Oleh. Ns. Marlina, M.Kep.,Sp. MB *) Eliyana**)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh. Ns. Marlina, M.Kep.,Sp. MB *) Eliyana**)"

Transkripsi

1

2 DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINDAKAN MOBILISASI DINI PADA PASIEN STROKE ISKEMIK DI RUANG RAWAT INAP GEULIMA I RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH TAHUN 2011 Oleh Ns. Marlina, M.Kep.,Sp. MB *) Eliyana**) *) Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh **) Alumni Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh ABSTRAK Insiden stroke cenderung terus meningkat setiap tahun. Saat ini Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah penderita stroke terbesar di Asia. Secara ekonomi, insiden stroke berdampak buruk akibat kecacatan karena stroke akan memberikan pengaruh terhadap menurunnya produktivitas dan kemampuan ekonomi masyarakat dan bangsa. Cara untuk meminimalkan kecacatan dan pencegahan terhadap komplikasi dari stroke yaitu dengan melakukan latihan mobilisasi dini yang teratur, untuk hal ini diperlukan dukungan dari keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga terhadap tindakan mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik di ruang rawat inap Geulima I Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun Desain penelitian ini adalah deskriptif eksploratif dengan pendekatan cross sectional study, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive sampling. Penelitian dilakukan pada tanggal 29 April s/d 5 Juni 2011 pada 33 responden penelitian sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditentukan. Alat pengumpulan data berupa kuesioner yang terdiri dari dua bagian yaitu data demografi responden dan daftar pernyataan untuk menilai dukungan keluarga. Lembar kuesioner disusun dalam bentuk skala Likert. Pengolahan data dilakukan secara manual dengan mencari nilai rata-rata dari jawaban responden. Hasil penelitian ini menunjukkan: Dukungan keluarga terhadap tindakan mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik berada pada kategori baik sebanyak 21 orang (63.64%). Kesimpulan penelitian diperoleh dukungan keluarga terhadap tindakan mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik berada pada kategori baik. Diharapkan kepada keluarga pasien untuk lebih meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya dukungan keluarga terhadap kesembuhan pasien stroke. Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk memberikan informasi lebih banyak lagi kepada keluarga pasien tentang tindakan mobilisasi dini dan melakukan pengawasan terhadap kemampuan pasien melakukan tindakan mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik. Kata Kunci : Stroke, Mobilisasi dini, Dukungan Keluarga. Daftar bacaan : 23 buku + 6 skripsi + 5 internet ( )

3 FAMILY SUPPORT ON EARLY MOBILIZATION ACTION FOR ISCHEMIC STROKE PATIENT IN GEULIMA I ROOM OF dr. ZAINOEL ABIDIN HOSPITAL BANDA ACEH IN 2011 ABSTRACT The number of people who suffered from stroke tends to increase continuously every year. Presently Indonesia is listed as the country with the greatest percentage of stroke sufferers in Asia. Economically, stroke incident has bad effects on being handicap because stroke will give effect on the decrease of community and national productivity and economic capability. One of the ways to minimalize defect and prevent stroke compilation is by doing early mobilization exercises regularly, for this purpose, family support is required. The purpose of this study was to find out about family support on early mobilization action for ischemic stroke patient in Geulima I Room of dr. Zainoel Abidin Hospital Banda Aceh in The design of this study was descriptive explorative with cross sectional study approach. The technique used to collect data was purposive sampling. The research was conducted from April 29 to June on 33 respondents according to determined sampling criteria. The instrument used to collect data was questionnaire consisting of two parts: demographic data of the respondents and questions list to examine family support. The questionnaire was made in likert scale. The data were analyzed manually by finding out average value of respondents s answer. The study results showed that family support on early mobilization action for 21 (63.64%) ischemic stroke patients was in good category. It can be concluded that family support on early mobilization action for ischemic stroke patients was in good category. It is suggested for the patients family to improve their knowledge related to the importance of family support on stroke patient s recovery and it is expected that the health profesionals to give more information to patients family about early mobilization action for ischemic stroke patients and able to supervise patients ability to early mobilize them. Keywords : Stroke, Early Mobilization, Family Support References : 23 books + 6 thesis + 5 internet ( )

4 PENDAHULUAN Stroke atau cedera serebrovaskular (CVD) merupakan sindrom neurologis yang terjadi secara mendadak atau secara cepat dan berlangsung sekitar 24 jam atau lebih. Stroke terjadi ketika suplai oksigen ke area otak terganggu, akibatnya terjadilah proses yang mengakibatkan kerusakan jaringan saraf dan kerusakan otak (Hickey, 2003, p.560). Stroke adalah penyebab kematian kedua terbesar di dunia, terhitung lebih dari 4,6 juta jiwa meninggal di seluruh dunia. Berdasarkan data statistik dari seluruh dunia, stroke menempati urutan keenam sebagai penyebab kecatatan (Murray, 1999 dalam Price, 2005, p.1106). Jumlah pasien stroke cenderung terus meningkat setiap tahun. Salah seorang akan mengalami stroke setiap 45 detik dan stroke menduduki peringkat ketiga yang menyebabkan kematian di Amerika Serikat setelah penyakit jantung dan kanker (Monahan, 2007, p.1422). Saat ini Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah pasien stroke terbesar di Asia. Angka kejadian stroke di Indonesia pada tahun 2009 diperkirakan mencapai orang, dari jumlah tersebut sekitar 2,5% atau orang meninggal dunia dan sisanya mengalami cacat neurologis (Yastroki, 2009). Berdasarkan data yang penulis dapatkan dari ruang rawat inap Geulima I Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dari bulan Januari 2010 sampai Desember 2010 jumlah pasien stroke iskemik sebanyak 295 orang. Jumlah pasien laki-laki sebanyak 183 orang dan pasien perempuan sebanyak 112 orang (RSUDZA, 2010). Stroke menimbulkan permasalahan yang kompleks baik dari segi kesehatan, ekonomi maupun sosial serta membutuhkan penanganan komprehensif termasuk upaya pemulihan dalam jangka waktu yang lama bahkan sepanjang sisa hidup pasien. Dalam pengobatan stroke diharapkan pengobatan yang segera dan semaksimal mungkin karena jaringan saraf sangat rawan terhadap iskemik. Mobilisasi dini pada pasien stroke di mulai sedini mungkin, semakin dini dimulai semakin besar pengembangan fungsinya, komplikasi dapat dicegah serta kecacatan lebih lanjut dapat dihindari sehingga pasien dapat mandiri tanpa tergantung pada orang lain (Harsono, 2000 dalam Lenni, 2010, p.5). Latihan mobilisasi dini yang dilakukan pada pasien stroke diperlukan peranan dan dukungan dari keluarga pasien. Keluarga bertanggung jawab mempengaruhi setiap aspek perawatan kesehatan anggota keluarga dan merupakan sistem pendukung utama yang memberikan perawatan langsung pada setiap keadaan sehat-sakit serta keluarga juga berperan terhadap keberhasilan dan kegagalan upaya pemulihan pasien. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Irdawati (2009 dikutip dalam Lenni, 2010) terdapat hubungan antara pengetahuan keluarga pasien stroke terhadap tingkat kesehatan pasien stroke itu sendiri. Rendahnya tingkat pengetahuan keluarga tentang stroke menyebabkan meningkatnya tingkat keparahan, pasien tidak memiliki kemandirian, terjadi serangan ulang bahkan menyebabkan kematian. Friedman (2010, p.197) juga mengemukakan hal yang sama bahwa orang yang hidup dalam lingkungan yang bersifat suportif, kondisinya jauh lebih baik dari mereka yang tidak memiliki dukungan ini, karena dukungan dapat melemahkan dampak stress dan secara langsung dapat memperkuat kesehatan individu dan keluarga.

