JIMVET. 01(4): (2017) ISSN : GAMBARAN HISTOLOGIS SISTEM URINARIA IKAN GABUS (Channa striata)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JIMVET. 01(4): (2017) ISSN : GAMBARAN HISTOLOGIS SISTEM URINARIA IKAN GABUS (Channa striata)"

Transkripsi

1 GAMBARAN HISTOLOGIS SISTEM URINARIA IKAN GABUS (Channa striata) Histological Urinary System of Snakehead (Channa striata) Wahyuni Azani 1, Zainuddin 2,Erdiansyah Rahmi 2 1 Program Studi Pendidikan Dokter Hewan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala 2 Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala wahyuniazani63@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui struktur histologi sistem urinaria ikan gabus (Channa striata). Sampel yang diambil adalah ginjal dan vesika urinaria yang berasal dari enam ekor ikan gabus. Sampel kemudian dibuat menjadi preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE) dan diteliti strukturnya menggunakan metode histologi eksplorasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ginjal ikan gabus terdiri dari head kidney dan kidney. Kidney terdiri atas glomerulus, tubulus dan pembuluh darah. Glomerulus ikan gabus berbentuk bulat dan berukuran besar. Kapsula Bowman terbagi menjadi stratum visceral dan stratum parietal. Tubulus terdiri dari tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal. Tubulus kontortus distal tidak mempunyai brush border. Kedua tubulus ini disusun oleh epitel kuboid selapis. Vesika urinaria pada ikan gabus mempunyai tiga lapisan yaitu tunika serosa, tunika muskularis dan tunika mukosa yang ditemukan adanya epitel transisional. Kata kunci : ginjal, tubulus, vesika urinaria ABSTRACT The study aims to determine the histological urinary system in snakehead (Channa striata). The samples were kidney and urinary bladder came from of six snakehead. Samples were stained by haematoxylin-eosin (HE) then observed histologically. The result showed that kidney was consisted of head kidney and kidney, including glomerulus, Bowman s capsule, tubules and vein. Glomerulus of snakehead was round and large. Bowman s capsule divided into stratum viscerale and stratum parietale. Tubules consisted of proximal tubule and distal tubule. Distal tubule do not have brush border. Both of this tubules structured by cuboidal epithelia. The urinary bladder of snakehead have three layers; tunica serous; tunica muscularis muscularis; and tunica mucosa which have transitional epithelium. Keywords: kidney, tubule, urinary bladder PENDAHULUAN Ikan merupakan hewan vertebrata berdarah dingin (poikilotherm) hidup di air, bernapas dengan insang, serta menggunakan siripnya untuk pergerakan dan keseimbangan badan. Hingga sekarang terdapat sekitar spesies ikan terdiri dari 483 famili dan 57 ordo. Jenis ikan lebih banyak berada di perairan laut, karena hampir 70% permukaan bumi terdiri dari laut dan hanya sekitar 1% terdapat ikan perairan tawar (Burhanuddin, 2014). Ikan gabus (Channa striata atau Ophiocephalus striata) adalah ikan dari famili Channidae hidup di kawasan tropis Afrika, Asia Selatan, Asia Tenggara dan Asia Timur (Kordi, 2015). Ikan gabus adalah karnivora bersifat predator, tidak hanya memangsa benih ikan tetapi juga ikan dewasa dan serangga air (Amri dan Sihombing, 2012). Ikan gabus memiliki ciri-ciri tubuh berbentuk bulat, panjang dan semakin ke belakang berbentuk pipih, punggung berbentuk cembung dan perut yang rata serta kepala yang pipih, tidak memiliki jari-jari sirip yang keras. Ukuran tubuh bervariasi dengan panjang cm (Suwandi dkk., 2014). Secara umum sistem urinaria berfungsi untuk membuang berbagai zat-zat sisa metabolisme seperti sisa metabolisme protein, residu obat, sisa hormon dan berbagai zat toksik (Isnaeni, 2006). Pada ikan sistem urogenital dibangun oleh dua sistem, yaitu sistem urinaria (sistem uropoetika) dan genitalia. Sistem urinaria bisa disebut sistem ekskresi. Fungsinya untuk membuang bahan-bahan yang tidak diperlukan dan membahayakan bagi kesehatan, dikeluarkan dari tubuh sebagai larutan dalam air dengan perantara ginjal dan salurannya (Burhanuddin, 2014). Sistem urinaria atau ekskresi pada ikan terdiri dari mesonepros (ginjal), ureter yang terjadi dari duktus mesoneprodikus, vesika urinaria, dan sinus urogenitalis. Sepasang ginjal yang memanjang sepanjang dinding dorsal abdomen, kanan dan kiri dari linea mediana (Radiopoetro, 1977). 709

2 Aryulina dkk. (2006), alat ekskresi ikan berupa sepasang ginjal yang memanjang (opistonepros) dan berwarna kemerah-merahan. Menurut Fried dan George (2005), ginjal merupakan unit ekskretoris pada vertebrata tingkat tinggi, tetapi fungsi utamanya pada hewan tingkat rendah seperti ikan adalah untuk osmoregulasi. Duktus-duktus ginjal dan sistem reproduksi sangat terkait satu sama lain, sehingga banyak ahli yang mempelajari kedua sistem tersebut sebagai satu sistem urogenital (uro berarti urin). Radiopoetro (1977), menyatakan bahwa ureter membesar dan membentuk vesika urinaria. Ureter bermuara ke dalam sinus urogenitalis, sinus urogenitalis bermuara keluar melalui porus urogenitalis yang terdapat di kaudal dari anus. Menurut Mumfrod dkk. (2007), struktur histologi ginjal ikan terdiri dari nefron, setiap nefron terdiri dari beberapa segmen dengan struktur dan fungsi tertentu seperti glomerulus yang berfungsi untuk ultrafiltrasi dari plasma yang terbentuk dari darah. Filtrat ini kemudian masuk ke dalam tubulus ginjal dimana diubah untuk membentuk urin. Tubulus pada ginjal ikan berbentuk kurang jelas sehingga sulit diidentifikasi, terdiri dari tubulus kontortus proksimal dan distal. Pada tubulus konrortus proksimal terdapat sel epitel kuboid selapis dengan brush border, diberi pewarnaan terlihat adanya sitoplasma yang berwarna pekat dan pudar serta inti berbentuk bulat. Tubulus distal yang tidak mempunyai brush border dan sitoplasma yang berwarna pucat. Eroschenko (2012), vesika urinaria merupakan organ berongga dengan dinding berotot tebal dan dilapisi oleh epitel transisional. Dinding tersebut dapat berubah bentuk (meregang atau membesar) saat terisi urin. Studi tentang histologi ginjal dan vesika urinaria ikan gabus di habitat aslinya belum banyak dilaporkan baik jurnal lokal maupun internasional. Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai struktur histologi sistem urinaria ikan gabus yang hidup di rawa-rawa (habitat aslinya). MATERIAL DAN METODE Penelitian ini menggunakan sampel ginjal dan vesika urinaria dari enam ekor ikan gabus. Sampel kemudian dibuat menjadi preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilineosin (HE), kemudian diteliti strukturnya menggunakan metode histologi eksplorasi. Hasil yang diperoleh kemudian dibahas secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk gambar. HASIL DAN PEMBAHASAN Histologis Ginjal Ikan Gabus Pada penelitian ini, sistem urinaria ikan gabus yang diamati terdiri dari ginjal dan vesika urinaria. Ginjal ikan secara anatomi terbagi menjadi head kidney dan kidney. Secara umum, struktur histologi ginjal terdiri dari unsur utama yaitu glomerulus, tubulus dan pembuluh darah (Mc Gavin dan Zachary, 2007). Berdasarkan hasil penelitian, struktur histologi ginjal ikan gabus ditandai dengan adanya glomerulus berbentuk bulat dan kapsula Bowman yang terlihat rapi membungkus glomerulus. Struktur jaringan ginjal ini sesuai dengan Takashima dan Hibiya (1995) yang menyatakan bahwa pada ginjal ikan normal juga terlihat adanya kapsula Bowman yang mengelilingi glomerulus. Ginjal ikan gabus memiliki ukuran glomerulus yang relatif besar yang mengisi kapsula Bowman, hal ini sesuai dengan penelitian Bruno dkk. (2010) yang menyatakan bahwa tipe nefron dari ikan salmon yang hidup di air tawar mempunyai karakteristik glomerulus yang relatif besar. Menurut Mokhtar (2017), pada ginjal ikan, head kidney terdiri dari jaringan hematopoietik yang tidak mempunyai fungsi eksretori. Kidney terdiri atas nefron, jaringan limfoid dan jaringan hematopoietik interstisial. Hasil penelitian ini menunjukkan ginjal ikan gabus terdapat nefron. Nefron pada ginjal ikan terdiri atas badan malphigi (corpusculum renalis) yang meliputi glomerulus dan kapsula Bowman, tubulus yang terbagi menjadi tubulus 710

3 kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal. Struktur histologi ginjal ikan gabus dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Struktur histologi ginjal ikan gabus. Glomerulus (G), Tubulus (T) dan Pembuluh Darah (PD), Kapsula Bowman (KB), stratum visceral (sv), stratum parietal (sp), Spatium capsulare (SC), Kapiler Glomerulus (KG) dan Podosit (P). Potongan melintang, pewarnaan HE dan pembesaran 100x. Pada Gambar 3 terlihat adanya spatium capsulare yaitu jarak atau ruang antara stratum parietal dan stratum visceral pada kapsula Bowman. Menurut Ruhela dkk. (2008), kapsula Bowman terdiri atas lapisan epitel pipih selapis yang berada di bagian dalam serta lapisan fibrous yang berada di bagian luar. Pada glomerulus terdapat dinding kapiler yang terdiri dari tiga lapisan yaitu podosit, lamina basal, dan sel endotel. Bagian yang melapisi dinding kapiler terluar disebut dengan podosit sedangkan lamina basal melapisi bagian bawah podosit dan sel endotel melapisi bagian dalam dinding kapiler. Eroschenko (2012), menyatakan bahwa stratum visceral mengelilingi kapiler glomerulus dan podosit sedangkan epitel pada stratum visceral membentuk epitel selapis gepeng di stratum parietal. Pada ginjal ikan terdapat tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal. Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa tubulus pada ginjal ikan gabus memiliki tubulus kontortus proksimal lebih pendek dibandingkan dengan tubulus kontortus distal. Pada tubulus kontortus proksimal biasanya dijumpai limbus mikrofilosus atau yang lebih dikenal dengan brush border. Akan tetapi pada tubulus kontortus distal tidak dijumpai brush border hal ini sesuai dengan pernyataan Amin dkk. (1992). Pada ginjal ikan, tubulus memiliki karakteristik berbentuk pendek, dinding tubulus terdiri atas epitel kuboid selapis dengan silia dan inti berbentuk bulat (Bruno dkk., 2010). Tubulus kontortus proksimal dibedakan atas luas lumen dan bentuk dari brush border berdasarkan ketebalan dan kepadatannya (Cataldi dkk., 1995). Menurut Amin dkk. (1992), tubulus kontortus proksimal terbagi ke dalam bagian pertama, tubulus kontortus proksimal dilindungi oleh epitel kuboid selapis dengan sitoplasma yang berwarna eosin pudar. Pada bagian kedua, tubulus kontortus proksimal terlihat mempunyai isi dimana terdapat lapisan mikrofili pada permukaan sel epitel yang disebut dengan brush border. Pada ginjal ikan gabus, tubulus kontortus distal tidak ditemukan adanya brush border, inti sel berbentuk bulat dan warna tubulus kontortus distal terlihat lebih pudar ketika diwarnai dengan eosin. Hal ini dikarenakan sitoplasmanya memiliki granula yang lebih sedikit 711

4 dibandingkan dengan tubulus kontortus proksimal (Takashima dan Hibiya, 1995). Histologis tubulus ginjal dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Histologis tubulus ginjal ikan gabus. Tubulus Kontortus Distal (TKD), Lumen (L), Tubulus Kontortus Proksimal (TKP), Nukleus (N) dan Brush border (BB). Potongan melintang, pewarnaan HE dan pembesaran 1000x. Histologis Vesika Urinaria Ikan Gabus Hasil penelitian menunjukkan bahwa vesika urinaria ikan gabus terdiri atas tiga lapisan yaitu tunika mukosa, tunika muskularis yang terdiri dari longitudinal muscularis dan circular muscularis se, dan tunika serosa. Dinding vesika urinaria mirip dengan sepertiga bagian bawah ureter kecuali pada ketebalannya karena vesika urinaria memiliki lapisan mukosa dan otot polos yang lebih tebal. Hal ini sesuai dengan pernyataan Eroschenko (2012), dimana dinding vesika urinaria ditemukan tiga lapisan otot polos yang tersusun longgar, yaitu longitudinal dalam, sirkular tengah dan longitudinal luar. Ketiga lapisan tersebut membentuk anastomosis berkas otot polos dan jaringan ikat ditemukan juga diantaranya. Vesika urinaria merupakan organ penampung urin sementara sebelum dikeluarkan dari dalam tubuh. Pada kebanyakan ikan, pembesaran dari saluran urinaria (ureter) berfungsi sebagai vesika urinaria. Pada vesika urinaria di bagian tunika mukosa ditemukan adanya sel epitel transisional. Epitel transisional yang ditemukan pada ikan gabus terdiri dari 3-4 lapisan. Secara umum, lapisan epitel transisional pada ikan berkisar antara 3-8 lapisan epitel hal ini sesuai dengan pernyataan Kamalaveni (1961). Epitel transisional merupakan epitel peralihan dan memiliki banyak lapisan. Permukan lapisan epitel ini mengalami perubahan bentuk ketika dinding vesika urinaria teregang atau membesar saat terisi urin. Hal ini sesuai dengan penilitian Groman (1982), pada ikan bandeng yang menyatakan bahwa ketika kantong urinaria kosong terlihat adanya sel epitel kolumnar sedangkan ketika vesika urinaria menggelembung terlihat sel epitel kuboid dengan memiliki puncak kubah menyerupai sel berbentuk payung yang disebut dengan facet cells. Histologis vesika urinaria ikan gabus dapat dilihat pada Gambar

5 Gambar 5. Histologis vesika urinaria ikan gabus. Epitel Transisional (ET), Lamina Propria (LP), Lumen (L), Lipatan Mukosa (LM), Jaringan Ikat (JI), Tunika Serosa (TS), Tunika Muskularis (TM): longitudinal muscularis (lm), circular muscularis (cm) dan Facet cells (FC). Potongan melintang, pewarnaan HE dan pembesaran 400x. KESIMPULAN Ginjal ikan gabus secara makroskopis terbagi atas head kidney dan kidney. Head kidney berfungsi sebagai jaringan hematopoietik dan kidney berfungsi sebagai sistem urinaria. Glomerulus pada ginjal ikan gabus berbentuk bulat dengan ukuran yang relatif besar sedangkan tubulusnya memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Vesika urinaria ikan gabus sama seperti ikan pada umumnya yaitu mempunyai tiga lapisan yang terdiri dari tunika serosa, tunika muskularis dan tunika mukosa yang ditemukan adanya epitel transisional. DAFTAR PUSTAKA Amin, A.B., L. Mortensen dan T. Poppe Histology Atlas Normal Structure of Salmonids. Grafisk Produksjon, USA. Amri, K. dan T. Sihombing Mengenal dan Mengenalikan Predator Benih Ikan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Aryulina, D., C. Muslim., S. Manaf dan E.W. Winarni Biologi 2. Penerbit Erlangga, Jakarta. Bruno, W.D., P.A. Noguera dan T.T. Poppe A Colour Atlas of Salmonid Diseases. Springer Dordrecht Heidelberg, New York. Burhanuddin, A.I Ikhtiologi, Ikan dan Segala Aspek Kehidupannya. Deepublish, Yogyakarta. Cataldi, E., E. Ciccotti, P. Dimarco, O. Disantano, P. Bronzi dan S. Cataudella, Acclimation Trials of Juvenile Italian Sturgeon to Different Salinities. Journal of Fish Biology. 47: Eroschenko, V.P Atlas Histologi Difiore. EGC, Jakarta. Fried, G.H. dan George J.H Biologi Edisi Kedua. Penerbit Erlangga, Jakarta. Groman, D.B Histology of the Striped Bass. American Fisheries Society, USA. Isnaeni, W Fisiologi Hewan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. 713

6 Kamalaveni, S The Urinary Bladder of Some Indian Teleostean Fishes. Records of the Indian Museum. 59: Kiernan, J.A Histological and Histochemical Method: Theory and Practice. 2 nd ed. Pergamon Press, New York. Kordi, Ghufran H Panduan Lengkap Memelihara Ikan Air Tawar Di Kolam Terpal. Lily Publishser, Yogyakarta. Mc Gavin, M. D dan dan Zachary J. F Pathologic Basic of Veterinary Disease. Mosby Incorporation, USA. Mokhtar, D. M Fish Histology From Cells to Organs. Apple Academic Press, Kanada. Mumfrod, S., J. Heidel., C. Smith, J. Morirson., B. MacConnell dan V. Blazer Fish Histology and Histopathology. USFWS-NCTC Radiopoetro Zoologi. Erlangga, Jakarta. Ruhela, S., A. K. Pandey dan A.K. Khare Histopathological Manifestation in Kidney of Clarias batrachus Induced by Experimental Procamallanus Infection. Journal of Environtmental Biology. 29(5): Suwandi, R., Nurjanah dan M. Winem Proporsi Bagian Tubuh dan Kadar Proksimat Ikan Gabus pada Berbagai Ukuran. JPHPI (1): 1-2. Takashima, F. dan T. Hibiya An Atlas Of Fish Histology Second Edition. Kodansha LTD, Tokyo. 714

JIMVET. 01(2): (2017) ISSN : HISTOLOGI URETER DAN VESIKA URINARIA IKAN LELE LOKAL (Clarias batrachus)

JIMVET. 01(2): (2017) ISSN : HISTOLOGI URETER DAN VESIKA URINARIA IKAN LELE LOKAL (Clarias batrachus) HISTOOGI URTR DN VSIK URINRI IKN OK (Clarias batrachus) Histology of Ureter and Vesica Urinaria in ocal Catfish (Clarias batrachus) nka Rahmi de Utami 1, Cut Dahlia Iskandar 2, Zainuddin 3 1 rogram Studi

Lebih terperinci

HISTOLOGI URINARIA dr d.. K a K r a ti t k i a a R at a n t a n a P e P r e ti t w i i

HISTOLOGI URINARIA dr d.. K a K r a ti t k i a a R at a n t a n a P e P r e ti t w i i HISTOLOGI URINARIA dr. Kartika Ratna Pertiwi 132319831 SISTEM URINARIA Sistem urinaria terdiri atas - Sepasang ginjal, - Sepasang ureter - Kandung kemih - Uretra Terdapat pula - Sepasang arteri renalis

Lebih terperinci

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter Ginjal adalah organ pengeluaran (ekskresi) utama pada manusia yang berfungsi untik mengekskresikan urine. Ginjal berbentuk seperti kacang merah, terletak di daerah pinggang, di sebelah kiri dan kanan tulang

Lebih terperinci

BAB VII SISTEM UROGENITALIA

BAB VII SISTEM UROGENITALIA BAB VII SISTEM UROGENITALIA Sistem urogenital terdiri dari dua system, yaitu system urinaria (systema uropoetica) dan genitalia (sytema genitalia). Sistem urinaria biasa disebut sistem ekskresi. Fungsinya

Lebih terperinci

SISTEM URIN (GINJAL)

SISTEM URIN (GINJAL) SISTEM URIN (GINJAL) Pengantar Sistem urin tersusun atas ginjal, ureter, vesica urinaria, dan urethra. Berfungsi membantu terciptanya homeostasis dan pengeluaran sisa-sisa metabolisme. Ginjal selain berfungsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. struktur parenkhim masih normal. Corpusculum renalis malpighi disusun oleh komponen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. struktur parenkhim masih normal. Corpusculum renalis malpighi disusun oleh komponen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perubahan pada Parenkhim Ginjal 4.1.1 Perubahan pada Copusculum Malphigi Ginjal Gambaran kualitatif corpusculum malphigi ginjal pada kelompok tikus normal tanpa

Lebih terperinci

GINJAL KEDUDUKAN GINJAL DI BELAKANG DARI KAVUM ABDOMINALIS DI BELAKANG PERITONEUM PADA KEDUA SISI VERTEBRA LUMBALIS III MELEKAT LANGSUNG PADA DINDING

GINJAL KEDUDUKAN GINJAL DI BELAKANG DARI KAVUM ABDOMINALIS DI BELAKANG PERITONEUM PADA KEDUA SISI VERTEBRA LUMBALIS III MELEKAT LANGSUNG PADA DINDING Ginjal dilihat dari depan BAGIAN-BAGIAN SISTEM PERKEMIHAN Sistem urinary adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter,

Lebih terperinci

11/28/2011 SISTEM URINARIA. By. Paryono

11/28/2011 SISTEM URINARIA. By. Paryono SISTEM URINARIA By. Paryono 1 KOMPONEN SISTEM URINARIA GINJAL Bentuk seperti kacang Terletak retroperitoneal cavum abdomen (antara dinding dorsal badan dan peritoneum parietal) pada daerah lumbal superior.

Lebih terperinci

2. Sumsum Ginjal (Medula)

2. Sumsum Ginjal (Medula) 1. GINJAL Kedudukan ginjal terletak dibagian belakang dari kavum abdominalis di belakang peritonium pada kedua sisi vertebra lumbalis III, dan melekat langsung pada dinding abdomen. Bentuknya seperti biji

Lebih terperinci

Jaringan Tubuh. 1. Jaringan Epitel. 2. Jaringan Otot. 3. Jaringan ikat/penghubung. 4. Jaringan Saraf

Jaringan Tubuh. 1. Jaringan Epitel. 2. Jaringan Otot. 3. Jaringan ikat/penghubung. 4. Jaringan Saraf Jaringan Tubuh 1. Jaringan Epitel 2. Jaringan Otot 3. Jaringan ikat/penghubung 4. Jaringan Saraf Jaringan Epitel Tersusun atas lapisan-lapisan sel yang menutup permukaan saluran pencernaan, saluran pada

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Epitel yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : K

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Epitel yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : K LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN (JARINGAN EPITEL) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI B KELOMPOK : I (Satu) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1 1. Perhatikan gambar nefron di bawah ini! SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1 Urin sesungguhnya dihasilkan di bagian nomor... A. B. C. D. 1 2 3 4 E. Kunci Jawaban : D

Lebih terperinci

EMBRIOLOGI SISTEM URINARIUS. dr. Al-Muqsith, M.Si

EMBRIOLOGI SISTEM URINARIUS. dr. Al-Muqsith, M.Si EMBRIOLOGI SISTEM URINARIUS dr. Al-Muqsith, M.Si Sistem Urinarius Asal : mesodermal ridge (mesodermal intermediet), di sepanjang dinding posterior abdomen ( = sistem genitalis ) Awalnya kedua sistem tsb

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan merupakan hewan akutik yang memilki tulang belakang (vertebrata) yang berhabitat di dalam perairan. Ikan bernapas dengan insang, bergerak dan menjaga keseimbangan

Lebih terperinci

Sistem Ekskresi Manusia

Sistem Ekskresi Manusia Sistem Ekskresi Manusia Sistem ekskresi merupakan sistem dalam tubuh kita yang berfungsi mengeluarkan zatzat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh dan zat yang keberadaannya dalam tubuh akan mengganggu

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.1

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.1 . Perhatikan gambar nefron di bawah ini! SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal. Urin sesungguhnya dihasilkan di bagian nomor... Berdasarkan pada gambar di atas yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si LOGO

Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si LOGO Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si darma_erick77@yahoo.com LOGO Proses Pengeluaran Berdasarkan zat yang dibuang, proses pengeluaran pada manusia dibedakan menjadi: Defekasi: pengeluaran zat sisa hasil ( feses

Lebih terperinci

11/27/2011 SISTEM URINARIA. By. Paryono

11/27/2011 SISTEM URINARIA. By. Paryono SISTEM URINARIA By. Paryono 1 KOMPONEN SISTEM URINARIA GINJAL Bentuk seperti kacang Terletak retroperitoneal cavum abdomen (antara dinding dorsal badan dan peritoneum parietal) pada daerah lumbal superior.

Lebih terperinci

a) memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun, c) mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, dan

a) memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun, c) mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, dan Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.1 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.1 1. Organ ekskresi pada manusia yang berfungsi mengubah amonia menjadi urea adalah... Paru-paru Hati Kulit Ginjal Kunci Jawaban : B Pembahasan:

Lebih terperinci

biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. ORGAN EKSKRESI

biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. ORGAN EKSKRESI 15 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI Pengeluaran zat di dalam tubuh berlangsung melalui defekasi yaitu pengeluaran sisa pencernaan berupa feses. Ekskresi

Lebih terperinci

SISTEM EKSKRESI MANUSIA 1: REN. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta

SISTEM EKSKRESI MANUSIA 1: REN. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta 1 SISTEM EKSKRESI MANUSIA 1: REN by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta Proses pengeluaran zat 2 1. Defekasi : yaitu proses pengeluaran zat sisa hasil pencernaan makanan. 2. Sekresi : yaitu proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fluorida adalah anion monovalen. 13. secara cepat saat lambung kosong dan fluorida sudah mencair. Adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fluorida adalah anion monovalen. 13. secara cepat saat lambung kosong dan fluorida sudah mencair. Adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 FLUORIDA Fluorida adalah anion monovalen. 13 Fluorida terdapat pada banyak makanan terutama teh, minuman anggur, dan duri ikan. Fluorida yang dikonsumsi manusia akan diabsorbsi

Lebih terperinci

Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel yang mempunyai sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama. Jaringan Dasar pada hewan

Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel yang mempunyai sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama. Jaringan Dasar pada hewan Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel yang mempunyai sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama. Jaringan Dasar pada hewan vertebrata ada 4,yaitu: 1. Jaringan epitel 2. Jaringan ikat

Lebih terperinci

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN DASAR SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI.

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN DASAR SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI. PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN DASAR SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI. Kompetensi Dasar 1. Struktur dan fungsi umum jaringan epitel 2. Klasifikasi jaringan epitel (epitel penutup dan epitel

Lebih terperinci

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN JARINGAN DASAR HEWAN Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi

Lebih terperinci

PERUBAHAN JARINGAN GINJAL IKAN PARI KEMBANG (Dasyatis kuhlii) AKIBAT PAPARAN LOGAM MERKURI (Hg)

PERUBAHAN JARINGAN GINJAL IKAN PARI KEMBANG (Dasyatis kuhlii) AKIBAT PAPARAN LOGAM MERKURI (Hg) PERUBAHAN JARINGAN GINJAL IKAN PARI KEMBANG (Dasyatis kuhlii) AKIBAT PAPARAN LOGAM MERKURI (Hg) MC-6 Joeharnani Tresnati Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin E-mail: jtresnati@yahoo.com

Lebih terperinci

M.Biomed. Kelompok keilmuan DKKD

M.Biomed. Kelompok keilmuan DKKD SISTEM PERKEMIHAN By: Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed Kelompok keilmuan DKKD TUJUAN PEMBELAJARAN Mhs memahami struktur makroskopik sistem perkemihan (Ginjal, ureter, vesika urinaria dan uretra) dan struktur

Lebih terperinci

HISTOLOGI SISTEM LIMFATIS

HISTOLOGI SISTEM LIMFATIS Judul Mata Kuliah : Biomedik 1 (7 SKS) Standar Kompetensi : Area Kompetensi 5 : Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran Kompetensi Dasar : Menerapkan ilmu kedokteran dasar pada blok biomedik 1 Indikator : Mampu

Lebih terperinci

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru O R G A N P E N Y U S U N S I S T E M E K S K R E S I K U L I T G I N J A L H A T I P A R U - P A R U kulit K ULIT K U L I T A D A L A H O R G A

Lebih terperinci

SISTEM EKSKRESI SISTEM EKSKRESI PADA VERTEBRATA

SISTEM EKSKRESI SISTEM EKSKRESI PADA VERTEBRATA SISTEM EKSKRESI SISTEM EKSKRESI PADA VERTEBRATA Sistem ekskresi pada manusia dan vertebrata lainnya melibatkan organ paru-paru, kulit, ginjal, dan hati. Namun yang terpenting dari keempat organ tersebut

Lebih terperinci

JIMVET. 01(3): (2017) ISSN : STRUKTUR HISTOLOGI KULIT IKAN GABUS (Channa striata)

JIMVET. 01(3): (2017) ISSN : STRUKTUR HISTOLOGI KULIT IKAN GABUS (Channa striata) STRUKTUR HISTOLOGI KULIT IKAN GABUS (Channa striata) The Histology Of Skin s Snakehead Fish (Channa striata) Desi Andriani 1, Dian Masyitha 2, Zainuddin 3,Fitriani 4 1 Program Studi Pendidikan Dokter Hewan

Lebih terperinci

Histologi Sistem Urinarius

Histologi Sistem Urinarius Judul Mata Kuliah : Biomedik I Histologi Sistem Urinarius Alokasi Waktu : 2 x 50 menit Tujuan Instruksional Umum (TIU) : o Membedakan jenis-jenis jaringan yang terdapat dalam tubuh manusia, baik histologik

Lebih terperinci

Histologi Sistem Urinarius

Histologi Sistem Urinarius Histologi Sistem Urinarius Ginjal Cortex renalis Tampak berwarna merah gelap bergranul Menutupi semua medulla Membentuk columna renalis Bertini Medulla renalis Tebalnya 2 kali korteks Piramid renalis lebih

Lebih terperinci

- - SISTEM EKSKRESI MANUSIA - - sbl1ekskresi

- - SISTEM EKSKRESI MANUSIA - - sbl1ekskresi - - SISTEM EKSKRESI MANUSIA - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian sbl1ekskresi Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara

Lebih terperinci

STRUKTUR MIKROSKOPIS LAMBUNG IKAN BAUNG (Mystus nemurusc.v) DARI PERAIRAN SUNGAI SIAK

STRUKTUR MIKROSKOPIS LAMBUNG IKAN BAUNG (Mystus nemurusc.v) DARI PERAIRAN SUNGAI SIAK STRUKTUR MIKROSKOPIS LAMBUNG IKAN BAUNG (Mystus nemurusc.v) DARI PERAIRAN SUNGAI SIAK Julia Nadrah 1, Yusfiati 2, Roza Elvyra 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Biologi FMIPA 2 Dosen Zoologi Jurusan Biologi

Lebih terperinci

Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri

Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri Kompetensi Dasar : Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri Indikator : 1. Menyebutkan organ-organ penyusun sistem ekskresi pada manusia.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tanaman Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tanaman Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.), adalah tanaman yang khas dijumpai di Sumatera Utara, Indonesia. Buahnya umum digunakan

Lebih terperinci

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA A. GINJAL SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA Sebagian besar produk sisa metabolisme sel berasal dari perombakan protein, misalnya amonia dan urea. Kedua senyawa tersebut beracun bagi tubuh dan harus dikeluarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam, sebagai negara kepulauan dan memiliki dua per tiga wilayah yang merupakan perairan. Salah satu sumberdaya

Lebih terperinci

Mahasiswa dapat menjelaskan alat ekskresi dan prosesnya dari hasil percobaan

Mahasiswa dapat menjelaskan alat ekskresi dan prosesnya dari hasil percobaan Indikator Pencapaian: MATERI IX SISTEM EKSKRESI Mahasiswa dapat menjelaskan alat ekskresi dan prosesnya dari hasil percobaan Materi Mahluk hidup dalam hidupnya melakukan metabolisme. Metabolisme ini selain

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN, Pangasius sp.

PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN, Pangasius sp. Jurnal Akuakultur Indonesia, 4 (1): 25 3 (25) 25 Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP

Lebih terperinci

Sistem Ekskresi. Drs. Refli, MSc Diberikan pada Pelatihan Penguatan UN bagi Guru SMP/MTS se Provinsi NTT September 2013

Sistem Ekskresi. Drs. Refli, MSc Diberikan pada Pelatihan Penguatan UN bagi Guru SMP/MTS se Provinsi NTT September 2013 Sistem Ekskresi Drs. Refli, MSc Diberikan pada Pelatihan Penguatan UN bagi Guru SMP/MTS se Provinsi NTT September 2013 Pengertian & Fungsi Proses Ekskresi Penegrtian : Proses pengeluaran zat-zat sisa hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rutin, dengan waktu dan cara yang tepat. 2 Kebiasaan menyikat gigi, terutama

BAB I PENDAHULUAN. rutin, dengan waktu dan cara yang tepat. 2 Kebiasaan menyikat gigi, terutama 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penyakit gigi merupakan masalah kesehatan yang sering muncul pada anak prasekolah. 1,2,3 Masalah ini dapat dicegah dengan menyikat gigi secara rutin, dengan waktu

Lebih terperinci

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ STRUKTUR TUBUH MANUSIA SEL (UNSUR DASAR JARINGAN TUBUH YANG TERDIRI ATAS INTI SEL/ NUCLEUS DAN PROTOPLASMA) JARINGAN (KUMPULAN SEL KHUSUS DENGAN BENTUK & FUNGSI

Lebih terperinci

BAB I ORGANISASI ORGAN

BAB I ORGANISASI ORGAN BAB I ORGANISASI ORGAN Dalam bab ini akan dibahas struktur histologis dan fungsi dari parenkima dan stroma, organisasi organ tubuler, organisasi organ padat dan membran sebagai organ simplek. Semua organ

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Biologi / IPA dan Pembelajarannya

Prosiding Seminar Nasional Biologi / IPA dan Pembelajarannya ANALISIS ANATOMI DAN HISTOLOGI UMBAI CACING (Vermiformappendix) PADA KELINCI SEBAGAI ANGGOTA HEWAN HERBIVORA Bevo Wahono Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jember E-mail: dankbioma@yahoo.com Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

Struktur bagian dalam ginjal

Struktur bagian dalam ginjal Sitem perkemihan Sistem perkemihan Terdiri atas: dua ginjal, dua ureter, vesika urinaria dan uretra Fungsi ginjal pembentukan urine Yang lain berfungsi sebagai pembuangan urine Fungsi lain ginjal: Pengaturan

Lebih terperinci

JIMVET. 01(3): (2017) ISSN : SEBARAN SEL GOBLET PADA USUS LELE LOKAL (Clarias batrachus)

JIMVET. 01(3): (2017) ISSN : SEBARAN SEL GOBLET PADA USUS LELE LOKAL (Clarias batrachus) SEBARAN SEL GOBLET PADA USUS LELE LOKAL (Clarias batrachus) Goblet cell distribution in intestinal tract of local catfish (Clarias batracus) Diah Andini 1, Zainuddin 2, M Jalaluddin 3, Fitriani 2, Ummu

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALGA PURIN (ALAT PERAGA PEMBENTUKAN & PENGUJIAN URIN) MELALUI MANIPULASI CARA KERJA NEFRON

PERANCANGAN ALGA PURIN (ALAT PERAGA PEMBENTUKAN & PENGUJIAN URIN) MELALUI MANIPULASI CARA KERJA NEFRON PERANCANGAN ALGA PURIN (ALAT PERAGA PEMBENTUKAN & PENGUJIAN URIN) MELALUI MANIPULASI CARA KERJA NEFRON Risya Pramana Situmorang 1, Meidini Martiningsih 2, Tabeta Yuliana 3, Lisa Sandalinggi 4, Noviana

Lebih terperinci

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM HISTOTOGI DISUSUN OLEH: TIM HISTOLOGI LABORATORIUM HISTOLOGI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM HISTOTOGI DISUSUN OLEH: TIM HISTOLOGI LABORATORIUM HISTOLOGI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM HISTOTOGI DISUSUN OLEH: TIM HISTOLOGI LABORATORIUM HISTOLOGI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAB I JARINGAN EPITEL Jarjnqan epjteldibagi menjadi 2, yaitu

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.3. Air. Asam amino. Urea. Protein

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.3. Air. Asam amino. Urea. Protein SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.3 1. Zat yang tidak boleh terkandung dalam urine primer adalah... Air Asam amino Urea Protein Kunci Jawaban : D Menghasilkan urine primer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Anatomi fisiologi ginjal Dua ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, di luar rongga peritoneum. Sisi medial setiap ginjal merupakan daerah lekukan

Lebih terperinci

Sistem Osmoregulasi Pada Ikan

Sistem Osmoregulasi Pada Ikan Sistem Osmoregulasi Pada Ikan A. Pengertian Osmoregulasi Osmoregulasi adalah proses pengatur konsentrasi cairan dan menyeimbangkan pemasukan serta pengeluaran cairan tubuh oleh sel atau organisme hidup.

Lebih terperinci

1. Dapat menjelaskan sistem Eksresi. 2. Dapat menjelaskan sistem Ekskresi pada Avetebrata. 3. Dapat menjelaskan sistem Ekrsresi pada Vertebrata.

1. Dapat menjelaskan sistem Eksresi. 2. Dapat menjelaskan sistem Ekskresi pada Avetebrata. 3. Dapat menjelaskan sistem Ekrsresi pada Vertebrata. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tubuh melakukan begitu banyak proses metabolisme seperti pencernaan, respirasi dan sebagainya. Proses-proses seperti itu pada akhirnya akan menghasilkan limbah yang

Lebih terperinci

SISTEM EKSKRESI LKS IPA TERPADU -SMP KELAS IX/1 1

SISTEM EKSKRESI LKS IPA TERPADU -SMP KELAS IX/1 1 SISTEM EKSKRESI Standar kompetensi : 1. Memahami berbagai system dalam kehidupan manusia Kopetensi Dasar : 1.1. Mendeskripsikan system ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Ringkasan

Lebih terperinci

GAMBARAN HISTOLOGIS TUBULUS PROKSIMAL GINJAL MENCIT (Mus musculus L.) JANTAN YANG TERPAPAR KEBISINGAN

GAMBARAN HISTOLOGIS TUBULUS PROKSIMAL GINJAL MENCIT (Mus musculus L.) JANTAN YANG TERPAPAR KEBISINGAN GAMBARAN HISTOLOGIS TUBULUS PROKSIMAL GINJAL MENCIT (Mus musculus L.) JANTAN YANG TERPAPAR KEBISINGAN Dita Mardhania Putri, H. Busman, dan N. Nurcahyani Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Lampung, Bandar

Lebih terperinci

STRUKTUR & PERKEMBANGAN HEWAN. Achmad Farajallah

STRUKTUR & PERKEMBANGAN HEWAN. Achmad Farajallah STRUKTUR & PERKEMBANGAN HEWAN Achmad Farajallah Sistem Sirkulasi: mode umum Sistem transportasi internal akibat ukuran & strukturnya menempatkan sel-sel tubuh berada jauh dari lingkungan luar sistem yang

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kedokteran Forensik dan Ilmu Patologi Anatomi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan selama

Lebih terperinci

Bab. Sistem Ekskresi. A. Sistem Ekskresi pada Manusia B. Sistem Ekskresi pada Hewan

Bab. Sistem Ekskresi. A. Sistem Ekskresi pada Manusia B. Sistem Ekskresi pada Hewan Bab 7 Sumber: www.gcarlson.com Ginjal merupakan salah satu organ ekskresi yang menghasilkan urine. Sistem Ekskresi Hasil yang harus Anda capai: menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu,

Lebih terperinci

Kelenjar berkembang dari permukaan epitel dengan cara tumbuh ke dalam jaringan ikat di bawahnya (kelenjar eksokrin)

Kelenjar berkembang dari permukaan epitel dengan cara tumbuh ke dalam jaringan ikat di bawahnya (kelenjar eksokrin) JARINGAN EPITEL Jaringan epitel tersusun oleh sel-sel bersisi dan bersudut banyak (poligonal) Memiliki sedikit atau tanpa substansi interseluler Dapat berupa membran ataupun kelenjar Membran dibentuk oleh

Lebih terperinci

ABSTRACT THE EFFECT OF CALCIUM AND VITAMIN D TOWARDS HISTOPATHOLOGICAL CHANGES OF WISTAR MALE RAT S KIDNEY WITH THE INDUCED OF HIGH LIPID DIET

ABSTRACT THE EFFECT OF CALCIUM AND VITAMIN D TOWARDS HISTOPATHOLOGICAL CHANGES OF WISTAR MALE RAT S KIDNEY WITH THE INDUCED OF HIGH LIPID DIET ABSTRACT THE EFFECT OF CALCIUM AND VITAMIN D TOWARDS HISTOPATHOLOGICAL CHANGES OF WISTAR MALE RAT S KIDNEY WITH THE INDUCED OF HIGH LIPID DIET Elsa Patricia Anisah, 2014 1st Advisor : Dr. Meilinah Hidayat,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Andaliman Andaliman termasuk tanaman perdu yang tersebar antara lain di India Timur, Nepal, Pakistan Timur, Myanmar, Thailand, Cina, dan Surnatera Utara (Hartley,

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN PROTEIN DAN GLUKOSA URINE LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN : ERICA PUSPA NINGRUM : J1C111208

PEMERIKSAAN PROTEIN DAN GLUKOSA URINE LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN : ERICA PUSPA NINGRUM : J1C111208 PEMERIKSAAN PROTEIN DAN GLUKOSA URINE LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN NAMA : ERICA PUSPA NINGRUM NIM : J1C111208 KELOMPOK : II (DUA) ASISTEN : TAUFIK NOOR KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo Jaringan Hewan Compiled by Hari Prasetyo Tingkatan Organisasi Kehidupan SEL JARINGAN ORGAN SISTEM ORGAN ORGANISME Definisi Jaringan Kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Conducted by: Jusuf R. Sofjan,dr,MARS 2/17/2016 1 2/17/2016 2 Sistem traktus urinarius terdiri

Lebih terperinci

Sistem Ekskresi Pada Hewan Vertebrata

Sistem Ekskresi Pada Hewan Vertebrata Sistem Ekskresi Pada Hewan Vertebrata Sistem ekskresi pada manusia dan vertebrata lainnya melibatkan organ paruparu, kulit, ginjal, dan hati. Namun yang terpenting dari keempat organ tersebut adalah ginjal..

Lebih terperinci

M.Nuralamsyah,S.Kep.Ns

M.Nuralamsyah,S.Kep.Ns M.Nuralamsyah,S.Kep.Ns Pendahuluan Ginjal mempertahankan komposisi dan volume cairan supaya tetap konstan Ginjal terletak retroperitoneal Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Rhodamine B merupakan zat warna golongan xanthenes dyes. Pewarna

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Rhodamine B merupakan zat warna golongan xanthenes dyes. Pewarna BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rhodamine B Rhodamine B merupakan zat warna golongan xanthenes dyes. Pewarna ini terbuat dari dietillaminophenol dan phatalic anchidria dimana kedua bahan baku ini sangat toksik

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Lele Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Filum: Chordata Kelas : Pisces Ordo : Ostariophysi Famili : Clariidae Genus : Clarias Spesies :

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Sistem ekskresi untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA

Lebih terperinci

GAMBARAN HISTOLOGI GINJAL TIKUS BETINA (Rattus rattus) YANG DIINJEKSI VITAMIN C DOSIS TINGGI DALAM JANGKA WAKTU LAMA

GAMBARAN HISTOLOGI GINJAL TIKUS BETINA (Rattus rattus) YANG DIINJEKSI VITAMIN C DOSIS TINGGI DALAM JANGKA WAKTU LAMA GAMBARAN HISTOLOGI GINJAL TIKUS BETINA (Rattus rattus) YANG DIINJEKSI VITAMIN C DOSIS TINGGI DALAM JANGKA WAKTU LAMA TIM PENELITI : 1. NI WAYAN SUDATRI, S.Si., M.Si, 2. IRIANI SEYAWATI, S.Si.,M.Si. 3.

Lebih terperinci

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi

Lebih terperinci

Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibagi menjadi tiga macam, yaitu: B. PEMBAHASAN Pada praktikum pada hari selasa tanggal 16 september 2014 pukul 07.30 adalah praktikum tentang jaringan epitel. Tujuannya adalah untuk mengetahui letak dan ciri jaringan yang terdapat pada

Lebih terperinci

Penuntun praktikum histologi cell and genetics

Penuntun praktikum histologi cell and genetics Penuntun praktikum histologi cell and genetics Pada praktikum ini Saudara akan melihat sajian Histologi di bawah mikroskop. Pada mikroskop ada 2 macam lensa, okuler dan objektif. Lensa okuler terletak

Lebih terperinci

Buletin Veteriner Udayana Vol. 2 No.2. : ISSN : Agustus 2010 STUDI HISTOLOGI USUS BESAR SAPI BALI

Buletin Veteriner Udayana Vol. 2 No.2. : ISSN : Agustus 2010 STUDI HISTOLOGI USUS BESAR SAPI BALI STUDI HISTOLOGI USUS BESAR SAPI BALI (HISTOLOGICAL STUDY LARGE INTESTINE OF BALI CATTLE) Ni Ketut Suwiti 1, Ni Luh Eka Setiasih 1, I Putu Suastika 1, I Wayan Piraksa 1, Ni Nyoman Werdi Susari 2 1 Lab.Histologi,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Gelombang Elektromagnetik dan Masalahnya. Secara umum sistim peralatan elektronik, elektrik dan elektromekanik

TINJAUAN PUSTAKA. A. Gelombang Elektromagnetik dan Masalahnya. Secara umum sistim peralatan elektronik, elektrik dan elektromekanik II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gelombang Elektromagnetik dan Masalahnya Secara umum sistim peralatan elektronik, elektrik dan elektromekanik jumlahnya semakin lama semakin meningkat, terutama peralatan-peralatan

Lebih terperinci

Anatomi, Histologi, dan Fisiologi Lambung. Anak Agung K Tri K

Anatomi, Histologi, dan Fisiologi Lambung. Anak Agung K Tri K Anatomi, Histologi, dan Fisiologi Lambung Anak Agung K Tri K 111 0211 075 ANATOMI LAMBUNG (GASTER) Bentuk : seperti huruf J Letak : terletak miring dari regio hipochondrium kiri cavum abdominis mengarah

Lebih terperinci

SISTEM EKSKRESI. Sistem Ekskresi Manusia. Zat sisa yang Diproduksi. Pemecahan Hb. H a t i. Respirasa sel. Deaminasi asam amino. Urea. Asam urat.

SISTEM EKSKRESI. Sistem Ekskresi Manusia. Zat sisa yang Diproduksi. Pemecahan Hb. H a t i. Respirasa sel. Deaminasi asam amino. Urea. Asam urat. SISTEM EKSKRESI Sistem Ekskresi Manusia Zat sisa yang Diproduksi H a t i Pemecahan Hb Respirasa sel Deaminasi asam amino Pemecahan Asam Nukleat Urea Asam urat Pigmen empedu Air Karbondioksida Ginjal Sistem

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. 1. Data Rerata gambaran histopatologi adanya penyebaran sel yang mengalami nekrosis, degenerasi dan infiltrasi sel radang

DAFTAR TABEL. 1. Data Rerata gambaran histopatologi adanya penyebaran sel yang mengalami nekrosis, degenerasi dan infiltrasi sel radang DAFTAR ISI Halaman RIWAYAT HIDUP... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS MATAKULIAH HISTOLOGI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS MATAKULIAH HISTOLOGI Fakultas Program Studi Mata Kuliah FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN : Fakultas Ilmu Keolahragaan : Ilmu Keolahragaan : Histologi Kode Mata Kuliah : SKO 301 Sks Semester : 3 Mata Kuliah Prasyarat : - Dosen :

Lebih terperinci

Praktikum Histologi I Modul 2.3 Kardiovaskular Jantung dan Pembuluh Darah

Praktikum Histologi I Modul 2.3 Kardiovaskular Jantung dan Pembuluh Darah Praktikum Histologi I Modul 2.3 Kardiovaskular Jantung dan Pembuluh Darah Tujuan pembelajaran 1. Mahasiswa mampu mengetahui lapisan jantung pada atrium dan ventrikel 2. Mahasiswa mampu mengetahui struktur

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN PARASETAMOL DAN KOMBINASI IBUPROFEN-PARASETAMOL TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS (RATTUS NORVEGICUS)

PENGARUH PEMBERIAN PARASETAMOL DAN KOMBINASI IBUPROFEN-PARASETAMOL TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS (RATTUS NORVEGICUS) PENGARUH PEMBERIAN PARASETAMOL DAN KOMBINASI IBUPROFEN-PARASETAMOL TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS (RATTUS NORVEGICUS) TJOA MEY LI 2443011092 PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SEL, JARINGAN, ORGAN, DAN SISTEM ORGAN

SEL, JARINGAN, ORGAN, DAN SISTEM ORGAN SEL, JARINGAN, ORGAN, DAN SISTEM ORGAN Tujuan 1. Mengamati struktur sel 2. Membandingkan sel prokariotik dan eukariotik 3. Mengetahui bagian-bagian sel dan dapat menyebutkan fungsi dari bagian-bagian sel

Lebih terperinci

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Bangsa-bangsa itik lokal yang ada umumnya diberi nama berdasarkan

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Bangsa-bangsa itik lokal yang ada umumnya diberi nama berdasarkan II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Itik Cihateup Bangsa-bangsa itik lokal yang ada umumnya diberi nama berdasarkan tempat asalnya. Itik Cihateup berasal dari Desa Cihateup, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya,

Lebih terperinci

Anatomi & Fisiologi Sistem Urinaria II Pertemuan 11 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

Anatomi & Fisiologi Sistem Urinaria II Pertemuan 11 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN Anatomi & Fisiologi Sistem Urinaria II Pertemuan 11 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menjelaskan proses pembentukan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Rata-rata penurunan jumlah glomerulus ginjal pada mencit jantan (Mus

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Rata-rata penurunan jumlah glomerulus ginjal pada mencit jantan (Mus IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil. Jumlah Penurunan Glomerulus Rata-rata penurunan jumlah glomerulus ginjal pada mencit jantan (Mus musculus L.) setelah diberi perlakuan pajanan medan listrik tegangan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM JARINGAN DASAR

PRAKTIKUM JARINGAN DASAR PRAKTIKUM JARINGAN DASAR Sel 4 Macam Jaringan Dasar : (Struktur) Jaringan Organ Sistem * Epithel * Jaringan Ikat * Otot * Syaraf JARINGAN EPITHEL JARINGAN EPITHEL dr. Indriati Dwi Rahayu KLASIFIKASI DASAR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Perkemihan Sistem perkemihan melibatkan kerja beberapa organ yaitu ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. 1. Ginjal a. Letak Manusia memiliki 2 buah ginjal. Ginjal

Lebih terperinci

STRUKTUR HISTOLOGI PROVENTRIKULUS AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus), BEBEK (Anser anser domesticus) DAN MERPATI (Columba domesticus)

STRUKTUR HISTOLOGI PROVENTRIKULUS AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus), BEBEK (Anser anser domesticus) DAN MERPATI (Columba domesticus) Jurnal Ilmiah Peternakan 2 (1) : 5-10 (2014) ISSN : 2337-9294 STRUKTUR HISTOLOGI PROVENTRIKULUS AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus), BEBEK (Anser anser domesticus) DAN MERPATI (Columba domesticus) Histological

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.2

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.2 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.2 1. Fungsi sistem ekskresi adalah... Membuang zat sisa pencernaan Mengeluarkan enzim dan hormon Membuang zat sisa metabolisme tubuh Mengeluarkan

Lebih terperinci

EFEK EKSTRAK ETANOL 50 mg Tristaniopsis obovata R.Br PADA DISTRIBUSI SEL MUKUS DI USUS TIKUS JANTAN WISTAR

EFEK EKSTRAK ETANOL 50 mg Tristaniopsis obovata R.Br PADA DISTRIBUSI SEL MUKUS DI USUS TIKUS JANTAN WISTAR EFEK EKSTRAK ETANOL 50 mg Tristaniopsis obovata R.Br PADA DISTRIBUSI SEL MUKUS DI USUS TIKUS JANTAN WISTAR EFFECTS OF 50 mg ETANOL EXTRACT OF Tristaniopsis obovata R.Br ON MUCUS CELL DISTRIBUTION INTESTINE

Lebih terperinci

SCIENCE MODULE GRADE IX JULY-AUGUST 2015 ACADEMIC YEAR 2015/2016

SCIENCE MODULE GRADE IX JULY-AUGUST 2015 ACADEMIC YEAR 2015/2016 SCIENCE MODULE GRADE IX JULY-AUGUST 2015 ACADEMIC YEAR 2015/2016 Tujuan Pembelajaran: - Mendeskripsikan bentuk/bangun organ-organ penyusun sistem ekskresi pada manusia - Mendeskripsikan fungsi sistem ekskresi

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA IKAN

MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA IKAN MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA IKAN OLEH : MUSTAIN FAKULTAS BUDIDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PERIKANAN PONTIANAK 2012 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap makhluk hidup memerlukan

Lebih terperinci

Bab 3 JARINGAN EPITEL

Bab 3 JARINGAN EPITEL STRUKTUR HEWAN Bab 3 JARINGAN EPITEL TIM DOSEN STRUKTUR HEWAN JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN Jaringan Hewan Jaringan : Kumpulan sel yang memiliki

Lebih terperinci

PERCOBAAN VI PEMERIKSAAN PROTEIN DAN GLUKOSA URINE

PERCOBAAN VI PEMERIKSAAN PROTEIN DAN GLUKOSA URINE PERCOBAAN VI PEMERIKSAAN PROTEIN DAN GLUKOSA URINE I. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui cara pemeriksaan protein dan glukosa urine dan mengetahui kadar protein dan glukosa urine.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ginjal Ginjal merupakan organ ekskresi utama pada manusia. Ginjal mempunyai peran penting dalam mempertahankan kestabilan tubuh. Ginjal memiliki fungsi yaitu mempertahankan keseimbangan

Lebih terperinci

FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph

FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph Dr. MUTIARA INDAH SARI NIP: 132 296 973 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN.......... 1 II. ASAM BASA DEFINISI dan ARTINYA............ 2 III. PENGATURAN KESEIMBANGAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman RIWAYAT HIDUP... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Otot yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : Kel

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Otot yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : Kel LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN (JARINGAN OTOT) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI B KELOMPOK : I (Satu) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci