PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 0041/P/BSNP/VIII/2016 TENTANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 0041/P/BSNP/VIII/2016 TENTANG"

Transkripsi

1 PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 0041/P/BSNP/VIII/2016 TENTANG PROSEDUR OPERASI STANDAR PENYELENGGARAAN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN DAN BUKU PANDUAN GURU POLA INISIATIF MASYARAKAT BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin kualitas Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru dari aspek isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan maka buku teks pelajaran perlu ditelaah dan/atau dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan hasil penilaiannya ditetapkan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan; b. bahwa untuk melakukan kegiatan penilaian buku teks pelajaran tersebut perlu disusun Prosedur Operasi Standar (POS) Penyelenggaraan Penilaian Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru. Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 1

2 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2008 tentang Buku. 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 8 Tahun 2016 tentang Buku yang Digunakan oleh Satuan Pendidikan. 8. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 220/P/2014 tentang Pengangkatan Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan Periode Tahun MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TENTANG PROSEDUR OPERASI STANDAR PENYELENGGARAAN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN DAN BUKU PANDUAN GURU. Pasal 1 Pengertian Umum (1) Buku Teks Pelajaran (BTP) adalah sumber pembelajaran utama untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD) dan Kompetensi Inti (KI). (2) Buku Panduan Guru (BPG) adalah pedoman yang memuat strategi pembelajaran, metode pembelajaran, teknik pembelajaran, dan penilaian untuk setiap mata pelajaran dan/atau tema pembelajaran. (3) Tim perumus (pengembang) adalah tim yang ditunjuk BSNP guna mengkoordinasikan proses penilaian buku untuk masing-masing bidang ilmu dan jenjang pendidikan. (4) Penilai buku adalah ahli yang ditunjuk BSNP untuk mengevaluasi buku teks pelajaran dan buku guru dalam aspek-aspek tertentu yang telah ditentukan. (5) Instrumen penilaian adalah perangkat yang dibuat BSNP untuk mengarahkan penilai buku dalam proses evaluasi buku. (6) Penulis adalah orang atau tim yang menulis buku teks pelajaran dan buku guru yang diusulkan untuk dinilai oleh BSNP. 2

3 (7) Editor adalah orang atau tim yang mengedit/memperbaiki buku teks pelajaran dan buku guru yang diusulkan untuk dinilai oleh BSNP. (8) Penerbit adalah pihak yang menerbitkan buku teks pelajaran dan buku guru yang diusulkan untuk dinilai oleh BSNP. (9) Prapenilaian adalah tahap penilaian yang bertujuan untuk menyaring secara cepat buku-buku yang tidak memenuhi persyaratan pokok seperti kelengkapan KD, persyaratan administrasi pokok, dsb. (10) Penilaian Tahap Pertama adalah penilaian secara rinci terhadap buku teks pelajaran dan buku guru dengan fokus pada pemeriksaan kualitas isi/materi dan penyajian. (11) Penilaian Tahap Kedua adalah penilaian secara rinci terhadap buku teks pelajaran dan buku guru dengan fokus pada pemeriksaan kualitas aspek bahasa dan penyajian terutama ditinjau kesesuaiannya dengan karakteristik siswa yang akan menggunakannya. (12) Tahap Reviu adalah tahapan penilaian saat tim perumus menjelaskan kepada penulis dan editor buku tentang hal-hal yang harus diperbaiki dari hasil penilaian tahap I dan tahap II, proses perbaikan oleh penulis dan penerbit, dan proses verifikasi akhir oleh tim perumus. Pasal 2 Tahap Penilaian (1) Penilaian buku teks pelajaran dan buku panduan guru melalui skema inisiatif masyarakat meliputi tahapan kegiatan berikut. a. Prapenilaian. b. Penilaian Buku. c. Penyusunan laporan hasil penilaian BTP dan BPG yang memenuhi kelayakan. (2) Prapenilaian BTP dan BPG pada skema inisiatif masyarakat adalah proses pemeriksaan kelengkapan administrasi buku, penulis dan/atau penerbit, kelengkapan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran dari buku yang dinilai, serta asesmen oleh tim pengembang tentang tingkat penilaian yang perlu dilakukan untuk dikategorikan dalam salah satu alternatif berikut. - Perubahan minor dari buku yang sebelumnya telah dinyatakan lulus penilaian buku oleh BSNP. - Perubahan sedang dari buku yang sebelumnya telah dinyatakan lulus penilaian buku oleh BSNP. - Perubahan besar dari buku yang sebelumnya telah dinyatakan lulus penilaian buku oleh BSNP. 3

4 (3) BTP dan BPG yang memenuhi kedua persyaratan pada ayat (2) dilanjutkan ke Tahap Penilaian. (4) Untuk buku yang mengalami perubahan minor maka penilaiannya cukup dilakukan oleh 2 orang tim ahli dengan bidang pendidikan dan bidang keilmuan murni. Langkah yang dilakukan sama dengan yang dilakukan pada tahap reviu untuk sistem penilaian skala penuh. (5) Untuk buku yang mengalami perubahan sedang maka penilaiannya dilakukan oleh oleh dua penilai (satu dari pakar dan satu dari guru) serta dibantu oleh tim pengembang. Langkah penilaiannya seperti tahap gabungan 1 dan 2 kemudian buku yang lolos seleksi diteruskan ke tahap reviu. (6) Untuk buku yang mengalami perubahan besar maka maka penilaiannya sama dengan penilaian buku yang baru dinilai (dimulai dari awal) yaitu melibatkan 2 pakar bidang dengan latar belakang ilmu murni dan ilmu kependidikan terkait, serta dua guru terkait dengan kualifikasi tinggi. Langkah penilaiannya meliputi penilaian tahap I, penilaian tahap II, dan tahap reviu seperti halnya dalam penilaian buku skala penuh dari awal. (7) Penilaian Tahap Pertama untuk BTP menggunakan Instrumen Penilaian oleh Pakar dan khusus untuk BTP Bahasa Asing ditambahkan Instrumen Penilaian Audio sebagaimana terlampir dalam peraturan ini. (8) Penilaian Tahap Pertama untuk BPG menggunakan Instrumen Penilaian BPG Tahap Pertama sebagaimana terlampir dalam lampiran peraturan ini. (9) Penilaian Tahap Pertama untuk BTP dan BPG dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. menilai secara kualitatif serta memberikan skor untuk komponen isi dan penyajian BTP dan BPG, khusus untuk BTP dan BPG Bahasa Asing menelaah dan memberikan penilaian kualitatif serta skor untuk komponen audio; b. merekam data hasil penilaian BTP dan BPG; c. memverifikasi data hasil penilaian BTP dan BPG; d. menganalisis data hasil penilaian BTP dan BPG; e. menetapkan kelayakan dengan kategori layak (L) atau tidak layak (TL) melalui rapat pleno BSNP untuk dilanjutkan pada penilaian tahap kedua. (10) Penilaian Tahap Kedua dilakukan jika BTP dan BPG memenuhi kelayakan dengan kategori layak (L). (11) Penilaian Tahap Kedua untuk menilai BTP menggunakan Instrumen Penilaian oleh Guru dan Instrumen Penilaian Kegrafikaan sebagaimana terlampir dalam lampiran peraturan ini. 4

5 (12) Penilaian Tahap Kedua untuk menilai BPG menggunakan instrumen Penilaian BPG tahap kedua sebagaimana terlampir dalam lampiran peraturan ini. (13) Penilaian Tahap Kedua untuk BTP dan BPG dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. menilai secara kualitatif serta memberikan skor untuk komponen penyajian, bahasa, dan kegrafikaan BTP dan BPG, khusus untuk BTP dan BPG Bahasa Asing menelaah dan memberikan penilaian kualitatif serta skor untuk komponen audio; b. merekam data hasil penilaian BTP dan BPG; c. memverifikasi data hasil penilaian BTP dan BPG; d. menganalisis data hasil penilaian BTP dan BPG; e. mencetak profil dan interpretasi hasil penilaian BTP dan BPG; f. menetapkan kelayakan dengan kategori layak (L) atau tidak layak (TL) melalui rapat pleno BSNP untuk dilanjutkan pada Tahap Reviu. (14) Tahap Reviu dilakukan jika pada penilaian Tahap Kedua BTP dan BPG keduanya dinyatakan layak (L) atau layak dengan perbaikan. (15) Tahap Reviu dilakukan mengacu pada rekomendasi perbaikan hasil Penilaian Tahap Kedua dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. penjelasan kepada masing-masing penulis/editor/penerbit tentang hal-hal yang harus diperbaiki berdasarkan hasil penilaian Tahap Kedua; b. proses perbaikan oleh penulis/editor/penerbit; c. penyerahan buku hasil perbaikan penulis/penerbit kepada panitia; d. proses validasi dilakukan oleh tim perumus terhadap hasil perbaikan yang dilakukan penulis/editor/penerbit; e. menetapkan kelayakan BTP dan BPG dengan kategori lulus (L) dan tidak lulus (TL) melalui rapat pleno BSNP. (16) BTP dan BPG yang dinyatakan memenuhi kelayakan pada Tahap Reviu dilaporkan kepada Menteri. Pasal 3 Prosedur Operasi Standar ini menjadi acuan dalam penyelenggaraan penilaian BTP dan BPG sebagaimana tertuang dalam lampiran Peraturan ini. 5

6 Pasal 4 Biaya penyelenggaraan penilaian BTP dan BPG dibebankan pada Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang relevan. Pasal 5 (1) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri. (2) Jika di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam Peraturan ini, akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Pasal 6 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan : di Jakarta Pada tanggal : 23 Agustus 2016 Ketua Prof. Dr. Ir. Erika Budiarti Laconi, MS 6

7 LAMPIRAN 1: PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR : 0041/P/BSNP/VIII/2016 Tanggal 23 Agustus 2016 PROSEDUR OPERASI STANDAR PENYELENGGARAAN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN DAN BUKU PANDUAN GURU SKEMA INISIATIF MASYARAKAT I. PENDAHULUAN A. Landasan Penilaian Buku Teks Pelajaran (BTP) dan Buku Panduan Guru (BPG) dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 43 Ayat (5) yang menyatakan bahwa isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan buku teks pelajaran ditelaah dan/atau dinilai oleh BSNP atau Tim yang dibentuk oleh Menteri dan selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Menteri. B. Tujuan Tujuan Penilaian BTP dan BPG adalah. 1. Untuk memperoleh BTP yang memiliki isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK dalam rangka mendukung pembelajaran yang isinya dapat membantu berkembangnya potensi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan secara lebih mendalam tentang masing-masing bidang ilmu demi meningkatkan kompetensinya sehingga dapat berperan aktif dalam percaturan global. 2. Untuk memperoleh BPG yang memiliki isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK sebagai panduan guru dalam menyelenggarakan pendidikan berkualitas dengan mempertimbangkan kondisi spesifik tempat dan waktu pembelajaran. C. Ruang Lingkup 1. Penilaian buku mencakup BTP dan BPG. 2. Penilaian buku mempertimbangkan juga kondisi spesifik bergantung masing-masing jenjang dan jenis mata pelajaran. 7

8 D. Penyelenggara Penilaian BTP dan BPG diselenggarakan oleh BSNP, yang dalam pelaksanaannya difasilitasi oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tugas BSNP serta Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemdikbud adalah sebagai berikut. 1. Tugas BSNP. a. Menetapkan instrumen penilaian buku teks pelajaran. b. Menetapkan prinsip penilaian buku teks pelajaran. c. Menetapkan kriteria penilai buku teks pelajaran. d. Merekrut, melatih, dan menetapkan penilai buku teks pelajaran. e. Memantau, mensupervisi, dan mengevaluasi pelaksanaan penilaian buku teks pelajaran. f. Menetapkan profil hasil penilaian buku teks pelajaran. g. Menetapkan pereviu untuk buku teks pelajaran yang layak dengan perbaikan (LP). h. Menetapkan hasil penilaian buku teks pelajaran. i. Menyusun rekomendasi hasil penilaian buku teks pelajaran untuk disampaikan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 2. Tugas Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. a. Menyampaikan pengumuman. b. Melaksanakan pendaftaran dan praseleksi administrasi. c. Melaksanakan pendataan dan penyimpanan. d. Melaksanakan pengkodean dan penghilangan identitas buku teks pelajaran. 3. Dalam rangka penilaian BTP dan BPG, Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang atas persetujuan BSNP membentuk panitia penyelenggara dengan tugas memfasilitasi penyelenggaraan penilaian sejak persiapan sampai dengan pelaporan hasil penilaian. E. Penilai 1. Penilai BTP dan BPG ditetapkan oleh BSNP. 2. Setiap BTP dan BPG dinilai oleh. a. ahli materi mata pelajaran sesuai buku yang dinilai dalam aspek isi dan penyajian BTP dan BPG; 8

9 b. ahli pembelajaran dalam mata pelajaran sesuai buku yang dinilai, dalam aspek isi dan penyajian terkait dengan BTP dan BPG; c. guru mata pelajaran sesuai buku yang dinilai, dalam aspek kelayakan bahasa dan penyajian BTP dan BPG; d. ahli grafika, dalam aspek kelayakan kegrafikaan BTP dan BPG. 3. Penilai BTP dan BPG harus memenuhi salah satu dari kriteria berikut ini. a. Ahli materi memahami kurikulum yang diacu. b. Ahli pembelajaran memahami kurikulum yang diacu dan diutamakan yang menjadi narasumber dan/atau instruktur nasional kurikulum tersebut. c. Guru mata pelajaran memahami kurikulum yang diacu, dan diutamakan yang pernah mengikuti pelatihan kurikulum tersebut. d. Ahli grafika yang mempunyai pengalaman dalam penilaian kegrafikaan buku teks pelajaran. F. Prinsip Penilaian Prinsip penilaian BTP dan BPG adalah. 1. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan diketahui oleh pihak yang berkepentingan. 2. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. 3. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai. 4. Profesional, berarti penilaian dilakukan oleh orang yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang keahliannya. 5. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan pihakpihak yang dinilai karena perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. 6. Responsibel (Penulis, pengembang dan penerbit bertanggung jawab penuh terhadap kualitas buku dan siap menerima masukan/kritik terkait buku yang dihasilkannya). 7. Gradasi (ada gradasi yang tepat dalam penyajian materi sesuai dengan kenaikan jenjang pendidikannya). 8. Diversity in unity (Mengeksplore realitas variasi/kemajemukan masyarakat Indonesia namun tetap bersatu sesuai Bhinneka Tunggal Ika). 9

10 9. Nondiscriminatory (Tak ada diskriminasi dalam aspek apapun yang tak dapat dibenarkan berdasarkan peraturan dan norma yang berlaku). 10. Nonpartisan (tak terindikasi keberpihakan kepada kepentingan politik/sosial tertentu). 11. Impersonal (Tak menyinggung personal/individu di masyarakat). 12. Zero Error, dipersiapkan secara profesional dan hati-hati sehingga kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dapat dihindari. II. KOMPONEN BUKU YANG DINILAI 1. Komponen BTP yang akan dinilai meliputi isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan. 2. Komponen BPG yang akan dinilai meliputi aspek-aspek pembelajaran, penilaian, pengayaan, remedial, dan komunikasi dengan orang tua. 3. Setiap komponen terdiri atas beberapa subkomponen. III. BAHAN PENILAIAN BTP DAN BPG Bahan penilaian BTP dan BPG meliputi Instrumen Penilaian dan Buku yang dinilai (BTP dan BPG). A. Instrumen Penilaian Instrumen penilaian BTP dan BPG terdiri dari. 1. Instrumen Prapenilaian Instrumen ini berisi syarat-syarat administratif yang harus dipenuhi sebagaimana tercantum dalam pengumuman pada setiap awal penilaian dan kelengkapan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran. 2. Instrumen Penilaian. Instrumen penilaian terdiri atas empat instrumen, yaitu. a. instrumen 1 berisi komponen isi dan penyajian; b. instrumen 2 berisi komponen kelayakan bahasa dan penyajian; c. instrumen 3 berisi komponen kelayakan kegrafikaan; 10

11 d. instrumen 4 adalah penilaian audio berisi komponen kelayakan audio Bahasa Asing; dan e. instrumen 5 adalah untuk penilaian BPG. 3. Masing-masing instrumen terdiri atas lembar penilaian dan deskripsi yang menjelaskan aspek yang dinilai pada setiap butir, dengan catatan. a. Instrumen 1, Sub-Komponen Kesesuaian Uraian Materi dengan KI dan KD, disertai lembar kerja yang merupakan alat bantu bagi penilai. Selain itu, untuk instrumen pada mata pelajaran Bahasa dilengkapi dengan instrumen 4 (penilaian audio) apabila diperlukan. b. Instrumen 2, Sub-Komponen Pendukung Penyajian dan Kebahasaan. c. Instrumen 5, adalah instrumen untuk penilaian BPG. 4. Instrumen penilaian terutama untuk penilaian tahap I dan II perlu dilengkapi dengan instrumen untuk memastikan para penilai telah membaca secara rinci sebagai bagian untuk menuju zero error. B. Persyaratan umum BTP dan BPG yang akan dinilai BTP dan BPG yang dinilai harus memenuhi syarat umum sbb. 1. merupakan karya asli yang dibuktikan dengan surat pernyataan dari penulis yang bersangkutan; 2. dilengkapi identitas penerbit secara akurat dan dilengkapi alamat komunikasi meliputi nomor telpon, alamat lengkap, alamat /surat elektronik; 3. dilengkapi identitas penulis sesuai dengan identitas yang tertera pada kartu tanda penduduk (KTP), pasport, atau surat izin mengemudi (SIM), serta dilengkapi dengan CV penulis (sekitar satu halaman) dan alamat komunikasi berupa alamat ; 4. dilengkapi identitas editor dan konsultan sesuai dengan identitas yang tertera pada KTP, paspor, atau SIM, serta dilengkapi dengan CV singkat (sekitar setengah halaman) dan alamat komunikasi berupa alamat ; 5. belum pernah dinilai oleh BSNP; 6. untuk buku Bahasa Asing (termasuk Bahasa Inggris) penulis atau penerbit wajib melengkapinya dengan audio pembelajaran. 11

12 IV. KRITERIA PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN A. Tahap Prapenilaian 1. Penilaian tahap ini meliputi penilaian administratif dan kelengkapan KI-KD dari buku yang dinilai. 2. Penilaian persyaratan administratif BTP dan BPG dilakukan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. a. Penerbit meliputi. 1) surat izin usaha bidang penerbitan buku yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang; 2) nomor pokok wajib pajak; 3) akta pendirian perusahaan. 4) alamat lengkap, nomor tilpun dan Fax, serta alamat /surat elektronik. b. Penulis meliputi data pribadi penulis, editor, serta konsultan serta alamat nya. c. Prapenilaian dilakukan terhadap buku jadi atau naskah siap cetak (dummy) yang terdiri atas BTP dan BPG. 3. Penilaian kelengkapan KI-KD dilakukan oleh tim penilai Buku dinyatakan lengkap apabila. a. jumlah KD kurang dari 10 tidak diperkenankan ada KD yang tidak dimuat; b. jumlah KD 10 sampai dengan 30, diperkenankan tidak memuat maksimal 1 KD; c. jumlah KD lebih dari 30, diperkenankan tidak memuat maksimal 2 KD. 4. Buku teks pelajaran yang memenuhi syarat pada tahap prapenilaian ditetapkan untuk dinilai pada penilaian tahap berikutnya. 5. Kriteria penilaian perubahan minor, perubahan sedang, dan perubahan mayor adalah sebagai berikut. A. Perubahan kecil Penulis/editor tak mengubah isi buku tetapi hanya sekedar perubahan redaksional, serta koreksi-koreksi yang sebelumnya telah direkomendasikan oleh tim penilai tetapi belum dapat diperbaiki sepenuhnya dalam tahap sebelumnya. Atau perubahan-perubahan kecil bersifat redaksional yang berasal dari masukan pengguna buku atau dari hasil penelaahan ulang tim penulis/editor dalam rangka memperbaiki kualitas buku. Perubahan yang terjadi di bawah 2% konten buku secara keseluruhan. 12

13 B. Perubahan sedang Penulis/editor mengubah sebagian isi dan redaksional buku namun perubahan ini ordenya dibawah 7.5% dari konten buku secara keseluruhan. Perubahan sedang juga termasuk perubahan yang melibatkan pengaturan ulang urutan isi buku misalnya karena perubahan kecil kurikulum, penambahan materi pengayaan, dll. C. Perubahan besar Penulis/editor mengubah isi buku secara signifikan dan ini ordenya diatas 7.5% dari konten buku secara keseluruhan. B. Penilaian Tahap Pertama 1. Penilaian tahap pertama dilakukan oleh ahli materi dan ahli pembelajaran bidang studi untuk menilai isi, kelayakan penyajian, dan kelayakan audio Bahasa Asing termasuk Bahasa Inggris baik untuk BTP dan BPG. 2. Penskoran butir kedalaman materi dan keluasan materi pada subkomponen kesesuaian uraian materi dengan KI dan KD menggunakan pedoman sebagai berikut : untuk buku yang mendapat skor mentah 85% 6-8 : untuk buku yang mendapat skor mentah dalam rentang 75% - 84% 2-4 : untuk buku yang mendapat skor mentah dalam rentang 60% - 74% 0-1 : untuk buku yang mendapat skor mentah 59% 3. Penskoran butir pada setiap subkomponen selain dari subkomponen kesesuaian uraian materi dengan KI dan KD dan kedalaman materi menggunakan pedoman sebagai berikut : untuk buku dengan sub komponen kesesuaian dan kedalaman materinya masuk kategori sangat baik/sangat cocok/sangat lengkap/sangat memadai/ : untuk buku dengan sub komponen kesesuaian dan kedalaman materinya masuk kategori baik/cocok/lengkap/ memadai/+ 2-4 : untuk buku dengan sub komponen kesesuaian dan kedalaman materinya masuk kategori kurang baik/kurang cocok/kurang lengkap/kurang memadai/- 0-1 : untuk buku dengan sub komponen kesesuaian dan kedalaman materinya masuk kategori sangat kurang baik/sangat kurang cocok/sangat kurang lengkap/sangat kurang memadai/ Pemberian komentar kualitatif dilakukan terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan pemberian skor yang disesuaikan dengan uraian kualitatif. 13

14 5. Penentuan nilai akhir hasil penilaian dapat menggunakan bobot untuk masing-masing kelompok penilaian : isi, penyajian, bahasa dan keterbacaan, serta kegrafikaan. 6. BTP dan BPG dapat dilanjutkan ke penilaian kedua jika: a. rerata skor semua subkomponen minimal 7,5; b. jumlah butir yang mendapat nilai rerata skor (dari dua penilai) 5 tidak lebih dari 30% jumlah seluruh butir dalam setiap komponen, kecuali pada butir-butir yang tidak esensial (diperinci di petunjuk teknis lebih lanjut); c. tidak ada butir yang mendapat nilai rerata skor (dari dua penilai) kurang dari 5; d. Komentar kualitatif dan pemberian skor konsisten. 7. Khusus buku teks pelajaran Bahasa yang dilengkapi dengan persyaratan audio, kriteria kelayakan penilaian audio harus memiliki skor dari dua penilai untuk butir 1, 4, dan 7 minimal 7,5; Selain itu ada konsistensi antara skor dengan komentar kualitatif. C. Penilaian Tahap Kedua 1. Penilaian tahap kedua dilakukan terhadap buku yang layak berdasarkan hasil penilaian tahap pertama. 2. Penilaian tahap kedua dilakukan terhadap kelayakan bahasa, penyajian, dan kegrafikaan. 3. Buku teks pelajaran dan buku guru dapat dilanjutkan ke proses reviu jika buku tersebut dinyatakan layak (L) dengan ketentuan. a. rerata skor subkomponen dalam kelayakan bahasa, penyajian, kegrafikaan, dan audio minimal 7,5; b. jumlah butir yang mendapat nilai rerata skor (dari dua penilai) 5 tidak lebih dari 30% jumlah seluruh butir dalam setiap komponen, kecuali pada butir-butir yang tidak esensial ( diperinci di petunjuk teknis lebih lanjut ); c. tidak ada butir yang mendapat nilai rerata skor (dari dua penilai) kurang dari 5; 4. Buku dinyatakan tidak layak (TL) jika tidak memenuhi salah satu kriteria pada nomor 3 tersebut di atas. 5. Setiap penilaian butir dan komponen harus disertai penjelasan naratif. Jika terjadi perbedaan skor antar penilai dan telah disepakati skor baru sebagai hasil moderasi maka catatan kualitatif menyesuaikan dengan skor baru. Buku teks pelajaran dan buku guru yang dinyatakan layak (L) dilanjutkan ke proses reviu. Reviu dilakukan terhadap buku yang dinyatakan layak namun masih perlu diperbaiki oleh penulis atau 14

15 penerbit sesuai dengan saran perbaikan sehingga tidak ada kesalahan di dalam buku. D. Reviu Buku Teks Pelajaran yang Layak 1. Reviu dilakukan terhadap buku yang dinyatakan layak namun masih perlu diperbaiki oleh penulis atau penerbit sesuai dengan saran perbaikan sehingga tidak ada kesalahan di dalam buku. 2. Reviu dilakukan terhadap butir-butir pada isi, kelayakan bahasa, penyajian, dan kegrafikaan yang memiliki catatan perbaikan. 3. Proses reviu dapat dilakukan dengan penjelasan kepada penulis, editor dan penerbit kemudian memberikan mereka waktu untuk memperbaiki selama 2 sampai 4 minggu baru kemudian menyerahkan kembali ke BSNP hasil perbaikannya untuk diverifikasi, namun dapat juga dilakukan dengan meminta penerbit menyediakan fasilitas perbaikan di tempat yang ditunjuk BSNP agar proses perbaikan dapat dikontrol lebih ketat oleh pihak BSNP dan Puskurbuk. 4. Buku teks pelajaran dan buku guru dinyatakan layak (L) jika. a. buku teks pelajaran dan buku guru telah diperbaiki sesuai dengan saran perbaikan; b. tidak ada kesalahan di dalam buku. 5. Buku dinyatakan tidak layak (TL) jika tidak memenuhi salah satu kriteria yang disebut pada angka 3 tersebut di atas. V. HASIL PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN 1. Pemberitahuan buku teks pelajaran yang layak dengan perbaikan (LP) disertai dengan buku teks pelajaran, profil, dan catatan hasil penilaian. 2. Buku teks pelajaran yang tidak layak tidak dikembalikan. 3. Hasil penilaian tidak dapat diganggu gugat. VI. MEKANISME PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN 1 Penilaian buku teks pelajaran dilakukan melalui tahapan sebagai berikut. A. Pengumuman 1 Alur mekanisme kegiatan penilaian buku teks pelajaran terlampir 15

16 BTP dan BPG yang akan dinilai diumumkan melalui media massa cetak dan elektronik. B. Sosialisasi Instrumen Penilaian Sosialisasi instrumen penilaian buku teks pelajaran kelompok peminatan kepada calon penulis dan/atau penerbit dilakukan secara langsung atau melalui situs internet C. Prapenilaian Prapenilaian buku teks pelajaran dilakukan pada saat pendaftaran untuk memeriksa kelengkapan administrasi penulis dan/atau penerbit oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta kelengkapan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar oleh tim penilai. D. Penilaian Tahap Pertama Penilaian tahap pertama dilakukan untuk menilai isi dan kelayakan penyajian dan menilai BPG yang dilakukan oleh ahli materi dan ahli pembelajaran bidang studi. Langkah penilaian tahap pertama meliputi. 1. Persiapan a. Penyerahan berita acara hasil prapenilaian dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kepada BSNP. b. Pengkodean buku teks pelajaran dan buku guru yang telah layak prapenilaian oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. c. Penyimpanan buku teks pelajaran dan buku guru yang telah diberi kode oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. d. Pengaturan tempat untuk pelaksanaan penilaian buku teks pelajaran dan buku guru menurut kelompok peminatan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. e. Distribusi buku teks pelajaran dan buku guru beserta perangkat penilaiannya kepada penilai dilakukan oleh panitia. f. Penandatanganan kontrak kerja penilaian. 2. Pelaksanaan a. Panitia menyerahkan buku teks pelajaran dan buku guru tanpa identitas penulis dan penerbit, serta lembar kerja penilaian kepada penilai. 16

17 b. Penilai membaca buku teks pelajaran, mengisi lembar kerja, dan membuat catatan yang diperlukan. c. Panitia menyerahkan Instrumen 1 untuk setiap buku teks pelajaran setelah selesai dibaca oleh penilai. Selain itu, panitia menyerahkan Instrumen Penilaian Audio Bahasa Asing kepada penilai. d. Penilai melaksanakan penilaian dengan menggunakan Instrumen 1 dan Instrumen Penilaian Audio Bahasa, bagi yang dianggap perlu. e. Penilai menyerahkan hasil penilaian ke supervisor. f. Penilai membaca buku teks pelajaran dan buku guru, membuat catatan yang diperlukan, memberikan deskripsi kualitatif dan skor pada setiap aspek, membuat rangkuman kualitatif minimal 7 jam 30 menit dan maksimal 12 jam. g. Panitia menyerahkan instrumen 5 untuk setiap buku guru setelah selesai dibaca oleh penilai. h. Penilai melaksanakan penilaian dengan menggunakan instrumen 5. i. Penilai menyerahkan hasil penilaian BTP dan BPG ke supervisor. j. Supervisor memeriksa hasil penilaian dan melaksanakan moderasi apabila terjadi perbedaan skor antara dua penilai berbeda pada skala utama penilaian. Misal, dua skor masingmasing termasuk di dalam kategori kurang dan baik. k. Supervisor menyerahkan hasil penilaian kepada panitia. l. Panitia meneruskan hasil penilaian kepada tim analisis untuk entry data. m. Tim analisis memasukkan data hasil penilaian. n. Tim analisis data menyerahkan hasil data entry kepada supervisor untuk diverifikasi. o. Supervisor melakukan verifikasi dan menyerahkan kembali hasilnya kepada tim analisis data untuk dibuatkan profil hasil penilaian. p. Supervisor memeriksa profil hasil penilaian. q. Supervisor menyerahkan profil hasil penilaian dan rekomendasi kelayakan kepada BSNP. r. Anggota BSNP sebagai supervisor utama memantau proses pelaksanaan penilaian buku teks pelajaran secara keseluruhan. s. Sidang pleno BSNP menetapkan buku teks pelajaran dan buku guru dapat dilanjutkan pada penilaian tahap kedua jika pada penilaian tahap pertama buku tersebut memperoleh kategori layak (L). 17

18 E. Penilaian Tahap Kedua Penilaian tahap kedua dilakukan oleh: (1) 2 (dua) orang guru mata pelajaran/bidang studi untuk setiap buku untuk menilai kelayakan bahasa dan penyajian pada buku teks pelajaran dan menilai buku guru; (2) 1 (satu) orang ahli grafika untuk setiap judul BTP dan BPG. Langkah penilaian tahap kedua. 1. Persiapan a. Penetapan penilai BTP dan BPG. b. Penyediaan BTP dan BPG yang akan dinilai dan perangkat penilaiannya. c. Pengaturan tempat untuk pelaksanaan penilaian BTP dan BPG menurut jenjang pendidikan. d. Penandatanganan kontrak kerja penilaian. 2. Pelaksanaan a. Panitia menyerahkan BTP dan BPG kepada penilai. b. Penilai membaca BTP secara keseluruhan dan membuat catatan/komentar yang diperlukan pada buku tersebut. c. Panitia menyerahkan instrumen 2 untuk kelompok guru, dan instrumen 3 untuk kelompok grafika untuk setiap BTP yang selesai dibaca. d. Penilai melaksanakan penilaian dengan menggunakan instrumen 2 dan 3 untuk masing-masing kelompok. e. Penilai membaca BPG dan membuat catatan yang diperlukan. Lama waktu keseluruhan untuk menilai BTP dan BPG adalah minimal 7 jam 30 menit dan maksimal 12 jam. f. Panitia menyerahkan instrumen 5 untuk setiap BPG setelah selesai dibaca oleh penilai. g. Penilai melaksanakan penilaian dengan menggunakan instrumen 5. h. Penilai menyerahkan hasil penilaian BTP dan BPG ke supervisor. i. Supervisor melakukan supervisi pelaksanaan penilaian. j. Anggota BSNP sebagai supervisor utama memantau pelaksanaan proses penilaian. k. Penilai menyerahkan hasil penilaian ke supervisor. l. Supervisor memeriksa hasil penilaian dan menyelesaikan perbedaan skor yang melebihi batas toleransi. m. Supervisor menyerahkan hasil penilaian kepada panitia. n. Panitia meneruskan hasil penilaian kepada tim entry data. 18

19 o. Tim entry data menyerahkan hasil kepada supervisor untuk diverifikasi. p. Supervisor melakukan verifikasi dan menyerahkan kembali hasilnya kepada tim analisis data untuk dibuatkan profil hasil penilaian. q. Supervisor memeriksa profil hasil penilaian. r. Rapat pleno BSNP menetapkan kelayakan buku teks pelajaran dengan kategori layak (L), dan tidak layak (TL). Buku yang berkategori layak (L) dilanjutkan pada tahap reviu. F. Reviu Buku Teks Pelajaran yang Layak dengan Perbaikan (LP) 1. BSNP menjelaskan kepada penulis tentang BTP dan BPG yang layak dengan memberi kesempatan penulis untuk memperbaiki. 2. Bagian BTP dan BPG yang harus diperbaiki adalah bagian yang menyebabkan skor komponen, subkomponen, dan/atau butir yang tidak memenuhi kriteria. 3. Penulis melakukan perbaikan dalam waktu yang ditentukan sesuai dengan catatan hasil penilaian. 4. Penulis menyerahkan hasil perbaikan ke Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 5. Penilai melakukan penilaian BTP dan BPG hasil perbaikan. 6. Sidang pleno BSNP menetapkan kelayakan BTP dan BPG hasil perbaikan berdasarkan rekomendasi penilai. G. Rekomendasi Penetapan Permendiknas Rapat pleno BSNP menetapkan BTP dan BPG kelompok peminatan yang layak yang direkomendasikan untuk ditetapkan oleh Menteri sebagai buku teks pelajaran dan buku guru kelompok peminatan yang layak digunakan di sekolah/madrasah. H. Kondisi khusus 1. Pada kondisi khusus penilaian tahap pertama dan tahap kedua dapat dilakukan secara paralel. Dalam hal ini persyaratan di masing-masing tahap harus tetap dipenuhi secara akumulatif. Keputusan pelaksanaan penggabungan tahap pertama dan kedua ini diputuskan melalui pleno BSNP. 2. Pada kondisi khusus proses reviu dapat melibatkan interaksi antara penerbit/penulis/editor dengan pereviu yang ditunjuk BSNP. Namun pereviu ini tidak boleh dari penilai yang menilai BTP dan BPG terkait. Pereviu dapat berasal dari tim pengembang atau pihak lain yang kompeten dan ditunjuk BSNP. Keputusan tentang ini diputuskan melalui pleno BSNP. 19

20 3. Pada kondisi khusus penilaian dapat dilakukan untuk BTP dan BPG dengan waktu yang terpisah, yaitu BTP dilakukan terlebih dahulu sedang BPG menyusul kemudian. Keputusan tentang hal ini ditetapkan melalui pleno BSNP. 4. Pada kondisi khusus tahap reviu dapat dihilangkan dengan konsekuensi buku yang lolos dalam seleksi tahap dua dipersyaratkan memenuhi kriteria sebagaimana diminta oleh persyaratan lulus tahap reviu. Hal-hal lebih detil dapat diatur melalui keputusan rapat pleno BSNP. VII. TEMPAT PELAKSANAAN A. Tempat Pelaksanaan Penilaian Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan tempat pelaksanaan penilaian BTP dan BPG kelompok peminatan setelah berkonsultasi dengan BSNP. B. Kriteria Tempat Pelaksanaan Penilaian Tahap Pertama dan Tahap Kedua 1. Aman. 2. Nyaman. 3. Tenang. 4. Tertutup bagi yang tidak berkepentingan. 5. Memiliki ruangan cukup luas. 6. Memiliki ruang-ruang sidang dengan ukuran yang memadai untuk sidang kelompok. 7. Memiliki ruang khusus yang dapat dijadikan sebagai ruang pusat kendali untuk tempat kerja tim komputerisasi dan tempat menyimpan buku teks pelajaran. VIII. BIAYA PELAKSANAAN 1. Kegiatan penilaian buku teks pelajaran dan buku guru dibebankan pada daftar isian penggunaan anggaran (DIPA) Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Tahun yang bersangkutan. 2. Biaya operasional yang terkait dengan penulisan dan proses pengajuan penilaian buku teks pelajaran dan buku guru ditanggung oleh penulis atau penerbit yang mendaftarkan bukunya untuk dinilai. 20

21 IX. WAKTU PELAKSANAAN Pelaksanaan penilaian mulai dari prapenilaian, penilaian tahap pertama, penilaian tahap kedua, sampai dengan penetapan kelayakan buku teks pelajaran berlangsung paling lama 8 (delapan) bulan. X. SANKSI 1. Penulis dan penerbit buku teks pelajaran dan buku guru yang melanggar Prosedur Operasi Standar, dikenai sanksi berupa buku teks pelajaran yang diajukan tidak diikutsertakan dalam penilaian. 2. Penilai buku teks pelajaran dan buku guru yang melanggar ketentuan yang telah ditetapkan, dikenai sanksi berupa pembatalan kontrak kerja. 3. Bila di kemudian hari ditemukan praktek plagiat dan praktik-praktik yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku maka hasil penilaian dibatalkan. XI. PENUTUP Perubahan terhadap isi POS ini hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Sidang Pleno BSNP. Ditetapkan : di Jakarta Pada tanggal : 23 Agustus 2016 Ketua Prof. Dr. Ir. Erika Budiarti Laconi, MS 21

22 LAMPIRAN 2: PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR : 0041/P/BSNP/VIII/2016 RINCIAN DIGIT PADA KODE REGISTRASI PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN Dua digit (1 dan 2), tahun penilaian Empat digit (3, 4, 5 dan 6), urutan pendaftaran buku dan seri buku Tiga digit (7, 8 dan 9), jenjang pendidikan dan kelas Dua digit (10 dan 11), mata pelajaran atau bidang studi Satu digit (12), kategori penilai Keterangan : Dua digit (1 dan 2), menunjukkan tahun dilakukan penilaian Tiga digit (3, 4, 5), menunjukkan nomor urutan pendaftaran penulis/penerbit Satu digit (6), menunjukkan nomor seri buku satu digit (7), menunjukkan jenjang pendidikan Dua digit (8, dan 9), menunjukkan tingkat kelas Dua digit (10 dan 11), menunjukkan jenis mata pelajaran atau bidang studi Satu digit (12), menunjukkan kategori penilai (ahli materi, ahli pembelajaran,guru) Contoh : Berarti : tahun 2009; nomor urut pendaftaran (101); nomor seri buku (2); jenjang SMA (3), kelas (12); Bahasa Indonesia (03); ahli materi (1) 22

23 LAMPIRAN 3: PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR : 0041/P/BSNP/VIII/2016 SKEMA KEGIATAN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN DAN BUKU GURU Mulai Pengumuman Sosialisasi Instrumen Penilaian Pendaftaran Memenuhi Syarat Pendaftaran? ya tidak Tidak Dinilai (Arsip) Praseleksi Layak? ya tidak Pernyata an Tidak Layak Penilaian Tahap Pertama Layak? ya tidak Pernyata an Tidak Layak Penilaian Tahap Kedua Pembuatan Profil Pernyataan Layak ya Memenuhi Kelayakan tidak Pernyata an Tidak Layak Perbaikan Reviu Pernyata an Tidak Layak tidak Memenuhi Kriteria ya Penetapan hasil Penyusunan Rekomendasi Pernyataan Layak Rekomendasi Permendiknas Selesai 23

24 LAMPIRAN 4: PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR : 0041/P/BSNP/VIII/2016 Garis besar isi Instrumen Penilaian: Instrumen I : berisi komponen isi dan penyajian BTP Instrumen II : berisi komponen penyajian dan bahasa BTP Instrumen III : berisi komponen kelayakan grafika BTP dan BPG Instrumen IV : berisi kelayakan audio BTP dan BPG Instrumen V : berisi kelayakan BPG I. Isi A. Dimensi pengetahuan A.1 Cakupan materi : kedalaman dan keluasan materi. A.2 Akurasi materi : akurasi fakta, akurasi konsep/prinsip/hukum/teori, Akurasi prosedur/metode A.3 Kemutakhiran dan kontekstual A.4 Ketaatan pada hukum dan perundangundangan : kesesuaian dengan perkembangan ilmu, keterkinian/ketermasaan fitur, real life, memperhatikan potensi Indonesia. : orisinalitas tulisan, bebas dari SARA/pornografi/bias B. Dimensi ketrampilan : cakupan kegiatan, akurasi kegiatan, karakteristik kegiatan II. Penyajian A. Teknik penyajian Sistematika penyajian, kelogisan penyajian, keruntutan penyajian, koherensi. B. Pendukung penyajian materi Ilustrasi, advance organizer, peta konsep, contoh soal, soal-soal, rujukan/sumber acuan termasa, kunci jawaban, penomoran tabel/gambar/lampiran. C. Penyajian pembelajaran: keterlibatan aktif peserta didik, komunikasi interaktif, pendekatan ilmiah, variasi penyajian (Aspek pedagogik). 24

25 D. Kelengkapan penyajian: pendahuluan, daftar isi, glosarium, daftar indeks, daftar pustaka. III. Bahasa dan keterbacaan A. Sesuai dengan perkembangan peserta didik: Kesesuaian dengan tingkat perkembangan berpikir peserta didik, Kesesuaian dengan tingkat perkembangan sosial/emosional peserta didik. B. Komunikatif. C. Dialogis dan Interaktif: memotivasi dan mendorong berpikir kritis. D. Lugas : kalimat mudah dipahami dan kebakuan istilah. E. Koherensi dan keruntutan alur piker. F. Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar: tata bahasa, ejaan, simbol/lambing. IV. Kelayakan BPG A. Bagian Umum Pendahuluan, cakupan dan lingkup, tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran, kegiatan pembelajaran, evaluasi pembelajaran. B. Bagian khusus: menyangkut materi bagi masing-masing KD - Indikator dan tujuan pembelajaran - Proses/kegiatan pembelajaran - Pengayaan - Evaluasi - Penyajian - Bahasa V. Kelayakan grafika Kelayakan grafika meliputi aspek: - keterbacaan cetakan - kekuatan penjilidan buku - pemilihan kertas, serta - pertimbangan untuk memungkinkan harga yang terjangkau VI. Kelayakan Rekaman Audio Kelayakan rekaman audio meliputi aspek: - Kejelasan suara 25

26 - Standar penyimpanan - Media penyimpanan - Keterjangkauan harga 26

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarkan pertanyaan penelitian yang peneliti ajukan maka jenis penelitian ini adalah penelitian evaluatif. Dalam hal ini peneliti akan

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH A. TEKNIK PENYAJIAN I. KELAYAKAN PENYAJIAN Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 Konsistensi

Lebih terperinci

ii KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga dunia pendidikan kita telah memiliki Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS SISWA UNTUK PEMINATAN FISIKA SMA/MA

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS SISWA UNTUK PEMINATAN FISIKA SMA/MA DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS SISWA UNTUK PEMINATAN FISIKA SMA/MA I. KOMPONEN KELAYAKAN ISI A. Dimensi Sikap Spiritual Butir 1 Butir 2 B. Dimensi Sikap Sosial Butir 3 Butir4 Butir 5 C.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ISI BUKU AJAR/DARAS

PENGEMBANGAN ISI BUKU AJAR/DARAS PENGEMBANGAN ISI BUKU AJAR/DARAS Oleh: Dr. Marzuki FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 KIAT MENULIS BUKU Harus punya modal 2 APA MODALNYA? Punya kemauan Niat untuk menulis Punya kemampuan

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 5 PENILAIAN BUKU PANDUAN GURU MATEMATIKA TINGKAT SD/MI

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 5 PENILAIAN BUKU PANDUAN GURU MATEMATIKA TINGKAT SD/MI DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 5 PENILAIAN BUKU PANDUAN GURU MATEMATIKA TINGKAT SD/MI I. PETUNJUK UMUM Butir 1 Pendahuluan Butir 2 Butir 3 Ada Gambaran umum tentang Buku Panduan Guru, bagaimana menggunakan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 42/Permentan/SM.200/8/2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG BUKU YANG DIGUNAKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG BUKU YANG DIGUNAKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG BUKU YANG DIGUNAKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DENGAN

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS SISWA UNTUK PEMINATAN FISIKA SMA/MA

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS SISWA UNTUK PEMINATAN FISIKA SMA/MA DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS SISWA UNTUK PEMINATAN FISIKA SMA/MA I. KOMPONEN PENYAJIAN A. Teknik penyajian Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 Konsistensi sistematika sajian dalam bab Sistematika

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No No. 351, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Satuan Pendidikan. Buku Yang Digunakan. DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

DESKRIPSI INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BIOLOGI SMA/MA

DESKRIPSI INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BIOLOGI SMA/MA DESKRIPSI INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BIOLOGI SMA/MA I. KOMPONEN PENYAJIAN A. Teknik Penyajian Butir 1 Konsistensi sistematika sajian dalam bab Butir 2 Sistematika penyajian dalam setiap

Lebih terperinci

Langkah Ke-1 PENETAPAN SASARAN AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH Langkah Ke-2 PENETAPAN SEKOLAH/MADRASAH SASARAN VISITASI DAN PENUGASAN ASESOR...

Langkah Ke-1 PENETAPAN SASARAN AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH Langkah Ke-2 PENETAPAN SEKOLAH/MADRASAH SASARAN VISITASI DAN PENUGASAN ASESOR... Langkah Ke-1 PENETAPAN SASARAN AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH... 1 Langkah Ke-2 PENETAPAN SEKOLAH/MADRASAH SASARAN VISITASI DAN PENUGASAN ASESOR... 5 Langkah Ke-3 VISITASI KE SEKOLAH/MADRASAH... 13 Langkah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS/ MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) TAHUN PELAJARAN 2008/2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

DESKRIPSI INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PENJASORKES UNTUK SD/MI

DESKRIPSI INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PENJASORKES UNTUK SD/MI DESKRIPSI INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PENJASORKES UNTUK SD/MI I. KOMPONEN PENYAJIAN A. TEHNIK PENYAJIAN MATERI Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 Konsistensi sistematika sajian dalam bab dan subbab Sistematika

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AGAMA (ISLAM, KATHOLIK, KRISTEN, HINDU, BUDDHA) SD, SMP,SMA/SMK

PENDIDIKAN AGAMA (ISLAM, KATHOLIK, KRISTEN, HINDU, BUDDHA) SD, SMP,SMA/SMK PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN PA) TAHUN PELAJARAN 2012/2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA (ISLAM, KATHOLIK, KRISTEN, HINDU, BUDDHA) SD, SMP,SMA/SMK KEMENTERIAN AGAMA DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK, PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL,

Lebih terperinci

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : Tahun 2013 NOMOR : Tahun 2013 TENTANG

Lebih terperinci

2014, No.31 2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL. BAB I K

2014, No.31 2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL. BAB I K No.31, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA WILAYAH. Geospasial. Informasi. Pelaksanaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5502) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH/SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA (SMP/MTs/SMPLB), SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGAWASAN KEPATUHAN DAN PEMANTAUAN TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN KEPATUHAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SD, SMP,SMA/ SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 I.

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SD, SMP,SMA/ SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 I. PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SD, SMP, SMA/SMK KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDIDIKAN DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN NOMOR PER-1 /PP/2017 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN NOMOR PER-1 /PP/2017 TENTANG SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN NOMOR PER-1 /PP/2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN SOAL DAN VALIDASI SOAL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN KEPALA

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2013 PENDIDIKAN. Standar Nasional Pendidikan. Warga Negara. Masyarakat. Pemerintah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DEMAK TAHUN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN UNIT SERTIFIKASI DAN PEMBERIAN LISENSI

PERATURAN MENTERI REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN UNIT SERTIFIKASI DAN PEMBERIAN LISENSI PERATURAN MENTERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN UNIT SERTIFIKASI DAN PEMBERIAN LISENSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang : a. bahwa Peraturan

Lebih terperinci

SUB TOTAL (SKOR X BOBOT) KOMPONEN MATERI/ISI (A)

SUB TOTAL (SKOR X BOBOT) KOMPONEN MATERI/ISI (A) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN INSTRUMEN B PENILAIAN BUKU PENGAYAAN KETERAMPILAN Kode Buku: No. KOMPONEN DAN BUTIR PENILAIAN KUALITATIF

Lebih terperinci

-1- PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK KOMISI YUDISIAL

-1- PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK KOMISI YUDISIAL -1- KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.381, 2015 KEMENDIKBUD. Peserta Didik. Kelulusan. Ujian Nasional. Ujian Sekolah. Madrasah. SMP/MTs. SMA/MA/SMK. Sederajat. Kriteria. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung Tahun 2016 2 BUPATI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 274/Menkes/SK/III/2008

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 274/Menkes/SK/III/2008 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 274/Menkes/SK/III/2008 TENTANG PEDOMAN REKRUTMEN TENAGA PELAKSANA VERIFIKASI DALAM PELAKSANAAAN PROGRAM JAMINAN

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR TIM PEMANTAU INDEPENDEN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PROSEDUR OPERASI STANDAR TIM PEMANTAU INDEPENDEN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 PROSEDUR OPERASI STANDAR TIM PEMANTAU INDEPENDEN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN JANUARI 2010 KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 0030/SK-TPI/BSNP/I/2010

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs), SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA (SMPLB), SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

Contoh Penyusunan PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Contoh Penyusunan PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 Contoh Penyusunan PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 2 DAFTAR ISI Halaman A. Pengertian 3 B. Penyelenggara Ujian Pendidikan Kesetaraan 3 C. Peserta

Lebih terperinci

- 1 - DRAF PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR xxx TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - DRAF PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR xxx TAHUN 2015 TENTANG - 1 - PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR xxx TAHUN 2015 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK, PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL, DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

Penjelasan Singkat Tentang BSNP.

Penjelasan Singkat Tentang BSNP. Penjelasan Singkat Tentang BSNP Anggota BSNP Periode 2014-2018 Topik Paparan 1 2 3 4 5 6 Tugas dan Wewenang BSNP Pendidikan Berbasis Standar Standar Nasional Pendidikan Ujian Nasional Penilaian Buku Teks

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN A. Pengertian 1. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan

Lebih terperinci

-2- Pasal 68 ayat huruf c dan Pasal 69 ayat UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19

-2- Pasal 68 ayat huruf c dan Pasal 69 ayat UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.621, 2017 KEMEN-LHK. Pengelolaan Pengaduan Dugaan Pencemaran. Perusakan Lingkungan Hidup dan/atau Perusakan Hutan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN

Lebih terperinci

PENULISAN BUKU AJAR/BUKU TEKS

PENULISAN BUKU AJAR/BUKU TEKS PENULISAN BUKU AJAR/BUKU TEKS Oleh: Marzuki Universitas Negeri Yogyakarta 1 BUKU TEKS PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) SEKOLAH DASAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SEKOLAH MENENGAH ATAS 2 UNSUR-UNSUR

Lebih terperinci

2017, No diatur secara komprehensif sehingga perlu pengaturan perbukuan; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, h

