Analisis Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Multimedia Hyperlink Dengan Non Hyperlink Dalam Pembelajaran Ekonomi Siswa SMA Negeri Kota Bukittingi

Transkripsi

1 Analisis Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Multimedia Hyperlink Dengan Non Hyperlink Dalam Pembelajaran Ekonomi Siswa SMA Negeri Kota Bukittingi Jurnal Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: YELVI ELITA 00461/2008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2 2

3 Analisis Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Multimedia Hyperlink Dengan Non Hyperlink Dalam Pembelajaran Ekonomi Siswa SMA Negeri Kota Bukittingi Yelvi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang yelvielita@yahoo.com Abstract Senior high school students economic on the ten grade in Bukittinggi are less motivated in studying so that students economic learng outcomes become low.this is caused because of the way of teacher in teaching and it gives linpact on the students learning out come, the minimal standard score economic ten grade is 75 with range there are many factor lafluence the students learning out come, for example teaching method and learning media. Due to this problem the researcher did a research to see the differences of students learning outcome in studying economic between learning by using hyperlink multimedia and non hyperlink multimedia. This research is a quasi experment. The data were taken by using purposive sampling. Based on the result of the research, the mean score of students taught by using hyperlink multimedia is 79,07. Based the mean score of students taught by using no hyperlink multimedia is 71,72. In conclusion, the process of teaching learning in economic is suitable by using hyperlink multimedia, it is expeted for economic teacher to use hyperlink multimedia because it gives positive effect and increases the students learning outcome. Keyword : learning media, hyperlink multimedia, non hyperlink multimedia Abstrak Rendah hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA N Kota Bukittinggi salah satu sebabnya adalah karena saat siswa belajar ekonomi kurangnya motivasi dan gairah belajar. Hal ini disebabkan oleh cara mengajar guru yang kurang bervariasi, hal ini berakibat masih banyaknya siswa kelas X yang memperoleh hasil belajar di bawah standar kriteria ketuntasan minimum pada mata pelajaran ekonomi yang ditetapkan sekolah yaitu 75 dengan rentangan Banyak faktor yang mempengaruhi, diantaranya yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Untuk itu dilakukan pembelajaran dengan menggunakan Multimedia Hyperlink penelitian ini bertujuan untuk melihat ada tidaknya perbedaan antara hasil belajar dengan menggunakan multimedia hyperlink dengan non hyperlink dengan hasil belajar dalam pembelajaran ekonomi. Penelitian ini adalah jenis kuasi eksperimen, teknik pengambilan sampel dilakukan secara Purposive Sampling. Dari hasil tes penelitian di dapat nilai rata-rata siswa yang menggunakan multimedia hyperlink yaitu 79,07 sementara siswa yang menggunakan multimedia non hyperlink lebih rendah yaitu 71,72. Sehingpga dapat dikatakan bahwa dalam pembelajaran ekonomi cocok menggunakan multimedia hyperlink. Diharapkan kepada guru yang mengajar mata pelajaran ekonomi agar dapat menggunakan multimedia hyperlink karena berdampak positif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata kunci: media pembelajaran, multimedia hyperlink, multimedia non hyperlink. Pendahuluan 3

4 Pada hakekatnya pendidikan merupakan proses dalam pembentukan manusia seutuhnya agar mampu mengembangkan seluruh potensi yang ada pada dirinya. Pemerintah telah melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Mulai dari memperbaiki gedung gedung sekolah, dan memberikan dana untuk melengkapi sarana dan prasarana sekolah dalam kegiatan pembelajaran, Pihak sekolah juga sudah membeli sarana pembelajaran seperti LCD dengan harapan dari agar para guru lebih kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran. Masih ada guru menggunakan metode konvensional saja selama proses pembelajaran di kelas. Hal ini menempatkan guru sebagai salah satu sumber belajar utama. Banyak kelemahan yang terjadi bila guru hanya menggunakan metode konvensional saja. Salah satunya adalah kurang melibatkan peserta didik selama proses pembelajaran. Pembelajaran akan lebih mudah dipahami peserta didik apabila dilakukan pembelajaran yang tidak hanya medengarkan penjelasan guru. Belajar yang hanya menggunakan mengandalkan indera pendengar saja mempunyai beberapa kelemahan, padahal hasil belajar seharusnya disimpan dalam waktu yang lama. Kenyataan ini sesuai dengan kata-kata bijak yang dikemukakan oleh filosof cina, dalam Silberman (2006:23). konfisius yang menyatakan : yang saya dengar saya lupa, yang saya lihat saya ingat, yang saya kerjakan saya pahami. Dalam kenyataan yang penulis temukan di lapangan selama melaksanakan PPLK dan observasi di salah satu SMA Negeri di Bukittinggi siswa kurang tertarik belajar ekonomi, karena guru menggunakan media yang kurang menarik bagi siswa pada saat proses belajar mengajar. Siswa kurang termotivasi untuk membaca dan mempelajari buku paket. Bahasa dan penyajian materi pada buku dirasa kurang menarik dan menimbulkan kebosanan pada siswa, dan siswa cenderung sibuk dengan aktifitasnya masing-masing, seperti mengobrol dengan teman sebangku, mengganggu teman yang sedang belajar, membuat coret-coretan di buku buram, mengantuk, bahkan sampai membuat tugas untuk mata pelajaran berikutnya, sehingga siswa tidak memperhatikan penjelasan guru. Hal ini jika dibiarkan terjadi, akan mempengaruhi dan menggangu siswa lain yang sedang belajar. Akibatnya, siswa tidak mampu menjawab pertanyaan dari guru yang berhubungan dengan materi yang diajarkan. Hal itu terjadi pada hampir sebagian siswa di dalam kelas. Pada saat siswa disuruh bertanya, hampir tidak ada yang mengajukan 4

5 pertanyaan. Ini memperlihatkan bahwa siswa tidak memperhatikan, pasif dan memiliki motivasi rendah dalam mengikuti proses pembelajaran. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut tentu saja hasil belajar siswa menjadi tidak maksimal Di samping itu, metode pembelajaran guru juga kurang bervariasi sehingga mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Para siswa juga menyatakan bahwa seorang guru harus dapat menggunakan fasilitas yang telah disediakan oleh sekolah, seperti LCD. Seharusnya guru ekonomi juga dapat menggunakannya, contohnya saja ada guru kimia yang menggunakan media di saat belajar kimia. Jadi disini nampak bahwa para siswa juga ingin belajar ekonomi dengan menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan bervariasi. Guru harus dapat menampilkan media pembelajaran yang menarik dan dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa dalam belajar. Media yang menarik selama proses pembelajaran akan membuat siswa termotivasi dalam belajar. Banyak media yang dapat digunakan selama proses pembelajaran. Salah satu alternatif yang digunakan adalah menggunakan media berbasis komputer, yaitu program microsoft power point yang dihyperlinkkan. Menurut Soeharto (1995 : 106) multimedia hyperlink merupakan software yang digunakan untuk presentasi yang dapat menganimasikan teks dan memadukan teks dengan animasi, gambar, video, diagram, dan grafik. Penggunaan multimedia hyperlink akan memudahkan guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang terkait dengan materi dan membuat kegiatan pembelajaran lebih menarik, karena dalam penyampaian teks guru dapat menampilkan setahap demi setahap sesuai dengan urutan materi yang akan disampaikan kepada siswa dan juga background bisa bervariasi, sehingga diharapkan dengan menggunakan multimedia hyperlink dapat meningkatkan hasil belajar. Hal yang akan membuat siswa tertarik dan tidak jenuh untuk mengikuti pelajaran adalah bahan ajar yang dihyperlinkkan. Bahan ajar hyperlink ini dapat mengkombinasikan antara materi dengan gambar, video, diagram, dan animasi, sehingga siswa dapat melihat kenyataan atau fakta yang sebenarnya. Dengan hyperlink ini diharapkan agar terdapat hubungan timbal balik. Aplikasi hyperlink ini cukup baik dalam penyampaian materi ajar, karena dengan hyperlink ini dalam penyajian materi ajar dapat ditampilkan berupa gambar, video, diagram, dan animasi lainnya. Sehingga dapat menarik perhatian 5

6 siswa dalam proses pembelajaran berlangsung dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang penggunaan bahan ajar multimedia hyperlink dalam pembelajaran ekonomi. Karena itu, sebagai judul penelitian yaitu Analisis Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Multimedia Hyperlink Dengan Non Hyperlink Dalam Pembelajaran Ekonomi Siswa SMA Negeri Kota Bukittingi. Tinjauan Teoritis Hasil belajar adalah segala sesuatu yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dan menjadi indikator keberhasilan seseorang siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku yaitu perubahan tingkah laku dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Proses pembelajaran yang dilakukan tidak mungkin berhasil sebagaimana yang diharapkan tanpa adanya bantuan media belajar. Media belajar merupakan salah situ komponen belajar yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan guru dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah. Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau pesan. Dalam pengertian teknologi pendidikan media merupakan suatu komponen dari istilah pendidikan, selain berisi pesan atau informasi yang disajikan dalam proses pembelajaran. Media juga sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Salah satu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri adalah untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dan bahan pelajaran yang diberikan guru kepada siswa Keutamaan media pembelajaran adalah beragamnya hal yang dapat dijadikan pembelajaran untuk melakukan pemaknaan. Menurut Azhar (2006:3) Penggunaan media dalam pembelajaran diutamakan sebagai alat bantu yang mampu memberikan informasi nyata, konkret dan sederhana. AECT (Association of Education and Communication Teknologi) 1977 memberikan batasan media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi. Ahmad (1997:3) dalam Taviv Heri Suwono (2011) mengatakan NEA (National Educational Association) berpendapat media adalah bentuk 6

7 komunikasi tercetak maupun audiovisual serta peralatannya, media hendaknya dapat dimanipulasi, dilihat didengar, dibaca dan yang dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran. Nana dan Ahmad (2002:6) mengungkapkan Ada beberapa peranan media dalam proses pembelajaran yaitu (1) sebagai alat untuk memperjelas bahan pengajaran; (2) alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecah oleh peserta didik dalam proses pembelajaran, dan (3) sebagai sumber belajar peserta didik Multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar grafik, suara, animasi, video, interaksi, dan lain-lain, yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik. Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi Turban (2002:45) dalam Yulistiana (2011) menyatakan bahwa Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar. Pemanfaatan multimedia sangatlah banyak diantaranya untuk: media pembelajaran, game, film, medis, militer, bisnis, desain, arsitektur, olahraga, hobi, iklan/promosi (Wahono,2007:78). Bila pengguna mendapatkan keleluasaan dalam mengontrol multimedia tersebut, maka hal ini disebut Multimedia. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized control group only design. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri Kota Bikittinggi, dalam penelitian ini sampel diperlukan dua kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa penggunaan multimedia hyperlink, sedangkan pada kelas kontrol tidak digunakan multimedia hyperlink, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung skor hasil belajar siswa dalam bentuk angka. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah pemberian tes akhir hasil belajar. Teknik analisis data bertujuan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian diterima atau ditolak, sebelum melakukan uji hipotesia disini akan di lakukan terlebih dahulu uji normalitas,uji 7

8 homogenitas setelah itu baru dilakukan uji hipotesis. Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian Sebelum melakukan uji hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenita pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 1. Uji Normalitas dan Homegenitas uji normalitas kelas eksperimen di peroleh Lo 0,130 dan Lt 0,161 dengan n 30 pada = 0,05, maka di peroleh maka L 0 < L tab maka 0,130 < 0,161 Sampel Berdistribusi Normal. Sedangkan pada kelas kontrol di peroleh Lo 0,153 dan Lt 156 dengan n 30 pada = 0,05 L 0 < L tab maka 0,153 < 0,156 Sampel Berdistribusi Normal Uji Homogenitas Tes Akhir Kelas eksperimen di peroleh nilai x 79,06, S 14,081 dan S 2 198,27 dengan N 30. Sedangkan pada kelas kontrol di peroleh nilai x 70,72, S 17,59 dan S 2 309,24 dengan n 30. Jadi di peroleh F hitung = 1,56 sedangkan F tabel pada taraf nyata 0,05 dengan dk 31:29 adalah 1,85. Berarti F hitung lebih kecil dari F tabel, maka dapa disimpulkan bahwa kedua kelas memiliki varians yang homogen. 2. Uji Hipotesis Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas data, diperoleh hasil bahwa data terdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Kesamaan dua rata-rata yang digunakan adalah uji t. Setelah dilakukan uji pada taraf nyata 0,05 diperoleh t hitung 2,064 dan t ta bel = 1,67, artinya t hitung lebih besar dari t tabel. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol / Ho ditolak. Akibatnya Ha diterima, yaitu terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Rata rata hasil belajar ekonomi siswa kelas X dengan menggunakan multimedia hyperlink lebih baik dari pada hasil belajar ekonomi siswa dengan non hyperlink. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis terhadap tes akhir yang telah dilakukan, diketahui hasil belajar ekonomi siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Nilai rata-rata siswa kelas eksperimen adalah 78,96 sedangkan kelas kontrol adalah 70,71. Namun masih ada nilai siswa yang dibawah Kreteria Ketuntasan Minimum (KKM). Hal ini disebabkan oleh sikap malas siswa untuk belajar dirumah sehingga materi yang telah dipelajari tidak dipahami 8

9 dengan baik. Disini ada beberapa siswa yang tidak dapat mengikuti tes akhir yang peneliti lakukan, karena ada yang izin pergi lomba dan ada yang sakit, di kelas eksperimen berjumlah 40 orang sedangkan yang dapat mengikuti tes akhir hanya 30 orang siswa. Di kelas kontrol berjumlah 33 orang yang dapat mengikuti tes akhir hanya 32 orang yang 1 orang sakit. Maka disini yang sebanyak 10 orang di kelas eksperimen dibuang sebagai sampel dan yang terhitung sebagai sampel hanya 30 orang, sedangkan di kelas kontrol hanya 32 orang dan yang 1 orang dibuang dari sampel. Saat proses pembelajaran berlangsung pada kelas eksperimen digunakan metode ceramah, diskusi kelompok, Tanya jawab, dan menggunakan multimedia Hyperlink. Melalui diskusi dapat terjalin komunikasi dan interaksi dengan siswa saling berbagi idea atau pendapat serta memberi kesempatan siswa untuk dapat mengemungkakan pendapatnya. Dengan demikian dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep dasar yang dioelajari. Sehingga semakin aktif siswa dalam pembelajaran maka hasil belajar ekonomi yang diperoleh siswa semakin baik. Hal ini sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh Soeharto (1995:107) bahwa dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik, karena dengan menggunakan media yang menampilkan fakta dalam bentuk model, rekaman suara, gambar, video, animasi, diagram, model akan dapat menimbulkan kegairahan belajar bagi siswa, dan menimbulkan persepsi yang sama. Sehingga dapat disimpulkan penggunaan multimedia hyperlink ini cocok diterapkan dalam mempelajari materi perbankan. sedangkan pada kelas kontrol menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan menggunakan multimedia non hyperlink. Dari uji t diperoleh t hitung lebih besar dari t tabel. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA N Kota Bukittinggi dengan menggunakan multimedia hyperlink lebih baik dari hasil belajar yang menggunakan multimedia non hyperlink. Penggunaan multimedia hyperlink dapat meningkatkan hasil belajar karena dengan menggunakan strategi baru dalam proses pembelajaran, siswa tidak merasa bosan dan jenuh sehingga siswa termotivasi dan aktif mengikuti proses pembelajaran. Dari hasil analisis data tampak bahwa media mempunyai peranan dalam pebedaan hasil belajar siswa. Selama melakukan penelitian terdapat beberapa kendala yang dialami. Hal ini karena peneliti belum 9

10 pernah memiliki pengalaman mengajar dengan menggunakan multimedia hyperlink, ini merupakan pengalaman baru bagi peneliti di kelas X SMA N Kota Bukittinggi. Kendala yang dialami selama penelitian adalah: 1. Pada awal pembentukan kelompok siswa kurang menerima kelompok yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti, namun setelah diberikan pengertian mengenai pembelajaran menggunakan multimedia hyperlink siswa dapat menerimanya. 2. Adanya siswa izin keluar secara bergantian saat proses pembelajaran sedang berlangsung pada saat perpindahan jampelajaran, dari jam 6 ke jam ke 7, karena siswa sudah terbiasa izin secara bergantian untuk melakukan shalat, karena pada saat pergantian dari jam 6 ke jam ke 7 adalah waktu shalat zuhur. Penutup Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan penelitian bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar menggunakan multimedia hyperlink dengan multimedia non hyperlink dalam pembelajaran terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA N Kota Bukittinggi. Hasil belajar siswa yang dalam penerapannya menggunakan multimedia hyperlink lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang menggunakan multimedia non hyperlink. Saran Diharapkan kepada guru yang mengajar mata pelajaran ekonomi agar dapat menggunakan multimedia hyperlink karena berdampak positif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa Daftar Pustaka Arsyad Azhar Media Pembelajaran. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. Nana Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Silbermen, Melvin L. (2006). Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia. Soeharto Karti,dkk. (1995). Teknologi Pendidikan. Surabaya. SIC ( Surabaya Intelektual Club). Yulistiana Pengaruh Penerapan Bahan Ajar Multimedia 10

11 Interaktif Kompilasi Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Sma Negeri 7 Padang, Menyebutkan Bahwa Terdapat Pengaruh Yang Signifikan Terhadap Hasil Belajar 11