ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NY. A UMUR 0 MENIT DENGAN CAPUT SUCCEDANEUM DI RSUD KOTA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NY. A UMUR 0 MENIT DENGAN CAPUT SUCCEDANEUM DI RSUD KOTA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH"

Transkripsi

1 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NY. A UMUR 0 MENIT DENGAN CAPUT SUCCEDANEUM DI RSUD KOTA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : Dhona Rachmawati Hutami NIM B PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

2 ii

3 iii

4 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Ny. A Umur 0 Menit dengan Caput Succedaneum di RSUD Kota Surakarta. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak. Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku ketua umum Program Studi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Ambarsari, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. dr. Willy Handoko Widjaja, MARS selaku Direktur RSUD Kota Surakarta yang telah memberikan ijin pada penulis untuk pengambilan data. 5. Keluarga Ny. A yang telah bersedia menjadikan bayinya sebagai pasien dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah. 6. Seluruh Dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan. iv

5 7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Surakarta, Juni 2015 Penulis v

6 Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015 Dhona Rachmawati Hutami B ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BY NY A UMUR 0 MENIT DENGAN CAPUT SUCCEDANEUM DI RSUD KOTA SURAKARTA xii + 66 halaman + 11 lampiran + 2 tabel INTISARI Latar Belakang : Salah satu penyebab komplikasi adalah sepsis pada bayi baru lahir adalah caput succedaneum yaitu pembengkakan difus jaringan lunak kepala, yang dapat melampaui sutura garis tengah, benjolan yang difus kepala terletak pada presentasi kepala bayi baru lahir, terjadi oedema di bawah kepala bayi sebagai akibat pengeluaran serum dari pembuluh darah. Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan pada tanggal Oktober 2014 di RSUD Kota Surakarta dari bulan Januari sampai Oktober 2014 diperoleh data sebanyak 1090 bayi, bayi dengan caput succedaneum 137 bayi (12,56%). Tujuan : Dapat melakukan penatalaksanaan bayi baru lahir dengan caput succedaneum dengan menerapkan asuhan kebidanan menurut manajemen asuhan kebidanan 7 langkah Varney. Metodologi : Jenis studi kasus ini merupakan studi kasus dengan metode deskriptif, lokasi di RSUD Kota Surakarta, Subyek pada kasus ini adalah bayi baru lahir Ny. A umur 0 menit dengan caput succedaneum, Waktu studi kasus ini dilakukan pada bulan 20 Januari 14 Februari 2015, teknik pengumpulan data menggunakan menggunakan data primer yang meliputi pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi), wawancara, observasi, data sekunder meliputi studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil : Setelah dilakukan asuhan selama 3 hari didapatkan hasil dari asuhan yaitu keadaan umum bayi baik, kesadaran composmentis, tanda-tanda vital : N : 146 x/menit, R : 48 x/menit, S : 36,4C, Kepala : benjolan yang dikepala sudah menghilang, berat badan / panjang badan : 2570 gram / 49 cm, tali pusat : basah, bersih. Kesimpulan : Penulis menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus yang ada dilahan praktek yaitu pada perencanaan dan pelaksanaan. Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Bayi Baru Lahir, Caput Succedaneum Kepustakaan : 16 Literatur ( ) vi

7 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Terkadang hidup itu tentang mengorbankan segalanya demi sebuah mimpi, tak ada yang bisa melihatnya selain dirimu Jika satu pintu tertutup, maka sebenarnya satu pintu lain sedang terbuka. Jika satu kesempatan hilang, satu kesempatan lain justru muncul. Jangan putus asa. Jangan kecewa (Darwis Tere Liye) Apa yang menilai kita adalah bagaimana kita bangkit saat kita terjatuh PERSEMBAHAN Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-nya sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan dengan baik. Kedua orang tua yang setia mencurahkan kasih sayang dan banyak berkorban demi keberhasilanku Kakak-kakakku yang selama ini telah memberiku motivasi, semangat dan doa Sahabat- sahabatku yang selalu memberi semangat dan selalu menemani dalam suka maupun duka (Tina, Tania, Chasy, Marantika, Helida, Indah, Nunung, Ulik) Teman-teman seperjuangan STIKes Kusuma Husada Surakarta, khususnya 3B angkatan 2012 Almamater tercinta vii

8 viii

9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... INTISARI... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... CURICULUM VITAE... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi vii viii ix xi xii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan Khusus... 3 D. Manfaat Studi Kasus... 4 E. Keaslian Studi Kasus... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 7 A. Tinjauan Teori Medis Bayi Baru Lahir Normal Caput Succedeneum ix

10 B. Teori Manajemen Kebidanan C. Landasan Hukum BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Studi Kasus B. Lokasi Studi Kasus C. Subyek Studi Kasus D. Waktu Studi Kasus E. Instrumen Studi Kasus F. Teknik Pengambilan Data G. Alat yang dibutuhkan BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Kasus B. Pembahasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x

11 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Apgar score pada bayi baru lahir Tabel 4.1 Apgar score by. Ny. A xi

12 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Jadwal Studi Kasus Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan Surat Permohonan Responden Surat Persetujuan Pasien Format Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Lembar Observasi Lampiran 10 Satuan Acara Penyuluhan dan Leaflet Lampiran 11 Lembar Konsultasi xii

13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Millennium Development Goals (MDG s) tahun 2015 memiliki target pencapaian AKB di Indonesia adalah 17/1000 kelahiran hidup, menurut Survey Demografi dan Kesehatan di Indonesia (SDKI) AKB di Indonesia tahun 2012 adalah 32 kematian per 1000 kelahiran hidup. AKB merupakan jumlah kematian bayi (0-11 bulan) / 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu 1 tahun, AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, dan tingkat pelayanan Antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan di daerah tersebut (Depkes RI, 2012). Angka kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 10,75/1000 kelahiran hidup, meningkat dibandingkan tahun ,34/1000 kelahiran hidup sedangkan angka kematian bayi (AKB) terendah di kota Surakarta sebesar 5,33/1000 kelahiran hidup (Riskesdas, 2012). Penyebab utama kematian neonatal dini adalah masalah neonatal terdiri dari (asfiksia, ikterus, berat badan lahir rendah, caput succedaneum) 62%, diare 17%, kelainan kongenital 6%, meningitis 5%, pneumoni 4%, tetanus 2%, sepsis 4% (Prasetyawati, 2012). Salah satu penyebab komplikasi adalah sepsis pada bayi baru lahir adalah caput succedaneum yaitu pembengkakan difus jaringan lunak kepala, yang dapat melampaui sutura garis tengah, benjolan yang difus kepala terletak pada presentasi kepala bayi baru lahir, 1

14 2 terjadi oedema di bawah kepala bayi sebagai akibat pengeluaran serum dari pembuluh darah (Rukiyah dan Yulianti, 2010). Tindakan yang tepat dalam melakukan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir dengan caput succedaneum yaitu memberikan asuhan agar tidak terjadi komplikasi, bidan harus dapat mengenali dengan baik tanda-tanda bayi baru lahir dengan caput succedaneum dan memberikan perawatan yang dimulai dengan memberikan ASI secara adekuat, mencegah terjadinya infeksi dengan cara menjaga personal hygiene, perawatan tali pusat pada bayi dengan baik agar tidak terjadi komplikasi (Rukiyah dan Yulianti, 2010). Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan pada tanggal Oktober 2014 di RSUD Kota Surakarta dari bulan Januari sampai Oktober 2014 diperoleh data sebanyak 1090 bayi, terdiri dari jumlah kasus bayi baru lahir normal sebanyak 440 (40,36%), jumlah bayi tidak normal karena kelainan kongenital 289 bayi (26,51%), bayi dengan caput succedaneum 137 bayi (12,56%), BBLR 95 bayi (8,71%), bayi dengan ikterik 57 bayi (5,27%), bayi dengan sepsis 15 (1,37%), 8 bayi (0,73%) dengan chepal hematom, dan 49 bayi (4,49%) masuk dalam angka kematian karena BBLSR dan IUFD. Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik mengambil judul Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Ny. A Umur 0 Menit dengan Caput Succedaneum di RSUD Kota Surakarta.

15 3 B. Perumusan Masalah Bagaimana penatalaksanaan asuhan kebidanan bayi baru lahir Ny. A umur 0 menit dengan Caput Succedaneum di RSUD Kota Surakarta dengan menggunakan manajemen kebidanan dengan 7 langkah Varney?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Dapat melakukan penatalaksanaan bayi baru lahir Ny. A dengan caput succedaneum umur 0 menit di RSUD Kota Surakarta dengan menerapkan asuhan kebidanan menurut manajemen asuhan kebidanan 7 langkah Varney. 2. Tujuan Khusus a. Penulis mampu : 1) Melakukan pengkajian secara lengkap pada bayi baru lahir Ny. A umur 0 menit dengan caput succedaneum. 2) Menginterpretasikan data pada bayi baru lahir Ny. A umur 0 menit dengan caput succedaneum yang meliputi diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan. 3) Merumuskan diagnosa potensial yang mungkin timbul pada bayi baru lahir Ny. A umur 0 menit dengan caput succedaneum. 4) Mengantisipasi/tindakan segera yang memerlukan tindakan pada bayi baru lahir Ny. A umur 0 menitdengan caput succedaneum.

