BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
|
|
- Ridwan Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian analisis struktural dan nilai pendidikan karakter naskah drama Lautan Bernyanyi karya Putu Wijaya, dapat diambil simpulan sebagai berikut. 1. Unsur Intrinsik Naskah Drama Lautan Bernyanyi Karya Putu Wijaya Unsur intrinsik naskah drama Lautan Bernyanyi ini memiliki tema keyakinan. Kapten Leo sebenarnya memiliki sifat tegas dalam melakukan sesuatu dan selalu teguh dengan pendirian. Namun, sisi negatif dari Kapten Leo yang memiliki sifat mudah terbawa suasana hati memberikan pengaruh emosional dan membuatnya merasakan halusinasi sehingga mengakibatkan dirinya melakukan kesalahan. Tokoh yang dimunculkan dalam naskah drama Lautan Bernyanyi karya Putu Wijaya ini berjumlah 8 orang yaitu kapten Leo, Comol, Panieka, Adenan, Rubi, Dukun, Dayu Sanur dan Dayu Badung. Tokoh protagonis dalam cerita ini adalah Kapten Leo dan Comol. Tokoh antagonis dalam cerita ini adalah Dayu Sanur. Tokoh tritagonis adalah Dukun, Panieka, Adenan, Rubi, dan Dayu Badung. Jalan cerita menggunakan alur maju/progesif karena cerita yang runtut dan jelas dari adegan satu sampai adegan sebelas. Latar/setting yang ditampilkan dalam naskah drama ini terdiri dari latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar/Setting tempat dalam naskah drama Lautan Bernyanyi ini kesemuanya berlatar tempat diatas geladak kapal Harimau Laut, di tepi pantai Sanur disebelah timur Denpasar, Bali. Waktu terjadinya peristiwa dalam naskah drama tidak diungkapkan secara pasti, hanya diungkapkan bahwa naskah drama Lautan Bernyanyi karya Putu Wijaya ini ditulis pada tanggal 2 Desember Jadi, bisa dikatakan bahwa naskah drama ini mengungkap setting waktu pada masa lampau, dimana masih ada bajak laut yang sering berlayar di lautan. Namun, latar waktu pagi, siang dan malam dapat diketahui dari percakapan para tokoh. Latar sosial dalam naskah drama Lautan Bernyanyi ini banyak dibubuhi dengan tradisi-tradisi masyarakat yang ada di Bali. Kepercayaan 161
2 162 Hindu yang masih kental dengan penyembahan Dewa-dewa serta upacara pemujaa. Ragam bahasa daerah yang digunakan dalam naskah drama tersebut adalah bahasa yang digunakan pada masyarakat Bali, karena Putu Wijaya adalah seorang sastrawan yang berasal dari Bali. Dengan demikian, latar belakang pengarang dapat berpengaruh dalam penulisan karya sastra. Amanat yang dapat diambil dari keseluruhan cerita dalam naskah drama Lautan Bernyanyi karya Putu Wijaya ini adalah kita sebagai manusia harus mempunyai keyakinan yang teguh untuk menentukan segala sesuatu dan tidak terlalu cepat dalam mengambil keputusan. 2. Keterjalinan Unsur-Unsur dalam Naskah Drama Lautan Bernyanyi Karya Putu Wijaya Keterjalinan antarunsur juga terdapat dalam naskah drama Lautan Bernyanyi karya Putu Wijaya. Pemilihan tema yang berkaitan dengan keyakinan memunculkan tokoh-tokoh yang mengalami kelabilan dan mudah goyah hanya karena halusinasi yang tidak jelas. Tokoh Kapten Leo yang merupakan tokoh utama dalam cerita ini mengalami pergolakan batin antara halusinasi dan keyakinan. Tokoh Comol yang polos, dimanfaatkan oleh Dayu Sanur untuk mencari pengikut agar mau mengikutinya menyembah Setan. Tokoh Panieka yang dengan seenaknya membawa lari perempuan dan menyembunyikannya didalam kapal, tanpa tahu bahwa hal tersebut menjadi pemicu konflik. Tema dan penokohan juga mempengaruhi alur. Tema keyakinan dari tokoh Kapten Leo memunculkan alur teratur dan tidak banyak cabang. Alur dari naskah drama Lautan Bernyanyi karya Putu Wijaya ini disusun secara teratur dan berkesinambungan dari adegan satu sampai adegan sebelas semuanya memiliki keterkaitan. Pemilihan tema dan tokoh-tokoh yang dimunculkan juga didukung oleh setting cerita. Tokoh Kapten Leo adalah seorang kapten bajak laut yang sedang terdampar di pesisir pantai Sanur, Bali menciptakan sebuah setting di atas geladak kapal lengkap dengan bentuk kapal yang besar juga tarian-tarian khas Bali. Pakaian yang dikenakan Kapten Leo menunjukkan sisi bajak laut yang kuat dan tegas dengan senapan yang selalu dibawanya.
3 163 Tokoh Kapten Leo dan anak buahnya yang berlatar belakang bajak laut juga didukung dengan pemakaian ragam bahasa yang kasar. Namun, ketika semua anak buah Kapten Leo berhadapan dengan Kapten, anak buah Kapten Leo tersebut memakai bahasa resmi yang menunjukkan kepatuhan dan pernghormatan kepada Kapten mereka. Dialog-dialog yang diucapkan tokoh dapat diperankan dengan lebih ekspresif mengacu pada petunjuk teknis dalam naskah drama. 3. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Naskah Drama Lautan Bernyanyi Karya Putu Wijaya Nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam naskah drama Lautan Bernyanyi karya Putu Wijaya terdapat 11 nilai pendidikan karakter dari 18 nilai pendidikan karakter yang sesuai dengan yang dikemukakan oleh Badan Pengembangan dan Penelitian Pusat Kurikulum yaitu: Religius, jujur, toleransi, disiplin, demokratis, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, peduli sosial, peduli lingkungan, tanggung jawab. Nilai-nilai tersebut sangat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan untuk siswa-siswi SMK. Pembaca diharapkan mampu mengambil nilai-nilai pendidikan tersebut untuk dijadikan teladan dan pembelajaran dalam kehidupan nyata. 4. Relevansi Naskah Drama Lautan Bernyanyi Karya Putu Wijaya Naskah drama Lautan Bernyanyi karya Putu Wijaya ini merupakan salah satu naskah drama yang menarik dan mudah dikaji karena memakai bahasa lugas dan kata-kata yang mudah dipahami. Selain isinya yang bagus dan menarik, naskah drama ini ditulis oleh sastrawan yang cukup terkenal di Indonesia sehingga selain dapat digunakan sebagai pembelajaran, siswa dapat dikenalkan dengan sosok sastrawan di Indonesia. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa naskah drama ini cocok dijadikan sebagai alternatif materi ajar resensi drama di SMK.Hal tersebut didukung oleh pendapat informan, yaitu guru bahasa Indonesia, ahli bidang drama/teater, serta para siswa di SMK. B. Implikasi Penelitian ini menggunakan objek kajian berupa naskah drama Lautan Bernyanyi karya Putu Wijaya dengan menggunakan metode analisis struktural.
4 164 Analisis struktural dalam penelitian ini untuk mengetahui struktur naskah drama secara keseluruhan dan membantu mempermudah untuk memahami dan menganalisis naskah drama tersebut. Selain sebagai sarana hiburan, di dalam naskah drama ini terdapat nilai-nilai pendidikan karakter yang mampu dijadikan teladan dan pembelajaran untuk siswa SMK agar mampu untuk lebih memahami pentingnya nilai-nilai pendidikan karakter. Amanat dari keseluruhan cerita memperlihatkan kepada kita tentang pentingnya sebuah keyakinan dan keteguhan hati juga kebijaksanaan seorang pemimpin serta tanggung jawab yang besar dan kedisiplinan dalam mengarungi samudra. Hasil penelitian ini mempunyai implikasi dengan dunia pendidikan khususnya dalam pengajaran sastra. Naskah drama Lautan Bernyanyi karya Putu Wijaya ini menceritakan tentang kehidupan bajak laut dan kebudayaan masyarakat Bali. Latar belakang pengarang yang berasal dari Bali banyak menggunakan ragam bahasa Bali.jadi, penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya tentang budaya dan bahasa masyarakat Bali. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa selain menambah pengetahuan tentang sastra, naskah drama ini juga dapat menambah pengetahuan tentang kebudayaan. Di dalam naskah drama ini terdapat 11 nilai pendidikan karakter diantaranya, Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Demokratis, Menghargai prestasi, Bersahabat/komunikatif, Cinta damai, Peduli lingkungan, Peduli sosial dan Tanggung jawab. Naskah drama ini relevan untuk digunakan sebagai bahan ajar pembelajaran bahasa Indonesia di SMK. Hasil analisis struktural dalam naskah drama ini dapat digunakan oleh guru dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai unsur intrinsik naskah drama seperti tema, penokohan, alur, latar dan amanat. Hasil dari analisis naskah drama Lautan Bernyanyi dapat diimplementasikan sebagai materi ajar pembelajaran sastra khususnya naskah drama. Kompetensi Dasar yang terdapat dalam kurikulum 2013 terdapat pada KD 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks ulasan/review film/drama baik melalui lisan maupun tulisan dan KD 3.3 Menganalisis teks dan ulasan/review film/drama baik melalui lisan maupun tulisan. Pembelajaran resensi drama di dalam Kurikulum 2013 ini dilaksanakan di kelas XI semester genap. Kompetensi Inti
5 165 dan Kompetensi Dasar yang telah diatur BNSP, pada semester dua pembelajaran resensi drama siswa diharapkan mampu memahami unsur-unsur drama, kelebihan drama, serta nilai pendidikan karakter yang terdapat didalamnya. Guru dapat menggunakan naskah drama ini sebagai alternatif materi ajar menggantikan naskah drama yang ada dalam buku teks. Naskah drama ini ditulis oleh sastrawan yang cukup terkenal sehingga naskah drama ini lebih berkualistas dalam segi sastra. Selain itu, dalam naskah drama Lautan Bernyanyi ini juga terdapat kebudayaan masyarakat Bali sehingga secara tidak langsung siswa juga bisa mempelajari kebudayaan Masyarakat Bali. Selain dari segi naskah, nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam naskah drama tersebut dapat diimlementasikan oleh siswa SMK untuk dijadikan pembelajaran dan pegangan hisup ketika mereka lulus sekolah dan memasuki dunia kerja yang global. Namun, naskah drama terdapat sedikit dialog dengan bahasa yang kasar dan kurang baik jika digunakan dalam pembelajaran. Sehingga, diharapkan guru bisa menyaring dan memfilter naskah drama ini sebelum diberikan kepada siswa. Guru harus mampu memberikan batasan dan makna kata agar tidak menimbulkan ambiguitas makna. Penelitian ini juga berimplikasi dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dalam memilah bahan ajar yang digunakan di dalam proses pembelajaran, guru harus menyesuaikan bahan tersebut dengan kebutuhan siswa. Bahasa yang digunakan dalam bahan ajar juga menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh siswa, sesuai dengan umur atau tingkatan mereka, serta menggunakan bahasa yang komunikatif dan semi formal. Tidak hanya penggunaan bahasa, pemilihan bahan ajar yang baik bagi siswa juga didasarkan pada isi dari bahan ajar itu sendiri, bahwa bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran haruslah bahan ajar yang dapat membantu guru dan siswa dalam mencapai kompetensi yang telah ditentukan oleh kurikulum dalam jenjang pendidikan. Dengan begitu, penelitian ini dapat berimplikasi bagi guru agar lebih selektif dalam memilah bahan ajar yang baik. Guru harus tetap memberikan pengarahan dan pengamatan, sehingga nilai atau pesan yang terdapat dalam bahan ajar dapat diterima dengan baik oleh siswa.
6 166 Jika guru menggunakan naskah drama sebagai media pembelajaran, guru tetap harus memberikan pemahaman kepada siswa mengenai amanat yang terdapat dalam naskah, jangan sampai siswa salah dalam menafsirkan kalimat yang terkandung dalam naskah. Karena seperti yang sudah dituliskan sebelumnya bahwa, guru harus bisa memfilter dan memberikan arahan yang baik serta mengolah dulu informasi yang didapat dalam naskah drama ini sebelum diberikan kepada siswa. Selain itu, guru harus bisa memberikan batasan-batasan agar siswa tidak bingung dalam menafsirkan dialog-dialog dalam naskah drama ini. Dengan demikian, naskah drama ini secara keseluruhan dapat digunakan sebagai alternatif materi ajar dalam bentuk kutipan-kutipan dialog, namun jika guru ingin memberikan langsung kepada siswa, guru harus menetapkan batasan dan memberikan arahan kepada siswa agar tidak menimbulkan keambiguan makna. C. Saran Berdasarkan simpulan dan implikasi hasil yang telah diuraikan di atas, peneliti menyarankan beberapa kepada beberapa pihak. 1. Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan agar sekolah dapat memilih bahan atau buku ajar yang baik bagi siswa, yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar kurikulum yang ditetapkan, serta sesuai dengan kebutuhan siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. 2. Guru Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengajaran bahasa ataupun sastra kususnya pembelajaran resensi drama. Hal tersebut diharapkan agar guru tidak hanya mengacu pada buku teks saja namun juga mencari tambahan materi dari buku lain. Selain itu, guru dapat menerangkan tentang sastra menggunakan buku sastra yang lebih berkualitas serta dapat membantu pemahaman mengenai sebuah naskah drama sehingga dapat mengembangkan keterampilan berbahasa siswa, meningkatkan pengetahuan dan menunjang pembentukan kepribadian siswa. Selain menggunakan naskah drama
7 167 dalam pembelajaran resensi drama, guru juga dapat memberikan rekaman video pementasan drama Lautan Bernyanyi yang bisa diakses di internet. Atau bagi sekolah seni, bisa juga untuk mencoba dipentaskan. 3. Siswa Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh siswa untuk membantu siswa dalam mengapresiasi karya sastra khususnya naskah drama dengn resensi drama. Hasil analisis struktural naskah drama Lautan Bernyanyi ini diharapkan mampu memudahkan siswa dalam menulis sebuah resensi dari naskah drama. Selain itu, siswa dapat mengetahui amanat dan nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam naskah drama tersebut dan mengimplementasikannya terhadap kehidupan sehari-hari. 4. Pembaca dan Penikmat Sastra Penikmat sastra sebaiknya merealisasikan nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam naskah drama Lautan Bernyanyi karya Putu Wijaya. Dalam naskah drama yang berlatar belakang petualangan bajak laut ini sangat menarik untuk didikuti, berbeda dengan naskah drama lain yang menceritakan kehidupan atau percintaan. Naskah drama ini juga mengandung nilai kebudayaan dan tradisi dari masyarakat Bali. Jadi, selain mendapat bacaan yang berkualitas, pembaca juga dapat mengetahui tentang tradisi dan kebudayaan pada masyarakat Bali. 5. Peneliti Lain Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan referensi dan pertimbangan dalam melakukan penelitian yang sejenis. Selain itu, penelitian tentang naskah drama Lautan Bernyanyi karya Putu Wijaya ini masih sedikit sehingga diharapkan peneliti lain mampu membuat penelitian dengan naskah drama yang sama, karena naskah drama ini merupakan karya dari Putu Wijaya yang berbeda dengan karya lainnya, karena menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan termasuk salah satu dasar pengembangan karakter seseorang. Karakter merupakan sifat alami jiwa manusia yang telah melekat sejak lahir (Wibowo, 2013:
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan uraian hasil penelitian dan analisis data mengenai struktur, nilai pendidikan karakter, dan relevansi novel Pethite Nyai Blorong karya Peni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan ataupun tulisan. Kemampuan siswa berkomunikasi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasar pada hasil penelitian dan analisis data mengenai struktural, keterjalinan unsur-unsur, nilai pendidikan, dan relevansi dalam kumpulan cerkak Lelakone
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan pengungkapan realitas kehidupan masyarakat secara imajiner. Dalam hal ini, pengarang mengemukakan realitas dalam karyanya berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan dalam pembelajaran berpengaruh pada tingkat pencapaian hasil belajar. Hasil belajar yang dicapai tentu harus melalui proses pembelajaran secara
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. berarti berbuat, to act atau to do (Morris dalam taringan, 2000:69). Drama dapat
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Drama Kata drama berasal dari bahasa Greek, tegasnya dan kata kerja Dran yang berarti berbuat, to act atau to do (Morris dalam taringan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manusia umumnya mempunyai bidang keahlian untuk menunjang kelangsungan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia umumnya mempunyai bidang keahlian untuk menunjang kelangsungan hidupnya. Keahlian itu sangat ditekankan pada arah dan tujuan pembentukan emosional. Seseorang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan pada hasil temuan penelitian dan analisis data mengenai struktur, pandangan dunia pengarang, struktur sosial pengarang, nilai edukatif, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk diteladani. Berdasarkan isi karya sastra itu, banyak karya sastra yang dipakai
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan bagian dari ilmu pengetahuan. Sastra banyak diminati masyarakat karena bersifat mendidik dan menghibur (sebagai bacaan). Selain
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Menyikapi Kompetensi Dasar tentang Drama pada Kurikulum 2013
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dibahas lima hal sesuai dengan hasil penelitian. Lima hal tersebut yaitu 1) pembahasan terhadap upaya menyikapi kompetensi dasar tentang drama pada kurikulum 2013,
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil temuan penelitian dan analisis data mengenai struktur, nilai pendidikan karakter, dan relevansinya terhadap materi pembelajaran bahasa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Drama Sebagai Karya Fiksi Sastra sebagai salah satu cabang seni bacaan, tidak hanya cukup dianalisis dari segi kebahasaan, tetapi juga harus melalui studi khusus yang berhubungan
Lebih terperinciBAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
55 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian, yakni metode penelitian, teknik pengumpulan data, data dan sumber data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetensi harus melibatkan semua komponen (stakeholders), termasuk. komunikasi yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang di ajarkan di sekolah. Berdasarkan Kurikulum 2013 yang bertujuan untuk meningkatkan mutu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan, dan pendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sebuah cerita fiksi atau rekaan yang dihasilkan lewat proses kreatif dan imajinasi pengarang. Tetapi, dalam proses kreatif penciptaan
Lebih terperincicommit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan salah satu perwujudan dari seni dengan menggunakan lisan maupun tulisan sebagai medianya. Keberadaan sastra, baik sastra tulis maupun bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa yang baik. Bentuk bahasa dapat dibagi dua macam, yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial selalu berbahasa. Bahasa senantiasa digunakan manusia dalam komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan seseorang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan problematika yang
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut.
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan pada Bab V dapatlah ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut. 6.1 Simpulan Memperhatikan rumusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan mengekspresikan gagasan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis data pada Bab IV, dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan tokoh-tokoh pada novel tersebut, dapat ditemukan beberapa nilai pendidikan karakter
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran sastra di sekolah kini tampak semakin melesu dan kurang diminati oleh siswa. Hal ini terlihat dari respon siswa yang cenderung tidak antusias saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan wujud dari pengabdian perasaan dan pikiran pengarang yang muncul ketika ia berhubungan dengan lingkungan sekitar. Sastra dianggap sebagai
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa simpulan penelitian, yaitu: 1. Latar belakang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup keterampilan menyimak, berbicara,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa mencakup keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat keterampilan tersebut, menulis merupakan keterampilan berbahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari kebudayaan. Usianya sudah cukup tua. Kehadiran hampir bersamaan dengan adanya manusia. Karena ia diciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegigihan adalah semangat pantang menyerah yang harus dimiliki untuk mencapai kesuksesan. Setiap manusia harus dapat membiasakan diri melihat setiap masalah yang muncul
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha esa. Karena dengan
KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr. Wb. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha esa. Karena dengan rahmatnya kita bisa membuat makalah ini dengan tepat waktu. Semoga makalah ini bermanfaat
Lebih terperinci89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa
89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang Mata pelajaran Sastra Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan utama
1 BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan utama yang akan diajarkan. Keempat aspek keterampilan tersebut ialah menyimak, berbicara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan perkembangan yang terjadi pada peserta didik. Supaya perubahan pada peserta didik dalam
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV, maka simpulan hasil penelitian sebagai berikut: Pengkajian perwatakan novel Di Kaki Bukit Cibalak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra bukanlah hal yang asing bagi manusia, bahkan sastra begitu akrab karena dengan atau tanpa disadari terdapat hubungan timbal balik antara keduanya.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan imajinasi pengarang yang dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian dinikmati oleh
Lebih terperinciOleh: Puji Watmi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
TRANSFORMASI CERPEN DI ATAS SAJADAH CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY MENJADI NASKAH DRAMA PANGGUNG DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI DRAMA DI KELAS X SMA Oleh: Puji Watmi Program Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan 1. Unsur Intrinsik Novel Bulan Nararya a. Tema Tema dari novel Bulan Nararya adalah kepedulian
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan 1. Unsur Intrinsik Novel Bulan Nararya a. Tema Tema dari novel Bulan Nararya adalah kepedulian sosial. Kepedulian sosial tersebut dikerucutkan pada orang-orang
Lebih terperinciSIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
200 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil pada bab IV, diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Analisis unsur intrinsik novel Sepatu Dahlan Unsur-unsur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah dulce at utile. Menyenangkan dapat dikaitkan dengan aspek hiburan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra mempunyai dua fungsi utama yaitu menyenangkan dan bermanfaat, atau lebih dikenal dengan istilah dulce at utile. Menyenangkan dapat dikaitkan dengan aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar dipengaruhi oleh motivasi dari dalam dan luar siswa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan proses yang kompleks karena menyangkut berbagai faktor baik yang berasal dari diri guru, berasal dari diri siswa maupun yang berasal dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pukul 09:00 WIB untuk menanyakan kendala atau hambatan pada saat. pembelajaran Mendengarkan Pementasan Drama di dalam kelas.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di SMA Negeri 2 Batu, pembelajaran sastra masih kurang maksimal untuk mengapresiasi pementasan drama. Hal ini terjadi karena dengan metode memutarkan video
Lebih terperinciKAJIAN PSIKOLOGI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL 9 dari NADIRA KARYA LEILA S. CHUDORI
KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL 9 dari NADIRA KARYA LEILA S. CHUDORI SKRIPSI Oleh: LINA SUPRAPTO K1209039 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan karya sastra sebagai objek kajiannya sehingga penelitian ini tidak terdapat pembatasan khusus
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. memang telah banyak dilakukan oleh peneliti lain. Penelitian tersebut membahas
8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penenitian yang Relevan Penelitian tindakan kelas tentang kemampuan menulis naskah drama memang telah banyak dilakukan oleh peneliti lain. Penelitian tersebut membahas tentang
Lebih terperinciNILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Umi Fatonah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciSILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 3 Beban belajar : 4 SKS. Materi Pembelajaran
SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 3 Beban belajar : 4 SKS Aspek : Mendengarkan Standar : 1. Memahami pendapat dan informasi dari berbagai sumber dalam diskusi
Lebih terperinciSeorang pembaca teks drama tanpa menyaksikan pementasan drama tersebut, maka mau tidak mau sang pembaca harus membayangkan peristiwa yang terjadi di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sebagai alat hubung langsung maupun tidak langsung antar individu yang berguna untuk menyampaikan maksud serta tujuan. Keterkaitan komunikasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang hidup di dalam masyarakat (Esten, 2013: 2). Sastra berkaitan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan media komunikasi yang menyajikan keindahan dan memberikan makna terhadap kehidupan dan pemberian pelepasan ke dunia imajinasi (Budianta, 2006:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek dan Warren, 1990: 3). Karya sastra adalah suatu kegiatan kreatif, hasil kreasi pengarang. Ide
Lebih terperinciPETA/MATRIKS NILAI BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA (ANALISIS SKL, SK, DAN KD)
PETA/MATRIKS NILAI BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA (ANALISIS SKL, SK, DAN KD) SEMANGAT KEBANGSAAN; CINTA TANAH AIR; MENGHARGAI PRESTASI; BERSAHABAT/KOMUNIKATIF; CINTA DAMAI; SENANG MEMBACA; PEDULI SOSIAL; PEDULI
Lebih terperinciNOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA)
NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA) SKRIPSI Oleh: UMI LAELY LUTFIANA K1209069 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
Lebih terperincirealita dan fiksi. Kita hidup dalam keduanya. Sastra memberikan kesempatan dengan mengemukakan tikaian dan emosi lewat lakuan dan dialog (Sudjiman,
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra menempati posisi penting dalam pembentukan karakteristik kebangsaan, karena sastra memiliki potensi fungsi sosial untuk menumbuhkan nilai dan sikap
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dalam pembahasan terhadap novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman El Shirazy dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Tokoh
Lebih terperinciRAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom
RAGAM TULISAN KREATIF C Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom HAKIKAT MENULIS Menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa. Menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan berbagai fenomena kehidupan manusia. Fenomena kehidupan manusia menjadi hal yang sangat menarik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Warna lokal adalah kelokalitasan yang menggambarkan ciri khas dari suatu
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Warna lokal adalah kelokalitasan yang menggambarkan ciri khas dari suatu daerah dalam karya sastra. Warna lokal yang dibangun dengan istilah atau ungkapan dari
Lebih terperinciKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Bahasa
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : XI Semester : 1 Standar : Mendengarkan 1. Memahami berbagai informasi dari sambutan/khotbah dan 1.1 Menemukan pokok-pokok isi
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP DHARMA BHAKTI 6 KOTA JAMBI TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Oleh: RENI NOVERA MONA RRA1B109039
KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP DHARMA BHAKTI 6 KOTA JAMBI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: RENI NOVERA MONA RRA1B109039 Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan negara yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya
Lebih terperinciKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas : VII, VIII, IX Nama Guru : Dwi Agus Yunianto, S.Pd. NIP/NIK : 19650628
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bisa ditempuh disekolah adalah jalur pendidikan formal. Pendidikan formal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan. Melalui pendidikan akan diperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam pembentukan kepribadian, baik melalui
Lebih terperinci4. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMA/MA/SMK/MAK (PEMINATAN)
4. KOMPETENSI INTI DAN BAHASA INDONESIA SMA/MA/SMK/MAK (PEMINATAN) KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
Lebih terperinciSILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 2 (IND 2) Beban Belajar : 4 sks. Materi Pembelajaran.
SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 2 (IND 2) Beban Belajar : 4 sks Aspek Standar : Mendengarkan : 1. Memahami informasi melalui tuturan Dasar 1.1. Menyimpulkan
Lebih terperinciKOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAN KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/SMK/MA/MAK)
KOMPETENSI INTI DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAN KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/SMK/MA/MAK) MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA,
Lebih terperinci3. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK
3. KOMPETENSI INTI DAN BAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL. Tahun Pelajaran : 2014/ Menentukan persamaan isi berita.
KISI-KISI Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Jumlah soal Kurikulum Acuan : Madrasah Tsanawiyah : Bahasa Indonesia : 50 soal : KTSP /Kurikulum 2006 (Membaca) Tahun Pelajaran : 2014/2015 1 Membaca Membaca
Lebih terperinciAtikah Anindyarini Yuwono Suhartanto
Atikah Anindyarini Yuwono Suhartanto Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Hak Cipta Buku ini dibeli Departemen Pendidikan
Lebih terperinci31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses pembelajaran, guru
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan dapat dilakukan baik secara formal maupun non formal. Setiap pendidikan tidak dapat
Lebih terperinciSILABUS. Jenis Tagihan: pokok-pokok isi. Mendengarkan sambutan atau khotbah. tugas individu sambutan/ isi sambutan. khotbah yang didengarkan
KELAS XI SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami berbagai informasi dari sambutan/khotbah dan wawancara 1.1 Menemukan pokok-pokok isi sambutan/ khotbah yang didengar
Lebih terperinci48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK
48. KOMPETENSI INTI DAN SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK KELAS: X A. SENI RUPA 3. memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Produksi film di Indonesia kian hari kian berkembang, mulai dari yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Produksi film di Indonesia kian hari kian berkembang, mulai dari yang bergenre komedi, horor, action, sampai romantik semua dapat dengan mudah diperoleh dan
Lebih terperinci34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)
279 34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan kebudayaan
Lebih terperinci07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang
07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasian dalam mempelajari
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA
KISI-KISI SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA Kompetensi Utama Pedagogik St. Inti/SK Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sosiologi dan Sastra Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat, sedangkan objek ilmu-ilmu kealaman adalah gejala alam. Masyarakat adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia sangat penting peranannya bagi kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia sangat penting peranannya bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu bahasa Indonesia juga memiliki peranan yang penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan
1 BAB I PENDAHULUAN peserta didik agar dapat mengenali siapa dirinya, lingkungannya, budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan perasaannya. Penggunaan bahan ajar yang jelas, cermat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia mempunyai berbagai suku bangsa dan warisan budaya yang sungguh kaya, hingga tahun 2014 terdapat 4.156 warisan budaya tak benda yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
9 BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori 1. Kedudukan Pembelajaran Mengidentifikasi Konflik Teks Drama dengan Menggunakan Metode Numbered Head Together dalam Kurikulum 2013 Mata Pelajaran
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA SMA Negeri 1 Wonogiri Mata Pelajaran/Tema : Bahasa Indonesia/ Kelas/Semester Waktu : XI / Ganjil : 1 x Pertemuan (2 x 45 menit) Hari : Kamis, 23 Desember
Lebih terperinciPENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI
PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI Wahyu Nur Aida Universitas Negeri Malang E-mail: Dandira_z@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain penelitian 1. Metode Penelitian Dalam bagian lebih dahulu, penulis telah merumuskan masalah penelitian ini, maka sekarang untuk menjawab rumusan masalah diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa. atau kaidah kebahasaan. Selain itu, Mahsun (2014:97) berpendapat:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran terpenting di sekolah yang pada dasarnya tidak hanya menekankan siswa untuk mampu berbahasa
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI Pada bagian ini akan diekemukakan simpulan, implikasi, dan rekomendasi berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian. Simpulan, implikasi, dan rekomendasi
Lebih terperinciPROGRAM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017
PROGRAM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 01/ 017 SEKOLAH : SMP NEGERI CIPANAS MATA PELAJARAN : BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS / SEMESTER : IX / 1 (GANJIL) Kompetensi Dasar/ Materi Pokok Waktu 1 3 1 3
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Dalam melakukan sebuah penelitian memerlukan adanya kajian pustaka.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Dalam melakukan sebuah penelitian memerlukan adanya kajian pustaka. Kajian pustaka merupakan pedoman terhadap suatu penelitian sekaligus
Lebih terperinci33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)
271 33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
Lebih terperinciN NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA
N NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA KARYA TERE LIYE: Tinjauan Struktural, Nilai Pendidikan, dan Relevansinya dalam Pembelajaran Sekolah Menengah Atas di Surakarta SKRIPSI Oleh: Yanuri Natalia Sunata K1209075
Lebih terperinciKurikulum SD Negeri Lecari TP 2015/ BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti baik dan sastra (dari bahasa Sansekerta) berarti tulisan atau karangan. Dari pengertian
Lebih terperincipenelitian. Pendeskripsian meliputi mencatat dan meneliti novel Ipung 1 karya Prie
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dalam penelitian ini tidak menggunakan tempat khusus karena penelitian ini menggunakan kajian pustaka, wawancara dengan
Lebih terperinciASPEK SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL SEPENGGAL BULAN UNTUKMU KARYA ZHAENAL FANANI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
ASPEK SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL SEPENGGAL BULAN UNTUKMU KARYA ZHAENAL FANANI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Kukuh Iman Ujianto Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciDINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015
DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Jenjang Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kurikulum : KTSP 2006 Jumlah Soal : 50 Butir
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Simpulan Penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan minat belajar dan keterampilan menulis teks
BAB V PENUTUP A. Simpulan Penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan minat belajar dan keterampilan menulis teks ulasan drama/film dengan media audio visual film pendek pada
Lebih terperinciKIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA
KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA Oleh: Anifah Restyana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinci