I BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1Jumlah hasil masa panen tanaman tomat untuk daerah ciwidey. Ketersediaan Tanaman. Banyaknya.
|
|
- Doddy Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 I BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Abo Farm adalah salah satu UKM (usaha kecil menengah) yang berada di Ciwidey, Jawa Barat.PT Abo Farm memiliki 1 kebun yang bisa digunakan untuk menanam 2 kantong bibit tanaman. PT.Abo Farm memproduksi tanaman pertanian diantaranya terong, tomat, cabe dan buncis. Dari tanaman- tanaman yang diproduksi oleh PT Abo Farm,setiap sayuran memiliki masa tanam dan waktu panen yang berbeda beda. Berikut adalah data masa tanam dan waktu panen dari setiap tanaman yang ditanam di PT. Abo Farm. Tabel 1. 1Jumlah hasil masa panen tanaman tomat untuk daerah ciwidey Jenis Masa Banyaknya Harga Jual Ketersediaan Tanaman Tanam panen dalam / kg Kantong masa tanam Bibit Untuk 1 kantong bibit Terong 69 Hari 8 Rp Selalu Ada Tomat 90 hari 12 Rp Selalu Ada Buncis 70 hari 10 Rp Terbatas Cabe 135 hari 20 Rp Selalu Ada Untuk tanaman buncis,bibit buncis hanya bisa didapatkan dalam waktu tertentu saja.kadang,bibit buncis sulit didapatkan karena terbatasnya jumlah ketersediaan bibit untuk tanaman
2 buncis.tanaman buncis hanya digunakan sebagai tanaman alternatif yang hanya ditanam pada saat tertentu saja. Untuk hasil panen lainnya,seperti terong, harga jualnya tidak semahal tomat dan masa panennya sedikit lebih lama dari tomat dan buncis.sedangkan untuk cabe, menjadi alternatif tanaman yang akan di tanam oleh abofarm tergantung kebutuhan pasar dan harga jual cabe dipasaran.harga jual cabe memamng lebih tinggi di pasaran,tetapi memiliki masa tanam yang lama dan biaya perawatan yang lebih mahal dari tanaman lainnya.dari tanaman- tanaman yang diproduksi oleh PT Abo Farm,tomat merupakan tanaman yang paling sering diproduksi karena harga jual tanaman ini dipasaran cenderung stabil.seperti yang diungkapkan oleh pemilik perusahaan PT Abo farm, yaitu pak Dadang, hal ini memberi kepastian kepada petani terhadap perhitungan laba dan rugi. Masa tanam tanaman tomat,adalah 3 bulan, dan setelah itu,ada 12 kali panen.berikut adalah banyaknya tomat yang dihasilkan pada setiap masa panennya. Tabel 1. 2banyaknya tomat yang dipanen (untuk satu kantong bibit tomat) Masa Panen Panen tomat ( Dalam kg ) Panen ke 1 70 Panen ke Panen ke Panen ke Panen ke Panen ke Panen ke Panen ke Panen ke Panen ke Panen ke Panen ke Total 3015
3 kg Panen Tomat Panen Gambar 1. 1 Grafik Panen Tomat Penanaman tomat,dilakukan di kebun pak Dadang yang berjarak sekitar m dari jalan (atau tempat tomat dikumpulkan dari kebun menuju tempat pengumpulan tomat). Proses pemindahan tomat ini dilakukan oleh buruh angkut yang bekerja di perusahaan Abo Farm.PT. Abo Farm hanya memperkerjakan paling banyak 2 buruh angkut. Buruh angkut yang bekerja di PT. Abo Farm membawa tomat dengan berat rata rata 70 kg.berikut adalah data jumlah tomat yang dibawa oleh buruh angkut PT. Abo Farm.
