Menurut Fahmi (2011) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan
|
|
- Sugiarto Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian The Indonesian Institute For Corporate Governance (IICG) didirikan 2 Juni 2000 atas inisiatif Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) dan tokoh masyarakan untuk memasyarakatkan konsep, praktik dan manfaat Good Corporate Governance (GCG kepada dunia usaha khususnya dan masayarakat luas pada umumnya. IICG merupakan salah satu peran dari masyarakat sipil untuk mendorong terciptanya dunia usaha indonesia yang terpercaya, etis, dan bermartabat. Sebagai organisasi independen dan nirlaba, IICG berkomitmen mendorong praktik GCG atau Tata Kelola Perusahaan yang baik di indonesia dan mendukung serta membantu perusahaan-perusahaan dalam menerapkan konsep Corporate Governance. ( Dalam melakukan tugasnya IICG melakukan penelitian riset yang menghasilkan Corporate Governance Preception Index (CGPI). CGPI merupakan program riset dan pemeringkatan penerapan GCG di Indonesia. CGPI adalah salah satu inisiatif mendorong penegakan GCG di Indonesia melalui pernilaian penerapan GCG yang menuntut perusahaan terus mengembangkan dan memperbaiki kualitas dari berbagai prespektif secara berkelanjutan. Dalam penelitian ini dipakai perusahaan yang sudah melakukan praktik Corporate Governance yang terdaftar dalam CGPI pada periode Perusahaan yang terdaftar dalam CGPI belum tentu terdaftar di BEI. Perusahaan diambil sebagai objek penelitian karena perusahaan yang mempunyai praktik Coporate Governance yang baik diharapkan memiliki kinerja yang baik pula Latar Belakang Penelitian Perusahaan-perusahaan di Indonesia yang sudahgo public mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perusahaan go public menuntut agar setiap pimpinan dan seluruh karyawannya dapat menunjukkan tindakan yang terpuji kepada stakeholder dan dapat bertanggungjawab atas semua tindakan dan keputusannya dalam mengelola perusahaan. 1
2 Menurut Fahmi (2011) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Menurut Brigham dan Houston (2006) banyak rasio-rasio dalam menghitung kinerja keuangan perusahaan salah satunya return on assets (ROA) yang merupakan rasio profitabilitas perusahaan yang diukur dengan membandingkan laba bersih dengan total aset perusahaan, untuk mengukur efektivitas penggunaan aset perusahaan. Dipakainya ROA karena pengembalian laba atas aset perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola aset perusahaan dengan efektif untuk menghasilkan laba. Terdapat fenomena yang terjadi pada PT Antam yang pada tahun 2013 kehilangan untung yang cukup signifikan meski volume penjualan emas melonjak 44%. Penujualan bersih perseroan naik tipis dari 7,13 triliun pada 2012 menjadi 8,8 triliun pada Dimana, beban pokok penjualan naik dari 5,72 triliun pada 2012 menjadi 7,52 triliun pada Sedangkan laba kotor turun menjadi 1,28 triliun pada 2013 dari 1,41 triliun pada Hal yang memberatkan perseroan adalah kenaikan beban penjualan dan pemasaran dari 98,21 miliar menjadi 111,65 miliar. ( PT Antam yang memiliki total aset sebesar 21 triliun kurang efektif dalam mengelola asetnya yang menyebabkan lebih besar pengeluaran beban daripada laba yang didapatkan. Dalam jurnal Leyla Ramadhan (2013) salah satu penyebab buruknya kinerja keuangan perusahaan adalah adanya konflik keagenan. Pandangan teori agensi dimana terdapat pemisahan antara pihak pengelola perusahaan dan pemilik perusahaan yang mengakibatkan munculnya potensi konflik dapat mempengaruhi kualitas laba yang dilaporkan. Pihak manajemen yang mempunyai kepentingan tertentu akan cenderung menyusun laporan laba yang sesuai dengan tujuannya dan bukan demi kepentingan pemilik. Menurut Widhasrahtama (2010) dalam jurnal Leyla Ramadhan (2013) menyatakan bahwa pengaruh dari konflik keagenan ini akan menyebabkan turunnya nilai perusahaan sehingga diperlukan suatu mekanisme pengendalian 2
3 yang dapat menyelaraskan perbedaan kepentingan antara kepentingan kedua belah pihak, yaitu mekanisme corporate governance. Menurut IICG, corporate governance adalah serangkaian mekanisme yang merngarahkan dan mengendalikan suatu perusahaan agar operasional perusahaan berjalan sesuai dengan harapan para pemangku kepentingan (stakeholder). Dalam menilai tingkat atau pemeringkatan Corporate Governance dapat dilakukan dengan cara scoring atau Corporate Governance Score yang dilakukan oleh lembaga atau peneliti independen dalam pemeringkatan Corporate Governance dari perusahaanperusahaan di tiap negara. The Indonesia Institute For Corporate Governance (IICG), sebuah lembaga swadaya yang setiap tahun secara rutin melakukan pemeringkatan praktek GCG untuk perusahaan publik sejak tahun Hasil scoring dari pemeringkatan tingkat corporate governance yang dilakukan oleh IICG berupa corporate governance preception index (CGPI). CGPI merupakan program riset dan pemeringkatan penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. Menurut Jensen dan Meckling (1976) dalam Solomon (2010), agency theory menggambarkan pihak manajemen sebagai agen lebih banyak tahu tentang perusahaan dan bisa memanfaatkan posisinya tersebut untuk keuntungan pihaknya. Hal ini akhirnya mendesak akan adanya suatu sistem pengawasan yang baik yang dikenal dengan good corporate governance. Good corporate governance akan bermanfaat untuk mempermudah memperoleh modal, cost of capital jadi lebih rendah dan berpengaruh baik pada harga saham. Dengan demikian penerapan good corporate governance dimungkinkan mampu meningkatkan kinerja perusahaan terhadap return on assets yang menjadi sinyal yang direspon para investor mempengaruhi nilai perusahaan (Ratih, 2011). Menurut Lukito Dewandaya sebagai presiden direktur PT Astra Graphia, Tbk dengan adanya implementasi good corporate governance, kinerja perusahaan menjadi jauh lebih efisien sehingga perusahaan berpeluang menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Hal ini ternyata juga berkaitan dengan peningkatan terhadap kinerja pasar perusahaan. Keuntungan yang besar yang bisa diperoleh 3
