BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Bahan tambahan makanan (food additive) adalah bahan atau campuran
|
|
- Widya Atmadja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Bahan tambahan makanan (food additive) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku makanan, tetapi ditambahkan kedalam makanan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk bahan makanan. Jadi bahan tambahan makanan ditambahkan untuk memperbaiki karakter makanan agar memiliki kualitas yang meningkat (Budiyanto dan Agus, 2000). Jurnal Chemistry Senses (Halpern, 2002) menyebutkan, monosodium glutamat (MSG) mulai terkenal tahun 1960-an, tetapi sebenarnya memiliki sejarah panjang. Selama berabad-abad orang jepang mampu menyajikan masakan yang sangat lezat. Rahasianya adalah penggunaan sejenis rumput laut bernama Laminaria japonica. Pada tahun 1908 Kikunae Ikeda seorang profesor di Universitas Tokyo, menemukan kunci kelezatan itu pada kandungan asam glutamat. Penemuan ini melengkapi 4 jenis rasa sebelumnya yaitu asam, manis, asin, dan pahit. Sementara menurut beberapa media populer jerman pada tahun 1866, Ritthausen juga berhasil mengisolasi asam glutamat dan mengubahnya dalam bentuk monosodium glutamat (MSG), tetapi belum tahu kegunaannya sebagai penyedap rasa. Sejak penemuan itu, jepang memproduksi asam glutamat melalui ekstraksi dari dalam alamiah. Tetapi karena permintaan pasar melonjak pada tahun
2 mulai ditemukan cara produksi L-glutamic acid melalui fermentasi. L- glutamic acid inilah inti dari monosodium glutamat yang berbentuk butiran putih mirip garam. Monosodium glutamat sendiri sebenarnya tidak memiliki rasa, tetapi bila ditambahkan ke dalam makanan akan berbentuk asam glutamat bebas yang akan ditangkap oleh reseptor khusus di otak dan mempresentasikan rasa dasar dalam makanan itu menjadi jauh lebih lezat dan gurih. Sejak tahun 1963, Jepang bersama Korea mempelopori produksi masal monosodium glutamat yang kemudian berkembang ke seluruh dunia, tak terkecuali indonesia sampai tahun 1997 sebelum krisis, setiap tahun produksi monosodium glutamat. Indonesia mencapai ton/tahun dengan konsumsi mengalami kenaikan rata-rata sekitar 24,1 % per tahun..monosodium glutamat MSG adalah salah satu bahan penyedap masakan dan banyak digunakan untuk merangsang selera makan yang ditambahkan kedalam masakan baik sebagai garam monosodium murni atau sebagai komponen dari campuran asam amino yang dihasilkan dari proses hidrolisis enzimatik protein (Abbas dan El-Haleem, 2011). Monosodium glutamat merupakan garam natrium dari asam glutamat dan merupakan bentuk dari glutamat dilaporkan oleh Administration dan Drug, (1995), penggunaannya tanpa peringatan apapun dalam setiap label dan tanpa takaran untuk mendapatkan cita rasa yang lezat. Dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan adanya akumulasi glutamat sehingga menimbulkan eksitotoksin dan menyebabkan eksitotoksisitas glutamat terutama
3 3 pada area otak seperti korteks serebri, striatum, hipokampus, hipotalamus, thalamus, otak kecil, sistem penglihatan, dan sistem pendengaran (Blaylock,2000). Exitotoxicity glutamat juga memicu terjadinya proses degenerasi sel yaitu suatu proses yang terkait erat dengan fisiologi mitokondria dan salah satunya menunjukkan gambaran apoptosis dan nekrotik sel termasuk pada neuron piramidal di CA1 hipokampus banyak dilaporkan (Olney,1971; Blaylock, 2000; Abbas dan El- Haleem, 2011). Dalam kehidupan modern sekarang ini, kehidupan masyarakat semakin berkembang, berbagai kebutuhan terus berkembang dan semakin kompleks. Begitu juga dengan kebutuhan makan, yang enak dan lezatlah yang selalu menjadi pilihan bagi banyak orang. Para produsenpun mulai berfikir bagaimana menciptakan makanan yang enak dan lezat tersebut menjadi semakin praktis dalam membuatnya. Maka penyedap masakan yang lebih dikenal sebagai produk vestin (monosodium glutamat), menjadi semakin berkualitas. Reseptor untuk glutamat dilaporkan juga ditemukan di beberapa bagian tubuh lain seperti tulang, jantung, ginjal, hati, plasenta dan usus. pada konsumsi monosodium glutamat, asam glutamat bebas yang dihasilkan sebagian akan terikat di usus, dan selebihnya dilepaskan ke dalam darah. Selanjutnya menyebar diseluruh tubuh termasuk akan menembus sawar darah otak dan terikat oleh reseptornya. Asam glutamat bebas ini bersifat eksitotoksik sehingga dihipotesiskan akan bisa merusak neuron otak bila sudah melebihi kemampuan otak mempertahankannya dalam kadar rendah (Danbolt, 2001 ; Suarez dkk., 2002 ; Lipovac dkk., 2003).
4 4 Efek terhadap manusia pada tahun 1959, Food and Drug Administration di Amerika mengelompokkan monosodium glutamat sebagai generally recognized as safe (GRAS), sehingga tidak perlu aturan khusus. Pada tahun 1968, muncul laporan di New England Journal of Medicine tentang keluhan beberapa gangguan setelah makan di restoran china sehingga disebut Chinese Restaurant Syndrome karena komposisinya dianggap signifikan dalam masakan itu, dianggap siknifikan dalam masakan itu, monosodium glutamat diduga sebagai penyebabnya, tetapi belum dilaporkan bukti ilmiahnya (Food and Drug Administration, 2001). Untuk itu, tahun 1970 FDA menetapkan batas aman konsumsi monosodium glutamat 120 mg/kg berat badan menetapkan batasan pasti untuk konsumsi monosodium glutamat usaha penelitian masih dilanjutkan, bekerjasama dengan FASEB (Federation of America Societies For Experimental Biology) sejak tahun Laporan FASEB 31 Juli 1995 menyebutkan secara umum monosodium glutamat aman dikonsumsi. Banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dampak dari penggunaan monosodium glutamat yang melebihi batas. Pada beberapa kasus monosodium glutamat dapat memicu reaksi alergi seperti gatal-gatal, bintik-bintik merah di kulit, keluhan muntah, mual,sakit kepala dan migren. Selain itu, ada istilah Chinese Restaurant Syndrome yaitu gejala pusing dan sesak bila mengkonsumsi monosodium glutamat yang berlebih.
5 5 Monosodium glutamat (MSG) juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan dalam jangka panjang seperti hipertensi, obesitas, kanker, Alzheimer, gangguan spermatogenesis, Parkinson, dan stroke. Glutamat pada kadar yang sesuai merupakan neurotransmitter yang penting untuk proses komunikasi untuk sel-sel saraf (neuron) otak (Cekic dkk., 2005). Glutamat dalam dosis tinggi menyebabkan gangguan neuroendokrin dan degenerasi neuron (Moreno dkk., 2005). Berdasar latar belakang yang studi ini dilakukan untuk membuktikan adanya pengaruh pemberian monosodium glutamat peroral dengan pemberian Jamur kancing (Agaricus bisporus) yang dapat merusak bagian otak dari tikus. Berdasar latar belakang yang telah disampaikan tersebut, dalam penelitian ini ingin dibagi peranan pemberian jamur kancing pada tikus yang diberi diet monosodium glutamat terhadap kerusakan otak tikus. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui apakah jamur kancing yang diketahui memiliki kadar antioksidan yang tinggi, mampu mengurangi kerusakan organ otak akibat pemberian MSG. Manfaat Penelitian Pengetahuan tentang manfaat jamur kancing sebagai antioksidan diharapkan mampu meningkatkan manfaat jamur kancing secara luas bagi masyarakat.
6
BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi jenis makanan cepat saji, makanan kemasan dan awetan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi membawa dampak terhadap perubahan gaya hidup masyarakat, termasuk perubahan pola konsumsi makanan yang lebih banyak mengkonsumsi jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. protein (hydrolized vegetable protein/hvp). Asam glutamat digolongkan pada
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang MSG adalah hasil dari purifikasi glutamat atau gabungan dari beberapa asam amino dengan sejumlah kecil peptida yang dihasilkan dari proses hidrolisa protein (hydrolized
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan bentuk anionik dari asam glutamat 7. Sebagai flavour enhancer bahan ini banyak ditemukan di negara maju 8, seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Monosodium glutamat atau yang lebih dikenal dengan sebutan MSG adalah garam natrium yang berasal dari asam glutamat merupakan asam amino non esensial yang dapat dijumpai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendirian Pabrik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendirian Pabrik Sejak ditemukan monosodium glutamat (MSG) sebagai penambah rasa alami pada awal abad 20 (dari Ikeda di Jepang), pemakaian dunia dapat menumbuhkan perbandingan
Lebih terperinciEFEK PENGGUNAAN KALDU INSTAN SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN MAKANAN TERHADAP EMBRIO MENCIT (Mus musculus)
EFEK PENGGUNAAN KALDU INSTAN SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN MAKANAN TERHADAP EMBRIO MENCIT (Mus musculus) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Biologi Oleh : LUJENG WIJAYANTI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa negara berkembang seperti Indonesia memiliki kepadatan penduduk yang cukup besar sehingga aktivitas maupun pola hidup menjadi sangat beraneka ragam. Salah satu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
15 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Stroke 2.1.1. Definisi Stroke Stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) yang berlangsung 24 jam atau menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamate (MSG) adalah garam natrium dari asam. glutamat (glutamic acid). MSG telah dikonsumsi secara luas di seluruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Monosodium glutamate (MSG) adalah garam natrium dari asam glutamat (glutamic acid). MSG telah dikonsumsi secara luas di seluruh dunia sebagai penambah rasa makanan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. penambah rasa makanan dengan L-Glutamic Acid sebagai komponen asam
1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Monosodium Glutamat (MSG) sudah lama digunakan diseluruh dunia sebagai penambah rasa makanan dengan L-Glutamic Acid sebagai komponen asam amino (Geha et al., 2000), dikarenakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Monosodium glutamate (MSG) adalah garam sodium L-glutamic acid
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Monosodium glutamate (MSG) adalah garam sodium L-glutamic acid yang digunakan sebagai bahan penyedap makanan untuk merangsang selera. MSG adalah hasil dari purifikasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. makanan tersebut menghasilkan rasa yang lezat dan membuat orang yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini wisata kuliner sangatlah digemari oleh banyak orang, dimana setiap mereka berkunjung ke suatu daerah wisata hal utama yang dituju ialah mencicipi makanan khas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makanan merupakan bagian kebutuhan primer bagi manusia. Tanpa makanan manusia tidak dapat melakukan berbagai macam aktivitas karena dari makananlah manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. cukup luas di masyarakat, mulai dari produk makanan ringan hingga masakan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Monosodium glutamat (MSG) merupakan penguat rasa yang penggunaannya cukup luas di masyarakat, mulai dari produk makanan ringan hingga masakan olahan. Luasnya penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih lezat. Masyarakat Indonesia rata-rata mengkonsumsi MSG sekitar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang MSG adalah garam natrium dari asam glutamat (glutamic acid). MSG telah dikonsumsi secara luas di seluruh dunia sebagai penambah rasa makanan dalam bentuk L-glutamic
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. faktor keturunan. Faktor-faktor tersebut dapat beraksi sendiri ataupun saling
1 BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Proses patologis sering terjadi sebagai bentuk adaptasi tubuh akibat pengaruh lingkungan yang abnormal. Terdapat beberapa agen yang berbahaya bagi tubuh,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Perkembangan zaman berdampak pada perubahan pola makan yang lebih banyak
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan zaman berdampak pada perubahan pola makan yang lebih banyak mengkonsumsi jenis makanan cepat saji, makanan kemasan dan makanan yang diawetkan yang saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamat (MSG) yang lebih dikenal dengan merk dagang. Ajinomoto telah lama digunakan sebagai tambahan penyedap masakan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Monosodium glutamat (MSG) yang lebih dikenal dengan merk dagang Ajinomoto telah lama digunakan sebagai tambahan penyedap masakan. Penggunanya bukan hanya ibu-ibu rumah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. seperti membersihkan rumah merawat anak-anaknya. Tidak kalah pentingnya
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ibu rumah tangga berperan penting dalam pekerjaan rumah tangga seperti membersihkan rumah merawat anak-anaknya. Tidak kalah pentingnya adalah memasak dan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Umami merupakan bagian dari lima rasa dasar selain manis, asam, asin, dan pahit (Hallock, 2007). Umami merupakan rasa yang banyak ditemukan pada makanan siap saji, makanan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia pangan terdapat banyak sekali bahan tambahan pangan (BTP). Salah satu BTP yang paling sering dijumpai di masyarakat adalah bumbu penyedap rasa berbentuk blok.
Lebih terperinciZat Kimia Berbahaya Pada Makanan
Zat Kimia Berbahaya Pada Makanan Zat Kimia Berbahaya Pada Makanan Zat Kimia berbahaya pada makanan sering kita temui pada berbagai jenis produk seperti makanan yang diawetkan, penyedap rasa, pewarna makanan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron, sehingga molekul
19 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron, sehingga molekul tersebut menjadi tidak stabil dan selalu berusaha mengambil elektron dari molekul atau sel
Lebih terperinciPERANAN ZAT GIZI TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK Glutamat Sebagai Neurotransmitter
PERANAN ZAT GIZI TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK Glutamat Sebagai Neurotransmitter Oleh: Dr. Bernatal Saragih Disampaikan pada Seminar Nasional Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Kerjasama dengan PT
Lebih terperinciTips kesehatan, berikut ini 7 makanan yang menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anda :
Tips Alami Turunkan Kolestrol Dengan Cepat Sahabat, tips kesehatan. Dalam keadaan normal atau stabil, kolesterol memang memiliki beberapa fungsi penting dalam tubuh manusia. Beberapa fungsi kolesterol
Lebih terperinciEfek Toksik Konsumsi Monosodium Glutamate. Toxic Effects Consumption of Monosodium Glutamate
Efek Toksik Konsumsi Monosodium Glutamate Indah Iswara 1, Ade Yonata 2 1 Mahasiswa Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung 2 Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas
Lebih terperinci10 Efek Bahaya MSG Bagi Kesehatan Jangka Panjang
10 Efek Bahaya MSG Bagi Kesehatan Jangka Panjang Editor : Nisa Dhiya ul Haq G2B013019 FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG PROGRAM SARJANA ILMU GIZI 2015 10 Efek Bahaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era modernnisasi ini dan berdasarkan perkembangan teknologi yang sangat pesat dan seiring dengan jalannya kebutuhan ekonomi yang semakin besar, Sumber
Lebih terperinci4. PEMBAHASAN 4.1. Isolasi Protein
59 4. PEMBAHASAN Pada penelitian ini dilakukan pengujian peran sorbet buah naga yang ditambahkan isolat protein Spirulina platensis pada perubahan kadar gula darah. Pengujian dilakukan uji in vivo menggunakan
Lebih terperinciMSG dan Kesehatan : Sejarah, Efek dan Kontroversinya. Tonang Dwi Ardyanto
KESEHATAN INOVASI Vol.1/XVI/Agustus 2004 MSG dan Kesehatan : Sejarah, Efek dan Kontroversinya Tonang Dwi Ardyanto Pathology Department, Tottori University School of Medicine Japan Laboratorium Patologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan bahan kimia sebagai bahan tambahan pada makanan (food
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan bahan kimia sebagai bahan tambahan pada makanan (food additive) saat ini sering ditemui pada makanan dan minuman. Salah satu bahan tambahan pada makanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini di Indonesia, hampir setiap makanan mengandung vetsin atau dikenal dengan Monosodium Glutamate (MSG). Selama ini MSG terkenal sebagai penyedap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tersebut. Bahan tambahan makanan ini disebut dengan zat aditif, dimana zat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat untuk menciptakan masakan dengan cita rasa yang gurih serta aroma yang lezat, menyebabkan terjadinya peningkatan akan kebutuhan bahan tambahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskuler dengan prevalensi dan kematian yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tekanan darah tinggi, atau yang sering disebut dengan hipertensi, merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskuler dengan prevalensi dan kematian yang cukup
Lebih terperinciPENDAHULUAN. dikonsumsi. Jenis jamur tiram yang dibudidayakan hingga saat ini adalah jamur
PENDAHULUAN Latar Belakang Jamur tiram adalah salah satu jenis jamur yang dapat dimakan dan dapat dikonsumsi. Jenis jamur tiram yang dibudidayakan hingga saat ini adalah jamur tiram putih, coklat dan merah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fast food atau makanan cepat saji. Makanan ini telah populer di masyarakat karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah menuntut manusia beraktifitas dengan serba cepat di segala bidang kehidupan, termasuk dalam hal inovasi dan kreasi. Hasil inovasi dan kreasi telah
Lebih terperinciApakah kehidupanku sehat? M a ri ki t a j a g a ke s e h at a n kel u a r g a k i t a!
Apakah kehidupanku sehat? M a ri ki t a j a g a ke s e h at a n kel u a r g a k i t a! Semakin lama semakin terlihat jelas permasalahan pencemaran lingkungan di sekitar kita Kesehatan masyarakat terlihat
Lebih terperinciSeimbangkan Kadar Gula Darah Anda Sekarang
Seimbangkan Kadar Gula Darah Anda Sekarang Seimbangkan kadar gula darah anda sekarang. Apa yang anda ketahui dengan gula darah? Didefinisikan dengan banyaknya kandungan gula atau glukosa dalam darah anda.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi konsumennya sehingga tercipta persaingan yang cukup ketat. Produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini berbagai bentuk makanan dan minuman kesehatan banyak beredar di masyarakat. Para produsen berusaha untuk menawarkan yang terbaik bagi konsumennya sehingga
Lebih terperinciHidrokinon dalam Kosmetik
Hidrokinon dalam Kosmetik Kita ketahui bahwa kosmetik sangat beragam jenisnya, mulai dari kosmetik untuk wajah, kulit, rambut, hingga kuku. Namun diantara ragam jenis kosmetik tersebut, yang sering menjadi
Lebih terperinciZat Aditif pada Makanan
Bab 10 Zat Aditif pada Makanan Sumber: Encarta 2005 Gambar 10.1 Makanan dan minuman Manusia sebagai makhluk hidup memerlukan makan dan minum untuk melangsungkan kehidupannya. Zat-zat makanan yang dikonsumsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Manusia dapat terpapar logam berat di lingkungan kehidupannya seharihari.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dapat terpapar logam berat di lingkungan kehidupannya seharihari. Pada lingkungan yang kadar logam beratnya cukup tinggi, kontaminasi dalam makanan, air, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Committee) VII tekanan darah 140/90 mmhg. Hipertensi seringkali disebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan penyakit darah tinggi adalah suatu kondisi klinis dimana terjadi peningkatan darah secara konsisten diatas tekanan darah normal,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN MEMBELI PRODUK VETSIN (Studi Kasus : Ajinomoto, Masako, dan Royco)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN MEMBELI PRODUK VETSIN (Studi Kasus : Ajinomoto, Masako, dan Royco) Nofiawaty Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sriwijaya nofiawaty@yahoo.com Abstract
Lebih terperinciANALISIS KANDUNGAN MONOSADIUM GLUTAMAT (MSG) PADA PANGAN JAJANAN ANAK DI SD KOMP. LARIANGBANGI MAKASSAR
ANALISIS KANDUNGAN MONOSADIUM GLUTAMAT (MSG) PADA PANGAN JAJANAN ANAK DI SD KOMP. LARIANGBANGI MAKASSAR Analysis of Monosodium Glutamate (MSG) in Street Food at SD Lariangbangi Complex in Makassar Eka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut WHO, makanan adalah : Food include all substances, whether in a
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut WHO, makanan adalah : Food include all substances, whether in a natural state or in a manufactured or preparedform, which are part of human diet. Artinya adalah
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN KOMBUCHA TEA PER-ORAL TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.) TUA SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN KOMBUCHA TEA PER-ORAL TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.) TUA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Monosodium Glutamat
4 TINJAUAN PUSTAKA Monosodium Glutamat Mutu gizi pangan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penerimaan (acceptability) dan penggunaan (utilisation) makanan oleh tubuh yang pada gilirannya mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kerupuk karak merupakan produk kering dari proses penggorengan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerupuk karak merupakan produk kering dari proses penggorengan, berbentuk lempengan tipis, bundar atau persegi panjang, yang terbuat dari bahan dasar beras dengan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamat (MSG) banyak digunakan oleh ibu rumah. tangga dan industri makanan sebagai penyedap rasa seperti halnya garam,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Monosodium glutamat (MSG) banyak digunakan oleh ibu rumah tangga dan industri makanan sebagai penyedap rasa seperti halnya garam, gula, dan penyedap rasa yang lain (Eweka,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN RINGKASAN. V.1. Kesimpulan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :
BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN RINGKASAN V.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : 1. Gangguan koordinasi motorik lebih besar pada kelompok tikus Wistar (Rattus norvegicus) jantan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya status ekonomi masyarakat dan banyaknya iklan produk-produk pangan menyebabkan perubahan pola konsumsi pangan seseorang. Salah satunya jenis komoditas pangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman yang membentuk suatu komunitas yang
1 I. PENDAHULUAN Pekarangan merupakan suatu ekosistem spesifik berupa ekosistem buatan yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman yang membentuk suatu komunitas yang didominasi oleh tanaman budidaya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kacang kedelai merupakan salah satu tanaman multiguna, karena dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri. Kedelai adalah salah satu tanaman jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Etanol disebut juga etil alkohol atau alkohol yang merupakan sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, dan tak berwarna. Etanol merupakan jenis alkohol yang
Lebih terperinciKAJIAN RASA NIKMAT DAN PUAS UMAMI PENCEGAH SELERA MAKAN LEBIH BANYAK SEBAGAI DIET SEHAT
. K.P. DALEM: KAJIAN RASA NIKMAT DAN PUAS UMAMI PENCEGAH SELERA MAKAN LEBIH BANYAK KAJIAN RASA NIKMAT DAN PUAS UMAMI PENCEGAH SELERA MAKAN LEBIH BANYAK A.A.GEDE PUTRA K.P. DALEM Dalemputrabali@Gmail.Com
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan
I. PENDAHULUAN Bab ini akan menjelaskan tentang : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesadaran dapat diartikan sebagai kesiagaan yang terus-menerus terhadap lingkungan atau rentetan pikiran kita. Kewaspadaan dan ketelitian merupakan hal yang penting
Lebih terperinciKomunikasi di Sepanjang dan Antar Neuron. Gamaliel Septian Airlanda
Komunikasi di Sepanjang dan Antar Neuron Gamaliel Septian Airlanda Prinsip Dasar Jalannya Rangsang a) Resting Membrane Potensial b) Potensial Membrane c) Potensial aksi d) Sifat elektrik pasif membrane
Lebih terperinciKUESIONER PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU TENTANG KONSUMSI MAKANAN SIAP SAJI (FAST FOOD) MEDAN TAHUN /../..
KUESIONER PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU TENTANG KONSUMSI MAKANAN SIAP SAJI (FAST FOOD) MEDAN TAHUN 2015 I. INFORMASI WAWANCARA No. Responden Nama Responden Angkatan/Semester Tanggal Wawancara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Minuman merupakan kebutuhan setiap makhluk hidup. Pada zaman modern ini banyak masyarakat mengkonsumsi berbagai jenis minuman dalam berbagai macam produk olahan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar. Demikian. (The Tree of Life) atau pohon yang amat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan komoditas strategis yang memiliki peran sosial, budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Manfaat tanaman kelapa
Lebih terperinciPERAN CHITOSAN SEBAGAI PENGAWET ALAMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK BAKSO AYAM SKRIPSI
PERAN CHITOSAN SEBAGAI PENGAWET ALAMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK BAKSO AYAM SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciLecithin Softgel, Herbal Obat Kolesterol
Lecithin Softgel, Herbal Obat Kolesterol Lecithin softgel mengandung 60% atau sekitar 720mg natural sari kedelai konsentrat yang sangat diperlukan oleh tubuh manusia. Manusia telah makan kedelai sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Makanan adalah sumber kehidupan. Di era modern ini, sangat banyak berkembang berbagai macam bentuk makanan untuk menunjang kelangsungan hidup setiap individu. Kebanyakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung termasuk penyakit jantung koroner telah menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung termasuk penyakit jantung koroner telah menjadi penyebab kematian utama di Indonesia. Penyebabnya adalah terjadinya hambatan aliran darah pada arteri
Lebih terperinciLampiran 1. A. Karakteristik Responden 1. Nama Responden : 2. Usia : 3. Pendidikan :
Lampiran 1 KUESINER PENELITIAN Analisa Kandungan Natrium Benzoat, Siklamat Pada Selai Roti Yang Bermerek Dan Tidak Bermerek Serta Tingkat Pengetahuan Penjual Tentang Natrium Benzoat, Siklamat Pada Selai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi ke penyakit tidak menular ( PTM ) meliputi penyakit
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terjadinya transisi epidemologi yang paralel dengan transisi demografi dan transisi teknologi di Indonesia telah mengakibatkan perubahan penyakit dari penyakit infeksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diabetes adalah penyakit tertua didunia. Diabetes berhubungan dengan metabolisme kadar glukosa dalam darah. Secara medis, pengertian diabetes mellitus
Lebih terperinciSMP kelas 8 - KIMIA BAB 3. ZAT ADITIFLatihan Soal 3.2. (1) dan (2) (1) dan (4) (2) dan (3) (3) dan (4)
SMP kelas 8 - KIMIA BAB 3. ZAT ADITIFLatihan Soal 3.2 1. Perhatikan tabel berikut ini! Zat Lakmus Merah Biru (1) (-) (+) (2) (+) (-) (3) (+) (-) (4) (-) (+) Pasangan zat yang bersifat basa adalah... (1)
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai Latar Belakang (1.1.), Identifikasi
1 I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai Latar Belakang (1.1.), Identifikasi Masalah (1.2.), Maksud dan Tujuan Penelitian (1.3.), Manfaat Penelitian (1.4.), Kerangka Pemikiran (1.5.), Hipotesis Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cokelat bagi sebagian orang adalah sebuah gaya hidup dan kegemaran, namun masih banyak orang yang mempercayai mitos tentang cokelat dan takut mengonsumsi cokelat walaupun
Lebih terperinci7 Manfaat Daun Singkong
7 Manfaat Daun Singkong Manfaat Daun Singkong Penduduk asli negara Indonesia tentunya sudah tidak asing lagi dengan pohon singkong. Pohon singkong merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak ditanam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan kimia yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan.
Lebih terperinciMakanan Gorengan Pembawa Kanker?
01 Oct 2007 Makanan Gorengan Pembawa Kanker? Makanan yang digoreng atau populer disebut gorengan, ternyata bukan hanya meningkatkan kadar kolesterol darah serta menyebabkan terjadinya peningkatan risiko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuh kematian (tujuh juta per tahun). Diperkirakan sekitar 80% kenaikan kasus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hampir satu milyar orang di dunia atau satu dari empat orang dewasa menderita hipertensi. Setiap tahun hipertensi menjadi penyebab satu dari setiap tujuh kematian
Lebih terperinciPENGETAHUAN DAN PERILAKU KONSUMSI MAHASISWA PUTRA TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA IPB TENTANG MONOSODIUM GLUTAMAT DAN KEAMANANNYA
PENGETAHUAN DAN PERILAKU KONSUMSI MAHASISWA PUTRA TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA IPB TENTANG MONOSODIUM GLUTAMAT DAN KEAMANANNYA ISSN 1978-1059 Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2012, 7(2): 111 118 (Knowledge and
Lebih terperinciPengaruh sodium tripoliphosphat (STPP) terhadap sifat karak (kerupuk gendar) Noor Ernawati H UNIVERSITAS SEBELAS MARET I.
Pengaruh sodium tripoliphosphat (STPP) terhadap sifat karak (kerupuk gendar) Noor Ernawati H.0604041 UNIVERSITAS SEBELAS MARET I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerupuk adalah salah satu makanan ringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI Nomor 22 tahun 2009 merupakan strategi untuk
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Hiperglikemia merupakan kondisi terlalu tingginya kadar gula darah pada tubuh, hal ini ditandai dengan kadar gula darah puasa yaitu 126 mg/dl dan menyebabkan penurunan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Fluorida adalah salah satu senyawa kimia yang terbukti dapat
BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Fluorida adalah salah satu senyawa kimia yang terbukti dapat menyebabkan masalah kesehatan yang disebut fluorosis. Fluorosis merupakan gangguan degeneratif yang diakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berat badan, dan sindrom restoran Cina, pada sebagian orang. 2, 3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey pada tahun 2007 menyatakan terjadi peningkatan konsumsi MSG, di negara-negara Eropa, rata-rata 0,3-0,5 g/hari sedangkan di Asia dapat mencapai 1,2-1,7 g/hari.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hampir setiap orang yang tinggal di negara maju maupun negara berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Hampir setiap orang yang tinggal di negara maju maupun negara berkembang mengalami aterosklerosis yang artinya pengerasan pembuluh darah arteri, contohnya di USA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada garis khatulistiwa. Hal ini mempengaruhi segi iklim, dimana Indonesia hanya memiliki 2 musim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah naga (Hylocereus sp.) merupakan tanaman jenis kaktus yang berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang awalnya dikenal sebagai tanaman
Lebih terperinciBAB I PEDAHULUAN. banyak terdapat ternak sapi adalah di TPA Suwung Denpasar. Sekitar 300 ekor sapi
BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkurangnya lahan sebagai tempat merumputnya sapi, maka banyak peternak mencari alternatif lain termasuk melepas ternak sapinya di tempat pembuangan sampah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Zat gizi dalam makanan yang telah dikenal adalah karbohidrat, lemak,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zat gizi dalam makanan yang telah dikenal adalah karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan protein. Protein dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan ataupun penggantian
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Cempedak Terhadap Kualitas Fisik Dan Organoleptik. Proses fermentasi tempe dimulai dari fase pertumbuhan cepat (0-30 jam
BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Lama Waktu Fermentasi Tempe Berbahan Baku Biji Cempedak Terhadap Kualitas Fisik Dan Organoleptik. Perlakuan lama waktu fermentasi sangat berpengaruh nyata terhadap kualitas
Lebih terperinciSAINS KODE 410 HALAMAN 1 DARI 7 HALAMAN
SAINS KODE 410 410 HALAMAN 1 DARI 7 HALAMAN HALAMAN 2 DARI 7 HALAMAN HALAMAN 3 DARI 7 HALAMAN HALAMAN 4 DARI 7 HALAMAN 21 Kunci Jawaban : D Kelompok 2 (anjing laut), 3 (lumba-lumba), 4 (tupai) termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. senyawa kimia N-asetil-p-aminofenol yang termasuk dalam nonsteroid antiinflamatory
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Parasetamol atau acetaminofen merupakan nama resmi yang sama dengan senyawa kimia N-asetil-p-aminofenol yang termasuk dalam nonsteroid antiinflamatory drugs (NSAID) yang
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi Masalah, (1.3.) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4.) Manfaat Penelitian, (1.5.) Kerangka Pemikiran, (1.6.) Hipotesis
Lebih terperinciZat Aditif : Zat zat yg ditambahkan pada makanan atau minuman pada proses pengolahan,pengemasan atau penyimpanan dengan tujuan tertentu.
Zat Aditif : Zat zat yg ditambahkan pada makanan atau minuman pada proses pengolahan,pengemasan atau penyimpanan dengan tujuan tertentu. Tujuan : - Meningkatkan mutu makana -Menambah daya tarik makanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nyeri sering berfungsi untuk mengingatkan dan melindungi dan sering. memudahkan diagnosis, pasien merasakannya sebagai hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri adalah gejala penyakit atau kerusakan yang paling sering. Walaupun nyeri sering berfungsi untuk mengingatkan dan melindungi dan sering memudahkan diagnosis, pasien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Periode usia bulan (toddler and preschooler) merupakan periode
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Periode usia 12-36 bulan (toddler and preschooler) merupakan periode yang rentan akan kurang gizi. Brown (2005) mengelompokkan usia 2-3 tahun ke dalam masa toddler.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semua lapisan masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bakso adalah makanan dari olahan daging yang populer dan digemari semua lapisan masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2006, dari 48,9
Lebih terperinciPenyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN Diabetes mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang ditandai dengan kondisi hiperglikemia (Sukandar et al., 2009). Diabetes menurut WHO (1999) adalah
Lebih terperinciLampiran 1. Lembar Persetujuan (Informed Concern) INFORMED CONCERN Yang bertanda tangan di bawah ini adalah: Nama : Umur : Alamat : Menyatakan
LAMPIRAN 51 52 Lampiran 1. Lembar Persetujuan (Informed Concern) INFORMED CONCERN Yang bertanda tangan di bawah ini adalah: Nama : Umur : Alamat : Menyatakan bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami. penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga penyakit banyak muncul pada lansia. Selain itu masalah degeneratif
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. additive dalam produknya. Zat tambahan makanan adalah suatu senyawa. memperbaiki karakter pangan agar mutunya meningkat.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman modern sekarang ini banyak terjadi perkembangan di bidang industri makanan dan minuman yang bertujuan untuk menarik perhatian para konsumen. Oleh karena itu,
Lebih terperinciMAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I
MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I PROGRAM PG PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 Pendahuluan Setiap orang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. manusia, terutama usia dewasa. Insidensi dan prevalensinya meningkat
16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Stroke merupakan penyebab kematian ke tiga setelah penyakit jantung dan kanker serta merupakan penyebab kecacatan tertinggi pada manusia, terutama usia dewasa. Insidensi
Lebih terperinci