KAJIAN JANGKAUAN PELAYANAN DAN KEBUTUHAN FASILITAS PENDIDIKAN DI KECAMATAN SINGKIL KABUPATEN ACEH SINGKIL
|
|
- Sudirman Iskandar
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KAJIAN JANGKAUAN PELAYANAN DAN KEBUTUHAN FASILITAS PENDIDIKAN DI KECAMATAN SINGKIL KABUPATEN ACEH SINGKIL Hismur Salam, Haryani, Ezra Aditia Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta, hismur_salam@yahoo.com, irharyanimtp@yahoo.co.id, adipwkubh@gmail.com Abstrak Dari umurnya yang sekarang Kabupaten Aceh Singkil khususnya Kecamatan Singkil masih kekurangan fasilitas pendidikan dan pembangunan fasilitas pendidikan SMP Dan SMA di Kecamatan Singkil belum merata atau pembangunannya memusat. Fasilitas pendidikan di Kecamatan Singkil terdiri dari 13 SD Negeri, 1 madrasah ibtidaiyah (MI) Negeri, 2 SMP Negeri, 1 MTs Negeri, 1 SMA Negeri, dan 1 MA Negeri. Sedangkan jumlah penduduk di Kecamatan Singkil yaitu Tujuan penelitian, mengkaji jangkauan pelayanan dan kebutuhan fasilitas pendidikan. Metode pelitian yaitu deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Untuk penelitian ini digunakan analisis yaitu analisis jangkauan pelayanan fasilitas pendidikan, analisis aksesibilitas fasilitas pendidikan, analisis daya tampung sekolah, analisis ratio murid, ruang kelas dan guru, analisis angka partisipasi kasar (APK) jenjang pendidikan, analisis proyeksi penduduk, dan analisis kebutuhan akan fasilitas. Hasil penelitian ada 6 desa yang tidak terjangkau, aksesibilitas sedang, APK 91 % SD, SMP 61 %, SMA 61 % yang bersekolah, penambahan sekolah 10 tahun kedepan SMP 8 unit, SMA 2 unit. Kata Kunci : Jangkauan Pelayanan, Kebutuhan Fasilitas Pendidikan Abstrack From the age of Singkil district now especially the District Singkil still lack educational facilities and construction of educational facilities SMP and SMA in the district of Singkil not evenly distributed or centralized development. Educational facilities in the district of Singkil comprised of 13 SD State, 1 MI State, two SMP State, 1 MTs State, SMA State, and 1 MA State. While the number of residents in the district of Singkil ie Objective, examines the range of services and needs education has been used. That is descriptive qualitative research methods and quantitative. In this analysis study discussed about the range of services and facilities needs of education in the district of Singkil. For research inii use of analysis is the analysis of outreach educational facilities, analysis of accessibility of educational facilities, analytical capacity, ratio analysis of students, classrooms and teachers, analysis of gross enrollment rate education, the analysis
2 of population projections, and analysis of the need for facilities. Results of the study there are 6 villages inaccessible, the accessibility being, the gross enrolment ratio 91 % elementary School, junior high school 61 % were in school, the addition of junior haig school 10 years 8 unit, high school 2 unit. Keywords: outreach and educational facilities needs PENDAHULUAN Perananan fasilitas umum dan sosial sebagai penopang utama pembangunan wilayah dan kota dapat dilihat dari pengaruhnya terhadap keberlangsungan aktifitas penduduk suatu wilayah, dimana setiap aktifitas yang berlangsung senantiasa membutuhkan fasilitas umum yang mampu memudahkan aktifitas tersebut. Fasilitas umum tersebut diantaranya fasilitas permukiman, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas perbalanjaan dan niaga, fasilitas olahraga dan lapangan terbuka. Pada Undang-Undang Republik Indonesia no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efesiensi manajemen pendidikan. Kabupaten Aceh Singkil terbentuk pada tahun 1999 dengan keluarnya Undang - Undang no 14 tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Singkil. Dari umurnya yang sekarang Kabupaten Aceh Singkil khususnya Kecamatan Singkil masih kekurangan fasilitas pendidikan dan pembangunan fasilitas pendidikan sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) di Kecamatan Singkil belum merata atau pembangunannya memusat. Fasilitas pendidikan di Kecamatan Singkil terdiri dari 13 sekolah dasar (SD) Negeri, 1
3 madrasah ibtidaiyah (MI) Negeri, 2 sekolah menengah pertama (SMP) Negeri, 1 madrasah tsanawiyah (MTs) Negeri, 1 sekolah menengah atas (SMA) Negeri, dan 1 madrasah aliyah (MA) Negeri. Sedangkan jumlah penduduk di Kecamatan Singkil yaitu Jadi dilihat dari Peraturan Menteri Pendidikan No 24 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri No 23 Tahun 2013, jumlah sarana pendidikan (SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA) dan jumlah penduduk bahwa pelayanan pendidikan di Kecamatan Singkil belumlah cukup untuk melayani dan dilihat dari tata letak sarana pendidikan (SMA dan MAN) bahwa jangkauan pelayanannya, tidaklah terjangkau untuk semua desa yang ada di Kecamatan Singkil. Kemudian, rumusan permasalahan yaitu bahwa fasilitas pendidikan di Kecamatan Singkil masih kurang dan pembangunannya tidak merata atau pembangunannya memusat untuk melayani masyarakat dilihat dari pelayanan, standar yang berlaku serta kebutuhan fasilitas pendidikan yang ada pada kecamatan studi. Sehingga dapat diketahui bahwa tujuan utama daripada penelitian ini yaitu mengkaji pelayanan dan kebutuhan fasilitas pendidikan (SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA) di Kecamatan Singkil. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di Kecamatan Singkil. Kecamatan terdiri dari 16 Desa dengan batas batas sebagai berikut: sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Kuala Baru, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Singkil Utara, sebealah seletan berbatasan dengan Samudera Hindia dan sebelah barat berbatas dengan Kecamatan Pulau Banyak. Gambar 1: Peta Adm Kecamatan Singkil Sumber: Arc Gis 2015
4 STUDI LITERATUR Pemerataan Fasilitas Pendidikan Fridmen dan Nozick (1974, dalam Widianantari, 2008) berpendapat bahwa pemeratan harus dilihat dalam konteks akses. Artinya semua orang memiliki hak yang sama dalam mengakses. Aksesibilitas fasilitas Pendidikan Menurut Robinson (2005) aksesibilitas adalah kemudahan mencapai suatu wilayah lain yang berdekatan. Aksesibilitas (kemudahan jarak tempuh) akan mempengaruhi kestrategisan suatu lokasi, karena menyangkut kemudahan untuk menuju lokasi tersebut dari berbagai lokasi yang berada di sekitarnya atau wilayah lainnya. Menurut Black (1981, dalam Erick, 2011) aksesibilitas adalah konsep yang menggabungkan sistem pengaturan tata guna lahan secara geografis dengan sistem jaringan transportasi yang menghubungkannya. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Satuan Pendidikan SD/MI 1. Satu SD/MI memiliki minimum 6 rombongan belajar dan maksimum 24 rombongan belajar. 2. Satu SD/MI dengan enam rombongan belajar melayani maksimum 2000 jiwa. Untuk pelayanan penduduk lebih dari 2000 jiwa dilakukan penambahan rombongan belajar di sekolah yang telah ada, dan bila rombongan belajar lebih dari 24 dilakukan pembangunan SD/MI baru. 3. Satu desa/kelurahan dilayani oleh minimum satu SD/MI. 4. Satu kelompok permukiman permanen dan terpencil dengan banyak penduduk lebih dari 1000 jiwa dilayani oleh satu SD/MI dalam jarak tempuh bagi peserta didik yang berjalan kaki maksimum 3 km melalui lintasan yang tidak membahayakan. Standar Satuan Pendidikan SMP/MTs 1. Satu SMP/MTs memiliki minimum 3 rombongan belajar
5 dan maksimum 24 rombongan belajar. 2. Satu SMP/MTS dengan tiga rombongan belajar melayani maksimum 2000 jiwa. Untuk pelayanan penduduk lebih dari 2000 jiwa dilakukan penambahan rombongan belajar di sekolah yang telah ada, dan bila rombongan belajar lebih dari 24 dilakukan pembangunan SMP/MTs baru. 3. Satu kecamatan dilayani oleh minimum satu SMP/MTs yang dapat menampung semua lulusan SD/MI di kecamatan tersebut. 4. Satu kelompok permukiman permanen dan terpencil dengan banyak penduduk lebih dari 1000 jiwa dilayani oleh satu SMP/MTs dalam jarak tempuh bagi peserta didik yang berjalan kaki maksimum 6 km melalui lintasan yang tidak membahayakan Standar Satuan Pendidikan SMA/MA 1. Satu SMA/MA memiliki 3 rombongan belajar dan maksimum 27 rombongan belajar. 2. Satu SMA/MA dengan tiga rombongan belajar melayani maksimum 6000 jiwa. Untuk pelayanan penduduk lebih dari 6000 jiwa dapat dilakukan penambahan rombongan belajar di sekolah yang telah ada atau pembangunan SMA/MA baru. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 23 Tahun 2013 Tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar Di Kabupaten/Kota Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 Km untuk SD/MI dan 6 Km untuk SMP/MTs dari kelompok permukiman permanen di daerah terpencil. Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang, dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru serta papan tulis
6 Standar Jarak Tempuh Standar jarak dan waktu tempuh untuk sarana fasilitas masyarakat menurut konsep Neighborhood Unit dibagi ke dalam lima kategori sebagai berikut: Tabel 1 Jarak dan Waktu Tempuh dari Tempat Tinggal Ke Lokasi Sarana No Kategori Jarak (meter) 1. Sangat Dekat Dekat Sedang Cukup Jauh Jauh >3000 Sumber: Udjianto, 1994 dalam Erick 2011 METODE PENELITIAN Metode analisis yang dilakukan adalah metode analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Adapun analisis yang akan dilakukan dalam kajian ini adalah sebagai berikut: 1. Analisis keruangan fasilitas pendidikan Jangkauan pelayanan fasilitas pendidikan, jangkauan pelayanan fasilitas pendidikan dilihat dengan parameter radius pelayanan berdasarkan dari standar Permendiknas no 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Pendidikan Umum dan Permendikbud no 23 tahun 2013 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidiakn Dasar di KAbupaten/Kota dan membandingkannya dengan jangkauan pelayanan eksisting. Untuk jangkauan pelayanan eksisting dapat diperoleh dengan cara melihat asal murid yang bersekolah pada fasilitas pendidikan yang ada pada kecamatan studi. Aksessibilitas fasilitas pelayanan pendidikan dilihat dengan menggunakan parameter radius pelayanan, jarak tempuh. Dari analisis ini dapat kita simpulkan tentang sisi keruangan fasilitas pendidikan yang ada pada Kecamatan Singkil. 2. Analisis pelayanan fasilitas pendidikan Daya tampung sekolah Pada tahapan ini dibahas mengenai daya tampung sekolah mengacu kepada jumlah murid, jumlah ruang kelas, daya tampung eksisting, analisis ini
7 menggunakan standar Permendiknas no 24 tahun 2007 dan Permendikbud no 23 tahun Ratio murid, ruang kelas dan guru Tujuan analisis ini untuk mengetahui tingkat pemanfaatan ruang kelas dan tingkat pelayanan guru terhadap murid dengan menggunakan analisis berdasarkan standar pelayanan guru terhadap murid dan standar dari Permendiknas no 24 tahun 2007 dan Permendikbud no 23 tahun 2013 Angka partisipasi kasar jenjang pendidikan Angka partisipasi kasar jenjang pendidikan merupakan ratio antara jumlah seluruh siswa pada jenjang pendidikan tertentu dibandingkan dengan jumlah penduduk usia sekolah pada jenjang tertentu sehingga didapatkan ratio partisipasi pada kecamatan ini. Analisis kebutuhan fasilitas pendidikan a. Dengan melihat kecendrungan pertumbuhan peduduk pada kecamatan ini dengan demikian dapat dilakukan proyeksi penduduk. Pada analisis ini dibahas tentang proyeksi penduduk dengan rumus sebagai berikut: Pt = Po (1+r) n Keterangan: Pt = Penduduk Tahun Rencana Po = Jumlah Penduduk Tahun Awal R = Tingkat Laju Pertumbuhan Penduduk (%) b. Kebutuhan fasilitas pendidikan Analisis kebutuhan akan fasilitas pendidikan ini mengacu kepada perhitungan kebutuhan dengan berpedoman Kepada Standar Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 24 Tahun Sehingga dapat kita capai keseimbangan tentang kebutuhan dan ketersediaan. Dari analisis ini
8 dapat kita rekomendasikan tentang arahan fasilitas pendidikan untuk Kecamatan Singkil, sehingga dapat kita bandingkan kebutuhan dengan ketersedian fasilitas eksisting. a. Jangkauan pelayanan fasilitas SD/MI Tabel 2 Jangkauan Pelayanan FasilitasSD/MI di Kecamatan Singkil Kebutuhan = Ketersediaan HASIL DAN PEMBAHASAN Jangkauan pelayanan fasilitas pendidikan Untuk melihat jangkauan pelayanan fasilitas pendidikan pada kecamatan ini menggunakan cara perbandingan antara jangkauan pelayanan eksisting yang dilihat berdasarkan asal siswa dari berbagai sekolah dibandingkan dengan standar pelayanan fasilitas pendidikan dari Permendiknas No 24 Tahun Adapun hasilnya sebagai berikut.
9 b. Jangkauan pelayanan fasilitas SMP/MTs 1. Jangkauan Pelayanan SMP N 1 Singkil Tabel 3 Jangkauan Pelayanan SMP N 1 di Kecamatan Singkil 3. Jangkauan Pelayanan MTs N Singkil Tabel 5 Jangkauan Pelayanan MTs N di Kecamatan Singkil 2. Jangkauan Pelayanan SMP N 2 Singkil Tabel 4 Jangkauan Pelayanan SMP N 2 di Kecamatan Singkil c. Jangkauan pelayanan fasilitas SMA/MTs 1. Jangkauan Pelayanan SMA N 1 Singkil Tabel 6 Jangkauan Pelayanan SMA N 1 di Kecamatan Singkil
10 2. Jangkauan Pelayanan MA N 1 Singkil Tabel 7 Jangkauan Pelayanan MA N di Kecamatan Singkil Penghitungan jarak jangkauan fasilitas dihitung berdasarkan jarak fasilitas dengan pusat perkampungan penduduk, dimana pusat perkampungan yaitu pasar dan kantor Desa dengan pertimbangan jarak tersebut merupakan jarak rata-rata penduduk dari wilayah pelayanan tersebut. Dari tabel diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa jangkauan pelayanan fasilitas yang tidak terjangkau pada fasilitas SD/MI yaitu Desa Rantau Gedang dan Desa Teluk rumbia, untuk fasilitas SMP/MTs yang tidak terjangkau yaitu Desa Suka Damai, Desa Ujung Bawang, dan Desa Ujung Bawang. Sedangkan Fasilitas SMA/MA yang tidak terjaukau yaitu Desa Suka Damai, Desa Ujung Bawang, Desa Ujung Bawang dan Desa Pemuka Aksesibilitas Fasilitas Pendidikan Seperti telah dibahas dalam analisis sebelumnya telah kita ketahui jarak jangkauan pelayanan fasilitas pendidikan di Kecamatan Singkil. Selanjutnya kita membahas analisis aksesibilitas fasilitas pendidikan di Kecamatan Singkil berdasarkan jarak tempuh, sehingga dari analisis ini kita dapat melihat klasifikasi pendidikan. 1. Aksesibilitas Fasilitas Pendidikan SD/MI aksesibilitas Tabel 8 Aksesibilitas Fasilitas Pendidikan SD/MI di Kecamatan Singkil
11 1. Aksesibilitas Fasilitas Pendidikan SMA/MA Tabel 10 Aksesibilitas Fasilitas Pendidikan SD/MI di Kecamatan Singkil 2. Aksesibilitas Fasilitas Pendidikan SMP/MTs Tabel 9 Aksesibilitas Fasilitas Pendidikan SD/MI di Kecamatan Singkil Aksesibilitas fasilitas pendidikan di Kecamatan Singkil dilihat dari jarak tempuh, maka dapat di simpulkan bahwa untuk fasilitas SD/MI menurut klasifikasi dekat, sedang, dan jauh, maka secara keseluruhan aksesibilitas SD/MI di Kecamatan Singkil dekat, fasilitas SMP/MTs aksesibilitasnya sedang, dan fasilitas SMA/MA aksesibilitasnya sedang. Analisis Pelayanan Fasilitas Pendidikan Analisis Daya Tampung Sekolah Untuk melihat daya tampung sekolah berdasarkan rasio perbandingan
12 ketersedian kelas pendidikan dengan jumlah siswa dapat dilihat berdasarkan tabel dibawah ini: a. Daya Tampung SD/MI Tabel 11 Daya Tampung Fasilitas Pendidikan SD/MI Pada tabel diatas bahwa ketertampungan siswa pada fasilitas pendidikan SMP/MTs yaitu tertampung semua. c. Daya Tampung SMA/MA Tabel 13 Daya Tampung Fasilitas Pendidikan SMA/MA Dari Tabel diatas bahwa ketertampungan siswa pada fasilitas pendidikan SD/MI yang tidak tertampung yaitu pada SD 3 dan MI N Singkil. b. Daya Tampung SMP/MTs Tabel 12 Daya Tampung Fasilitas Pendidikan SMP/MTs Dari tabel diatas ketertampungan siswa pada fasilitas pendidikan SMA/MA sudah tertampung. 1. Rasio murid,ruang kelas dan guru pada fasilitas SD/MI Tabel 14 Tingkat Pemanfaatan Ruang Kelas Fasilitas Pendidikan SD/MIdi Kecamatan Singkil
13 Tabel 15 Tingkat Pelayanan Guru Terhadap Siswa Pada Fasilitas Pendidikan SD/MI Di Kecamatan Singkil Dilihat pada tabel diatas bahwa tingkat pemanfaatan kelas ideal dan tingkat pelayanan guru ideal 2. Rasio murid,ruang kelas dan guru pada fasilitas SD/MI Tabel 16 Tingkat Pemanfaatan Ruang Kelas Fasilitas Pendidikan SMP/MTs di Kecamatan Singkil Sesuai dengan permendikbud no 23 tahun 2013 bahwa bahwa jumlah mata pelajaran SMP/MTs yaitu 30, jadi dari hasil analisis bahwa pada fasilitas pendidikan SMP/MTs 1 mata pelajaran dilayani oleh 1 guru. Tabel 18 Tingkat Pemanfaatan Ruang KelasFasilitas Pendidikan SMA/MA Di Kecamatan Singkil Tabel 18 Tingkat Pemanfaatan Ruang KelasFasilitas Pendidikan SMA/MADi Kecamatan Singkil Tabel 17 Tingkat Pelayanan Guru Terhadap Mata Pelajaran Pada Fasilitas Pendidikan SMP/MTs di Kecamatan Singkil Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa ratio murid dan kelas pada fasilitas pendidikan di Kecamatan Singkil ideal. Sedangkan untuk tabel kedua sesuai dengan permendikbud no 23 tahun 2013 bahwa jumlah mata pelajaran SMA/MA yaitu 35, jadi dari hasil analisis bahwa pada fasilitas pendidikan SMA/MA 1 mata pelajaran dilayani oleh 1 guru.
14 Angka Partisipasi Kasar Tabel 4.20 Tingkat Partisipasi Kasar Masyarakat Terhadap Pendidikan Tiap Jenjang Pendidikan Di Kecamatan Singkil Pada tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa APK (angka partisipasi kasar) fasilitas pendidikan di Kecamatan Singkil sebagai berikut: a. Dari 100 % jumlah kelompok umur SD/MI 92 % bersekolah dan 8 % nya tidak bersekolah / tidak bersekolah pada kecamatan studi. b. Dari 100 % jumlah kelompok umur SMP/MTs 61 % bersekolah dan 49 % nya tidak bersekolah / tidak bersekolah pada kecamatan studi. c. Dari 100 % jumlah kelompok umur SMA/MA 61 % bersekolah dan 49 % nya tidak bersekolah / tidak bersekolah pada kecamatan studi. Analisis Kebutuhan Fasilitas Pendidikan Analisis Perkembangan dan Perkiraan Jumlah Penduduk Usia Sekolah Tabel 21 Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun Tabel 22 Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun Tabel 23 Kebutuhn Fasilitas Pendidikan Di Kecamatan Singkil Tahun Dari tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa berdasarkan proyeksi penduduk di Kecamatan Singkil bahwa kebutuhan fasilitas pendidikan
15 di kecamatan Singkil pada tahun 2023 antara lain, fasilitas SD/MI bahwa fasilitas SD/MI eksisting telah melebihi pada tahun rencana, fasilitas SMP/MTs kebutuhannya untuk 2023 yaitu 8, dan sedangkan untuk fasilitas SMA/MA yaitu 2. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan 1. Ada dua Desa yang tidak terjangkau atas pelayanan Fasilitas Pendidikan SD/MI Yaitu Desa Rantau Gedang dan Desa Teluk Rumbia. 2. Ada tiga Desa yang tidak terjangkau atas pelayanan Fasilitas Pendidikan SMP/MTs Yaitu Desa Pea Bumbung, Desa Ujung Bawang dan Desa Suka Damai 3. Ada dua Desa yang tidak terjangkau atas pelayanan Fasilitas Pendidikan SD/MI Yaitu Desa Rantau Gedang dan Desa Teluk Rumbia. 4. Analisis Aksesibilitas, bahwa aksesibilitas Fasilitas Pendidikan SD dekat, SMP sedang, dang SMA sedang 5. Daya Tampung fasilitas pendidikan SD di Kecamatan Singkil ada fasilitas yang tidak tertampung yaitu SD N 3 dan MI N singkil, sedangkan SMP dan SMA tertampung semua. 6. Angka partisipasi kasar pada fasilitas pendidikan di Kecamatan Singkil bahwa usia 7-12 tahun 92% bersekolah, usia tahun 61% bersekolah, dan usia % bersekolah 7. Kebutuhan fasilitas pendidikan 10 tahun kedepan yaitu fasilitas SD tidak perlu ada tambahan, fasilitas SMP 8 unit dan fasilitas SMA 2 unit. Rekomendasi a. Untuk 10 tahun kedepan / tahun 2023 fasilitas pendidikan di Kecamatan Singkil perlu penambahan sekolah diantaranya SMP/MTs 8 unit dan SMA/MA 2 unit. b. Perlu adanya program/kebijakan pada Dinas Pendidikan di Kabupaten Aceh Singkil agar angka partisipasi kasar pendidikan agar dapat ditingkatkan.
16 c. Perlu adanya moda transportasi yang disediakan pemerintah daerah Kabupaten Aceh singkil agar dapat menunjang akses siswa yang tidak terjangkau terhadap fasilitas pendidikan, khususnya pada Desa Ujung Bawang, Deda Suka Damai, Desa Pemuka, Desa Pea bumbung, Desa Rantau Gedang, dan Desa Teluk Rumbia. Daftar Pustaka Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Singkil. Kecamatan Singkil dalam Angka Tahun Departemen Pendidikan Nasional. Teknik Proyeksi Pendidikan Tahun Glasson John dalam Sitohang Paul, Pengantar Perencanaan Regional, LPFE UI Jakarta, Republik Indonesia Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (Sd/Mi),Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas /Madrasah Aliyah (Sma/Ma). Republik Indonesia Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar Di Kabupaten/Kota. Republik Indonesia Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Robinson Tarigan, Perencanaan Pembangunan Wilayah, Bumi Aksara, Jakarta, Widianantari Kebutuhan dan Pelayanan Pendidikan di Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang. Semarang : Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, 2008.
Jurnal Geodesi Undip AGUSTUS 2015
ANALISIS DAYA TAMPUNG FASILITAS PENDIDIKAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK USIA SEKOLAH BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Widya Prajna, Sutomo Kahar, Arwan Putra Wijaya *) Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas
Lebih terperinciEVALUASI KETERSEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN SLTP DI KECAMATAN MAPANGET Orvans Lexsi Uang 1, Michael M. Rengkung², & Amanda S.
EVALUASI KETERSEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN SLTP DI KECAMATAN MAPANGET Orvans Lexsi Uang 1, Michael M. Rengkung², & Amanda S. Sembel 3 1 Mahasiswa S1 Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota Universitas
Lebih terperinciKAJIAN KETERSEDIAAN DAN POLA DISTRIBUSI FASILITAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/ SEDERAJAT DI KABUPATEN KARANGANYAR
KAJIAN KETERSEDIAAN DAN POLA DISTRIBUSI FASILITAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/ SEDERAJAT DI KABUPATEN KARANGANYAR Mukmin Al Kahfi mukminalkahfi@gmail.com Dyah Widiyastuti dwidiyastuti@yahoo.com Abstract
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang makin bertambah dan makin padat, bangunan-bangunannya yang semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara fisik, perkembangan suatu kota dapat dicirikan dari penduduknya yang makin bertambah dan makin padat, bangunan-bangunannya yang semakin rapat dan wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan kehidupan masyarakat serta berperan untuk meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan sangat penting karena
Lebih terperinciKAJIAN SEBARAN SPASIAL SEKOLAH SMP/MTs DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN (Suatu Studi Kasus Di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan)
1 KAJIAN SEBARAN SPASIAL SEKOLAH SMP/MTs DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN (Suatu Studi Kasus Di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan) Wiranda Adam 1, Dr. Nawir Sune, M.Si, 2, Daud Yusuf, S.Kom, M.Si
Lebih terperinciRPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 16
TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Siswa Miskin Penerima Beasiswa untuk Menempuh Pendidikan Dasar % 65,62 68,13 7,65 71,9 73,16 74,42 74,42 74,42 Dinas Pendidikan Jumlah siswa miskin SD/MI/SMP/MTs
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi
DAFTAR ISI ABSTRAK..... i KATA PENGANTAR..... ii UCAPAN TERIMAKASIH..... iii DAFTAR ISI..... v DAFTAR TABEL..... viii DAFTAR GAMBAR..... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang... 1 B. Rumusan Masalah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan arti teknis, atau dalam arti hasil dan dalam arti proses. Dalam arti yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan kehidupan masyarakat serta berperan untuk meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan sangat penting
Lebih terperinciTAMAN KANAK-KANAK Tabel 5 : Jumlah TK, siswa, lulusan, Kelas (rombongan belajar),ruang kelas, Guru dan Fasilitas 6
DAFTAR TABEL DATA NONPENDIDIKAN Tabel 1 : Keadaan Umum Nonpendidikan 1 Tabel 2 : Luas wilayah, penduduk seluruhnya, dan penduduk usia sekolah 2 Tabel 3 : Jumlah desa, desa terpencil, tingkat kesulitan
Lebih terperinciPROYEKSI PRASARANA DAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN TAHUN 2012/ /2021
PROYEKSI PRASARANA DAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN TAHUN 2012/2013--2020/2021 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN Jakarta, Desember 2013 KATALOG DALAM TERBITAN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Geografi a. Pengertian Geografi Para pakar geografi dalam Seminar dan Lokakarya Peningkatan Kualitas Pengajaran Geografi di Semarang tahun 1998, telah merumuskan
Lebih terperincikualifikasi S1/D IV,S2 atau lebih. guru dan murid. a) Angka Partisipasi Sekolah (APS)
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Adapun yang dibahas yaitu : Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Fasilitas Pendidikan, Angka Putus Sekolah
Lebih terperinciKABUPATEN ACEH TENGGARA TAHUN 2012 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN ACEH TENGGARA
Buku Laporan Hasil Perhitungan SPM Pendidikan Dasar Dengan Menggunakan TRIMS KABUPATEN ACEH TENGGARA TAHUN 212 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN ACEH TENGGARA 2 Laporan Standar Pelayanan Minimal
Lebih terperinciSTANDAR LABORATORIUM KOMPUTER SEKOLAH
STANDAR LABORATORIUM KOMPUTER SEKOLAH Disampaikan pada kegiatan Pelatihan Manajemen Komputer Bagi guru-guru SMP/MTS/SMA/MA dan SMK se Kabupaten Purworejo Jawa Tengah Muhamad Ali, MT Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 (Berdasarkan Format : PERMENPAN Nomor 53 Tahun 2014 dan PERMENPAN & RB Nomor: PER/20/menpan/II/2008)
INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 (Berdasarkan Format : PERMENPAN Nomor 53 Tahun 2014 dan PERMENPAN & RB Nomor: PER/20/menpan/II/2008) KABUPATEN / KOTA OPD : CILEGON : DINAS PENDIDIKAN TUGAS DAN FUNGSI
Lebih terperinciSTUDY OF AVAILABILITY OF EDUCATION FACILITIES SERVICES IN JAYAPURA CITY by: Febriani Yosina Sibi
STUDY OF AVAILABILITY OF EDUCATION FACILITIES SERVICES IN JAYAPURA CITY by: Febriani Yosina Sibi yosinasibi@yahoo.co.id Alia Fajarwati aliafajarwati14@gmail.com Abstract Jayapura city is the capital of
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan arti teknis, atau dalam arti hasil dan dalam arti proses. Dalam arti yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan kehidupan masyarakat serta berperan untuk meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan sangat penting
Lebih terperinci2) Pendidikan Menengah. rasio guru dan murid. a) Angka Partisipasi Sekolah (APS)
diantara angka 1,54 1,67. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih ada guru yang harus bertanggungjawab pada lebih dari 1 (satu) rombongan belajar (kelas). 2) Pendidikan Menengah Fokus pelayanan pendidikan
Lebih terperinciPENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (Usia 0-6 Tahun)
URUSAN WAJIB: PENDIDIKAN PENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Meningkatnya Budi Pekerti, 1 Persentase pendidik yang disiplin Tata Krama
Lebih terperinciIndikator Sarana Prasarana Pendidikan
Indikator Sarana Prasarana Pendidikan Junaidi, Junaidi (Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Jambi) Pemerataan sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu prasyarat awal dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciMENURUNNYA JUMLAH SISWA SD NEGERI 1 DESA RUKTI SEDIYO KECAMATAN RAMAN UTARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
MENURUNNYA JUMLAH SISWA SD NEGERI 1 DESA RUKTI SEDIYO KECAMATAN RAMAN UTARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Tika Widyawati 1, Buchori Asyik 2, Irma Lusi Nugraheni 3 This research is a case study which aims to
Lebih terperinciGeo Image (Spatial-Ecological-Regional)
Geo Image 3 (2) (2014) Geo Image (Spatial-Ecological-Regional) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/geoimage STUDI PENENTUAN LOKASI PEMBANGUNAN GEDUNG SEKOLAH TINGKAT SLTA DI KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KECUKUPAN SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PONTIANAK UTARA TAHUN 2012
ANALISIS TINGKAT KECUKUPAN SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PONTIANAK UTARA TAHUN 2012 Agus Suwarno Program Studi Pendidikan Geografi IKIP PGRI Pontanak Jl. Ampera No. 88 Telp. (0561)748219 e-mail: agoessaja@gmail.com
Lebih terperinciMewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal.
Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal. Pada misi IV yaitu Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal terdapat 11
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. selembar kertas atau media lain dalam bentuk dua dimesional. (Dedy Miswar,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Peta a. Pengertian Peta Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang diperkecil, dituangkan dalam selembar kertas atau media lain dalam
Lebih terperinciPERENCANAAN FASILITAS PENDIDIKAN TINGKAT SLTA DI KABUPATEN MERAUKE
PERENCANAAN FASILITAS PENDIDIKAN TINGKAT SLTA DI KABUPATEN MERAUKE Tanila Tahiya 1, Papia J. C Franklin², &Esli D Takumansang 3 1 Mahasiswa S1 Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota Universitas Sam Ratulanggi
Lebih terperinciKeadaan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran... (Muhammad Gunawan) 1
Keadaan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran... (Muhammad Gunawan) 1 KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR SE-GUGUS SUMBERAGUNG KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN THE
Lebih terperinciHasil Perhitungan SPM
THE WORLD BANK Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh Utara Juli 2012 Buku Laporan Hasil Perhitungan SPM Menggunakan Aplikasi TRIMS (Tool for Reporting and Information Management by Schools)
Lebih terperinciKAJIAN MENGENAI PENGARUH KUALITAS SEKOLAH MENENGAH ATAS TERHADAP JANGKAUAN PELAYANAN SEKOLAH (Studi Kasus SMA I dan SMA 12 Padang)
KAJIAN MENGENAI PENGARUH KUALITAS SEKOLAH MENENGAH ATAS TERHADAP JANGKAUAN PELAYANAN SEKOLAH (Studi Kasus SMA I dan SMA 12 Padang) Fakhrul Satria, Tomi Eriawan, ST,MT, Ir Hamdi Nur, MTP. Jurusan Teknik
Lebih terperinciAnalisis Spasial Penyediaan Fasilitas Pendidikan pada Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Boyolali
p-issn: 2477-3859 e-issn: 2477-3581 JURNAL INOVASI PENDIDIKAN DASAR The Journal of Innovation in Elementary Education http://jipd.uhamka.ac.id/index.php/jipd Volume 1 Number 2 June 2016 51-58 Analisis
Lebih terperinciC. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Analisis capaian kinerja dilaksanakan pada setiap sasaran yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan.
Lebih terperinciKata kunci : Fasilitas Pendidikan, arahan, distribusi
ANALISIS KEBUTUHAN DAN SEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN TINGKAT SMP DAN SMA DI KABUPATEN TAMBRAUW Hapon Ch Gewab 1, Andi A. Malik, 2 & Hendriek H Karongkong 3 1 Mahasiswa Program Studi Perencanaan Wialayah
Lebih terperinciEVALUASI KETERSEDIAAN PRASARANA DAN SARANA FASILITAS PENDIDIKAN BERDASARKAN PENDEKATAN TEORI NEIGHBORHOOD UNIT (STUDI KASUS : KECAMATAN WENANG)
EVALUASI KETERSEDIAAN PRASARANA DAN SARANA FASILITAS PENDIDIKAN BERDASARKAN PENDEKATAN TEORI NEIGHBORHOOD UNIT (STUDI KASUS : KECAMATAN WENANG) I Putu Harianja Prayogo 1, Andy Malik²,& Amanda Sembel 3
Lebih terperinciPROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 1 1 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 4 A. Latar Belakang... 4 B. Tujuan... 4 C. Ruang Lingkup... 5 BAB II. KEADAAN UMUM...
Lebih terperinciANALISIS ANIMO SISWA SEKOLAH DASAR (SD)/ MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) DALAM PEMILIHAN SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA
ANALISIS ANIMO SISWA SEKOLAH DASAR (SD)/ MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) DALAM PEMILIHAN SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA Rita Fajrin Muliyasari Asep Sunandar E-mail: fajrin_rita@yahoo.com Universitas Negeri
Lebih terperincipemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja, koperasi
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja, koperasi usaha kecil dan menengah, penanaman modal, kebudayaan, pemuda dan olahraga, kesatuan
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM KOMPUTER SMA NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA. Artikel Jurnal
STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM KOMPUTER SMA NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA Artikel Jurnal Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat
Lebih terperinciDAYA JANGKAU SISWA KE SMP NEGERI 1 PADANGAN KABUPATEN BOJONEGORO PROVINSI JAWA TIMUR
JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya ISSN 1412-6982 Volume 13 Nomor 1 Desember 2015 DAYA JANGKAU SISWA KE SMP NEGERI 1 PADANGAN KABUPATEN BOJONEGORO PROVINSI JAWA TIMUR M. Zainudin SMP Negeri 1 Padangan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1172, 2014 KEMENDIKBUD. Kurikulum. Muatan Lokal. 2013. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2014 TENTANG MUATAN
Lebih terperinciPenerapan Dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Tahun 2013
Laporan Tahun 2013 Bidang Penerapan Dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Tahun 2013 I PENDIDIKAN DASAR OLEH KABUPATEN / KOTA 1. Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan
Lebih terperinci2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4
No.703, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERPUSNAS. Perpustakaan SMA/MA. Standar Nasional. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk mencapai sasaran studi diperlukan landasan teortis sebagai dasar dalam melakukan penelitian. Bab ini dimaksudkan untuk memaparkan landasan teoritis maupun kebijakan yang mendukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan peran yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Otonomi daerah yang dilaksanakan per 1 Januari 2001 telah memberikan peran yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk mengurus sendiri urusan pemerintahannya, berdasarkan
Lebih terperinciANALISA KUALITAS SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kota Mojokerto, Jawa Timur)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (2014) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print) 1 ANALISA KUALITAS SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kota, Jawa
Lebih terperinciBUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT
BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 982 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 446 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN NAMA-NAMA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Lebih terperinciStatistik Pendidikan Dasar Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012
Statistik Pendidikan Dasar Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012 EUROPEAN UNION LEMBAR PENGESAHAN STATISTIK PENDIDIKAN DASAR TP. 2011/2012 KABUPATEN BANJARNEGARA Mengetahui/Mengesahkan: KEPALA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat besar dalam sistem pendidikan. Oleh karena itu, disinilah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar dalam sistem pendidikan. Oleh karena itu, disinilah kegiatan nyata pendidikan
Lebih terperinci2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan alat yang efektif untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor penyebab..., Rika Aristi Cynthia, FISIP UI, Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan penting di seluruh aspek kehidupan manusia. Hal itu disebabkan pendidikan berpengaruh langsung terhadap perkembangan kepribadian manusia.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1 LATAR BELAKANG... I-1 2.1 MAKSUD DAN TUJUAN... I-2 1.2.1 MAKSUD... I-2 1.2.2 TUJUAN... I-2 1.3 LANDASAN PENYUSUNAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pendidikan nasional harus menjamin pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia menjadi manusia yang
Lebih terperinciIndikator Kinerja Program. A. Standar Pelayanan Minimal (SPM)
No. Indikator Kinerja Program A. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Satuan Tabel 2.7. Pencapaian Kinerja pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2016 Target Target Kinerja Program Realisai
Lebih terperinciMENYUSUN PROYEKSI PENDIDIKAN, METODE, DAN APLIKASI PROYEKSI SEKOLAH DASAR TAHUN 2012/ /2021
Ida Kintamani Dewi Hermawan, Menyusun Proyeksi Pendidikan, Metode, dan Aplikasi Proyeksi Sekolah Dasar Tahun 2012/2013-2020/2021 MENYUSUN PROYEKSI PENDIDIKAN, METODE, DAN APLIKASI PROYEKSI SEKOLAH DASAR
Lebih terperinciEVALUASI KESESUAIAN JUMLAH PENDUDUK USIA SEKOLAH DAN FASILITAS PENDIDIKAN DI KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2011 SKRIPSI
EVALUASI KESESUAIAN JUMLAH PENDUDUK USIA SEKOLAH DAN FASILITAS PENDIDIKAN DI KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciK E P U T U S A N KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KENDAL NOMOR 420/5998/DISDIKBUD/2017 T E N T A N G
K E P U T U S A N KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KENDAL NOMOR 420/5998/DISDIKBUD/2017 T E N T A N G PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DI LINGKUNGAN PEMBINAAN DINAS PENDIDIKAN DAN
Lebih terperinciPROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017
PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2017 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 4 A. Latar Belakang... 4 B. Tujuan... 4 C. Ruang Lingkup... 5 BAB
Lebih terperinciPROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017
PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 217 217 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 216/217 DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 4 A. Latar Belakang... 4 B. Tujuan... 4 C. Ruang Lingkup... 5 BAB II.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perencanaan pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses untuk mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses untuk mencapai keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang melalui pemilihan alternatif rencana yang
Lebih terperinciANALISIS PROYEKSI KEBUTUHAN RUANG KELAS SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2017 SAMPAI DENGAN TAHUN 2022
ANALISIS PROYEKSI KEBUTUHAN RUANG KELAS SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2017 SAMPAI DENGAN TAHUN 2022 Aryska Retno Wulandari Djum Djum Noor Benty Juharyanto aryskawulandari@gmail.com Jurusan
Lebih terperinciJurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian
Jurnal Geografi Volume 13 No 1 (43 dari 100) Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH (APS) PADA MASYARAKAT PESISIR DAN PERAN ORANG TUA DALAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermaksud menjelaskan hubungan antara lingkungan alam dengan penyebarannya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Geografi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang ekologi manusia yang bermaksud menjelaskan hubungan antara lingkungan alam dengan penyebarannya dan aktivitas
Lebih terperinciANALISIS SEBARAN SMP/SEDERAJAT DI KECAMATAN SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (JURNAL)
ANALISIS SEBARAN SMP/SEDERAJAT DI KECAMATAN SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (JURNAL) Oleh : RIKI ZAKARIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 2015 SERI : PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DI KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang
A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat vital dan hal yang sangat penting dalam menunjang kelancaran atau kemudahan dalam proses pembelajaran, dalam kaitannya
Lebih terperinciPROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2016 2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 4 A. Latar Belakang... 4 B. Tujuan... 4 C. Ruang Lingkup... 5 BAB
Lebih terperinciBUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 728 TAHUN 2012 TENTANG PENDIRIAN DAN PERUBAHAN SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 728 TAHUN 2012 TENTANG PENDIRIAN DAN PERUBAHAN SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI GARUT, : a. bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciGeo Image (Spatial-Ecological-Regional) ANALISIS SPASIAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KABUPATEN BREBES BAGIAN TENGAH
Geo Image 1 (1) (2014) Geo Image (Spatial-Ecological-Regional) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/geoimage ANALISIS SPASIAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KABUPATEN BREBES BAGIAN TENGAH Siti Masitoh
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2017
SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2017 PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH DAN PEDOMAN PEMBERIAN BEASISWA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BATU
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 53 2015 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 49 SERI E
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 49 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR : 260 TAHUN 2009 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA OPERASIONAL SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH/SEKOLAH
Lebih terperinciEVALUASI LOKASI SMA DENGAN ZONA PENDIDIKAN BERDASARKAN RTRW BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014 ABSTRACT
1 EVALUASI LOKASI SMA DENGAN ZONA PENDIDIKAN BERDASARKAN RTRW BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014 Muhamad Nur Ichwanuddin 1, Buchori Asyik 2, Zulkarnain 3 ABSTRACT This study aims to investigate the conformity of
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BELITUNG
SALINAN BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Menurut Erwin Raisz dalam Rosana (2003 ) peta adalah gambaran konvensional
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Peta 1.1. Pengertian Peta Menurut Erwin Raisz dalam Rosana (2003 ) peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil sebagai
Lebih terperinciPENDIDIKAN DAN KESEHATAN DALAM PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN DELI SERDANG
PENDIDIKAN DAN KESEHATAN DALAM PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN DELI SERDANG Sirojuzilam, Abdiyanto, Bastari, A. Kadir, dan Binsar S Abstrak Dalam upaya pembangunan regional, masalah yang
Lebih terperinciDAFTAR TABEL Persentase SD/ MI yang semua rombongan... belajar (rombel)nya tidak melebihi 32 orang
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Jumlah Desa dan Dusun di Kabupaten Lombok Barat... 4 Menurut Kecamatan 1.2 Luas Kabupaten Lombok Barat Menurut Kecamatan... 4 1.3 Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis...
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN GURU IPS SMP DI KECAMATAN WONOSOBO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2017 (JURNAL) Oleh HERLI ANDIKA PUTRA
ANALISIS KEBUTUHAN GURU IPS SMP DI KECAMATAN WONOSOBO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2017 (JURNAL) Oleh HERLI ANDIKA PUTRA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017 2 ABSTRAK
Lebih terperinciPROYEKSI KEBUTUHAN GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PJOK) SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SAMPANG TAHUN
PROYEKSI KEBUTUHAN GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PJOK) SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2017-2021 Nur Fathiroh Lailina Burhanuddin lailinanurf@gmail.com Jurusan Administrasi Pendidikan
Lebih terperinciKUALIFIKASI DAN KOMPETENSI TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Muhyadi FE Universitas Negeri Yogyakarta email: muhyadi@uny.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengaji keberadaan
Lebih terperinciEvaluasi Terhadap Lokasi Gedung Sekolah SLTA Di Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan
Evaluasi Terhadap Lokasi Gedung Sekolah SLTA Di Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan Hidayatur Rofi ah Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, hidayah_action@yahoo.com Abstrak Salah satu upaya untuk mengembangkan
Lebih terperinciDaftar Tabel. Halaman
Daftar Tabel Halaman Tabel 3.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kab. Sumedang Tahun 2008... 34 Tabel 3.2 Kelompok Ketinggian Menurut Kecamatan di Kabupaten Sumedang Tahun 2008... 36 Tabel 3.3 Curah Hujan
Lebih terperinciEvaluasi Pelayanan Puskesmas Terhadap Jangkauan Aksesibilitas Penduduk di Kecamatan Kuranji
Evaluasi Pelayanan Puskesmas Terhadap Jangkauan Aksesibilitas Penduduk di Kecamatan Kuranji Anton Sujarwo, Tomi Eriawan, Ezra Aditia Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Bung Hatta, Padang
Lebih terperinciWALI KOTA METRO PERATURAN WALI KOTA METRO NOMOR TAHUN 2011 TENTANG. SISTEM ONLINE PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SMP/MTs, SMA/MA DAN SMK
WALI KOTA METRO PERATURAN WALI KOTA METRO NOMOR TAHUN 2011 TENTANG SISTEM ONLINE PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SMP/MTs, SMA/MA DAN SMK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA METRO, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI PENAJAM PASER UTARA
9 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Menimbang
Lebih terperinciPENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET 1 Meningkatnya aksesbilitas dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agar mampu bersaing dalam era keterbukaan, pemerintah memandang perlu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia agar mampu bersaing dalam era keterbukaan, pemerintah memandang perlu untuk menciptakan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara yang terletak di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu kabupaten yang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara yang terletak di bagian pesisir pantai barat pulau
Lebih terperinciKecamatan : Bogor Tengah Data Urusan : Pendidikan Tahun : 2017 Triwulan : 1
Kecamatan : Bogor Tengah Data Urusan : Pendidikan Tahun : 2017 Triwulan : 1 No Jenis Data Jumlah Satuan Sumber Data 1 Jumlah Pendidikan Umum a Jumlah Taman Bermain/Play Group 3 PG Dapodik Query - Taman
Lebih terperinciPERAN PELAYANAN SEKOLAH DASAR DALAM MENDUKUNG KOTA LAYAK ANAK DI SURAKARTA
TUGAS AKHIR PERAN PELAYANAN SEKOLAH DASAR DALAM MENDUKUNG KOTA LAYAK ANAK DI SURAKARTA TINJAUAN DARI FENOMENA SEKOLAH FAVORIT DAN NON-FAVORIT Oleh: M. DHIA SUBULUSSALAM I0610019 Diajukan sebagai Syarat
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2014 TENTANG MUATAN LOKAL KURIKULUM 2013
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2014 TENTANG MUATAN LOKAL KURIKULUM 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA. NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) (5) 3 % 1,31 % 43,67
PENGUKURAN KINERJA PROVINSI : ACEH TAHUN : 2011 NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1 Meningkatnya pertumbuhan Persentase Pertumbuhan 3 1,31 43,67 ekonomi masyarakat, perluasan ekonomi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 mengamanatkan bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan guna meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidupnya.
Lebih terperinciPemetaan Animo Peserta Didik SLTP yang Melanjutkan ke SLTA di Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri
Pemetaan Animo Peserta Didik SLTP yang Melanjutkan ke SLTA di Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri Risa Novita Sari Bambang Setyadin Sunarni Risans994@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1)
Lebih terperinciMATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011
MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2 Tema Prioritas Penanggung Jawab Bekerjasama dengan PROGRAM AKSI BIDANG PENDIDIKAN Peningkatan akses pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan, dan efisien menuju terangkatnya
Lebih terperinciJurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian
Jurnal Geografi Volume 12 No 1 (83 dari 114) Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian PERSEBARAN LOKASI SMP DAN SMA DALAM UPAYA PENINGKATAN AKSESIBILITAS DAN PELAYANAN
Lebih terperinciPROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN 2015/2016 KABUPATEN/KOTA. PROVINSI...
LOGO KANTOR PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN 2015/2016 KABUPATEN/KOTA. PROVINSI... Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/kategori:lambang_kabupaten_dan_kota_di_indonesia PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA...
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN DAN PEMENUHAN BEBAN KERJA GURU IPA BERDASAR KURIKULUM 2013 DI SMPN SE-SLEMAN
30 Jurnal Hanata Widya Volume 6 Nomor 7 Tahun 2017 ANALISIS KEBUTUHAN DAN PEMENUHAN BEBAN KERJA GURU IPA BERDASAR KURIKULUM 2013 DI SMPN SE-SLEMAN THE ANALYSIS OF NEEDS AND WORKLOAD FULFILMENT OF SCIENCE
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PROGRAM WAJIB BELAJAR DUA BELAS TAHUN DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciSosial. Social. Rasio Murid Terhadap Guru (1) (2) (3) (4) (5) (6) Guru Teachers. Kelas Classes. Murid Students. Sekolah Schools
Banyaknya Negeri dan Swasta Menurut Tingkat Pendidikan Tahun Ajaran 00/00 Number State owned by Educational Level Academic Year 00/00 Sosial Tabel Banyaknya Negeri,, dan PNS Menurut.. Tingkat Table Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk memberi arah dan bimbingan bagi para pelaku sekolah dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengembangan sekolah merupakan salah satu wujud dari salah satu fungsi manajemen sekolah yang amat penting yang harus dimiliki sekolah. RPS berfungsi untuk
Lebih terperinci