dr. Nurnaningsih, Sp.A(K)
|
|
- Widyawati Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Nama dr. Nurnaningsih, Sp.A(K) Tempat, tgl. lahir Bantul, 15 April 1960 Pangkat & Golongan Unit Kerja Pembina Utama Muda / IV c - IRIA RSUP Dr. Sardjito - Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UGM / SMF Anak RSUP Dr. Sardjito RIWAYAT PENDIDIKAN TAHUN LULUS 1 Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Spesialis Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Konsultan Pediatric Gawat Darurat Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta 2009 RIWAYAT PEKERJAAN TAHUN 1 Kepala PUSKESMAS Rawalo, Banyumas RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta Staf RS Umbu Rara Meha, NTT Staf DINKES Kab. Bantul Staf Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UGM, Yogyakarta 2004 Sekarang 6 Kepala Instalasi Rawat Intensif Anak RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta 2007 Sekarang
2 PEMAKAIAN INOTROPIK DAN VASOAKTIF PADA SYOK SEPTIK Nurnaningsih UKK Gawat Darurat Pediatri
3 Curah Jantung & intervensi Terapetik 3
4 Manajemen hemodinamik pada syok sepsis : 3 1. resusitasi cairan 2. terapi inotropik me Cardiac Output (CO) 3. terapi vasopresor me Tekanan Darah (TD) Crit Care Clin 25 (2009)
5 Syok septik yang belum teratasi dengan resusitasi cairan Pemberian obat inotropik & vasopresor
6 Terminologi Obat simpatomimetik : Obat yang mempunyai efek seperti transmitter pada sistem saraf simpatis obat adrenergik : Sesuai dengan jenis transmiter ujung syaraf sismpatis yaitu noradrenalin secara kimiawi tersusun dari cathecol (benzen dg 2 gugus hidroksil) dan amine obat golongan katekolamin Bekerja pada reseptor yang sesuai : α adrenergic (agonis α) : pada reseptor α β-adrenergic (agonis β): pada reseptor β Dopaminergic : pada reseptor DA
7 Reseptor Adrenergik Target dari obat simpatomimetis reseptor adrenergik mengatur respons fisiologis sesuai jenis reseptornya Reseptor α Reseptor β Reseptor DA -Pembuluh darah Vasokonstriksi sistemik Reseptor β1 - otot jantung inotropik Kronotropik dromotropik Reseptor β2 - otot jantung : Relaksasi - pembuluh darah koroner :Dilatasi - relaksasi otot polos - me aliran darah ginjal - me ekskresi Na - Pembuluh darah otot : dilatasi
8 Obat-obat simpatomimetik (katekolamin) INOTROPIK : Obat yg memodulasi kekuatan kontraksi otot jantung VASOPRESOR Obat yg menyebabkan kontraksi otot arteri dan kapiler Dopamin Dobutamin Epinefrin diklasifikasikan Dopamin dosis tinggi Norepinefrin Vasopresin NATURAL : - EPINEFRIN - NOREPINEFRIN - DOPAMIN SINTETIS : -DOBUTAMIN -FENYLEFRIN -EFEDRIN
9 Dopamin Katekholamin endogen yang berfungsi sebagai neurotransmiter sentral dan merupakan prekursor NE & epinefrin Efeknya ditentukan dosis Dosis rendah <5 µg/kg/mnt : dopaminergik pada mesenterika dan ginjal
10 Dopamin Pilihan pertama pada syok refrakter cairan Vasopresor / inotrop, bergantung dosis 2-5 µg/kg/mnt : ekskresi ginjal sampai 50%, Natrium sampai 100% 5-10 µg/kg/mnt : rangsangan reseptor ß1 : kontraktilitas, HR & CO (inotropik & kronotropik) > 10 µg/kg/mnt : α1 : vasokonstriksi arteri, SVR, disritmia.
11 Syok + perlu ditambah inotropik lain, vasopresor/vasodilator Sifat : me MAP & CO ( SV & HR ) Syok septik & sepsis berat : CI karena SV Dosis > 20 µg/kg/mnt : tekanan jantung kanan, HR Digunakan bila CO & TD
12 Dobutamin Katekolamin agonis ß 1 & antagonis α Efek inotrop kuat Efek kronotrop & vasopresor terbatas Dapat dikombinasi dengan NE Fungsi : memperbaiki kontraktilitas jantung tekanan atrium kiri, SVR, PVR. Memperbaiki fungsi ginjal dan diuresis
13 Isomer D : efek ß1 & 2 Isomer L : ß1 & α1 Efek yang dominan : stimulasi ß1 Dosis syok : 2-28 µg/kg/menit
14 Farmakodinamik : Dosis < 5 µg/kg/menit : PVR, CO, TD Dosis > 5 µg/kg/menit : HR, SVR tidak berubah / Pada syok septik & syok kardiogenik : 2,5-10 µg/kg/menit Efek samping : menghambat fungsi trombosit, meningkatkan kebutuhan oksigen miokard
15 Dosis > 10 µg/kg/menit dapat menurunkan afterload, SVR hipotensi
16 Norepinefrin Mediator endogen Efek: agonis α, kurang pada agonis ß MAP Lebih efektif menghilangkan hipotensi 0,01 3,3 µg/kg/mnt meningkatkan MAP sesudah cairan dan dopamin. Efek terhadap ginjal : terjadi ischemia ginjal pada hipotensi dan hipovolemia.
17 NE meningkatkan TD tanpa memperburuk CI dan fungsi organ. Penelitian : Martin C et al. Chest 1993;103: : 32 pasien diresusitasi dg dopamin atau NE. Diamati 6 jam kemudian : 31% pada dopamin, 93% NE (1,5±1,2 µg/kg/mnt )
18 Epinefrin Disintesa, disimpan dan dilepaskan dari sel khromafin di medulla adrenal. Efek : α & ß : meningkatkan CI dan tonus vaskuler perifer MAP Dosis rendah : efek ß 0,1-0,5 : CI Meningkatkan DO2 dan VO2 Laktat dapat meningkat
19 Berpotensi menurunkan aliran darah regional terutama pada splanchnic Dapat meningkatkan TD pada kasus yang tidak respon terhadap obat lain. Meningkatkan HR dan takhiaritmia, iskhemia dan hipoglikemia
20 Kombinasi katekholamin Bila dopamin tak respon, bisa dikombinasi dengan NE
21 Bentuk eksogen ADH Bekerja pada ginjal menahan air Vasokonstriksi pembuluh darah perifer Reseptor V 1 Untuk severe shock Dosis untuk syok pada anak : 0,3-2 miliunit/kgbb/menit (pada pasien syok setelah bedah jantung)
22 Adalah obat yang bekerja untuk menurunkan SVR dengan cara mendilatasikan (melebarkan diameter pembuluh darah) Contoh : Nitroprusid Nitrogliserin Prostaglandin Prostasiklin Indikasi : Bila volume sekuncup kurang tetapi terjadi vasokonstriksi sitemis contoh : kasus syok dengan tekanan darah normal dan SVR tinggi, tidak membaik dengan cairan dan inotropik
23 Nitroprusid Dosis : 0,5 mcg/kgbb/mnt dinaikkan bertahap hingga 10 mcg/kgbb/mnt hati hati hipotensi!!! Nitrogliserin Dosis < 1 mcg/kgbb/mnt : vasodilatasi arteri koroner Dosis 1 mcg/kgbb/mnt : vasodilatasi paru Dosis 3 mcg/kgbb/mnt : vasodilatasi sistemik
24 Obat yang bekerja sebagai inotrop dan vasodilator Contoh : golongan Phosphodiesterase Inhibitors (PDEIs) Non-selektif - Kafein - Aminofilin - Pentoksifilin - dll Selektif - PDE3 : milrinon - PDE5 : sildenafil - dll
25 PDE3 Cara kerja : menghambat hidrolisa camp kadar camp tetap tinggi protein kinase A tetap tinggi fosforilasi Ca influks actin-miosin kontraktilitas Indikasi : Waktu paruh 2 5 jam Dosis : mcg/kgbb/mnt dalam 5 menit dilanjutkan titrasi 0,25 0,75 mcg/kgbb/mnt Efek samping : Disritmia trombositopenia
26
27 EFEK α & ß terhadap vasoaktif Hollenberg SM. Crit Care Clin 25 (2009)
28 Efek vasoaktif terhadap tekanan dan aliran darah Hollenberg SM. Crit Care Clin 25 (2009)
29 APLIKASI PEMAKAIAN INOTROPIK DAN VASOAKTIF PADA SYOK SEPTIK
30 15min Syok refrakter cairan BeMulai doberikan inotropik IV/IO, gunakan ketamin & atropin IV/IM/IO untuk akses vena sentral dan kalau perlu intubasi. Kelola syok dingin dengan titrasi dopamin dengan dosis sampai 10 µg/kg/mnt Titrasi Adrenalin untuk syok dingin dan noradrenalin untuk syok hangat untuk mencapai normal MAP-CVP normal dan saturasi SVC >70%. Dosis epinefrin 0,05-0,3 µg/kg/mnt 60 min Syok resisten katekolamin Ada risiko insufisiensi adrenal- berikan hidrokortison Bila tidak ada risiko - jangan beri hidrokortison
31 BeMulai diberikan inotropik IV/IO, gunakan ketamin & atropin IV/IM/IO untuk akses vena sentral dan kalau perlu intubasi. Kelola syok dingin dengan titrasi dopamin dengan dosis sampai 10 µg/kg/mnt Dosis dopamin yang diberikan : 5-10 µg/kg/menit secara titrasi. Cara pembuatan larutan dopamin : Berat badan (kg) x 6 mg, dilarutkan dalam 100 ml Dekstrosa 5% atau 10%. Dalam 1 ml larutan/jam 1 µg/kg/menit atau Berat badan (kg) x 15 mg dilarutkan dalam 50 ml D 5% atau 10%, dalam 1 ml larutan /jam 5 µg/kg/menit
32 Titrasi Adrenalin untuk syok dingin dan noradrenalin untuk syok hangat untuk mencapai normal MAP-CVP normal dan saturasi SVC >70%. Dosis epinefrin 0,05-0,3 µg/kg/mnt Dosis epinefrin : 0,05 0,3 µg/kg/menit diberikan secara titrasi Cara pembuatan larutan : 0,6 mg x BB dilarutkan dalam 100 ml D5% atau 10%. Infus 1 ml/jam 0,1 µg/kg/menit Dosis noradrenalin : titrasi mulai 0,1 µg/kg/menit (untuk vasopresor) 0,01 3,3 µg/kg/mnt meningkatkan MAP sesudah cairan dan dopamin
33 Ada risiko insufisiensi adrenal- berikan hidrokortison Bila tidak ada risiko - jangan beri hidrokortison Tekanan darah normal Syok dingin (Cold Shock) - SVC > 70% dan Hb>10 : beri cairan & epinefrin Tekanan darah rendah, Syok dingin (Cold Shock), - SVC > 70% dan Hb>10 : beri cairan & epinefrin, bila masih hipotensif tambah norepinefrin Syok hangat (Warm Shock) dengan tekanan darah rendah: ScvO2>70%: titrasi cairan &norepinefrin Bila masih hipotensif berikan vasopresin, terlipresin atau angiotensin - SVC < 70% : Tambahkan vasodilator atau PDE inhibitor tipe III dan cairan loading SVC < 70%, berikan dobutamin, milrinon, enoximone atau levosimendan Bila ScvO2 masih <70%, berikan epinefrin dosis rendah ECMO Dikutip dari: Turner DA dan Cheiifetz IM, adaptasi dari Brierley, 2009
34 - SVC < 70% : Tambahkan vasodilator atau PDE inhibitor tipe III dan cairan loading Vasodilator : Nitroprusid : 0,5-10 mcg/kgbb/mnt, hati hati hipotensi!!! Nitrogliserin : < 1 mcg/kgbb/mnt : vasodilatasi arteri koroner 1 mcg/kgbb/mnt : vasodilatasi paru 3 mcg/kgbb/mnt : vasodilatasi sistemik
35 SVC < 70%, berikan dobutamin, milrinon, enoximone atau levosimendan Dosis dobutamin: 2,5-10 µg/kg/menit Cara pembuatan larutan dobutamin : 6 mg x BB dilarutkan dalam 100 ml dekstrosa 5% atau 10%, tiap 1 ml larutan /jam 1 µg/kg/menit Dosis milrinon : mcg/kgbb/mnt dalam 5 menit dilanjutkan titrasi 0,25 0,75 mcg/kgbb/mnt.
36
PENGATURAN JANGKA PENDEK. perannya sebagian besar dilakukan oleh pembuluh darah itu sendiri dan hanya berpengaruh di daerah sekitarnya
MAPPING CONCEPT PENGATURAN SIRKULASI Salah satu prinsip paling mendasar dari sirkulasi adalah kemampuan setiap jaringan untuk mengatur alirannya sesuai dengan kebutuhan metaboliknya. Terbagi ke dalam pengaturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kafein banyak terkandung dalam kopi, teh, minuman cola, minuman berenergi, coklat, dan bahkan digunakan juga untuk terapi, misalnya pada obatobat stimulan, pereda nyeri,
Lebih terperinciKOMPLIKASI GAGAL JANTUNG KONGESTIF Gagal jantung kongestif dapat menyebabkan beberapa komplikasi. Komplikasi utama dari gagal jantung kongestif
KOMPLIKASI GAGAL JANTUNG KONGESTIF Gagal jantung kongestif dapat menyebabkan beberapa komplikasi. Komplikasi utama dari gagal jantung kongestif meliputi efusi pleura, aritmia, pembentukan trombus pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan perubahan hemodinamik yang signifikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Propofol telah digunakan secara luas untuk induksi dan pemeliharaan dalam anestesi umum. Obat ini mempunyai banyak keuntungan seperti mula aksi yang cepat dan pemulihan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Anestesi umum merupakan teknik yang sering dilakukan pada berbagai macam prosedur pembedahan. 1 Tahap awal dari anestesi umum adalah induksi anestesi. 2 Idealnya induksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi dikenal luas sebagai penyakit kardiovaskular, merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering ditemukan di masyarakat modern
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Selama penelitian didapatkan subjek penelitian sebesar 37 penderita kritis yang mengalami hiperbilirubinemia terkonjugasi pada hari ketiga atau lebih (kasus) dan 37 penderita
Lebih terperinci5/30/2013. dr. Annisa Fitria. Hipertensi. 140 mmhg / 90 mmhg
dr. Annisa Fitria Hipertensi 140 mmhg / 90 mmhg 1 Hipertensi Primer sekunder Faktor risiko : genetik obesitas merokok alkoholisme aktivitas
Lebih terperinciSyok Syok Hipovolemik A. Definisi B. Etiologi
Syok Syok adalah suatu sindrom klinis yang terjadi akibat gangguan hemodinamik dan metabolik ditandai dengan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-organ vital tubuh.
Lebih terperinciMONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I
MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I Hemodinamik Aliran darah dalam sistem peredaran tubuh kita baik sirkulasi magna/ besar maupun sirkulasi parva/ sirkulasi dalam paru paru. Monitoring
Lebih terperinciOBAT OBAT EMERGENSI. Oleh : Rachmania Indria Pramitasari, S. Farm.,Apt.
OBAT OBAT EMERGENSI Oleh : Rachmania Indria Pramitasari, S. Farm.,Apt. PENGERTIAN Obat Obat Emergensi adalah obat obat yang digunakan untuk mengembalikan fungsi sirkulasi dan mengatasi keadaan gawat darurat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tindakan laringoskopi dan intubasi endotrakhea merupakan hal yang rutin dilakukan pada anastesi umum. Namun tindakan laringoskopi dan intubasi tersebut dapat menimbulkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peritonitis didefinisikan suatu proses inflamasi membran serosa yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peritonitis Peritonitis didefinisikan suatu proses inflamasi membran serosa yang membatasi rongga abdomen dan organ-organ yang terdapat didalamnya. Peritonitis dapat bersifat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain uji double blind, randomized controlled clinical trial. 3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Pengumpulan data
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. menggunakan uji One Way Anova. Rerata tekanan darah sistolik kelompok
BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 6.1 Data Hasil Penelitian Uji perbandingan antara keempat kelompok sebelum perlakuan menggunakan uji One Way Anova. Rerata tekanan darah sistolik kelompok kontrol adalah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dari derajat substitusi (0,45-0,7) dan substitusi karbon pada molekul glukosa (C2,
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hydroxyethyl Starch (HES) Hydroxyethyl Starch (HES) merupakan kelompok senyawa yang didapatkan dari kanji hidroksietil (diperoleh dari jagung). Hidroksietil ditentukan dari derajat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penyesuaian dari keperawatan, khususnya keperawatan perioperatif. Perawat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan yang pesat di bidang pembedahan dan anestesi menuntut penyesuaian dari keperawatan, khususnya keperawatan perioperatif. Perawat perioperatif mempunyai peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sakit kritis nondiabetes yang dirawat di PICU (Pediatric Intensive Care Unit)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hiperglikemia sering terjadi pada pasien kritis dari semua usia, baik pada dewasa maupun anak, baik pada pasien diabetes maupun bukan diabetes. Faustino dan Apkon (2005)
Lebih terperinciPATOGENESIS PENYAKIT ASMA
PATOGENESIS PENYAKIT ASMA Pendekatan terapi yang rasional terhadap penyakit asma adalah tergantung dari pengetahuan mengenai patogenesis penyakit asma Asma adalah penyakit yang diperantarai oleh ikatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gagal jantung adalah sindroma klinis yang kompleks yang timbul akibat kelainan struktur dan atau fungsi jantung yang mengganggu kemampuan ventrikel kiri dalam mengisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prevalensi hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia cukup tinggi. Selain itu, akibat yang ditimbulkannya menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hipertensi merupakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Gagal Jantung Kongestif 1.1 Defenisi Gagal Jantung Kongestif Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi jantung, sehingga jantung tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan jaman dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi pola hidup masyarakat. Banyak masyarakat saat ini sering melakukan pola hidup yang kurang baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik merupakan kebutuhan manusia secara universal yang tidak pernah berdiri sendiri lepas dari masyarakat (Boedhisantoso, 1982). Konfusius mengatakan, Jika musik terdengar
Lebih terperinciPrevalensi hipertensi berdasarkan yang telah terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan pengukuran tekanan darah terlihat meningkat dengan bertambahnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit hipertensi atau disebut juga tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis. Tekanan darah pasien
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sistem kardiovaskular dalam keadaan optimal yaitu dapat menghasilkan aliran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tujuan dari terapi cairan perioperatif adalah menyediakan jumlah cairan yang cukup untuk mempertahankan volume intravaskular yang adekuat agar sistem kardiovaskular
Lebih terperinciEMBOLI CAIRAN KETUBAN. dr.pom Harry Satria,SpOG
EMBOLI CAIRAN KETUBAN dr.pom Harry Satria,SpOG PENDAHULUAN Definisi emboli cairan ketuban: Sindroma akut, ditandai dyspnea dan hipotensi, diikuti renjatan, edema paru-paru dan henti jantung secara cepat
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN SYOK
ASUHAN KEPERAWATAN SYOK Syok yaitu hambatan di dalam peredaran darah perifer yang menyebabkan perfusi jaringan tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sel akan zat makanan dan membuang sisa metabolisme ( Theodore,
Lebih terperinciFARMAKOTERAPI ASMA. H M. Bakhriansyah Bagian Farmakologi FK UNLAM
FARMAKOTERAPI ASMA H M. Bakhriansyah Bagian Farmakologi FK UNLAM Pendahuluan Etiologi: asma ekstrinsik diinduksi alergi asma intrinsik Patofisiologi: Bronkokontriksi akut Hipersekresi mukus yang tebal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung, jaringan arteri, vena, dan kapiler yang mengangkut darah ke seluruh tubuh. Darah membawa oksigen dan nutrisi penting untuk
Lebih terperinciSYOK/SHOCK SITI WASLIYAH
SYOK/SHOCK SITI WASLIYAH SYOK sebagai kondisi kompleks yang mengancam jiwa, yang ditandai dengan tidak adekuatnya aliran darah ke jaringan dan sel-sel tubuh (Rice 1991). Komponen-komponen aliran darah
Lebih terperinciSTRUKTUR JANTUNG RUANG JANTUNG KATUP JANTUNG tiga katup trikuspidalis dua katup bikuspidalis katup mitral Katup pulmonal Katup aorta Arteri Koroner
Pengertian Kardiovaskuler Sistem Kardiovaskuler yaitu sistem peredaran darah di dalam tubuh. Sistem Kardiovaskuler terdiri dari darah,jantung dan pembuluh darah. Jantung terletak di dalam mediastinum di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasien yang masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tentunya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasien yang masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tentunya butuh pertolongan yang cepat dan tepat, untuk itu perlu adanya standar dalam memberikan pelayanan
Lebih terperinciPenatalaksanaan DBD Pada Dewasa
Penatalaksanaan DBD Pada Dewasa Armon Rahimi Definisi : Demam Dengue : Demam akut 2 7 hari + 2 atau lebih : - Nyeri kepala - Nyeri retroorbital - Mialgia / artralgia - Ruam kulit - Manifestasi perdarahan
Lebih terperincilalumerangsang penglepasan cgmp yang memperantarai defosforilasi miosin sehinggaterjadilah relaksasi otot polos. Yang
Dasar teori: Nitrat organik adalah ester alkohol polisakarida dengan nitrat, sedangkannitrit organik adalah ester asam nitrit. Amilnitrit, ester asam nitrit dengan alkoholmerupakan cairan yang mudah menguap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah suatu proses patofisiologi dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan pada umumnya berakhir
Lebih terperinciOBAT KARDIOVASKULER. Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung. Kadar lemak di plasma, ex : Kolesterol
OBAT KARDIOVASKULER Kardio Jantung Vaskuler Pembuluh darah Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung Jenis Obat 1. Obat gagal jantung 2. Obat anti aritmia 3. Obat anti hipertensi 4. Obat anti angina
Lebih terperinciEchocardiography Antibiotik
Sepsis berat dan syok septik umum, rumit & mematikan kondisi dalam spektrum patofisiologis yang sama. Seperti didefinisikan oleh American College of Chest Physicians / Society of Critical Care Konsensus
Lebih terperinciEMBOLI AIR KETUBAN. Emboli air ketuban dapat menyebabkan kematian yang tiba-tiba sewaktu atau beberapa waktu sesudah persalinan.
EMBOLI AIR KETUBAN A. Pengertian Emboli air ketuban adalah terdapatnya air ketuban dalam aliran darah ibu (Maclean,2003:25). Emboli air ketuban merupakan komplikasi tidak dapat diduga,sangat berbahaya
Lebih terperinciRUMUS PEMBERIAN OBAT MELALUI SYRINGE PUMP
RUMUS PEMBERIAN OBAT MELALUI SYRINGE PUMP 1. DOPAMIN Misalnya : Doperba dan Dopamain Guilini Sediaan 1 Ampul = 5 atau 10 cc = 200 mg INDIKASI Shock yang berhubungan dengan CRF, INFARK MIOCARD, RENAL FAILURE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan sangat serius saat ini. Hipertensi disebut juga sebagai the silent killer. Hipertensi
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER
STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER Tujuan Pembelajaran Menjelaskan anatomi dan fungsi struktur jantung : Lapisan jantung, atrium, ventrikel, katup semilunar, dan katup atrioventrikular Menjelaskan
Lebih terperinciEMBOLI CAIRAN KETUBAN
EMBOLI CAIRAN KETUBAN DEFINISI Sindroma akut, ditandai dyspnea dan hipotensi, diikuti renjatan, edema paru-paru dan henti jantung scr cepat pd wanita dlm proses persalinan atau segera stlh melahirkan sbg
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER (ANGINA PECTORIS)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER (ANGINA PECTORIS) ANGINA PECTORIS I. PENGERTIAN Angina pectoris adalah suatu sindrom klinis di mana pasien mendapat serangan sakit dada
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik Responden yang Memengaruhi Tekanan Darah
BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden yang Memengaruhi Tekanan Darah Beberapa faktor yang memengaruhi tekanan darah antara lain usia, riwayat hipertensi, dan aktivitas atau pekerjaan. Menurut tabel
Lebih terperinciPERBANDINGAN EFEK GROOMING PADA MENCIT YANG DIBERIKAN EPINEFRIN DAN ATROPIN DAN EFEK DIURESIS PADA MENCIT YANG DIBERIKAN PILOKARPIN DAN PROPRANOLOL
PERBANDINGAN EFEK GROOMING PADA MENCIT YANG DIBERIKAN EPINEFRIN DAN ATROPIN DAN EFEK DIURESIS PADA MENCIT YANG DIBERIKAN PILOKARPIN DAN PROPRANOLOL ABSTRAK PENDAHULUAN Sistem saraf otonom berkerja menghantarkan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui faktor risiko untuk terjadinya hiperbilirubinemia terkonjugasi pada
BAB IV METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Untuk mengetahui faktor risiko untuk terjadinya hiperbilirubinemia terkonjugasi pada pasien-pasien kritis di ruang perawatan intensif RSDK dilakukan penelitian
Lebih terperinciKegawatan Demam Berdarah Dengue pada Anak
Sari Pediatri, Sari Vol. Pediatri, 4, No. Vol. 4, Maret 4, No. 2003: 4, Maret 156-2003 162 Kegawatan Demam Berdarah Dengue pada Anak Darlan Darwis Kegawatan demam berdarah dengue (DBD) yang mengancam nyawa
Lebih terperinciRESUSITASI CAIRAN. Ery Leksana SMF/Bagian Anestesi dan Terapi Intensif RSUP Dr Kariadi / FK UNDIP Semarang
RESUSITASI CAIRAN Ery Leksana SMF/Bagian Anestesi dan Terapi Intensif RSUP Dr Kariadi / FK UNDIP Semarang SYOK Syok adalah sindroma klinis akibat kegagalan sirkulasi, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi menurut kriteria JNC VII (The Seventh Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and treatment of High Blood Pressure), 2003, didefinisikan
Lebih terperinciOBAT ADRENERGIK. Dra.suhatri. MS. Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS
OBAT ADRENERGIK Dra.suhatri. MS. Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS SISTIM SARAF SIMPATIS Sist saraf simpatis secara fisiologis bersifat fight atau flight teraktivasi : stress, siaga, ketakutan,
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN PASIEN HIPERTENSI DALAM KASUS PENCABUTAN GIGI
PENATALAKSANAAN PASIEN HIPERTENSI DALAM KASUS PENCABUTAN GIGI 1. PENDAHULUAN Tidak semua pasien yang datang di praktek dokter gigi dalam keadaan sehat dan mempunyai tekanan darah yang normal. Ada beberapa
Lebih terperinciReseptor Adrenergik. Adrenalin / epinefrin
Reseptor Adrenergik Adrenalin / epinefrin Hormon yang disekresikan oleh kelenjar adrenal dan juga dilepaskan oleh ujung saraf simpatik snyw katekolamin Epinephrine menstimulasi terutama β-adrenergic receptors
Lebih terperinci1. Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami gangguan hai
ASERING JENIS-JENIS CAIRAN INFUS Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteriis akut, demam berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma. Komposisi:
Lebih terperinciFISIOLOGI PEMBULUH DARAH. Kuntarti, SKp
FISIOLOGI PEMBULUH DARAH Kuntarti, SKp Overview Struktur & Fungsi Pembuluh Darah Menjamin keadekuatan suplay materi yg dibutuhkan jaringan tubuh, mendistribusikannya, & membuang zat sisa metabolisme Sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk. Dengan semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan
Lebih terperinciMONITORING HEMODINAMIK
MONITORING HEMODINAMIK DEFINISI Hemodinamik adalah aliran darah dalam sistem peredaran tubuh, baik melalui sirkulasi magna (sirkulasi besar) maupun sirkulasi parva ( sirkulasi dalam paru-paru). Monitoring
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) dan sepsis merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Intensive Care Unit (ICU). Tingginya biaya perawatan,
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Anemia adalah berkurangnya volume sel darah merah atau menurunnya
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anemia Anemia adalah berkurangnya volume sel darah merah atau menurunnya konsentrasi hemoglobin di bawah nilai normal sesuai usia dan jenis kelamin. 8,9 Sedangkan literatur
Lebih terperinciObat2 Sistem Saraf Otonom. I Dewa Gede Supartama, S. Farm., Apt
Obat2 Sistem Saraf Otonom I Dewa Gede Supartama, S. Farm., Apt Pendahuluan Sistem Saraf Manusia Sistem Saraf Pusat (SSP) Sistem Saraf Tepi (perifer) Otak Medula Spinalis SS Somatik SS Otonum Simpatis Parasimpatis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menurut data statistik WHO (World Health Organization) penyakit kardiovaskular mengalami pertumbuhan, diprediksi pada tahun 2020 penyakit kronis akan mencapai
Lebih terperinciRINI ASTRIYANA YULIANTIKA J500
PERBANDINGAN PENURUNAN TEKANAN DARAH ANTARA LIDOKAIN 5% HIPERBARIK DENGAN BUPIVAKAIN 0,5% HIPERBARIK PADA ANESTESI SPINAL UNTUK OPERASI EKSTREMITAS INFERIOR DI RSO. Prof. Dr. R. SOEHARSO SURAKARTA SKRIPSI
Lebih terperinciSYOK DAN PENANGANANNYA
SYOK DAN PENANGANANNYA Cemy Nur Fitria Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta Abstrak Syok atau renjatan dapat merupakan keadaan terdapatya pengurangan yang sangat besar dan tersebar luas pada kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami berbagai perkembangan penyakit yang bersifat degeneratif.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi alam dan masyarakat saat ini sangat kompleks sehingga banyak masalah kesehatan yang muncul. Saat ini masyarakat modern banyak mengalami berbagai perkembangan
Lebih terperinciCurah jantung. Nama : Herda Septa D NPM : Keperawatan IV D. Definisi
Nama : Herda Septa D NPM : 0926010138 Keperawatan IV D Curah jantung Definisi Kontraksi miokardium yang berirama dan sinkron menyebabkan darah dipompa masuk ke dalam sirkulasi paru dan sistemik. Volume
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Anestesi Spinal a. Definisi Anestesi spinal adalah suatu cara memasukan obat anestesi lokal ke ruang intratekal untuk menghasilkan atau menimbulkan hilangnya
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang keilmuan Obstetri dan Ginekologi.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang keilmuan Obstetri dan Ginekologi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini bertempat di Instalasi Rekam Medik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sehingga aliran darah balik vena paru akan menuju ke atrium kanan serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Defek septum atrium (atrial septal defect) adalah defek bawaan dimana terdapat lubang pada sekat interatrial yang menghubungkan atrium kanan dan kiri sehingga aliran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gagal jantung kongestif adalah suatu keadaan dimana jantung tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gagal jantung kongestif adalah suatu keadaan dimana jantung tidak dapat memompa darah yang mencukupi untuk kebutuhan tubuh yang dapat disebabkan oleh gangguan
Lebih terperinciSYOK Iwan Purnawan, S.Kep.,Ns
SYOK Iwan Purnawan, S.Kep.,Ns A. Definisi Syok merupakan gangguan sistem sirkulasi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara volume darah dengan lumen pembuluh darah sehingga perfusi dan oksigenasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh proses kelahiran, dimana 80-90% tindakan seksio sesaria ini dilakukan dengan anestesi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indikasi tindakan seksio sesaria pada wanita hamil berkisar antara 15 sampai 20% dari seluruh proses kelahiran, dimana 80-90% tindakan seksio sesaria ini dilakukan
Lebih terperinciDr. Ade Susanti, SpAn Bagian anestesiologi RSD Raden Mattaher JAMBI
Dr. Ade Susanti, SpAn Bagian anestesiologi RSD Raden Mattaher JAMBI Mempunyai kekhususan karena : Keadaan umum pasien sangat bervariasi (normal sehat menderita penyakit dasar berat) Kelainan bedah yang
Lebih terperinciDASAR TEORI Siklus jantung terdiri atas periode sistol (konstraksi dan pengosongan isi) dan diastol (relaksasi dan pengisian jantung) bergantian.
DASAR TEORI Siklus jantung terdiri atas periode sistol (konstraksi dan pengosongan isi) dan diastol (relaksasi dan pengisian jantung) bergantian. Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksisitas seluruh jantung,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi seorang anestesiologis, mahir dalam penatalaksanaan jalan nafas merupakan kemampuan yang sangat penting. Salah satu tindakan manajemen jalan nafas adalah tindakan
Lebih terperinciFakultas Kedokteran Universitas Jember 2015
PRAKTIKUM FARMAKOLOGI OBAT MIOTIKUM DAN MIDRIATIKUM ILMU PENYAKIT MATA LAPORAN PRAKTIKUM Oleh Latifatu Choirunisa NIM 132010101013 Cahya Kusumawardani NIM 132010101030 Ngurah Agung Reza Satria Nugraha
Lebih terperinciFarmakoterapi Obat pada Gangguan Kardiovaskuler
Farmakoterapi Obat pada Gangguan Kardiovaskuler Alfi Yasmina Obat Jantung Antiangina Antiaritmia Antihipertensi Hipolipidemik Obat Gagal Jantung (Glikosida jantung) Antikoagulan, Antitrombotik, Trombolitik,
Lebih terperinciDerajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain
Demam berdarah dengue 1. Klinis Gejala klinis harus ada yaitu : a. Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlagsung terus menerus selama 2-7 hari b. Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kafein dalam coklat di dapat dari biji cacao yang hanya tumbuh di daerah tropis, sedangkan kafein dalam kopi didapatkan dari biji coffe Arabica dan coffe Robusta. Kafein
Lebih terperinciNs. Furaida Khasanah, M.Kep Medical surgical department
Ns. Furaida Khasanah, M.Kep Medical surgical department Survey WHO, 2009 : angka kematian akibat penyakit kardiovaskular terus meningkat, thn 2015 diperkirakan 20 juta kematian DKI Jakarta berdasarkan
Lebih terperinciCardiac resynchronisation therapy. INDONESIA HEALTHCARE FORUM Bidakara Hotel, Jakarta WEDNESDAY, 3 February 2016
Cardiac resynchronisation therapy Update INDONESIA HEALTHCARE FORUM Bidakara Hotel, Jakarta WEDNESDAY, 3 February 2016 Kardiovaskuler dan syok TD Syok hipovolemik Syok Kardiogenik Syok Obstruktif Syok
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Gagal jantung adalah keadaan di mana jantung tidak mampu memompa darah untuk mencukupi kebutuhan jaringan melakukan metabolisme dengan kata lain, diperlukan peningkatan
Lebih terperinciTEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)
TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi) DEFINISI Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana
Lebih terperinciNovianto Kurniawan SMF Anestesi RSUD Muntilan
Novianto Kurniawan SMF Anestesi RSUD Muntilan Laki-laki 54 th dengan keluhan sesak nafas A = bebas B = RR 40 X naffas cepat dangkal, SDV +/+ RBK +/+ Wzh +/+ SpO2 94 % dengan NRM 10 lpm C = TD 210/110 N
Lebih terperinciPETIDIN, PROPOFOL, SULFAS ATROPIN, MIDAZOLAM
PETIDIN, PROPOFOL, SULFAS ATROPIN, MIDAZOLAM Annisa Sekar 1210221051 PEMBIMBING : dr.daris H.SP, An PETIDIN Merupakan obat agonis opioid sintetik yang menyerupai morfin yang dapat mengaktifkan reseptor,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung gagal mempertahankan sirkulasi adekuat untuk kebutuhan tubuh meskipun tekanan pengisian cukup. Gagal jantung
Lebih terperincijantung dan stroke yang disebabkan oleh hipertensi mengalami penurunan (Pickering, 2008). Menurut data dan pengalaman sebelum adanya pengobatan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia saat ini adalah penyakit gagal jantung (Goodman and Gilman, 2011). Menurut data WHO 2013 pada tahun 2008,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gagal Jantung Akut 2.1.1 Definisi dan Etiologi Gagal jantung merupakan sindrom klinik kompleks yang disebabkan oleh disfungsi ventrikel berupa gangguan pengisian atau kegagalan
Lebih terperinciFARMAKOLOGI KELOMPOK 4 SIMPATOLITIK. Intan Novia Patramita Lita Rahmalia Sayed Fadillah Dewi Hartati RiskaMerdianti M. Reja
FARMAKOLOGI KELOMPOK 4 Intan Novia Patramita Lita Rahmalia Sayed Fadillah Dewi Hartati RiskaMerdianti M. Reja Dosen : IDA MUKHLISA S.Farm,Apt SIMPATOLITIK Penghambat adrenergik merupakan penghambat antagonos
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar Teori 1. Hipertensi a. Definisi Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmhg dan atau diastolik lebih dari 90 mmhg pada dua kali pengukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. multiorgan, ini disebut septic shock. Sepsis merupakan SIRS (Systemic. tempat infeksi, maka ini disebut dengan sepsis berat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Infeksi serius dan kelainan lain yang bukan infeksi seperti pankreatitis, trauma dan pembedahan mayor pada abdomen dan kardiovaskular memicu terjadinya SIRS atau sepsis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi adalah salah satu penyakit yang paling umum melanda dunia. Hipertensi merupakan tantangan kesehatan masyarakat, karena dapat mempengaruhi resiko penyakit
Lebih terperinciHUBUNGAN STRUKTUR AKTIVITAS SENYAWA STIMULAN SISTEM SARAF PUSAT. JULAEHA, M.P.H., Apt
HUBUNGAN STRUKTUR AKTIVITAS SENYAWA STIMULAN SISTEM SARAF PUSAT JULAEHA, M.P.H., Apt FISIONEUROLOGI OBAT SSP Obat SSP menekan / menstimulasi seluruh atau bagian tertentu dari SSP. Jika terdapat penekanan
Lebih terperinciUniversitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI
Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI Conducted by: Jusuf R. Sofjan,dr,MARS 2/17/2016 1 Jantung merupakan organ otot
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dari data antara tahun 1991 sampai 1999 didapatkan bahwa proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dari data antara tahun 1991 sampai 1999 didapatkan bahwa proses persalinan yang disertai dengan anestesi mempunyai angka kematian maternal yang rendah (sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan olahraga sudah menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari. Olahraga banyak diminati oleh masyarakat karena dikenal memiliki berbagai manfaat untuk menjaga kesehatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gagal Jantung Kongestif (CHF) 2.1.1 Definisi CHF Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan
Lebih terperinciHUBUNGAN TEKANAN DARAH SISTOLIK PADA PENDERITA INFARK MIOKARD AKUT SEGMEN ST ELEVASI ONSET < 12 JAM SAAT MASUK DENGAN MORTALITAS DI RSUP H.
HUBUNGAN TEKANAN DARAH SISTOLIK PADA PENDERITA INFARK MIOKARD AKUT SEGMEN ST ELEVASI ONSET < 12 JAM SAAT MASUK DENGAN MORTALITAS DI RSUP H. ADAM MALIK TESIS MAGISTER Oleh ARY AGUNG PERMANA NIM : 117115004
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan MAKALAH INFARK MIOKARD AKUT
MAKALAH INFARK MIOKARD AKUT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infark miokard akut mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibart suplai darah yang tidak adekuat, sehingga aliran darah koroner
Lebih terperinciDr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A
Dr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A PENYAKIT JANTUNG BAWAAN Penyakit jantung yang dibawa dari lahir kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir akibat gangguan atau
Lebih terperinciPREEKLAMPSIA - EKLAMPSIA
PREEKLAMPSIA - EKLAMPSIA Dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K) Dept. Obstetri dan ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS. Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta PREEKLAMPSIA - EKLAMPSIA GEJALA DAN TANDA
Lebih terperinci