Unit 3 SEJARAH PERKEMBANGAN DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA. Muh. Faisal

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Unit 3 SEJARAH PERKEMBANGAN DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA. Muh. Faisal"

Transkripsi

1 Unit 3 SEJARAH PERKEMBANGAN DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA Muh. Faisal S ejarah Perkembangan dan Kedudukan Bahasa Indonesia merupakan unit III mata kuliah Kajian Bahasa Indonesia di SD. Unit ini terdiri atas 2 subunit yaitu: (1) Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia, dan (2) Kedudukan Bahasa Indonesia. Saudara, tak dapat dipungkiri bahwa masih banyak di antara kita yang sehari-hari memakai bahasa Indonesia sebagai alat untuk berkomunikasi dan mengakui bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan bahasa nasional kita, tetapi tidak mengetahui bagaimana perkembangan bahasa Indonesia dan apa kedudukan bahasa Indonesia. Untuk itulah, materi unit sangat penting Anda pelajari, karena tentu sangat disayangkan jika Anda sebagai pemakai bahasa Indonesia tidak mengetahui sejarah perkembangan dan kedudukan bahasa Indonesia. Lebih dari itu, sebagai seorang guru, materi ini menjadi modal awal bagi Anda yang ingin menjadi pengajar bahasa Indonesia yang baik di SD, karena dengan dikuasainya materi ini Anda telah memiliki wawasan yang lebih luas tentang bahasa Indonesia yang dapat mendukung tugasnya dalam membimbing anak didiknya semakin agar semakin matang pengalaman berbahasanya dan semakin tumbuh sikap positifnya terhadap bahasa Indonesia. Adapun tujuan khusus yang diharapkan Anda kuasai setelah mempelajari uni ini adalah agar Anda mampu: 1. menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diterima sebagai bahasa Nasional, 2. menjelaskan fase-fase penting dalam perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Nasional, Kajian Bahasa Indonesia di SD 3-1

2 3. menjelaskan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional, dan 4. menjelaskan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara. Materi unit ini sangat teoritis, oleh karena itu agar Anda tidak hanya memperoleh sesuatu yang bersifat hafalan maka sangat diharapkan Anda tidak hanya membaca apa yang tertulis dalam unit ini tetapi berusaha menghubungkannya dengan berbagai fenomena kebahasaan yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui cara seperti itu, akan memberikan manfaat dalam memperluas wawasan Anda sebagai guru dan sebagai pemakai bahasa Indonesia. Di samping itu, dalam menjawab soal-soal latihan upayakanlah tidak hanya mengandalkan bahan ajar ini sebagai sumber utama. Tetapi, perkaya jawaban latihan dengan berbagai referensi atau sumber bacaan lain. Ingat, pelengkap materi unit ini juga terdapat di web-site.bukalah web-site! Setiap latihan/tugas disertai dengan rambu pengerjaan atau jawaban latihan. Rambu-rambu tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada Anda tentang bagaimana latihan dikerjakan dan seperti apa hasil pengerjaan latihan yang dianggap benar. Tapi ingat, jangan terburu-buru membuka rambu-rambu atau kunci jawaban. Karena, bila hal itu Anda lakukan, Anda akan terbiasa tidak akan pernah belajar. Jangan lupa pula membaca rangkuman. Pahamilah rangkuman dengan baik. Jika Anda merasa telah menguasai materi unit ini, selanjutnya kerjakan soal-soal tes formatif. Untuk mengetahui kemampuan Anda yang sesungguhnya, cocokkan jawaban tes formati Anda dengan kunci jawaban yang tersedia di akhir unit ini. Tetapi ingat, jangan pernah mencoba membuka kunci jawaban sebelum Anda mengerjakan soal-soal tes formatif. Mengapa? Anda akan terbiasa untuk tidak belajar dan akan sulit mengetahui kemampuannya yang sesungguhnya. Analisislah materi mana yang telah Anda kuasai dengan baik dan materi mana yang belum Anda kuasai. Untuk materi yang belum Anda kuasai, bacalah kembali konsep, uraian, contoh-contoh, dan rangkuman yang ada. Selamat Belajar! 3-2 Unit 3

3 Subunit 1 Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia S audara, Anda pasti sudah mengetahui bahwa bahasa Indonesia yang kini dipergunakan sebagai bahasa nasional bangsa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Jauh sebelum diangkatnya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan pada Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, perjuangan untuk menjadikan bahasa Indonesia bahasa persatuan telah diusahakan oleh bangsa Indonesia. Pada awalnya, menurut Suhendar dan Supinah (1997) bahwa di daerahdaerah bahasa Melayu bukan bahasa induk pribumi, penyebaran bahasa ini diusahakan terutama oleh para guru bahasa Melayu. Di berbagai sekolah yang diadakan oleh pemerintah Hindia Belanda diberikan mata pelajaran bahasa Melayu. Pada umumnya guru-guru yang mengajar bahasa Melayu berasal dari daerah-daerah yang penduduk pribuminya berbahasa Melayu atau berbahasa yang dekat berhubungan dengan bahasa Melayu, seperti Sumatera Barat. Mereka tersebar di berbagai tempat di kepulauan Indonesia. Mereka mengajar di sekolah-sekolah yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda dan sekolah yang merupakan usaha swasta, seperti sekolah Muhammadiyah, Taman Siswa dan sekolah swasta lainnya. Dalam menyebarkan bahasa Melayu melalui pengajaran bahasa di sekolah-sekolah dan menulis buku-buku pelajaran bahasa dengan menggunakan bahasa Melayu, para guru berjuang berdampingan dengan wartawan. Melalui tulisannya para wartawan menyebarkan penggunaan bahasa ini. Akhirnya, makin banyak anggota-anggota masyarakat di kepulauan kita berkenalan dengan bahasa Melayu yang kemudian dikenal dan berkembang sebagai bahasa Indonesia seperti yang sekarang kita kenal dan pakai ini. Apakah bahasa Indonesia yang kita pergunakan sekarang ini sama dengan bahasa Melayu pada masa yang lalu? Bahasa Indonesia yang kita pergunakan sekarang ini tidak sama lagi dengan bahasa Melayu pada masa kerajaan Sriwijaya, masa kerajaan Malaka, masa Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi, masa Balai Pustaka, bahkan dengan bahasa Melayu di Malaysia kini. Bahasa Indonesia kini jauh berbeda dari bahasa asalnya, bahasa Melayu. Bahasa Melayu tumbuh dan berkembang menjadi bahasa Indonesia, yang karena Kajian Bahasa Indonesia di SD 3-3

4 berbagai hal waktu, politik, sosial, ilmu pengetahuan dan teknologi ia pun berkembang hingga dalam wujudnya kini (Supriyadi, dkk. 1992). Meskipun bahasa Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat, perjuangan belum berakhir. Masih banyak anggota masyarakat kita yang belum sungguh-sungguh menguasai bahasa nasioanl kita. Masih banyak yang harus kita usahakan; masih banyak yang harus kita perjuangkan dalam rangka pengembangan bahasa Indonesia. Mengapa Bahasa Melayu? Mungkin Anda bertanya-tanaya, mengapa bahasa Melayu yang diangkat sebagai bahasa Nasional? Mengapa bukan bahasa Jawa atau Sunda yang jumlah penuturnya lebih banyak daraipada bahasa Melayu? Ada beberapa faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat sebagai bahasa Nasional. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, bahasa melayu telah digunakan sebagai bahasa kebudayaan, yaitu sebagai bahasa yang digunakan dalam buku-buku yang dapat digolongkan sebagai hasil sastra. Selain itu, bahasa Melayu telah digunakan sebagai bahasa resmi dalam masing-masing kerajaan nusantara yaitu sekitar abad ke 14. Selain itu harus diingat bahwa penyebaran bahasa Melayu bukan hanya terbatas pada daerah sekitar selat Malaka atau Sumatera saja, jauh lebih luas dari itu. Ini dapat dibuktikan dengan terdapatnya berbagai naskah cerita yang ditulis dalam bahasa Melayu pada belbagai tempat yang jauh dari Malaka. Dengan datangnya orang-orang Eropa ke Indonesia, fungsi bahasa Melayu sebagai bahasa perantara dalam perdagangan semakin intensif. Orangorang Eropa malah tidak sadar telah ikut memperluas penyebaran bahasa Melayu. Jadi, sejak lama, dari masa Sriwijaya juga Malaka yang saat itu merupakan pusat perdagangan, pusat agama, dan ilmu pengetahuan, bahasa Melayu telah digunakan sebagai Lingua Franca atau bahasa perhubungan dipelbagai wilayah Nusantara. Dengan bantuan para pedagang dan penyebar agama, bahasa Melayu menyebar ke seluruh pantai di nusantara, terutama di kota-kota pelabuhannya. Akhirnya, bahasa ini lebih dikenal oleh penduduk Nusantara dibandingkan dengan bahasa daerah lainnya. Telah ditemukan beberapa bukti tertulis mengenai bahasa Melayu tua pada berbagai prasasti dan inkripsi. Bukti-bukti berupa prasasti antara lain: prasasti Kedukan Bukit (tahun 683 M), di Talang Tuwo (dekat Palembang, 3-4 Unit 3

5 bertahun 684 M), di Kota Kapur (Bangka Barat, tahun 686 M), di Karang Brahi (antara Jambi dan Sungai Musi, berahun 688 M). Sedangkan dalam bentuk inskripsi diantaranya, Gandasuli di daerah Kedu, Jawa Tengah, bertahun 832 M. Adanya berbagai dialek bahasa Melayu yang tersebar di seluruh Nusantara adalah merupakan bukti lain dari pertumbuhan dan persebaran bahasa Melayu. Misalnya, dialek Melayu Minangkabau, Palembang, Jakarta (Betawi), Larantuka, Kupang, Ambon, Menado, dan sebagainya. Hasil kesusastraan Melayu Lama dalam bentuk cerita penglipur lara, hikayat, dongeng, pantun, syair, mantra, dan sebagainya juga merupakan bukti dari pertumbuhan dan persebaran bahasa Melayu. Di antara karya sastra lama yang terkenal adalah Sejarah Melayu karya Tun Muhammad Sri Lanang gelar Bendahara Paduka Raja yang diperkirakan selesai ditulis pada tahun Selain itu juga ada Hikayat Hang Tuah, Hikayat Sri Rama, Tajus Salatin, dan sebagainya (Supriyadi dkk. 1992, Keraf, 1978). Seperti telah dikatakan sebelumnya bahwa ketika orang-orang Barat sampai ke Indonesia, yaitu sekitar abad XIV, mereka menemukan bahwa bahasa Melayu telah dipergunakan sebagai bahasa resmi dalam pergaulan, dan perdagangan. Menurut Supriyadi dkk. (1992) hal ini dikuatkan oleh kenyataan tentang seorang Portugis, Pigafetta, setelah mengunjungi Tidore, ia menyusun daftar kata Melayu-Italia, sekitar tahun Ini membuktikan ketersebaran bahasa Melayu yang sebelum itu sudah sampai ke kepulauan Maluku. Begitupun, dalam pendudukan Belanda, mereka menemukan kesulitan ketika bermaksud menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar. Akhirnya, sebagaimana sudah diuraikan pada bagaian awal subunit ini, Belanda menyatakan bahwa pengajaran di sekolah-sekolah bumi putra diberikan dalam bahasa Melayu atau bahasa daerah lainnya. Hal itu tertuang dalam keputusan pemerintah kolonial yaitu K.B 1871 nomor 104 (Keraf, 1978). Kedua, sistem aturan bahasa Melayu, baik kosa kata, tata bahasa, atau cara berbahasa, mempunyai sistem yang lebih praktis dan sederhana sehingga lebih mudah dipelajari. Sementara itu bahasa Jawa atau bahasa Sunda mempunyai sistem bahasa yang lebih rumit. Dalam kedua bahasa itu dikenal aturan tingkat bahasa yang cukup ketat. Ada tingkat bahasa halus, sedang, kasar, bahkan sangat kasar, dengan kosa kata dan struktur yang berlainan. Ketiga, kebutuhan yang sangat mendesak yang dirasakan oleh para pemimpin dan tokoh pergerakan akan adanya bahasa pemersatu yang dapat mengatasi perbedaan bahasa dari masyarakat Nusantara yang memiliki sejumlah bahasa daerah. Bahasa itu harus sudah dikenal khalayak dan tidak terlalu sulit Kajian Bahasa Indonesia di SD 3-5

6 dipelajari. Kriteria ini terpenuhi oleh bahasa Melayu sehingga akhirnya bahasa inilah yang dipilih dan ditetapkan sebagai bahasa Indonesia atau bahasa Nasional. Perkembangan Bahasa Melayu Menjadi Bahasa Nasional Saudara, berikut ini diuraikan sejarah pertumbuhan dan perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Nasional hingga dalam bentuknya sekarang ini. Bahasa Indonesia Sebelum 1945 Masa permulaan perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia adalah pada awal abad ke-20. Menurut Supriyadi dkk. (1992), banyak faktor yang mendorong hal itu terjadi. Diantaranya, dan yang paling utama adalah faktor politik. Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa dengan bahasa yang beraneka pula, merasa sulit mencapai kemerdekaan jika tidak ada pemersatu. Dan alat itu adalah suatu bahasa guna menyatakan pikiran, perasaan, dan kehendak, yang dapat menjembatani ketergangguan serta kesenjangan komunikasi antara suku bangsa dengan bahasanya yang berbedabeda. Itulah sebabnya, sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, pada tanggal 28 Oktober 1928 para pemuda berkumpul di gedung Indonesische Club, Jalan Kramat No. 108 Jakarta, lalu mereka mengikrarkan sumpah yang dikenal dengan Sumpah Pemuda. Isi sumpah tersebut yaitu: Berbangsa, satu bangsa Indonesia; bertanah air satu tanah air Indonesia; dan menjunjung bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Walaupun demikian, bahasa Indonesia sebelum tahun 1945 boleh dikatakan tidak mengalami perubahan yang penting. Bahasa Indonesia masih tetap bergerak di luar organisasi pemerintahan jajahan Hindia Belanda, dan merupakan alat untuk mencapai kesatuan Indonesia dalam mendapatkan kembali kemerdekaannya. Karena lapangan pemakaian bahasa Indonesia masih terbatas kepada pemakaian bahasa yang mempunyai hubungan dengan gerakan kebangsaan dan sebagai bahasa pers dan bahasa sastra. Selain gerakan kebangsaan, muncul pula kelompok yang dinamakan sebagai Angkatan 33 atau Angkatan Pujangga Baru. Kelompok ini dengan tegas menggunanakan nama Indonesia dan bersemboyankan untuk mendapatkan atau mewujudkan suatu kebudayaan baru Indonesia. Keadaan seperti di atas berlanjut sampai datangnya Jepang. Dengan datangnya Jepang, terbuka perspektif yang menguntungkan bagi pengembangan 3-6 Unit 3

7 bahasa Indonesia. Pelarangan pemakaian bahasa Belanda dan tidak dikenalnya bahasa Jepang, menyebabkan bahasa Melayu atau bahasa Indonesia harus dipergunakan sebagai bahasa pengantar untuk seluruh dinas mereka pada awal kedatangannya. Dengan demikian, bahasa Indonesia semakin dikenal di manamana. Bahasa Indonesia Sesudah 1945 Dengan diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, berarti adanya suatu negara yang bernama Indonesia. Tentu saja, salah satu yang penting bagi negara pada saat itu adalah adanya bahasa yang dapat menghubungkan pemerintah dengan rakyat, yang biasa disebut sebagai bahasa resmi. Dengan memperhatikan faktor: (a) bahasa Indonesia telah dikenal oleh sebagian besar penduduk Indonesia, dan (b) bahasa Indonesia dapat diterima oleh seluruh penduduk Indonesia, sehingga sama sekali tidak akan menimbulkan konflik-konflik yang mungkin akan mengganggu kestabilan negara; dan faktor kesejarahan, maka ditentukanlah bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Republik Indonesia, disamping tugasnya yang mula-mula sebagai bahasa nasional. Sejak diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia, maka kedudukan bahasa Indonesia lebih tinggi lagi. Jika sebelumnya hanya sebagai salah satu alat untuk mempersatukan suku-suku bangsa Indonesia saja, maka sekarang harus memperkokoh persatuan bangsa yang telah ada. Berikut ini diuraikan berbagai peristiwa penting yang terkait dengan perkembangan bahasa Indonesia. 1. Penyusunan ejaan resmi bahasa Melayu pada tahun 1901 oleh Ch. A. Van Ophuysen yang termuat dalam Kitab Logat Melayu. Ejaan ini disebut Ejaan Van Ophuysen. 2. Pendirian Taman Bacaan Rakyat (Commisie voor de Volkslectuur) pada tahun 1908, untuk selanjtnya pada tahun 1917 diubah namanya menjadi Balai Pustaka. 3. Ketetapan Ratu Belanda pada tahun 1918 yang meberikan kebebasan kepada para anggota Dewan Rakyat (Volksraad) untuk menggunkan bahasa Melayu dalam forum. 4. Peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, yang diantaranya menetapkan bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu sebagai bahasa Nasional. Kajian Bahasa Indonesia di SD 3-7

8 5. Berdirinya Angkatan Pujangga Baru atau Angkatan 33 pada tahun 1933 yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana. Angkatan Pujangga Baru yang sebenarnya nama suatu majalah sebagai wadah ekspresi budaya dan sastra ini besar peranannya dalam membantu perkembangan bahasa Indonesia. 6. Kongres Bahasa Indonesia I di Solo tahun Kongres ini diadakan sebagai tindak lanjut dari Kongres Pemuda tahun Di samping itu juga karena adanya kesan umum mengenai pemakaian bahasa Indonesia yang cukup kacau. Jadi Kongres ini diselenggrakan untuk mencari pegangan bagi para pemakai bahasa, mengatur bahasa serta mengusahakan agar bahasa Indonesia tersebar lebih luas lagi (Supriyadi dkk., 1992). Beberapa keputusan penting dalam kongres tersebut antara lain sebagai berikut a. Sudah ada pembaharuan yang timbul karena ada cara berpikir yang baru, sebab itu perlu diatur pembaharuan bahasa. b. Gramatika yang sekarang tidak memuaskan lagi dan tidak menurut wujud bahasa Indonesia, karena itu perlu disusun gramatika baru yang menurut wujud bahasa Indonesia. c. Para wartawan perlu berupaya memperbaiki bahasa Indonesia di dalam persuratkabaran. d. Mulai saat itu bahasa Indonesia diharapkan dipakai oleh semua badan perwakilan sebagai bahasa perantaraan (vertaal). Menjadikan bahasa Indonesia bahasa yang sah dan bahasa undang-undang negara. e. Untuk kemajuan masyarakat Indonesia, penyelidikan bahasa dan kesusastraan dan kemajuan kebudayaan bangsa Indonesia, perlu didirikan Perguruan Tinggi Kesusastraan secepatnya. 7. Pendudukan Jepang di Indonesia (1942 s.d 1945). Pada masa ini bahasa Indonesia mengalami kemajuan yang pesat. Mengapa bisa seperti itu? Sebagaimana yang telah dikemukakan, di satu sisi pemerintah Jepang melarang penggunaan bahasa asing seperti Belanda dan Inggris, di sisi lain maksud mereka untuk menggunakan bahasa Jepang sebagai alat komunikasi pun tidak memungkinkan karena memang belum dikenal oleh rakyat Indonesia. Akhirnya, bahasa Indonesialah yang dijadikan alat perhubungan satu-satunya. Akhirnya, berbagai karya sastra, drama, puisi, cerpen banyak dihasilkan sehingga pertumbuhan bahasa Indonesia pun semakin cepat. 8. Penetapan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara pada tanggal 18 Agustus 1945, dan dinyatakan dalam UUD 1945 bab XV, pasal Unit 3

9 9. Penetapan Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi untuk memperbaiki Ejaan van Ophuysen, pada tanggal 19 Maret Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tahun Hasil kongres ini diantaranya: a. Saran pembentukan badan kompeten yang diakui oleh pemerintah untuk (1) dalam jangka pendek menyusun tata bahasa Indonesia yang normatif bagi SR, SLP, SLA, dsb., (2) dalam jangka panjang menyusun suatu tata bahasa deskriptif yang lengkap. b. Mengadakan pembetulan/penyempurnaan bahasa Indonesia di dalam undang-undang darurat, peraturan pemerintah, dan peraturan negara yang lain. c. Bahwa asal bahasa Indonesia ialah bahasa Melayu. Dasar bahasa Indonesia ialah bahasa Melayu yang disesuaikan dengan pertumbuhannya dengan masyarakat keilmuan sekarang. d. Mengadakan pembetulan/penyempurnaan yang dipandang perlu dalam bahasa Indonesia di dalam undang-undang, undang-undang darurat, peraturan pemerintah dan peraturan negara yang lain. e. Memeriksa bahasa rancangan undang-undang darurat, dan peraturan negara sebelum ditetapkan dan menjaga supaya istilah-istilah hukum bersifat tetap, terang. f. Dianjurkan agar istilah hukum senantiasa ditulis dalam bentuk yang sama. g. Untuk lebih menyempurnakan bahasa Indonesia menjadi bahasa ilmiah dan kebudayaan di dalam arti yang seluas-luasnya dan sedalamdalamnya, perlu diciptakan iklim dan suasana sedemikian rupa sehingga bahasa tersebut dapat berkembang secara mulus sempurna. h. Dianjurkan agar dalam pergaulan sehari-hari hendaklah senantiasa menggunakan bahasa Indonesia, oleh karena itu perlu dibentuk lembaga bahasa yang dapat memberikan bimbingan nyata pada pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia. i. Untuk menjamin pemakaian bahasa Indonesia yang baik di sekolahsekolah, mesti ada penelitian dan pengawasan yang seksama oleh Lembaga Bahasa Indonesia dan Pemerintah. j. Bahasa pers dan radio sedapat mungkin adalah bahasa yang resmi yaitu bahasa Indonesia. Kajian Bahasa Indonesia di SD 3-9

10 11. Penetapan pemakaian ejaan baru yaitu yang dikenal dengan nama Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) oleh Presiden Suharto pada tanggal 16 Agustus Pengubahan nama Lembaga Bahasa Nasional yang selama itu menangani pelbagai hal yang berkaitan dengan bahasa dan sastra Indonesia/daerah, menjadi Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa pada tanggal 1 Februari Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta tahun Keputusan penting dalam kongres tersebut adalah perlunya upaya-upaya dalam: a. Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dalam kaitannya dengan kebijaksanaan kebudayaan, keagamaan, sosial, politik, dan ketahanan nasional. b. Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dalam kaitannya dengan bidang pendidikan. c. Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dalam kaitannya dengan bidang komunikasi. d. Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dalam bidang kesenian. e. Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dalam kaitannya dengan bidang lingustik. f. Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dalam kaitannya dengan bidang ilmu dan teknologi. 14. Penetapan Bulan Bahasa pada tanggal 28 Oktober Peristiwa ini dilaksanakan setiap tahun selama satu bulan yaitu pada bulan Oktober. 15. Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta pada tahun Keputusan penting dalam kongres ini adalah: a. Bidang bahasa. Bahasa Indonesia telah mengalami perubahan dan kemajuan yang sangat pesat dan fungsinya semakin mantap tidak hanya sebagai alat komunikasi sosial dan administrasi, tetapi juga sebagai alat komunikasi ilmu dan agama. Sebagai alat pengungkapan rasa dan ilmu yang tumbuh dan terus berkembang, bahasa Indonesia tentu saja tidak terhindar dari sentuhan dan pengaruh masyarakat yang memahaminya, baik berupa perubahan nilai dan struktur maupun berupa tingkah laku sosial lainnya. Di satu sisi, hal ini akan menambah kekayaan linguistik bahasa Indonesia. Tetapi, di sisi lain persentuhan ini akan menimbulakan keanekaragaman. Oleh karena itu, tampa pembinaan yang hati-hati dan seksama, tidak mustahil sebagian ragam-ragam itu menyimpang terlalu jauh dari poros antik bahasa kita. Selaras dengan 3-10 Unit 3

11 ragam yang menyimpang itu, terdapatlah cukup banyak pemakai bahasa Indonesia yang belum dapat mempergunakan bahasa itu dengan baik dan benar. Termasuk di antara mereka adalah para mahasiswa dan pengajar di perguruan tinggi, para cendekiawan, dan para pemimpin yang menduduki jabatan yang berpengaruh. b. Pengajaran Bahasa. Tujuan utama pendidikan dan pengajaran bahasa Indonesia di lembaga-lembaga pendidikan adalah memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia. Namun, keadaan kebahasaan di Indonesia yang sangat majemuk dengan adanya bahasa-bahasa daerah yang banyak, yang tersebar di seluruh tanah air, belum dimanfaatkan dalam pendidikan dan pengajaran. Begitu pula, dalam pengajaran bahasa Indonesia belum diperhatikan sifat komunikatif bahasa dengan memanfaatkan berbagai komponen komunikasi, baik sebagai bahasa yang dipakai dalam proses pengajaran maupun sebagai hasil pengajaran itu sendiri. Sedangkan pengajaran sastra di sekolah sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pengajaran bahasa belum mempunyai tujuan yang sesuai dengan fungsinya sebagai pengembang wawasan nilai kehidupan dan kebudayaan. c. Pembinaan Bahasa. Pemakaian bahasa Indonesia di di dalam masyarakat khususnya di lembaga-lembaga, badan-badan, dan organisasi-organisasi yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan bangsa dan negara belum menggembirakan. Bahasa Indonesia yang digunakan dalam ilmu, seperti ilmu hukum dan ilmu administrasi, banyak yang menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa Indonesia. Selain itu, pemakain bahasa Indonesia melalui media massa, baik secara tertulis maupun secara lisan, masih memiliki kelemahan. Kelemahan tersebut diantaranya kecenderungan menghilangkan kata-kata dalam media cetak, atau masih ada pemakaian unsur-unsur bahasa daerah atau bahasa asing yang tidak perlu. Begitu pula, kemampuan masyarakat dalam berkomunikasi seharihari dengan menggunkan bahasa Indonesia yang baik dan benar masih perlu mendapat perhatian para pendidik dan pemakai bahasa Indonesia. 16. Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta tahun Pada kongres ini diperkenalkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang memuat butir masukan termasuk ungkapan dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia yang disusun di bawah koordinasi Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Beberapa simpulan penting dalam kongres tersebut diantaranya sebagai berikut. Kajian Bahasa Indonesia di SD 3-11

12 a. Bahasa. Kedudukan bahasa Indonesia kini semakin mantap sebagai wahana komunikasi, baik dalam hubungan sosial maupun dalam hubungan formal. Namun masih banyak pemakai bahasa Nasional kita yang belum mempergunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, sesuai dengan konteks pemakaiannya. Karena itu pendidikan dan pengajaran bahasa Indonesia perlu terus ditingkatkan. Demikian pula penelitian bahasa Indonesia perlu digalakkan sehingga pengembangan bahasa Nasional akan terus berlandaskan penemuan penelitian yang terarah dan terpadu. b. Sastra. Sastra, jika ditinjau dari fungsinya, dapat memberikan kepuasan dan pendidikan bagi pembacanya. Sastra juga dapat mengembangkan imajinasi. Karena itu, sastra selain dapat dijadikan wahana pengembangan dan penyebaran bahasa Indonesia yang kreatif dan dinamis, dapat pula meningkatkan kecerdasan dan memanusiakan manusia. Sastra dapat juga dimanfaatkan dalam pendidikan bangsa. Jadi mutu karya sastra Indonesia perlu ditingkatkan. Penelitian dalam bidang sastra perlu digalakkan agar perkembangan, mutu, bahkan variasi sastra dapat tetap dipantau demi pembinaan dan pengembangan sastra pada umumnya. c. Pengajaran Bahasa. Tujuan pendidikan bahasa Indonesia adalah membina keterampilan peserta didik berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam upaya meningkatkan mutu manusia Indonesia sebagai bekal menghadapi kehidupan masa kini dan mendatang. Tujuan pendidikan bahasa Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan tujuan pendidikan nasional. Dalam mencapai tujuan pendidikan bahasa Indonesia, kurikulum bahasa, buku pelajaran bahasa, metode belajar mengajar bahasa, guru, lingkungan keluarga serta masyarakat dan perpustakaan sekolah memegang peranan penting. Bahasa daerah di wilayah tertentu dapat dijadikan mata pelajaran tanpa mengganggu pendidikan bahsa Indonesia. Karena itu, kurikulum, buku pelajaran, metode pengajaran, dan sarana lain pendidikan bahasa daerah prlu dikembangkan. d. Pengajaran Sastra. Diperlukan kesempatan yang lebih luas untuk mendorong kreativitas guru dan peserta didik di dalam pelaksanaan pengajaran sastra agar fungsi kurikulum pengajaran bahasa Indonesia sebagai pedoman pengajaran tidak menjadi kendali yang terlalu ketat yang menghilangkan ruang gerak dan inisiatif guru dan peserta didik Unit 3

13 Tujuan pengajaran sastra adalah menumbuhkan dan mengembangkan akal budi peserta didik melalui kegiatan pengalaman sastra. Bahan pengajaran sastra selaykanya mencapai hasil sastra berupa cerita rekaan, puisi, dan drama yang telah terpilih dari segi kualitas. Dalam pengajaran sastra diperlukan proses belajar-mengajar yang sekaligus melibatkan pengalaman, pengetahuan dan penilaian peserta didik terhadap sastra secara langsung, sehingga terjadi interaksi antara peserta didik, hasil sastra dan guru. Bagaimana? Apakah sudah mempelajari dengan baik materi di atas? Kalau sudah, untuk lebih memantapkan pemahaman Anda terhadap materi ini cobalah kerjakan latihan berikut. Latihan 1. Pada masa pergerakan adalah masa permulaan perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia. Faktor apakah yang menyebabkan? Mengapa demikian? 2. Salah satu keputusan penting dalam Kongres Bahasa Indonesia V adalah bahwa kedudukan bahasa Indonesia kini semakin mantap sebagai wahana komunikasi, baik dalam hubungan sosial maupun dalam hubungan formal. Tapi benarkah bahwa masih banyak pemakai bahasa Nasional kita yang belum mempergunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, sesuai dengan konteks pemakaiannya. Apa alasan Anda? Rambu-rambu pengerjaan latihan. 1. Baca uraian Fase-fase Penting dalam Perkembangan Bahasa Melayu Menjadi Bahasa Nasional dengan baik terutama pada bagian Fase Ketiga: Masa Pergerakan. 2. Untuk menjawab soal nomor 3, Anda perlu mengingat kembali pengalaman Anda dalam melihat dan menggunakan bahasa Indonesia baik lisan maupun lisan. Perhatikan/ingat bagaimana pemakaian bahasa Indonesia pada situasi resmi atau formal. Kajian Bahasa Indonesia di SD 3-13

14 Rangkuman Bahasa Indonesia yang kini dipergunakan sebagai bahasa nasional bangsa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Ada beberapa faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat sebagai bahasa Nasional. Faktor-faktor tersebut menurut adalah: (a) sejak lama, dari masa Sriwijaya juga Malaka bahasa Melayu telah digunakan sebagai Lingua Franca atau bahasa perhubungan dipelbagai wilayah Nusantara, (b) sistem aturan bahasa Melayu, baik kosa kata, tata bahasa, atau cara berbahasa, mempunyai sistem yang lebih praktis dan sederhana sehingga lebih mudah dipelajari dibandingkan dengan bahasa daerah yang lainnya, dan (c) adanya kebutuhan yang sangat mendesak yang dirasakan oleh para pemimpin dan tokoh pergerakan akan adanya bahasa pemersatu yang dapat mengatasi perbedaan bahasa dari masyarakat Nusantara yang memiliki sejumlah bahasa daerah, yaitu bahasa yang harus sudah dikenal khalayak dan tidak terlalu sulit dipelajari. Adapun fase-fase penting dalam perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Nasional terdiri atas: (a) bahasa Indonesia sebelum 1945, dan (b) bahasa Indonesia sesudah Sebelum masa kolonial telah ditemukan beberapa bukti pertumbuhan dan persebaran bahasa Melayu yaitu berupa prasasti dan inkripsi. Selain itu, adanya berbagai dialek bahasa Melayu yang tersebar di seluruh Nusantara adalah merupakan bukti lain dari pertumbuhan dan persebaran bahasa Melayu. Hasil kesusastraan Melayu Lama dalam bentuk cerita penglipur lara, hikayat, dongeng, pantun, syair, mantra, dan sebagainya juga merupakan bukti dari pertumbuhan dan persebaran bahasa Melayu. Pada masa kolonial (sekitar abad XIV), bahasa Melayu telah dipergunakan sebagai bahasa resmi dalam pergaulan, dan perdagangan. Pada masa pendudukan Belanda, pengajaran di sekolah-sekolah bumi putra diberikan dalam bahasa Melayu atau bahasa daerah lainnya. Hal itu tertuang dalam keputusan pemerintah kolonial yaitu K.B 1871 nomor 104. Masa permulaan perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia adalah pada awal abad ke-20. Faktor pendorong utama sehingga hal itu terjadi adalah faktor politik. Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa dengan bahasa yang beraneka pula, merasa sulit mencapai kemerdekaan jika tidak ada pemersatu, dan alat tersebut adalah bahasa. Pada tanggal 28 Oktober 1928 dikrarkan Sumpah Pemuda, yang salah satu isinya menjunjung bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia Unit 3

15 Tes Formatif 1 1. Jelaskanlah, faktor-faktor apa yang menyebabkan sehingga bahasa Melayu diterima sebagai bahasa Nasional! 2. Mengapa pada masa pergerakan dikatakan sebagai masa permulaan perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia? 3. Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia bahasa Indonesia mengalami kemajuan yang pesat. Mengapa demikian? 4. Apakah tujuan diselenggarakannya Kongres Bahasa Indonesia I di Solo? 5. Dalam Kongres Bahasa Indonesia IV dinyatakan bahwa kemampuan masyarakat dalam berkomunikasi sehari-hari dengan menggunkan bahasa Indonesia yang baik dan benar masih perlu mendapat perhatian para pendidik dan pemakai bahasa Indonesia. Setujukah Anda dengan pernyataan tersebut? Apa alasan Anda? Umpan Balik Dan Tindak Lanjut Bagaiamana? Apakah semua soal sudah Anda kerjakan. Kalau sudah, sekarang cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif subunit 1 ini yang terdapat pada bagian akhir Unit 1 ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap materi subunit 2. Rumus: Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan = x 100% 5 Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: % = baik sekali 80 89% = baik 70 79% = cukup < 70% = kurang Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, selamat! Anda sukses! Anda dapat meneruskan mempelajari subunit berikutnya. Bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, jangan putus asa. Ulangilah mempelajari subunit 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai. Kajian Bahasa Indonesia di SD 3-15

16 Subunit 1 Kedudukan Bahasa Indonesia S audara, apakah yang dimaksud dengan kedudukan bahasa? Kedudukan bahasa adalah status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya yang dirumuskan atas dasar nilai sosial yang dihubungkan bahasa yang bersangkutan. Mengapa kedudukan bahasa Indonesia perlu dirumuskan? Perumusan kedudukan bahasa Indonesia diperlukan oleh karena perumusan itu memungkinkan kita mengadaan pembedaan antara kedudukan bahasa Indonesia pada satu pihak dan kedudukan bahasa-bahasa lain, baik bahasa daerah yang hidup sebagai unsur kebudayaan kita maupun bahasa-bahasa asing yang dipakai di Indonesia. Kekaburan yang yang terdapat di dalam pembedaan kedudukan antara bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa lain itu bukan saja merugikan bagi perkembangan dan pembakuan bahasa Indonesia, tetapi juga dapat menyebabkan terjadinya kekacauan di dalam cara berpikir pada ana-anak kita (Suhendar dan Supinah, 1997). Selanjutnya, Suhendar dan Supinah (1997) mengatakan bahwa salah satu akibat yang dapat ditimbulkan oleh kekaburan pembedaan kedudukan itu adalah mengalirnya unsur-unsur bahasa yang pada dasarnya tidak diperlukan. Sehingga, pembedaan kedudukan bahasa memungkinkan kita mengatur masuknya unsur-unsur baru dari bahasa-bahasa lain itu sedemikian rupa sehingga hanya unsur-unsur yang benar-benar dibutuhkan untuk memperkaya bahasa nasional kita sajalah yang kita terima. Namun, meniadakan sama sekali masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia tidak mungkin dilakukan karena suatu kenyataan bahwa apabila dua bahasa atau lebih dipergunakan di dalam masyarakat yang sama, maka terjadilah apa yang disebut kontak bahasa, yang mau tidak mau mengakibatkan hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi. Dengan demikian, yang perlu dilaksanakan adalah pengaturan hubungan timbal balik itu sedemikian rupa sehingga terjadi kepincangan di dalam perkembangan bahasa yang bersangkutan, dan sehingga masing-masing bahasa itu tetap mempertahankan identitasnya masing-masing Unit 3

17 Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional Saudara pasti sudah menyadari bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang terpenting di kawasan Republik Indonesia ini. Pentingnya peranan bahasa Indonesia itu, sebagaimana yang telah diuraikan pada subunit 1, antara lain bersumber pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Selain itu, ditetapkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara pada tanggal 18 Agustus 1945, dan dinyatakan dalam UUD 1945 bab XV, pasal 36. Dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1998) dinyatakan bahwa masih ada beberapa alasan lain (selain yang telah dikemukakan di atas) mengapa bahasa Indonesia menduduki tempat yang terkemuka di antara beratus-ratus bahasa Nusantara yang masing-masing amat penting bagi penuturnya sebagai bahasa ibu. Pertama, jumlah penuturnya. Jumlah penutur bahasa Indonesia mungkin tidak sebanyak bahasa Jawa atau Sunda, tetapi jika pada jumlah itu ditambahkan penutur dwibahasawan yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama atau bahasa kedua, maka kedudukannya dalam jumlah penutur berbagai bahasa di Indonesia ada di peringkat pertama. Lagi pula, jumlah penutur asli bahasa Indonesia lambat-laun pasti akan bertambah. Kedua, luas penyebarannya. Bahasa Indonesia jelas tidak ada yang menandingi penyebarannya di Indonesia. Sebagai bahasa setempat, bahasa Indonesia dipakai orang di daerah pantai timur Sumatera, daerah pantai Kalimantan. Jenis kreol bahasa Melayu-Indonesia didapati di Jakarta dan sekitarnya. Sebagai bahasa kedua, tersebar dari Sabang sampai Merauke atau dari ujung barat sampai ke timur; dari pucuk utara sampai ke batas selatan negeri kita. Sebagai bahasa asing, bahasa Indonesia dipelajari dan dipakai di anatara kalangan terbatas di beberapa negara misalnya di Australia, Filipina, jepang, Korea, Rusia, India dan sebagainya. Ketiga, peranannya sebagai sarana ilmu, susastra, dan ungkapan budaya lain yang dianggap bernilai. Patokan yang ketiga ini mengingatkan kita akan seni kesusastraan yang mengagumkan yang dihasilkan dalam bahasa Jawa, Sunda, Bali, dan Minangkabau, misalnya. Akan tetapi, di samping susastra Indonesia modern yang dikembangkan oleh sastrawan yang beraneka ragam latar bahasanya, bahasa Indonesia pada masa kini berperan juga sebagai sarana utama, di luar bahasa asing, di bidang ilmu, teknologi, dan peradaban modern bagi manusia Indonesia. Kajian Bahasa Indonesia di SD 3-17

18 Saudara, uraian di atas telah memberi gambaran betapa pentingnya bahasa Indonesia bagi kita. Menurut tiap-tiap patokan yang diajukan, bahasa Indonesia melebihi bahasa daerah yang lain. Untuk itulah, sudah sangat wajar jika bahasa Indonesia salah satu kedudukannya adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan sebagai bahasa nasional ini dimiliki sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai: 1. lambang kebanggaan kebangsaan; 2. lambang identitas nasional; 3. alat memungkinkan penyatuan berbagai-bagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia; dan 4. alat perhubungan antar daerah dan antar budaya. Sebagai lambang kebanggaan, bahasa Indonesia mencerminkan nilainilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan kita. Dengan melalui bahasa nasionalnya, bangsa Indonesia menyatakan harga diri dan nilai-nilai budaya yang dijadikan pegangan hidup. Atas dasar kebanggaan ini, bahasa Indonesia perlu kita pelihara dan kita kembangkan pemakaiannya. Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia kita junjung di samping bendera dan negara kita. Di dalam melaksanakan fungsi ini bahasa Indonesia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri pula, sehingga ia seraasi dengan lambang kebangsaan kita yang lain. Bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya sendiri hanya apabila masyarakat pemakainya membina dan mengembangkannya sedemikian rupa sehingga ia bersih dari unsur-unsur bahasa lain, terutama bahasa asing. Sebagai alat yang memungkinkan penyatuan berbagai-bagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda ke dalam satu kesatuan yang bulat, bahasa Indonesia memungkinkan berbagai-bagai suku bangsa itu mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Bahkan, dengan bahasa nasional kita, kita dapat meletakkan kepentingan nasional jauh di atas kepentingan daerah atau glongan. Fungsi keempat bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional adalah bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan 3-18 Unit 3

19 antar budaya. Berkat adanya bahasa nasional kita, kita dapat berhubungan satu dengan yang lain sedemikian rupa sehingga kesalahfahaman sebagai akibat perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahasa dapat dihindari. Dengan demikian, fungsi keempat ini, latar belakang sosial budaya dan latar belakang kebahasaan yang berbeda-beda tidak akan menghambat adanya perhubungan antar daerah dan antar budaya (Suhendar dan Supinah, 1997). Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara Dalam UUD 1945 bab XV, pasal 36, telah ditetapan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara. Dengan demikian, selain berkedudukan sebgai bahasa nasional, bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa negara. Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai berikut. 1. Bahasa resmi kenegaraan Dalam kaitannya dengan fungsi ini bahasa Indonesia dipergunakan dalam adminstrasi kenegaraan, upacara atau peristiwa kenegaraan baik secara lisan maupun dalam bentuk tulisan, komunikasi timbal-balik antara pemerintah dengan masyarakat. Dokumen-dokumen dan keputusankeputusan serta surat-menyurat yang dikeluarkan oleh pemeritah dan badanbadan kenegaraan lain seperti DPR dan MPR ditulis di dalam bahasa Indonesia. Pidato-pidato, terutama pidato kenegaraan, ditulis dan diucapkan di dalam bahasa Indonesia. Demikian halnya dengan pemakaian bahasa Indonesia oleh warga masyarakat kita di dalam hubungannya dengan upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan. Suhendar dan Supinah (1997) menyatakan bahwa untuk melaksanakan fungsinya sebagai bahasa resmi kenegaraan dengan sebaikbaiknya, pemakaian bahasa Indonesia di dalam pelaksanaan adminstrasi pemerintahan perlu senantiasa dibina dan dikembangkan, penguasaan bahasa Indonesia perlu dijadikan salah satu faktor yang menentukan di dalam pengembangan ketenagaan seperti penerimaan karyawan baru, kenaikan pangkat baik sipil maupun militer, dan pemberian tugas-khusus baik di dalam maupun di luar negeri. 2. Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan Kajian Bahasa Indonesia di SD 3-19

20 Sebagai bahasa pengantar, bahasa Indonesia dipergunakan di lembaga-lembaga pendidikan baik formal atau nonformal, dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Masalah pemakaian bahasa Indonesia sebagai satu-satunya bahasa pengantar di segala jenis dan tingkat pendidikan di seluruh Indonesia, menurut Suhendar dan Supinah (1997), masih merupakan masalah yang meminta perhatian. 3. Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah Dalam hubungannya dengan fungsi ini, bahasa Indonesia tidak hanya dipakai sebagai alat komunikasi timbal-balik antara pemerintah dengan masyarakat luas atau antar suku, tetapi juga sebagai alat perhubungan di dalam masyarakat yang keadaan sosial budaya dan bahasanya sama. 4. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi Dalam kaitan ini, bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan kita membina serta mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia memiliki identitasnya sendiri, yang membedakannya dengan bahasa daerah. Dalam pada itu untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, baik dalam bentuk penyajian pelajaran, penulisan buku atau penerjemahan, dilakukan dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian masyarakat bangsa kita tidak tergantung sepenuhnya kepada bangsa-bangsa asing di dalam usahanya untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern serta untuk ikut serta dalam usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terkait dengan hal itu, Suhendar dan Supinah (1997) mengemukakan bahwa bahasa Indonesia adalah atu-satunya alat yang memungkinkan kita membina serta mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri, yang membedakannya dari kebudayaan daerah. Saudara, sebelum melanjutkan kegiatan membacanya. Kerjakanlah dahulu tugas berikut untuk lebih memantapkan pemahaman Anda terhadap materi subunit ini Unit 3

21 Latihan 1. Masih sering ditemukan masyarakat kita yang merasa bangga menggunakan kata-kata atau istilah-istlah asing dalam berkomunikasi. Bagaimana pendapat Anda? 2. Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, salah satu fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Bagaimana penerapan fungsi ini di TK dan SD kelas rendah khususnya di daerah yang bahasa ibunya atau bahasa pertamanya adalah bahasa daerah. 3. Upaya apakah yang dapat dilakukan agar bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya sendiri? Rambu-rambu pengerjaan latihan. 1. Baca dan fahami baik-baik fungsi bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional. 2. Kalau Anda pernah mengajar di kelas rendah, pasti tidak akan kesulitan mengerjakan soal ini. Tetapi bagi yang belum pernah, tanyakan kepada guru-guru yang mengajar atau pernah mengajar di kelas rendah. 3. Baca dan fahami baik-baik fungsi bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa negara. Rangkuman Kedudukan bahasa adalah status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya yang dirumuskan atas dasar nilai sosial yang dihubungkan bahasa yang bersangkutan. Perumusan kedudukan bahasa Indonesia diperlukan oleh karena perumusan itu memungkinkan kita mengadaan pembedaan antara kedudukan bahasa Indonesia pada satu pihak dan kedudukan bahasa-bahasa lain, baik bahasa daerah yang hidup sebagai unsur kebudayaan kita maupun bahasabahasa asing yang dipakai di Indonesia. Jika ditinjau dari segi jumlah penuturnya, luas penyebarannya, peranannya sebagai sarana ilmu, susastra, dan ungkapan budaya lain yang dianggap bernilai maka bahasa Indonesia Indonesia tidak tertandingi oleh bahasa daerah yang lain.untuk itulah, wajar jika bahasa Indonesia salah satu kedudukannya adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan sebagai bahasa nasional ini dimiliki sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober Kajian Bahasa Indonesia di SD 3-21

22 Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai: 1. lambang kebanggaan kebangsaan; 2. lambang identitas nasional; 3. alat memungkinkan penyatuan berbagai-bagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia; dan 4. alat perhubungan antar daerah dan antar budaya. Selain berkedudukan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia, dalam UUD 1945 bab XV, pasal 36, ditetapkan pula sebagai bahasa negara. Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai: 1. Bahasa resmi kenegaraan; 2. Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan; 3. Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah; 4. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Tes Formatif 2 Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan! 1. Status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya yang dirumuskan atas dasar nilai sosial yang dihubungkan bahasa yang bersangkutan adalah pengertian... A. fungsi bahasa. B. kedudukan bahasa. C. status bahasa. D. hakikat bahasa. 2. Perumusan kedudukan bahasa Indonesia diperlukan oleh karena perumusan itu memungkinkan kita... A. mengadaan pembedaan antara kedudukan bahasa Indonesia dan kedudukan bahasa-bahasa lain. B. mengetahui dengan jelas kedudukan bahasa Indonesia. C. menghindari terjadinya kekaburan kedudukan bahasa Indonesia. D. memperoleh rumusan yang jelas mengenai kedudukan bahasa Indonesia Unit 3

23 3. Adapun alasan mengapa bahasa Indonesia menduduki tempat yang terkemuka di antara beratus-ratus bahasa Nusantara yang masing-masing amat penting bagi penuturnya sebagai bahasa ibu adalah...kecuali: A. jumlah penuturnya. B. luas penyebarannya. C. peranannya sebagai sarana ilmu, susastra, dan ungkapan budaya lain yang dianggap bernilai. D. sistem aturan bahasa Indonesia, baik kosa kata, tata bahasa, atau cara berbahasa, mempunyai sistem yang lebih praktis dan sederhana sehingga lebih mudah dipelajari. 4. Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai...kecuali: A. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. B. lambang kebanggaan kebangsaan. C. lambang identitas nasional. D. alat perhubungan antar daerah dan antar budaya. 5. Melalui bahasa nasionalnya, bangsa Indonesia menyatakan harga diri dan nilai-nilai budaya yang dijadikan pegangan hidup. Pernyataan tersebut adalah merupakan penjelasan dari fungsi bahasa sebagai... A. lambang kebanggaan kebangsaan. B. lambang identitas nasional. C. alat memungkinkan penyatuan berbagai-bagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia. D. alat perhubungan antar daerah dan antar budaya. 6. Bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya sendiri hanya apabila masyarakat pemakainya... A. menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. B. menggunakan bahasa bahasa Indonesia sesuai dengan konteks dan situasi. C. membina dan mengembangkannya. D. merasa bangga jika menggunakan bahasa Indonesia. 7. Dalam UUD 1945 bab XV, pasal 36, telah ditetapkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa... A. nasional. B. negara. C. resmi. Kajian Bahasa Indonesia di SD 3-23

24 D. persatuan. 8. Dalam kaitannya dengan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan, maka bahasa Indonesia perlu dipergunakan dalam... A. pidato anggota DPR pada perayaan ulang tahun anaknya. B. surat pemerintah kepada keluarganya. C. upacara pernikahan putra gubernur. D. komunikasi timbal-balik antara pemerintah dengan masyarakat. 9. Pemakaian bahasa Indonesia di dalam pelaksanaan adminstrasi pemerintahan perlu senantiasa dibina dan dikembangkan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut adalah penguasaan bahasa Indonesia perlu dijadikan salah satu faktor yang menentukan di dalam pengembangan ketenagaan seperti... kecuali: A. penerimaan karyawan baru. B. kenaikan pangkat baik sipil maupun militer. C. surat-menyurat yang dikeluarkan oleh pemeritah dan badan-badan kenegaraan. D. pemberian tugas-khusus baik di dalam maupun di luar negeri. 10. Bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan kita membina serta mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia memiliki identitasnya sendiri, yang membedakannya dengan bahasa daerah. Pernyataan tersebut adalah merupakan penjelasan dari fungsi bahasa sebagai... A. bahasa resmi kenegaraan. B. bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. C. bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah. D. alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi Unit 3

25 Apakah semua soal sudah Anda kerjakan. Kalau Anda telah mempelajari materi dengan baik, pasti tidak akan sukit menjawab soal-soal tes formatif subunit 2. Nah, sekarang cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif subunit 2 ini yang terdapat pada bagian akhir Unit 2 ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap materi subunit 2. Rumus: Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan = x 100% 10 Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: % = baik sekali 80 89% = baik 70 79% = cukup < 70% = kurang Apakah tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, selamat! Anda sukses! Anda dapat meneruskan mempelajari unit berikutnya. Bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, jangan putus asa. Ulangilah mempelajari subunit 2, terutama bagian yang belum Anda kuasai. Kajian Bahasa Indonesia di SD 3-25

Nantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom.

Nantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom. Untuk Stikom Bandung Semester Ganjil 2011-2012 Nantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom. Sumber Bahasa Indonesia Berdasarkan petunjuk-petunjuk dari prasasti-prasasti dikemukakan: a. Bahasa Melayu berfungsi sebagai

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: MATA KULIAH BAHASA INDONESIA 03 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA SUPRIYADI, M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583

Lebih terperinci

SEJARAH, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

SEJARAH, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA SEJARAH, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA A. Sejarah Perkembangan Bahasa Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Sampai saat ini, bahasa Indonesia telah mengalami perubahan dan perkembangan,

Lebih terperinci

oleh Bayu Dwi Nurwicaksono, M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Broadcast Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta 2015

oleh Bayu Dwi Nurwicaksono, M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Broadcast Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta 2015 oleh Bayu Dwi Nurwicaksono, M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Broadcast Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta 2015 Kongres Pemuda 28 Oktober 1928 sebagai tonggak kelahiran BI. Para pemuda sadar bahwa bangsa

Lebih terperinci

FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA Modul ke: FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA Fungsi Bahasa Secara Umum Bahasa Negara dan Bahasa Nasional Keunggulan Bahasa Indonesia Fakultas.. Dadi Waras Suhardjono, S.S., M.Pd. Program Studi. www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Materi 1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

Materi 1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA Materi 1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA A. SEJARAH BAHASA INDONESIA Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan di Nusantara. Bentuk bahasa sehari-hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. C. Rumusan Masalah o Sejarah bahasa Indonesia o Kedudukan bahasa Indonesia o Fungsi bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. C. Rumusan Masalah o Sejarah bahasa Indonesia o Kedudukan bahasa Indonesia o Fungsi bahasa Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku bangsa dengan berbagai ragam bahasa daerah yang dimilikinya memerlukan adanya satu bahasa persatuan guna menggalang

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

BAB II SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA BAB II SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA Kompetensi Dasar Mahasiswa memiliki kemampuan untuk menjelaskan sejarah, kedudukan, dan fungsi BAHASA INDONESIA 2.1 Pengantar Materi bab dua ini bertujuan

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

BAHASA INDONESIA FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS BAHASA INDONESIA Modul ke: FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Drs. SUMARDI, M. Pd Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id A. SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA Kerajaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa penghubung

Lebih terperinci

1.1.1 Peristiwa Penting dalam Perkembangan Bahasa Indonesia

1.1.1 Peristiwa Penting dalam Perkembangan Bahasa Indonesia Mengenal suatu bangsa, salah satunya lewat cermin bahasanya, merupakan pepatah yang tidak pernah terbantahkan. Mengenal bangsa Indonesia melalui bahasa Indonesia merupakan kewajiban yang patut diwariskan

Lebih terperinci

No. Kode: DARI/BAHASA INDONESIA/001

No. Kode: DARI/BAHASA INDONESIA/001 No. Kode: DARI/BAHASA INDONESIA/001 PENDALAMAN MATERI BAHASA INDONESIA MODUL 4 SEJARAH, KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN RAGAM BAHASA INDONESIA Kegiatan Belajar 2 Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional

Lebih terperinci

Politik Bahasa dan Masalah Kebahasaan di Indonesia

Politik Bahasa dan Masalah Kebahasaan di Indonesia Modul 1 Politik Bahasa dan Masalah Kebahasaan di Indonesia Dra. Siti Zahra Yundiafi, M.Hum. M PENDAHULUAN odul Politik Bahasa dan Masalah Kebahasaan di Indonesia ini terdiri atas tiga topik, yaitu 1) Politik

Lebih terperinci

PERANAN DAN FUNGSI Bahasa Indonesia. Karina Jayanti

PERANAN DAN FUNGSI Bahasa Indonesia. Karina Jayanti PERANAN DAN FUNGSI Bahasa Indonesia Karina Jayanti BAHASA (Menurut Ahli) ucapan pikiran dan perasan manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya. (Depdiknas, 2005: 3) BAHASA (Menurut

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA SALINAN - 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN SASTRA, SERTA PENINGKATAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN SASTRA, SERTA PENINGKATAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia Modul ke: 03Fakultas Nuryansyah Ekonomi dan Bisnis Bahasa Indonesia Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia Adijaya, M.Pd Program Studi management Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia Perkembangan Bahasa

Lebih terperinci

PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA. Yanti Trianita S.I.Kom

PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA. Yanti Trianita S.I.Kom PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA Yanti Trianita S.I.Kom DEFINISI BAHASA Suatu sistem komunikasi yang mempergunakan simbolsimbol vokal yang dapat diperkuat dengan gerak gerik badan yang nyata. Simbol

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA - 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN SASTRA, SERTA PENINGKATAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Modul ke: BAHASA INDONESIA Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Secara formal sampai saat

Lebih terperinci

LAHIRNYA BAHASA INDONESIA

LAHIRNYA BAHASA INDONESIA LAHIRNYA BAHASA INDONESIA OLEH: I PUTU ZENIT ARIMBHAWA 1219251050 TEKNIK ARSITEKTUR PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2012 Bahasa Indonesia yang sekarang ini berkedudukan

Lebih terperinci

diperoleh mempunyai dialek masing-masing yang dapat membedakannya

diperoleh mempunyai dialek masing-masing yang dapat membedakannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan sosial kemasyarakatan, santun berbahasa sangat penting peranannya dalam berkomunikasi. Tindak tutur kesantunan berbahasa harus dilakukan oleh semua pihak untuk

Lebih terperinci

Putu Nopa G. (Teknik Elektro-UNHAS) - 1 -

Putu Nopa G. (Teknik Elektro-UNHAS) - 1 - TUGAS BAHASA INDONESIA Nama : Putu Nopa Gunawan NIM : D41110009 Prodi : Teknik Elektro 1. Sejarah bahasa Indonesia 1.1 sebelum Kemerdekaan Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal atau berakar dari bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan, baik melalui

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG BAHASA DAERAH

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG BAHASA DAERAH DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG BAHASA DAERAH Jakarta, 2015 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA -----------

