BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Pengertian Sistem Ada beberapa definisi tentang sistem. Menurut O Brien (2005, p18) sistem merupakan kumpulan komponen yang saling berelasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan, dengan menerima masukan yang menghasilkan keluaran melalui suatu proses transformasi yang terorganisasi. Menurut McLeod (2007, p11), sistem sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Berdasarkan beberapa pengertian sistem di atas maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa sistem adalah sekelompok elemen atau unsur yang saling berinteraksi satu sama lain dalam menerima masukan, memprosesnya serta menghasilkan keluaran untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem memiliki karakteristik agar tidak menyimpang dari tujuan dan fungsinya. Karakteristik sistem adalah : 1. Komponen Sistem terdiri dari sejumlah komponen berupa subsistem atau elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen tersebut berinteraksi satu sama lainnya untuk mencapai tujuan sistem.

2 9 2. Batas Sistem Sistem dibatasi oleh suatu cara area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan ruang lingkup sistem itu sendiri. 3. Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar sistem meliputi segala sesuatu yang berada diluar sistem yang mempengaruhi kerja sistem. 4. Penghubung Sistem Penghubung sistem adalah suatu media yang menghubungkan antar elemen atau subsistem dalam sistem. Melalui media ini memungkinkan pengiriman masukan dan keluaran dari suatu sistem ke sistem lainnya. 5. Masukan Sistem Masukan sistem atau input sistem adalah segala sesuatu yang diperlukan sistem untuk diproses sehingga sistem dapat mencapai hasil yang diharapkan. 6. Pengolahan Sistem Suatu unit yang mengolah masukan ke sistem menjadi keluaran melalui proses atau prosedur tertentu. 7. Keluaran Sistem Hasil yang diharapkan berasal dari masukan yang diproses. Hasil tersebut bisa menjadi hasil akhir atau masukan bagi sistem lainnya.

3 10 8. Sasaran dan Tujuan Sistem Memberikan laporan kepada pihak manajemen dalam pengambilan keputusan secara efektif dan efisien dan dapat menerima feedback dan kontrol dari arus informasi tertentu Pengertian Data Menurut O Brien (2005, p24) data adalah ukuran yang mengacu pada sifat atau karakteristik suatu entitas. Menurut McLeod(2007, p15) data terdiri dari fakta-fakta dan angkaangka yang relative tidak berarti bagi pemakai. Dua sifat data : a. Shared : data dapat digunakan bersama-sama oleh beberapa pengguna. b. Integrated : data merupakan kesatuan, sedapat mungkin menghindari pengulangan sehingga data menjadi lebih valid dan benar Pengertian Informasi Informasi merupakan data yang telah diproses sehingga berubah dan nilainya semakin tinggi. Definisi informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang paling penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan yang akan datang. Menurut McLeod (2007, p15) informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.

4 11 Menurut O Brien (2005, p24) informasi adalah data yang diubah menjadi suatu bentuk yang berarti dan berguna dalam konteks tertentu bagi para pemakainya. Sasaran yang harus dicapai dalam informasi : 1. Akurasi Informasi harus benar dan tidak menyesatkan, karena informasi yang tidak akurat akan berakibat fatal. 2. Tepat pada waktunya Informasi yang diterima tidak boleh terlambat karena merupakan landasan dalam mengambil keputusan. Informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. 3. Relevan Informasi yang dihasilkan harus sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pemakai. 4. Reliabilitas Tingkat kehandalan terhadap keakuratan informasi yang disajikan harus dapat dipertanggungjawabkan. 5. Lengkap Informasi yang disajikan harus utuh dan terperinci Pengertian Sistem Informasi Tujuan utama dari sistem informasi adalah mengumpulkan, memproses, dan menukar informasi antar pelaku bisnis. Sistem informasi didesain untuk mendukung operasi sistem bisnis, Jeffrey L, Whitten, et.al, (2004, p39).

5 12 Menurut O Brien (2005, p4) sistem informasi adalah kombinasi yang terdiri dari orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komputer dan sumber daya yang dapat mengumpulkan, mendapatkan, dan mendistribusikan informasi. Menurut Laudon (2007, p7) sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling terkait, yang saling bekerja mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol, analisis, dan visualisasi dalam organisasi. Sistem informasi adalah pengaturan peralatan yang mengumpulkan, memasukkan dan memproses data serta peralatan untuk menyimpan, mengatur, mengontrol, dan melaporkan informasi sehingga organisasi dapat mencapai tujuannya dan sasarannya. Suatu sistem informasi mempunyai beberapa karakteristik yang berlaku untuk semua sistem informasi yang dibentuk. Adapun kerakteristik yang dimiliki sistem informasi yaitu : 1. Tujuan dan Sasaran (Goals and Objectives) Setiap sistem informasi dirancang untuk memenuhi atau mencapai satu atau lebih tujuan dan sasaran. Kedua hal ini menjadi latar belakang dan alasan kuat dari pembentukan sistem. 2. Masukan Data dikumpulkan oleh sistem atau oleh pemakai dari sistem. Data inilah yang kemudian dimasukkan ke dalam sistem sebagai masukkan sistem.

6 13 3. Keluaran Informasi yang dihasilkan oleh sistem disebut dengan keluaran. Keluaran dari sistem kadang-kadang dimasukkan kembali ke dalam sistem sebagai masukan. Masukan ini disebut feedback. 4. Data Tersimpan Data yang dimasukkan dan diproses oleh sistem sering kali diperlukan oleh pemakai sistem informasi dan menjadi data yang tersimpan di dalam sistem. Data yang tersimpan harus sering diupdate untuk mempertahankan ketepatannya. 5. Alat Pemroses Data yang dimasukkan ke dalam sistem akan diproses dan dikirim ke pemakai sebagai informasi atau disimpan untuk keperluan kemudian. Pada dewasa ini banyak organisasi bisnis menggunakan komputer sebagai alat pemroses dari data organisasi. 6. Instruksi dan Prosedur Sebuah sistem informasi tidak memiliki kecerdasanya sendiri. Sistem tidak dapat memproses data atau menghasilkan informasi tanpa diberitahu apa yang harus dilakukan. Oleh karena itu, sistem harus menyimpan rincian, instruksi, dan prosedur. Perangkat lunak ditulis untuk memberitahukan komputer bagaimana memproses data. Intruksi dan prosedur pemakai biasanya ada pada prosedur manual.

7 14 7. Sempadan Setiap sistem mempunyai batasan fisiknya. Sempadan memisahkan sebuah sistem dari lingkungannya. Lingkungan adalah semua yang mengelilingi sistem. 8. Pemakai Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem dan menggunakan informasi yang diproduksi sistem disebut user. User dapat meliputi orang-orang yang berperan dalam pengolahan transaksi dan data, manajemen sistem dan sistem keamanan kontrol. 9. Batasan Setiap sistem mempunyai limit tertentu secara internal atau eksternal yang membatasi suatu sistem seperti jumlah pemakainya atau metode yang dipakai untuk masukkan, proses, penyimpanan atau keluaran. 10. Ukuran Keamanan Ukuran keamanan dibangun dalam sistem informasi dalam rangka untuk mendapatkan informasi yang akurat. Sistem ini juga melindungi sistem dari pengakses yang tidak berwenang. 11. Antar Muka Informasi Antar muka informasi digunakan dalam mengalirkan informasi antar pihak-pihak yang berkepentingan dalam sistem. 12. Subsistem Subsistem merupakan suatu bagian dari sistem yang melakukan operasi-operasi tertentu untuk mendukung sistem bagiannya.

8 Analisis dan Perancangan Sistem Analisis sistem adalah suatu proses suatu penyelidikan kebutuhan informasi pemakai dalam suatu organisasi agar dapat menetapkan tujuan dan spesifikasi untuk merancang suatu sistem informasi. Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengindentifikasikan dan mengevaluasi masalah-masalah, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Analisis sistem adalah proses pengumpulan dan menterjemahkan fakta-fakta, mendiagnosa masalah dan menggunakan informasi untuk menyarankan peningkatan sistem. Perancangan sistem adalah proses perencanaan sistem bisnis baru atau melengkapi sistem yang telah ada. Menurut Jeffrey L.Whitten, et al (2004, p ) analisis sistem adalah tehnik pemecahan masalah dengan cara memecahkan sebuah sistem ke dalam komponen-komponen dengan tujuan mempelajari bagaimana komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk menyelesaikan tujuan mereka. Perancangan sistem merupakan pelengkap dari analisis sistem ke dalam suatu sistem yang utuh dengan tujuan mendapatkan sistem yang lebih baik. Pengertian perancangan sistem adalah proses perencanaan suatu sistem yang baru menggantikan atau melengkapi sistem yang dapat berjalan. Perancangan sistem adalah proses-proses penyiapan spesifikasi yang terinci untuk pengembangan sistem yang baru. Desain sistem dimulai dengan spesifikasi keluaran sistem yang diperlukan yang mencakup isi, format, volume, dan

9 16 laporan-laporan serta dokumen-dokumen. Selanjutnya adalah penentuan isi dan format masukan sistem dan file. Setelah langkah-langkah pengolahan, prosedurprosedur dan pengendalian-pengendalian. Pada penyelesaian proses merancang sistem harus disiapkan suatu rencana implementasi sistem baru. Analisis dan perancangan sistem informasi merupakan suatu proses yang berawal dari pengumpulan informasi, pengidentifikasian terhadap kebutuhan informasi bagi perusahaan, yang kemudian dari tahap analisis maka dibuat suatu rancangan sistem yang berguna bagi perusahaan. 2.3 Pengertian Geografi Geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geos dan graphein. Geos berarti bumi atau permukaan bumi, sedangkan graphein berarti mencitrakan atau melukiskan. Berdasarkan asal katanya geografi dapat diartikan pencitraan bumi atau pelukisan bumi. Dalam arti yang lebih luas, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang permukaan bumi, penduduk, serta hubungan timbal balik antara keduanya. Berdasarkan pengertian di atas, yang dimaksud dengan permukaan bumi ialah tempat mahluk hidup yang meliputi daratan, air atau perairan, dan udara atau lapisan udara.

10 Sistem Informasi Geografis Pengertian Sistem Informasi Geografis Menurut ESRI tahun 1990, Sistem Informasi Geografis adalah kumpulan yang teroganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografis. Sedangkan menurut Bernhardsen (1992), Sistem Informasi Geografis adalah sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akuisisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan persentasi data dan analisis data Komponen Sistem Informasi Geografis Menurut Green N. dan Raper J., Sistem Informasi Geografis terdiri dari beberapa komponen yaitu : a. Perangkat Keras Pada saat ini Sistem Informasi Geografis tersedia untuk berbagai platform perangkat keras mulai dari PC, desktop, workstation, hingga multiuser host yang dapat digunakan oleh banyak orang pada saat yang bersamaan dalam jaringan yang luas, berkemampuan tinggi, memiliki ruang penyimpanan yang besar dan mempunyai kapasitas memori (RAM) yang besar. Komponen perangkat keras memiliki

11 18 biaya relatif tinggi pada awalnya, tetapi terus menerus mengalami kecenderungan yang menurun dari waktu ke waktu karena beberapa faktor seperti perkembangan teknologi yang cepat dan semakin merata di seluruh dunia serta persaingan produk-produk sejenis yang kompetitif. b. Perangkat Lunak Sistem Informasi Geografis juga merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular dimana basisdata memegang peranan kunci. Komponen perangkat lunak memiliki biaya yang relative rendah pada awal masa pengembangannya. Kemudian biaya relative itu terus mengalami naik turun untuk beberapa periode tertentu karena beberapa faktor yag disebutkan di atas. c. Data dan Informasi Geografi Data dan informasi geografi sering disebut sebagai komponen basisdata. Sistem Informasi Geografis dapat mengumpulkan dan menyimpan data atau informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara mengimpor dari perangkat-perangkat lunak Sistem Informasi Geografis yang lain maupun secara langsung dengan cara mendigitasi data spasialnya dari peta dan memasukkan data atributnya dari table-tabel dan laporan. d. Manajemen Suatu proyek Sistem Informasi Geografis akan berhasil jika dikelola dengan baik dan dikerjakan oleh orang yang memiliki

12 keahlian yang tepat. Manajemen sering juga disebut sumber daya manusia atau brainware Basis data Pengertian Basis Data Basis data adalah kumpulan data yang berhubungan satu sama lain dan segala sesuatu yang diperlukan untuk mengelola data tersebut dan menggunakannya Basis Data Terelasi (Relational Database) Menurut Dr.Codd, konsep basisdata di mana table-tabel di dalam basisdata saling berhubungan satu sama lain (Connoly, 2002) Entity Relationship Adalah gambar dari hubungan antardata berdasarkan persepsi dunia nyata yang terdiri dari sekumpulan objek dasar yang disebut entity, dan hubungan (relationship) antara objek-objek tersebut. Entity adalah benda atau objek pada dunia nyata yang dapat dibedakan dari objek lain. Entitiy digambarkan dalam database sebagai atribut. Relationship adalah hubungan diantara beberapa entitiy. Model Entity Relationship mempresentasikan kendala dimana isi dari database harus dibentuk. Salah satu kendala yang penting adalah Mapping Cardinalities yang mengekspresikan jumlah entity ke entity lain biasa diasosiasikan melalui relationship set.

13 20 Jenis-jenis Mapping Cardinalities 1. One to One : sebuah entitiy di A hanya bisa diasosiasikan dengan paling banyak satu entity dan sebaliknya. 2. One to Many : sebuah entity di A bisa diasosiasikan dengan nol atau lebih di entitiy B, namun entity B hanya bisa diasosiasikan dengan paling banyak 1 entity di B. 3. Many to One : sebuah entitiy di A hanya bisa diasosiasikan dengan paling banyak satu entitiy di B, namun entity di B bisa diasosiasikan dengan nol atau lebih entitiy di A. 4. Many to Many : sebuah entitiy di A bisa diasosiasikan dengan nol atau lebih entitiy di B dan sebaliknya Diagram Hubungan Entitas (ERD) Diagram Hubungan Entitas (ERD) adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan struktur logical dari database secara keseluruhan Diagram Aliran Data (DFD) Diagram Arus Data atau DFD adalah suatu gambaran garis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan. Walaupun nama diagram ini menekankan pada data, situasinya justru sebaliknya, penekanannya ada pada proses (McLeod, 2007, p316). DFD digunakan untuk merepresentasikan suatu sistem yang otomatis maupun melalui gambar yang berbentuk jaringan grafik. Dengan menggunakan DFD, sistem analis dapat memahami aliran data dalam

14 21 sebuah sistem. Ada tiga keuntungan memahami aliran data dalam sebuah sistem, yaitu : 1. Terhindar dari usaha untuk mengimplementasikan suatu sistem yang terlalu dini. Sistem analis perlu memikirkan secara cermat aliranaliran data yang diperlukan sebelum terlalu cepat mengambil keputusan untuk merealisasikannya secara teknik. 2. Dapat mengerti lebih dalam hubungan sistem dengan sub-sub sistemnya. Dengan DFD, sistem analis dapat membedakan sistem dari lingkungannya dengan batasan-batasanya (boundaries). Untuk itu dibutuhkan pengertian yang benar untuk memahami konsep dari sistem dilihat dari sudut pandang luar. 3. Dapat menginformasikan sistem yang berlaku kepada user melalui DFD. DFD dapat digunakan sebagai alat untuk berinteraksi dengan user dalam bentuk representasi. Simbol simbol yang digunakan dalam DFD (McLeod, 2007, p316) : 1. External Entity a. Dilambangkan dengan b. Entitas yang berada di luar sistem yang memberikan data sistem (source) atau yang menerima informasi dari sistem. c. Tidak termasuk bagian dari sistem.

15 22 2. Proses a. Dilambangkan dengan b. Menggambarkan apa yang dilakukan oleh sistem. Berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. c. Penamaan proses dengan kata kerja dan kata benda. 3. Arus data a. Dilambangkan dengan b. Menggambarkan aliran data dari suatu entity ke entity lainnya. Anak panah menggambarkan aliran data. 4. Penyimpanan Data (Data Store) a. Dilambangkan dengan b. Merupakan tempat penyimpanan data. Proses data mengambil data dari atau mengambil data ke data store. Tingkatan dalam DFD yaitu : 1. Context Diagram a. Merupakan level tertinggi yang menggambarkan masukan dan keluran dari sistem. b. Terdiri dari satu proses dan tidak ada data store.

16 23 2. Diagram Nol a. Ada data store b. Diagram tidak rinci pada akhir nomor diberi tanda *. 3. Diagram Rinci a. Merupakan rincian dari diagram nol atau diagram level di atasnya. b. Proses yang ada sebaiknya tidak lebih dari 7 dan maksimum State Transition Diagram (STD) STD adalah diagram yang terdiri dari lingkaran untuk menggambarkan node dan segmen garis lurus untuk representasi transisi antara node. Satu atau lebih aksi mungkin dapat berasosiasi dengan setiap transisi. Diagram merepresentasikan node yang tak berhingga. ( STD menggambarkan batas state yang diberikan konteks, peristiwa yang menyebabkan transisi dari satu state ke state lainnya, dan aksi adalah kesimpulannya. ( STD digunakan untuk menggambarkan diagram dari kebiasaan sistem dengan beberapa jenis pesan dengan proses yang kompleks dan sikronisasi kebutuhan. STD memiliki komponen-komponen utama yaitu state dan arrow yang mewakili sebuah perusahaan state. Setiap kotak persegi panjang mewakili sebuah state dimana sistem tersebut berada. Sebuah state didefinisikan sebagai suatu atribut-atribut atau keadaan suatu sistem pada suatu saat tertentu.

17 24 STD menggambarkan sifat suatu sistem informasi, menjelaskan bagaimana sistem melakukan suatu respon untuk setiap kejadian dan bagaimana kejadian mengubah state suatu sistem. Tujuan dari STD adalah mewakili sistem dengan sejumlah state dan serangkaian akivitas yang berhubungan, menggambarkan hubungan antarstate, menunjukkan bagaimana sistem bergerak dari suatu state ke state yang lain dan mendokumentasikan urutan dan prioritas dari state. STD pertama kali dikembangkan untuk membantu merancang compiler. (William S. Davis & David C.Yen, 2000, p235). 2.7 Pemetaan Pengertian Peta Peta adalah suatu alat untuk menyampaikan suatu ide berupa sebuah gambar mengenai tinggi rendahnya suatu daerah (topografi), penyebaran penduduk, jaringan jalan dan hal lainnya yang berhubungan dengan kedudukan dalam ruang. Peta dilukiskan dengan skala tertentu, dengan tulisan atau simbol sebagai keterangan yang dapat dilihat dari atas. Peta dapat meliputi wilayah yang luas, dapat juga hanya mencakup wilayah yang sempit. Ilmu pengetahuan yang mempelajari peta disebut kartografi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peta adalah gambar atau lukisan pada kertas dan sebagainya yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan sebagainya ; representasi melalui gambar dari suatu daerah yang menyatakan sifat-sifat seperti batas daerah, sifat permukaan.

18 Jenis Peta Ada beberapa jenis peta menurut kegunaannya yang terdapat dalam The World Encyclopedia (1991) : 1. General Reference Map (Peta Referensi Umum) Peta ini digunakan untuk mengidentifikasi dan verifikasi macam-macam bentuk geografi termasuk fitur tanah, badan air, perkotaan, jalan, dan sebagainya. 2. Mobility Map (Peta Mobilitas) Peta ini bermanfaat dalam membantu masyarakat dalam menentukan jalur dari suatu tempat ke tempat lainnya, digunakan untuk perjalanan di darat, laut, dan udara. 3. Thematic Map (Peta Tematik) Peta ini menunjukkan penyebaran dari objek tertentu seperti populasi, curah hujan, sumber daya alam. 4. Inventory Map (Peta Inventaris) Peta ini menunjukkan lokasi dari fitur khusus, misalnya : posisi semua gedung di wilayah Jakarta Barat. Jenis-jenis peta berdasarkan isi : 1. Peta Umum Melukiskan semua kenampakan pada suatu wilayah secara umum. Kenampakan adalah keadaan alam atau daerah dengan berbagai bentuk permukaan bumi, yaitu gunung, dataran, lembah, sungai, dan sebagainya, yang merupakan satu kesatuan. Contoh : Peta Indonesia, Peta Asia, Peta Dunia.

19 26 2. Peta Tematik / Peta Khusus Melukiskan kenampakan tertentu atau menonjolkan satu macam data saja pada wilayah yang dipetakan. Contoh : Peta iklim, peta perhubungan. Jenis-Jenis Peta berdasarkan skala : 1. Peta kadaster/teknik : Berskala antara 1 : : Peta Skala Besar : Berskala antara 1: : Peta Skala Sedang : Berskala antara 1: : Peta Skala Kecil :Berskala antara 1 : : Peta Geografi : Berskala lebih dari 1 : Jenis jenis peta berdasarkan objek : 1. Peta Stasioner Menggambarkan keadaan atau objek yang dipetakan tetap atau stabil. Contoh : Peta persebaran gunung berapi. 2. Peta Dinamis Menggambarkan keadaan atau objek yang dipetakan mudah berubah. Contoh : Peta urbanisasi, Peta arah angin, Peta ketinggian aliran sungai Bentuk Peta Bentuk peta dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Peta timbul (relief), yang dibuat sesuai dengan kenampakan relief (tinggi rendahnya) permukaan bumi. Contoh : Maket.

