Seminar Tugas Akhir Mei 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Seminar Tugas Akhir Mei 2015"

Transkripsi

1 Seminar Tugas Akhir Mei 0 Audiometer Berbasis Mikrokontroler ATmega 8 Dilengkapi Audiogram dengan Interface PC. Ilham Mushthofa, I Dewa Gede Hari Wisana, M.Ridha Mak ruf ABSTRAK Audiometri merupakan metode untuk menguji kemampuan seseorang untuk mendengar frekuensi suara yang diperlukan untuk berbicara. Tes ini dilakukan oleh seorang spesialis yang terlatih disebut audiolog dengan alat yang disebut Audiometer. Audiometer merupakan alat elektronika pembangkit bunyi yang dipergunakan untuk mengukur derajat ketulian dan hasilnya dalam bentuk audiogram. Audiogram adalah ploting hasil diagnosis dari derajat ketulian. Dengan alasan ini peneliti mengembangkan audiometer yang dilengkapi audiogram. Penelitian dan pembuatan modul ini menggunakan jenis penelitian pre eksperimental dengan rancangan penelitian one group pre post test design, karena pada alat ini peneliti melakukan pengukuran frekuensi dan db menggunakan osiloskop dan sound level meter, yang selanjutnya peneliti melakukan perlakuan dengan menambahkan audiogram di audiometer dan diukur kembali. Pada penelitian ini meliliki rata-rata persentase kesalahan dari intensitas yang dimiliki audiometer ini adalah sebesar 0 sampai, % pada intensitas tertentu. Namun, ada beberapa intensitas yang terjadi error yang tidak diketahui nilainya. Seperti di frekuensi 000 Hz dan 8000 Hz. Hal ini dipengaruhi oleh tidak adanya alat ukur yang dapat mendeteksi intensitas tersebut. Pada gelombang sinus di rangkaian osilator terdapat error 0 % pada perhitungan dan error terbesar, % pada pengukuran menggunakan osiloskop. Kata Kunci: Frekuensi, Desibel, Sound Level Meter, Osiloskop. Pendahuluan. Latar Belakang Audiometer merupakan alat elektronika pembangkit bunyi yang dipergunakan untuk mengukur derajat ketulian. Alat elektronik ini dapat membangkitkan bunyi pada berbagai frekuensi dan dihubungkan dengan earphone. Pemeriksa menekan knop frekuensi tertentu sedangkan pasien mengacungkan tangan tanda mendengar frekuensi tersebut (Gabriel, J. F. 99). Frekuensi yang dibangkitkan dari alat audiometer adalah Hz, 0 Hz, 00 Hz, 000 Hz, 000 Hz, 000 Hz, dan 8000 Hz dan hasilnya dinyatakan oleh audiogram (Rukmina, Sri, 000). Audiogram adalah grafik yang menunjukkan hasil tes pendengaran nada murni. Dengan tes pendengaran ini, maka pemeriksa dapat menentukan jenis, derajat, dan lokasi gangguan pendengaran (America Speech- Language-Hearing Association, 99). Bunyi merupakan vibrasi atau getaran dari molekul-molekul zat dan saling beradu satu sama lain. Banyak sekali fenomena menghasilkan bunyi, misalnya instrument musik, gerakan dahan, pohon dan daun. Bahkan ruang mulut dan ruang hidung manusia merupakan struktur resonansi untuk menghasilkan vibrasi melalui pita suara. Bunyi terbagi menjadi tiga daerah frekuensi, yaitu infrasonik (0-0 Hz), sonik ( Hz) dan ultrasonik (lebih dari Hz) (Gabriel, J. F, 99).

2 Seminar Tugas Akhir Mei 0 Manusia memiliki berbagai macam organ yang dapat membantu dalam beraktivitas sehari-hari. Salah satunya adalah organ pendengaran dan keseimbangan, yaitu organ telinga. Telinga memiliki fungsi pendengaran yang dapat mendengar bunyi dengan frekuensi 0 sampai Hz (Syaifudidin, Haji, 0). Bunyi tersebut masuk melalui oval window menghasilkan gelombang bunyi yang bergerigi mencapai membran basiler pada ductus cochlearis. Pada tahap ini, gelombang tersebut diubah menjadi gelombang sinyal listrik dan diteruskan ke otak lewat syaraf pendengaran. Pendengaran manusia dapat terganggu karena berberapa faktor, salah satunya adalah kebisingan yang berhubungan dengan pekerjaan. Hal ini di teliti oleh Proffesor Phoan Way On (Singapura 9) yang mengatakan bahwa di Negara industri Amerika Serikat, peningkatan kebisingan setiap tahunnya diperkirakan db. Pada tahun 990 diperkirakan tingkat kebisingan akan mencapai 00 kali lebih besar dari pada tahun 9. Hal inilah yang mendasari tes pendengaran menggunakan audiometer. Alat ini pernah dilakukan penelitian oleh Syevana Dita Musvika pada tahun 0 berupa pembuatan audiometer berbasis mikrokontroller ATmega 8 tanpa audiogram. Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka peneliti mengembangkan alat Audiometer Berbasis Mikrokontroler ATmega 8 Dilengkapi Audiogram dengan Interface PC.. Batasan Masalah.. Menggunakan IC Mikrokontroller ATmega 8... Frekuensi yang digunakan adalah frekuensi bertingkat yaitu mulai dari frekuensi Hz, 0 Hz, 00 Hz, khz, khz, khz, dan 8kHz... Kenaikan amplitudo (intensitas) pada setiap frekuensi adalah sebesar 0 db dengan faktor koreksi sebesar db setelah interupsi pertama... Hasil diagnosis hanya sampai tuli sedang dengan nilai - 0 db... Hasil yang keluar pada display adalah tingkat ketulian dari seseorang berdasarkan hantaran udara (air conductivity)... Menggunakan Interface ke PC sebagai tampilan data (display)... Menggunakan Delphi Sebagai audiogram...8 Menggunakan USB PL0HX untuk interface ke PC...9 Hasil yang ditampilkan pada audiogram berupa diagnosa telinga kanan atau kiri.. Rumusan Masalah Dapatkah dikembangkan audiometer berbasis Mikrokontroler ATmega 8 dilengkapi audiogram dengan interface ke PC?. Tujuan Penelitian.. Tujuan Umum Dikembangkannya Audiometer Berbasis Mikrokontroller ATmega 8 Dilengkapi Audiogram dengan Interface PC... Tujuan Khusus... Membuat rangkaian osilator gelombang sinus yaitu Hz, 0 Hz, 00 Hz, KHz, KHz, KHz, 8 KHz.... Mengukur setiap intensitas suara (db) dengan sound level meter.... Membuat software audiogram pada Delphi.... Mengukur setiap frekuensi dari rangkaian osilator gelombang sinus yaitu Hz, 0 Hz, 00 Hz, KHz, KHz, KHz, 8 KHz dengan osiloskop.... Melakukan uji kelayakan.. Manfaat Penelitian.. Manfaat Teoritis Dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan di bidang alat diagnostik, terutama pengaplikasian cara mendesain, merangkai alat audiometer berbasis mikrokontroller AVR ATmega 8 yang dilengkapi audiogram dengan interface PC dan dapat menjadi reverensi penelitian selanjutnya.

3 Seminar Tugas Akhir Mei 0.. Manfaat Praktis... Memudahkan audiolog (pemeriksa) dalam mendiagnosa ambang pendegaran telinga seseorang, sehingga bisa melakukan analisis tentang kondisi pasien.... Memudahkan audiolog (pemeriksa) untuk membuat plot hasil pendengaran telinga seseorang.. Teori Penunjang. Audiogram Audiogram adalah grafik yang menunjukkan hasil tes pendengaran nada murni. Dengan tes pendengaran ini, maka pemeriksa dapat menentukan jenis, derajat, dan lokasi gangguan pendengaran (America Speech-Language-Hearing Association, 99). Dalam menentukan diagnosa pendengaran manusia, seorang audiolog menambahkan Ambang Dengar(AD) di setiap frekuensi 00 Hz, 000 Hz, 000 Hz, dan 000 Hz lalu dibagi. Hasilnya akan berupa nilai Ambang Dengar(AD) dengan satuan db. Frekuensi tersebut merupakan audiometri nada murni/pure Tune Audiometry (PTA) (Andini Afliani Putri on March, 0).. Derajat Tuli Derajat ketulian dan nilai ambang pendengaran menurut ISO 9 (Acceptable audiometric hearing levels) dan ANSI 99 (Standard Reference Threshold Sound-Pressure Levels for Audiometers) pada frekuensi audio: a. Jika peningkatan ambang dengar antara 0 - db, disebut normal b. Jika peningkatan ambang dengar antara - 0 db, disebut tuli ringan c. Jika peningkatan ambang dengar antara - 0 db, disebut tuli sedang d. Jika peningkatan ambang dengar antara - 90 db, disebut tuli berat e. Jika peningkatan ambang dengar antara > 90 db, disebut tuli sangat berat (Soepardi, 998). pada teknologi CISC seperti yang diterapkan pada mikrokontroler MCS-, untuk menjalankan sebuah instruksi dibutuhkan waktu sebanyak siklus clock.. PL0HX Gambar. IC Mikrokontroler ATMEGA8 USB PL0HX merupakan salah satu perangkat komunikasi serial pada mikrokontroler. Pada USB PL0HX memiliki outputan, yaitu tegangan, V,, V, RX, TX dan GND. Gambar. Modul PL0HX. Metodologi. Diagram Blok Sistem. AVR ATmega 8 AVR termasuk kedalam jenis mikrokontroler RISC (Reduced Instruction Set Computing) 8 bit. Berbeda dengan mikrokontroler keluarga MCS- yang berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computing). Pada mikrokontroler dengan teknologi RISC semua instruksi dikemas dalam kode bit ( bits words) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam clock, sedangkan Gambar. Desain Modul