2017, No diatur secara komprehensif sehingga perlu pengaturan perbukuan; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, h No.102, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ADMINISTRASI. Perbukuan. Sistem. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6053) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN

Lebih terperinci

SUB TOTAL (SKOR X BOBOT) KOMPONEN MATERI (A)

SUB TOTAL (SKOR X BOBOT) KOMPONEN MATERI (A) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN INSTRUMEN B1 PENILAIAN BUKU PENGAYAAN PENGETAHUAN Kode Buku : NO. KOMPONEN DAN BUTIR Penilaian Kualitatif

Lebih terperinci

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH - 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 3 MRANGGEN NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 3 MRANGGEN NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG 1 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA Jl. Pucanggading Raya, Batursari, Mranggen, Demak. Telp. (024) 76743740 SURAT KEPUTUSAN KEPALA NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG PROSEDUR

Lebih terperinci

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar Kata Pengantar Pertama-tama, kami mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang atas izinnya revisi Pedoman Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP), yaitu Pedoman KNAPPP

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.127, 2016 KEUANGAN OJK. Efek. Perantara. Agen. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5896). PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN A. Pengertian 1. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Cara Pengembangan Penelitian pengembangan modul Hidrosfer sebagai Sumber Kehidupan dengan pendekatan saintifik untuk pembelajaran geografi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 62.A 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 62.A TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA MUTASI PESERTA DIDIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL

Lebih terperinci

INSTRUMEN C PENILAIAN BUKU REFERENSI (Ensiklopedia, Kamus, Atlas)

INSTRUMEN C PENILAIAN BUKU REFERENSI (Ensiklopedia, Kamus, Atlas) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN INSTRUMEN C PENILAIAN BUKU REFERENSI (Ensiklopedia, Kamus, Atlas) Kode Buku: NO. KOMPONEN DAN ASPEK Skor

Lebih terperinci

DESKRIPSI INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PENJASORKES (BUKU SISWA) UNTUK SD/MI

DESKRIPSI INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PENJASORKES (BUKU SISWA) UNTUK SD/MI DESKRIPSI INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PENJASORKES (BUKU SISWA) UNTUK SD/MI I. KOMPONEN KELAYAKAN ISI A. DIMENSI SIKAP SPIRITUAL (KI 1) Butir 1 Butir 2 Ajakan untuk menghayati agama yang dianutnya Materi

Lebih terperinci

INSTRUMEN B2 PENILAIAN BUKU PENGAYAAN KETERAMPILAN

INSTRUMEN B2 PENILAIAN BUKU PENGAYAAN KETERAMPILAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN INSTRUMEN B2 PENILAIAN BUKU PENGAYAAN KETERAMPILAN Kode Buku: NO. KOMPONEN DAN ASPEK Skor (S) Bobot (B) S

Lebih terperinci

INSTRUKSI KEPADA PEMINAT EVALUASI PERTENGAHAN PROGRAM SIKLUS HIBAH 1 TFCA- SUMATERA

INSTRUKSI KEPADA PEMINAT EVALUASI PERTENGAHAN PROGRAM SIKLUS HIBAH 1 TFCA- SUMATERA INSTRUKSI KEPADA PEMINAT EVALUASI PERTENGAHAN PROGRAM SIKLUS HIBAH 1 TFCA- SUMATERA REFERENSI BAGI PEMINAT Dalam pengajuan proposal, peminat harus menaati segala instruksi, formulir, kontrak, dan spesifikasi

Lebih terperinci

2012, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan yang selanjut

2012, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan yang selanjut No.927, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Audit. Kepatuhan. Khusus. Tata Cara. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN NOMOR

Lebih terperinci

LOMBA. Pedoman. Pendidikan Keluarga. TEMA: Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan di Era Kekinian

LOMBA. Pedoman. Pendidikan Keluarga. TEMA: Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan di Era Kekinian KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA Pedoman LOMBA BL G Pendidikan Keluarga TEMA: Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Salah satu tugas dan fungsi

Lebih terperinci

2017, No Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

2017, No Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1035, 2017 OMBUDSMAN. Laporan. Penerimaan, Pemeriksaan, dan Penyelesaian. Pencabutan. PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENERIMAAN,

Lebih terperinci

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian Research & Development (R&D). Research & Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa e-module pembelajaran

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa pembentukan produk hukum daerah yang

Lebih terperinci

Kode Buku : Bobot (B) Skor (S) KOMPONEN DAN ASPEK A. MATERI/ISI. Materi/isi sesuai dan mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Kode Buku : Bobot (B) Skor (S) KOMPONEN DAN ASPEK A. MATERI/ISI. Materi/isi sesuai dan mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN INSTRUMEN B1 PENILAIAN BUKU PENGAYAAN PENGETAHUAN Kode Buku : NO. A. MATERI/ISI KOMPONEN DAN ASPEK Skor (S)

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM

Lebih terperinci

TAHAPAN PENILAIAN AMDAL

TAHAPAN PENILAIAN AMDAL LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2013 TENTANG TATA LAKSANA PENILAIAN DAN PEMERIKSAAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP SERTA PENERBITAN IZIN LINGKUNGAN A. UMUM TAHAPAN

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL POLITEKNIK LP3I JAKARTA TAHUN 2016 ii iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv Bab I Penjelasan Umum... 2 A. Definisi dan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2010 SERI D.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2010 SERI D.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2010 SERI D.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur diucapkan kepada Allah SWT atas segala karunia

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nom

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nom No.1271, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Kurikulum 2013. Kelompok Peminatan. Kelas XI SMA/MA. Syarat Kelayakan. Buku Panduan Guru. Buku Teks Pelajaran. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN UJIAN NASIONAL PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH

Lebih terperinci

KANTOR BAHASA KEPULAUAN RIAU

KANTOR BAHASA KEPULAUAN RIAU Sayembara Penulisan Bahan Bacaan dalam rangka Gerakan Nasional Literasi Bangsa Tahun 017 KANTOR BAHASA KEPULAUAN RIAU A. Bentuk Kegiatan: Sayembara penulisan bahan bacaan ini merupakan salah satu kegiatan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 126/PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SERTIFIKASI BENDAHARA PADA SATUAN KERJA PENGELOLA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 (BUKU SISWA) BUKU TEKS PELAJARAN SOSIOLOGI SMA/MA KELAS X

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 (BUKU SISWA) BUKU TEKS PELAJARAN SOSIOLOGI SMA/MA KELAS X DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 (BUKU SISWA) BUKU TEKS PELAJARAN SOSIOLOGI SMA/MA KELAS X I. KOMPONEN KELAYAKAN ISI A. Kelengkapan Materi Butir 1 Butir 2 Kelengkapan kompetensi Materi yang disajikan mengandung

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

2015, No c. bahwa untuk mewujudkan pengawasan tersebut dalam huruf b, diperlukan peran Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsio

2015, No c. bahwa untuk mewujudkan pengawasan tersebut dalam huruf b, diperlukan peran Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsio BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1728, 2015 KEMENKEU. Anggaran. Bendahara Umum Negara. Pelaksanaan. Pengawasan PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 204/PMK.09/2015 TENTANG PENGAWASAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 67 /POJK.04/2017 TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 67 /POJK.04/2017 TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 67 /POJK.04/2017 TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN (LPSK)

LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN (LPSK) LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN (LPSK) PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN PANITIA SELEKSI, TATA CARA PELAKSANAAN SELEKSI, DAN PEMILIHAN CALON ANGGOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang : a. bahwa produk hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Lebih terperinci

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 ` LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016 DAFTAR

Lebih terperinci