5 Dukungan yang diberikan keluarga dapat berupa dukungan informasional, karena keluarga merupakan sumber informasi bagi pasien dalam hal tindakan mobilisasi dini. Keluarga yang selalu mencari tahu dan menanyakan setiap perkembangan kondisi pasien pada tenaga kesehatan di rumah sakit. Selanjutnya dapat berupa dukungan penilaian, yaitu keluarga bertindak membimbing pasien melakukan mobilisasi dini. Keluarga juga dapat memberi dukungan instrumental yaitu mempersiapkan kebutuhan peralatan pasien ketika pasien melakukan mobilisasi dini maupun ambulasi seperti menyediakan peralatan kruk, tongkat, dan walker serta keluarga senantiasa memberikan dukungan emosional berupa memberi semangat kepada pasien untuk melakukan latihan mobilisasi dini. Selayaknya semua jenis dukungan tersebut dapat diterima oleh anggota keluarga yang sakit terutama terhadap tindakan mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik (Caplan, 1975 dalam Friedman, 2010, p.197). Berdasarkan hasil penelitian terhadap orang pasien stroke di 28 rumah sakit di Indonesia pada bulan Oktober 1996 s/d Maret 1997 dengan manajemen stroke yang baik dan peran keluarga yang positif maka lama rawat di rumah sakit dapat lebih singkat dan kesembuhan pasien dapat tercapai seoptimal mungkin (Yusuf, M., 1999 dikutip dalam Lenni, 2010). Penelitian Lenni (2010), tentang gambaran perilaku keluarga terhadap pasien pasca stroke dalam upaya rehabilitasi di RS St. Elisabeth Medan, didapatkan sebagian besar responden yaitu 37 orang (71,2%) mengikuti tindakan psikoterapi bersama pasien stroke, dan 15 orang (28,8%) tidak mengikuti, serta sebagian besar yaitu 35 orang (67,3%) berperan sebagai pendamping dan penyemangat bagi pasien stroke, dan 17 orang (32,7%) tidak. Berdasarkan data tersebut maka dukungan keluarga sangat dibutuhkan untuk menjamin tertanganinya kebutuhan mobilisasi dini anggota keluarga yang dirawat di rumah sakit dengan baik, karena dengan adanya dukungan dari keluarga, pasien akan termotivasi untuk melakukan mobilisasi dini sehingga secara tidak langsung kesembuhan pasien akan cepat diperoleh dan hari rawatan menjadi lebih singkat yang berdampak pada menurunnya biaya pengobatan yang harus dibayar oleh keluarga pasien. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti pada 4 orang anggota keluarga pasien stroke iskemik yang dirawat di ruang rawat inap Geulima I, didapatkan data bahwa keluarga pasien stroke iskemik tidak melakukan mobilisasi dini pada pasien karena pasien melakukan sendiri gerakannya secara mandiri dan menurut pengakuan keluarga pasien, anggota keluarganya hanya menderita stroke iskemik ringan dan itu merupakan serangan yang pertama. Keluarga juga mengatakan tidak pernah bertanya kepada tenaga kesehatan baik perawat terkait pelaksanaan latihan mobilisasi dini. Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk meneliti bagaimana gambaran dukungan keluarga terhadap tindakan mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik di ruang rawat inap Geulima I Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tujuan Umum Penelitian Mengetahui dukungan keluarga terhadap tindakan mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik di ruang rawat inap Geulima I Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tujuan Khusus Penelitian

6 a. Mengetahui dukungan informasional keluarga terhadap tindakan mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik di ruang rawat inap Geulima I Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh b. Mengetahu dukungan penilaian keluarga terhadap tindakan mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik di ruang rawat inap Geulima I Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh c. Mengetahui dukungan instrumental keluarga terhadap tindakan mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik di ruang rawat inap Geulima I Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh d. Mengetahui dukungan emosional keluarga terhadap tindakan mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik di ruang rawat inap Geulima I Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh METODELOGI PENELITAN Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksploratif yang bertujuan untuk membuat suatu gambaran tentang suatu keadaan secara objektif. Melalui metode penelitian ini dapat dilihat bagaimana gambaran dukungan keluarga terhadap tindakan mobilsasi dini pada pasien stroke iskemik di ruang rawat inap Geulima I Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional study yaitu suatu pendekatan dengan tidak menggunakan subyek penelitian yang sama secara berulang dalam pengukuran data (Alimul H., 2003, p.28). Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien stroke iskemik yang mengikuti upaya mobilisasi dini di ruang rawat inap Geulima I Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh 2011 pada saat melakukan penelitian yang dilakukan pada tanggal 29 April s/d 5 Juni Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode purposive sampling. Adapun sampel yang telah diambil yaitu pasien stroke iskemik yang dirawat di ruang rawat inap Geulima I Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dengan kriteria sampel adalah sebagai berikut:bersedia menjadi responden,pasien dengan diagnosa medis stroke iskemik,kondisi kesehatan pasien sudah stabil segera setelah terjadi serangan stroke,tingkat kesadaran compos metis (GCS 13-15), Tidak mengalami afasia sensorik.tempat penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap Geulima 1 Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Waktu Penelitian dilakukan pada tanggal 29 April s/d 5 Juni 2011 Alat pengumpul data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan daftar pertanyaan berupa kuesioner. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini mengunakan teknik angket dengan memakai instrumen penelitian dalam bentuk pernyataan. Pengolahan Data dilakukan setelah semua data yang dikumpulkan melalui kuesioner yang memenuhi syarat, maka dilakukan pengolahan data secara manual dengan langkah-langkah sebagai berikut (Arikunto, 2006, p.235): 1. Editing, yaitu peneliti melakukan koreksi/pemeriksaan terhadap kesalahan-kasalahan dalam pengisian seperti responden tidak mengisi kuesioner secara lengkap, kemudian data dilakukan pengecekan kembali terhadap identitas responden, dan kelengkapan data dengan memeriksa isi instrumen pengumpulan data.

7 2. Coding, yaitu memberikan kode terhadap item jawaban dan data responden untuk memudahkan pengolahan data. Kode responden yang diberikan dimulai dari 01 sampai dengan Trasfering, peneliti menyusun kode data secara berurutan dari responden 01 sampai dengan responden 33, selanjutnya dimasukkan kedalam tabel sesuai dengan subvariabel yang diteliti kemudian ditentukan nilai rata-rata ( ). 4. Tabulating, yaitu peneliti mengelompokkan jawaban-jawaban responden berdasarkan kategori yang telah dibuat untuk setiap subvariabel yang diukur dan menghitung nilai total setiap kolom dari variabel yang berisi data yang didapat dari hasil penelitian yang selanjutnya dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi.analisa data hanya dilakukan sampai pada analisa univariat, sesuai dengan desain penelitian yaitu deskriptif eksploratif. HASIL PENELITIAN Pengumpulan data penelitian dilakukan mulai tanggal 29 April sampai 5 Juni 2011 di ruang rawat inap Geulima I Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh pada 33 orang pasien stroke yang sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditetapkan dengan menggunakan alat ukur berbentuk angket. Adapun hasil penelitian yang didapatkan adalah sebagai berikut: 1. Data Demografi a. Umur Responden Tabel 1 Distribusi frekuensi pasien stroke iskemik berdasarkan umur responden di ruang rawat inap Geulima I Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh 2011 (n=33) No Umur (tahun) Frekuensi (f) Persentase (%) (dewasa pertengahan) >45 (lanjut usia) Berdasarkan umur dijumpai distribusi tertinggi umur responden penelitian adalah >45 tahun atau lanjut usia dengan frekuensi sebanyak 28 orang (84,8 %). b. Jenis Kelamin Tabel.2 Distribusi frekuensi pasien stroke iskemik berdasarkan jenis kelamin responden di ruang rawat inap Geulima I Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh 2011 (n=33) No Jenis Kelamin Frekuensi (f) Pe rsentase (%)