4 perusahaan akan memberikan potensi pembagian deviden yang lebih besar pula. (Susanti dan Sudantoko, 2012) Perusahaan yang melakukan praktik good corporate governance diharapkan oleh para pemegang kepentingan untuk dapat mengelola perusahaannya dengan lebih efisien, sehingga tidak ada kegiatan perusahaan yang tidak memiliki nilai tambah di lakukan oleh perusahaan. Dengan adanya efisiensi dalam pengelolaan perusahaan diharapkan kinerja keuangan lebih baik sehingga keuntungan yang didapatkan pemangku kepentingan lebih besar. Terdapat fenomena pada PT Antam yang mengalami penurunan peringkat oleh beberapa lembaga. PT Pemeringkatan Efek Indonesia menurunkan peringkat Antam dan obligasi penawaran umum berkelanjutan (PUB) I 2011 dari AAmenjadi A. Penurunan peringkat disebabkan oleh rendahnya potensi pendapatan dan arus kas. Selain Pefindo, pemeringkatan Antam juga mengalami penurunan oleh dua perusahaan pemeringkatan global. Moody s Investor Services menurunkan peringkat Antam dari Ba3 menjadi B2. Standar and Poor s Ratings Service menurunkan peringkat korporasi perusahaan dari B+ menjadi B-. ( Dampak dari kurangnya tata kelola perusahaan yang kurang baik tentunya akan mengakibatkan munculnya keraguan masyarakat atau pemangku kepentingan pada perusahaan dan institusi pendukungnya. PT Antam yang melaksanakan praktik corporate governance memiliki masalah dalam pengelolaan perusahaannya. PT Antam masuk dalam peringkat perusahaan terpercaya dalam penelitian GCG yang dilakukan oleh IICG tetapi tidak sesuai dengan pernyataan Lukito Dewandaya diatas yang seharusnya perusahaan yang memiliki praktik corporate governance yang baik dapat lebih efisien sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Hubungan antara corporate governance terhadap kinerja keuangan telah diteliti oleh Susanti dan Sudantoko (2012) yang menunjukkan bahwa corporate governance memiliki pengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Yang berarti semakin baik praktik GCG dalam perusahaan maka akan semakin baik pula kinerja keuangan perusahaan. Sementara penelitian Ratih (2011) dan Prasinta (2012) 4
5 menunjukkan bahwa praktik GCG tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Selain corporate governance, faktor lain yang dapat mensejajarkan kepentingan pihak pengelolaan dan pemilik perusahaan adalah dengan menggunakan struktur modal. Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh manajer keuangan dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal. Struktur modal merupakan suatu keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi hutang, saham preferen dan saham biasa yang harus digunakan oleh perusahaan. Manajer harus mampu menghimpun dana baik yang bersumber dari dalam perusahaan maupun luar perusahaan secara efisien. (Leyla, 2013) Menurut Sawir (2005:10), struktur modal adalah pendanaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham. Nilai buku dari modal pemegang saham terdiri dari saham biasa, modal disetor atau surplus, modal dana kumulasi ditahan. Struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan. DER merupakan salah satu rasio leverage yang menunjukkan perbandingan antara total utang dengan modal sendiri. Menurut Kasmir (2008: ) rasio ini digunakan untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan oleh kreditor dengan pemilik perusahaan sehingga rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang. Dipakainya DER karena semakin banyak pendanaan yang di biayai dari hutang maka akan semakin besar beban bunga yang dikeluarkan yang mengakibatkan semakin kecil laba yang dihasilkan. Hal ini mungkin dapat mengurangi beban pajak yang harus dibayarkan perusahaan tetapi deviden yang di terima pemilik semakin sedikit yang merugikan untuk pemilik yang dapat menyebabkan konflik keagenan. Terdapat fenomena yang terjadi pada PT Antam yang telah mengalami penurunan peringkat yang disebabkan oleh rendahnya potensi pendapatan dan arus kas. Antam menyatakan tetap berkomitmen untuk mengambil pendekatan yang hati-hati dan konservatif dalam belanja modal perusahaan. Antam juga tetap fokus mempertahankan posisi perusahaan sebagai entitas kunci industri pertambangan 5
6 mglobal yang didukung jumlah cadangan dan sumberdaya yang besar. Dengan kondisi neraca perusahaan yang terbatas, Antam tengah mengkaji rencana belanja modal perusahaan agar peningkatan jumlah hutang dapat ditekan serendah mungkin. Namun tetap dapat menyelesaikan proyek-proyek pengembangan. PT Antam yang memiliki komposisi hutang sebesar 9 triliun dari 12 triliun modal yang mempunyai resiko kegagalan yang tinggi yang menyebabkan perusahaan merugi dan membuat kinerja keuangan perusahaan tidak baik karena pengelolaan yang buruk. Hubungan antara struktur modal terhadap kinerja keuangan telah diteliti oleh Rosyadah et al(2013) dan Afrinda (2013) yang menunjukkan bahwa struktur modal memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja keuangan. Yang berarti saat DER meningkat maka ROA akan menurun, begitu juga sebaliknya apabila DER menurun maka akan meningkatkan tingkat ROA perusahaan. Selain faktor corporate governance dan struktur modal, faktor lain yang mempengaruhi kinerja keuangan adalah umur perusahaan. Umur listing merupakan umur perusahaan sejak terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan terdaftar di BEI untuk melakukan IPO. Initial Public Offering (IPO) merupakan penawaran saham untuk pertama kalinya (Jogiyanto, 1998).Perusahaan yang beroperasi lebih lama mempunyai kenaikan yang lebih besar untuk menyediakan informasi perusahaan yang lebih banyak dan luas dari pada yang baru saja berdiri (NurhidayatidanIndriantoro, 1998). Umur perusahaan diukur dengan menggunakan selisih tahun pada laporan tahunan dengan tahun perusahaan IPO. Dari fenomena diatas PT Antam mengalami kerugian yang seharusnya bisa dihindari dengan pengalaman perusahaan yang didirikan tahun 1968 ini seharusnya dapat mengelola perusahaannya lebih baik. Hubungan antara umur perusahaan dengan ROA sudah diteliti oleh Ahmad et al (2012) yang menunjukkan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap ROA perusahaan karena tidak semua perusahaan memiliki kinerja keuangan yang selalu stabil karena perubahan-perubahan kebijakan manajemen. Sedangkan penelitian Leyla (2013) umur perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap ROA 6
7 karena perusahaan yang lebih tua lebih bisa mengatasi masalah-masalah yang akan terjadi. Faktor lain yang mempengaruhi kinerja keuangan adalah ukuran perusahaan. Menurut Ferry dan Jones dalam Sujianto(2001), ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata rata total penjualan dan rata rata total aktiva. Jadi, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan. Ukuran perusahaan diproksikan dengan total aktiva yang kemudian diubah dalam bentuk natural log agar data yang didapat tidak terlalu besar. Dari fenomena diatas PT Antam yang memiliki jumlah cadangan dan sumber daya yang besar belum tentu menghasilkan laba yang besar pula karena perusahaan belum tentu bisa mengelola sumberdaya tersebut secara efektiv dan efisien. Hubungan antara ukuran perusahaan dengan ROA sudah diteliti oleh Sunarto dan Prasetyo (2009) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap ROA. Yang berarti ukuran perusahaan yang besar dapat meningkatkan ROA perusahaan. Penelitian ini menarik untuk dilakukan karena pengelolaan kinerja yang baik dianggap penting sebagai wujud pertanggungjawaban manajemen (agen) kepada pemilik (prinsipal). Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka juduls kripsi ini adalah Pengaruh Corporate Governance dan Struktur Modal terhadap Kinerja Keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam CGPI Tahun Perumusan Masalah Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu aspek yang dilihat sebelum melakukan investasi bagi investor. Dalam melakukan investasi, investor ingin agar investasi yang dilakukannya tidak merugi. Namun jika pengambilan keputusan dalam melakukan investasi tidak dilakukan dengan cepat maka investor dapat tertinggal dari pasar. Karena itu investor harus melihat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan dalam jangka panjang agar bisa memprediksi apakah kinerja keuangan akan tetap baik dalam jangka panjang apa tidak. 7
8 Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan investor dalam melihat faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan sangat luas. Beberapa studi terdahulu yang terkait dengan kinerja keuangan memakai corporate governance, struktur modal, umur perusahaan dan ukuran perusahaan untuk melihat kinerja keuangan perusahaan Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang penelitian diatas maka penulis mengidentifikasi pertanyaan yang akan diteliti sebagai berikut: 1) Bagaimana corporate governance, struktur modal, umur perusahaan, ukuran perusahaan dan kinerja keuangan pada yang terdaftar dalam CGPI tahun ? 2) Apakah corporate governance, struktur modal, umur perusahaan, ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam CGPI tahun ? 3) Apakah corporate governance berpengaruh secara parsial terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam CGPI tahun ? 4) Apakah struktur modal berpengaruh secara parsial terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam CGPI tahun ? 5) Apakah umur perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam CGPI tahun ? 6) Apakah ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam CGPI tahun ? 1.5. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui corporate governance, struktur modal, umur perusahaan, ukuran perusahaan dan kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam CGPI tahun Untuk mengetahui pengaruh secara simultan dari corporate governance, struktur modal, umur perusahaan, ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan pada perusahan yang terdaftar dalam CGPI tahun
