KAJIAN RASA NIKMAT DAN PUAS UMAMI PENCEGAH SELERA MAKAN LEBIH BANYAK SEBAGAI DIET SEHAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN RASA NIKMAT DAN PUAS UMAMI PENCEGAH SELERA MAKAN LEBIH BANYAK SEBAGAI DIET SEHAT"

Transkripsi

1 . K.P. DALEM: KAJIAN RASA NIKMAT DAN PUAS UMAMI PENCEGAH SELERA MAKAN LEBIH BANYAK KAJIAN RASA NIKMAT DAN PUAS UMAMI PENCEGAH SELERA MAKAN LEBIH BANYAK A.A.GEDE PUTRA K.P. DALEM Manajemen Tata Boga, Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali Jin Dharmawangsa, Kampial, Nusa Dua, Telp (0361) ABSTRAK Makanan merupakan kebutuhan pokok mahluk hidup, akan tetapi karena makanan pula bisa berakibat fatal bagi kehidupan, olehkarenanya diperlukan pemikiran dan pemahaman yang baik terhadap pemanfaatan makanan tersebut sebagaimana mestinya. Kandungan pada makanan seperti vitamin, mineral, lemak, karbon dan sebagainya sangat diperlukan dalam tubuh, akan tetapi komposisi sering diabaikan kerena keinginan untuk mendapatkan rasa yang nikmat belum tercapai. Rasa yang nikmat dapat diperoleh setelah terpenuhinya rasa dasar secara keseluruhan. Rasa dasar yang umum diketahui adalah asam, asin, manis dan pahit, akan tetapi ketika suatu makanan sangat nikmat kita santap dan rasanya memancing liur sehingga penuh kita rasakan di mulut, rasa itu adalah umami. Rasa ini akan memberikan kepuasan yang maksimal sehingga mampu membatasi untuk mengkonsumsi makanan lain. Kata kunci: Makanan, rasanikmat, umami ABSTRACT Food is basic need ofliving beings, but cause offood can fatal effect to live too, so is needed thinking and good understanding the wright usingfood. Food contains as vitamin, minerals, fat, carbon, etc. is needed by body, but the composition often forgotten cause of gaining need that not achieved yet. Gainfeel can be achieved if whole basic taste is got. The generally known basic taste are; sour, salty, sweet, and bitter, but if we feel food is very delicious we eat and full appetite in the mouth, that taste is umami. Those taste will give maximum satisfied so elose the appetite for consumption other food. Key words: Food, delicious taste, umami. 80

2 Jurnal GASTRONOMI INDONESIA Volume 3 Nomor 1 Juni 2015 PENDAHULUAN Hidup sehat adalah dambaan semua manusia. Tak ada satu pun orang yang mengharapkan memiliki penyakit. Dalam seluruh ajaran agama pun kita semua diajarkan untuk menjaga kesehatan tubuh yang merupakan pemberian Tuhan. Sudah tidak asing lagi bahwa di jaman yang serba modern ini manusia menjalani hidupnya secara praktis atau instant karena didukung oleh perkembangan teknologi. Karena itulah sekarang ini banyak sekali jenis penyakit yang menyerang tubuh manusia. Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah obesitas atau disebut juga dengan istilah kegemukan. Obesitas merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena sering mengkonsumsi banyak kalori yang mengakibatkan timbunan lemak dalam tubuh sehingga melewati batas berat badan ideal. Penyakit ini menjadi epidemik global yang telah dinobatkan menjadi pembunuh no 1 di dunia menggeser kebiasaan merokok. Di negara-negara maju maupun berkembang tidak sedikit orang yang mengalami kegemukan, hal ini disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat terutama dalam hal makanan. Akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan berat badan yang melebihi ambang batas ini sangatlah banyak. Mulai dari jantung koroner, stroke, tekanan darah tinggi, osteoarthritis, arthritis gout, dan masih banyak lagi. Kesemua penyakit tersebut dapat menyebabkan kematian. Inilah alasan mengapa kita sangat penting untuk menjaga pola makan yang sehat agar terhindar dari penyakit-penyakit yang sungguh disayangkan sekali jika sampai menggerogoti tubuh yang kita cintai ini. Untuk itulah penting adanya untuk menjaga pola makan dengan melakukan diet yang sehat untuk memelihara kesehatan tubuh kita. Diet yang dimaksud adalah mengatur pola makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi tubuh sehingga tidak mengalami kekurangan maupun kelebihan gizi, atau dengan kata lain adalah pemenuhan gizi seimbang. METODOLOGI PENELITIAN Ini adalah kajian beberapa literatur, hasil penelitian dari para ahli tentang umami sebagai rasa dasar. Oleh karenanya penelitian dilakukan dengan mengumpulkan literatur-literatur atau pustaka sebagai referens dan sekaligus data untuk dianalisis secara kualitatif. Hasilnya dipaparkan secara deskriptif kualitatif yakni uraian secara mendalam tentang rasa dasar umami dan hubungannya dengan kepuasan menikmati makanan serta membatasi makanan lain KAJIAN TEORI Diet lebih merujuk pada pengaturan pola makan sehingga nutrisi yang diperoleh tubuh tepat dan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Sebenarnya terdapat 5 jenis zat makanan yang ditubuhkan oleh tubuh, diantaranya yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin 81

3 K.P. DALEM: KAJIAN RASA NIKMAT DAN PUAS UMAMI PENCEGAH SELERA MAKAN LEBIH BANYAK A k s e p t a b i l i t a s m a k a n a n -N P e d a s M e t a l i k S e p a t ^ M o u t h f i l l ^ K o n t i n u i t a s A r o m a ^ Rata daaar- R a s a. M a n i s A s a m A s i n P a h i t G u r i h K. T e k s t u r T e m p e r a t u r W a r n a B e n t u k S u a r a Y - - ' ^ R a l a t a b i l i t a a ' N, A k s e p t a b i l i t a s V. m a k a n a q ^ J f K o n d i s i p r i b a d i F a k t o r - f a k t o r l a i n ( l l n s k a n g a n, k e b i a s a a n, s i t w a a i a o s i a l & k e b u d a y a a n ) dan lemak. Karbohidrat dan lemak yang menjadi sumber energi, protein yang menjadi zat pembangun, dan vitamin serta mineral yang berfungsi sebagai zat pengatur dalam metabolisme tubuh. Jumlah yang dibutuhkan tubuh untuk setiap zat berbeda-beda. Penyebab timbunan lemak yang berlebih pada umumnya disebabkan oleh pengkonsumsian sumber energi seperti karbohidrat, lemak, dan protein yang berlebih sehingga tubuh menyimpannya sebagai cadangan energi dalam bentuk lemak. Untuk mengurangi timbunan lemak yang berlebih tersebut banyak orang yang sudah sadar akan kesehatannya sehingga giat melakukan olahraga secara teratur dan melakukan diet atau pengaturan pola makan. Diet dengan mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung umami adalah salah satu solusinya. Ketika kita mencicipi makanan, kita merasakan sensasi kelezatan dengan menggunakan kelima indra kita, terutamanya penciuman, penglihatan and sentuhan. Tentu saja, rasa adalah faetor penentu. Faktor penentu akseptabilitas kita terhadap suatu makanan adalah rasa, yaitu manis, asam, asin, pahit dan "umami", atau yang dikenal sebagai rasa dasar. Sebuah rasa dasar adalah rasa yang berbeda yang tidak dapat diciptakan meskipun dengan cara mengkombinasikan rasa-rasa lainnya. Rasa dasar umami ditemukan di tahun 1908 oleh Dr. Kikunae Ikeda. Dia meneliti rasa dari kombu dashi (kaldu rumput laut), dan menemukan komponen rasa utamanya adalah glutamat. Dia menamakan rasa tersebut sebagai "umami". Selama bertahun-tahun, para ilmuwan memperdebatkan apakah umami benar-benar merupakan rasa dasar; sampai akhirnya pada tahun 1985 pada Simposium Internasional Umami yang pertama di Hawai, istilah Umami secara resmi diakui sebagai istilah ilmiah untuk mendeskripsikan rasa glutamat dan nukleotida. Kini kata tersebut diterima secara luas sebagai rasa dasar yang kelima. Umami merupakan rasa dari asam amino L-glutamat dan 5'-ribonukleotida seperti guanosin monofosfat (GMP) dan inosin monofosfat (IMP). Meskipun rasa 82

4 Jurnal GASTRONOMI INDONESIA Volume 3 Nomor 1 Juni 2015 ini dapat dijelaskan sebagai rasa "berkaldu" atau "berdaging" yang enak dengan sensasi yang lama, menimbulkan air liur, dan melapisi lidah, istilah umami tidak ada terjemahannya dalam kebanyakan bahasa di dunia. Umami disebut umami dalam beberapa bahasa utama, termasuk bahasa Inggris, Spanyol, Prancis, dan lain-lain. Sensasi umami ditimbulkan oleh deteksi anion karboksilat dari glutamat dalam sel reseptor khusus yang ada pada lidah manusia dan hewan. Efeknya yang mendasar adalah kemampuannya untuk menyeimbangkan rasa dan menyem-purnakan cita rasa total makanan. Umami secara jelas meningkatkan kelezatan berbagai macam makanan (untuk tinjauan Beauchamp, 2009). Glutamat dalam bentuk asam (asam Glutamat) hanya menimbulkan sedikit rasa umami; sedangkan garam dari asam glutamat, yang dikenal sebagai glutamat, dapat dengan mudah mengionisasi dan memberikan rasa khas umami. GMP dan IMP memperkuat intensitas rasa glutamat. Penemuan Rasa Umami. Glutamat mempunyai sejarah panjang dalam dunia masak-memasak. Kecap ikan fermentasi (garum), yang kaya akan glutamat, sudah digunakan pada zaman Romawi kuno. Pada akhir era 1800-an, chef Auguste Escoffier, yang membuka restoran paling glamor, mahal, dan revolusioner di Paris pada waktu itu, menciptakan hidangan yang menggabungkan umami dengan rasa asin, asam, manis, dan pahit. Namun, dia belum mengetahui sumber kimia dari rasa unik ini. Umami baru diidentifikasi secara tepat pada tahun 1908 oleh ilmuwan Kikunae Ikeda, seorang Profesor di Tokyo Imperial University (Universitas Imperial Tokyo). Dia menemukan bahwa glutamat adalah penyebab lezatnya kaldu dari ganggang laut kombu. Dia memperhatikan bahwa rasa kombu dashi berbeda dari rasa manis, asam, pahit, dan asin dan menamainya umami. Kemudian, seorang murid profesor Ikeda, Shintaro Kodama, menemukan pada tahun 1913 bahwa serutan bonito kering mengandung bahan umami lain. Bahan ini adalah IMP ribonukleotida. Pada tahun 1957, Akira Kuninaka menyadari bahwa GMP ribonukleotida yang terkandung dalam jamur shiitake juga memberi rasa umami. Salah satu penemuan Kuninaka yang paling penting adalah efek sinergis antara ribonukleotida dengan glutamat. Ketika makanan yang kaya glutamat digabungkan dengan bahan lain yang mengandung ribonukleotida, intensitas rasa yang dihasilkan lebih tinggi daripada jumlah kedua bahan tersebut. Sinergi umami ini menjelaskan adanya berbagai pasangan makanan klasik, mulai dari mengapa orang Jepang membuat dashi dengan ganggang laut kombu dan serutan bonito kering, hingga berbagai masakan lainnya. Orang Cina menambahkan daun bawang Cina dan kol pada sup ayam, sama seperti halnya masakan Skotlandia sup cock-a-leekie, dan orang Italia mengombinasikan keju Parmesan pada saus tomat dengan jamur. Dalam seni memasak Indonesia sendiri, rasa gurih didapatkan dari santan kelapa, bumbu kacang dan juga terasi, dikombinasikan dengan komponen rasa lainnya seperti asam dari asam Jawa atau 83

5 K P. DALEM: KAJIAN RASA NIKMAT DAN PUAS UMAMI PENCEGAH SELERA MAKAN LEBIH BANYAK jeruk nipis, manis dari gula merah atau kecap manis, ditambah bumbu rempah menciptakan kombinasi rasa gurih yang kompleks. Sensasi rasa umami dari bahanbahan ini yang dicampur menjadi satu, melebihi rasa dari masing-masing bahan itu sendiri. HASIL DAN PEMBAHASAN Dipermukaan lidah terdapat beberapa jenis papillae dimana setiap papillae memiliki sel-sel pengecap rasa. Dikatakan bahwa manusia dewasa memilki sekitar 7500 hingga sel pengecap rasa. Setiap sel pengecap rasa memiliki sel-sel yang memiliki reseptor dibagian permukaannya. Reseptor menerima bahan-bahan rasa. Lidah manusia memiliki mekanisme untuk mendeteksi rasa dasar manis, asam, asin, pahit dan umami dan menyampaikannya kepada sel-sel syaraf perasa. Adanya reseptor-reseptor ini menunjukkan pentingnya untuk mengesahkan secara fisiologis ke lima rasa dasar ini. Komunitas akademik sudah mengakui umami sebagai salah satu rasa dasar berdasarkan fakta bahwa, sama halnya dengan rasa-rasa dasar lainnya, ada reseptor khusus yang mendeteksi umami dan sinyalnya disampaikan ke otak melalui sel syaraf perasa. Ada tiga bahan-bahan umami yang utama, yaitu glutamat, inosinat dan guanilat. Glutamat adalah salah satu asam amino yang umum terdapat di alam. Nukleotida penyumbang umami yang utama adalah inosinat dan guanilat. Bahan-bahan umami yang utama ini ditemukan oleh ilmuwan-ilmuwan Jepang, namun umami sekarang secara universal merupakan rasa yang terdapat pada berbagai makanan didunia. Ternyata banyak bahan makanan yang kita konsumsi setiap hari, yang kaya akan umami. Glutamat yang terbentuk secara alami dapat ditemukan pada daging dan sayuran, sedangkan inosinat berasal terutama dari daging dan guanilat dari sayuran. Karena itu, rasa umami umumnya terdapat pada makanan yang banyak mengandung L-glutamat, IMP dan GMP, dan paling jelas terasa pada ikan, kerang-kerangan, daging olahan, sayur-sayuran dan buah (misal jamur, tomat masak, kol Cina, bayam, kelapa dll.) atau teh hijau, dan produk-produk fermentasi serta peraman (misal keju, terasi udang, kecap, dll.). Paparan pertama manusia dengan umami adalah melalui air susu ibu. ASI mengandung umami dalam jumlah yang kurang lebih sama dengan dalam kaldu. Ada beberapa perbedaan yang jelas antara kaldu dari negara yang berbeda. Dashi Jepang memberikan sensasi rasa umami yang sangat murni karena tidak berasal dari daging-dagingan. 84

6 Jurnal GASTRONOMI INDONESIA Volume 3 Nomor 1 Juni 2015 Pada dashi, L-glutamat berasal dari kombu laut (Laminaria japonica) dan inosinat berasal dari serutan bonito kering (katsuobushi) atau ikan sarden kecil kering (niboshi). Sebaliknya, kaldu Barat atau Cina mempunyai rasa yang lebih kompleks karena adanya campuran asam amino yang lebih beragam dari tulang, daging, dan sayur-sayuran. Umami menimbulkan sisa rasa yang tidak terlalu kuat tetapi bertahan lama dan sulit digambarkan. Sisa rasa ini memancing air liur dan sensasi rasa seperti berbulu pada lidah, menstimulasi tenggorokan, langit-langit dan bagian belakang mulut (untuk tinjauan Yamaguchi, 1998). Bila sendirian, umami tidak terasa enak, tetapi rasa ini membuat sangat banyak makanan menjadi lezat terutama bila bersama dengan aroma yang cocok. Tetapi seperti rasa dasar lainnya, kecuali sukrosa, umami terasa enak hanya dalam kisaran konsentrasi yang relatif sempit. Rasa optimum umami tergantung juga pada jumlah garam, dan selain itu, makanan rendah-garam dapat tetap mempunyai rasa yang memuaskan dengan jumlah umami yang sesuai. Bahkan, Roinien dkk. menunjukkan bahwa tingkat kelezatan, intensitas rasa dan keasinan yang ideal pada sup rendah-garam adalah lebih tinggi bila sup tersebut mengandung umami, sedangkan sup rendah-garam tanpa umami terasa kurang lezat. Beberapa kelompok populasi, seperti kelompok lanjut usia, dapat memperoleh manfaat dari rasa umami karena kepekaan rasa dan penciuman mereka telah menurun akibat usia dan berbagai macam obat. Berkurangnya rasa dan penciuman dapat ikut menyebabkan status nutrisi yang buruk yang akan meningkatkan 85 risiko mereka terkena penyakit. Dalam bahan makanan terdapat glutamate bebas dan juga glutamate terikat. Pada makanan yang belum diolah, kadar glutamate terikat lebih banyak daripada glutamate bebas. Sedangkan pada makanan yang diolah baik itu dengan cara dimasak atau difermentasikan akan menyebabkan kadar glutamate bebasnya meningkat, dan peningkatan yang paling tinggi terjadi pada bahan makanan yang difermentasikan. Glutamate yang masih terikat dengan asam amino lain sebagai 1933 Giusamat D i t t m i i k a r oteh: KMnmM Ikeda T i g a b a h a n - b a h a n u m a m i d a n p e n e m u n y a Ditemukan deh: SMrtato Kodama 1957 Guanilat Ditemukan oleh: Akira Kurtnaka protein tidak memberikan rasa, namun sebaliknya jika glutamate terbebas dari ikatan asam amino lain maka akan memberikan rasa umami. Kadar glutamate bebas yang terdapat dalam makanan mempengaruhi rasanya, semakin banyak terdapat glutamate bebas maka semakin lezat pula makanan tersebut atau disebut dengan rasa umami. Inilah yang menjadi acuan bahwa rasa umami dapat menggantikan rasa lezat atau gurih yang dihasilkam lemak. Dengan begitu konsumsi lemak bisa kita kurangi dalam makanan. Pengurangan konsumsi lemak merupakan cara terbaik untuk mengurangi penumpukan lemak dalam tubuh. Walaupun jumlah konsumsi lemak berkurang, namun tidak akan mempengaruhi sumber energi yang dibutuhkan tubuh jika kita masih

7 K.P. DALEM: KAJIAN RASA NIKMAT DAN PUAS UMAMI PENCEGAH SELERA MAKAN LEBIH BANYAK mengkonsumsi karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sesuai. Selain itu rasa umami memberikan rasa penuh dimulut sehingga kita dapat merasakan kenikmatan suatu makanan dan merasa puas. Dengan begitu kita tidak akan menambah porsi makanan untuk mendapatkan kenikmatan lagi. Mengkonsumsi makanan dengan porsi yang cukup merupakan suatu cara untuk melakukan diet. Glutamate dalam rasa umami dapat ditambahkan untuk mengurangi kadar garam dalam makanan tanpa mengurangi rasa lezat. Garam merupakan mineral yang sangat baik untuk tubuh namun hanya diperlukan dalam jumlah yang sedikit. Dalam jumlah yang berlebih garam dapat memicu penyakit seperti hipertensi dan stroke. Hal ini dikarenakan garam mempunyai sifat mengikat air dalam darah sehingga darah bisa menjadi kental dan alirannya menjadi tidak lancar. Dengan adanya glutamate dalam makanan maka kadar garam yang dikonsumsi pun tidak akan berlebihan. Tomat kaya kandungan glutamatnya dan inilah yang menyebabkannya secara meluas digunakan diseluruh dunia untuk memberikan kelezatan rasa umami di berbagai makanan dunia. PENUTUP Dari uraian-uraian di atas dapat dinyatakan bahwa rasa umami dalam makanan mengindikasikan adanya kandungan glutamate yang memiliki banyak manfaat dalam pengaturan pola makan yang sehat atau dengan kata lain bermanfaat dalam melakukan diet sehat. Umami memberikan rasa nikmat pada makanan sehingga kita tidak bergantung pada rasa nikmat yang diperoleh dari lemak. Rasa umami juga mangakibatkan porsi makanan yang kita konsumsi tidak berlebih karena telah merasakan kenikmatan yang cukup. Selain itu, glutamate pada umami dapat dijadikan alternatif untuk mengurangi kadar garam yang diperlukan dalam proses memasak sehingga rasa yang dihasilkan tetap nikmat namun dapat memberikan manfaat pada tubuh. Penelitian mengenai monosodium glutamat (MSG), ternyata tidak hanya sekedar untuk membuktikan keamanannya. Para peneliti, juga mengeksplorasi manfaat MSG bagi kesehatan. Dr. Kunio Torii dari Institute for Innovation Jepang mengungkapkan, bahwa selain fungsinya sebagai pemberi rasa umami, ternyata glutamat juga memiliki beberapa peranan penting bagi tubuh. Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan, bahwa glutamat dapat meningkatkan sekresi saliva, menekan obesitas, hingga mendukung kesehatan otak. "Asam glutamat memiliki peranan tersendiri bagi tubuh, mulai dari ketika masuk di mulut hingga proses pencernaan lanjutan dalam usus, " kata Torii. Dia menjelaskan, bahwa asam glutamat sebenarnya berada dalam darah dalam jumlah konstan. Senada dengan Torii, Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat IPB, Prof. Hardinsyah menjelaskan peranan utama glutamat. "Glutamat sangat vital dalam mendukung fungsi otak dan metabolisme, seperti produksi energi dan biosintesis protein. Di dalam tubuh, sebagian besar 86

8 Jurnal GASTRONOMI INDONESIA Volume 3 Nomor 1 Juni 2015 glutamat terdapat dalam otot dan otak". Lebih lanjut Hardinsyah mengungkapkan potensi lain yang dimiliki glutamat. Menurutnya kombinasi MSG dan garam dapur (NaCl) dapat mengurangi jumlah sodium total dalam makanan untuk menghasilkan cita rasa enak, dibandingkan dengan hanya menggunakan garam dapur secara tunggal. Hal ini dikarenakan, jumlah sodium dalam 1 g MSG lebih rendah dibandingkan jumlah sodium dalam 1 g garam dapur. Oleh sebab itu, dalam jumlah yang sama, sodium dalam garam dapur dapat memberikan risiko yang lebih besar bagi penderita hipertensi. DAFTAR PUSTAKA (Sumber : /08/umami-rasa-ke- 5-setelah-manis-asin-asem.html) Allen, D. H Monosodium glutamate. In Metcalfe, D.D., Sampson, H.A., Simon, R.A..Food allergy: adverse reactions to food and food additives. Blackwell Scientific Pub., Boston Barbot, Pascal; Matsuhisa, Nobu; dan Mikuni, Kiyomi. Sambutan oleh Heston Blumenthal. Dashi dan Umami: Jantung Masakan Jepang. London: Eat-Japan / Cross Media, 2009 Dr Kunio Torii dari Institut for Innovation Jepang, Prof Hardinsyah dari Fakultas Ilmu Ekologi Manusia IPB pada Symposium on Umami and Glutamat: Safety and Nutrition Health Benefit Beyond Food Additive di IPB International Convention Center, Bogor dalam Konsultan Pangan.com Kimia Citarasa: Tiga Puluh Tahun Kemajuan Oleh Roy Teranishi, Emily L. Wick, Irwin Hornstein; Artikel: Umami dan Kelezatan Makanan, oleh Shizuko Yamaguchi and Kumiko Ninomiya.ISBN Student association of food science and technology dalam MSG, amankah? Yamaguchi, S., and Ninomiya, K The use and utility of glutamate as flavoring agents in food. J. Nutr. 130: 921S-926S 87

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

1. PENDAHULUAN Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Umami merupakan bagian dari lima rasa dasar selain manis, asam, asin, dan pahit (Hallock, 2007). Umami merupakan rasa yang banyak ditemukan pada makanan siap saji, makanan

Lebih terperinci

EFEK PENGGUNAAN KALDU INSTAN SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN MAKANAN TERHADAP EMBRIO MENCIT (Mus musculus)

EFEK PENGGUNAAN KALDU INSTAN SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN MAKANAN TERHADAP EMBRIO MENCIT (Mus musculus) EFEK PENGGUNAAN KALDU INSTAN SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN MAKANAN TERHADAP EMBRIO MENCIT (Mus musculus) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Biologi Oleh : LUJENG WIJAYANTI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Bahan tambahan makanan (food additive) adalah bahan atau campuran

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Bahan tambahan makanan (food additive) adalah bahan atau campuran 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Bahan tambahan makanan (food additive) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku makanan, tetapi ditambahkan kedalam

Lebih terperinci

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia umumnya digunakan untuk menggambarkan makanan yang dianggap bermanfaat bagi kesehatan, melebihi diet sehat normal yang diperlukan bagi nutrisi manusia. Makanan Sehat "Makanan Kesehatan" dihubungkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendirian Pabrik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendirian Pabrik Sejak ditemukan monosodium glutamat (MSG) sebagai penambah rasa alami pada awal abad 20 (dari Ikeda di Jepang), pemakaian dunia dapat menumbuhkan perbandingan

Lebih terperinci

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja)

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja) NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja) dr. Maria Ulfa, MMR Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi

Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi Banyak yang bilang bahwa penggunaan obat herbal diabetes jauh lebih aman daripada penggunaan obat kimia Menanggapi kutipan yang tertera

Lebih terperinci

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I PROGRAM PG PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 Pendahuluan Setiap orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi konsumennya sehingga tercipta persaingan yang cukup ketat. Produk

BAB I PENDAHULUAN. bagi konsumennya sehingga tercipta persaingan yang cukup ketat. Produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini berbagai bentuk makanan dan minuman kesehatan banyak beredar di masyarakat. Para produsen berusaha untuk menawarkan yang terbaik bagi konsumennya sehingga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan

I. PENDAHULUAN. Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan I. PENDAHULUAN Bab ini akan menjelaskan tentang : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis

Lebih terperinci

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makanan merupakan bagian kebutuhan primer bagi manusia. Tanpa makanan manusia tidak dapat melakukan berbagai macam aktivitas karena dari makananlah manusia

Lebih terperinci

Pola Makan Sehat. Oleh: Rika Hardani, S.P.

Pola Makan Sehat. Oleh: Rika Hardani, S.P. Pola Makan Sehat Oleh: Rika Hardani, S.P. Makalah ini disampaikan pada Seminar Online Kharisma ke-2, Dengan Tema: ' Menjadi Ratu Dapur Profesional: Mengawal kesehatan keluarga melalui pemilihan dan pengolahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan gizinya serta aktif dalam olahraga (Almatsier, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan gizinya serta aktif dalam olahraga (Almatsier, 2011). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah mereka yang berusia 10-18 tahun. Usia ini merupakan periode rentan gizi karena berbagai sebab, yaitu remaja memerlukan zat gizi yang lebih tinggi

Lebih terperinci

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami? Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami? Bicara tentang diabetes pasti juga perlu membicarakan mengenai diet makanan bagi penderita diabetes. Diet makanan bagi penderita diabetes dapat

Lebih terperinci

CARA PEMINDANGAN DAN KADAR PROTEIN IKAN TONGKOL (Auxis thazard) DI KABUPATEN REMBANG

CARA PEMINDANGAN DAN KADAR PROTEIN IKAN TONGKOL (Auxis thazard) DI KABUPATEN REMBANG CARA PEMINDANGAN DAN KADAR PROTEIN IKAN TONGKOL (Auxis thazard) DI KABUPATEN REMBANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi Oleh:

Lebih terperinci

REKOMENDASI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH. YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd

REKOMENDASI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH. YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd REKOMENDASI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd TERDAPAT 6 REKOMENDASI 1. Konsumsi menu Gizi Seimbang 2. Sesuaikan konsumsi zat gizi dengan AKG 3. Selalu Sarapan 4. Pelihara Otak

Lebih terperinci

Apa itu Kalsium (Ca)?

Apa itu Kalsium (Ca)? 19 Sumber Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi Selain Susu - Selama ini kita mengenal bahwa susu adalah sumber kalsium tertinggi. Tapi tahukah anda, masih banyak makanan lainnya yang mengandung kalsium

Lebih terperinci

BATASI KONSUMSI GULA, GARAM, LEMAK UNTUK MENGHINDARI PENYAKIT TIDAK MENULAR

BATASI KONSUMSI GULA, GARAM, LEMAK UNTUK MENGHINDARI PENYAKIT TIDAK MENULAR BATASI KONSUMSI GULA, GARAM, LEMAK UNTUK MENGHINDARI PENYAKIT TIDAK MENULAR Latar Belakang Perubahan pola makan menjurus ke sajian siap santap yang tidak sehat dan tidak seimbang, karena mengandung kalori,

Lebih terperinci

7 Manfaat Daun Singkong

7 Manfaat Daun Singkong 7 Manfaat Daun Singkong Manfaat Daun Singkong Penduduk asli negara Indonesia tentunya sudah tidak asing lagi dengan pohon singkong. Pohon singkong merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak ditanam

Lebih terperinci

Kanker - Makanan Utama yang melawan Kanker

Kanker - Makanan Utama yang melawan Kanker Kanker - Makanan Utama yang melawan Kanker Melawan Kanker dengan kombinasi makanan Tidak ada makanan tunggal dapat mengurangi resiko kanker, tetapi kombinasi makanan yang tepat dapat membantu membuat perbedaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan memasak timbul karena adanya kebutuhan manusia yang tidak bisa lepas akan makanan. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow menjelaskan bahwa makhluk hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada garis khatulistiwa. Hal ini mempengaruhi segi iklim, dimana Indonesia hanya memiliki 2 musim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menomorduakan kesehatan dan menjadi gaya hidup masyarakat Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. menomorduakan kesehatan dan menjadi gaya hidup masyarakat Jakarta. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Jakarta merupakan kota dengan tingkat kesibukan yang tinggi, belum lagi di kehidupan pada era modernisasi seperti sekarang ini, dituntut serba cepat dan akurat.

Lebih terperinci

Mitos dan Fakta Kolesterol

Mitos dan Fakta Kolesterol Mitos dan Fakta Kolesterol Oleh admin Selasa, 01 Juli 2008 09:19:20 Apakah mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tidak baik bagi tubuh? Apakah kita tak boleh mengonsumsi makanan berkolesterol?

Lebih terperinci

4 Resep Masakan Rumahan Sehari Hari Yang Wajib Anda Coba

4 Resep Masakan Rumahan Sehari Hari Yang Wajib Anda Coba 4 Resep Masakan Rumahan Sehari Hari Yang Wajib Anda Coba recepmakanan.blogspot.co.id/2017/01/resep-masakan-sehari-hari.html resep masakan rumahan sehari hari - Ada banyak sekali resep masakan nusantara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Ayam Ayam merupakan sumber protein hewani yang baik, karena mengandung asam amino essensial yang lengkap dan dalam perbandingan jumlah yang baik. Selain itu serat

Lebih terperinci

Tips kesehatan, berikut ini 7 makanan yang menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anda :

Tips kesehatan, berikut ini 7 makanan yang menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anda : Tips Alami Turunkan Kolestrol Dengan Cepat Sahabat, tips kesehatan. Dalam keadaan normal atau stabil, kolesterol memang memiliki beberapa fungsi penting dalam tubuh manusia. Beberapa fungsi kolesterol

Lebih terperinci

DIET PASIEN HEMODIALISA (CUCI DARAH)

DIET PASIEN HEMODIALISA (CUCI DARAH) DIET PASIEN HEMODIALISA (CUCI DARAH) PENDAHULUAN Diit pada Hemodialisis adalah diit yang diberikan pada penderita gagal ginjal kronik yang mendapat terpai pengganti HD. HD sebagai pengganti sebagian kerja

Lebih terperinci

penyakit kardiovaskuler (Santoso, 2011).

penyakit kardiovaskuler (Santoso, 2011). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan sumber serat pangan yang mudah ditemukan dalam bahan pangan dan hampir selalu terdapat pada hidangan sehari-hari masyarakat Indonesia,

Lebih terperinci

Bahan Ini Membuat Citarasa Masakan Semakin Kuat!

Bahan Ini Membuat Citarasa Masakan Semakin Kuat! Sensory & Application Bahan Ini Membuat Citarasa Masakan Semakin Kuat! Dalam membuat masakan, seringkali bahan tertentu dapat memperkuat atau mempertegas citarasa secara keseluruhan. Terdapat beberapa

Lebih terperinci

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan. MODUL 5 PIZZA IKAN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat pizza ikan yang enak, bertekstur lembut dan rasa yang lezat. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. dapat diperoleh di pasar atau di toko-toko yang menjual bahan pangan. Abon dapat

I PENDAHULUAN. dapat diperoleh di pasar atau di toko-toko yang menjual bahan pangan. Abon dapat I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG 12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG Makanlah Aneka Ragam Makanan Kecuali bayi diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya Triguna makanan; - zat tenaga; beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,

Lebih terperinci

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT DIIT GARAM RENDAH Garam yang dimaksud dalam Diit Garam Rendah adalah Garam Natrium yang terdapat dalam garam dapur (NaCl) Soda Kue (NaHCO3), Baking Powder, Natrium Benzoat dan Vetsin (Mono Sodium Glutamat).

Lebih terperinci

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id Manfaat utama : Sumber energi untuk seluruh aktivitas dan metabolisme tubuh. (Lihat Tabel I : Sumber Makanan) Akibat bagi kesehatan Kelebihan :

Lebih terperinci

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid)

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid) DISLIPIDEM IA Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid) DISLIPIDEMIA DIS = Salah ; Gangguan LIPID = Lemak (Kolesterol, Trigliserid) DISLIPIDEMIA : gangguan metabolisme lemak Metabolisme lemak

Lebih terperinci

GIZI SEIMBANG LANSIA

GIZI SEIMBANG LANSIA GIZI SEIMBANG LANSIA Batasan usia Lansia Durmin (1992) membagi lansia menjadi young elderly (65-74 tahun) dan older elderly (75 tahun ke atas). Munro (1987) membagi older elderly menjadi 2 yaitu usia 75-84

Lebih terperinci

Nutrisi Berbasis Tumbuhan. Pola makan sehat tanpa produk hewani

Nutrisi Berbasis Tumbuhan. Pola makan sehat tanpa produk hewani Nutrisi Berbasis Tumbuhan Pola makan sehat tanpa produk hewani 1 PERKENALAN LATAR BELAKANG Semakin banyak orang yang memilih untuk mengurangi pemakaian produk- produk hewani dengan alasan yang beragam,

Lebih terperinci

BAB 2 PRODUK DAN JASA

BAB 2 PRODUK DAN JASA BAB 2 PRODUK DAN JASA Manusia memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka dengan produk ataupun jasa. Sebuah produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan kepada konsumen untuk memuaskan kebutuhan dan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung SATUAN ACARA PENYULUHAN ( Gizi Seimbang Pada Lansia ) Topik Sasaran : Gizi Seimbang Pada Lansia : lansia di ruang Dahlia Hari/tanggal : Sabtu, 29 April 2017 Waktu Tempat : 25 menit : Wisma Dahlia di UPT

Lebih terperinci

salah satunya disebabkan oleh pengetahuan yang kurang tepat tentang pola makan yang menyebabkan terjadinya penumpukan asam urat.

salah satunya disebabkan oleh pengetahuan yang kurang tepat tentang pola makan yang menyebabkan terjadinya penumpukan asam urat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit asam urat atau biasa dikebal sebagai gout merupakan suatu penyakit yang diakibatkan karena penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh. Asam urat merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masakan tidak hanya sekedar benda yang bisa dimakan dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Masakan tidak hanya sekedar benda yang bisa dimakan dan dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masakan tidak hanya sekedar benda yang bisa dimakan dan dapat meredakan rasa lapar. Masakan, di dalamnya terdapat kandungan gizi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung termasuk penyakit jantung koroner telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung termasuk penyakit jantung koroner telah menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung termasuk penyakit jantung koroner telah menjadi penyebab kematian utama di Indonesia. Penyebabnya adalah terjadinya hambatan aliran darah pada arteri

Lebih terperinci

LKS 01 MENGIDENTIFIKASI ZAT ADITIF DALAM MAKANAN

LKS 01 MENGIDENTIFIKASI ZAT ADITIF DALAM MAKANAN LKS 01 MENGIDENTIFIKASI ZAT ADITIF DALAM MAKANAN A. Kompetensi Dasar: 3.7 Mendeskripsikan zat aditif (alami dan buatan) dalam makanan dan minuman (segar dan dalam kemasan), dan zat adiktif-psikotropika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menyumbang devisa yang tinggi bagi suatu Negara. Sektor inipun dimanfaatkan dalam meningkatkan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hasil peternakan yang sering kita jumpai dengan sangat mudah adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hasil peternakan yang sering kita jumpai dengan sangat mudah adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu hasil peternakan yang sering kita jumpai dengan sangat mudah adalah telur. Telur adalah salah satu bahan makanan yang berasal dari hewan selain daging dan

Lebih terperinci

NUGGET BANANA SKIN. Disusun oleh: Arnitya S. P. (X MIA 4/03) Theana Leoma (X MIA 4/27) SMA SANTA ANGELA. Jl. MERDEKA NO 24 BANDUNG

NUGGET BANANA SKIN. Disusun oleh: Arnitya S. P. (X MIA 4/03) Theana Leoma (X MIA 4/27) SMA SANTA ANGELA. Jl. MERDEKA NO 24 BANDUNG NUGGET BANANA SKIN Disusun oleh: Arnitya S. P. (X MIA 4/03) Theana Leoma (X MIA 4/27) SMA SANTA ANGELA Jl. MERDEKA NO 24 BANDUNG 2014-2015 LEMBAR PENGESAHAN JUDUL: NUGGET BANANA SKIN Menyetujui, Pembimbing

Lebih terperinci

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar. pengertian Bahan Pangan Hewani dan Nabati dan pengolahannya Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pilihan yang banyak disukai masyarakat (Anonim, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pilihan yang banyak disukai masyarakat (Anonim, 2007). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi, maka kehadiran makanan siap saji semakin memanjakan konsumen dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Pola konsumsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Penyakit Hiperurisemia 1. Pengertian Penyakit Hiperurisemia Penyakit hiperurisemian adalah jenis rematik yang sangat menyakitkan yang disebabkan oleh penumpukan

Lebih terperinci

FISIOLOGI INDERA PENGECAP

FISIOLOGI INDERA PENGECAP FISIOLOGI INDERA PENGECAP Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah gizi yang utama di Indonesia adalah Kurang Energi Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi disebabkan oleh rendahnya

Lebih terperinci

KUESIONER PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU TENTANG KONSUMSI MAKANAN SIAP SAJI (FAST FOOD) MEDAN TAHUN /../..

KUESIONER PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU TENTANG KONSUMSI MAKANAN SIAP SAJI (FAST FOOD) MEDAN TAHUN /../.. KUESIONER PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU TENTANG KONSUMSI MAKANAN SIAP SAJI (FAST FOOD) MEDAN TAHUN 2015 I. INFORMASI WAWANCARA No. Responden Nama Responden Angkatan/Semester Tanggal Wawancara

Lebih terperinci

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

: saya ingin mendapatkan data antropometri BB dan TB ibu.

: saya ingin mendapatkan data antropometri BB dan TB ibu. : Assalamualaikum ibu : waalaikumsalam. Silahkan masuk :(masuk dan berjabat tangan) : perkenalkan nama saya Dini, saya ahli gizi yang sedang bertugas saat ini. Dengan ibu siapa? : Saya Melinda : Ok ibu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan what, misalnya apa air, apa alam, dan sebagainya, yang dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Serat pangan adalah makanan berbentuk karbohidrat kompleks yang banyak terdapat pada dinding sel tanaman pangan. Serat pangan tidak dapat dicerna dan tidak diserap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Makanan adalah sumber kehidupan. Di era modern ini, sangat banyak berkembang berbagai macam bentuk makanan untuk menunjang kelangsungan hidup setiap individu. Kebanyakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan status metabolisme tubuhnya.

Lebih terperinci

Oleh : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali

Oleh : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali Oleh : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali Anak bukan miniatur orang dewasa Anak sedang tumbuh dan berkembang Anak membutuhkan energi per kg BB lebih tinggi Anak rentan mengalami malnutrisi Gagal

Lebih terperinci

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pelatihan dan Pendidikan Baby Sitter Rabu 4 November 2009 Pengertian Gizi Kata gizi berasal dari bahasa Arab Ghidza yang berarti makanan Ilmu gizi adalah ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini di Indonesia, hampir setiap makanan mengandung vetsin atau dikenal dengan Monosodium Glutamate (MSG). Selama ini MSG terkenal sebagai penyedap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rempah-rempah merupakan kekayaan budaya nasional sejak dahulu kala. Kehidupan masyarakat Indonesia pun sangat dekat dengan beragam rempah-rempah yang disediakan dari

Lebih terperinci

PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes

PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id DKBM: 2 Daftar Komposisi Bahan Makanan dimulai tahun 1964 dengan beberapa penerbit. Digabung tahun 2005

Lebih terperinci

DENDENG DAN ABON JANTUNG PISANG

DENDENG DAN ABON JANTUNG PISANG DENDENG DAN ABON JANTUNG PISANG Jantung pisang yang diolah menjadi dendeng atau abon memiliki rasa dan tekstur yang mirip dendeng atau abon daging hewani. Perbedaaanya tentu saja terdapat pada dampak yang

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rempah-rempah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dan kebutuhan manusia di dunia. Kehidupan masyarakat Indonesia pun sangat dekat dengan beragam

Lebih terperinci

Resep Menjaga Keindahan. dan Kesehatan Payudara

Resep Menjaga Keindahan. dan Kesehatan Payudara Resep Menjaga Keindahan dan Kesehatan Payudara Menjaga dan memelihara kesehatan payudara merupakan sesuatu yang penting bagi setiap wanita. Seperti yang telah Anda tahu, kanker payudara adalah sesuatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini masyarakat masih sedikit memanfaatkan labu kuning sebagai bahan pangan. Hal ini disebabkan masyarakat masih belum mengetahui kandungan gizi yang terdapat

Lebih terperinci

1/1/2002. Masalah Lansia (terkait fungsi pencernaan) Lansia & Obat. Gizi seimbang POLA HIDUP SEHAT

1/1/2002. Masalah Lansia (terkait fungsi pencernaan) Lansia & Obat. Gizi seimbang POLA HIDUP SEHAT PENINGKATAN KUALITAS HIDUP LANSIA MELALUI POLA HIDUP SEHAT Masalah Lansia (terkait fungsi pencernaan) Gangguan gigi geligi makanan empuk Indera pengecap melemah risiko makan terlalu asin hipertensi Gerakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah Negara beriklim tropis dengan sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah Negara beriklim tropis dengan sumber daya alam yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah Negara beriklim tropis dengan sumber daya alam yang beraneka ragam, termasuk pangan. Sayur merupakan bahan pangan yang mudah didapat. Sayur memiliki

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PERILAKU LANSIA DALAM MENGONSUMSI MAKANAN SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATU HORPAK KECAMATAN TANTOM ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2010 I. Karakteristik Responden

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. I. PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia. Sebelumnya menduduki peringkat ketiga (berdasarkan survei pada tahun 2006). Laporan Departemen

Lebih terperinci

Bab 1.Pengenalan MP ASI

Bab 1.Pengenalan MP ASI Bab 1.Pengenalan MP ASI Apa sih MPASI itu? MPASI adalah singkatan dari Makanan Pendamping ASI. Pendamping ASI, jadi ASI tetap diberikan kepada bayi ya... Hal pertama yang harus kita ingat adalah usia bayi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan dan gizi merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembangunan. Komponen ini merupakan kontribusi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas,

Lebih terperinci

Written by Dr. Brotosari Saturday, 19 September :24 - Last Updated Sunday, 06 August :16

Written by Dr. Brotosari Saturday, 19 September :24 - Last Updated Sunday, 06 August :16 Anda termasuk golongan yang nduttt dan gampang lapar? Coba yang berikut ini: 1. Air Putih Minumlah air putih sebanyak-banyaknya sebelum makan, karena air adalah penekan lapar alami. Air putih dapat mempercepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. badan menjadi gemuk (obese) yang disebabkan penumpukan jaringan adipose

BAB I PENDAHULUAN. badan menjadi gemuk (obese) yang disebabkan penumpukan jaringan adipose BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obesitas atau yang biasa dikenal sebagai kegemukan, merupakan suatu masalah yang cukup merisaukan anak. Obesitas atau kegemukan terjadi pada saat badan menjadi gemuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki lahan pertanian cukup luas dengan hasil pertanian yang melimpah. Pisang merupakan salah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DONBURI. dihidangkan didalam mangkuk besar yang juga disebut Donburi. Kuah untuk

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DONBURI. dihidangkan didalam mangkuk besar yang juga disebut Donburi. Kuah untuk BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DONBURI 2.1 Pengertian Donburi Donburi adalah makanan Jepang berupa nasi putih dengan berbagai macam lauk diatasnya seperti ikan, daging, dan sayur-sayuran berkuah yang dihidangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia mempunyai berbagai macam kebutuhan. Kebutuhan hidup pokok manusia terdiri dari pangan (makan), sandang (pakaian), dan papan (tempat tinggal). Namun

Lebih terperinci

PERANAN ZAT GIZI TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK Glutamat Sebagai Neurotransmitter

PERANAN ZAT GIZI TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK Glutamat Sebagai Neurotransmitter PERANAN ZAT GIZI TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK Glutamat Sebagai Neurotransmitter Oleh: Dr. Bernatal Saragih Disampaikan pada Seminar Nasional Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Kerjasama dengan PT

Lebih terperinci

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7 GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7 METABOLISME MINERAL PADA WANITA HAMIL : KALSIUM DAN FOSFOR Selama kehamilan metabolisme kalsium dan fosfor mengalami perubahan. ABSORBSI kalsium dalam darah menurun

Lebih terperinci

AWAL YANG SEGAR: KIAT-KIAT POLA MAKAN YANG SEHAT

AWAL YANG SEGAR: KIAT-KIAT POLA MAKAN YANG SEHAT AWAL YANG SEGAR: KIAT-KIAT POLA MAKAN YANG SEHAT Ingin menerapkan pola makan yang sehat tapi tidak tahu harus memulai dari mana? Artikel ini adalah panduan mudah untuk mengiring anda ke arah yang tepat.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lipid 1. Definisi Lipid Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik (Widman, 1989) Lemak disebut juga lipid,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa negara berkembang seperti Indonesia memiliki kepadatan penduduk yang cukup besar sehingga aktivitas maupun pola hidup menjadi sangat beraneka ragam. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Periode usia bulan (toddler and preschooler) merupakan periode

BAB I PENDAHULUAN. Periode usia bulan (toddler and preschooler) merupakan periode 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Periode usia 12-36 bulan (toddler and preschooler) merupakan periode yang rentan akan kurang gizi. Brown (2005) mengelompokkan usia 2-3 tahun ke dalam masa toddler.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit Citra sebuah rumah sakit di tentukan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah sistem pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah sakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar. Demikian. (The Tree of Life) atau pohon yang amat

BAB I PENDAHULUAN. seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar. Demikian. (The Tree of Life) atau pohon yang amat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan komoditas strategis yang memiliki peran sosial, budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Manfaat tanaman kelapa

Lebih terperinci

Karakteristik mutu daging

Karakteristik mutu daging Karakteristik mutu daging Oleh: Elvira Syamsir (Tulisan asli dalam Kulinologi Indonesia edisi Maret 2011) Mutu merupakan gabungan atribut produk yang dinilai secara organoleptik dan digunakan konsumen

Lebih terperinci

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui 1 / 11 Gizi Seimbang Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui Perubahan Berat Badan - IMT normal 18,25-25 tambah : 11, 5-16 kg - IMT underweight < 18,5 tambah : 12,5-18 kg - IMT

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes Mellitus (DM) di dunia. Angka ini diprediksikan akan bertambah menjadi 333 juta orang pada tahun

Lebih terperinci

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai akibat dari kecenderungan pasar global, telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai akibat dari kecenderungan pasar global, telah memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ekonomi yang dialami oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia sebagai akibat dari kecenderungan pasar global, telah memberikan berbagai dampak pada

Lebih terperinci

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes Pola hidup sehat untuk penderita diabetes Penanganan diabetes berfokus pada mengontrol kadar gula darah (glukosa). Hal tersebut dapat dijalankan dengan memperhatikan pola makan dan olahraga, serta merubah

Lebih terperinci

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya Apakah Kolesterol Kita dapat mengaitkan kolesterol dengan makanan berlemak, tetapi sebagian besar zat lilin dibuat oleh tubuh kita sendiri. Hati

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit Sindrom Metabolik Upaya pemeliharaan kesehatan meliputi aspekaspek promotif, preventif, kuratif, serta rehabilitatif secara tidak

Lebih terperinci

1. Asam L-glutamat dan garamnya (L-Glutamic acid and its salts)

1. Asam L-glutamat dan garamnya (L-Glutamic acid and its salts) 2013, 562 8 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PENGUAT RASA 1. Asam L-glutamat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurfahmia Azizah, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurfahmia Azizah, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Antioksidan adalah substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan akibat radikal bebas terhadap sel normal pada tubuh yang

Lebih terperinci