Strategi Peningkatan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan di Kabupaten Parigi Moutong

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Strategi Peningkatan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan di Kabupaten Parigi Moutong"

Transkripsi

1 Strategi Peningkatan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan di Kabupaten Parigi Moutong Nighty Nirwaty (Mahasiswa Program Studi Magister Pembangunan Wilayah Pedesaan Pascasarjana Universitas Tadulako) Abstract This research is for (1) knowing acceptance strategy property tax the rural sector the district of Parigi Moutong. (2) knowing receipt constraints property tax the district of Parigi Moutong.This data is used to study data tax property powered by information from informants key. In this case head of income Departement financial management and regional asset head the district of parigi Moutong. Secondary data derived from the results financial. The study description knows that increasing revenue the period increasing revenue its value fluctuates.swot analisis result that the goverment the district of Parigi Moutong through the revenue departement. The increasing accptance rural sector the district of Parigi Moutong prioritizes the use of the strategy (opportunity - strength), in maintaning economic grows the district of parigi Moutong which strong uphold local regulation and strategy ( Threat- Weakness). That priority increases public awareness pay property yet onderly administration tax action the low of public (asseesable). Towards the duty to pay property tax is still less optimalized the strengthen of punishment to people who doesn t pay the property tax, also the minimized of the service facility. Keyword: The Strategy Increasing Revenue The Rural and BuildingTax Pajak termasuk didalamnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) merupakan salah satu penerimaan Negara yang sangat penting bagi pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional. PBB mulai Tahun 2005 penanganannya telah dilimpahkan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah kabupaten/kota di seluruh Indonesia sesuai dengan semangat otonomi daerah yang tertuang dalam Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Berdasarkan hal tersebut di atas, penerimaan PBB merupakan penerimaan Negara yang dibagi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan imbangan pembagian sekurang-kurangnya 90% diserahkan kembali kepada daerah yang memungutnya, sedangkan 10% merupakan bagian pemerintah pusat. PBB dikenal dengan 5 (lima) sektor yaitu: 1) Sektor Perdesaan; 2) Sektor Perkotaan; 3) Sektor Perkebunan; 4) Sektor Kehutanan; dan 5) Sektor Pertambangan. Pengelolaan PBB di Kabupaten Parigi Moutong untuk sektor perdesaan pada Tahun 2007 s/d 2011, secara umum menunjukkan penurunan, terkecuali tahun 2011 yang cenderung meningkat, pada tahun 2008 penerimaan PBB sebesar 64,37% dari Tahun 2007 sebesar 67,75%, untuk Tahun 2009 menurun menjadi sebesar 55,54% dari Tahun 2008, untuk Tahun 2010 kembali mengalami penurunan menjadi sebesar 54,72% dari Tahun 2009, dan untuk Tahun 2011 cenderung mengalami peningkatan menjadi sebesar 61,06% dari Tahun Secara umum, kecenderungan penurunan realisasi penerimaan PBB sektor perdesaan di Kabupaten Parigi Moutong selama kurun waktu Tahun 2007 s/d 2011 disebabkan oleh realisasi penerimaan PBB sektor perdesaan tidak pernah mencapai atau melampaui target penerimaan PBB yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga perlu untuk dirumuskan strategi peningkatan penerimaan PBB sektor perdesaan di Kabupaten Parigi Moutong. Untuk menjawab masalah tersebut, akan digunakan Strategi Peningkatan PBB sektor perdesaan. 34

2 35 e-jurnal Katalogis, Volume I Nomor 2, April 2013 hlm ISSN: Berdasarkan pada uraian latar belakang penelitian di atas, maka masalah penelitian ini adalah bagaimana strategi peningkatan penerimaan PBB sektor perdesaan di Kabupaten Parigi Moutong? METODE Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Narbuko (2003: 44), penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, menganalis dan menginterpretasi. Analisis data yang digunakan Teknik Analisis SWOT, yaitu Analisis yang digunakan untuk mengetahui strategi peningkatan penerimaan PBB sektor Perdesaan di Kabupaten Parigi Moutong. IFAS EFAS OPPORTUNITIES (O) Tentukan 3-10 Faktor Peluang Rangkuti (2006: 18-21), mengemukakan bahwa analisis SWOT adalah bagian dari proses perencanaan strategi yang dilakukan dalam tiga tahap yaitu pengumpulan data, analisis dan pengambilan keputusan. Dalam tahap pengumpulan data, dilakukan dengan pengklasifikasian data eksternal dan internal. Untuk itu perlu diketahui terlebih dahulu mengenai analisis faktor strategi eksternal dan internal sehingga dapat disusun matriks perumusan strategi. Analisis faktor strategi internal adalah analisis yang menilai prestasi/ kinerja yang merupakan faktor kekuatan dan kelemahan yang ada untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan analisis faktor strategi eksternal adalah analisis yang dilakukan pada kondisi yang ada dan kecenderungan yang muncul dari luar, tetapi dapat memberikan pengaruh pada kinerja organisasi. Tabel 1. Matriks SWOT STRENGHT (S) Tentukan 3-10 faktor-faktor Kekuatan WEAKNESSES (W) Tentukan 3-10 faktor-faktor Kelemahan STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dengan memanfaatkan peluang STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan STRATEGI SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang TREATHS (T) STRATEGI ST Tentukan 3-10 Faktor Ciptakan strategi yang Ancaman menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman dan menghindari ancaman Sumber: J. David Hunger & Thomas L. Wheelen (dalam Julianto Agung), Manajemen Strategis. Sesuai data dan informasi awal yang diperoleh dari wawancara dan data yang ada di DPPKAD Kabupaten Parigi Moutong, maka faktor-faktor analisis SWOT adalah, sebagai berikut: 1. Kekuatan (Strenght) Faktor yang dimiliki oleh Kabupaten Parigi Moutong dapat dilihat sebagai aspek kekuatan (strenght) peningkatan penerimaan PBB sektor Perdesaan terdiri atas: a. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1994 dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun b. Pertumbuhan ekonomi di wilayah Kabupaten Parigi Moutong yang dinamis. c. Jumlah potensi PBB yang cukup besar dan belum tergali. 2. Kelemahan (Weaknesses) Faktor yang dimiliki oleh Kabupaten Parigi Moutong dapat dilihat sebagai aspek kele-

3 Nighty Nirwaty, Strategi Peningkatan PenerimaanPajak Bumi dan Bangunan Sektor mahan (weaknesses) peningkatan penerimaan PBB)sektor Perdesaan terdiri atas: a. Pelayanan belum maksimal. b. Fasilitas belum memadai. c. Kurangnya SDM yang dapat rmembantu dalam penyuluhan peraturan PBB sektor Perdesaan. 3. Peluang (Opportunity) Faktor yang dimiliki oleh Kabupaten Parigi Moutong dapat dilihat sebagai aspek kesempatan (opportunity) peningkatan penerimaan PBB sektor Perdesaan terdiri atas: a. Diatur dalam Peraturan Daerah (Perda). b. PBB merupakan jenis pajak yang diwujudkan semua elemen masyarakat. c. Pelatihan SDM / BIMTEK. 4. Ancaman (Treath) Faktor yang dimiliki oleh Kabupaten Parigi Moutong dapat dilihat sebagai aspek ancaman (treath) peningkatan penerimaan PBB sektor Perdesaan terdiri atas: a. Sarana dan prasarana masih kurang. b. Masih rendahnya kesadaran masyarakat membayar PBB sektor Perdesaan. c. Realisasi dari Pemda tidak mencapai target. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis SWOT (Strenght-Weaknesses- Opportunity-Threats) Strategi Peningkatan Penerimaan PBB Sektor Perdesaan di Kabupaten Parigi Moutong 1. Analisis Faktor Internal Analisis faktor internal merupakan suatu proses untuk memeriksa faktor-faktor keunggulan strategi untuk menentukan dimana kekuatan dan kelemahan penerimaan PBB Moutong, sehingga penyusunan strategi dapat memanfaatkan secara efektif peluang lingkungan dan menghadapi ancaman lingkungan. Berdasarkan hasil analisis SWOT, maka faktor internal dalam strategi peningkatan penerimaan PBB sektor Perdesaan di Kabupaten Parigi Moutong yang dilihat dari unsur kekuatan (strenght) dan kelemahan (weaknesses) dapat dilihat dalam Tabel 2. berikut ini: Tabel 2. Internal Strategic Factor Analysis Summary (IFAS) Strategi Peningkatan Penerimaan PBB Sektor Perdesaan Di Kabupaten Parigi Moutong Internal Strategic Factor Analysis Bobot (0,0 s/d 1,0) Rating (1 s/d 4) KEKUATAN (STRENGHT) 1. UU Nomor 9 Tahun 1994 dan UU Nomor 32 Tahun ,15 3 0,45 2. Pertumbuhan ekonomi di wilayah Kabupaten Parigi Moutong yang dinamis 0,20 4 0,80 3. Jumlah potensi PBB yang cukup besar dan belum tergali 0,15 3 0,45 KELEMAHAN (WEAKNESSES) 1. Pelayanan belum maksimal 0,10 2 0,20 2. Fasilitas belum memadai 0,15 3 0,45 3. Kurangnya SDM yang dapat rmembantu dalam penyuluhan peraturan PBB sektor Perdesaan Nilai (2) X (3) 0,10 2 0,20 TOTAL 1,00 2,55 Sumber: Data Primer, diolah kembali 2012.

4 37 e-jurnal Katalogis, Volume I Nomor 2, April 2013 hlm ISSN: Berdasarkan hasil pada Tabel 2. di atas, maka dapat diketahui hasil analisis SWOT untuk faktor internal yang terdiri dari kekuatan (strenght) dan kelemahan (weaknesses) dalam strategi peningkatan penerimaan PBB Moutong, dengan total nilai hasil skor faktor internal sebesar 2,55 (dua koma lima lima). 2. Analisis Faktor Eksternal Analisis faktor eksternal menyediakan dasar-dasar bagi Kepala Daerah di Kabupaten Parigi Moutong selaku user melalui dinas terkait untuk mengantisipasi peluang dan merencanakan tanggapan yang tepat sesuai dengan peluang yang ada, selain itu membantu Kepala Daerah di Kabupaten Parigi Moutong selaku user melalui dinas terkait untuk mengamankan penerimaan PBB sektor Perdesaan terhadap ancaman atau mengembangkan strategi yang tepat yang dapat merubah ancaman menjadi bermanfaat bagi daerah. Berdasarkan hasil analisis SWOT, dapat diketahui faktor eksternal strategi peningkatan penerimaan PBB sektor Perdesaan di Kabupaten Parigi Moutong dilihat dari unsur peluang (opportunity) dan ancaman (threats) seperti terlihat pada Tabel 3. berikut ini: Tabel 3. Eksternal Strategic Factor Analysis Summary (EFAS) Strategi Peningkatan Penerimaan PBB Sektor Perdesaan Di Kabupaten Parigi Moutong Eskternal Strategic Bobot Rating Nilai (2) X (3) Factor Analysis (0,0 s/d 1,0) (1 s/d 4) PELUANG (OPPORTUNITY) 1. Diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) 0,20 4 0,80 2. PBB merupakan jenis pajak yang diwujudkan semua elemen masyarakat 0,15 3 0,45 3. Pelatihan SDM/BIMTEK 0,10 2 0,20 ANCAMAN (THREATS) 1. Sarana dan prasarana masih kurang 0,15 3 0,45 2. Masih rendahnya kesadaran masyarakat membayar PBB sektor Perdesaan 0,20 4 0,80 3. Realisasi dari Pemda tidak mencapai target 0,20 4 0,80 TOTAL 1,00 3,50 Sumber: Data Primer, diolah kembali Dari hasil analisis SWOT pada Tabel 3. di atas, maka dapat diketahui total nilai hasil skor faktor eskternal yang terdiri dari peluang (opportunity) dan ancaman (threats) dalam strategi peningkatan penerimaan Pajak Bumi PBB Moutong dengan nilai sebesar 3,50 (tiga koma lima puluh ). Berdasarkan hasil perhitungan Internal Strategic Factor Analysis Summary (IFAS) maka dapat diketahui hasil analisis SWOT untuk faktor internal yang terdiri dari kekuatan (strenght) dan kelemahan (weaknesses) dalam strategi peningkatan penerimaan PBB sektor Perdesaan di Kabupaten Parigi Moutong, dengan nilai perhitungan sebagai berikut: Strenght Weaknesses (S-W) = 1,70 0,85 = 0,85 Kemudian dari hasil perhitungan Eksternal Strategic Factor Analysis Summary (EFAS) maka dapat diketahui hasil analisis SWOT untuk faktor eskternal yang terdiri dari

5 Nighty Nirwaty, Strategi Peningkatan PenerimaanPajak Bumi dan Bangunan Sektor peluang (opportunity) dan ancaman (threats) dalam strategi peningkatan penerimaan PBB Moutong, dengan nilai perhitungan sebagai berikut: Opportunity Threats (O-T) = 1,45 2,05 = 0,60 Berdasarkan kedua hasil perhitungan di atas, maka dapat digambarkan matriks Internal Strategic Factor Analysis Summary (IFAS) dan Eksternal Strategic Factor Analysis Summary (EFAS) Strategi Peningkatan Penerimaan PBB Sektor Perdesaan Di Kabupaten Parigi Moutong, seperti terlihat pada Gambar 1. berikut ini: Strenght (S) Threats (T) (0,85; 0,60) Opportunity (O) Weaknesses (W) Gambar 1. Matriks Internal Strategic Factor Analysis Summary (IFAS) Strategi Peningkatan Penerimaan PBB Sektor Perdesaan Di Kabupaten Parigi Moutong Matriks SWOT (Strenght-Weaknesses- Opportunity-Threats) Strategi Peningkatan Penerimaan PBB Sektor Perdesaan di Kabupaten Parigi Moutong Matriks SWOT memberikan gambaran tentang berbagai peluang dan ancaman faktor eksternal yang dihadapi pemerintah daerah Kabupaten Parigi Moutong melalui dinas terkait diperhadapkan pada kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dari faktor internal didalam strategi peningkatan penerimaan PBB Moutong, dengan berbagai alternatif strategi yang dapat dirumuskan berdasarkan matriks SWOT, seperti terlihat pada bagan diagram Gambar 2. berikut ini:

6 39 e-jurnal Katalogis, Volume I Nomor 2, April 2013 hlm ISSN: Kekuatan/Strenght (S) Kelemahan/Weakness (W) EFAS IFAS 1. UU Nomor 9 Tahun 1994 dan UU Nomor 32 Tahun 2004 (0,15) 2. Pertumbuhan ekonomi di wilayah Kabupaten Parigi Moutong yang dinamis (0,20) 3. Jumlah potensi PBB yang cukup besar dan belum tergali (0,15) 1. Pelayanan belum maksimal (0,10) 2. Fasilitas belum memadai (0,15) 3. Kurangnya SDM yang dapat membantu dalam penyuluhan peraturan PBB sektor Perdesaan (0,10) Peluang/Opportunity (O) Strategi SO Strategi WO 1. Diatur dalam Peraturan Daerah (0,20) 2. PBB merupakan jenis pajak yang diwujudkan semua elemen masyarakat (0,15) 3. Pelatihan SDM/BIMTEK (0,10) Ancaman/Threats (T) Mempertahankan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Parigi Moutong yang dinamis dengan menegakkan Peraturan Daerah (s2,o1) Meningkatkan potensi PBB yang cukup besar dan belum tergali dengan mewujudkan penerimaan PBB pada semua elemen masyarakat (s2,o2) Strategi ST Meningkatkan SDM yang dapat membantu dalam penyuluhan peraturan PBB sektor Perdesaan sehingga Peraturan Daerah dapat ditegakkan (w3,o1) Meningkatkan fasilitas yang belum memadai sehingga penerimaan PBB sektor Perdesaan dapat diwujudkan semua elemen masyarakat (w2,o2) Strategi WT 1. Sarana dan prasarana masih kurang (0,15) 2. Masih rendahnya kesadaran masyarakat membayar PBB sektor Perdesaan (0,20) 3. Realisasi dari Pemda tidak mencapai target (0,20) Mempertahankan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Parigi Moutong yang dinamis dengan meningkatkan kesadaran masyarakat membayar PBB sektor Perdesaan (s2,t2) Mensosialisasikan UU No. 9 Tahun 1994 dan UU No. 32 Tahun 2004 dengan menambah sarana dan prasarana yang masih kurang (s1,t1) Gambar 2. Penentuan Strategi Peningkatan Penerimaan PBB Sektor Perdesaan di Kabupaten Parigi Moutong Memaksimalkan pelayanan dengan melengkapi sarana dan prasarana yang masih kurang (w1,t1) Meningkatkan SDM yang dapat membantu dalam penyuluhan peraturan PBB sektor Perdesaan sehingga realisasi dari Pemda mencapai target (w3,t3) Berdasarkan Gambar 2. di atas, maka dapat dilihat bahwa terdapat empat bentuk strategi yang memungkinkan yang dapat dilaksanakan oleh pemerintah daerah Kabupaten Parigi Moutong melalui Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Parigi Moutong didalam strategi peningkatan penerimaan PBB Sektor Perdesaan di Kabupaten Parigi Moutong yaitu strategi SO, WO, ST dan WT. Pembahasan Penelitian ini menguraikan bahasan tentang strategi Peningkatan penerimaan PBB sektor perdesaan di Kabupaten Parigi Moutong dan kendala-kendala yang ditemui dalam peningkatan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sektor perdesaan di Kabupaten Parigi Moutong, dengan uraian sebagai berikut: Strategi peningkatan penerimaan PBB Moutong Fungsi pajak sebagai sumber penerimaan dalam negeri mempunyai peranan sebagai fungsi alokasi, fungsi distribusi dan stabilisasi (Musgrave dan Musgrave, 1989: 6). Fungsi pajak sebagai alokasi yaitu untuk mengalokasikan faktor-faktor produksi dan keseluruhan sumber daya yang ada di masyarakat sehingga kebutuhan masyarakat terutama fasilitas umum dapat terpenuhi, seperti jalan, fasilitas kesehatan dan pendidikan. Fungsi

7 Nighty Nirwaty, Strategi Peningkatan PenerimaanPajak Bumi dan Bangunan Sektor distribusi ditujukan untuk mewujudkan pemerataan atau pembagian pendapatan secara merata dan adil, sedangkan fungsi stabilisasi ditujukan untuk memelihara tingkat kesempatan kerja yang tinggi, kestabilan tingkat harga, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dengan mempertimbangkan segala pengaruhnya terhadap perdagangan dan neraca pembayaran sehingga tetap terjaga kondisi perekonomian yang stabil. Berdasarkan hasil SWOT di atas, maka dapat diketahui beberapa bentuk strategi yang dapat diterapkan pemerintah daerah Kabupaten Parigi Moutong melalui Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Parigi Moutong didalam peningkatan penerimaan PBB sektor Perdesaan di Kabupaten Parigi Moutong dengan uraian sebagai berikut: 1. Strategi Kekuatan-Peluang (Strenght- Opportunity) a. Mempertahankan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Parigi Moutong yang kuat dengan menegakkan Peraturan Daerah (Perda) b. Meningkatkan potensi PBB sektor Perdesaan yang cukup besar dan belum tergali dengan mewujudkan penerimaan PBB sektor Perdesaan pada semua elemen masyarakat di wilayah Kabupaten Parigi Moutong. 2. Strategi Kelemahan-Peluang (Weaknesses- Opportunity) a. Meningkatkan SDM yang dapat membantu dalam penyuluhan peraturan PBB sektor Perdesaan sehingga Peraturan Daerah dapat ditegakkan. b. Meningkatkan fasilitas yang belum memadai sehingga penerimaan PBB sektor Perdesaan di Kabupaten Parigi Moutong dapat diwujudkan semua elemen masyarakat. 3. Strategi Kekuatan-Ancaman (Strenght- Threats) a. Mempertahankan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Parigi Moutong yang kuat dengan meningkatkan kesadaran masyarakat membayar PBB sektor Perdesaan di Kabupaten Parigi Moutong. b. Mensosialisasikan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1994 dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dengan menambah sarana dan prasarana yang masih kurang. 4. Strategi Kelemahan-Ancaman (Weaknesses-Threats) a. Memaksimalkan pelayanan dengan melengkapi sarana dan prasarana yang masih kurang. b. Meningkatkan SDM yang dapat membantu dalam penyuluhan peraturan PBB sektor Perdesaan sehingga realisasi dari Pemda mencapai target. Berdasarkan keempat strategi di atas tidak dapat dilakukan dalam waktu yang bersamaan sehingga terlebih dahulu harus mencari strategi yang lebih diprioritaskan untuk dilaksanakan terlebih dahulu. Dalam menentukan strategi peningkatan penerimaan PBB Moutong yang diprioritaskan, dapat dicari dengan menggunakan bobot dari setiap strategi yaitu dengan menambahkan bobot setiap strategi tersebut. Berdasarkan pada hasil matriks SWOT, maka dapat diketahui penentuan strategi prioritas dalam peningkatan penerimaan PBB Moutong dengan melihat dari lingkungan internal dan eksternal, maka dari hasil penelitian sebaiknya pemerintah daerah Kabupaten Parigi Moutong melalui Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Parigi Moutong dalam peningkatan penerimaan PBB Moutong menggunakan Strategi Kekuatan- Peluang (Strenght-Opportunity) dan Strategi Kelemahan-Ancaman (Weaknesses-Threats), yang diprioritaskan untuk dilakukan lebih awal. Strategi Kekuatan-Peluang (Strenght- Opportunity) diarahkan untuk lebih memperkuat lagi kekuatan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal dalam membangun strategi peningkatan penerimaan Pajak Bumi

8 41 e-jurnal Katalogis, Volume I Nomor 2, April 2013 hlm ISSN: dan Bangunan (PBB) sektor Perdesaan di Kabupaten Parigi Moutong. Sedangkan Strategi Kelemahan-Ancaman (Weaknesses- Threats) diarahkan untuk lebih memperkecil kelemahan dalam lingkungan internal dengan menekan seminimal mungkin ancaman dari lingkungan eksternal didalam membangun strategi peningkatan penerimaan PBB sektor Perdesaan di Kabupaten Parigi Moutong. Bentuk Strategi Kekuatan-Peluang (Strenght-Opportunity) yang diprioritaskan oleh pemerintah daerah Kabupaten Parigi Moutong melalui Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Parigi Moutong dalam peningkatan penerimaan PBB sektor Perdesaan di Kabupaten Parigi Moutong adalah Mempertahankan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Parigi Moutong yang kuat dengan menegakkan Peraturan Daerah (Perda). Sedangkan bentuk Strategi Kelemahan-Ancaman (Weaknesses-Threats) yang diprioritaskan oleh pemerintah daerah Kabupaten Parigi Moutong melalui Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Parigi Moutong dalam peningkatan penerimaan PBB Moutong adalah Memaksimalkan pelayanan dengan melengkapi sarana dan prasarana yang masih kurang. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa sesuai hasil analisis SWOT, pemerintah daerah Kabupaten Parigi Moutong melalui Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Parigi Moutong dalam meningkatkan penerimaan PBB sektor Perdesaan di Kabupaten Parigi Moutong memprioritaskan penggunaan Strategi Kekuatan-Peluang (Strenght-Opportunity) dan Strategi Kelemahan-Ancaman (Weaknesses-Threats). Strategi Kekuatan- Peluang (Strenght-Opportunity) yang diprioritaskan adalah Mempertahankan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Parigi Moutong yang kuat dengan menegakkan Peraturan Daerah (Perda). Sedangkan untuk Strategi Kelemahan-Ancaman (Weaknesses-Threats) yang diprioritaskan adalah Meningkatkan SDM yang dapat membantu dalam penyuluhan peraturan PBB sektor Perdesaan sehingga realisasi dari Pemda mencapai target. Rekomendasi Beberapa hal yang dapat penulis sarankan adalah sebagai berikut: 1. Kepala Kantor Pajak Kabupaten Parigi Moutong, agar lebih persuasif kepada kalangan fungsional pajak terutama tenaga lapangan pemungutan pajak khususnya Pajak Bumi dan Bangunan untuk lebih memberikan perhatian khusus berupa insentif atau pendidikan dan ketrampilan untuk kinerja aparat dalam menyukseskan peningkatan penerimaan PBB di Kabupaten Parigi Moutong dan diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan penilaian. 2. Penguasaan pegawai KUPTD selaku petugas pemungut PBB sektor Perdesaan di Kabupaten Parigi Moutong akan tugas pokok dan fungsinya di lapangan harus dibarengi dengan adanya komitmen yang kuat dalam diri petugas pemungut pajak di lapangan untuk melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga perannya memungut pajak bumi dan bangunan kepada wajib pajak memberikan kontribusi positif pada peningkatan penerimaan PBB sektor Perdesaan di Kabupaten Parigi Moutong. 3. Pemberdayaan aparatur pajak Bumi dan Bangunan baik yang ada di Kabupaten sebagai pusat adminsitatif, kecamatan dengan pemerintah daerah kecamatan hingga perdesaaan pada pemerintah perdesaan yang bertanggung jawab secara administarsi yaitu kepala desa dan sekretaris desa yang hampir setiap desa, sekretaris

9 Nighty Nirwaty, Strategi Peningkatan PenerimaanPajak Bumi dan Bangunan Sektor desa adalah pelayan administrasi masyarakat atau pegawai negeri sipil. 4. Adanya kendaraan operasional khusus dalam penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan dalam upaya menjemput objek pajak atau sosialisasi pajak bumi dan bangunan kepada seluruh elemen masyarakat. Jumlah kendaraan operasional disesuaikan dengan jumlah aparat dan luas wilayah yang dicakup untuk pelayanan PBB. 5. Adanya sarana Teknologi komputer (internet) dan Telekomunikasi yang dapat di unggah oleh wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan. Untuk diperlukan portaal kabupaten atau web site khusus untuk pembayaran wajib pajak atas pajak bumi dan Bangunan. 6. Penyebaran pamlet atau brosur hingga ke perdesaaan dengan memberdayakan pemerintah desa dalam mensosialisasikan PBB melalui pamflet dan brosur tersebut. 7. Peneliti selanjutnya, yang berkaitan dengan stategi peningkatan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan pada waktu dan obyek penelitian yang berbeda serta metodologi yang berbeda pula yang mungkin dapat dikaitkan dengan variabel lain seperti motivasi dan sikap objek pajak dan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 8. Pada pihak lain seperti lembaga swasta keuangan dan non keuangan ataupun lembaga pemerintah lain baik kementrian maupun non kementrian, untuk dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan acuan dalam pengambilan keputusan, terutama keputusan yang berkaitan dengan Pajak Bumi dan Bangunan. UCAPAN TERIMA KASIH Dengan kerendahan hati dan penghargaan yang setinggi-tingginya menghanturkan terima kasih kepada Tim Pembimbing Bapak Prof. H. Chairil Anwar, S.E., M.A dan Edhy Taqwa, S.E.,M.Si yang telah memberikan petunjuk, bimbingan, arahan dan saran yang tidak ternilai harganya untuk kesempurnaan penulis artikel ini. DAFTAR RUJUKAN Agung, Julianto Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi Offset. Musgrave, R.A and Musgrave, P.B Public Finance in Theory and Practice. Fifth Edition. Singapore: Mc. Graw-Hill International Edition. Narbuko Riset Strategi Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Rangkuti, Freddy Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang III. METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung, dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah di bengkel sepeda motor Budi Motor, tepatnya di Jalan Wolter Monginsidi Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Alasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek/ Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah UMKM Kipas Bambu yang terletak di Desa Jipangan Bangunjiwo Kasihan Bantul. Kemudian subjek dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH AL MIHRAB DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT Dalam upaya pengembangan dakwah melalui jurnalistik yang telah dilakukan oleh pengelola majalah "Al-Mihrab",

Lebih terperinci

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum menjadi prioritas. Belum ada strategi pengelolaan air limbah

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 1 (5) : 457-463, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU Cassava Chips Balado Development Strategy In UKM "Pundi Mas"

Lebih terperinci

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT 32 Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN BAB III METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kerangka yang digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan penerimaan daerah dari sumber-sumber kapasitas fiskal. Kapasitas fiskal dalam kajian ini dibatasi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG Vol. X Jilid 2 No.7 Desember 2016 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG Siska Lusia Putri dan Beby Purnama Sari *) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode yang meneliti suatu objek pada masa sekarang (Nazir,

Lebih terperinci

Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali

Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali Ratna Kartika Wiyati STIKOM Bali Jalan Raya Puputan No. 86 Renon Denpasar, (0361)244445

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi.

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi. DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah.. 8 1.3. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran.

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran. 37 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Strategi Pengembangan Pariwisata di Pulau Pasaran dan juga untuk mengetahu apa saja

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lokasi unit usaha pembenihan ikan nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan yang terletak di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada metodologi akan dijelaskan mengenai metode pendekatan studi, metode analisa dan metode pengumpulan data yang akan digunakan pada saat menyusun laporan Strategi Pengembangan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis, L) KLON UNGGUL DI KECAMATAN BIREM BAYEUN KABUPATEN ACEH TIMUR

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis, L) KLON UNGGUL DI KECAMATAN BIREM BAYEUN KABUPATEN ACEH TIMUR ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis, L) KLON UNGGUL DI KECAMATAN BIREM BAYEUN KABUPATEN ACEH TIMUR Supristiwendi, SP, M.Si 1 /Zulvani 2 1 Dosen Tetap Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016).

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian berbentuk deskriptif. Penelitian Deskriptif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan sesuatu

Lebih terperinci

Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem

Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem I Wayan Gede Narayana STMIK STIKOM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Pulau Pahawang Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. 9 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. U Gambar 2. Peta Telaga Golf Sawangan, Depok Sumber: Anonim 2010.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java) yang terletak di daerah Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar BAB III METODOLOGI 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini digunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar harga

Lebih terperinci

Analisis Sistem Informasi Penilaian Kinerja Pegawai Pada Dinas KOMINFO Kota Jayapura Artikel Ilmiah

Analisis Sistem Informasi Penilaian Kinerja Pegawai Pada Dinas KOMINFO Kota Jayapura Artikel Ilmiah Analisis Sistem Informasi Penilaian Kinerja Pegawai Pada Dinas KOMINFO Kota Jayapura Artikel Ilmiah Peneliti : Yohan Maurits Indey (682008088) M. A. Ineke Pakereng, M.Kom. Agustinus Fritz Wijaya, S.Kom.,

Lebih terperinci

MENYUSUN STRATEGI. "Strategi yang paling sukses berakar pada visi, bukan rencana".

MENYUSUN STRATEGI. Strategi yang paling sukses berakar pada visi, bukan rencana. BAB VII MENYUSUN STRATEGI "Strategi yang paling sukses berakar pada visi, bukan rencana". 7.1. Apa itu Strategi Strategi diturunkan dari visi dan misi organisasi setelah dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU

EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU P R O S I D I N G 447 EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU Hendro prasetyo 1 dan Tri Oktavianto

Lebih terperinci

PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BATANG, JAWA TENGAH

PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BATANG, JAWA TENGAH Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 9, No., Juni 008, hal. 7-8 PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BATANG, JAWA TENGAH Siti Nurhayati Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan, meliputi empat kabupaten yaitu : Kabupaten Takalar, Bone, Soppeng, dan Wajo. Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

13PASCA. Modul Pertemuan 13. Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix. Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM SARJANA

13PASCA. Modul Pertemuan 13. Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix. Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM SARJANA Modul Pertemuan 13 Modul ke: Fakultas 13PASCA SARJANA Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Program Studi Magister Manajemen Referensi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pengelolaan Dana Zakat Di. berikut: yang pertama yaitu wawancara kepada manager BAZNAS

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pengelolaan Dana Zakat Di. berikut: yang pertama yaitu wawancara kepada manager BAZNAS BAB V PEMBAHASAN A. Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pengelolaan Dana Zakat Di BAZNAS Tulungagung. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut: yang pertama yaitu wawancara

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu e-j. Agrotekbis 1 (3) : 295-300, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017 ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017 STUDI KELAYAKAN BISNIS ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id ANALISIS SWOT Dalam Identifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih adalah Objek Wisata Air Terjun Lepo, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG. Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG. Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung Dini Haris Wulandari, Woro Priatini, Herry Ryana Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

5 PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERIKANAN PANCING DENGAN RUMPON DI PERAIRAN PUGER, JAWA TIMUR

5 PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERIKANAN PANCING DENGAN RUMPON DI PERAIRAN PUGER, JAWA TIMUR 45 Komposisi hasil tangkapan yang diperoleh armada pancing di perairan Puger adalah jenis yellowfin tuna. Seluruh hasil tangkapan tuna yang didaratkan tidak memenuhi kriteria untuk produk ekspor dengan

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA SRIWIJAYA PALEMBANG MENGGUNAKAN MATRIK EFAS DAN IFAS

ANALISIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA SRIWIJAYA PALEMBANG MENGGUNAKAN MATRIK EFAS DAN IFAS ISSN-P 207-2192 ANALISIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA SRIWIJAYA PALEMBANG MENGGUNAKAN MATRIK EFAS DAN IFAS Nurul Huda Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Sebuah perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Perubahan yang

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kelompok Tani Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas

Lebih terperinci

ANALISIS STATEGIS SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT (Studi Kasus: Divisi IT Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung)

ANALISIS STATEGIS SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT (Studi Kasus: Divisi IT Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung) ANALISIS STATEGIS SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT (Studi Kasus: Divisi IT Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung) Sri Nurhayati Jurusan Teknik Komputer Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BAGIAN SEKRETARIAT PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANGGAI

ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BAGIAN SEKRETARIAT PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANGGAI ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BAGIAN SEKRETARIAT PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANGGAI 7 Oleh: Rahmawati Halim 17 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan 25 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

Analisis strategi pengembangan perikanan pukat cincin di Kecamatan Tuminting Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara

Analisis strategi pengembangan perikanan pukat cincin di Kecamatan Tuminting Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 1(2): 43-49, Desember 2012 Analisis strategi pengembangan perikanan pukat cincin di Kecamatan Tuminting Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara Strategic analysis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini berlokasi pada obyek wisata alam Pantai Siung yang ada di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul,

Lebih terperinci

KAJIAN EFEKTIFITAS OPERASIONAL TERMINAL MADYOPURO MALANG

KAJIAN EFEKTIFITAS OPERASIONAL TERMINAL MADYOPURO MALANG KAJIAN EFEKTIFITAS OPERASIONAL TERMINAL MADYOPURO MALANG Anang Bakhtiar Program Magister Teknik Sipil Universitas Brawijaya anangbakhtiar@gmail.com ABSTRAK Terminal Madyopuro merupakan sub terminal dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah diera sekarang ini telah menuntut kepada pemerintah Daerah untuk mengurus, mengatur, menyelenggarakan serta membiayai rumah tangganya

Lebih terperinci

STRATEGI OPTIMALISASI PENGELOLAAN DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PUSKESMAS DI KABUPATEN BONDOWOSO

STRATEGI OPTIMALISASI PENGELOLAAN DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PUSKESMAS DI KABUPATEN BONDOWOSO Bisma Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 11, No. 2 Mei 2017 Hal. 224-236 STRATEGI OPTIMALISASI PENGELOLAAN DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PUSKESMAS DI KABUPATEN BONDOWOSO Fitri Indah Sari Fakultas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perkebunan karet rakyat di Kabupaten Cianjur mempunyai peluang yang cukup besar untuk pemasaran dalam negeri dan pasar ekspor. Pemberdayaan masyarakat perkebunan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dikerjakan guna mendapatkan informasi yang diinginkan demi tercapainya tujuan penelitian. Berikut cara mengumpulkan data yang dilaksanakan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO Mukhamad Johan Aris, Uswatun Hasanah, Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal

PENDAHULUAN. dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, diperkirakan dan dipastikan dimasa yang akan datang. Perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam perubahan

Lebih terperinci

Kayu bawang, faktor-faktor yang mempengaruhi, strategi pengembangan.

Kayu bawang, faktor-faktor yang mempengaruhi, strategi pengembangan. Program : Penelitian dan Pengembangan Produktivitas Hutan Judul RPI : Agroforestry Koordinator : Ir. Budiman Achmad, M.For.Sc. Judul Kegiatan : Paket Analisis Sosial, Ekonomi, Finansial, dan Kebijakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh

Lebih terperinci

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM Amanda Nur Cahyawati, Dwi Hadi Sulistyarini, Suluh Elman Swara Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jln. MT. Haryono

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Langkah awal yang perlu dilakukan untuk menjawab tantangan dan persaingan global di bidang industri manufaktur otomotif khususnya di seksi Die Design, adalah suatu analisa manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini mengambil lokasi di jalur sepeda Sentul City, Bogor, Indonesia (Gambar 4). Adapun waktu kegiatan penelitian ini kurang lebih selama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Magelang yang merupakan salah satu kota yang ditetapkan menjadi kawasan andalan wilayah jawa tengah pada Perda Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta Strategi pengembangan pada Industri Biofarmaka D.I.Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL A. Data Temuan Menara suci Tabel 4.1 Data Temuan Travel Shafira Tahun Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Seminar Nasional IENACO ISSN: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF KULIT IKAN PARI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN SWOT DAN AHP Feny Yuliana Andriani 1, Delia Isti Astari 2, Diniarie Budhiarti 3, Kiki

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek yang dituju adalah Irama Mas. Toko Elektronik Irama Mas adalah suatu toko yang menjual berbagai macam alat elektronik besar seperti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN DAN DAMPAK KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA BAGI REMAJA DI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN DAN DAMPAK KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA BAGI REMAJA DI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG 71 BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN DAN DAMPAK KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA BAGI REMAJA DI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG A. Analisis Pelaksanaan Konseling kesehatan reproduksi Remaja di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan,

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, diperkirakan dan dipastikan di masa yang akan datang. Perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Dalam membuat strategi pengembangan sanitasi di Kabupaten Grobogan, digunakan metode SWOT. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN

BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN 4.1. VISI DAN MISI Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang ingin dicapai dilandasi oleh

Lebih terperinci

VI. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PDAM KABUPATEN SUKABUMI. Dari hasil penelitian pada PDAM Kabupaten Sukabumi yang didukung

VI. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PDAM KABUPATEN SUKABUMI. Dari hasil penelitian pada PDAM Kabupaten Sukabumi yang didukung VI. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PDAM KABUPATEN SUKABUMI Dari hasil penelitian pada PDAM Kabupaten Sukabumi yang didukung oleh wawancara terhadap para responden dan informasi-informasi yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

Formulasi Strategi pada Perusahaan Mebel Vafa Furniture di Kota Malang Oleh : Hadi Siswanto. Dosen Pembimbing : Dr. Mintarti Rahayu, SE.

Formulasi Strategi pada Perusahaan Mebel Vafa Furniture di Kota Malang Oleh : Hadi Siswanto. Dosen Pembimbing : Dr. Mintarti Rahayu, SE. Formulasi Strategi pada Mebel Vafa Furniture di Kota Malang Oleh : Hadi Siswanto Dosen Pembimbing : Dr. Mintarti Rahayu, SE., MM Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi manajemen strategik yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS YANG TEPAT BAGI IKM TAS GADUKAN MOROKREMBANGAN SURABAYA JAWA TIMUR

ANALISIS STRATEGI BISNIS YANG TEPAT BAGI IKM TAS GADUKAN MOROKREMBANGAN SURABAYA JAWA TIMUR ANALISIS STRATEGI BISNIS YANG TEPAT BAGI IKM TAS GADUKAN MOROKREMBANGAN SURABAYA JAWA TIMUR Niluh Putu Hariastuti Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, ITATS Surabaya Arif Rahman Hakim

Lebih terperinci

LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT

LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT Lampiran II. ANALISA SWOT Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),

Lebih terperinci

PENENTUAN STRATEGI PENINGKATAN RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN SITUBONDO

PENENTUAN STRATEGI PENINGKATAN RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN SITUBONDO Bisma Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 11, No. 3 September 2017 Hal. 311-322 PENENTUAN STRATEGI PENINGKATAN RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN SITUBONDO Chusla Indah Ayu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian Strategi Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap bertahan dan berkembang dalam dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang 35 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BAB III ISU-ISU STRATEGIS 3.1 Isu Strategis Dalam penyusunan renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bogor tentunya tidak terlepas dari adanya isu strategis pembangunan Kota Bogor, yaitu : a. Pengembangan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS Ajat 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi iis.iisrina@gmail.com Dedi Sufyadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu penelitian dimulai pada bulan April 2013 sampai bulan Juni 2013. B.

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI Nama : Sheena Anghelina Adam NPM : 18210226 Kelas : EA16 Dosen Pembimbing : Emilianshah Banowo, S.SOS., MM ABSTRAK

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK PADA CREDIT UNION KHATULISTIWA BAKTI KOTA PONTIANAK

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK PADA CREDIT UNION KHATULISTIWA BAKTI KOTA PONTIANAK ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK PADA CREDIT UNION KHATULISTIWA BAKTI KOTA PONTIANAK Uray Ari Yadi, F.Y. Khosmas, dan Okianna Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Koperasi FKIP Untan Email : uray.ariyadi@yahoo.co.id

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit Adolina PT Perkebunan Nusantara IV yang terletak di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Kabupaten

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau

BAB III METODE PENELITIAN. diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat diskriptif kualitatif dan kuantitatif. Bersifat diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan/melukiskan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci