PERBEDAAN KEMAMPUAN FOTOSINTESIS BEBERAPA TUMBUHAN AIR, SUATU KAJIAN EKOLOGIS SEBAGAI UPAYA KONSERVASI EKOSISTEM AKUATIK
|
|
- Utami Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERBEDAAN KEMAMPUAN FOTOSINTESIS BEBERAPA TUMBUHAN AIR, SUATU KAJIAN EKOLOGIS SEBAGAI UPAYA KONSERVASI EKOSISTEM AKUATIK Oleh: Budhi Utami Dosen Jurusan Pend. Biologi UNP Kediri Abstrak Tumbuhan termasuk tumbuhan air merupakan satu-satunya komponen ekosistem berperan dalam penyediaan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup dalam menyelenggarakan kehidupannya. Sejalan dengan pertambahan populasi manusia yang secara tidak langsung aktivitas manusia pun juga meningkat, termasuk aktivitas yang berhubungan dengan ekosistem seperti peningkatan limbah, pengurukan ekosistem akuatik untuk dialihfungsikan sesuai dengan kebutuhan manusia seperti pembangunan perumahan dan pembangunan sarana industri, maka keberadaan ekosistem akuatik terancam, baaik secara kuantitatif maupun kualitatif. Tumbuhan air bermacam-macam, antara lain Spirogyra,Chara, Hydrilla dan Enceng Gondok juga teratai, kayu apu dan semanggi. Tumbuh-tumbuhan ini berasal dari kelompok takson yang berbeda sehingga struktur anatomi seperti jumlah dan bentuk stomata, serta struktur jaringan pengangkutnya pun juga berbeda, sehingga tentunya memiliki kemampuan fisiologis yang berbeda pula, termasuk kemampuan berfotosintesis. Dalam penelitian ini digunakan 3 macam tumbuhan air, yaitu Spirogyra, Hydrilla verticillata dan Chara dengan alasan ketiga macam tumbuhan air ini banyak kita jumpai pada ekosistem air (tawar) yang tingkat pencemarannya relatif rendah. Penelitian dilakukan dengan 8 kali ulanganuntuk masing-masing sampel dan diperoleh data produktivitas oksigen 20 gr Hydrilla verticillata rata-rata sebanyak ml/jam, Spyrogira sp 9.10 ml/jam dan Chara sp sebanyak ml/jam. Penelitian dilaksanakan dalam kondisi basa selama 60 menit untuk setiap kali ulangan. Hasil dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa tumbuhan Chara sp (Jawa = ganggeng) menghasilkan oksigen paling ketiga dibanding dua tumbuhan air yang lain. Kata Kunci: Fotosintesis, ekosistem Akuatik Latar Belakang Permasalahan Kualitas sungai di Indonesia semakin menurun, ditinjau dari segi baku mutu air minum, pencemaran lingkungan sungai dan kondisi ekosistem. Sungai yang paling parah mengalami penurunan adalah sungai yang melewati kawasan pemukiman penduduk, karena sungai tersebut mendapat limbah pencemaran dari pemukiman, limbah pabrik dan sungai tersebut juga dimanfaatkan untuk MCK (Mandi Cuci Kakus), sehingga warna air sungai menjadi keruh kehitam-hitaman, serta mengeluarkan bau tidak sedap. Phytoplankton dan makroalga atau tumbuhan air lainnya yang berklorofil merupakan penyangga dasar kestabilan lingkungan perairan (water stability). Hasil pengamatan hanya phytoplankton dan tanaman air berklorofil yang mampu menyerap hasil perombakan bahan organik oleh mikroba. Di sungai atau danau, ternyata kandungan CO2 (karbondioksida) didalam-nya lebih dari untuk memenuhi reaksi keseimbangan antara air dengan udara. Namun kadar CO2 yang dikandungnya kadang lebih banyak dari jumlah yang diperlukan untuk reaksi 21
2 Budhi Utami 22 keseimbangan. Kelebihan CO2 ini ternyata berasal dari proses dekomposisi bahan organik, terutama terjadi pada lantai danau atau sungai. Proses dekomposisi tersebut terjadi dengan bantuan bakteri heterotrofilik yang menghasilkan CO2 bebas dan methan ( - fish.com, access 25 Mei 2008) Wardoyo (1979, dalam akses 25 Mei 2008) mengemukakan bahwa karbondioksida bebas merupakan istilah untuk menunjukkan CO2 yang terlarut di dalam air. CO2 yang terdapat dalam perairan alami merupakan hasil proses difusi dari atmosfer, air hujan, dekomposisi bahan organik dan hasil respirasi organisme akuatik. Terlalu tingginya kandungan CO2 pada perairan dapat mengakibatkan terganggunya kehidupan biota perairan. Konsentrasi CO2 bebas 12 mg/l dapat menyebabkan tekanan pada ikan, karena akan menghambat pernafasan dan pertukaran gas. Kandungan CO2 dalam air yang aman tidak boleh melebihi 25 mg/l, sedangkan konsentrasi CO2 lebih dari 100 mg/l akan menyebabkan semua organisme akuatik mengalami kematian. Air mengandung oksigen terlarut. Oksigen terlarut itu berasal dari udara dan dari hasil fotosintesis tumbuhan air. Oksigen itu diperlukan oleh makhluk hidup di dalam air, misalnya ikan, udang, kerang, dan binatang air lainnya termasuk bakteri. Oksigen terlarut diperlukan untuk pemurnian air alam dan pengolahan air limbah, yaitu