BAKUAN KOMPETENSI INSINYUR PROFESIONAL. Harijono A. Tjokronegoro IPU
|
|
- Johan Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAKUAN KOMPETENSI INSINYUR PROFESIONAL Harijono A. Tjokronegoro IPU
2 W1 Kode Etik W1.1 Mewujudkan Kepedulian Profesi Kepada Masyarakat W1.2 Menghayati Kode Etik 1. Menjunjung tinggi Pancasila dan UUD Mengamalkan Pancasila dalam menjalankan profesi 3. Berpedoman UUD 45, GBHN & Perundangan berlaku 4. Menjunjung kesetiakawanan & kepedulian sosial dan perkonomian masyarakat menuju cita-cita Negara 5. Membangun kemandirian nasional & kerjasama Internasional 1. Menempatkan nilai luhur Profesi 2. Menjunjung tanggung jawab pelayanan masyarakat profesi sesama Insinyur 3. Bekerja pada lingkup kemampuan 4. Mengembangkan nama baik 5. Menerapkan ketrampilan secara profesional 6. Bertindak objective 7. Melakukan pengembangan profesi berkelanjutan 8. Memajukan pengetahuan January 2011 Harijono A. Tjokronegoro 2
3 W1.3 Memahami/ Menerapkan Wawasan Kelestarian Lingkungan W1.4 Mengemban Tanggung Jawab Profesional 1. Menyadari kelangsungan hidup 2. Menyadari keterbatasan daya dukung lingkungan 3. Memperbaiki lingkungan 4. Mempromosikan SDA tak terbarukan & daur ulang limbah 5. Pengelolaan lingkungan berkelanjutan 6. Memperhatikan dampak produk & proyek 7. Memperhitungkan pengaruh budaya & warisan 1. Memperhitungkan/menjaga tanggungan perdata 2. Menerapkan keselamatan kerja 3. Menyelidiki kebutuhan & menjaga keselamatan masyarakat 4. Pencegahan bencana alam 5. Pemulihan bencana alam January 2011 Harijono A. Tjokronegoro 3
4 W2 Ketrampilan W2.1 Melaksanakan Olah Karsa Beragam (Intelektual) W2.2 Menguasai & Mengembangkan Keahlian W2.3 Metode Perekayasaan 1. Menggunakan kajian sendiri masalah keinsinyuran 2. Menggunakan kearifan membuat keputusan 3. Menerapkan tindakan kreatif dan inovatif 4. Menyelesaikan masalah keinsinyuran 5. Memperluas pengetahuan kejuruan & bidang terkait 6. Memanfaatkan peluang/kebutuhan dalam bidang 1. Menggunakan ketrampilan menambah keahlian 2. Menggunakan ketrampilan memperoleh informasi teknologi 3. Memperluas wawasan membaca majalah, seminar dan kerjasama profesi 4. Memperdalam pengetahuan dasar secara sistimatik 5. Mengembangkan dari pengalaman 6. Melakukan pencatatan pengembangan Profesi 1. Menemu-kenali berbagai rekayasa & standard praktis 2. Mengusulkan konsep pelaksana rekayasa tepat guna 3. Mengawasi uji dan rancangan rekayasa tepat guna 4. Mengendalikan kemutahiran dokumen 5. Mengkaji persyaratan persetujuan memberi tugas January 2011 Harijono A. Tjokronegoro 4
5 W2.4 Menerapkan Kaidah Penjaminan Mutu W2.5 Perangkat Rekayasa Teknologi Tepat Guna W2.6 Uji Coba dan Kaji Nilai 1. Menerapkan sistem mutu 2. Mendorong di lingkungan kerja 3. Melakasakan sesuai baku mutu 4. Menerapkan teknik kendali mutu & jaminan mutu 1. Menggunakan analisa matematika 2. Menggunakan komputer 3. Menggunakan perangkat lunak 4. Menggunakan alat bantu teknologi dan memantau kinerja 1. Merumuskan tujuan 2. Menyusun tatacara & jadwal 3. Mengembangkan tatacara dan alat 4. Melaksanakan uji coba dan pengukuran 5. Mengawasi uji coba 6. Mengkaji hasil uji coba & pengukuran January 2011 Harijono A. Tjokronegoro 5
6 W3 Perencanaan/ Perancangan W3.1 Merumuskan Kebutuhan Acuan Rekayasa W3.2 Membuat Usulan Kebutuhan/ Kerangka Rekayasa W3.3 Melaksanakan Pekerjaan Perencanaan 1. Merundingkan spesifikasi awal, acuan rancangan 2. Melakukan analisa rancangan fungsional 3. Menggarap konsep rekayasa, kinerja, keandalan dan ergonomic 4. Menentukan dampak rancangan 5. Menentukan kendala spt. tanggung jawab perdata 6. Menggunakan bakuan rancangan codes standard 1. Menggunakan kreatifitas dan inisiatif 2. Mengkaji dampak kinerja 3. Menemu-kenali masalah, metode, teknologi 4. Menyiapkan analisis biaya-manfaat 5. Menyiapkan pelaksanaan usulan 1. Melaksanakan perancangan 2. Melaksanakan analisis bahan 3. Memeriksa spesifikasi January 2011 Harijono A. Tjokronegoro 6
7 W3.4 Melaksanakan Kaji Nilai Hasil W3.5 Menyiapkan Dokumen Pendukung W3.6 Menjaga Keutuhan Tata Identifikasi 1. Memaparkan rancangan atau dengan komputer 2. Menyiapkan jadwal uji 3. Mengawasi uji dan mengajukan saran 4. Mengkaji dampak rancangan 5. Memaparkan pada pihak terkait 1. Menyiapkan dokumen pendukung konstruksi/produksi 2. Memeriksa dokumen pendukung 1. Menerapkan tata identifikasi 2. Merekomendasikan perubahan 3. Mengatur tata indentifikasi terjaga January 2011 Harijono A. Tjokronegoro 7
8 W4 Pengelolaan/ Komunikasi W4.1 Menerapkan Kaidah Manajemen Diri Sendiri W4.2 Menerapkan Kaidah Pengelolaan Pekerjaan W4.3 Menerapkan Kaidah Kepemimpinan Dalam Pekerjaan 1. Mengembangkan manajemen profesional 2. Menentukan sasaran 3. Mengelola waktu 4. Mengembangkan kepemimpinan dan kerjasama kelompok 5. Mengembangkan wawasan luas, analisis, kreatif 1. Memantau dan merencanakan proyek 2. Mengembangkan rincian pekerjaan terstruktur 3. Menyiapkan jadwal pekerjaan & jalur kritis 4. Memantau kemajuan pekerjaan 1. Menilai kinerja bawahan 2. Mematuhi persamaan bekerja 3. Mematuhi keadilan dan kebersamaan 4. Menciptakan lingkungan kerja kondusif 5. Mengorganisasi tim kecil 6. Melatih kepemimpinan 7. Mematau hasil pelaksanaan tugas January 2011 Harijono A. Tjokronegoro 8
9 W4.4 Komunikasi Baik & Bahasa Internasional W4.5 Mempertahankan Karsa dan Karya Keinsinyuran 1. Melakukan komunikasi lisan/tertulis 2. Menyiapkan/memaparkan informasi 3. Melakukan hubungan pakar dalam & luar Profesi 4. Menjabarkan instruksi Keinsinyuran 5. Memberikan instruksi jelas 6. Memilih sarana & komunikasi tepat guna 1. Menyampaikan ceramah 2. Menulis untuk Majalah 3. Menyampaikan informasi 4. Meneruskan informasi kepada atasan 5. Melakukan perundingan 6. Menyiapkan laporan 7. Menyiapkan dokumen spesifikasi 8. Menyiapkan AMDAL 9. Menafsirkan gambar teknik January 2011 Harijono A. Tjokronegoro 9
10 P5 Pendidikan & Pelatihan P5.1 Mengembangkan Diklat P5.2 Melaksanakan Diklat 1. Menetapkan kebutuhan pengajaran 2. Merencanakan pengajaran 3. Mengembangkan program pelatihan 4. Mengembangkan kurikulum 1. Mengembangkan proses belajar mengajar 2. Mengembangkan rencana pengembangan 3. Mengelola program 4. Melaksanakan kegiatan pengajaran 5. Melaksanakan teknologi pendidikan 6. Mengembangkan kandungan khas 7. Menguji peserta 8. Mernilai kedaya-gunaan program 9. Mengkaji ulang January 2011 Harijono A. Tjokronegoro 10
11 P6 Penelitian, Pengembangan & Komersialisasi Produk Keteknikan P6.1 Malakukan Penelitian P6.2 Merumuskan Konsep P6.3 Identifikasi Sumber Daya 1. Identifikasi kebutuhan penelitian/pengembangan 2. Melaksanakan kajian pustaka 3. Melakukan penelitian dasar 4. Identifikasi alternatif baru/lain 5. Menyebar-luaskan hasil penelitian/pengembanagn 1. Identifikasi kebutuhan penelitian/pengembangan 2. Memeriksa konsep-konsep penelitian/pengembangan 3. Memilih konsep penelitian/pengembangan optimum 1. Merumuskan kebutuhan akhir 2. Menyiapkan usulan sumberdaya 3. Menyiapkan perkiraan biaya January 2011 Harijono A. Tjokronegoro 11
12 P6 Penelitian, Pengembangan & Komersialisasi Produk Keteknikan P6.4 Kaji Pasar hasil Litbang P6.5 Komersialisasi Hasil Litbang 1. Merumuskan ciri-ciri produk & kajian produk 2. Mengumpulkan informasi produk & pasar 3. Membuat rekomendasi distribusi produk 4. Membuat rekomendasi membuat produk 1. Melaksanakan kajian ekonomis 2. Memilih mekanisme komersialisasi 3. Menyiapkan model peragaan 4. Mengembangkan rencana produksi prototipe January 2011 Harijono A. Tjokronegoro 12
13 P7 Konsultansi Rekayasa, Konstruksi & Instalasi P7.1 Tugas Konsultasi P7.2 Melaksanakan Pelelangan dan Kontrak Kerja 1. Memberikan konsultansi kepada Pimpinan Proyek 2. Membuat studi kelayakan & rencana dasar (master plan) 3. Pedoman perancangan (design guidelines) 4. Rancangan pendahuluan (concept design), pengembangan dan rancangan terperinci (detailed design) 5. Pemantauan kemajuan proyek 6. Rincian pekerjaan terstruktur 1. Menyiapkan jadwal pelelangan 2. Mengkaji nilai jadwal pelelangan 3. Menyiapkan pelelangan 4. Mengkaji nilai penawaran 5. Menyiapkan kontrak 6. Pemenuhan syarat kontrak 7. Mengawasi kemajuan pekerjaan & penyimpangan 8. Memantau kinerja kontraktor 9. Menyelidiki kinerja kontraktor 10. Menyiapkan laporan kemajuan pekerjaan January 2011 Harijono A. Tjokronegoro 13
14 P7.3 Pekerjaan Kontruksi/ Instalasi P7.4 Pengelolaan Kerja Lapangan P7.5 Pekerjaan Uji Kinerja & Comissioning 1. Susun spesifikasi dan jadwal konstruksi 2. Susun pentahapan konstruksi 3. Susun spesifikasi sarana dan jasa 4. Mengawasi pekerjaan konstruksi 5. Memastikan pekerjaan selesai dengan baik 1. Tugas pengelolaan kerja lapangan 2. Tugas pemesanan bahan material 3. Mengembangkan tatalaksana kerja 4. Mengawasi penanganan bahan material 1. Tugas pengembangan hasil pekerjaan 2. Program commissioning & pengawasan 3. Memastikan commissioning selesai dengan memuaskan January 2011 Harijono A. Tjokronegoro 14
15 P8 Produksi/ Manufaktur P8.1 Mererencakan Proses Manufaktur/ Produksi/ Operasi P8.2 Pengawasan Program Penjaminan Mutu 1. Analisis sistem dan aliran Kerja 2. Menerapkan kaidah perencanaan manajemen 3. Memantau proses untuk perbaikan hasil 4. Analisis lintasan kritis, garis kesimbangan dan program linier 5. Hubungan kerja perencanaan dengan perancangan 6. Membangun barisan kerja 7. Analisis biaya terhadap proses manufaktur 1. Mengatur kinerja produksi 2. Melaksanakan cara baru terus menerus atas proses Manufaktur 3. Terapkan kaidah kendali mutu 4. Memulai langkah perbaikan 5. Mengembangkan tata laksana kerja yang khas 6. Menilai mutu pemasok January 2011 Harijono A. Tjokronegoro 15
16 P8.3 Pengoperasian Pengendalian & Optimasi Proses P8.4 Tugas Kelola Persediaan P8.5 Mengukur Kinerja Produksi 1. Optimasi kendali operasi & proses 2. Laksanakan operasi dan kendali proses 3. Laksanakan tugas analisis nilai kerja 4. Pemeriksaan & penyelesaian manufaktur 5. Laksanakan proses produksi manufatur 6. Melaksanakan tatalaksana ergonomi & keselamatan pabrik 1. Tatacara penyediaan/penanganan bahan baku 2. Spesifikasi, mengadakan & alokasi bahan baku 3. Program penghematan bahan baku 1. Mengukur keluaran proses manufaktur dari segi jumlah & harga 2. Analisis produktifitas 3. Analisis penggunaan bahan baku dan bahan habis pakai untuk efisiensi January 2011 Harijono A. Tjokronegoro 16
17 P9 Bahan Material dan Komponen P9.1 Kebutuhan dan Penggunaan Bahan Material P9.2 Sumber Bahan Baku Pengadaan Komponen P9.3 Mengawasi Penyiapan/ Pengadaan Material 1. Mengenali ciri-ciri kel. bahan material dan kemungkinan bahan pengganti 2. mengkaji penggunaan bahan yang tepat 3. Membentuk hubungan dengan kejuruan lain guna memperoleh bantuan kepakaran 4. Mempelajari peluang untuk daur ulang 5. Mempelajari bahaya lingkungan dalam penggunaan atau pembuangan bahan material/sisa limbah 1. Mencari lokasi sumber bahan baku 2. Memilih bahan atau komponen yang biaya pengadaannya terjangkau 1. Tatacara penyiapan bahan material 2. Tentukan interaksi antara bahan material 3. Mengadakan kegiatan pengendalian proses January 2011 Harijono A. Tjokronegoro 17
18 P9.4 Menilai Sifat Bahan Material P9.5 Menjaga Mutu Bahan/Material/ Komponen 1. Mengenali rona lingkungan operasi 2. Mengenali persyaratan pengujian 3. Pengawasan dan kaji nilai hasil pengujian 4. Pengarahan pemeliharaan dan kalibrasi alat 5. Menyiapkan, setujui, sahkan laporan pengujian 6. Rekomendasi material untuk pemakain yang khas 1. Mengenali penyebab penurunan mutu 2. Menggunakan teknik untuk perkecil penurunan mutu 3. Menggunakan teknik melihat gejala kemungkinan kegagalan 4. Perlakuan bahan material yang tepat January 2011 Harijono A. Tjokronegoro 18
19 P10 Manajemen Usaha dan Pemasaran Teknik P10.1 Mengelola Sumber-daya Keinsinyuran P10.2 Mengelola Sumber-daya Manusia 1. Menetapkan tujuan dan prioritas kerja 2. Merumuskan metoda pendekatan 3. Menganalisis pekerjaan untuk menyediakan dasar bagi perhitungan kebutuhan sumber daya 4. Perkiraan waktu, sumber daya dan biaya 1. Mematuhi ketentuan kesehatan dan keselamatan kerja 2. Menentukan kebutuhan pelatihan. 3. Mengembangkan rencana pelatihan bawahan. 4. Pengembangan pengalaman untuk bawahan, termasuk pelatihan ulang tenaga kerja, penyesuaian teknologi baru dan pengembangan ketrampilan. 5. Mengkaji efektifitas program pelatihan di tempat kerja. 6. Merumuskan kebutuhan pelatihan tenaga non-insinyur. January 2011 Harijono A. Tjokronegoro 19
20 P10.3 Kewirausahaan Keuangan dan Hukum Kontraktual P10.4 Memutakhirkan Barang/Jasa Keinsinyuran 1. Melakukan kaji-nilai ekonomis atas pekerjaan 2. Memahami dampak hukum dari tiap pekerjaan yang dilaksanakan 3. Memahami, menafsirkan dan menerapkan peraturan yang tepat 4. Menilai kebutuhan pemasaran dan saran untuk strategi pemasaran 5. Mengerjakan tugas pengelolaan risiko 6. Memahami kebutuhan kewira-usahaan dan sesuai kebutuhan dalam hal biaya, waktu dll 1. Menyiapkan teknis produk barang/jasa Keinsinyuran 7. Mengkaji dan menyiapkan rencana usaha untuk keperluan pemasaran 2. Menyiapkan bahan-bahan untuk operasi, pemeliharaan, penyetelan dan perbaikan atas produk barang/jasa oleh konsumen 3. Pengamatan kebutuhan pasar/pelanggan masa-depan terhadap perbaikan dan menemu-kenali perubahan/pembaharuan atas produk barang/jasa 4. Memantau kinerja barang/peralatan dan jasa yang dipakai pelanggan dan melakukan perbaikan dan penyempurnaan January 2011 Harijono A. Tjokronegoro 20
21 P10.5 Kaidah Pemasaran Barang/Jasa Keinsinyuran 1. Kajian kebutuhan pasar akan barang/jasa keinsinyuran yang hendak dipasarkan 2. Strategi dan program pentahapan pemasaran untuk menarik minat pasar/pelanggan 3. Promosi dan paparan pengenalan produk barang/jasa Keinsinyuran 4. Usulan penawaran barang/jasa Keinsinyuran secara mandiri atau tim, meliputi proposal teknis, komersial dan kontraktual 5. Klasifikasi, negosiasi dan beri saran, batasan tanggungjawab sampai terlaksana kontrak P10.6 Kaidah Pelayanan Purna Jual 1. Batasan syarat tanggungjawab jaminan kinerja dan perbaikan kerusakan purna jual 2. Pelayanan teknis purna jual dan atasi masalah teknis, sesuai tanggungjawab kontraktual 3. Pelatihan pengembangan keahlian tenaga pemakai dan pemeliharaan produk 4. Memelihara persediaan barang dan mengelola sumber daya untuk pelayanan purna jual 5. Pemantauan ke pelanggan untuk tingkatkan keandalan pemakai produk dan kepuasan pelanggan January 2011 Harijono A. Tjokronegoro 21
22 P11 Manajemen Pembangunan & Pemeliharaan Aset P11.1 Kebijakan Umum Untuk Mendorong Sektor Pembangunan P11.2 Kebijakan/ Strategi Investasi Teknis 1. Siapkan kebijakan umum melalui pendekatan pengembangan wilayah 2. Siapkan kebijakan umum dengan mengacu pada kelestarian lingkungan 3. Kebijakan umum melalui peningkatan kemampuan rancang bangun dan rekayasa produk strategis untuk pacu ekspor 4. Susun rancangan teknologi yang mendorong peningkatan keterpaduan antar sektor pembangunan 5. Susun master plan, perencanaan jangka panjang dan pendek mendukung pengembangan daerah termasuk perkotaan 1. Kebijakan teknis mendorong peran serta swasta dan masyarakat dalam pembanguna sektor-sektor publik 2. Kembangkan sistem manajemen teknis efektif & efisien 3. Upaya penajaman prioritas pelaksanaan pembangunan guna memanfaatkan sumber-sumber daya yang terbatas January 2011 Harijono A. Tjokronegoro 22
23 P11.3 Merumuskan Kebijakan & Pengaturan Teknis Untuk Keselamatan & Kesejahteraan Masyarakat P11.4 Pengadaan Aset 1. Peraturan/pedoman pembangunan & penggunaan prasarana bagi peningkatan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat 2. Rancang teknologi tepat guna, kelangsungan operasi dan pemeliharaan 3. Rancang teknologi sederhana sesuai untuk daerah pedesaan dalam upaya pengentasan kemiskinan, serta ciptakan lapangan kerja baru. 4. Rancang teknis untuk membuka dan tingkatkan pertumbuhan daerah terpencil 1. Menyelidiki kebutuhan akan aset baru 2. Siapkan spesifikasi uraian pengadaan aset baru 3. Laksanakan kegiatan pengadaan aset 4. Laksanakan pengujian untuk penerimaan pada saat penyerahan January 2011 Harijono A. Tjokronegoro 23
24 P11.5 Melaksanakan & Mengawasi Tugas Pemeliharaan Aset P11.6 Melaksanakan Tugas Pengendalian dan Optimasi Aset 1. Mengembangkan falsafah pemeliharaan dan parameter kinerja aset 2. Menyiapkan jadwal pemeliharaan pencegahan 3. Menyiapkan panduan untuk pemeliharaan 4. Menetapkan, bila perlu merancang alat bantu uji pemeliharaan 5. Mengawasi tugas pemeliharaan 6. Menentukan kebutuhan persediaan suku cadang 7. Melaksanakan pemeriksaan atas kegagalan 8. Analisa terhadap modus kegagalan & akibatnya 1. Mendefinisikan parameter kinerja aset 2. Menyiapkan petunjuk operasi dan melatih operator 3. Merencanakan/melakukan pemantauan kondisi aset 4. Mengawasi pengoperasian sistem-sistem aset 5. Mengatur pengoperasian aset menjamin pelayanan 6. Mempelajari kemungkinan perpanjang umur aset January 2011 Harijono A. Tjokronegoro 24
25 P11.7 Merencanakan dan Melaksanakan Penghapusan Aset 1. Mempelajari penentuan umur ekonomis aset 2. Menyelidiki penghapusan aset secara ekonomis 3. Merekomendasikan langkah penghapusan aset 4. Melakukan pemulihan lahan bekas lokasi aset January 2011 Harijono A. Tjokronegoro 25
26 Komite Sertifikasi dan Akreditasi Persatuan Insinyur Indonesia Jalan Bandung No. 1, Menteng, Jakarta Pusat Tilpon : (021) Fax : (021) info@pii.or.id - Website :
BAKUAN KOMPETENSI. W.1.2. Menghayati serta mematuhi Kode Etik Insinyur Indonesia dan tatalaku profesi yang berlaku.
W.1. KODE ETIK INSINYUR INDONESIA DAN ETIKA PROFESI KEINSINYURAN BAKUAN KOMPETENSI Unit Kompetensi Elemen Kompetensi Uraian Kegiatan W.1.1. Mengembangkan dan W.1.1.1. mewujudkan tanggungjawab kecendekiaan
Lebih terperinciBAKUAN KOMPETENSI. Unit Kompetensi Elemen Kompetensi Uraian Kegiatan
BAKUAN KOMPETENSI Unit Kompetensi Elemen Kompetensi Uraian Kegiatan W.1. KODE ETIK INSINYUR INDONESIA DAN ETIKA PROFESI KEINSINYURAN W.1.1. Mengembangkan dan mewujudkan tanggungjawab kecendekiaan dan kepedulian
Lebih terperinciBUKU BAKUAN KOMPETENSI AHLI BANDARA INDONESIA
BUKU BAKUAN KOMPETENSI AHLI BANDARA INDONESIA Bidang Pembinaan Profesi dan Sertifikasi Ikatan Ahli Bandara Indonesia Komplek Duta Mas Blok B2 No. 8 Lantai 2 Jalan RS Fatmawati No. 39, Cipete Utara, Kebayoran
Lebih terperinciPENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN
PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN 1 (satu) bulan ~ paling lama Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang Industri sebagaimana
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Mengingat: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan
Lebih terperinci-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2017 PEMBANGUNAN. Konstruksi. Jasa. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6018) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan
Lebih terperinciWALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur
Lebih terperinciPROFIL LULUSAN & CAPAIAN PEMBELAJARAN
PROFIL LULUSAN & CAPAIAN PEMBELAJARAN JENJANG : D IV PROGRAM STUDI : TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN KODE : 626050504010 (STATUS DI LAMAN KKNI : CP RANCANG, DES 2015) A. VISI: Menjadi program studi
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.61, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA IPTEK. Keinsinyuran. Profesi. Penyelenggaraan. Kelembagaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5520) UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.4, 2014 EKONOMI. Pembangunan. Perindustrian. Perencanaan. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5492) UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan
Lebih terperinci2017, No.9 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebaga
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.9, 2017 EKONOMI. Pembangunan. Perindustrian. Sarana. Prasarana. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6016) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
DRAFT PERBAIKAN RAPAT KEMKUMHAM TANGGAL 24 SEPT 2010 RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinci2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah b
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.146, 2015 Sumber Daya Industri. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5708). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 Tahun 2015
Lebih terperinciPROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN SIKAP
PROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN SIKAP a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA I. LATAR BELAKANG
KERANGKA ACUAN KERJA I. LATAR BELAKANG a. Setiap bangunan Gedung harus diwujudkan dan dilengkapi dengan peningkatan Mutu atau Kualitas, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, dan dapat
Lebih terperinciPanduan Pengisian FORMULIR APLIKASI INSINYUR PROFESIONAL. Harijono A. Tjokronegoro IPU
Panduan Pengisian FORMULIR APLIKASI INSINYUR PROFESIONAL Harijono A. Tjokronegoro IPU 1021-03-004340 Cakupan FAIP I UMUM III KUALIFIKASI PROFESIONAL 1. Pendidikan Formal 2. Organisasi Profesi yang Diikuti
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Audit Internal Audit ini meliputi semua departemen. Coordinator audit/ketua tim audit ditentukan oleh Manajemen Representative dan kemudian ketua tim audit menunjuk tim
Lebih terperinciPERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG
PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PELAKSANA LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat unik, membutuhkan sumber daya (manpower, material, machine, money,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Menurut Ervianto (2002), suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek.
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. baik investasi kecil maupun besar dalam skala proyek memerlukan suatu
BAB III LANDASAN TEORI III. 1. Manajemen Proyek Kemajuan dan perkembangan dalam perindustrian telah mendorong untuk melakukan beberapa aspek pengelolaan dan manajemen yang dituntut memiliki kinerja, kecermatan,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM
LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM BAGI PENYEDIA JASA Elemen-elemen yang harus dilaksanakan oleh
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ARSITEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ARSITEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa arsitek dalam mengembangkan diri memerlukan
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI UMUM Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3) menegaskan bahwa cabang-cabang produksi yang
Lebih terperinciKPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)
KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : AHLI DETEKSI KEBOCORAN DAN COMMISSIONING JARINGAN PERPIPAAN SPAM Kode Jabatan Kerja :... Kode Pelatihan :... DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN
Lebih terperinciPROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL SIKAP
PROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL SIKAP a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
Lebih terperinciKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Hand-out Industrial Safety Dr.Ir. Harinaldi, M.Eng Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tempat Kerja Produk/jasa Kualitas tinggi Biaya minimum Safety comes
Lebih terperinci2011, No Mengingat Pengembangan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah. : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 T
No.290, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Penelitian. Pengembangan. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENELITIAN
Lebih terperinciStandar Pengabdian Masyarakat STIKES HARAPAN IBU
Standar Pengabdian Masyarakat STIKES HARAPAN IBU Halaman 2 dari 11 STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DAN KERJASAMA STIKES HARAPAN IBU KODE DOKUMEN : STD.MT.AK. 03/006/2017 REVISI : 0 TANGGAL : 7 Maret
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,
SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang : a. bahwa jasa konstruksi merupakan salah
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENUNJANG
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENUNJANG DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMAFAATAN ENERGI
Lebih terperinciBAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA PENDUKUNG API ABADI MRAPEN
KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA PENDUKUNG API ABADI MRAPEN I. PENDAHULUAN A. Umum 1. Setiap bangunan gedung harus diwujdkan dengan sebaik-baiknya,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.87, 2012 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Penelitian. Pengembangan. Pertahanan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2011
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN
Lebih terperinci2017, No di bidang arsitektur, dan peningkatan mutu karya arsitektur untuk menghadapi tantangan global; d. bahwa saat ini belum ada pengaturan
No.179, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ORGANISASI. Arsitek. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6108) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG
Lebih terperinciPEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Pedoman ini diterbitkan oleh Sekretariat KNAPPP Alamat:
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DAA 4.1 ahap Persiapan Pada tahap persiapan ini, perusahaan telah membentuk tim ISO dan mengadakan pelatihan-pelatihan yang bersifat umum untuk memahami konsep dasar sistem
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciGubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG
GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Menimbang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PRT/M/2012 TENTANG
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PRT/M/2012 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN
Lebih terperinciTPAM SLIDE 9 MASTER PLAN SISTEM PENYEDIAAN. Prepared by Yuniati, PhD AIR BERSIH KOTA
TPAM SLIDE 9 MASTER PLAN SISTEM PENYEDIAAN Prepared by Yuniati, PhD AIR BERSIH KOTA PASAL 26 PP 16 THN 2005 (1) Perencanaan pengembangan SPAM meliputi penyusunan rencana induk, studi kelayakan, dan/atau
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I SUMBER DAYA AIR. Air Minum. Penyediaan. Sistem. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 345 Tahun 2015) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM,
1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG \IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, Menimbang : a. bahwa jasa konstruksi merupakan salah
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN :
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPEDOMAN KNAPPP 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang
PEDOMAN 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang 1. Organisasi dan Lingkup Kegiatan 1.1. Organisasi 1.1.1 Pranata Litbang merupakan organisasi yang kegiatan intinya adalah penelitian dan pengembangan,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA PEKALONGAN
PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA PEKALONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa masyarakat adil dan makmur
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 05 /PRT/M/2015 TENTANG
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 05 /PRT/M/2015 TENTANG PEDOMAN UMUM IMPLEMENTASI KONSTRUKSI BERKELANJUTAN PADA PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan Faktor sukses adalah suatu bagian penting, dimana prestasi yang memuaskan diperlukan untuk suatu organisasi agar dapat mencapai
Lebih terperinciPED OMAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
Lampiran I Peraturan Menteri PU Nomor : 06/PRT/M/2008 Tanggal : 27 Juni 2008 PED OMAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM J l. P a t t i m u r a N o. 2 0, K e b a
Lebih terperinciREPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT LAOS JADWAL KOMITMEN SPESIFIK
I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR YANG DICAKUP DALAM JADWAL INI 3) Kehadiran komersial pemasok jasa asing dapat berbentuk sebagai berikut : - Suatu usaha patungan dengan satu atau lebih penanam modal
Lebih terperinciKebijakan Penerapan Standar Pedoman dan Manual Sekretariat Komite Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil
1 Kebijakan Penerapan Standar Pedoman dan Manual Sekretariat Komite Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Lebih terperinciPemilihan Teknologi. Pemilihan Lokasi
1 Pemilihan Teknologi Dalam pemilihan teknologi terdapat beberapa hal yang perlu dinilai dan dievaluasi: kesesuaian teknologi yang digunakan untuk menghasilkan produk dengan kebutuhan pasar produk proses
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP-42/MENLH/11 /94 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN AUDIT LINGKUNGAN,
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP-42/MENLH/11 /94 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN AUDIT LINGKUNGAN, MENIMBANG : 1. bahwa setiap orang yang menjalankan suatu bidang
Lebih terperinciKERANGKA KEBIJAKAN SEKTOR AIR MINUM PERKOTAAN RINGKASAN EKSEKUTIF
KERANGKA KEBIJAKAN SEKTOR AIR MINUM PERKOTAAN a. Pada akhir Repelita V tahun 1994, 36% dari penduduk perkotaan Indonesia yang berjumlah 67 juta, jiwa atau 24 juta jiwa, telah mendapatkan sambungan air
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5343 PERTAHANAN. Industri. Kelembagaan. Penyelenggaraan. Pengelolaan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 183) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciPrinsip-Prinsip Perilaku Korporasi
Ditetapkan September 2005 Direvisi April 2012 Direvisi Oktober 2017 Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Epson akan memenuhi tanggung jawab sosialnya dengan melaksanakan prinsip prinsip sebagaimana di bawah
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciSistem IPTEK Nasional dalam Usaha untuk Meningkatkan Kemampuan Bangsa dalam Bidang Elektronika dan Telekomunikasi
Sistem IPTEK Nasional dalam Usaha untuk Meningkatkan Kemampuan Bangsa dalam Bidang Elektronika dan Telekomunikasi Oleh: Samaun Samadikun Makalah disampaikan dalam seminar : Penerapan Teknologi Digital
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, perlu perubahan secara mendasar, terencana dan terukur. Upaya
Lebih terperinciDiklat Penjenjangann. Auditor Utama. Auditor Madya. Auditor Muda. Diklat Pembentukann. Auditor Ahli. Auditor
Diklat Penjenjangann Auditor Utama Auditor Madya Auditor Muda Diklat Pembentukann Auditor Ahli Auditor Terampil KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 28 TAHUN 2000 TENTANG USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL
PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG KEINSINYURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG KEINSINYURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa keinsinyuran merupakan kegiatan penggunaan ilmu
Lebih terperinciPermen PU No. 294/2005 tt BPPSPAM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 294/PRT/M/2005 TENTANG
Page 1 of 10 MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 294/PRT/M/2005 TENTANG BADAN PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang
Lebih terperinciSAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT
Karya Ilmiah E-Business SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT Manajemen Siklus Hidup Produk SAP Disusun oleh : Nama : Achmad Mustagfiri NIM : 09.11.2962 Kelas : 09-S1TI-06 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN PERENCANAAN S I S T E M
4 KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN S I S T E M KEBIJAKAN SISTEM Kebijakan untuk mengembangkan informasi dilakukan oleh manajemen. Partisipasi dan keterlibatan manajemen puncak masih diharapkan untuk keberhasilan
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan pengembangan Ekonomi Kreatif, dengan ini
Lebih terperinciINTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK
2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI
Lebih terperinciKuesioner SNI Award 2013 Kategori Perusahaan Menengah Barang Sektor Pangan dan Pertanian. Nomor/Kode Pertanyaan Panduan Pengisian
A KINERJA PERUSAHAAN A.1 Kepemimpinan dan Manajemen Klausul ini dimaksudkan untuk menilai bagaimana pimpinan mengelola dan mengarahkan organisasi dalam mengupayakan pencapaian sasaran. A.1.1 Kepemimpinan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES Nomor : 21 Tahun : 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG I R I G A S I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif, dengan ini
Lebih terperinciPERBEDAAN AMDAL DAN ANDAL
PERBEDAAN AMDAL DAN ANDAL 1. Pengertian Untuk dapat mengetahui perbedaan antara Amdal dan Andal, maka kita dapat merujuk pada Pasal 5 ayat 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
KONSEP TGL. 9-4-2003 RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Bab
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional bertujuan
Lebih terperinciKuesioner SNI Award 2013 Kategori Perusahaan Menengah Barang Sektor Elektroteknika, Logam dan Produk Logam. Nomor/Kode Pertanyaan Panduan Pengisian
A A.1 KINERJA PERUSAHAAN Kepemimpinan dan Manajemen Klausul ini dimaksudkan untuk menilai bagaimana pimpinan mengelola dan mengarahkan organisasi dalam mengupayakan pencapaian sasaran. A.1.1 Kepemimpinan
Lebih terperinciPROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL
PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE 2015-2016 PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE 2015 2016
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa untuk lebih mempercepat perwujudan perekonomian nasional yang mandiri dan andal sebagai usaha
Lebih terperinciPROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI
PROFIL DINAS KABUPATEN WONOGIRI Alamat : Jln. Diponegoro Km 3,5 Bulusari, Bulusulur, Wonogiri Telp : (0273) 321929 Fax : (0273) 323947 Email : dinaslhwonogiri@gmail.com Visi Visi Dinas Lingkungan Hidup
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa setiap orang
Lebih terperinciBUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa jasa konstruksi
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PELAYANAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PELAYANAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 10, Pasal
Lebih terperinci