Etika Terapan - Rangkuman Buku

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Etika Terapan - Rangkuman Buku"

Transkripsi

1 - Rangkuman Buku Etika Kristen: Pilihan & Isu Kontemporer - Edisi Kedua Norman L. Geisler Oleh: Kenny Gunawan STT Bethany [NIM: ] MENGENAI BUKU Buku etika klasik ini telah diperbarui secara menyeluruh, mengevaluasi pilihan- pilihan etika kotemporer dan juga isu- isu masa kini yang mendesak dari perspektif Injili. Edisi kedua ini telah ditambahkan bagian- bagian baru mengenai hak- hak binatang, etika seksual dan dasar Alkitab untuk keputusan etis. Buku ini juga memuat empat apendiks baru yang membahas tentang obat- obatan, perjudian, dan pengendalian kehamilan.

2 Daftar Isi Daftar Isi... 1 Bagian 1 - Pilihan Etika Pilihan- pilihan yang Ada Antinomianisme Situasionisme Generalisme Absolutisme Total Absolutisme Konflik Absolutisme Bertingkat Dasar untuk Keputusan Etika... 8 Bagian 2 - Isu- isu Etika Aborsi Pembunuhan Bayi dan Euthanasia Isu- isu Biomedika Hukuman Mati Perang Ketidaktaatan pada Pemerintah Persoalan Seksual Homoseksual Perkawinan dan Perceraian Ekologi Hak- hak Binatang

3 Bagian 1 - Pilihan Etika 1. Pilihan- pilihan yang Ada Etika berkaitan dengan apa yang secara moral benar dan salah, sedangkan etika Kristen berkaitan dengan apa yang secara moral benar dan salah bagi seorang Kristen. Ciri-ciri etika Kristen adalah sebagai berikut: Berdasarkan kehendak Allah Allah menghenaki apa yang benar yang sesuai dengan atribut-atribut moral-nya sendiri. Bersifat mutlak Kewajiban moral absolut mengikat semua orang di segala zaman dan segala tempat. Berdasarkan penyataan Allah Allah telah menyatakan diri-nya baik melalui alam maupun di dalam Kitab Suci. Gagal mengenali Allah sebagai sumber kewajiban moral tidak membebaskan siapa pun dari kewajiban moralnya, bahkan ateis sekalipun. Bersifat menentukan Tidak ada hukum moral tanpa si Pemberi moral; tidak ada perundangundangan moral tanpa Pembuat undang-undang moral. Menguraikan tentang [perilaku manusia adalah tugas sosiologi, tetapi menentukan perilaku manusia merupakan wewenang moralitas. Berpusat pada kewajiban Etika Kristen yakin bahwa beberapa perbuatan yang gagal itu tetap baik, namun tidaklah mengabaikan hasil. Akibat-akibat ini seluruhnya diperhitungkan dalam peraturan atau norma, meski tidak ada akibat yang sudah diketahui yang dapat digunakan sebagai pembenaran untuk melanggar hukum moral apa pun yang Allah berikan. Etika dasar pada umumnya ada 6 jenis, yang masing-masing dirancang berdasarkan jawaban atas pertanyaan, Adakah hukum-hukum etika yang obyektif?. Maksudnya adalah apakah hukum moral tidak murni subyektif, tetapi benar-benar mengikat manusia pada umumnya. Antinomianisme dan generalisme menyangkal seluruh hukum moral yang secara obyektif absolut, sedangkan 4 jenis lainnya mengklaim adanya bentuk 2

4 absolutisme. Karena etika Kristen berakar kuat pada karakter moral Allah yang tidak berubah, maka Antinomianisme, Situasionisme, dan Generalisme bukanlah pilihan untuk orang Kristen. Pernahkah berdusta untuk menyelamatkan nyawa itu dibenarkan? Pertanyaan ini akan menjawab dengan jelas perbedaan-perbedaan di antara keenam sikap dasar etika tersebut. 2. Antinomianisme Keyakinan dasar Antinomianisme adalah: tidak ada hukum moral yang Allah berikan, tidak ada hukum moral yang obyektif, tidak ada hukum moral yang abadi, tidak ada hukum yang menentang hukum. Tidak ada prinsip moral obyektif yang melaluinya masalah tersebut dapat dinilai benar atau salah. Kita benar-benar harus menetapkan pandangan pribadi (subyektif) terhadap persoalan tanpa hukum moral. Oleh Antinomianisme, pertanyaan mengenai dusta yang menyelamatkan nyawa ditegaskan bahwa dusta itu tidak benar dan juga tidak salah. Dalam sejarah perkembangannya, ada banyak paham yang mempengaruhi Antinomianisme, yaitu prosesisme, hedonisme, skeptisisme, intensionalisme, voluntarisme, nominalisme, utilitarianisme, eksistensialisme, evolusionisme, emotivisme, nihilisme, dan situasionisme. Antinomianisme memiliki aspek-aspek positif, yaitu menekankan tanggung jawab individual, mengakui unsut emotif, menekankan hubungan pribadi, dan menekankan dimensi etika yang terbatas. Antinomianisme adalah bentuk radikal dari relativisme etika. Paham ini tidak hanya menyangkali adanya absolusi etika yang berlaku, tetapi juga bahwa ada hukum-hukum moral yang mengikat. Kaum antinomian memang menekankan nilai perseorangan didalam membuat keputusan-keputusan etika, demikian pula halnya dengan nilai hubungan antar manusia. Selanjutnya, mereka sering menunjukkan dimensi emotif yang jelas didalam banyak slogan etika kita. Namun sebagai suatu sistem etika yang memadai, Antinomianisme telah gagal karena banyak alasan. Pertama, mengalahkan diri dengan menyangkal adanya nilai-nilai moral yang mengikat. Yang meyangkal seluruh nilai sesungguhnya berarti menghargai haknya untuk menyangkalinya. Kedua, 3

5 paham ini juga murni subyektif, tanpa memberikan peraturan-peraturan obyektif untuk permainan kehidupan. Sebab kehidupan kaum antinomian sesunggunya sama sekali bukanlah suatu pernainan; melainkan kebebasan bagi semua orang. Ketiga, paham ini terlalu individualistis. Setiap orang melakukan apa yang benar menurut pandangannya sendiri. Keempat, paham ini tidak efektif, karena dua orang atau lebih tidak dapat berfungsi di dalam suatu masyarakat tanpa peraturan-peraturan obyektif yang mengikat. Akhirnya, paham ini irasional, karena paham ini memerlukan keyakinan bahwa pandangan-pandangan yang bertentangan itu sama-sama benar. 3. Situasionisme Situasionisme menegaskan hanya ada satu hukum yang absolut, yaitu kasih. Peraturan moral apa pun, kecuali kasih, bisa dan harus dilanggar demi kasih. Dalam kasus dusta yang menyelamatkan nyawa, penganut Situasionisme akan mengatakan bahwa hal ini dibenarkan. Berdusta adakalanya benar, dan ini adalah salah satunya sebab menyelamatkan nyawa merupakan hal yang baik untuk dilakukan. Situasionisme adalah etika dengan strategi pragmatis, taktik yang relativistis, sikap positivistis, dan pusat nilai personalistis. Ini adalah etika dengan satu kemutlakan, dimana segala sesuatu yang lain bersifat relatif dan yang diarahkan pada tujuan pragmatis yang melakukan kebaikan pada manusia. Sesungguhnya Situasionisme merupakan absolutisme, yaitu absolutisme satu-norma. Namun, ternyata bahwa satu prinsip moral ini sebenarnya hanya merupakan sesuatu yang formal dan kosong. Paham ini tidak memiliki isi yang dapat diketahui segera atau terlepas dari siituasi tersebut. Situasi-situasi yang berbeda benar-benar menentukan maknanya. Maka didalam analisis terakhir satu hukum moral berubah menjadi tidak ada hukum moral. Situsionisme turun menjadi antinomianisme, karena satu hukum moral absolut yang kosong di dalam praktiknya sebenarnya tidaklah lebih baik daripada tidak ada hukum moral yang absolut. Dan penyangkalan terhadap seluruh nilai adalah mengalahkan diri. Ia menghargai hak yang berkata tak ada nilai. 4

6 4. Generalisme Generalisme mengaku ada beberapa hukum umum tetapi tidak ada yang absolut. Maksudnya, ada beberapa hukum moral obyektif yang mengikat sebagian besar waktu tetapi tidak harus mengikat sepanjang waktu. Dalam menjawab persoalan dusta yang menyelamatkan nyawa, Generalisme mengklaim bahwa dusta itu pada umumnya salah, tetapi tujuan dapat membuat cara yang salah menjadi benar. Dalam kasus ini, penganut Genaralisme yakin bahwa dusta untuk menyelamatkan nyawa itu benar. Karena tidak ada hukum moral yang universal, maka benar atau tidaknya suatu dusta itu tergantung pada hasilnya. Jika hasilnya baik, maka dusta itu benar. Pengikut tradisional dalam Generalisme adalah generalisme dan utilitarianis. Kaum utilitarian percaya pada nilai hukum-hukum etika yang membantu setiap pribadi menentukan perbuatan apa yang mungkin akan memberikan kebaikan terbesar kepada jumlah manusia terbanyak. Utilitarian juga menolak adanya norma norma etika universal yang mengikat yang mewakili nilai-nilai intrinsik. Kaum ini memiliki tujuan-tujuan yang mutlak, tetapi mereka mengklaim tidak punya norma-norma yang mutlak. Hasil diutamakan sebagai dasar untuk menilai seluruh perbuatan, namun mereka tidak mengakui adanya peraturan-peraturan mutlak yang memampukan orang menyadari hasil akhir yang mendatangkan kebaikan terbesar untuk jumlah manusia terbanyak. Generalisme memiliki nilai-nilai positif, yaitu diperlukannya norma-norma, suatu solusi terhadap norma-norma yang sedang bertentangan, dan mereka memiliki norma universal. Meskipun demikian, Generalis salah karena tujuan tidak membenarkan cara, mereka tidak memiliki norma universal, perbuatan-perbuatan utilitarian tidak memiliki nilai intrinsik, mereka membutuhkan kebutuhan akan norma absolut. 5. Absolutisme Total Absolutisme Total yakin di antara banyak hukum absolut tidak pernah ada yang saling bertentangan, meski kelihatannya ada konflik. Ada banyak hukum moral yang absolut, dan tidak satu pun yang boleh dilanggar. Kebenaran adalah hukum yang semacam itu, dan dosa selalu dapat dihindarkan. 5

7 Kebenaran itu absolut, dan yang absolut tidak boleh dilanggar. Akibat tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk melanggar peraturan, bahkan sekalipun hasilnya diinginkan. Dalam menjawab persoalan dusta yang menyelamatkan nyawa, kaum ini akan menjawab dengan tegas, Tidak!. Orang harus selalu berkata jujur, bahkan jika sekalipun harus mati sebagai akibatnya. Tidak ada pengecualian. Dasar pikiran Absolutisme Total adalah sebagai berikut: Karakter Allah yang tidak berubah Allah telah menyatakan karakter moral-nya yang tidak berubah melalui hukum-nya. Allah tidak bisa berkonflik dengan diri-nya sendiri. Tidak ada dua hukum moral mutlak yang benar-benar bisa saling berkonflik, hanya kelihatannya saja seperti konflik. Tersirat bahwa providensia (pemeliharaan) Allah selalu membuat alternatif ketiga dalam setiap dilema moral yang tampak. Aspek positif dalam paham ini adalah bahwa paham ini didasarkan pada natur Allah yang tidak berubah, penekanan peraturan melebihi hasil, dan memperlihatkan keyakinan pada providensia Allah. Ada beberapa kekurangan yang serius di dalam sikap ini. Sikap ini tidak realistis, tidak berbelas kasihan (bahkan adakalanya sah menurut hukum) dan tidak berhasil menghindarkan perubahan yang tak terelakkan dari yang absolut agar memberikan jawaban yang memadai terhadap banyak konflik Alkitabiah dan kehidupan nyata dari perintah-perintah ilahi. Sekalipun tidak perlu diragukan kebenarannya, bahwa konflik-konflik moral bukanlah tujuan Allah, juga kenyataannya bahwa dunia ini bukanlah dunia yang ideal. Dunia ini adalah nyata dan terjatuh. 6. Absolutisme Konflik Absolutisme Konflik berpendapat bahwa ada banyak norma absolut yang ada kalanya saling bertentangan, dan kita berkewajiban melakukan apa yang lebih tidak jahat. Namun demikian, kita tetap bersalah atas hukum apa pun yang kita langgar. Oleh karena itu, setelah terjadi pelanggaran, kita harus memohon ampun karena telah melanggar hukum moral Allah yang absolut. 6

8 Allah tidak dapat mengubah ketentuan moral absolut-nya hanya karena kesulitan moral yang kita hadapi. Absolutisme Konflik mengakui bahwa kita hidup di dunia yang jahat. Hukum moral absolut adakalanya menghadapi konflik yang tidak terhindarkan. Dalam kasus dusta yang menyelamatkan nyawa, Absolutisme Konflik menyetujuinya, namun kita harus memohon pengampunan. Berdusta itu bisa dimaafkan. Ada 4 alasan dasar dalam Absolutisme Konflik. Pertama, hukum Allah itu absolut dan tidak boleh dilanggar. Kedua, karena dunia sudah terjatuh, maka konflik-konflik yang tak terhindarkan antara perintah-perintah Allah pasti terjadi. Ketiga, ketika konflik-konflik moral terjadi, sebaiknya kita melakukan kejahatan yang lebih kecil. Keempat, pengampunan tersedia jika kita mengakui dosa-dosa kita. Pandangan ini memiliki kontribusi positif, yaitu bahwa pandangan ini memelihara absolusi moral, mempunyai realisme moral, menganggap konflik moral berakar pada kejatuhan manusia, dan merupakan solusi tanpa pengecualian. Keberatan akan pandangan ini didasarkan hal-hal sebagai berikut, yaitu: Kewajiban moral untuk berdosa secara moral ini tidak masuk akal, tak terelakkan berarti secara moral tidak bersalah, dan ketika dosa tak terelakkan dalam dilema moral maka Yesus pasti sudah berbuat dosa. 7. Absolutisme Bertingkat Absolutisme Bertingkat menganggap bahwa ada banyak hukum absolut, dan adakalanya saling bertentangan, serta beberapa hukum lebih tinggi daripada hukum yang lain. Maka ketika pertentangan yang tak terhindarkan terjadi, kita wajib dan bertanggung jawab menaati hukum yang lebih tinggi. Akibatnya, kita tidak bersalah karena tidak mengikuti perintah yang lebih rendah yang bertentangan dengannya. Allah membebaskan kita dari tanggung jawab mengikuti hukum yang lebih rendah dengan mempertimbangkan kewajiban yang lebih tinggi untuk menaati hukum yang lebih tinggi. 7

9 Dalam menyikapi kasus dusta yang menyelamatkan nyawa, banyak penganut Absolutisme Bertingkat percaya bahwa belas kasihan kepada orang yang tidak bersalah merupakan kewajiban moral yang lebih besar ketimbang berkata jujur kepada orang yang bersalah. Maka, mereka yakin bahwa bisa dibenarkan di dalam kasus-kasus semacam itu untuk berdusta demi menyelamatkan nyawa. Absolutisme Bertingkat berbeda dengan Antinomianisme, Situasionisme, dan Generalisme, dalam hal bahwa pandangan ini percaya pada absolusi moral. Sumbernya adalah hukum-hukum moral absolut, dimana absolut lingkupnya ketika tidak ada konflik, dan absolut urutan prioritasnya ketika ada konflik. Berlawanan dengan Absolutisme Total, Absolutisme Bertingkat percaya bahwa ada konflik-konflik moral yang nyata. Namun perbedaannya adalah, bahwa dalam keadaan-keadaan konflik, seseorang tidak salah karena mengesampingkan kewajiban yang lebih rendah kepada kewajiban yang lebih tinggi. Prinsip-prinsip dasar Absolutisme Bertingkat adalah: Ada banyak prinsip moral yang berakar di dalam karakter moral Allah yang absolut. Ada kewajiban-kewajiban moral yang lebih tinggi dan yang lebih rendah - misalnya, kasih kepada Allah merupakan kewajiban yang lebih besar dairpada kasih kepada manusia. 8. Dasar untuk Keputusan Etika Ada banyak pandangan yang berdasarkan pada keputusan etika. Pandangan-pandangan ini sangat beragam. Sekalipun pandangan etika non- Kristen didapati tak sanggup memberikan sistem etika yang memadai, ada unsur kebenaran di dalam setiap pandangan tersebut, yaitu: Ditemukan bahwa yang benar tidak bisa dijelaskan dalam arti sesuatu yang lain yang tak terbatas. Pandangan mereka memiliki keutamaan tetapi kehilangan inti. Tidaklah cukup mengakui bahwa inti kebaikan yang utama bisa dijelaskan dengan mengaku bahwa apa pun yang Allah kehendaki itu baik. Jika ada Allah yang mutlak baik, maka pastilah Dia berminat membawakan kebaikan terbesar bagi orang terbanyak dalam jangka 8

10 panjang, namun apa yang benar menurut kehendak Allah menentukan akan seperti apa hasilnya nanti. Keyakinan yang sama juga diterapkan pada kesenangan. Ada banyak kebenaran yang dianggap sebagai keharusan etika universal yang tak lebih daripada sekedar perasaan pribadi. Tidak semua perintah Allah tak bisa diubah, hanya yang terikat oleh natur-nya yang tak bisa diubah. Tidak semua aspek aturan etika bisa diterapkan secara universal. Sejumlah aturan hanya berlaku lokal dan komunal. Kekristenan tidak menuntut manusia melepaskan budaya agar bisa menjalankan perintah-perintah Allah, malah meminta untuk menerapkan perintahperintah Allah di dalam budaya itu. Satu-satunya dasar yang berlaku bagi keputusan etika adalah bentuk pandangan perintah Ilahi. Agar manusia dapat tahu inti perintah Ilahi, ada penyataan Allah secara umum melalui alam dan khusus melalui Kitab Suci. Ada keserasian di antara hukum moral Allah dalam Perjanijan Lama dan Perjanjian Baru, demikian pula di antara penyataan umum dengan penyataan khusus. Hal ini disebabkan hanya ada satu moral Allah yang sama di balik pernyataan natur moral-nya. Prinsip moral yang sama yang mencerminkan natur moral Allah dimasukkan ke dalam hukum Musa dan juga dinyatakan dalam hukum alam. Hukum alam ini memiliki kelebihan yang khusus ketimbang penyataan khusus Allah di dalam Kitab Suci: ia tersedia bagi semua orang yang bertanggung jawab seara rasional dan moral. Sebab tidak semua orang memiliki Alkitab atau bagian dari Alkitab. Namun, hukum Allah yang tertulis adalah unggul sebab itu ditulis, tak mungkin salah, dan lebih gamblang ketimbang hukum alam. Dan karena lebih jelas, maka tanggung jawab orang percaya lebih besar. Bagian 2 - Isu- isu Etika 9. Aborsi Sekarang kita beralih dari pilihan-pilihan etis kepada masalah-masalah etis. Dari semua masalah moral, masalah yang paling mendesak adalah 9

11 masalah-masalah yang melibatkan kehidupan dan kematian. Dan dari masalah tentang kehidupan dan kematian tersebut, satu yang berhubungan dengan kehidupan adalah masalah aborsi. Kita akan menyelidiki kapan, sekiranya mungkin, kita dibenarkan mengakhiri satu kehidupan yang ada dalam kandungan. Ada 3 sikap dasar mengenai aborsi yang berpusat pada status janin: Mereka yang percaya bahwa janin hanyalah bagian tubuh manusia, lebih cenderung memperbolehkan aborsi sesuai permintaan. Mereka yang berpendapat bahwa janin itu benar-benar manusia, menentang aborsi. Mereka yang berpendapat bahwa janin itu berpotensi menjadi manusia, cenderung mendukung aborsi dalam situasi tertentu saja. Perdebatan tentang aborsi berfokus pada keseluruhan persoalan kekudusan hidup manusia. Baik Kitab Suci maupun ilmu pengetahuan mendukung pandangan bahwa hidup manusia masing-masing dimulai pada saat pembuahand an penyataan baik khusus maupun umum menyatakan bahwa membunuh seorang manusia yang tidak bersalah merupakan perbuatan yang salah. Meski aborsi ini secara umum adalah salah, namun jika diperlukan (seperti kehamilan di saluran telur), secara moral dibenarkan mengambil setiap tindakan pencegahan medis untuk menyelamatkan nyawa si ibu. Dalam hal nyawa ganti nyawa, sesungguhnya hal ini sama sekali bukan aborsi, karena operasi ini bukan ditujukan untuk membunuh embrio. 10. Pembunuhan Bayi dan Euthanasia Eutanasia (kematian yang baik atau bahagia) memiliki 2 jenis, yaitu aktif (mencabut nyawa untuk menghindari penderitaan, biasanya fisik) dan pasif (membiarkan sampai mati dengan maksud menghindari penderitaan). Eutanasia pasif memiliki 2 jenis, yaitu pasif tidak alami (disebabkan tidak diberikannya sarana alami mempertahankan hidup) dan pasif alami (disebabkan tidak diberikannya sarana tidak alami (misalnya alat bantu medis) untuk menolak penyakit yang tak terobati). Dalam eutanasia, pasian bisa rela (sepakat untuk mengakhiri hidupnya, atau bunuh diri) atau tidak rela (pembunuhan). Mereka yang mengalami 10

12 kematian yang diprakarsai manusia bisa muda (pembunuhan bayi) atau tua (eutanasia). Aborsi adalah membunuh janin sebelum kelahiran, sedang dalam hal pembunuhan bayi adalah membunuh bayi manusia sesudah kelahiran. Pembunuhan bayi aktif meliputi suatu prosesdur yang benar-benar mencabut nyawa si bayi. Pembunuhan bayi pasif hanya membiarkan seorang bayi mati dengan tidak memberikan perlakuan yang dibutuhkan (seharusnya kematiannya bisa dihindarkan). Eutanasia aktif secara moral adalah salah, namun dalam kasus-kasus penyakit tak tersembuhkan, seseorang boleh dibiarkan mati secara alamiah dengan tidak memberikan perlengkapan mempertahankan hidup yang tidak alami ketika sedang sekarat. Melawan proses kematian alami yang telah Allah tetapkan bisa dianggap sebagai tidak etis atau melawan Allah. Eutanasia pasif alami secara moral bisa diterima hanya pada kondisi sulit, yaitu hanya ketika seseorang sedang sekarat yang tak tersembuhkan, dan pada saat itu tidak bertentangan dengan kehendak yang dinyatakan si pasien. Keputusannya juga seharusnya sudah melalui kesepakatan antara pendeta, dokter, pengacara, dan keluarga. Allah harus terlebih dulu dicari dalam doa yang berulang kali untuk memohon kesembuhan. Ketika rangkaian kematian tak terhindarkan secara medis dan tak ada campur tangan ilahi yang akan datang, secara moral bisa dibenarkan untuk menghentikan upaya-upaya untuk memperpanjang proses kematian. 11. Isu- isu Biomedika Teknologi telah menciptakan masalah-masalah etis yang baru. Inseminasi buatan, bayi tabung, ibu yang dipinjam kandungan dan tubuhnya, transplantasi organ, pengambilan organ, penyambungan gen dan kloning, semuanya merupakan realitas-realitas medis. Tidak ada lagi pertanyaan apakah hal-hal tersebut dapat dilakukan, hanya ada pertanyaan, yaitu apakah hal-hal itu harus dilakukan. Ada suatu perbedaan penting di antara pendekatan-pendekatan Kristen dengan humanis terhadap etika biomedika. Orang Kristen yakin bahwa Allah berdaulat atas hidup; kaum humanis menganggap manusialah yang 11

13 berdaulat. Dengan demikian, orang Kristen percaya bahwa kita harus melayani Allah, bukan bermain menjadi Allah. Tentu saja ini tidak berarti bahwa tidak ada peranan teknologi dan obatobatan untuk meningkatkan hidup manusia. Sebaliknya, itu berarti bahwa kita tidak menggunakan hikmat ini untuk menciptakan hidup manusia. Kumpulan pengetahuan ini seharusnya digunakan untuk mengembangkan apa yang sudah Allah berikan namun tidak mengendalikannya. Kaum Kristen percaya bahwa secara khusus Allah menciptakan manusia menurut gambar-nya sendiri dan memberi mereka perintah-perintah moral untuk menjaga martabat dan kesucian hidup manusia. Campur tangan medis haruslah bersifat memperbaiki kehidupan, bukan berusaha membentuk ulang. Teknologi harus melayani moralitas, bukan sebaliknya. 12. Hukuman Mati Ada 3 pandangan dasar mengenai hukuman mati: Rekonstruksionisme, yang menuntut hukuman mati untuk semua kejahatan-kejahatan serius. Rehabilitasionisme, yang tidak akan mengijinkan hukuman mati untuk kejahatan apapun juga. Retribusionisme, yang menganjurkan kematian untuk beberapa kejahatan-kejahatan besar. Rehabilitasionisme berdasarkan pada pandangan keadilan yang berhubungan dengan perbaikan (penjara). Pelaku pelanggaran dianggap sebagai pasien yang sakit dan yang membutuhkan perawatan. Dua pandangan lainnya yakin bahwa keadilan bersifat membalas. Mereka menganggap pelaku kejahatan sebagai orang yang secara moral bertanggung jawab yang layak mendapatkan hukuman. Retribusionisme berbeda dengan rekonstruksionisme yang tidak yakin bahwa pelanggaranpelanggaran yang menuntut hukuman mati dibawah hukum Musa saat ini masih mengikat. Sebaliknya, retribusionisme berpendapat bahwa hukuman mati didasarkan pada prinsip yang terdapat dalam Alkitab yaitu nyawa ganti nyawa yang berlaku untuk semua orang di segala tempat dan segala zaman. 12

14 13. Perang Bagaimana seharusnya sikap orang Kristen terhadap perang? Apakah dibenarkan mengambil nyawa orang lain atas perintah pemerintah? Apakah ada dasar alkitabiah bila ikut serta dalam peperangan? Secara mendasar, pandangan-pandangan yang berkaitan dengan mengambil nyawa orang dalam perang ada dalam 3 kategori: Aktivisme, yang berpendapat bahwa orang Kristen harus berpartisipasi dalam perang apapun juga yang dihadapi oleh pemerintahnya, karena pemerintahan dilantik oleh Allah. Pasifisme, yang berpendapat bahwa orang-orang Kristen tidak boleh berpartisipasi dalam perang sampai pada poin membunuh orang lain, karena Allah telah memerintahkan agar manusia tidak boleh mengambil nyawa orang lain. Selektivisme, yang memperdebatkan bahwa orang-orang Kristen harus berpartisipasi dalam beberapa perang tertentu, yaitu perang yang adil. Melakukan yang sebaliknya berarti menolak mengikuti bagian yang adil yang diperintahkan oleh Allah. Baik aktivisme maupun pasifisme mengklaim mendapatkan dukungan dari Kitab Suci. Setiap pandangan mewakili sejumlah kebenaran. Kebenaran dari pasifisme adalah bahwa sejumlah perang tidak adil dan orang-orang Kristen sebaiknya tidak berpartisipasi di dalamnya. Kebenaran dari aktivisme adalah bahwa sejumlah perang itu adil dan orang Kristen harus ikut berjuang di dalamnya. Maka selektivisme berkomitmen dalam sikap bahwa seseorang harus berpartisipasi hanya dalam perang yang adil. Pandangan selektivisme menawarkan alternatif yang lebih memuaskan bagi etika Kristen. Titik kesepakatan dari ketiga pandangan tersebut adalah: Orang tidak harus berpartisipasi dalam perang yang tidak adil. Dasar Alkitabiah dari selektivisme adalah bahwa ada pembunuhan untuk membela diri yang disetujui di dalam Keluaran 22:2, dan ada perang yang disetujui Allah, seperti yang dilakukan Abraham melawan raja-raja di Lembah Sidim (Kej 14). Kriteria perang yang adil telah dinyatakan atau tersirat di dalam Kitab Suci. Perang adil adalah perang demi membela yang tak bersalah dan berperang untuk menjalankan keadilan. Perang yang adil harus dilawan oleh pemerintah 13

15 dan dilawan dengan adil. Perang yang adil juga memiliki prospek kemenangan yang rasional. Perang yang adil adalah upaya sesudah gagalnya upaya damai nonmiliter. Kita harus menjadi pembawa damai, bukan pembawa perang. Namun kita terpaksa berperang hanya ketika semua upaya damai gagal. Oleh karena itu, selektivisme dengan benar menunjuk pada perlunya menempatkan Allah di atas pemerintah dan mendorong ketaatan kepada pemerintah tetapi mempertahankan hak hati nurani untuk menolak perintah-perintah yang menindas. 14. Ketidaktaatan pada Pemerintah Apakah orang Kristen boleh, pada situasi tertentu, tidak mentaati pemerintah? Jika ya, kapan? Jika tidak, mengapa tidak? Apakah benar memberontak terhadap pemerintahan yang tidak adil atau membunuh seorang pemimpin yang kejam? Ada 3 posisi dasar mengenai ketidaktaatan terhadap pemerintah: Anarkisme, berpendapat selalu benar untuk tidak taat terhadap pemerintah. Pandangan ini meniadakan pembenaran Kristen manapun juga. Patriotisme radikal, tidak pernah benar untuk tidak taat terhadap pemerintah. Submisionisme alkitabiah, kadangkala benar untuk tidak taat terhadap pemerintah. Selain dukungan Alkitab dan evaluasi mengenai 2 pandangan terakhir, bab ini juga menjelaskan mengenai revolusi (pemberontakan terakhir melawan pemerintah), bagaimana menghadapi penindasan, dan satu evaluasi tentang pandangan yang menolak pemberontakan. Sekalipun sebagian besar orang Kristen yakin Alkitab mendukung pandangan Submisionisme Alkitabiah, ada ketidaksepakatan tentang kapan ketidaktaatan bisa dibenarkan. Kaum anti-penerapan hukum meakini adanya hak tidak menaati hukum apapun yang mengizinkan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan Firman Allah. Kaum anti-pemaksaan, di sisi lain, berpendapat bahwa 14

16 ketidaktaatan dibenarkan hanya ketika pemerintah berusaha memaksa orang berbuat jahat. Bahkan di kalangan mereka yang setuju bahwa ketidaktaatan terhadap pemerintah adakalanya diperlukan, ada perbedaan pendapat tentang bagaimana orang harus tidak taat. Sebagian orang menyetujui revolusi terhadap pemerintah yang tidak adil, tetapi pandangan Alkitab menyerukan untuk melawannya tanpa memberontak terhadapnya. Menyerukan perlawanan tanpa memberontak bukanlah dengan pasif menerima ketidakadilan dalam pemerintah, tetapi bisa meliputi kampanye rohani, moral dan politik yang aktif untuk melawan ketidakadilan. 15. Persoalan Seksual Pandangan sekular tentang perizinan seks telah masuk ke dalam jemaat Kristen, sekalipun pada kenyataannya orang Kristen didesak oleh Kitab Suci untuk tidak menjadi serupa dengan dunia ini. Pandangan seks sekular yang unggul adalah apapun yang dilakukan di antara kaum dewasa yang sepakat itu tidak ada masalah. Alkitab, di sisi lain, mengutuk perzinahan, homoseksualitas, dan bentuk-bentuk penyalahgunaan seksual lain. Salah satu kesulitan dalam konteks Kristen adalah bahwa orang Kristen sering berpedoman pada apa yang orang Kristen lain lakukan, ketimbang apa yang mereka harus lakukan. Bagi mereka, dasar beraktivitas adalah norma dari orang Kristen, bukanlah norma bagi orang Kristen yang adalah penyataan Allah. 3 Alasan orang Kristen tak boleh ikut serta dalam amoralitas seksual jenis apapun berkaitan dengan setiap pribadi dari Trinitas. Allah akan membangkitkan tubuh, dan orang percaya harus memelihara kemurnian tubuh mereka demi kebangkitan kelak. Orang Kristen bergabung dalam tubuh Kristus, dan dengan melakukan amoralitas seksual pada dasarnya mencemari tubuh Kristus. Tubuh orang Kristen kini adalah bait tempat berdiamnya Roh Kudus Allah, dan mencemari tubuh berarti mencemari bait yang di dalamnya berdiam Roh Kudus. Serbuan hedonistis membuat manusia menginginkan seks dan menginginkannya sekarang. Namun demikian, kebenarannya adalah bahwa kita lebih menghargai ketika harus menunggu mendapatkannya (tidak 15

17 terkecuali dengan seks). Allah tahu bahwa menunggu melakukan hubungan seks sampai menikah akan membutuhkan kesabaran, karakter, dan penghargaan yang lebih besar pada hadiahnya ketika saat itu tiba. Seks itu indah dan kuat, tetapi kita tidak boleh membiarkan siapapun mepermainkannya. Sebab ketika seks tidak dijaga di bawah kendali yang tepat, maka kerusakan seirus pasti mengikutinya. HIV, VD, rasa bersalah, perceraian, serta kehidupan dan keluarga yang berantakan, hanyalah sebagian dari akibat melanggar hukum Allah yang kudus. 16. Homoseksual Sementara sebagian besar orang Kristen sangat menentang praktekpraktek homoseksual, beberapa orang membela mereka dengan argumentasi-argumentasi alkitabiah maupun yang bukan alkitabiah. Para pendukung homoseksual menawarkan 2 set pendapat yang menyetujui homoseksualitas, yaitu faktor Kitab Suci, dan faktor sosial dan moral yang lainnya. Pembelaan mereka dalam penafsiran Alkitab adalah bahwa dosa Sodom bukanlah homoseksualitas melainkan mementingkan diri sendiri, hukum Imamat sudah tidak berlaku, kemandulan adalah satu kutukan bagi para wanita Yahudi, homoseksualitas dalam Alkitab dihubungkan dengan penyembahan berhala, hukuman dalam surat-surat Paulus merupakan pendapat-pendapat pribadi, pengutukan Paulus akan homoseksual dianggap sebagai pernyataan yang berkaitan dengan budaya, 1 Korintus 6:9 menentang kaum homoseksual yang melakukan tindakan-tindakan yang menjijikkan, heteroseksual adalah tak wajar bagi kaum heteroseksual, Yesaya 56:5 meramalkan kaum homoseksual di dalam Kerajaan Sorga, serta Daud dan Yonatan adalah homoseksual. Tentunya, penafsiran ini adalah tidak benar dan menyesatkan sebab ini adalah tafsiran eisegesis. Ketika penafsiran dilakukan secara eksegesis, yang terlihat adalah kebalikannya. Allah mengasihi pecandu alkohol tetapi membenci alkoholisme. Demikian pula dengan kaum homoseksual. Ada banyak pendapat Alkitab yang menentang homoseksualitas, baik yang tersirat maupun yang terangterangan. Allah menetapkan heteroseksualitas, Kanaan dihukum karena dosa homoseksual, Sodom dan Gomora dikutuk, hukum Musa mengutuk 16

18 homoseksualitas, semburit bakti dikutuk, homoseksualitas dikutuk dalam kitab Hakim-Hakim, para nabi mengutuk sodomi, Roma 1 mengutuk homoseksualitas di kalangan bangsa kafir, kaum homoseksual tidak berada dalam kerajaan Allah, 1 Timotius mengutuk homoseksualitas, serta surat Yudas menyebut homoseksualitas sebagai perbuatan yang tidak wajar. Disamping peringatan-peringatan Alkitab yang berkuasa menentang homoseksualitas, ada juga pandangan masyarakat yang kuat. Sesungguhnya, tidak ada masyarakat, dulu maupun kini, yang pernah menyetujui status yang serupa homoseksual. Homoseksual tidak hanya berbahaya dari segi psikologi dan sosial,tetapi telah menjadi satu ancaman wabah bagi kehidupan fisik dari jutaan manusia. Mengingat hal ini, adalah perlu bagi masyarakat yang rasional untuk melindungi warga negara mereka dari pengaruh-pengaruh yang mencemarkan yang berasal dari perilaku seksual menyimpang seperti itu. Sekalipun begitu, sebagai orang Kristen, kita harus mengasihi orang berdosa, walaupun kita membenci dosanya. Jadi kita harus mendekati dalam kasih untuk memenangkan mereka bagi Kristus yang mengasihi mereka dan yang mati bagi mereka. 17. Perkawinan dan Perceraian Pernikahan adalah unit masyarakat yang paling dasar dan berpengaruh di dunia. Adalah sulit untuk menaksir terlalu tinggi pentingnya pernikahan, tetapi setiap tahun di Amerika Serikat perceraian terjadi kira-kira separuh dari pernikahan yang ada. Mengingat hal ini, adalah perlu bagi kita untuk mempertimbangkan dasar alkitabiah bagi pernikahan dan perceraian. Bab ini membahas pandangan Alkitab mengenai pernikahan, beberapa pandangan Kristen mengenai perceraian, dan evaluasi dari pandanganpandangan Kristen mengenai perceraian. Allah memaksudkan perkawinan sebagai komitmen seumur hidup antara seorang laki-lagi dengan seorang perempuan. Sekalipun hubungan perkawinan tidak berlangsung sampai kekekalan, perkawinan dimaksudkan berlangsung selama keseluruhan waktu mereka bersama di bumi. Perceraian tidak pernah dibenarkan, bahkan karena perzinahan. Perzinahan adalah dosa 17

19 dan Allah tidak menyetujui dosa maupun terputusnya perkawinan. Apa yang disatukan Allah, tidak boleh diceraikan oleh manusia. (Mat. 19:6). Namun begitu, sekalipun perceraian tidak pernah bisa dibenarkan, adakalanya diperbolehkan dan selalu bisa dimaafkan. Karena itu, mereka yang mengakui dosa perceraian, dan tanggung jawab untuk itu, seharusnya diperbolehkan untuk menikah kembali. Tetapi perkawinan kembali yang mereka lakukan haruslah untuk seumur hidup. Jika mereka gagal lagi, tidaklah bijaksana memperbolehkan mereka untuk terus mengulangi kesalahan ini. Hanya mereka yang cenderung bisa menjaga komitmen seumur hidup yang boleh menikah, dan tidak merencanakan menikah lagi. Perkawinan adalah lembaga yang sakral dan tidak boleh dicemarkan oleh perceraian, terutama perceraian yang terjadi berulang kali. Proporsi mewabahnya perceraian dalam masyarakat kita merupakan peringatan yang bijaksana tentang bagaimana kesakralan perkawinan telah dicemarkan. Orang Kristen harus melakukan segala sesuatu sekuat tenaga untuk mengagungkan standar Allah terhadap perkawinan monogami seumur hidup. 18. Ekologi Mengingat situasi ekologi yang membahayakan ini (pemanasan global, dll), bagaimanakah tanggung jawab etis orang Kristen terhadap lingkungan fisik di mana kita hidup? Di antara 2 ekstrim, yaitu paham materialis yang menghabiskan alam dan paham panteis yang memuja-muja alam, orang Kristen mempercayai penghargaan dan penggunaan sumber alam yang tepat. Bab ini membahas pandangan materialistik mengenai lingkungan, pandangan panteistik mengenai lingkungan, dan pandangan Kristen mengenai lingkungan. Ekologi Kristen berasal dari teologi Kristen. Pandangan ini memiliki beberapa unsur penting: Dunia adalah ciptaan Allah. Dunia adalah milik Allah. Bumi adalah cermin Allah. Bumi ditopang dan diselenggarakan oleh Allah. Dunia berada di dalam perjanjian dengan Allah. 18

20 Manusia adalah pemelihara lingkungan. Kewajiban bangsa (bukan individu) untuk berkembang biak. Kewajiban manusia untuk berkuasa atas ciptaan lainnya. Kewajiban manusia menjadi pemelihara Karena tidak mengetahui perintah Alkitab, maka bisa saja sepertinya kewajiban-kewajiban manusia saling bertentangan. Yesus Kristus yang menjadi hamba di dunia ini tetapi berkuasa atasnya adalah teladan kita. Maka dalam hal ini tidak ada pertentangan antara berkuasa dengan melayani. Kewajiban kita sebagai raja atas ciptaan adalah untuk melayani subyeksubyek kita dengan baik. Ada ironi yang aneh tentang polusi yang dilakukan manusia di dunia kita ini; dengan mencemari lingkungan kita, kita meracuni makanan dan minuman kita sendiri. Kita berdosa terhadap lingkungan dan diri sendiri, terhadap orang-orang yang akan mendiami bumi dan terhadap Allah yang menjadikan bumi baik sebagai penyataan diri-nya maupun demi kebaikan kita. Kita dijadikan sebagai penjaga bumi, dan jika kita tidak memelihara bumi, bumi tidak akan menjaga kita. Pertanyaan yang harus kita ajukan pada diri sendiri adalah: Apakah aku ini penjaga bumiku?. Jika aku bukan penjaga bumi, maka akan semakin terbukti bahwa aku bukanlah penjaga saudaraku. Sebab di dalam Allah, ini adalah bumi saudaraku, dan jika aku tidak menjaganya, maka dia tidak akan lagi menjaga dirinya sendiri maupun aku. 19. Hak- hak Binatang Banyak masyarakat sekuler sudah bergabung dalam gerakan hak-hak binatang. Mereka berpendapat bahwa binatang memiliki status yang setara dengan manusia, dengan akibat bahwa mereka seharusnya memiliki hak yang setara dan bisa diterima ke dalam komunitas moralnya. Sejumlah kelompok Kristen, seperti CARE (Christian Animal Rights Effort), sudah mempersembahkan pelayanan mereka sepenuhnya untuk perlindungan terhadap binatang dan dukungan terhadap hak-hak mereka. Situs mereka mengklaim bahwa (1) manusia dan binatang setara dan umat manusia tidak punya kelebihan atas binatang (Pkh. 3:19), dan (2) bahwa semua yang mengaku Kristen haruslah vegetarian. 19

21 Namun demikian, pandangan tradisional Kristen menegaskan bahwa tidak ada kewajiban moral terhadap binatang, karena mereka adalah makhluk ciptaan yang lebih rendah. Pandangan-pandangan besar ini yang bisa dibagi menjadi tiga kategori dasar, yaitu materialis, pantestis, dan teistis. Bab ini menjelaskan masingmasing pandangan, serta evaluasinya. Pandangan materialis sia-sia berupaya mengurangi semua perbedaan di antara semua perbedaan di antara manusia dengan binatang menjadi perbedaan dalam derajat, bukan dalam jenis. Pandangan pantheistis meyakini bahwa baik manusia maupun binatang adalah ilahi. Kaum panteis meninggikan semuanya menjadi Allah. Sebaliknya, kaum teistis membuat perbedaan dalam jenis di antara Allah, manusia, dan binatang. Hanya Allah yang dihormati (disembah); manusia sangat dihormati (sebab dijadikan menurut gambar Allah), dan binatang dianggap sebagai ciptaan Allah yang dijadikan untuk melayani kebutuhan umat manusia. Manusia harus memelihara binatang, bukan menghancurkan binatang atau meninggikan manusia hingga sama dengan Allah atau binatang hingga sama dengan manusia. Pandangan Kristen menyangkal bahwa alam adalah ibu kita (seperti yang dipercaya kaum panteis). Taman Eden bukanlah Allah, melainkan milik Allah. Dan manusia, sekalipun makhluk rasional yang bukan sekedar debu tanah ataupun ilahi, adalah penjaga taman Allah. Dan kita harus mengusahakannya dan memeliharanya, bukan menyalahgunakannya dan menghancurkannya. Istilah hak-hak moral bagi binatang adalah penggunaan istilah yang salah. Hak-hak moral hanya dimiliki oleh makhluk bermoral. Kita tidak punya kewajiban moral terhadap makhluk yang tidak bermoral. Namun karena Allah yang empunya segala kehidupan, kita berkewajiban memakainya, bukan menyalahgunakannya. Pada prakteknya, memang ada kesalahan yang bisa dilakukan pada binatang (seperti kekejaman dan kelaparan). Kewajiban moral kita sehubungan dengan binatang bukanlah kepada binatang itu sendiri, melainkan kepada Allah yang menjadikan mereka dan menyuruh kita memanfaatkannya dengan sepantasnya. 20

Dengan membaca buku ini kita akan banyak dibantu mengambil keputusan-keputusan etis yang sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab.

Dengan membaca buku ini kita akan banyak dibantu mengambil keputusan-keputusan etis yang sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab. Di dalam kehidupan kita banyak menjumpai persoalan-persoalan etika. Kalau persoalan itu jelas benar atau salah, kita dengan mudah dapat membuat keputusan. Tetapi kalau keputusan menyangkut banyak hal yang

Lebih terperinci

Deontological Ethics and Virtue Ethics-10 Commandments and Sermon of the mounts. Rudi Zalukhu, M.Th

Deontological Ethics and Virtue Ethics-10 Commandments and Sermon of the mounts. Rudi Zalukhu, M.Th Christian Ethics: Deontological Ethics and Virtue Ethics-10 Commandments and Sermon of the mounts Rudi Zalukhu, M.Th Etika Kristen Etika Kristen (Yunani: ethos, berarti kebiasaan, adat) adalah suatu cabang

Lebih terperinci

Berdasarkan 10 Perintah Allah

Berdasarkan 10 Perintah Allah LEMBAR BANTUAN PENGAKUAN DOSA ~ Pemeriksaan Batin ~ Berdasarkan 10 Perintah Allah dan Persepsi Gereja Katolik Berdasarkan 10 Perintah Allah Perintah Pertama Aku adalah Tuhan Allahmu: Jangan ada padamu

Lebih terperinci

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN I Allah Tritunggal Kami percaya kepada satu Allah yang tidak terbatas, yang keberadaan-nya kekal, Pencipta dan Penopang alam semesta yang berdaulat; bahwa

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan 21-23 Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Orang-orang yang percaya kepada Kristus terpecah-belah menjadi ratusan gereja. Merek agama Kristen sama

Lebih terperinci

Bab Sembilan-Belas (Chapter Nineteen) Realitas dalam Kristus (In-Christ Realities)

Bab Sembilan-Belas (Chapter Nineteen) Realitas dalam Kristus (In-Christ Realities) Bab Sembilan-Belas (Chapter Nineteen) Realitas dalam Kristus (In-Christ Realities) Di seluruh suratan-suratan dalam Perjanjian Baru, kita temukan frase-frase seperti dalam Kristus, bersama Kristus, melalui

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Pertanyaan Alkitab (24-26) Pertanyaan Alkitab (24-26) Bagaimanakah orang Kristen Bisa Menentukan Dia Tidak Jatuh Dari Iman/Berpaling Dari Tuhan? Menurut Alkitab seorang Kristen bisa jatuh dari kasih karunia, imannya bisa hilang.

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan Kode Pelajaran : SYK-P04 Pelajaran 04 - YESUS ADALAH JURU SELAMAT DAN TUHAN DAFTAR

Lebih terperinci

Level 2 Pelajaran 11

Level 2 Pelajaran 11 Level 2 Pelajaran 11 PERNIKAHAN (Bagian 2) Oleh Don Krow Hari ini kita akan kembali membahas mengenai pernikahan, dan satu pertanyaan yang muncul adalah, Apakah itu pernikahan? Apakah anda pernah memikirkan

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #20 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Surat Yohanes yang pertama

Surat Yohanes yang pertama 1 Surat Yohanes yang pertama Kami ingin memberitakan kepada kalian tentang Dia yang disebut Firman a yaitu Dia yang memberikan hidup kepada kita dan yang sudah ada sebelum dunia diciptakan. Kami sudah

Lebih terperinci

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan Persiapan untuk Penelaahan Alkitab Sekarang setelah kita membicarakan alasan-alasan untuk penelaahan Alkitab dan dengan singkat menguraikan tentang Alkitab, kita perlu membicarakan bagaimana menelaah Alkitab.

Lebih terperinci

Injil Dari Dosa menuju Keselamatan

Injil Dari Dosa menuju Keselamatan Injil Dari Dosa menuju Keselamatan Seluruh pesan Alkitab dirangkum dengan indah di dalam dua ayat saja: Karena begitu besar kasih Yahuwah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,

Lebih terperinci

MENGHAKIMI ATAU TIDAK MENGHAKIMI?

MENGHAKIMI ATAU TIDAK MENGHAKIMI? MENGHAKIMI ATAU TIDAK MENGHAKIMI? Dr. Steven E. Liauw Salah satu hal yang sering saya dengar dari orang-orang Kristen, ketika saya sedang berdiskusi Alkitab dengan mereka, terutama ketika saya menunjukkan

Lebih terperinci

Dengarkanlah Allah Agar Hidup Selamanya

Dengarkanlah Allah Agar Hidup Selamanya Dengarkanlah Allah Agar Hidup Selamanya Allah seperti ayah yang pengasih. 1Petrus5:6,7 Allah adalah Pencipta kita, dan Ia peduli kepada kita. Seperti ayah yang bijaksana danpengasihmengajar anak-anaknya,

Lebih terperinci

Orang Kristen Dan Dirinya Sendiri

Orang Kristen Dan Dirinya Sendiri Orang Kristen Dan Dirinya Sendiri Negara kecil itu sedang dilanda perang saudara dan kaum gerilya bertempur di mana-mana. Seorang pemuda ditangkap dan nyawanya terancam jika ia tidak mau melepaskan agama

Lebih terperinci

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban) KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA (Pertanyaan dan Jawaban) 1 TUHAN, MANUSIA DAN DOSA * Q. 1 Siapakah yang membuat anda? A. Tuhan yang membuat kita. Kejadian 1:26,27; Kejadian 2:7 Q. 2 Apa lagi

Lebih terperinci

Seri Iman Kristen (10/10)

Seri Iman Kristen (10/10) Seri Iman Kristen (10/10) Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Nama Pelajaran : Menang Atas Keinginan Daging Kode Pelajaran : DIK-P10 Pelajaran 10 - MENANG ATAS KEINGINAN DAGING DAFTAR ISI Teks Ayat

Lebih terperinci

Seri Kedewasaan Kristen (3/6)

Seri Kedewasaan Kristen (3/6) Seri Kedewasaan Kristen (3/6) Nama Kursus   : ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB (OKB) Nama Pelajaran : Bertanggung Jawab untuk Hidup Benar dan Menggunakan                 Karunia-karunia

Lebih terperinci

Surat Paulus kepada jemaat Roma

Surat Paulus kepada jemaat Roma Roma 1:1 1 Roma 1:6 Surat Paulus kepada jemaat Roma 1 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Roma: Salam dari Paulus, hamba Kristus Yesus. Allah sudah memanggil saya menjadi seorang rasul,

Lebih terperinci

MEMBERITAKAN INJIL DENGAN UTUH. Pembinaan Calon Pemimpin Kelompok Kecil UPEMKIP

MEMBERITAKAN INJIL DENGAN UTUH. Pembinaan Calon Pemimpin Kelompok Kecil UPEMKIP A. Hakikat Penginjilan 1 MEMBERITAKAN INJIL DENGAN UTUH Pembinaan Calon Pemimpin Kelompok Kecil UPEMKIP - 25062017 Menjadi saksi Kristus tidak hanya meliputi tingkah laku dan pola hidup sehari-hari, tetapi

Lebih terperinci

Yesus Adalah Juru Selamat Manusia. pertanyaan : Mengapa manusia perlu seorang juru selamat? Apa artinya

Yesus Adalah Juru Selamat Manusia. pertanyaan : Mengapa manusia perlu seorang juru selamat? Apa artinya Pelajaran Kedua Yesus Adalah Juru Selamat Manusia Apabila kita bicara tentang Juru Selamat, mungkin sementara orang mengajukan pertanyaan : Mengapa manusia perlu seorang juru selamat? Apa artinya diselamatkan?

Lebih terperinci

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB Kasih Allah Untuk Orang Berdosa Hari ini kita mau belajar tentang kasih Allah. Untuk menghargai kasih Allah kepada kita, kita harus pertama-tama

Lebih terperinci

Ellen White & Tes Kesempurnaan yang Salah

Ellen White & Tes Kesempurnaan yang Salah Ellen White & Tes Kesempurnaan yang Salah Orang-orang yang percaya pada pelayanan Ellen G. White sebagai seorang nabi sejati, seringkali menjadi yang paling sulit untuk menerima Sabat lunar. Alasannya

Lebih terperinci

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar Beberapa berkat yang terbesar dalam hidup ini datang kepada orang Kristen yang mengajar. Ketika saudara melihat sukacita yang dialami seseorang karena menerima Yesus

Lebih terperinci

KEBENARAN SEDERHANA untuk ORANG PERCAYA BARU (Pertanyaan dan Jawaban)

KEBENARAN SEDERHANA untuk ORANG PERCAYA BARU (Pertanyaan dan Jawaban) KEBENARAN SEDERHANA untuk ORANG PERCAYA BARU (Pertanyaan dan Jawaban) EDISI KEDUA VERSI 2.0 Kata Pengantar Selama bertahun-tahun, umat Allah telah menggunakan sekumpulan pertanyaan dan jawaban untuk membantu

Lebih terperinci

Kasih Yahuwah Bagi Para Homoseksual

Kasih Yahuwah Bagi Para Homoseksual Kasih Yahuwah Bagi Para Homoseksual Kata-kata yang paling indah yang pernah terdengar oleh manusia adalah kata-kata Yahushua saat berbicara kepada wanita yang tertangkap berzinah: Aku pun tidak menghukum

Lebih terperinci

Roma. 1 1 Dari Paulus, hamba Kristus Yesus.

Roma. 1 1 Dari Paulus, hamba Kristus Yesus. 219 Roma 1 1 Dari Paulus, hamba Kristus Yesus. Allah telah memanggil aku menjadi seorang rasul.* Aku dipilih untuk memberitakan Kabar Baik* Allah kepada semua orang. 2Allah telah berjanji tentang Kabar

Lebih terperinci

The State of Incarnation : Humiliation (KEHINAAN KRISTUS)

The State of Incarnation : Humiliation (KEHINAAN KRISTUS) The State of Incarnation : Humiliation (KEHINAAN KRISTUS) Rudi Zalukhu, M.Th BGA : Filipi 2:1-1111 Ke: 1 2 3 APA YANG KUBACA? (Observasi: Tokoh, Peristiwa) APA YANG KUDAPAT? (Penafsiran: Pelajaran, Janji,

Lebih terperinci

Musa menulis kitab Ayub dan kitab Kejadian ketika ia tinggal di Midian. Dengan demikian kitab Ayub adalah salah satu buku paling awal dalam Alkitab. B

Musa menulis kitab Ayub dan kitab Kejadian ketika ia tinggal di Midian. Dengan demikian kitab Ayub adalah salah satu buku paling awal dalam Alkitab. B Lesson 4 for October 22, 2016 Musa menulis kitab Ayub dan kitab Kejadian ketika ia tinggal di Midian. Dengan demikian kitab Ayub adalah salah satu buku paling awal dalam Alkitab. Berbeda dengan buku-buku

Lebih terperinci

Dalam Galatia 5: 13-15, Paulus memperingatkan orang-orang Galatia supaya mereka jangan menggunakan kemerdekaan di dalam Kristus dengan tidak sopan.

Dalam Galatia 5: 13-15, Paulus memperingatkan orang-orang Galatia supaya mereka jangan menggunakan kemerdekaan di dalam Kristus dengan tidak sopan. Lesson 12 for September 16, 2017 Dalam Galatia 5: 13-15, Paulus memperingatkan orang-orang Galatia supaya mereka jangan menggunakan kemerdekaan di dalam Kristus dengan tidak sopan. Persoalan itu mungkin

Lebih terperinci

Ketagihan Onani. Kitab suci dengan sangat jelas menyatakan bahwa hanya mereka yang murni yang akan mewarisi kehidupan yang kekal:

Ketagihan Onani. Kitab suci dengan sangat jelas menyatakan bahwa hanya mereka yang murni yang akan mewarisi kehidupan yang kekal: Ketagihan Onani Rencana keselamatan memberikan pemulihan gambar ilahi di dalam jiwa manusia. Yahuwah adalah murni. Dia kudus dan sempurna. Barangsiapa yang ingin menjadi ahli waris bersama Yahushua di

Lebih terperinci

Matematika Pernikahan

Matematika Pernikahan Matematika Pernikahan Pernikahan adalah karunia terpenting yang diberikan kepada umat manusia selama seminggu masa Penciptaan. Setelah menciptakan dunia yang sempurna, dilengkapi dengan segala yang diperlukan

Lebih terperinci

Berbahasa Roh. Karunia Rohani Untuk Penginjilan. Sesaat sebelum Yahushua terangkat ke Sorga, Dia berkata kepada para murid-nya:

Berbahasa Roh. Karunia Rohani Untuk Penginjilan. Sesaat sebelum Yahushua terangkat ke Sorga, Dia berkata kepada para murid-nya: Berbahasa Roh Karunia Rohani Untuk Penginjilan Yahuwah telah mencurahkan begitu banyak karunia kepada umat-nya di bumi. Salah satu yang paling menarik, yang paling dimengerti sebagai anugerah pemberian

Lebih terperinci

SEMUA ORANG BERDOSA. Sebab tidak ada perbedaan. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.

SEMUA ORANG BERDOSA. Sebab tidak ada perbedaan. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Lesson 3 for October 21, 2017 SEMUA ORANG BERDOSA Seperti ada tertulis: Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua

Lebih terperinci

JIKA ALKITAB SATU-SATUNYA OTORITAS KITA DALAM AGAMA, MENGAPA MANUSIA MENAFSIRKAN ALKITAB SECARA BERLAINAN?

JIKA ALKITAB SATU-SATUNYA OTORITAS KITA DALAM AGAMA, MENGAPA MANUSIA MENAFSIRKAN ALKITAB SECARA BERLAINAN? JIKA ALKITAB SATU-SATUNYA OTORITAS KITA DALAM AGAMA, MENGAPA MANUSIA MENAFSIRKAN ALKITAB SECARA BERLAINAN? Salah satu prinsip yang diterapkan untuk mengambil arti dari nas-nas Alkitab adalah agama sejati

Lebih terperinci

o Menerangkan bagaimana sikap anak-anak terhadap kekuasaan mempunyai akibat yang luas di luar rumah.

o Menerangkan bagaimana sikap anak-anak terhadap kekuasaan mempunyai akibat yang luas di luar rumah. Tugas Anak- Anak Apabila kita memikirkan bahwa Firman Allah sangat mementingkan ketaatan, tidaklah aneh bahwa satu-satunya hukum kepada anak-anak dalam Alkitab ialah "Hormatilah ayahmu dan ibumu". Salah

Lebih terperinci

Surat Yohanes yang pertama

Surat Yohanes yang pertama 1 Yohanes 1:1 1 1 Yohanes 1:5 Surat Yohanes yang pertama 1 Kami ingin memberitakan kepada kalian tentang Dia yang disebut Firman * yaitu Dia yang memberikan hidup kepada kita dan yang sudah ada sebelum

Lebih terperinci

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran Pernahkah saudara melihat seekor induk burung yang mendesak anaknya keluar dari sarangnya? Induk burung itu memulai proses pengajaran yang akan berlangsung terus sampai

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris

Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

ALKITAB. Alkitab The Bible Halaman 1

ALKITAB. Alkitab The Bible Halaman 1 ALKITAB Pengantar Perempuan manakah yang tidak menghargai surat cinta dari orang yang ia cintai? Dalam diri kita semua terdapat suatu kebutuhan untuk mengetahui bahwa kita diperhatikan dan dihargai, terutama

Lebih terperinci

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela. Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #5 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #5 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus: Salam

Lebih terperinci

SIAPAKAH? ; BAGAIMANAKAH? DAN MENGAPAKAH? sehubungan dengan. baptisan. telah dibaptis dalam kematian-nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan

SIAPAKAH? ; BAGAIMANAKAH? DAN MENGAPAKAH? sehubungan dengan. baptisan. telah dibaptis dalam kematian-nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan Dalam pelajaran ini kita teruskan pembahasan tentang baptisan dengan menguraikan : SIAPAKAH? ; BAGAIMANAKAH? DAN MENGAPAKAH? sehubungan dengan baptisan Satu nas yang menggambarkan Siapakah? dan Bagaimanakah?

Lebih terperinci

MEMPERBAHARUI PIKIRAN KITA

MEMPERBAHARUI PIKIRAN KITA MEMPERBAHARUI PIKIRAN KITA Pengantar Pernahkah Anda berharap bahwa Tuhan tidak memberi kita kehendak bebas? Bahwa Ia mengendalikan saja pikiran kita? Bahwa kita dapat taat kepada-nya tanpa pergumulan atau

Lebih terperinci

Tanda Binatang : Apa itu & Bagaimana menghindarinya!

Tanda Binatang : Apa itu & Bagaimana menghindarinya! Tanda Binatang : Apa itu & Bagaimana menghindarinya! Kasih Yahuwah yang besar rindu pada anak-anak-nya di bumi. Dalam hikmat dan pengertian-nya yang tidak terbatas, Dia telah menyediakan sekilas pandang

Lebih terperinci

PEMBAHARUAN KESUCIAN Membangun Kesucian Pribadi dalam dunia yang Amoral

PEMBAHARUAN KESUCIAN Membangun Kesucian Pribadi dalam dunia yang Amoral 1 PEMBAHARUAN KESUCIAN Membangun Kesucian Pribadi dalam dunia yang Amoral I. TIGA PERINTAH UNTUK KESUCIAN PRIBADI (1 Tesalonika 4:3-6a) Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu... (4:3a). Perintah #1

Lebih terperinci

Seri Iman Kristen (4/10)

Seri Iman Kristen (4/10) Seri Iman Kristen (4/10) Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Nama Pelajaran : Kejatuhan Manusia Kode Pelajaran : DIK-P04 Pelajaran 04 - KEJATUHAN MANUSIA DAFTAR ISI Ayat Alkitab Ayat Kunci 1. Larangan

Lebih terperinci

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 43) Sunday, July 19, 2015

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 43) Sunday, July 19, 2015 Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 43) Sunday, July 19, 2015 Kepastian Keempat: Kesaksian Jika kita ucapkan kata kesaksian, itu berarti sesuatu yang tidak diragukan lagi. Jika kita bersaksi tentang sesuatu, seperti

Lebih terperinci

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Baptisan Mencuci Bersih Dosa GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151

Lebih terperinci

Deontological Ethics and Virtue Ethics-10 Commandments and Sermon of the mounts. Rudi Zalukhu, M.Th

Deontological Ethics and Virtue Ethics-10 Commandments and Sermon of the mounts. Rudi Zalukhu, M.Th Christian Ethics: Deontological Ethics and Virtue Ethics-10 Commandments and Sermon of the mounts Rudi Zalukhu, M.Th Etika Perjanjian Lama Titik tolok etika Perjanjian Lama adalah anugerah Allah terhadap

Lebih terperinci

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA. melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16. (Bahasa Indonesian)

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA. melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16. (Bahasa Indonesian) (Bahasa Indonesian) INJIL BAGI DUNIA Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-nya tidak binasa, melainkan

Lebih terperinci

Pernikahan Kristen Sejati (2/6)

Pernikahan Kristen Sejati (2/6) Pernikahan Kristen Sejati (2/6) Nama Kursus   : Pernikahan Kristen yang Sejati Nama Pelajaran : Memilih Pasangan Kode Pelajaran : PKS-P02                    Pelajaran 02 - MEMILIH

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 33 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 33, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 33 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 33, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 33 in Indonesian Language Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 33, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

TEMA 1 IBADAH YANG SEJATI DAFTAR TEMA KOTBAH

TEMA 1 IBADAH YANG SEJATI DAFTAR TEMA KOTBAH DAFTAR TEMA KOTBAH TEMA 1 IBADAH YANG SEJATI A. Dasar: Roma 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup,

Lebih terperinci

Minggu 5 : Mengapa dan Bagaimana Saya Berdoa? Panduan Acara & Bantuan untuk Penceramah

Minggu 5 : Mengapa dan Bagaimana Saya Berdoa? Panduan Acara & Bantuan untuk Penceramah Minggu 5 : Mengapa dan Bagaimana Saya Berdoa? Panduan Acara & Bantuan untuk Penceramah Dokumen ini berisi panduan untuk keseluruhan acara, garis besar ceramah dan instruksi bagaimana memberikan ceramah

Lebih terperinci

INJIL YESUS KRISTUS. Bagi Dunia

INJIL YESUS KRISTUS. Bagi Dunia Alkitab mengatakan bahwa kita harus MEMILIH: untuk beribadah kepada Tuhan, atau untuk menolak-nya. Yosua 24:14-15 berbunyi, Oleh sebab itu, takutlah akan Tuhan dan beribadahlah kepada-nya dengan tulus

Lebih terperinci

Kalender Doa Proyek Hanna Januari 2013

Kalender Doa Proyek Hanna Januari 2013 Kalender Doa Proyek Hanna Januari 2013 Kekerasan dalam rumah tangga terus meningkat secara drastis, baik dalam angka, frekuensi maupun tingkat kekejamannya. Beberapa berita mengejutkan antara lain: Seorang

Lebih terperinci

HUKUM. (peran agama Kristen dalam rangka penegakan hukum yang adil dan benar).

HUKUM. (peran agama Kristen dalam rangka penegakan hukum yang adil dan benar). HUKUM (peran agama Kristen dalam rangka penegakan hukum yang adil dan benar). 1.KOMPETENSI SUBTANSI KAJIAN 2.INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1.Menganalisis situasi penegakan hukum di Indonesia saat ini

Lebih terperinci

Hukum Taurat Atau Anugerah 1/4 Wednesday, 27 July 2011

Hukum Taurat Atau Anugerah 1/4 Wednesday, 27 July 2011 Hukum Taurat Atau Anugerah 1/4 Wednesday, 27 July 2011 Awal dan akhir dari Hukum Taurat Bab Satu Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada dibawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah

Lebih terperinci

Takdir: Sebuah Lotre Ilahi?

Takdir: Sebuah Lotre Ilahi? Takdir: Sebuah Lotre Ilahi? Apakah anda sudah memegang tiket kemenangan? Kebanyakan orang Kristen telah diajarkan dari kecil bahwa berjudi adalah salah. Orang-orang tua dan guru-guru sekolah minggu mengajarkan

Lebih terperinci

Seri Iman Kristen (6/10)

Seri Iman Kristen (6/10) Seri Iman Kristen (6/10) Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Nama Pelajaran : Manusia Kedua dari Tuhan Kode Pelajaran : DIK-P06 Pelajaran 06 - MANUSIA KEDUA DARI TUHAN DAFTAR ISI Teks Alkitab Ayat Kunci

Lebih terperinci

Kalender Doa Februari 2017

Kalender Doa Februari 2017 Kalender Doa Februari 2017 Berdoa Bagi Pernikahan Dan Pertalian Keluarga Alkitab memberi gambaran mengenai pengabdian keluarga dalam Kitab Rut. Bisa kita baca di sana bagaimana Naomi dengan setia bepergian

Lebih terperinci

Allah Adalah Pola Bagi Hidup Kita

Allah Adalah Pola Bagi Hidup Kita Allah Adalah Pola Bagi Hidup Kita Banyak negara yang memiliki peribahasa seperti "Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga." Suatu hal yang menarik tentang keluarga ialah kemiripan antara anggotaanggota

Lebih terperinci

Seri Iman Kristen (3/10)

Seri Iman Kristen (3/10) Seri Iman Kristen (3/10) Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Nama Pelajaran : S e t a n Kode Pelajaran : DIK-P03 Pelajaran 03 - S E T A N DAFTAR ISI Teks Alkitab Ayat Kunci 1. Asal usul Setan 2. Dosa

Lebih terperinci

Pertumbuhan Dalam Masyarakat

Pertumbuhan Dalam Masyarakat Pertumbuhan Dalam Masyarakat Pernahkah saudara memikirkan bagaimana seseorang bertumbuh? Seorang bayi yang memulai hidup ini hanya dapat menangis dan makan. Dalam waktu satu setengah tahun ia sudah dapat

Lebih terperinci

BAGIAN III--TEOLOGI YAKOBUS. l. Dia menamakan dirinya " hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus"-- l:l

BAGIAN III--TEOLOGI YAKOBUS. l. Dia menamakan dirinya  hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus-- l:l 1 BAGIAN III--TEOLOGI YAKOBUS PENDAHULUAN A. Penulis. l. Dia menamakan dirinya " hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus"-- l:l 2. Empat orang yang bernama "Yakobus " disebutkan dalam Perjanjian Baru: a. Yakobus

Lebih terperinci

KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS KEMATIAN ORANG PERCAYA PERSEKUTUAN PENDALAMAN ALKITAB

KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS KEMATIAN ORANG PERCAYA PERSEKUTUAN PENDALAMAN ALKITAB KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS KEMATIAN ORANG PERCAYA PERSEKUTUAN PENDALAMAN ALKITAB Apakah tujuan dari kematian dalam hidup orang Kristen? Apa yang terjadi dengan tubuh dan jiwa saat kematian?

Lebih terperinci

Hukum Allah. Hormatilah ayahmu dan ibumu. Jangan membunuh. Jangan Berzinah. Jangan Mencuri.

Hukum Allah. Hormatilah ayahmu dan ibumu. Jangan membunuh. Jangan Berzinah. Jangan Mencuri. Hukum Allah Jangan ada padamu allah lain di hadapan-ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun. Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan. Ingatlah dan kuduskanlah Hormatilah

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #19 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

WAHYU 11. Dua Saksi Allah Dan Sangkakala Ketujuh. Pdt Gerry CJ Takaria

WAHYU 11. Dua Saksi Allah Dan Sangkakala Ketujuh. Pdt Gerry CJ Takaria WAHYU 11 Dua Saksi Allah Dan Sangkakala Ketujuh PENDAHULUAN Wahyu 11:1-2 Sebatang buluh berfungsi sebagai alat pengukur. Yohanes disuruh mengukur Bait Suci. Ini bukan kaabah di Yerusalem karena sudah

Lebih terperinci

RENUNGAN KITAB 1Tesalonika Oleh: Pdt. Yabes Order

RENUNGAN KITAB 1Tesalonika Oleh: Pdt. Yabes Order RENUNGAN KITAB 1Tesalonika Oleh: Pdt. Yabes Order Bacaan Alkitab hari ini: 1Tesalonika 1 HARI 1 MENJADI TELADAN Mengingat waktu pelayanan Rasul Paulus di Tesalonika amat singkat, mungkin kita heran saat

Lebih terperinci

Keadaan dan Perbuatan yang Dikehendaki Allah Pernahkah saudara belajar naik sepeda? Jika demikian, tentunya saudara tahu bahwa ketika belajar itu

Keadaan dan Perbuatan yang Dikehendaki Allah Pernahkah saudara belajar naik sepeda? Jika demikian, tentunya saudara tahu bahwa ketika belajar itu Keadaan dan Perbuatan yang Dikehendaki Allah Pernahkah saudara belajar naik sepeda? Jika demikian, tentunya saudara tahu bahwa ketika belajar itu saudara harus mengingat banyak hal yang harus dilakukan

Lebih terperinci

PELAYANAN ANAK. PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak

PELAYANAN ANAK. PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak PENDAHULUAN Allah tertarik pada anak-anak. Haruskah gereja berusaha untuk menjangkau anak-anak? Apakah Allah menyuruh kita bertanggung jawab terhadap anak-anak?

Lebih terperinci

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-nya tidak binasa, melainkan

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #12 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Rahasia Nikah & Rahasia Ibadah (Bagian I)

Rahasia Nikah & Rahasia Ibadah (Bagian I) Rahasia Nikah & Rahasia Ibadah (Bagian I) Setelah Allah selesai menciptakan langit, bumi dan segala isinya maka pada hari ke 6 Allah menciptakan manusia supaya berkuasa atas segala ciptaannya (Kejadian

Lebih terperinci

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga Hari Pertama Kamis, 25 Mei 2006 Kerajaan Kristus...dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem,

Lebih terperinci

Yesus Adalah Gembala Yang Baik. Kejadian fasal 4,ayat 2, tertulis, " Habel menjadi gembala kambing domba, Kain

Yesus Adalah Gembala Yang Baik. Kejadian fasal 4,ayat 2, tertulis,  Habel menjadi gembala kambing domba, Kain Pelajaran Sepuluh Yesus Adalah Gembala Yang Baik Terdapat dalam Alkitab cerita-cerita tentang beberapa macam gembala. Dalam Kejadian fasal 4,ayat 2, tertulis, " Habel menjadi gembala kambing domba, Kain

Lebih terperinci

SEKOLAH SESUDAH INI. "Dan mereka akan melihat wajah-nya dan nama-nya akan tertulis di dahi mereka."

SEKOLAH SESUDAH INI. Dan mereka akan melihat wajah-nya dan nama-nya akan tertulis di dahi mereka. SEKOLAH SESUDAH INI "Dan mereka akan melihat wajah-nya dan nama-nya akan tertulis di dahi mereka." Sorga adalah sebuah sekolah; bidang studinya, alam semesta; gurunya, Yang tak berkesudahan hari-nya. Cabang

Lebih terperinci

Gereja Membaptis Orang Percaya

Gereja Membaptis Orang Percaya Gereja Membaptis Orang Percaya Beberapa tahun lalu di daratan Cina ada beberapa orang Kristen yang sedang membicarakan pandangan berbagai gereja tentang baptisan. Salah seorang pemimpin awam mengatakannya

Lebih terperinci

Seperti Musa, Paulus rela kehilangan keselamatannya sendiri untuk menyelamatkan bangsa Israel.

Seperti Musa, Paulus rela kehilangan keselamatannya sendiri untuk menyelamatkan bangsa Israel. Lesson 10 for December 9, 2017 Aku mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus, bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati. (Roma 9:1-2)

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Tesalonika 1:1 1 1 Tesalonika 1:6 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa

Lebih terperinci

BAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat

BAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat Dikutip dari buku: UCAPAN PAULUS YANG SULIT Oleh : Manfred T. Brauch Penerbit : Seminari Alkitab Asia Tenggara - Malang - 1997 Halaman 161-168 BAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat Sama

Lebih terperinci

Pdt. Gerry CJ Takaria

Pdt. Gerry CJ Takaria KEPASTIAN KEDATANGAN KRISTUS Para rasul dan orang-orang Kristen yang mula-mula menganggap kedatangan Kristus kedua kali adalah pengharapan yang penuh bahagia (Tit. 2:13; bandingkan Ibr. 9:28). KEPASTIAN

Lebih terperinci

Pelajaran Enam. Yesus Adalah Kebenaran. mendengar kepalsuan, kesalahan, atau kebohongan; kita tidak mau hidup atau

Pelajaran Enam. Yesus Adalah Kebenaran. mendengar kepalsuan, kesalahan, atau kebohongan; kita tidak mau hidup atau Pelajaran Enam Yesus Adalah Kebenaran Kebenaran dalam agama adalah sangat penting. Sebenarnya kebenaran adalah penting dalam bidang apapun. Manusia ingin mengetahui kebenaran dalam bidang pengobatan, dalam

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A.

Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A. Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A. Hari ini kita akan melihat mengapa kita harus memberitakan Injil Tuhan? Mengapa harus repot-repot mengadakan kebaktian penginjilan atau

Lebih terperinci

Mengapa? Karena kehilangan standart kebenaran yang mengatur

Mengapa? Karena kehilangan standart kebenaran yang mengatur Sungguh aneh bin ajaib, pemahaman sebagian masyarakat tentang seks pada dekade terakhir ini. Menurut pengamatan penulis, seks telah dianggap sebagian orang sebagai sesuatu yang tidak sakral lagi. Ada banyak

Lebih terperinci

Status Rohani Seorang Anak

Status Rohani Seorang Anak Status Rohani Seorang Anak PENDAHULUAN Kita yang melayani anak-anak di gereja atau di yayasan gerejawi perlu memiliki keyakinan tentang status rohani seorang anak di hadapan Tuhan, berdasarkan Firman Tuhan.

Lebih terperinci

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa 301 1 Tesalonika 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius untuk jemaat yang tinggal di Tesalonika, yang ada dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Semoga Allah memberikan berkat dan damai sejahtera kepada

Lebih terperinci

Hari Sabat Bagian 1 Mengungkapkan Karakter Yahuwah

Hari Sabat Bagian 1 Mengungkapkan Karakter Yahuwah Hari Sabat Bagian 1 Mengungkapkan Karakter Yahuwah Hukum Yahuwah adalah salinan sempurna dari karakter-nya, pikiran dan perasaan terdalam-nya. Hukum Yahuwah adalah abadi dan tidak berubah. Ini akan kokoh

Lebih terperinci

Mengampuni Orang Tua Anda 1

Mengampuni Orang Tua Anda 1 Modul 8: Mengampuni Orang Tua Anda Mengampuni Orang Tua Anda 1 Diterjemahkan dari Out of Darkness into Light Wholeness Prayer Basic Modules 2014, 2007, 2005, 2004 Freedom for the Captives Ministries Boleh

Lebih terperinci

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS Pada bab IV ini penulis akan menguraikan tentang refleksi teologis yang didapat setelah penulis memaparkan teori-teori mengenai makna hidup yang dipakai dalam penulisan skripsi

Lebih terperinci

MENGAPA DIA HARUS MATI?

MENGAPA DIA HARUS MATI? MENGAPA DIA HARUS MATI? Ev. Andree Kho Di dalam semua agama, ada hal-hal tertentu yang sampai batas tertentu kelihatannya sama. Misalnya: Semua agama mengajarkan, supaya manusia berbuat baik. Semua agama

Lebih terperinci

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Roh Kudus Penolong dan Penghibur GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151

Lebih terperinci

Surat 3 Yohanes (Bagian 123) Friday, August 11, 2017

Surat 3 Yohanes (Bagian 123) Friday, August 11, 2017 Surat 3 Yohanes (Bagian 123) Friday, August 11, 2017 Prakata Rom. 11:25 sikap yang perlu diperhatikan dalam mendengar adalah jangan berlagak tahu / menganggap diri pandai, yang artinya: tidak mau mendengar

Lebih terperinci

Iman dalam Yesus Kristus

Iman dalam Yesus Kristus 1 Iman dalam Yesus Kristus (Eksposisi 3:9-31) Seperti apakah kita dapat menggambarkan keberdosaan manusia? Mungkin ilustrasi ini tidak sempurna, namun setidaknya kita dapat memeroleh gambaran. Keberdosaan

Lebih terperinci

BAB ENAM BEBERAPA WARISAN ROHANI YANG PENTING DALAM KEHIDUPAN GEREJA

BAB ENAM BEBERAPA WARISAN ROHANI YANG PENTING DALAM KEHIDUPAN GEREJA BAB ENAM BEBERAPA WARISAN ROHANI YANG PENTING DALAM KEHIDUPAN GEREJA Minggu ke-22, SEPULUH HUKUM TUHAN 217. Pert : Apakah pedoman dasar bersikap dan bertingkahlaku orang percaya dalam menjalani kehidupan

Lebih terperinci