BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
|
|
- Yuliana Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan memasak timbul karena adanya kebutuhan manusia yang tidak bisa lepas akan makanan. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow menjelaskan bahwa makhluk hidup tidak dapat bertahan dan melepaskan kebutuhan akan makanan dan telah menjadi kebutuhan pokok hidup makhluk hidup. (Abraham Maslow, 1960) Seiring dengan meningkatnya perkembangan gaya hidup manusia modern. Kesibukan manusia modern akan pekerjaannya saat ini menyebabkan seringnya masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang instan seperti makanan cepat saji ataupun makanan kaleng yang dijual supermarket untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satu alasan manusia modern mengkonsumsi makanan cepat saji atau makanan kaleng yaitu keterbatasan waktu untuk memasak, praktis dan diiringi dengan rasa yang enak. Bahkan makanan cepat saji telah menjadi budaya dan gaya hidup saat ini. Sedangkan Makanan cepat saji sangat berbahaya bagi tubuh dan dapat menyebabkan obesitas jika sering dikonsumsi karena mengandung kadar gula, garam, lemak, dan kalori yang sangat tinggi. Sedangkan makanan kaleng mengandung pengawet, MSG dan bahan kimia yang dapat mengganggu kesehatan tubuh. Gaya hidup dan pola makan saat ini telah membuat masyarakat modern kurang memahami pentingnya pola hidup sehat. Sehingga kebiasaan ini dapat membuat tubuh retan terhadap resiko kesehatan. Tanpa disadari sangat mempengaruhi masalah kesehatan dan menimbulkan beberapa penyakit. Terkadang orang-orang menyadari pentingnya makanan sehat saat mereka telah menderita penyakit gizi buruk, obesitas atau penyakit lainnya. Terutama kebiasaan pola hidup anak-anak saat ini yang sulit makan dan hanya ingin makanan yang enak dan mereka gemari. Oleh karena itu, sejak dari dini anak-anak perlu di tanamkan kebiasaan untuk pola makanan sehat dan perlu menyadari akan pentingnya makan-makanan sehat dalam membantu pertumbuhan tubuh, meningkatkan fungsi tubuh dan mencegah timbulnya penyakit. Pembelajaran bahwa makanan sehat selain baik untuk kesehatan tubuh namun juga dapat diolah menjadi makanan yang enak untuk di konsumsi. 1
2 2 Definisi makanan sehat secara umum itu sendiri yaitu makanan yang seimbang terdiri dari sayuran, mengandung banyak vitamin dan mineral, organik dan rendah lemak. Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Rahmadianti tehadap pertimbangan pola makanan sehat yang ada di Indonesia, Indonesia menginginkan pilihan menu yang lebih sehat (80%), dan masih menikmati saat makan luar (52%). Sayangnya, mereka berpikir makanan sehat biasanya lebih mahal (58%), kurangnya nafsu makan (47%), dan tidak memuaskan (45%). (Rahmadianti, 2012) Memasak sekarang saat ini bukan hanya kebutuhan pokok namun juga menjadi hobby bagi sebagian orang. Cita rasa makanan itu sendiri berkembang untuk menggugah selera yang dimana tidak hanya enak dari segi rasa namun juga visual. Memasak sendiri terdiri dari berbagai macam metode, teknik, peralatan, dan kombinasi bumbu dapur untuk mengatur rasa memudahkan makanan untuk dicerna dan mengubah makanan dari segi warna, rupa, rasa, tekstur, penampilan dan nilai nutrisi. Tidak hanya memasak makanan yang menggugah selera, enak dari segi rasa namun seorang koki juga harus mempertimbangkan keseimbangan nutrisi yang terkandung di makanan tersebut. Terlebih makanan akan lebih sehat apabila dimasak sendiri. Dengan begitu maraknya restaurant dan Café yang bertebaran di Kota Jakarta. Tentu bisnis memasak tidak dapat diremehkan dan dapat sangat menguntungkan. Terlebih apabila keuntungan itu didapatkan karena hobby memasak. Kuliner sendiri memiliki potensi yang besar untuk terus diolah dan dikembangkan melihat dengan besarnya perkembangan penggemar kuliner di indonesia. Namun, begitu banyaknya makanan asing yang berkembang dalam perkembangan kuliner di Indonesia. Makanan Indonesia juga memiliki potensi yang besar untuk berkembang dan mengembangkan namanya secara internasional. Selain itu, sebagai masyarakat Indonesia sudah sepantasnya kita untuk melestarikan salah satu budaya Indonesia dalam bidang kuliner. Melihat banyaknya restaurant bintang lima yang mengatas namakan makanan asing. Makanan Indonesia juga bisa ditingkatkan kualitasnya seperti restaurant bintang lima. Sekolah masak yang khusus mengajarkan tentang mengolah makanan Indonesia juga tidak begitu banyak terdapat di Indonesia. Restoran yang memperhatikan kadungan nutrisi dan memiliki menu makanan sehat masih jarang terlihat di Indonesia. Professor Levy dari Yale, School of
3 3 medicine mengatakan bahwa restoran sangat jarang melakukan promosi makanan sehat itu untuk anak-anak. Menurut penulis, restaurant yang menghadirkan menu makanan sehat masih memiliki peluang yang besar dimana selain itu dapat menamkan kebiasaan baik bagi masyarakat Indonesia. Berdasarkan penjabaran persoalan yang ada di atas, penulis ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk membiasakan diri untuk mulai menanamkan kebiasaan pola hidup makanan sehat di dalam keadaan maraknya budaya makanan cepat saji dan obesitas saat ini. Dengan membiasakan kebiasaan ini membuat tubuh retan akan penyakit, kebiasaan ini dapat menjadi salah satu solusi baik bagi yang menginginkan diet secara sehat. Menanamkan kebiasaan pola hidup sehat memang bukanlah usaha yang mudah, menurut hasil penelitian para ilmuan di Preventive Medicine Research Institute di Sansalito, California, Amerika Serikat, cara terbaik untuk mencegah penyakit kanker adalah dengan melakukan pola hidup sehat. Salah satu solusinya yaitu dengan mengajarkan masyarakat bagaimana cara mengolah makanan yang sehat namun juga enak dari segi rasa, dan mengenalkan secara lebih detail kategori makanan yang disebut sehat oleh para professional yang ahli di bidangnya. Pengajaran tersebut dapat melalui sekolah masak yang bebasis Healthy Food dengan menu-menu makanan Indonesia. Dimana di dalamnya sekolah masak tersebut murid-murid diajarkan mengenai pengentahuan seputar makanan sehat dalam pembagian porsi yang seimbangan, pengentahuan akan pemilihan bahan-bahan makanan yang segar, pengentahuan akan kandungan gizi yang terdapat pada makanan, pengentahuan untuk cara mengolahnya, menuangkan segala ide dan kemampuan murid dalam memasak, mengembangkan bakat dan minat murid, tempat pembelajaran untuk mengembangkan potensi, tempat untuk menanamkan kebiasaan makanan sehat bahwa makanan sehat juga bisa enak dari segi rasa dan juga baik bagi tubuh, makanan sehat juga bisa diterapkan di makanan Indonesia melalui kadar porsi itu sendiri, yang di tunjang dengan suasana yang mendukung berlangsungnya pengajaran dan miliki sirkulasi ruang yang baik dan sesuai dengan stadar ergonomi tubuh manusia. Selain adanya fasilitas kelas memasak, namun juga terdapat fasilitas tambahan lainnya yaitu fresh minimarket yang menjual bahan baku makanan segar, dan restoran yang menyajikan hidanganhidangan makanan Indonesia yang memperhatikan nutrisi yang terkadung di dalamnya.
4 4 1.2 Rumusan Masalah Berikut rumusan masalah yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Sekolah Masak Makanan Indonesia dengan metode Healthy Food sebagai acuan untuk menemukan solusi pemecahan masalah desain: 1. Bagaimana merancang interior sebuah sekolah masak yang dapat meningkatkan kreativitas dan memberikan inspirasi bagi penggunannya? 2. Bagaimana merancang interior sebuah Sekolah Masak yang memperhatikan aspek ergonomis dan memiliki sirkulasi ruang gerak yang baik bagi penggunanya? 3. Bagaimana merancang interior sebuah Sekolah Masak yang memperhatikan aspek keamanan, kebersihan, keselamatan bagi penggunanya? 4. Bagaimana merancang interior sebuah Sekolah Masak yang memperhatikan aspek material yang tidak berbahaya bagi makanan dalam guna mendukung metode Healthy Food? 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan Adapun tujuan dari perancangan interior Sekolah Masak untuk tugas akhir antara lain sebagai berikut: 1. Membuat suatu rancangan yang dapat menjadikan sekolah masak sebagai fasilitas untuk menuangkan minat dan bakat murid dalam memasak. 2. Merancang sebuah sekolah masak yang dapat memberikan inspirasi kreatif bagi penggunanya. 3. Membuat sekolah masak yang fungsional dan sirkulasi yang nyaman bagi penggunanya. 4. Merancang sebuah interior sekolah masak dengan memperhatikan penggunaan material yang ramah lingkungan dan tidak berbahaya bagi makanan.
5 5 5. Merancang sekolah masak yang memberikan keamanan bagi setiap penghuni yang berada di sekolah masak. 6. Merancang sekolah masak yang mampu menunjang produktivitas, konsentrasi dan kenyamanan bagi penggunanya Manfaat Perencanaan Penulisan proyek tugas akhir ini memberikan banyak manfaat bagi penulis. Salah satunya sebagai acuan dasar dalam perencanaan dan perancangan interior pada tugas akhir ataupun sebagai referensi pada profesi sebagai desainer interior kelak. Diharapkan informasi-informasi dari perencanaan interior atas topik yang dipilih dapat pula memberikan manfaat bagi individu lain. Manfaat dan kontribusi yang diberikan antara lain sebagai berikut: 1. Hasil perancangan diharapkan mampu menginspirasi individu lain dalam merancang perencanaan sekolah masak makanan Indonesia dengan metode Healthy Food yang memenuhi tuntutan aspek kenyamanan, keamanan dan kebersihan bagi penggunanya. 2. Hasil perancangan diharapkan mampu mendorong masyarakat Indonesia untuk menjalani pola makanan yang sehat. 3. Hasil perancangan diharapkan dapat memberikan informasi terkait mengenai perancangan sekolah masak. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian Kawasan Penelitian Kegiatan penelitian dilakukan dengan melakukan survei di 3 tempat berbeda, sekitar sekolah masak di wilayah Jakarta dan Tanggerang yaitu Jakarta Culinary Center, ChezLely Culinary School dan Lifestyle Studio. Kegiatan penelitian dilakukan melalui studi lapangan, wawancara dengan narasumber yang terkait dan mencari data-data literatur mengenai informasi yang berkaitan dengan pembahasan tugas akhir. Adapun data yang diteliti dan disurvei adalah:
6 6 1. Aktifitas dan fasilitas yang dibutuhkan di sebuah sekolah masak. 2. Pembagian ruang dalam sebuah sekolah masak. 3. Jumlah murid dan karyawan yang bekerja. 4. Struktur Organisasi dalam sebuah sekolah masak. 5. Informasi mengenai jadwal kelas sekolah masak Batasan Penelitian Peninjauan terhadap judul yang dipilih, yaitu Perancangan Interior Sekolah Masak Makanan Indonesia dengan metode Healthy Food dilakukan sejauh yang dibutuhkan sebagai sumber data dalam pengerjaan perancangan. Hal-hal tersebut mencakup: 1. Perihal kebutuhan aktifitas dan fasilitas yang dibutuhkan dalam sebuah Sekolah Masak. 2. Perihal kebutuhan ruang yang dibutuhkan dalam merancang sebuah Sekolah Masak. 3. Perihal analisis kegiatan dan alur sirkulasi siswa didik, pengajar, pengelola atau pihak-pihak yang terlibat. 4. Perihal penelitian dan studi literatur mengenai perkembangan teknologi baru terhadap fasilitas-fasilitas memasak. 5. Perihal penelitian dan studi literatur mengenai makanan sehat. 6. Terkait dengan jumlah-jumlah ruang kelas, jumlah pengajar dan jumlah murid. 1.5 Metode Pengumpulan Data Metode Penelitian 1. Studi Literatur Adalah bentuk pengumpulan data yang bersumber dari buku maupun media internet, guna mencari informasi yang berkaitan dengan fungsi, jenis, dan kebutuhan dari sebuah perencanaan sekolah masak pada umumnya sehingga dapat membantu dalam proses perancangan.
7 7 2. Survei Lapangan Survei lapangan bertujuan untuk mencari informasi lain mengenai sekolah masak yang tidak dapat kita temui melalui studi literatur. Survei dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk mengambil foto, aktifitas sekolah masak dan mengamati dari dekat mengenai segala hal yang ada di dalamnya. 3. Wawancara Wawancara bertujuan untuk mencari informasi yang lebih mendalam terhadap narasumber yang berkaitan dengan sebuah sekolah masak mengenai apa saja yang menjadi kendala dan kebutuhkan seluruh pihak yang ada Metode Perancangan Setelah pengumpulan data dilakukan maka kemudian dilakukan penganalisaan masalah yang terdapat dari beberapa macam sekolah masak. Penganalisaan segala macam permasalahan yang didapat yang akan sangat berguna dalam proses perancangan Sekolah Masak nantinya. Kemudian setelah analisa permasalahan selesai dilanjutkan dengan membuat program ruang yang terdiri dari diagram matriks, total program ruang, diagram kedekatan antar ruang, dan hubungan antar ruang. Selanjutnya setelah itu masuk kedalam proses desain berikutnya yaitu konsep desain. Konsep merupakan bagian penting dalam perancangan sebuah interior. Dengan konsep yang telah ditentukan dengan matang, maka perancangan sebuah interior akan terarah baik dan memiliki makna bagi pengunjung atau orang yang berada di dalamnya. Perancangan interior dapat dimulai setelah konsep didapatkan, yaitu perancangan layout. Perancangan layout melalui berbagai pertimbangan seperti kebutuhan fasilitas dan aktifitas dari pihak-pihak terkait. Hingga selanjutnya membuat gambar kerja yang berisikan juga gambar elevasi, detail konstruksi, dan lain sebagainya. Setelah perancangan gambar kerja selesai, maka untuk dapat memberikan gambaran nyata dari perancangan interior yang telah diterapkan, akan berlanjut pada pembuatan 3D ruangan-ruangan yang mampu menjual dan menonjolkan desain yang ada.
8 8 1.6 Konstribusi Perencanaan Penulis berharap bahwa penulisan tugas akhir ini dapat memberikan konstribusi. Konstribusi yang diberikan antara lain sebagai berikut: 1. Diharapkan perancangan ini dapat berguna bagi mahasiswa interior Universitas Bina Nusantara dalam menambah informasi yang terkait dengan perancangan Sekolah Masak Makanan Indonesia dengan metode Healthy Food. 2. Diharapkan perancangan ini dapat berguna bagi seluruh mahasiswa noninterior Universitas Bina Nusantara yang mengerjakan tugas berkaitan dengan Sekolah Masak Makanan Indonesia dengan metode Healthy Food.. 3. Diharapkan perancangan ini dapat berguna bagi seluruh masyarakat seluruh kalangan usia, mengenai pentingnya pola hidup makanan sehat, melestarikan makanan indonesia dan perancangan sekolah masak menjadi salah satu wadahnya. 1.7 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dan memberikan gambaran secara singkat dalam penulisan tugas akhir perencanaan interior Sekolah Masak Makanan Indonesia dengan metode Healthy Food, berikut rincian singkat antara lain: BAB 1 : PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang pemilihan proyek, ruang lingkup permasalahan dan penelitian, tujuan dan manfaat, metodologi, dan sistematika penulisan. Latar belakang menjelaskan tentang Sekolah Masak secara umum dan khusus. BAB 2 : LANDASAN TEORI Berisi tentang tinjauan umum dan khusus. Tinjauan umum adalah tinjauan yang menjabarkan teori yang akan digunakan untuk membantu penelitian yang akan dilakukan. Penjelasan sekolah secara umum dimulai dari fungsi, klasifikasi kegiatan dan aktifitas, fasilitas, persyaratan umum dan persyaratan fasilitas. Tinjauan khusus berisi
9 9 data-data proyek Sekolah Masak yang diambil yang dijabarkan lebih spesifik. BAB 3 : METODE PERANCANGAN Berisi tentang penjabaran studi yang dilakukan secara literature dan survey dan mulai memasuki program proses desain interior. Dimulai dari studi fisik bangunan dan lingkungan, studi aktifitas manusia, studi fasilitas ruang dan studi permasalahan khusus interior. BAB 4 : ANALISA DAN BAHASAN Berisi tentang penjabaran keputusan desain yang digunakan pada desainnya. Terdiri dari konsep perancangan, konsep material, konsep warna, konsep pencahayaan, konsep penghawaan, dan konsep keamanan ruang dan signange. BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan. Semua yang dijelaskan dari bab 1-4. Akan diringkas dan disimpulkan di bab 5 untuk mendapatkan hasil dari semua data yang telah diteliti.
10 10
BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup untuk bertahan dan hidup. Tanpa makanan, manusia tidak dapat bertahan karena manusia menempati urutan teratas dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masakan Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi yang berasal dari kepulauan Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau dan memegang peran penting
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kualitas hidupnya pun semakin berkembang. Hal paling dasar yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, kebutuhan manusia akan peningkatan kualitas hidupnya pun semakin berkembang. Hal paling dasar yang dapat menunjang kualitas hidup
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan bidang kuliner yang cukup terkenal. Hal tersebut dikarenakan Indonesia memiliki bermacam suku bangsa yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tuntutan atau permintaan pihak pemberi tugas. Tahapan perencanaan yang. kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing.
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Perencanaan interior merupakan proses kreatif menciptakan elemen elemen pembentuk ruang, pengisi ruang dan perlengkapan lain agar mempunyai fungsi bagi kegiatan manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karaoke adalah satu bentuk nyanyian yang mengeluarkan suara dalam bentuk minus one seperti yang terdapat dalam video karaoke. Sekarang ini karaokecukup canggih, dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas merupakan tempat pendidikan tinggi pada perguruan tinggi setelah masa sekolah menengah atas telah diselesaikan. Pendidikan menjadi kebutuhan pokok dalam
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR FAMILY KARAOKE PROPOSAL PENGAJUAN TEMA TUGAS AKHIR
PERANCANGAN INTERIOR FAMILY KARAOKE PROPOSAL PENGAJUAN TEMA TUGAS AKHIR Oleh: Arianoo Ivan Setiawan 1501175911 School of Design Interior Design Department Universitas Bina Nusantara Jakarta 2015 BAB 1
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC
PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR Oleh: Siswanti Asri Trisnanih (1401083134) 08 PAC School of Design Interior Design Department Universitas Bina Nusantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup untuk bertahan dan hidup. Tanpa makanan, manusia tidak dapat bertahan karena manusia menempati urutan teratas dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Panti jompo adalah sebuah rumah atau tempat penampungan untuk manusia lanjut usia. Sebuah sarana dimana manula diberikan fasilitas, layanan 24 jam, jadwal aktifitas,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan Ibukota Negara yang berkembang pesat dan menjadi pusat dari segala macam aktifitas. Jakarta merupakan metropolitan terbesar di Asia Tenggara yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan adalah kekayaan warisan yang harus tetap dijaga, dan dilestarikan dengan tujuan agar kebudayaan tersebut bisa bertahan terus menerus mengikuti perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Condotel adalah tempat dimana tempat yang berfungsi lebih kesebuah bisnis, konon diambil dari bahasa Perancis kuno. Bangunan publik ini sudah disebut-sebut sejak akhir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Jakarta merupakan pusat pemerintahan sekaligus pusat bisnis dan keuangan yang menyebabkan jakarta menjadi salah satu kota terpadat nomer enam sedunia. Kepadatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi gaya hidup di kota-kota besar memaksa orang untuk bekerja lebih keras. Beban pekerjaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan masyarakat perkotaan mengacu pada keadaan kehidupan suatu kelompok sosial yang terdiri dari individu-individu dengan gaya hidup yang mengimbangi dinamika
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian sekolah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran; waktu atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Semakin maju peradaban suatu tempat maka semakin maju juga pola pikir masyarakatnya. Hal ini terbukti dengan adanya fenomena gaya hidup sehat masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asia merupakan benua terbesar dan terluas dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia. Di era modern ini, Benua Asia juga merupakan benua dengan pertumbuhan penduduk
Lebih terperinci2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan rumah sakit sebagai suatu lembaga yang menyediakan pelayanan jasa kesehatan sering kali menimbulkan tekanan psikologis dan ekonomi bagi konsumennya. Selama
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, makanan yang beredar di kalangan masyarakat beraneka ragam jenisnya. Terkadang masyarakat awam sendiri tidak mengetahui secara pasti kandungan gizi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Makanan modern yang beredar tersebut menarik minat para generasi muda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang mempunyai identitas budaya yang sangat beragam. Namun pada saat ini identitas tersebut mulai pudar karena adanya pengaruh globalisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah kreatif media adalah sebuah lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai wadah bagi para insan kreatif dalam menyalurkan bakat mereka dalam bidang media kreatif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Museum zoologi di Indonesia sangat dibutuhkan, mengingat Indonesia sendiri merupakan Negara kepulauan dengan berbagai ekosistem sehingga memunculkan banyak jenis flora
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasak adalah kegiatan yang sudah menjadi kebiasaan dan gaya hidup sehari hari. Mendengar kata masak pasti selalu identik dengan dunia wanita, tetapi pendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pangan atau makanan merupakan kehidupan pokok semua mahluk hidup untuk dapat bertahan dan hidup. Mahluk hidup mengolah makanan yang dicerna untuk diolah menjadi
Lebih terperinci3. Bagaimana menciptakan sebuah ruangan yang dapat merangsang emosi yang baik untuk anak dengan menerapkan warna-warna di dalam interior?
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan globalisasi, kreativitas bangsa sangat berpengaruh didalam perkembangan bangsa terutama bangsa Indonesia yang dapat mempercepat laju pertumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan masa kini yang telah modern ditandai oleh era globalisasi di dalam berbagai hal. Salag satunya dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dan berkembang
Lebih terperinci1.4 Metodologi Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior Seni dan desain (art and design) dipandang sebagai dua elemen menyatu yang tidak terpisahkan. Tiap perkembangan seni selalu diikuti oleh visualisasi
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR MUSEUM TEH DI BOGOR BAB I PENDAHULUAN
PERANCANGAN INTERIOR MUSEUM TEH DI BOGOR BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, serta meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat, menuntut manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh kehidupan penduduknya
Lebih terperinciPERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO-HATTA
PERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO-HATTA PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK TUGAS AKHIR SYLVANI LAURENCIA 1501144856 SCHOOL OF DESIGN DESAIN INTERIOR UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2015
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bumi sudah ada sejak jaman dahulu. Bumi merupakan sebuah tempat hunian yang di dalamnya terdapat makhluk hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Bentuk bumi tidaklah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Memasak adalah kegiatan mengolah atau membuat berbagai macam penganan, lauk-pauk, dan sebagainya (KBBI, 2016). Dalam kegiatan memasak dibutuhkan pengetahuan tentang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya Indonesia memiliki kekayaan budaya yang berlimpah dan beragam. Namun dengan kekayaan budaya yang Indonesia miliki ternyata tidak memberikan bukti nyata
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang kehidupan masyarakatnya akan berkembang kesistem masyarakat modern dan demokratis khususnya di ibu kota indonesia. Masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup penelitian, kontribusi penelitian, metode perancangan, sistematika penulisan, serta daftar pustaka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rempah-rempah merupakan kekayaan budaya nasional sejak dahulu kala. Kehidupan masyarakat Indonesia pun sangat dekat dengan beragam rempah-rempah yang disediakan dari
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta atau yang lebih dikenal dengan nama Jogja, merupakan kota yang terkenal dengan sejarah dan warisan budayanya. Pegunungan, pantai, sawah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang membahas mengenai permasalah yang ada terkait dengan sebuah objek. Adanya permasalahan menimbulkan beberapa pertanyaan, yang akan dibahas untuk menghasilkan solusi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makan adalah kebutuhan dasar manusia agar dapat tetap hidup. Di seluruh dunia, ada banyak tempat dengan jenis makanan, cara makan, dan suasana. Selain dari segi makanan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Setiap manusia pada hakekatnya memiliki berbagai aktivitas. Dalam satu hari
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap manusia pada hakekatnya memiliki berbagai aktivitas. Dalam satu hari manusia melakukan banyak sekali aktivitas seperti bekerja, bermain dan aktivitasaktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Astronomi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan murni yang melibatkan pengamatan dan penjelasan tentang kejadian yang terjadi di luar bumi dan atmosfernya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat di Indonesia pasti telah merasakan bahwa teknologi saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, dan teknologi maju ini telah memasuki segala aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak jaman dulu tanaman telah hidup berdampingan dengan manusia, dan tanaman juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan manusia, salah satunya untuk kebutuhan
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR PADA PUSAT KEBUDAYAAN BETAWI DIJAKARTA PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK TUGAS AKHIR YULI HELVINA
PERANCANGAN INTERIOR PADA PUSAT KEBUDAYAAN BETAWI DIJAKARTA PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK TUGAS AKHIR YULI HELVINA 1501204956 SCHOOL OF DESIGN INTERIOR DESIGN DEPARTMENT UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2015 2 BAB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN DESAIN INTERIOR RESTORAN ALAS DAUN DI HOTEL CROWN, JAKARTA SELATAN/RANI AGUSTINA R
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Jakarta merupakan kota yang sangat padat dan memiliki taraf hidup yang tinggi, terlebih dalam hal makanan, oleh karena itu perkembangan bisnis kuliner, khususnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seni menurut Ki Hajar Dewantara merupakan hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan perasaan indah orang yang melihatnya. Dapat disimpulkan juga pengertian
Lebih terperinci2015 RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG KOTA BANDUNG
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan Dewasa ini kehidupan modern telah menjadi prioritas utama bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia, khususnya kalangan masyarakat ekonomi menengah dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tinggal, seperti ruang tidur, ruang makan, dan kamar mandi. Karena bersifat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perancangan Hotel merupakan fasilitas akomodasi yang menyediakan sarana penginapan sekaligus pelayanan makanan dan minuman yang bersifat komersil. Secara umum,
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Makalah Pengantar Tugas Akhir Latar Belakang Masalah
Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini banyak sekali dijual makanan dan minuman cepat saji yang sangat digemari anak-anak. Franchise dari perusahaan makanan cepat saji muti nasional membuka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris Di era moderenisasi ini Kopi menjadi bagian dari Gaya Hidup manusia. Kepenatan dan kesibukan dalam pekerjaan membuat kita jenuh dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekarang ini, salon kecantikan merupakan tempat wajib terutama bagi kaum wanita untuk datang dan melakukan perawatan-perawatan untuk memperindah dan mempercantik tubuh,
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini tidak sedikit pasangan suami istri menghabiskan waktu untuk berkarir di luar rumah. Hal ini disebabkan karena perubahan arus globalisasi yang di ikuti dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kehidupan manusia semakin. berkembang dan semakin majunya juga perkembangan teknologi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, kehidupan manusia semakin berkembang dan semakin majunya juga perkembangan teknologi yang diciptakan manusia, membuat pola pikir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rempah-rempah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dan kebutuhan manusia di dunia. Kehidupan masyarakat Indonesia pun sangat dekat dengan beragam
Lebih terperinciBAB І PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB І PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi merupakan unsur yang sangat penting bagi tubuh, karena membuat tubuh sehat dan dapat melakukan aktivitas dengan baik. Gizi harus dipenuhi sejak masa anak-anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan merupakan salah satu kebutuhan primer dari kehidupan manusia. Tanpa adanya makanan, manusia tidak mungkin bertahan hidup. Pada zaman primitif, manusia memakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan suatu hal yang penting dilakukan secara rutin untuk menjaga kesehatan dan kualitas hidup manusia. Berlari merupakan salah satu jenis olahraga yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Proyek Pembangunan perekonomian Jakarta sebagai ibu kota semakin meningkat.seiring dengan pembangunan ini telah menjadikan jakarta dan menuntut ibu kota ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan % dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara terpadat penduduknya di dunia. Dimana jumlah penduduk secara keseluruhan ditinjau dari hasil sensus penduduk 2000, telah mencapai
Lebih terperincia) Bagaimana merancang perpustakaan pusat yang berstandar internasional?
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor yang berperan aktif untuk mempersiapkan masyarakat untuk terjun ke dunia kerja dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Saat
Lebih terperinciPROPOSAL 1. Latar Belakang Penelitian
PROPOSAL 1. Latar Belakang Penelitian Universitas merupakan tempat pendidikan tinggi pada perguruan tinggi setelah masa sekolah menengah atas telah diselesaikan. Pendidikan menjadi kebutuhan pokok dalam
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI DAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN DESAIN FURNITURE SEKOLAH TK DI KELAPA GADING, JAKARTA UTARA
PROPOSAL SKRIPSI DAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN DESAIN FURNITURE SEKOLAH TK DI KELAPA GADING, JAKARTA UTARA Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk kelulusan skripsi dan tugas akhir School of Design Interior
Lebih terperinciKementerian Pendidikan Nasional merupakan lembaga pemerintahan yang bertugas meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. salah satu langkah yang di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Proyek Menurut catatan sejarah umat manusia yang sempat terungkap tentang keberadaan dan perkembangan perpustakaan menunjukkan bahwa perpustakaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada perkembangan zaman saat ini, olahraga bagi orang-orang yang tinggal di kota-kota besar bukan lagi menjadi kebutuhan untuk tetap sehat saja, melainkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan ini merupakan sebuah pengantar untuk menjabarkan hal-hal yang menjadi landasan penelitian seperti latar belakang, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju dan berkembangnya teknologi informasi dan globalisasi membuat pola hidup masyarakat di negara maju lambat laun mulai memasuki kehidupan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni tari merupakan ekspresi yang diungkapkan oleh jiwa seseorang melalui gerakan tubuh yang diiringi musik tertentu sesuai dengan ekspresi yang ingin disampaikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi konsumennya sehingga tercipta persaingan yang cukup ketat. Produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini berbagai bentuk makanan dan minuman kesehatan banyak beredar di masyarakat. Para produsen berusaha untuk menawarkan yang terbaik bagi konsumennya sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior Peningkatan kualitas hidup suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya, hal tersebut dapat dikembangkan melalui pendidikan. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kebutuhan terhadap hiburan sudah tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupan manusia. Layaknya kebutuhan sandang, pangan, dan papan, hiburan merupakan
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara kita Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat besar, dan juga memiliki garis pantai yang sangat indah. Salah satu pulau yang mempunyai garis pantai yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman saat ini menuntut orang-orang untuk bekerja secara lebih cepat dan efisien. Menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam waktu singkat dengan hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini kerusakan alam akibat pemanasan global semakin meningkat. Untuk perlunya kesadaran untuk lebih bersahabat dengan alam harus ditanamkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan masyarakat yang memelihara hewan peliharaan terutama anjing dan kucing semakin banyak pada saat ini. Kebanyakan masyarakat merasa tertarik untuk memelihara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prinsip yang telah dipahami tersebut dalam tindakan dan perbuatan sehari-hari.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembelajaran tidak sekedar memahami konsep dan prinsip, akan tetapi menjadikan siswa memiliki kemampuan untuk menerapkan konsep dan prinsip yang telah
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR PADA PUSAT WISATA KULINER KHAS ASIA DI JAKARTA
PERANCANGAN INTERIOR PADA PUSAT WISATA KULINER KHAS ASIA DI JAKARTA Ni Made Ratih Pratiwi Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No.2Kemanggisan / Palmerah Jakarta Barat 11530, +6221 5344 5830 / +6221
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan budaya dan teknologi semakin lama semakin berkembang, perkembangan ini juga diikuti oleh perkembangan di dalam dunia kuliner. Dunia kuliner merupakan hal
Lebih terperinciberpengaruh terhadap gaya melukis, teknik pewarnaan, obyek lukis dan lain sebagainya. Pembuatan setiap karya seni pada dasarnya memiliki tujuan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini masyarakat Indonesia secara umum kian menurun tingkat ketertarikannya dengan dunia seni, khususnya pada dua cabang seni murni yaitu seni lukis dan seni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Di dunia yang maju seperti sekarang ini, semua orang sangat sibuk dan terus berusaha mengerjakan segala kegiatan mereka. Pekerjaan yang dhadapi bukanlah hal yang mudah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia kuliner Tanah Air bisa dibilang sedang mengalami kemajuan, baik soal rasa, varian, maupun gaungnya di dunia internasional. Generasi muda yang semakin kreatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini rutinitas kegiatan masyarakat meningkat, dapat dilihat dari semakin padatnya kegiatan yang dilakukan setiap harinya. Hal ini dapat menyebabkan mudahnya masyarakat
Lebih terperinciMODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.
MODUL 5 PIZZA IKAN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat pizza ikan yang enak, bertekstur lembut dan rasa yang lezat. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Pos Indonesia yang selanjutnya disebut Kantor Pos merupakan badan usaha milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang layanan sarana komunikasi seperti mengirimkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kesehatan merupakan hal penting dalam tumbuh kembang anak. Masa kanak-kanak membutuhkan banyak nutrisi dan serat untuk mencapai tumbuh kembang dan optimal. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas hanya kamera Digital Single Lens Reflect (DSLR) tetapi terdapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia fotografi sudah merambahi berbagai tingkatan masyarakat baik dari dewasa hingga anak anak. Kamera yang digunakan untuk mengambil gambar tidak terbatas hanya kamera
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang menjadi salah satu anggota dari ASEAN, para pemimpin ASEAN setuju dengan peraturan baru yang disahkan pada akhir desember 2015
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, masyarakat menggunakan pencahayaan karena dianggap sebagai sarana pokok dalam berbagai kegiatan, misalnya memasak, membaca, menulis dan juga dapat menjadi
Lebih terperinciSelain itu tingkat polusi di Indonesia yang cukup tinggi, dapat membuat seseorang mudah stress dan tertekan dengan lingkungan yang ada di Indonesia. K
BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara penghasil teh ke lima terbesar di dunia, sejak tanaman teh masuk ke Indonesia dan perkebunan teh menjadi milik bangsa Indonesia, banyak masyarakat mulai menggemari
Lebih terperincidiarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, eraglobalisasi memperluas pasar produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa kanak-kanak dapat dikatakan sebagai masa yang penting dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa kanak-kanak dapat dikatakan sebagai masa yang penting dalam pertumbuhan. Pada masa ini mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, menanggapi dan belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Untuk dapat terjun ke dunia kerja setelah lulus kuliah, setiap mahasiswa harus memiliki kesiapan dalam menghadapi keprofesianalan pekerjaannya yang sesuai
Lebih terperinciMereka pun sering mewakili Indonesia sebagai duta negara ke mancanegara untuk memamerkan karya dan keahlian seni pahat mereka. 1 Dalam membuat suatu M
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suku Asmat adalah suku terbesar di Irian Jaya yang terkenal dengan seni pahatan kayunya. Uniknya, ketika mereka membuat ukiran tersebut, mereka tidak membuat sketsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perencanaan & Perancangan Interior Gallery Coffee & Café di Jakarta 1
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia mempunyai kebutuhan dalam kehidupanya, kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang paling utama. Kebutuhan primer itu sendiri meliputi sandang, pangan, papan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia pada jaman modern seperti pada saat ini seringkali merasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia pada jaman modern seperti pada saat ini seringkali merasa jenuh, baik jenuh yang disebabkan karena pekerjaan maupun karena rasa bosan yang tiba-tiba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang besar salah satunya dibidang kecantikan. Perawatan kecantikan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan gaya hidup masyarakat terutama perkotaan, memberikan pengaruh yang besar salah satunya dibidang kecantikan. Perawatan kecantikan dimasa sekarang ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) salah satunya disebabkan oleh pelayanan sarana kesehatan yang belum memadai. Dengan memperbaiki pelayanan
Lebih terperinci