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan individu. Manusia sejak ia bangun sampai ia memejamkan mata, selalu

BAB I PENDAHULUAN. dengan individu. Manusia sejak ia bangun sampai ia memejamkan mata, selalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat untuk menghubungkan atau interaksi individu dengan individu. Manusia sejak ia bangun sampai ia memejamkan mata, selalu berurusan dengan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.157, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEBUDAYAAN. Bahasa. Sastra. Pengembangan. Pembinaan. Perlindungan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5554) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PEMAHAMAN KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA SEBAGAI DASAR JIWA NASIONALISME

PEMAHAMAN KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA SEBAGAI DASAR JIWA NASIONALISME 285 PEMAHAMAN KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA SEBAGAI DASAR JIWA NASIONALISME Agung Nugroho Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP-PGRI Lubuklinggau nugrohoagung329@yahoo.co.id

Lebih terperinci

MAKALAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONEISA Diajukan sebagai

MAKALAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONEISA Diajukan sebagai 1 MAKALAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONEISA Diajukan sebagai Mas ul Hadi Oleh : NIM B07210025 Dosen Pembimbing : Bpk. Lukman Fahmi, S.Ag, M.Pd. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG BAHASA, SASTRA, DAN AKSARA JAWA

RANCANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG BAHASA, SASTRA, DAN AKSARA JAWA RANCANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG BAHASA, SASTRA, DAN AKSARA JAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : GUBERNUR JAWA TENGAH,

Lebih terperinci

Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional,Negara,Dan Daerah

Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional,Negara,Dan Daerah 1 Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional,Negara,Dan Daerah 1. KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA NASIONAL Kedudukan pertama bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa

Lebih terperinci

PENDALAMAN MATERI BAHASA INDONESIA MODUL 4 SEJARAH, KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN RAGAM BAHASA INDONESIA Kegiatan Belajar 1 Sejarah Bahasa Indonesia

PENDALAMAN MATERI BAHASA INDONESIA MODUL 4 SEJARAH, KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN RAGAM BAHASA INDONESIA Kegiatan Belajar 1 Sejarah Bahasa Indonesia No. Kode: DARI/BAHASA INDONESIA/001 PENDALAMAN MATERI BAHASA INDONESIA MODUL 4 SEJARAH, KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN RAGAM BAHASA INDONESIA Kegiatan Belajar 1 Sejarah Bahasa Indonesia Penulis: Dr. Siti Ansoriyah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kata-kata. Manusia mengikuti aturan pembentukan kode verbal

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kata-kata. Manusia mengikuti aturan pembentukan kode verbal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua manusia berpikir, setelah berpikir dia ingin menyatakan pikirannya dalam bentuk kata-kata. Manusia mengikuti aturan pembentukan kode verbal yang merupakan

Lebih terperinci

DASAR DASAR KEBAHASAAN

DASAR DASAR KEBAHASAAN DASAR DASAR KEBAHASAAN (Karya Tulis) OLEH: KELOMPOK I: Achmad Taufik (1106081017) Deodatus H. Ganggur (1106082005) Hanna F. Tapikap (110602050) Trio Ferdika (1106082061) Rosa desi sri astuti Bida (1106082008)

Lebih terperinci

KEDUDUKAN BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA PENGANTAR DALAM DUNIA PENDIDIKAN

KEDUDUKAN BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA PENGANTAR DALAM DUNIA PENDIDIKAN 354 Kedudukan Bahasa Inggris sebagai Bahasa Pengantar dalam Dunia Pendidikan KEDUDUKAN BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA PENGANTAR DALAM DUNIA PENDIDIKAN Yulia Agustin Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran 2011/2012. Bab 1 ini mencakup latar belakang masalah penelitian,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran 2011/2012. Bab 1 ini mencakup latar belakang masalah penelitian, 2 BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab 1 peneliti memaparkan yang menjadi pendahuluan penelitian Studi tentang Register Penyiar Radio sebagai Bahan Pembelajaran Berbicara serta Pelaksanaannya pada Siswa Kelas X

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara republik Indonesia merupakan negara kesatuan bahasa. dilihat dari letak geografisnya yang berupa pulau-pulau, dan juga keragaman budaya yang sangat banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia yang berupa karya bahasa. Dari zaman ke zaman sudah banyak orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, baik untuk bertutur maupun untuk memahami atau mengapresiasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, baik untuk bertutur maupun untuk memahami atau mengapresiasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran bahasa Indonesia di tengah-tengah masyarakat Indonesia pada dasarnya berwajah ganda, yaitu sebagai alat pendidikan nasional di satu pihak dan sebagai salah

Lebih terperinci

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PELESTARIAN BAHASA DAN BUDAYA JAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PELESTARIAN BAHASA DAN BUDAYA JAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PELESTARIAN BAHASA DAN BUDAYA JAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, Menimbang : a. bahwa Bahasa dan Budaya Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Keadaan tersebut mengakibatkan adanya kontak bahasa sehingga. pengaruh bahasa lain masuk ke dalam bahasa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Keadaan tersebut mengakibatkan adanya kontak bahasa sehingga. pengaruh bahasa lain masuk ke dalam bahasa Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat terbuka. Bahasa ini mampu menerima unsur-unsur asing maupun daerah sehingga semakin memperkaya kosakata yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa, maka kehidupan manusia akan kacau. Sebab dengan bahasalah manusia

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH SEBAGAI BAHASA PENGANTAR DALAM DUNIA PENDIDIKAN PADA GURU SMP/MTs DAN SMA/MA/SMK DI KABUTEN NGANJUK ACHMAD TANTOWI AZIS e-mail: mas_tantowi@yahoo.com

Lebih terperinci

Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia Modul 1 Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia Dra. B. Esti Pramuki, M.Pd. S PENDAHULUAN eperti kita ketahui bersama bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang digunakan oleh rakyat Indonesia dalam berkomunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Budi Utomo, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Budi Utomo, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pulau Bangka merupakan pulau kecil di sebelah selatan Sumatra. Pulau ini sudah terkenal sejak abad ke-6. Hal ini dibuktikan dengan adanya peninggalan prasasti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kenegaraan, bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan, dan alat

BAB I PENDAHULUAN. kenegaraan, bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan, dan alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan, dan alat penghubung pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia yang kita pakai sebagai bahasa resmi bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia yang kita pakai sebagai bahasa resmi bangsa Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia yang kita pakai sebagai bahasa resmi bangsa Indonesia sebenarnya berasal dari bahasa Melayu Pasar, yaitu bahasa yang digunakan ketika melakukan

Lebih terperinci

PENUMBUHAN BUDAYA LITERASI DENGAN PENERAPAN ILMU KETERAMPILAN BERBAHASA (MEMBACA DAN MENULIS)

PENUMBUHAN BUDAYA LITERASI DENGAN PENERAPAN ILMU KETERAMPILAN BERBAHASA (MEMBACA DAN MENULIS) PENUMBUHAN BUDAYA LITERASI DENGAN PENERAPAN ILMU KETERAMPILAN BERBAHASA (MEMBACA DAN MENULIS) Mursalim Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman Jl. Pulau Flores No. 1 Samarinda, Kalimantan Timur Pos-el:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Dalam menjalin interaksi dengan orang lain, manusia

Lebih terperinci

KESASTRAAN MELAYU KLASIK oleh Halimah FPBS UPI Bandung

KESASTRAAN MELAYU KLASIK oleh Halimah FPBS UPI Bandung KESASTRAAN MELAYU KLASIK oleh Halimah FPBS UPI Bandung Nama Melayu pertama kali dipakai sebagai nama kerajaan tua di daerah Jambi di tepi sungai Batang hari. Peninggalan paling tua dari bahasa Melayu adalah

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke:

Bahasa Indonesia. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Bahasa Indonesia Modul ke: Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Kapan bahasa Indonesia lahir?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di dunia. Bahasa terdiri atas bahasa lisan dan tulisan. Sebagai bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di dunia. Bahasa terdiri atas bahasa lisan dan tulisan. Sebagai bagian dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu bagian dalam kebudayaan yang ada pada semua masyarakat di dunia. Bahasa terdiri atas bahasa lisan dan tulisan. Sebagai bagian dari kebudayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami poetra dan poetri

BAB I PENDAHULUAN. ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami poetra dan poetri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, atau juga perasaan. Betapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan, dan pendapat

Lebih terperinci

KATA SERAPAN BAHASA MELAYU DIALEK DESA RANTAU PANJANG KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU ARTIKEL E-JOURNAL

KATA SERAPAN BAHASA MELAYU DIALEK DESA RANTAU PANJANG KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU ARTIKEL E-JOURNAL KATA SERAPAN BAHASA MELAYU DIALEK DESA RANTAU PANJANG KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU ARTIKEL E-JOURNAL oleh : ENI EKA MARLINGGA NIM 120388201107 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia secara formal mencakup pengetahuan kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi pembelajaran mengenai asal-usul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia yang berupa karya bahasa. Dari zaman ke zaman sudah banyak orang menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia. Alangkah repotnya apabila manusia tidak memiliki bahasa. Manusia mengungkap keinginan, pesan,

Lebih terperinci

INTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM KARANGAN NARASI BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

INTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM KARANGAN NARASI BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI INTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM KARANGAN NARASI BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semangat kebangsaan dan semangat perjuangan dalam mengantarkan rakyat

BAB I PENDAHULUAN. semangat kebangsaan dan semangat perjuangan dalam mengantarkan rakyat 1 BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat menentukan dalam perkembangan kehidupan bangsa Indonesia. Dalam masa perjuangan kemerdekaan, bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA UNTUK

BAHASA INDONESIA UNTUK BAHASA INDONESIA UNTUK SMP/MTs KELAS IX Sarwiji Suwandi Sutarmo Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Bahasa Indonesia Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akal dan pikiran yang sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaannya.

BAB I PENDAHULUAN. akal dan pikiran yang sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk sosial, dikaruniai akal dan pikiran yang sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaannya. Manusia tidak bisa hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu dimana manusia mempunyai perasaan, jiwa, hati dan pikiran masing-masing

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA 1. Sejarah Singkat 2. Kedudukan 3. Fungsi

BAHASA INDONESIA 1. Sejarah Singkat 2. Kedudukan 3. Fungsi Modul ke: BAHASA INDONESIA 1. Sejarah Singkat 2. Kedudukan 3. Fungsi Fakultas EKONOMI DRS. SRI SATATA, MM. Program Studi AKUTANSI www.mercubuana.ac.id SEJARAH SINGKAT, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat pemersatu bangsa indonesia dan diperjelas didalam isi sumpah pemuda yang berbunyi kami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut tersebar di daerah-daerah sehingga setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tindakan. Komunikasi dalam bentuk ujaran mungkin wujudnya berupa kalimat

BAB I PENDAHULUAN. tindakan. Komunikasi dalam bentuk ujaran mungkin wujudnya berupa kalimat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai alat komunikasi yang mempunyai peran penting dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam suasana resmi maupun tidak resmi, selalu terikat oleh suatu alat

Lebih terperinci

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MAKNA BHINNEKA TUNGGAL IKA

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MAKNA BHINNEKA TUNGGAL IKA TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MAKNA BHINNEKA TUNGGAL IKA Disusun Oleh: Kelompok 6 Finta Erviana 125040100111246 Anis Verawati 125040101111009 Intan Nurrafika 125040101111017 Kelas F Agribisnis PROGRAM

Lebih terperinci

BAHASA II\D Oi\ESIA DALAM P E RE I\ C AN AAN PE MB Ai\ GIJi\Ai\

BAHASA II\D Oi\ESIA DALAM P E RE I\ C AN AAN PE MB Ai\ GIJi\Ai\ w REPUBLIK INDONESIA BADAN PERENCANTL Tf*NGTNAN NASToNAL BAHASA II\D Oi\ESIA DALAM P E RE I\ C AN AAN PE MB Ai\ GIJi\Ai\ Oleh: G inandjar Kartasasmita Sumbangan Pikiran untuk Kongres Bahasa Indonesia Vl

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK-BENTUK KATA SERAPAN BAHASA MELAYU MASYARAKAT DESA PENUBA KECAMATAN SELAYAR KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS BENTUK-BENTUK KATA SERAPAN BAHASA MELAYU MASYARAKAT DESA PENUBA KECAMATAN SELAYAR KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL ANALISIS BENTUK-BENTUK KATA SERAPAN BAHASA MELAYU MASYARAKAT DESA PENUBA KECAMATAN SELAYAR KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH MUHAMMAD NURFANDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berbahasa seseorang dapat menunjukkan kepribadian serta pemikirannya.

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Bahasa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DWIBAHASAWAN YANG SEIMBANG UNTUK MEMPERTAHANKAN BAHASA-BAHASA DAERAH DI INDONESIA *

PENGEMBANGAN DWIBAHASAWAN YANG SEIMBANG UNTUK MEMPERTAHANKAN BAHASA-BAHASA DAERAH DI INDONESIA * PENGEMBANGAN DWIBAHASAWAN YANG SEIMBANG UNTUK MEMPERTAHANKAN BAHASA-BAHASA DAERAH DI INDONESIA * I. Praptomo Baryadi Dosen Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara terencana dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara terencana dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara terencana dengan sadar dan dengan cara yang sistematis diberikan kepada anak didik oleh pendidik, dengan

Lebih terperinci

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional

Lebih terperinci

JENIS KALIMAT DAN VARIASI DIKSI DALAM KARTU UCAPAN ULANG TAHUN

JENIS KALIMAT DAN VARIASI DIKSI DALAM KARTU UCAPAN ULANG TAHUN JENIS KALIMAT DAN VARIASI DIKSI DALAM KARTU UCAPAN ULANG TAHUN SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Disusun oleh

Lebih terperinci

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Struktur masyarakat Indonesia yang majemuk menjadikan bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman adat istiadat, budaya, suku, ras, bahasa dan agama. Kemajemukan tersebut

Lebih terperinci

PENTINGNYA PEMAHAMAN KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA SEBAGAI PEMERSATU NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI)

PENTINGNYA PEMAHAMAN KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA SEBAGAI PEMERSATU NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI) 234 PENTINGNYA PEMAHAMAN KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA SEBAGAI PEMERSATU NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI) Inda Puspita Sari Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia memiliki status sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang kebanggaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, digunakan baik sebagai bahasa pengantar sehari-hari ataupun bahasa pengantar di lingkungan formal seperti bahasa pengantar sekolah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan yang menimbulkan kondisi dan tuntutan berbeda sesuai dengan zamannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar salah satu proses penting. Hasil belajar peserta didik turut menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Kriteria untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

BAB I PERKEMBANGAN DAN PEMEROLEHAN BAHASA ANAK

BAB I PERKEMBANGAN DAN PEMEROLEHAN BAHASA ANAK BAB I PERKEMBANGAN DAN PEMEROLEHAN BAHASA ANAK Bab ini akan dibahas dua masalah pokok yang menyangkut tentang bahasa anak, yaitu masalah perkembangan bahasa dan pemerolehan bahasa. Hal-hal yang berkaitan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI NOMOR : 385 TAHUN : 1992 SERI: D NO. 379 PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI NOMOR : 385 TAHUN : 1992 SERI: D NO. 379 PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI Menimbang : a. LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI NOMOR : 385 TAHUN : 1992 SERI: D NO. 379 PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI NOMOR 3 TAHUN 1992 T E N T A N G BAHASA, AKSARA DAN

Lebih terperinci

EKSISTENSI BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA PERSATUAN

EKSISTENSI BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA PERSATUAN EKSISTENSI BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA PERSATUAN Marsudi Abstrak Bahasa Indonesia lahir dari Bahasa Melayu yang pada zaman dulu menjadi bahasa lingua franca, yakni bagasa perdagangan antarpulau di

Lebih terperinci

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B) 279 34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional

Lebih terperinci

Penting Tidaknya Bahasa Indonesia

Penting Tidaknya Bahasa Indonesia Penting Tidaknya Bahasa Indonesia 1. Jumlah Penutur 2. Luas Penyebarannya 3. Keterpakaian sebagai Sarana Ilmu, Budaya, dan Sastra Ragam bahasa apa yang Anda tahu??? Kompetensi Dasar Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seseorang dapat bertutur dengan bahasa tertentu secara tiba-tiba dalam situasi penuturan baik bersifat formal maupun yang bersifat informal. Mengganti bahasa diartikan

Lebih terperinci

Pertemuan 1 PENTINGNYA BAHASA INDONESIA DIPELAJARI

Pertemuan 1 PENTINGNYA BAHASA INDONESIA DIPELAJARI Pertemuan 1 PENTINGNYA BAHASA INDONESIA DIPELAJARI 1. Materi 1.1 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Indonesia

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: 03Fakultas Gunawan EKONOMI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Identitas Nasional Wibisono SH MSi Program Studi Akuntansi Tujuan Perkuliahan Mampu menjelaskan: A. Pengertian Identitas Nasional B. Parameter

Lebih terperinci

Menurunnya Penutur Bahasa Indonesia Sebagai Lingua Franca. Tato Nuryanto Abstrak

Menurunnya Penutur Bahasa Indonesia Sebagai Lingua Franca. Tato Nuryanto Abstrak Menurunnya Penutur Bahasa Indonesia Sebagai Lingua Franca Tato Nuryanto Abstrak Penggunaan bahasa asing secara tidak proporsional, menurun dan berkurangnya penutur bahasa Indonesia, serta semakin ditinggalkannya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. digunakan sebagai alat komunikasi dan sebagai alat pemersatu bangsa. Bahasa Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. digunakan sebagai alat komunikasi dan sebagai alat pemersatu bangsa. Bahasa Indonesia BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan bagi bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan sebagai alat pemersatu bangsa. Bahasa

Lebih terperinci

ANALISIS GEJALA KONTAMINASI, PENGGUNAAN BAHASA ASING DAN DAERAH DALAM BERITA POLITIK SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-NOVEMBER 2009 SKRIPSI

ANALISIS GEJALA KONTAMINASI, PENGGUNAAN BAHASA ASING DAN DAERAH DALAM BERITA POLITIK SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-NOVEMBER 2009 SKRIPSI ANALISIS GEJALA KONTAMINASI, PENGGUNAAN BAHASA ASING DAN DAERAH DALAM BERITA POLITIK SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-NOVEMBER 2009 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

MEMPERTAHANKAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI JATI DIRI BANGSA. M. Arifin PS. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNIB

MEMPERTAHANKAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI JATI DIRI BANGSA. M. Arifin PS. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNIB 82 MEMPERTAHANKAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI JATI DIRI BANGSA M. Arifin PS. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNIB ABSTRAK Globalisasi dan reformasi memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan bahasa dalam kehidupan manusia amat penting. Oleh karena itu, wajar jika bahasa menjadi perhatian banyak orang, terutama para ahli bahasa dan mereka

Lebih terperinci

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D)

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D) 34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) (2006 : 317), secara umum mata pelajaran Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

2.2. KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

2.2. KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA 2.2. KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA Jika dilihat dari kedudukannya, bahasa Indonesia mempunyai empat kedudukan, yaitu sebagai bahasa persatuan, bahasa nasional, bahasa negara, dan bahasa resmi.

Lebih terperinci