BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 State Of The Art tentang pembentukan brand image telah banyak dilakukan dalam 6 tahun kurun waktu terakhir. Adapun beberapa jurnal yang dipakai sebagai referensi untuk penelitian ini adalah sebagai berikut. yang dilakukan oleh Ranjbarian, Bahram, Sanayei, Ali, Kaboli, Majid Rashid, Hadadian, Alireza (2012) berjudul An Analysis of Brand image, Perceived Quality, Customer Satisfaction and Re-purchase Intention in Iranian Department Stores. Meneliti tentang brand image adalah sebuah modal yang sangat berharga, dan sulit untuk ditiru oleh para pesaing. Menurut penelitian Huber dan Herman membuktikan adanya hubungan signifikan dan positif antara brand image dengan tingkat loyalitas pelanggan. Keterkaitan dengan penelitian yaitu jika mempunyai brand image yang bagus, maka tingkat loyalitas dari konsumen juga meningkat. Sebuah teori umum yang berkaitan dengan brand image adalah bahwa mentalitas yang baik tentang merek akan memiliki efek positif pada perilaku konsumen seperti pembeli lebih setia. kedua yang dilakukan oleh Evawati (2012) Yang berjudul Kualitas Produk dan citra merek (Brand image) Mc Donals pengarunya terhadap kepuasan konsumen Meneliti tentang kepuasan konsumen merupakan faktor penting dalam pemsaran barang maupun jasa. Image suatu brand dapat mempengaruhi pikiran pelanggan melalui kombinasi dari iklan, Public Relations, Citra fisik, Cerita dari mulut ke mulut, dan pengalam aktual terhadap produk dan jasa yang ditawarkan. Image sebuah perusahaan berpengaruh terhadap perilaku konsumen karna brand image memiliki pengaruh terhadap persepsi konsumen tentang pelayanan yang ditawarkan. Hasil penelitian So et al, (2010) menunjukkan kepuasan pelanggan juga memiliki hubungan yang kuat dan memberikan kontribusi bagi brand image. Keterkaitan dengan penelitian yaitu Image suatu brand dapat mempengaruhi pikiran pelanggan melalui kombinasi dari iklan, Public Relations, Citra fisik, Cerita dari mulut ke mulut, dan pengalam aktual terhadap produk dan jasa yang ditawarkan, sehingga dapat terbentuk persepsi konsumen terhadap PT Indonesia Media Televisi. Kemudian pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Grace Kavengi Onyancha (2013) Yang berjudul The Impact of Bank Brand image on Customer 7

2 8 Satisfaction and Loyalty: A Case of Kenya Commercial Bank ini memperluas penelitian layanan saat ini dengan mengeksplorasi hubungan antara kepuasan pelanggan, citra merek dan loyalitas pelanggan. Dengan kata lain, penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pelanggan dari interaksi mereka dengan perusahaan jasa dipengaruhi oleh pengalaman layanan disampaikan. ini juga beberapa implikasi manajerial. Pemasar dari penyedia layanan dapat menggunakan hasil penelitian untuk meningkatkan ekuitas merek mereka melalui pengiriman pengalaman pelanggan yang menarik dalam banyak aspek. Keterkaitan dengan penelitian yaitu dimana brand image merupakan aspek penting dari kegiatan pemasaran. Oleh karna itu dapat disimpulkan bahwa brand image merupakan sebuah persepsi dari pelanggan yang tercermin dari asosiasi merek yang berada diingatan konsumen. Asosiasi mereka ini berasal dari pengalaman pelanggan secara langsung atau melalui informasi-informasi yang diterima dari penawaran pasar. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sem Christina Hawila Sibagariang, dan Tinjung Desy Nursanti (2010) Yang berjudul Pengaruh brand image dan brand trust terhadap brand loyalty pada PT Bank Sinarmas. Menyatakan bahwa brand image merupakan sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dibenak konsumen. Konsumen yang terbiasa menggunakan merek tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap brand image. Simamora (2002) berpendapat bahwa dalam konsep brand image terdapat 3 komponen penting, yaitu corporate image, user image, dan product image. Jadi dapat disimpulkan dalam penelitian ini bahwa brand image adalah sejumlah keyakinan tentang merek, dimana konsumen yakin akan brand tersebut dan tidak ada keraguan untuk memakai brand Big TV sebagai pilihan konsumen. Adapun penelitian terakhir yang dilakukan oleh Severi, Erfan, Ling, Kwek Choon (2013) Yang meneliti tentang brand image dapat didefinisikan sebagai merek yang dibawa dari asosiasi merek ke benak konsumen. Brand image sebagai citra brand yang berada di pikiran konsumen, dimana brand image juga dapat didefinisikan sebagai apa yang konsumen pikirkan dan rasakan. Berdasarkan Bearden dan Etzel brand image juga memiliki keterkaitan dengan kualitas produk tersebut. Keterkaitan dengan penelitian ini yaitu apabila brand image nya baik, maka akan mempengaruhi kualitas dan nilai dari produk tersebut. Akibatnya, perilaku pelanggan akan terpengaruh dan ditentukan oleh brand image. Konsumen

3 9 menggunakan citra merek produk dalam menurunkan persepsi keseluruhan dari produk tertentu, produk dengan brand image yang lebih tinggi dapat disimpulkan oleh konsumen sebagai produk dengan kualitas yang unggul. Selain itu, Jacoby et al. melakukan penelitian dan menemukan bahwa persepsi konsumen terhadap kualitas dan nilai sangat dipengaruhi oleh brand image. Nama No. Peneliti 1. Ranjbarian, Bahram; Sanayei, Ali; Kaboli, Majid Rashid; Hadadian, Alireza. Tabel 2.1 State Of The Art Tahun Judul Metode Hasil 2012 An Analysis of Kualitatif Dalam penelitian Brand image, ini, hubungan Perceived antara brand image, Quality, persepsi kualitas, Customer kepuasan Satisfaction and pelanggan, dan Re-purchase pembelian kembali Intention in produk diselidiki di Iranian department store Department Iran. Model Stores. penelitian sangat dikonfirmasi oleh data yang dikumpulkan. Kualitas yang dirasakan sangat mempengaruhi pada brand image, kepuasan pelanggan, dan loyalitas pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan

4 10 Nama Judul No. Tahun Peneliti 2. Evawati 2012 Kualitas Produk dan citra merek (Brand image) Mc Donals. pengarunya terhadap kepuasan konsumen. Metode Hasil meningkatkan kualitas layanan di Iran department store, brand image dan kepuasan pelanggan akan meningkat. Image mempengaruhi kepuasan pelanggan. Dengan kata lain, lebih tinggi brand image storenya dapat menyebabkan konsumen lebih puas dan tingkat loyalitasnya tinggi. Kuantitatif menganalisis pengaruh kualitas produk dan citra merek (brand image) terhadap kepuasan konsumen pada McDonals Alfa Indah di Jakarta Barat. Responden penelitian sebanyak 40 orang yang diambil dengan

5 11 Nama No. Peneliti 3. Grace Kavengi Onyancha Judul Tahun 2013 The Impact of Bank Brand image on Customer Satisfaction and Loyalty: A Case of Kenya Commercial Bank Metode Hasil metode convenience sampling. Kepada responden diberikan kuisioner berupa pertanyaan tertutup dengan pengukuran variable menggunakan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari kualitas produk dan brand image terhadap kepuasan konsumen. Kuantitatif ini memperluas penelitian layanan saat ini dengan mengeksplorasi hubungan antara kepuasan pelanggan, citra merek dan loyalitas pelanggan. Dengan

6 12 No. Nama Peneliti Tahun Judul Metode Hasil kata lain, penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pelanggan dari interaksi mereka dengan perusahaan jasa dipengaruhi oleh pengalaman layanan disampaikan. ini juga beberapa implikasi manajerial. Pemasar dari penyedia layanan dapat menggunakan hasil penelitian untuk meningkatkan ekuitas merek mereka melalui pengiriman pengalaman pelanggan yang menarik dalam banyak aspek. Dengan berfokus pada kepuasan pelanggan, merek layanan memiliki pandangan holistik apa yang mereka

7 13 No. Nama Peneliti Tahun Judul Metode Hasil berikan kepada pelanggan. Memang layanan saat ini didefinisikan oleh banyak ahli sebagai pengalaman (Lusch dan Varga, 2006; Schembri, 2006; Zomerdijk dan Voss, 2010) dan mengikuti logika ini, kami menyadari bahwa pengalaman pelanggan sebenarnya perusahaan "produk". Oleh karena itu, semua fungsi manajerial dan departemen harus selaras untuk memberikan pengalaman pelanggan yang menarik secara keseluruhan melalui interaksi dengan pelanggan. Untuk masa depan, penelitian ini harus

8 14 Nama No. Peneliti 4. Sem Christina Hawila Sibagariang, Tinjung Desy Nursanti Judul Tahun 2010 Pengaruh brand image dan brand trust terhadap brand loyalty pada PT Bank Sinarmas.Bank Metode Hasil mendorong peneliti untuk mengeksplorasi hubungan antara kepuasan pelanggan dan merek hubungan di sektor jasa yang berbeda seperti, industri rumah sakit, industri hotel, atau industri penerbangan. Kuantitatif Persaingan di sektor perbankan di Indonesia semakin ketat dewasa ini. PT Bank Sinarmas adalah bank yang berkembang pesat dan terus meningkat selama 3 tahun terakhir. PT Bank Sinarmas berkomitmen untuk mempertahankan posisi ini. Oleh karena itu, mereka harus memberikan pelayanan yang terbaik dan

9 15 Nama No. Peneliti 5. Severi, Erfan; Ling, Kwek Choon Judul Tahun 2013 The Mediating Effects of Brand Association, Brand Loyalty, Brand image and Perceived Quality on Brand Equity Metode Hasil memberikan produk tabungan yang berkualitas untuk membangun loyalitas pelanggan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan apakah citra merek dan kepercayaan merek secara parsial mempengaruhi loyalitas merek, dan untuk menentukan apakah citra merek dan kepercayaan merek secara simultan mempengaruhi loyalitas merek. Kuantitatif ini dilakukan di Faculty of Business and Information Science, UCSI University, Kuala Lumpur, Malaysia. Salah satu tujuan utama dari

10 16 No. Nama Peneliti Tahun Judul Metode Hasil penelitian ini adalah untuk menilai kekuatan merek dan efeknya terhadap brand image. Sangat penting untuk mengakui bahwa membangun asosiasi merek yang kuat akan berdampak pada proses pengambilan keputusan konsumen. Berdasarkan Bearden dan Etzel brand image juga memiliki keterkaitan dengan kualitas produk. Akibatnya, perilaku pelanggan akan terpengaruh dan ditentukan oleh citra merek. Konsumen menggunakan citra merek produk dalam menurunkan persepsi keseluruhan dari

11 17 No. Nama Peneliti Tahun Judul Metode Hasil produk tertentu, produk dengan brand image yang lebih tinggi dapat disimpulkan oleh konsumen sebagai produk dengan kualitas yang unggul. Selain itu, persepsi konsumen terhadap kualitas dan nilai suatu produk sangat dipengaruhi oleh citra merek. 2.2 Landasan Konseptual Definisi Brand Kotler dan Keller (2006) mengemukakan pengertian brand, Brand adalah nama, istilah, tanda, simbol atau kombinasi semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang /jasa seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang/jasa pesaing. Adapun pengertian brand menurut Keller (2004) Brand itu adalah sebuah produk, akan tetapi dengan tambahan berbagai macam dimensi yang nantinya akan membedakan produk tersebut dengan produk lain dalam memenuhi kebutuhan yang sama. Perbedaan ini bisa rasional dan nyata (berhubungan dengan bentuk fisik produk atau simbol), emosional dan tidak nyata (berhubungan dengan apa yang akan ditunjukan oleh brand tersebut). Kesimpulan yang didapat dari pengertian pegertian diatas adalah, brand sebagai alat pembeda antara perusahaan televisi berbayar PT Indonesia Media Televisi dengan perusahaan televisi berbayar lainnya, sehingga

12 18 masyarakat dapat membedakan anatara Big TV dengan perusahaan televisi berbayar lain yang sejenis Fungsi Brand Menurut Zulkarnain (2012) menjelaskan bahwa brand mempunyai beberapa fungsi yaitu: 1. Sebagai alat pembeda suatu produk dengan pesaingnya. Suatu produk akan memiliki perbedaan dengan pesaingnya bila memiliki brand yang kuat. Sepatu Nike dengan brand berbrntuk centang akan dengan mudah dibedakan dari sepatu Adidas yang memiliki logo tiga garis sejajar. 2. Sebagai alat untuk promosi dan daya tarik produk. Produk yang memiliki brand akan dengan mudah dipromosikan dan menjadi daya tariknya. Promosi sepatu Adidas akan dengan mudah mempromosikan produknya dengan menampilkan logonya di suatu acara. Pengunjung akan dengan mudah mengenali bahwa acara tersebut di sponsori oleh Adidas dengan melihat logo tersebut tanpa adanya penjelasan lebih lanjut mengenai brand tersebut. 3. Sebagai alat pembangun citra, pemberi keyakinan, dan jaminan kualitas. Suatu brand juga berfungsi membentuk image dengan memberi alat pengenalan pertama kepada masyarakat. Keyakinan, kualitas dan prestise sebuah produk akan melekat dalam sebuah brand dari pengalaman dan informasi dari produk tersebut. 4. Sebagai alat pengendali pasar. Pasar akan mudah dikendalikan oleh brand yang kuat. Brand ini akan menjadi peringatan bagi para kompetitornya untuk mengambil setiap

13 19 langkah yang diambilnya. Selain itu masyarakat akan dengan mudah diberikan informasi tambahan apabila brand tersebut sudah ada dalam memori ingatannya. Fokus dari penelitian ini adalah brand sebagai alat pembeda antara Big TV dengan perusahaan televisi berbayar yang ada dan juga sebagai alat untuk membangun image positif Brand image Pada buku yang ditulis oleh Johannes Supranto dan Nandan Limakrisna yang berjudul Pemasaran Untuk Pimpinan Sektor Publik dan Organisasi Nirlaba yang Visioner menjelaskan brand image adalah apa yang konsumen pikir dan rasakan ketika mendengar atau melihat suatu merek dan apa yang konsumen pelajari tentang merek (Supranto& Limakrisna, 2007). Brand image can be defined as a perception about brand as reflected by the brand association held ini consumer memory. Hal ini berarti citra merek adalah persepsi tentang merek yang digambarkan oleh asosiasi merek yang ada dalam ingatan konsumen. (Keller, 2013). Ada 3 faktor yang dapat membentuk citra merek (Keller, 2013) yaitu: 1. Kekuatan asosiasi merek (strength of brand association) Tergantung pada bagaimana informasi masuk ke dalam ingatan konsumen dan bagaimana informasi tersebut bertahan sebagai bagian dari brand image 2. Keuntungan asosiasi merek (Favourability of brand association) Kesuksesan sebuah proses pemasaran sering tergantung pada proses terciptanya asosiasi merek yang menguntungkan, dimana konsumen dapat percaya pada atribut yang diberikan mereka dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. 3. Keunikan asosiasi merek (Uniqueness Of brand association) Suatu merek harus memiliki keunggulan bersaing yang menjadi alasan bagi konsumen untuk memilih merek tertentu. Keunikan asosiasi merek

14 20 dpat berdasarkan atribut produk, fungsi produk atau citra yang dinikmati konsumen. Menurut Aaker dalam buku Aura Merek: 7 Langkah Membangun Merek Kuat Brand image adalah seperangkat asosiasi unik yang ingin diciptakan atau dipelihara para pemasar. Asosiasi-asosiasi itu menyatakan apa sesungguhnya merek dan apa yang dijanjikannya kepada konsumen (Simamora, 2003). Jadi, brand image adalah seperangkat asosiasi unik yang ingin diciptakan dan dipelihara oleh suatu perusahaan untuk dapat mempengaruhi apa yang konsumen atau publik inginkan ketika mendengar nama atau melihat suatu brand seperti Big TV Brand Awareness Jurnal yang berjudul The effect of advertising on brand awareness and percieved quality: an emperical investigation using panel data mengatakan bahwa konsumen suka menyamakan antara brand awareness dengan preferences. Konsumen biasanya lebih memilih sesuatu yang dianggapnya paling familiar dan ketika konsumen merasa aware terhadap suatu brand belum tentu konsumen memiliki prefensi terhadap brand tersebut. (C.Robert Clark, Ulrich Doreazselki dan Michaela Draganska, 2009). Menurut Aaker dalam buku The Power of Brand Brand Awareness adalah kesanggupan seseorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu (Freddy Rangkuti, 2008). Kesimpulan dari definisi brand awareness adalah Jadi brand awareness adalah kemampuan konsumen untuk mengingat suatu brand dan yang menjadikannya berbeda bila dibandingkan dengan brand lainnya. Jadi diharapkan masyarakat dapat mengingat dan membedakan Big TV dengan perusahaan televisi berbayar yang sejenis.

15 Brand Association Menurut Aaker Brand Association /asosiasi merek mencerminkan pencitraan dari suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, pesaing, selebritis dan lain-lain. (Situmorang, 2011). Menurut Kevin Lane Keller brand associations adalah kekuatan, keuntungan, dan keunikan dari attributes dan benefits untuk merek. Brand associations merupakan sumber utama dari nilai merek karena brand associations adalah sarana yang konsumen gunakan untuk merasakan merek tersebut dalam memenuhi kebutuhan mereka. Menurut Keller, brand associations berhubungan dengan brand performance karena brand performance dapat membentuk brand associations. Brand attributes adalah deskripsi karakteristik barang dan jasa, sedangkan brand benefits adalah nilai dan makna personal yang pelanggan ambil dari atribut barang dan jasa. (Keller, 2013) Kesimpulan dari definisi brand association adalah berkaitan dengan pengalaman dari suatu produk. Keterikatan pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman atau penampakan dalam mengkomunikasikan Big TV sebagai pemain baru di industri televisi langganan berbayar Brand Performance Brand performance mendeskripsikan seberapa baik produk/jasa bertemu dengan fungsi yang dibutuhkan pelanggan. Seberapa baik tingkat merek pada penilaian obyektif kualitas, sejauh mana merek memenuhi kebutuhan utilitarian, estetika, dan ekonomi dan keinginan pelanggan dalam produk / jasa. Lima atribut dan manfaat brand performance : 1. Primary ingredients and supplementary features Pelanggan memiliki pertimbangan tentang kualitas bahan utama suatu produk (apakah rendah, sedang, tinggi atau sangat tinggi, sudah dipatenkan atau belum, dan bagaimana fitur tambahan yang melengkapi bahan-bahan utama. Beberapa atribut tambahan

16 22 diperlukan agar produk dapat berkembang dan tentu saja ini bervariasi berdasarkan kategori produk atau layanan. 2. Product reliability, durability, and serviceability Reliability mengukur konsistensi performance over time dan from purchase to purchase. Durability adalah kehidupan ekonomi yang diharapkan dari produk. Serviceability adalah kemudahan memperbaiki produk jika diperlukan. 3. Service effectiveness, efficiency, and emphaty Asosasi merek di mata pelanggan sering kali dapat dilihat melalui pelayanan. Service effectiveness adalah seberapa baik merek tersebut memuaskan apa yang dibutuhkan pelanggan. Service efficiency menjelaskan kecepatan dan respon terhadap pelayanan tersebut. Service emphaty adalah sejauh mana penyedia layanan dilihat dapat dipercaya, peduli, dan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. 4. Style and design Desain adalah aspek fungsional dalam menggambarkan bagaimana produk bekerja dan mempengaruhi brand associations. Pelanggan dapat mempunyai asosiasi dengan produk melalui pertimbangan lebih estetis seperti ukuran, bentuk, bahan, dan warna yang terlibat. Kinerja merek juga tergantung pada aspek sensorik seperti bagaimana sebuah produk terlihat, terasa, terdengar atau tercium. 5. Price Kebijakan harga untuk sebuah merek juga dapat membentuk asosiasi di dalam pikiran pelanggan tentang seberapa mahal/murah

17 23 merek tersebut dan apakah merek tersebut sering memberikan discount. Harga adalah bagian penting untuk meningkatkan asosiasi merek karena pelanggan cenderung mengatur kategori produk di pikiran mereka melalui harga. (Keller, 2013) Public Relations Menurut Fraser P. Seitel dalam buku Dasar-dasar Public Relations Public Relations merupakan fungsi manajemen yang membantu menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungan, serta kerjasama suatu organisasi atau perusahaan dengan publiknya dan ikut terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isu-isu manajemen. Public Relations membantu manajemen dalam penyampaian informasi dan tanggap terhadap opini publik. Public Relations secara efektif membantu manajemen memantau berbagai perubahan. (Soemirat& Ardianto, 2008) Menurut Denny Griswold dalam buku Hand Book of PR Public Relations adalah Fungsi Manajemen yang mengevaluasi publik, memperkenalkan berbagai kebijakan dan prosedur dari suatu individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan membuat perencanaan, serta melaksanakan suatu program kerja dalam upaya memperoleh pengertian dan pengakuan publik. (Ardianto, 2011) Dari beberapa definisi yang telah disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa Public Relations adalah fungsi manajemen untuk membangun hubungan yang harmonis dan membangun citra perusahaan agar dipandang baik oleh masyarakat, serta membuat masyarakat senang dan yakin akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Seperti hal nya yang dilakukan oleh Public Relations PT Indonesia Media Televisi dalam kaitannya untuk membentuk image Big TV Peran Public Relations Menurut Dozier dan Broom dalam Manajemen Public Relations & Media Komunikasi : Konsep dan Aplikasi peran Public Relations dalam suatu perusahaan atau organisasi dapat dibagi menjadi empat, yaitu :

18 24 1. Expert Prescriber : Public Relations berperan sebagai penasehat ahli, jadi Public Relations harus bisa untuk mencarikan solusi dalam menyelesaikan masalah dengan publik perusahaan atau organisasi. 2. Communications Facilitator : Public Relations berperan sebagai fasilitator antara perusahaan dengan publiknya. Dimana Public Relations membantu pihak manajemen sebagai pendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publik. Begitu juga sebaliknya, Public Relations diharapkan dapat memberikan penjelasan informasi, keinginan, dan harapan organisasi kepada publik. Tujuannya adalah agar tercipta saling mempercayai, menghargai, dan mendukung satu dengan yang lainnya. 3. Problem Solving Process Facilitator : Public Relations menjadi fasilitator dalam memecahkan permasalahan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat hingga mengambil tindakan eksekusi dalam mengatasi persoalan atau krisis yang dengan dihadapi secara rasional dan profesional. 4. Communications Technician : Public Relations sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi. Sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan, yaitu secara teknis komunikasi, baik arus maupun media komunikasi yang dipergunakan dari tingkat pimpinan dengan bawahan akan berbeda dari bawahan keatasan. (Ruslan, 2006) Dapat disimpulkan bahwa peranan Public Relations PT Indonesia Media Televisi berperan dalam menjalin komunikasi dengan pihak internal dan eksternal melalui empat peran, yaitu expert prescriber, communications facilitator, problem solving process facilitator, dan communications technician.

19 Fungsi Public Relations Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Hubungan Masyarakat Suatu Komunikoliogis mengemukakan bahwa ada empat fungsi dari Public Relations yaitu: 1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. Public Relations bertanggung jawab dalam kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan/ organisasi. 2. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik baik publik eksternal maupun publik internal. Public Relations menjalin hubungan baik dengan berbagai kalangan publik baik internal maupun ekternal. 3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi. Public Relations berfungsi dalam mengkomunikasikan informasi organisasi kepada publik dan mengkomunikasikan opini publik kepada organisasi. 4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum. Public Relations berfungsi memberi pelayanan yang baik terhadap publik dan memberi nasihat kepada pimpinan organisasi. (Rosady Ruslan, 2010). Dalam penelitian ini, meneliti fungsi dan Public Relations PT Indonesia Media Televisi dalam membentuk brand image Big TV. Peneliti meneliti fungsi Public Relations dimana sebagai fungsi untuk menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara organisasi dengan publiknya, internal maupun eksternal.

20 Tujuan Public Relations Menurut Rosady Ruslan (2010), tujuan Public Relations adalah sebagai berikut: 1. Menumbuh kembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen. 2. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan. 3. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan Public Relations. 4. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek. 5. Mendukung bauran pemasaran. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan yang dilakukan Public Relations PT Indonesia Media Televisi adalah mengembangkan citra baik terhadap publik internal maupun eksternal perusahaan. Juga sebagai penengah antara publik dan perusahaan, mengembangkan fungsi pemasaran dengan Public Relations, membangun merek, dan mengembangkan bauran pemasaran Strategi Public Relations Setelah membahas peran, fungsi dan tujuan public relation, adapun strategi atau kegiatan-kegiatan yang menjadi pekerjaan seorang Public Relations. Pekerjaan yang biasa dilakukan oleh Public Relations dapat disingkat menjadi PENCILS atau bauran Public Relations. Menurut Ruslan dalam (Ardianto, 2009) Bauran Public Relations yang dimaksud adalah: 1. Publication and Publicity Sesuai dengan tujuannya, seorang Public Relations harus menyebarluaskan informasi tentang kegiatan-kegiatan dan pencapaian perusahaan kepada publik. Atau singkatnya publikasi yaitu memperkenalkan perusahaan kepada publik.

21 27 2. Event Public Relations juga merancang acara tertentu dan melakukan kegiatan seperti seminar, workshop, serta kegiatan lainnya dengan tujuan untuk membentuk image perusahaan. 3. News Seorang Public Relations dituntut untuk menguasai teknik-teknik menulis sehingga dapat menyajikan informasi yang mudah dipahami dan dimengerti oleh publik. Informasi yang dimaksud yaitu untuk menciptakan berita melalui press release, news letter, bulletin dan lainlain. Hal tersebut biasanya mengacu pada teknik penulisan 5W+1H dan sistematika penulisannya adalah piramida terbalik. 4. Community Involvement Public Relations harus mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu untuk menjaga hubungan baik dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya. 5. Inform or Image Public Relations bertugas untuk memberikan sesuatu kepada publik atau menarik perhatian, sehingga diharapkan akan memperoleh tanggapan berupa image positif dari suatu proses yang bukan apa-apa menjadi seusatu, dari yang tidak tahu menjadi tahu dan dari yang tidak suka menjadi suka. Dari hal tersebut diharapkan timbulnya sesuatu yaitu image. 6. Lobbying and Negotiating Public Relations dituntut mempunyai keahlian persuasi dan negosiasi dengan berbagai pihak agar semua rencana, ide atau gagasan kegiatan suatu lembaga memperoleh dukungan dari pihak lain. Sehingga timbul situasi yang saling menguntungkan. 7. Social Responsibility Tidak hanya memikirkan keuntungan materi bagi organisasi, seorang Public Relations juga harus peduli terhadap masyarakat disekitarnya. Hal ini sangat penting karena bertujuan untuk memperoleh simpati atau empati dari khalayak.

22 28 Dapat disimpulkan bahwa strategi Public Relations yaitu publications, events, news, community involvement, inform or image, lobbying, dan social responsibility merupakan strategi yang harus dilakukan oleh Public Relations perusahaan dalam membentuk brand image perusahaannya, sehingga mendapatkan image yang baik dimata masyarakat. Dalam penelitian ini, peniliti melakukan penilitian berdasarkan strategi Public Relations PENCILS yang dilakukan oleh PT Indonesia Media Televisi dalam membentuk brand image Big TV, untuk mencapai hasilnya dengan menggunakan 4 komponen strategi Public Relations PENCILS.

23 Kerangka Konseptual Public Relations PT Indonesia Media Televisi melakukan beberapa strategi yaitu publications, events, news, community involvement, inform or image, lobbying, dan social responsibility untuk membentuk brand associations dan brand awareness yang keduanya merupakan komponen yang terkait dalam pembentukan brand image Big TV. Big TV Public Relations PT Indonesia Media Televisi Strategi Public Relations: 1. Publications 2. Events 3. News 4. Community Involvement 5. Inform or Image 6. Lobbying 7. Social Responsibility Brand Awareness Brand Association Brand image Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Televisi Langganan Berbayar 7 Tahun Kebelakang BRAND JUMLAH SALURAN TAHUN BERDIRI. AORA 62 8 Agustus 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Televisi Langganan Berbayar 7 Tahun Kebelakang BRAND JUMLAH SALURAN TAHUN BERDIRI. AORA 62 8 Agustus 2008 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini di Indonesia persaingan di industri televisi langganan berbayar sangat kompetitif, terbukti dengan bertumbuhnya semakin banyak brand televisi langganan berbayar.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini peneliti mempelajari penelitian terdahulu dari Faculty of

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini peneliti mempelajari penelitian terdahulu dari Faculty of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut ini adalah daftar penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam melakukan penelitian ini: 2.1.1 Erfan Severi and Kwek Choon Ling (2013) Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu menjadi rujukan dalam menulis penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu menjadi rujukan dalam menulis penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu menjadi rujukan dalam menulis penelitian ini. Diantaranya penelitian pertama adalah Erfan Severi & Kwek Choon Ling yang berjudul

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Public Relations Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations yang dipakai dalam penelitian ini. Berikut pendapat para ahli mengenai definisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap niat pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). a. Mohammad Reza Jalilvand, Neda Samiei, Seyed Hessamaldin Mahdavinia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap niat pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). a. Mohammad Reza Jalilvand, Neda Samiei, Seyed Hessamaldin Mahdavinia 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti yang terdahulu sudah banyak dilakukan terkait masalah kesadaran merek, asosiasi merek, dan persepsi kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Strategi pemasaran merupakan sebagian dari strategi bisnis yang diupayakan setiap perusahaan untuk meningkatkan laba demi menaikkan nilai perusahaan. Strategi pemasaran

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan dasar-dasar teori dari berbagai penjelasan para ahli yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengkajian terhadap fenomena ataupun

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. dilakukan oleh Rio, Vazquez, dan Iglesias (2001) yang berfokus pada sepatu

BAB I LATAR BELAKANG. dilakukan oleh Rio, Vazquez, dan Iglesias (2001) yang berfokus pada sepatu BAB I LATAR BELAKANG 1.1. Pendahuluan: Pada penelitian ini, peneliti mereplikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rio, Vazquez, dan Iglesias (2001) yang berfokus pada sepatu olahraga. Penelitian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention

BAB V PENUTUP. 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapat kesimpulan sebagai berikut : 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention konsumen

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Kotler dan Armstrong (2019:253) produk adalah segala sesuatu yang dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Kotler dan Armstrong (2019:253) produk adalah segala sesuatu yang dapat BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Landasan Teori dan Konsep 2.1.1. Kualitas Produk (Product Quality) Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan lebih menyukai produkproduk yang menawarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Brand Brand menurut Kotler (2002:63) adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keputusan pembelian. Sehingga pemberian merek (branding) sebenarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. keputusan pembelian. Sehingga pemberian merek (branding) sebenarnya merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Merek (brand) merupakan sebuah nama atau simbol (seperti logo, merek dagang, desain kemasan, dan sebagainya) yang dibuat untuk membedakan satu produk dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup untuk berkembang dan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan dihadapkan dengan

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati konsumen agar mau membeli produk maupun jasa yang diwakilinya. Merek juga diibaratkan sebagai sebuah nyawa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekuitas Merek Pengertian ekuitas merek menurut (Aaker, 1996 dalam Agusli dan Kunto, 2013) bahwa ekuitas merek menciptakan nilai, baik pada perusahaan maupun

Lebih terperinci

Bab V Kesimpulan Dan Saran 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity

Bab V Kesimpulan Dan Saran 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity Bab V Kesimpulan Dan Saran 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen. Pada bab terakhir ini, akan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Teori Komunikasi 2.1.1.1 Pengertian Komunikasi Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti sama, communico,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. promosi dalam marketing mix. Pesan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. promosi dalam marketing mix. Pesan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pesan Iklan Pesan iklan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi pemasaran. Iklan, personal selling, promosi, penjualan, dan publisitas semuanya merupakan komponen promosi

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial

II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran 2.1.1 Arti Pemasaran Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dewi Kurniawati, Suharyono, Andriani Kusumawati (2014)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dewi Kurniawati, Suharyono, Andriani Kusumawati (2014) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1. Dewi Kurniawati, Suharyono, Andriani Kusumawati (2014) Sejumlah penelitian terkait kualitas produk telah dilakukan sebelumnya. Salah satunya adalah

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Perilaku Konsumen Menurut Engel et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang terlibat langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi,

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terika BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Riana (2008)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Era ekonomi sekarang ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan baru bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi pasar dari perusahaan akan meluas, dan

Lebih terperinci

BAB 5. SIMPULAN dan SARAN

BAB 5. SIMPULAN dan SARAN BAB 5 SIMPULAN dan SARAN 5. 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan teknik analisis Structural Equation Modeling (SEM)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penulis dalam menentukan langkah-langkah yang sistematis untuk penyusunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penulis dalam menentukan langkah-langkah yang sistematis untuk penyusunan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian terdahulu sebagai tolak ukur dan acuan untuk menyelesaikannya, penelitian terdahulu memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA. model atau kerangka penelitian, sedangkan teori di rujuk dari buku mengenai

BAB II TINJUAN PUSTAKA. model atau kerangka penelitian, sedangkan teori di rujuk dari buku mengenai 11 BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Suatu penelitian memerlukan rujukan dari penelitian sebelumnya yang sejenis dan terkait dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian terdahulu di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran menjadi suatu fungsi bisnis yang sangat penting, yang berurusan dengan pelanggan.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas 77 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas Marketing Public Relations (MPR) Dalam Mengkomunikasikan Brand Identity Sumitomo Pipe oleh PT. PARADISE

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo atau kemasan) dengan maksud

BAB II LANDASAN TEORI. yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo atau kemasan) dengan maksud BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek Aaker (1997:9) mengungkapkan bahwa merek adalah nama dan simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Ekuitas Merek Dalam hal ekuitas merek dapat kita pahami bahwa ide utama dari ekuitas merek adalah bahwa kekuatan merek terletak dalam benak konsumen. Ekuitas merek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, mulai dari kebutuhan dasar yang harus dipenuhi secara rutin atau disebut

Lebih terperinci

Brand adalah identitas tambahan dari suatu produk yang tak hanya. membedakannya dari produk pesaing, namun merupakan janji produsen atau

Brand adalah identitas tambahan dari suatu produk yang tak hanya. membedakannya dari produk pesaing, namun merupakan janji produsen atau CHAPTER 12 BRANDING A. Definisi Merek (Brand) Brand adalah identitas tambahan dari suatu produk yang tak hanya membedakannya dari produk pesaing, namun merupakan janji produsen atau kontrak kepercayaan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Manfaat merek adalah nilai personal produk yang diberikan kepada

BAB II KERANGKA TEORI. Manfaat merek adalah nilai personal produk yang diberikan kepada BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Functional Benefit 2.1.1 Pengertian Functional Benefit Manfaat merek adalah nilai personal produk yang diberikan kepada konsumen berkaitan dengan manfaat produk dan mewakilinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Definisi brand dalam Bahasa Indonesia adalah merek, berasal dari kata brandr yang memiliki arti to burn. Bangsa Viking memakai kata ini sebagai tanda bakar pada hewan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Keputusan Pembelian Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang dilakukan melalui pemilihan satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di

BAB I PENDAHULUAN. peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pengaruh pasar global yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi pengaruh pasar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Dalam landasan teori ini akan dibahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian secara terperinci. Teori yang akan dibahas sebagai berikut: 2.1.1. Electronic

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) : BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitihan Terdahulu Penelitian terdahulu yang melandasi atau menjadi pedoman dalam penelitian tentang Pengaruh Kesadaran merek, Asosiasi merek, Loyalitas merek dan Citra merek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keputusan Pembelian Sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk merupakan keputusan pembelian. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan berkembang pesatnya perdagangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia sekarang ini yang ditandai era globalisasi dan persaingan antar perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Didalam melakukan penelitian diperlukan suatu landasan teori yang akan digunakan untuk mendukung teori yang diajukan. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagaimana diketahui bahwa merek merupakan pembeda antar satu produk dengan produk

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagaimana diketahui bahwa merek merupakan pembeda antar satu produk dengan produk 11 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek (Brand) Sebagaimana diketahui bahwa merek merupakan pembeda antar satu produk dengan produk lainnya. Kita menyimpan memori

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Brand image Konsumen merupakan pusat perhatian dalam dunia pemasaran. Maka dari itu perlu dipelajari apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen pada saat ini. Dalam bukunya

Lebih terperinci

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS presented by : B.Natalia Sari Pujiastuti, S.Psi, M.Si Exclusive for YAYASAN PENDIDIKAN NASIONAL KARANGTURI SEMARANG 2015 KONSEP DASAR PUBLIC RELATIONS

Lebih terperinci

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS Fenny 1200968571 Abstrak TUJUAN PENELITIAN ini adalah untuk memaparkan tugas dan kegiatan public relations

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Public Relations Public relations adalah fenomena yang mulai ramai dibicarakan pada abad ke-20, yang mana public relation adalah layaknya

Lebih terperinci

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen. Pada bab terakhir ini, akan diberikan saran sebagai masukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit

BAB 2 LANDASAN TEORI. perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Journal Building and Measuring Hotel Brand Equity: The customers perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Loyalitas Konsumen Secara umum loyalitas diartikan sebagai pembelian ulang yang terus menerus pada merek yang sama, atau dengan kata lain adalah tindakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Landasan Teori A. Definisi Merek Menurut Durianto, dkk (2001:1) Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk

Lebih terperinci

MARKETING PUBLIC RELATIONS

MARKETING PUBLIC RELATIONS MARKETING PUBLIC RELATIONS Iman Mulyana Dwi Suwandi www.e iman.uni.cc Seri Manajemen Pemasaran Halaman 2 Istilah marketing public relations dikemukakan pertama kali oleh Thomas L. Harris yang memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis menghadapi era baru persaingan global yang makin ketat yang disebabkan oleh globalisasi. Globalisasi didorong oleh kemajuan pesat dalam bidang teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan dalam segala

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan dalam segala BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan dalam segala bidang usaha semakin ketat, hal ini ditandai dengan berdirinya banyak perusahaan besar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. topik penelitian selama beberapa dekade terakhir. Budaya dan sejarah yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. topik penelitian selama beberapa dekade terakhir. Budaya dan sejarah yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Country of Origin Country of Origin dalam mempengaruhi niat beli konsumen telah menjadi topik penelitian selama beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoretis 2.1.1 Pemasaran Pemasaran menurut Kotler, dkk (2007:6) adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi adalah salah satu dari empat komponen bauran pemasaran sebagaimana disebutkan oleh Kotler (2005:17) yang mendefinisikan bauran pemasaran (marketing mix) sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sejenis dan merupakan suatu proses psikologis.

BAB I PENDAHULUAN. yang sejenis dan merupakan suatu proses psikologis. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin maju dan dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin berkembang pesat pada masa ini juga berdampak pada perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyusun penelitian ini, peneliti juga. menggunakan beberapa penelitian yang dipandang relevan dan dapat mendukung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyusun penelitian ini, peneliti juga. menggunakan beberapa penelitian yang dipandang relevan dan dapat mendukung BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam menyusun penelitian ini, peneliti juga mempelajari dan menggunakan beberapa penelitian yang dipandang relevan dan dapat mendukung penelitian saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar dari sellers market menjadi buyers market sehingga konsumen menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pasar dari sellers market menjadi buyers market sehingga konsumen menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah membawa dampak yang cukup besar bagi dunia usaha, di antaranya adalah perkembangan teknologi yang sangat pesat, perubahan sifat pasar dari sellers

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009:5), Pemasaran adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009:5), Pemasaran adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009:5), Pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemasaran Perusahaan merupakan hal yang penting dalam upaya untuk memberikan kepuasan terhadap kebutuhan konsumen. Dalam setiap perusahaan, aktivitas dibidang pemasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekuitas Merek Definisi ekuitas merek menurut Aaker dalam Tjiptono (2001) adalah serangkaian aset dan liabilities (kewajiban) merek yang terkait dengan sebuah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya dengan tercukupi kebutuhannya.

