18 Instruksi Out 8. OUT NOT a. Instruksi Out not pada PLC mempunyai singkatan kode Out not. Instruksi ini berfungsi untuk mengeluarkan output jika semua kondisi logika ladder diagram tidak terpenuhi. b. Logikanya seperti contact NC relay. c. Ladder diagram simbol Out not ditunjukkan pada Gambar Gambar 2.19 Instruksi Out Not 9. COUNTER a. Instruksi counter pada PLC mempunyai singkatan kode CNT. Counter berfungsi untuk menghitung atau mencacah. b. Ladder diagram simbol counter ditunjukkan pada Gambar Gambar 2.20 Instruksi counter

36 TIMER a. Instruksi timerr pada PLC mempunyai singkatan kode TIM. Timer berfungsi untuk menghitung waktu. c. Ladder diagram simbol counter ditunjukkan pada Gambar Gambar 2.21 Instruksi timer 2.6 CX Programmer Versi 9.0 Gambar 2.22 Tampilan Awal CX Programmer Ver 9.0. Program CX Omron merupakan sebuah software pemprograman PLC untuk membuat,memonitor dan merubah dari berbagai program PLC Omron. CX Programmer dapat dijalankan dengan standar minimal komputer prosessor 486 MHz dengan sistem operasi Windows XP.

37 25 Gambar 2.23 Tampilan CX Programmer Ver 9.0.

38 BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Waktu dan Tempat Perancangan Adapun rencana waktu dan tempat pelaksanaan perancangan alat adalah sebagai berikut: Waktu : 4 bulan, Maret Juli Tempat : Laboratorium PLC, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya. 3.2 Alat dan Bahan Perancangan Alat Perancangan Sebagai penunjang dalam melaksanakan pembuatan, pengukuran, pengamatan, maupun pengujian alat ini akan digunakan beberapa alat sebagai berikut: 1. Personal computer / laptop. 2. Kabel Printer. 3. CX-Programmer Versi Bahan Perancangan Pemilihan suatu bahan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan pembuatan suatu rangkaian elektronika. Adapun yang perlu diperhatikan dalam kegiatan ini diantaranya adalah karakteristik komponen elektronika, harga, dan 26

39 27 faktor ada tidaknya komponen tersebut di pasaran. Berikut ini bahanbahan yang diperlukan dalam pembuatan alat: 1. PLC Omron CP1L. 2. Motor Konveyor 3. Motor Roti 1 4. Motor Roti 3 5. Solenoid Valve Selai Strowbery 6. Solenoid Valve Selai Jeruk 7. Solenoid Valve Selai Melon 8. Sensor Photodioda 9. Limmit Swich 3.3 Prosedur Perancangan Alat Pada perancangan dan pembuatan rancang bangun alat pembuat sandwich aneka rasa otomatis berbasis PLC terbagi atas tiga tahap yaitu pertama perancangan dan pembuatan sistem hardware, yang kedua adalah perancangan dan pembuatan software sebagai pengendali operasi sistem tersebut, dan ketiga adalah perancangan dan pembuatan mekanik untuk bentuk jadi dari alat pembuat sandwich aneka rasa otomatis. Prosedur yang digunakan dalam perancangan dan pembuatan alat yaitu meliputi: a. Tahap persiapan merupakan tahapan awal dalam melakukan penelitian, pada tahap ini penulis melakukan studi literatur dengan mencari berbagai acuan baik memalui buku, jurnal, tugas akhir maupun artikel dengan tujuan untuk melengkapi literatur mengenai penelitian ini.

40 28 b. Tahap pembuatan alat dibagi menjadi tiga tahap, yakni tahap perancangan alat, tahap perwujudan alat, dan tahap pembuatan software. Tahap perancangan alat terdiri dari perancangan mekanik dan perancangan hardware. Tahap perwujudan alat yakni tahap perwujudan dari perancangan yang telah dibuat, sedangkan tahap pembuatan software meliputi tahap pembuatan progam untuk menjalankan sistem dari alat yang dibuat. c. Tahap pengujian alat terdiri dari pengujian seluruh sistem alat yang sudah dibuat yakni motor konveyor, sensor photodioda, motor DC, solenoide valve dan uji rangkaian catu daya. d. Tahap analisis data dengan mengkaji data hasil pengujian untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari sistem perancangan alat yang akan dibuat. 3.4 Sketsa Mekanik Plant Gambar 3.1 Sketsa Mekanik Plant

41 29 Bagian dan fungsi : 1. Motor Konveyor : untuk menjalankan konveyor. 2. Motor Roti 1 : untuk memberikan roti lapisan pertama. 3. Motor Roti 2 : untuk memberikan roti lapisan kedua. 4. Sensor 1 untuk mendeteksi roti dan mengaktifkan valve selai Strowbery. 5. Sensor 2 : untuk mendeteksi roti dan mengaktifkan valve selai jeruk. 6. Sensor 3 : untuk mendeteksi roti dan mengaktifkan valve selai melon. 7. Sensor 4 : untuk mengaktifkan motor roti Solenoid 1 untuk memberikan selai strowbery. 9. Solenoid 2 : untuk memberikan selai jeruk. 10. Solenoid 3 : untuk memberikan selai melon. 11. Limit Swich 1 : untuk memundurkan motor roti 1 dan : menghitung banyaknya roti yang : dijatuhkan oleh motor roti Limit Swich 2 : untuk memundurkan motor roti 2 Rancang bangun alat pembuat roti sandwich aneka rasa otomatis memiliki panjang 150cm, lebar 25cm, dan tinggi 50cm. Rancang bangun alat pembuat roti sandwich aneka rasa otomatis ini terbuat dari besi siku dengan ketebalan 2mm dan besi siku lubang dengan ketebalan 1,5mm sebagai rangkanya dan kayu ukuran 4x6cm untuk penyangga

42 30 dinding konveyor dan plat galfalum untuk dinding konveyor serta karton 5mm berbentuk kubus ukuran panjang 13cm lebar 13cm dan tinggi 11cm sebagai wadah roti. Pada bagian ini juga terdapat disk drive yang telah dimodifikasi sebagai motor pendorong roti. Pada bagian pengoles selai terbuat dari besi siku dan wadah plastik berukuran panjang 7cm lebar 5cm dan tinggi 15cm sebagai silo (penampungan selai) sebanyak 3 buah yang mewakili 3 jenis rasa selai yaitu strawberry, jeruk dan melon. Proses pembuatan roti sandwich aneka rasa ini sesuai dengan jenis selai yang diinginkan, seperti program yang ada di PLC. Alat ini bekerja sesuai kondisi operasi yang telah dirancang sebagai berikut: 1. Jika toggle ON, maka konveyor utama akan bergerak. 2. Pemilihan jenis selai dilakukan dengan cara mengaktifkan toggle jenis selai yang diinginkan. 3. Motor pendorong roti 1 akan menjatuhkan roti lapisan pertama ke konveyor. Motor pendorong roti 1 akan berhenti berjalan dan menjatuhkan roti saat jumlah roti yang dijatuhkan sebanyak 3 lembar. 4. Pemberian jenis selai berdasarkan input jenis selai yang telah dipilih. Pemberian selai oleh valve dilakukan selama 1,5 detik. 5. Jika roti telah diberi selai, maka motor penyodok roti 2 akan menjatuhkan roti penumpuk atau roti lapisan kedua. 6. Jika toggle dimatikan, maka seluruh aksi akan berhenti berhenti.

43 Flowchart Software Flowchart merupakan gambaran umum dari alur program yang telah dibuat. Data yang dipakai sebagai dasar penelitian alat adalah berupa data yang diambil dari lokasi pengamatan. Pada PLC akan dibuat program yang akan mengatur jalannya miniatur pembuat roti sandwich aneka rasa otomatis. Gambar 3.2 Flowchart Software

44 32 Dari gambar Flowchart perancangan sistem dapat dijelaskan bahwa pertama alat ini bekerja menggunakan toggle. Ketika toggle diaktifkan maka konveyor akan aktif. Program diawali dengan input berupa pemilihan jenis selai roti yang akan dibuat, proses pembuatan akan berjalan ketika jenis selai telah dipilih. Kemudian motor pendorong roti 1 akan aktif untuk menjatuhkan roti lapisan pertama di konveyor. Jika jumlah roti yang dijatuhkan oleh pendorong roti 1 sama dengan 3 lembar, maka motor akan berhenti. Jika jenis selai yang dipilih yaitu selai rasa strowbery, maka sensor 1 akan aktif. Jika ada roti yang terdeteksi oleh sensor 1 maka valve selai strowbery akan aktif untuk memberikan selai di atas roti tersebut selama 1,5 detik. Jika jenis selai yang dipilih yaitu selai rasa jeruk, maka sensor 2 akan aktif. Jika ada roti yang terdeteksi oleh sensor 2 maka valve selai jeruk akan aktif untuk memberikan selai di atas roti tersebut selama 1,5 detik. Dan begitu juga untuk selai rasa melon, jika selai rasa melon yang dipilih, maka sensor 3 akan aktif. Jika ada roti yang terdeteksi oleh sensor 3 maka valve selai melon akan aktif untuk memberikan selai selama 1,5 detik. Kemudian roti yang telah diolesi tersebut akan diteruskan. Jika sensor 4 mendeteksi roti tersebut maka motor pendorong roti 2 akan aktif untuk memberikan tumpukan atau roti lapisan ke dua. Jika tombol dimatikan maka seluruh proses akan berhenti. 3.6 Perancangan Software Dalam pembuatan alat pembuat roti sandwich aneka rasa otomatis berbasis PLC OMRON CP1L ini diperlukan beberapa langkah dalam

45 33 mempermudah pembuatannya. Pada perencanaan pembuatan software ini menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Program dibuat dengan menggunakan software OMRON CX Programmer Membuat program software dengan menggunakan OMRON CX Programmer 9.0 untuk mengontrol hardware. 3. Uji coba program yang telah dibuat, apakah terdapat kesalahan dalam penulisan simbol-simbol maupun alamat-alamat yang ditulis. 4. Program siap untuk mengendalikan sistem sesuai dengan port masukan dan keluaran yang diinginkan Perancangan Program ( Start Up CX-Programmer) Program perangkat lunak atau software yang digunakan untuk membuat ladder diagram adalah CX- Programmer Ver 9.0. Langkah dari awal dalam pembuatan ladder diagram menggunakan CX- Programmer adalah sebagai berikut. Buka aplikasi CX-Programmer > klik New (Ctrl+N) atau pilih File > New. Gambar 3.3 Tampilan New Project

46 34 Lalu akan muncul layar seperti berikut ini, klik kiri pada anak panah untuk memilih jenis model PLC yang akan digunakan kemudian klik Setting untuk memilih Tipe CPU yang digunakan kemudian klik OK. Gambar 3.4 Tampilan Select and Setting PLC Setelah itu kotak dialog diatas akan hilang dan muncul layar utama pada proyek baru yang dibuat seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 3.5 Tampilan Diagram Workspace

47 Mengcompile program Dengan melakukan compile maka akan kita dapat mengecek error atau kesalahan pada program. Pilih menu Program > Compile atau tekan Ctrl + F7. Gambar 3.6 Compile Program Untuk memasukkan atau mengupload program yang telah dibuat dapat dilakukan dengan cara memilih menu PLC > Transfer kemudian pilih To PLC untuk memasukkan program ke PLC. Gambar 3.7 Transfer Program

48 Pengalamatan pada PLC Pengalamatan pada PLC ini berguna untuk memudahkan dalam pemrograman, berikut akan dijelaskan tabel alamat yang digunakan dalam pemrograman alat: Tabel 3.1 Pengalamatan pada Input PLC Port Masukan PLC Keterangan Alamat Program PORT 0.00 ON/OFF I : 0.00 PORT 0.02 Sensor 1 I : 0.02 PORT 0.03 Sensor 2 I : 0.03 PORT 0.04 Sensor 3 I : 0.04 PORT 0.05 Sensor 4 I : 0.05 PORT 0.06 Limit Swich 1 I : 0.06 PORT 0.07 Limit Swich 2 I : 0.07 PORT 0.08 Toggle Selai 1 I : 0.08 PORT 0.09 Toggle Selai 2 I : 0.09 PORT 0.10 Toggle Selai 3 I : 0.10

49 37 Tabel 3.2 Internal Relay Alamat Relay Internal Fungsional 6.00 Internal Relay 1 ON/OFF 6.01 Internal Relay 2 Sensor Internal Relay 3 Pendorong Roti 1 Maju 6.03 Internal Relay 4 Toggle Selai Internal Relay 5 Toggle Selai Internal Relay 6 Toggle Selai 3 Tabel 3.3 Pengalamatan pada Output PLC Port Keluaran PLC Keterngan Alamat Program PORT Konveyor Q : PORT Valve Selai 1 Q : PORT Valve Selai 2 Q : PORT Valve Selai 3 Q : PORT Pendorong Roti 1 Maju Q : PORT Pendorong Roti 1 Mundur Q : PORT Pendorong Roti 2 Maju Q : PORT Pendorong Roti 2 Mundur Q :

50 Analisis Data Pengambilan data ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif program dan software yang telah dibuat. Data yang diambil dari masingmasing pengujian digunakan untuk menentukan kelayakan program yang telah dibuat untuk menggerakkan komponen yang telah digunakan, apakah dapat berfungsi dengan baik atau tidak. Ketidaksesuaian antara data yang diinginkan dengan kinerja alat yang sebenarnya akan dijadikan sebagai presentase kesalahan sehingga nantinya dapat ditentukan kualitas kinerja alat dengan menggunakan persamaan berikut ini: % keberhasilan = Keterangan : n keberhasilan n percobaan : jumlah keberhasilan yang terjadi : jumlah percobaan yang dilakukan

51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan secara keseluruhan hasil pengujian dan analisa dari perancangan alat yang telah dibuat, dengan demikian akan diketahui presentase kesalahan alat apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan. 4.1 Hasil Pembuatan Alat Melalui proses pengumpulan bahan dan dasar teori maupun proses kerja, telah dibuat Rancang Bangun Alat Pembuat Roti Sandwich Aneka Rasa Otomatis Berbasis PLC. Gambar 4.1 Motor pendorong roti 1 Pada gambar 4.1 adalah bagian dari miniatur motor pendorong roti 1 yang berfungsi untuk menjatuhkan roti lapisan pertama pada konveyor. Motor pendorong roti menggunakan CD drive yang telah dimodifikasi. 39

52 40 Gambar 4.2 Motor pendorong roti 2 Pada gambar 4.2 adalah bagian dari miniatur motor pendorong roti 2 yang berfungsi untuk menjatuhkan roti lapisan kedua atau roti penumpuk pada konveyor. Motor pendorong roti menggunakan CD drive yang telah dimodifikasi. Gambar 4.3 Valve selai 3 rasa (Strawberry, Jeruk, Melon) Pada gambar 4.3 adalah bagian dari miniatur silo selai 3 rasa (strowbery, jeruk, melon) yang berfungsi untuk memberikan selai pada roti lapisan pertama. Untuk pemberian selai menggunakan soledoid valve.

53 41 Gambar 4.4 Hasil Pembuatan Plant Pada gambar 4.4 adalah hasil dari keseluruhan bagian dari miniatur pembuat roti sandwich aneka rasa otomatis berbasis PLC dan merupakan hasil plant yang didapat dari tugas akhir ini Gambar 4.5 Hasil Pembuatan Modul PLC OMRON CP1L

54 42 Pada gambar 4.5 adalah hasil pembuatan modul PLC dan merupakan bagian penting dari miniatur pembuat roti sandwich aneka rasa otomatis yang berfungsi sebagai sistem kontrol kerja alat. Gambar 4.6 Hasil Pembuatan Panel Kontrol Plant Gambar 4.6 merupakan hasil dari pembuatan panel kontrol plan. Panel tersebut digunakan untuk mempermudah proses pengkabelan atau wiring. 4.2 Hasil Pembuatan Software Pada sub bab ini akan membahas tentang pembuatan perangkat lunak (Software) miniatur alat pembuat roti sandwich aneka rasa otomatis. Software ini dibuat berdasarkan kondisi operasi yang telah dibuat, software ini terdiri dari beberapa program ladder diagram, yaitu program ladder diagram sistem ON/OFF, sistem pemberian roti lapisan pertama, sistem pemilihan jenis selai dan pemberian selai, dan sistem penumpukan roti lapisan kedua. Listing program secara lengkap akan dilampirkan.

55 Sistem ON/OFF Gambar 4.7 Ladder Diagram Sistem ON/OFF Start dan stop pada sistem ini menggunakan Toggle yang di beri alamat Relay int (6.00) adalah Internal Relay yang digunakan sebagai laching sistem ON/OFF. Jika tombol Toggle di posisi ON, kontak ON/OFF yang pada awalnya dalam keadaan Normaly Open (NO) akan berubah keadaan menjadi Normaly Close (NC) dan akan mengaktifkan relay internal. Relay internal (6.00) yang berfungsi sebagai laching sistem ON/OFF akan dijadikan intruksi awal dalam setiap rung Ladder diagram. Hal ini dikarenakan selain digunakan sebagai laching untuk sistem ON/OFF, relai internal juga digunakan sebagai tombol darurat ketika terjadi kesalahan maupun kecelakaan pada saat proses produksi. Sehingga jika toggle dimatikan, kontak ON/OFF yang pada awalnya dalam keadaan Normaly Close (NC) akan berubah keadaan menjadi Normaly Open (NO) dan memutuskan sambungan dengan relay internal yang menyebabkan relai internal tidak aktif. Karena relay internal digunakan sebagai intruksi awal dalam setiap rung Ladder diagram, jika relay internal tersebut terputus atau tidak aktif, maka seluruh proses eksekusi program akan berhenti pula.

56 44 Sistem ON/OFF ini juga digunakn untuk mengaktifkan konveyor. Dengan relay internal yang dijadikan instruksi masukan untuk mengaktifkan Konveyor yang diberi alamat Jika toggle pada posisi ON, maka kontak relai internal akan berubah dari keadaan Normaly Open (NO) menjadi Normaly Close (NC) dan akan mengaktifkan motor konveyor sehingga konveyor tersebut bergerak. Sedangkan jika toggle dimatikan, maka kontak relay internal akan berubah keadaan menjadi Normaly Open (NO) dan menghentikan motor konveyor. Gambar 4.8 Ladder Diagram Sistem Konveyor Sistem Pemberian Roti Lapisan Pertama Pada sistem pemberian roti lapisan pertama, instruksi masukan yang digunakan yaitu dari toggle jenis selai roti yang disusun dengan fungsi OR. Sehingga jika salah satu jenis selai terpilih atau aktif, maka akan menyalakan motor pendorong roti 1 maju yang diberi alamat Motor pendorong roti 1 akan maju hingga mengenai limit swich 1 dengan alamat Jika salah satu toggle jenis selai di aktifkan dengan cara menggerakkan toggle jenis selai sebanyak dua kali, kontak jenis selai terpilih yang awalnya dalam keadaan Normaly Open (NO) akan

57 45 berubah keadaan menjadi Normaly Close (NC) sehingga motor pendorong roti 1 akan maju, dengan fungsi laching yang digunakan pada motor pendorong roti 1 maju akan menyebabkan motor pendorong roti 1 maju akan tetap bergerak walau kontak jenis selai kembali kekeadaan Normaly Open (NO). Dengan intruksi masukan jenis selai yang diberi fungsi AND dengan limit swich 1 dengan kondisi Normaly Close (NC) akan menyebabkan motor pendorong roti berhenti bergerak maju saat mengenai limit swich 1 tersebut. Hal tersebut dikarenakan jika pendorong roti 1 mengenai limit swich 1, maka akan mengubah keadaan kontak limit swich 1 dari keadaan Normaly Close (NC) menjadi Normaly Open (NO) sehingga memutus sambungan tegangan ke motor pendorong sehingga motor tersebut berhenti. Kemudian limit swich 1 digunakan sebagai instruksi untuk mengaktifkan motor pendorong roti 1 mundur yang diberi alamat dan akan berhenti mundur setelah 6 ms. Untuk pengaturan waktu lama mundur menggunakan timer roti 1 mundur (T0000).

58 46 Gambar 4.9 Ladder Diagram Sistem Pemberian Roti Lapisan Pertama Timer roti 1 mundur digunakan sebagai intruksi untuk mengaktifkan relay internal dengan alamat 6.02 yang berfungsi sebagai laching motor pendorong 1 maju. Kemuadian relay internal tersebut digunakan untuk mengatifkan timer motor pendorong roti 1 maju (T0003), sehingga setelah selang waktu 7,2 s yang di setting pada timer motor pendorong roti 1 maju (T0003) motor pendorong roti 1 maju akan menjatuhkan roti 1 secara otomatis sesuai jumlah roti yang di setting pada counter 1 (C0000) yaitu sebanyak 3 lembar dengan input dari limit swich 1. Sehingga jika motor pendorong roti telah menjatuhkan roti sebanyak 3 kali maka counter 1 (C0000) yang

59 47 dipasang dengan fungsi AND pada rung 2 dan 5 akan menyebabkan motor pendorong roti 1 akan berhenti bekerja. Gambar 4.10 Ladder Diagram Sistem Pemberian Roti Lapisan Pertama Secara Otomatis Gambar 4.11 Ladder Diagram Counter Jumlah Roti Sistem Pemilihan Jenis Selai dan Pemberian Selai Pada sistem pemilihan jenis selai dan pemberian jenis selai ini menggunakan fungsi AND. Untuk pemilihan rasa selai menggunakan toggle. Toggle selai rasa strowbery diberi alamat 0.08, toggle selai rasa jeruk diberi alamat 0.09, dan toggle selai rasa melon diberi alamat 0.10.

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA Disusun Oleh: Nama :Widhi Setya Wardani NPm :26409372 Jurusan : Teknik

Lebih terperinci

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT... OSCAR YULIANDIKA HARYANTO TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT... OSCAR YULIANDIKA HARYANTO TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT... OSCAR YULIANDIKA HARYANTO TUGAS AKHIR RANCANG

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RANCANG BANGUN CRANE PEMINDAH DAN PEMILAH BARANG OTOMATIS BERBASIS PLC (BAGIAN II) TUGAS AKHIR

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RANCANG BANGUN CRANE PEMINDAH DAN PEMILAH BARANG OTOMATIS BERBASIS PLC (BAGIAN II) TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN CRANE PEMINDAH DAN PEMILAH BARANG OTOMATIS BERBASIS PLC (BAGIAN II) TUGAS AKHIR MUHAMMAD FIRMAN RAMADHAN PROGRAM STUDI D3 OTOMASI SISTEM INSTRUMENTASI DEPARTEMEN TEKNIK FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK Dwi Aji Sulistyanto PSD III Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pada industri

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CP1L UNTUK OTOMASI PROSES PENGISIAN DAN PENYEGELAN AIR MINUM DALAM KEMASAN PT. PURA BARUTAMA KUDUS

PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CP1L UNTUK OTOMASI PROSES PENGISIAN DAN PENYEGELAN AIR MINUM DALAM KEMASAN PT. PURA BARUTAMA KUDUS Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CP1L UNTUK OTOMASI PROSES PENGISIAN DAN PENYEGELAN AIR MINUM DALAM KEMASAN PT. PURA BARUTAMA KUDUS Tegar Mahardika 1, Ir. Bambang Winardi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama

Lebih terperinci

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT Pengantar Programable Logic Control Dr. Fatchul Arifin, MT fatchul@uny.ac.id Definisi Secara mendasar PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin.

Lebih terperinci

Sortasi BAB II TEORI DASAR 2.1 PROSES PENYORTIR OBJEK. Proses penyortiran merupakan sebuah proses pemisahan atau penyeleksian

Sortasi BAB II TEORI DASAR 2.1 PROSES PENYORTIR OBJEK. Proses penyortiran merupakan sebuah proses pemisahan atau penyeleksian BAB II TEORI DASAR 2.1 PROSES PENYORTIR OBJEK Proses penyortiran merupakan sebuah proses pemisahan atau penyeleksian objek sesuai dengan ukuran, berat, bentuk, warna, dan bahan dasar seperti yang diperlihatkan

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RANCANG BANGUN CRANE PEMINDAH DAN PEMILAH BARANG OTOMATIS BERBASIS PLC (BAGIAN I) TUGAS AKHIR

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RANCANG BANGUN CRANE PEMINDAH DAN PEMILAH BARANG OTOMATIS BERBASIS PLC (BAGIAN I) TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN CRANE PEMINDAH DAN PEMILAH BARANG OTOMATIS BERBASIS PLC (BAGIAN I) TUGAS AKHIR FEBRIAN ANDY R. PROGRAM STUDI D3 OTOMASI SISTEM INSTRUMENTASI DEPARTEMEN TEKNIK FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Bab 3 PLC s Hardware

Bab 3 PLC s Hardware Bab 3 PLC s Hardware Sasaran Mahasiswa mampu : o Memahami definisi PLC o Menyebutkan jenis jenis PLC o Menyebutkan bagian bagian hardware PLC o Menjelaskan prinsip kerja bagian bagian hardware PLC 3.1

Lebih terperinci

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1 Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA TRAFFIC LIGHT DI LABORATORIUM TEKNIK KONTROL OTOMATIK TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO Susdarminasari Taini (L2F009034)

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN OTOMATISASI SISTEM PENENTUAN KUALITAS IKAN BERDASARKAN BERAT TERUKUR (BAGIAN II) TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN OTOMATISASI SISTEM PENENTUAN KUALITAS IKAN BERDASARKAN BERAT TERUKUR (BAGIAN II) TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN OTOMATISASI SISTEM PENENTUAN KUALITAS IKAN BERDASARKAN BERAT TERUKUR (BAGIAN II) TUGAS AKHIR NISFUL MASLUKHAH 081310213026 PROGRAM STUDI D3 OTOMASI SISTEM INSTRUMENTASI DEPARTEMEN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun

BAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah PLC Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun 1969 oleh Richard E.Morley yang merupakan pendiri Modicon Coorporation. PLC pertama yang

Lebih terperinci

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP. 19720101 200312 1 011 1 SELAMAT DATANG DI DUNIA PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER ) SERI OMRON CPM 2 A PRODUKSI TAHUN 2003

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Waste Water Treatment Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri

Lebih terperinci

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC BAB III FUNGSI BAGIAN PLC Programming Devices Processor Modul Input Modul Output Catu Daya Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC Dari gambar diatas, bagian bagian tersebut mempunyai fungsi yang saling

Lebih terperinci

BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL)

BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) A. Pengertian PLC Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai

Lebih terperinci

PENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2

PENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2 PENGERTIAN PLC PLC merupakan suatu piranti basis kontrol yang dapat diprogram bersifat logik, yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. PLC 3.1.1. Pengertian PLC Programmable Logic Controller (PLC) pada dasarnya adalah sebuah komputer yang khusus dirancang untuk mengontrol suatu proses atau mesin. Proses yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller singkatnya PLC merupakan suatu bentuk khusus pengendalian berbasis mikroprossesor yang memanfaatkan memori

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Programmable Logic Controller (PLC) PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan rele yang dijumpai pada sistem kendali proses konvensional [1].

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : November 2011 Maret 2013 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis.

BAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis. BAB III TEORI DASAR 3.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller (PLC) adalah sebuah perangkat yang dirancang untuk menggantikan sistem control elektrik berbasis relai yang mulai

Lebih terperinci

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan Modul 7 Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan Numerical Control & Industrial Robotics menekankan pada pengendalian gerakan (proses kontinu) pengendalian gerakan (proses kontinu) Sedangkan untuk

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI PINTU AIR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER (BAGIAN II) TUGAS AKHIR

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI PINTU AIR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER (BAGIAN II) TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI PINTU AIR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER (BAGIAN II) TUGAS AKHIR MARDIYAH PROGRAM STUDI D3 OTOMASI SISTEM INSTRUMENTASI DEPARTEMEN TEKNIK FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT

TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana Ekstensi (PPSE) Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek

Makalah Seminar Kerja Praktek Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CP1L PADA SISTEM OTOMASI ICE COMPACTOR UNTUK PROSES PEMADATAN ICE FLAKE PT. PURA BARUTAMA KUDUS Ilham Muttaqin 1, Ir. Yuningtyastuti,

Lebih terperinci

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX 6.1 Darminto 1, M. Facta, ST, MT 2, Iwan Setiawan, ST, MT 3 Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR PRANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PLC-PNEUMATIK BATTERY FILLING EQUIPMENT ( PEMROGRAMAN PLC )

LAPORAN PROYEK AKHIR PRANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PLC-PNEUMATIK BATTERY FILLING EQUIPMENT ( PEMROGRAMAN PLC ) LAPORAN PROYEK AKHIR PRANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PLC-PNEUMATIK BATTERY FILLING EQUIPMENT ( PEMROGRAMAN PLC ) Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan Matakuliah Proyek Akhir Oleh: Bayu Putra

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC 2.1 Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri Pada awalnya, proses kendali mesin-mesin dan berbagai peralatan di dunia industri yang digerakkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia Medan. Penelitian ini adalah penelitian dengan membuat simulasi proses pemasakan

Lebih terperinci

APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA

APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA Galih Wardhana (6907040022) Andhika Widodo (6907040028) ABSTRAK Dalam project work ini dibuat mesin pengisi dan penutup botol

Lebih terperinci

INSTALASI MOTOR LISTRIK

INSTALASI MOTOR LISTRIK SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TIPTL MATA DIKLAT : INSTALASI MOTOR LISTRIK 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET A. Yang dimaksud dengan gambar di samping. a. Kontak NO b. Kontak NC c. Kontak Koil d. Kontak

Lebih terperinci

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI Pengenalan PLC PLC merupakan sistem operasi elektronik digital yang dirancang untuk

Lebih terperinci

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1 BAB I SISTEM KONTROL Kata kontrol sering kita dengar dalam pembicaraan sehari-hari. Kata kontrol disini dapat diartikan "mengatur", dan apabila kita persempit lagi arti penggunaan kata kontrol dalam teknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 "

BAB VI MENGENAL TRAINER  BATO - 05 BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 " Perangkat PLC ini telah di set sedemikian rupa sehingga mudah dalam penginstalan dan pengoperasian program control system dari suatu rangkaian. Adapun modul trainer

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CP1L PADA SISTEM OTOMATISASI HITCUT MACHINE Muarif Fandhi Akhmad (L2F009054) i, Budi Setiyono S.T, M.T (19590619198511101) ii Teknik

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO Muhammad Fajri Nur Reimansyah (L2F009032) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

PERANCANGAN HUMAN MACHINE INTERFACE (HMI) PADA HITCUT MACHINE DENGAN PLC OMRON SYSMAC CP1L

PERANCANGAN HUMAN MACHINE INTERFACE (HMI) PADA HITCUT MACHINE DENGAN PLC OMRON SYSMAC CP1L Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN HUMAN MACHINE INTERFACE (HMI) PADA HITCUT MACHINE DENGAN PLC OMRON SYSMAC CP1L Rohmat Hidayat 1, Sumardi, ST, MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

Yudha Bhara P

Yudha Bhara P Yudha Bhara P. 2208 039 004 1. Pertanian merupakan pondasi utama dalam menyediakan ketersediaan pangan untuk masyarakat Indonesia. 2. Pertanian yang baik, harus didukung dengan sistem pengairan yang baik

Lebih terperinci

PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC. Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*)

PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC. Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*) PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*) Abstrak Perkembangan teknologi dan industri saat ini menunjukkan peningkatan yang sangat pesat seiring dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

*i[!!s BANGUN.+I$TTEMBUATrcTrSANDWICH ri:

*i[!!s BANGUN.+I$TTEMBUATrcTrSANDWICH ri: ,:,t:',:.,... ', L: l,.t:r.j :r:1!l:, :, ' r : j..:.. l... *i[!!s BANGUN.+I$TTEMBUATrcTrSANDWICH ri:,q.ugl(,*i*asa (}T(}MA.TI$'$E*BASTS PI,C " ' (BAGIAI{ r} T{TEA$AKHIR,.... Olch: pfi) KHAMMAD DEr\iY-

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN

BAB III METODE DAN PERANCANGAN BAB III METODE DAN PERANCANGAN 1.1 Metode Metode yang digunakan dalam pembuatan modul ini adalah modifikasi rancang bangun yang dilakukan dengan eksperimen. Hasil dari penyusunan tugas akhir ini berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat pengaturan air dan nutrisi secara otomatis yang mampu mengatur dan memberi nutrisi A dan B secara otomatis berbasis

Lebih terperinci

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KALI ELEKTRONIK (0/KK/0) JUMLAH SOAL : PAKET : A 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET A. Yang dimaksud dengan gambar di samping. a. Kontak

Lebih terperinci

Pertemuan PLC s Hardware. Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra

Pertemuan PLC s Hardware. Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Pertemuan 3 3. PLC s Hardware Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Sasaran Mahasiswa mampu : Memahami definisi PLC Menyebutkan jenis jenis PLC Menyebutkan bagian bagian hardware

Lebih terperinci

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC Badaruddin 1, Endang Saputra 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI PLC (Programable Logic Control) adalah kontroler yang dapat diprogram. PLC didesian sebagai alat kontrol dengan banyak jalur input dan output. Pengontrolan dengan menggunakan PLC

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang email : assaffat@yahoo.com Abstrak : Air sebagai unsur utama

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT BANTU TUNANETRA BERJALAN DI MEDAN KONTUR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega

RANCANG BANGUN ALAT BANTU TUNANETRA BERJALAN DI MEDAN KONTUR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega RANCANG BANGUN ALAT BANTU TUNANETRA BERJALAN DI MEDAN KONTUR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega (BAGIAN II) TUGAS AKHIR PUTRA ANANDA M. AZHARI PROGRAM STUDI D3 OTOMASI SISTEM INSTRUMENTASI DEPARTEMEN TEKHNIK

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN AIR BERSIH BERBASIS PLC LS XBC-DR30E

RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN AIR BERSIH BERBASIS PLC LS XBC-DR30E RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN AIR BERSIH BERBASIS PLC LS XBC-DR30E LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 oleh : HAZA IRMA DWI J. HARAHAP MARDIANI

Lebih terperinci

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC)

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC) PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC) Tujuan Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta mampu : Memahami fungsi PLC Mampu membuat program PLC Mampu menerapkan PLC untuk menyelesaikan permasalahan kontrol

Lebih terperinci

WORKSHOP PLC & PNEUMATIK MODUL PRAKTIKUM WORKSOP PLC & PNEUMATIK

WORKSHOP PLC & PNEUMATIK MODUL PRAKTIKUM WORKSOP PLC & PNEUMATIK WORKSHOP PLC & PNEUMATIK MODUL PRAKTIKUM WORKSOP PLC & PNEUMATIK 2017 A N A S A s s i s t e n s 2 0 1 7 A. Sistem Kendali dengan PLC 1. Sistem Kendali Istilah sistem kendali dalam teknik listrik mempunyai

Lebih terperinci

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC II. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mahasiswa memahami dasar-dasar pemrograman pada PLC 2. Mahasiswa mampu membuat dan menganalisa suatu program PLC 3. Mahasiswa memahami fungsi-fungsi

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SISTEM PENGENDALIAN ASAP ROKOK PADA SMOKING ROOM ( BAGIAN II ) TUGAS AKHIR

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SISTEM PENGENDALIAN ASAP ROKOK PADA SMOKING ROOM ( BAGIAN II ) TUGAS AKHIR SISTEM PENGENDALIAN ASAP ROKOK PADA SMOKING ROOM ( BAGIAN II ) TUGAS AKHIR MUHAMMAD FAISHAL TAMIMI PROGRAM STUDI D3 OTOMASI SISTEM INSTRUMENTASI DEPARTEMEN TEKNIK FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lebih terperinci

Arsitektur Programmable Logic Controller - 1

Arsitektur Programmable Logic Controller - 1 Aplikasi Proggrammable Logic Controller Arsitektur Programmable Logic Controller - 1 Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

Arsitektur Programmable Logic Controller - 1

Arsitektur Programmable Logic Controller - 1 Programmable Logic Controller Arsitektur Programmable Logic Controller - 1 Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: jos@elect-eng.its.ac.id Programmable

Lebih terperinci

Otomasi Sistem. Peralatan Otomasi Sistem: Arsitektur Programmable Logic Controller

Otomasi Sistem. Peralatan Otomasi Sistem: Arsitektur Programmable Logic Controller Otomasi Sistem Peralatan Otomasi Sistem: Arsitektur Programmable Logic Controller Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com Otomasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan dan pembuatan dilaksanakan di Laboratorium Teknik Kendali

Lebih terperinci

APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CP1L PADA SISTEM OTOMASI PENGEMASAN CAT

APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CP1L PADA SISTEM OTOMASI PENGEMASAN CAT Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CP1L PADA SISTEM OTOMASI PENGEMASAN CAT PT. PURA BARUTAMA DIVISI ENGINEERING Satria Yudha Pratama 1 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012 28 METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012 hingga Januari 2014, dilakukan di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RANCANG BANGUN VENDING MACHINE BERBASIS MIKROKONTROLER (BAGIAN II) TUGAS AKHIR HALAMAN JU

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RANCANG BANGUN VENDING MACHINE BERBASIS MIKROKONTROLER (BAGIAN II) TUGAS AKHIR HALAMAN JU RANCANG BANGUN VENDING MACHINE BERBASIS MIKROKONTROLER (BAGIAN II) TUGAS AKHIR HALAMAN JU AKBAR FIRMANSYAH PROGRAM STUDI D3 OTOMASI SISTEM INSTRUMENTASI DEPARTEMEN TEKNIK FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lebih terperinci

PENGENALAN PLC. - Mengidentifikasi peralatan sistem kendali PLC. - Menjelaskan cara kerja sistem kendali PLC

PENGENALAN PLC. - Mengidentifikasi peralatan sistem kendali PLC. - Menjelaskan cara kerja sistem kendali PLC PENGENALAN PLC a. Tujuan Pemelajaran Setelah pemelajaran Siswa dapat: - Mengidentifikasi peralatan sistem kendali PLC - Menjelaskan cara kerja sistem kendali PLC - Menjelaskan keunggulan PLC - Menyebutkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. AUTOMATIC SPRAY CONTROLLER UNTUK MESIN INJECTION PLASTIK MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) PANASONIC NAiS FP0-C14RS

TUGAS AKHIR. AUTOMATIC SPRAY CONTROLLER UNTUK MESIN INJECTION PLASTIK MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) PANASONIC NAiS FP0-C14RS TUGAS AKHIR AUTOMATIC SPRAY CONTROLLER UNTUK MESIN INJECTION PLASTIK MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) PANASONIC NAiS FP0-C14RS DISUSUN OLEH : MULYANA SASTRA BIDAYA 41409120025 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN ASAP ROKOK PADA SMOKING ROOM (BAGIAN I) TUGAS AKHIR

SISTEM PENGENDALIAN ASAP ROKOK PADA SMOKING ROOM (BAGIAN I) TUGAS AKHIR SISTEM PENGENDALIAN ASAP ROKOK PADA SMOKING ROOM (BAGIAN I) ACHMAD NIDHOMUDDIN ISNAINI PROGRAM STUDI D3 OTOMASI SISTEM INSTRUMENTASI DEPARTEMEN TEKNIK FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2016 SISTEM

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisa Kebutuhan Sistem Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu kesatuan sistem yang berupa perangkat lunak, perangkat keras, dan manusianya itu sendiri.

Lebih terperinci

OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC

OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC Nama Mahasiswa : Alifa Rachma Husaeni 2208 039 006 Alvian 220803033 Nama Pembimbing : Suwito, ST, MT. Program Studi D3 Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perancangan sistem pemanasan air menggunakan SCADA software dengan Wonderware InTouch yang terdiri dari perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1. Arduino Uno Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source, Arduino Uno merupakan sebuah mikrokontroler dengan menggunakan

Lebih terperinci

TE Programmable Logic Controller

TE Programmable Logic Controller TE090443 Programmable Logic Controller Arsitektur Programmable Logic Controller - 1 Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: jos@elect-eng.its.ac.id

Lebih terperinci

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KALI ELEKTRONIK (0/KK/0) JUMLAH SOAL : PAKET : B 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET B. Gambar actuator SILINDER SINGLE ACTION adalah

Lebih terperinci

Gambar 4.2 Simbol LOAD. Gambar 4.3. Simbol LOAD NOT

Gambar 4.2 Simbol LOAD. Gambar 4.3. Simbol LOAD NOT No. LST/EKA/PTE013 evisi : 00 Tgl : 17-0-010 Hal 1 dari 1 Tujuan Setelah selesai pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat memahami karakteristik instruksi dasar pemrograman PLC Kajian Teori Beberapa intruksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Software arduino merupakan software yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler arduino menggunakan software

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG

BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG 24 BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG Bab ini membahas mengenai perancangan trainer yang berupa input dan output device PLC OMRON CP1L, rangkaian sensor optocoupler, Instalasi

Lebih terperinci

Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 2 3

Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 2 3 RANCANG BANGUN MINIATUR PENGATURAN DAN MONITORING PENGISIAN MINK PELUMAS MENUJU MULTI-BANKER BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (Sub judul : Pemrograman PLC Omron CS1W) Ir. Sutedjo.MT 1, Rusiana. S.T

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULATOR INSTALASI LISTRIK DOMESTIK DAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERBASIS PLC OMRON CP1L

RANCANG BANGUN SIMULATOR INSTALASI LISTRIK DOMESTIK DAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERBASIS PLC OMRON CP1L RANCANG BANGUN SIMULATOR INSTALASI LISTRIK DOMESTIK DAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERBASIS PLC OMRON CP1L DESIGN AND IMPLEMENTATION OF DOMESTIC ELECTRICAL INSTALATION AND WATER PUMPING SIMULATOR USING PLC

Lebih terperinci

SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM

SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM Simulasi Timer dan Counter PLC Omron Type ZEN sebagai (David A. Kurniawan dan Subchan Mauludin) SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder 8000 Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk perancangan kendali mesin feeder ini adalah HMI Weintek Type 6070iH dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM SISTEM PENGENDALI UNTUK OTOMATISASI PROSES PENGEPAKAN TEH MENGGUNAKAN PLC OMRON CP1E DI PT.PN VIII UNIT SINUMBRA

PERANCANGAN PROGRAM SISTEM PENGENDALI UNTUK OTOMATISASI PROSES PENGEPAKAN TEH MENGGUNAKAN PLC OMRON CP1E DI PT.PN VIII UNIT SINUMBRA PERANCANGAN PROGRAM SISTEM PENGENDALI UNTUK OTOMATISASI PROSES PENGEPAKAN TEH MENGGUNAKAN PLC OMRON CP1E DI PT.PN VIII UNIT SINUMBRA Achmad Nurhidayat Kurniadi 1, Haris Rachmat, ST., MT 2, Denny Sukma

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung pada bulan Desember 2013 sampai

Lebih terperinci

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Definisi Komputer Komputer merupakan mesin elektronik yang memiliki kemampuan melakukan perhitungan-perhitungan yang rumit secara cepat terhadap data-data menggunakan

Lebih terperinci

PURWARUPA ALAT PEMILAH BARANG BERDASARKAN UKURAN DIMENSI BERBASIS PLC OMRON SYSMAC CPM1

PURWARUPA ALAT PEMILAH BARANG BERDASARKAN UKURAN DIMENSI BERBASIS PLC OMRON SYSMAC CPM1 ISSN: 1693-6930 85 PURWARUPA ALAT PEMILAH BARANG BERDASARKAN UKURAN DIMENSI BERBASIS PLC OMRON SYSMAC CPM1 Agus Susila, Wahyu Sapto Aji, Tole Sutikno Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

BAB V PERSIAPAN PEMPROGRAMAN

BAB V PERSIAPAN PEMPROGRAMAN BAB V PERSIAPAN PEMPROGRAMAN A. PERSIAPAN DASAR Sebelum menyusun suatu program untuk pengoperasian PLC pada pengontrolan suatu sistem atau proses, ada beberapa hal yang perlu diketahui dan persiapan dasar

Lebih terperinci

PERENCANAAN APLIKASI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) OMRON CPM1A SEBAGAI PUSAT SISTEM PEMOMPAAN RPA I DAN RPA II DI PT PERTAMINA (PERSERO) RU III

PERENCANAAN APLIKASI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) OMRON CPM1A SEBAGAI PUSAT SISTEM PEMOMPAAN RPA I DAN RPA II DI PT PERTAMINA (PERSERO) RU III PERENCANAAN APLIKASI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) OMRON CPM1A SEBAGAI PUSAT SISTEM PEMOMPAAN RPA I DAN RPA II DI PT PERTAMINA (PERSERO) RU III PLAJU-SUNGAI GERONG LAPORAN AKHIR Dibuat Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CP1L PADA SISTEM PENGAYAKAN DAN PENGERINGAN KAPUK PT. PURA BARUTAMA KUDUS

PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CP1L PADA SISTEM PENGAYAKAN DAN PENGERINGAN KAPUK PT. PURA BARUTAMA KUDUS Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CP1L PADA SISTEM PENGAYAKAN DAN PENGERINGAN KAPUK PT. PURA BARUTAMA KUDUS Hanif Nika Handoko 1, Karnoto, ST. MT. 2 1 Mahasiswa dan 2

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah PLC Sebelum PLC diciptakan, sistem kontrol yang digunakan untuk membantu kegiatan produksi di industri-industri pada masa itu masih berbasis

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR -TE Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC

TUGAS AKHIR -TE Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC TUGAS AKHIR -TE090362 Bidang Studi Elektro Industri Program D3 Teknik Elektro (Disnaker) ITS Surabaya Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC Riski Arif Sucahyo _2210039014

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 APLIKASI KOMPUTER. Sistem Operasi. Rangga Rinaldi, S.Kom, MM. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

PERTEMUAN 2 APLIKASI KOMPUTER. Sistem Operasi. Rangga Rinaldi, S.Kom, MM. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk APLIKASI KOMPUTER Modul ke: PERTEMUAN 2 Sistem Operasi Fakultas Desain dan Seni Kreatif Rangga Rinaldi, S.Kom, MM Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id PERTEMUAN 2 Sistem Komputer Struktur dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah BAB III PERANCANGAN 3.1. Perancangan Sistem Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah melakukan perancangan dengan memahami cara kerja alat atau sistem tersebut serta sifat dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan alat pemisah dan penghitung barang otomatis terdapat beberapa permasalahan yang harus diselesaikan penulis. Adapun permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan dan keberterimaan dari portable PLC trainer kit. Penelitian dimulai melalui tahap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

7.1 Pendahuluan. 7.2 Central Processing Unit (CPU)

7.1 Pendahuluan. 7.2 Central Processing Unit (CPU) Bab 7 Prosesor Dan Memori 7.1 Pendahuluan Alat pemroses adalah alat dimana instruksi-instruksi program diproses untuk mengolah data yang sudah dimasukkan melalui alat input dan hasilnya akan ditampilkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam suatu perancangan sistem, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan prinsip kerja dari suatu sistem yang akan dibuat. Untuk itu perlu disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang industri terdapat tiga bagian proses yang berperan sangat penting yaitu : 1) Proses manufaktur, 2) Proses produksi, dan 3) Proses pemantauan produksi.

Lebih terperinci