4 Tabel 1. 3 Jumlah tomat yang dibawa oleh buruh angkut tomat Pengangkutan Ke Jumlah Tomat Yang DibawaPekerja 1 (dalam kg) Jumlah Tomat Yang Dibawa Pekerja 2 (dalam kg) Total 420 kg 431 kg Keterangan : Data ini diambil ketika masa panen ke 6 yaitu dengan jumlah total tomat yang dipanen ada 420 Kg. Berdasarkan data diatas, jumlah tomat yang dibawa berjumlah rata-rata 70kg. Hal ini disebabkan karena sistem upah yang berdasarkan pada banyaknya jumlah tomat yang dibawa yaitu sebesar Rp.500,00 /kg. Untuk mendapatkan upah dengan jumlah yang besar, para buruh angkut harus membawa hasil panen dengan jumlah yang banyak. Hal ini membuat buruh angkut sudah terbiasa membawa banyak beban saat panen. Buruh angkut yang bekerja sekitar perkebunan PT Abo Farm,
5 termasuk buruh angkut yang biasa bekerja di PT Abo Farm, biasanya membawa beban dengan berat rata rata 70 kg supaya mereka bisa mendapatkan upah yang banyak. Jika para buruh dilarang untuk membawa banyak beban, mereka lebih memilih untuk menjadi buruh angkut di tempat lain. Proses pengangkutan dilakukan oleh buruh angkut dari kebun ke tempat pengumpulan tomat. Untuk membawa tomat dari kebun ke tempat pengumpulan,pt Abo Farm menggunakan karung sebagai alat material handling tomat ke tempat pengumpulan sayur tomat.berikut adalah gambaran kondisi jalanan yang di lalui di pematang sawah,yaitu salah satu sawah yang dilalui buruh angkut menuju kebun milik PT Abo Farm ketika proses pengangkutan tomat dari kebun ke tempat pengumpulan tomat. Gambar 1. 2Gambar lokasi pengambilan sayur tomat Dari gambar diatas bisa dikatakan bahwa jalan yang dilalui buruh angkut hanya cukup dilalui satu orang saja. Ketika masa panen tiba jalan ini banyak dilalui buruh angkut. Kondisi jalanan juga naik turun sepanjang perjalanan dari tempat pengumpulan menuju kebun milik PT Abo Farm. Jarak yang dilalui oleh buruh angkut mulai dari tempat pengumpulan menuju kebun milik PT Abo Farm berjarak sekitar m. Untuk proses pengangkutan dapat dilihat digambar berikut.
6 Gambar 1. 3Gambar pengumpulan sayur tomat Ketika masa panen tiba,buruh angkut yang sudah sampai dikebun PT Abo Farm memetik kemudian memasukkan tomat yang disudah dikumpulkan di dalam karung. Tomat tersebut ditumpuk dalam karung hingga penuh, kemudian buruh angkut kembali untuk membawa hasil panen dari kebun menuju tempat pengumpulan. Dari hasil wawancara,pak Dadang mengeluhkan adanya product defect yang dihasilkan setelah proses pengangkutan tomat dari kebun ke tempat pengumpulan.ketika buruh angkut sampai di tempat pengumpulan tomat,tomat yang dibawa kemudian diperiksa kualitasnya.dari banyaknya tomat yang dibawa,setidaknya,setiap kali masa panen dan proses pengangkutan tomat selesai dilakukan, ada 10% tomat yang rusak.berikut adalah data product defect untuk sayur tomat yang dihasilkan dari setiap masa panen.
7 Tabel 1. 4 Total defect tomat Masa Ke Panen Panen tomat ( Dalam kg ) Defect (10%) Panen ke Panen ke Panen ke Panen ke Panen ke Panen ke Panen ke Panen ke Panen ke Panen ke Panen ke Panen ke Total (kg) ,5 Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik perusahaan dan buruh angkut yang bekerja di PT. Abo Farm,hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah,dengan menggunakan material handling yang digunakan saat ini tidak dapat menjaga kualitas produk dengan baik ketika proses pengangkutan tomat dari kebun ke tempat pengumpulan tomat.belum lagi jalan yang dilalui sangat panjang dan kondisi jalan yang sempit. Serta banyaknya tomat dibawa adalah sebanyak 70 Kg. Berdasarjan hasil dari wawancara,berikut adalah diagram beberapa kemungkinan yang menyebabkan adanya tomat yang rusak ketika proses pengangkutan dari kebun menuju tempat pengumpulan.