4 Seminar Tugas Akhir Mei 0. Diagram Mekanik Sistem Keseluruhan Gambar. Diagram Mekanik Sistem Keseluruhan Saat tombol power ditekan, maka akan menyalakan seluruh blok sistem yang ada pada alat audiometer. Pada blok osilator gelombang sinus akan membangkitkan (Tujuh) gelombang sinus dengan frekuensi Hz, 0 Hz, 00 Hz, 000 Hz, 000 Hz, 000 Hz dan 8000 Hz. (Tujuh) frekuensi tersebut di inputkan pada rangkaian multiplexer. Multiplexer berfungsi untuk mengeluarkan (Satu) frekuensi dari (Tujuh) frekuensi tersebut. Multiplexer akan memilih frekuensi yang harus dikeluarkan sesuai dengan program pada mikrokontroler. Mikrokontroler juga mengatur DAC(Digital to Analog Converter). Blok ini dapat mengubah data digital dari mikrokontroler ke tegangan analog. Tegangan tersebut berfungsi untuk mengatur taraf intensitas atau db pada blok DC Volume Control. Blok DC Volume Control berfungsi untuk membangkitkan suara menuju headphone. Suara tersebut memiliki frekuensi yang berasal dari output multiplexer. Selain itu mikrokontoler akan mendapat perintah dari tombol interupsi sebagai pesan bahwa pasien mendengar suara tersebut, tombol telinga kanan untuk mendiagnosis telinga kanan, tombol telinga kiri untuk mendiagnosis telinga kiri, tombol start untuk memulai pemeriksaan, dan tombol reset untuk mengulang pemeriksaan. Hasil yang diolah oleh mikrokontroler akan di kirim ke PC(Personal Computer) melalui komunikasi serial menggunakan modul PL0HX. PC(Personal Computer) akan mengolah data dari mikrokontroler untuk diubah menjadi audiogram. Hasil audiogram tersebut dapat disimpan dan dicetak menggunakan printer.. Diagram Alir Sistem A. Diagram Alir Program pada Mikrokontroler START KONEKSI KE PC YA PEMILIHAN DIAGNOSA TELINGA KANAN/KIRI TOMBOL START YA OUTPUT FREKUENSI & TARAF HEADPHONE INTENSITAS (db) ADA INTERUPSI?? YA INTERUPSI (-0 db) WAKTU TUNDA s ++ db ++0 db db==0 db?? WAKTU TUNDA s YA YA GANTI FREKUENSI YA ADA INTERUPSI?? FREK. MAX 8 KHz AUDIOGRAM DELPHI?? HASIL DIAGNOSA DELPHI SIMPAN DIAGNOSA YA DATA BASE DELPHI PASIEN?? TOMBOL RESET END Pada awalnya mikrokontroler atau audiometer ini harus di koneksikan ke PC(Personal Computer) untuk memantau nilai db dan frekuensi yang sedang dikirim. Selanjutnya operator memilih diagnosis telinga kanan atau telinga kiri dan menekan tombol start. Saat proses diagnosis sedang berlangsung, pasien akan mendengarkan suara melalui headphone dengan frekuensi awal Hz dan 0 db. Jika pasien mendengar suara 0 db dari headphone, maka pasien akan menekan tombol interupsi (Satu) yang secara otomatis akan mengurangi nilai db sebesar 8 db dan penambahan dengan kelipatan db. Jika pasien mendengar setiap kelipatan db, maka pasien akan menekan tombol interupsi (Dua). Data interupsi (Dua) akan menjadi data yang diolah mikrokontroler dan mengganti frekuensi menjadi 0 Hz dengan proses yang sama di frekuensi Hz.

5 Seminar Tugas Akhir Mei 0 Pada saat pasien tidak menekan tombol interupsi (Satu) di frekuensi Hz dan 0 db, maka mikrokontroler akan memberi waktu tunda (Lima) detik untuk menambahkan intensitas suara dengan kelipatan 0 db. Penambahan 0 db akan berakhir hingga nilai 0 db. Jika hingga 0 db pasien tidak menekan tombol interupsi (Satu), maka frekuensi akan diganti secara bertingkat hingga 8000 Hz. Proses pengiriman data serial dari mikrokontroler ke PC(Personal Computer) menggunakan modul PL0HX. B. Diagram Alir Program pada PC(Personal Computer pemeriksaan ulang pada pasien, tekan tombol reset pada mikrokontroler (audiometer).. Urutan Kegiatan I. Pengajuan proposal II. Ujian Proposal dan Revisi III. Pembuatan modul IV. PKL V. Uji kelayakan VI. Seminar awal VII. Ujian sidang KTI dan revisi VIII. Pengesahan dan pengumpulan Karya Tulis Ilmiah. Jadwal Kegiatan Gambar. Diagram Alir Program pada PC(Personal Computer) Data akan diterima oleh PC (Personal Computer) yang terhubung dengan software delphi. Delphi akan menerima setiap data yang dikirim dari mikrokontroler dan akan berhenti jika frekuensi telah mencapai 8 KHz. Jika data telah mencapai 8 KHz, maka data tersebut dapat diplot ke audiogram untuk mengetahui hasil diagnosis pasien. Hasil diagnosis tersebut akan di tampilkan ke delphi. Jika data hasil diagnosis ingin disimpan, maka audiolog (pemeriksa) menekan tombol simpan pada software audiogram. Jika audiolog (pemeriksa) tidak menakan tombol simpan, maka audiolog (pemeriksa) diharapkan menekan tombol reset untuk mengulangi pemeriksaan. Jika ingin di cetak maka audiolog (pemeriksa) dapat menekan tombok insert to print dan print preview. Jika ingin melakukan Tabel. Jadwal kegiatan pembuatan modul. Pembuatan, Pengujian, dan Pembahasan Proses Pembuatan.. Rangkaian Osilator Gelombang Sinus Rangkaian osilator pada penelitian terdapat rangkaian yaitu Hz, 0 Hz, 00 Hz, 000 Hz, 000 Hz, 000 Hz, dan 8000 Hz. Penentuan besar frekuensi yang dihasilkan bergantung pada besar R (Resistor) dan C (Kapasitor). Pada rangkaian ini nilai kapasitor dibuat tetap yaitu sebesar 00 nf di rangkaian frekuensi Hz, 0 Hz, 00 Hz, 000 Hz, 000 Hz dan 0 nf di rangkaian 000 Hz, 8000 Hz. Pada rangkaian ini terdapat resistor tetap dengan nilai, KOhm di frekuensi Hz,

