Hubungan Antara Tingkat Nyeri Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Post Operasi di Ruang Filipus dan Elisabet Rumah Sakit Immanuel Bandung
|
|
- Johan Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Hubungan Antara Tingkat Nyeri Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Post Operasi di Ruang Filipus dan Elisabet Rumah Sakit Immanuel Bandung Marthwuliska Ishak 1, Srihesty Manan 1* & Linda Hotmaida 1 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Immanuel Abstract Pain is a common complaint that rises within post surgery. A total number of 75% post-surgery patients had unpleasant experience due to inadequate pain management. Lack of pain management on patient whose experiences post operative pain might lead to uncomfortable condition, which tends to increase anxiety. The purpose of this study was to identify the perceived level of pain, experienced level of anxiety and the relationship between pain and anxiety on post-surgery patients. A quantitative method, which used a cross-sectional correlational approach of 30 respondents, was used in this study. The results revealed that most of the respondents experienced moderate pain (63.3%) and anxiety (60.0%). Statistically, with P value = 0.028, whereas P value = < 0.05, pain and anxiety levels were determined to have a relationship. In other words, hypothesis Ha is accepted. Patients whose experienced pain would prone to uncomfortable feeling; whereas, insufficient in pain management might lead to anxiety. The feel of being threatened due to subsequent effect of pain could influence anxiety. In short, there was a relationship between pain and anxiety level. Thus, health workers are expected to provide health education related to pain management techniques and information of post-surgery condition, which might enhance safety and comfortable feelings. Keywords: post surgery, pain, anxiety 469
2 Pendahuluan Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani (Sjamsuhidajat & Jong, 2011). Pembedahan baik elektif maupun kedaruratan adalah peristiwa kompleks yang menegangkan. Kebanyakan prosedur bedah dilakukan di ruang operasi rumah sakit (Kozier, 2011). Keluhan yang sering dikemukakan pada fase post operasi adalah nyeri, demam, batuk dan sesak napas, takikardia, mual muntah. Selain itu, suatu proses pembedahan juga dapat menimbulkan cemas. Mengatasi masalah pada pasien post operasi merupakan intervensi keperawatan yang memerlukan keterampilan perawat. Dalam memberikan intervensi keperawatan, perawat memfokuskan pada penurunan nyeri dan kecemasan (Sjamsuhidajat & Jong, 2011). Pasca pembedahan (post operasi) pasien merasakan nyeri hebat dan 75% penderita mempunyai pengalaman yang kurang menyenangkan akibat pengelolaan nyeri yang tidak adekuat. Bila pasien mengeluh nyeri maka hanya satu yang mereka inginkan yaitu mengurangi rasa nyeri. Hal itu wajar, karena nyeri dapat menjadi pengalaman yang kurang menyenangkan akibat pengelolaan nyeri yang tidak adekuat. Tingkat dan keparahan nyeri post operatif tergantung pada fisiologis dan psikologis individu dan toleransi yang ditimbulkan nyeri (Pinandita, 2012). Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Penelitian yang dilakukan oleh Megawati (2010) yang meneliti mengenai gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi respon nyeri pada pasien post laparatomi Di Ruang Rindu B2 RSUP H.Adam Malik Medan Tahun 2010 terhadap 26 responden didapatkan faktorfaktor yang mempengaruhi respon nyeri adalah kecemasan, faktor pengalaman bedah pada masa lalu, faktor usia, dan faktor jenis kelamin. Tindakan pembedahan memberikan dampak nyeri pada pasien post operasi. Penanganan nyeri yang tidak adekuat akan membuat rasa nyeri semakin kuat. Pasien-pasien yang mengalami nyeri akan merasa cemas. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sumanto (2011) mengenai hubungan tingkat nyeri dengan tingkat kecemasan pada pasien post operasi sectio caesarea di RSU PKU Muhammadiyah Gombong terhadap 30 responden didapatkan bahwa semakin tinggi tingkat nyeri yang dialami oleh pasien post operasi sectio caesarea semakin tinggi juga tingkat kecemasannya karena nyeri merupakan suatu perasaan yang tidak nyaman yang menyebabkan kecemasan pada pasien post sectio caesarea. 470
3 Pada pasien post operasi salah satu faktor yang dapat meningkatkan nyeri adalah kecemasan. Nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri bersifat subjektif dan sangat bersifat individual. Respon fisiologis saat seseorang individu merasakan nyeri dari jaringan yang luka, ambang batas nyeri tercapai. Ambang batas nyeri adalah jumlah stimulus nyeri yang dibutuhkan seseorang untuk dapat merasakan nyeri. Ini dikarenakan adanya rangsangan pada medula spinalis yang disebabkan oleh adanya jaringan yang luka sehingga merangsang pengeluaran bradikinin sehingga individu merasakan nyeri. Bila nyeri tidak teratasi dengan adekuat dapat menimbulkan kecemasan. Kecemasan ini timbul dikarenakan seseorang merasa dirinya terancam atau adanya akibat yang lebih buruk dari nyeri tersebut. Kecemasan sering kali menyertai nyeri. Menurut Rhudy & Meagher (2000), kecemasan merupakan efek atau respon dari nyeri yang dirasakan oleh seseorang. Ancaman dari sesuatu yang tidak diketahui dan ketidakmampuan mengontrol nyeri atau peristiwa yang menyertai nyeri sering kali memperburuk persepsi nyeri. Individu yang mengalami nyeri dan percaya bahwa mereka dapat mengontrol nyeri akan mengalami penurunan persepsi nyeri, yang akan menurunkan rasa cemas mereka (Kozier, 2011). Rumah sakit Immanuel Bandung mempunyai dua ruang rawat inap bedah yaitu ruang rawat inap bedah Filipus dan Elisabeth.Jumlah pasien post operasi yang ada di Rumah Sakit Immanuel pada bulan April 2013 adalah berjumlah 391 kasus (Rekam Medik Rumah Sakit Immanuel Bandung). Adapun jenis tindakan operasi yang ada diruangan Filipus adalah Appendictomy, Debridement, Tension free Hernioraphy, Laparatomy, dan Cystocopy. Di ruang Elisabet adalah Appendictomy, Debridement, Sectio caesarea, Laparatomy, URS Litotripsi (Buku tindakan bedah Ruang Bedah Rumah Sakit Immanuel Bandung tahun 2013). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 29 April - 03 Mei 2013 dengan mewawancarai enam pasien post operasi yang dirawat diruang Filipus dan Elisabet dengan menanyakan apakah masih merasakan nyari dan apakah cemas dengan nyeri yang masih dirasakan, maka didapatkan keterangan bahwa pasien post operasi masih merasa nyeri dan merasa cemas dengan nyeri. Selain itu, pasien juga mengatakan cemas bukan hanya karena nyeri tetapi ada beberapa faktor antara lain kondisi luka yang terkadang masih berdarah, nyeri yang ditimbulkan oleh luka operasi, pengobatan terhadap luka operasi pada saat pasien sudah diperbolehkan pulang, dan alat-alat medis yang 471
4 terpasang seperti drain dan selang kateter. Berdasarkan fakta dan teori diatas, peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian mengenai Hubungan Antara Tingkat Nyeri Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Post Operasi Di Ruang Filipus Dan Elisabet Rumah Sakit Immanuel Bandung. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah Metode kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan rancangan penelitian pendekatan Cross Sectional. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. Yang menjadi variabel independen (variabel yang mempengaruhi) adalah tingkat nyeri yang dirasakan oleh pasien post operasi dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi) adalah tingkat kecemasan yang dialami oleh pasien post operasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah HARS (Hamilton Anexiety Rating Scale) dan Skala Nyeri Numerik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen yang telah baku. Untuk penilaian kecemasan menggunakan kuesioner HARS yang terdapat dalam Videbeck (2008) tanpa ada modifikasi dan untuk penilaian tingkat nyeri menggunakan skala nyeri numerik yang terdapat dalam Smeltzer & Bare (2010). Populasi penelitian ini adalah pasien-pasien post operasi mayor yang mendapatkan perawatan di ruang Filipus dan Elisabeth Rumah Sakit Immanuel pada bulan April 2013 yang berjumlah 70 pasien. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Porposive Sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 responden. Jumlah sampel ini diambil berdasarkan teori menurut Fraenkel dan Wallen (1993) dimana besar sampel tergantung dari jenis penelitiannya. Untuk jenis penelitian korelasional disarankan jumlah sampel adalah 30 responden (Kasjono, 2009). Penentuan responden yang digunakan untuk penelitian ini, peneliti membuat kriteria sampel yang akan menjadi panduan peneliti dalam menentukan responden yang akan digunakan. Adapun kriteria sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah : Kriteria inklusi : a. Pasien post operasi mayor dan dalam perawatan di ruang rawat inap bedah Filipus dan Elisabet. b. Pasien yang telah mendapatkan perawatan setelah operasi > 1x24 jam. c. Pasien sadar dan bersedia untuk menjadi responden dan menandatangani surat persetujuan (informed consent). d. Pasien bisa membaca dan menulis. 472
5 Kriteria eksklusi : a. Pasien yang dirawat kurang dari 24 jam b. Pasien yang berkeberatan menjadi responden Teknik analisa data dalam penelitian ini terdapat dua teknik analisa data yaitu analisa data univariat dan bivariat. Teknik analisa univariat dilakukan untuk mengetahui tingkat nyeri dan tingkat kecemasan yang dialami oleh pasien post operasi. Data yang telah diperoleh mengenai tingkat kecemasan dan tingkat nyeri kemudian dibentuk distribusi dengan menggunakan Rating Scale : P = Keterangan : P = Persentase yang dicari F = Frekuensi responden N = Jumlah total responden Untuk teknik analisa bivariat digunakan rumus korelasi spearman Rank untuk mengetahui hubungan antara tingkat nyeri dengan tingkat kecemasan pasien post operasi. Adapun rumus spearman Rank sebagai berikut : Dimana : P = Koefisien korelasi spearman Rank n = Jumlah sampel Interpretasi hasil : a. Bila P value alpha 0,05, Ho ditolak berarti data sampel mendukung adanya hubungan yang bermakna (berhubungan). b. Bila P value alpha 0,05, Ho diterima berarti data sampel tidak mendukung adanya hubungan yang bermakna (tidak berhubungan). Hasil Penelitian 1. Tingkat Nyeri Tabel 1 Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi Di Ruang Filipus dan Elisabet Rumah Sakit Immanuel Bandung Tingkat Nyeri Frequency Percent (%) Ringan 9 30,0 Sedang 19 63,3 Berat Terkontrol 2 6,7 Berat tidak terkontrol 0 0 Total ,0 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden yaitu sebanyak 19 orang (63,3%) merasakan nyeri sedang. 473
6 2. Tingkat Kecemasan Tabel 2 Kecemasan Pasien Post Operasi Di Ruang Filipus dan Elisabet Rumah Sakit Immanuel Bandung Kecemasan Frequency Percent (%) Ringan 10 33,3 Sedang 18 60,0 Berat 2 6,7 Panik 0 0 TOTAL ,0 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden yaitu sebanyak 18 orang (60,0%) mengalami kecemasan sedang. 3. Hubungan Tingkat Nyeri dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien Post Operasi Tabel 3 Hubungan Tingkat Nyeri dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien Post Operasi Di Ruang Filipus dan Elisabet Rumah Sakit Immanuel Bandung Cemas Nyeri Ringan Sedang Berat Panik Total N % N % N % N % N % Ringan 4 13,3% 5 20,0% 0 0% 0 0% 9 30,0% Sedang 6 16,7% 13 43,3% 0 0% 0 0% 19 63,3% Berat terkontrol 0 0% 0 0% 2 6,7% 0 0% 2 6,7% Berat tidak terkontrol 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% Total 10 33,3% 18 60,0% 2 6,7% 0 0% % P value = 0,028 Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa berdasarkan perhitungan dengan korelasi Spearman Rank diperoleh nilai P value = 0,028 dimana nilai P value = < 0,05 yang berarti secara statistik terdapat hubungan anatara tingkat nyeri dengan kecemasan pada pasien post operasi. Bila nilai P value < nilai α maka antara variabel tingkat nyeri dan variabel tingkat kecemasan memiliki hubungan. Pembahasan 1. Tingkat Nyeri pada tabel 1 mengenai tingkat nyeri yang dirasakan oleh pasien post operasi, menunjukkan sebagian besar dari responden yaitu sebanyak 19 orang (63,3%) merasakan nyeri sedang setelah post operasi. Pasien yang merasakan nyeri sedang secara objektif pasien mendesisi, 474
7 menyeringai dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik. Nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri bersifat subjektif dan sangat bersifat individual. Dalam mengatasi nyeri pada pasien post operasi ini, perawat memiliki peran yang penting. Peran perawat selama fase post operasi adalah untuk pemulihan pasien. Dalam kasus pasien post operasi, anestesia dapat menghambat kemampuan pasien untuk berespon terhadap stimulus lingkungan dan untuk membantu mereka sendiri, meskipun derajat kesadaran pasien mungkin akan sangat beraneka ragam (Kozier, 2011). ini, sebagian besar dari responden yaitu sebanyak 25 orang (83,3%) menggunakann anestesi umum. Anestesi umum bekerja dengan memblok pusat kesadaran di otak dimana dapat membuat pasien analgesia (insesibilitas terhadap nyeri), hipnosis (tidur palsu), dan relaksasi (mengurangi ketegangan pada beberapa bagian tubuh). 2. Tingkat Kecemasan pada tabel 2 mengenai kecemasan yang dialami oleh pasien post operasi, menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden yaitu sebanyak 18 orang (60,0%) mengalami kecemasan sedang. Pasien yang mengalami kecemasan sedang memungkinkan pasien tersebut untuk memusatkan perhatian pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain. Sehingga pasien mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah. Pasien yang mengantisipasi nyeri dapat menjadi lebih cemas. Mengajarkan pasien tentang sifat dari pengalaman nyeri yang akan dialami dan cara-cara yang ada untuk menurunkan nyeri sering menurunkan kecemasan. Hal ini merupakan peran perawat sebagai pemberi pendidikan kesehatan atau sebagai edukator. Penanganan nyeri yang tidak baik pada pasien post operasi yang mengalami nyeri, dapat menimbulkan suatu kondisi yang tidak nyaman pada pasien sehingga dapat menimbulkan suatu perasaan cemas. Kecemasan adalah suatu respon individu terhadap suatu keadaan yang dialami. 3. Hubungan antara tingkat nyeri dengan tingkat kecemasan pada pasien post operasi pada tabel 3 mengenai hubungan antara tingkat nyeri dengan tingkat kecemasan pada pasien post operasi, dengan menggunakan perhitungan korelasi Spearman Rank diperoleh nilai P value = 0,028 dimana nilai P value = < 0,05 yang berarti secara statistik terdapat hubungan anatara tingkat nyeri dengan kecemasan pada pasien post operasi. Bila nilai P value 475
8 lebih kecil daripada nilai α maka variabel yang diteliti memiliki hubungan. Dengan demikian hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa ada hubungan tingkat nyeri dengan tingkat kecemasan pada pasien post operasi diterima. Nyeri merupakan suatu hal yang tidak menyenangkan bagi pasien post operasi. Nyeri bersifat subjektif dan sangat bersifat individual. Pada respon fisiologis, saat seseorang individu merasakan nyeri dari jaringan yang luka, ambang batas nyeri tercapai. Ambang batas nyeri adalah jumlah stimulus nyeri yang dibutuhkan seseorang untuk dapat merasakan nyeri. Ini dikarenakan adanya rangsangan pada medula spinalis yang disebabkan oleh adanya jaringan yang luka sehingga merangsang pengeluaran bradikinin sehingga individu merasakan nyeri. Nyeri yang tidak teratasi dengan baik akan menimbulkan perasaan cemas. Kecemasan merupakan efek atau respon dari nyeri yang dirasakan oleh seseorang. Rasa cemas timbul diakibat karena seseorang merasa dirinya terancam atau adanya akibat yang lebih buruk dari nyeri tersebut. Simpulan dan pengolahan data mengenai Hubungan Antara Tingkat Nyeri Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Post Operasi Di Ruang Filipus Dan Elisabet Rumah Sakit Immanuel Bandung, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Tingkat nyeri yang dirasakan oleh pasien post operasi dari 30 responden adalah sebagian besar pasien post operasi merasakan nyeri sedang dengan persentase 63,3%. 2. Kecemasan yang dialami oleh pasien post operasi dari 30 responden adalah sebagian besar pasien post operasi mengalami kecemasan sedang dengan persentase 60,0%. 3. Hubungan antara tingkat nyeri dengan tingkat kecemasan pada pasien post operasi secara statistik dinyatakan memiliki hubungan dengan nilai P value = 0,028 dimana nilai P value ini < dari nilai α = 0,05 yang berarti hipotesis Ha diterima. Dimana bila nilai P value < dari nilai α maka antara variabel tingkat nyeri dan variabel tingkat kecemasan memiliki hubungan. Saran 1. Perawat ini, peneliti menyarankan bagi perawat untuk lebih meningkatkan implementasi keperawatan dalam pemberian cara mengatasi nyeri pada pasien post operasi seperti memberikan pendidikan kesehatan mengenai teknik relaksasi dan distraksi serta meningkatkan komunikasi antara perawat dan pesien. 2. Institusi Pendidikan 476
9 ini, peneliti menyarankan bagi institusi pendidikan untuk memberikan target kompetensi penanganan nyeri dan kecemasan pasien post operasi kepada mahasiswa keperawatan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas dan nursing practice sehingga dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa keperawatan. 3. Peneliti Selanjutnya ini, diharapkan dapat menjadi data awal bagi peneliti selanjutnya dalam meneliti mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan pada pasien post operasi. DAFTAR PUSTAKA Al Rasyid Dasar-dasar Statistika Terapan, Program Pascasarjana, Unpad. Bandung Anxiety and Depression Association of America (ADAA) Chronic Pain. Diperoleh pada tanggal 02 Agustus Corwin Buku saku patofisiologi. Jakarta. EGC Feeney The relationship between pain and negative affect in older adults: anxiety as a predictor of pain. Diperoleh pada tanggal 08 Agustus Gruendemann Buku ajar keperawatan perioperatif. Jakarta. EGC Hidayat Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta. Salemba Medika Kozier Buku ajar fundamental keperawatan konsep, proses dan praktek. Jakarta. EGC Korff & Simon The Relationship Between Pain and Depression. Diperoleh pada tanggal 08 Agustus Nursalam Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 2. Jakarta. Salemba Medika Megawati Gambaran Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Respon Nyeri Pada Pasien Post Laparatomi Di Ruang Rindu B2 RSUP H.Adam Malik Medan Tahun Diperoleh pada tanggal 01 maret Pinandita Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Laparatomi. g.ac.id. Diperoleh pada tanggal 01 maret Potter & Perry Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktek. Jakarta. EGC 477
10 Price & Wilson Patofisiologi Konsep Klinis, Proses-proses Penyakit. Jakarta. EGC Videbeck Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta. EGC. Rhudy & Meagher Fear and anxiety: divergent effects on human pain thresholds. Diperoleh pada tanggal 08 Agustus 2013 Riyanto Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan.Yogjakarta. Medical Book Setiadi Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta. Graha Ilmu Sjamsuhidajat. De Jong Buku ajar ilmu bedah. Jakarta. EGC Smeltzer & Bare Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8 volume 1 & 2. Jakarta. EGC Sugiyono Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta Suliswati Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta. EGC Sumanto, Hubungan Tingkat Nyeri Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea Di RSU PKU Muhammadiyah Gombong. g.ac.id. Di peroleh pada tanggal 28 April
BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan pada saluran pencernaan (gastrointestinal) merupakan sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan medik. Kasus pada sistem gastrointestinal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang dirasakan mengganggu dan menyakitkan, sebagai akibat adanya kerusakan jaringan aktual dan potensial yang
Lebih terperinciFitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...
Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Hubungan antara Peranan Perawat dengan Sikap Perawat pada Pemberian Informed Consent Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Bagi Pasien di RS PKU
Lebih terperinciSTRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
STRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN Nurhafizah* Erniyati** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU **Dosen Departemen Keperawatan Maternitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Operasi atau pembedahan merupakan salah satu bentuk terapi pengobatan dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan ancaman terhadap integritas tubuh dan jiwa
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015 Fransisca Imelda Ice¹ Imelda Ingir Ladjar² Mahpolah³ SekolahTinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindakan operasi atau pembedahan merupakan pengalaman yang sulit bagi hampir semua pasien karena akan muncul berbagai kemungkinan masalah dapat terjadi yang akan membahayakan
Lebih terperinciPENGARUH NAFAS DALAM MENGGUNAKAN PERNAFASAN DIAFRAGMA TERHADAP NYERI SAAT PERAWATAN LUKA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT SARI ASIH SERANG
PENGARUH NAFAS DALAM MENGGUNAKAN PERNAFASAN DIAFRAGMA TERHADAP NYERI SAAT PERAWATAN LUKA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT SARI ASIH SERANG 2013 Armi STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, Indonesia Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan penelitian, dan mengkaji kesahihan hipotesis (Sudigdo, 1995). Jenis penelitian ini adalah deskripitif
Lebih terperinciWacana Kesehatan Vol.1, No.1,Juli 2017 HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN PRAOPERASI ELEKTIF DIRUANG BEDAH
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN PRAOPERASI ELEKTIF DIRUANG BEDAH RELATIONSHIP BETWEEN ANXIETY RATE WITH THE IMPROVEMENT OF BLOOD PRESSURE IN PATIENTS OF ELEKTIF
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani dan pada umumnya
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA Oleh : Diyono 1 Sriyani Mugiarsih 2 Budi Herminto 3 Abstract Background. Pain is an unpleasant sensory
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh: Tresna Komalasari ABSTRAK Teknik relaksasi dengan
Lebih terperinciKOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA
KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA Rina Budi Kristiani 1, Alfia Nafisak Dini 2 Akademi Keperawatan Adi Husada Surabaya
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA
HUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keperawatan perioperatif adalah istilah yang digunakan untuk. menggambarkan keragamanfungsi keperawatan yang berkaitan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan perioperatif adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keragamanfungsi keperawatan yang berkaitan dengan pengalaman pembedahan pasien. (Smeltzer&Bare,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi eksperiment research) dengan rancangan pra eksperimen yang berbentuk rancangan one group
Lebih terperinciKOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT
Ismi Maulida R dkk, Komunikasi Terapeutik Perawat... KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT Ismi Maulida Rezki, Dhian Ririn Lestari, Anggi Setyowati
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 1, Februari 2011
PENGARUH TEKNIK DISTRAKSI RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI DI PKU MUHAMMADIYAHGOMBONG Endah Estria Nurhayati 1, Herniyatun 2,Safrudin ANS 3 1,2,3Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Operasi atau pembedahan merupakan tindakan pengobatan dengan cara membuka atau menampilkan bagian dalam tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini dilakukan
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS 6 Arif Kurniawan*, Yunie Armiyati**, Rahayu Astuti*** ABSTRAK Kecemasan dapat terjadi pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI Ibrahim N. Bolla ABSTRAK Tindakan pembedahan adalah suatu tindakan
Lebih terperinciTINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi
TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI Nugrahaeni Firdausi Abstrak Permasalahan yang sering dijumpai saat ini banyak pasien mengalami kecemasan saat baru pertama kali mengalami rawat inap. Cemas
Lebih terperinciPENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012
PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Penelitian Keperawatan Jiwa SITI FATIMAH ZUCHRA BP. 1010324031
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian secara observasional analitik dengan rancangan cross sectional.
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian non eksperimental atau observasional yang merupakan metode penelitian secara observasional
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Oleh : PARYANTO J
PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERATIF SELAMA MENUNGGU JAM OPERASI ANTARA RUANG RAWAT INAP DENGAN RUANG PERSIAPAN OPERASI RUMAH SAKIT ORTOPEDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Oleh : PARYANTO J.210
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anestesi dapat menghambat kemampuan klien untuk merespon stimulus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Operasi adalah tindakan pengobatan yang menggunakan cara tindakan dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani (Sjamsuhidajat & Jong, 2005).
Lebih terperinciOleh : Muskhab 2 ABSTRACT
HUBUNGAN ANTARA LAMA WAKTU TERPASANG KATETER URETRA DENGAN TINGKAT KECEMASAN KLIEN DI BANGSAL RAWAT INAP DEWASA KELAS III RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Oleh : Muskhab 2 ABSTRACT Background: Urinary catheterization
Lebih terperinciPENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN
PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN Oleh : Isa Khasani dan Nisa Amriyah Abstrak Sectio caesarea merupakan salah satu pembedahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Rencana Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawat mempunyai kontak paling lama dalam menangani persoalan pasien dan peran perawat dalam upaya penyembuhan pasien menjadi sangat penting. Seorang perawat dituntut
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Masalah Operasi adalah suatu bentuk tindakan invasif yang hanya dapat dilakukan oleh tenaga profesional dan harus terlebih dahulu mendapat persetujuan klien dan keluarganya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kazdin (2000) dalam American Psychological Association mengatakan kecemasan merupakan emosi yang ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan perubahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan desain penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dengan menggunakan metode deskriptif korelasional, yaitu menggambarkan faktor-faktor yang berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sectio caesaera adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus. Angka sectio caesarea terus meningkat dari insidensi 3-4%
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 2, Juni 2011
HUBUNGAN TINGKAT NYERI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG Rahmat Sumanto 1, Marsito 2, Ernawati 3 1,2,3Jurusan Keperawatan STIKes Muhammadiyah
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PREOPERATIVE TEACHING TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERASI DI RUANG RAWAT INAP RSUD KARANGANYAR
EFEKTIFITAS PREOPERATIVE TEACHING TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERASI DI RUANG RAWAT INAP RSUD KARANGANYAR Yulistia Indah Larasati ABSTRAK Pembedahan akan membangkitkan reaksi secara
Lebih terperinciTINDAKAN PERAWAT DALAM PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL LUKA PASCA BEDAH
TINDAKAN PERAWAT DALAM PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL LUKA PASCA BEDAH Rahmat Ali Putra Hrp*Asrizal** *Mahasiswa **Dosen Departemen Keperawatan Medikal bedah Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 33 HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI Kurniawati, Utomo Heri S, Abstrak Operasi merupakan tindakan medik
Lebih terperinciTINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG
TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG Iis Sriningsih* ), Dhani Afriani** ) *) Dosen Prodi DIV Keperawatan Semarang, Poltekkes Kemenkes
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN TUBERCULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN TUBERCULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi CI DWI SETYANI NIM. 09.0385.S SUBADRIYAH NIM.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar variabel (Nursalam,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai evaluasi selanjutnya (Uliyah & Hidayat, 2008). Keluhan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Post operasi merupakan masa setelah dilakukan pembedahan yang dimulai saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya (Uliyah & Hidayat,
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU dr. H. KOESNADI BONDOWOSO SKRIPSI oleh Ervina Novi Susanti NIM 082310101008
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG
JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 213 218 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG Liliana Dewi Purnamasari 1),
Lebih terperinciPENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG
PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG Skripsi ARI WIJAYANTO NIM : 11.0758.S TAUFIK NIM : 11.0787. S PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan desain studi diskriptif korelatif untuk menelaah hubungan antara dua variable pada suatu situasi atau sekelompok subjek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis
49 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan desain penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis penelitian
Lebih terperinciPurwandita Anggarini, Lutfi Nurdian Asnindari STIKES Aisyiyah Yogyakarta
HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG FLAMBOYAN RSUD MUNTILAN Purwandita Anggarini, Lutfi Nurdian Asnindari STIKES
Lebih terperinciDUKUNGAN KELUARGA DAN HARGA DIRI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
DUKUNGAN KELUARGA DAN HARGA DIRI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN Christine Handayani Siburian*, Sri Eka Wahyuni** * Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU **Dosen Departemen Keperawatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis dan Rencana Penelitian Jenis penelitian ini adalah diskriptif degan metode pendekatan diskriptif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rencana Penelitian Jenis penelitian ini adalah diskriptif degan metode pendekatan diskriptif analitik, yang bertujuan memberikan gambaran kepada pembaca dan menganalisa
Lebih terperinciHUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA 60-74 TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG Catharina Galuh Suryondari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendedes, Jalan
Lebih terperinciPERAN PERAWAT TERHADAP KECEMASAN KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI UNIT PERAWATAN INTENSIF RS Tri Mulia Herawati 1, Sarah Faradilla 2
PERAN PERAWAT TERHADAP KECEMASAN KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI UNIT PERAWATAN INTENSIF RS Tri Mulia Herawati 1, Sarah Faradilla 2 1,2 Program Studi S1 Keperawatan Universitas MH.Thamrin Jakarta Timur
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Harapan Ibu Purbalingga yang merupakan salah satu Rumah Sakit Swasta kelas D milik Yayasan Islam Bani Shobari.
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANGAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2016
HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANGAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2016 Suriani Ginting Jurusan Keperawatan Poltekkes Medan Abstrak Caring adalah
Lebih terperinciBAB IIII METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. servix yang menjalani kemoterapi (Nursalam, 2003)
BAB IIII METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif study korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi & Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo pada bulan Mei tahun 2013. 3.2. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PREOPERATIVE DI RS MITRA HUSADA PRINGSEWU
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PREOPERATIVE DI RS MITRA HUSADA PRINGSEWU Diny Vellyana 1, Arena Lestari 2, Asri Rahmawati 3 1,2,3 STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS Manuscript OLEH : ARIF KURNIAWAN G2A008019 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif, yaitu rancangan penelitian yang menelaah hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau
Lebih terperinciIbnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3
PENGARUH TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002). Nyeri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian korelasi dimana akan menggali persepsi mengenai hemodialisis dengan tingkat kecemasan. Pendekatan yang digunakan adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makanan, tempat tinggal, eliminasi, seks, istirahat dan tidur. (Perry, 2006 : 613)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia merupakan sesuatu yang harus dipenuhi untuk meningkatkan derajat kesehatan. Menurut hirarki Maslow tingkat yang paling dasar dalam kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tindakan perbaikan kemudian akan diakhiri dengan penutupan dengan cara. penjahitan luka (Sjamsuhidajat & De Jong, 2013).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembedahan adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Pembukaan tubuh ini umumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan prioritas tertinggi dalam Hirarki Maslow, dan untuk manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia mempunyai kebutuhan dasar fisiologis yang merupakan prioritas tertinggi dalam Hirarki Maslow, dan untuk manusia dapat bertahan hidup. Juga menurut Maslow
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Tindakan operasi
Lebih terperinciDUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI
DUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI Delia Ulpa*, Mahnum Lailan Nst.** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara **Dosen
Lebih terperinciSKRIPSI. HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN KANKER PAYUDARA (Ca mammae) DI RUANG ANGSOKA III RSUP SANGLAH DENPASAR
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN KANKER PAYUDARA (Ca mammae) DI RUANG ANGSOKA III RSUP SANGLAH DENPASAR OLEH: MADE RATIH KHRISNA NURPENI NIM. 1002105037 KEMENTERIAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
47 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Analitik dengan desain penelitian cross sectional dimana variabel independen (umur,
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
52 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena dua
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RS PKU MUHAMMADIYAH SUKOHARJO. Fadilah Anik Arbani
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RS PKU MUHAMMADIYAH SUKOHARJO Fadilah Anik Arbani Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta ABSTRAK Pasien
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN TINDAKAN KEPERAWATAN DALAM PENANGANAN FAJR DAN AL-HAJJI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN TINDAKAN KEPERAWATAN DALAM PENANGANAN PASIEN PASCA BEDAH DENGAN GENERAL ANESTESI DIRUANG AL- FAJR DAN AL-HAJJI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA SKRIPSI Disusun
Lebih terperinciHUBUNGAN KELUHAN PERNAPASAN DAN FAKTOR PSIKOLOGIS DENGAN KUALITAS TIDUR PASIEN PENYAKIT PARU
Jurnal Ners Indonesia, Vol.6 No.1, September 2016 HUBUNGAN KELUHAN PERNAPASAN DAN FAKTOR PSIKOLOGIS DENGAN KUALITAS TIDUR PASIEN PENYAKIT PARU Ulfa hasanah, Amira Permatasari, Evi Karota Email :ulfahasanah45@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi
BAB III METODEOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi non-eksperimental yaitu penelitian korelasi dengan metode cross sectional. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dokter menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang
15 Bibliography : 35 (2002-2013) BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pembedahan atau operasi merupakan tindakan pengobatan yang dilakukan oleh dokter menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terapi intravena adalah suatu cara dari pengobatan untuk memasukan obat atau vitamin ke dalam tubuh pasien (Darmawan, 2008). Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi
Lebih terperinciKECEMASAN PASIEN PRE OPERASI BEDAH MAYOR
KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI BEDAH MAYOR Ridwan Kustiawan 1, Angga Hilmansyah 2 1 Dosen Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, 2 Alumni Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
Lebih terperinciARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN
ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN OLEH : NOVANA AYU DWI PRIHWIDHIARTI 010214A102 PROGRAM
Lebih terperinciPENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUMAH SAKIT UMUM AISYIYAH PONOROGO NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUMAH SAKIT UMUM AISYIYAH PONOROGO NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: AGUNG SUPRASTYO 201210201150 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciINFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :
TERDAPAT PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI PADA PASIEN POST OPERASI DENGAN ANESTESI UMUM DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Oleh: Satriyo Agung, Annisa Andriyani, Dewi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menghadapi persalinan pada primigravida. penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rencana Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar
Lebih terperinciANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)
ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) Abstrak :Peranan tenaga kesehatan dalam penyelenggarraan pelayanan
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 1, Februari 2009
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS TIDUR PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG Siti Nurlela 1, Saryono 2, Isma Yuniar 3 1,3Jurusan Keperawatan STKes
Lebih terperincie-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
HUBUNGAN SIKAP CARING PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN TOTAL CARE DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO Erdianti Wowor Linnie Pondaag Yolanda Bataha Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengiris anggota tubuh yang sakit. Biasanya dilaksanakan dengan anastesi,
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Operasi merupakan penyembuhan penyakit dengan jalan memotong dan mengiris anggota tubuh yang sakit. Biasanya dilaksanakan dengan anastesi, dirawat inap dan jenis operasi
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN NYERI NON FARMAKOLOGIS OLEH PERAWAT PADA PASIEN POST OPERATIF DI RUANG DAHLIA RUMAHSAKIT UMUM DAERAH (RSUD)
PENATALAKSANAAN NYERI NON FARMAKOLOGIS OLEH PERAWAT PADA PASIEN POST OPERATIF DI RUANG DAHLIA RUMAHSAKIT UMUM DAERAH (RSUD) Jajuk Kusumawaty, Endrian MJW, Siti Fatonah STIKes Muhammadiyah Ciamis Email:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Instalasi gawat darurat merupakan salah satu unit di rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui standart tim kesehatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini mengambil lokasi/ tempat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pada penelitian ini mengambil lokasi/ tempat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo tepatnya di ruangan bedah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh seorang ibu berupa pengeluaran hasil konsepsi yang hidup didalam uterus melalui vagina ke dunia luar.
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI TENTANG PUSKESMAS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MELAKUKAN PERAWATAN DI PUSKESMAS RAWAT INAP SRAGI I KABUPATEN PEKALONGAN
HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG PUSKESMAS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MELAKUKAN PERAWATAN DI PUSKESMAS RAWAT INAP SRAGI I KABUPATEN PEKALONGAN Muhammad Itsna Zaim Abstrak Pemerintah meningkatkan fungsi dan
Lebih terperinciHubungan Antara Index Masa Tubuh (Imt) Dan Kadar Hemoglobin Dengan Proses Penyembuhan Luka Post Operasi Laparatomi
Hubungan Antara Index Masa Tubuh (Imt) Dan Kadar Hemoglobin Dengan Proses Penyembuhan Luka Post Operasi Laparatomi (Body Mass Index And Hemoglobin Level Related To Wound Healing Of Patients Undergoing
Lebih terperinciSKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR
SKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR OLEH: NI MADE ARTINI NIM. 1302115010 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M Dunda Limboto. 3.1.2. Waktu Penelitian Waktu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian
Lebih terperinci