8 1 Laki-laki Perempuan Berdasarkan jenis kelamin dijumpai distribusi tertinggi jenis kelamin responden adalah laki-laki dengan frekuensi sebanyak 17 orang (51,5 %). c. Pendidikan Tabel.3 Distribusi frekuensi pasien stroke iskemik berdasarkan tingkat pendidikan responden di ruang rawat inap Geulima I Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh 2011 (n=33) No Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Pendidikan Tinggi Pendidikan Menengah Pndidikan Dasar Hasil penelitian didapatkan bahwa distribusi tertinggi tingkat pendidikan responden penelitian adalah pendidikan tinggi dengan frekuensi sebanyak 15 orang (45,5 %). d. Pekerjaan Tabel.4 Distribusi frekuensi pasien stroke iskemik berdasarkan pekerjaan responden di ruang rawat inap Geulima I Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh 2011 (n=33) No Pekerjaan Frekuensi (f) Persentase (% PNS/TNI/POLRI Swasta Petani/Nelayan/Buruh Tidak bekerja Pensiunan Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa distribusi pekerjaan tertinggi dari responden adalah pekerjaan PNS/TNI/POLRI dengan frekuensi sebanyak 13 orang (39,4 %).

9 2. Dukungan Keluarga Terhadap Tindakan Mobilisasi Dini Pada Pasien Stroke Iskemik. a. Dukungan Informasional Berdasarkan perolehan skor responden tentang item pernyataan dukungan informasional yang dapat dilihat pada tabel rekapitulasi responden (lampiran 16) diperoleh = 17.8 sehingga responden berada pada kategori baik bila x 17.8 dan kategori kurang bila x < Tabel.5 Distribusi frekuensi dukungan informasional keluarga terhadap tindakan mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik di ruang rawat inap Geulima I Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh 2011 (n=33) No Dukungan Informasional Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Baik Kurang Berdasarkan tabel 5.5 dapat disimpulkan bahwa dukungan informasional keluarga terhadap tindakan mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik berada pada kategori baik dengan jumlah 20 orang (60.6 %). b. Dukungan Penilaian Berdasarkan perolehan skor responden tentang item pernyataan dukungan penilaian yang dapat dilihat pada tabel rekapitulasi responden (lampiran 16) diperoleh = 19.2 sehingga responden berada pada kategori baik bila x 19.2 dan kategori kurang bila x < Tabel.6 Distribusi frekuensi dukungan penilaian keluarga terhadap tindakan mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik di ruang rawat inap Geulima I Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh 2011 (n=33) No Dukungan penilaian Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Baik Kurang Berdasarkan tabel 5.6 dapat disimpulkan bahwa dukungan penilaian keluarga terhadap tindakan mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik berada pada kategori baik dengan jumlah 19 orang (57.6 %). c. Dukungan Instrumental

10 Berdasarkan perolehan skor responden tentang item pernyataan dukungan instrumental yang dapat dilihat pada tabel rekapitulasi responden (lampiran 13) diperoleh = 19 sehingga responden berada pada kategori baik bila x 19 dan kategori kurang bila x < 19. Tabel.7 Distribusi frekuensi dukungan instrumental keluarga terhadap tindakan mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik di ruang rawat inap Geulima I Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh 2011 (n=33) No Dukungan Instrumental Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Baik Kurang Berdasarkan tabel 5.7 dapat disimpulkan bahwa dukungan instrumental keluarga terhadap tindakan mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik berada pada kategori baik dengan jumlah 19 orang (57.6 %). d. Dukungan Emosional Berdasarkan perolehan skor responden tentang item pernyataan dukungan emosional yang dapat dilihat pada tabel rekapitulasi responden (lampiran 16) diperoleh = 21.2 sehingga responden berada pada kategori baik bila x 21.2 dan kategori kurang bila x < Tabel.8 Distribusi frekuensi dukungan emosional keluarga terhadap tindakan mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik di ruang rawat inap Geulima I Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh 2011 (n=33) No Dukungan emosional Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Baik Kurang Berdasarkan tabel 5.8 dapat disimpulkan bahwa dukungan emosional keluarga terhadap tindakan mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik berada pada kategori baik dengan jumlah 18 orang (54.5 %). e. Dukungan Keluarga Terhadap Tindakan Mobilisasi Dini Pada pasien Stroke Iskemik Berdasarkan perolehan skor responden tentang item pernyataan dukungan keluarga terhadap tindakan mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik yang dapat

11 dilihat pada tabel rekapitulasi responden (lampiran 16) diperoleh =77.21 sehingga responden berada pada kategori baik bila x dan kategori kurang bila x < Tabel.9 Distribusi frekuensi dukungan keluarga terhadap tindakan mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik di ruang rawat inap Geulima I Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh 2011 (n=33) No Dukungan keluarga Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Baik Kurang Berdasarkan tabel 5.9 dapat disimpulkan bahwa dukungan keluarga terhadap tindakan mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik berada pada kategori baik dengan jumlah 21 orang (63.64 %). A. Pembahasan Dukungan informasional keluarga sangat diperlukan oleh pasien stroke iskemik untuk mengenali dan mengatasi masalah dengan lebih mudah. Pemberian informasi yang bermanfaat terhadap pasien stroke iskemik terkait tindakan mobilisasi dini merupakan bentuk keyakinan pada diri pasien stroke iskemik terhadap suatu sistem sosial dimana keyakinan tersebut adalah bukti bahwa dirinya disayangi dan dicintai yang merupakan bentuk penghargaan dari keluarga sehingga dengan pemberian informasi yang bermanfaat terhadap pasien stroke iskemik akan meningkatkan hubungan antar pribadi yang erat, karena semakin besar dukungan yang diberikan keluarga kepada pasien stroke iskemik, maka semakin besar motivasi dan kemampuan pasien melakukan tindakan mobilisasi dini sehingga memperpendek masa pemulihan yang berakibat menekan biaya pengobatan yang dikeluarkan. Dukungan penilaian keluarga yang positif membuat pasien merasa berarti, mampu dan merasa dirinya bernilai, sehingga pasien merasa percaya dalam melakukan latihan serta dapat berpikir positif terhadap keterbatasan yang dialami dan meningkatkan semangat dalam melakukan tindakan mobilisasi dini.. Keluarga merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit. Melalui dukungan instrumental ini keluarga diharapkan mampu memfasilitasi semua kebutuhan pasien stroke iskemik baik itu kebutuhan bio, psiko, sosio, dan spiritual (Friedman, 2010, p.197). Berdasarkan data di atas dapat dianalisa bahwa kedekatan terbesar yang dapat dirasakan pasien adalah ketika pasien mampu mengatasi kebutuhan hidup sehari-harinya, secara psikis dukungan instrumental sangat bermanfaat bagi pasien stroke iskemik dalam melakukan tindakan mobilisasi dini seperti tersedianya kursi roda, tongkat, kruk, atau walker yang bisa membantu pasien stroke iskemik melakukan aktivitas sehari-hari. Penelitian yang berhubungan dengan dukungan instrumental keluarga juga pernah dilakukan oleh Nurbaiti (2010) untuk melihat kemampuan mobilitas fisik pada pasien fraktur di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun Hasil penelitiannya sebagian besar responden juga memberikan dukungan instrumental yang