6 - - 8 VSS VEE + VDD + OSILATOR Seminar Tugas Akhir Mei 0 0 Hz, 00 Hz, 000 Hz, 000 Hz dan nilai KOhm di frekuensi 000 Hz, 8000 Hz. Untuk menghasilkan nilai frekuensi tertentu hanya nilai hambatan resistor variabel yang diubahubah pada satu rangakain osilator. Pada penelitian ini menggunakan IC LM. Rangkaian osilator gelombang sinus dengan menggunakan IC LM dapat dilihat pada gambar dibawah ini. multiplexer IC 0. Inputan IC X0 sampai X berasal dari rangkaian osilator yang mempunyai nilai frekuensi tertentu. Untuk mengatur keluaran frekuensi yang dinginkan, dapat menggunakan angka biner yang diinputkan di kaki nomor IC 9,0, dan. Output frekuensi terdapat di kaki IC nomor yang akan di umpankan ke rangkaian DC volume control. J0 J TP R C J9 8 U? X0 X X X X X X X X 0 00nF CON8 PC PC PC 0 9 INH A B C U 0 J R 0 C 00nF + - LM a TP R 0 J R k + - POWER SUPPLY J TP Gambar. Gambar Rangkaian osilator Gambar. Rangkaian Osilator Gelombang Sinus Langkah-langkah pengaturan/pengujian yaitu:. Pasang Osiloskop pada output kaki pada IC LM.. Atur multiturn dan lihat output gelombang pada osiloskop. Pengaturan multiturn selesai jika, gelombang sudah membentuk sinus dan nilai frekuensi telah tercapai.. Mengukur nilai amplitudo dan frekuensi dengan menggunakan osiloskop.. Mengukur nilai resistansi pada variable resistor dengan menggunakan multimeter.. Membandingkan hasil pengukuran dan perhitungan.... Modul Multiplexer Pada penelitian ini, rangkaian switching frekuensi digunakan sebagai pemilih frekuensi yang akan dikeluarkan setelah mendapat perintah dari mikrokontroler. Komponen pada penelitian ini menggunakan Gambar. Rangkaian Multiplexer Langkah-langkah pengaturan/pengujian yaitu:. Memberikan inputan gelombang sinus dan mengecek outputannya Gambar. Hasil Gelombang Input dan Gelombang Output... Modul Rangkaian DAC(Digital to Analog Converter) Rangkaian ini berfungsi untuk mengubah data digital menjadi tegangan analog. Pada rangkaian ini menggunakan IC DAC 0808 dan IC TL 0. Penambahan IC TL 0 pada rangkaian ini digunakan sebagai off set pada bit

7 V+ V- DAC J enable J CON OSILATOR R 0K J + - ps R K R 0K R0 K 0 U0 AMPBIN AMPBIN BUFIN BUFIN IN+ IN- IN- IN+ VCC- VCC+ LM00 OUT OUT 8 9 R 0K R - + k J enable head Seminar Tugas Akhir Mei 0 0, sehingga diharapkan saat rangkaian DAC mengeluarkan tegangan keluaran 0 Volt menunjukkan tepat pada nilai tersebut. desibel yang diperoleh baik, maka kondisi ruangan harus berada dibawah desibel yang ingin diketahui. Sedangkan untuk uji frekuensi osilator menggunakan osiloskop. PA0 PA PA PA PA PA PA PA R8 + M agar bisa keatas VCC U A8 0 A 9 A 8 A A A A A VR+ VR- DAC0808 R k IOUT IOUT COMP - J TP R 0,uf CAP NP 00k M R + C8 0uF R,K U TL0 - DAC TO LM00 J8 ENABLE... Hasil Pengukuran... Pengukuran di input dan output pada osilator dan multiplexer Tabel. Hasil Output Frekuensi dari Rangkaian Osilator Gambar. Rangkaian DAC Langkah-langkah pengaturan/pengujian :. Memberikan data digital dan mengukurnya dengan avometer.. Modul Rangkaian DC Volume Control Rangkaian ini berfungsi sebagai pengatur besarnya taraf intensitas yang dikeluarkan oleh audiometer. Rangkaian ini merupakan penguat tegangan yang penguatannya diatur melalui perubahan tegangan DC yang diberikan oleh keluaran DAC. Rangkaian ini menggunakan IC LM00, yang didalamnya terdapat (dua) Op-amp, namun pada rangkaian ini hanya memanfaatkan Op-amp pada IC LM00. Rangkaian DC volume control sebagai pengatur taraf intensitas pada audiometer dapat dilihat dibawah ini... Pengujian Sistem... Teknik Pengujian dan Pengukuran DB DB Teknik pengujian dan pengukuran dilakukan dengan cara membandingkan output suara dari headphone dengan sound level meter merk TES H dan aplikasi sound meter pro di android merk smartfren AD8G. Agar keakuratan BUFOUT BUFOUT Tabel. Hasil Output Frekuensi dari Rangkaian Multiplexer. Pembahasan.. Kinerja Sistem Keseluruhan (menjelaskan kinerja sistem modul dengan melihat angka-angka hasil analisis).. Kelemahan/Kekurangan Sistem Pada modul ini memiliki kelebihan/ keunggulan yaitu:. Nilai db lebih spesifik, karena diukur ditiap titiknya yang sebelumnya pada audiometer milik Syevana Dita Musvika menggunakan perhitungan yang nilai desibelnya belum tentu nilai yang diinginkan.. Sudah terdapat fasilitas audiogram, penyimpanan diagnosis pasien, dan pencetakan hasil diagnosis pasien.. Nilai frekuensi yang dihasilkan sudah sesuai.

