BAB I PENDAHULUAN. biaya riset dan pengembangan (Hill & Snell, 1988). pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang (Abdullah et al., 2002).
|
|
- Yanti Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Inovasi adalah proses peningkatan sumber daya agar menghasilkan kualitas yang lebih tinggi dan/atau kos produk yang lebih rendah dari sebelumnya (O Sullivan, 2000). Inovasi perusahaan secara eksplisit dapat dilihat dari jumlah biaya riset dan pengembangan (Hill & Snell, 1988). Biaya riset dan pengembangan merupakan komponen penting bagi laba dan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang (Abdullah et al., 2002). Biaya riset dan pengembangan telah dianggap sebagai prioritas utama dari perusahaan (Barret et al., 2010). Dari 494 perusahaan di dunia, 75% perusahaan berupaya mengurangi biaya operasionalnya sebagai respon dari krisis ekonomi pada tahun 2008, namun hanya 30% dari total sampel yang berupaya mengurangi biaya riset dan pengembangannya (Musso et al., 2009). Beberapa perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, otomotif dan farmasi memang mengalokasikan biaya riset dan pengembangan dalam jumlah yang cukup besar ( World Wide R&D, 2006). Seperti dilansir dalam website Fortune pada November 2014, lima perusahaan di dunia yang paling besar mengalokasikan biaya riset dan pengembangan adalah Volkswagen ($13,5 milyar), Samsung ($13,4 milyar), Intel ($10,6 milyar), Microsoft ($10,4 milyar), dan Roche ($10 milyar). 1
2 Nilai perusahaan dapat diukur dari dua perspektif, yakni melalui nilai berwujud dan nilai tidak berwujud. Aset berwujud yang dapat diukur nilainya antara lain, (1) tanah dan peralatan, (2) aset lancar seperti persediaan, sekuritas yang dapat diperjualbelikan dan kas, (3) investasi dalam saham dan obligasi jangka panjang. Sementara untuk aset tak berwujud yang juga mempengaruhi nilai dari perusahaan adalah paten, merek dagang, franchises, riset dan pengembangan, dan goodwill (Simon & Sullivan, 1993). Penelitian yang dilakukan oleh Ittner & Larcker (1998) bahkan mengindikasikan bahwa indikator non finansial seperti aset tidak berwujud dapat memprediksi dengan lebih baik performa finansial di masa yang akan datang. Keputusan-keputusan strategis perusahaan dipengaruhi oleh manajemen dan pemegang saham. Manajemen sebagai pihak yang menjalankan perusahaan dan mengerti seluk beluk operasi perusahaan, bertanggung jawab dalam menentukan strategi, pertumbuhan, risiko, anggaran, dan performa dari perusahaan baik dalam ranah produk maupun modal. Manajemen juga memegang peranan dalam pengambilan keputusan mengenai anggaran yang mempengaruhi penciptaan maupun pengalokasian nilai (Currim et al., 2012). Pemegang saham sebagai pemilik dari perusahaan memiliki hak dalam menentukan jalannya perusahaan beserta keputusan yang mempengaruhinya melalui rapat umum pemegang saham (RUPS). Namun, hubungan kedua pihak tersebut seringkali menimbulkan masalah keagenan. Masalah keagenan timbul akibat adanya perbedaan kepentingan antara manajemen dan pemegang saham. Manajemen cenderung berfokus hanya pada kepentingan jangka pendek (Jensen & Meckling, 1976). 2
3 Secara garis besar, karakteristik struktur kepemilikan perusahaan terdiri dari 3 unsur. Pertama, konsentrasi kepemilikan yang dilihat dari persentase kepemilikan pemegang saham terbesar. Kedua, kepemilikan internal (insider). Pihak internal merupakan pihak yang memiliki pengetahuan lebih tentang perusahaan karena merangkap sebagai manajemen perusahaan atau board of director dan/atau memiliki sanak keluarga yang berhubungan dengan perusahaan. Ketiga, keberadaan pemegang saham institusional (Cebula & Rossi, 2015). Strategi riset dan pengembangan dipengaruhi oleh struktur kepemilikan perusahaan. Konsentrasi kepemilikan, kepemilikan internal, dan kepemilikan institusional adalah tiga aktor utama dalam sistem tata kelola perusahaan yang paling mempengaruhi manajemen dalam menerapkan strategi riset dan pengembangan (Baysinger et al., 1991). Cebula dan Rossi (2015) melakukan penelitian mengenai hubungan antara struktur kepemilikan dengan biaya riset dan pengembangan pada perusahaan publik terdaftar di Italia. Sampel terdiri dari 40 perusahaan dengan jangka waktu pengambilan sampel pada 2005 hingga Dari penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa korelasi antara konsentrasi kepemilikan dengan biaya riset dan pengembangan adalah negatif. Artinya, semakin besar konsentrasi kepemilikan pemegang saham, semakin kecil pengeluaran untuk biaya riset dan pengembangan. Sementara keberadaan pemegang saham institusional berkorelasi positif terhadap biaya riset dan pengembangan. Hubungan antara struktur kepemilikan dengan biaya riset dan pengembangan dipengaruhi juga oleh karakteristik suatu negara. Terbukti pada penelitian yang dilakukan di Jepang, konsentrasi kepemilikan dari suatu 3
4 perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan dalam biaya riset dan pengembangan (Lee, 2003). Kepemilikan perusahaan yang terkonsentrasi, menyebabkan investasi yang kurang terdiversifikasi. Hal ini menyebabkan pemegang saham mayoritas akan cenderung menghindari risiko. Biaya riset dan pengembangan memiliki tingkat pengembalian investasi yang cenderung belum pasti di masa datang, sehingga pemegang saham akan cenderung mengurangi investasi dalam biaya riset dan pengembangan. Sementara kepemilikan saham perusahaan yang melibatkan pihak institusi terbukti mampu meningkatkan pengeluaran dalam biaya riset dan pengembangan (Cebula & Rossi, 2015). Berbeda dengan pemegang saham individu, pemegang saham institusional cenderung untuk melihat investasi dalam jangka panjang. Namun, faktor-faktor lain yang berhubungan dengan struktur kepemilikan juga dapat mempengaruhi keputusan alokasi biaya riset dan pengembangan. Asimetri informasi dan masalah keagenan menjadi beberapa faktor penting yang mempengaruhi pengambilan keputusan strategis perusahaan seperti biaya riset dan pengembangan (Bogliacino et al., 2013). Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan serta penelitian-penelitian sejenis yang telah dilakukan, diperoleh hubungan konsentrasi kepemilikan dan kepemilikan institusional terhadap biaya riset dan pengembangan. Penelitian mengenai hubungan dari hal-hal tersebut belum fokus dilakukan di Indonesia. Padahal, penelitian dapat memberikan hasil yang berbeda di setiap negara. 4
5 Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis mengambil judul penelitian Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan dan Kepemilikan Institusional terhadap Biaya Riset Dan Pengembangan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh konsentrasi kepemilikan saham perusahaan terhadap alokasi biaya riset dan pengembangan? 2. Bagaimana pengaruh kepemilikan institusional terhadap alokasi biaya riset dan pengembangan? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi studi atau penelitian lain di bidang akuntansi. Adapun tujuan penelitian secara spesifik dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Menganalisis pengaruh konsentrasi kepemilikan saham pada perusahaan terhadap keputusan alokasi biaya riset dan pengembangan. 2. Menganalisis pengaruh kepemilikan saham institusional terhadap keputusan alokasi biaya riset dan pengembangan. 5
6 1.4 Manfaat Penelitian Beberapa pihak yang diharapkan mendapatkan manfaat dari penelitian ini adalah: a. Perusahaan Penelitian ini diharapkan memberikan informasi kepada perusahaan mengenai aspek penting biaya riset dan pengembangan dari perspektif struktur kepemilikan perusahaan. b. Investor Investor dapat mengidentifikasi pengaruh dari struktur kepemilikan perusahaan terhadap biaya riset dan pengembangan yang erat kaitannya dengan going concern perusahaan. Pemegang saham sebagai pihak yang juga dijadikan objek dalam penelitian dapat menggunakan hasil dari penelitian ini guna mengambil keputusan strategis terkait perusahaan, khususnya dalam biaya riset dan pengembangan. c. Akademisi Penelitian ini dapat memberikan pandangan mengenai pengaruh struktur kepemilikan perusahaan pada keputusan-keputusan strategis perusahaan, khususnya dalam biaya riset dan pengembangan. Akademisi diharapkan dapat menggunakan hasil penelitian sebagai referensi untuk mengetahui dan melakukan penelitian lain terkait pengaruh struktur kepemilikan terhadap perusahaan. 6
7 1.5 Sistematika Penulisan Penelitian Skripsi ini terdiri dari lima bagian utama. Adapun kelima bagian tersebut adalah, Bab I: Pendahuluan Bab Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan penelitian. Bab II: Tinjauan Pustaka Pada Bab Tinjauan Pustaka dijelaskan mengenai landasan teori, penelitian sebelumnya, serta pengembangan hipotesis dari penelitian ini. Bab ini menjadi acuan utama bagi penulis dalam melakukan penelitian. Bab III : Metode Penelitian Bab Metode Penelitian terdiri dari variabel penelitian, jenis dan sumber data yang digunakan, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, serta prosedur analisis data. Bab IV : Analisis Hasil dan Pembahasan Analisis dari hasil penelitian beserta pembahasannya terdapat dalam bab keempat dari penulisan skripsi ini. Deskripsi objek penelitian, stastistik deskriptif variabel penelitian, hasil uji hipotesis metode penelitian dan interpretasi data dijelaskan secara mendetail pada bab ini. Bab V: Penutup Bab Penutup terdiri dari kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian, serta saran bagi penelitian-penelitian sejenis selanjutnya. 7
BAB I PENDAHULUAN. informasi laporan keuangan yang tidak mencerminkan keadaan atau kondisi laporan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen laba sering kali dianggap negatif atau buruk oleh banyak pihak terutama investor, karena pada umumnya manajemen laba menyebabkan tampilan informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya di dalam perusahaan terdapat proses manajemen, dimana proses manajemen tersebut bertujuan untuk meningkatkan perusahaan yang mengacu kepada tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau tidak kepada investor (Ullah, Shah, dan Hasnain, 2011). Bagian laba
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebijakan dividen merupakan salah satu bagian keputusan pendanaan yang harus diputuskan oleh perusahaan setiap tahunnya. Kebijakan dividen akan menghasilkan keputusan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan bidang keuangan yang harus selaras dan serasi dengan memaksimalisasi keuntungan suatu perusahaan. Kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sejatinya berisi berbagai kepentingan baik itu pemilik,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sejatinya berisi berbagai kepentingan baik itu pemilik, manajer, ataupun pemangku kepentingan lain yang mempunyai hak atas perusahaan tersebut. Perbedaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah adaptasi dan evolusi agar dapat bertahan hidup (Berbegal-Mirabent et
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam globalisasi ekonomi dinamis, perusahaan harus terlibat dalam sebuah adaptasi dan evolusi agar dapat bertahan hidup (Berbegal-Mirabent et al., 2015). Ketatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalokasikan sumber dayanya. Kinerja perusahaan adalah kemampuan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kinerja perusahaan merupakan penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba (Sucipto, 2003).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan ekspansi dan pertumbuhan operasi yang berkelanjutan.
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Perusahaan membutuhkan sejumlah modal untuk pembiayaan kegiatan operasional dan investasi. Modal dalam jumlah yang besar merupakan hal yang vital bagi perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi, perusahaan dapat memperoleh dana untuk memperluas usahanya, salah satunya dengan mendaftarkan perusahaan pada pasar modal. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Emery, Finnertry, and Stowe 2007:14 Brigham dan Ehrhardt (2002:12
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Perusahaan merupakan sebuah organisasi yang menjadi penggerak utama dalam perekonomian suatu negara. Setiap perusahaan memiliki tujuan penting salah satunya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (principal) dan manajemen (agent). Kondisi ini menimbulkan potensi terjadinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teori keagenan yang dikemukakan oleh Jensen dan Meckling (1976) mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan kepentingan antara pemilik perusahaan (principal)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Persaingan dunia yang semakin ketat dan perekonomian dunia yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia yang semakin ketat dan perekonomian dunia yang semakin tidak menentu mendorong manajemen untuk bekerja lebih efektif dan efisien agar perusahaan
Lebih terperinciKERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN
KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN Karakteristik Perusahaan Karakteristik perusahaan adalah ciri khas atau sifat yang melekat pada suatu entitas usaha yang dapat dilihat dari beberapa segi di antaranya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen keuangan dalam sebuah perusahaan bertujuan untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya perlu mengetahui perkembangan sejauh mana perusahaan itu mencapai tujuan perusahaannya. Setiap perusahaan mempunyai sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan (Indrayani, 2009). Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Struktur kepemilikan oleh beberapa peneliti dipercaya mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya setiap perusahaan membutuhkan dana untuk dapat mengembangkan bisnisnya. Sumber pendanaan dapat berasal dari pihak eksternal maupun pihak internal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu daya tarik berinvestasi bagi investor dalam pasar primer maupun pasar sekunder adalah dividen. Dividen merupakan salah satu faktor yang akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. kelola perusahaan yang baik menuntut adanya tanggung jawab antara perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tata kelola perusahaan merupakan suatu cara untuk menjamin bahwa manajemen bertindak baik untuk kepentingan pemegang saham. Pelaksanaan tata kelola perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai meningkat. Beragam. membutuhkan waktu yang cukup untuk bisa mendapatkan keuntungan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa saat ini perkembangan akan investasi semakin berkembang seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai meningkat. Beragam macam penyaluran dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah laporan keuangan. Sebuah perusahaan secara periodik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Sebuah perusahaan secara periodik menyiapkan laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan adalah laba. Laba merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Muid (2009) Laporan keuangan merupakan salah satu informasi kuantitatif yang dibuat oleh perusahaan. Salah satu laporan keuangan yang sering digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Dalam suatu organisasi, pemilik perusahaan (principal) memberikan kepercayaan kepada manajer (agen) untuk mengambil keputusan-keputusan finansial dan keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuntungan / laba mencapai sasaran. Perusahaan yang berhasil mendapatkan laba
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu tujuan perusahaan yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan serta meningkatkan kekayaan pemegang saham dengan peningkatan nilai perusahaan. Memaksimalkan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemilik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemilik (shareholder) melalui keputusan yang diambil oleh pihak manajemen yaitu keputusan investasi, keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang berkembang saat ini dapat memberikan peluang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal yang berkembang saat ini dapat memberikan peluang keuntungan yang sangat besar bagi para investor. Untuk satu atau lebih investasi tentu saja investor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham adalah suatu nilai dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saham adalah suatu nilai dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan yang berfungsi sebagai pendanaan perusahaan dalam
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. tinggi kepemilikan saham manajerial maka financial distress semakin rendah. Jensen
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa: Pertama, kepemilikan saham manajerial berpengaruh negatif terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (1966). Beaver mendefinisikan financial distress sebagai kebangkrutan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Financial distress pertama kali dikenal melalui penelitian oleh Beaver (1966). Beaver mendefinisikan financial distress sebagai kebangkrutan, ketidakmampuan melunasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memenuhinya. Oleh sebab itu dibutuhkan pihak-pihak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang jika ingin tetap bertahan dan mampu memenangkan persaingan bisnis maka harus selalu melakukan inovasi. Inovasi menyebabkan perusahaan terus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sumber informasi yang dapat digunakan investor untuk membuat keputusan investasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015) dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi dan jenis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai
Lebih terperinci1 Universitas Indonesia
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pemisahan antara kepemilikan saham dan manajemen di perusahaanperusahaan besar sangat diperlukan. Sebagian besar perusahaan itu memiliki ratusan atau ribuan pemegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pergerakan dunia bisnis di Negara tersebut. Dunia bisnis dapat dijadikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian suatu Negara dapat ditandai dengan pergerakan dunia bisnis di Negara tersebut. Dunia bisnis dapat dijadikan indikator utama untuk melihat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagian besar investor akan melihat kondisi keuangan perusahaan sebelum menanamkan modal di perusahaan. Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat dilihat melalui berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dividen merupakan salah satu bentuk peningkatan wealth para
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dividen merupakan salah satu bentuk peningkatan wealth para pemegang saham (Kadir, 2010: 10). Investor akan sangat senang apabila mendapatkan tingkat pengembalian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perusahaan perikanan merupakan salah satu pelaku dalam. pembangunan perekonomian nasional. Walaupun didukung oleh sumberdaya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan perikanan merupakan salah satu pelaku dalam pembangunan perekonomian nasional. Walaupun didukung oleh sumberdaya perikanan yang melimpah, namun apabila pengelolaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum setiap orang ingin melakukan investasi. Investasi dapat dilakukan dengan berbagai instrumen keuangan yang ada, seperti pada pasar saham yang memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja operasional perusahaan dilihat dari kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Baik kreditur maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan menggambarkan kinerja
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan menggambarkan kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaannya. Informasi yang disampaikan melalui laporan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah salah satu tempat untuk terjadinya perpindahan dana dari investor kepada yang membutuhkan dana. Menurut Tandelilin (2010:26-27) terdapat
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang
14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa di perjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masalah keagenan menjadi isu sentral dalam berbagai literatur keuangan karena adanya keterbatasan dari pemilik yang tidak dapat mengelola sendiri perusahaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipicu oleh fenomena gagal bayar subprime mortgage bertransformasi menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis finansial tercatat banyak terjadi hingga tahun 2013. Krisis tersebut menimpa perusahaan, baik di negara berkembang maupun negara maju. Kegagalan menjaga likuiditas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membandingkan dengan perusahaan lain sehingga dapat menilai apakah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal yang berkembang saat ini dapat dijadikan lahan bisnis dan memberikan peluang keuntungan yang sangat besar bagi para investor. Untuk itu dapat dipastikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi apabila perusahaan menerapkan corporate governance yang baik. Oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan selalu berupaya untuk meningkatkan kelangsungan hidupnya. Hal tersebut dilakukan supaya perusahaan mampu melakukan pengembangan pada bisnisnya dan membagikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lembaga-lembaga keuangan menurun akibat ketidakpercayaan dari konsumen.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi Amerika Serikat di tahun 2008 telah menjadi krisis keuangan global yang melanda perekonomian dunia. Bermula dari beberapa perusahaan besar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Properti investasi adalah properti berupa tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya yang dikuasai oleh pemilik (lessee) melalui sewa pembiayaan
Lebih terperinciBerbagai konflik kepentingan dalam perusahaan baik antara manajer dengan pemegang saham, manajer dengan kreditur atau antara pemegang saham,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai konflik kepentingan dalam perusahaan baik antara manajer dengan pemegang saham, manajer dengan kreditur atau antara pemegang saham, kreditur dan manajer disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penunjukan manajer oleh pemegang saham untuk mengelola perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penunjukan manajer oleh pemegang saham untuk mengelola perusahaan dalam kenyataannya seringkali menghadapi masalah dikarenakan tujuan perusahaan berbenturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dari waktu ke waktu perkembangan dunia usaha terus semakin meningkat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari waktu ke waktu perkembangan dunia usaha terus semakin meningkat yang menyebabkan semakin tinggi dan ketatnya persaingan antar perusahaan. Segala cara dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan menyusun dan menerbitkan laporan keuangan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan menyusun dan menerbitkan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan stakeholder. Laporan keuangan tersebut menyediakan informasi sebagai dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi kepada para pemengang saham. Setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan utama dari pendirian perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai pemegang saham. Nilai pemegang saham akan meningkat apabila nilai perusahaan meningkat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang semakin ketat. Kinerja perusahaan, terutama perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja perusahaan merupakan issue yang penting terutama di era globalisasi ini. Perusahaan dituntut untuk terus meningkatkan kinerjanya tidak hanya agar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan pendanaan untuk kegiatan investasi yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan membutuhkan pendanaan untuk kegiatan investasi yang direncanakan. Pendanaan yang bersumber dari internal perusahaan sering kali tidak mencukupi. Sumber pendanaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu tempat kegiatan yang mengelola sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu tempat kegiatan yang mengelola sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa. Dividen yang diperoleh pemegang saham atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan sekuritas.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki dana lebih dengan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan sekuritas. Sekuritas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sahamnya yang di-publish dalam situs resmi baik itu laporan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan perusahaan go public yang menjual sahamnya kepada masyarakat luas. Perusahaan ini wajib melaporkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. principal (pemilik usaha). Di dalam hubungan keagenan terdapat suatu kontrak
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan pustaka A.1 Agency Theory Teori keagenan adalah hubungan antara agen (manajemen suatu usaha) dan principal (pemilik usaha). Di dalam hubungan keagenan terdapat suatu kontrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mungkin dibutuhkan pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi karena
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan keuangan merupakan sumber informasi yang sangat penting dan dibutuhkan oleh pemakai laporan keuangan. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Diversifikasi merupakan bentuk pengembangan usaha yang dilakukan perusahaan dengan cara memperluas jumlah segmen usaha maupun segmen geografis, memperluas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena adanya konflik kepentingan antara shareholder dan manajer, karena
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah agensi telah menarik perhatian yang sangat besar dari para peneliti di bidang akuntansi keuangan (Fuad, 2005). Masalah agensi timbul karena adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sedangkan laporan keuangan penting bagi para pihak eksternal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan disusun berdasarkan sumber-sumber informasi dalam perusahaan, salah satu informasi tersebut digunakan sebagai acuan mengenai laba perusahaan. Sedangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap orang ingin melakukan investasi. Investasi dapat dilakukan di berbagai instrumen keuangan yang ada. Salah satu instrumen yang dapat memberikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pengambilan keputusan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sebuah perusahaan, laporan keuangan merupakan gambaran kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaan yang telah dipercayakan oleh pemegang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teori keagenan (agency theory) telah menjadi basis penelitian yang kuat dalam disiplin keuangan dan akuntansi (Abdullah, 2001). Teori keagenan menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham (Brigham, 1996). Akan tetapi, di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemegang saham. Manajer mempunyai kewajiban untuk memaksimumkan. kepentingan untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perusahaan go public sering terjadi masalah keagenan yang ditunjukkan dari adanya perbedaan kepentingan antara manajemen (agen) dan pemegang saham. Manajer
Lebih terperinciRUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN Manajemen Keuangan adalah suatu proses dalam pengaturan aktivitas atau kegiatan keuangan dalam suatu organisasi, dimana di dalamnya termasuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang bekerja untuk mencapai tujuan. Tujuan utama perusahaan adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang terdiri atas sekelompok orang yang bekerja untuk mencapai tujuan. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai alat untuk refleksi diri tentang kinerja dan kondisi keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya perusahaan publik memanfaatkan pasar modal sebagai sarana untuk mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan. Investor mau menanamkan modal pada
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. keagenan diproksikan dengan free cash flow ratio (FCFR), total asset turnover ratio
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh biaya keagenan dengan kinerja perusahaan pada perusahaan non finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Selain itu, laba juga. dilakukan adalah manajemen laba.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sumber informasi penting tentang kondisi dan kinerja perusahaan bagi pihak eksternal dalam pengambilan keputusan. Adapun informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai masyarakat ekonomi, akhir-akhir ini kita mengetahui terdapat banyak perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia di mana hal ini menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mengurangi konflik keganenan dapat melalui kebijakan dividen.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Salah satu tujuan manajemen keuangan terkait dengan keputusan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham, namun seringkali terjadi konfik antara pemegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memahami dan meyakini isi dan makna suatu statemen keuangan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem perekonomian dan lingkungan bisnis yang semakin kompleks mengakibatkan perusahaan dituntut untuk menyajikan laporan keuangan yang andal sebagai bahan prediksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan produk perusahaan yang merupakan jendela informasi bagi pihak-pihak diluar manajemen suatu perusahaan yang memungkinkan mereka untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kondisi tingkat inflasi saat ini yang sering berubah-ubah sesuai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan kondisi tingkat inflasi saat ini yang sering berubah-ubah sesuai dengan informasi yang diberitakan di www.kompas.com periode Februari (2013) yaitu, dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian adalah kemampuan perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian suatu Negara dapat ditandai dengan pergerakan dunia bisnis di Negara tersebut. Dunia bisnis dapat dijadikan indikator utama untuk melihat
Lebih terperinciManajemen Investasi ANGGIA PARAMITA PUTI KENCANA, SE, MSM UNIVERSITAS GUNADARMA
Manajemen Investasi ANGGIA PARAMITA PUTI KENCANA, SE, MSM UNIVERSITAS GUNADARMA Organisasi dan Fungsi Manajemen Investasi Manajemen Investasi selaku manajemen profesional berfungsi membantu para investor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat tetap bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Apabila efisiensi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menuntut perusahaanperusahaan yang ada untuk senantiasa meningkatkan efisiensinya agar perusahaan dapat tetap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. buku satu periode. Ada tiga macam laporan keuangan pokok yang dihasilkan yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dalam menilai kinerja perusahaan di samping informasi lain seperti informasi industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu hal yang penting pada sebagian besar perusahaan besar yakni potensi UKDW
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu hal yang penting pada sebagian besar perusahaan besar yakni potensi terjadinya konflik keagenan. Penyebab terjadinya konflik keagenan dikarenakan manajer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terlepas dengan masalah pengalokasian dana (allocation fund) dan pemenuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan yang didirikan memiliki kas dalam sebuah catatan perusahaannya. Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha apapun tidak akan terlepas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, tuntutan untuk mengelola suatu entitas adalah dengan akuntabilitas dan transparansi sangat diperlukan. Akuntabilitas dan transparansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari semakin banyaknya transaksi bisnis antara pihak-pihak yang berasal dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional atau dikenal dengan perdagangan antar negara, saat ini telah berkembang dengan pesat. Perkembangan tersebut dapat kita ketahui dari semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi shareholder
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan harus memiliki visi dan tujuan yang jelas untuk mampu bertahan dalam segala kondisi. Salah satu tujuan utama suatu perusahaan adalah mendapatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. melakukan kontrak atau mengambil keputusan investasi menjadi informasi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan digunakan sebagai sumber informasi untuk menilai suatu perusahaan (Susanti, 2012). Pada umumnya, informasi laba dalam laporan keuangan khususnya bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihasilkan, laporan keuangan yang dimaksud memuat informasi mengenai posisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja suatu perusahaan dapat dinilai dari laporan keuangan yang dihasilkan, laporan keuangan yang dimaksud memuat informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada Era Globalisasi saat ini negara-negara berkembang dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada Era Globalisasi saat ini negara-negara berkembang dituntut untuk menerapkan sistem yang baru dan lebih baik dalam pengelolaan bisnis yang berdasarkan prinsip-prinsip
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. harus berupaya secara efisien dan efektif untuk mengelola perusahaan agar dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh profitabilitas yang tinggi agar dapat bertahan hidup dan berkembang secara berkelanjutan. Manajemen harus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai hasil kinerja yang baik guna mendatangkan keuntungan bagi pemilik modal. Kebijakan-kebijakan yang di buat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan sebagai penyedia laporan keuangan. Ketika mengaudit data. untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kelangsungan hidup perusahaan menjadi sorotan penting bagi pihakpihak yang berkepentingan terhadap perusahaan terutama investor. Investor akan melakukan analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. depresiasi memiliki potensi untuk berkontribusi dalam menilai kinerja masa depan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Depresiasi merupakan penurunan nilai fisik aset berwujud seiring berjalannya waktu dan penggunaan. Sebagai komponen pembentuk laba dilaporan laba rugi, depresiasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama didirikannya perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Kesejahteraan dapat ditingkatkan melalui kinerja perusahaan (firm performance)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, hal ini dapat tercermin dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, hal ini dapat tercermin dari kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (Ujiyantho dan Pramuka, 2007) dalam Putri dan Yuyetta (2013). Dalam
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan catatan ringkas yang berisi informasi keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu yang merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Argumentasi mengenai pengaruh diversifikasi pada nilai perusahaan masih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Argumentasi mengenai pengaruh diversifikasi pada nilai perusahaan masih bergulir dan menjadi perdebatan sampai saat ini. Beberapa penelitian terdahulu belum sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umumnya berupa deviden dan laba dari luar perusahaan. bentuk yaitu : (1) non sistematic risk, yaitu resiko yang timbul karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin berkembangnya perekonomian dewasa ini menuntut semua perusahaan untuk saling meraih kesempatan, dalam memajukan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaannya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia, Indonesia merupakan negara berkembang yang telah berkonsentrasi dalam tahap pembangunan berkelanjutan menghadapi persaingan dunia
Lebih terperinci