Lebih terperinci

BAB I. dari unsur-unsur tersebut (Kotler dan Keller, 2009). Tujuannya untuk. mengidentifikasi produk dan layanan dari kelompok penjual serta untuk

BAB I. dari unsur-unsur tersebut (Kotler dan Keller, 2009). Tujuannya untuk. mengidentifikasi produk dan layanan dari kelompok penjual serta untuk BAB I 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, merek sudah menjadi salah satu fokus pemasaran. Upaya membangun suatu merek yang kuat pun perlu dilakukan. Merek dapat juga didefinisikan sebagai sebuah nama,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan konsumen, mengembangkan produk, menetapkan harga,

II. TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan konsumen, mengembangkan produk, menetapkan harga, 11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu faktor penting dalam suatu siklus yang bermula dan berakhir dengan kebutuhan. Pemasar harus dapat menafsirkan, mengidentifikasi

Lebih terperinci

KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH

KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH PENGARUH KESADARAN MEREK, ASOSIASI MEREK dan PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH (Studi Kasus Mahasiswi STKIP PGRI Sumatera Barat Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi) JURNAL Oleh:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1Merek Menurut Undang Undang merek no 15 tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS Ms. Hemamalini. K.S, and Ms. Shree Kala Kurup (February 2014)

BAB II TINJAUAN TEORITIS Ms. Hemamalini. K.S, and Ms. Shree Kala Kurup (February 2014) BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Penelitian Terdahulu Didalam Sub ini akan dijelaskan mengenai penelitian terdahulu dan penelitian yang sekarang terkait dengan perbedaan, dan persamaan penelitian pada kedua

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, konsep pemasaran mengalami perkembangan dan penerapannya nyata dalam aktivitas perekonomian sehari-hari di semua jenis atau macam jenis

Lebih terperinci

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto B R A N D E Q U I T Y The Way to Boost Your Marketing Performance Dheni Haryanto dheni_mqc@yahoo.com Marketing Quotient Community http://www.mqc.cjb.net F o c u s On Marketing Hakekat suatu bisnis industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era globalisasi ekonomi, keberadaan suatu perusahaan tidak terlepas dari suatu kondisi persaingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini banyak menyajikan peluang bisnis sekaligus tantangan bisnis bagi perusahaan-perusahaan. Dengan banyaknya tantangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman modern ini, kebutuhan manusia sudah sangat bermacam-macam. Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbedabeda terlebih untuk tampil menarik dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia global ini dimana persaingan menjadi suatu rutinitas menuntut perusahaan sebagai produsen produk dituntut untuk meningkatkan kualitasnya dengan melihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Event Organizer yang diartikan sebagai penyedia jasa profesional penyelenggara acara merupakan salah satu bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Event Organizer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya perkembangan dalam dunia bisnis secara otomatis telah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya perkembangan dalam dunia bisnis secara otomatis telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pesatnya peningkatan pertumbuhan penduduk yang diikuti dengan meningkatnya perkembangan dalam dunia bisnis secara otomatis telah meningkatkan persaingan-persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia teknologi yang kian hari kian berkembang, menciptakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia teknologi yang kian hari kian berkembang, menciptakan berbagai BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia teknologi yang kian hari kian berkembang, menciptakan berbagai macam fungsi yang memudahkan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pasar yang semakin kompetitif, preferensi dan loyalitas pelanggan adalah kunci kesuksesan suatu produk. Beragam motivasi untuk membeli memainkan peranan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 79 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan desain penelitian deskriptif, di mana tujuan penelitian adalah untuk menguraikan sifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud

Lebih terperinci

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan televisi dan brand equity terhadap loyalitas pelanggan produk air mineral Aqua.

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan televisi dan brand equity terhadap loyalitas pelanggan produk air mineral Aqua. ABSTRAK Iklan televisi merupakan sebuah media yang efektif dalam suatu pemberian informasi kepada konsumen. Televisi adalah sebuah media yang mampu menjangkau wilayah luas, dapat dimanfaatkan oleh semua

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan

LANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan lain.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Grand Theory of Marketing Gambar. 2.1 Grand teori, Keller dan Griffin Menurut Kotler (2010), pemasaran adalah sebuah proses sosial dan manajerial dimana individu-individu dan

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 9 BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menurut Engel et al (simamora 2004, p1) adalah tindakan yang langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan

Lebih terperinci

Adanya perubahan gaya hidup dan mobilitas yang semakin tinggi menyebabkan masyarakat lebih menyukai makanan yang praktis tetapi memiliki nilai gizi

Adanya perubahan gaya hidup dan mobilitas yang semakin tinggi menyebabkan masyarakat lebih menyukai makanan yang praktis tetapi memiliki nilai gizi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha kecil menengah (UKM) adalah salah satu motor penggerak perekonomian di negara kita. Usaha kecil, dan menengah (UKM) merupakan tulang punggung perekonomian di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. harus dapat menjawab tantangan tantangan yang ada di pasar saat ini dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. harus dapat menjawab tantangan tantangan yang ada di pasar saat ini dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam industri bisnis saat ini semakin menantang, perusahaan harus dapat menjawab tantangan tantangan yang ada di pasar saat ini dan diharapkan

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek Pertemuan : VII (Tujuh) Topik/Pokok Bahasan : Faktor-Faktor Pembentuk Citra Merek Pokok-Pokok Perkuliahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat kompetitif di era globalisasi sangat sekali memberikan peluang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat kompetitif di era globalisasi sangat sekali memberikan peluang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan yang sangat kompetitif di era globalisasi sangat sekali memberikan peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang ada di Indonesia. Di satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia yang tidak terbatas semakin berkembang dari waktu ke waktu, kemajuan teknologi dan informasi telah membawa dampak besar bagi perubahaan gaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bisnis berusaha untuk bersaing secara kompetitif dengan menghadirkan produkproduk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bisnis berusaha untuk bersaing secara kompetitif dengan menghadirkan produkproduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan didunia bisnis di era ini terjadi begitu ketat, dimana banyak pelaku-pelaku bisnis bermunculan dengan produk baru atau membuat dan mengembangkan produk yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori Inti dari pemasaran (marketing) menurut Kotler dan Keller (2009) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Merek Kotler (1997) mengemukakan bahwa definisi merek adalah nama, istilah, tanda, symbol, rancangan atau kombinasi dari ketiganya yang bertujuan untuk mengidentifikasi barang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi. digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi. digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Merek dan Perspektif Merek 1. Definisi Merek Menurut UU No.15 Tahun 2001 merek adalah tanda berupa gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai

Lebih terperinci