8 Seminar Tugas Akhir Mei 0 Pada modul ini juga memiliki kekurangan/kelemahan yaitu:. Pada nilai sampai 8 desibel difrekuensi 000 Hz dan 8000 Hz, nilai desibel tidak bisa dideteksi oleh android maupun sound level meter.. Pengiriman desibel dan frekuensi pada mikrokontroler akan error jika penekanan tombol interupsi tidak sesua prosedur.. Rangkaian pembangkit osilator masih menggunakan IC LM, sehingga membutuhkan (Tujuh) buah IC untuk pembangkit gelombang sinusnya.. Diagnosis hanya sampai tuli sedang. Modul audiometer dan audiogram masih terlalu besar, sehingga tidak praktis untuk dibawa kemana-mana.. IC LM00 hanya bisa. Kesimpulan membangkitkan intensitas suara maksimal sebesar 0 db. Secara menyeluruh penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa: Secara menyeluruh penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa:.. Telah dapat dibuat audiometer berbasis mikrokontroler AVR ATmega 8, dapat ditampilkan diagnosis pasien dan audiogram di delphi... Audiometer ini mampu menghasilkan besar taraf intensitas suara hingga 0 db... Rata-rata persentase kesalahan dari intensitas suara yang dimiliki audiometer ini adalah sebesar 0 % (tabel.) sampai, % (tabel.) pada intensitas suara tertentu. Namun, ada beberapa intensitas suara yang terjadi error yang tidak diketahui nilainya. Seperti di frekuensi 000 db dan 8000 Hz. Hal ini dipengaruhi oleh tidak adanya alat ukur yang dapat mendeteksi intensitas suara tersebut... Software audiogram dapat bekerja sesuai tujuan yaitu dapat menyimpan sekaligus mencetak hasil diagnosis pasien... Pada gelombang sinus di rangkaian osilator terdapat error terbesar 0 % (tabel.) pada perhitungan dan error terbesar, % (tabel.) pada pengukuran menggunakan osiloskop, sehingga dapat disimpulkan untuk audiometer pada alat ini sudah memenuhi standart karena kurang dari ketentuan toleransi error sebesar 0%... Pengukuran frekuensi yang paling efektif dan memiliki nilai error yang kecil adalah pada pengukuran tanggal Mei 0 jam 0.00 WIB, karena faktor alat kalibrator dan tegangan yang stabil... Pengukuran intensitas suara yang paling efektif dan memiliki nilai error yang kecil adalah pada pengukuran tanggal Mei 0 jam.00 WIB, karena kondisi lingkungan yang sunyi... SARAN.. Sebaiknya ada IC yang dapat menggantikan LM00 agar intensitas suara yang dihasilkan melebihi 0 db... Mengganti pembangkit osilator dengan mikrokontroler, agar lebih praktis... Dapat ditambahkan diagnosis tuli berat dan tuli sangat berat... Dapat dikembangkan alat audiometer ini dengan sistem android... Kondisi waktu dan lingkungan berpengaruh terhadap nilai data 8

9 Seminar Tugas Akhir Mei 0 intensitas suara dan frekuensi, sehingga diharapkan saat pengambilan data kondisi waktu dan lingkungan harus mendukung (lingkungan yang tenang dan tidak bising). DAFTAR PUSTAKA Ajicahpramuka (0). Gelombang Bunyi. Sabtu, September 0 com/0/0/0/rpp-gelombang-bunyi/ American Speech Language-Hearing Association (99).Jumat, Oktober 0 Org/public/hearing/audiogram/ Anatomi Fisiologi Telinga (0). Anatomi Fisiologi Telinga. Sabtu, September 0 sekedarblogg.blogspot.com/0/0/anat omi-fisiologi-telinga.html Andini Afliani Putri (0). Audiometri Nada Murni. Selasa, Oktober 0 /doc/089/audiometri-nada- Murni-Pure-Tone Audiometry. Aswan (009). Osilator Satu Op-amp Pembangkit Gelombang Sinus. Jumat, Oktober 0 /osilator-satu-op-amp pembangkit.html Buchari (0). Kebisingan industry dan Hearing Conservation Program. USU Repository 00. Fisika Sma Smk (0). Gelombang Bunyi. Sabtu, September 0 Gabriel, J. F (99). Fisika kedokteran. EGC. Jakarta. Koentjaraningrat (00). Metode- Metode Penelitian Masyarakat. Gramedia. Jakarta. Heryanto, M.Ary, Adi P, Wisnu (008). Pemerograman bahasa C untuk mikrokontroler AT MEGA 8, Andi, Yogyakarta. Kasoem Hearing (0). Materi II OFF THE JOB TRAINING. Sabtu, Mei 0 kasoem.co.id/ Krismadies Rizal (0). Keselamatan dan kesehatan kerja. Minggu, 9 Oktober 0 k pilihan ku.blogspot.com/0/0/evaluasi-hasil audiometri.html Lifya (0). Mengenal Tes Pendengaran Audio Meter. Selasa, 0 September 0 kompasiana.com/0//8/mengenaltes-pen dengaran-audio-meter- 08.html Lucente, Frank E (0). Ilmu THT esensial. EGC. Jakarta. Rizka Isti Qomarya (0). Tinjauan Pustaka. Selasa, Oktober 0 Academia.edu / /TINJAUANPUSAKA Rosa Citra Parintan (0) BAB-III- AUDIOMETRI. Rabu, Oktober 0 doc/89/bab-iii- AUDIOMETRI-docx Rukmini, Sri (000). Teknik pemeriksaan telinga, hidung dan tenggorok. EGC. Jakarta. 9

10 Seminar Tugas Akhir Mei 0 Rumus Hitung.Com (0). Gelombang Bunyi Dan Rumusnya. Minggu, 8 September 0 mbang-bunyi-dan-rumusnya/ Specialis HealthSense Dr. YT Pang (0). Tinnitus. Senin, 0 Oktober 0 Syaifudidin, Haji (0). Anatomi fisiologi. EGC. Jakarta. Syarah Smanda Sugiartoputri (0). Headphone vs earphone Simak baik buruknya. Selasa, 0 September 0 www. fimela.com / read /0/0//headphone-vs-earphonesimak-baik-buruknya Syevana Dita Musvika, (0). Audiometer Berbasis Mikrokontroller AVR ATmega8. Jurnal Teknokes Vol 8 No. Edisi Maret 0 Tipler, P.A (998). Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid I. Erlangga. Jakarta. BIODATA PENULIS Nama : Ilham Mushthofa TTL : Tuban, 9 Desember 99 Alamat : Ds. Montong Sekar Kec. Montong Kab. Tuban Pendidikan: SMAN Singgahan 0

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. dilahirkan (perinatal) dan sesudah lahir (postnatal) (Suhardiyana, 2010).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. dilahirkan (perinatal) dan sesudah lahir (postnatal) (Suhardiyana, 2010). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Telinga adalah organ pengindraan dengan fungsi ganda dan kompleks yaitu fungsi pendengaran dan fungsi keseimbangan (Hermanto, 2010). Rentang frekuensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Elekto Medis, Politeknik Kesehatan Surabaya, dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Tuna Rungu mulai bulan Januari 2012-Juli 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Elekto Medis, Politeknik Kesehatan Surabaya, dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Tuna Rungu mulai bulan Januari 2012-Juli 2012. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biofisika dan Laboratorium Instrumentasi Medis, Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan 41 BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

ADC-DAC 28 IN-3 IN IN-4 IN IN-5 IN IN-6 ADD-A 5 24 IN-7 ADD-B 6 22 EOC ALE msb ENABLE CLOCK

ADC-DAC 28 IN-3 IN IN-4 IN IN-5 IN IN-6 ADD-A 5 24 IN-7 ADD-B 6 22 EOC ALE msb ENABLE CLOCK ADC-DAC A. Tujuan Kegiatan Praktikum - : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat :. Mengetahui prinsip kerja ADC dan DAC.. Mengetahui toleransi kesalahan ADC dan ketelitian DAC.. Memahami

Lebih terperinci

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari Nur Hudi, Lestari; Robot Omni Directional Steering Berbasis Mikrokontroler ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari Abstrak: Robot Omni merupakan seperangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini adalah dengan metode eksperimen murni. Pada penelitian ini dilakukan perancangan alat ukur untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang dibuat dimana diantaranya terdiri dari penjelasan perancangan perangkat keras, perancangan piranti lunak dan rancang bangun

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro 37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung. Penelitian dimulai pada bulan Februari 2011

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistem. Blok diagram sistem dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini.

BAB III METODE PENELITIAN. sistem. Blok diagram sistem dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Perancangan sistem EKG ini dimulai dengan perancangan blok diagram sistem. Blok diagram sistem dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Perangkat keras

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERANGKAT AUDIOMETER PENGUKURAN TINGKAT DERAJAT KETULIAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

PERANCANGAN PERANGKAT AUDIOMETER PENGUKURAN TINGKAT DERAJAT KETULIAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 PERANCANGAN PERANGKAT AUDIOMETER PENGUKURAN TINGKAT DERAJAT KETULIAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Anton Ratrianto *), Ajub Ajulian Zahra, and Darjat Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Oleh Ade Silvia Handayani Email: ade_silvia_armin@yahoo.co.id; armin.makmun@londonsumatra.com ABSTRAK Informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain fungsi dari function generator, osilator, MAX038, rangkaian operasional amplifier, Mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 54 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem mulai dari blok-blok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penalitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 yang dilaksanakan di Laboratorium Biofisika Departemen Fisika

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERANGKAT AUDIOMETER PENGUKURAN TINGKAT DERAJAT KETULIAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