16 4 5) Membuat rencana asuhan kebidanan secara menyeluruh pada bayi baru lahir Ny. A umur 0 menit dengan caput succedaneum. 6) Melaksanakan tindakan sesuai rencana pada bayi baru lahir Ny. A umur 0 menit dengan caput succedaneum. 7) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan bayi baru lahir Ny. A umur 0 menit dengan caput succedaneum. b. Penulis mampu mengidentifikasi kesenjangan yang terjadi antara teori dan praktek di lapangan pada bayi baru lahir Ny. A umur 0 menit dengan caput succedaneum. D. Manfaat Studi Kasus 1. Bagi Penulis Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkan ilmu asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan caput succedaneum dalam situasi yang nyata yaitu di lahan praktek. 2. Bagi Profesi Dapat meningkatkan pelayanan berkualitas, pengetahuan menjadi masukan bagi tenaga kesehatan lainnya dalam menerapkan asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan caput succedaneum, supaya bayi baru lahir dapat mendapatkan tindakan dan asuhan kebidanan tepat, cepat, optimal dan berkualitas.

17 5 3. Bagi Institusi a. Lahan Praktik Sebagai bahan masukan dalam pelayanan dan lebih meningkatkan kualitas mutu pelayanan kebidanan dalam asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan caput succedaneum. b. Pendidikan Sebagai sumber bacaan atau referensi meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan kebidanan khususnya dalam asuhan kebidanan pada bayi dengan caput succedaneum. E. Keaslian Studi Kasus Studi Kasus tentang bayi baru lahir dengan caput succedaneum ini pernah dilakukan oleh : 1. Yuliana Sundari, STIKes Kusuma Husada Surakarta dengan judul Asuhan Kebidanan Pada By. Ny. K dengan caput succedaneum atas tindakan kala II lama di bangsal Dahlia di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar (2013). Laporan kasus ini menggunakan pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney, asuhan yang diberikan adalah bayi dirawat seperti perawatan bayi normal, mengukur TTV dan mengobservasi keadaan umum bayi, memberikan ASI yang adekuat, mencegah terjadinya infeksi, mencegah terjadinya hipotermi, Asuhan kebidanan diberikan selama 3 hari dan hasilnya bayi sehat, kebutuhan nutrisi terpenuhi, tidak ada infeksi dan ukuran benjolan mengecil, dan

18 6 perawatan tali pusat yang baik, personal hygiene yang baik dan memberikan informasi atau penyuluhan terhadap orang tua bahwa tidak usah cemas dengan keadaan bayinya karena benjolan akan hilang 2 3 hari. Setelah dilakukan perawatan selama 3 hari bayi Ny. K keadaan umumnya baik, tangisan kuat, reflek rooting baik, reflek suchking baik, reflek moro baik, reflek grassping baik, benjolan caput succedaneum berkurang, warna kulit kemerahan, abdomen tali pusat basah dan belum lepas, tidak bau, tidak ada tanda-tanda infeksi. 2. Nindya Kusdhani, Universitas Sebelas Maret dengan judul Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada Bayi Ny. Y dengan Caput Succedaneum atas indikasi kala II lama di RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen (2014). Laporan kasus ini dilakukan dengan cara wawancara, observasi langsung dan studi dokumen. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan metode 7 langkah Varney dan SOAP. Asuhan yang di berikan sama seperti perawatan bayi normal seperti observasi TTV dan KU, pemeriksaan antopometri, menjaga personal hygiene bayi, pemberian tetes mata eritromisin 0,5%, injeksi vitamim K1 pada paha kiri bayi dan injeksi antibiotik 125 mg, dalam studi kasus ini By. Ny. Y di beri ASB (Air Susu Buatan). Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan dilakukan selama 3 hari TTV dan KU baik, benjolan di kepala menghilang, warna kulit bayi kemerahan, bayi menangis kuat. Persamaan kedua studi kasus dengan yang penulis lakukan di RSUD Kota Surakarta adalah asuhan kebidanan pada bayi dengan caput succedaneum

19 7 menggunakan metode 7 langkah varney dan SOAP dilakukan selama 3 hari dengan memperhatikan keadaan umum dan vital sign bayi dan benjolan di kepala bayi. Tetapi untuk tindakan yang dilakukan RSUD Kota Surakarta terhadap bayi dengan caput berbeda yaitu dengan mengusap daerah caput dengan kassa betadine atau kassa air hangat sedangkan dari studi kedua kasus tidak dilakukan.

20 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Bayi Baru Lahir a. Definisi Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, yang pada usia kandungan 37 minggu sampai 42 minggu dengan berat badan lahir gram, nilai apgar > 7 dan tanpa cacat bawaan (Rukiyah dan Yulianti, 2010). b. Ciri-ciri bayi baru lahir normal Menurut Arief dan Kristyanasari (2009), ciri-ciri bayi baru lahir normal adalah sebagai berikut : 1) Berat badan gram. 2) Panjang badan cm. 3) Lingkar kepala cm. 4) Lingkar dada cm. 5) Bunyi jantung dalam menit pertama kurang lebih 180x/menit menurun sampai x/menit. 6) Pernafasan bayi menit pertama kurang lebih 80x/menit menurun sampai 40x/menit. 7) Kulit merah muda dan licin. 8

21 9 8) Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna. 9) Kuku agak panjang dan lemas, warna kemerahan. 10) Untuk laki-laki testis sudah turun dan untuk perempuan genetalia labiya mayora telah menutupi labiya minora. 11) Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik. 12) Reflek moro sudah baik, dikagetkan akan memperlihatkan gerakan tangan seperti memeluk. 13) Reflek grasping sudah baik, bila diletakkan suatu benda di telapak tangan maka akan menggenggam. 14) Eliminasi, urine dan meconium akan keluar 24 jam, pertama meconium berwarna kecoklatan atau kehitaman. c. Penatalaksanaan Menurut Arief dan Kristiyanasari (2009), penatalaksanaan yang dilakukan segera setelah bayi baru lahir diantaranya sebagai berikut : 1) Membersihkan jalan nafas dan sekaligus menilai apgar score pada menit ke 1,5,10. 2) Mengeringkan badan bayi dari cairan ketuban dengan menggunakan kain yang halus atau handuk. 3) Memotong dan mengikat tali pusat dengan memperhatikan teknik aseptik dan antiseptik. 4) Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan cara : a) Bayi dibungkus dengan kain hangat.

22 10 b) Jangan membiarkan bayi dalam keadaan basah. c) Jangan memandikan bayi dengan air dingin. d) Daerah kepala dibungkus, memakaikan topi yang terbuat dari kain. 5) Mendekapkan bayi ke ibu dan menetekkan segera setelah lahir. 6) Membersihkan badan bayi dengan cara : a) Siapkan tempat kapas, kapas dan minyak/baby oil. b) Bersihkan daerah muka dengan menggunakan kapas lembab, pertama-tama yang dibersihkan adalah daerah mata mulai dari bagian dalam keluar (setiap kali usapan kapas harus diganti) kemudian menggunakan kapas minyak untuk membersihkan daerah telinga. Selanjutnya muka dan sekitarnya dibersihkan dengan kapas minyak sampai ke daerah leher. c) Bersihkan daerah ekstremitas atas, lipatan ketiak, daerah dada dan sekitarnya, daerah punggung, ekstremitas bawah dan terakhir daerah genetalia. 7) Memberikan obat mata eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% dianjurkan untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual) obat mata perlu diberikan pada jam pertama setelah persalinan, yang lazim dipakaikan adalah larutan Perak Nitrat atau Neosporin dan langsung diteteskan pada mata bayi segera setelah bayi lahir.

23 11 8) Memberikan Vitamin K Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi baru lahir, diberikan dengan dosis 0,1 1 mg secara IM 1 jam setelah bayi lahir dan setelah dilakukan IMD. Lakukan hal-hal berikut, semua bayi baru lahir normal atau cukup bulan diberi vitamin K. 9) Melaksanakan pemeriksaan kesehatan bayi a) Mengukur Berat Badan, Panjang Badan, Lingkar Kepala, Lingkar Lengan Atas, Lingkar Dada. b) Observasi tanda-tanda vital. c) Observasi keadaan reflek. d) Penampilan fisik dari kepala sampai kaki (Ekstremitas) 10) Memasangkan pakaian bayi 11) Identitas Bayi a) Pada alat atau gelang bayi tercantum : Nama (By. Ny. A), Tanggal Lahir, jenis Kelamin, Berat badan Bayi, Nama Lengkap b) Di tempat tidur selalu diberi nama atau tanda dengan mencantumkan nama, tanggal lahir, nomor identitas bayi.

24 12 d. Masalah yang sering terjadi pada bayi baru lahir : 1) Asfiksia Merupakan suatu keadaan pada bayi baru lahir yang mengalami gagal bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir, sehingga bayi tidak dapat masukkan oksigen (Dewi, 2010). 2) Ikterus Salah satu keadaan menyerupai penyakit hati yang terdapat pada bayi akibat terjadinya hiperbilirubinemia (Dewi, 2010). 3) Berat Badan Lahir Rendah Keadaan yang dialami bayi baru lahir dengan berat badan lahir kurang dari gram (Arief dan Kristiyanasari, 2009). 4) Caput Succedaneum Oedema subcutis akibat penekanan jalan lahir pada persalinan letak kepala, berbentuk benjolan yang segera tampak setelah bayi lahir, tak terbatas tegas dan melewati garis sutura (Rukiyah dan Yulianti, 2010). 5) Cephal Hematom Pembengkakan pada daerah kepala yang disebabkan karena adanya penumpukan darah akibat perdarahan pada subperiostinum (Dewi, 2010).

25 13 2. Caput Succedaneum a. Definsi Caput Succedaneum adalah oedema subcutis akibat penekanan jalan lahir pada persalinan letak kepala, berbentuk benjolan yang segera tampak setelah bayi lahir, tak terbatas tegas dan melewati garis sutura (Rukiyah dan Yulianti, 2010). Caput succedaneum adalah pembengkakan pada suatu tempat di kepala karena adanya timbunan getah bening dibawah lapisan aponerose diluar periostinum (Arief dan Kristiyanasari, 2009). b. Etiologi Caput Succedaneum terjadi karena adanya tekanan yang kuat pada kepala saat memasuki jalan lahir, sehingga terjadi bendungan sirkulasi perifer dan limfe disertai dengan pengeluaran cairan tubuh ke jaringan ekstravaskuler (Dewi, 2010). c. Tanda dan Gejala Menurut Arief dan Kristiyanasari (2009), tanda dan gejala dari caput succedaneum adalah sebagai berkut : 1) Adanya oedema di kepala. 2) Terasa lembut dan lunak pada perabaan. 3) Oedem melampaui sela-sela tulang tengkorak. 4) Batas tidak jelas. 5) Biasanya menghilang dalam 2-3 hari tanpa pengobatan

26 14 d. Patofisiologi Menurut Deslidel dkk (2011), patofisiologi caput succedaneum terjadi karena adanya tekanan pada jalan lahir, atau karena persalinan dengan vakum ekstraksi. Tanda gejalanya meliputi edema di kepala, pada perabaan terasa lembut dan lunak, edema melampaui sela-sela tulang tengkorak, batas tidak jelas dan biasanya menghilang dalam waktu 2-3 hari tanpa pengobatan. e. Komplikasi Menurut Rukiyah dan Yulianti (2010), komplikasi pada bayi dengan caput succedaneum adalah sebagai berikut : 1) Anemia Anemia bisa terjadi pada bayi terkena caput succedaneum karena pada benjolan terdapat darah. 2) Caput Hemoragik Pada caput succedaneum bisa terjadi karena kulit terluka. 3) Infeksi Terjadi infeksi bila benjolan tidak dijaga kebersihannya. 4) Ikterus Terjadi apabila bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah. f. Penatalaksanaan Menurut Arief dan Kristiyanasari (2009), penatalaksanaan bayi caput succedaneum adalah sebagai berikut : 1) Bayi dirawat seperti perawatan bayi normal.

27 15 2) Awasi keadaan umum bayi. 3) Lingkungan harus dalam keadaan baik, cukup ventilasi, masuk sinar matahari. 4) Pemberian ASI yang adekuat, ajarkan ibu cara menetekkan dengan tiduran untuk mengurangi anak jangan sering diangkat, agar benjolan tidak meluas. 5) Mencegah terjadinya infeksi dengan cara a) Perawatan tali pusat dengan baik. b) Perawatan Hygiene dengan baik. 6) Memberikan penyuluhan kepada orang tua tentang : a) Keadaan trauma bayi, tidak usah cemas karena benjolan akan menghilang dalam 2-3 hari. b) Perawatan bayi sehari-hari. c) Manfaat dan cara pemberian ASI. B. Teori Manajemen Kebidanan 1. Pengertian Manajemen Kebidanan Manajemen kebidanan adalah metode atau bentuk pendekatan yang digunakan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan sehingga langkahlangkah manajemen kebidanan merupakan alur pikir bidan dalam pemahaman masalah atau pengambil keputusan klinis (Sudarti dkk, 2011). Dalam memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan caput succedaneum penulis mempunyai acuan pada Varney yang

28 16 sistematis sehingga memudahkan dalam pemecahan masalah pada pasien. 2. Manajemen Asuhan Kebidanan 7 Langkah Varney Menurut Varney (2007), Manajemen Asuhan Kebidanan 7 Langkah Varney terdiri : a. Langkah Pertama : Pengkajian Mengumpulkan data adalah menghimpun informasi tentang klien/orang yang meminta asuhan. Kegiatan mengumpulkan data dimulai saat klien masuk dan dilanjutkan secara terus menerus selama proses asuhan kebidanan berlangsung (Mufdlifah dkk, 2009). 1) Data Subyektif Data subyektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian, data tersebut tidak ditentukan oleh perawat secara independen tetapi melalui suatu interaksi atau komunikasi (Nursalam, 2009). Data yang didapat dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Menurut Matondang dkk (2013), meliputi : a) Identitas bayi (1) Nama bayi : Untuk mengetahui nama bayi. (2) Umur bayi : Untuk mengetahui umur bayi.

29 17 (3) Tempat/tanggal lahir : Untuk mengetahui dimana dan kapan bayi itu lahir. (4) Jenis Kelamin : Untuk mengetahui apakah bayi laki-laki atau perempuan. (5) Nama Ibu/Ayah : Untuk mengetahui identitas orang tua bayi tersebut. (6) Umur : Untuk mengetahui umur orang tua bayi. (7) Agama : Untuk menentukan bagaimana memberikan kita dukungan kepada ibu selama memberikan asuhan. (8) Suku Bangsa : Untuk adat istiadat atau budaya. (9) Pendidikan : Untuk mengetahui pendidikan orang tua bayi. (10) Pekerjaan : Untuk mengetahui sosial ekonomi keluarga apakah

30 18 dapat membiayai bayi selama di RS. (11) Alamat : Untuk mengetahui tempat tinggal pasien, sehingga mempermudah jika ada kunjugan rumah pada pasien. b) Keluhan utama Keluhan utama adalah untuk mengetahui alasan pasien datang ke pelayanan kesehatan (Sulistyowati, 2009). Keluhan utama pada bayi baru lahir dengan caput succedaneum adalah ibu mengatakan ada benjolan di kepala bayinya setelah bayi lahir (Arief dan Kristiyanasari, 2009). c) Riwayat kehamilan sekarang 1) HPHT : Untuk mengetahui hari pertama haid terakhir (HPHT) ibu. 2) HPL : Untuk menghitung atau mengetahui tanggal perkiraan bayi lahir. 3) Ante Natal Care (ANC) : Untuk mengetahui frekuensi pemeriksaan kehamilan dan siapa yang memeriksa.

31 19 4) Keluhan : Untuk mengetahui gangguan yang dialami ibu saat trimester I, II, dan III. 5) Penyuluhan : Untuk mengetahui apakah ibu sudah pernah mendapatkan penyuluhan sebelumnya. 6) Imunisasi Tetanus : Untuk mengetahui sudah atau belum ibu imunisasi tetanus. (Varney, 2007). d) Riwayat persalinan sekarang Untuk mengetahui tanggal persalinan, jenis persalinan, jenis kelamin anak, keadaan bayi, meliputi BB, PB, penolong persalinan. Hal ini perlu dikaji untuk mengetahui proses persalinan mengalami kelainan atau tidak yang bisa berpengaruh pada nifas saat ini. Bayi dengan caput succedaneum biasanya disebabkan oleh adanya komplikasi pada persalinan kala II lama dan persalinan menggunakan vakum ekstraksi, Deslidel dkk (2011). e) Riwayat penyakit saat hamil Untuk mengetahui adanya hipertensi tanda-tanda tekanan sistolik 140 mmhg dan tekanan diastolik 90 mmhg, preeklamsi, eklamsi, tanda gangguan pengelihatan dan mual (Varney, 2007)

32 20 f) Riwayat penyakit sistemik Untuk mengetahui apakah ada penyakit yang bisa mempengaruhi pertumbuhan janin misalnya : riwayat penyakit saat hamil dan riwayat penyakit sistemik seperti : 1) Jantung : Untuk mengetahui apakah ibu mengalami tanda-tanda seperti sakit pada dada sebelah kiri, sering merasa berdebar-debar dan mengeluarkan keringat di kedua telapak tangan. 2) Ginjal : Untuk mengetahui apakah ibu mengalami tanda penyakit ginjal seperti nyeri pada pinggang kanan dan kiri atau sakit saat BAK. 3) Asma : Untuk mengetahui apakah ibu pernah mengalami sesak nafas atau kesulitan bernafas. 4) TBC : Untuk mengetahui apakah ibu pernah mengalami batuk secara terus menerus selama lebih dari 2 minggu. 5) Hepatitis : Untuk mengetahui apakah ibu pernah mengalami mata, kuku, kulit berwarna kuning.

33 21 6) Diabetes Militus : Untuk mengetahui apakah ibu mengalami tanda penyakit diabetes yaitu sering merasa mudah lapar, mudah haus, sering BAK pada malam hari. 7) Hipertensi : Untuk mengetahui adanya hipertensi tanda-tanda tekanan sistolik 140 mmhg dan tekanan diastolik 90 mmhg. 8) Epilepsi : Untuk mengetahuiapakah ibu pernah mengalami kejang sampai mengeluarkan busa dari mulut. (Varney, 2007). g) Riwayat penyakit keluarga Untuk mengetahui apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular dan menahun misalnya : jantung, asma, Diabetus Melitus, epilepsi, dan lain-lain (Varney, 2007). h) Riwayat keturunan kembar Untuk mengetahui apakah ada riwayat keturunan kembar didalam keluarganya (Varney, 2007).

34 22 i) Riwayat operasi Untuk mengetahui apakah pernah mengalami tindakan pembedahan atau tidak (Varney, 2007). 2) Data Obyektif Data obyektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur. Data ini diperoleh melalui kepekaan perawat (senses) selama melakukan pemerikssaan fisik melalui 2S (sight, smell) dan HT (hearing and touch atau taste) (Nursalam, 2009). a) Pemeriksaan khusus Dilakukan pemeriksaan apgar score pada bayi baru lahir pada menit ke 1, ke 5, dan ke 10 (Dewi, 2010). Tabel 2.1 APGAR SCORE No Tanda Nilai : 0 Nilai : 1 Nilai : 2 1 Apperance (warna kulit) Pucat/biru seluruh Tubuh merah Ekstremitas Seluruh tubuh 2 Pulse (denyut jantung) tubuh biru kemerahan Tidak ada <100 > Grimace (tonus otot) Tidak ada Ekstremitas sedikit fleksi Gerakan aktif 4 Activity (aktivitas) Tidak ada Sedikit gerak Langsung menangis 5 Respiration Tidak ada (pernapasan) Sumber : Dewi, 2010 Lemah/tidak teratur Menangis

35 23 Keterangan : 1. Nilai 1-3 asfiksia berat. 2. Nilai 4-6 asfiksia sedang. 3. Nilai 7-10 asfiksia ringan (normal). Pada bayi baru lahir dengan caput succedaneum nilai apgar score normal. b) Pemeriksaan umum pada kasus pada bayi baru lahir dengan caput succedaneum Keadaan umum dan kesadaran pasien dapat diambil saat pertama kali kunjungan dan melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi : (1) Suhu C (Rukiyah dan Yulianti, 2010). (2) Pernafasan Waktu bayi tenang, hitung pernafasan selama 60 detik, frekuensi normal adalah kali per-menit (Arief dan Kristiyanasari, 2009) (3) Denyut jantung Hitung denyut jantung selama 60 detik, normalnya adalah kali per-menit (Arief dan Kristiyanasari, 2009).

36 24 c) Menurut Muslihatun (2010) adalah pemeriksaan sistematis fisik meliputi : (1) Kepala Ubun-ubun besar, ubun-ubun kecil, sutura, moulase, caput succedaneum, cephal hematom. Pada kasus caput succedaneum terlihat kepala terdapat benjolan yang teraba lunak, berbatas tidak tegas, sutura melewati tulang tengkorak, benjolan berisi cairan (Arief dan Kristiyanasari, 2009). (2) Bentuk wajah Tampak simetris atau tidak, Matondang dkk (2013). (3) Mata Ukuran bentuk dan kesimetrisan, bengkak, warna sklera dan conjungtiva (Dewi, 2010). (4) Telinga Bentuk, kesimetrisan, adanya sekret atau tidak. (5) Hidung Kesimetrisan, ada benjolan atau tidak. (6) Mulut Bentuk simetris atau tidak, mukosa, mulut kering atau basah, lidah, bercak putih pada gusi, reflek menghisap, adakah labioskizis atau palatoskizis.

37 25 (7) Leher Bentuk simetris atau tidak, adakah pembengkakan atau benjolan, kelainan tiroid. (8) Dada Bentuk dada, putting susu, gangguan pernafasan, bunyi jantung dan pernafasan. (9) Tali pusat Memeriksa apakah ada kemerahan, bengkak, bernanah, berbau pada tali pusat (Arief dan Kristiyanasari, 2013). (10) Punggung Skoliosis atau tidak, spina bifida (Arief dan Kristiyanasari, 2009). (11) Ekstremitas Atas Bawah : adakah oedema, simetris atau tidak. : adakah kelainan atau tidak, simetris atau tidak (Arief dan Kristiyanasari, 2013). (12) Genetalia Laki-laki : testis sudah turun berada dalam skrotum. Perempuan : labia mayora dan labia minora, klitoris, (Dewi, 2010). (13) Anus Berlubang atau tidak.

38 26 d) Pemeriksaan reflek Menurut Dewi (2010), pemeriksaan reflek adalah sebagai berikut : (1) Kejut atau (Moro Reflek) Didapat dengan memberikan isyarat kepada bayi, dengan satu teriakan atau gerakan mendadak. Respon bayi baru lahir berupa menghentakkan tangan dan kaki lurus ke arah luar, sedangkan lutut fleksi, tangan akan kembali lagi ke arah dada seperti posisi bayi berada dalam pelukan. Jari-jari tampak terpisah dan bayi mungkin menangis. Pada bayi baru lahir dengan caput succedaneum reflek kejut positif baik. (2) Reflek menggenggam (Graps Reflek) Reflek yang timbul bila ibu jari diletakkan pada telapak tangan bayi, maka bayi akan menutup telapak tangannya. Pada bayi baru lahir dengan caput succedaneum reflek menggenggam baik. (3) Reflek menghisap (Suching Reflek) Respon pada bayi yang timbul apabila ada obyek atau jari yang dimasukkan ke dalam mulut maka bayi akan menghisap obyek atau jari tersebut. Pada bayi baru lahir dengan caput succedaneum reflek menghisap baik.

39 27 (4) Reflek mencari (Rooting Reflek) Muncul pada stimulasi taktil pada pipi dan daerah mulut, bayi akan memutar kepala seakan-kan mencari putting susu. Pada bayi baru lahir dengan caput succedaneum reflek mencari baik. (5) Reflek walking Reflek walking akan timbul jika bayi dalam posisi berdiri akan ada gerakan spontan posisi kaki bayi melangkah ke depan. Pada bayi baru lahir dengan caput succedaneum reflek walking baik. (6) Reflek tonick neck Reflek akan timbul saat bayi dalam posisi terlentang, saat punggung diurut kepala bayi akan sedikit mengangkat. Pada bayi baru lahir dengan caput succedaneum reflek tonick neck baik. e) Pemeriksaan Antopometri Menurut Marmi dan Rahardjo (2012) pemeriksaan antopometri meliputi : (1) Lingkar kepala Untuk mengetahui pertumbuhan otak, normalnya cm bayi dengan caput succedaneum lingkar kepala berbeda dengan bayi normal, lingkar kepala bayi

40 28 dengan caput succedaneum lebih besar dengan bayi normal. (2) Lingkar dada Untuk mengetahui keterlambatan pertumbuhan normal (30-38) cm, bayi dengan caput succedaneum lingkar dada sama seperti bayi normal. (3) Berat badan Untuk mengetahui berat badan bayi normal, normalnya gram, pada bayi dengan caput succedaneum berat badan sama dengan bayi normal. (4) Panjang badan Untuk mengetahui normal atau tidak panjang badan bayi, normalnya cm, bayi dengan panjang badan sama seperti bayi normal. f) Nutrisi (1) ASI Suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mammae ibu, sebagai makanan bayinya. (2) PASI Makanan bayi yang secara tunggal dapat memenuhi kebutuhan gizi serta pertumbuhan dan perkembangan bayi sampai berumur 4 6 bulan.

41 29 g) Eliminasi (1) Urine Biasanya bayi baru lahir urine akan keluar pada 24 jam pertama setelah lahir (Marmi dan Rahardjo, 2012). (2) Mekonium Mekonium pada bayi baru lahir akan keluar setelah 24 jam kelahiran, biasanya mekonium akan berlangung 2-3 hari, pada hari selanjutnya mekonium akan berwarna kehijau-hijauan (Marmi dan Rahardjo, 2012). b. Langkah Kedua : Interpretasi data Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang dikumpulkan (Mufdlifah dkk, 2012). 1) Diagnosa Kebidanan Diagnosa kebidanan adalah pengelolaan/ analisa data yaitu menggabungkan dan menghubungkan data satu dengan yang lainnya sehingga tergambar fakta (Mufdlifah dkk, 2012). Diagnosa : Bayi Ny. X umur...jenis kelamin...dengan caput succedaneum. Data dasar Subyektif : 1) Ibu mengatakan bayinya lahir tanggal...pukul...

42 30 2) Ibu mengatakan bayinya lahir dengan benjolan di kepala setelah bayi lahir. Obyektif : 1) Keadaan Umum 2) Kesadaran 3) Apgar Score 4) Pemeriksaan sistemik kepala Inspeksi : kepala terdapat benjolan, batas tidak tegas, benjolan berisi cairan. Pada palpasi : benjolan di kepala teraba lunak, melampaui garis tengkorak (Arief dan Kristiyanasari, 2009). 2) Masalah Masalah yang terjadi pada bayi dengan caput succedaneum adalah bayi mengalami beberapa ketidaknyamanan meskipun perawatan telah diberikan secara baik dan benar, pada bayi baru lahir dengan caput succedaneum bayi merasa tidak nyaman seperti bayi menjadi rewel (Mufdlifah dkk, 2012). 3) Kebutuhan Kebutuhan adalah suatu hal yang dibutuhkan pasien dan belum teridentifikasikan dalam diagnosa dan masalah didapat dengan analisa data (Varney, 2007).

43 31 Menurut Arief dan Kristiyanasari (2009), kebutuhan yang diperlukan bayi baru lahir dengan caput sucedaneum adalah usahakan bayi untuk tidak diangkat, memberi ASI yang adekuat, menjaga benjolan supaya tidak terjadi iritasi atau infeksi, pertahankan area caput succedaneum untuk tetap kering dan bersih. c. Langkah ketiga : Diagnosa potensial Pada langkah ini kita mengidentifikasikan masalah atau diagnosa lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasikan (Mufdlifah dkk, 2012). Masalah potensial pada bayi baru lahir dengan caput succedaneum adalah infeksi sekunder bila timbul lecet di daerah benjolan (Rukiyah dan Yulianti, 2010). d. Langkah keempat : Antisipasi/Tindakan Segera Beberapa data menunjukkan situasi emergensi bidan perlu bertindak segera demi keselamatan ibu dan bayi (Mufdlifah dkk, 2012). Antisipasi yang dilakukan bidan yaitu mandiri pada bayi dengan caput succedaneum adalah menjaga kebersihan dan menjaga agar kulit yang terluka untuk diperhatikan dan dapat digunakan obatobatan antiseptik lokal, usahakan bayi tidak sering diangkat agar benjolan tidak meluas, serta kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian terapi (Arief dan Kristiyanasari, 2009).

44 32 e. Langkah kelima : Rencana tindakan Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah sebelumnya, langkah ini merupakan lanjutan manajemen terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasikan atau antisipasi, pada langkah ini informasi/data dasar yang tidak lengkap dilengkapi (Mufdlifah dkk, 2012). Menurut Arief dan Kristiyanasari (2009), Rencana asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan caput succedaneum adalah : 1) Bayi dirawat seperti perawatan bayi normal. 2) Awasi keadaan umum bayi. 3) Lingkungan harus dalam keadaan baik, cukup ventilasi, masuk sinar matahari. 4) Pemberian ASI yang adekuat, ajarkan ibu cara menetekkan dengan tiduran untuk mengurangi anak jangan sering diangkat, agar benjolan tidak meluas. 5) Mencegah terjadinya infeksi dengan : a) Perawatan tali pusat yang baik. b) Personal Hygiene yang baik. 6) Memberikan penyuluhan kepada orang tua tentang : a) Keadaan trauma bayi, tidak usah cemas karena benjolan akan hilang 2-3 hari. b) Perawatan bayi sehari-hari. c) Manfaat dan cara pemberian ASI.

45 33 f. Langkah keenam : Penatalaksanaan Langkah ini merupakan pelaksanaan dari rencana asuhan yang menyeluruh dari perencanaan. Penatalaksanaan asuhan ini bisa dilakukan oleh klien atau tenaga kesehatan lainnya (Varney, 2007). Pelaksanaan asuhan pada bayi baru lahir dengan caput succedaneum disesuaikan dengan perencanaan yang telah dibuat (Arief dan Kristiyanasari, 2009). g. Langkah ketujuh : Evaluasi Merupakan langkah terakhir untuk menilai keaktifan dari rencana asuhan yang telah diberikan meliputi pemenuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan dalam masalah dan diagnosa (Mufdlifah dkk, 2012). Bayi baru lahir dengan caput succedaneum adalah : 1) Keadaan umum baik. 2) Bayi tampak tenang dan nyaman 3) Benjolan caput succedaneum bayi baru lahir menghilang tanpa komplikasi. 3. Data Perkembangan Metode pendokumentasian yang digunakan dalam asuhan kebidanan pada bayi dengan caput succedaneum dengan SOAP menurut Varney (2007), yaitu :

46 34 S : Subyektif Hasil pengumpulan data klien dari anamnesa. Data subyektif diperoleh melalui wawancara langsung dengan ibu bayi Ny. X. O : Obyektif Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik pasien, hasil laboraturium dan tes diagnostik yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung asuhan sebagai langkah I, data obyektif diperoleh langsung berdasarkan pemeriksaan fisik yang dilakukan pada bayi Ny. X. A : Assesment Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data subyektif dan obyektif dalam suatu identifikasi. a. Diagnosa kebidanan, Masalah, Kebutuhan. b. Antisipasi diagnosa lain / masalah potensial. c. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter kolaborasi atau rujukan. P : Planning Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan (P) dan evaluasi (E) berdasarkan analisa pada bayi Ny. A. C. Landasan Hukum Seorang bidan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam melakukan asuhan kebidanan pada bayi Ny. X dengan caput succedaneum harus berdasarkan :

47 35 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, No. 166/MENKES/PER/X/2010, Pasal 11, Poin C, pelayanan kesehatan anak meliputi : c. Penanganan kegawatdaruratan dilanjutkan dengan rujukan. 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, No. 1464/MENKES/PER/X/2010, Pasal 16 ayat 2, pelayanan kebidanan pada anak meliputi : a. Perawatan bayi baru lahir. b. Perawatan tali pusat. c. Perawatan bayi. d. Resusitasi pada bayi baru lahir. e. Pemantauan tumbuh kembang anak. f. Pemberian imunisasi. g. Pemberian penyuluhan.

48 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Studi Kasus Studi kasus adalah studi kasus yang dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan yang terdiri dari unit tunggal. Jenis studi kasus ini merupakan studi kasus dengan metode deskriptif yaitu dilakukan sekumpulan obyek yang biasanya bertujuan untuk melihat gambar fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi didalam suatu populasi tertentu, pada jenis kasus ini menggunakan asuhan kebidanan dengan manajemen Varney yang terdiri dari 7 langkah dengan data perkembangan SOAP (Notoatmodjo, 2012). B. Lokasi Studi Kasus Menjelaskan tempat atau lokasi tersebut dilakukan, lokasi penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2012). Studi kasus telah dilakukan di RSUD Kota Surakarta. C. Subyek Studi Kasus Subyek merupakan orang yang dijadikan sebagai pasien untuk mengambil kasus (Arikunto, 2010). Subyek pada kasus ini adalah bayi baru lahir Ny. A umur 0 menit dengan caput succedaneum di RSUD Kota Surakarta. 36

49 37 D. Waktu Studi Kasus Waktu studi kasus adalah waktu yang dibutuhkan penulis untuk mendapatkan data penelitian yang dilaksanakan sampai batas yang ditentukan (Nursalam, 2009). Waktu studi kasus ini dilakukan pada bulan November 2014 Juni Pengambilan kasus pada tanggal 7 Februari 9 Februari E. Instrument Studi Kasus Instrument adalah alat yang digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Pada kasus ini instrument yang digunakan untuk mendapatkan data adalah format asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan 7 langkah Varney dan data perkembangan menggunakan SOAP. F. Teknik Pengambilan Data Teknik pengambilan data pada kasus ini adalah : 1. Data primer Data primer adalah daftar bacaan dari hasil penelitian atau studi pustaka yang diperoleh dari jurnal penelitian / jurnal ilmiah (Hidayat A, 2010). a. Pemeriksaan fisik Menurut Matondang (2013), pemeriksaan fisik dapat dilakukan melalui empat teknik, yaitu diantaranya : 1) Inspeksi Inspeksi adalah proses observasi yang dilakukan secara sistematis, inspeksi yang dilakukan dengan menggunakan indera pengelihatan,

50 38 pendengaran dan penciuman dalam kasus ini dilakukan inspeksi pada kepala yaitu untuk mengetahui apakah ada benjolan melewati sutura garis tengah atau tidak dan untuk mengetahui cairan getah bening atau darah. 2) Palpasi Palpasi adalah teknik pemeriksaan menggunakan indera peraba. Menggunakan telapak tangan dan memanfaatkan alat teraba yang terdapat pada telapak dan jari tangan. Dalam kasus ini palpasi dilakukan untuk meraba benjolan apakah teraba lembut, lunak atau keras. 3) Perkusi Perkusi adalah teknik pemeriksaan dengan mengetuk-mengetuk jari kebagian tubuh klien yang akan dikaji untuk membandingkan bagian yang kiri dan yang kanan. Pada kasus ini pemeriksaan dilakukan pada daerah abdomen untuk mengetahui apakah bayi kembung atau tidak. 4) Auskultasi Auskultasi adalah pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh tubuh. Dalam kasus ini auskultasi dilakukan untuk memeriksa frekuensi denyut jantung. b. Wawancara Menurut Notoatmodjo (2012), wawancara yaitu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data, penulis melakukan wawancara secara

51 39 langsung lisan bercakap-cakap kepada pasien dan berhadapan muka dengan orang tersebut. Kasus ini melakukan wawancara dengan orang tua bayi baru lahir dengan caput succedaneum dan tenaga kesehatan di RSUD Kota Surakarta. 2. Data sekunder Data sekunder adalah pustaka yang diperoleh dari berbagai sumber buku teks, indeks, ensiklopedia, dan lain-lain (Hidayat A, 2010). a. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi yaitu kegiatan mencari data atau variabel dari sumber berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Sugiyono, 2011). Dalam kasus ini data yang diperoleh adalah dari rekam medik RSUD Kota Surakarta, adapun data di RSUD Kota Surakarta pada bulan Januari sampai Oktober 2014 jumlah bayi baru lahir hidup sebanyak b. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan adalah kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam rangka mencari landasan teoritis dari permasalahan penelitian sehingga penelitian yang dilakukan bukan kegiatan yang bersifat trial and error akan tetapi, kegiatan tersebut benar-benar untuk mencari dasar-dasar teoritis (Hidayat A, 2010). Studi kasus ini menggunakan literatur mulai tahun

52 40 G. Alat-alat yang dibutuhkan Alat-alat yang dibutuhkan 1. Wawancara (interview) antara lain : a. Format pengkajian pada bayi baru lahir. b. Buku tulis. c. Alat tulis. 2. Observasi (pengamatan) yaitu : a. Stetoskop. b. Thermometer. c. Timbangan berat badan. d. Jam tangan. e. Box bayi atau tempat tidur bayi. f. Pita pengukur lingkar lengan atas. g. Kassa steril. h. Alat pengukur tinggi badan. i. Senter. 3. Dokumentasi yaitu : a. Lembar observasi bayi. b. Catatan rekam medik bayi. c. Format pengkajian pada bayi baru lahir.

53 BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN Ruang : Perinatologi Tanggal Masuk : 07 Februari 2015 No.Register : A. TINJAUAN KASUS Tanggal 07 Februari 2015 Pukul : WIB I. PENGKAJIAN DATA A. IDENTITAS 1) Identitas Bayi a) Nama Bayi : By. Ny. A b) Umur : 0 Menit c) Tanggal / Jam Lahir : 07 Februari 2015, Pukul WIB d) Jenis Kelamin : Laki laki 2) Identitas Orangtua a) Nama Ibu : Ny. A Nama Ayah : Tn. S b) Umur : 29 tahun Umur : 30 tahun c) Agama : Islam Agama : Islam d) Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku Bangsa : Jawa/Indonesia e) Pendidikan : SD Pendidikan : SMA f) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh g) Alamat : Cinderejo Rt 03/09 Gilingan, Surakarta 41

54 42 B. ANAMNESA ( DATA SUBYEKTIF) Pada Ibu 1) Keluhan Utama Ibu mengatakan melahirkan anak keduanya pada 07 Februari 2015 pukul dan terdapat benjolan lunak di kepala bayi. 2) Riwayat Kehamilan Sekarang a) HPHT : 3 Mei 2014 b) HPL : 10 Februari 2015 c) ANC :Ibu mengatakan 8 kali di bidan secara teratur. Trimester I Trimester II : 2 kali saat umur kehamilan 2 bulan dan 3 bulan. : 4 kali saat umur kehamilan 4, 5, 6, 7 bulan. Trimester III : 2 kali saat umur kehamilan 8 bulan dan 9 bulan. d) Keluhan keluhan pada Trimester I : Ibu mengatakan pusing, mual dan muntah pada waktu pagi hari. Trimester II : Ibu mengatakan tidak ada keluhan. Trimester III : Ibu mengatakan pegal-pegal dan nyeri pada pinggang. e) Penyuluhan yang pernah di dapat Ibu mengatakan pernah mendapat penyuluhan tentang tablet Fe, gizi ibu hamil dan tanda bahaya kehamilan oleh bidan pada umur kehamilan 5 bulan dan 8 bulan.

55 43 f) Imunisasi TT Ibu mengatakan telah mendapat imunisasi TT sebanyak 3 kali. TT 1 : Februari 2012 TT 2 : November 2013 TT 3 : Januari ) Riwayat persalinan sekarang a) Tempat Persalinan : RSUD Kota Surakarta. b) Penolong : Dokter Obsgyn dan Bidan. c) Jenis Persalinan :Persalinan spontan dengan Vakum Ekstraksi. d) Komplikasi : Kala II lama. 4) Riwayat Penyakit a. Riwayat penyakit saat hamil Ibu mengatakan saat hamil tidak pernah menderita penyakit pada saat hamil seperti batuk, pilek. b. Riwayat penyakit sistemik. 1) Jantung : Ibu mengatakan tidak pernah merasa berdebar-debar saat beraktivitas ringan dan tidak berkeringat dingin di telapak tangan. 2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah merasakan sakit pada pinggang bagian bawah dan tidak pernah merasa nyeri saat BAK.

56 44 3) Asma : Ibu mengatakan tidak pernah merasa sesak nafas dan sulit nafas. 4) TBC : Ibu mengatakan tidak pernah batuk secara terus menerus lebih dari 2 minggu. 5) Hepatitis : Ibu mengatakan pada ujung kuku, mata dan kulit tidak terlihat kuning. 6) DM : Ibu mengatakan tidak pernah merasakan lapar, haus dan BAK lebih dari 7 x di malam hari. 7) Hipertensi : Ibu mengatakan tidak pernah merasakan pusing di tengkuk dan tekanan darah melebihi 140/90 mmhg. 8) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami kejang yang disertai dengan keluar busa dari mulutnya. 9) Lain-lain : Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit lain seperti penyakit menular. c. Riwayat Penyakit Keluarga Ibu mengatakan dari pihak suami dan ibu tidak ada penyakit menurun seperti diabetes melitus, jantung dan hipertensi, asma serta tidak ada riwayat menular misalnya TBC, hepatitis, penyakit menular seksual, HIV/AIDS.

57 45 d. Riwayat Keturunan Kembar Ibu mengatakan baik dari pihak keluarga dirinya maupun dari pihak suaminya tidak ada yang mempunyai riwayat keturunan kembar. e. Riwayat Operasi Ibu mengatakan belum pernah mengalami operasi apapun terutama pada perut bagian bawah. C. PEMERIKSAAN FISIK 1) Pemeriksaan khusus Apgar Score Tabel 4.1 Apgar Score By. Ny.A Aspek yang dinilai Apperance (Wana Kulit) Pulse (Denyut Nadi) Grimance (Refleks) Activity (Tonus otot) Respiration (Pernafasan) Jumlah Menit I 5 Menit I 5 Menit II Jumlah Sumber : Status pasien bayi Ny. A 2) Pemeriksaan Umum a) Keadaan Umum : Cukup b) Kesadaran : Composmentis

58 46 c) TTV C R : 54x/ menit N : 144 x/ menit 3) Pemeriksaan Fisik Sistematis a) Kepala : Terdapat benjolan, teraba lunak, batas tidak tegas, sutura melewati tulang tengkorak, ubun-ubun berdenyut. b) Muka : Simetris, tidak pucat dan tidak oedem. c) Mata : Conjugtiva merah muda, sklera putih. d) Telinga : Simetris, tidak ada serumen yang keluar. e) Hidung : Tidak ada benjolan, tidak ada sekret. f) Mulut : Tidak ada bibir sumbing (labioskizis dan labiopalatoskizis). g) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe. h) Dada : Simetris, tidak ada kelainan.. i) Tali Pusat : Masih basah, tidak terlihat tanda perdarahan dan infeksi. j) Punggung : Tidak ada spina bifida. k) Ekstremitas : Jumlah jari lengkap dan warna kulit merah muda. l) Genetalia : Testis sudah turun ke skrotum. m) Anus : Ada, berlubang dan belum keluar mekonium.

59 47 4) Refleks a) Refleks Moro : Baik, yaitu apabila bayi dikagetkan lengan dan kaki bayi terangkat. b) Refleks Grashping : Baik, dengan cara meletakkan jari telunjuk diletakkan pada tangan bayi dan bayi menggenggam. c) Refleks Suching : Baik, bayi berusaha menghisap jika ada benda yang menyentuh. d) Reflkes Rooting : Baik, yaitu apabila menyentuh pipi bayi akan menoleh ke arah sentuhan. e) Refleks Walking : Baik, yaitu akan ada gerakan spontan kaki melangkah kedepan. f) Refleks Tonick Neck : Baik, timbul saat bayi dalam posisi terlentang, saat punggung di urut kepala bayi akan sedikit mengangkat. 5) Antopometri a) Lingkar Kepala : 31 cm b) Lingkar Dada : 31 cm c) LILA : 10 cm d) BB / PB : 2570 gram / 49 cm 6) Nutrisi a) ASI : Belum diberi ASI. b) PASI : Belum diberi PASI

60 48 7) Eliminasi a) Urine : Belum keluar b) Mekonium : Belum keluar D. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1) Pemeriksaan Laboratorium : Tidak dilakukan. 2) Pemeriksaan Penunjang lain : Tidak dilakukan. II. INTERPRETASI DATA Tanggal 07 Februari 2015 Pukul WIB A. DIAGNOSA KEBIDANAN By. Ny. A umur 0 menit jenis kelamin laki-laki dengan caput succedaneum. Data Dasar Data Subyektif : 1) Ibu mengatakan bayinya lahir pada tanggal 07 Februari 2015 pukul WIB. 2) Ibu mengatakan proses persalinannya lama dan menggunakan alat. 3) Ibu mengatakan bayinya lahir dengan benjolan di kepala. Data Obyektif : 1) Keadaan umum : Baik 2) Kesadaran : Composmentis 3) TTV C R : 54 x/ menit N : 144 x/ menit

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI DENGAN IKTERIK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. : RSUD Sunan Kalijaga Demak

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI DENGAN IKTERIK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. : RSUD Sunan Kalijaga Demak BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI DENGAN IKTERIK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK A. TINJAUAN KASUS 1. Pengkajian Tempat : RSUD Sunan Kalijaga Demak Hari / Tanggal : Rabu, 11

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/ Penyajian Data Dasar Secara Lengkap. Pengkajian kasus By Ny A dengan asfiksia sedang di RSUD

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/ Penyajian Data Dasar Secara Lengkap. Pengkajian kasus By Ny A dengan asfiksia sedang di RSUD BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengumpulan/ Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Pengkajian kasus By Ny A dengan asfiksia sedang di RSUD Karanganyar dilakukan dengan manajemen 7 langkah

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB IUD Ny. S P2A0 UMUR 46 TAHUN DENGAN MENORAGIA DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB IUD Ny. S P2A0 UMUR 46 TAHUN DENGAN MENORAGIA DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB IUD Ny. S P2A0 UMUR 46 TAHUN DENGAN MENORAGIA DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009).

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009). BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas asuhan kebidanan pada bayi S dengan ikterik di RSUD Sunan Kalijaga Demak menggunakan manajemen asuhan kebidanan varney, yang terdiri dari tujuh langkah yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bayi Baru Lahir Normal 1. Bayi Baru Lahir Menurut Arif dan Kristiyanasari (2009), bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tanggal masuk/pukul : 04 Maret 2013 Pukul : WIB. Tempat : Bangsal Perinatologi di RSUD dr.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tanggal masuk/pukul : 04 Maret 2013 Pukul : WIB. Tempat : Bangsal Perinatologi di RSUD dr. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tanggal masuk/pukul : 04 Maret 2013 Pukul : 09.45 WIB Tempat : Bangsal Perinatologi di RSUD dr.soehadi Prijonegoro Sragen. No. Register : 365238 1. Pengumpulan Data

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI Oleh : Rita Purnamasari Tanggal : 11 November 2011 Waktu : 10.00 WIB I. PENGKAJIAN A. IDENTITAS ISTERI SUAMI Nama : Ny. Y Tn. A Umur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dicegah dengan pengawasan antenatal dan perinatal yang baik. jepit bayi menangis yang dapat merangsang pernafasan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dicegah dengan pengawasan antenatal dan perinatal yang baik. jepit bayi menangis yang dapat merangsang pernafasan. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tujuan kelahiran bayi ialah lahirnya seorang individu yang sehat dari seorang ibu yang sehat. Bayi lahir sehat artinya tidak mempunyai gejala sisa atau tidak mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi indikator keberhasilan pembangunan kesehatan. Sehingga kesehatan ibu merupakan komponen yang penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan melalui pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil. Berbagai bentuk upaya pencegahan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ukuran yang digunakan untuk menilai baik buruknya keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara atau daerah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan, ada beberapa hal yang ingin penulis uraikan, dan membahas asuhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap Pada pemeriksaan didapatkan hasil data subjektif berupa identitas pasien yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. Indonesia, diantara negara

Lebih terperinci

PENGKAJIAN PNC. kelami

PENGKAJIAN PNC. kelami PENGKAJIAN PNC Tgl. Pengkajian : 15-02-2016 Puskesmas : Puskesmas Pattingalloang DATA UMUM Inisial klien : Ny. S (36 Tahun) Nama Suami : Tn. A (35 Tahun) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian Pendidikan

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DI. Pengkajian secara autoanamnesa / alloanamnesa Hari / tanggal : Jam : A. DATA SUBYEKTIF 1. Identitas pasien : - Nama : - Umur : - Pekerjaan : - Agama : - Alamat : 2.

Lebih terperinci

KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta

KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS 1. Ketuban pecah Dini 2. Perdarahan pervaginam : Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta Intra Partum : Robekan Jalan Lahir Post Partum

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA BY.NY S BAYI BARU LAHIR DENGAN ASFIKSIA BERAT. : Ruang bayi RSUD R.Syamsudin SH. Tanggal/Jam Lahir : 25 Maret 2012 jam 19.

ASUHAN KEBIDANAN PADA BY.NY S BAYI BARU LAHIR DENGAN ASFIKSIA BERAT. : Ruang bayi RSUD R.Syamsudin SH. Tanggal/Jam Lahir : 25 Maret 2012 jam 19. ASUHAN KEBIDANAN PADA BY.NY S BAYI BARU LAHIR DENGAN ASFIKSIA BERAT Tanggal pengkajian : 25 Maret 2012 Jam Ruangan : 19.48 WIB : Ruang bayi RSUD R.Syamsudin SH I. DATA SUBJEKTIF A. IDENTITAS 1. Bayi Nama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama. digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap Dari data subjektif didapatkan hasil, ibu bernama Ny. R umur 17 tahun, dan ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7

BAB I PENDAHULUAN. janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehamilan merupakan masa konsepsi sampai dengan lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari mulai hari pertama

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. S UMUR 30 TAHUN G III P II A O DENGAN DI RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012 I. Pengkajian Tanggal :.. Jam. Tempat :.. Nama Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidan, Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280

BAB I PENDAHULUAN. bidan, Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan ibu dan bayi merupakan salah satu tanggung jawab bidan, Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa saat ini Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia adalah tertinggi. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

BAB I PENDAHULUAN. bahwa saat ini Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia adalah tertinggi. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun diseluruh dunia sejumlah 4,3 juta bayi baru lahir meninggal, dan di negara berkembang kurang lebih 70% dari jumlah kematian ini dapat dicegah dengan teknologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 22 Maret 2016 pukul 06.45

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yaitu sebesar 32

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yaitu sebesar 32 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yaitu sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup terutama disebabkan

Lebih terperinci

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Berat badan 2500-4000 gram. Panjang badan lahir 48-52 cm. Lingkar dada 30-35 cm. Lingkar kepala 33-35 cm. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subcutan cukup

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny F GI P TRIMESTER III INPARTU DENGAN PRE EKLAMPSIA BERAT. Siti Aisyah* dan Sinta Lailiyah** ABSTRAK

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny F GI P TRIMESTER III INPARTU DENGAN PRE EKLAMPSIA BERAT. Siti Aisyah* dan Sinta Lailiyah** ABSTRAK ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny F GI P 00000 TRIMESTER III INPARTU DENGAN PRE EKLAMPSIA BERAT Siti Aisyah* dan Sinta Lailiyah** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara negara tetangga.

BAB 1 PENDAHULUAN. masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara negara tetangga. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan. perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan. perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait kesehatan reproduksi perempuan. Pelayanan kebidanan

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR BY. NY. K DENGAN CAPUT SUCCEDANEUM DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2013

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR BY. NY. K DENGAN CAPUT SUCCEDANEUM DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2013 ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR BY. NY. K DENGAN CAPUT SUCCEDANEUM DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Varney (2006) dijelaskan bahwa Asuhan Kebidanan Komprehensif merupakan suatu tindakan pemeriksaan pada pasien yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan, masalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil. Berbagai bentuk upaya pencegahan dan

Lebih terperinci

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS Asuhan segera pada bayi baru lahir Adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah persalinan. Aspek-aspek penting yang harus dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap Tanggal : 17 Maret 2015 pukul : 12.30 WIB Pada pemeriksaan didapatkan hasil data

Lebih terperinci

Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014

Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan kebidanan komprehensif merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 20 Juni 2011 di Ruang Lukman Rumah Sakit Roemani Semarang. Jam 08.00 WIB 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : An. S Umur : 9

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. yang ada di lahan praktek di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dalam pembahasan ini penulis

BAB IV PEMBAHASAN. yang ada di lahan praktek di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dalam pembahasan ini penulis BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengankesenjangan yang ada di lahan praktek di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan Manajemen

Lebih terperinci

TEORI MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NORMAL

TEORI MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NORMAL TEORI MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NORMAL Langkah I : Pengumpulan data dasar Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka kematian bayi di Indonesia saat ini masih tergolong tinggi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa

BAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wanita pada dasarnya harus menjalankan kodrat sebagai seorang ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa mulai dari kehamilan, persalinan, nifas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pula 1 lahir mati. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia, trauma kelahiran,

BAB I PENDAHULUAN. pula 1 lahir mati. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia, trauma kelahiran, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian bayi (AKB) dalam 10-15 tahun terakhir menurun, meskipun kematian neonatal dini dan lahir mati masih tinggi, dari 7,7 juta kematian bayi setiap tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Tanggal : 22 Maret 2016 Pukul : 10.30 WIB Data subjektif pasien Ny. T umur 50 tahun bekerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan angka harapan hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dan angka harapan hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Masalah Indikator keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia, antara lain angka kematian ibu, angka kematian bayi, status gizi dan angka harapan hidup. Angka

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 2 6 MINGGU. Disusun Oleh Rosaning Harum Mediansari

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 2 6 MINGGU. Disusun Oleh Rosaning Harum Mediansari ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 2 6 MINGGU Disusun Oleh Rosaning Harum Mediansari 1002300030 POLTEKES KEMENKES MALANG PRODI KEBIDANAN JEMBER 2011 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 2-6 MINGGU Tempat Tanggal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang 1 BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepasnya dari

Lebih terperinci

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS 1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, berlangsung kirakira 6 minggu. Anjurkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Laporan dari organisasi kesehatan dunia yaitu World

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Laporan dari organisasi kesehatan dunia yaitu World 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Laporan dari organisasi kesehatan dunia yaitu World Health Organization (WHO) bahwa setiap tahunnya, kira-kira 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi lahir mengalami

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tursiah, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB l PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tursiah, Kebidanan DIII UMP, 2015 BAB l PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Asuhan kebidanan komprehensif merupakan asuhan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh di mulai dari ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post partum spontan di Ruang Baitu Nisa RS Sultan Agung Semarang pada tanggal 14 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Yunita Tri Setya, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Yunita Tri Setya, Kebidanan DIII UMP, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian ibu atau kematian maternal adalah kematian seorang ibu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan, tidak bergantung pada tempat atau usia kehamilan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar

BAB I PENDAHULUAN. fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adaptasi neonatal (bayi baru lahir) merupakan proses penyesuaian fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar uterus (Marmi, 2012). Bayi baru

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. U UMUR 30 MENIT HIPOTERMIA SEDANG DENGAN RIWAYAT ASFIKSIA SEDANG DI RUANG PERINATOLOGI RSUD KARANGANYAR

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. U UMUR 30 MENIT HIPOTERMIA SEDANG DENGAN RIWAYAT ASFIKSIA SEDANG DI RUANG PERINATOLOGI RSUD KARANGANYAR ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. U UMUR 30 MENIT HIPOTERMIA SEDANG DENGAN RIWAYAT ASFIKSIA SEDANG DI RUANG PERINATOLOGI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Kemampuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan suatu bangsa diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan perinatal dalam 100.000 persalinan hidup.

Lebih terperinci

NEONATUS BERESIKO TINGGI

NEONATUS BERESIKO TINGGI NEONATUS BERESIKO TINGGI Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) REFERENSI Abdul Bari Saifuddin, Buku Acuan Nasional Palayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, Ed. 1, Cet. 3. 2002, Jakarta: YBP-SP (Hal :376-378)

Lebih terperinci

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita Saat menemukan penderita ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menentukan tindakan selanjutnya, baik itu untuk mengatasi situasi maupun untuk mengatasi korbannya. Langkah langkah penilaian pada penderita

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan kesenjangan yang ada di lahan praktek di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR TABEL... DAFTAR BAGAN... DAFTAR

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI PADA Ny J UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS PATTOPAKANG TANGGAL 9 DESEMBER 2013

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI PADA Ny J UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS PATTOPAKANG TANGGAL 9 DESEMBER 2013 ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI PADA Ny J UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS PATTOPAKANG TANGGAL 9 DESEMBER 2013 No. Register : 01.01.018 Tanggal kunjungan : 9 Desember 2013, Jam 10.20

Lebih terperinci

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA ` Di Susun Oleh: Nursyifa Hikmawati (05-511-1111-028) D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2014 ASUHAN KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Asuhan komprehensif merupakan asuhan yang diberikan secara fleksibel, kreatif, suportif, membimbing dan memonitoring yang dilakukan secara berkesinambungan. Tujuan utama

Lebih terperinci

Asfiksia. Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur

Asfiksia. Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur Asfiksia Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur 1 Tujuan Menjelaskan pengertian asfiksia bayi baru lahir dan gawat janin Menjelaskan persiapan resusitasi bayi baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara gram,

BAB I PENDAHULUAN. Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara gram, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500-4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat.

Lebih terperinci

BAYI BARU LAHIR DARI IBU DM OLEH: KELOMPOK 14

BAYI BARU LAHIR DARI IBU DM OLEH: KELOMPOK 14 BAYI BARU LAHIR DARI IBU DM OLEH: KELOMPOK 14 1. PENGERTIAN Bayi dari ibu diabetes Bayi yang lahir dari ibu penderita diabetes. Ibu penderita diabetes termasuk ibu yang berisiko tinggi pada saat kehamilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan konseling asuhan kebidanan yang mencakup

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK minggu. dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan bahwa :

BAB V PENUTUP. kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK minggu. dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan bahwa : BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis dalam asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK 35 +1 minggu dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 28 Maret 2016 pukul 15.00 WIB,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Dwi Anggun Nugraeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Dwi Anggun Nugraeni, Kebidanan DIII UMP, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia 359/1000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi (AKB) 19/1000 kelahiran hidup, dan kematian neonatal sebesar 20/1000 kelahiran hidup.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS Tanggal pengkajian, 11 Maret 2010, jam 16.00. A. Biodata Pada saat dilakukan pengkajian pada Ny. R dari tanggal 11 Maret 2010 di ruang Fatimah, didapatkan data yaitu : umur 21 tahun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian maternal menurut WHO (World Health Organization) seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari

Lebih terperinci

3.1 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana I. PENGKAJIAN A. Data Subyektif Identitas/ Biodata Anamnesa pada tanggal 23 Juni 2016 pukul 18.

3.1 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana I. PENGKAJIAN A. Data Subyektif Identitas/ Biodata Anamnesa pada tanggal 23 Juni 2016 pukul 18. 3.1 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Tempat Praktek : Bidan Nirmala Nama Mahasiswa : Yunimas Tanggal Masuk : 19 Juli 2016 Tingkat/ Semester : III/ VI I. PENGKAJIAN A. Data Subyektif Identitas/ Biodata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dhihitung dari hari perama haid terakhir. Masalah kematian ibu adalah

BAB I PENDAHULUAN. dhihitung dari hari perama haid terakhir. Masalah kematian ibu adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamannya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dhihitung dari hari perama haid terakhir.

Lebih terperinci

BUKU REGISTER PARTUS DI PUSKESMAS

BUKU REGISTER PARTUS DI PUSKESMAS BUKU REGISTER PARTUS DI PUSKESMAS Cetakan Keempat : ver.23 Juni 2015 No.Buku Periode Nama Puskesmas Kabupaten Petunjuk Pengisian v070414 Kolom Nama Kolom Cara Pengisian Definisi 1. No Urut Angka Nomor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/ PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/ PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PENGUMPULAN/ PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Dari hasil anamnesa yang dilakukan kepada pasien pada tanggal 05 Maret 2014 didapatkan data

Lebih terperinci

PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR

PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR 1. Penilaian Awal Untuk semua bayi baru lahir (BBL), dilakukan penilaian awal dengan menjawab 4 pertanyaan: Sebelum bayi lahir: Apakah kehamilan cukup bulan?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. AKI juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan memiliki berat badan kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499

BAB I PENDAHULUAN. dengan memiliki berat badan kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berat badan lahir rendah (BBLR) Merupakan bayi (neonates) yang lahir dengan memiliki berat badan kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499 gram. Dalam penentuan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan

BAB IV PEMBAHASAN. Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan BAB IV PEMBAHASAN Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan kebidanan 7 langkah varney dan asuhan kebidan SOAP, dari bab pembahasan ini membahas kesenjangan yang di temukan saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keberhasilan asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana salah satunya di tentukan oleh kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

KALA I (tanggal, jam)

KALA I (tanggal, jam) Format Asuhan Kebidanan Persalinan Berdasarkan Managemen Kebidanan (7 Langkah Varney) ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN No/Kode Keterampilan:. No. Dokumen:. Tempat Praktek : No. Reg. : Oleh : IDENTITAS Nama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang

BAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama kehamilan normal adalah 280 hari atau 40 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir (Mochtar, 2012;h.35).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari kehamilan, persalinan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari kehamilan, persalinan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi yang baru dilahirkan (Prawirohardjo, 2010; h. 3).Ilmu kebidanan menjadi dasar usaha-usaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya proses kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu kejadian yang fisiologis/alamiah, namun dalam prosesnya

Lebih terperinci

NEONATUS BERESIKO TINGGI

NEONATUS BERESIKO TINGGI NEONATUS BERESIKO TINGGI Asfiksia dan Resusitasi BBL Mengenali dan mengatasi penyebab utama kematian pada bayi baru lahir Asfiksia Asfiksia adalah kesulitan atau kegagalan untuk memulai dan melanjutkan

Lebih terperinci

MANAJEMEN TERPADU UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN

MANAJEMEN TERPADU UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN PENDAHULUAN Bayi muda : - mudah sekali menjadi sakit - cepat jadi berat dan serius / meninggal - utama 1 minggu pertama kehidupan cara memberi pelayanan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post Sectio Caesaria dengan indikasi Preeklamsia di Ruang Baitu Nisa RS Sultan Agung pada tanggal

Lebih terperinci

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG I. PENGKAJIAN isteri (klien) Suami Nama : Ny.S Tn. H Umur : 21 Tahun 22 Tahun Agama : Islam Islam Pendidikan : SMA SMU Pekerjaan : Ibu rumah tangga Wiraswasta Suku / Bangsa : Jawa Jawa Alamat : Ngawi Ngawi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut WHO, kematian maternal ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS I. PENGUMPULAN DATA A. Identitas Nama Ibu : Marni Umur : 26 Tahun Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : IRT Alamat : Jl. Tebing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mencapai kehamilan yang berkualitas harus didukung dengan adanya pelayanan antenatal care yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan klien. Kehamilan di definisikan sebagai

Lebih terperinci

TAHUN 2014 NIM B11016 PROGRAM. Disusun oleh :

TAHUN 2014 NIM B11016 PROGRAM. Disusun oleh : ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. A DENGAN N IKTERUS DERAJAT I DI RSUD Dr. MOEWARDI TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY Y DENGAN ASFIKSIA RINGAN DISERTAI KAPUT SUKSEDANEUM DI RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY Y DENGAN ASFIKSIA RINGAN DISERTAI KAPUT SUKSEDANEUM DI RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY Y DENGAN ASFIKSIA RINGAN DISERTAI KAPUT SUKSEDANEUM DI RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. ASI juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. ASI juga merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. ASI juga merupakan nutrisi alamiah bagi bayi karena mengandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil. Asuhan pada masa nifas diperlukan

Lebih terperinci

KASUS GIZI BURUK. 1. Identitas. a. Identitas Balita. : Yuni Rastiani. Umur : 40 bln ( ) Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya,

KASUS GIZI BURUK. 1. Identitas. a. Identitas Balita. : Yuni Rastiani. Umur : 40 bln ( ) Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya, KASUS GIZI BURUK 1. Identitas a. Identitas Balita Nama : Yuni Rastiani Umur : 40 bln (29-06-2009) Jenis Kelamin : Perempuan Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 29-06-2009 Alamat Agama Suku : Bojong Kaum

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. minggu sampai bersalin, nifas serta asuhan pada bayi selama masa neonatus.

BAB IV PEMBAHASAN. minggu sampai bersalin, nifas serta asuhan pada bayi selama masa neonatus. BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis melakukan analisis asuhan kebidanan pada Ny. A 32 tahun G2P1A0. Penulis melakukan asuhan mulai dari usia kehamilan 27 minggu sampai bersalin, nifas serta asuhan pada

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam 14.30 1. Identitas klien Nama Umur Jenis kelamin Alamat Agama : An. R : 10 th : Perempuan : Jl. Menoreh I Sampangan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN. A. Tujuan Umum Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

SATUAN ACARA PENYULUHAN. A. Tujuan Umum Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan. Lampiran 2 SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Asuhan Pelayanan Kebidanan Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Kehamilan Waktu : 16.00 WIB Sasaran : Ny.M Tanggal : 15 Agustus 2015 Tempat : Klinik Sumiariani A.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara lainnya di dunia hampir sama yaitu akibat. pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%).

BAB I PENDAHULUAN. negara lainnya di dunia hampir sama yaitu akibat. pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO diseluruh dunia setiap menit seorang perempuan meninggal karena komplikasi terkait dengan kehamilan dan nifas. Dengan kata lain 1.400 perempuan meninggal

Lebih terperinci

JOB SHEET. : Asuhan Kebidanan Kehamilan Bobot mata kuliah : Bd : DIII Kebidanan. : Siti Latifah Amd, Keb Pertemuan : 3 /18 Pebruari 2016

JOB SHEET. : Asuhan Kebidanan Kehamilan Bobot mata kuliah : Bd : DIII Kebidanan. : Siti Latifah Amd, Keb Pertemuan : 3 /18 Pebruari 2016 JOB SHEET Mata kuliah : Asuhan Kebidanan Kehamilan Bobot mata kuliah : Bd. 301 Semester : II Prodi : DIII Kebidanan Pokok bahasan : Pemeriksaan Antenatal Care Pembimbing : Siti Latifah Amd, Keb Pertemuan

Lebih terperinci