9 3. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari corporate governance terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam CGPI tahun Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari struktur modal terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam CGPI tahun Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari umur perusahaan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam CGPI tahun Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam CGPI tahun Manfaat Penelitian Aspek Teoritis 1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dalam pengembangan ilmu ekonomi, khususnya bidang akuntansi terutama dalam kajian kinerja keuangan perusahaan yang melakukan corporate governance yang terdaftar pada riset CGPI. 2) Penelitian ini diharapakan dapat memberikan ide atau gagasan dan dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan kinerja keuangan perusahaan yang melakukan corporate governance yang terdaftar pada riset CGPI Aspek Praktis 1) Bagi investor dan calon investor, penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan sebelum melakukan investasi untuk menilai keunggulan bersaing perusahaan sehubungan dengan investasi mereka. 2) Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan menjadi bahan tambahan informasi pada penilaian kinerja organisasi bisnis mengenaifaktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan pada perusahaan. 9
10 1.7 Ruang Lingkup Penelitian Variabel dan Sub Variabel Penelitian Dalam penelitian ini digunakan satu variable terikat (variable dependen) dan empat variable bebas (variable independen). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan. Sedangkan variable bebas dalam penelitian ini adalah struktur modal, corporate governance, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan Lokasi dan Objek Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih adalah Bursa Efek Indonesia dan IICG. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di CGPI dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode Waktu dan Periode Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk meneliti pengaruh struktur modal, corporate governance, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan terhadap kinerja keuangan. Penelitian ini dilakukan bulan September Periode penelitian ini menggunakan perusahaan yang terdaftar di IICG dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Sistematika Penulisan Penulisan penelitian ini disusun dalam 5 (lima) bab dengan sistematika Sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab Pendahuluan berisi gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab Tinjauan Pustaka dan Lingkup penelitian berisi tinjauan pustaka penelitian, penelitian terdahulu, kerangkapemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab Metode Penelitian berisi jenis penelitian, variable operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, dan teknik analisis data 10
11 BAB IV BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi deskripsi objek penelitian, analisis data dan pembahasan hasil. KESIMPULAN DAN SARAN Bab Kesimpulan dan Saran berisi tentang kesimpulan dan keterbatasan penelitian. Serta saran yang diberikan. 11
12 Halaman ini sengaja dikosongkan 12
@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Saham merupakan investasi yang banyak dipilih oleh investor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan maksimal. Tujuan yang kedua adalah ingin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya (Fenandar, 2012).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia bisnis yang modern, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kondisi perekonomian yang baik dapat menimbulkan persaingan di dunia bisnis. Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi, perusahaan dapat memperoleh dana untuk memperluas usahanya, salah satunya dengan mendaftarkan perusahaan pada pasar modal. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Corporate Governance di perusahaan publik, bank maupun BUMN. Penerapan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Aktivitas bisnis merupakan masalah kompleks yang sedang hangat dibicarakan di tengah-tengah usaha pemerintah untuk mengembalikan kestabilan dunia perekonomian Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hutang perusahaan sangat berkaitan erat dengan struktur modal suatu perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan dalam melakukan pendanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kas kepada para pemegang sahamnya (Grinblatt dan Titman, ). Kebijakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan deviden merupakan kebijakan suatu perusahaan mengenai pembagian kas kepada para pemegang sahamnya (Grinblatt dan Titman, 2002 532). Kebijakan dividen
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan, agar dapat memenuhi kewajibannya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya kinerja keuangan perusahaan sebagai salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan, agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap pihak
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indikator penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu negara adalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indikator penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu negara adalah dengan melihat seberapa jauh kondisi pasar modal suatu negara tersebut. Pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis semakin hari semakin ketat dan sangat kompetitif. Terbukti jika perusahaan tidak dapat menghadapi tantangan ini sangat banyak perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah melakukan produksi dan distribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. corporate governance semakin meningkat karena banyak terjadi pelanggaran tata
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu pentingnya penerapan tata kelola perusahaan yang disebut dengan corporate governance semakin meningkat karena banyak terjadi pelanggaran tata kelola pada perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin ketat seperti sekarang ini dan dengan semakin maraknya krisis perekonomian dunia membuat banyak perusahaan harus berusaha semaksimal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitas pasar modal. Pasar modal menurut Bursa Efek Indonesia merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi di negara berkembang seperti Indonesia dipengaruhi oleh aktivitas pasar modal. Pasar modal menurut Bursa Efek Indonesia merupakan pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hanya mendapatkan profit tetapi untuk untuk memaksimalkan nilai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya perusahaan mencari profit atau laba, akan tetapi tidak hanya mendapatkan profit tetapi untuk untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian apabila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang baik (good corporate governance) (Wicaksono, 2014:1).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, dunia usaha semakin dinamis. Perkembangan kemampuan perusahaan menjadi suatu hal yang sangat penting agar dapat bertahan di pasar global, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Good corporate governance (selanjutnya disingkat GCG), dalam Bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Good corporate governance (selanjutnya disingkat GCG), dalam Bahasa Indonesia sering dikaitkan dengan istilah tata kelola perusahaan. Menurut Sugiyanto (2011),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan alat komunikasi. tersebut diharapkan dapat memberikan informasi kepada pemegang saham
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan alat komunikasi yang memberikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan tersebut diharapkan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal dengan negara yang kaya akan sumber daya tambangnya dan sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal dengan negara yang kaya akan sumber daya tambangnya dan sektor pertambangan merupakan sumber devisa potensial yang dimiliki Indonesia. Sekarang ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan keuntungan atas usaha yang dijalankannya. Tujuan-tujuan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan juga harus meningkatkan kesejahteraan pemilik atau pemegang saham dengan cara mengoptimalkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bentuk pendanaan yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan untuk membiayai investasinya adalah dengan menerbitkan obligasi. Obligasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan berbagai kegiatan baik yang bersifat operasional maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu bisnis perusahaan sangat tergantung dengan masalah pendanaan, apalagi pada perusahaan yang sedang berkembang. Pendanaan tersebut dibutuhkan untuk penambahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau memaksimalkan kekayaan pemegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaaan juga harus dimaksimalkan, nilai peusahaan yang telah go public
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya perusahaan mencari profit atau laba, akan tetapi tidak hanya mendapatkan profit tetapi untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian apabila
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profitabilitas Kinerja keuangan diukur dengan profitabilitas, menurut Warsono (2003) Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan keputusan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tugas utama seorang manajer keuangan adalah mengambil tiga keputusan utama dalam manajemen keuangan, yaitu keputusan investasi (investment decision), keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak adalah kontibusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori. Penelitian ini dilandasi oleh teori-teori yang berkaitan dengan pengungkapan sukarela, teori tersebut meliputi: teori keagenan (agency theory), teori sinyal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau menerbitkan surat utang (obligasi). Obligasi (bond) dapat didefinisikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alternatif investasi dalam surat berharga saat ini banyak disukai para investor untuk mendapatkan sumber pendanaan bagi perusahaan. Pasar modal dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kinerja yang telah dilakukan. Dalam PSAK No 1 (Revisi 2012) menyebutkan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari pencatatan atas transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun berjalan. Laporan keuangan juga merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin maju membuat para pelaku ekonomi semakin mudah dalam mendapatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat serta teknologi yang semakin maju membuat para pelaku ekonomi semakin mudah dalam mendapatkan informasi mengenai kondisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bentuk kredit. Bank menjual jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat, baik
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan badan usaha yang bertugas sebagai penghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha. Dengan adanya penghapusan batasan ini, persaingan dalam dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bebas antar perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di. memiliki tujuan dalam mendirikan perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian global di Indonesia saat ini menimbulkan persaingan bebas antar perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang jasa, manufaktur,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan go public merupakan istilah yang tidak asing lagi di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan go public merupakan istilah yang tidak asing lagi di masyarakat. Perusahaan ini menggambarkan perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Pada era
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sistem teknologi informasi dan bertambah luasnya ilmu pengetahuan membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Pada era globalisasi seperti
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan, antara Lain : Rizka Putri Indahningrum dan Ratih Handayani, (2009)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang mendasari tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan, antara Lain : 2.1.1 Rizka Putri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan bidang keuangan yang dijalankan perusahaan harus selaras dan serasi dengan tujuan maksimalisasi keuntungan yang merupakan tujuan utama dari perusahaan.
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan yaitu: 1. Dari hasil perhitungan didapatkan 2 model struktural didalam penelitian ini, yaitu:
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang terdiri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari beberapa sub sektor yaitu, sub sektor otomotif dan komponen, sub sektor tekstil dan garmen,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal seperti dasar pembagian dividen, dasar kompensasi, pengukuran prestasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan dibentuk selalu memiliki tujuan, salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan laba. Laba merupakan hal yang terpenting didalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor property menjadi salah satu sektor yang menarik di Indonesia, dimana pasar diproyeksikan akan bergerak menuju arah yang positif. Terlepas dari tantangan-tantangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return on Assets, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Sebelum melanjutkan bahasan tenatang analisis terhadap rasio keuangan ini sebelumnya harus mengetahui terlebih dahulu mengenai arti dari Return on Assets, Return
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan dengan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia yang terus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini Indonesia merupakan negara berkembang yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Dengan tingginya pertumbuhan ekonomi di Indonesia membuat para investor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. Dalam mengelola suatu perusahaan telah lama dikenal suatu istilah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mengelola suatu perusahaan telah lama dikenal suatu istilah yang disebut agency theory. Agency theory (teori keagenan) seperti yang dikemukakan oleh Jensen dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan Salah satu dasar teori yang dapat digunakan untuk memahami konsep tentang corporate governance adalah teori keagenan, karena pada dasarnya teori
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen keuangan dalam sebuah perusahaan bertujuan untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya perlu mengetahui perkembangan sejauh mana perusahaan itu mencapai tujuan perusahaannya. Setiap perusahaan mempunyai sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Corporate Governance Perception Index (CGPI) adalah riset dan pemeringkatan penerapan Konsep Corporate Governance (CG) pada perusahaan publik dan BUMN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke waktu. Perkembangan pasar modal ini bisa dilihat dari semakin banyaknya perusahaan yang ingin go public.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan yang pada awalnya dikelola langsung oleh pemiliknya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dunia bisnis, perusahaan dituntut untuk selalu berkembang dan menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi di lingkungan eksternal perusahaan.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. perusahaan yang ditransaksikan di bursa untuk perusahaan yang sudah go public. Dalam
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Peningkatan nilai perusahaan yang tinggi merupakan tujuan jangka panjang yang seharusnya dicapai perusahaan yang akan tercermin dari harga pasar sahamnya karena penilaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Nilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nilai perusahaan merupakan kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh harga saham yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran di pasar modal yang merefleksikan penilaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Harga saham merupakan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh investor dalam melakukan investasi karena harga saham menunjukkan prestasi emiten,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. surat berharga di pasar modal. Surat berharga yang baru dikeluarkan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan dan menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan investor. Perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan tujuan perusahaan. Kegiatan pendanaan berhubungan penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan aktivitas pendanaan merupakan bagian paling penting untuk kelangsungan tujuan perusahaan. Kegiatan pendanaan berhubungan penting dengan banyak pihak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini meneliti pengaruh ukuran dewan direksi, yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ini meneliti pengaruh ukuran dewan direksi, yang merupakan pengukur Corporate Governance (CG), terhadap kinerja keuangan perusahaan property and real estate
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana yang sangat besar untuk mampu bersaing di pasar global.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini dimana perkembangan bisnis yang sangat pesat dibutuhkan ketepatan dalam mengambil keputusan, dimana perkembangan ekonomi di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pasar modal dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahan membutuhkan dana untuk menjalankan kegiatannya, dana tersebut dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu berasal dari intern perusahaan dan dari ekstern
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perolehan laba merupakan tujuan akhir yang dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah perolehan laba atau keuntungan yang maksimal, di samping hal-hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba pada tingkat yang diinginkannya. Angka profitabilitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara global tingkat perkembangan perekonomian semakin hari semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara global tingkat perkembangan perekonomian semakin hari semakin meningkat. Hal itu mengakibatkan tingginya persaingan antar perusahaan, sehingga menuntut
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kinerja Perusahaan Perusahaan merupakan suatu bentuk entitas tempat terjadinya suatu kesatuan dari berbagai fungsi dan kinerja operasional yang bekerja secara sistematis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terus tumbuh dan berkembang. Perusahaan harus memiliki strategi yang dapat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, tantangan dalam dunia usaha semakin kuat. Hal ini semakin dirasakan terutama para pengusaha. Mereka bersaing agar usahanya bisa terus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya sebagai berikut: 1. Novi Anggraini (2015)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan dalam rangka mengembangkan usahanya membutuhkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam rangka mengembangkan usahanya membutuhkan tambahan modal yang tidak sedikit. Kebutuhan tambahan modal dapat diperoleh dengan cara hutang atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba meningkatkan daya saingnya di berbagai bidang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan kemampuan perusahaan menjadi suatu hal yang sangat penting agar dapat bertahan di pasar terbuka saat ini. Tidaklah heran bahwa kini perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemegang saham. Manajer mempunyai kewajiban untuk memaksimumkan. kepentingan untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perusahaan go public sering terjadi masalah keagenan yang ditunjukkan dari adanya perbedaan kepentingan antara manajemen (agen) dan pemegang saham. Manajer
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan selalu memiliki nilai jual yang berbeda, yang biasa disebut dengan nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan tercermin dalam harga pasar saham
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan menjadi perhatian utama bagi penggunanya sebagai informasi akuntansi kepada pihak internal maupun pihak eksternal untuk pengambilan keputusan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing secara kompetitif untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. mewujudkannya dengan kebutuhan dana yang semakin besar pula.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang pesat menjadikan suatu perusahaan terus bersaing secara kompetitif untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Pengembanagan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan, keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi dengan pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya perusahaan adalah lembaga ekonomi yang didirikan oleh pemilik untuk mendapatkan keuntungan. Salah satu kepentingan pokok pemegang saham adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Nilai Perusahaan Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (Salvatore, 2005).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besar keuntungan haruslah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang ditargetkan, perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi kapitalis mendominasi iklim perekonomian di berbagai belahan dunia, baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada abad ke-21 ini dunia sedang mengalami era globalisasi dan sistem ekonomi kapitalis mendominasi iklim perekonomian di berbagai belahan dunia, baik negara maju maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin ketat. Salah satu kendala yang kerap kali dihadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan didirikan dengan harapan bahwa perusahaan tersebut dapat mempertahankan kelangsungan usahanya dan berkembang dalam jangka waktu yang panjang.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori Teori Modigliani Miller (MM) Teori struktur modal modern dimulai pada tahun 1958, ketika Profesor Franco Modigliani dan Merton Miller (MM) menerbitkan apa yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diterapkannya good corporate governance di Indonesia merupakan salah satu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak adanya gerakan reformasi tahun 1998, muncul banyak tekanan dari publik yang menghendaki agar Pemerintah maupun swasta dapat menghapuskan praktek-praktek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan maka kewajiban akan pendanaan juga semakin besar jumlahnya. Hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan semakin lama akan semakin berkembang seiring dengan meningkatnya produktivitas dan performa perusahaan. Modal investasi dulunya dapat dipenuhi dengan utang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Untuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. atas kepentingan mereka sendiri dan agen (manajer perusahaan) a) Pemegang saham dengan manajer.
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan Teori keagenan mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas kepentingan mereka sendiri dan agen (manajer perusahaan) diasumsikan menerima
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. melalui kebijakan dividen tunai yang matang (Ronosulistyo, 2008).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu dari kebijakan keuangan perusahaan adalah pembayaran dividen kepada investor yang telah menginvestasikan dana mereka pada perusahaan berupa saham.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai suatu entitas bisnis, sebuah perusahaan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Tujuan tersebut terkadang menyebabkan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Pada awalnya perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Nilai perusahaan sangat penting karena nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Pada awalnya perusahaan didirikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu sektor pendukung untuk kelangsungan suatu industri yaitu
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sektor pendukung untuk kelangsungan suatu industri yaitu tersedianya sumber dana. Sumber dana yang dapat diperoleh pada suatu industri yaitu dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengharapkan investasi yang sudah dikeluarkan dapat diperoleh kembali dengan. Perusahaan dapat memberikan return yang tinggi kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal merupakan salah satu faktor penting yang diperlukan perusahaan untuk membiayai operasional perusahaan. Kebutuhan modal perusahaan dapat dipenuhi dari sumber internal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri yang semakin maju menimbulkan berbagai dampak bagi lingkungan dan masyarakat, termasuk di dalamnya adalah efek negatif. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendanaan adalah fondasi utama dalam dunia usaha dan perekonomian. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai kegiatan operasionalnya atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbagi dalam 3 kategori yaitu : perusahaan besar (large firm), perusahaan (Edy Suwito dan Arleen Herawaty, 2005: 138).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: log total aktiva, nilai pasar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk menampilkan performa terbaik dari perusahaan yang dipimpinnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pasar modal memiliki peranan penting dalam memfasilitasi kegiatan perekonomian suatu negara. Pasar modal memberikan sarana utama dalam mempertemukan investor sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan bisnis yang ketat. Sehingga setiap perusahaan harus selalu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan global menuntut berbagai sektor industri untuk masuk ke dalam persaingan bisnis yang ketat. Sehingga setiap perusahaan harus selalu tumbuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu instrumen hutang yang ditawarkan penerbit (issuer) atau yang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Investasi digolongkan menjadi dua jenis yaitu investasi kepemilikan (saham) dan surat hutang (obligasi). Investor dalam membuat keputusan investasi membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk meningkatkan nilai
1 BAB I PENDAHULUAN.1 Latar Belakang Masalah Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang sahamnya. Untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu daya tarik berinvestasi bagi investor dalam pasar primer maupun pasar sekunder adalah dividen. Dividen merupakan salah satu faktor yang akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama didirikannya perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Kesejahteraan dapat ditingkatkan melalui kinerja perusahaan (firm performance)
Lebih terperinci