BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi

1 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil pembahasan data statistik dan hasil wawancara dengan responden yaitu guru-guru SMP di Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah NTB, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, variabel supervisi kepala sekolah berpengaruh positif dan signifikan pada kompetensi guru, demikian juga variabel kualifikasi akademik guru berpengaruh positif dan signifikan pada kompetensi guru dalam proses pembelajaran. Kedua hasil temuan tersebut didukung oleh hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru-guru dari sampel penelitian ini. Selanjutnya dilihat dari hasil uji F, variabel supervisi kepala sekolah dan kualifikasi akademik guru secara simultan berpengaruh positif dan signifikan pada kompetensi guru dalam proses pembelajaran. Penelitian ini memberi makna bahwa, adanya perubahan dan peningkatan kemampuan serta kompetensi guru dalam proses pembelajaran. hal ini akibat dari adanya supervisi kepala sekolah. Perubahan penting lainya adalah paradigma praktek supervisi kepala sekolah, yang sebelumnya supervisi dilakukan dalam bentuk perintah, pemeriksaan, dan inspeksi telah berubah dalam bentuk kerja sama, kemitraan, penyadaran serta pemberian contoh (modelling), dan tauladan dari kepala sekolah itu sendiri. Maka kegiatan supervisi yang dilakukan kepala sekolah lebih memperhatikan upaya 79

2 untuk memahami dan memecahkan masalah-masalah proses pembelajaran serta membantu guru dalam memecahkan permasalahan belajar tersebut. Makna lain dari penelitian ini adalah peningkatan kompetensi guru dalam proses pembelajaran merupakan dampak dari kesadaran para guru di SMP se-kecamatan Kopang untuk terus meningkatkan kemampuan akademik melalui program penyetaraan S1 bahkan melanjutkan pendidikan ke jenjang S2. Hal ini dilakukan mengingat pentingnya kemampuan akademik untuk mendukung pelaksanaan tugas sebagai pendidik. Dengan kemampuan akademik yang dimilki guru akan dapat menjalankan tugas secara profesional untuk mencerdaskan peserta didik. 5.2 Saran-Saran Berdasarkan hasil penelitian pada bab pembahasan, diajukan beberapa saran sebagai berikut : 1. Pelaksanakan supervisi oleh kepala sekolah harus terus tetap dilaksanakan dan dikembangkan agar kompetensi guru dalam proses pembelajaran terus meningkat melalui supervisi klinis, kolaboratif atau individu sesuai dengan kondisi dan kebutuhan guru. 2. Kepala sekolah diharapkan untuk terus memotivasi, dan memfasilitasi guru-guru dalam upaya peningkatan kompetensi guru dalam proses pembelajaran dengan menyarankan para guru untuk ikut pelatihanpelatihan baik di intern sekolah seperti In House training (IHT) ataupun di 80

3 tingkat kabupaten seperti kegiatan Musawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). 3. Bagi bapak/ibu guru yang belum memenuhi kualifikasi akademik S1 harus melanjutkan pendidikan melalui program penyetaraan S1, bahkan bagi yang sudah berkualifikasi S1 sebaiknya melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi baik dengan biaya sendiri maupun melalui program beasiswa 4. Dalam pembagian tugas mengajar, bapak/ibu hendaknya meminta kepada kepala sekolah untuk diberikan tugas mengajar mata pelajaran yang sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki. 5.3 Implikasi 1. Bagi guru. Penelitian ini memberikan implikasi terhadap pandangan guru tentang supervisi kepala sekolah, bahwa supervisi bukan lagi dianggap sebagai momok tapi merupakan kebutuhan. Ketika guru-guru mengalami kesulitan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasil proses pembelajaran, maka mereka akan selalu meminta bimbingan kepada kepala sekolah melalui supervisi akademik. Para gurupun akan menyadari pentingnya kualifikasi akademik untuk menunjang kompetensi mereka dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai guru sehingga bagi guru yang belum berkualifikasi S1 termotivasi untuk melanjutkan pendidikannya, bahkan yang telah berkualifikasi S1 termotivasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 dan seterusnya. 81

4 2. Bagi kepala sekolah Kepala sekolah selalu berupaya mencari strategi yang tepat untuk membantu guru mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil belajar siswa melalui pelaksanaan supervisi kelas. Peningkatan kualifikasi akademik guru juga menjadi perhatian sehingga para kepala sekolah selalu memotivasi dan memfasilitasi guru-guru yang belum berkualifikasi S1 untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang diploma empat (D4) atau sarjana (S1). 3. Bagi Pengawas Pendidikan. Pengawas pendidikan menjadi lebih proaktif mengadakan pemantauan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi kepala sekolah terutama pelaksanaan supervisi akademik. Upaya ini dilakukan dalam rangka perbaikan kompetensi guru secara berkesinambungan (continoues improvement) yang tentunya akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan. 5.4 Keterbatasan Penelitian Data yang diperoleh dalam penlitian ini berupa persepsi atau opini responden terhadap pelaksanaan supervisi kepala sekolah, kualifikasi akademik guru dan kompetensi guru dalam proses pembelajaran melalui pertanyaan dalam bentuk kuesioner dan interview. Data berupa persepsi atau opini memiliki kelemahan, karena jawaban responden cendrung bersifat normatif, artinya ada peluang jawaban responden tidak sesuai dengan kondisi 82

5 sebenarnya. Hal ini disebabkan karena responden sungkan untuk menilai atasannya dengan nilai rendah, demikian juga untuk menilai diri sendiri responden akan cendrung menilai baik, sehingga data yang diperoleh relatif kurang valid. 83