RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI RUMPUT LAUT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI RUMPUT LAUT"

Transkripsi

1 Subyek : Tugas Kelompok Mata Kuliah : Sistem Informasi Untuk Agribisnis Waktu Penyerahan : 16 Januari 2012 Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc (CS) RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI RUMPUT LAUT DISUSUN OLEH ARIE WIBOWO IRAWAN (P E) MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI PENDAHULUAN LATAR BELAKANG TUJUAN TINJAUAN PUSTAKA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERANCANGAN SISTEM SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) METODE PROTOTYPE WEB DEVELOPMENT PEMBAHASAN INVESTIGASI SISTEM ANALISIS SISTEM DESAIN SISTEM IMPLEMENTATION SISTEM PEMELIHARAAN SISTEM KEPULAN DAFTAR PUSTAKA

3 I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Produksi rumput laut kering saat ini di dunia sekitar 1,2 milyar ton per tahun. Seperempatnya, yakni sekitar 290 ribu ton berasal dari daerah tropis, terutama Indonesia (50%) dan Filiphina (35%). Semula produksi rumput laut memang banyak dari wilayah sub tropis, di wilayah sekitar khatulistiwa mulai berkembang sejak tahun Namun kalau dilihat produksi keragenan, yakni senyawa hidrokoloid yang diekstraksi dari rumput laut merah jenis Eucheuma cottonii rantai polimernya dan bersifat hidrofilik yang dapat mengikat air atau gugus hidroksil lainnya, pada tahun 2007 data menunjukkan bahwa Filiphina memiliki kapasitas produksi tertinggi yakni 34,5 ribu ton (41%), Indonesia 17 ribu ton (20%), China 9 ribu ton (11%) sedangkan dibawahnya adalah AS dan Amerika Selatan, masing-masing 4,4 ribu ton (5%). Di Indonesia sendiri rumput laut banyak dihasilkan di Sulawesi Selatan, dengan produksi basah pada tahun 2008 sebanyak ton, diikuti oleh Nusa Tenggara Timur ton, Sulawesi Tengah ton dan Bali ton. Produksi dari seluruh Indonesia rumput laut basah adalah 1,94 Juta ton, hanya 15% yang diolah di dalam negeri untuk menjadi keragenan. Hal ini jauh dari produksi keragenan di Indonesia yang saat ini produktif adalah 12 perusahaan. Indonesia memiliki wilayah pesisir yang sangat luas di sepanjang pulau-pulau besar dan kecil. Walaupun demikian potensi kawasan pengembangan yang ideal bagi kegiatan pembudidayaan rumput laut (seawed) belum teridentifikasi secara menyeluruh. Perairan laut Indonesia yang umumnya dipengaruhi dua musim yaitu musim Barat dan Timur mempunyai rangkaian pengaruh pergerakan arus dan berbagai unsur lain di dalamnya yang sangat mempengaruhi daya dukung suatu perairan. Faktor pengaruh oseanografi menjadi hal yang sangat penting dalam pertimbangan untuk penentuan kawasan pengembangan rumput laut, agar aktivitas pembudidayaan dapat dilaksanakan secara produktif, efisien, berkelanjutan. Belum adanya informasi mengenai peta kawasan pengembangan tata ruang yang ditunjang oleh daya dukung lingkungan merupakan masalah dalam pengembangan pembudidayaan yang optimal. Pada dasarnya rumput laut cukup mudah dibudidayakan di perairan pantai di Indonesia. Rumput laut merupakan salah satu komoditi yang potensial dan dapat menjadi andalan bagi upaya pengembangan usaha skala kecil dan menengah yang sering disebut sebagai UKM. Ini terjadi karena rumput laut sangat banyak digunakan oleh manusia, baik melalui pengolahan sederhana yang langsung dikonsumsi maupun melalui pengolahan yang lebih komplek untuk dijadikan barang setengah jadi dan diolah lebih lanjut oleh industri hilir menjadi barang jadi yang dapat digunakan (dikonsumsi) langsung, seperti produk farmasi, kosmetik dan pangan serta produk. Untuk memperlancar hal ini, petani dan pelaku industri pengolahan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus mempunyai kaitan yang erat. Dalam menjembatani komunikasi dan pertukaran informasi antar stakeholder, diperlukan adanya informasi yang merata tentang rumput laut. Agar informasi tersebut dapat diakses semua pihak, baik dunia usaha, akademisi, dan terutama petani, ada baiknya informasi tersebut terkonsolidasi dalam suatu sistem jaringan informasi menjadi suatu pusat informasi agribisnis rumput laut. Oleh karena itu menjadi sangat penting merancang bangun sebuah sistem informasi berbasis web untuk 2

4 rumput laut. Peran dari sistem informasi rumput laut ini nantinya antara lain menghimpun, mengklasifikasikan data dan informasi rumput laut kemudian dapat menyebarluaskannya dengan baik. Dengan adanya pusat informasi rumput tersebut, diharapkan informasi dapat diakses semua pihak dengan baik dan merata dan membantu perkembangan rumput laut di Indonesia TUJUAN Tujuan dari paper ini adalah untuk merancang bangun sebuah sistem Informasi rumput laut di Indonesia yang berisi fitur-fitur informasi yang komprehensif dan berguna bagi stakeholder rumput laut. 3

5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Sistem menurut Ludwig Von Bartalanfy adalah seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan. Sedangkan menurut Anatol Raporot sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain. L. Ackof mendefinisikan sistem sebagai setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya. Raymond Mc Leod menyatakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu dengan karakteristik dasarnya berupa input, transformasi, output, mekanisme kontrol, dan tujuan. Suatu sistem informasi (IS) dapat berupa kombinasi terorganisir antara orang, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber data, kebijakan dan prosedur yang menyimpan, mengambil, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang mengandalkan pada sistem informasi modern untuk berkomunikasi satu dengan yang lain menggunakan berbagai perangkat fisik (hardware), instruksi pemrosesan informasi dan prosedur (perangkat lunak), saluran komunikasi (jaringan), dan data yang disimpan (sumber data). Sampai tahun 1960-an, peran sistem informasi kebanyakan adalah sederhana, yaitu pemrosesan transaksi, pencatatan, akuntansi, dan aplikasi pengolahan data elektronik lainnya. Kemudian peran lain ditambahkan, yaitu, pengolahan semua data ini menjadi laporan informatif dan berguna. Dengan demikian, lahirlah konsep sistem informasi manajemen lahir. Peran baru ini difokuskan pada pengembangan aplikasi bisnis yang memberikan end user dengan laporan manajemen manajerial standar yang akan memberikan informasi yang dibutuhkan manajer untuk tujuan pengambilan keputusan. Sistem informasi manajemen (MIS) memberikan informasi dalam bentuk laporan atau display untuk banyak profesional bisnis PERANCANGAN SISTEM Menurut O Brien (2006) pendekatan sistem adalah menyelesaikan masalah menggunakan orientasi sistem untuk mendefinisikan masalah dan kesempatan kemudian mengembangkan kemungkinankemungkinan solusi yang tepat. Dalam melakukan analisis masalah dan melakukan formulasi solusi termasuk di dalamnya berhubungan dengan beberapa aktivitas berikut, antara lain: 1. Mengenali dan mendefinisikan masalah atau kesempatan menggunakan system thinking 2. Mengembangkan dan mengevaluasi alternatif solusi sistem 3. Memilih solusi sistem yang terbaik sesuai dengan persyaratan 4. Mendesain solusi sistem yang dipilih 5. Implementasi dan evaluasi keberhasilan desain sistem 4

6 Pendekatan sistem terstruktur adalah pendekatan pengembangan sistem yang dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya baik dan jelas. Setelah pendekatan sistem dipilih, langkah selanjutnya adalah perancangan sistem secara global. Perancangan sistem secara global dibuat untuk merepresentasikan sistem secara keseluruhan. Dalam merancang model dari sistem informasi dibuat model fisik dan model logika. Model logika dari sistem informasi lebih menjelaskan pada user bagaimana kerja dari fungsi-fungsi pada sistem informasi secara logika. Model logika dapat digambarkan dengan menggunakan data flow diagram. Sedangkan arus datanya dijelaskan menggunakan data dictionary (kamus data). Untuk menggambarkan kesatuan hubungan suatu entity digunakan entity relational diagram (ERD), sedangkan model fisik menunjukkan pada user bagaimana penerapan sistem informasi tersebut bekerja secara fisik. Pengolahan data pada sistem informasi berbasis komputer dalam pelaksanaannya membutuhkan metode-metode dan prosedurprosedur, dimana kedua hal tersebut merupakan bagian dari model informasi. Pada model informasi akan didefinisikan urutan-urutan kegiatan yang ada untuk menghasilkan output dari input yang ada SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) Salah satu metode yang menggunakan pendekatan sistem untuk mengembangkan sistem informasi, yang paling umum dalam analisis dan desain sistem organisasi, disebut sebagai multistep, proses berulang-ulang yang disebut sebagai System Development Life Cycle (SDLC). Pengembangan sistem informasi yang dilakukan secara teratur, berurut serta memiliki tahapan pengembangan yang cukup dalam untuk mendapatkan hasil yang baik. Tahapan pengembangan terdiri dari : a) Merencanakan pengembangan pusat informasi Mendefinisikan masalah, mengidentifikasi kendala-kendala sistem, melakukan studi kelayakan baik secara teknis dan ekonomis. b) Menganalisa sistem apabila proyek layak diteruskan Mengorganisasikan kelompok atau tim pengembangan, mengumpulkan kebutuhan informasi dan menyiapkan usulan rancangan sistem. c) Perancangan sistem Menyiapkan rancangan sistem, prosedur, dan program. d) Implementasi Merencanakan implementasi, mencari hardware dan software yang baik, menyiapkan fasilitas fisik, melakukan training dan menyiapkan konversi atau imigrasi. e) Pemeliharaan sistem Mengaudit ulang, menjaga kestabilan sistem dan meningkatkan performance. SDLC adalah penerapan pendekatan sistem untuk mengembangkan suatu sistem informasi (SI) dengan tahapan pengembangan seperti paparan dibawah ini. 5

7 a) Investigasi Sistem Tentukan bagaimana untuk menangani peluang bisnis dan prioritas. Melakukan studi kelayakan untuk menentukan apakah sebuah sistem yang baru atau yang ditingkatkan adalah solusi yang layak. Mengembangkan rencana manajemen dan memperoleh persetujuan manajemen. Produk yang dihasilkan dari proses ini adalah laporan studi kelayakan, antara lain ditinjau dari segi operasional, analisis biaya manfaat, teknik, faktor sumber daya manusia, dan aspek hukum/politik. b) Analisis Sistem Menganalisis kebutuhan informasi dari karyawan, pelanggan, dan stakeholder bisnis lainnya. Mengembangkan persyaratan fungsional dari sebuah sistem yang dapat memenuhi prioritas bisnis dan kebutuhan dari semua pemangku kepentingan. Mengembangkan model logis dari sistem saat ini. Produk yang dihasilkan dari proses ini adalah functional requirement, yaitu aspek yang menyangkut kebutuhan user interface, processing, storage, dan control. c) Perancangan Sistem Tahap ini merupakan aktifitas yang menghasilkan spesifikasi sistem untuk memenuhi kebutuhan fungsional pengembangan dalam tahap analisis sistem. Ada tiga aktifitas perancangan sistem, yaitu : Desain User Interface, merupakan kegiatan untuk merancang interaksi antara pengguna dengan aplikasi komputer, baik dalam hal penetuan metode masukan maupun keluaran seperti kemudahan penggunaan halaman-halaman web internet dan ekstranet. Desain Data, merupakan kegiatan untuk merancang struktur database maupun file yang akan digunakan dalam sistem informasi. Desain data akan menghasilkan : o Atribut atau karakteristik entitas yang diusulkan sebagai kebutuhan pemeliharaan sistem informasi. o Relasi dari masing-masing entitas yang harus ada. o Data elemen spesifik yang dibutuhkan untuk memelihara masing-masing entitas dalam sistem informasi Desain Proses, merupakan aktifitas yang berfokus pada perancangan sumberdaya perangkat yaitu program dan prosedur yang dibutuhkan oleh sistem informasi yang disulkan. d) Implementasi Sistem 1. Memperoleh (atau mengembangkan) perangkat keras dan perangkat lunak. 2. Menguji sistem, dan melatih orang untuk mengoperasikan dan menggunakannya. 3. Mengkonversi ke sistem bisnis baru. Beberapa alternatif konversi sistem yang dapat digunakan adalah parallel, pilot, phased dan plune. 4. Mengelola dampak dari perubahan sistem pada pengguna akhir. 6

8 e) Pemeliharaan sistem Aktifitas ini merupakan tahap akhir dari SDLC yang meliputi : monitoring, evaluasi dan modifikasi sistem sehingga sesuai kebutuhan pengembangan. Melakukan tinjauan proses pasca implementasi untuk memantau, mengevaluasi, dan memodifikasi sistem bisnis sesuai kebutuhan, sehingga akan dihasilkan suatu sistem yang lebih baik. Kelima tahapan SDLC dapat dilihat pada Gambar di bawah ini : Gambar 1. Tahapan SDLC 7

9 2.4. METODE PROTOTYPING Metode ini dirancang sebagai paradigma baru dalam pengembangan sistem informasi, tidak hanya sekedar evolusi dari metode pengembangan sistem informasi yang sudah ada, tetapi sekaligus merupakan revolusi dalam pengembangan sistem informasi itu sendiri. Metode ini merupakan proses pembuatan sistem yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Prototyping dapat menggantikan SDLC pada sistem berskala kecil, namun untuk sistem berskala besar penggunaannya dipadukan dengan SDLC. Keuntungan penggunaan prototyping dimungkinkan menghemat biaya pengembangan dan meningkatkan kepuasan penggunaan dengan sistem yang dihasilkan. Metode ini dirancang agar dapat menerima perubahan-perubahan, agar dapat menyempurnakan prototipe yang sudah ada. Tujuannya tidak lain untuk menghasilkan sistem informasi yang dapat diterima serta perubahan-perubahan yang terjadi merupakan bagian dari pengembangan sistem. Keterlibatan dalam pengembangannya akan mempengaruhi kualitas akhir dari sistem yang akan dihasilkan. Terdapat empat langkah pengembangan yang digunakan dalam metode prototipe yaitu : a) Analisa dan identifikasi kebutuhan sistem b) Pengembangan prototipe sistem c) Penyesuaian sistem sesuai kebutuhan pemakai d) Penggunaan sistem informasi 2.5. WEB DEVELOPMENT Web merupakan suatu jaringan komputer global yang menggunakan protokol internet (internet protocol). Suatu web biasanya akan berbentuk server yang berisi data dan informasi dipergunakan untuk menyebarluaskan informasi bagi suatu organisasi yang membangun jaringan web tersebut. Web server adalah merupakan suatu server internet yang menggunakan protocol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk melayani semua proses pentransferan data. Data dan informasi yang akan ditemukan dalam suatu web akan disimpan dalam bentuk dokumen Homepage. Dokumen Homepage tersebut akan menggunakan standar tulisan yang sama untuk setiap platform komputer, dalam hal ini berformat HTML (Hypertext Markup Language). Dokumen HTML tersebut akan dikatakan pada web server agar bisa diakses oleh mereka yang memerlukan. Web dapat dikategorikan menjadi dua yaitu Web statis dan dinamis/interktif. Web statis adalah web yang berisi atau menampilkan informasi-informasi yang sifatnya statis (tetap), sedangkan web dinamis adalah web yang menampilkan informasi serta dapat berinteraksi dengan user yang sifatnya dinamis. Pengembangan web biasanya lebih ditujukkan kepada upaya untuk menampilkan data atau informasi yang dapat diakses oleh siapa saja yang memerlukan dalam lingkungan internet. Tujuan suatu organisasi menggunakan web biasanya untuk menyebarluaskan informasi, baik berupa promosi produk, penyampaian misi dan visi, dan sebagainya. 8

10 Desain web yang baik bertumpu pada prinsip pokok yaitu membuatnya sederhana serta menjaga kerjanya tetap cepat ketika diakses. Untuk menghasilkan situs yang baik diperlukan pemikiran dan sedikitnya sentuhan rasa seni. Situs yang bagus paling tidak memenuhi kriteria sebagai berikut: Isinya menarik Tampilannya bagus Navigasinya jelas, tidak membingungkan pengunjung Kecepatan akses situs tersebut tinggi Agar informasi yang disajikan selalu baru (up to date), beberapa langkah yang harus dilakukan dalam membuat design web adalah sebagai berikut : Identifikasi daerah penyebaran informasi dan isi publikasi yang akan terjaring dalam web. Menentukan perangkat yang akan digunakan untuk menyediakan infromasi, apakah menggunakan web server, atau lainnya. Menentukan pemakaian interface web untuk penanganan informasi resmi sebagai aplikasi utama. Membuat proyek percontohan (pilot project) Menentukan tingkat keamanan dan kerahasiaan data atau informasi Sumberdaya manusia, aspek yang harus diperhatikan meliputi: persyaratan pengetahuan, keterampilan, dan orientasi kultural organisasi. Agar Web Application (WebApp) berkembang dari informasi yang bersifat statis menjadi dinamis maka diperlukan pengembangan kerangka Web Engineering (WebE) yang efektif melalui aktifitas framework dan tugas teknik. Model proses WebE meliputi enam kegiatan sebagai berikut: a) Formulasi (Formulation) Merupakan kegiatan yang mengidentifikasi sasaran dan tujuan pembuatan Aplikasi Web (WebApp) dan menentukan materi yang akan dibuat. b) Perencanaan (Planning) Bertujuan untuk mengestimasi biaya proyek secara keseluruhan, evaluasi resiko yang mungkin timbul dan mendefinisikan jadwal rencana pembuatan aplikasi web. c) Analisis (Analysis) Merupakan kegiatan untuk menetapkan syarat-syarat teknis dan mengidentifikasi isi web aplikasi yang akan dihasilkan dan ditampilkan pada aplikasi. d) Perancangan (Engineering) Merupakan kegiatan yang terbagi menjadi dua bagian tugas yaitu terdiri dari : Non teknis Desain isi dan produksi merupakan tugas dari anggota tim WebE non teknis yaitu mendesain isi, memproduksi dan mendapatkan selutuh informasi yang berupa grafis, audio, video yang akan dimuat dalam WebApp. 9

11 Teknis Untuk menghasilkan desain berbasis web yang efektif, seorang Web Engginer harus bekerja berdasarkan empat elemen taknis sebagai berikut: prinsip dan metode desain, aturan-aturan cemerlang, pola desain dan templates. Masing-masing elemen tersebut dapat dijabarkan secara terinci dalam sesi sebagai berikut : o Desain arsitektural (architectural design) Struktur WebAPP, terdapat empat macam struktur yang dapat dipilih dalam mengembangkan desain untuk WebApp yaitu linear, Grid, Hirarkial dan Jaringan. o Desain Patterns Dapat digunakan tidak hanya pada aplikasi dari elemen fungsional tetapi juga dapat digunakan untuk dokumen, grafis dan memperindah penampilan situs web. o Desain Navigasi Desain Web harus menetapkan arah navigasi yang dapat mempermudah user dalam mengakses isi WebApp. Untuk mempermudah pengaksesan WebApp desainer harus dapat mengidentifikasi semantik (visitor, registered customer atau previleged user) dan dapat menetapkan navigasi secara mekanik (syntax), untuk menghasilkan desain antar muka yang bermutu. o Desain antar muka Kegiatan yang dilakukan dalam desain antar muka adalah menetapkan maksud dan tujuan dari masing-masing bagian atau tugas, memetakan setiap maksud dan tujuan dalam kegiatan yang lebih spesifik, menentukan urutan User Scenario, mengindikasikan keadaan sistem, menetapkan mekanisme kontrol berpengaruh terhadap sistem, dan mengindikasikan bagaimana interpretasi user terhadap sistem dari informasi yang tersedia sampai antar muka. e) Page Generation Merupakan kegiatan pembuatan konstruksi dengan menggunakan alat bantu otomatis untuk menghasilkan kreasi WebApp. Isi dari kegiatan tersebut merupakan gabungan antara arsitektur, navigasi dan desain antar muka untuk menghasilkan halaman-halaman web dalam HTML, XML dan bahasa pemograman lain (seperti Java). Sedangkan testing merupakan kegiatan ujicoba untuk melihat kelayakan operasi dari WebApp. f) Customer Evaluation Selama masa evaluasi setiap tambahan yang dihasilkan sebagai proses WebE ditinjau ulang. 10

12 III. PEMBAHASAN Teknologi dan Sistem Informasi (SI) dalam perkembangannya telah memasuki semua kegiatan bisnis, tak terkecuali dunia agribisnis. Dengan teknologi dan SI, semua informasi dapat dengan mudah diperoleh. Hal ini dibutuhkan oleh semua pelaku bisnis dan juga stakeholder yang bergerak pada bidang rumput laut. untuk meningkatkan produktivitas. Dengan informasi yang tersedia, petani rumput laut diharapkan dapat mengelola budidaya rumput laut dengan lebih baik dalam hal kuantitas maupun kualitas. Lebih jauh dari itu, informasi ini dapat dijadikan pusat informasi rumput laut yang dituangkan dalam sebuah web site sehingga mudah diakses dan dimanfaatkan oleh pihak yang berkepentingan lain. Alur informasi yang terjadi dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2. Alur Informasi Antar Stakeholder Keterangan: Informasi Internal Informasi terkait budidaya rumput laut seperti lokasi, bibit, penanaman, dll Informasi Eksternal Informasi seperti harga, pasar, pemasaran, lembaga penelitian, dll Rancang bangun sistem informasi rumput laut Indonesia dalam paper ini mengikuti siklus dari SDLC yang diawali dengan investigasi sistem, analisis sistem dan perancangan sistem, implementasi dan pemeliharaan sistem. 11

13 3.1. INVESTIGASI SISTEM Proses pengembangan suatu sistem informasi biasanya sangat mahal karena tahap investigasi sistem membutuhkan suatu studi kelayakan sistem. Studi kelayakan adalah studi pendahuluan di mana informasi kebutuhan calon pengguna dan kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat, dan kelayakan dari proyek yang diusulkan ditentukan. Sebuah tim profesional dan spesialis Sistem Informasi (SI) kemudian memformalkan temuan studi ini dalam laporan tertulis yang mencakup spesifikasi awal dan rencana pengembangan untuk aplikasi bisnis yang diusulkan. Jika lembaga menyetujui rekomendasi dari studi kelayakan, proses pembangunan sistem dapat dilanjutkan. Tujuan dari studi kelayakan awal adalah untuk memformulasikan permasalahan dan kemudian melakukan evaluasi solusi sistem alternatif dan mengusulkan aplikasi bisnis yang paling layak dan diinginkan untuk pembangunan. Formulasi Permasalahan Secara umum rumput laut di Indonesia masih dihadapkan permasalahan kesenjangan informasi masyarakat, yang utamanya mengenai kesenjangan informasi budidaya, Informasi pasar, dan informasi teknologi. Alternatif Penyelesaian Masalah Rancangan bangun sistem informasi rumput laut ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi permasalahan rumput laut di Indonesia karena dalam sistem informasi ini terdapat informasi mengenai hal seputar budidaya rumput laut, harga pasar rumput laut di tingkat petani dan eksportir yang diupdate mingguan, dan juga info seputar teknologi. Dengan adanya fitur tersebut diharapkan memudahkan semua stakeholder (terutama petani) untuk dapat meningkatkan produktivitas produksi sekaligus disaat bersamaan memperoleh informasi pasar sehingga dapat memperoleh margin yang lebih baik 3.2. ANALISIS SISTEM Dalam pengembangan suatu aplikasi beberapa langkah dasar analisis sistem tetap harus dilakukan, dimana aktifitas tersebut kebanyakan merupakan kelanjutan dari studi kelayakan sebelumnya. Studi ini sifatnya mendalam mengenai kebutuhan informasi end user yang akan menghasilkan sebuah functional requirement. Functional requirement ini akan digunakan sebagai dasar dalam mendesain sebuah sistem informasi yang baru. Analisis sistem biasanya terdiri dari studi lengkap mengenai: Kebutuhan informasi dari suatu organisasi dan end user Aktivitas, sumber daya, dan produk yang dihasilkan Kemampuan sistem informasi yang dibutuhkan oleh berbagai pihak Langkah dari analisis sistem merupakan salah satu langkah yang paling sulit. Diperlukan kerja sama tim antara analis sistem informasi dengan pengguna akhir lainnya untuk menentukan kebutuhan informasi secara spesifik. Dalam pusat informasi rumput laut, harus ditentukan jenis informasi, formatnya, 12

14 dan waktu respons yang diperlukan. Jenis informasi yang ditampilkan sedapat mungkin informasi yang terintegrasi, akurat, dan terpercaya. Informasi ini terdiri dari subsistem yang mendukung agribisnis rumput laut di Indonesia, seperti lembaga penelitian, lembaga pendidikan, instansi pemerintah, dunia industri, hingga informasi pasar. Selanjutnya, dilakukan identifikasi mengenai pelaku, pengguna informasi, data-data pendukung sistem informasi, dan kebutuhan fungsional sistem informasi. 1. Pelaku dan Pengguna Pelaku dalam sistem informasi merupakan Admin dapat melakukan akses, input, serta mengolah data, yang dalam hal ini dilakukan seorang operator pada setiap terminal sistem informasi yang bertugas mengumpulkan data dan informasi untuk wilayah kerja yang telah ditetapkan kemudian menginput ke website menggunakan terminal komputer yang bersangkutan. Terminal sistem informasi merupakan unit komputer yang akan ditempatkan di Dinas Kelautan dan Perikanan dimana daerah tersebut merupakan sentra produksi rumput laut. Terminal nantinya akan terhubung dengan internet dan diperuntukkan bagi petani rumput laut untuk media pembelajaran dan berbagi informasi dengan petani lain, terutama petani rumput laut. Fasilitas terminal harus dilengkapi dengan printer untuk mencetak informasi-informasi yang penting untuk dibawa pada pertemuan-pertemuan tingkat petani. Setiap Terminal memiliki operator yang merupakan pegawai dinas yang bertanggung jawab memelihara komputer tersebut. Gambar di bawah merupakan ilustrasi gambar peta lokasi terminal (Dinas Kelautan dan Perikanan) pada titik-titik yang telah ditentukan sebagai sentra rumput laut yang dikelola oleh operator Gambar 3. Ilustrasi Titik Terminal dan Operator 13

15 Pengguna (user) pada website ini nantinya akan terdapat data dan informasi yang dapat diakses bebas oleh umum dan terdapat pula data dan informasi yang hanya dapat diakses oleh member (diperlukan user dan password) setelah sebelumnya melakukan registrasi (Sign up) Gambar 4. Ilustrasi Registrasi Pengguna Website 2. Data-Data Dalam Sistem Informasi Data-data umumnya tersebar dan tersimpan di berbagai bagian dalam organisasi. Agar data-data dapat dintegrasikan menjadi informasi yang berarti, data tersebut harus disusun dengan menggunakan model tertentu dan disimpan dengan mengggunakan bentuk format yang mudah diakses dan mudah dibaca. Agar sistem informasi pengendalian persediaan dapat tercapai maka sistem informasi ini harus ditunjang dengan data utama dan data pendukung. Informasi mengenai berita, litbang, publikasi, komunitas, harga rumput laut, data pelabuhan, dan data pasang surut, dapat dikategorikan ke dalam informasi utama. Sedangkan informasi mengenai layanan produk dan layanan jasa dikategorikan sebagai informasi pendukung. Berikut adalah p enjabaran informasi utama dalam rancang bangun sistem informasi rumput laut. 14

16 Data Berita Seputar Rumput Laut Gambar 5. Ilustrasi Tampilan Berita Pada Website Data Litbang Rumput Laut Gambar 6. Ilustrasi Tampilan Info Litbang Pada Website 15

17 Data Publikasi Ilmiah Data publikasi ilmiah ini diperoleh dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengenai publikasi atau penelitian ilmiah yang terkait dengan rumput laut. Gambar 7. Ilustrasi Tampilan Publikasi Ilmiah Pada Website Data Komunitas Data komunitas berisi data Pabrik, Eksportir, Koperasi, Kelompok Tani y ang ada hubungannnya dengan rumput laut. Data komunitas ini diperoleh dari internal KKP. 16 Gambar 8. Ilustrasi Tampilan Komunitas

18 Data Harga Informasi mengenai harga pasar rumput laut di tingkat petani dan eksportir yang diupdate mingguan. Data harga ini diperoleh dari petugas lapangan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang kemudian mengirimkan data tersebut ke kabupaten yang akan di proses untuk dikirim ke provinsi. Bagian provinsi inilah yang kemudian memasukkan data melalui fasilitas user id ke website ini sehingga data harga bisa muncul dan dapat diakses. Gambar 9. Ilustrasi Tampilan Informasi Harga Pasar Rumput Laut 17

19 Data Pelabuhan Yakni data distribusi pengapalan rumput laut dari tiap pelabuhan di Indonesia (Ilustrasi data untuk wilayah Makassar dan Bali) Gambar 10. Ilustrasi Data Pelabuhan Makassar dan Bali Data Pasang Surut Pemetaan lokasi dan tabel pasang surut (Ilustrasi wilayah Timur Indonesia/Makassar ) Gambar 11. Ilustrasi Tampilan Data Pasang Surut - Makassar 18

20 Dalam mengakses data pasang surut ini, user didesain untuk dapat memilih kota-kota untuk diketahui tingkat pasang surutnya. Kemudian user juga dapat memilih periode waktu setiap bulannya. Sedangkan data pendukung berupa layanan Jasa, yang berisi tanya jawab dengan narasumber dapat dilakukan dengan fasilitas chating maupun pesan/ yang telah disediakan di halaman web site. Gambar 12. Ilustrasi Sarana Tanya Jawab Dengan Narasumber 3. Kebutuhan Fungsional Sistem Informasi Untuk pengendalian sistem Inform asi ini diperlukan empat aspek lain sebagai pendukung, yaitu: a. Aspek Geografis Menjadi tantangan tersendiri, dengan tersebarnya provinsi dan panjangnya garis pantai Indonesia sebagai bagian penyuplai informasi dari website ini. Oleh karena itu pemerintah dalam hal ini Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), sebagai pelaku/admin dan juga pengguna sistem ini diharapkan mampu menciptakan kondisi yang ideal sehingga tantangan tersebut bisa teratasi dengan baik. b. Aspek Ekonomi Untuk membangun dan memaintain website ini tentu saja membutuhkan sumberdaya modal dan manusia yang memadai sehingga mampu memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Maka dari itu pemerintah (KPP) secara independent atau pun bekerjasama dengan investor bisa ikut memberikan suntikan sumberdaya modal yang memadai untuk mencapai tujuan tersebut. 19

21 c. Aspek Teknologi Sistem Informasi rumput laut di Indonesia ini merupakan sistem informasi berbasis teknologi informatika yang dapat menyediakan informasi tentang produk rumput laut yang relevan dan efisien serta mampu memberikan informasi untuk mendukung pelayanan kepada pihak-pihak yang terkait. Oleh karena itu dengan dukungan aspek ekonomi yang memadai dapat membantu perolehan teknolo gi yang dibutuhkan oleh sistem informasi ini DESAIN SISTEM Pada tahap ini, sebuah sistem akan didesain dan dimodifikasi sehingga menghasilkan cetak biru dari sistem. Biasanya proses pengembangan menggunakan pendekatan prototyping. Prototyping merupakan pengembangan dan pengetesan model sebuah aplikasi secara interaktif dan iteratif, baik oleh spesialis SI atau pengguna akhir. Dalam rancang bagun sistem informasi ini akan mencakup user interface dan system specifications. User interface harus diperhatikan karena pengguna biasanya menilai sistem dari interface dan bukan dari fungsinya. Untuk dapat merancang sistem yang baik, rancang bangun ini merujuk pada kriteria O Brien (2011), antara lain : 1. Desain Isi Broadband content : Memberikan sedikit video streaming, walaupun bukan menjadi suatu fokus Gambar 13. Ilustrasi Fitur Video Pada Website 20

22 Easy to Navigate : Mudah berpindah dari satu bagian ke bagian lain. Dalam rancang bangun sistem informasi ini, nantinya akan disiapkan peta situs, kemudahan diakses dari setiap page, dan fitur bantuan. Gambar 14. Ilustrasi Peta Situs Searchability : Sistem informasi akan dilengkapi fitur search engine Gambar 15. Ilustrasi Fitur Pencarian Incompatibilities : User dapat mengakses website ini dengan beragam tools (Internet Explorer, Mozilla Firefox, Netscape dan lain-lain) Registration forms : digunakan untuk mengumpulkan data pelanggan 21 Gambar 16. Ilustrasi Form Registrasi Member

23 System Specification memformalkan desain dari aplikasi user interface, struktur database, dan pengolahan dan prosedur pengendalian. Oleh karena itu, sistem desainer sering akan mengembangkan perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, data, dan spesifikasi personil untuk sistem yang diusulkan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya Sistem Informasi rumput laut di Indonesia ini akan berbasis web. Sistem informasi ini merupakan langkah strategis dalam menjawab kebutuhan data dari para pengambil kebijakan yang terkait dengan rumput laut. 2. Desain Proses Sistem informasi ini merupakan sebuah jaringan data dan informasi yang berbentuk terminalterminal komputer yang diletakkan di suatu daerah (Dinas Perikanan dan Kelautan setempat) dan saling berhubungan menggunakan media internet dibawah kordinasi dan pengelolaan dari komputer di kantor pusat. Bentuk media interaksi yang digunakan adalah sebuah website. Setiap terminal komputer dikelola oleh seorang operator yang bertugas mengumpulkan data dan informasi untuk wilayah kerja yang telah ditetapkan kemudian menginput ke website menggunakan terminal komputer yang bersangkutan. 3. Desain Arsitektur Dari sisi teknologi, desain dan implementasi sistem aplikasi berbasis web menggabungkan tiga teknologi penting: component-based development, security dan internet standars. Untuk component based development, infrastruktur web untuk aplikasi website menggunakan protokol TCP/IP. Dari sisi security akan digunakan firewall, web autorithy, security aplikasi. Internet standars yang digunakan adalah software PHP dengan isi dan struktur berbentuk HTML. Browse engine di PC Client terbuka untuk banyak browser, seperti microsoft Internet explorer, Mozilla Firefox, Netscape dan sebagainya. 4. Desain Navigasi Navigasi untuk pengguna berada dibagian atas dan dibagian samping halaman web, sistem ini dirancang untuk memudahkan pegguna dalam menghubungkannya dengan halaman lain di web. Navigasi yang dipilih dalam bentuk link berbasis teks dan tombol. Untuk Navigasi teks, warna dan garis bawah (underline) digunakan sebagai indikasi untuk memperlihatkan bahwa link sedang dikunjungi sehingga pengguna mengetahui fitur yang dipilih dengan mudah. Menu navigasi dan headbars didesain secara konsisten dan tersedia hampir disemua halaman yang digunakan pengguna untuk mempermudah link ke isi lainnya menu navigasi disediakan di bagian atas dan samping kiri halaman web. Menu navigasi disediakan di bagain kiri halaman web dimaksudkan agar pengguna dapat langsung melakukan link atau penelusuran ke halaman lain tanpa perlu untuk melakukan scroll ke halaman atas. Logo dan informasi alamat tersedia di bagian 22

24 atas dari situs JASUDA ini, dan bisa mengakses halaman kontak kami jika ingin mengetahui dan informasi lain yang dinginkan pengunjung. Gambar 17. Ilustrasi Menu Navigasi dan Headbars 3.4. IMPLEMENTASI SISTEM Setelah sebuah sistem informasi selesai didesain, segera diimplementasikan dan dilakukan pemeliharaan agar dapat berjalan dengan baik. Implementasi merupakan tahapan penting dalam mendukung pengguna dan berbagai stakeholder yang membutuhkan. Dalam pusat informasi rumput laut, implementasi berupa diluncurkannya sebuah website dengan informasi terintegrasi yang akurat dan dapat dipercaya. End user dapat mengakses semua informasi yang ada dan dapat melakukan pencarian ataupun berinteraksi langsung dengan pengelola situs baik melalui maupun secara interaktif PEMELIHARAAN SISTEM Melakukan tinjauan proses pasca implementasi untuk memantau, mengevaluasi, dan memodifikasi sistem bisnis sesuai kebutuhan. Selain itu mengumpulkan berbagai informasi tambahan untuk melengkapi situs web, sehingga akan dihasilkan suatu sistem yang lebih baik. 23

25 V. KEPULAN Rancang Bangun Sistem Informasi Rumput Laut Indonesia dilakukan dengan pendekatan metode System Development Life Cycle (SDLC). Dengan adanya sistem informasi rumput laut tersebut, diharapkan petani dan pihak-pihak terkait dapat mengakses data dan informasi yang baik, akurat, dan terpercaya dengan mudah, dan dapat memanfaatkannya demi peningkatan produktivitas rumput laut. Sistem ini nantinya akan menyediakan informasi bagi semua pihak yang membutuhkan informasi mengenai rumput. Sistem ini nantinya dikelola oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) pusat. Data yang dikumpulkan dan disediakan oleh website ini adalah semua informasi mengenai rumput laut, perusahaan/industri pengolahan rumput laut, litbang, komunitas, konsultan, informasi harga, data distribusi pengapalan (pelabuhan), dll. Sistem informasi ini berbasis web dinamis karena terdapat interaksi langsung dengan pengunjung. Informasi mengenai berita, litbang, publikasi, komunitas, harga rumput laut, data pelabuhan, dan data pasang surut, dapat dikategorikan ke dalam informasi utama. Sedangkan informasi mengenai layanan jasa (tanya jawab dan konsultasi) dikategorikan sebagai informasi pendukung. Browse engine di PC Client terbuka untuk banyak browser, seperti microsoft Internet explorer, Mozilla Firefox, dan Netscape. 24

26 V. DAFTAR PUSTAKA 1. O Brien, James Management Information System, Seventh Edition. McGraw-Hill. 2. Wikipedia Systems development life-cycle diakses pada tanggal 14 Januari 2012 dengan link : 3. Software Development Life Cycle (SDLC) Posted by Dinesh kumar Sabat, Wednesday, April 27, 2011 dan diakses pada tanggal 14 Januari 2012 dengan link : 25

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TANAMAN OBAT

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TANAMAN OBAT RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TANAMAN OBAT Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dalam Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Disusun Oleh : HENNY SARASWATI P056110863.40E Dosen Pengajar : Dr.

Lebih terperinci

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Herlambang (2005), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan,

Lebih terperinci

Developing Business/IT Solution (Tugas Individu-Rangkuman)

Developing Business/IT Solution (Tugas Individu-Rangkuman) Mata Kuliah Dosen : Sistem Informasi Manajemen :Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS) Developing Business/IT Solution (Tugas Individu-Rangkuman) Disusun Oleh : Bagus Pahlevi P056121801.50 PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan

BAB III LANDASAN TEORI. bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis, bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan permasalahan yang ada dan landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang beralamat di Jalan Jl. Surapati No.235. Toko ini belum memiliki media dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK )

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK ) MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK ) Disusun Oleh : MUKHAMAT JAFAR 41813120014 MATA KULIAH : REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS MERCUBUANA 2015 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut.

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem memiliki beberapa definisi yang berbeda-beda menurut pendapat beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut. 1. Menurut Jogiyanto (1999:1), sistem adalah

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET PERNIKAHAN PADA CV. SABILLAH MANDIRI JAKARTA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET PERNIKAHAN PADA CV. SABILLAH MANDIRI JAKARTA Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2015, pp. 83~88 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET PERNIKAHAN PADA CV. SABILLAH MANDIRI JAKARTA 83 Ropiyan 1, Oky Irnawati 2 1 AMIK BSI

Lebih terperinci

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solutions. (Buku O Brien)

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solutions. (Buku O Brien) TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solutions (Buku O Brien) Oleh : Vharessa Aknesia KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN

Lebih terperinci

1 BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi sangat besar dan hampir setiap individu sering memanfaatkan teknologi informasi untuk mencari tempat berlibur,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam pembuatan tugas akhir Sistem Informasi Administrasi Salon SN berbasis desktop ini dilakukan beberapa tinjauan sumber pustaka, dan berikut

Lebih terperinci

SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN PERANAN PROTOTYPING DALAM PROSES PEMBANGUNAN SISTEM BAGI END USERS DAN INFORMATION SYSTEM SPECIALISTS

SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN PERANAN PROTOTYPING DALAM PROSES PEMBANGUNAN SISTEM BAGI END USERS DAN INFORMATION SYSTEM SPECIALISTS Tugas : Take Home Ujian Akhir Triwulan Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN PERANAN PROTOTYPING DALAM PROSES PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi Bina Sejahtera Paguyuban Keluarga Bogem terletak di Kelurahan Kebonjayanti Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung yang beralamat di Jl. Kebonjayanti No. 39 Kota

Lebih terperinci

SIKLUS PENGEMBANGAN PRODUK SISTEM INFORMASI DAN TEKNIK PROTOTYPING. Oleh : Ilham Arief Gautama P

SIKLUS PENGEMBANGAN PRODUK SISTEM INFORMASI DAN TEKNIK PROTOTYPING. Oleh : Ilham Arief Gautama P Dr. Ir. Arief Imam Suroso, M.Sc(CS) SIKLUS PENGEMBANGAN PRODUK SISTEM INFORMASI DAN TEKNIK PROTOTYPING Oleh : Ilham Arief Gautama P056111541.48 PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun data

BAB I PENDAHULUAN. hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun data BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, teknologi informasi sangat banyak membantu seperti dalam hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun

Lebih terperinci

APLIKASI PENJUALAN PADA CV. ANANDAM KOMPUTER MAGELANG BERBASIS WEBSITE. Rizal Ari Ardianto. Program studi Teknik Informatika S-1

APLIKASI PENJUALAN PADA CV. ANANDAM KOMPUTER MAGELANG BERBASIS WEBSITE. Rizal Ari Ardianto. Program studi Teknik Informatika S-1 APLIKASI PENJUALAN PADA CV. ANANDAM KOMPUTER MAGELANG BERBASIS WEBSITE Rizal Ari Ardianto Program studi Teknik Informatika S-1 Fakultas Ilmu Komputer ABSTRAK Universitas Dian Nuswantoro Seiring perkembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan belanja daerah atau perolehan lainnya yang sah antara lain:

BAB II LANDASAN TEORI. dan belanja daerah atau perolehan lainnya yang sah antara lain: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Barang Milik Daerah Menurut Permendagri No. 17 Tahun 2007, Barang Milik Daerah (BMD) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban anggaran pendapatan dan belanja

Lebih terperinci

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak by webmaster - Tuesday, January 05, 2016 http://anisam.student.akademitelkom.ac.id/?p=123 Menurut IEEE, Pengembangan software (software engineering ) adalah :

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Lusyani Sunarya S.Sn (2010:45) Company Profile. sebuah aset lembaga atau perusahaan yang biasa digunakan sebagai tanda

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Lusyani Sunarya S.Sn (2010:45) Company Profile. sebuah aset lembaga atau perusahaan yang biasa digunakan sebagai tanda BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Company Profile Menurut Lusyani Sunarya S.Sn (2010:45) Company Profile adalah sebuah aset lembaga atau perusahaan yang biasa digunakan sebagai tanda pengenal perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang serupa menggunakan sistem pelayanan bisinis secara online.

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang serupa menggunakan sistem pelayanan bisinis secara online. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dibidang informasi mendorong setiap instansi atau perusahaan untuk tetap mengikuti perkembangannya, terutama berkenaan dengan perkembangan

Lebih terperinci

KONVERSI SISTEM INFORMASI

KONVERSI SISTEM INFORMASI KONVERSI SISTEM INFORMASI Oleh : R. Muh. Angga Bagus P. NRP P056134042.54E Memenuhi Tugas Mata Sistem Informasi Manajemen Dosen Pengampu : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc. (CS) Penyerahan Tugas : 05 Januari

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari PENGEMBANGAN SISTEM Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SISTEM Kebutuhan Pengembangan g Sistem Terstruktur Proses Konstruksi Sistem 1. Mengidentifikasi masalah besar TI untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. ini memiliki pijakan pustaka yang dapat dipertanggungjawabkan.

BAB III LANDASAN TEORI. ini memiliki pijakan pustaka yang dapat dipertanggungjawabkan. BAB III LANDASAN TEORI Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu yang terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada dan berkaitan dengan sistem

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT WARD DESIGN adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultan dan bangun. Perusahaan ini didirikan pada 2007 dengan visi menjadi perusahaan jasa konsultan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Informasi Umum Pendidikan Tinggi Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia dijabarkan bahawa Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi seharusnya dapat dimanfaatkan oleh PT. Matab Servikatama untuk memajukan perusahaan tersebut dalam bidang akuntansi. Cara mempermudah pelaporan

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB

APLIKASI BERBASIS WEB Pendahuluan Komputer sejak diluncurkan pertama kali dengan bobot yang cukup berat hingga hingga saat ini dengan produk notebook yang sangat ringan dan dapat di bawa kemana-mana, berbagai macam aplikasi

Lebih terperinci

BAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM

BAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM BAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM Konsep siklus hidup cocok dengan segala sesuatu yang lahir, tumbuh berkembang menjadi matang dan akhirnya mati. Pola ini juga berlaku untuk berbasis komputer seperti

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH 062406065 PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB SYABRIYANDI Program Studi S1 Teknik Informatika, STMIK U Budiyah Indonesia, Jl. Alue Naga, Desa Tibang Kota

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Telah dilakukan penelitian sebelumnya mengenai pembuatan toko online untuk transaksi jual beli pada tahap promosi dan pembelian. Namun pada beberapa penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI RESTORAN

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI RESTORAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI RESTORAN Rin Rin Meilani Salim Jurusan Sistem Informasi STMIK Mikroskil rinrin.meilani@gmail.com Abstrak Pengelolaan data yang baik pada sebuah restoran sangat diperlukan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di Jl. Naripan No.111 Bandung 40112 Toko ini masih menggunakan sosial media

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menjelaskan teori-teori yang mendukung penyusunan laporan kerja praktik

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menjelaskan teori-teori yang mendukung penyusunan laporan kerja praktik BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan suatu dasar mengenai pendapat penelitian atau penemuan yang didukung oleh data dan argumentasi. Landasan teori digunakan untuk menjelaskan teori-teori yang

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Pelelangan Ikan Berbasis Web Pada Tempat Pelelangan Ikan Kabupaten Situbondo Jawa Timur

Rancang Bangun Sistem Informasi Pelelangan Ikan Berbasis Web Pada Tempat Pelelangan Ikan Kabupaten Situbondo Jawa Timur Jurnal Transistor Elektro dan Informatika (TRANSISTOR EI) Vol. 1, No. 2, Oktober 2016, pp. 22~36 22 Rancang Bangun Sistem Informasi Pelelangan Ikan Berbasis Web Pada Tempat Pelelangan Ikan Kabupaten Situbondo

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i iv vi vii ix I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam komunikasi tersebut baik yang berisi informasi maupun pemberitahuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam komunikasi tersebut baik yang berisi informasi maupun pemberitahuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kampus dan Mahasiswa adalah dua element yang saling terikat dimana ada kampus disana pun harus ada mahasiswa sebagai pelengkap elementnya. Antara mahasiswa dan kampus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. produk itu baik atau rusak ataupun untuk penentuan apakah suatu lot dapat diterima

BAB II LANDASAN TEORI. produk itu baik atau rusak ataupun untuk penentuan apakah suatu lot dapat diterima BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Inspeksi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan hasil studi lapangan (wawancara) Inspeksi adalah suatu kegiatan penilaian terhadap suatu produk, apakah produk itu baik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi BAB II LANDASAN TEORI 2.1Perangkat Lunak Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi memberikan fungsi dan petunjuk kerja seperti yang diinginkan. Struktur data yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. ARINDO PRATAMA (PT. AP) merupakan sebuah perusahaan nasional yang berdiri pada tahun 1993 di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. ARINDO PRATAMA (PT. AP) merupakan sebuah perusahaan nasional yang berdiri pada tahun 1993 di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. ARINDO PRATAMA (PT. AP) merupakan sebuah perusahaan nasional yang berdiri pada tahun 1993 di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. PT ARINDO PRATAMA adalah badan

Lebih terperinci

Siklus Pengembangan Sistem Informasi Untuk Membangun dan Mengimplementasikan Sistem Informasi Bisnis Di Suatu Perusahaan Siklus Hidup System

Siklus Pengembangan Sistem Informasi Untuk Membangun dan Mengimplementasikan Sistem Informasi Bisnis Di Suatu Perusahaan Siklus Hidup System Siklus Pengembangan Sistem Informasi Untuk Membangun dan Mengimplementasikan Sistem Informasi Bisnis Di Suatu Perusahaan Siklus Hidup System Menurut Kenneth C. Laudon siklus hidup adalah metode atau cara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan untuk memberi suatu perbandingan referensi proyek yang telah dikerjakan, terdapat 4 contoh referensi dari penelitian terdahulu,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, kemajuan teknologi telah dimanfaatkan untuk mempermudah segala aktifitas manusia sehari-harinya. Indonesia misalnya, banyak instansi pemerintahan yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan akan pengelolaan data pada saat ini sangatlah penting, dimana data akan berada pada media-media yang berlainan platform dan perlu dikelola ketika data memiliki

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 13-26 ISSN: 0854-4743 APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP M. Irfan Ashshidiq, M. Andri Setiawan, Fathul Wahid Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang disebut

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. pada website masih bersimafat statis dan proses update data belum secara online

BAB III PEMBAHASAN. pada website masih bersimafat statis dan proses update data belum secara online BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Masalah Analisis permasalahan sistem yang ada adalah dimana proses dalam perorganisasian data pada website masih bersimafat statis dan proses update data belum secara online

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005: 116) definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan

Lebih terperinci

Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN

Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN WEB DESIGN? Design merupakan hasil karya manusia yang harus dapat berfungsi untuk memecahkan suatu masalah (problem solving) www (world wide web) merupakan kumpulan web server

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Arjawinangun merupakan cabang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Arjawinangun merupakan cabang BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Arjawinangun merupakan cabang perusahaan dari PT. Daya Anugrah Mandiri atau yang lebih dikenal dengan nama Daya Motor, perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kegiatan perjalanan dinas. Kegiatan perjalanan dinas dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Rekayasa Perangkat Lunak Lanjut Pengujian Aplikasi Web Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285640392988 SILABUS MATA KULIAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern seperti sekarang ini menuntut segala aktifitas hidup manusia bisa dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern seperti sekarang ini menuntut segala aktifitas hidup manusia bisa dilakukan secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern seperti sekarang ini menuntut segala aktifitas hidup manusia bisa dilakukan secara efektif dan efisien. Hampir setiap bidang pekerjaan manusia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data, Informasi, dan Pengetahuan Menurut Stair (2010:5), data adalah fakta atau kenyataan, contoh: nomor karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN PADA RUMAH BERSALIN DAN KLINIK BIDAN JURNALIS MENGGUNAKAN VB.NET

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN PADA RUMAH BERSALIN DAN KLINIK BIDAN JURNALIS MENGGUNAKAN VB.NET ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN PADA RUMAH BERSALIN DAN KLINIK BIDAN JURNALIS MENGGUNAKAN VB.NET Randy Cahya Putra 1044370020 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012 PERANCANGAN APLIKASI PENGISIAN KARTU RENCANA STUDY PADA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO BERBASIS WEB Khairul 1, Darna Basmin 2 Universitas Cokrominoto Palopo 1,2 email:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet, dalam (28 April 2006)

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet, dalam  (28 April 2006) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah informasi menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Perancangan

Bab 3. Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan

Lebih terperinci

DASAR-DASAR WEB DESIGN

DASAR-DASAR WEB DESIGN DASAR-DASAR WEB DESIGN Pengenalan website dan istilah-istilah internet By Reynaldi Wilianata Web Design? Asal Design hasil karya manusia yang harus dapat berfungsi untuk memecahkan suatu masalah (problem

Lebih terperinci

ANALISA KEBUTUHAN & SPESIFIKASI. Erick Kurniawan, S.Kom, M.Kom

ANALISA KEBUTUHAN & SPESIFIKASI. Erick Kurniawan, S.Kom, M.Kom ANALISA KEBUTUHAN & SPESIFIKASI Erick Kurniawan, S.Kom, M.Kom Analisa Kebutuhan & Spesifikasi Setelah tujuan pembuatan web site didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menentukan kebutuhan (requirement)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan e-commerce (Electronic Commerce). E-Commerce

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan e-commerce (Electronic Commerce). E-Commerce 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi internet mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam dunia ekonomi khususnya dalam hal berbelanja. Belanja yang dilakukan melalui internet ini sering

Lebih terperinci

PERANCANGAN WEBSITE PENJUALAN SECARA ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR MIRA RIZKY S TANJUNG

PERANCANGAN WEBSITE PENJUALAN SECARA ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR MIRA RIZKY S TANJUNG PERANCANGAN WEBSITE PENJUALAN SECARA ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR MIRA RIZKY S TANJUNG 072406029 PROGRAM STUDI D-3 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi mengalami perkembangan yang sangat cepat. Perkembangan ini terjadi karena permintaan masyarakat yang menginginkan sistem informasi yang efektif dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk

BAB II LANDASAN TEORI. prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Jogiyanto (2002:28), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 3 Sistem Informasi Manajemen Komputer: Pengertian Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Latar Belakang Latar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan unsur atau komponen yang saling berinteraksi, terkait serta saling bergantung satu dengan yang lain. Kumpulan unsur tersebut

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset IT Pada PT. Tirta Investama Plant Citeureup Berbasis Web

Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset IT Pada PT. Tirta Investama Plant Citeureup Berbasis Web Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset IT Pada PT. Tirta Investama Plant Citeureup Berbasis Web Design of IT Asset Management Information System At PT. Tirta Investama Plant Web Based Citeureup

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Proyek pada PT. Taruna Jaya Cipta Palembang

Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Proyek pada PT. Taruna Jaya Cipta Palembang Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 479 Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Proyek pada PT. Taruna Jaya Cipta Palembang Ayunda Syafitri* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan

Lebih terperinci

III METODOLOGI PENELITIAN

III METODOLOGI PENELITIAN 37 III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dukungan terhadap pembangunan Online Lesson Plan (OLP) matematika bagi lingkungan sekolah merupakan suatu kebutuhan penting untuk membantu kinerja guru

Lebih terperinci

Dasar Pemrograman Web. Pemrograman Web. Adam Hendra Brata

Dasar Pemrograman Web. Pemrograman Web. Adam Hendra Brata Dasar Pemrograman Web Pemrograman Web Adam Hendra Brata Teknologi Client Server Arsitektur Client Server Model komunikasi yang terdiri server sebagai pemberi layanan dan client sebagai pengguna layanan

Lebih terperinci

MODEL DESAIN & DOKUMENTASI DESAIN

MODEL DESAIN & DOKUMENTASI DESAIN MODEL DESAIN & DOKUMENTASI DESAIN Tugas ke 9 Rekayasa Perangkat Lunak Dibuat oleh : Dekha Sundhawati (41813120217) Dosen Pengampu : Wachyu Hari Haji, S.Kom,MM JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Sistem adalah suatu kesatuan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling berinterkasi, saling tergantung satu sama lain, dan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. kinerja dan memotivasi kinerja individu di waktu berikutnya.

BAB III LANDASAN TEORI. kinerja dan memotivasi kinerja individu di waktu berikutnya. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penilaian Kinerja Pada organisasi modern, penilaian memberikan mekanisme penting bagi manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan-tujuan dan standart kinerja dan memotivasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam memperkenalkan identitas suatu bangsa. Provinsi Jawa Barat adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. dalam memperkenalkan identitas suatu bangsa. Provinsi Jawa Barat adalah salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seni dan kebudayaan adalah suatu media yang memiliki peran cukup besar dalam memperkenalkan identitas suatu bangsa. Provinsi Jawa Barat adalah salah satu wilayah yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses evaluasi guru yang berjalan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Dayeuhkolot meliputi banyak aspek, mulai dari proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), Administrasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Toko Dewan Sport dan Musik merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan alat-alat perlengkapan olah raga dan alat-alat musik. Toko Dewan Sport dan Musik

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Tahap Investigasi Sistem. Tahap Analisa Sistem. Tahap Perancangan Sistem. Tahap Penerapan Sistem. Tahap Pemeliharaan Sistem

III. METODOLOGI. Tahap Investigasi Sistem. Tahap Analisa Sistem. Tahap Perancangan Sistem. Tahap Penerapan Sistem. Tahap Pemeliharaan Sistem III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat telah meningkatkan persaingan dalam dunia bisnis. Ketersediaan informasi yang cepat, tepat dan akurat akan memperlancar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintahan Kota Bandung. Bappeda berperan sebagai lembaga

Lebih terperinci

Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : X

Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : X DESAIN SISTEM INFORMASI ORDER PHOTO PADA CREATIVE STUDIO PHOTO DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC.NET 2010 Oleh : Rusli Saputra* *)Dosen STMIK Indonesia Padang Gut_ansehen_02@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Berbasis Web Yang dimaksud dengan aplikasi web atau aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser. Aplikasi seperti ini pertama kali dibangun hanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Toko alat musik Hafidz Pro Ard merupakan toko alat musik yang sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. Toko alat musik Hafidz Pro Ard merupakan toko alat musik yang sudah BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Toko alat musik Hafidz Pro Ard merupakan toko alat musik yang sudah berdiri cukup lama. Toko alat musik Hafidz Pro Ard merupakan Usaha Kecil Mengah (UKM) yang sedang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Menurut (Soemarso, 2009) akuntansi didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan Sistem Informasi Tujuan Menjelaskan definisi pengembangan sistem dan fase dan kegiatan pada system development lifecycle (SDLC) Menjelaskan perbedaan antara model, teknik, dan metodologi pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan-keputusan bisnis serta Perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan-keputusan bisnis serta Perkembangan teknologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dibidang informasi mendorong setiap instansi atau perusahaan untuk tetap mengikuti perkembangannya, terutama berkenaan dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN A. Tujuan Pengambangan Sistem Performance (kinerja), dapat diukur dengan 2 parameter yaitu throughput dan respon time. Throughput adalah banyaknya transaksi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xviii

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xviii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xviii I II III IV PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian... 6 1.4 Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Ref: 1. Analysis & Design of Information System, James A Senn. 2. Modern Systems Analysis and Design, 3/e, Jeffrey A. Hoffer, Joey F. George Joseph S. Valacich.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II Landasan Teori BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi sistem informasi, namun harus diketahui terlebih dahulu definisi sistem dan informasi.

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 11: Pengembangan Sistem Informasi Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Metodologi Pengembangan Sistem System Development Life Cycle (SDLC)

Lebih terperinci

BAB1. PENDAHULUAN Siklus hidup sistem (SLC) SDLC Systems Development Life Cycle Siklus Hidup Pengembangan Sistem Systems Life Cycle

BAB1. PENDAHULUAN Siklus hidup sistem (SLC) SDLC Systems Development Life Cycle Siklus Hidup Pengembangan Sistem Systems Life Cycle BAB1. PENDAHULUAN Siklus hidup sistem (SLC) adalah metodologi yang digunakan untuk menggambarkan proses untuk membangun sistem informasi, dimaksudkan untuk mengembangkan sistem informasi dalam cara yang

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM PADA SITUS FTP LAPAN BANDUNG

PEMODELAN SISTEM PADA SITUS FTP LAPAN BANDUNG PEMODELAN SISTEM PADA SITUS FTP LAPAN BANDUNG Alhadi Saputra Peneliti Bidang Teknologi Pengamatan, Pussainsa, LAPAN e-mail : alhadi@bdg.lapan.go.id,alhadi_putra@yahoo.com RINGKASAN Model didefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin majunya teknologi pada masa sekarang ini, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin majunya teknologi pada masa sekarang ini, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin majunya teknologi pada masa sekarang ini, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat sangat diperlukan di segala bidang baik itu dunia pendidikan,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH.

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH Oleh : Dhoni Yohanes, Septia Lutfi 1) 1) Program Studi Sistem Informasi, Stmik

Lebih terperinci

E-CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (E-CRM) UNTUK PEMESANAN DAN PENJUALAN MAKANAN RINGAN (STUDI KASUS: CV. DWI PUTRA TULANG BAWANG BARAT)

E-CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (E-CRM) UNTUK PEMESANAN DAN PENJUALAN MAKANAN RINGAN (STUDI KASUS: CV. DWI PUTRA TULANG BAWANG BARAT) E-CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (E-CRM) UNTUK PEMESANAN DAN PENJUALAN MAKANAN RINGAN (STUDI KASUS: CV. DWI PUTRA TULANG BAWANG BARAT) Farid ali hanafi * 1, Sri Karnila 2 1,2 Institut Informatika dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... I-1 1.2 Identifikasi

Lebih terperinci