BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai

Transkripsi

1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai perbandingan risiko kredit pada bank konvensional dan bank syariah. Hasil pengujian H1a diterima karena hasilnya menunjukkan bahwa terdapat rumpun melayu menggunakan pengukuran risiko kredit yaitu Z-Score, dan bank syariah memiliki risiko kredit lebih besar dari pada bank konvensional. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Kabir, Worthington, dan Gupta (2015). Pengujian H1b ditolak karena hasilnya menunjukan bahwa terdapat rumpun timur tengah menggunakan pengukuran risiko kredit yaitu Z-Score, dan bank konvensional memiliki risiko kredit lebih besar dari pada bank syariah. Hasil ini mendukung penelitian dari Beck, Kunt, dan Merrouche (2013), tetapi bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kabir, Worthington, dan Gupta (2015). Pengujian H2a diterima karena hasilnya menunjukkan bahwa terdapat rumpun melayu menggunakan pengukuran risiko kredit yaitu NPL, dan bank syariah memiliki risiko kredit lebih besar dari pada bank konvensional. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Kabir, Worthington, dan Gupta (2015). 83

2 84 Pengujian H2b ditolak karena hasilnya menunjukkan bahwa tidak terjadi perbedaan risiko kredit antara bank konvensional dan bank syariah di timur tengah dengan menggunakan pengukuran NPL. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan alat pengukuran risiko kredit dan objek yang berbeda maka akan menghasilkan jawaban yang berbeda juga. Metode yang digunakan untuk mengukur risiko kredit memainkan peran penting dalam tingkat risiko kredit yang akan diukur. B. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasa: 1. Variabel kontrol yang digunakan hanya tiga variabel yaitu Log of Total Asset, Cost to Income, dan Asset Growth. Padahal masih terdapat variabel lain yang dapat mempengaruh risiko kredit. 2. Proksi yang digunakan untuk mengukur risiko kredit hanya terbatas yaitu Z-Score dan NPL. Padahal, masih terdapat proksi lainnya yang dapat digunakan dan mungkin lebih baik untuk menggambarkan variabel tersebut. 3. Data yang dimiliki tidak terdistribusi dengan normal, sehingga tidak lolos dari uji normalitas. 4. Banyak terdapat outlier yang menyebabkan peneliti harus banyak menghapus data yang outlier tersebut, agar mendapat hasil yang baik dan lebih akurat. C. Implikasi Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah diperoleh maka dapat diajukan saran sebagai berikut:

3 85 Bagi Manajemen Bank / Pemerintah Saran untuk pengambil kebijakan bank ataupun pemerintah bahwa risiko kredit pada bank dapat dilihat dari beberapa pengukuran tidak hanya dilihat dari NPL saja. Metode yang digunakan untuk mengukur risiko kredit memainkan peran penting dalam tingkat risiko kredit yang diukur. Dengan menggunakan metode pengukuran risiko kredit yang tepat, diharapkan dapat memberikan keputusan yang tepat pada masalah kredit yang terdapat di bank. Variabel kontrol juga dapat menjadi pertimbangan pemerintah untuk menurunkan risiko kredit. D. Saran Penelitian Selanjutnya Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik peneliti selanjutnya dapat menambah jumlah sampel dan periode penelitian serta menambahkan proksi pengukuran risiko kredit yang lain. Penelitian selanjutnya diharapkan menmbah variabel kontrol yang lain seperti Loan to Asset.

4 DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, A Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan. Pradnya Paramita, Jakarta. Abedifar, P., Molyneux, P., Tarazi, A Risk in Islamic banking. Eur. Finan. Rev, Vol.17, Pp Agarwal, V., Taffler, R Comparing the performance of market-based and accounting-based bankruptcy prediction models. J.Banking & Finance, Vol.32, Pp Altman, E.I., Saunders, A Credit risk measurement: developments over the last 20 years. J. Bank. Financ, Vol.21, Pp Baele, L., Farooq, M., Ongena, S Of religion and redemption: evidence from default on Islamic loans. J. Bank. Financ. Vol.44, Pp Beck, Demirgüç-Kunt, Merrouche, A., O Islamic vs. conventional banking: business model, efficiency and stability. Journal of Bank & Finance, Vol. 37, Pp Bharath, S.T., Shumway, T Forecasting default with the Merton distance to default model. Rev. Financ. Stud, Vol.21, Pp Boumediene, A Is credit risk really higher in Islamic banks?. J. Credit Risk, Vol.7, Pp Bourkhis, K., Nabi, M.S slamic and conventional banks' soundness during the financial crisis. Rev. Financ. Econ, Vol.22, Pp Chong, B.S., Liu, M Islamic banking: interest-free or interest-based?. Pacific Basin Finance Journal, Vol.17, Pp Čihák, M., Systemic loss: a measure offinancial stability. Czech J. Econ. Financ, Vol.57, Pp Čihák, M., Hesse, H Islamic Banks and Financial Stability: An Empirical Analysis. J Financ Serv Res, Vol.38, Pp Elgari Credit Risk in Islamic Banking and Finance. Islamic Economic Studies, Vol.10, Pp Gamaginta, Rokhim, R The stability comparison between Islamic banks and conventional banks: evidence in Indonesia. 8 th International Conference on Islamic Economics and Finance, Doha, Qatar. Ghozali, Imam, Aplikai Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. 86

5 87 Hardanto, S., S. (2006). Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Hasan, M., Dridi, J The Effects Of The Global Crisis On Islamic And Conventional Banks: A Comparative Study. IMF Working Papers, Pp Hair, J.F, R.E Anderson, R.L Tatham dan W.C. Black, 1998, Multivariate Data Analysis: With Readings, Indianapolis, 5th. Mac Millan Publishing Company. Kabir, M.N., Worthington, A.C., Gupta, R Comparative credit risk in Islamic and conventional bank. Pacific-Basin Finance Journal, Vol.34, Pp Kurnia, Dwi Jayanti Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Non-Performing Loan (Studi Pada Bank Umum Konvensional yang Go Public di Indonesia Periode ). Skripsi. Uiversitas Diponogoro, Semarang. Mahmoeddin. (2002). Melacak Kredit Bermasalah. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Marala. (2003). Dasar-Dasar Perkreditan (Edisi Keempat). Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Misra, B.M. dan Sarat Dhal,. (2010). Pro-cyclical management of non-performing loans by the Indian public sector banks. BIS Asian Research Papers, Juni. Muhammad. (2005). Manajemen Bank Syariah. UPPAMP YKPN, Yogyakarta. Rivai, Veithzal,. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Siddiqui, A., 2008, Financial contracts, risk and performance of Islamic banking. Manag. Financ, Vol.34, Pp Suhardi, Gunarto,. (2003). Usaha Perbankan dalam Perspektif Hukum. Kanisius, Yogyakarta. Thomas Suyatno, Chalik, H.A., Made, Sukada., Tinon, Yunianti Ananda., dan Djuhaepah, T,. (2007). Dasar-Dasar Perkreditan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.