PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL TAMAN WISATA ALAM ANGKE KAPUK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL TAMAN WISATA ALAM ANGKE KAPUK"

Transkripsi

1 PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL TAMAN WISATA ALAM ANGKE KAPUK Asher Julian Zelig Jl. KH. Syahdan Gang Sandang Pembimbing: Dra. Dria Setiautami, M.Sn. Abstract The goal of research in this final task is to find out the extent of the application of the science of Visual communication design can help the making of visual identity of Angke Kapuk Nature Tourism Park. Research methods used by the author is with the research literature to the institutions concerned and read a book related to the visual identity in order to obtain the data needed to complete the task. Results achieved was the plan of visual identity design that can provide an identity for Angke Kapuk Nature Tourism Park, namely by giving insights and general knowledge about the park itself. The conclusion is that in order for research purposes is reached, then visual communication design application are required to support the creation of visual identity for "Angke Kapuk Nature Tourism Park.(A) Keywords : Visual Identiy, Angke Kapuk, Nature Tourism Park

2 Abstrak Tujuan dari penelitian dalam tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penerapan ilmu desain komunikasi visual dapat membantu pembuatan identitas visual dari Taman Wisata Alam Angke Kapuk. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah dengan literatur penelitian dengan instansi terkait dan membaca buku yang berkaitan dengan identitas visual untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. Hasil yang dicapai adalah perancangan identitas visual yang dapat memberikan identitas untuk Taman Wisata Alam Angke Kapuk, yaitu dengan memberikan wawasan dan pengetahuan umum tentang taman itu sendiri. Kesimpulannya adalah dalam rangka untuk tujuan penelitian tercapai, maka penerapan desain komunikasi visual diperlukan untuk mendukung terciptanya identitas visual untuk "Taman Wisata Alam Angke Kapuk". (A) Kata Kunci : Identitas Visual, Angke Kapuk, Taman Wisata Alam

3 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai berbagai jenis flora dan fauna. Saat ini banyak taman agrowisata yang dikhususkan sebagai sarana pelestarian tanaman dan juga sebagai sarana wisata bagi masyarakat maupun wisatawan mancanegara. Taman-taman agrowisata ini merupakan salah satu cara efektif sebagai tempat pelestarian dan pengembangan tanaman tanaman di Indonesia dan juga sangat mendukung di bidang edukasi, dan dan penghijauan di negara kita. Mungkin tak banyak yang mengetahui bahwa di Jakarta, ada kawasan mangrove yang selain berfungsi untuk melindungi dari abrasi dan dampak lingkungan lainnya, juga bisa menjadi tujuan wisata. Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk hadir sebagai penyeimbang dari padatnya dan hiruk pikuk Kota Jakarta yang begitu sesak akan warga, kendaraan dan bangunannya, sekaligus juga sebagai salah satu tempat yang memberikan kesejukan dari panasnya Kota Jakarta. Taman Wisata Alam ini merupakan kawasan pelestarian alam yang didominasi dengan vegetasi pohon bakau, dihiasi dengan pemandangan yang melengkapi keindahan Taman Wisata Alam ini. Tetapi dari sekian banyak kelebihannya, taman wisata ini kurang mencitrakan nilai-nilai dari Taman Wisata Alam tersebut ke pengunjung. Hal ini dapat dilihat dari pengunjung yang tidak mengerti akan fungsi dan kurangnya kontribusi dari pengunjung dan masyarakat terhadap taman wisata sekaligus konservasi alam ini. Melihat hal di atas, maka Penulis merasa perlu untuk merancang Identitas Visual mereka dan pengaplikasiannya pada media-media yang sesuai yang menarik. Dengan adanya identitas visual yang baru, diharapkan Taman Wisata Alam Angke Kapuk dapat lebih mencitrakan nilai-nilai yang dimiliki dan dikenal baik melalui identitasnya sendiri dan publikasi lainnya yang lebih menarik di mata masyarakat.

4 1.1 Lingkup Proyek Tugas Akhir Dalam menanggapi permasalahan diatas, kaitannya dengan bidang studi Desain Komunikasi Visual, maka lingkup Tugas Akhir dibatasi dengan pembuatan identitas visual yang ditargetkan agar TWA Angke Kapuk dapat menunjukkan citranya sebagai penyeimbang alam dan menjadi tujuan wisata atau rekreasi bagi seluruh kalangan masyarakat, terutama kalangan remaja. Selain meningkatkan jumlah pengunjung ke TWA Angke Kapuk diharapkan dengan adanya identitas yang baru bisa membuat pengunjung mengerti akan esensi dari keberadaan TWA tersebut dan ikut berkontribusi. Langkah pertama yang akan penulis lakukan adalah mengembangkan logo baru untuk memberikan TWA Angke Kapuk sebuah wajah baru yang lebih segar. Kemudian penulis akan membuat sistem dari logo tersebut dan menggembangkannya lebih lanjut dengan membuat strategic branding yang akan lebih memudahkan Taman Wisata Alam Angke Kapuk untuk diterima dan dikenal lebih menarik, lebih dinamis, dan lebih modern. Penulis juga ingin membangkitkan kembali nuansa wisata yang dimiliki oleh Taman Wisata Alam Angke Kapuk sebagai tempat wisata yang memperlihatkan keindahan alam yang juga merupakan kawasan pelestarian sehingga meningkatkan minat masyarakat untuk melihat dan mengenal tentang pentingnya merawat alam dan mengenal alam lebih dekat sehingga tahu manfaat dan pentingnya alam bagi kehidupan manusia.

5 2.1 Tinjauan Umum Data beserta informasi yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini diperoleh penulis melalui beberapa sumber, yaitu: Kuisioner Data Umum Data Elektronik Data-data yang terkumpul tersebut selanjutnya akan dianalisa untuk digunakan sebagai landasan dalam merancang identitas visual yang mampu memberi nilai jual dan membuat ketertarikan masyarakat juga pencinta wisata Indonesia Kuisioner Untuk mendapatkan data yang otentik dan analisa dalam mendukung penulisan laporan, penulis sadar akan pentingnya melakukan survei berupa penyebaran kuisioner kepada para pengunjung. Hal ini dilakukan untuk mengetahui respon dan pandangan para pengunjung terhadap Taman Wisata Alam Angke Kapuk. Hasil survey : Jumlah Koresponden : 48 Jenis kelamin : Pria dan Wanita Usia : tahun keatas Hasil rangkuman : Pengunjung yang datang, terdiri dari berbagai profesi seperti: Pelajar, mahasiswa, karyawan, ibu rumah tangga, dan lain-lain. Mayoritas pengunjung dengan profesi sebagai karyawan, pelajar, dan mahasiswa. Pengunjung sebagian besar datang bersama dengan keluarga atau teman. Pengunjung mengetahui mengenai Taman Wisata Alam Angke Kapuk dari kerabat dan dari media sosial. Tujuan utama pengunjung datang ke Taman Wisata Alam Angke Kapuk adalah untuk rekreasi, refreshing dan sekedar penasaran dengan tempat ini % pengunjung merasa media promosi dan media informasi Taman Wisata Alam Angke Kapuk minim dan kurang menarik % pengunjung ingin berkunjung kembali ke Taman Wisata Alam Angke Kapuk.

6 75.0 % pengunjung menganggap logo Taman Wisata Alam Angke Kapuk kurang mewakili atau mencitrakan fungsi dan value dari TWA itu sendiri, dan merasa perlu mendapatkan perbaikan/perancangan ulang Data Umum Taman Wisata Alam Angke Kapuk merupakan kawasan suaka alam dengan ciri khas sebagai habitat Mangrove dan habitat burung khususnya jenis-jenis burung merandai dan beberapa burung migran seperti Bluwok. Suaka margasatwa ini terkategori ke dalam ekosistem lahan basah (Wetland), dan masuk dalam pengelolaan ekosistem esensial. Deskripsi Kawasan Letak Geografis dan Administratif Secara geografis, Taman Wisata Alam Angke Kapuk terletak pada 106,5 o BT dan 5,5 o LS. Berdasarkan administrasi pemerintahan, kawasan Taman Wisata Alam Angke Kapuk terletak di Kelurahan Untung Jawa, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kotamadya Kepulauan Seribu. Sejarah Kawasan dan Progres Pengukuhan Pulau Rambut ditetapkan secara resmi sebagai cagar dengan luas kawasan sebesar 20 ha. Dalam perkembangannya, kondisi Cagar Alam Pulau Rambut terus berubah, mengalami kerusakan pada vegatasi Mangrove yang disebabkan oleh sampah organik maupun anorganik serta terdapat indikasi berkurangnya jenis burung. Selanjutnya pada tahun 1999 terjadi perubahan status dari cagar alam menjadi suaka margasatwa yang ditetapkan melalui keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan tentang perubahan status Cagar Alam Pulau Rambut menjadi Suaka Margasatwa Pulau Rambut dengan luas 90 Ha yang terdiri dari 45 Ha daratan dan 45 Ha perairan. Aksesibilitas Penyeberangan Tanjung Pasir Dari Jakarta bisa naik bis arah Terminal Kalideres, kemudian naik angkot ke arah Pintu Air Tangerang, kemudian naik angkutan (Elf) sampai Kampung Melayu (Teluk Naga) dan naik angkot ke Tanjung Pasir. Tarif sewa kapal sampai Suaka Margasatwa Pulau Rambut sebesar Rp

7 Pelabuhan Muara Angke Jadwal perahu yang ke arah Kepulauan Seribu pukul WIB turun di Pulau Untung Jawa kemudian menyeberang ke Suaka Margasatwa Pulau Rambut. Perahu dari Pelabuhan Muara Angke ke Pulau Untung Jawa dan Pulau Untung Jawa ke Suaka Margasatwa Pulau Rambut. Kawasan Lainnya Cagar Alam Pulau Bokor Suaka Margasatwa Muara Angke Suaka Margasatwa Pulau Rambut Potensi Kawasan Fasilitas Paket menanam mangrove Paket menanam mangrove dengan papan nama Sewa perahu/ Sewa kano/perahu dayung Rumah tenda (camping ground) di atas tanah / di atas air Villa bervariasi Observasi Penulis juga melakukan pengamatan / observasi langsung ke Taman Wisata Alam Angke Kapuk untuk mengetahui secara langsung suasana dan kondisi Taman Wisata Alam Angke. Dan juga untuk lebih mengenal dan merasakan nilai-nilai yang di miliki kawasan taman wisata alam tersebut. Analisa SWOT Strength Pusat pendidikan dan juga rekreasi. Pusat pemberdayaan lingkungan. Merupakan taman wisata mangrove yang besar dan pertama. Penyeimbang lingkungan ditengah padatnya kota Jakarta. Weakness Nilai-nilai / value dari taman wisata alam itu tidak tercitra kepada pengunjung. Kurangnya pengunjung yang ingin ikut memberdayakan mangrove saat berkunjung karena tidak merasakan/melihat dampak langsung hasil konservasi.

8 Opportunity Lokasi sesuai dengan suasana dan nuansa yang ingin dibangun. Memiliki potensi sebagai tempat wisata nasional hingga internasional dan juga dapat menjadi pusat pembelajaran. Masih terdapat komunitas pecinta alam. Masyarakat yang kini lebih mengincar tempat wisata yang bersifat outdoor Threat Pengetahuan masyarakat mengenai tanaman-tanaman mangrove kurang mendalam. Kepedulian masyarakat terhadap pelestarian lingkungan sangat kurang. Rute menuju lokasi sering terjadi kemacetan akibat lokasi merupakan tempat liburan warga perkotaan sekitar. Tempat hiburan yang begitu beragam dan berbagai jenis mulai berkembang dimana-mana. 3.1 Identifikasi Masalah Nilai-nilai dari adanya taman wisata alam tidak tercitra kepada pengunjung sebagai penyeimbang alam dan lingkungan. Ilmu yang bisa didapatkan dari konservasi alam tidak diminati karena pengunjung tidak melihat fungsinya saat berkunjung. Visual yang bersifat seadanya tidak membuat pengunjung mengerti nilai-nilai TWA itu. TWA ini ingin menanamkan pemikiran bahwa jika pengunjung maka tidak hanya sekedar untuk wisata, namun juga ikut berkontribusi yang nyata terhadap alam dan lingkungan kota. 3.2 Rumusan Masalah Bagaimana merancang dan membuat identitas baru TWA Angke Kapuk yang diharapkan dapat membuat wajah baru, segar, dan menarik di mata masyarakat moderen. Dan bagaimana perancangan tersebut dapat memperlihatkan bahwa TWA Angke Kapuk juga layak sebagai salah satu objek wisata yang berfungsi untuk menyeimbangkan alam dan lingkungan di tengah hiruk pikuk padatnya kota Jakarta. 3.3 Tujuan dan Manfaat Desain Merancang dan membangun sebuah brand baru yang dapat menggambarkan TWA Angke Kapuk sendiri.

9 Nilai-nilai dari keberadaan TWA Angke Kapuk dapat diserap saat berkunjung. Dengan identitas yang baru maka dapat memberi semangat baru. Memberikan kesan yang baru yang indah, unik, modern, dan menarik untuk dikenal lebih baik di mata masyarakat luas. Menciptakan sistem yang baik dan jelas untuk TWA Angke Kapuk, sehingga terlihat lebih modern dan menarik di mata masyarakat 4.1 Strategi Komunikasi Fakta Kunci Pengunjung yang datang ke Taman Wisata Alam Angke Kapuk tidak merasakan hal yang dapat dikenang dan melekat karena tidak adanya identitas yang mencerminkan sebuah citra dan cerita dibalik taman ini. Pengunjungnya terdiri dari wisatawan lokal dan mancanegara Masalah Yang Akan Dikomunikasikan Adanya kesalahpahaman citra sesungguhnya dibalik Taman Wisata Alam Angke Kapuk ini karena tidak adanya identitas yang jelas. Identitas visual yang dimiliki saat ini tidak manggambarkan karakter dan identitas Taman Wisata Alam Angke Kapuk. Penerapan identitas visual pada media-media yang ada tidak teintergrasi dengan baik Tujuan Komunikasi Terciptanya sebuah identitas visual Taman Wisata Alam Angke Kapuk sehingga pengunjung yang tertarik akan taman mangrove ini cerita dan dapat mengenang citra dan maksud yang ingin ditujukan taman ini Profil Target Komunikasi Demografi Keluarga, terdiri dari : ayah, ibu dan anak, Pelajar, terdiri dari : SMP, SMA, Mahasiswa/i Usia : tahun ke atas Status Ekonomi Sosial menengah keatas ( B, A) Geografi Wisatawan lokal Indonesia: 1. Warga tetap kota Jakarta

10 2. Warga dari luar kota (Jawa dan sekitarnya) Wisatawan mancanegara yang sedang berkunjung ke Jakarta untuk berwisata. Psikografi A. Personality Memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar Mudah bergaul dan senang bersosialisasi Dapat meluangkan waktu rekreasi di sela-sela kegiatan Periang dan ramah serta memiliki sifat yang down to earth Senang menikmati waktu luang dengan santai, rekreasi Memiliki perhatian kepada waktu kebersamaan B. Behaviour Travelling Menyukai kegiatan outdoor Menyukai kegiatan di tempat terbuka / outdoor Peduli dengan alam dan lingkungan hidup Menyukai jalan-jalan Senang bercengkrama bersama teman dan keluarga Senang mencoba hal-hal baru Big Idea Taman yang menyajikan tempat wisata dan pembelajaran bagi pengunjung sebagai sarana belajar yang menghibur dengan adanya wahana pembudayaan yang dan berperan aktif dalam menciptakan masyarakat yang peduli lingkungan Positioning Sebagai sarana edukasi outdoor yang menyenangkan bagi pengunjung Pendekatan Rasional & Emosional Rasional Sebagai taman wisata yang menyediakan pembelajaran bagi pengunjung juga rekreasi di Jakarta, pengunjung dan masyarakat diberi kesempatan untuk lebih mendorong ilmu pengetahuan

11 secara mandiri, kelompok dan keluarga agar memberi inspirasi dalam meningkatkan kontribusi terhadap lingkungan. Emosional Selain panorama alam yang indah, pengunjung dapat menikmati pemandangan hamparan mangrove di laut yang tenang. Hal ini bisa menjadi daya tarik emosional untuk masyarakat yang ingin beristirahat sejenak dari kesibukan di kota Jakarta. 4.2 Strategi Desain Tone & Manner Cerah / Hidup Alami / Natural Harmonis Bahasa Bahasa yang akan digunakan untuk tagline dan pengaplikasian identitas ini menggunakan bahasa Indonesia 4.3 Strategi Visual Warna Warna yang akan digunakan adalah warna-warna alam dan juga menggunakan warna-warna pendekatan yang mencerminkan alam, kegembiraan dan juga edukasi. Warna-warna earthy yang memiliki nuansa alami dan aksen berupa warna cerah yang segar. Dengan warna earthy seperti cokelat dan hijau, serta dengan perpaduan warna-warna cerah seperti biru, kuning, orange, dan merah.warna tersebut dipilih karena dapat mewakili nuansa dan citra yang terdapat dan dilihat di Taman Wisata Alam Angke Kapuk sendiri Tipografi Typeface yang digunakan harus mendukung penggambaran karakter Taman Wisata Alam Angke Kapuk yang natural, indah, harmonis. Jenis hurus serif dengan modifikasi pada bagian atau sudut tertentu diperlukan, untuk menghidupkan karakter yang ingin dicapai dalam pembentukan logo. Sementara tipografi untuk aplikasi dalam berbagai media, jenis huruf san serif dan serif yang dapat membangun suasana variasi yang tidak kaku, modern dan memenuhi syarat legibilitas yang baik, sehingga dapat diaplikasikan ke berbagai media.

12 4.3.3 Layout Pengaturan layout dengan menggunakan sistem grid yang sintaktik dan sistematis.

13 5 Hasil Visual 5.1 Logo Gambar 5.4 Visual Logo Logo Taman Wisata Alam Angke Kapuk ini, terdiri dari logogram dan logotype. Logogram dari Taman Wisata Alam Angke Kapuk ini, merupakan penggambaran dari sebuah mangrove yang berupa akar dan daun. Sebagai unsur yang kedua, logotype menjadi pendamping dari logogram yang memberi kesan bermain. Dengan karakter typeface yang fleksibel tersebut, memperlihatkan sebuah tempat wisata yang menyenangkan yang menyenangkan. Berbagai paduan warna yang bersifat cerah ini, memberikan suasana natural dan tetap ceria dan penuh dengan kehangatan. 5.2 Signage 1. Mapping Zone Pembagian Wayfinding Taman Wisata Alam Angke Kapuk adalah dengan pembagian zona dan struktur sebagaimana merupakan awal terbentuknya suatu sign system yang terpadu dan terstruktur 2. Warna Pembagian Zona Taman Wisata Alam Angke Kapuk dibagi menjadi 4 bagian. Warna-warna zona signage dibuat sesuai dengan karakter dan imajinatif untuk merepresentasikan karakteristik suatu zona lokasi.

14 3. Pembagian Zona dan Piktogram Tiap zona dalam pembagian signsistem ini sendiri akan mempunyai icon/pictogram sendiri yang sesuai dengan karakteristik dari zona-zona tersebut sendiri. Piktogram juga dibagi mengikuti warna zona yang ada namun mempunyai karakteristik visual yang sama pada semua zona yang ada. Piktogram juga didesain sesuai dengan fasilitas yang ada ditiap zona. a. Zona Air Visual Zona Air menggunakan warna biru dimana memang pada umumnya warna biru memberikan perasaan tenang dan segar, dan juga warna yang paling merepresentasikan air. b. Zona Keluarga Visual Zona Keluarga mempunyai warna yang ceria dan warm, menggunakan visual berbentuk rumah sebagai iconnya. c. Zona Pelestarian Visual Zona Pelestarian menggunakan warna cokelat yang merupakan warna earthy dan memberi kesan alami. Visualnya menggunakan tangan manusia dimana menunjukkan turut campur manusia dalam pelestarian. d. Zona Informasi Visual Zona Informasi menggunakan visual berupa kompas.

15

16 Gambar 5.5 Visual Signage

17 5.3 Stationary Ukuran: Gambar 5.6 Kop Surat Kop Surat : 210 x 297 mm

18 Ukuran: Gambar 5.7 Kartu Nama Kartu nama: 55 x 90 mm Ukuran: Amplop: 230 x 110 mm Gambar 5.8 Amplop

19 Gambar 5.9 CD Case & CD Label Ukuran: CD Case : d= 120 mm CD Label : 127 x 123 mm

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif Fakta Kunci (Key Fact) 1. Kebun Binatang Surabaya pernah dinobatkan sebagai Kebun Binatang terbesar dan terlengkap se Asia Tenggara. 2. Merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Mapping Zone BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN Pembagian Wayfinding Taman Wisata Mekarsari adalah dengan pembagian zona dan struktur sebagaimana merupakan awal terbentuknya suatu signsystem yang terpadu

Lebih terperinci

PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL PARIWISATA KOTA MALANG

PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL PARIWISATA KOTA MALANG PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL PARIWISATA KOTA MALANG Adrian Hartanto Koesnoto Desain Komunikasi Visual, School of Design, Universitas Bina Nusantara Jl. K. H. Syahadan no. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB IV STRATEGI KREATIF BAB IV STRATEGI KREATIF Kota Tegal merupakan kota yang memiliki keunikan pada bahasa daerahnya. Bahasa tersebut sudah menjadi bahasa sehari-hari yang digunakan oleh masyarakat Tegal dalam berkomunikasi.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB IV METODE PERANCANGAN BAB IV METODE PERANCANGAN 4.1. STRATEGI KREATIF Membuat publikasi musik Krontjong Toegoe dalam bentuk sampul album dan buku profil yang modern dan unik. Materi yang disampaikan informatif dan ringan, sehingga

Lebih terperinci

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Objek Wisata Pulau Pari merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta. Pulau ini berada di tengah gugusan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Perancangan Ulang Identitas Visual untuk SeaWorld Indonesia

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Perancangan Ulang Identitas Visual untuk SeaWorld Indonesia UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Desain Komunikasi Visual Tugas Akhir Sarjana Desain Komunikasi Visual Semester Genap (8) tahun 2006/2007 Perancangan Ulang Identitas Visual untuk SeaWorld Indonesia Halaman

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB IV METODE PERANCANGAN BAB IV METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif Belum adanya buku fotografi yang menyajikan keindahan alam di wilayah Tana Toraja sepenuhnya menimbulkan kurangnya kesadaran masyarakat tentang potensi wisata

Lebih terperinci

KONSEP BAB Landasan Teori Logo. Logo adalah suatu simbol atau desain yang mewakili atau

KONSEP BAB Landasan Teori Logo. Logo adalah suatu simbol atau desain yang mewakili atau BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Logo Logo adalah suatu simbol atau desain yang mewakili atau menyimbolkan suatu organisasi tertentu. Biasanya logo akan diaplikasikan ke kop surat, materi periklanan.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Orangeseed Design, desain dapat menjadi dan melakukan segala hal. Desain adalah

BAB 4 KONSEP DESAIN. Orangeseed Design, desain dapat menjadi dan melakukan segala hal. Desain adalah BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Desain Grafis Menurut kutipan yang diambil dari buku Bringing Graphic Design In-House, Orangeseed Design, desain dapat menjadi dan melakukan segala hal. Desain adalah

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL BPR DPM KREDIT MANDIRI

PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL BPR DPM KREDIT MANDIRI PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL BPR DPM KREDIT MANDIRI Devina Ciputra NIM : 1501142491 Alamat : Jl. KH Syahdan gang U no.18a Telp : 081380683289 Email : bunny_sien@yahoo.com Dosen Pembiming Utama: Indah

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Branding Menurut Alina Wheeler dalam buku Designing Brand Identity, Brand adalah janji, ide besar dan harapan yang mengesampingkan setiap pemikiran konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan pernyataan Mari Elka Pengestu selaku Menteri Pariwisata Indonesia, selama beberapa tahun terakhir Indonesia mengalami peningkatan perekonomian dari sektor

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 27 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Desain Berangkat dari ide utama brand, yaitu Summer Hills is about freshness, like a new blossom flower, maka rancangan identitas dibuat menyerupai bentuk

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori 17 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Brand Identity Membuat identitas brand adalah salah satu kegiatan branding. Menurut Alina Wheeler di dalam bukunya Designing Brand Identity, sebuah

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI TEMPAT WISATA Sejarah Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk. lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.

BAB II DESKRIPSI TEMPAT WISATA Sejarah Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk. lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya. BAB II DESKRIPSI TEMPAT WISATA 2.1. Sejarah Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk Menurut Undang-undang, Taman Wisata Alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi yang dipakai dalam pembuatan tugas akhir ini dapat diperoleh dari beberapa sumber, antara lain : 1. Data Sumatif : Berasal dari beberapa artikel

Lebih terperinci

Bab 4. Landasan Teori

Bab 4. Landasan Teori Bab 4 Landasan Teori 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Branding Branding menentukan suatu arah, kemurnian suatu tujuan, inspirasi, dan semangat bagi sebuah asset perusahaan, yaitu merek korporat. Sebuah merek menjadi

Lebih terperinci

BAB 4. KONSEP DESAIN. Corporate Branding, merupakan sebuah proses bisnis yang terencana, dan secara

BAB 4. KONSEP DESAIN. Corporate Branding, merupakan sebuah proses bisnis yang terencana, dan secara 12 BAB 4. KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori 4.1.1. Teori Branding Corporate Branding, merupakan sebuah proses bisnis yang terencana, dan secara strategis difokuskan dan disatukan melalui organisasi. Branding

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman yang semakin maju, tuntutan akan kebutuhan informasi pun

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman yang semakin maju, tuntutan akan kebutuhan informasi pun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring perkembangan zaman yang semakin maju, tuntutan akan kebutuhan informasi pun semakin tinggi. Dibutuhkan suatu sistem informasi terpadu yang sesuai dengan esensial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan iklim (Dudley, 2008). International Union for Conservation of Nature

BAB I PENDAHULUAN. perubahan iklim (Dudley, 2008). International Union for Conservation of Nature BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan konservasi mempunyai peran yang sangat besar terhadap perlindungan keanekaragaman hayati. Kawasan konservasi juga merupakan pilar dari hampir semua strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kaya akan kekayaan alam yang indah dan keanekaragaman jenis flora dan fauna

BAB I PENDAHULUAN. kaya akan kekayaan alam yang indah dan keanekaragaman jenis flora dan fauna BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang beriklim tropis, yang kaya akan kekayaan alam yang indah dan keanekaragaman jenis flora dan fauna yang terdapat di

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENDUKUNG PROMOSI PUSAT PRIMATA SCHMUTZER. Eric Rachmat

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENDUKUNG PROMOSI PUSAT PRIMATA SCHMUTZER. Eric Rachmat UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Desain Komunikasi Visual Tugas Akhir Sarjana Desain Komunikasi Visual Semester Ganjil Tahun 2008 PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENDUKUNG PROMOSI PUSAT PRIMATA SCHMUTZER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu industri yang terus mengalami pertumbuhan di Indonesia dan berada di peringkat 70 dalam daya saing pariwisata global. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Profil Target Pasar Target pasar utama merupakan pelajar Sekolah Menengah Pertama yang berasal dari keluarga berpenghasilan menengah ke bawah. Interaksi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 1. Teori Tipografi Typografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain

Lebih terperinci

TAMAN REKREASI DAN COTTAGE DI PULAU KARIMUNJAWA

TAMAN REKREASI DAN COTTAGE DI PULAU KARIMUNJAWA P LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TAMAN REKREASI DAN COTTAGE DI PULAU KARIMUNJAWA (Penekanan Desain : Green Architecture) Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. Sistem panduan arah terpadu dapat dibedakan menjadi 6 jenis; yaitu: membutuhkan informasi yang spesifik.

BAB IV KONSEP. Sistem panduan arah terpadu dapat dibedakan menjadi 6 jenis; yaitu: membutuhkan informasi yang spesifik. BAB IV KONSEP 4.1. Panduan Arah Terpadu Sistem panduan arah terpadu dapat dibedakan menjadi 6 jenis; yaitu: 4.1.1. Tanda orentasi : ditempatkan untuk membantu pengunjung dapat memahami arah dimana dia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencakup daerah kepulauan seperti daerah Kepulauan Seribu dan Raja Ampat.

BAB I PENDAHULUAN. mencakup daerah kepulauan seperti daerah Kepulauan Seribu dan Raja Ampat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wisata alam adalah tempat wisata alami dengan pemandangan alam yang tercipta tanpa dibuat-buat oleh manusia dan disuguhkan dalam dua jenis yaitu pemandangan darat

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Identitas visual Molds diambil dari pemikiran terhadap mainan balok, dimana mainan balok sering identik dengan mainan anak-anak sejak usia

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Mangrove. kemudian menjadi pelindung daratan dan gelombang laut yang besar. Sungai

TINJAUAN PUSTAKA. A. Mangrove. kemudian menjadi pelindung daratan dan gelombang laut yang besar. Sungai II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mangrove Mangrove adalah tanaman pepohonan atau komunitas tanaman yang hidup di antara laut dan daratan yang dipengaruhi oleh pasang surut. Habitat mangrove seringkali ditemukan

Lebih terperinci

EVALUASI WISATA TIRTA DAN SEJARAH KARANG SETRA WATERLAND BANDUNG

EVALUASI WISATA TIRTA DAN SEJARAH KARANG SETRA WATERLAND BANDUNG BAB II EVALUASI WISATA TIRTA DAN SEJARAH KARANG SETRA WATERLAND BANDUNG II.1 Obyek Wisata II.1.1 Pengertian Obyek Wisata Menurut Chafid Fandeli (2000 : 58), Obyek Wisata adalah perwujudan dari pada ciptaan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi o Menciptakan buku kumpulan ilmu pengetahuan umum yang memiliki layout dan ilustrasi yang menarik. Dengan lebih banyak memberikan gambaran

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL PULAU MACAN

PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL PULAU MACAN PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL PULAU MACAN Annisa Aulia Rahmi NIM: 1501173742 Telp: 08561587766 Email: auliase14@gmail.com Alamat: Jl. Musa No. 12A, Rawabelong, Jakarta Barat 11540 Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Desain Komunikasi Visual menurut Cenadi mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu sebagai sarana identifikasi, sebagai sarana informasi,

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1. Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Strateginya yaitu mengangkat sejarah serta perkembangan industri musik indie di tanah air, mendokumentasikan sejarah agar mereka

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber data Data data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini akan diambil dari berbagai sumber, diantaranya: 1. Literatur: artikel dari media elektronik

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Startegi dalam perancangan city branding kecamatan ujungberung dengan merancang identitas yang mampu menggambungkan unsur modern

Lebih terperinci

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN 26 BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Logo Gambar 5.1 Konsep utama dari logo EvFiA LAND School merupakan visi dan misi dari EvFiA LAND School sendiri, yaitu tidak hanya mengembangkan intelektualitas anak, melainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia terdapat banyak potensi pariwisata yang bisa dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia terdapat banyak potensi pariwisata yang bisa dikembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia terdapat banyak potensi pariwisata yang bisa dikembangkan salah satu yang terkenal adalah Jawa barat. Jawa Barat. Dan Kota Bogor yang merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung merupakan salah satu kota yang terletak di dataran tinggi dan dikelilingi oleh pegunungan yang kaya akan keindahan alamnya, sehingga menjadikan Bandung sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data beserta informasi yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini diperoleh penulis melalui beberapa sumber, yaitu: Hasil kuesioner yang akan disebar secara online

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PERANCANGAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PERANCANGAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Logo Logo terdiri Logogram dan Logotype. Logo diharapkan dapat menampilkan Big Idea dari BPR Kredit Mandiri yaitu Perputaran Indah dimana

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Frank F. Jefkin, ada beberapa dasar yang dapat ditemukan dalam merancang sebuah layout, yaitu:

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Frank F. Jefkin, ada beberapa dasar yang dapat ditemukan dalam merancang sebuah layout, yaitu: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Logo Logo sangat penting bagi suatu brand atau produk, karena logo adalah sebuah identitas yang akan mencerminkan karakter suatu brand. Maka dari itu

Lebih terperinci

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU Berdasarkan analisis serta pembahasan sebelumnya, pada dasarnya kawasan studi ini sangat potensial untuk di kembangkan dan masih

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL 3.1. Tujuan Komunikasi Dalam melakukan sebuah proses pembuatan / pengkaryaan sebuah karya akhir, agar karya tersebut ataupun informasi yang ingin disampaikan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Hal ini berdasarkan pada pengakuan berbagai organisasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN CORPORATE IDENTITY DAN APLIKASINYA BAGI OBJEK WISATA RANU KLAKAH DI KABUPATEN LUMAJANG

PERANCANGAN CORPORATE IDENTITY DAN APLIKASINYA BAGI OBJEK WISATA RANU KLAKAH DI KABUPATEN LUMAJANG PERANCANGAN CORPORATE IDENTITY DAN APLIKASINYA BAGI OBJEK WISATA RANU KLAKAH DI KABUPATEN LUMAJANG Gigih Prihandono Universitas Negeri Malang E-mail : Gigihgokil@yahoo.com ABSTRAK: Tujuan dari perancangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi dibandingkan beberapa wilayah lainnya di Pulau Jawa. Tingkat kehidupan Jakarta dan sekitarnya

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA Dalam pembuatan tugas akhir ini, Penulis memperoleh data melalui: 1. wawancara dengan pihak-pihak terkait di bagian promosi dan pemasaran di kantor Departemen Kebudayaan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Gambar 5.1 Logo Baru Tambang Ayam 3K (Sumber: Shabila Afifa, tahun 2015)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Gambar 5.1 Logo Baru Tambang Ayam 3K (Sumber: Shabila Afifa, tahun 2015) BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Hasil Visual 5.1.1 Logo Gambar 5.1 Logo Baru Tambang Ayam 3K (Sumber: Shabila Afifa, tahun 2015) Logo Tambang Ayam 3K merupakan identitas visual utama dan salah satu

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung Proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari. c. Angket kepada masyarakat umum secara acak.

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung Proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari. c. Angket kepada masyarakat umum secara acak. BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung Proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : a. Wawancara dengan narasumber, baik dari pemilik maupun pasien

Lebih terperinci

Kecamatan Salahutu. 1. Pantai Natsepa

Kecamatan Salahutu. 1. Pantai Natsepa Kecamatan Salahutu Kecamatan Salahutu dengan ibukotanya Tulehu, yang Luas Wilayahnya 151,82 km2 terletak di bagian timur Pulau Ambon dengan 6 buah Negeri. Kecamatan ini memiliki daya tarik wisata yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Khususnya di Provinsi Jawa Barat, terdapat banyak objek wisata yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Khususnya di Provinsi Jawa Barat, terdapat banyak objek wisata yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Khususnya di Provinsi Jawa Barat, terdapat banyak objek wisata yang dapat dikunjungi. Salah satu objek wisata yang memiliki daya tarik dengan panorama alam yang indah

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Gregory Thomas, ada 10 kriteria yang harus diperhatikan dalam

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Gregory Thomas, ada 10 kriteria yang harus diperhatikan dalam BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Logo Menurut Gregory Thomas, ada 10 kriteria yang harus diperhatikan dalam membuat logo dan simbol yang baik, yaitu: 1. Visibility Apakah sebuah logo

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai identitas Kota Bandung ini adalah dengan merancang identitas yang dapat memenuhi

Lebih terperinci

PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL WISATA PANTAI TANJUNG PASIR TANGERANG

PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL WISATA PANTAI TANJUNG PASIR TANGERANG PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL WISATA PANTAI TANJUNG PASIR TANGERANG Ratu Sera oktavia Pantai Tanjung Pasir, Desa Teluk Naga, Tangerang, Indonesia. Ratu.sera@gmail.com Ratu Sera Oktavia, Rujiyanto, Drs ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 TeoriTipografi Tipografi dalam hal ini huruf yang tersusun dalam sebuah alphabet merupakan media penting komunikasi visual. Media yang membawa manusia mengalami

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa 21 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Brand Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa brand identity adalah ekspresi secara visual dan verbal dari sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana suatu kota mengawasi dan mengenalkan wilayahnya serta

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana suatu kota mengawasi dan mengenalkan wilayahnya serta BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Di era globalisasi ini persaingan antar kota menjadi semakin nyata, terlihat dari bagaimana suatu kota mengawasi dan mengenalkan wilayahnya serta memaksimalkan potensi-potensi

Lebih terperinci

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 17.270 kunjungan, sehingga dari hasil tersebut didapat nilai ekonomi TWA Gunung Pancar sebesar Rp 5.142.622.222,00. Nilai surplus konsumen yang besar dikatakan sebagai indikator kemampuan pengunjung yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuatu yang dapat dilihat indera penglihatan. Sejak lebih dari tahun yang lalu

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuatu yang dapat dilihat indera penglihatan. Sejak lebih dari tahun yang lalu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi visual, adalah suatu sistem penyampaian pesan melalui segala sesuatu yang dapat dilihat indera penglihatan. Sejak lebih dari 30.000 tahun yang lalu manusia

Lebih terperinci

BAB II IDENTITAS PRODUK C59 JUNIOR KID BANDUNG

BAB II IDENTITAS PRODUK C59 JUNIOR KID BANDUNG BAB II IDENTITAS PRODUK C59 JUNIOR KID BANDUNG 2.1. Tinjauan Perusahaan 2.1.1 Ruang Lingkup C59 Pada situs www.c59.com dijelaskan bahwa C59 Bandung merupakan clothing pertama di Indonesia yang berdiri

Lebih terperinci

Hutan Mangrove Segara Anakan Wisata Bahari Penyelamat Bumi

Hutan Mangrove Segara Anakan Wisata Bahari Penyelamat Bumi Hutan Mangrove Segara Anakan Wisata Bahari Penyelamat Bumi Cilacap merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah yang terkenal dengan kota industrinya yang menjadikan Cilacap sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Menumbuhkan rasa bangga terhadap bulutangkis Indonesia Menciptakan mindset bahwa audience bisa menjadi seperti atlet-atlet berprestasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai sumber penerimaan devisa, membuka lapangan kerja sekaligus kesempatan berusaha. Hal ini didukung dengan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Logo Gambar 5.1 Logo Enso Hotel Logo merupakan elemen dasar dalam proses branding, dimana logo merupakan wajah utama perusahaan. Logo berfungsi sebagai ciri khas dan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 45 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta merupakan dataran rendah dan landai dengan ketinggian rata-rata 7 meter di atas permukaan laut, terletak pada posisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Globalisasi sering diterjemahkan sebagai gambaran dunia yang lebih seragam dan terstandar melalui teknologi, komersialisasi, dan sinkronisasi budaya yang dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum Gambar 2.1 Pulau Umang logo Pulau Umang Resort merupakan sebuah tempat penginapan sekaligus tempat wisata alam yang terletak di bawah pulau Jawa dan berdekatan dengan

Lebih terperinci

VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG

VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG Pengunjung yang berwisata di TRKWC memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbeda-beda. Latar belakang atau karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tempat-tempat rekreasi serta tempat-tempat wisata yang bersaing saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. Tempat-tempat rekreasi serta tempat-tempat wisata yang bersaing saat ini sudah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tempat-tempat rekreasi serta tempat-tempat wisata yang bersaing saat ini sudah semakin banyak. Oleh sebab itu para pemilik tempat wisata bersaing untuk membuat strategi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Definisi Publikasi Publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan suatu karya yang telah diciptakan agar diketahui publik. Pengumuman tersebut dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alam yang sangat berbeda dengan ibukota atau daerah-daerah yang lain, luar Jakarta bahkan dari mncanegara.

BAB I PENDAHULUAN. alam yang sangat berbeda dengan ibukota atau daerah-daerah yang lain, luar Jakarta bahkan dari mncanegara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia terdapat banyak potensi pariwisata yang bisa dikembangkan, salah satu yang terkenal adalah Jawa Barat. Dan Kota Bogor yang merupakan bagian dari wilayah

Lebih terperinci

LAPORAN IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI OBYEK WISATA ALAM DI KARANGTEKOK BLOK JEDING ATAS. Oleh : Pengendali EkosistemHutan

LAPORAN IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI OBYEK WISATA ALAM DI KARANGTEKOK BLOK JEDING ATAS. Oleh : Pengendali EkosistemHutan LAPORAN IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI OBYEK WISATA ALAM DI KARANGTEKOK BLOK JEDING ATAS Oleh : Pengendali EkosistemHutan TAMAN NASIONAL BALURAN 2004 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Taman Nasional Baluran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan sektor pariwisata terjadi secara global dalam beberapa tahun belakangan ini. Sektor pariwisata menjadi tulang punggung suatu negara, dalam arti salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Bandung sebagai ibu kota provinsi Jawa Barat dikenal dengan berbagai tujuan wisata domestik di Indonesia. Tujuan wisata itu antara lain wisata belanja, wisata

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain:

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan literature Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: Media cetak (buku) Internet Survei lapangan 2.2Toodz

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif Menjadikan buku tersebut menjadi bagian dari dunia wacana desain di Indonesia serta diharapkan mampu membuka dan menambah wawasan masyarakat desainer grafis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan hidup manusia semakin berkembang sejalan dengan modernisasi yang tidak pernah terhenti terjadi di bumi. Aktifitas yang dilakukan oleh manusia semakin kompleks

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain 25 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain komunikasi visual yang tepat, ada beberapa teori yang digunakan sebagai bahan pertimbangan.

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 STRATEGI KREATIF 4.1.1 Strategi Komunikasi Strategi komunikasi adalah sebuah perencanaan komunikasi yang digunakan untuk mencapai tujuan dari publikasi buku pada masyarakat

Lebih terperinci

Dimana saja tempat yang bisa dikunjungi di surabaya?

Dimana saja tempat yang bisa dikunjungi di surabaya? Dimana saja tempat yang bisa dikunjungi di surabaya? Tempat rekreasi di surabaya, tempat wisata dan tempat yang tepat untuk memanfaatkan waktu liburan bersama keluarga, ada beberapa catatan tempat wisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kondisi geografis Indonesia menyebabkan adanya keanekaragaman,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kondisi geografis Indonesia menyebabkan adanya keanekaragaman, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang sangat luas, terdiri dari sekitar 500 kota atau kabupaten yang tersebar di seluruh pulau pulau yang ada di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Museum Indonesia mempunyai banyak tempat bersejarah dan banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. Museum Indonesia mempunyai banyak tempat bersejarah dan banyak sekali BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Museum Indonesia mempunyai banyak tempat bersejarah dan banyak sekali ditemukan benda-benda kuno yang berharga. Benda-benda tersebut dikoleksi dan dikumpulkan menjadi

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 37 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Menggunakan ilustrasi dengan pengaruh gaya vintage yang mencerminkan kesan zaman dahulu (klasik). Zangrandi Ice Cream merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amir dalam bukunya yang berjudul Sukses Memiliki Restoran Tanpa Modal

BAB I PENDAHULUAN. Amir dalam bukunya yang berjudul Sukses Memiliki Restoran Tanpa Modal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia disamping sandang dan papan. Dalam memenuhi kebutuhan pokoknya tersebut, masyarakat memiliki selera berbeda, termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Manado merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Utara, yang memiliki penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak memenuhi kota Manado.

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KAMPANYE POLA HIDUP SEHAT UNTUK PARA DESAINER

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KAMPANYE POLA HIDUP SEHAT UNTUK PARA DESAINER PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KAMPANYE POLA HIDUP SEHAT UNTUK PARA DESAINER Jenna Christy NIM : 140100203 Telp : 081319873891 Alamat : Jalan Koala Lestari I Blok Y1 No 19, Jakarta Utara 14140 Email : jennachrsty@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragam akibat adanya trend kuliner yang kemudian mendorong pengusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. beragam akibat adanya trend kuliner yang kemudian mendorong pengusaha untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri kuliner adalah salah satu bisnis yang berkembang di Indonesia. Indikatornya adalah banyaknya bermunculan rumah makan di Indonesia yang beragam akibat adanya

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan Agar promosi mencapai tujuan yang diharapkan maka promosi harus efektif, promosi yang efektif adalah promosi tersebut haruslah berbeda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sejak tahun 1978, pemerintah terus berusaha untuk memajukan dan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sejak tahun 1978, pemerintah terus berusaha untuk memajukan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banyak cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk lebih meningkatkan pendapatan negara ini, tidak hanya dalam bidang perdagangan, bidang lain yang juga kerap di jadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sengit. Hal tersebut mengakibatkan para produsen berlombalomba

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sengit. Hal tersebut mengakibatkan para produsen berlombalomba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah menimbulkan persaingan yang ketat untuk produk dan jasa yang dihasilkan oleh setiap perusahaan. Agar sebuah perusahaan mampu terus eksis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar

BAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahorok dengan pemandangan alam yang indah, udara yang sejuk, sungai dengan air yang jernih, walaupun keadaan hutannya tidak asli lagi, menjadikan tempat ini ramai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... xi Lampiran... xii

DAFTAR ISI Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... xi Lampiran... xii DAFTAR ISI Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... xi Lampiran... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 4 1.3. Tujuan Penulisan...

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL TOKO OUTDOOR D RINJANI

PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL TOKO OUTDOOR D RINJANI PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL TOKO OUTDOOR D RINJANI Doan Randika Bawang Merah I / 5, Komplek Kompass III (021) 7490120, +628979611115 rundieca_32@yahoo.com Dosen Pembimbing Hanny Wijaya, S.Sn Kddsn:

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Teori Desain Komunikasi Visual

BAB 4 KONSEP DESAIN Teori Desain Komunikasi Visual BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Desain Komunikasi Visual pada Wikipedia merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah terdapat di Semarang, sudah banyak didengar dan diketahui oleh masyarakat tentunya orang Semarang sendiri pasti

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100

Lebih terperinci