BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek yang dikaji dalam penelitian ini adalah The Jackmania dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek yang dikaji dalam penelitian ini adalah The Jackmania dan"

Transkripsi

1 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek yang dikaji dalam penelitian ini adalah The Jackmania dan Viking dengan subjek penelitian Anggota Kepenggurusan Viking The Jackmania dan korban konflik Sejarah Pembentukan Viking Persib Club Pada tanggal 17 Juli 1993 di sebuah rumah di jalan Kancra No. 34,Buah Batu, Bandung, sejumlah bobotoh (pendukung fanatik) berkumpul dan akhirnya disepakati membentuk organisasi yang diharapkan bisa mengakomodasi para suporter.viking Persib Club merupakan sebuah kelompok suporter yang independen dan mandiri serta tidak memiliki aturan-aturan yang mengikat tetapi dilandaskan atas kecintaan terhadap Persib (NuAing Magazine, 2005: 22).Organisasi ini mewadahi para suporter Persib supaya terus memberikan dukungan total bagi kesebelasan Persib dan menerapkan manajemen tersendiri termasuk mendata para anggotanya, serta menerapkan fungsi kontrol dalam setiap menghadapi persoalan anggotanya Struktur Organisasi

2 48 Sebagai sebuah organisasi, Viking Persib Club memiliki susunan organisasi resmi dimana kepengurusan tersebut akan berlangsung selama para pengurus menginginkannya dalam arti ketika seseorang masih menginginkan dan atau diinginkan untuk menjabat posisi tertentu maka jabatan itu akan tetap menjadi miliknya. Struktur organisasi Viking Persib Club adalah sebagai berikut : KETUA HERU JOKO PANGLIMA AYU BEUTIK SEKRETARIS UMUM YOEDY BADUY KONFIGURATOR YANA BOOL ADMINISTRASI YANA & UCOK TICKETING RUDI & ODOY MERCHANDISE DADAN GARENG KOORD. LAPANGAN PERALATAN DENI JECK&HARIF Gambar 4.1. Struktur Organisasi Viking Sejarah The Jackmania Jakmania atau nama lengkapnya The Jakmania merupakan kelompok suporter dari kesebelasan sepakbola Persija Jakarta. Jakmania sudah berdiri sejak Ligina IV tepatnya pada tanggal 19 Desember 1997.

3 49 Ide berdirinya The Jakmania, pertama kali dicetus oleh manajer Persija waktu itu adalah Diza Rasyid Ali. Ide ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, Sutiyoso sendri menjabat sebagai pembina Persija Jakarta. Ia sangat menyukai sepak bola, kecintaannya pada sepakbola inilah, membuat ia ingin membangkitkan dan menghidupkan kembali sepakbola di Jakarta baik tim maupun pendukung atau supporter. The Jakmania mempunyai markas atau sekretariat di Stadion Lebak Bulus. Di sinilah biasa digunakan para The Jakmania untuk melakukan kegiatan kumpul bersama guna membahas perkembangan The Jakmania serta laporan laporan dari setiap bidang kepengurusan The Jakmania, tak lupa di markas inilah mereka melakukan pendaftaran atau registrasi anggota baru The Jakmania. The Jakmania beruntung mempunyai Edi Supatmo yang pada waktu itu menjabat sebagai humas Persija Jakarta. Ia berhasil menciptakan lambang bagi The Jakmania yaitu sebuah tangan dengan jari berbentuk huruf J. Lambang tersebut masih dipertahankan dan selalu diperagakan hingga sekarang karena merupakan simbol jati diri Jakmania. Anggota Pada awal terbentuknya organisasi The Jakmania, anggotanya hanya berjumlah 100 orang, dengan pengurusnya sebanyak 40 orang. Berkat keahliannya dalam mengurus organisasi, para pengurus The Jakmania menemukan ide cemerlang untuk menambah anggota The Jakmania. Momentum itu tidak lain adalah saat Tim Merah Putih

4 50 Indonesia berlaga jelang Piala Asia. Mereka membagikan formulir kepada penonton di luar Stadion Gelora Bung Karno. Berkat kegiatan ini, banyak orang mendaftar sebagai anggota The Jakmania dan sampai pendaftaran terakhir saat ini terdapat anggota lebih yang menjadi The Jakmania. Makin banyaknya anggota membuat pengurus perlu membentuk kordinator wilayah, dan melihat data anggotanya yang ada saat ini maka terbentuklah 50 konwil ( kordinator wilayah). Kepengurusan Adalah Gugun Gondrong yang merupakan salah satu sosok yang paling ideal untuk memimpin The Jakmania. Dipilihnya Gugun Gondrong karena ia figur yang dikenal masyarakat banyak, walaupun Gugun Gondrong dari kalangan artis tetapi ia ingin disamakan dengan yang lainnya, tidak ada perbedaan diantara anggotanya, semuanya sama tidak ingin perlakukan khusus atau berlebihan diberikan kepadanya. Seiring berjalannya waktu, kepengurusan Gugun Gondrong pun berakhir. Dan ia digantikan oleh Ir. T. Ferry Indrasjarief atau biasa disapa dengan Bung Ferry. Bung Ferry menjabat untuk periode Keberhasilannya dalam mengolah organisasi ini menjadi lebih baik membuat ia terpilih dan dipercaya kembali untuk memimpin The Jakmania, untuk periode , Keberhasilannya memimpin The Jakmania selama 3 periode ini menuai banyak kesuksesan. Maklum saja, Ir. T. Ferry Indrasjarief atau Bung Ferry ini memang

5 51 dibesarkan dalam kegiatan organisasi dan Bung Ferry ini pernah menjadi anggota supporter Commandos Pelita Jaya, The Jakmania Setelah kepemimpinan Bung Ferry, The Jakmania mengadakan Pemilihan Umum Raya 2005, untuk memilih ketua umum baru The Jakmania periode Akhirnya setelah melalui proses yang agak panjang, terpilihlah Hanandiyo Ismayani atau biasa disapa dengan Bung Danang Struktur Organisasi Richard Achmad Supriyanto (ketua Umum) Komarul Hajat (W.Ketua Umum) Febrianto (Sekjend) Suryadi (Bendahara Umum) Duto Pamungkas (Ketua I) Alit Kustizjar (Ketua II) Muhamad Ramdani (Ketua III) Kabid Kesekretari atan : Ingga Prawira Kabid Tour & Tiketing. : Susanto Kabid Keanggota an. : Samsudin Kabid Korlap. : Syarif Hidayat (Jest) Kabid LitBang. : Eko Purnomo Kabid Hukum, Advokasi Dan LBH. : Jeffri Kabid Infokom & Media : Diky Soemarno Kabid SDM & Prestasi. : Guruh Tirtalungg ana Kabid Seni & Acara. : Deddy Bapuk Kabid Kemitraan Lembaga : Muh. Rahmat Kabid Ekonomi Kreatif. : Aberto Sillosa

6 52 Gambar 4.1. Struktur Organisasi The Jackmania 4.2 HASIL PENELITIAN Data hasil penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam dengan informan, observasi partisipan dan beberapa data sekunder yang terdiri dari media sosial informan dan catatan lapangan sepanjang penelitian berlangsung. Wawancara yang dilakukan peneliti adalah dengan memilih Dua narasumber, dimana 1 key informan dan 1 informan key informan selaku ketua umum the jakmania dan informan adalah korban konflik antar the jak dan Viking Faktor Pendorong dan pemicu konflik Konflik antar suporter bola ini merupakan konflik antar kelompok atau yang biasa disebut dengan konflik horizontal. Konflik antar suporter bola ini telah terjadi sejak lama, akan tetapi konflik ini tidak pernah selesai sampai saat ini. Berbicara mengenai pembangunan suporter, Jakmania pun tentunya memerlukan rujukan dan konon kota Bandunglah yang mereka jadikan rujukan, maka tak perlu heran jika pengurus-pengurus Jakmania pada awalnya justru sering berkunjung ke bilangan gurame di kota

7 53 Bandung untuk belajar, tepatnya di markas salah satu kelompok bobotoh yaitu Viking. Maka tak perlu heran jika pada awalnya pengurus kedua kelompok suporter ini sebenarnya saling mengenal dan jauh dari bayangan keadaan saat ini. Awal mula terjadinya bentrokan antar suporter sepakbola Persib vs Persija terjadi sekitar tahun 2000an di Siliwangi Bandung, saat itu Persija yang disuntik dana besar oleh Sutiyoso hadir dengan materi-materi terbaik, sedangkan PERSIB bermaterikan pemain-pemain veteran dan lokal yang tak terlalu mentereng namanya. Karena hal itu, mulailah timbul kecemburuan dikalangan suporter Persib. Gesekan-gesekan pertentangan mulai tercium antara suporter Persija dengan Persib. Dulu Viking masih menguasai tribun selatan, dan elemen-elemen bobotoh yang menjadi cikal bakal BOMBER masih tersebar seperti stone lovers, suporter forever, BFT, Provost PERSIB, Vorib, robokop, Casper, tiger fortune dll. Disaat itu puluhan ribu bobotoh masih tertahan diluar tak dapat masuk stadion, sementara suasana di dalam stadion pun semakin tak nyaman karena penonton berdesakan. Disaat itulah tiba-tiba banyak bus mendekat ke area stadion, mereka adalah bus-bus yang membawa Jakmania, kalau tidak salah ada sekitar 7 bus, cukup banyak memang karena gratisan dan disupport dana oleh sutiyoso. Terbayang apa yang terjadi, disaat penduduk asli yaitu suporter tuan rumah pun emosi karena tidak dapat masuk stadion, tiba-tiba datanglah tamu tak diundang dari

8 54 ibukota, dengan gaya yang mungkin dianggap kurang berkenan maka terjadilah gesekan itu, saya kurang tau persisnya namun beberapa bus memutar ke arah jalan Menado dengan kaca-kaca pecah dan terdengar kata-kata makian. Di masa itu PERSIB memang kurang bersinar, nama besar dan loyalitas bobotoh-nya lah yang membuat PERSIB tetap disegani, dan diantara keredupannya itu, tetap ada satu nama yang mampu menjada track PERSIB sebagai penyuplai pemain untuk tim nasional setelah berakhirnya era Robi Darwis, satu-satunya pemain PERSIB yang tetap dipanggil oleh tim nasional itu adalah pemilik VO2MAX tertinggi di timnas pada saat itu, dia adalah Yaris Riyadi. Dengan adanya satu wakil PERSIB di timnas maka sudah menjadi alasan yang cukup kuat bagi bobotoh untuk tetap setia memberi dukungan kepada tim merah putih, terutama saat berlaga di GBK, dan diantara mereka yang rajin nonton timnas adalah anak-anak Viking Jabodetabek (sekarang kan memekarkan diri menjadi vkg bekasi, bogor dsb), nah konon katanya, anak-anak Jakmania mulai melakukan intimidasi dan gangguan-gangguan serius kepada anak-anak Viking jabodetabek ataupun para penonton asal Bandung. Alkisah makin lama makin hot dan dibalas pula dalam setiap kesempatan meskipun itu diluar laga PERSIB vs Persija. Salah satunya adalah gangguan yang ditujukan pada Jakmania ketika Persija

9 55 bertandang ke kandang Persikab di stadion Sangkuriang Cimahi, rupanya acara ganggu-mengganggu ini cukup banyak juga peminatnya. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa peletup dan momentum yang membuat pertikaian ini semakin membara dan sulit padam adalah kejadian setelah kuis siapa berani di Indosiar. Saat itu anak-anak Viking yang tampil sebagai jauara kuis rupanya telah diincar dan siap dihabisi sejak mulai studio hingga jalan tol, insiden terhebat adalah di pintu tol tomang, anak-anak Viking di hajar habis-habisan. Bentrokan terhebat yang terjadi pasca insiden kuis siapa berani terjadi sekitar tahun Saat itu PERSIB dijamu Persija di GBK Jakarta, kebetulan saat itu isu-nya masih terbatas Viking dan Jakmania, belum bobotoh ataupun suporter PERSIB secara keseluruhan. Saat itu anakanak Viking berangkat menggunakan banyak bus, sedangkan Bobotoh lain berangkat menggunakan banyak mobil pribadi. Jika tak salah, para bobotoh menggunakan jalan via Puncak belum Cipularang, semua masih tertawa-tawa hingga memasuki tol dalam kota Jakarta. Disamping beberapa bobotoh melaju sejajar dengan metromini Jakmania yang terus menunjuk-nunjuk dan meneriaki mobil bobotoh, saat itu atmosfer permusuhan mulai tercium. Hingga pada puncaknya Mei 2012 konflik antar kedua kelompok ini terjadi lagi sampai menimbulkan korban jiwa. Pendukung Persib Bandung Rangga asal Cimenyan meninggal pada usai laga pertandingan PERSIB

10 56 lawan Persija di GBK Senayan Jakarta. Kasus tersebut merupakan kasus terakhir yang menelan korban jiwa. Menurut hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap salah satu anggota suporter, konflik ini pasti akan terus terjadi tanpa ada sumber kejelasan yang pasti. Adanya anggapan yang sering melecehkan masingmasing suporter maupun klub bolanya masing-masing, membuat konflik ini semakin terus berkembang. Secara garis besar hal yang menjadi faktor utama penyebab konflik ini adalah sikap konformitas yang terlalu tinggi pada setiap suporter bola menyebabkan setiap anggotanya menganggap bahwa fanatisme merupakan hal yang biasa dan wajar sekalipun mereka sampai melakukan tindakan anarkis. Adanya rasa ingin dipandang oleh kelompok lain membuat kedua suporter bola ini terus belomba-lomba munujukan popularitasnya masing-masing. Sejak saat itulah api dendam dan permusuhan terus berkobar di kedua belah pihak. Puncaknya di acara Kuis Siapa Berani di Indosiar. Acara ini diprakarsai oleh Sigit Nugroho wartawan Bola yang terpilih menjadi Ketua Asosiasi Suporter Seluruh Indonesia.Kebodohan the jak terekspos keseluruh negeri ketika mereka tak berdaya menghadapi Viking dalam kuis Siapa Berani. Kuis yang menguji wawasan dan kemampuan berpikir. Itu merupakan edisi khusus kuis Siapa Berani, edisi supporter sepak bola. Menghadirkan Viking, the jak, Pasoepati (Solo), Aremania, dan ASI (Asosiasi Suporter Indonesia).

11 57 Pemenangnya, Viking. Perwakilan Viking berhasil melewati babak bonus dan berhak atas uang tunai 10 juta rupiah. Seperti biasanya, rasa iri dari the jak muncul. Malu dikalahkan di kotanya sendiri, ketua the jak saat itu, Ferry Indra Syarif memukul Ali, seorang Viker yang menjadi pemenang kuis. Sungguh perbuatan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang ketua.kejadian itu terjadi di kantin Indosiar, ketika dilangsungkannya acara pemberian hadiah. Kontan keributan sempat terjadi, namun berhasil diatasi. Kesirikan the jak tak sampai disitu. Mereka menghadang rombongan Viking dalam perjalanan pulang menuju Bandung, tepatnya di pintu tol Tomang. Anak-anak Bandung yang berjumlah 60 orang pulang dengan menggunakan dua mobil Mitsubishi Colt milik Indosiar dan satu mobil Dalmas milik kepolisian. Ketiga mobil ini dihadang sebuah Carry abu-abu. Dua lolos, namun nahas bagi salah satu Mitsubishi Colt yang ditumpangi para anggota Viking. Mobil itu terperangkap gerombolan the jak. Kontan, mobil dirusak, Viking disiksa, dan uang para pendukung pangeran biru itu pun dijarah. Termasuk handphone dan dompet mereka. Tercatat sembilan anggota Viking mengalami luka-luka. Tiga diantaranya terluka parah. Namun sayang, pihak kepolisian lamban dalam menyelesaikan kasus ini. Termasuk dalam menangkap the jak yang merampok dan menganiaya anggota Viking Persib Club.Hingga saat ini perseteruan kedua kelompok supporter itu masih terus berlanjut. Viking, yang memiliki anggota terbanyak di Indonesia, memiliki kreatifitas tinggi,

12 58 terbukti dengan julukan "Bandung kota mode, musik, dan seniman" dengan the jak yang memiliki title kota ibukota. Sesungguhnya berbagai upaya juga sepertinya sudah dilakukan berbagai pihak baik itu dari pihak Persib sendiri maupun dari pihak Persija bahkan pernah juga dilakukan PSSI/MENPORA untuk mendamaikan kedua belah pihak dan memberikan sangsi tegas tapi upaya yang dilakukan tetap saja tak membuahkan hasil, karena benih perselisihan memang terus terpelihara dan bahkan tak jarang perselisihan itu berdampak buruk pada pemain kedua tim dan pihak tak bersalah lainnya. Sebenarnya konflik tersebut sudah turun temurun konflik awal berawal dari tahun 200an,masih penggurusnya ferry dan gugun gondrong,,konflik tersebut terjadi akibat iri hati fans yang terlalu fanatik terhadap klub kesayangannya melakukan provokasi dan membuat yel-yel yang mengundang provokasi dari kelompok fans yang tidak terima atas kekalahan timmnya.mantan pemain yang pernah bermain untuk persija pindah ke persib pun bisa menjadi bumbu konflik ke fans (Richard) Dampak Konflik antara Viking dan The Jakmania Pada setiap konflik pasti memiliki dampak negatif maupun positif, begitupun dengan konflik suporter ini memiliki dampak yang sangat luar biasa yang bersifat materi maupun non materi, adapun dampak negatif yang terjadi ialah: 1. Fisik

13 59 Konflik yang berujung pada kekerasan dapat memiliki dampak kerusakan materi, seperti pada kasus ini kerusakan yang dialami dapat menyentuh berbagai elemen dari pelaku suporter sendiri, pihak Panpel, keamanan, hingga warga sekitar juga warga yang tidak tahu menahu hingga menjadi korban, dampak ini sudah memakan banyak korban luka maupun jiwa salah satunya pada setahun yang lalu ada salah seorang anggota viking yang terbunuh di GBK yaitu salah seorang warga Cimenyan kota Bandung, hal ini sangat membuat publik Bandung terkejut hingga mendapat berbagai respon. Selanjutnya, dampak yang memakan infrastruktur sepertri stadion, sarana umum hingga rumah warga, pada setiap pertandingan stadion mengalami kerugian hingga jutaan rupiah begitupun pemerintah yang harus memperbaiki infrastruktur umum yang menjadi sasaran pengrusakan para ulah suporter tersebut dan yang paling memprihatinkan ialah rumah warga yang menjadi sasaran oknum yang tidak bertanggung jawab. Kalau korban kita semua korban banyak sekali korban yang dilarikan kerumah sakit karena terkena lemparan batu di kepala dan mengalami pendarahan yang hebat,dan bis-bis kami pun pecah kacahkacahnya banyak sekali yang terkena serpihan-serpihan kaca dari anggota kepolisian juga banyak terkena lemparan tersebut.(ayi)

14 60 2. Non- Fisik Dampak ini merupakan dampak yang paling penting yaitu dampak sosial yang terjadi pada masyarakat bandung maupun masyarakat jakarta, dengan adanya konflik ini banyak kedua masyarakat ini menjadi takut bila berkunjung, ketidakharmonisan ini justru menjadi hal yang turun temurun hingga secara tidak langsung konflik ini dipelihara. Dampak psikologi juga sudah menyentuh berbagai kalangan khsusnya kalangan pelajar atau pemuda yang masih memiliki jiwa loyalitas tinggi, yaitu dampak akan rasa benci kedua tim ini hingga banyak kalangan pelajar atau pemuda yang terlibat pada konflik ini. Dibalik banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan, terdapat beberapa dampak positif yang cukup menguntungkan bagi beberapa pihak diantaranya, konflik ini menjadi komoditas bagi para pedagang kaos juga merchandise. Dimana mereka menggunakan konflik ini sebagai design yang sangat menguntungkan bagi ekonomi. Kemudian dampak positif ini menjadi menumbuhkan rasa kompetensi dari kedua kubu ini untuk menciptakan karya-karya dengan kreativitasnya masing-masing seperti membuat lagu dan sebagainya. Adanya rasa solidaritas yang semakin tinggi diantara masing-masing anggota suporter. Untuk itu sih banyak yah dari track record yang kita lihat banyak korban yang berjatuhan dan banyak fasilitas-fasilitas negara yang rusak akibat konflik tersebut (Richard)

15 Pencegahan dan Penanggulangan konflik Viking dengan The Jakmania Upaya yang dilakukan ini menyeret berbagai pihak yang terkait dari pihak yang berkonflik hingga pihak ke tiga seperti pemerintah dan pihak keamanan, konflik ini bukan menjadi konflik yang disepelekan. Adapun pihak-pihak yang merdam konflik : Pihak yang berkonflik Pihak yang bertikai pun tidak semuanya berkonflik ada juga dari mereka yang berupaya merendam konflik, salah satunya para ketua dari kelompok-kelompok pendukung persib, ketua viking sudah sangat ingin menyelesaikan konflik yang bertolak belakang dengan para anggotanya, salah satu upayanya ialah agar tidak menyanyikan chance berbau intimidasi atau rasis pada pertandingan, kemudian mencabut keanggotaan bila didapati bertindak kriminal pada suporter lain, upaya-upaya itu merupakan sebagian upaya dalam meredam konflik. Hal sama juga berlaku pada ketua the jak yang selama ini juga berupaya untuk meredam konflik bahkan sampai berdamai. Pihak ketiga Upaya yang dilakukan oleh pihak ketiga ialah pihak panpel hanya menyediakan tiket untuk pendukung persib saja, kemudian senjata tajam atau alat yang membahayakan dilarang masuk stadion, dilarang pula menyanyikan chance rasis. Di pihak keamanan ini sangat penting yaitu

16 62 pemberian izin pertandingan dan izin penonton, kedua laga persib persija ini bahkan sudah sangat sulit untuk mendapatkan izin menggelar pertandingan apalagi menonton. Di pihak pemerintah pula ini menjadi pekerjaan rumah bagi mereka, bahkan gubernur jawa barat, walikota bandung dan jakarta ikut turun tangan untuk meredam sampai menyelesaikan konflik ini, untuk caranya sendiri, kedua gubernur dan walikota ini sudah sering berhubungan untuk membahas masalah ini. Antisipasi konflik selalu diadakan di jawa barat dengan melakukan pertemuan antar penggurus dan menkomunikasikan soal kejadiankejadian tersebut dengan aksi perdamaian kata Richard,,dan kedua supporter menandatangani ikrar perdamaian seperti dikatakan ketua umum ini seperti inilah ikrarnya: 1. Saling menghormati antara suporter Persib Bandung dengan Persija Jakarta untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan kebencian, konflik fisik, maupun tindakan anarkis lainnya dengan cara mengendalikan seluruh pendukung demi terwujudnya suasana kondusif dalam setiap pertandingan maupun di luar pertandingan dimana pun lokasi pertandingan tersebut dilaksanakan khususnya di wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta. 2. Menghentikan pertikaian antar suporter di setiap pertandingan sepak bola antara Persib Bandung dan Persija Jakarta yang berlangsung di Wilayah Jawa Barat maupun DKI Jakarta dan wilayah lainnya.

17 63 3. Melaksanakan tugas bersama-sama antara kedua koordinator lapangan dan suporter dengan aparat keamanan dalam pengamanan kegiatan pertandingan sepak bola antara Persib Bandung dengan Persija Jakarta yang melibatkan pengarahan massa dari kedua belah pihak. 4. Secara proaktif akan membantu aparat keamanan dalam memelihara dan menjaga keamanan serta ketertiban dengan mengoptimalkan koordinasi yang efektif antara suporter Persib dan Persija terkait dalam pertandingan sepak bola baik antara Persib dan Persija ataupun dengan kesebelasan lainnya serta kegiatan lainnya. 5. Dengan islah antara suporter Persib dan Persija kita tingkatkan hubungan silaturahmi dan persaudaraan guna meraih prestasi sepak bola. 6. Menaati seluruh ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku, diantaranya mematuhi ketertiban lalu lintas, apabila terjadi pelanggaran, tindak pidana yang harus diselesaikan sesuai dengan prosedur hukum, tidak akan mencampuri, mengintervensi yang dapat mengganggu proses penyidikan, penuntutan dan persidangan. Kita sebagai penggurus the jak melakukan pertemuan dan mengkomunikasikan pertemuan kepada Viking dan akhirnya proses tersebut tidak membuahkan hasil Seperti membuat surat ikrar perdamaian dan mengkomunikasikan ke pihak Viking. Dan lokasinya pun selalu di jawa barat (Richard)

18 64 Dari pihak the jakmania pun mencegah atau mengantisipasi konflik dengan pembinaan organisasi internalnya seperti yang dikatakan ketua umum ini: Tentunya klub sama fans atau supporter ini harus seimbang konsepnya apa dsbg,artinya ini harus diupgrade klubnya di upgrade supporternya juga harus diupgrade upgrade itu dalam artian kita harus belajar dewasa cerdas, persoalan kita tidak akur sama fans lain biarkan saja dalam arti tidak dibesar-besarkan(richard) Solusi untuk Mengatasi Konflik Solusi terbaik masih menjadi perkerjaan rumah bagi kedua juga ketiga, pada penelitian ini saya mencoba memberikan solusi untuk menyelesaikan konflik ini, solusi yang tepat ialah dengan mediasi, arbitrasi yaitu melibatkan pihak ketiga untuk bersama-sama menyelesaikan konflik ini, seperti dalam meredam konflik perlu ada upaya-upaya dari berbagai pihak untuk menyelesaikan konflik ini. Pihak yang berkonflik ini perlu memberikan pengetahuan kepada seluruh anggotanya akar demi akar permasalahannya hingga anggotanya dapat bertindak sesuai dengan yang mereka ketahui bukan hanya ikut-ikutan, memang sulit namun ini penting agar mendewasakan bagi para anggota yang masih terlibat konflik, aturan

19 65 yang jelas dari organisasi maupun kelompok pendukung juga dirasa sangat perlu agar anggotanya disiplin, kemudian pembelajaran dan pembinaan edukasi,, harus lebih sabar diri karena kita adalah pusat ibukota harus menjadi panutan untuk fans yang lainnya,kita juga meminta pihak pemerintah Untuk Memberikan Pengarahan Jadi kita memulai dari Internalnya dulu baru externalnya s(richard) diberikan ruang positif untuk mewadahi konflik ini diluar pertandingan yaitu dengan kegiatan-kegiatan olahraga maupun yang lainnya agar para anggotanya menjadi kreatif juga kompeten dengan suporter lainnya. Pihak ketiga sebagai penengah dari kedua kubu ini perlu mengambil tindakan tegas seperti panpel dengan perbaikan kinerja pada setiap pertandingan, pihak keamanan yang mengizinkan namun mendisiplinkan, dan pihak pemerintah yang mewadahi berbagai aspirasi juga kreasi masyarakatnya yaitu pendukung sepak bola tersebut. 4.3 PEMBAHASAN Telah dibahas pada bab metode penelitian,bahwa penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan judul konflik sosial antara Viking dan the jakmania

20 66 Banyak sekali konflik yang pernah terjadi antar pertemuan supporter sepak bola ini dan banyak sekali korban berjatuhan dalam konflik ini,organisasi yang yang menciptakan sarana hobi bagi penikmat sepakbola haruslah bisa mencegah atau mengantisipasi konflik tersebut dengan baik Akibat daripada itu sepakbola yang menjadi tontonan menarik berubah menjadi kekacauan dan merugikan semua masyarakat didalamnya,organisasi besar haruslah bisa menyelesaikan konflik ini dengan baik tanpa adanya pertumpahan darah,maka dari itu komunikasi dan tindakan yang tegas sangat diperlukan dalam organisasi. Organisasi harus bisa membina dan mererat setiap hubungan dengan organisasi lain, untuk menghadapi itu organisasi haruslah memulai itu dari internalnya.melakukan pembinaan kepada anggotanya supaya tidak gampang termakan provokasi, Tugas seorang pemimpin yaitu mampu memecahklan masalah dengan baik, mampu mengembangkan konflik sehingga dapat mencapai titik kritis namun jangan sampai tiba pada titik kepatahan atau breaking point, adalah betul-betul mengandung resiko dan bahaya dan merupakan tugas yang sangat berat. Seorang Pemimpin memerlukan jiwa yang dinamis, kreatif, berani, bertanggung jawab dan berdedikasi penuh pengabdian, yang hanya dimiliki oleh pribadi pemimpin yang berkarakter kuat. Pemimpin modern harus mampu mendorong bawahannya agar

21 67 menemukan ide-ide sendiri, berpartisipasi aktif dan mau menerima banyak perbedaan dan keragaman. Lalu menciptakan kondisi yang merangsang konflik positif yang terkendali dan menyelesaikannya dengan baik. Adapun cara pemimpin untuk mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi,yaitu: 1. Konflik dari dalam diri individu (individual conflict) Konflik yang terjadi dalam organisasi jika dibiarkan akan menimbulkan keadaan yang tidak menyenangkan, konflik yang ada didalam diri individu dapat menyebabkan seseorang merasa bimbang bingung sehingga dalam menyelesaikan pekerjaan tidak bisa dilakukan dengan maksimal. Peran seorang pemimpin harus dapat memberikan arahan terhadap bawahannya, yaitu : a. Memberikan waktu kepada bawahan untuk merenung dan memikirkan jalan keluarnya b. Apabila cara tidak berhasil, pimpinan mencarikan beberapa alternatif, saran, masukan yang baik dan memberikan rasa percaya diri kepada bawahan supaya yakin apa yang akan dipilih adalah solusi terbaik untuk menentukan tujuan yang dilaksanakannya. 2.Konflik antar individu maupun antar kelompok Banyak cara untuk memecahkan persoalan konflik antar pribadi maupun antar kelompok, misalnya membuka diri, menerima umpan balik,

22 68 menaruh kepercayaan terhadap orang lain. Ada beberapa strategi untuk mengurangi konflik di organisasi,yaitu : Memecahkan masalah melalui sikap kooperatif Bila dua kelompok atau dua individu memiliki tujuan yang berbeda karena masing-masing menganut sistem nilai yang berbeda, maka penyelesaian masalahnya ialah: a. Duduk bersama, berunding, dan bermusyawarah b. Melihat masalah dengan kepala dingin dan mendiskusikannya c. Melalui sikap kooperatif orang berusaha melepaskan perbedaan perbedaan yang tidak prinsipil, untuk lebih banyak menemukan titik-titik persamaan d. Tidak selalu mau menang sendiri dan mengharuskan pihak lain mengalah. Bersedialah mengalah dengan itikad baik untuk memecahkan masalah. Mempersatukan tujuan Tujuan yang dipersatukan ini sama dengan tujuan yang harus dicapai oleh kelompok yang tengah berselisih. Tujuan bersama itu harus bisa dicapai karena sifatnya imperative atau memaksa. Melalui jalan kooperatif dan disertai rasa solidaritas tinggi, orang harus bisa bekerjasama atas dasar saling percaya-mempercayai satu sama lain.

23 69 Menghindari konflik Cara paling wajar dan mudah yaitu menghindari suatu konflik, yang bertujuan untuk tidak melakukan, menentang, lalu mendesak semua kesebalan dan kekecewaan kedalam ketidaksabaran sehingga menjadi kompleks-kompleks terdesak, yang sering menjadi sumber pengganggu bagi ketenangan batin sendiri. Dengan jalan pendesakan bertujuan menghindari kesusahan. Yang penting adalah menghindari orang yang tidak disenangi, dan menghindari konflik terbuka. Selanjutnya cepat atau lambat orang harus berani saling berkonfrontasi dan mencari jalan penyelesaiannya. Memperhalus konflik Memperhalus konflik itu berarti melicinkan jalan atau memperhalus penyelesaian konflik dengan jalan: a. Mengecilkan perbedaan-perbedaan sikap dan ide dari perorangan dan kelompok yang tengah bertikai b. Dan memperbesar titik persamaan/ titik singgung dari tujuan atau kepentingan bersama, yang harus dicapai dengan cara kooperatif. Dengan memperhalus konflik dan melicinkan jalan penyelesaian orang berusaha dengan sengaja dan sadar menyingkirkan perbedaan untuk lebih menonjolkan persamaan serta kepentingan bersama, sehingga jalan damai dapat ditempuh untuk memecahkan masalah yang dipertengkarkan. Kompromi Kompromi merupakan proses saling

24 70 berjanjiantara kedua belah pihak yang bersedia melepaskan sebagian dari tuntutannya. Dalam peristiwa kompromi boleh dikatakan tidak ada pihak yang menang dan yang kalah secara mutlak. Kedua belah pihak bersedia mengorbankan sedikit dari pendirian dan tuntutanya sehingga tersapai satu keputusan bersama, sekalipun keputusan itu tidak bisa disebut sebagai hasil yang optimal bagi kedua belah pihak. Keputusan hasil kompromi itu merupakan produk penalaran,saling mengalah, saling memberi dan menerima dimana kedua belah pihak saling terpuaskan. Tindakan yang otoriter Dalam struktur organisasi formal dengan adanya relasi atasanbawahan, maka otoritas dan kewibawaan pemimpin yang berkedudukan paling tinggi merupakan suara pemutus bagi konflik antarindividu dan antar-kelompok. Kekuasaan formal merupakan bentuk arbitrage atau perwasitan dan sebagai alat penentu. Kepemimpinan otoriter dengan tindakan-tindakan yang tegas dan drastis itu disaat genting itu bisa menegakkan orde, bisa menjadi alat koordinasi yang efektif. Mengubah struktur individual dan struktur organisasi Cara lain untuk mengurangi konflik yaitu dengan cara mengubah struktur organisasi. Memindahkan dan mempertukarkan anggota anggota kelompok dan pemimpinnya, dengan semboyan the right man in the right place, membentuk badan koordinasi, memperkenalkan sistem konsultasi

25 71 dan sistem apel, memperluas partisipasi aktif para anggota dan anak buah. Dengan menukar-nukar anggota dan pemimpin dapat tercapai iklim psikis baru, sehingga suasana kompetitif dan konfliktius bisa dikurangi menjadi seminim mungkin.

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola telah mengubah pikiran normal manusia menjadi tergila-gila. Tidak memandang tua, muda maupun anak-anak, kecintaan mereka

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola telah mengubah pikiran normal manusia menjadi tergila-gila. Tidak memandang tua, muda maupun anak-anak, kecintaan mereka 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Sepakbola dan suporter adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan. Sepakbola telah mengubah pikiran normal manusia menjadi tergila-gila. Tidak memandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai pemain ke-12, sehingga suatu pertandingan tidak berarti tanpa

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai pemain ke-12, sehingga suatu pertandingan tidak berarti tanpa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola tidak terlepas dari yang namanya supporter, supporter biasa disebut sebagai pemain ke-12, sehingga suatu pertandingan tidak berarti tanpa kehadiran

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu olah raga yang banyak digemari oleh

PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu olah raga yang banyak digemari oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepak bola merupakan salah satu olah raga yang banyak digemari oleh masyarakat. Sepak bola bukan lagi sekedar permainan indah dari para pemainnya untuk menciptakan gol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat dari berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja, dewasa, sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat dari berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja, dewasa, sampai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu olah raga yang banyak digemari oleh masyarakat dari berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja, dewasa, sampai orangtua. Seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suporter sepakbola merupakan kerumunan di mana diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suporter sepakbola merupakan kerumunan di mana diartikan sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suporter sepakbola merupakan kerumunan di mana diartikan sebagai sejumlah orang yang berada pada tempat yang sama, adakalanya tidak saling mengenal, dan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persija (singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Persija (singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta) adalah sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persija (singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Jakarta. Persija saat ini berlaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Olahraga sepak bola di Indonesia sangat popular dikalangan masyarakat, karena

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Olahraga sepak bola di Indonesia sangat popular dikalangan masyarakat, karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Olahraga sepak bola di Indonesia sangat popular dikalangan masyarakat, karena hampir sebagian besar warga Indonesia dari berbagai usia menyukai olahraga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tanpa memandang kasta, usia, bahkan jenis kelamin sekalipun. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tanpa memandang kasta, usia, bahkan jenis kelamin sekalipun. Kemajuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak diminati dan digemari oleh masyarakat di dunia ini, peminatnya dari berbagai kalangan tanpa memandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sepakbola telah menjadi cabang olahraga yang paling multikultural. Syarif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sepakbola telah menjadi cabang olahraga yang paling multikultural. Syarif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepakbola telah menjadi cabang olahraga yang paling multikultural. Syarif (2013) berpendapat, sepakbola sukses melepaskan sekat-sekat sosial, etnis, agama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aksi-aksi kekerasan baik individual maupun massal sering kali kita dengar dan hal ini mungkin sudah merupakan berita harian. Saat ini beberapa televisi bahkan membuat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tujuan untuk merebut kemenangan. Pertandingan tersebut bisa berbentuk

I. PENDAHULUAN. tujuan untuk merebut kemenangan. Pertandingan tersebut bisa berbentuk 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertandingan merupakan bentuk kegiatan saling berhadapan antara satu pemain dengan pemain lainya atau antara satu tim dengan tim lainya dengan tujuan untuk merebut kemenangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola merupakan olahraga yang paling terkenal di dunia, tidak hanya oleh orang dewasa, anak-anak, pria, bahkan wanita pun memainkan olahraga ini. Sepakbola adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan olahraga yang sangat populer di seluruh dunia dimana hampir setiap daerah terdapat lapangan sepak bola dan tidak hanya orang dewasa saja

Lebih terperinci

BAB I UMUM. Penegasan:

BAB I UMUM. Penegasan: PERATURAN umum BAB I UMUM 1. Setiap KM/HM berhak mengirimkan perwakilan atlet untuk mengikuti Teknisiade 2017 dengan sebelumnya telah mendaftarkan diri melalui formulir online ke panitia Teknisiade 2017,

Lebih terperinci

LAMPIRAN A VALIDITAS DAN RELIABILITAS

LAMPIRAN A VALIDITAS DAN RELIABILITAS 72 LAMPIRAN A VALIDITAS DAN RELIABILITAS 73 KONFORMITAS Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N % Valid 40 100,0 Cases Excluded a 0,0 Total 40 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan politik sepak bola, ricuh LPI (Liga Primer Indonesia), hingga

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan politik sepak bola, ricuh LPI (Liga Primer Indonesia), hingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ajang olahraga sepak bola sedang menjadi topik terhangat pada tahun ini. Hal-hal yang menarik pada sepak bola pun sering terjadi, mulai dari permasalahan politik

Lebih terperinci

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita olahraga merupakan salah satu berita yang sering dihadirkan oleh media untuk menarik jumlah pembaca. Salah satu berita olahraga yang paling diminati masyarakat

Lebih terperinci

2.3. Kerangka Pemikiran Strategi Branding Persib Pada hakikatnya suporter sepakbola adalah konsumen dan sebagai konsumen mereka memiliki kebutuhan dan harapan terhadap Persib. Loyalitas yang telah ada

Lebih terperinci

BAB IV DAMPAK DARI KONFLIK DAYAK DAN MADURA DI SAMALANTAN. hubungan yang pada awalnya baik-baik saja akan menjadi tidak baik, hal

BAB IV DAMPAK DARI KONFLIK DAYAK DAN MADURA DI SAMALANTAN. hubungan yang pada awalnya baik-baik saja akan menjadi tidak baik, hal BAB IV DAMPAK DARI KONFLIK DAYAK DAN MADURA DI SAMALANTAN A. Dampak Negatif Dampak negatif antara kedua suku yang bertikai tentu membuat hubungan yang pada awalnya baik-baik saja akan menjadi tidak baik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini sepak bola bukan sekedar cabang olahraga saja melainkan sepak bola menjadi suatu industri hiburan tersendiri bagi masyarakat.terbukti antusias

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. termasuk liga profesional ataupun pertandingan antar kampung (tarkam) hampir selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. termasuk liga profesional ataupun pertandingan antar kampung (tarkam) hampir selalu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah salah satu olah raga paling populer di negeri ini hal tersebut bisa dilihat secara kasat mata dalam banyak pertandingan sepakbola baik itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari banyak berkembangnya klub sepak bola dan banyaknya jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari banyak berkembangnya klub sepak bola dan banyaknya jumlah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak dipungkiri lagi bahwa sepak bola merupakan salah satu olah raga yang di gemari dan popular bukan hanya di Indonesia tetapi juga di dunia. Hal ini dapat

Lebih terperinci

DINAMIKA KEBERADAAN KELOMPOK SUPORTER SEPAKBOLA DI KOTA MEDAN PROVINSI SUMATRA UTARA (Studi Kelompok Suporter Klub Sepakbola PSMS MEDAN)

DINAMIKA KEBERADAAN KELOMPOK SUPORTER SEPAKBOLA DI KOTA MEDAN PROVINSI SUMATRA UTARA (Studi Kelompok Suporter Klub Sepakbola PSMS MEDAN) DINAMIKA KEBERADAAN KELOMPOK SUPORTER SEPAKBOLA DI KOTA MEDAN PROVINSI SUMATRA UTARA (Studi Kelompok Suporter Klub Sepakbola PSMS MEDAN) AGUNG NUGROHO Dosen STOK Bina Guna Medan Abstrak Dinamika Keberadaan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. muncul kelompok baru yang juga mengaku sebagai pendukung PSS Sleman.

BAB IV KESIMPULAN. muncul kelompok baru yang juga mengaku sebagai pendukung PSS Sleman. BAB IV KESIMPULAN Suporter PSS Sleman yang terorganisir pada mulanya adalah hanya Slemania. Slemania tumbuh menjadi sebuah suporter yang menjadi kebanggaan para warga Sleman, pemain PSS Sleman, dan Menejemen

Lebih terperinci

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC)

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC) Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota Anggota ZEC adalah seperti yang dimaksud dalam Pasal 11 Anggaran Dasar Daihatsu Zebra Club. Pasal 2 Ketentuan dan Syarat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengatasi konflik di Sampit, melalui analisis sejumlah data terkait hal tersebut,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengatasi konflik di Sampit, melalui analisis sejumlah data terkait hal tersebut, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari analisis yang telah dilakukan terkait resolusi konflik yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, baik jangka pendek maupun jangka panjang guna mengatasi konflik di Sampit,

Lebih terperinci

KONFLIK ANTAR SUPORTER SEPAK BOLA MERUNTUHKAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA INDONESIA

KONFLIK ANTAR SUPORTER SEPAK BOLA MERUNTUHKAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA INDONESIA KONFLIK ANTAR SUPORTER SEPAK BOLA MERUNTUHKAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA INDONESIA NAMA : MUAMAR KADAFI NIM : 11.11.4886 KELOMPOK : C DOSEN : TAHAJUDIN SUDIBYO, Drs. S1 TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM

Lebih terperinci

SEPAK BOLA 1. PERATURAN UMUM

SEPAK BOLA 1. PERATURAN UMUM SEPAK BOLA 1. PERATURAN UMUM 1A. Sifat Peraturan Keputusan Panitia Liga Merah Maroon adalah final dan tidak dapat diganggu gugat. Semua peserta Liga Merah Maroon wajib mengikuti semua aturan yang telah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DISTRIBUSI II UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa salah satu alat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa salah satu alat bukti yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagaimana yang kita ketahui, sepak bola merupakan olahraga yang paling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagaimana yang kita ketahui, sepak bola merupakan olahraga yang paling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana yang kita ketahui, sepak bola merupakan olahraga yang paling digemari oleh penduduk bumi. Cabang olahraga yang bisa dibilang sangat merakyat, itulah sebabnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola adalah olahraga yang cukup populer dan digemari di. seluruh dunia. Peningkatan teknologi dan perkembangan zaman menambah

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola adalah olahraga yang cukup populer dan digemari di. seluruh dunia. Peningkatan teknologi dan perkembangan zaman menambah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola adalah olahraga yang cukup populer dan digemari di seluruh dunia. Peningkatan teknologi dan perkembangan zaman menambah peningkatan popularitas sepak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat digemari oleh semua kalangan tidak memandang tua, muda, maupun anak-anak. Sepakbola menjelma menjadi sebuah

Lebih terperinci

ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP SUPORTER SEPAK BOLA YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA PENGRUSAKAN

ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP SUPORTER SEPAK BOLA YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA PENGRUSAKAN ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP SUPORTER SEPAK BOLA YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA PENGRUSAKAN ( Studi Kasus putusan Pengadilan Negeri Surakarta No.69/Pid.B/2015/PN. Skt ) Disusun Oleh ; Tesa Domiyanto 12100037

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita membicarakan olahraga, tidak akan terlepas dari persoalan

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita membicarakan olahraga, tidak akan terlepas dari persoalan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jika kita membicarakan olahraga, tidak akan terlepas dari persoalan pertandingan dan dalam pertandingan sangat diperlukan adanya wasit. Betapa pentingnya wasit

Lebih terperinci

Strategi dan Seni dalam NEGOSIASI. Lucky B Pangau,SSos MM HP : Lucky B Pangau.

Strategi dan Seni dalam NEGOSIASI. Lucky B Pangau,SSos MM   HP : Lucky B Pangau. Strategi dan Seni dalam NEGOSIASI Lucky B Pangau,SSos MM E-mail : lucky_pangau@yahoo.com HP : 0877 3940 4649 Lucky B Pangau Seni Negosiasi 1 NEGOSIASI Adalah proses komunikasi yang gunakan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggemarnya amat luas. Jika kita bicara di era globalisasi sepak bola,

BAB I PENDAHULUAN. penggemarnya amat luas. Jika kita bicara di era globalisasi sepak bola, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang penggemarnya amat luas. Jika kita bicara di era globalisasi sepak bola, maka globalisasi yang paling sukses disepanjang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa salah satu alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun konfik yang terjadi baik dari kubu PSSI dan Menpora. pertandingan, hingga minimnya sarana ekspresi suporter.

BAB I PENDAHULUAN. maupun konfik yang terjadi baik dari kubu PSSI dan Menpora. pertandingan, hingga minimnya sarana ekspresi suporter. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepak bola menjadi sebuah kebutuhan yang tidak dipungkiri keberadaannya dan menjadi salah satu cabang olah raga yang digemari oleh seluruh lapisan masyarakat pada umumnya.

Lebih terperinci

Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa

Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, toleransi berasal dari kata toleran yang berarti sifat/sikap menenggang (menghargai,

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN (yang telah disahkan dalam Rapat Paripurna DPR tanggal 18 Juli 2006) RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN.

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN. No.261, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA HAK ASASI MANUSIA. Organisasi Kemasyarakatan. Pelaksanaan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5958) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

DESKRESI KEPOLISIAN DALAM PENYELEAIAN KASUS PENGRUSAKAN FASILITAS STADION OLEH SUPORTER SEPAK BOLA (studi kasus di Poltabes Surakarta)

DESKRESI KEPOLISIAN DALAM PENYELEAIAN KASUS PENGRUSAKAN FASILITAS STADION OLEH SUPORTER SEPAK BOLA (studi kasus di Poltabes Surakarta) DESKRESI KEPOLISIAN DALAM PENYELEAIAN KASUS PENGRUSAKAN FASILITAS STADION OLEH SUPORTER SEPAK BOLA (studi kasus di Poltabes Surakarta) Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat Guna Mencapai

Lebih terperinci

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Nama : No HP : Alamat : Pendidikan Terakhir : 1. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Pemikiran dan perhatian ditujukan ke dalam,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat nasional di Indonesia yang diselenggarakan PSSI. Galatama juga menjadi pioner berdirinya kompetisi semi-profesional dan

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat nasional di Indonesia yang diselenggarakan PSSI. Galatama juga menjadi pioner berdirinya kompetisi semi-profesional dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 PENDAHULUAN PSSI mulai menggulirkan liga sepakbola Indonesia pertama kali pada tahun 1931 setelah terbentuk satu tahun sebelumnya, liga sepakbola nasional tersebut diberi nama Perserikatan.

Lebih terperinci

1 A D I A R T I I K A L U N I D U A P U L U H D U A B E L A S

1 A D I A R T I I K A L U N I D U A P U L U H D U A B E L A S 1 A D I A R T I I K A L U N I D U A P U L U H D U A B E L A S SIDANG PLENO MUSYAWARAH BESAR IKATAN ALUMNI SMKN 20 ( d/h SMEAN 12 JAKARTA ) IKALUNI DUAPULUH DUABELAS SURAT KEPUTUSAN NO : 002/MUBES/29-X1/2015

Lebih terperinci

BAB II. Gambaran Umum. A. Konflik Multikulturalisme di Maluku Pasca karya Rustam Kastor (2000:54) menjelaskan bahwa desa-desa di Maluku sebelum

BAB II. Gambaran Umum. A. Konflik Multikulturalisme di Maluku Pasca karya Rustam Kastor (2000:54) menjelaskan bahwa desa-desa di Maluku sebelum BAB II Gambaran Umum A. Konflik Multikulturalisme di Maluku Pasca 1998 Menurut buku Badai Pembalasan Laskar Mujahidin Ambon dan Maluku karya Rustam Kastor (2000:54) menjelaskan bahwa desa-desa di Maluku

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tersebut terkadang menimbulkan konflik yang dapat merugikan masyarakat itu. berbeda atau bertentangan maka akan terjadi konflik.

I. PENDAHULUAN. tersebut terkadang menimbulkan konflik yang dapat merugikan masyarakat itu. berbeda atau bertentangan maka akan terjadi konflik. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman sumber daya alam dan memiliki banyak suku yang berada diseluruh kepulauan Indonesia, mulai dari Aceh sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tindakan kekerasan yang terjadi di lingkungan masyarakat semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tindakan kekerasan yang terjadi di lingkungan masyarakat semakin 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindakan kekerasan yang terjadi di lingkungan masyarakat semakin meresahkan. Dalam menyelesaikan suatu konflik atau permasalahan disertai dengan tindakan kekerasan.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PASAL I TIM PESERTA 1. Persyaratan Pemain : 2. Persyaratan Tim : Biaya tersebut termasuk biaya formulir pendaftaran. tiket terusan

PASAL I TIM PESERTA 1. Persyaratan Pemain : 2. Persyaratan Tim : Biaya tersebut termasuk biaya formulir pendaftaran. tiket terusan PASAL I TIM PESERTA Tim peserta berasal dari SEKOLAH DASAR (SD) atau sederajat, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) atau sederajat, SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) atau sederajat yang telah mendaftarkan diri, serta

Lebih terperinci

MANAJEMEN KONFLIK ENI WIDIASTUTI

MANAJEMEN KONFLIK ENI WIDIASTUTI MANAJEMEN KONFLIK ENI WIDIASTUTI Definisi: Perselisihan internal maupun eksternal akibat adanya perbedaan gagasan, nilai atau perasaan antar 2 orang atau lebih. (Marquis dan Huston, 2010) Konflik merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Disiplin Kerja Disiplin kerja sangat penting untuk pertumbuhan suatu perusahaan. Disiplin kerja digunakan untuk memotivasi karyawan agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan

Lebih terperinci

KOHESIVITAS TIM PENDUKUNG SEPAKBOLA PERSIJA

KOHESIVITAS TIM PENDUKUNG SEPAKBOLA PERSIJA KOHESIVITAS TIM PENDUKUNG SEPAKBOLA PERSIJA Bayu Wicaksono 1 Hendro Prabowo 2 1,2 Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Depok 16424, Jawa Barat 2 ndrahu@yahoo.com Abstrak Sepak

Lebih terperinci

SOENARJO-ALI MASCHAN MUSA (SALAM): Sebuah Desa yang Teratur

SOENARJO-ALI MASCHAN MUSA (SALAM): Sebuah Desa yang Teratur SOENARJO-ALI MASCHAN MUSA (SALAM): Sebuah Desa yang Teratur Sebuah desa yang teratur dibayangkan sebagai suatu tempat yang sejuk, harmonis, dengan tata aturan (modern-rasional) yang jelas sehingga anggota-anggota

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gambar 5.1 Lambang Bendera Indonesia, Garuda Pancasila, dan Logo Fair Play Sumber :

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gambar 5.1 Lambang Bendera Indonesia, Garuda Pancasila, dan Logo Fair Play Sumber : BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Logo Kampanye Adaptasi Karya Grafis Gambar 5.1 Lambang Bendera Indonesia, Garuda Pancasila, dan Logo Fair Play Sumber : www.wikipedia.org. Pengembangan membuat Logo Kampanye

Lebih terperinci

Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari

Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari Kemerdekaan. Bisa juga dalam acara kepemudaan. Silahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yudi Fika Ismanto, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yudi Fika Ismanto, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola voli di Indonesia merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak digemari masyarakat, karena dapat dilakukan oleh anak-anak hingga orang dewasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan Indonesia jangka panjang yaitu Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta

Lebih terperinci

Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas II

Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas II semester 2 pelajaran 3 musyawarah tujuan pembelajaran tujuan yang ingin dicapai setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan dapat melakukan musyawarah dalam mengambil keputusan manfaat pembelajaran manfaat

Lebih terperinci

TOR (TERM OF REFERENCE) Public Health Cup (Turnamen Voli) GELORA AKSI 2016

TOR (TERM OF REFERENCE) Public Health Cup (Turnamen Voli) GELORA AKSI 2016 TOR (TERM OF REFERENCE) Public Health Cup (Turnamen Voli) 2016 I. LATAR BELAKANG Gelora Aksi merupakan salah satu bentuk kegiatan yang menjadi program kerja tahunan dari Bidang 2 HMKM FK UNUD, kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat. Kata tawuran

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat. Kata tawuran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tawuran merupakan suatu perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat. Kata tawuran sepertinya bagi masyarakat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diberikan pada bab-bab sebelumnya, karakter setiap pemain dan menciptakan kekompakan.

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diberikan pada bab-bab sebelumnya, karakter setiap pemain dan menciptakan kekompakan. 99 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diberikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1. Sifat-Sifat Pemimpin a. Intelejensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi-diri,

BAB I PENDAHULUAN. bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi-diri, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyartakan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi-diri, untuk kelangsungan

Lebih terperinci

PERATURAN DESA BENTENAN NOMOR: 2 TAHUN 2002 TENTANG KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, HUKUM TUA DESA BENTENAN

PERATURAN DESA BENTENAN NOMOR: 2 TAHUN 2002 TENTANG KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, HUKUM TUA DESA BENTENAN PERATURAN DESA BENTENAN NOMOR: 2 TAHUN 2002 TENTANG KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, HUKUM TUA DESA BENTENAN Menimbang: a. bahwa keamanan dan ketertiban hidup bermasyarakat

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa untuk lancarnya

Lebih terperinci

BAB IV PERBANDINGAN PEMIKIRAN ABDULLAH NASHIH ULWAN DAN B.F. SKINNER SERTA RELEVANSI PEMIKIRAN KEDUA TOKOH TERSEBUT TENTANG HUKUMAN DALAM PENDIDIKAN

BAB IV PERBANDINGAN PEMIKIRAN ABDULLAH NASHIH ULWAN DAN B.F. SKINNER SERTA RELEVANSI PEMIKIRAN KEDUA TOKOH TERSEBUT TENTANG HUKUMAN DALAM PENDIDIKAN BAB IV PERBANDINGAN PEMIKIRAN ABDULLAH NASHIH ULWAN DAN B.F. SKINNER SERTA RELEVANSI PEMIKIRAN KEDUA TOKOH TERSEBUT TENTANG HUKUMAN DALAM PENDIDIKAN A. Perbandingan Pemikiran Abdullah Nashih Ulwan dan

Lebih terperinci

ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN

ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN 1. Pesat tapi tidak merata. - Otot besar mendahului otot kecil. - Atur ruangan. - Koordinasi mata dengan tangan belum sempurna. - Belum dapat mengerjakan pekerjaan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir :

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir : 103 Nama : Usia : Pendidikan terakhir : Di tengah-tengah kesibukan anda saat ini, perkenankanlah saya memohon kesediaan anda untuk meluangkan waktu sejenak menjadi responden penelitian guna mengisi skala

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR FORUM KOMUNIKASI MASYARAKAT KP. BATU GEDE RW. 07 TAHUN Mukadimah

ANGGARAN DASAR FORUM KOMUNIKASI MASYARAKAT KP. BATU GEDE RW. 07 TAHUN Mukadimah ANGGARAN DASAR FORUM KOMUNIKASI MASYARAKAT KP. BATU GEDE RW. 07 TAHUN 2015 Mukadimah Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita. Berawal dari rasa keperihatinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sangat pesat, ini terlihat dari banyaknya penggemar-penggemar motor atau mobil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sangat pesat, ini terlihat dari banyaknya penggemar-penggemar motor atau mobil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia otomotif di Indonesia semakin bertambah maju dan berkembang sangat pesat, ini terlihat dari banyaknya penggemar-penggemar motor atau mobil dengan merk

Lebih terperinci

REDESAIN STADION MANAHAN SURAKARTA SEBAGAI STADION SEPAKBOLA INTERNASIONAL

REDESAIN STADION MANAHAN SURAKARTA SEBAGAI STADION SEPAKBOLA INTERNASIONAL LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN STADION MANAHAN SURAKARTA SEBAGAI STADION SEPAKBOLA INTERNASIONAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP. mewujudkan klub sepakbola yang profesional telah berusaha maksimal dalam

BAB 6 PENUTUP. mewujudkan klub sepakbola yang profesional telah berusaha maksimal dalam BAB 6 PENUTUP 6.1 KESIMPULAN Dari pembahasan bab dapat ditarik kesimpulan mengenai peran dari Brigata Curva Sud dalam rangka memajukan klub sepakbola PSS Sleman mewujudkan klub sepakbola yang profesional

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN Pasal 1 Prinsip Dasar Prinsip dasar adalah: 1. Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Peduli tehadap bangsa, tanah air

Lebih terperinci

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) Dwi Heri Sudaryanto, S.Kom. *) ABSTRAK Dalam rangka usaha memelihara kewibawaan Pegawai Negeri Sipil, serta untuk mewujudkan Pegawai Negeri sebagai Aparatur

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI KEMENPORA MENGHADAPI SANKSI FIFA. persepakbolaan dunia tanpa campur tangan dari kekuatan politik dan aktor-aktor

BAB IV STRATEGI KEMENPORA MENGHADAPI SANKSI FIFA. persepakbolaan dunia tanpa campur tangan dari kekuatan politik dan aktor-aktor BAB IV STRATEGI KEMENPORA MENGHADAPI SANKSI FIFA Perang kedaulatan antara FIFA dengan kedaulatan pemerintah semakin menjadi jadi semenjak dijatuhkannya sanksi pembekuan terhadap PSSI. Tujuan negara adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sepakbola di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1930, pada era penjajahan kolonial Belanda. Sejak saat itu sepakbola di Indonesia terus mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam dirinya memiliki esensi kebudayaan, saling berhubungan,

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam dirinya memiliki esensi kebudayaan, saling berhubungan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang berinteraksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Dengan berinteraksi kita bisa mengkomunikasikan sebuah pesan baik verbal

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESIF PADA SUPORTER SEPAK BOLA

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESIF PADA SUPORTER SEPAK BOLA HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESIF PADA SUPORTER SEPAK BOLA Skripsi Diajukan guna memenuhi sebagian dari persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana-S1 Psikologi Diajukan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. dengan JCI Chapter Yogyakarta dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sejarah rivalitas klub

BAB VI PENUTUP. dengan JCI Chapter Yogyakarta dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sejarah rivalitas klub BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Fans klub ICI Moratti Yogyakarta dengan JCI Chapter Yogyakarta memiliki suatu hubungan rivalitas yang sengit. Kondisi rivalitas yang sengit antara ICI Moratti Yogyakarta dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan medium bahasa. Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wilayah kedudukan sosial. Banyak diantara insiden yang disulut oleh sebab-sebab

BAB I PENDAHULUAN. wilayah kedudukan sosial. Banyak diantara insiden yang disulut oleh sebab-sebab BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini banyak media yang membicarakan tentang agresi sebagai istilah yang memayungi berbagai macam manifestasinya. Dewasa ini media massa hampir setiap hari melaporkan

Lebih terperinci

BULLYING & PERAN IBU Penyuluhan Parenting PKK Tumpang, 29 Juli 2017

BULLYING & PERAN IBU Penyuluhan Parenting PKK Tumpang, 29 Juli 2017 BULLYING & PERAN IBU Penyuluhan Parenting PKK Tumpang, 29 Juli 2017 oleh: Dr. Rohmani Nur Indah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Angket 1: Beri tanda berdasarkan pengalaman anda di masa kecil A. Apakah

Lebih terperinci

Moral Akhir Hidup Manusia

Moral Akhir Hidup Manusia Modul ke: 07Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Katolik Moral Akhir Hidup Manusia Oleh : Drs. Sugeng Baskoro, M.M Program Studi Psikologi Bagian Isi TINJAUAN MORAL KRISTIANI AKHIR HIDUP MANUSIA (HUKUMAN

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA - 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN SASTRA, SERTA PENINGKATAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PELATIH OLAHRAGA DAN KODE ETIKNYA. Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

PELATIH OLAHRAGA DAN KODE ETIKNYA. Fitria Dwi Andriyani, M.Or. PELATIH OLAHRAGA DAN KODE ETIKNYA Fitria Dwi Andriyani, M.Or. PELATIH OLAHRAGA Sukses tidaknya kegiatan ekstrakurikuler OR di sekolah dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari segi pelatih, peserta didik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah salah satu jenis olahraga permaianan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah salah satu jenis olahraga permaianan yang paling BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah salah satu jenis olahraga permaianan yang paling popular. Terbukti dengan banyakanya orang yang menggemari permainan tersebut mulai dari usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan modern. Hal ini ditunjukkan dengan adanya minat untuk memandang olahraga dari berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai sebuah negara berdaulat telah melalui perjalanan sejarah panjang dalam kepemimpinan nasional sejak kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN. Kelurahan Baciro. Teknik penarikan sampel menggunakan metode pengambilan

BAB II DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN. Kelurahan Baciro. Teknik penarikan sampel menggunakan metode pengambilan 35 BAB II DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Lokasi Penelitian Sampel penelitian adalah warga masyarakat pada Kelurahan Sitimulyo dan Kelurahan Baciro. Teknik penarikan sampel menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Organisasi merupakan sebuah wadah berkumpulnya orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Organisasi merupakan sebuah wadah berkumpulnya orang-orang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan sebuah wadah berkumpulnya orang-orang yang memiliki tujuan yang sama dengan harapan dapat mewujudkan tujuan tersebut. Tercapai atau tidaknya

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN KATA PENGANTAR Saya adalah mahasiswa Psikologi. Saat ini saya sedang melakukan suatu penelitian untuk tugas akhir saya (skripsi) mengenai kecerdasan dari Pemimpin Kelompok Kecil (PKK) Persekutuan

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018 PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018 A. PESERTA Peserta yang mengikuti AAJI SPORTAINMENT 2018 terdiri dari Pemain dan Manajer/Official Tim, sebagai berikut: 1. Pemain adalah para

Lebih terperinci

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA Lampiran Keputusan Munas IV Asosiasi BP PTSI Nomor: 07/MUNAS-IV/2017 ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA ANGGARAN DASAR ASOSIASI BP PTSI PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya tugas mendidik

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013 Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN KONGRES XXI PGRI DAN KONGRES GURU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menengah, hingga masyarakat golongan atas. Akibatnya, muncul kelompokkelompok

BAB I PENDAHULUAN. menengah, hingga masyarakat golongan atas. Akibatnya, muncul kelompokkelompok 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu jenis olahraga yang akrab dengan masyarakat, mulai dari masyarakat golongan bawah, masyarakat golongan menengah, hingga masyarakat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DENGAN RAHMAT T UHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DENGAN RAHMAT T UHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DENGAN RAHMAT T UHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017. Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017. Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017 KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP 2017 Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017 Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017 Menimbang 1. Bahwa Untuk Kelancaran Kinerja SMFISIPUNDIP2017

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

TERKIKISNYA PERSATUAN

TERKIKISNYA PERSATUAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA TERKIKISNYA PERSATUAN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama : Rahmat Ade Widodo NIM : 11.11.4892 Kelompok Prog. Studi Dosen : C : S1-TI : Drs. Tahajudin Sudibyo ABSTRAK Belakangan

Lebih terperinci