PERANCANGAN PERANGKAT AUDIOMETER PENGUKURAN TINGKAT DERAJAT KETULIAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 PERANCANGAN PERANGKAT AUDIOMETER PENGUKURAN TINGKAT DERAJAT KETULIAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Anton Ratrianto *),Ajub Ajulian Zahra, Darjat Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN 34 BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar

Lebih terperinci

Audiometri. dr. H. Yuswandi Affandi, Sp. THT-KL

Audiometri. dr. H. Yuswandi Affandi, Sp. THT-KL Audiometri dr. H. Yuswandi Affandi, Sp. THT-KL Definisi Audiogram adalah suatu catatan grafis yang diambil dari hasil tes pendengaran dengan menggunakan alat berupa audiometer, yang berisi grafik batas

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran sistem Gambaran cara kerja sistem dari penelitian ini adalah, terdapat sebuah sistem. Yang didalamnya terdapat suatu sistem yang mengatur suhu dan kelembaban pada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perencanaan pembuatan alat telemetri suhu tubuh.perencanaan dilakukan dengan menentukan spesfikasi system secara umum,membuat system blok

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY 3.1 Perancangan Alat Dalam merealisasikan sebuah sistem elektronik diperlukan tahapan perencanaan yang baik dan matang. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik penunjang seperti IC AT89S52 dan perangkat

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir Juni 2017

Seminar Tugas Akhir Juni 2017 Seminar Tugas Akhir Juni 07 Stetoskop Elektronik Sederhana untuk Auskultasi Jantung dan Paru Yahya Nanda Khurniawan, Torib Hamzah,Dyah Titisari ABSTRAK Stetoskop merupakan alat medis akustik sederhana

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51 RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51 Isa Hamdan 1), Slamet Winardi 2) 1) Teknik Elektro, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya 2) Sistem Komputer, Universitas Narotama Surabaya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja sistem, baik secara keseluruhan ataupun kinerja dari bagian-bagian sistem pendukung. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Prinsip Kerja Sistem Yang Dirancang Pada dasarnya alat yang dibuat ini adalah untuk melakukan suatu transfer data karakter menggunakan gelombang radio serta melakukan pengecekan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN AN ANALISA ATA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian dan pengoperasian Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas pada Rumah Berbasis Layanan Pesan Singkat yang telah selesai dirancang. Pengujian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan BAB III PERANCANGAN 3.1 Pendahuluan Perancangan merupakan tahapan terpenting dari pelaksanaan penelitian ini. Pada tahap perancangan harus memahami sifat-sifat, karakteristik, spesifikasi dari komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perancangan perangkat lunak (software) aplikasi beserta rancangan pendukungnya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perancangan perangkat lunak (software) aplikasi beserta rancangan pendukungnya BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan Perancangan sistem yang berhasil dibuat dalam penelitian ini adalah perancangan perangkat lunak (software) aplikasi beserta rancangan pendukungnya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Frekuensi identik dengan banyaknya jumlah gelombang per satu perioda waktu.

BAB I PENDAHULUAN. Frekuensi identik dengan banyaknya jumlah gelombang per satu perioda waktu. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Frekuensi adalah salah satu parameter dalam operasi sistem tenaga listrik. Frekuensi identik dengan banyaknya jumlah gelombang per satu perioda waktu. Generator pada

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir Juni 2017 ABSTRAK

Seminar Tugas Akhir Juni 2017 ABSTRAK Seminar Tugas Akhir Juni 07 Monitoring Suhu, Kelembaban, Itensitas Cahaya dan Kebisingan pada Ruang Operasi Tampil PC (Melalui Transmitter Dan Receiver) Umdatul Khoirot, H. Bambang Guruh Irianto, Priyambada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. 44 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan dan pembuatan alat merupakan bagian yang terpenting dari seluruh pembuatan tugas akhir. Pada prinsipnya perancangan dan sistematik yang baik akan memberikan kemudahan-kemudahan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Blok Diagram Blok diagram ini dimaksudkan untuk dapat memudahkan penulis dalam melakukan perancangan dari karya ilmiah yang dibuat. Secara umum blok diagram dari

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer). BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung perancangan dan realisasi sistem. Penjelasan ini meliputi mikrokontroler AVR, perangkat sensor, radio frequency, RTC (Real Time

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Blok Diagram Hot Plate Program LCD TOMBOL SUHU MIKROKON TROLER DRIVER HEATER HEATER START/ RESET AVR ATMega 8535 Gambar 3.1. Blok Diagram Hot Plate Fungsi masing-masing

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Blok Diaram Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari sistem pendeteksi kebocoran gas pada rumah yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 25 BAB III PERANCANGAN SISTEM Sistem monitoring ini terdiri dari perangkat keras (hadware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras terdiri dari bagian blok pengirim (transmitter) dan blok penerima

Lebih terperinci

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012 ISSN:

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012 ISSN: Perancangan dan Pembuatan Sistem Proteksi Kebocoran Air Pada Pelanggan PDAM Dengan Menggunakan Selenoid Valve dan Water Pressure Switch Berbasis ATMEGA 8535 Zanuar Rakhman dan M. Ibrahim Ashari Jurusan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL. Diagram Blok Diagram blok merupakan gambaran dasar membahas tentang perancangan dan pembuatan alat pendeteksi kerusakan kabel, dari rangkaian sistem

Lebih terperinci

Tachometer Berbasis Mikrokontroler AT Mega 8 Dilengkapi dengan Mode Hold

Tachometer Berbasis Mikrokontroler AT Mega 8 Dilengkapi dengan Mode Hold Seminar Tugas Akhir Juni 06 Tachometer Berbasis Mikrokontroler AT Mega 8 Dilengkapi dengan Mode Hold (Tera Hanifah Al Islami, Andjar Pudji, Triana Rahmawati ) ABSTRAK Tachometer adalah suatu alat ukur

Lebih terperinci

Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output

Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengukuran Alat Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output pin kaki masing-masing

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar

Lebih terperinci

Perancangan Aplikasi Audiometer Nada Murni dan Tutur untuk Diagnosis Pendengaran

Perancangan Aplikasi Audiometer Nada Murni dan Tutur untuk Diagnosis Pendengaran Perancangan Aplikasi Audiometer Nada Murni dan Tutur untuk Diagnosis Pendengaran Sabrina Ifahdini S 1, Adri Supardi 2, Franky Chandra 3 1,2,3 Program Studi Teknobiomedik Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis F., dkk : Rancang Bangun Data.. RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis Fitriani, Didik Tristianto, Slamet Winardi Program Studi Sistem Komputer,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu : III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat

Lebih terperinci

LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 8 (ADC-ANALOG TO DIGITAL CONVERTER)

LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 8 (ADC-ANALOG TO DIGITAL CONVERTER) LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 8 (ADC-ANALOG TO DIGITAL CONVERTER) A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja dan karakteristik rangkaian ADC 8 Bit. 2. Mahasiswa dapat merancang rangkaian ADC

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan

BAB III METODE PENELITIAN. alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, akan dilakukan beberapa langkah untuk membuat alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan alat pendeteksi frekuensi detak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Lampung. 30 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Maret 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. keras dan perangkat lunak yang telah dibuat. Berdasarkan data-data dan bukti

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. keras dan perangkat lunak yang telah dibuat. Berdasarkan data-data dan bukti 62 BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM Pada bab pengujian sistem ini akan dibahas tentang hasil pengujian perangkat keras dan perangkat lunak yang telah dibuat. Berdasarkan data-data dan bukti pengujian

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengerjakan tugas akhir ini. Tahap pertama adalah pengembangan konsep

BAB III METODE PENELITIAN. mengerjakan tugas akhir ini. Tahap pertama adalah pengembangan konsep BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada tugas akhir ini melalui beberapa tahapan penelitian dan mencari informasi tentang data yang dibutuhkan dalam mengerjakan

Lebih terperinci

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, , 56 Tabel 4.1 Hasil Perbandingan Antara Output LM 35 dengan Termometer No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0,25 25 0 2 0,26 26 0 3 0,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0,29 28 1 6

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada alat ini. Dimulai dari uraian perangkat keras lalu uraian perancangan

Lebih terperinci

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali BAB III PERANCANGAN 3.1. Blok Diagram Pada dasarnya rangkaian elektronik penggerak kamera ini menggunakan beberapa rangkaian analok yang terbagi menjadi beberapa blok rangkaian utama, yaitu, rangkaian

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Blok Diagram Sistem Sensor Gas Komparator Osilator Penyangga/ Buffer Buzzer Multivibrator Bistabil Multivibrator Astabil Motor Servo Gambar 4.1 Blok Diagram

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015. 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah. BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Sebelum melakukan implementasi diperlukan perancangan terlebih dahulu untuk alat yang akan di buat. Berikut rancangan alat Alarm rumah otomatis menggunakan mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan dan pembuatan dilaksanakan di laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian dan pengoperasian Sistem Pemantau Ketinggian Air Cooling Tower di PT. Dynaplast. Pengujian dan pengoperasian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada Bab III ini akan diuraikan mengenai perancangan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler

Lebih terperinci

SISTEM SIRKULASI UDARA DAN PENCAHAYAAN OTOMATIS DI DALAM RUMAH

SISTEM SIRKULASI UDARA DAN PENCAHAYAAN OTOMATIS DI DALAM RUMAH SISTEM SIRKULASI UDARA DAN PENCAHAAN OTOMATIS DI DALAM RUMAH [1] Hirzen Hasfani, [2] Dedi Triyanto, [3] Fatma Agus Setyaningsih [1][2][3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

Brilianda Adi WIcaksono Bidang Studi Elektronika Jurusan Teknik Elektro FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Brilianda Adi WIcaksono Bidang Studi Elektronika Jurusan Teknik Elektro FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Rancang Bangun Sistem Pencacah Frekuensi Untuk Sensor Gas Quartz Crystal Microbalance (DESIGN OF FREQUENCY COUNTER SYSTEM FOR QUARTZ CRYSTAL MICROBALANCE GAS SENSOR) Brilianda Adi WIcaksono 2209 100 014

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan oleh penulis dalam merancang alat ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Alat Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan didalam menyelesaikan pembuatan alat elektrostimulator.perencanaan tersebut meliputi dua bagian yaitu perencanaan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirancang. Tujuan dari proses ini yaitu agar

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH Sensor adalah merupakan salah satu komponen penting sebagai pengindera dari sistem. Bagian ini akan mengubah hal-hal yang dideteksi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai. Perancangan, pembuatan serta pengujian alat dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 TUGAS UTS MATA KULIAH E-BUSSINES Dosen Pengampu : Prof. M.Suyanto,MM

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci