BAB III DESKRIPSI PROYEK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III DESKRIPSI PROYEK"

Transkripsi

1 A. Nama Proyek BAB III DESKRIPSI PROYEK Judul dari proyek perencanaan ini adalah Bandung Cinema Center dimana fungsi utama dari bangunan ini adalah sebagai sebuah bangunan rekreasi. dari judul ini terdapat tiga pengertian yang akan menjadi dasar perancangan yaitu : Cinema : si-ne-ma /sinema/ n (1) gedung tempat pertunjukan film; bioskop; (2) film; gambar hidup. Kamus besar bahasa indonesia terbitan 2008 Center : pokok pangkal atau yg menjadi pumpunan (berbagai-bagai urusan, hal). Kamus besar bahasa indonesia terbitan 2008 Bandung : kota di Provinsi Jawa Barat (lokasi) Secara harfiah Bandung Cinema Center memiliki arti sebuah bangunan yang memberikan akomodasi bagi pemutaran film dan pusat kegiatan film di kota Bandung. B. lokasi 1. pemilihan lokasi tapak Pemilihan lokasi tapak ditentukan berdasarkan kriteria lokasi yang kemudian 6 daerah wilayah pengembangan di bandingan dan dilihat potensi terbesar penentuan tapak. Berikut adalah table penentuan lokasi tapak Tabel 3.1 kriteria pemilihan tapak NO KRITERIA Lokasi 1 (gede bage) 1 Lahan luas, berada di daerah Lokasi sangat tinggi dan jauh dari rawa luas namun pada sekitar tapak terdapat persawahan dan 2 Terjangkau kendaraan publik Terjangkau oleh kendaraan publik, baik angkot maupun bus kota Lokasi 2 (Cibeunying) Lokasi luas dan jauh dari daerah rawa-rawa Terjangkau oleh kendaraan publik, baik angkot maupun bus kota 3 Kedekatan dengan pusat pendidikan Tidak dekat dengan pusat pendidikan Berada dalam kawasan pendidikan 4 Dekat dengan pusat kegiatan Dekat dengan Dekat dengan

2 kota pusat kota sekunder 5 Lokasi strategis dekat Dekat dengan dengan pemukiman pemukiman, namun pemukiman jarang Tabel 3. 1 Kriteria pemilihan tapak Sumber : dokumentasi pribadi pusat kota utama Dekar dan dtrategis dekat dengan pemukiman cukup padat Gambar 3. 1 Peta Lokasi Alternatif 1 Gambar 3. 2 Peta Lokasi Alternatif 2

3 2. Lokasi terpilih Lokasi tapak berada di kawasan wilayah pengembangan cibeunying tepatnya di jalan JL. Ir. H. Juanda dengan luas tapak ±3,2 Ha Gambar 3. 3 Peta Lokasi Tapak Akses menuju Lokasi Tapak merupakan salah satu elemen yang penting dalam peracangan bangunan Cinema Center. Terlebih Cinema Center merupakan bangunan public yang melibatkan masyrakat sebagai pelaku utama. Pada gambar 3.2 dapat dilihat bahwa terdapat beberapa alternatif pencapaian ke lokasi tapak dari pusat kegiatan transportasi yaitu : Terminal cicaheum, jarak tempuh 6,5 km Terminal leuwipanjang 6,3 km Stasiun Bandung 1,8 km Stasiun kiaracondong 6,4 km

4 Gambar 3. 4 Pencapaian Menuju Tapak Pada bagian utara tapak berbatasan langsung dengan jalan raya sulanjana dimana pada jalan sulanjana ini merupakan salah satu kawasan perdagangan dan jasa. Kemudian pada bagian sebelah barat berbatasan langsung dengan jalan rangga malela yang merupakan kawasan permukiman. Di sebelah timur berbatasan langsung dengan jalan ir. H juanda yang merupakan kawasan perdagangan yang memiliki jalan arteri kolektor. Pada bagian selatan berbatasan langsung dengan taman flexi yang merupakan salah satu taman public yang biasa digunakan oleh masyrakat sebagai salah satu taman rekreasi. JL. Rangga Malela JL.Sulanja Taman Flexi Taman flexi JL.Ir.H Juanda

5 C. Rona lingkungan Gambar 3. 5 Batas Wilayah Berdasarkan rencana tata ruang dan wilayah kota bandung (RTRW) dan RTBL wilayah cibeunying kidul tapak pada jalan JL. Ir. H. Juanda memiliki ketentuan pembangunan sebagai berikut : KLB : 7,0 KDB : 60% KDH : 40% GSB : - Jalan Ir.H.Juanda 10 meter - Jalan Rangga Malela 4,5 meter - Jalan sulanjana 5 meter

6 D. Studi banding proyek sejenis 1. UFA Cinema Center Gambar 3. 6 fasad UFA Center Sumber : Bangunan yang berlokasi di Dresden, Jerman ini merupakan hasil karya Wolf D Prix (Coop Himmelb(l)au). UFA Cinama Center ini merupakan sebuah komplek bioskop yang terdiri dari 4 buah bioskop bawah tanah (kapasitas 200 orang), 4 buah bioskop tambahan (kapasitas orang). Desain bangunan ini merupakan penggabungan dari 2 fungsi yang berbeda, yaitu Block Cinema (sebagai biskop) dan The Crystal (shell kaca yang berfungsi sebagai foyer dan public square). Bangunan ini didesain dengan pendekatan dalam film yang mengarah pada hubungan kenyataan dan ketidaknyataan melalui persepsi penonton (spectators). Hasilnya UFA Cinema Centermenjadi sebuah massa dan media yang terpecah-pecah dan saling tumpang tindih, dengan dibungkus oleh konstruksi baja dan kaca. Sirkulasi didalam bangunan dapat diakses melalui tangga dan jembatan. Dengan cara ini, isi bangunan menjadi terlihat ke kota sebanyak kota ini terlihat dari bangunan. Bangunan ini merupakan sebuah bangunan inside-out yang mendukung dialog dengan kota.

7 Gambar 3. 7 Denah Ground Floor Dan Lantai 2 UFA Center Sumber : Gambar 3. 8 Denah Lantai 3 Dan Lantai 4 UFA Center Sumber : Gambar 3. 9 denah lantai 5 dan lantai 6 UFA center Sumber :

8 Gambar denah lantai 5 dan lantai 6 UFA center Sumber : Gambar denah lantai 5 dan lantai 6 UFA center Sumber : 2. Teater keong mas IMAX taman mini Indonesia indah Teater keong mas IMAX taman mini Indonesia indah terletak di jalan raya taman mini Jakarta timur, teater keong mas ini memiliki fungsi senagai tempat pemutaran film dengan teknologi IMAX. Gambar Fasad Teater Keong Mas

9 Bangunan teater keong mas ini dibangun pada tahun 1987 atas dasar prakarsa ibu tin soeharto yang berada dalam kawasan taman mini Indonesia indah sebagai salah satu fasilitas pelengkap dalam kawasan miniature Indonesia sebagai salah satu kawasan rekreasi. Teater keong mas ini merupakan bangunan teater pemutaran film pertama dengan teknologi IMAX di Indonesia. Teater keong mas ini dibangun diatas lahan seluas 7245 m2 yang diperuntukkan : a. Bangunan meliputi 1) Gedung teater Peralatan dan sarana utama kegiatan untuk kegiatan pertunjukan pemutaran film, antara lain : a) Gedung teater dengan daya tampung tempat duduk kelas ekonomi 920 orang, dan 36 orang penonton kelas VIP/ Balkon b) Proyektor IMAX dengan format film 70 min, Soundsistem Sonics yang dapat dioperasikan dengan 2 sistem (Maghnatech, dan Digital cd) c) Layar dengan ukuran 21,5 meter x 29.3 meter d) Tenaga Listrik e) Mesin Tata udara (AC) f) Tersedianya Air 2) Gedung kantor 3) Gedung toilet umum 4) Gedung karyawan 5) Power house b. Areal parker kendaraan 1) Kendaraan mobil sedan (235) 2) Kendaraan bus (24) c. Taman 1) Taman bagian depan, sebagai penunjang keindahan 2) Taman bagian samping dan belakang, berupa tanaman keras (pohon) sebagai perindang

10 Gambar Site Plan Teater Keong Mas Gambar Denah Teater Keong Mas

11 Gambar Potongan Teater Keong Mas Gambar Tampak Teater Keong Mas Konsep bangunan teater keong mas ini terinspirasi dan mengadaptasi bentuk keong mas dari salah satu wilayah di Indonesia yaitu Jawa Barat. konsep ini digunakan agar bangunan menjadi ciri khas budaya Indonesia. 3. Blitz Megaplex Grand Indonesia

12 Gambar Interior blitzmegaplex Blitz Megaplex Grand Indonesia terletak di jalan jendral sudirman kavling 54 jakarta selatan lebih tepatnya di dalam kompleks mall grand Indonesia lantai 8. Luas lantai terbangun untuk kompleks bangunan blitz megaplex Indonesia adalah 8900 m 2. Bangunan blitz megaplex grand Indonesia ini memiliki 8 teater dengan jumlah kapasitas penoton 2997 seat. Blitz megaplex grand Indonesia beberapa spesifikasi ruang yang tersedia yaitu : a. Regular class 5 b. Satin class 2 teater c. 4DX 1 Teater d. Lounge e. lobby f. party room g. toilet Gambar interior blitzmegaplex

13 konsep bangunan blitz megaplex ini menggunakan konsep futuristik yaitu konsep yang mengarah dan menuju masa depan dalam bnagunan blitz megaplex grand Indonesia ini di implementasikan pada interior bangunan yang mengadopsi bentuk space ship atau pesawat ruang angkasa kemudian dengan dominasi warna putih dan aksen warna merah menimbulkan efek futuristic dalam bangunan. Konsep bangunan blitz megaplex ini memberikasn kesan yang menarik bagi pengunjung sehingga menarik minat masyrakat untuk berkunjung dan menonton film di blitz megaplex kemudian kualitas kenyamanan bangunan blitz megaplex ini juga memenuhi standard flexibilitas dan kenyamanan sehingga blitz megaplex menjadi salah satu pilihan utama dalam menonton film. 4. Busan Cinema Center Busan Cinema Centerterletek di korea selatan lebih tepatnya kota busan, busan Cinema Centerini merupakan salah satu karya Wolf D Prix (Coop Himmelb(l)au) yang merupakan hasil dari sayembara yang dilakukan oleh municipality of busan. Busan Cinema Centerini memiliki luas lahan sebesar 3,21 ha dengan luas lantai bangun m2. Gambar Busan Cinema Center Sumber : Busan Cinema Center ini memiliki konsep mengenai tumpang tindih ruang tertutup, ruang terbuka, area public dan area privat. Desain busan Cinema Centerini bertujuan untuk memberikan persimpangan baru antara ruang terbuka, program kebudayaan, entertainment, arsitektur dan teknologi juga menciptakan sebuah landmark dalam lanskap kota daya.

14 Gambar Outdoor Cinema Dan LED Lighthing Sumber : Salah satu yang menjadi ciri arsitektur high tech dari busan Cinema Centerini adalah struktur atap kantilever bangunan yang memiliki panjang 85 meter dan masuk ke dalam guoinnes world of record sebagai atap kantilever terpanjang di dunia. Selain itu juga teknologi bangunan yang telah menggunakan LED pada bagian atap memberikan daya tarik lebih lagi pada banguna. Busan Cinema Centerini memiliki 3 bangunan yaitu double cone merupakan salah saru bangunan pada komplek busan Cinema Centery ang memiliki fungsi sebagai cafe dan restaurant, double cone merupakan landmark dari komplek bangunan Cinema Center. Double cone terletak diantara cine mountain dan piff hill. Gambar Denah Busan Cinema Center Sumber :www. Archdaily.com Cine mountain merupakan bangunan multifungsi yang terdapt di komplek busan Cinema Cente rdalam cine mountain terdapat teater dengan kapasitan 1000 kursi denganfasilitas lengkap kemudian terdapat cinema sebanyak 2 studio dengan kapasitas total sebanyak 600 kursi.

15 Piff hill merupakan area terbuka untuk outdoor cinema dengan kapasitas kursi, juga area bagi councourse, convention hall dan biff office. Gambar Potongan Melintang Busan Cinema Center Sumber : Gambar Potongan Melintang Busan Cinema Center Sumber :

16 Gambar Potongan Melintang Busan Cinema Center Sumber :

17 Tabel 3.2 kaji banding proyek sejenis No. Objek kajian Teater Keong Mas TMII 1. Lokasi jalan raya taman mini Jakarta timur Blitz Megaplex Grand Indonesia Jalan jendral sudirman kav UFA Cinema Center Dresden, germany Busan Cinema Center Busan, korea selatan 2. Luas lahan 7245 m² 8900 m² 1847 m² 3,21 ha 3. Luas bangunan 4. Jenis bioskop 5. Ruang utama m² 1552 m² Bioskop Sineplex sineplex sineplex - Gedung teater - Vip lounge - Tiket box - lobby - Regular class 5 - Satin class 2 teater - 4DX 1 Teater - Lounge - lobby - Studio teater 8 - Lobby - teater music - tater film - convention hall - outdoor cinema 6. Ruang penunjang 7. Kapasitas penonton 8. Sirkulasi vertikal - Resepsionis - Toilet - Toko cinderamata - Taman - Parkir - Power house - Gedung Kantor - Ruang tiket - Resepsionis - Toilet - Party room - Snack bar - Parkir - Public space - Toilet - Snack bar Tangga Escalator, lift, tangga Escalator, lift - Parkir - Public space - Toilet - Piff office - café dan resto Lift, escalator, tangga

18 9. Vegetasi - Terdapat taman dan pepohonan - tidak terdapat tanaman dan pepohonan 10. Topografi berkontur Tidak berkontur 14. Kelebihan - Bangunan tunggal, tidak - Interior menyatu dengan fungsi bangunan lain menarik - Kapasitas penonton besar - Terdapat taman dan pepohona n Tidak berkontur -Fasad dan interior banguna n menarik -Jumlah studio pemutar an filmnya banyak dan dapat menamp ung kapasitas dengan maksima l Terdapat taman dan pepohonan Tidak berkontur -Fasad dan interior bangunan menarik -Memenuhi berbagai jenis aktivitas perfilman -Sirkulasi manusia dan kendaraan jelas -Kapasitas daya tampung besar 15. Kekurangan - Kurang tiket box, pada - Berada satu - Tatanan - Jumlah waktu pick our antrian bangunan lansekap studio tiket tidak terlayani dengan mall kurang pemutaran - Hanya tersedia satu dan letaknya hidup film hanya 2

19 studio pemutana film jauh dan dan studio. terpencil kurang - Sirkulasi informasi kurang jelas mengena i jenis banguna n Tabel 3. 2 Kaji Banding Tabel 3.3 Sintesa proyek sejenis No Kajian Kesimpulan 1 Lokasi Dari keempat bahan kaji banding tersebut busan Cinema Center dan ufa Cinema Center memiliki lokasi yang strategis dengan akses pencapaian mudah 2 Luas lahan Rata-rata luas lahan di bawah 1 hektar sehingga perencanaan lansekap kurang maksimal 3 Jenis cinema Dari keempat bahan kaji banding yang hamper seluruhnya merupakan sineplex hanya teater keong mas yang memiliki studio tunggal 4 Ruang utama - Gedung teater - Vip lounge - Tiket box - lobby 5 Ruang penunjang - Resepsionis - Toilet

20 - Toko cinderamata - Taman - Parkir - Power house - Snack bar - Public space 6 Gaya dan penampilan bangunan Gaya bangunan dan tampilan bangunan E. Elaborasi tema 1. Pengertian Tema menggunakan gaya futurisktik sehingga bentuk bangunan dapat menarik minat dan pengunjung Tabel 3. 3 Sintesan Proyek Sejenis Arsitektur High-Tech adalah gaya perancangan suatu bangunan atau lingkungan binaan dengan beberapa standar tertentu yang kemudian ditata dan diatur agar pemecahan masalah yang ada berhasil dicapai dengan pemakaian bahan bangunan yang fungsional dan estetis. Menurut Colin Davies, dalam bukunya High Tech Architecture, pengertian high tech dalam arsitektur berbeda dengan pengertian high tech dalam industri. Bila dalam industri pengertian high tech diartikan sebagai teknologi canggih seperti elektronik, komputer, robot, chips, dan sejenisnya. Sedangkan dalam arsitektur, high tech diartikan sebagai suatu aliran arsitektur yang bermuara pada ide gerakan arsitektur modern yang membesar-besarkan kesan struktur dan teknologi suatu bangunan. Karakteristik yang menjadi referensi arsitektur high tech adalah bangunan yang terbuat dari material sintesis seperti logam, kaca, dan plastik. 2. Interpretasi Tema High-tech adalah sebuah fenomena abad 20 pada industri bangunan yang berpengaruh pada dunia arsitektur dan desain. Istilah high-tech adalah sebuah

21 penemuan pada tahun 1970-an terhadap perancangan bangunan menjadi popular setelah John Kron dan Suzanne Slesin, menulis buku yang menjadi best selling tahun 1978 berjudul High Tech: The Industrial Style and Sourch Book for The Home. Dalam buku tersebut dikatakan bahwa high-tech adalah istilah arsitektural yang digunakan untuk menerangkan bertambahnya bangunan dengan pengeksposan struktur dan elemen-elemen lainnya yang terbuat dari bahan pre-fabrikasi yang biasa digunakan untuk membangun gudang dan pabrik. Architecture high tech menunjukan perkembangan teknologi dengan siklus yang begitu cepat hingga pada ini teknologi sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup masyarakat. Nilai-nilai dasar yang dapat di terapkan pada desain yaitu sebagai berikut mengekspos struktur dan konstruksi bangunannya menampilkan bagian dalam bangunan yang mempunyai nilai sama pada bagian luar bangunan bagian interior diekspos sehingga dapat dilihat dari luar mengeluarkan bagian dalam bangunan yang memang seharusnya berada di dalam sebagai ornament 3. Studi Banding Tema Sejenis a. Pompidou Center Pompidou Center merupakan bangunan urban center yang fungsinya sangat kompleks yaitu sebagai museum seni modern, pameran/galery, dan fasilitas pendukung lainnya seperti pusat audiovisual, perpustakaan umum, music and acoustic research, toko buku, teater, perkantoran, penerbitan buku dan majalah kebudayaan, restoran, dll. (John Kron,1978).

22 Gambar Pompidou Center Dan Perpustakaan Di Dalamnya Sumber : Pada tahun 1970-an gedung Centre Pompidou di Paris yang dirancang oleh arsitek Renzo Piano dan Ricard Rogers menonjolkan saluran udara panas, AC, danpipa listrik sebagai dekoratif elemen yangdiekspos di luar gedung. b. Bangunan Pavillion Inggris Gambar Fasad Bangunan Pompidou Center Sumber : Bangunan Pavillion Inggris ini dirancang oleh arsitek Nicholas Grimshaw & partner pada kompleks Expo 1992 di kota Seville di Spanyol, sebagai perwujudan hasil sayembara tahun 1989 yang dimenangkan oleh arsitek tersebut.

23 Gambar Bangunan Pavilion Inggris Sumber : Bangunan ini dirancang dengan pertimbangan iklim setempat dimana suhu udara musim panas saat dilangsungkan Expo ini dapat mencapai 45 0 C. Beberapa strategi rancangan yan digunakan untuk mengantisipasi kondisi udara ini adalah, pertama, menggunakan tabir air pada dinding timur yang berfungsi sebagai filter radiasi matahari pagi tanpa menghilangkan sama sekali penerangan yang diberikan oleh sinar matahari tersebut, disamping sebagai pendingin bangunan. Tabir air yang dijatuhkan dari dinding bagian atas bangunan mengalir diseluruh dinding kaca sepanjang 65 m kekolam di dasar bangunan. Aliran air sebagai tabir dinding kaca ini berfungsi untuk pendinginan permukaan kaca itu sendiri serta menurunkan suhu lingkungan di sekitar bangunan secara evaporative (kelembaban udara pada kawasan ini relatif rendah yaitu sekitar 50-70%). Gambar Tabir Air Pada Bangunan Pavilion Inggris Sumber : Dinding kaca ini terbuat dari bahan yang 20%nya merupakan komponen keramik yang berfungsi untuk mengurangi panas matahari tanpa harus mengorbankan

24 cahaya yang masuk ke dalam bangunan. Penggunaan tabir air pada dinding timur ini mampu menurunkan suhu di dalamnya hingga sekitar 100C. Dinding muka (tiimur) diselubungi oleh air, sementara panel-panel photovoltaic di atap di arahkan pada sisi selatan (arah dimana radiasi matahari jatuh). Pada dinding selatan ini selimut termal diletakkan, untuk menahan radiasi matahari langsung. Sisi barat dari dinding bangunan ini dilapisi oleh kontainer-kontainer berisi air yang berfungsi sebagai penyerap panas matahari sore. Panas yang diserap oleh container berisi air ini akan menurunkan suhu udara pada siang dan sore hari, kemudian menghangatkan udara pada malam hari (dimana suhu udara luar pada malam hari cenderung rendah di bawah batas kenyamanan). Air panas atau hangat dalam container ini juga dimanfaatkan bagi kebutuhan air panas di dalam bangunan. Dinding bangunan pada sisi selatan diberi lembaran yang semi transparan yang diperkuat denagan konstruksi baja, yang selain secara estetika ingin memberikan gambaran sebagai kapal (simbol kejayaan Inggris di laut), juga berfungsi untuk mengurangi radiasi panas dari sisi selatan, namun tetap memungkinkan cahaya matahari untuk masuk ke dalam bangunan. Sementara itu untuk perimbangan estetika, sisi utara yang tidak mendapat radiasi matahari langsung juga diselesaikan dengan bentuk yang serupa, meskipun detail konstruksinya berbeda karena pada sisi ini sangat sedikit menerima radiasi langsung matahari. Gambar Potongan Memanjang Yang Menunjukan Solar Panel Sumber : Sejumlah panel solar sel yang menghasilkan 46kW daya listrik dan digunakan bagi keperluan pompa air diletakkan pada bagian atap bangunan membentuk semacam deretan layar kapal. Konstruksi solar panel ini ditetakkan

25 sedemikian rupa sehinngga berfungsi sebagai pelindung (shading) atap dari radiasi matahari yang jatuh dari sisi selatan. Bangunan Pavillion Inggris ini menggunakan energi listrik sekitar 24% lebih rendah dari energi yang seharusnya digunakan pada bangunan berpengkondisi udara umumnya yang dirancang secara konvensional. c. Hongkong dan shanghai bank Bank ini mulai dibangun pada tahun 1979 hingga 1986 di Hongkong, Cina. Bangunan ini dirancang oleh seorang arsitek terkenal yaitu Norman Foster, pada site seluas 5000 m2 dan terletak pada lokasi yang strategis yaitu di pusat Statue Square, Central District. Tower ini memiliki ketinggian 178,8 m yang terdiri dari 77 lantai diatas sebuah plaza yang terletak dilantai dasar, dan empat lantai terletak dibawah tanah. Gambar Hongkong Dan Shanghai Bank Sumber : Struktur baja yang menyelimuti sisi bangunan menimbulkan ekspresi dengan memberikan lapisan aluminium abu-abu dan panel-panel silver metalik yang dipadu dengan tangkapan angin berlapis aluminium.

26 Gambar Hongkong Dan Shanghai Bank Sumber : Bangunan ini menghadirkan atrium dengan ketinggian 52 m dan didesain untuk dapat menampung orang. Sepasang eskalator dipasang semakin memberikan kesan penggunaan teknologi pada saat itu. Pedestrian bagi publik terletak 12m dibawah bangunan, hal ini ditujukan untuk mengantisipasi ruang terbuka yang merupakan suatu hal yang dapat diperhatikan di kota. Menghubungkan antara public space dengan lingkungan perkotaan. Gambar Hongkong Dan Shanghai Bank Sumber : Pada bangunan ini Foster mengeksplorasi antara fungsi publik dan privat. Peninggian bangunan sebanyak 12 m memberikan public space, kemudian eskalator menuju hall utama bank menciptakan semi public space dengan atrium berlantai 10.

27 Gambar Hongkong dan shanghai bank Sumber : Mengenai penanganan desain, Foster menekankan pada sinar matahari yang dimasukkan ke dalam jantung dari hall atrium, kemudian ditangkap oleh atap kaca dariplaza yang selanjutnya dipantulkan kembali. Pada malam hari keadaan ini menjadi terbalik, dimana cahaya memancar dari bawah dan plaza tersebut akan terlihat seperti garis-garis kristal atau permata.bangunan ini menunjukkan bahwa Norman Foster mampu menyelesaikan masalah arsitektur dengan baik namun tetap menghadirkan pengeksposan struktur sebagai daya tarik dari tampilan bangunan dan juga memasukkan unsur-unsur dari luar bangunan yang mampu menghidupkan bangunan

28 Tabel 3.4 Sintesa bangunan dengan tema sejenis No Nama Bangunan Analisa 1 Pompidou Center Expose struktur dan utilitas 2 Hongkong Dan Shanghai Bank pada bangunan menunjukan ciri dan karakter yang kuat pada bangunan Penggunaan struktur baja yang menyelimuti sisi bangunann yang di ikuti dengan penggunaan material dengan warna abu-abu yang menjadi salah satu karkater arsitektur high tech 3 Pavilion Inggris Penggunaan elemen kaca atau material kaca dan baja pada bangunan yang merupakan salah satu ciri dan karakter arsitektur high tech kemudian menggunakan photovoltaic sistem sebagai sumber energy bangunan Tabel 3. 4 Sintesa Bangunana Dengan Tema Sejenis Kesimpulan Penggunaan material prefabrikasi bangunan pada Expose stuktur yang menjada daya tarik visual Inside out, atau memperlihatkan aktivitas interior bangunan sebagai dan daya tarik bangunan Penggunaan photovoltaic sistem bentuk kemajuan sebagai perkembangn teknologi dan

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Gedung Sinepleks di Kota Semarang bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan fasilitas hiburan dan rekreasi

Lebih terperinci

MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011

MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011 ARSITEKTUR HIGH TECH Disusun oleh : Meynar Telew 1), Steven Lintong 2) 1) Mahasiswa Prodi Arsitektur Unsrat 2) Staf Dosen Prodi Arsitektur Unsrat ABSTRAK Kemajuan ilmu pengetahuan teknologi memberikan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Museum Anak-Anak di Kota Malang ini merupakan suatu wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, serta film untuk anak-anak. Selain sebagai

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya 165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan meliputi pembahasan mengenai pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami pada City Hotel yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI PROYEK. : Bandung Technological Park. : Jl. Rancanumpang, Gedebage. Luas Lahan Perancangan

BAB III DESKRIPSI PROYEK. : Bandung Technological Park. : Jl. Rancanumpang, Gedebage. Luas Lahan Perancangan 33 BAB III DESKRIPSI PROYEK A. Gambaran Umum Nama Proyek Status Proyek Lokasi Luas Lahan Perancangan : Bandung Technological Park : fiktif : Jl. Rancanumpang, Gedebage : 1,95 Ha Batas Lahan : Utara Timur

Lebih terperinci

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center KONSEP RANCANGAN Latar Belakang Surabaya semakin banyak berdiri gedung gedung pencakar langit dengan style bangunan bergaya modern minimalis. Dengan semakin banyaknya bangunan dengan style modern minimalis

Lebih terperinci

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN BAB V HASIL RANCANGAN 5.1 Perancangan Tapak 5.1.1 Pemintakatan Secara umum bangunan dibagi menjadi beberapa area, yaitu : Area Pertunjukkan, merupakan area dapat diakses oleh penonton, artis, maupun pegawai.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema BAB VI HASIL RANCANGAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema yang terkandung antara lain celebration

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya yang telah dijelaskan, sebuah hasil yang menjawab permasalahan dalam suatu perancangan melalui

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep BAB VI HASIL PERANCANGAN Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep Representasi Citra High Tech Architecture yang berkaitan erat dengan aspek teknologi kekinian atau modernisasi. konsep

Lebih terperinci

PUSAT SINEMA SIDOARJO

PUSAT SINEMA SIDOARJO PUSAT SINEMA SIDOARJO MAHASISWA : M.ABRAM WAHYU N. NRP : 3207100027 PEMBIMBING : Ir. HARI PURNOMO Mbdg, Sc TEMA : 0ase PUSAT... Yaitu merupakan tempat pemusatan aktifitas atau kegiatan dan fasilitas tertentu

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.. Penerapan Konsep Pada Rancangan 6... Konsep Rancangan Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu penyedia fasilitas yang mampu menampung kegiatan MICE

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY 81 BAB V KESIMPULAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Keterkaitan Konsep dengan Tema dan Topik Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental

Lebih terperinci

KONSEP: KONTRADIKSI SPONTAN

KONSEP: KONTRADIKSI SPONTAN LOKASI: Jl. Mayjend. Sungkono KONSEP: MELINGKAR Pattern merupakan salah satu unsur estetika yang sering hadir pada arsitektur Timur Tengah. Lingkaran merupakan salah satu dari beberapa jenis bentuk pattern

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB IV ANALISA TAPAK BAB IV ANALISA TAPAK 4.1 Deskripsi Proyek 1. Nama proyek : Garuda Bandung Arena 2. Lokasi proyek : Jln Cikutra - Bandung 3. Luas lahan : 2,5 Ha 4. Peraturan daerah : KDB (50%), KLB (2) 5. Batas wilayah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar 5.1.1 Konsep Site Plan Dalam standarnya, area parkir pengunjung harus berada di bagian depan site agar terlihat langsung dari jalan. Untuk itu, area parkir diletakkan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL RANCANGAN

BAB 5 HASIL RANCANGAN BAB 5 HASIL RANCANGAN 6. Desain Bangunan Desain bangunan pertunjukan seni ini memiliki bentuk kotak masif untuk efisiensi bentuk bangunan dan ruang bangunan. Bentuk bangunan yang berbentuk kotak masif

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan

Lebih terperinci

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung 5. HASIL RANCANGAN 5.1 Hasil Rancangan pada Tapak Perletakan massa bangunan pada tapak dipengaruhi oleh massa eksisting yang sudah ada pada lahan tersebut. Di lahan tersebut telah terdapat 3 (tiga) gedung

Lebih terperinci

Development Designfor Tanjung Batu Harbour towards Sea Tolls Concept

Development Designfor Tanjung Batu Harbour towards Sea Tolls Concept BAB IV DESKRIPSI HASIL RANCANGAN 4.1 Data Pengguna dan Klien Kegiatan di terminal penumpang terbagi menjadi dua, yaitu : 1. Kegiatan Pelayanan Penumpang 2. Kegiatan pengiriman barang lewat laut (POS, atau

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Desain Kawasan 6.1.1 Rancangan Obyek Dalam Tapak Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena kesesuian dengan fungsi dan kriteria obyek perancangan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Gedung pusat kebugaran ini direncanakan untuk menjadi suatu sarana yang mewadahi kegiatan olahraga, kebugaran, dan relaksasi. Dimana kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA

PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA JUDUL : PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA Nama : Trika Prijayanto NPM : 20399052 Jurusan : Teknik Arsitektur Dosen Pembimbing : 1. Dr. Ing. Dalhar Susanto 2. Agung

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan Pusat Studi dan Budidaya Tanaman Hidroponik ini adalah Arsitektur Ekologis. Adapun beberapa nilai-nilai Arsitektur Ekologis

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. KONSEP MAKRO Secara makro, konsep perencanaan dan perancangan Museum Tekstil Indonesia ini merupakan sebuah alat untuk mendekatkan masyarakat Indonesia agar

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perancangan Pasar Astana Anyar ini merupakan konsep yang menjadi acuan dalam mengembangkan konsep-konsep pada setiap elemen perancangan arsitektur

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal BAB IV KONSEP 4.1 Ide Awal Kawasan Manggarai, menurut rencana pemprov DKI Jakarta akan dijadikan sebagai kawasan perekonomian yang baru dengan kelengkapan berbagai fasilitas. Fasilitas utama pada kawasan

Lebih terperinci

PENGENALAN OBJEK. SIDANG TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI MODE SURABAYA Tema HAUTE COUTURE Cherry Candsevia Difarissa

PENGENALAN OBJEK. SIDANG TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI MODE SURABAYA Tema HAUTE COUTURE Cherry Candsevia Difarissa PENGENALAN OBJEK LATAR BELAKANG PEMILIHAN OBJEK Perkembangan dunia mode yang begitu pesat, kompetitif dan selalu berubah Mode menjadi salah satu gaya hidup (lifestyle) Antusiasme masyarakat terhadap mode

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN 1 BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Site Plan Akses masuk ke site ini melalui jalan utama. Jalan utama tersebut berasal dari arah Cicaheum Bandung. Jalur mobil/ kendaraan di dalam bangunan dibuat satu arah

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI PROYEK. : Relokasi Pasar Astana Anyar Pasar Festival. : PD Pasar Bermartabat Kota Bandung. : Jl. Astana Anyar

BAB III DESKRIPSI PROYEK. : Relokasi Pasar Astana Anyar Pasar Festival. : PD Pasar Bermartabat Kota Bandung. : Jl. Astana Anyar BAB III DESKRIPSI PROYEK 3.1. Gambaran Umum Nama Proyek Astana Anyar Sifat Proyek Pemilik Lokasi Luas Lahan : Relokasi Pasar Astana Anyar Pasar Festival : Fiktif : PD Pasar Bermartabat Kota Bandung : Jl.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Analisis Lingkungan Dan Tapak 1. Jalur matahari Gambar 4. 1 Analisis Jalur Matahari Sumber : Dokumentasi Pribadi Potensi : Bagian timur tapak menerima cahaya

Lebih terperinci

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN BAB V HASIL RANCANGAN 5.1 RENCANA TAPAK Pencapaian melalui tapak melalui jalan R. E. Martadinata dapat diakses oleh pejalan kaki, kendaraan umum, maupun kendaraan pribadi. Jalan dengan lebar 8 m ini, dapat

Lebih terperinci

Gambar 6.1 Konsep Hasil Perumusan Pendekatan Konsep Sumber : Analisa Penulis

Gambar 6.1 Konsep Hasil Perumusan Pendekatan Konsep Sumber : Analisa Penulis BAB VI KONSEP PERANCANGAN 6.1 Pengertian Umum Konsep Perancangan Gambar 6.1 Konsep Hasil Perumusan Pendekatan Konsep Konsep perancangan terminal penumpang kapal laut (TPKL) ini merupakan sebuah konsep

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam konsep dasar pada perancangan Fashion Design & Modeling Center di Jakarta ini, yang digunakan sebagai konsep dasar adalah EKSPRESI BENTUK dengan

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan Senen, Jakarta Pusat : ± 48.000/ 4,8 Ha : Fasilitas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. struktur sebagai unsur utamanya. Konsep High-Tech Expression juga

BAB V KONSEP PERANCANGAN. struktur sebagai unsur utamanya. Konsep High-Tech Expression juga BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar perancangan yang digunakan adalah High-Tech Expression yaitu high tech yang tidak hanya terpaku pada satu unsur saja tetapi unsur yang lain juga ada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING. Dalam desain Gedung Kantor LKPP terdapat 13 point target

BAB II STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING. Dalam desain Gedung Kantor LKPP terdapat 13 point target 10 BAB II STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING 2.1 Tanggapan Terhadap Kerangka Acuhan Kerja Dalam desain Gedung Kantor LKPP terdapat 13 point target perancangan yang bisa diterapkan dalam mendesain, diantaranya

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Rancangan Hasil rancangan pada Perancangan Kompleks Gedung Bisnis Multimedia di Malang ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan

BAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Metode perancangan dalam seminar ini yaitu berupa penjelasan dari awal proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan obyek perancangan

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB III DATA DAN ANALISA BAB III DATA DAN ANALISA 3.1 Data Fisik dan Non Fisik Gambar 3. Peta Lokasi Lahan LKPP Data Tapak Lokasi : Lot/Kavling 11B, CBD Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan Luas lahan : 4709 m² Koefisien Dasar Bangunan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Kegiatan Kegiatan Utama

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Kegiatan Kegiatan Utama BAB IV ANALISIS 4. Analisis Kegiatan 4.. Kegiatan Utama Kegiatan ini antara lain berupa penyelenggaraan pameran, penerangan dan peragaan. a. Jenis pameran museum ini dapat dibagi: ) Berdasarkan gerak,

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP 5.1 Dasar Pendekatan Kolam Renang Universitas Diponegoro merupakan kolam renang tipe C. Program perencanaannya berdasarkan pada tinjauan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Konsep Makro Konsep makro merupakan konsep dasar perancangan bangunan secara makro yang bertujuan untuk menentukan garis besar hotel bandara yang akan dirancang. Konsep makro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Telkomsel merupakan operator GSM terbesar di Indonesia dengan pimpinan area 1 yang terletak di kota medan sampai saat ini belum memiliki gedung kantor milik sendiri.

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Tabel 6.1 Program Redesain Terminal Terboyo KELOMPOK RUANG LUASAN Zona Parkir Bus AKDP-AKAP

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK 2. 1. Deskripsi Umum Nama proyek : Bandung Automotif center Status : Proyek Fiktif Fungsi bangunan : Bangunan komersil bidang otomotif Sumber dana : Pemerintah daerah (BPD) Lokasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi

DAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi i ii iii iv v x xiii xiv xv BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep perancangan Rumah Susun Sederhana Sewa ini adalah hasil analisis pada bab sebelumnya yang kemudian disimpulkan. Konsep ini merupakan konsep turunan dari

Lebih terperinci

BAB V KAJIAN TEORI. Pengembangan Batik adalah arsitektur neo vernakular. Ide dalam. penggunaan tema arsitektur neo vernakular diawali dari adanya

BAB V KAJIAN TEORI. Pengembangan Batik adalah arsitektur neo vernakular. Ide dalam. penggunaan tema arsitektur neo vernakular diawali dari adanya BAB V KAJIAN TEORI 5. V 5.1. Kajian Teori Penekanan /Tema Desain Tema desain yang digunakan pada bangunan Pusat Pengembangan Batik adalah arsitektur neo vernakular. Ide dalam penggunaan tema arsitektur

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB V KONSEP INFILL DEVELOPMENT STASIUN BOJONEGORO. Konsep dasar yang digunakan dalam Infill Development Stasiun

BAB V KONSEP INFILL DEVELOPMENT STASIUN BOJONEGORO. Konsep dasar yang digunakan dalam Infill Development Stasiun BAB V KONSEP INFILL DEVELOPMENT STASIUN BOJONEGORO 5.1. Konsep Perancangan Konsep dasar yang digunakan dalam Infill Development Stasiun Bojonegoro mencangkup tiga aspek yaitu: Standar Perancangan Objek

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1. Konsep Dasar Konsep dasar perancangan Pusat Seni Pertunjukan ini adalah mendesain suatu bangunan dengan fasilitas pertunjukan yang dapat berfungsi dengan baik secara sistem

Lebih terperinci

Bab III. Aspek Tanah dan Arsitektural Desain. : Puri Indah, Jakarta Barat

Bab III. Aspek Tanah dan Arsitektural Desain. : Puri Indah, Jakarta Barat Bab III Aspek Tanah dan Arsitektural Desain 3.1 Peta dan Tapak Tanah Nama usaha Peruntukan lahan Letak tapak : Tridith Venue : Bangunan serbaguna : Puri Indah, Jakarta Barat Luas tapak : 4.068 m² Luas

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Sumber : KAK Sayembara Arsitektur Museum Batik Indonesia Gambar 40 Lokasi Museum Batik Indonesia 1. Data Tapak - Lokasi : Kawasan Taman Mini Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. (LKPP) adalah Lembaga Pemerintah yang dibentuk untuk mengatur

BAB 1 PENDAHULUAN. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. (LKPP) adalah Lembaga Pemerintah yang dibentuk untuk mengatur 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) adalah Lembaga Pemerintah yang dibentuk untuk mengatur proses pengadaan barang/jasa yang dibiayai oleh APBN/APBD.

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB IV DISKRIPSI HASIL RANCANGAN BAB IV DISKRIPSI HASIL RANCANGAN 4.1 Property size, KDB, KLB Berdasarkan peraturan (lihat Bab 2), sempadan bangunan terhadap tepi jalan menyesuaikan lebar jalan yang menjadi tepian tapak yaitu kurang lebih

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Tujuan Perencanaan dan Perancangan a. Merancang bangunan Showroom dan Service Station Vespa di Semarang yang mengakomodasi segala

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR Prasato Satwiko. Arsitektur Sadar Energi tahun 2005 Dengan memfokuskan permasalahan, strategi penataan energi bangunan dapat dikembangkan dengan lebih terarah.strategi

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. pemikiran mengenai sirkulasi angin kawasan serta pemaksimalan lahan sebagai

BAB 6 HASIL RANCANGAN. pemikiran mengenai sirkulasi angin kawasan serta pemaksimalan lahan sebagai BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1. Rancangan Tapak Hasil akhir dari rancangan mengacu pada konsep yang telah ada. Dengan demikian rancangan yang dihasilkan tidak jauh berbeda dari konsep yang telah dibuat. Konsep

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and BAB 3 METODE PERANCANGAN Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and Exhibition Center di Kota Batu ini menggunakan penelitian dengan metode analisis dan sintesis. Metode tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek. 1.2 Tujuan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek. 1.2 Tujuan Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Pertumbuhan penduduk dan meningkatnya taraf kehidupan kota menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan fasilitas perkotaan yang lebih terencana. Hal ini terjadi

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI PROYEK

BAB III DESKRIPSI PROYEK 49 BAB III DESKRIPSI PROYEK A. Nama Proyek 1. Nama Bangunan : Pusat pembinaan Olahraga Bola Voli Kota Bandung 2. Pemilik : Swasta 3. Pengguna a. Pengguna Utama : Atlet Bola Voli Putra-Putri Usia dini Senior

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN Konsep perancangan bangunan didapatkan dari hasil studi literatur dan lapangan berdasarkan topik terkait. Penjelasan pemikiran penulis pada pendekatan konsep yang telah

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik 3.1.1 Lokasi Site Gambar 6 Lokasi Site Makro Gambar 7 Lokasi Site Berdampingan Dengan Candi Prambanan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 26 Lokasi

Lebih terperinci

HOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah :

HOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah : BAB III TINJAUAN KHUSUS III.1 Pengertian Tema Pengertian Ekspresi, adalah : Ungkapan tentang rasa, pikiran, gagasan, cita-cita, fantasi, dan lain-lain. Ekspresi merupakan tanggapan atau rangsangan atas

Lebih terperinci

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL 5.1. Pendekatan Perancangan 5.1.1. Kelompok Pelaku Kegiatan Pelaku yang ada di Terminal Bus Bahurekso yaitu: a) Pemimmpin

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Pembahasan yang dikemukakan dalam bagian bab ini ditujukan untuk

BAB III METODE PERANCANGAN. Pembahasan yang dikemukakan dalam bagian bab ini ditujukan untuk BAB III METODE PERANCANGAN Pembahasan yang dikemukakan dalam bagian bab ini ditujukan untuk dijadikan metode serta acuan dasar perancangan arsitektur, baik secara umum maupun khusus terkait dengan rancangan

Lebih terperinci

TEATER IMAX KEONG EMAS, TAMAN MINI INDONESIA INDAH

TEATER IMAX KEONG EMAS, TAMAN MINI INDONESIA INDAH REKAYASA STRUKTUR BANGUNAN 3 TEATER IMAX KEONG EMAS, TAMAN MINI INDONESIA INDAH LUTFIA BRILIAN NISA I 0210029 TEATER IMAX KEONG EMAS, TAMAN MINI INDONESIA INDAH Teater Imax Keong Emas didirikan atas prakarsa

Lebih terperinci

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG 5.1 KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan dari uraian bab sebelumnya mengenai analisis dan pemikiran didasarkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Dasar Pendekatan Metode pendekatan ditujukan sebagai acuan dalam penyusunan landasan perencanaan dan perancangan arsitektur. Dengan metode pendekatan diharapkan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini memiliki sebuah konsep berasal dari obyek yang dihubungkan dengan baju muslim yaitu Libasuttaqwa (pakaian taqwa)

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK 3.1 Lokasi Proyek 3.1.1 Umum Berdasarkan observasi, KAK dan studi literatur dari internet buku naskah akademis detail tata ruang kota Jakarta Barat. - Proyek : Student

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang serta proses penerapan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam perancangan desain Transportasi Antarmoda ini saya menggunakan konsep dimana bangunan ini memfokuskan pada kemudahan bagi penderita cacat. Bangunan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada 190 BAB VI HASIL PERANCANGAN Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada bangunan, terbagi menjadi tiga wujud nilai yaitu Hablumminal alam, Hablumminannas, dan Hablumminallah,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. R. Arry Swaradhigraha, 2015 MUSEUM SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BANDUNG

DAFTAR ISI. R. Arry Swaradhigraha, 2015 MUSEUM SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BANDUNG v DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL TUGAS AKHIR... PENGESAHAN... PERNYATAAN... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR DIAGRAM... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN RE-DESAIN STADION CANDRADIMUKA KEBUMEN

BAB 1 PENDAHULUAN RE-DESAIN STADION CANDRADIMUKA KEBUMEN BAB 1 PENDAHULUAN RE-DESAIN STADION CANDRADIMUKA KEBUMEN 1.1. Pengertian Judul Judul laporan ini, Re-Desain penekanan pada Aksesibilitas Bangunan. Untuk dapat memahami pengertian dari judul tersebut, perlu

Lebih terperinci

LOKASI Lokasi berada di Jl. Stasiun Kota 9, dan di Jl. Semut Kali, Bongkaran, Pabean Cantikan.

LOKASI Lokasi berada di Jl. Stasiun Kota 9, dan di Jl. Semut Kali, Bongkaran, Pabean Cantikan. PENGENALAN OBYEK LATAR BELAKANG Stasiun Semut merupakan salah satu bangunan bersejarah yang memiliki peranan penting dalam perkembangan kota Surabaya dalam hal penyediaan layanan transportasi massal. Pembangunan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN DESAIN PREMIS Seiring berkembangnya kawasan wisata Baturaden mengharuskan kawasan tersebut harus juga meningkatkan kualitas dalam sektor penginapan. Masih minimnya penginapan berbintang seperti hotel resort

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI PROYEK

BAB III DESKRIPSI PROYEK 26 A. Gambaran Umum BAB III DESKRIPSI PROYEK Gambar 3. 1 Struktur Pelayanan Kota Bandung Sumber: RDTRK Gedebage 2010 Berdasarkan RTRW Kota Bandung tahun 2011-2031, Pusat Primer Gedebage direncanakan untuk

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Revitalisasi Kawasan Pabrik Gula Krebet ini dibagi menjadi 3 yaitu bangunan primer, sekunder dan penunjang yang kemudian membentuk zoning sesuai fungsi,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN Kerangka kajian yang digunakan dalam proses perancangan Hotel Resort Batu ini secara umum, diuraikan dalam beberapa tahap antara lain: 3.1 Pencarian Ide/Gagasan Tahapan kajian

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa BAB 6 HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Perancangan Hasil perancangan Pusat Seni dan Kerajinan Arek di Kota Batu adalah penerapan konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Analisa Lahan Perencanaan Dalam Konteks Perkotaan 4.1.1 Urban Texture Untuk Urban Texture, akan dianalisa fungsi bangunan yang ada di sekitar tapak yang terkait dengan tata

Lebih terperinci

Pasar Modern BSD City The Concept

Pasar Modern BSD City The Concept Pasar Modern BSD City Tahun Beroperasi : 01 Juli 2004 Lokasi : Jl. Letnan Soetopo Luas Lahan : 2.6 ha Luas bangunan : 1.4 ha Kiosk : 320 unit Lapak : 302 unit Ruko : 100 unit Tingkat hunian : 99% Kementerian

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Makro Indonesia merupakan Negara yang kaya keberagaman tradisi dan budaya. Salah satu daerah di Indonesia yang masih kental dengan budaya, kerajinan dan kesenian adalah

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building Rumah Susun dan Pasar ini adalah adanya kebutuhan hunian

Lebih terperinci

Gedung Kantor LKPP BAB I PENDAHULUAN

Gedung Kantor LKPP BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jakarta mengalami permasalahan rumit sebagaimana halnya dialami kota-kota besar lainnya di dunia. Harus diakui betapa sulit menyediakan kebutuhan akan ruang untuk menunjang

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD BSD INTERMODAL TRANSPORT FACILITY 3.1 Program Dasar Perencanaan Program Dasar Perencanaan mengenai Fasilitas Transportasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Dalam melakukan perancangan membutuhkan metode untuk mempermudah dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi survey obyek komparasi,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Green design merupakan sebuah terapan konsep bangunan yang dapat menyelesaikan atau memahami permasalahan sebuah bangunan.

Lebih terperinci