20 27 2. Peta datar yang dilukis dalam suatu bidang datar. Contoh : Atlas Penggunaan Peta Pada umumnya peta dapat digunakan untuk mengetahui berbagai kenampakan pada suatu wilayah yang dipetakan, yakni : 1. Memperlihatkan posisi suatu tempat di permukaan bumi; 2. Mengukur luas dan jarak suatu daerah di permukaan bumi berdasarkan skala dan ukuran peta. 3. Memperlihatkan bentuk suatu daerah yang sesungguhnya dalam skala tertentu. 4. Menghimpun data suatu daerah yang disajikan dalam bentuk peta. Adapun peta khusus digunakan untuk tujuan tertentu yang menonjolkan satu jenis data saja. Misalnya peta iklim, peta curah hujan, peta penyebaran penduduk, dan sebagainya Syarat-syarat Peta Peta yang ideal mempunyai luas, bentuk, arah, dan jarak yang benar. Peta yang baik dan lengkap harus mencamtumkan judul peta, tahun pembuatan, skala, petunjuk arah, legenda, dan garis astronomis, dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Judul Peta Judul suatu peta harus memuat jenis peta dan daerah yang dipetakan. Termasuk jenis peta, misalnya peta pertambangan, peta iklim, peta perhubungan. Daerah yang akan dipetakan,

21 28 misalnya peta Indonesia, peta dunia. Contoh : Peta Hasil Tambang di Indonesia. Judul peta diletakkan di tengah atas. 2. Tahun Pembuatan Peta Tahun pembuatan diletakkan di kanan bawah atau kiri bawah. Pencamtuman tahun pembuatan ini penting karena dapat dipakai untuk memastikan bahwa peta tersebut masih baik digunakan saat itu. 3. Skala Peta Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di permukaan bumi. Ada tiga macam skala, yaitu skala angka, skala inci, dan skala garis. Skala angka adalah skala pada peta yang dinyatakan dengan angka atau numerik. Contoh : 1 : , artinya 1 cm di peta = cm di permukaan bumi. Skala rinci adalah skala pada peta yang dinyatakan dalam satuan rinci (biasanya digunakan di luar negri). Satu inci = 2,539 cm. Skala garis adalah skala pada peta berupa garis yang menunjukkan jarak sesungguhnya pada permukaan bumi. 4. Petunjuk Arah (Orientasi) Pada setiap pembuatan peta perlu dicantumkan orientasi atau arah mata angin sebagai jarak petunjuk arah dari daerah atau wilayah yang dipetakan. Pembuatan orientasi atau petunjuk arah perlu memperhatikan pedoman berikut :

22 29 a. Indonesia menggunakan orientasi utara b. Petunjuk arah ditempatkan pada bagian kosong agar tidak mengganggu peta induk. 5. Legenda Peta memuat informasi yang padat, namun tidak mungkin semua data diberi keterangan rinci. Oleh karena itu, keterangan dibuat berupa simbol-simbol. Keterangan tentang simbol-simbol pada suatu peta disebut legenda. Ada dua macam simbol dalam peta, yaitu simbol kualitatif dan kuantitatif. Simbol kualitatif digunakan untuk melukiskan bentuk-bentuk di permukaan bumi. Simbol kualitatif meliputi simbol titik, simbol garis, dan simbol warna. Simbol kuantitatif digunakan untuk menunjukkan jumlah data yang diwakili, misalnya untuk menggambarkan jumah penduduk di daerah tertentu :. : jiwa.. : jiwa : jiwa 6. Garis Astronomis Setiap peta harus mencamtumkan garis astronomis, yaitu garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal, kedua garis itu sesungguhnya tidak ada dan hanya ada dalam peta. Garis-garis itu berfungsi memperjelas kita dalam membaca peta.

23 30 Ditinjau dari sifat-sifat asli yang akan dipertahankan, penggambaran dari peta ke bidang datar, atau berupa proyeksi memiliki syarat sebagai berikut : a. Peta harus conform, artinya bentuk peta yang tergambar harus sebangun dengan keadaan sebenarnya, meskipun gambar itu kecil, tidak boleh merubah bangun-bangun kenampakan yang ada. b. Peta harus ekuidistan, artinya setiap jarak-jarak yang tergambar pada peta harus sesuai dengan keadaan sebenarnya, seperti menggambarkan jarak dari satu kota ke kota lain, disesuaikan dengan jarak sebenarnya dibagi dengan skala peta. c. Peta harus ekuivalen, artinya harus sesuai dengan skala yang sudah dicantumkan didalamnya Model Data Pemetaan 1. Model Data Vektor Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis atau kurva, atau polygon beserta atribut-atributnya. Bentuk-bentuk dasar representasi data spasial dalam sistem model data vektor, didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (kooordinat x dan y). Dalam model data spasial vektor, garis-garis atau kurva (busur atau arc) merupakan sekumpulan titik-titik terurut yang dihubungkan. Sedangkan luasan atatu polygon disimpan sebagai

24 31 sekumpulan data titik-titik tetapi dengan catatan bahwa titik akhir polygon memiliki nilai koordinat yang sama, model data vektor terdiri dari titik, garis, dan polygon. 2. Model Data Raster Model data raster menampilkan, menetapkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid. Setiap piksel atau sel ini memiliki atribut tersendiri, termasuk koordinatnya yang unik (pada sudut grid, pusat grid, maupun tempat lainnya). Akurasi model data ini sangat tergantung pada resolusi atau ukuran pikselnya (sel grid) di permukaan bumi. Model data raster memberikan informasi spasial apa yang terjadi demana saja dalam bentuk gambaran yang digeneralisir. Dengan model ini, dunia nyata disajikan sebagai elemen matriks atau sel-sel grid yang homogen. Karakteristik layer-layer raster : 1. Resolusi Resolusi (spasial) didefinisikan sebagai dimensi linier minimum dari satuan terkecil geographic space yang dapat direkam (Universitas Adelaide, Australia, 2000). Satuan terkecil ini umunya berbentuk segiempat (bujur sangkar) dan dikenal sebagai sel-sel grid, elemen matriks, elemen terkecil dari suatu gambar (image) atau piksel.

25 32 2. Orientasi Orientasi yang digunakan dalam sistem raster digunakan untuk mempresentasikan arah utara grid. Yang paling sering dilakukan adalah dengan cara menghimpitkan arah utara yang sebenarnya (true north) di titik asal sistem koordinat grid yang bersangkutan. 3. Zona Setiap zona layer peta raster merupakan sekumpulan lokasilokasi yang memperlihatkan nilai-nilai (ID atau nomor pengenal yang dipresentasikan oleh nilai piksel) yang sama. Tetapi tidak semua layer peta raster memiliki zona, setiap isi sel grid dapat bervariasi secara terus-menerus di dalam daerah tertentu sehingga sel memiliki nilai berbeda (unik). 4. Nilai nilai Nilai dalam konteks raster, adalah item informasi (atribut) yang disimpan dalam sebuah layer untuk setiap pikselnya. 5. Lokasi Umumnya dalam model data raster lokasi diidentifikasikan dengan menggunakan pasangan koordinat kolom dan baris (x dan y).

26 Ruang Terbuka Hijau Definisi Ruang Terbuka Hijau Ruang terbuka hijau (RTH) adalah bagian dari ruang-ruang terbuka suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi (endemic, introduksi) guna mendukung manfaat langsung dan/ atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH tersebut yaitu kenyamanan, keamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut. Berdasarkan bobot kealamiannya, bentuk RTH dapat diklasifikasi menjadi (a) bentuk RTH alami (habitat liar/alami, kawaasan lindung) dan (b) bentuk RTH non alami atau RTH binaan (pertanian kota, pertamanan kota, lapangan olah raga, pemakaman, berdasarkan sifat dan karakter ekologisnya diklasifikasi menjadi (a) bentuk RTH kawasan (areal, non linear),dan (b) bentuk RTH jalur (koridor, linear), berdasarkan penggunaan lahan atau kawasan fungsionalnya diklasifikasi menjadi (a) RTH kawasan perdagangan, (b) RTH kawasan perindustrian, (c) RTH kawasan permukiman, (d) RTH kawasan pertanian, dan (e) RTH kawasankawasan khusus, seperti pemakaman, hankam, olahraga, alamiah. Status kepemilikan RTH diklasifikasikan menjadi (a) RTH publik, yaitu RTH yang berlokasi pada lahan-lahan publik atau lahan yang dimiliki oleh pemerintah (pusat, daerah), dan (b) RTH privat atau non publik, yaitu RTH yang berlokasi pada lahan-lahan milik privat. ( )

27 Fungsi dan Manfaat Ruang Terbuka Hijau (RTH) RTH baik publik maupun RTH privat, memiliki fungsi utama (intrinsik) yaitu fungsi ekologis, dan fungsi tambahan (ekstrinsik) yaitu fungsi arsitektur, sosial, dan fungsi ekonomi. Dalam suatu wilayah perkotaan empat fungsi utama ini dapat dikombinasikan sesuai dengan kebutuhan, kepentingan, dan keberlanjutan kota. RTH berfungsi ekologis yang menjamin keberlanjutan suatu wilayah kota secara fisik, harus merupakan suatu bentuk RTH yang berlokasi, berukuran, dan berbentuk pasti dalam suatu wilayah kota, seperti RTH untuk perlindungan sumberdaya penyangga kehidupan manusia dan untuk membangun jejaring habitat kehidupan liar. RTH untuk fungsi-fungsi lainnya (sosial, ekonomi, arsitektural) merupakan RTH pendukung dan penambah nilai kualitas lingkungan dan budaya kota tersebut, sehingga dapat berlokasi dan berbentuk sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya, seperti untuk keindahan, rekreasi, dan penduduk arsitektur kota. Manfaat RTH berdasarkan fungsinya dibagi atas manfaat langsung (dalam pengertian cepat dan bersifat tangible) seperti mendapatkan bahanbahan untuk dijual (kayu, daun, bunga), kenyamanan fisik (teduh, segar), keinginan dan manfaat tidak langsung (berjangka panjang dan bersifat intangible) seperti perlindungan tata air dan konservasi hayati atau keanekaragaman hayati.

28 Pola dan Struktur Fungsional Pola RTH kota merupakan struktur RTH yang ditentukan oleh hubungan fungsional (ekologis, sosial, ekonomi, arsitektural) antar komponen pembentuknya. Pola RTH terdiri dari : a. RTH Struktural RTH struktural merupakan pola RTH yang dibangun oleh hubungan fungsional antar komponen pembentuknya yang mempunyai pola hirearki perencanaan wilayah dan kota yang bersifat antroposentris (asas dan manfaat ). RTH tipe ini didominasi oleh fungsi-fungsi non ekologis dengan struktur RTH binaan yang berhierarki. Contohnya adalah struktur RTH berdasarkan fungsi sosial dalam melayani kebutuhan rekreasi luar ruang (outdoor recreation) penduduk perkotaan seperti yang diperlihatkan dalam urutan hierarkial sistem pertamanan kota (urban park sistem) yang dimulai dari taman perumahan, taman lingkungan, taman kecamatan, taman kota, taman regional, dst). b. RTH non structural. RTH non structural merupakan pola RTH yang dibangun oleh hubungan fungsional antar komponen pembentuknya yang umumnya tidak mengikuti pola hierarki planologis karena bersifat eksosentris. RTH tipe ini memiliki fungsi ekologis yang sangat dominan dengan struktur RTH alami yang tidak berhierarki. Contohnya adalah struktur RTH yang dibentuk konfigurasi ekologis bentang alam perkotaan

29 36 tersebut, seperti RTH kawasan lindung, RTH perbukitan yang terjal, RTH sempadan sungai, RTH sempadan danau, RTH pesisir. Untuk suatu wilayah perkotaan, maka pola RTH kota tersebut dapat dibangun dengan mengintegrasikan dua pola RTH ini berdasarkan bobot tertinggi pada kerawanan ekologis kota (tipologi alamiah kota : kota lembah, kota pegunungan, kota pantai, kota pulau, dll) sehingga dihasilkan suatu pola RTH structural Elemen Pengisi RTH RTH dibangun dari kumpulan tumbuhan dan tanaman atau vegetasi yang telah diseleksi dan disesuaikan dengan lokasi serta rencana dan rancangan peruntukannya. Lokasi yang berbeda akan memiliki permasalahan yang juga berbeda yang selanjutnya berkonsekuensi pada rencana dan rancangan RTH yang berbeda. Untuk keberhasilan rancangan, penanaman dan kelestarianya maka sifat dan ciri serta kriteria arsitektural dan horticultural tanaman dan vegetasi penyusun RTH harus menjadi bahan pertimbangan dalam seleksi jenis-jenis yang akan ditanam. Persyaratan umum tanaman untuk ditanam di wilayah perkotaan : a. Disenangi dan tidak berbahaya bagi warga kota b. Mampu tumbuh pada lingkungan yang marjinal (tanah tidak subur, udara dan air yang tercemar) c. Tahan terhadap gangguan fisik (vandalisme) d. Perakaran dalam sehingga tidak mudah tumbang

30 37 e. Tidak gugur daun, cepat tumbuh, bernilai hias dan arsitektural. f. Dapat menghasilkan O 2 dan meningkatkan kualitas lingkungan kota. g. Bibit/benih mudah didapatkan dengan harga yang murah / terjangkau oleh masyarakat. h. Prioritas menggunakan vegetasi endemik/local i. Keanekaragaman hayati Teori Gerakis Luasan kebutuhan Ruang Terbuka Hijau berdasarkan kebutuhan Oksigen, dapat dilakukan dengan metode Gerakis (1974), yang dimodifikasi dalam Wisesa (1988), dengan rumus : Dengan : 54 0, Lt : Luas RTH kota pada tahun ke t (m 2 ) Pt Kt : Jumlah kebutuhan oksigen bagi penduduk pada tahun ke t : Jumlah kebutuhan oksigen bagi kendaraan bermotor pada tahun t Tt : Jumlah kebutuhan oksigen bagi ternak pada tahun ke t 54 : Tetapan yang menunjukan bahwa 1 m 2 luas lahan menghasilkan 54 gram berat kering tanaman per hari 0,9375 : Tetapan yang menunjukkan bahwa 1 gram berat kering tanaman adalah setara dengan produksi oksigen 0,9375 gr 2 : Jumlah musim di Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. proses transformasi yang terorganisasi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. proses transformasi yang terorganisasi. 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Menurut O

Lebih terperinci

RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) WILAYAH PERKOTAAN

RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) WILAYAH PERKOTAAN Makalah Lokakarya PENGEMBANGAN SISTEM RTH DI PERKOTAAN Dalam rangkaian acara Hari Bakti Pekerjaan Umum ke 60 Direktorat Jenderal Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) WILAYAH

Lebih terperinci

Pengertian Sistem Informasi Geografis

Pengertian Sistem Informasi Geografis Pengertian Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk

Lebih terperinci

Karena tidak pernah ada proyek yang dimulai tanpa terlebih dahulu menanyakan: DIMANA?

Karena tidak pernah ada proyek yang dimulai tanpa terlebih dahulu menanyakan: DIMANA? PENGUKURAN KEKOTAAN Geographic Information System (1) Lecture Note: by Sri Rezki Artini, ST., M.Eng Geomatic Engineering Study Program Dept. Of Geodetic Engineering Permohonan GIS!!! Karena tidak pernah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi Dalam sub-bab ini akan dibahas mengenai beberapa pengertian yang berkaitan dengan sistem informasi geografi. 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Geografi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Sekolah

TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Sekolah TINJAUAN PUSTAKA 1. Lanskap Sekolah Menurut Eckbo (1964) lanskap adalah ruang di sekeliling manusia mencakup segala hal yang dapat dilihat dan dirasakan. Menurut Hubbard dan Kimball (1917) dalam Laurie

Lebih terperinci

PEMANFAATAN DATA SPACIAL UNTUK REFRENSI KERUANGAN

PEMANFAATAN DATA SPACIAL UNTUK REFRENSI KERUANGAN PEMANFAATAN DATA SPACIAL UNTUK REFRENSI KERUANGAN 1. Informasi Geografis Wayan Sedana Fenomena geografi merupakan identifikasi dari obyek studi bidang SIG, dan fenomena tersebut direpresentasikan secara

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI. Data spasial direpresentasikan di dalam basis data sebagai vektor atau raster.

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI. Data spasial direpresentasikan di dalam basis data sebagai vektor atau raster. GEOGRAFI KELAS XII IPS - KURIKULUM GABUNGAN 14 Sesi NGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI A. MODEL DATA SPASIAL Data spasial direpresentasikan di dalam basis data sebagai vektor atau raster. a. Model Data Vektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat di seluruh wilayah Indonesia. Pembangunan-pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat di seluruh wilayah Indonesia. Pembangunan-pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pembangunan yang terjadi di wilayah perkotaan sedang mengalami perkembangan pesat di seluruh wilayah Indonesia. Pembangunan-pembangunan yang terjadi lebih banyak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Informasi Dan Data Informasi di jaman modern seperti ini sangat dibutuhkan oleh setiap individu maupun suatu organisasi. Karena informasi dapat digunakan sebagai bahan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu pertama, pendekatan yang menekankan pada prosedur sistem dan yang kedua, pendekatan yang

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2013/2014

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2013/2014 UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2013/2014 Matakuliah Waktu : Sistem Informasi Geografis / 3 SKS : 100 menit 1. Jelaskan pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG). Jelaskan pula perbedaan antara SIG dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) Sistem Informasi Geografis atau disingkat SIG dalam bahasa Inggris Geographic Information System (disingkat GIS) merupakan sistem informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2010), jumlah penduduk DKI Jakarta adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2010), jumlah penduduk DKI Jakarta adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang DKI Jakarta merupakan kota dengan penduduk terpadat di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (2010), jumlah penduduk DKI Jakarta adalah 9.607.787 jiwa. Salah satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut: 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut: Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Surat Surat adalah alat komunikasi antara dua pihak yang berupa tulisan dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain adalah untuk mengkomunikasikan

Lebih terperinci

Sistem Infornasi Geografis, atau dalam bahasa Inggeris lebih dikenal dengan Geographic Information System, adalah suatu sistem berbasis komputer yang

Sistem Infornasi Geografis, atau dalam bahasa Inggeris lebih dikenal dengan Geographic Information System, adalah suatu sistem berbasis komputer yang Sistem Infornasi Geografis, atau dalam bahasa Inggeris lebih dikenal dengan Geographic Information System, adalah suatu sistem berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian (yang disebut

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian (yang disebut BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian (yang disebut subsistem) yang saling berkaitan dan berinteraksi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. ini, adapun teori-teori yang digunakan adalah sebagai berikut :

BAB III LANDASAN TEORI. ini, adapun teori-teori yang digunakan adalah sebagai berikut : BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teoriteori tersebut digunakan sebagai landasan pemikiran

Lebih terperinci

RINGKASAN SKRIPSI. Telkom Flexi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi

RINGKASAN SKRIPSI. Telkom Flexi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi RINGKASAN SKRIPSI Telkom Flexi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi Informatika dengan produk yang bernama Flexi. Telkom Flexi tersebut merupakan suatu operator yang menggunakan

Lebih terperinci

Apa itu DATA? Apa bedanya DATA & INFORMASI?

Apa itu DATA? Apa bedanya DATA & INFORMASI? Apa itu DATA? Apa bedanya DATA & INFORMASI? Informasi data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 8. SUPLEMEN PENGINDRAAN JAUH, PEMETAAN, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)LATIHAN SOAL 8.3.

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 8. SUPLEMEN PENGINDRAAN JAUH, PEMETAAN, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)LATIHAN SOAL 8.3. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 8. SUPLEMEN PENGINDRAAN JAUH, PEMETAAN, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)LATIHAN SOAL 8.3 1. Data spasial merupakan data grafis yang mengidentifikasi kenampakan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta A. Peta Dalam kehidupan sehari-hari kamu tentu membutuhkan peta, misalnya saja mencari daerah yang terkena bencana alam setelah kamu mendengar beritanya di televisi, sewaktu mudik untuk memudahkan rute

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek data penulis adalah Sistem Informasi Penjualan Produk untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek data penulis adalah Sistem Informasi Penjualan Produk untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek data penulis adalah Sistem Informasi Penjualan Produk untuk Wanita Berbasis Web pada Butik Rumah Azka Cimahi yang berlokasi di Jalan Terusan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini BAB III LANDASAN TEORI Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Informasi Geografis O L E H : N UNUNG P U J I N U G R O HO

Pengantar Sistem Informasi Geografis O L E H : N UNUNG P U J I N U G R O HO Pengantar Sistem Informasi Geografis O L E H : N UNUNG P U J I N U G R O HO Outline presentasi Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG) Komponen SIG Pengertian data spasial Format data spasial Sumber

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berelasi dan bekerjasama untuk mencapai tujuan dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan unsur atau komponen yang saling berinteraksi, terkait serta saling bergantung satu dengan yang lain. Kumpulan unsur tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara Kepulauan dengan ribuan pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, baik pulau-pulau kecil maupun pulau-pulau besar. Indonesia adalah

Lebih terperinci

SISTEM IFORMASI GEOGRAFI

SISTEM IFORMASI GEOGRAFI SISTEM IFORMASI GEOGRAFI A. DEFINISI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) Informasi permukaan bumi telah berabad-abad disajikan dalam bentuk peta. Peta yang mulai dibuat dari kulit hewan, sampai peta yang dibuat

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.2 Sistem Suku Bunga Secara umum terdapat dua metode dalam perhitungan bunga, yaitu metode Flat dan Efektif.

BAB II DASAR TEORI. 2.2 Sistem Suku Bunga Secara umum terdapat dua metode dalam perhitungan bunga, yaitu metode Flat dan Efektif. BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Kredit Pengertian kredit mempunyai dimensi yang beraneka ragam, dimulai kata kredit yang berasal dari bahasa Yunani credere yang berarti kepercayaan. Maksudnya pemberi

Lebih terperinci

Tujuan. Model Data pada SIG. Arna fariza. Mengerti sumber data dan model data spasial Mengerti perbedaan data Raster dan Vektor 4/7/2016

Tujuan. Model Data pada SIG. Arna fariza. Mengerti sumber data dan model data spasial Mengerti perbedaan data Raster dan Vektor 4/7/2016 Model Data pada SIG Arna fariza Politeknik elektronika negeri surabaya Tujuan Mengerti sumber data dan model data spasial Mengerti perbedaan data Raster dan Vektor 1 Materi Sumber data spasial Klasifikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O Brien (2005, p29) sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pemasaran 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berhubungan dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Defenisi lahan kritis atau tanah kritis, adalah : fungsi hidrologis, sosial ekonomi, produksi pertanian ataupun bagi

TINJAUAN PUSTAKA. Defenisi lahan kritis atau tanah kritis, adalah : fungsi hidrologis, sosial ekonomi, produksi pertanian ataupun bagi TINJAUAN PUSTAKA Defenisi Lahan Kritis Defenisi lahan kritis atau tanah kritis, adalah : a. Lahan yang tidak mampu secara efektif sebagai unsur produksi pertanian, sebagai media pengatur tata air, maupun

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA Agus Rudiyanto 1 1 Alumni Jurusan Teknik Informatika Univ. Islam Indonesia, Yogyakarta Email: a_rudiyanto@yahoo.com (korespondensi)

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjadwalan Pengertian jadwal menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan atau rencana

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBAGAI PENDUKUNG PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU KAWASAN PERKOTAAN (RTHKP) KOTA BANJARMASIN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBAGAI PENDUKUNG PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU KAWASAN PERKOTAAN (RTHKP) KOTA BANJARMASIN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBAGAI PENDUKUNG PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU KAWASAN PERKOTAAN (RTHKP) KOTA BANJARMASIN Subandi 1 1 Teknik Informatika, Politeknik Negeri Banjarmasin Email : subandi@poliban.ac.id

Lebih terperinci

3/17/2011. Sistem Informasi Geografis

3/17/2011. Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis Pendahuluan Data yang mengendalikan SIG adalah data spasial. Setiap fungsionalitasyang g membuat SIG dibedakan dari lingkungan analisis lainnya adalah karena berakar pada keaslian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi sebagai dasar untuk memberi jawaban

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB III 3. LANDASAN TEORI BAB III 3. LANDASAN TEORI Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi landasan teori mengenai hal hal dari permasalahan

Lebih terperinci

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

2.1 Sistem Pendukung Keputusan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Merupakan sistem pengolahan data dengan komputer yang menghasilkan suatu Informasi yang dapat digunakan oleh manusia dalam mendukung keputusan mereka.

Lebih terperinci

L-1 PO CUST 1 SJ 1 INVOICE 1

L-1 PO CUST 1 SJ 1 INVOICE 1 L-1 Dokumen. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen, yang merupakan Formulir yang digunakan untuk merekam data terjadinya suatu transaksi. Nama dokumen dicantumkan di tengah simbol.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. bertahan dalam jangka waktu tertentu. Menurut (Kristanto, 2008:1) sistem

BAB III LANDASAN TEORI. bertahan dalam jangka waktu tertentu. Menurut (Kristanto, 2008:1) sistem BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Sistem adalah suatu unit kesatuan yang saling berinteraksi dan bergantung satu dengan lainnya yang diarahkan pada suatu tujuan dan dapat bertahan dalam jangka waktu tertentu.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang disebut

Lebih terperinci

INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN

INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN Informasi geografis merupakan informasi kenampakan permukaan bumi. Sehingga informasi tersebut mengandung unsur posisi geografis, hubungan keruangan, atribut

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 MANAJEMEN DESAIN DATABASE

PERTEMUAN 6 MANAJEMEN DESAIN DATABASE PERTEMUAN 6 MANAJEMEN DESAIN DATABASE A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengembangan database managemen system. mahasiswa harus mampu: 1. Menggunakan REA sebagai alat design

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini pemakaian komputer sebagai alat bantu khususnya yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini pemakaian komputer sebagai alat bantu khususnya yang berkaitan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pemakaian komputer sebagai alat bantu khususnya yang berkaitan dengan penyusunan data pencarian data update data, pengarsipan telah menjadi kebutuhan bagi

Lebih terperinci

KONSEP MANAJEMEN BASIS DATA Sistem Informasi Geografis

KONSEP MANAJEMEN BASIS DATA Sistem Informasi Geografis KONSEP MANAJEMEN BASIS DATA Sistem Informasi Geografis Company LOGO Sistem Informasi Geografis ibi Basis data spasial yaitu: sekumpulan entity baik yang memiliki lokasi atau posisi tetap maupun tidak tetap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) diambil dari

BAB 2 LANDASAN TEORI. luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) diambil dari BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Teknologi komputer sesungguhnya telah banyak merubah sistem tata kerja sebagian manusia yang bergerak di bidang informasi. Istilah komputer mempunyai arti yang

Lebih terperinci

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA NAMA : ENDRO HASSRIE NIM : 41813120047 MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA Pemodelan data (ER Diagram) adalah proses yang digunakan untuk mendefinisikan dan menganalisis kebutuhan data yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki.

BAB III LANDASAN TEORI. berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Gondodiyoto (2007) menyatakan sistem adalah merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Analisis Sistem Terminologi sistem digunakan dalam berbagai cara yang luas sekali, sehingga sulit untuk mendefinisikannya dalam suatu pertanyaan yang merangkum semua penggunaannya

Lebih terperinci

1. Konsep dan Prinsip Analisa

1. Konsep dan Prinsip Analisa 1. Konsep dan Prinsip Analisa Pendataan industri dan perdagangan merupakan salah satu bagian dari ketersediaan data statistik industri dan perdagangan. Data yang mencakup di dalamnya yaitu : data kecamatan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. masukan-masukan (input) dan menghasilkan output dalam proses transformasi yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. masukan-masukan (input) dan menghasilkan output dalam proses transformasi yang 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Administrasi 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sebuah kumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem informasi adalah suatu sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan. Tujuan dari sistem

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Herlambang (2005:116), terdapat dua pendekatan untuk mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan secara prosedur dan komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Wilkinson, 2007:3-4) Sistem informasi berasal dari dua kata yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi Dalam sub-bab ini akan dibahas mengenai beberapa pengertian yang berkaitan dengan sistem informasi geografi. 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut McLeod

Lebih terperinci

Bab III. Landasan Teori

Bab III. Landasan Teori Bab III Landasan Teori Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DAS (Daerah Aliran Sungai) Daerah aliran sungai adalah merupakan sebuah kawasan yang dibatasi oleh pemisah topografis, yang menampung, menyimpan dan mengalirkan curah hujan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP Nomor 10 Tahun 2000 (dalam Indarto,2010 : 177) Secara umum peta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP Nomor 10 Tahun 2000 (dalam Indarto,2010 : 177) Secara umum peta BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peta 2.1.1 Pengertian Peta Menurut PP Nomor 10 Tahun 2000 (dalam Indarto,2010 : 177) Secara umum peta didefinisikan sebagai gambaran dari unsur unsure alam maupun buatan manusia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek, ide, berikut saling keterkaitannya (inter-relasi) di dalam (usaha) mencapai suatu tujuan (atau sasaran bersama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi,semua sistem pada bidangbidang tersebut

Lebih terperinci

[Type the document title]

[Type the document title] SEJARAH ESRI Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisa, dan menghasilkan data yang mempunyai referensi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek. 13 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Manajemen Proyek Menurut PMBOK (Project Management Body of Knowledge) dalam buku Budi Santoso (2009:3) manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan (knowledges), keterampilan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ruang Terbuka Hijau Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban space) dengan unsur vegetasi yang dominan. Perancangan ruang hijau kota harus memperhatikan

Lebih terperinci

MODEL DATA SPASIAL DALAM SIG

MODEL DATA SPASIAL DALAM SIG BAB VII MODEL DATA SPASIAL DALAM SIG 7.1 PENDAHULUAN Model dunia nyata dapat memudahkan manusia dalam studi area aplikasi yang dipilih dengan cara mereduksi sejumlah kompleksitas yang ada. Jika model dunia

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis.

BAB II DASAR TEORI. terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis. BAB II DASAR TEORI 2.1. Konsep dan Definisi Konsep 2.1.1.Konsep Dasar Perancangan Perancangan basis data merupakan langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili kebutuhan pengguna.

Lebih terperinci

MODEL ANALISA. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak. Dosen Pembimbing : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM.

MODEL ANALISA. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak. Dosen Pembimbing : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM. MODEL ANALISA Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak Dosen Pembimbing : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM Disusun Oleh : Fadhilla Eka Hentino / 41813120051 UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Data dan Informasi Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN JALUR JALAN OPTIMUM KODYA YOGYAKARTA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN JALUR JALAN OPTIMUM KODYA YOGYAKARTA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN JALUR JALAN OPTIMUM KODYA YOGYAKARTA Taufiq Hidayat, Agus Qomaruddin Munir Laboratorium Pemrograman dan Informatika Teori, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memahami SIG. Dengan melihat unsur-unsur pokoknya, maka jelas SIG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memahami SIG. Dengan melihat unsur-unsur pokoknya, maka jelas SIG BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi Geografis 2.1.1. Pengertian SIG Pada dasarnya, istilah sistem informasi geografi merupakan gabungan dari tiga unsur pokok: sistem, informasi, dan geografi.

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi.

II. LANDASAN TEORI. spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Menurut Whitten Perancangan Sistem adalah Proses dimana keperluan pengguna dirubah ke dalam bentuk paket perangkat lunak dan atau kedalam spesifikasi pada komputer

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kota Kota adalah suatu wilayah yang akan terus tumbuh seiring dengan waktu baik dari segi pembangunan fisik maupun non fisik. Menurut Simond (1983), kota merupakan lanskap buatan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS - PENGENALAN AWAL MENGENAI SIG & KONSEP DASAR SIG OUTLINE

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS - PENGENALAN AWAL MENGENAI SIG & KONSEP DASAR SIG OUTLINE SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS - PENGENALAN AWAL MENGENAI SIG & KONSEP DASAR SIG MINGGU KE 2 Materi 1 OUTLINE 2 1. SEKILAS TENTANG PETA Komponen Peta 2. SUMBER INFORMASI GEOGRAFIS 3. DEFINISI SIG 4. SEJARAH

Lebih terperinci

MATA KULIAH PRASARANA WILAYAH DAN KOTA I (PW ) Jur. Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

MATA KULIAH PRASARANA WILAYAH DAN KOTA I (PW ) Jur. Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA MATA KULIAH PRASARANA WILAYAH DAN KOTA I (PW 09-1303) RUANG TERBUKA HIJAU 7 Oleh Dr.Ir.Rimadewi S,MIP J P Wil h d K t Jur. Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rancang Bangun 3.1.1 Pengertian Rancang Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Terdapat beberapa definisi tentang sistem yaitu: melalui proses transformasi. (O Brien, 2008).

BAB 2 LANDASAN TEORI. Terdapat beberapa definisi tentang sistem yaitu: melalui proses transformasi. (O Brien, 2008). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Terdapat beberapa definisi tentang sistem yaitu: 1. Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berelasi dan bekerja sama untuk mencapai

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA POSO (STUDI KASUS : KECAMATAN POSO KOTA)

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA POSO (STUDI KASUS : KECAMATAN POSO KOTA) ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA POSO (STUDI KASUS : KECAMATAN POSO KOTA) Juliana Maria Tontou 1, Ingerid L. Moniaga ST. M.Si 2, Michael M.Rengkung, ST. MT 3 1 Mahasiswa S1 Program Studi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Suatu sistem harus mempunyai sasaran, tujuan dan komponen-komponen yang saling berinteraksi atau berhubungan satu dengan yang lainnya dalam mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil 11 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Menurut (Ladjamudin, 2005), Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. direkam ke dalam berbagai bentuk media. (Gultom et al, 2005).

BAB III LANDASAN TEORI. direkam ke dalam berbagai bentuk media. (Gultom et al, 2005). BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Data Data sering disebut sebagai bahan mentah informasi. Tapi menurut Murdick, dkk (1984) merumuskan bahwa data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan Teori merupakan dasar tentang pendapat dalam melakukan penelitian atau penemuan yang didukung oleh data data dan argumentasi penulis. Fungsi dari landasan teori adalah untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Antrian (Queue) Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam sistem pembelian karcis kereta api atau bioskop, dimana orang yang datang pertama akan diberi

Lebih terperinci

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA )

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA ) MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA ) Disusun Oleh : MUKHAMAT JAFAR 41813120014 MATA KULIAH : REKAYASA PERANGKAT LUNAK DOSEN : WACHYU HARI HAJI, S.KOM, MM UNIVERSITAS MERCUBUANA 2015 Mukhamat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem Prahasta (2005) mendefinisikan sistem sebagai suatu sekumpulan obyek, ide, berikut saling keterhubungannya (inter-relasi) dalam mencapai

Lebih terperinci

Geographic Information and Spatial Information

Geographic Information and Spatial Information Geographic Information and Spatial Information Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Dr. Aniati Murni 1 Pengertian Informasi Geografis dan Informasi Keruangan (1) Informasi Geografis merupakan informasi

Lebih terperinci

Dasar-dasar Pemetaan Pemahaman Peta

Dasar-dasar Pemetaan Pemahaman Peta SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN Kuliah Minggu ke 2 Dasar-dasar Pemetaan Pemahaman Peta Sudarto Lab Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan OUTLINE 1 Pengertian Peta 2 Pemahaman dan Fungsi Peta

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal BAB III 3. LANDASAN TEORI 3.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat dikatakan seperti suatu sistem yang terdapat pada suatu organisasi yang merupakan kumpulan dari individu, teknologi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1343, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Daerah. Aliran Sungai. Penetapan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.59/MENHUT-II/2013 TENTANG TATA CARA PENETAPAN

Lebih terperinci