BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian terkait pada penilaian peringkat pada laporan keuangan perusahaan, penulis memusatkan objek pada perusahaan-perusahaan yang sahamnya tetap terdaftar dalam indeks LQ45 selama periode Februari 2007 Juli 2013 dan penulis menggunakan laporan keuangan tahun 2012 pada perusahaan-perusahaan tersebut. Indeks saham LQ45 merupakan indeks saham dari 45 perusahaan yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham. Saham dari 45 perusahaan memiliki saham yang paling likuid, yaitu aktiva lancar yang tersedia mampu melunasi kewajibankewajiban finansialnya pada saat jatuh tempo (Ruthinaya, 2012). Indeks saham LQ45 disesuaikan setiap enam bulan dilihat kinerja dari harga saham dari enam bulan tersebut. Umumnya perusahaan yang sahamnya terdaftar dalam indeks saham LQ45 memiliki kinerja yang baik dari segi operasional dan keuangannya, sehingga harga saham atau respon investor menjadi semakin baik. Secara garis besar perusahaan yang sahamnya terdaftar dalam indeks LQ45 mewakili perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia karena terdiri dari berbagai sektor perusahaan. Saham perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 merupakan perusahaan dimana saham-sahamnya banyak diminati oleh investor dan juga menjadi perhatian para investor, sehingga saham-saham pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 merupakan saham yang paling aktif diperdagangkan dan memiliki prospek dalam pertumbuhan dan kondisi keuangan yang baik. 29

2 Penelitian ini mengambil sampel objek penelitian pada perusahaan-perusahaan yang sahamnya tetap terdaftar dalam indeks LQ45 selama periode Februari 2007 Juli 2013 tetapi dengan mengeluarkan industri perbankan. Alasan penulis tidak menggunakan industri perbankan sebagai objek penelitian karena mengingat industri perbankan tidak memiliki persediaan dan struktur pengelolaan atau regulasi dalam industri perbankan berbeda dengan perusahaan manufaktur atau pertambangan. Sehingga dalam penelitian ini, industri perbankan tidak dimasukkan kedalam objek penelitian karena tidak setara untuk dibandingkan dalam menentukan peringkat kualitas laporan keuangan perusahaan. Berikut ini industri perbankan yang dikeluarkan dalam objek penelitian PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, dan PT Bank Mandiri Tbk. Dengan demikian objek penelitian yang dianalisa oleh penulis terdapat dalam tabel 3.1. Tabel 3.1 Perusahaan dalam indeks LQ45 periode Februari 2007 Juli 2013 No. Kode Efek Nama Emiten 1. AALI PT Astra Agro Lestari Tbk 2. ANTM PT Aneka Tambang Tbk 3. ASII PT Astra International Tbk 4. INCO PT Vale Indonesia Tbk 5. INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk 6. LSIP PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 7. PGAS PT Perusahaan Gas Negara Tbk 8. PTBA PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 9. TLKM PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 10. UNTR PT United Tractors Tbk PT Astra Agro Lestari Tbk PT Astra Agro Lestari bergerak dibidang industri minyak kelapa sawit dan telah beroperasi selama 31tahun. Perusahaan ini awalnya berasal dari sebuah unit usaha PT Astra International, dan terus berkembang seiring dengan bisnis kelapa sawit yang menjanjikan. Kini PT Astra Agro Lestari telah memiliki 30

3 perkebunan kelapa sawit seluas hektar, dan hingga akhir tahun 2011 perusahaan telah memiliki karyawan. PT Astra Agro Lestari terus mengalami pertumbuhan yang kuat dari Penawaran Umum Perdana (IPO) dan dari terdaftar nya dalam Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 1997, perusahaan menawarkan lembar saham dengan harga Rp1.550 per lembar saham hingga total saham yang beredar sampai tahun 2012 sebesar lembar saham dengan laba per saham (EPS) sebesar 1.530,57. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor yang kuat pada prospek atau masa depan pada perusahaan ini PT Aneka Tambang Tbk PT Aneka Tambang Tbk yang dapat disebut juga Antam merupakan industri yang bergerak dalam orientasi ekspor, pertambangan, dan logam. Kegiatan operasional Antam dimulai dari eksplorasi, penggalian, pengolahan, hingga pemasaran pada bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, dan batubara. Luasnya jangkauan dari bisnis ini, membuat Antam membentuk beberapa usaha patungan dengan mitra internasional. Laporan arus kas dalam laporan keuangan Antam, menghasilkan arus kas yang sehat. Pada tahun 1997, Antam melakukan initial public offering (IPO) dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan 35% sahamnya dijual oleh pemerintah kepada masayarakat. Dan pada tahun 1999, saham Antam tercatat di Australia kemudian pada tahun 2002 status saham Antam ditambah menjadi Australian Securities Exchange (ASX Listing) yang lebih ketat. 31

4 3.1.3 PT Astra International Tbk Astra Internasional merupakan industri perdagangan besar yang memiliki hubungan kerja sama dengan sejumlah perusahaan kelas dunia. Bidang-bidang usaha yang dimiliki oleh Astra sendiri adalah Otomotif; Jasa Keuangan; Alat Berat, Pertambangan dan Energi; Agribisnis; Teknologi Informasi; Infrastruktur dan Logistik. Dari bidang-bidang usaha tersebut, tercatat jumlah karyawan Astra pada akhir Desember 2011 sebesar karyawan di Perseroan dan anak perusahaannya. Total jumlah karyawan pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities mencapai karyawan yang tersebar di 158 perusahaan. Laba per saham yang dimiliki Astra cenderung meningkat dari tahun 2007 sebesar Rp per lembar saham menjadi Rp per lembar saham PT Vale Indonesia Tbk PT Vale Indonesia Tbk, merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan yang berdiri pada Juli Vale Indonesia sedang berkembang untuk menjadi produsen nikel terbesar di dunia. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Vale Indonesia memiliki Kontrak Karya (KK) total sebesar hektar. Secara umum, kinerja ekonomi Vale Indonesia pada tahun 2010 mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun 2009, karena realisasi harga rata-rata yang lebih tinggi dalam penjualan nikel dari peningkatan produksi. Dan pada tahun 2011, Vale Indonesia memberikan US $286,000,000 dalam kontribusi pada negara, termasuk $261 juta dari pajak, $15 juta dari pendapatan non-pajak, dan $10 juta dari royalti. Vale indonesia juga 32

5 berkontribusi dalam sosial ekonomi seperti dengan memperkerjakan pekerja lokal dan memberikan manfaat bagi ratusan mitra kerja samanya (kontraktor lokal dan nasional) PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk adalah perusahaan Total Food Solutions yang terdiri dari seluruh tahapan produksi makanan, dimulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. PT Indofood Sukses Makmur didirikan pada tahun 1990 dan terus berkembang hingga pada akhir tahun 2012, Indofood berhasil meraih penjualan sebesar Rp37,62 triliun pada periode sembilan bulan tahun Penjualan neto konsolidasi tumbuh sebesar 10,3% menjadi Rp37,62 triliun; Laba usaha naik 3,4% menjadi Rp.5,36 triliun; Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 9,7% menjadi Rp2,55 triliun; Laba per saham meningkat menjadi sebesar Rp PT PP London Sumatra Indonesia Tbk PT PP London Sumatra Indonesia berawal pada tahun 1906 yang bergerak dalam bidang perkebunan dan perdagangan yang berbasis pada perusahaan di London. PT PP London Sumatra Indonesia lebih dikenal dengan nama Lonsum yang berkembang menjadi salah satu perusahaan perkebunan terkemuka di dunia, dengan lebih dari hektar perkebunan kelapa sawit, karet, kakao, dan teh di empat pulau terbesar di Indonesia. Lonsum memiliki 33

6 sebanyak 38 perkebunan inti dan 13 perkebunan plasma di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi PT Perusahaan Gas Negara Tbk PT Perusahaan Gas Negara yang disingkat dengan nama PGN merupakan perusahaan BUMN yang bergerak dibidang usaha gas bumi. Dalam bidang usahanya, PGN melakukan distribusi gas bumi dan transmisi gas bumi. PGN mengoperasikan jalur pipa distribusi gas sepanjang lebih dari km, menyuplai gas bumi ke pembangkit listrik, industri, usaha komersia termasuk dalam restoran, hotel, rumah sakit, dan juga rumah tangga di wilayah-wilayah yang paling padat penduduknya di Indonesia. Jalur pipa transmisi gas bumi PGN terdiri dari jaringan pipa bertekanan tinggi sepanjang sekitar km yang mengirimkan gas bumi dari sumber gas bumi ke stasiun penerima pembeli. Hingga akhir tahun 2012, PGN telah menyalurkan gas kepada PLN sebesar 205 BBTUD. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2011 yang mencapai 197 BBTUD PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PT Tambang Batubara Bukit Asam merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha batu bara. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang memiliki wilayah kuasa pertambangan seluas hektar, dimana didalamnya terdapat 7,3 miliar ton total sumber daya batu bara dan 1,99 miliar ton total cadangan tertambang. 34

7 Pendapatan pada tahun 2012, mengalami kenaikan yang signifikas sebesar 9,6% atau Rp11,6 triliun dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya. Peningkatan volume penjualan berasal terutama dari pasar ekspor yang menjual batubara kalori tinggi dengan jumlah volume dan pendapatan yang lebih besar PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang sering disebut sebagai Telkom mengambil kesempatan dalam bidang komunikasi yang semakin dibutuhkan dalam bisnis global. Telkom memanfaatkan peluang dengan memperkuat infrastruktur berbasis broadband untuk mendukung inovasi layanan dan produknya menuju penyediaan pada layanan Information, Media, dan Edutainment (IME). Pada tahun 2012, pencapaian kinerja keuangan Telkom sangat baik dari sisi pendapatan dan profitabilitas yang tercatat lebih tinggi 8.3% dari pendapatan tahun sebelumnya, dan peningkatan sebesar 17,2% dari sisi profitabilitas PT United Tractors Tbk United Tractors merupakan distributor peralatan berat terbesar dan terkemuka di Indonesia yang menyediakan produk-produk dari merek ternama di dunia seperti Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag, Tadano, dan Komatsu Forest. Selain itu United Tractors juga memainkan peran aktif di bidang kontraktor pertambangan dan memulai usaha pertambangan batu bara. Pada tahun 2012, pendapatan United Tractors meningkat 2% dari tahun sebelumnya. 35

8 3.2 Desain Penelitian Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari data historis Bursa Efek Indonesia (BEI). Data sekunder adalah data yang diperoleh penulis secara tidak langsung atau diperoleh dari pihak ketiga melalui media perantara. Data diperoleh dengan cara mengunduh melalui Bursa Efek Indonesia, website dan penulis hanya mengunduh laporan keuangan tahun 2012 pada perusahaan-perusahaan yang berturut-turut terdaftar dalam indeks LQ45 periode Februari 2007 Juli Data sekunder lainnya yaitu berupa referensi dari berbagai buku atau media. Alasan penulis menggunakan data sekunder adalah data sekunder lebih dapat dipercaya keabsahannya karena laporan keuangannya telah diaudit oleh akuntan publik Penentuan Jumlah Sampel Dalam penelitian ini, penulis akan mengambil dan memilih sampel dari populasi perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 periode Data yang diambil berupa laporan keuangan tahunan (annual report), beserta catatan atas laporan keuangan dalam laporan keuangan tahun 2012 pada perusahaan-perusahaan yang berturut-turut terdaftar dalam indeks LQ45 periode Februari 2007 Juli Jumlah perusahaan yang dijadikan objek penelitian adalah sebanyak 10 perusahaan dimana selama periode tahun bertahan dalam indeks LQ45. 36

9 3.2.3 Metode Pengumpulan Sampel Metode pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak acak, dimana populasi yang dijadikan sampel penelitian adalah populasi yang memenuhi kriteria tertentu (Nur & Bambang, 2002). Adapun sampel yang digunakan harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 periode Februari 2007 Juli 2013, kecuali industri perbankan. Penelitian yang dilakukan tertuju pada perusahaan yang memiliki citra yang baik di mata investor sehingga penulis dapat mendeteksi adanya gejala kecurangan pada pelaporan laporan keuangan perusahaan tersebut. 2. Perusahaan yang bertahan selama periode Februari 2007 Juli 2013 dalam indeks LQ45, alasan penulis menentukan sampel dimulai pada tahun 2007 hingga 2013 adalah sebagai pembuktian bahwa perusahaan tersebut memiliki kondisi keuangan yang kuat karena adanya krisis pada tahun Sehingga apabila perusahaan tersebut tetap berada dalam indeks LQ45, maka perusahaan tersebut dapat mempertahankan eksistensi nya yang tercermin dalam kualitas laporan keuangan yang baik. Selain itu perusahaan yang terdafar dalam indeks saham LQ45 selama tahun merupakan perusahaan yang likuid dan untuk mempertahankan hal tersebut, perusahaan memungkinkan melakukan tindakan manajemen laba. Proses pemilihan sampel berdasarkan kriteria-kriteria yang telah disebutkan, disajikan pada tabel 3.1 di bawah ini. 37

10 Tabel Proses Seleksi Sampel Kriteria Jumlah perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 periode Februari 2007 Juli 2013 Jumlah perusahaan yang tidak berurutan dalam indeks LQ45 selama periode Februari 2007 Juli 2013 Jumlah perusahaan yang dikeluarkan dari penelitian karena tidak setara dengan objek penelitian Jumlah perusahaan indeks LQ45 yang bertahan selama periode Februari 2007 Juli 2013 Jumlah Perusahaan dalam indeks LQ45 98 perusahaan 84 perusahaan 4 perusahaan 10 perusahaan Metode Analisis Data Analisa data dalam penulisan ini adalah dengan memberikan peringkat dalam laporan keuangan perusahaan yang telah dipilih menjadi objek penelitian. Standar peringkat yang dijadikan penilaian laporan keuangan perusahaan adalah dengan rating atau penilaian dalam skala A F yang dikembangkan oleh Gary Giroux, 2006 dalam buku Earnings Magic and The Unbalance Sheet. Berikut penjelasan dari skala A F yang dijadikan standar bagi penulis dalam melakukan rating atau penilaian dalam laporan keuangan perusahaan: Tabel Penilaian skala A - F Skala Deskripsi A Perusahaan transparan pengungkapan dilakukan secara menyeluruh, pengungkapannya mendekati realitas keuangan, tidak adanya bukti dari pendapatan yang dimanipulasi, dan tidak adanya riwayat penyalahgunaan yang dilakukan perusahaan di masa lalu. B Pengungkapan yang baik & realitas keuangan yang tinggi dengan terbatasnya bukti dari potensi masalah yang akan terjadi dan sedikit sejarah atau tidak adanya penyalahgunaan yang dilakukan perusahaan di masa lalu (atau bukti bahwa perusahaan telah mengubah cara-cara atau metode yang digunakan dalam laporan keuangannya). C Perusahaan pada tingkat rata-rata pengungkapan dan tingkat realitas keuangan telah memadai, adanya potensi tindakan manipulasi tetapi perusahaan tetap konsisten dengan praktik industri. D Indikator pengungkapan yang tidak memadai, tidak mencerminkan sesuai dengan realitas keuangan perusahaan, transparansi laporan keuangan yang buruk, terdapat masalah potensial terhadap manipulasi, atau adanya bukti dari penyalahgunaan yang dilakukan perusahaan di masa lalu. F Bukti Substansial dari masalah yang serius adanya riwayat penyalahgunaan yang dilakukan perusahaan di masa lalu, dan 38

11 diperburuk oleh kesalahan manajemen keuangan dengan pengungkapan yang menyesatkan dalam laporan keuangan. Dan berikut ini adalah kategori yang juga dikembangkan oleh Giroux (2006, 236) dalam pemberian peringkat laporan keuangan perusahaan: Tabel Kriteria Penilaian Laporan Keuangan Perusahaan Kategori Overview : Analisis Keuangan & Analisis Pasar Diskusi Angka-angka digunakan sebagai perhitungan rasio dasar dan analisisanalisis terkait. Analisis Diskusi Risiko Review laporan posisi keuangan menggunakan analisis common-size. Overview Keuangan Standar Rasio berdasarkan beberapa kategori Grafik Saham & Rasio Pasar Rasio Lanjutan (Advanced) Rasio dasar seperti likuiditas, leverage, aktivitas, dan kinerja perusahaan (profitabilitas); Grafik saham yang dibandingkan dengan tahun lalu dan dengan pesaing dan juga menggunakan rasio pasar. Bervariasi dari berbagai industri dan faktor lainnya; Altman s Z- score dapat digunakan evaluasi resiko kredit. Adanya salah satu item yang muncul secara tidak biasa; berdasarkan perbandingan dengan tahun sebelumnya atau dengan pesaing. Nilai rasio yang rendah atau terlalu tinggi. Turunnya harga saham secara tidak terduga; rasio pasar yang rendah. Jatuhnya nilai Altman s Z-score; analisa ini lebih memperhatikan pada industri terkait. 8 Besar (Big 8) Ini adalah manipulasi pendapatan dan realitas keuangan yang tebesar yang banyak dilakukan oleh perusahaan. Dari opsi saham sampai akuisisi, item ini yang paling memiliki kemungkinan besar bagi perusahaan melakukan penyimpangan pada realitas keuangan dan adanya potensi manipulasi. Analisis Diskusi Risiko Opsi Saham Opsi saham yang dijadikan sebagai kompensasi dibagi total saham. Opsi saham yang dijadikan sebagai kompensasi lebih besar dari 10% total saham yang berdar dapat dikategorikan sebagai dilusi saham. Dana Pensiun Relatif melaporkan tingkat Kekurangan dana 39

12 Pendapatan Pendapatan dan Beban Item Khusus Saham Treasuri & Dividen Entitas Bertujuan Khusus Akuisisi pendanaan; menghitung biaya pensiun sebagai persentasi laba bersih berdasarkan status pendanaan. Fokus pada perubahan pendapatan pada tahun sebelumnya dan dengan pesaing. Membandingkan kedua akun untuk melihat kewajaran laporan keuangan; menghitung persentasi beban dari dari pendapatan. Mengevaluasi item-item yang tidak secara rutin muncul seperti item yang dihentikan. Mengevaluasi hubungan antara saham treasuri, dividen, dan opsi saham. Mengevaluasi pengungkapan dari special purpose entity. Goodwill dibagi total aset; menghitung alokasi persentase dari tahun terjadinya akuisisi, terutama goodwill dijadikan sebagai persentase dari total biaya akuisisi. pada perencanaan dana pensiun dengan status pendanaan. Beban pensiun lebih dari 10% dari laba bersih. Pendapatan yang turun atau naik secara signifikan. Perubahan pendapatan yang menurun dan tidak menentu; pengakuan beban yang agresif. Semua item khusus yang bermasalah. Saham treasuri, opsi saham yang memiliki nilai yang besar. Keterbatasan dalam pelaporan special purpose entity. Goodwill lebih besar 10% dari total aset; goodwill memiliki nilai persentase yang besar dari harga akuisisi. 30 Item Lain-lain Kategori yang membahas rasio lebih detail dan analisa keuangan, masalah kompleks mengenai akuntansi, dan tata kelola perusahaan Analisis Diskusi Risiko Analisa berdasarkan likuiditas, resiko kredit, dan tehnik kuantitatif lainnya termasuk piutang dan persediaan, beban SG&A, R&D, dan arus kas. Analisa Keuangan Masalah Kompleks Akuntansi Semua isu yang biasanya bersifat kualitatif, seperti pelaporan dari Modal saham bernilai negatif, leverage yang tinggi, pola piutang dan persediaan yang tidak biasa, besarnya beban SG&A, arus kas dari aktivitas operasional bernilai negatif. Masalah akuntansi yang tidak konsisten dengan strategi 40

13 Tata Kelola Perusahaan manajemen dan kontinjensi perusahaan. Kebijakan dan pengawasan dari dewan direksi. Audit Auditor khususnya big4 : opini yang jelas dan dikeluarkan setelah akhir tahun fiskal. bisnis. Minimnya atau tidak ada anggota independen pada tata kelola perusahaan. Tanggal laporan audit. Wild Card Lain-lain, menganalisa perusahaan yang menyajikan kembali laporan keuangannya dan diinvestigasi oleh SEC, dan analisa media bisnis. Analisis Diskusi Risiko Review laporan keuangan saat pendapatan disajikan kembali dalam periode yang lebih awal; berita-berita buruk yang biasanya dilaporkan dari media bisnis. Pendapatan yang Disajikan kembali, Penyelidikan Regulasi Harga Saham Joker Perubahan besar dalam harga saham. Pengumuman atau berita mengenai perusahaan. Biasanya tindakan memanipulasi pendapatan red flag (kondisi yang tidak biasa). Adanya peristiwa khusus yang diungkapkan. Berbagai bukti dari berita buruk. 41

ANALISA KUALITAS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN METODE GIROUX ATAS PRAKTIK MANAJEMEN LABA (STUDI PADA 10 BESAR PERUSAHAAN LQ45 PERIODE )

ANALISA KUALITAS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN METODE GIROUX ATAS PRAKTIK MANAJEMEN LABA (STUDI PADA 10 BESAR PERUSAHAAN LQ45 PERIODE ) ANALISA KUALITAS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN METODE GIROUX ATAS PRAKTIK MANAJEMEN LABA (STUDI PADA 10 BESAR PERUSAHAAN LQ45 PERIODE 2007-2013) Linda Marceline, Gatot Soepriyanto Binus University, Jln.

Lebih terperinci

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-11 Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Arumsarri, Yoshe STIE

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan didukung oleh teoriteori yang dipelajari dan hasil pembahasan yang diperoleh mengenai analisis rasio keuangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan Bursa Efek Surabaya (Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era ekonomi modern seperti saat ini perusahaan sangat memerlukan tambahan modal agar kinerja perusahaan terus maju dan berkembang. Perusahaan di Indonesia sejak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Blue chip Istilah ini sebenarnya berasal dari istilah di kasino, di mana blue chip mengacu pada counter yang memiliki nilai paling besar. saham blue chip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk disingkat PGN adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk disingkat PGN adalah sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk disingkat PGN adalah sebuah BUMN yang bergerak di bidang transmisi dan distribusi gas bumi. Yang menghubungkan pasokan gas bumi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Intesitas transaksi setiap sekuritas di pasar modal berbeda - beda. Sebagian sekuritas memiliki frekuensi yang sangat tinggi dan aktif diperdagangkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102). I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengumuman dividen mempunyai arti bagi investor, oleh karena itu berpengaruh terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan dasar bagi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data

Lebih terperinci

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA PERUSAHAAN LQ 45 TAHUN

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan

IV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan IV. PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Umum Indeks LQ 45 terdiri dari 45 saham yang telah terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 22 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. GambaranUmum Perusahaan Profil dan Sejarah Perusahaan ANTAM merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal yang berorientasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mengacu pada pokok permasalahan yang diteliti yaitu pengaruh kebijakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mengacu pada pokok permasalahan yang diteliti yaitu pengaruh kebijakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Mengacu pada pokok permasalahan yang diteliti yaitu pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham yang tercatat dalam Bursa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keyakinan bahwa ekonomi global akan pulih dan industri manufaktur akan membaik membuat investor berspekulasi akan naiknya kebutuhan komoditas yang otomatis mendorong

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengumpulan Data dan Praproses Data yang digunakan berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia dari bulan Januari 2004 sampai dengan Desember 2009. Sampai dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIA N

BAB 3 METODE PENELITIA N BAB 3 METODE PENELITIA N 3.1 Desain Penelitian Berikut ini merupakan desain penelitian yang digunakan penulis: Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode Penelitian Unit Analisis Time

Lebih terperinci

2018 Rp miliar. Laba bersih** (2) Laba bersih per saham (2) 31 Maret 2018 Rp miliar. Nilai aset bersih per saham***

2018 Rp miliar. Laba bersih** (2) Laba bersih per saham (2) 31 Maret 2018 Rp miliar. Nilai aset bersih per saham*** PRESS RELEASE 24 April 2018 PT Astra International Tbk (Grup Astra atau Perseroan) Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2018 Ikhtisar Laba bersih per saham turun 2% menjadi 123 Pangsa pasar mobil dan motor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Dalam portofolio yang dibentuk, kita membentuk kombinasi yang optimal dari beberapa asset (sekuritas) sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama dalam proses alokasi dana masyarakat. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks LQ45 adalah perhitungan dari 45 saham, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas sahamsaham

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45 BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45 2.1 Pasar Modal Pasar modal berperan dalam menunjang perekonomian suatu negara. Saat ini, indikator perekonomian suatu negara, selain diukur melalui pertumbuhan PDB juga dapat

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Deskripsi Berbagai Indeks Saham Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam index LQ-45 di BEI.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam index LQ-45 di BEI. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam index LQ-45 di BEI. Teknik pengambilan sampel penelitian didasarkan pada purposive

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mata investor. Salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan pada saat ini maupun prospek

BAB I PENDAHULUAN. mata investor. Salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan pada saat ini maupun prospek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja yang baik akan dapat membantu manajemen dalam pencapaian tujuan perusahaan. Semakin tinggi kinerja perusahaan, maka akan semakin baik pula nilai perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip utama yang ada dalam investasi adalah resiko yang tinggi, akan

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip utama yang ada dalam investasi adalah resiko yang tinggi, akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi adalah suatu bentuk penanaman modal baik secara langsung maupun tidak langsung. Investasi juga dapat dilakukan dalam jangka pendek atau jangka panjang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penting, terutama bagi para investor atau pemilik modal yang hendak

I. PENDAHULUAN. penting, terutama bagi para investor atau pemilik modal yang hendak 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan meningkatnya pengetahuan dan minat masyarakat di bidang pasar modal, struktur modal telah menjadi salah satu faktor pertimbangan yang cukup penting,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah pertambangan. Sektor pertambangan merupakan salah satu sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah pertambangan. Sektor pertambangan merupakan salah satu sektor 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia, negara dengan kekayaan alam begitu melimpah salah satunya adalah pertambangan. Sektor pertambangan merupakan salah satu sektor penopang pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dalam penelitian ini di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Jl. Gajayana no

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Periode Pengamatan Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini meneliti

Lebih terperinci

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BAB 2 INDEKS KOMPAS 100 2.1 Sejarah Bursa Indeks Kompas 100 Saat ini BEI memiliki 11 jenis indeks harga saham, yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik. Indeks merupakan

Lebih terperinci

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-11 Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Arumsarri, Yoshe STIE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Sistem JATS Next-G

BAB I PENDAHULUAN Sistem JATS Next-G BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah 12 perusahaan yang sahamnya termasuk ke dalam indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menyebabkan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menyebabkan kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menyebabkan kegiatan perekonomian dunia mengalami perkembangan yang pesat. Hal tersebut mendorong transaksi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan.

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dalam pembangunan nasional harus berjalan seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan. Pembangunan suatu negara digambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pengertian LQ Kriteria Indeks LQ Daftar Perusahaan Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pengertian LQ Kriteria Indeks LQ Daftar Perusahaan Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Pengertian LQ45 Indeks harga saham merupakan indikator pergerakan harga saham. Indeks dapat dijadikan sebagai pedoman bagi investor untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan dana pada satu aset atau lebih selama jangka waktu tertentu dengan harapan memperoleh pendapatan atau peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk lebih efisien, efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan manajemen yang baik dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pada penelitian ini yang berjudul Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pada penelitian ini yang berjudul Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva, BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan serta analisis yang telah dijelaskan pada penelitian ini yang berjudul Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketersediaan dana yang cukup bagi industri memegang peranan yang penting dalam kelangsungan hidup perusahaan karena dana merupakan motor penggerak industri

Lebih terperinci

BAB I. Bursa Efek Indonesia. Terdapat 48 perusahaan yang berada di sektor pertambangan

BAB I. Bursa Efek Indonesia. Terdapat 48 perusahaan yang berada di sektor pertambangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan dan pertanian merupakan sektor primer yang berada di Bursa Efek Indonesia. Terdapat 48 perusahaan yang berada di sektor pertambangan dan pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan yaitu untuk memperoleh profit atau laba yang maksimal. Sehingga dalam laporan keuangan, profitabilitas merupakan ukuran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah studi peristiwa (event study), dimana event study merupakan salah satu metode penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v i DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 8 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perlakuan khusus terhadap variabel-variabel yang diteliti atau non experimental (Hasan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perlakuan khusus terhadap variabel-variabel yang diteliti atau non experimental (Hasan, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Berdasarkan teknik yang digunakan penelitian ini termasuk jenis penelitian survei (survey research), yaitu penelitian yang tidak melakukan

Lebih terperinci

Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming

Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (13) 2337-35 (2301-928X Print) 1 Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming Ema Rahmawati dan Subchan. Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan. Hal ini dikarenakan permintaan kelapa sawit baik dari dalam

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan. Hal ini dikarenakan permintaan kelapa sawit baik dari dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia memiliki prospek yang menjanjikan. Hal ini dikarenakan permintaan kelapa sawit baik dari dalam maupun luar negeri setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Gas bumi merupakan sumber energi yang kandungannya berlimpah di tanah air.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Gas bumi merupakan sumber energi yang kandungannya berlimpah di tanah air. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Gas bumi merupakan sumber energi yang kandungannya berlimpah di tanah air. Berdasarkan data dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan bahwa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa jenis perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. beberapa jenis perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu tempat transaksi perdagangan saham dari berbagai jenis perusahaan yang ada di Indonesia.

Lebih terperinci

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan PT WAHANA PRONATURAL TBK Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan DAFTAR ISI A. Ikhtisar Data Keuangan Penting B. Informasi Saham C. Laporan Direksi D. Laporan Dewan Komisaris E. Profil Emiten atau Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 8 BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1. Indeks Saham Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan karena meliputi pengambilan keputusan mengenai jumlah dan komposisi aset lancar dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan laporan yang dirancang oleh manajemen mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan untuk para pembuat keputusan, khususnya bagi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Ferdinand, 2006).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang pesat, seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang pesat, seiring BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang pesat, seiring dengan perkembangan dunia usaha. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai jenis usaha

Lebih terperinci

Pokok Bahasan 10/1/2011. Pengertian Pasar Modal Pasar Perdana Pasar Sekunder. Lecture Note:

Pokok Bahasan 10/1/2011. Pengertian Pasar Modal Pasar Perdana Pasar Sekunder. Lecture Note: Pokok Bahasan Lecture Note: Pengertian Pasar Modal Pasar Perdana Pasar Sekunder Instrumen Pasar Modal Saham Obligasi Reksadana Sekuritas Derivatif: Right issue, waran, opsi 1 2 Definisi Pasar Modal Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang pertambangan batu bara (PT Bumi Resources Tbk), perkebunan (PT Bakrie

BAB I PENDAHULUAN. bidang pertambangan batu bara (PT Bumi Resources Tbk), perkebunan (PT Bakrie BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) adalah salah satu perusahaan perdagangan Indonesia yang terkemuka. BNBR didirikan pada tahun 1942 oleh Achmad Bakrie, ayah Menko Kesra

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE ZMIJEWSKI X-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN

IMPLEMENTASI METODE ZMIJEWSKI X-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PROCEEDINGS IMPLEMENTASI METODE ZMIJEWSKI X-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN Mochamad Kohar Mudzakar Universitas Widyatama, Bandung,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai obyek adalah Jakarta Islamic Indeks yang listing di BEI. Jakarta Islamic Index (JII) adalah index

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi Emiten atau Perusahaan Publik di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batubara memiliki peran yang sangat penting untuk pendapatan dalam negeri Indonesia karena komoditas ini menghasilkan sekitar 85 persen dari pendapatan sektor

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perbandingan kinerja kedua perusahaan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perbandingan kinerja kedua perusahaan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara 172 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada BAB IV terhadap perbandingan kinerja kedua perusahaan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara keseluruhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana dari dalam perusahaan (internal financing) atau dari luar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dana dari dalam perusahaan (internal financing) atau dari luar perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk menjalankan kegiatan perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan dana ini perusahaan dapat memperoleh dana dari dalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum pasar modal memiliki peranan penting dalam kemajuan perekonomian suatu negara, karena perusahaan dapat mendapatkan dana menunjang kegiatan operasionalnya,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Seiring dengan perkembangan dan kondisi ekonomi sekarang ini, masyarakat Indonesia mulai mencari informasi mengenai berbagai pilihan investasi. Untuk memilih investasi ada beberapa alat analisis,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Agus Sartono, Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Penerbit BPFE

DAFTAR PUSTAKA. Agus Sartono, Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Penerbit BPFE DAFTAR PUSTAKA Agus Sartono, Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Penerbit BPFE Yogyakarta, 2008. Ahmad Rodonidan Herni Ali (2010). Manajemen Keuangan. Mitra Wacana Media, Jakarta. Ang, Robert, 2007,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah reaksi pasar terhadap

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah reaksi pasar terhadap 45 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah reaksi pasar terhadap kandungan informasi pengumuman dividen terhadap return saham yang diukur dengan

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik di tempat SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal adalah obligasi. Dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal adalah obligasi. Dengan cara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam pasar modal Indonesia ada berbagai macam sekuritas, salah satu sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal adalah obligasi. Dengan cara menerbitkan surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpadu dalam arti bahwa perusahaan tersebut memiliki usaha eksplorasi,

BAB I PENDAHULUAN. terpadu dalam arti bahwa perusahaan tersebut memiliki usaha eksplorasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sektor pertambangan merupakan salah satu penopang pembangunan ekonomi suatu negara, karena perannya sebagai penyedia sumber daya energi yang sangat diperlukan

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN USAHA PT UNITED TRACTORS Tbk TRIWULAN PERTAMA 2015

LAPORAN PERKEMBANGAN USAHA PT UNITED TRACTORS Tbk TRIWULAN PERTAMA 2015 LAPORAN PERKEMBANGAN USAHA PT UNITED TRACTORS Tbk TRIWULAN PERTAMA 2015 Laporan Konsolidasi Pada awal tahun 2015, PT United Tractors Tbk (UT/ Perseroan) membentuk pilar bisnis ke-empat yaitu Kontraktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk menarik investor dari luar dalam hal pendanaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk menarik investor dari luar dalam hal pendanaan tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan-perusahaan yang ingin mengembangkan usahanya membutuhkan dana yang besar. Kebutuhan inilah yang mendasari suatu perusahaan untuk menarik investor dari luar

Lebih terperinci

Pengaruh Perubahan Informasi Arus Kas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Lq45 Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun

Pengaruh Perubahan Informasi Arus Kas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Lq45 Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2016-02-15 Pengaruh Perubahan Informasi Arus Kas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada emiten akan semakin kuat. Semakin banyak permintaan saham pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. pada emiten akan semakin kuat. Semakin banyak permintaan saham pada suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan/ kinerja perusahaan. Jika harga saham selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanation

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanation BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanation research) dengan pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perseroan terbatas

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perseroan terbatas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perseroan terbatas yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki negara. Jika Perusahaan BUMN tersebut seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hutang perusahaan sangat berkaitan erat dengan struktur modal suatu perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan dalam melakukan pendanaan

Lebih terperinci

ASET Aset Lancar Kas dan setara kas 1.429.755 1.314.091 1.020.730 Investasi jangka pendek 83.865 47.822 38.657 Investasi mudharabah - - 352.512 Piutang usaha Pihak berelasi 14.397 20.413 30.670 Pihak ketiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen yang ada didalam suatu perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. manajemen yang ada didalam suatu perusahaan dituntut untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dalam era pasar bebas, kini semakin maju pesat dan sarat akan berbagai persaingan antar perusahaan. Dengan adanya persaingan tersebut,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif komparatif dan verifikatif. Penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2012: 29) adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, diukur dengan menggunakan rasio Sharpe yaitu diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks LQ45

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks LQ45 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Indeks LQ45 Indeks LQ45 merupakan indeks di Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari 45 emiten dengan likuiditas yang tinggi yang diseleksi melalui

Lebih terperinci

Kondisi Perkembangan Pemeringkatan GCG pada perusahaan Dalam Daftar CGPI yang dirilis IICG di BEI periode

Kondisi Perkembangan Pemeringkatan GCG pada perusahaan Dalam Daftar CGPI yang dirilis IICG di BEI periode Kondisi Perkembangan Pemeringkatan GCG pada perusahaan Dalam Daftar CGPI yang dirilis IICG di BEI periode 2004-2012 No. Perusahaan Kode 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 1 PT. Bank Mandiri (Persero)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pambahasan pada bab sebelumnya, untuk menjawab permasalahan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaruh variabel Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan manipulasi semua jenis informasi keuangan. Bahkan saat ini banyak. earnings restatements dan manipulasi earnings oleh

BAB I PENDAHULUAN. dan manipulasi semua jenis informasi keuangan. Bahkan saat ini banyak. earnings restatements dan manipulasi earnings oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Awal dekade pertama abad ke-21 terjadi beberapa skandal, penipuan dan manipulasi semua jenis informasi Bahkan saat ini banyak sekali terjadi kasus-kasus hukum terpublikasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini, manajemen laba diukur dengan pendekatan akrual dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini, manajemen laba diukur dengan pendekatan akrual dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Dalam penelitian ini, manajemen laba diukur dengan pendekatan akrual dan diproksikan dengan absolute discretionary accruals menggunakan Modified Jones Model.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada zaman sekarang ini persaingan di dunia usaha sudah semakin ketat, sehingga dapat memicu meningkatnya persaingan di dunia bisnis. Adapun berbagai cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian yang berhasil diraih perusahaan dalam setahun yang berisi informasi

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian yang berhasil diraih perusahaan dalam setahun yang berisi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan tahunan (annual report) merupakan laporan perkembangan dan pencapaian yang berhasil diraih perusahaan dalam setahun yang berisi informasi finansial maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan tambang mineral lainnya, menyumbang produk domestik bruto (PDB)

BAB I PENDAHULUAN. dengan tambang mineral lainnya, menyumbang produk domestik bruto (PDB) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batubara menempati posisi strategis dalam perekonomian nasional. Penambangan batubara memiliki peran yang besar sebagai sumber penerimaan negara, sumber energi

Lebih terperinci

TOPIKAL PAPER. Muhammad Edhie Purnawan, SE, MA, Ph.D

TOPIKAL PAPER. Muhammad Edhie Purnawan, SE, MA, Ph.D TOPIKAL PAPER Industrial Environment PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH VIETNAM TERHADAP KEPUTUSAN EKSPANSI PERUSAHAAN PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk Pengajar: Muhammad Edhie Purnawan, SE, MA, Ph.D Aufa Fitria Yulius

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdampak pada pola pikir manusia dalam mencari dan menghasilkan uang, salah

BAB I PENDAHULUAN. berdampak pada pola pikir manusia dalam mencari dan menghasilkan uang, salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin cepatnya pertumbuhan ekonomi, teknologi dan ilmu pengetahuan berdampak pada pola pikir manusia dalam mencari dan menghasilkan uang, salah satu contohnya

Lebih terperinci

Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2011 PT Astra Agro Lestari Tbk

Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2011 PT Astra Agro Lestari Tbk Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2011 PT Astra Agro Lestari Tbk Waktu dan tempat Hari /tanggal : Jum at, 29 April 2011 Waktu : 15.30 16.30 WIB Tempat : Ballroom III Hotel Mulia Senayan Jl. Asia Afrika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen di era modern sekarang ini telah mendorong tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen di era modern sekarang ini telah mendorong tumbuhnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta semakin kompleksnya kebutuhan konsumen di era modern sekarang ini telah mendorong tumbuhnya perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada perekonomian dewasa ini, banyak perusahaan yang mempunyai keinginan untuk mengembangkan usahanya. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mengadakan

Lebih terperinci

UNTUK SEGERA DISIARKAN

UNTUK SEGERA DISIARKAN UNTUK SEGERA DISIARKAN Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan telepon : +62 (21) 2352 8000 faksimili : +62 (21) 344 4012 e-mail : corporatesecretary@pttimah.co.id website

Lebih terperinci