8 Tabel Kemungkinan tomat rusak No Kemungkinan 1 Buruh angkut kesulitan mengatur posisi karung ketika dibawa 2 Jarak tempuh yang cukup jauh ( m) 3 Tomat yang ditumpuk hingga penuh 4 Guncangan yang terjadi saat proses pengangkutan 5 Terjadi gesekan antara tomat dengan karung 6 Alat angkut yang tidak nayaman digunakan Perusahaan Abo Farm memiliki kapasitas kebun yang bisa menampung 3 kantong bibit tomat.jika total kerugian product defect ini kita konversikan dalam bentuk biaya, Berikut adalah total kerugian jika total product defect untuk 2kantong bibit selama satu tahun. Tabel 1. 6Tabel kerugian dari product defect Total Defect 1 Kantong Bibit Total Defect 3 Kantong Bibit Total Defect 1 tahun (ada 4 kali penaman) 302 kg kg 3624 kg Harga jual tomat Per kg Rp 6, Total Kerugian Rp Keterangan : Total kerugian hanya berdasarkan dari jumlah product defect. Belum dipotong biasa operasional, dll.
9 Maka dari itu,diperlukan sebuah produk material handling (alat angkut sayuran tomat) yang dapat meminimalisir produk defectsehingga dapat meminimalisir kerugian perusahaan Abo Farm. Pada penelitian ini, akan membahas tentang perancangan produk untuk material handling yang dapat meminimalisisr product defect untuk sayuran tomat. I.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang penelitian yang telah dijelaskan, adapun perumusan masalah yang diangkat menjadi bahan tugas akhir ini adalah sebagai berikut, 1. Bagaimana rancangan konsep produkmaterial handlinguntuk proses pengangkutan sayur tomat? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dapat ditentukan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memberikan usulan produk yang digunakan untuk material handling sayur tomat dari kebun ke tempat pengumpulan buah. I.4 Batasan Penelitian Batasan penelitian dari tugas akhir ini adalah: 1. Penelitian ini hanya dilakukan untuk membuat rancangan produk material handling sayuran tomat. 2. Pengamatan hanya dilakukan pada buruh angkut sayur tomat PT. Abo Farm. 3. Aspek Ergonomi yang dibahas pada penelitan ini hanya pada antropometri 4. Data yang digunakan adalah hasil dari interview oleh buruh angkut dan pemilik perusahaan. 5. Rancangan produk usulan yang dimaksud adalah produk yang dapat mengurangiproduct defect untuk sayur tomat. 6. Rancangan produk sebatas tahap model CAD 3D dengan software desain produk.
10 I.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat bagi penulis ialah mampu menerapkan ilmu pengetahuan mengenai perancangan produk, analisa estetika dan ergonomi produk. 2. Sebagai bahan masukan bagi PT. Abo Farm terhadap material handling yang digunakan untuk mengurangi product eject dari sayur tomat. 3. Industri batik akan mengetahui kelebihan dari konsep baru yang akan dibuat. Kelebihannya diantaranya akan ada desain baru dari material handling yang digunakan lebih ergonomic untuk digunakan buruh angkut. I.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Pada bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Bab III Tinjauan Pustaka Pada bab ini berisi literatur yang relevan dengan permasalahan yang diteliti dan dibahas pula hasil-hasil penelitian terdahulu. Kajian yang menjadi acuan pada penelitian ini adalah mengenai perancangan produk. Metodologi Penelitian Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah penelitian meliputi: tahap merumuskan masalah penelitian, mengembangkan model penelitian, merancang pengumpulan, pengolahan, dan analisis data.
11 Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada bab ini ditampilkan dan dijelaskan mengenai data umum perusahaan dan data lainnya yang dikumpulkan melalui berbagai proses seperti observasidan data dari perusahaan. Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah menggunakan tahapan pengolahan sesuai dengan yang telah dijabarkan pada Bab III. Bab V Analisis Data Pada bab ini akan dilakukan analisis tentang perancangan usulan produk material handling yang serta perbandingannya dengan material handling eksisting.
Penyebab Buncis Ditolak Eksportir
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT. ABOFARM merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pertanian yang terletak di Ciwidey, Jawa Barat. Berdasarkan data PT.ABOFARM selama satu tahun jumlah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada suatu penelitian, penggunaan metode yang dipakai harus tepat dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah sesuai dengan aturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1
Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengabaikan pentingnya kesehatan, keselamatan dan kenyamanan kerja karyawan disamping sarana dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kata Kunci Biomekanika, Loading, Low Back Pain, L5/S1 Disc Compression, Manual Material Handling
USULAN PERANCANGAN METODE PEMINDAHAN MATERIAL PADA PROSES LOADING SAYURAN BUNCIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BIOMEKANIKA (STUDI KASUS DI PT ABO FARM) 1 Ni Made Yunita Sari Dewi; 2 Rino Andias Anugraha;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan produk merupakan sekumpulan aktivitas yang dimulai dengan mengidentifikasi peluang pasar dan diakhiri dengan kegiatan produksi, penjualan, dan pengiriman
Lebih terperinciGambar I.1 Mesin CNC Haas Turning ST-20
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Laboratorium Proses Manufaktur merupakan salah satu laboratorium yang berada di Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom. Laboratorium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahu Sumedang yaitu makanan khas dari Kota Sumedang yang terbuat dari kacang kedelai, kemudian dicampur dengan bibit tahu. Makanan khas Sumedang ini biasa disajikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT. Dharma Polimetal merupakan perusahaan manufaktur yang didirikan pada tanggal 27 maret 1989 yang didukung oleh afiliasi perusahaan dengan komitmen untuk selalu menjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepala merupakan salah satu bagian tubuh yang termasuk sangat rawan dalam anggota tubuh manusia. Alasan ini terutama karena indera manusia sebagian besar terletak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan fasilitas didefinisikan sebagai rencana awal atau penataan fasilitas-fasilitas fisik seperti peralatan, tanah, bangunan, dan perlengkapan untuk mengoptimasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengolahan serat sabut kelapa menjadi keset kaki dan cocofiber press/ cocopress.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang UD. Pusaka Bakti merupakan bidang usaha yang bergerak dalam pengolahan serat sabut kelapa menjadi keset kaki dan cocofiber press/ cocopress. Proses pengolahan serat
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN Latar Belakang
Bab I PENDAHULUAN Latar Belakang Teh merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik Republik Indonesia,
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN HASIL
BAB V ANALISA DAN HASIL Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat dilakukan beberapa analisa seperti yang dijelaskan berikut ini: 5.1 Analisa Aliran Material dengan From To
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia industri saat ini sedang berkembang pesat. Kebutuhan dan selera masyarakat yang semakin banyak ragamnya, serta daya beli masyarakat yang cenderung meningkat
Lebih terperinciABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Tahu Sumedang adalah salah satu makanan khas Kota Sumedang. Pabrik Tahu di Sumedang semakin berkembang karena potensi pasar yang tinggi. Salah satu pabrik tahu di Kota Sumedang yaitu pabrik tahu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Era globalisasi yang terjadi saat ini membuat persaingan diantara dunia industri semakin ketat. Hal ini menyebabkan pihak manajemen pada setiap perusahaan industri
Lebih terperinciUSULAN PERANCANGAN MATERIAL HANDLING YANG ERGONOMIS BAGI OPERATOR LOADING SAYURAN BUNCIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIONAL (STUDI KASUS DI PT. ABO FARM CIWIDEY) Mohammad Fadli Setiawan; 2 Rino Andias
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Agribisnis menurut Arsyad dalam Firdaus (2008:7) adalah suatu kesatuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Agribisnis menurut Arsyad dalam Firdaus (2008:7) adalah suatu kesatuan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan seimbang, meningkatkan nilai tambah dari setiap produk yang dihasilkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan pembangunan ekonomi daerah Lampung, khususnya sektor perkebunan ditujukan sebagai upaya untuk menciptakan struktur ekonomi yang lebih kokoh dan seimbang,
Lebih terperinciBab I Pendahuluan Latar Belakang
Bab I Pendahuluan Latar Belakang PT. Dharma Polimetal merupakan perusahaan manufaktur yang didirikan pada tanggal 27 maret 1989 yang didukung oleh afiliasi perusahaan dengan komitmen untuk selalu menjadi
Lebih terperinciDAFTAR DIAGRAM Diagram Judul Halaman 5.1. Penjadwalan Awal Produk Singlet Penjadwalan Awal Produk Baju Penjadwalan Awal Produk Jaket
ABSTRAK PT. Surya Mulia Adikriya (PT. SMA) adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang garment yang memproduksi pakaian jadi dengan model, ukuran, dan jumlah yang sesuai dengan pesanan konsumen
Lebih terperinciI Gede Wisuda Pura, 2 Rino Andias Anugraha, 3 Yusuf Nugroho Doyo Yekti 1,2,3
PENGUJIAN DAN PERBAIKAN DESAIN MATERIAL HANDLING EQUIPMENT BUNCIS DI PT ABOFARM UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA MENGGUNAKAN METODE PENGEMBANGAN PRODUK ULRICH EPPINGER I Gede Wisuda Pura, 2 Rino Andias
Lebih terperinciBAB I I. PENDAHULUAN
BAB I I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Kondisi lahan pertanian yang kian hari semakin berkurang sementara disisi lain pemenuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII adalah salah satu perkebunan milik Negara yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 1996. Perusahaan ini didirikan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
23 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram alir Mulai Penelitian pendahuluan: Wawancara dengan pihak manajemen. Pengamatan pada ruang produksi mesin dan manual. Pengamatan kondisi sistem kerja. Identifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Angka kecelakaan kerja di Indonesia masih tinggi. Menurut data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, hingga akhir 2015 telah terjadi kecelakaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan industri di negara Indonesia sedang mengalami peningkatan yang cukup pesat, baik itu dalam bidang jasa atau manufaktur. Persaingan antara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Perusahaan pada umumnya ingin menekan biaya pengeluaran dan kerugian yang terjadi dalam proses menangani produk. Tata letak fasilitas dan material handling perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor industri menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia, industri sangat berkontribusi bagi perekonomian nasional,baik industri kecil, menengah
Lebih terperinciI.1 Latar Belakang. (Sumber: Badan Pusat Statistik) Sumber : Annual Report PTPN VIII Tahun Tabel I. 1 Perkembangan Ekspor Teh di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teh merupakan salah satu minuman yang banyak dikonsumsi atau diminati setelah air mineral, teh sebagai minuman dapat meningkatkan kesehatan manusia karena mengandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong semua perusahaan khususnya industri manufaktur saling bersaing untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan penduduk pada masa sekarang ini terus menerus semakin meningkat. Pertumbuhan penduduk itu juga diiringi dengan meningkatnya kebutuhan para penduduk,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keuntungan bagi perusahaan atau organisasi. Sistem kerja yang lebih baik dari sistem
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem kerja merupakan serangkaian dari beberapa pekerjaan yang berbeda kemudian dipadukan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa, yang menghasilkan keuntungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manual material handling (MMH) adalah salah satu komponen dari banyak pekerjaan dan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Jenis pekerjaan ini meliputi mengakat, menurunkan,
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Komputerisasi Akuntansi Tugas Akhir Ahli Madya Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010
STMIK GI MDP Program Studi Komputerisasi Akuntansi Tugas Akhir Ahli Madya Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGUPAHAN PADA CV. MAHKOTA INDAH LESTARI PALEMBANG Ahmad Adri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Produk hortikultura tomat dapat dikatakan sebagai produk yang dikonsumsi pada kualitas tinggi, tetapi tidak mudah menanganinya. Penangan pengemasan pascapanen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pencucian galon (mesin) Pengisian galon. Pencucian galon (manual) Penyimpanan galon
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perusahaan AMDK PDAM Kota Bandung merupakan perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan di Kota Bandung. Perusahaan AMDK PDAM Kota Bandung memproduksi 2 jenis
Lebih terperinciGambar 1. 1 Bagian Pucuk Daun Teh (Ghani, 2002)
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teh merupakan jenis minuman yang sudah dikenal di seluruh dunia, konsumsi teh menjadi suatu hal yang umum bagi seluruh masyarakat karena mengkonsumsi teh dapat berdampak
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT
LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT DEBE FARM PERTANIAN MODERN DAN ORGANIK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAERAH DI DESA CIARUTEUN ILIR Oleh: Muhammad Rezza N H14090039/2009
Lebih terperinciPendahuluan. Bab I. I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Perkembangan teh saat ini mengalami pengingkatan di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari berkembang dan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dari ranah perkebunan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Sinar Baja Hutama yang berlokasi di Jl. Dupak Rukun No Surabaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Sinar Baja Hutama yang berlokasi di Jl. Dupak Rukun No. 111 - Surabaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi alat-alat berat antara lain:
Lebih terperinciVI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI
VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI 6.1 Penerimaan Usahatani Penerimaan usahatani merupakan nilai yang diperoleh dari total produksi usahatani sayuran per hektar yang dikelola oleh petani di Kelompok Tani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam aktifitas pergudangan terdapat kegiatan angkut mengangkut menggunakan alat berat berupa forklift electrical dengan menggunakan tenaga listrik berupa baterai,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), disingkat PTPN VIII, dibentuk berdasarkan PP No. 13 Tahun 1996, tanggal 14 Februari 1996. PTPN VIII mengelola 24 perkebunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang PT XYZ adalah salah satu perusahaan Perkebunan Besar Negara (PBN) yang memproduksi teh hitam ortodoks di Indonesia. PT. XYZ melakukan proses produksi dari daun teh basah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha budidaya jamur tiram saat ini mulai dikenal oleh masyarakat luas dan menjadi salah satu alternatif bagi pengusaha baru yang akan membuka usahanya. Jamur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak - anak penderita cerebral palsy sangat kesulitan mendapatkan alat bantu berjalan, dikarenakan minimnya produk tersebut dijual umum di toko - toko alat kesehatan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manual material handling (MMH) dapat diartikan sebagai tugas pemindahan barang, aliran material, produk akhir atau benda-benda lain yang menggunakan manusia sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dewasa ini semakin berkembang, hal ini berdampak pada setiap sektor kegiatan dalam hal memfasilitasi proses bisnis yang terjadi di
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa wukirsari merupakan salah satu Desa dari total 4 Desa yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa Wukirsari yang berada sekitar
Lebih terperinciDAFTAR INFORMAN. : Pegawai Bank NISP dan Petuah Adat Tionghoa
DAFTAR INFORMAN : Ita Hasibuan : 45 Tahun : Pegawai Kelurahan : Kamaluddin : 54 Tahun : Sekretaris Kelurahan : Chairul Amin : 47 Tahun : Lurah : Billy : 50 Tahun : Pegawai Bank NISP dan Petuah Adat Tionghoa
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis
Lebih terperinci(Sumber :
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Laboratorium Proses Manufaktur merupakan salah satu laboratorium pada program studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom. Laboratorium ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan tanggung jawab di bidang kebersihan, keindahan tata pertamanan kota. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya merupakan Dinas Daerah Kota Surabaya yang mempunyai tugas melaksanakan kewenangan dan tanggung jawab di
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN
Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan perekonomian di Indonesia pada saat ini telah membuat perusahaan semakin bersaing satu sama lain. Terutama di era globalisasi ini,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Material Handling (MH) merupakan seni dan ilmu yang meliputi penanganan (handling), pemindahan (moving), pembungkusan/pengepakan (packaging), penyimpanan (storing),
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Gambar 3.1 Flow Chart
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat kita lihat atau raba melainkan hanya dapat kita rasakan saja. Jasa adalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan salah satu perusahaan jasa, dimana perusahaan jasa ini adalah perusahaan jasa yang memasarkan produk tidak nyata yang tidak dapat kita lihat
Lebih terperinciREDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI BAB I PENDAHULUAN BAB I. Universitas Sumatera Utara 4. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN BAB I 4 PENDAHULUAN REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI 1.1 Latar Belakang Stasiun adalah salah satu tempat perpindahan moda, dimana dalam jumlah besar manusia dan kendaraan berkumpul
Lebih terperinciBAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN
BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN 23 Gambaran penelitian yang dimuat dalam bab ini merupakan karakteristik dari sistem pertanian yang ada di Desa Cipeuteuy. Informasi mengenai pemerintahan
Lebih terperinciTabel I.1 Luas Panen dan Jumlah Produksi Singkong Provinsi Jawa Barat Tahun
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kebutuhan pangan adalah kebutuhan primer yang harus terpenuhi. Salah satu kebutuhan pangan yang paling banyak di konsumsi adalah kebutuhan pokok beruapa karbohidrat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pasar modern yang ada di Indonesia nampak semakin lama semakin maju. Hal ini dibuktikan dengan bermunculannya area perbelanjaan supermarket seperti
Lebih terperinciAKUAPONIK. Sutrisno Estu Nugroho Anang Hari Kristanto,
AKUAPONIK Sutrisno Estu Nugroho Anang Hari Kristanto, 1 PENDAHULUAN Budidaya perikanan umumnya memerlukan lahan yang luas dan sumber air yang melimpah Keterbatasan lahan dan air merupakan kendala, terutama
Lebih terperinciABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Alpine Cool merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur. Produk yang dihasilkan perusahaan adalah Refigerator System atau yang lebih dikenal dengan sebutan panel pendingin. Dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu pengembangan unit usaha yang sedang menjadi fokus pemerintah Jawa Barat, karena keberadaan UKM dapat menjadi solusi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia menimbulkan meningkatnya kebutuhan akan pangan. Bahan makanan merupakan sumber gizi bagi masyarakat. Kebutuhan gizi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang kaya dengan ketersediaan pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu padi-padian, umbi-umbian,
Lebih terperinciKWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN
BAB III PELAKSANAAN AKAD UTANG PIUTANG DENGAN SISTEM KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Desa Tanjung merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring semakin meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia, harus diimbangi dengan peningkatan hasil pertanian untuk mencukupi kebutuhan pokok makanan. Kebutuhan yang
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
LAMPIRAN I INTERVIEW GUIDE Petani Nama : Usia : A. Pola Relasi Sosial 1. Bagaimana struktur masyarakat pertanian disini pak? 2. Apakah petani yang memiliki lahan yang luas memiliki status social yang tinggi?
Lebih terperinciPENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH...
ABSTRAK PT. Trimandiri Plasindo adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan plastik pembungkus. Plastik pembungkus yang dibuat ada beberapa jenis, tetapi yang diteliti hanya produk kantong kresek.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alam dan budayanya, serta memiliki potensi yang cukup besar di sektor pertanian. Sebagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Bali sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal dengan keindahan alam dan budayanya, serta memiliki potensi yang cukup besar di sektor pertanian.
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5. Gambaran Umum Desa Ciaruten Ilir Desa Ciaruten Ilir merupakan bagian wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Desa ini merupakan daerah
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Melania Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan teh hitam khususnya jenis teh CTC. Salah satu departemen pengolahan teh hitam di perusahaan tersebut yakni departemen Sortasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan yang dapat memberikan kesehatan dan kesenangan kepada manusia. Olahraga juga merupakan satu keharusan dari aspek biologis manusia guna
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR LAMPIRAN... x ABSTRAK... xi ABSTRACT... xii BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan kawasan perkotan yang semakin hari semakin pesat, mempunyai pengaruh besar pada kehidupan masyarakat di dalamnya. Pertambahan jumlah penduduk
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan Bab I, pada bab ini berisi mengenai latar belakang penelitian yang akan mengarahkan penelitian menuju topik yang akan dibahas, merumuskan masalah yang menjadi permasalahan bagi perusahaan,
Lebih terperinciPENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII adalah salah satu diantara perkebunan milik Negara yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 1996, seperti yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring meningkatnya pertumbuhan perekonomian di Indonesia, membuat pembangunan juga semakin meningkat. Banyak pembangunan dilakukan di wilayah perkotaan maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam kuliner makanan, terdiri dari makanan yang memiliki beraneka ragam bentuk dan rasa. Martabak adalah salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Taman-taman kota saat ini telah banyak dihiasi air mancur. Air mancur yang biasa digunakan saat ini hanya dapat menyemburkan air ke satu arah (bersifat statis)[1].
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sutisna, 2015 TENGKULAK DAN PETANI Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jawa Barat dikenal sebagai daerah yang mempunyai iklim sejuk dan wilayahnya yang mempunyai banyak pegunungan sangat cocok untuk dijadikan sebagai lahan pertanian
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
18 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian yang akan dilakukan berfokus pada penanganan masalah quality control yang dialami pada PT. Krama Yudha Ratu Motor dan membutuhkan penyelesaian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, bukan hanya pria saja yang dituntut untuk memiliki pekerjaan tetapi para wanita pun dituntut untuk memiliki suatu pekerjaan agar kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perancangan Tata Letak Fasilitas adalah salah satu hal penting bagi sebuah perusahaan, mengingat fungsinya sebagai sarana pendukung dari segala aktivitas yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan kegiatan pengumpulan data dan informasi tentang suatu permasalahan yang memiliki tahapan-tahapan yang disusun dalam suatu rangkaian dan setiap
Lebih terperinciGambar I.1 Workstation aktual pengoperasian mesin CNC Router
BAB I Pendahuluan Latar Belakang Laboratorium Proses Manufaktur Teknik industri Universitas Telkom merupakan salah satu sarana pendukung mahasiswa dalam mempelajari keilmuan industri. Dalam perkembangannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satunya upaya untuk mempertahankan kenyaman kondisi lingkungan, yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satunya upaya untuk mempertahankan kenyaman kondisi lingkungan, yaitu dengan melakukan perawatan terhadap lingkungan sekitar agar mendapatkan lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Proses budidaya jagung di Indonesia mayoritas masih dilakukan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses budidaya jagung di Indonesia mayoritas masih dilakukan secara manual. Pengolahan tanah, penanaman masih dilakukan dengan menggunakan cara manual dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dianggap sebagai sumber kehidupan dan lapangan kerja, maka pertanian
1 I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pertanian merupakan kegiatan pemanfaatan sumberdaya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan dan industri. Apabila pertanian dianggap sebagai
Lebih terperinci30% Pertanian 0% TAHUN
PERANAN SEKTOR TERHADAP PDB TOTAL I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Julukan negara agraris yang kerap kali disematkan pada Indonesia dirasa memang benar adanya. Pertanian merupakan salah satu sumber kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peralatan mesin, sehingga aktifitas penanaman dapat lebih cepat di laksanakan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mampu membantu manusia dalam beraktifitas. Terutama yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi.
Lebih terperinciBAB III TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI DESA MASARAN KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK
BAB III TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI DESA MASARAN KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK A. Gambaran Umum Desa Masaran Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :
TUGAS AKHIR Perancangan dan Pengembangan Produk Meja Sablon Rotari dengan Metode QFD (Quality Function Deployment), Ergonomi dan CAD (Computer Aided Design) Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kursi Roda adalah alat bantu untuk melakukan aktifitas bagi penderita cacat fisik seperti patah tulang kaki, cacat kaki, atau penyakit-penyakit lain yang menyebabkan
Lebih terperinciGambar I.1 Perkembangan Produksi Tanaman Buah Strawberry di Indonesia (ton), (Sumber: Direktorat Jenderal Hortikultura, 2012)
Jumlah Produksi (Ton) BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara penghasil buah-buahan yang memiliki keanekaragaman dan keunggulan cita rasa yang cukup baik bila dibandingkan
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Komputerisasi Akuntansi Tugas Akhir Ahli Madya Semester Ganjil Tahun 2010/2011
STMIK GI MDP Program Studi Komputerisasi Akuntansi Tugas Akhir Ahli Madya Semester Ganjil Tahun 2010/2011 APLIKASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA CV UTAMA JAYA PALEMBANG Wenlung 2006130023 Rolan 2006130017
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia tanpa terkecuali sehingga peran makanan sangat besar bagi kehidupan manusia itu sendiri. Terdapat berbagai jenis
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Batik Komar merupakan badan usaha milik perseorangan yang dimiliki oleh H. Komarudin Kudiya S.IP, M.Ds. yang bergerak dibidang produksi kain batik. Batik Komar didirikan
Lebih terperinci