ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN KREDIT PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) MANDALA GIRI AMERTHA DI DESA TAJUN
|
|
- Budi Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN KREDIT PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) MANDALA GIRI AMERTHA DI DESA TAJUN 1 Robin Gita Mandira, 1 Anantawikrama Tungga Atmadja, 2 Nyoman Ari Surya Darmawan Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia {robin_mandira@yahoo.com,anantawikramatunggaatmadja@gmail.com, arisuryadharmawan@yahoo.com}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas sistem pengendalian intern dalam pemberian kredit pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Desa Tajun. Penelitian ini dilakukan pada Badan Usaha MIlik Desa (BUMDes) Mandala Giri Amertha di Desa Tajun. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu dengan pengolahan data yang dilakukan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Teknik pemilihan sampel dilakukan dengan metode pengambilan sampel simple random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka. Hasil analisis terhadap unsur-unsur sistem pengendalian intern pada Badan Usaha MIlik Desa (BUMDes) Mandala Giri Amertha di Desa Tajun menunjukkan bahwa sistem pengendalian internnya baik dan dikategorikan memadai dan tiap elemen sistem pengendalian intern yang terdiri dari lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan tersebut dikatakan efektif.. Kata Kunci: Analisis, Sistem Pengendalian Intern, Kredit, Badan Usaha Miilik Desa (BUMDes) Mandala Giri Amertha Pada Desa Tajun. Abstract This study was aimed at finding out the effectiveness of internal control systems in giving credits in Mandala Giri Amertha Village Enterprise Body (BUMDES) in Tajun Village. This study was conducted in Mandala Giri Amertha Village Enterprise Body (BUMDes) in Tajun Village. This study used descriptive-qualitative data analysis method and simple random sampling technique. The data were collected through interview, observation ang literature study. The results of analysis of the components of the internal control system in Mandala Giri Amertha Village Enterprise Body (BUMDes) in Tajun Village shows that its internal control system is good and falling into adequate category and each component of the internal control system consisting of control environment, risk assessment, information and communication, control activity and monitoring are effective. Keywords: Analysis, Internal Control System, Credit, Mandala Giri Amertha Village Enterprise Body (BUMDes) in Tajun Village.
2 PENDAHULUAN Pengembangan basis ekonomi di pedesaan sudah sejak lama dijalankan oleh Pemerintah melalui berbagai program. Namun upaya itu belum membuahkan hasil yang memuaskan sebagaimana diinginkan bersama. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan kurang berhasilnya programprogram tersebut. Salah satu faktor yang paling dominan adalah intervensi Pemerintah terlalu besar, akibatnya justru menghambat daya kreativitas dan inovasi masyarakat desa dalam mengelola dan menjalankan mesin ekonomi di pedesaan. Sistem dan mekanisme kelembagaan ekonomi di pedesaan tidak berjalan efektif dan berimplikasi pada ketergantungan terhadap bantuan Pemerintah sehingga mematikan semangat kemandirian. Belajar dari pengalaman masa lalu, satu pendekatan baru yang diharapkan mampu menstimuli dan menggerakkan roda perekonomian di pedesaan adalah melalui pendirian kelembagaan ekonomi yang dikelola sepenuhnya oleh masyarakat desa. Lembaga ekonomi ini tidak lagi didirikan atas dasar instruksi Pemerintah. Tetapi harus didasarkan pada keinginan masyarakat desa yang berangkat dari adanya potensi yang jika dikelola dengan tepat akan menimbulkan permintaan di pasar. Agar keberadaan lembaga ekonomi ini tidak dikuasai oleh kelompok tertentu yang memiliki modal besar di pedesan, maka kepemilikan lembaga itu oleh desa dan dikontrol bersama di mana tujuan utamanya untuk meningkatkan standar hidup ekonomi masyarakat. Pendirian lembaga ini antara lain dimaksudkan untuk mengurangi peran para tengkulak yang seringkali menyebabkan meningkatnya biaya transaksi (transaction cost) antara harga produk dari produsen kepada konsumen akhir. Melalui lembaga ini diharapkan setiap produsen di pedesaan dapat menikmati selisih harga jual produk dengan biaya produksi yang layak dan konsumen tidak harus menanggung harga pembelian yang mahal. Sesuai amanat Pasal 213 Undang- Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, desa dapat mendirikan badan usaha milik desa (BUMDes) guna mewadahi aktivitas perekonomian masyarakat desa. BUMDes dengan demikian merupakan payung bagi semua kegiatan ekonomi di desa. Artinya, BUMDes dapat mewadahi semua aktivitas ekonomi desa, tanpa harus membuat bidang usaha ekonomi yang lain. Pendirian BUMDes dilandasi oleh UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan PP No. 72 Tahun 2005 tentang Desa. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, Bab VII Bagian Kelima mengenai BUMDes disebutkan bahwa lembaga ini berbadan hukum. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah sebuah perusahaan yang dikelola olah masyarakat desa, yang kepengurusanya terpisah dari pemerintah desa. BUMDes dibentuk untuk menggali potensi wirausaha yang ada di desa tersebut. Dengan dikelola oleh warga masyarakat yang mempunyai jiwa wirausaha, diharapkan BUMDes nantinya akan menghasilkan pendapatan asli desa yang diperoleh dari hasil perputaran usaha yang dikelola oleh BUMDes tersebut. Dengan pendirian BUMDes ini, pembangunan desa bisa ditingkatkan melalui pengembangan potensi perekonomian desa dan menjadi wadah bersama masyarakat pedesaan dalam membangun diri dan lingkungannya secara mandiri dan partisipatif, yang mencakup pembangunan infrastruktur pedesaan serta pengembangan usaha ekonomi produktif di perdesaan dan prioritas utama pendirian BUMDes ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin sehingga Rumah Tangga Miskin (RTM) di desa bisa terbantu dengan adanya BUMDes ini, serta meningkatkan peran desa sebagai basis pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pendapatan asli desa dalam rangka meningkatkan kemampuan pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. BUMDes di desa Tajun menerapkan sistem kemandirian dengan cara mengelola dana sendiri untuk menjalankan usahanya.
3 BUMDes pada desa tajun sampai sekarang belum menerima Gerbang Sadu Mandara (GSM). Alasan BUMDes pada desa Tajun belum menerima Gerbang Sadu Mandara GSM) karena untuk menerima Gerbang Sadu Mandara ini, suatu desa harus memiliki Rumah Tangga Miskin (RTM) lebih dari 35%, sedangkan pada desa Tajun RTM kurang dari 35%. Hal inilah yang menyebabkan BUMDes pada desa Tajunn belum menerima GSM sampai sekarang. Meskipun tanpa Gerbang Sadu Mandara, BUMDes Mandala Giri Amertha di Desa Tajun bisa membuktikan kepada desa-desa lain bahwa BUMDes ini bisa berkembang hanya dengan dana sendiri. Pada era sekarang ini, sudah saatnya warga masyarakat menggali potensi yang ada di desanya masing-masing melalui sarana pembentukan BUMDes. Dan sudah semestinya progam ini didukung oleh pemerintah desa dalam hal ini kepala desa selaku dewan penasehat. Guna menghindari terjadinya penyimpangan atau untuk menjamin pengembalian kredit oleh peminjam dibutuhkan pengendalian intern kredit yang mana tujuan pengendalian intern dapat menjaga pengelolaan kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan dapat mendorong efisiensi untuk mematuhi kebijakan manajemen. Pengendalian intern merupakan suatu sistematika yang dibuat oleh suatu organisasi atau badan usaha yang tujuannya untuk mencapai cita-cita perusahaan. Dengan adanya sistem pengendalian intern yang baik akan menciptakan keuntungan dalam suatu kegitan usaha. Dengan adanya sistem pengendalian membuat segala aktivitas dapat dikontrol dangan baik karena sistem pengendalian intern merupakan kebijakan dan struktur sebagai tambahan terhadap pengendalian sistem akuntansi yang telah diciptakan oleh manajemen dengan keyakinan bahwa tujuan perusahaan akan tercapai. Sistem pengendalian intern Menurut Mulyadi (2002) meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasi untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Berdasarkan SE No.5/22/DPNP, dengan terselenggaranya sistem pengendalian intern yang memadai dalam bidang perkreditan, berarti menunjukkan sikap kehati-hatian dalam lembaga tersebut. Sistem pengendalian intern yang efektif dapat membantu pengurus BUMDes menjaga aset yang dimilikinya, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan lembaga terhadap ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku, serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian. Terselenggaranya sistem pengendalian intern BUMDes yang handal dan efektif menjadi tanggung jawab dari pengurus BUMDes. Pengendalian intern merupakan suatu kebijakan dan prosedur yang secara langsung maupun tidak langsung dapat meminimalkan kecurangan dan penyelewengan yang mungkin dapat merugikan perusahaan. Tanggung jawab atas adanya pengendalian intern yang baik terletak pada manajemen. Selain tanggung jawab atas perancangan dan penetapan sistem pengendalian intern, manajemen juga harus melakukan pengawasan terhadap pengendalian intern yang tengah berjalan. Mengingat pentingnya peran pengendalian intern dalam perusahaan, maka hal ini menimbulkan masalah tersendiri bagi manajemen, yaitu apakah pengendalian intern yang ada dapat berjalan dengan efektif seperti yang diharapkan manajemen. Dari hal tersebut diatas, dengan sistem pengendalian intern yang baik, kecurangan yang mungkin terjadi dapat diminimalisasi seperti pemberian kredit pada BUMDes khusus ditujukan untuk Rumah Tangga Miskin (RTM) dari desa tersebut sedangkan orang luar dari desa tersebut bisa meminjam dana dari BUMdes dengan syarat apabila ada kelebihan dana dan juga pertimbangan
4 dari pengurus BUMDes agar nantinya kredit tersebut tidak macet nantinya, maka orang dari luar desa bisa meminjam dana dari BUMDes tersebut. Pemberian kredit kepada RTM lebih dikhususkan karena hal ini berguna untuk mengurangi kemiskinan dari warga yang kurang mampu. Dan juga guna menghindari kecurangan dalam pemberian kredit kepada masyarakat. Oleh karena itu, maka pengurus dari BUMDes ini hanya orang-orang asli dari desa BUMDes itu berasal dan orang dari luar desa tidak bisa ikut serta dalam kepengurusan BUMDes karena BUMDes ini merupakan usaha desa untuk memperluas lapangan pekerjaan bagi warga desanya. Kredit yang disalurkan kemasyarakat merupakan income terbesar dalam usaha BUMDes pada umumnya, dengan harapan setiap kredit yang diberikan bisa terealisasi dengan baik dan tidak ada kredit yang bermasalah, sehingga dana atau piutang yang diberikan ke masyarakat bisa memberikan keuntungan atau profit bagi BUMDes itu sendiri. Penyaluran kredit yang diberikan kemasyarakat sangatlah penting bagi profit perusahaan, maka dalam proses penyaluran kredit tersebut harus sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku. Sistem dan prosedur penyaluran kredit tersebut diharapkan mampu meminimalisir setiap resiko-resiko yang ditimbulkan dari penyaluran kredit ke masyarakat. Namun, didalam prakteknya langsung tidak jarang ditemukan permasalahan dengan kredit yang diberikan ataupun kredit yang diberikan tersebut tidak sesuai dengan harapan meskipun sistem dan prosedur penyaluran kredit yang dilakukan sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku, oleh sebab itu didalam manajemen perusahaan tentu menentukan sikap dan tindakan untuk menangani permasalahan tersebut. Tindakan dan sikap yang diambil perusahaan dalam menangani setiap resiko dari penyaluran kredit yang bermasalah juga harus sesuai dengan sistem dan prosedur untuk menghindarkan perusahaan dari resiko kerugian. Setiap manajemen pada BUMDes tentu memiliki prosedur tersendiri untuk menangani kredit yang sudah terlanjur bermasalah yang bisa mengancam profit perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang sistem pengendalian intern pemberian kredit dengan judul Analisis Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit Pada Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Pada Desa Tajun. Lingkungan pengendalian, yaitu menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian, menyediakan struktur organisasi yang baik agar terciptanya penetapan tanggung jawab dan wewenang yang baik pula. Penaksiran resiko adalah indentifikasi entitas dan analisis terhadap resiko yang relevan untuk pencapaian tujuannya, untuk menentukan bagaimana resiko harus dikelola. Aktifitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan menajeman dilaksanakan. Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksankan tanggung jawab mereka. METODE Penelitian ini dilakukan pada Badan Usaha MIlik Desa (BUMDes) Mandala Giri Amertha di Desa Tajun. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian dan juga turut menentukan tujuan penelitian yang ingin dicapai, sehingga rancangan penelitian diperlukan dalam melaksanakan penelitian dari tahap awal hingga sampai pada tahap pelaporan hasil. Sumber informasi utama dari penelitian ini adalah Badan Usaha MIlik Desa (BUMDes) Mandala Giri Amertha di Desa Tajun. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode wawancara, metode observasi, dan metode
5 studi pustaka. Pengolahan data yang dilakukan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif yaitu mengolah data dengan lebih banyak mengumpulkan data dan menguraikannya secara menyeluruh dan sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti, sehingga akan diperoleh suatu hasil dari pengolahan data yang disebut hasil penelitian. Lokasi penelitian pada penelitian ini adalah pada Badan Usaha MIlik Desa (BUMDes) Mandala Giri Amertha di Desa Tajun. Menurut Wirawan (2001 : 110) populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen (unit, individu) sejenis dan dapat dibedakan yang menjadi objek penyelidikan (penelitian). Populasi dalam penelitian ini adalah neraca dari tahun pada BUMDes Desa Tajun. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya akan diteliti (Wirawan, 2001:110). Dalam penelitian ini unit sampelnya adalah formulir pemberian kredit pada BUMDes Desa Tajun. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode sampel acak sederhana (simple random sampling) sehingga memberikan kesempatan yang sama yang bersifat tak terbatas pada setiap elemen populasi untuk dipilih sebagai sampel. Variabel adalah segala sesuatu yang dapat dinyatakan dengan berbagai nilai yang dapat memberikan gambaran nyata mengenai fenomena dalam construct. Variabel dalam penelitian ini adalah atribut yang terdapat pada neraca dari tahun pada BUMDes Desa Tajun. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Data Kualitatif, Analisis data kualitatif merupakan proses analisa data yang tidak memerlukan penyajian secara matematis dan sistematis namun bersifat penjelasan berdasarkan landasan teori, pendapat, interpretasi terhadap data tanggapan responden mengenai faktor-faktor sikap yang berhubungan dengan sistem pengendalian intern pemberian kredit. Dimana penelitian ini berupaya mendeskripsikan, menguraikan dan menginterpretasikan tentang bagaimana pengendalian intern pemberian kredit pada BUMDes Desa Tajun Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Data primer merupakan data lapangan yang diperoleh langsung dari orang-orang atau pelaku yang menjadi subjek dalam penelitian ini seperti melalui hasil wawancara yang didapat dari kebijakan dan prosedur pengendalian intern pemberian kredit pada BUMDes Desa Tajun. Data sekunder berfungsi sebagai pelengkap atau pendukung data primer yang berupa formulir, bukti, catatan maupun dokumen-dokumen perusahaan lainnya. Data sekunder yang digunakan untuk penelitian ini adalah: Struktur organisasi BUMDes Desa Tajun, uraian deskripsi pekerjaan dari masing-masing bagian dalam proses pemberian kredit BUMDes Desa Tajun, formulir, bukti dan catatan yang berhubungan dengan proses pemberian kredit BUMDes Desa Tajun. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Wawancara merupakan pengumpulan data dalam metode survey yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian (Indrianto dan Supomo, 2002). Teknik wawancara ini dilakukan secara formal dan intensif sehingga akan mampu memperoleh informasi sebanyak mungkin secara jujur dan detail. Wawancara dalam penelitian ditujukan kepada manajer dan bagian kredit untuk mengetahui sejarah perusahaan, struktur organisasi, prosedur pemberian kredit serta sistem pengamanan dan pengawasan yang dilakukan. Observasi atau pengamatan merupakan peninjauan secara langsung untuk mengetahui jalannya prosedur pemberian kredit pada perusahaan. Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data dari berbagai sumber informasi dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan sistem pengendalian intern dan prosedur pemberian kredit agar
6 memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai hal tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN BUMDes sebagai suatu lembaga ekonomi, modal usahanya dibangun atas inisiatif masyarakat dan menganut asas mandiri. Ini berarti pemenuhan modal usaha BUMDes harus bersumber dari masyarakat. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan BUMDes dapat mengajukan pinjaman modal kepada pihak luar, seperti dari Pemerintah Desa atau pihak lain, bahkan melalui pihak ketiga. Dengan semakin banyaknya bentuk kegiatan dalam perusahaan maka semakin komplek pula hubungan antara atasan dengan karyawan maupun antar karyawan itu sendiri, sehingga nantinya kegiatan perusahaan itu dapat berjalan dengan lancar, oleh karena itu perlu dibuat struktur organisasi sehingga dalam pelaksanaan kegiatannya dapat diketahui secara tegas setiap fungsi dan tanggung jawab yang harus ditaati dan dipakai acuan dalam bekerja. Struktur organisasi sangat penting bagi perusahaan, terutama bagi pihak manajemen agar dapat lebih mudah mengarahkan dan mengadakan penilaian terhadap setiap pekerjaan yang telah dikerjakan oleh karyawan. Demikian juga bagi karyawan sebagai tenaga pelaksana akan dapat lebih mengerti apa yang harus dikerjakan dan kepada siapa ia harus mempertanggungjawabkan pekerjaannya sehingga tercipta suatu hubungan kerjasama yang harmonis dan saling menguntungkan. Empat tujuan utama pendirian BUMDes adalah: Meningkatkan perekonomian desa, meningkatkan pendapatan asli desa,meningkatkan pengolahan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi pedesaan. Pendirian dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah merupakan perwujudan dari pengelolaan ekonomi produktif desa yang dilakukan secara kooperatif, partisipatif, emansipatif, transparansi, akuntabel, dan sustainable.. Oleh karena itu, perlu upaya serius untuk menjadikan pengelolaan badan usaha tersebut dapat berjalan secara efektif, efisien, profesional dan mandiri Untuk mencapai tujuan BUMDes dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan (produktif dan konsumtif) masyarakat melalui pelayanan distribusi barang dan jasa yang dikelola masyarakat dan Pemdes. Pemenuhan kebutuhan ini diupayakan tidak memberatkan masyarakat, mengingat BUMDes akan menjadi usaha desa yang paling dominan dalam menggerakkan ekonomi desa. Lembaga ini juga dituntut mampu memberikan pelayanan kepada non anggota (di luar desa) dengan menempatkan harga dan pelayanan yang berlaku standar pasar. Artinya terdapat mekanisme kelembagaan/tata aturan yang disepakati bersama, sehingga tidak menimbulkan distorsi ekonomi di pedesaan disebabkan usaha yang dijalankan oleh BUMDes. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sistem pengendalian intern pemberian kredit pada BUMDes Mandala Giri Amertha Di Desa Tajun. Untuk mengetahui efektif atau tidaknya sistem pengendalian intern pemberian kredit tersebut, maka dilakukan dengan cara mengevaluasi unsur-unsur dan pelaksanaan sistem pengendalian intern pemberian kredit yang telah ditentukan oleh perusahaan. Setelah penulis melakukan wawancara dan observasi, maka berikut ini diuraikan mengenai analisis sistem pengendalian intern pemberian kredit pada BUMDes Mandala Giri Amertha Di Desa Tajun. Untuk lebih memperjelas hasil penelitian, maka analisis dilakukan untuk tiap elemen sistem pengendalian intern yang terdiri dari lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. Lingkungan pengendalian suatu perusahaan mencakup seluruh sikap manajemen dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian. Salah satu faktor yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah falsafah manajemen dan siklus operasi. Manajemen yang terlalu mengutamakan sasaran operasi dan
7 menyimpang dari kebijakan pengendalian bisa secara tidak langsung mendorong karyawan untuk mengabaikan pengendalian. Di pihak lain, manajemen yang menekankan pentingnya pengendalian dan mendorong dipatuhinya kebijakan pengendalian akan menciptakan lingkungan pengendalian yang memadai. Komponen-komponen yang berhubungan dengan lingkungan pengendalian meliputi :Nilai integritas dan etika merupakan produk dari standar perilaku dan etika suatu entitas serta bagaimana hal tersebut dikomunikasikan dan ditetapkan dalam praktek. Semua personel harus menjunjung tinggi nilai integritas dan etika yang berlaku dalam lingkungan perusahaan, Komitmen terhadap kompetensi, Personel disetiap tingkat organisasi harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya secara efektif. Komitmen terhadap kompetensi mencakup pertimbangan manajemen atas pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan, dan paduan antara kecerdasan, pelatihan, dan pengalaman yang dituntut dalam pengembangan kompetensi, Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar yang menjadi parameter bagi perusahaan dan karyawannya. Filosofi mengarahkan tindakan dan sikap manajemen dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Sedangkan gaya operasi mencerminkan ide manajer tentang bagaimana operasi suatu entitas harus dilaksanakan, Struktur organisasi merupakan suatu kerangkan yang menunjang seluruh fungsi yang ada dalam suatu organisasi berikut dengan tugas, wewenang, dan tanggungjawabnya dengan jelas. Pembagian wewenang dan tanggung jawab, Perluasan dan pengembangan struktur organisasi terlihat dari penetapan wewenang dan tanggung jawab. Dalam suatu organisasi harus ada sistem yang mengatur pembagian wewenang dan tanggung jawab untuk mengotorisasi suatu transaksi. Kebijakan dan praktek sumber daya manusia, Aspek penting dalam sistem pengendalian intern adalah personel organisasi. Pelaksanaan pengendalian intern sangat tergantung pada personelnya. Oleh karena itu, setiap personel dalam organisasi dituntut memiliki integritas yang tinggi, nilai etika dan pengetahuan serta keterampilan yang diperlukan. Penaksiran Risiko, Semua organisasi memiliki risiko, dalam kondisi apapun yang namanya risiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non profit) maupun non bisnis. Suatu risiko yang telah di identifikasi dapat di analisis dan evaluasi sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan yang dapat meminimalkannya. Informasi dan Komunikasi, Sistem akuntansi diciptakan untuk mengidentifikasi, merakit, menggolongkan menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi entitas serta untuk menyelenggarakan pertanggungjawaban kekayaan dan utang tersebut. Komunikasi mencakup penyampaian informasi kepada semua personel yang terlibat dalam pelaporan keuangan tentang bagaimana aktivitas mereka berkaitan dengan pekerjaan orang lain. Aktivitas Pengendalian, Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk-petunjuk dari manajemen telah dilaksanakan. Aktivitas pengendalian tersebut meliputi : Pengendalian pengolahan informasi meliputi organisasi pusat pengolahand ata, prosedur dan standar untuk perubahan program, pengembangan sistem dan pengoperasian fasilitas pengolahan data, Pemisahan fungsi bertujuan agar masing-masing karyawan tidak melakukan tugas yang tidak sesuai dengan wewenang dan tugasnya. Pemisahan fungsi harus dibuat dan dirancang dengan jelas mengenai uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab dengan tujuan untuk mencegah dan mendeteksi adanya kesalahan dan ketidakberesan dalam pelaksanaan tugas. Pelaksanaan transaksi yang terjadi harus dibagi dalam berbagai fungsi sehingga masing-masing fungsi dapat saling mengawasi. Pengendalian fisik meliputi penyimpanan dokumen-dokumen, catatan-catatan serta barang jaminan kedalam almari besi yang atau ruangan yang
8 aman. Untuk penyimpanan dokumendokumen penting tersebut diperlukan almari besi untuk melindungi dokumen-dokumen penting dari perusahaan. Review kinerja ditujukan untuk menilai sejauh mana keberhasilan pelaksanaan suatu pekerjaan. Pemantauan merupakan proses penilaian kualitas kinerja pengendalian intern. Aktivitas pemantuan ini dilakukan secara terusmenerus pada periode tertentu. Pemantuan harus dilakukan secara teratur dan menyeluruh untuk tiap-tiap bagian yang ada sehingga apabila apabila ada kelemahan dalam sistem pengendalian intern dapat segera diperbaiki tanpa menunggu adanya kesalahan atau kekeliruan. Dari hasil analisis terhadap unsur-unsur sistem pengendalian intern pemberian kredit pada Badan Usaha MIlik Desa (BUMDes) Mandala Giri Amertha di Desa Tajun sudah sepenuhnya dilaksanakan secara memadai, dimana analisis dilakukan untuk setiap elemen sistem pengendalian intern yang terdiri dari lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendaian, dan pemantauan. Lingkungan pengendalian, dalam lingkungan pengendalian terdapat : tindakan manajemen yang dilaksanakan secara insentif untuk mengurangi tindakan pegawai yang berbuat tidak jujur, kebijakan dan prosedur pemberian kredit yang telah ditetapkan, dilaksanakan oleh orang-orang yang kompeten, perusahaan telah memiliki filosofi dan gaya operasi tertentu yang cukup menunjukkan tindakan-tindakan yang kreatif, perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas menerangkan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab, terdapat deskripsi tugas pegawai dan kebijakan terkait dalam hubungannya dengan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab, terdapat kebijakan dan prosedur kepegawaian dalam upaya mendapatkan SDM yang jujur dan kompeten terhadap tugasnya. Penaksiran risiko, Badan Usaha MIlik Desa (BUMDes) Mandala Giri Amertha di Desa Tajun melakukan penaksiran risiko atas kemungkinan salah saji laporan keuangan yang meliputi kejadian-kejadian internal dan eksternal yang timbul karena perubahan dalam lingkungan operasional atas pemberian kredit dalam perusahaan, penempatan karyawan baru dalam aktivitas pemberian kredit, perubahan dalam sistem informasi pemberian kredit, peningkatan aktivitas pemberian kredit, sosialisasi penggunaan teknologi informasi baru dalam aktivitas pemberian kredit, dan perubahan pada penggunaan prinsip-prinsip akuntansi dalam pemberian kredit. Informasi dan komunikasi, Pada Badan Usaha MIlik Desa (BUMDes) Mandala Giri Amertha di Desa Tajun telah menunjukkan sistem pengendalian intern yang diterapkan sudah mampu memberikan keyakinan yang memadai dengan adanya : sistem informasi yang mencakup metode-metode dan catatancatatan untuk menunjukkan dan mencatat semua transaksi pemberian kredit, terdapat sistem informasi yang mencakup metodemetode dan catatan-catatan untuk menggambarkan dengan dasar yang tepat transaksi-transaksi yang cukup rinci untuk membenarkan pengklasifikasian dari transaksi-transaksi dalam laporan keuangan secara wajar, terdapat sistem informasi yang mencakup metode-metode dan catatancatatan untuk mengukur setiap transaksi pemberian kredit yang benar dalam mencatat nilai moneternya di dalam laporan keuangan wajar, terdapat sistem informasi yang mencakup metode-metode dan catatancatatan untuk transaksi pemberian kredit yang mengungkapkan pemberian kredit yang berhubungan dengan laporan keuangan secara wajar dalam perusahaan, terdapat sistem informasi yang mencakup metodemetode dan catatan-catatan dalam hal posting dan pengikhtisaran yang benar atas transaksi-transaksi pemberian kredit, dan terdapat sistem informasi yang mencakup metode-metode dan catatan-catatan dalam pengotorisasian transaksi pemberian kredit oleh pejabat yang berwenang. Aktivitas Pengendalian, Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat oleh manajemen dan harus dilakukan dengan baik. Aktivitas pengendalian meliputi : pengendalian pengolahan informasi, pemisahan fungsi yang memadai,
9 pengendalian fisik, dan review kinerja. Pada Badan Usaha MIlik Desa (BUMDes) Mandala Giri Amertha di Desa Tajun dalam pemberian kredit harus mendapatkan otorisasi dari pejabat yang berwenang, selain itu pihak perusahaan telah melaksanakan aktivitas pengendalian untuk pemisahan fungsi yang memadai yaitu telah dilakukan pemisahan antara kedudukan fungsi akuntansi dengan fungsi otorisasi pemberian kredit serta pemisahan fungi administrasi kredit dengan fungsi akuntansi pemberian kredit. Pemantauan, Badan Usaha MIlik Desa (BUMDes) Mandala Giri Amertha di Desa Tajun melakukan aktivitas pemantauan untuk menilai aktivitas rancangan dan operasi pengendalian intern pemberian kredit. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap analisis sistem pengendalian intern pemberian kredit pada Badan Usaha MIlik Desa (BUMDes) Mandala Giri Amertha di Desa Tajun dapat disimpulkan bahwa hasil analisis terhadap unsur-unsur sistem pengendalian intern pada Badan Usaha MIlik Desa (BUMDes) Mandala Giri Amertha di Desa Tajun menunjukkan bahwa sistem pengendalian internnya baik dan dikategorikan memadai. Sudah ada pemisahan tugas dan tanggungjawab dalam struktur organisasinya, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang baik, serta praktik yang sehat dalam melaksanakan fungsi tiap unit organisasi. Analisis yang dilakukan untuk tiap elemen sistem pengendalian intern terdiri dari lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan tersebut dikatakan efektif. DAFTAR PUSTAKA Antoni, Alpia Analisis Sistem Pengendalian Intern Terhadap Pemberian Kredit Pada Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau. Halim, Abdul Auditing. Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan. Jilid I. Edisi Revisi. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia Standar Propesional Akuntansi Publik. Penerbit Salemba Empat Jakarta. Indriantoro, Supomo Metodologi Penelitian untuk Akuntansi dan Manajemen.BPFE.Yogyakarta. Jusuf, Amir Abadi Sistem Informasi Akuntansi. Buku Satu. Edisi Indonesia. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Johson, Boyton. dan EII Modern Auditing. Jilid I. Edisi Ketujuh. Penerbit Erlangga. Jakarta. Kasmir Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Grafindo Persada Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada , Manajemen Perbankan. Edisi revisi. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Mulyadi Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga penerbit Salemba Empat. Jaktarta Auditing. Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat. Sinungan, Muchdarsyah Dasar-dasar dan Teknik Managemen Kredit. Edisi 1, cetakan 8. Jakarta: Bumi Aksara.
10 Wirawan, nata Cara mudah memahami Statistik 2 (Statistic Inferensial untuk Ekonomi dan Bisnis). Edisi kedua. Denpasar: Keraras Emas. e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN KREDIT PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) BINA USAHA DESA KEPENUHAN BARAT
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN KREDIT PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) BINA USAHA DESA KEPENUHAN BARAT Pirdaus Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI KANTOR CABANG SERIRIT
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI KANTOR CABANG SERIRIT 1 Luh Artining Miradewi, 1 Anantawikrama Tungga Atmadja, 2 Gede Adi Yuniarta Jurusan Akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya semua perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, maupun manufaktur mempunyai tujuan yang sama untuk menjaga kelangsungan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan pengendalian intern dalam menunjang efektivitas pembayaran gaji dan upah, maka dapat diambil simpulan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan pengendalian intern bagian penggajian dan pengupahan dalam menunjang efektivitas pembayaran gaji
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern ini, kita di tuntut untuk dapat memberikan yang terbaik agar dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi atau
Lebih terperinciPEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Pengendalian Intern : Rencana organisasi dan semua metode, prosedure serta kebijaksanaan, yang terkoordinasi dalam suatu unit usaha, dengan tujuan : a. Mengamankan
Lebih terperinciJournal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: xx.Volume: xx, Nomor: xx
Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx Sistem Pengendalian Internal dalam Meminimalisasi Piutang Tak Tertagih pada PT. BFI Finance cabang Malang 2 Lailatul Khomariyah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia usaha semakin ketat. Untuk meningkatkan daya saingnya, perusahaan hendaknya menghasilkan
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PENYALURAN KREDIT PADA USP.SWAMITRA RAMBAH PASIR PENGARAIAN
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PENYALURAN KREDIT PADA USP.SWAMITRA RAMBAH PASIR PENGARAIAN Eko Dedy Supriyanto Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian ekhodeddy@yahoo.com
Lebih terperinciMAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL
MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS Dosen: Putri Taqwa Prasetaningrum Disusun Oleh: Nama : Irwandi Nim : 14121041 Kelas : 21/pagi PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKONOLOGI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
4 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, Sistem dan Metode Pencatatan Persediaan 1. Pengertian Persediaan Persediaan atau sering disebut dengan persediaan barang dagang (merchandise inventory) secara umum
Lebih terperinciPENGENDALIAN INTERN 1
PENGENDALIAN INTERN 1 Pengertian Pengendalian Intern Standar pekerjaan lapangan yang kedua (PSA No. 01 (SA 150)) menyebutkan Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan
Lebih terperinciDEWI KURNIASIH Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang 2014
1 ANALISIS PENERAPAN PENGENDALIAN INTERNAL PERENCANAAN PROYEK DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS ANGGARAN BIAYA PROYEK (Studi PT. Bangun Cahaya Gemilang Batam) DEWI KURNIASIH 070420103072 Jurusan Akuntansi,
Lebih terperinciMAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL NAMA :ADRINUS NOLA PALI NIM : PRODI :SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL NAMA :ADRINUS NOLA PALI NIM :14121049 PRODI :SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Lebih terperinciCHAPTER VI. Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA. Politeknik Negeri Bali 2014
CHAPTER VI Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA Politeknik Negeri Bali 2014 SPAP Pekerjaan Lapangan 1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin Berkembangnya Perekonomian di dunia saat ini tentunya menuntut semua perusahaan yang telah berdiri cukup lama agar tetap mempertahankan eksistensinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan. Agoes (2004) menjelaskan tiga tujuan pengendalian intern, yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja keuangan perusahaan memberikan pengaruh pada posisi perusahaan dalam persaingan bisnis. Kinerja yang tercermin dari laporan keuangan juga dijadikan
Lebih terperinciPERANAN SISTEM AKUNTANSI DALAM MENUNJANG STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN ATAS KREDIT PRODUKTIF (STUDI KASUS PADA PD
Program Studi Akuntansi S1 dan D3 Fakultas Ekonomi, Universitas Garut EISSN: 2527-6948 PERANAN SISTEM AKUNTANSI DALAM MENUNJANG STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN ATAS KREDIT PRODUKTIF (STUDI KASUS PADA PD.
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA I. UMUM 1. Pengembangan basis ekonomi di pedesaan sudah sejak lama
Lebih terperinciKonsep Resiko & Sistem Pengendalian Intern
75 Konsep Resiko & Sistem Pengendalian Intern Pengenalan Sistem pengendalian intern (Mulyadi, 2001, h.165) meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit
BAB IV PEMBAHASAN IV. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya, perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama yang
Lebih terperinciMunawaroh STKIP PGRI Jombang ABSTRACT
Peranan Pengendalian Internal dalam Menunjang Efektivitas Sistem Pemberian Kredit Usaha Kecil dan Menengah (Studi Kasus di Koperasi Pegawai BRI Cabang Kediri) Munawaroh STKIP PGRI Jombang E-mail: munawarohw@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini bank memiliki peranan yang strategis dalam menunjang roda perekonomian. Bank sebagai lembaga keuangan, merupakan wadah yang menghimpun dana dari
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil. ini belum menerapkan praktek yang sehat.
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Rateksi (2012), menganalisis sistem pengendalian internal fungsi penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil penelitian
Lebih terperinciKUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas
LAMPIRAN I KUESIONER Responden yang terhormat, Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas Kristen Maranatha) mohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner mengenai
Lebih terperinciSISTEM PENGENDALIAN INTERN
1 PERTEMUAN KELIMA SISTEM PENGENDALIAN INTERN Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami definisi sistem pengendalian intern. 2. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan pengendalian intern dalam menunjang pembelian bahan baku yang efisien dan efektif maka dapat
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki
BAB 4 PEMBAHASAN Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama pada siklus pendapatannya. Siklus pendapatan terdiri dari kegiatan
Lebih terperinci1/28/2012. Menurut Warren Reeve & Fees (1999) Pengendalian
Oleh: Eko K. Komara Menurut Mulyadi (2001), Sistem Pengendalian Internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan
Lebih terperinciStruktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang
134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua
11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pengendalian Intern 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen dan teknologi yang keterkaitannya dirancang untuk mengumpulkan dan memproses
Lebih terperinciPENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK KELANCARAN PRODUKSI PADA PT. GRAPHIKA BETON EVA SELVIANTI ( )
PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK KELANCARAN PRODUKSI PADA PT. GRAPHIKA BETON EVA SELVIANTI (100462201282) FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI Universitas Maritim Raja Ali Haji 2014 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut akan mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan seperti terciptanya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pengendalian intern merupakan bagian yang sangat penting bagi perusahaan, karena dengan adanya sistem pengendalian intern perusahaan tersebut akan
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)
DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL (Variabel Independen) No Pertanyaan Jawaban Kuesioner I. 1. 2. 3. 4. 5. II. 6. 7. 8. 9. Independensi Auditor internal mengemukakan pendapatnya dengan bebas tanpa mendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan lingkungan bisnis yang sangat besar dan persaingan yang sangat ketat. Oleh karena itu perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini banyak perusahaan yang gulung tikar dimana era globalisasi berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat
Lebih terperinciINTERNAL AUDIT. Materi 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA
INTERNAL AUDIT Materi 1 Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA 1 FAKTOR PENTING PERKEMBANGAN INTERNAL AUDIT PERDEBATAN MENGENAI PERAN INTERNAL AUDIT 1. Jenis Usaha 2. Luas Kegiatan Usaha 3. Jumlah
Lebih terperinciMenurut Mulyadi (2001), Sistem Pengendalian Internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
Menurut Mulyadi (2001), Sistem Pengendalian Internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga usaha desa yang dikelola
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk
Lebih terperinciTutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA
Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 (24 November) Akuntan 49.348 50.879 52.270 53.800 53.800*) Akuntan Publik 928 995 1.016 1.003 1.055 KAP 408 417 396 387 394 Cabang KAP
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1)
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1) Sistem Informasi Akuntansi adalah : Kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan,
Lebih terperinciMATERIALITAS DAN RESIKO AUDIT
MATERIALITAS DAN RESIKO AUDIT Definisi Materialitas FASB mendefinisikan materialitas sebagai berikut: Besarnya suatu penghilangan atau salah saji informasi akuntansi yang dipandang dari keadaan-keadaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengendalian Internal 2.1.1 Pengertian Pengendalian Internal Pengendalian internal yang efektif dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi kecukupan, efisiensi dan efektivitas pengendalian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung dengan kemajuan teknologi akan mengakibatkan persaingan yang sangat pesat dalam mengelola manajemen
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
78 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan yang diperoleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN SISTEM DAN PROSEDUR 1. Pengertian Sistem Adanya sistem dalam sebuah organisasi maupun kelompok dalam melakukan kegiatan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk
Lebih terperinciTUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL
TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL OLEH: ERWIN FEBRIAN (14121005) PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 2015 1 A. PENGENDALIAN
Lebih terperinciDalam Rangka Menunjang Efektivitas Pemberian Kredit Usaha Kecil dan
DAFTAR PERTANYAAN KUISIONER Petunjuk pengisian Pertanyaan terdiri dari dua bagian, yaitu bagian A merupakan pertanyaan umum dan bagian B merupakan pertanyaan khusus. Jika bapak/ibu berkeberatan mencantumkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, peranan sistem dalam kegiatan perusahaan sangatlah penting dalam membangun kepentingan perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis diera global
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis diera global menuntut seluruh perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Maka Indonesia harus mampu bersaing
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pengertian sistem Pada dasarnya sistem digunakan untuk menangani suatu permasalahan atau pekerjaan agar mencapai tujuan perusahaan. Dalam melaksanakan
Lebih terperinci12/3/2012. Contents. Sistem Akuntansi Dasar. Sistem Akuntansi Dasar. Pengawasan Intern. Pengawasan Intern. Pengawasan Intern
Contents Sistem Akuntansi dan Dosen : Andreani Caroline Barus, SE, M.Si. Beban Studi : 4 SKS 1 2 3 4 5 Sistem Akuntansi Manual Adaptasi Sistem Akuntansi Manual Sistem Akuntansi Berbasis Komputer Sistem
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan yang diperoleh dari
Lebih terperinciMengenal dan Menaksir Resiko
Mengenal dan Menaksir Resiko Reposisi Manajemen Keuangan dalam Menjawab Tuntutan Transparansi-Akuntabilitas Organisasi Nirlaba di Indonesia Lokakarya Keuangan bagi Para Pimpinan Mitra ICCO, Jakarta, 12
Lebih terperinciBAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA
BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Pengendalian dan Pengawasan Intern Sebelum membicarakan unsur-unsur pengawasan
Lebih terperinciMakalah. Tugas E-Learning Administrasi Bisnis Tentang. Internal Control Yang Meliputi :
Makalah Tugas E-Learning Administrasi Bisnis Tentang Internal Control Yang Meliputi : (Definisi Pengendalian Internal, Unsur- Unsur Pengendalian Intern, Manfaat Pengendalian Intern ) Dosen : Putri Taqwa
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Tujuan Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern Menurut Mulyadi ( 2005 : 163 ) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti
BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi yang sedang ditingkatkan oleh pemerintah Indonesia mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan yang semakin
Lebih terperinciTINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT
TINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT Mirna Mardania Universitas Komputer Indonesia Abstrak Penelitian ini dilakukan di PT. Kereta Api
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen dengan mengolah informasi-informasi yang diperoleh dan. dibutuhkan oleh perusahaan untuk pengambilan keputusan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap organisasi, entitas atau perusahaan harus dikelola dengan baik agar tujuan dapat tercapai. Pengelolaan perusahaan dilakukan oleh manajemen dengan mengolah informasi-informasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai
Lebih terperinciABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam suatu perusahaan, peran tenaga kerja manusia terdapat dalam keseluruhan aktifitas yang ada di perusahaan tersebut. Pelaksanaan aktifitas-aktifitas ini membutuhkan suatu pendelegasian wewenang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur penggajian yang ditetapkan. pemotongan gaji dan pembayaran gaji yang salah. Hal tersebut akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gaji merupakan balas jasa atau penghargaan atas prestasi kerja yang harus dapat memenuhi kebutuhan hidup secara layak, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan demi tercapainya tujuan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan salah satu unit kegiatan usaha yang memerlukan sistem yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan demi tercapainya tujuan perusahaan.
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana penulis ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan sistem
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan sistem informasi akuntansi persediaan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Seiring dengan perkembangan dunia perekonomian dalam memasuki era pasar bebas dan globalisasi, setiap perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi persaingan yang ada saat ini.
Lebih terperinciJournal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: xx.Volume: xx, Nomor: xx
Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx Analisis Sistem Pengendalian Internal dalam Kelayakan Pemberian Kredit pada PT. BFI Finance cabang Malang 1 Suyanto (Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan banyaknya anggota dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu di perlukan pengendalian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak dikeluarkannya Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak dikeluarkannya Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah, Kabupaten/ Kota telah dipercayakan oleh Pemerintah Pusat untuk mengatur daerahnya
Lebih terperinci1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi
Adalah suatu proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen, personil lain, yang didesign untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan sebagai berikut: 1. Keandalan laporan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan audit operasional
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Struktur Pengendalian Intern. Pada umumnya setiap perusahaan dalam menjalankan fungsi-fungsi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Struktur Pengendalian Intern 1. Pengertian Struktur Pengendalian Intern Pada umumnya setiap perusahaan dalam menjalankan fungsi-fungsi yang terdapat dalam perusahaan memerlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No.10 tahun 1998
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini bank memiliki peranan yang strategis dalam menunjang roda perekonomian. Bank sebagai lembaga keuangan, merupakan wadah yang menghimpun dana dari masyarakat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan
Lebih terperinciKOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT
SA Seksi 325 KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT Sumber: PSA No. 35 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan untuk mengidentifikasi dan melaporkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kredit. Sebagai badan usaha yang bergerak di bidang jasa, kepercayaan. pengelola bank maupun masyarakat pengguna jasa bank.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan sebagai suatu lembaga kepercayaan masyarakat memegang peranan penting dalam sistem perekonomian, sehingga dapat dikatakan bahwa bank merupakan jantung
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. Auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan sedang memanas di segala bidang baik itu dalam bidang industri, bisnis ataupun jasa.
Lebih terperinciPENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN PADA PT. ARTA BOGA CEMERLANG CABANG MAJALENGKA
PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN PADA PT. ARTA BOGA CEMERLANG CABANG MAJALENGKA Oleh ROBI MAULANA M *) Email : maulana_robi@yahoo.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. Pada perusahaan yang tergolong dalam perusahaan besar pimpinan
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Akuntansi Pada perusahaan yang tergolong dalam perusahaan besar pimpinan perusahaan mulai dapat merasakan perlunya fungsi informasi akuntansi hal ini disebabkan oleh semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitas manajemen di perusahaan. Tujuan pengendalian intern adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengendalian intern merupakan sesuatu yang sangat penting dalam aktivitas manajemen di perusahaan. Tujuan pengendalian intern adalah untuk mencegah dan mendeteksi terjadinya
Lebih terperinciDalam rangka penelitian skripsi yang berjudul Pengaruh Kualitas Sistem Informasi
KUISIONER PENELITIAN Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Pengendalian Internal Berbasis COSO dan Dampaknya Pada Pencegahan Kecurangan Responden yang terhormat, Dalam rangka penelitian
Lebih terperinciANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN PEMBAYARAN GAJI PADA PEMERINTAH DAERAH AIR MINUM KOTA KEDIRI SKRIPSI
ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN PEMBAYARAN GAJI PADA PEMERINTAH DAERAH AIR MINUM KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperolah Gelar
Lebih terperinciTUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS. PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT)
TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT) Oleh JUMRATUL JANNAH 14121035 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
Lebih terperinciPEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN
P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. industri menengah maupun industri besar. Dalam perkembangannya saat ini nampak jelas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sistem perekonomian di Indonesia telah menunjukan adanya peningkatan yang cukup berarti, hal ini dapat dilihat dari semakin berkembangnya dunia industri baik indusri
Lebih terperinciPERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT
PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai cakupan atau jenis-jenis audit termasuk didalamnya adalah audit khusus atau investigasi. Melalui pembelajaran ini,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Audit Intern Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu pernyataan, pelaksanaan dari kegiatan yang dilakukan oleh pihak independen guna memberikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Pulasari (2010) meneliti tentang evaluasi system pengendalian internal penjualan jasa perawatan lift pada PT.Industri Lift Indonesia Nusantara kantor cabang
Lebih terperinciTopik ini akan mengulas tentang:
P engendalian intern bertujuan untuk menjaga integritas informasi akuntansi, melindungi aktiva perusahaan terhadap kecurangan, pemborosan, & pencurian yang dilakukan oleh pihak didalam maupun diluar perusahaan.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Seleksi Penutupan Calon Nasabah atau Pemohon Asuransi
46 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Proses Seleksi Penutupan Calon Nasabah atau Pemohon Asuransi Underwriting atau juga disebut proses seleksi risiko atau penseleksi risiko adalah proses untuk menyelesaikan
Lebih terperinci