12 baik yaitu sebanyak 23 orang (65.7%) dari 35 responden selalu menyediakan segala keperluan pasien selama masa rawatan (Nurbaiti, 2010, p.43). kesadaran keluarga sangat tinggi akan pentingnya dukungan emosional kepada anggota keluarga yang sakit. Pada tabel 5.8 dapat dilihat bahwa dukungan emosional keluarga berada pada kategori baik dan dapat dilihat dari banyaknya responden yang menjawab selalu memberikan semangat kepada anggota keluarga yang sakit untuk melakukan tindakan mobilisasi dini.secara teoritis dikatakan bahwa dukungan emosional yang diberikan keluarga dapat mempengaruhi sikap dan perilaku tertentu (Caplan, 1996 dalam Friedman, 2010, p.197). Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi. Aspek-aspek dari dukungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian, mendengarkan dan didengarkan.dukungan emosional keluarga kepada pasien stroke iskemik sangat diperlukan untuk membuat pasien stroke iskemik merasa nyaman, yakin, dipeduli, dan dicintai oleh keluarga serta memotivasi untuk terus melakukan tindakan mobilisasi dini. Berdasarkan hasil pengolahan data tentang dukungan keluarga terhadap tindakan mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik dapat dianalisa bahwa keluarga khususnya yang mendampingi pasien dalam penelitian ini telah memberikan dukungan keluarga yang baik kepada pasien stroke iskemik yaitu sebanyak 21 orang (63.64%), dan selebihnya memberikan dukungan informasional yang kurang yaitu sebanyak 12 orang (36.36%) dari 33 responden. Keterbatasan yang dialami oleh pasien stroke menyebabkan pasien tidak mampu melakukan aktivitas dengan sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satunya untuk mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Keluarga sebagai orang yang terdekat dengan pasien diharapkan berperan sebagai pendamping pasien untuk tetap mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan yaitu upaya mobilisasi dini. Keberadaan keluarga sangat berpengaruh terhadap pemulihan pasien stroke. Hal ini didukung pendapat Effendy (1998, dalam Lenni, 2010, p.69) yang menyatakan bahwa keluarga merupakan sistem pendukung utama yang memberi pelayanan langsung pada setiap keadaan (sehat-sakit) anggota keluarga, oleh karena itu, asupan pelayanan/perawatan yang berfokus pada keluarga bukan hanya memulihkan keadaan pasien, tetapi juga bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan dalam keluarga tersebut. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Yusuf, M. (1999, dalam Lenni, 2010, p.80) terhadap orang pasien stroke di 28 rumah sakit di Indonesia pada bulan Oktober 1996 s/d Maret 1997 dengan manajemen stroke yang baik dan peran keluarga yang positif maka lama rawat di rumah sakit dapat lebih singkat dan kesembuhan pasien dapat tercapai seoptiomal mungkin. Peran keluarga dalam memberikan dukungan kepada pasien stroke iskemik sangat diperlukan, karena pasien stroke umumnya masih terbatas kemampuan untuk melakukan mobilitas fisik yang disebabkan oleh kelemahan dan kelumpuhan. Tim kesehatan juga sangat berperan penting dalam memberikan penkes terkait tindakan mobilisasi dini serta sesegera mungkin merekomendasikan keluarga dalam membantu pasien untuk segera melakukan latihan mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik jika kondisi pasien sudah

13 stabil. Berdasarkan penelitian ini, dapat kita lihat bahwa sebagian besar keluarga sudah melaksanakan fungsi dan tugasnya dalam memberikan dukungan kepada anggota keluarga yang sedang dirawat. SIMPULAN Dukungan Keluarga terhadap tindakan mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik tahun 2011 berada pada kategori baik yaitu sebanyak 21 orang (63.64%), sehingga dapat disimpulkan bahwa keluarga dapat melaksanakan peran dan tugas dalam memenuhi kebutuhan anggota keluarganya yang mengalami stroke. SARAN Bagi Institusi Rumah Sakit agar dapat meningkatkan pelayanan keperawatan khususnya di Ruang Geulima I dengan selalu menerapkan tindakan mobilisasi dini dalam memberikan tindakan keperawatan pada pasien stroke iskemik yang bertujuan meminimalkan kecacatan akibat stroke dan keluarga pasien akan merasa sangat puas dengan pelayanan yang diberikan kepada anggota keluarga mereka.bagi Instansi pendidikan keperawatan agar termotivasi untuk menciptakan lulusan perawat yang siap mengimplementasikan praktek keperawatan profesional yaitu dengan menerapkan tindakan mobilisasi dini saat memberikan tindakan keperawatan pada pasien stroke. Kepada keluarga yang memiliki anggota keluarganya dengan stroke agar lebih dapat meningkatkan pemberian dukungan baik moril, spiritual dan sarana DAFTAR PUSTAKA Alimul, H. A. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. (2003). Riset Keperawatan & Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika. Ali, Z. (2002). Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta. Batticaca, F. B. (2008). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem persarafan. Jakarta: Salemba Medika. Brunner & Suddart (2005), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8, Volume I, Jakarta, EGC. (2001), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8, Volume 3, Jakarta, EGC. Depkes RI. (1993). Standar Asuhan keperawatan. Dirjen Yandik: depkes RI. Friedman. M. M. (2010). Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktik. Jakarta: EGC. Gaffar L.O. J. (1999). Pengantar keperawatan profesional. Jakarta: EGC.

14 Gardiner, M.D. (1964). The Principles Of Excercise Therapy. London: G.Bell & Sons. Garrison. (2001). Dasar-Dasar Terapi dan Rehabilitasi Fisik. Jakarta: Hipokrates. Gordon, N.F.,(2000). Stroke Panduan Latihan Lengkap. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hickey, J. V. (2003). The clinical Practice of Neurological and Neurosurgical Nursing, 5 th Edition. Lippincott Williams & Wilkins: Philadelphia. Hoeman, S. P. (1996). Rehabilitation Nursing : Process and application, 2 nd Edition. United States Of America: Mosby. Hudak, C. M. (1996). Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik Jilid 2. Jakarta: EGC. Irfan. (2010). Mengatur posisi tidur. diakses pada tanggal 11Februari Ignatavicius, D.D, M. V. B (1991). Medical Surgical Nursing Across Nursing Process Approach, Edisi I, W. B Saunders Company. Philadelphia. Kwakkel, G. et al. (2004). Effects of Augmented Excercise Therapy Time After Stroke. diakses pada tanggal 18 Desember Lenni F. S. (2010). Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke Dalam Upaya Rehabilitasi Di RS St. Elisabeth Medan Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatra Utara. Lewis. (1996). Medical Surgical Nursing, Assesment and Management Of Clinical Problems, 5 th Edition. United States Of America: Mosby.

BAB I PENDAHULUAN. meningkat menjadi tahun. Dalam hal ini secara demografi struktur umur

BAB I PENDAHULUAN. meningkat menjadi tahun. Dalam hal ini secara demografi struktur umur BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Keberhasilan upaya pembangunan kesehatan dapat diukur dari menurunnya angka kesakitan, angka kematian bayi, serta meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH). Pada tahun

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013. Jurnal Ilmu keperawatan ISSN: 2338-6371 HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013 Correlation between Therapeutic

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE Abdul Gafar, Hendri Budi (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke adalah gangguan di dalam otak yang ditandai dengan hilangnya fungsi dari bagian tubuh tertentu (kelumpuhan), yang disebabkan oleh gangguan aliran darah pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan permasalahan yang kompleks, baik dari segi kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan permasalahan yang kompleks, baik dari segi kesehatan, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke sebagaimana pernyataan Iskandar (2004) Stroke sering menimbulkan permasalahan yang kompleks, baik dari segi kesehatan, ekonomi, dan sosial, serta membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang serius dan berdampak pada disfungsi motorik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang serius dan berdampak pada disfungsi motorik dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stroke adalah penyakit neurologis terbanyak yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang serius dan berdampak pada disfungsi motorik dan sensorik. Kelemahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. akibat gangguan fungsional otak fokal maupun global dengan gejala-gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. akibat gangguan fungsional otak fokal maupun global dengan gejala-gejala yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan suatu kondisi klinis yang berkembang dengan cepat akibat gangguan fungsional otak fokal maupun global dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PERAN KELUARGA DALAM PRAKTIK MOBILISASI PASIEN PASCA STROKE

KARYA TULIS ILMIAH PERAN KELUARGA DALAM PRAKTIK MOBILISASI PASIEN PASCA STROKE KARYA TULIS ILMIAH PERAN KELUARGA DALAM PRAKTIK MOBILISASI PASIEN PASCA STROKE Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngariboyo Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan Oleh : MUHAMAD IKHSAN SANTOSO NIM 12612130 PRODI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini Indonesia merupakan negara dengan jumlah pasien stroke terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. saat ini Indonesia merupakan negara dengan jumlah pasien stroke terbesar di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kejadian stroke di Indonesia meningkat dengan tajam. Bahkan, saat ini Indonesia merupakan negara dengan jumlah pasien stroke terbesar di Asia, karena berbagai

Lebih terperinci

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES 122 HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES 1 Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Arif Nurcahyono 1, Sri Arini 2,

Lebih terperinci

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK EKA FEBRIANI I32111019 NASKAH PUBLIKASI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING PADA PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAIONEL ABIDIN

PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING PADA PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAIONEL ABIDIN PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING PADA PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAIONEL ABIDIN IMPLEMENTATION DISCHARGE PLANNING FOR PATIEN IN INPATIEN NEUROLOGICAL DISEASES OF dr. ZAINOEL ABIDIN GENERAL

Lebih terperinci

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI Nugrahaeni Firdausi Abstrak Permasalahan yang sering dijumpai saat ini banyak pasien mengalami kecemasan saat baru pertama kali mengalami rawat inap. Cemas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Depkes RI (2007 dalam Nastiti, 2012) menjelaskan bahwa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Depkes RI (2007 dalam Nastiti, 2012) menjelaskan bahwa Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Depkes RI (2007 dalam Nastiti, 2012) menjelaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang mengalami masa peralihan, dari masyarakat

Lebih terperinci

HUBU GA DUKU GA KELUARGA DE GA KEPATUHA KO TROL BEROBAT PADA KLIE SKIZOFRE IA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMI O GO DOHUTOMO SEMARA G

HUBU GA DUKU GA KELUARGA DE GA KEPATUHA KO TROL BEROBAT PADA KLIE SKIZOFRE IA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMI O GO DOHUTOMO SEMARA G HUBU GA DUKU GA KELUARGA DE GA KEPATUHA KO TROL BEROBAT PADA KLIE SKIZOFRE IA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMI O GO DOHUTOMO SEMARA G Regina Indirawati * ), Anjas Surtiningrum ** ), Ulfa Nurulita ***

Lebih terperinci

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) Abstrak :Peranan tenaga kesehatan dalam penyelenggarraan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terpotongnya suplai oksigen dan nutrisi yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terpotongnya suplai oksigen dan nutrisi yang mengakibatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke adalah suatu penyakit cerebrovascular dimana terjadinya gangguan fungsi otak yang berhubungan dengan penyakit pembuluh darah yang mensuplai darah ke otak (Wardhani

Lebih terperinci

PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN OLEH PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT BANDA ACEH NURSING CARE PRACTICE OF NURSES IN BANDA ACEH HOSPITAL ABSTRAK

PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN OLEH PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT BANDA ACEH NURSING CARE PRACTICE OF NURSES IN BANDA ACEH HOSPITAL ABSTRAK PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN OLEH PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT BANDA ACEH NURSING CARE PRACTICE OF NURSES IN BANDA ACEH HOSPITAL Husnul Wirdah 1 ; Muhmmad Yusuf 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan (stroke iskemik) atau

BAB 1 PENDAHULUAN. terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan (stroke iskemik) atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan penyakit atau gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf (defisit neurologik) akibat terhambatnya aliran darah ke otak. Secara sederhana stroke

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : NINDY SAKINA GUSTIA 201110201112 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut WHO (2001) stroke adalah tanda tanda klinis mengenai gangguan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut WHO (2001) stroke adalah tanda tanda klinis mengenai gangguan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut WHO (2001) stroke adalah tanda tanda klinis mengenai gangguan fungsi serebral secara fokal ataupun global yang berkembang dengan cepat, dengan gejala berlangsung

Lebih terperinci

GAMBARAN STRES KELUARGA DENGAN ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI POLI JIWA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVSU MEDAN

GAMBARAN STRES KELUARGA DENGAN ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI POLI JIWA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVSU MEDAN GAMBARAN STRES KELUARGA DENGAN ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI POLI JIWA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVSU MEDAN SKRIPSI Oleh: AHMAD SYAHIDIN SINAGA 121121015 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menduduki rangking ke 4 jumlah penyandang Diabetes Melitus terbanyak

BAB I PENDAHULUAN. menduduki rangking ke 4 jumlah penyandang Diabetes Melitus terbanyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Data statistik organisasi WHO tahun 2011 menyebutkan Indonesia menduduki rangking ke 4 jumlah penyandang Diabetes Melitus terbanyak setelah Amerika Serikat, China, India.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stroke atau cedera serebrovaskuler (CVA) adalah ketidaknormalan fungsi sistem

BAB I PENDAHULUAN. Stroke atau cedera serebrovaskuler (CVA) adalah ketidaknormalan fungsi sistem 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke atau cedera serebrovaskuler (CVA) adalah ketidaknormalan fungsi sistem saraf pusat (SSP) yang disebabkan oleh gangguan kenormalan aliran darah ke otak. Stroke

Lebih terperinci

Patient Safety Implementation In Ward Of Dr. Zainoel Abidin General Hospital

Patient Safety Implementation In Ward Of Dr. Zainoel Abidin General Hospital Jurnal Ilmu Keperawatan (2017) 5:1 ISSN: 2338-6371, e-issn 2550-018X Penerapan Patient Safety Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Patient Safety Implementation In Ward Of Dr.

Lebih terperinci

Idea Nursing Journal Vol. V No ISSN:

Idea Nursing Journal Vol. V No ISSN: HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA PENYAKIT GINJAL TAHAP AKHIR YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSUD Dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH TAHUN 2013 RELATED

Lebih terperinci

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016 Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Bangsal Tjan Timur Rumah Sakit Dr. Oen Solo Baru (The Correlation Therapeutic Communication with Patient Satisfaction Level in Tjan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sangat serius (Setyopranoto, 2010). Stroke merupakan penyebab kematian ketiga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sangat serius (Setyopranoto, 2010). Stroke merupakan penyebab kematian ketiga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyebab utama kecacatan fisik dan mental pada usia produktif dan usia lanjut. Stroke juga merupakan penyebab kematian dalam waktu yang singkat, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyakit atau gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf (deficit neurologis) akibat terhambatnya aliran darah karena perdarahan ataupun sumbatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan data World Health Organization (2010) setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan data World Health Organization (2010) setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan data World Health Organization (2010) setiap tahunnya terdapat 15 juta orang diseluruh dunia menderita stroke. Diantaranya ditemukan jumlah kematian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada siapa saja

BAB 1 PENDAHULUAN. karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada siapa saja BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Stroke atau gangguan peredaran darah otak ( GPDO) merupakan penyakit neurologik yang sering dijumpai dan harus ditangani secara cepat dan tepat. Stroke merupakan kelainan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP KELUARGA DALAM PEMBERIAN PERAWATAN PASIEN PASCA STROKE DI POLIKLINIK SYARAF RSUD DR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP KELUARGA DALAM PEMBERIAN PERAWATAN PASIEN PASCA STROKE DI POLIKLINIK SYARAF RSUD DR HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP KELUARGA DALAM PEMBERIAN PERAWATAN PASIEN PASCA STROKE DI POLIKLINIK SYARAF RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA Ridwan Kustiawan, Rusdiana Badruzaman ABSTRAK Indonesia

Lebih terperinci

Hypertension Patients QOL in Lamceu Village Kuta Baro Sub-District Aceh Besar. Fithria

Hypertension Patients QOL in Lamceu Village Kuta Baro Sub-District Aceh Besar. Fithria Idea Nursing Journal ISSN : 087-879 KUALITAS HIDUP PENDERITA HIPERTENSI DI DESA LAMCEU KECAMATAN KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR Hypertension Patients QOL in Lamceu Village Kuta Baro Sub-District Aceh Besar

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERAWAT DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERAWAT DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERAWAT DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN Ayuningtyas Trisnawati,Wahyu Purnamasari,Emi Nurlaela,Rita

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011 PENDOKUMENTASIAN TENTANG PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG BAROKAH RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG Indah Indrajati, M.Basirun Al Ummah 2, Tri Sumarsih, 3, 2,3Jurusan Keperawatan

Lebih terperinci

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Hubungan antara Peranan Perawat dengan Sikap Perawat pada Pemberian Informed Consent Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Bagi Pasien di RS PKU

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : VRIASTUTI 201210201214 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN PERILAKU DALAM MENINGKATKAN KAPASITAS FUNGSIONAL PASIEN PASCA STROKE DI WILAYAH KERJA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN PERILAKU DALAM MENINGKATKAN KAPASITAS FUNGSIONAL PASIEN PASCA STROKE DI WILAYAH KERJA HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN PERILAKU DALAM MENINGKATKAN KAPASITAS FUNGSIONAL PASIEN PASCA STROKE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN NARAPIDANA DI RUMAH TAHANAN NEGARA BANDA ACEH

DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN NARAPIDANA DI RUMAH TAHANAN NEGARA BANDA ACEH DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN NARAPIDANA DI RUMAH TAHANAN NEGARA BANDA ACEH FAMILY SUPPORT AND THE LEVEL OF ANXIETY ON THE PRISONERS IN STATE JAIL BANDA ACEH Mutti Regina Ulhaq 1 ; Martina

Lebih terperinci

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA THE CORRELATION OF KNOWLEDGE STUDENTS 4 th SEMESTER ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA 2013 1 Nedy Malvirani Awuy 2 Farida Kartini 3 ABSTRACT

Lebih terperinci

ABSTRAK. Dukungan Keluarga Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi Hemodialisa. Oleh: Diah Kartikasari

ABSTRAK. Dukungan Keluarga Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi Hemodialisa. Oleh: Diah Kartikasari i ii iii ABSTRAK Dukungan Keluarga Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi Hemodialisa Oleh: Diah Kartikasari Pasien gagal ginjal membutuhkan salah satu terapi pengganti ginjal yaitu hemodialisa.

Lebih terperinci

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG INFORMED CONSENT PADA PASIEN YANG AKAN DI PASANG INFUS. Erwin Yektiningsih, Perdhana Petronila Puspita

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG INFORMED CONSENT PADA PASIEN YANG AKAN DI PASANG INFUS. Erwin Yektiningsih, Perdhana Petronila Puspita PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG INFORMED CONSENT PADA PASIEN YANG AKAN DI PASANG INFUS Erwin Yektiningsih, Perdhana Petronila Puspita Abstrak Informed Consent adalah atas persetujuan yang diberikan pasien

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN STROKE DALAM MENJALANI REHABILITASI STROKE DI RSUD BENDAN PEKALONGAN TAHUN 2013

STUDI DESKRIPTIF DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN STROKE DALAM MENJALANI REHABILITASI STROKE DI RSUD BENDAN PEKALONGAN TAHUN 2013 STUDI DESKRIPTIF DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN STROKE DALAM MENJALANI REHABILITASI STROKE DI RSUD BENDAN PEKALONGAN TAHUN 2013 Oleh : Basuki dan Urip Haryanto Abstrak Stroke dapat mengenai semua usia dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menggunakan insulin yang dihasilkan oleh pankreas (Word Health

BAB I PENDAHULUAN. mampu menggunakan insulin yang dihasilkan oleh pankreas (Word Health BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes melitus (DM) merupakan suatu keadaan dimana tubuh tidak mampu menggunakan insulin yang dihasilkan oleh pankreas (Word Health Organization [WHO], 2011). DM termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang utama dan merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker.

Lebih terperinci

Marlina* Elva Mumtazia**)

Marlina* Elva Mumtazia**) HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENCEGAHAN DEKUBITUS PADA PASIEN STROKE DI RUANG RAWAT SARAF RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH TAHUN 2012 Marlina* Elva Mumtazia**) ABSTRAK Dekubitus

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH KEMAMPUAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING S) PADA PASIEN PASCA STROKE

KARYA TULIS ILMIAH KEMAMPUAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING S) PADA PASIEN PASCA STROKE KARYA TULIS ILMIAH KEMAMPUAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING S) PADA PASIEN PASCA STROKE Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngariboyo Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan Oleh : WULAN JUNIARTI AMI SUSENO NIM : 11611945

Lebih terperinci

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: DEWI YULIANA 201310201016 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

MASALAH-MASALAH KEPERAWATAN PASIEN PASCA STROKE

MASALAH-MASALAH KEPERAWATAN PASIEN PASCA STROKE KARYA TULIS ILMIAH MASALAH-MASALAH KEPERAWATAN PASIEN PASCA STROKE Di Poli Saraf RSUD Dr. Hardjono Ponorogo Oleh : LINDA YULIANTI NIM : 11611935 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PELAKSANAAN MOBILISASI PADA PASIEN PASCA OPERASI APPENDICITIS DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PELAKSANAAN MOBILISASI PADA PASIEN PASCA OPERASI APPENDICITIS DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PELAKSANAAN MOBILISASI PADA PASIEN PASCA OPERASI APPENDICITIS DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: FERI KURNIAWATI 090201104 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang

BAB I PENDAHULUAN. Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit stroke umumnya merupakan penyebab kematian nomer tiga pada kelompok usia lanjut, setelah penyakit jantung dan kanker. Stroke masih merupakan penyebab utama

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 213 218 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG Liliana Dewi Purnamasari 1),

Lebih terperinci

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Di ajukan sebagai salah satu syarat Untuk mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja (Muttaqin, 2008). Corwin (2009) menyatakan dalam Buku Saku

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja (Muttaqin, 2008). Corwin (2009) menyatakan dalam Buku Saku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke atau gangguan peredaran darah otak (GPDO) merupakan penyakit neurologis yang sering dijumpai dan harus ditangani secara cepat dan tepat. Stroke merupakan kelainan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh adanya penyempitan arteri koroner, penurunan aliran darah

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh adanya penyempitan arteri koroner, penurunan aliran darah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit jantung yang terjadi akibat ketidakseimbangan antara suplai dengan kebutuhan oksigen miokardium yang disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sindroma akibat Gangguan Peredaran Darah Otak (GPDO) atau yang

BAB I PENDAHULUAN. Sindroma akibat Gangguan Peredaran Darah Otak (GPDO) atau yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sindroma akibat Gangguan Peredaran Darah Otak (GPDO) atau yang dikenal dengan istilah stroke, merupakan penyebab utama kecacatan pada kelompok usia diatas 45 tahun.

Lebih terperinci

PERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI

PERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI PERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI Anas Tamsuri*, Ahmad Subadi.** *) Dosen Akper Pamenang Pare **) Perawat Magang

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG PENCEGAHAN MASTITIS. Di Ruang Melati RSUD Dr. Hardjono Ponorogo

KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG PENCEGAHAN MASTITIS. Di Ruang Melati RSUD Dr. Hardjono Ponorogo KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG PENCEGAHAN MASTITIS Di Ruang Melati RSUD Dr. Hardjono Ponorogo Oleh: TRI ENDAH OKTAVIANI NIM 13612525 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT DIABETES MELLITUS

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT DIABETES MELLITUS HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT DIABETES MELLITUS (Studi Pada Pasien Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya) Andina Dea Priatna 1) Nur Lina dan Siti Novianti

Lebih terperinci

Pengetahuan Keluarga tentang Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Medan

Pengetahuan Keluarga tentang Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Medan Pengetahuan Keluarga tentang Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Medan PROPOSAL Oleh: Ayu Elfany Silaen 121101036 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015 i ii iii Judul

Lebih terperinci

PERAN KELUARGA DALAM PELAKSANAAN REHABILITASI MEDIK PADA PASIEN STROKE

PERAN KELUARGA DALAM PELAKSANAAN REHABILITASI MEDIK PADA PASIEN STROKE 32 PERAN KELUARGA DALAM PELAKSANAAN REHABILITASI MEDIK PADA PASIEN STROKE Pipit Festy Bagian Keperawatan Keluarga Program Studi D3 Keperawatan Fakultas Ilmu kesehatan UMSurabaya Abstrak Stroke adalah kerusakan

Lebih terperinci

SKRIPSI. GAMBARAN PERILAKU KELUARGA TERHADAP PENDERITA PASCA STROKE DALAM UPAYA REHABILITASI DI RS St. ELISABETH MEDAN TAHUN 2010 OLEH:

SKRIPSI. GAMBARAN PERILAKU KELUARGA TERHADAP PENDERITA PASCA STROKE DALAM UPAYA REHABILITASI DI RS St. ELISABETH MEDAN TAHUN 2010 OLEH: SKRIPSI GAMBARAN PERILAKU KELUARGA TERHADAP PENDERITA PASCA STROKE DALAM UPAYA REHABILITASI DI RS St. ELISABETH MEDAN TAHUN 2010 OLEH: LENNI F. S. 031000147 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

RENDAHNYA PERAN PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA PASIEN LOW NURSE S ROLE IN MEETING THE NEEDS OF NUTRITION TO PATIENTS ABSTRAK

RENDAHNYA PERAN PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA PASIEN LOW NURSE S ROLE IN MEETING THE NEEDS OF NUTRITION TO PATIENTS ABSTRAK Jurnal STIKES Vol. 6 No. 2, Desember 2013 RENDAHNYA PERAN PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA PASIEN LOW NURSE S ROLE IN MEETING THE NEEDS OF NUTRITION TO PATIENTS M. Saiful Anwar Selvia David

Lebih terperinci

57 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

57 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIRETROVIRAL PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) Edy Bachrun (Program Studi Kesehatan Masyarakat, STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun) ABSTRAK Kepatuhan

Lebih terperinci

HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS

HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS Rizka Himawan,Diyah Krisnawati, ABSTRAK Latar Belakang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis

BAB I PENDAHULUAN UKDW. penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit serebrovaskuler atau yang lebih dikenal dengan stroke merupakan penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketidaktahuan keluarga maupun masyarakat terhadap jenis gangguan jiwa

BAB I PENDAHULUAN. ketidaktahuan keluarga maupun masyarakat terhadap jenis gangguan jiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hingga saat ini penanganan penderita penyakit Skizofrenia belum memuaskan terutama di negara berkembang, ini disebabkan karena ketidaktahuan keluarga maupun masyarakat

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SELF CARE DAN GAMBARAN DIRI PASIEN KOLOSTOMI DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

KEMAMPUAN SELF CARE DAN GAMBARAN DIRI PASIEN KOLOSTOMI DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN LAPORAN PENELITIAN KEMAMPUAN SELF CARE DAN GAMBARAN DIRI PASIEN KOLOSTOMI DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN Panusur Simanjuntak*, Rika Endah Nurhidayah** ABSTRAK Pasien dengan kolostomi cenderung menghadapi

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG DEKUBITUS. Di Ruang Aster RSUD dr. Hardjono Ponorogo

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG DEKUBITUS. Di Ruang Aster RSUD dr. Hardjono Ponorogo KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG DEKUBITUS Di Ruang Aster RSUD dr. Hardjono Ponorogo Oleh: PUTRI DEWANTI NIM: 12612191 PRODI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

KINERJA PERAWAT DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN

KINERJA PERAWAT DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN KINERJA PERAWAT DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN Desri Natalia Siahaan*, Mula Tarigan** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU ** Dosen Departemen Keperawatan Dasar

Lebih terperinci

DEPENDENT CARE PADA PASIEN STROKE DI BANDA ACEH DEPENDENT CARE FOR STROKE PATIENTS IN BANDA ACEH

DEPENDENT CARE PADA PASIEN STROKE DI BANDA ACEH DEPENDENT CARE FOR STROKE PATIENTS IN BANDA ACEH DEPENDENT CARE PADA PASIEN STROKE DI BANDA ACEH DEPENDENT CARE FOR STROKE PATIENTS IN BANDA ACEH Khairi Rizkana 1 ; Ahyana 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PERAN PERAWAT DALAM EDUKASI TENTANG NUTRISI PASIEN POST OPERASI. Di Ruang Flamboyan Rumah Sakit Umum Daerah Dr.

KARYA TULIS ILMIAH PERAN PERAWAT DALAM EDUKASI TENTANG NUTRISI PASIEN POST OPERASI. Di Ruang Flamboyan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. KARYA TULIS ILMIAH PERAN PERAWAT DALAM EDUKASI TENTANG NUTRISI PASIEN POST OPERASI Di Ruang Flamboyan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hardjono Ponorogo Oleh: ARIEN PURWANINGSIH NIM. 11612060 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah dan oksigen ke otak (Smeltzer et al, 2002). Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah dan oksigen ke otak (Smeltzer et al, 2002). Menurut World BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak, hal ini disebabkan oleh berhentinya suplai darah dan oksigen

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke

Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke No. Responden : Tanggal wawancara : Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke Keterangan / Petunjuk pengisian 1. Setiap pertanyaan harus dijawab dengan jujur, karena

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA

HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA Peran Kepala Ruang Terhadap Motivasi Kerja 1 HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA Chanifah 1, Dr. Rr. Tutik Sri Hariyati, SKp, MARS 2 1 Mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE APPENDIKTOMI DI RUANG KELAS III BEDAH RSU SWADANA DAERAH TARUTUNG TAHUN 2013

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE APPENDIKTOMI DI RUANG KELAS III BEDAH RSU SWADANA DAERAH TARUTUNG TAHUN 2013 HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE APPENDIKTOMI DI RUANG KELAS III BEDAH RSU SWADANA DAERAH TARUTUNG TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh : SAHAT HUTAGALUNG 11.02.327 PROGRAM STUDI ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. Di tahun 2008, stroke dan

BAB I PENDAHULUAN. kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. Di tahun 2008, stroke dan 1 BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Data epidemiologis menunjukkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. Di tahun 2008, stroke dan penyakit cerebrovaskular

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah satu diagnosis kardiovaskular yang paling cepat meningkat jumlahnya (Schilling, 2014). Di dunia,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG Tina Krisnawati 1), Ngesti W. Utami 2), Lasri 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Lebih terperinci

PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE MENURUT PERSEPSI PASIEN IMOBILISASI FISIK

PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE MENURUT PERSEPSI PASIEN IMOBILISASI FISIK JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 169 174 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE MENURUT PERSEPSI PASIEN

Lebih terperinci

ALASAN PASIEN MEMILIH TERAPI PIJAT DALAM PERAWATAN STROKE DI KECAMATAN GUNUNGSITOLI

ALASAN PASIEN MEMILIH TERAPI PIJAT DALAM PERAWATAN STROKE DI KECAMATAN GUNUNGSITOLI ALASAN PASIEN MEMILIH TERAPI PIJAT DALAM PERAWATAN STROKE DI KECAMATAN GUNUNGSITOLI SKRIPSI Oleh Kalvin Waasaro Lombu 101101028 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014 PRAKATA Puji dan syukur

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH DUKUNGAN EMOSIONAL KELUARGA PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) Di Poli Jantung RSUD Dr.

KARYA TULIS ILMIAH DUKUNGAN EMOSIONAL KELUARGA PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) Di Poli Jantung RSUD Dr. KARYA TULIS ILMIAH DUKUNGAN EMOSIONAL KELUARGA PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) Di Poli Jantung RSUD Dr.Harjono Ponorogo Oleh: ULFA RAHHAYATI NIM 13612467 PRODI D III KEPERAWATAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun 2002 menunjukkan bahwa kanker

Lebih terperinci

Oleh : DARIEL R SELVARAJAH

Oleh : DARIEL R SELVARAJAH 1 KARYA TULIS ILMIAH Gambaran Pengetahuan Pekerja Hotel pada Manajemen Internasional dan Lokal tentang Bantuan Hidup Dasar Oleh : DARIEL R SELVARAJAH 100100316 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga dalam menghadapi penyakit yang mengancam

Lebih terperinci

TINDAKAN KEPERAWATAN POST PARTUM NORMAL DAN ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT ACEH

TINDAKAN KEPERAWATAN POST PARTUM NORMAL DAN ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT ACEH TINDAKAN KEPERAWATAN POST PARTUM NORMAL DAN ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT ACEH NURSING IMPLEMENTATION POST PARTUM AND PHYSIOLOGY ADAPTATION ON MOTHER POST PARTUM IN GENERAL HOSPITAL

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN INFEKSI LUKA POST OPERASI Di Poli Bedah RSUD Dr. Harjono Ponorogo.

KARYA TULIS ILMIAH. PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN INFEKSI LUKA POST OPERASI Di Poli Bedah RSUD Dr. Harjono Ponorogo. KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN INFEKSI LUKA POST OPERASI Di Poli Bedah RSUD Dr. Harjono Ponorogo Oleh : ADISTYA NOVANTAMA NIM : 13612464 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk. negara-negara dunia diprediksikan akan mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk. negara-negara dunia diprediksikan akan mengalami peningkatan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lanjut usia (lansia) merupakan tahap akhir dari kehidupan dan merupakan proses alami yang tidak dapat dihindari oleh setiap individu. Proses alami ditandai

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PENDERITA DIABETES MELLITUS TENTANG TERAPI KOMPLEMENTER (AKUPUNKTUR) Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr.

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PENDERITA DIABETES MELLITUS TENTANG TERAPI KOMPLEMENTER (AKUPUNKTUR) Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PENDERITA DIABETES MELLITUS TENTANG TERAPI KOMPLEMENTER (AKUPUNKTUR) Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Hardjono Ponorogo Oleh: MASQHUT JAMALUDIN NIM 14612651 PRODI DIII KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mortalitas dan morbiditas penduduk dengan prevalensi yang cukup tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. mortalitas dan morbiditas penduduk dengan prevalensi yang cukup tinggi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang sering terjadi saat ini. Stroke adalah penyakit gangguan fungsional pada otak yang bersifat akut karena

Lebih terperinci

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI 1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI DESCRIPTION OF NURSE IN THE PREVENTION OF BEHAVIOR IN THE EVENT OF PLEBITIS INPATIENT KEDIRI BAPTIST

Lebih terperinci

PENGARUH PELAKSANAAN FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA TERHADAP TERAPI DIET DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI BANDA ACEH

PENGARUH PELAKSANAAN FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA TERHADAP TERAPI DIET DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI BANDA ACEH PENGARUH PELAKSANAAN FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA TERHADAP TERAPI DIET DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI BANDA ACEH THE EFFECT OF FAMILY HEALTH CARE FUNCTION ON THE DIET THERAPY OF DIABETES MELLITUS TYPE

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ke bagian otak sehingga mengakibatkan hilangnya fungsi otak (Smeltzer &

BAB 1 PENDAHULUAN. ke bagian otak sehingga mengakibatkan hilangnya fungsi otak (Smeltzer & BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Stroke atau cedera serebrovaskular (CVA) adalah berhentinya suplai darah ke bagian otak sehingga mengakibatkan hilangnya fungsi otak (Smeltzer & Suzane, 2001). Hal ini

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERUBAHAN PSIKOSOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA

HUBUNGAN PERUBAHAN PSIKOSOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA ISSN : 2087 2879 HUBUNGAN PERUBAHAN PSIKOSOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA Relationship Of Psychosocial Change With Quality Of Life In Gampong Lamceu Kuta Baro Subdistrict Aceh Besar Regency In 2012

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI KEMOTERAPI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Manuscript

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI KEMOTERAPI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Manuscript HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI KEMOTERAPI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN Manuscript Oleh : MOHAMAD ROZIKIN NIM. G2A212018 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER Maria Helena 1), Joko Wiyono 2), Novita Dewi 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan kondisi peningkatan tekanan darah arterial yang abnormal. Berdasarkan etiologi, hipertensi dibedakan menjadi hipertensi primer dan sekunder (Lewis

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI LATIHAN TERHADAP KEMANDIRIAN MELAKUKAN AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI PASIEN STROKE ISKEMIK

PENGARUH TERAPI LATIHAN TERHADAP KEMANDIRIAN MELAKUKAN AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI PASIEN STROKE ISKEMIK PENGARUH TERAPI LATIHAN TERHADAP KEMANDIRIAN MELAKUKAN AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI PASIEN STROKE ISKEMIK IM Mertha 1 dan Ade Laksmi 2 Abstract.Stroke causes a variety of neurologic deficit and impairment

Lebih terperinci

KEPUASAN PASIEN DENGAN TEKNIK PERAWATAN LUKA MODERN DI ASRI WOUND CARE CENTRE MEDAN TAHUN 2013

KEPUASAN PASIEN DENGAN TEKNIK PERAWATAN LUKA MODERN DI ASRI WOUND CARE CENTRE MEDAN TAHUN 2013 KEPUASAN PASIEN DENGAN TEKNIK PERAWATAN LUKA MODERN DI ASRI WOUND CARE CENTRE MEDAN TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh Megayatri Nasution 121121117 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2014 Judul

Lebih terperinci