mengurangi bahan pencemaran sebelum dimasukkan ke dalam air sungai. Proses pengolahan dilakukan oleh jasad renik aerob maupun anaerob. Bakteri memerlukan oksigen bebas untuk mengoksidasi bahan organik dan anorganik sehingga diperoleh hasil yang tidak berbahaya. Jika air banyak mengandung bahan organik, maka bakteri aerob di dalamnya akan berkembang dan kadar oksigen terlarut akan berkurang dengan cepat sehingga ikan, udang dan hewan yang lain akan mati. Semakin banyak jumlah kadar CO2 terlarut dalam air diharapkan mampu meningkatkan kecepatan fotosintesis. Dalam proses fotosintesis sangat memerlukan CO2, tanaman air akan mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis ke badan air. O2 dalam badan air akan digunakan untuk kehidupan plankton-plankton di air. Jika O2 yang dihasilkan dari proses fotosintesis meningkat diharapkan badan air akan menjdi lebih baik, karena jumlah O2 terlarut akan meningkat. Dari uraian permasalahan di atas bahwa tanaman air perlu CO2 untuk melakukan fotosintesis dan hasil dari fotosintesis yaitu O2 dalam badan air sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas suatu badan air itu sendiri. Dalam penelitian ini penulis bermaksud mengetahui pengaruh kadar Cdan O2 terlarut terhadap kecepatan fotosintesis Hydrilla verticillata, Spirogyra, dan Chara. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut: 1. Adakah perbedaan kecepatan fotosintesis Hydrilla verticillata, Spirogya dan Chara? 2. Tumbuhan air manakah yang memiliki kemampuan fotosíntesis yang paling tinggi? Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk: 1. mengetahui kecepatan fotosíntesis dari beberapa tumbuhan atau biota air
3 Budhi Utami menghitung kadar oksigen yang dihasilkan oleh beberapa tumbuhan air dalam satuan waktu tertentu Deskripsi Teori Fotosíntesis Fotosintesis adalah suatu proses pada tumbuhan hijau untuk menyususn senyawa organik dari karbon dioksida dan air. Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau klorofil. Reaksi keseluruhannya dapat ditulis dalam persamaan sebagai berikut: CO2 + H20 + energi cahaya (CH2O) + O2 (Karbon dioksida) (Air) (Bahan organik) (Oksigen) Tempat Fotosintesis. Dalam kehadiran cahaya, fotosintesis dapat terjadi pada sembarang bagian hijau tumbuhan, akan tetapi pada tumbuhan darat yang khusus, hanya daun dengan bagian permukaan yang dan kloroplas melimpah yang merupakan pusat utama proses tersebut. Pembentukan Pati. Pada kebanyakan tumbuhan dikotil, juga pada beberapa monokotil, pasti mulai berkumpul pada daun segera setelah terjadi proses fotosintesis yang berjalan cepat. Karena itu dikotil memiliki apa yang disebut daun pati, sedangkan monokotil memiliki daun gula. Kecepatan Fotosintesis. Pengukuran kecepatan fotosintesis dari persamaan ringkasan untuk fotosintesis jelaslah bahwa kecepatan proses ini secara teori dapat diukur, baik dari pemakaian karbon dioksida dan air, maupun dari produksi bahan organik dan oksigen. Dalam praktek, karena jaringan fotosintetik, kandungan airnya selalu mengalami banyak fluktuasi sebagai akibat kegiatan lain selain fotosintesis (misalnya respirasi), maka tidak mungkin untuk menditeksi penurunan kandungan air yang relatif kecil yang terjadi karena fotosintesis. Kenaikan bahan organik (yang biasanya diketahui dengan pengukuran berat kering) hanya dapat ditentukan dengan cara merusak bahan yang diuji untuk tiap penentuan. Oleh karena itu, metode yang berdasarkan perubahan jumlah karbon dioksida atau oksigen, yang dalam apapun lebih baik untuk diukur dari pada bahan organik, merupakan sebuah cara yang sering digunakan. Tumbuhan Air Hydrilla verticillata: Tanaman asli Indonesia, ditemukan banyak di perairan yang jernih dan dangkal. Daunnya berbentuk untaian karangan yang melingkar pada ruasnya menyerupai ekor kucing. Daunnya berwarna hyau tua atau muda. Tanaman ini mudah mengapung karena batang dan daunnya berbunga. Tanaman ini membutuhkan cahaya yang banyak dan bisa dibiakkan dengan batang dan tunas-tunasnya. Baik untuk latar belakang ataupun pengisi bagian tengah akuarium. Chara adalah ganggang hijau yang habitatnya di air tawar. Bentuk tubuh ganggang ini menyerupai tumbuhan tingkat tinggi. Ada bagian yang mirip batang yang beruas-ruas serta mempunyai struktur yang mirip helaian daun. Perkembangbiakan Chara. Chara berkembangbiak secara generatif. Ganggang ini bersifat heterotalus. Oogonium dan anteridium terdapat pada ruas-ruas tubuh yang mirip batang. Masing-masing gametangium menghasilkan sel telur dan sel kelamin jantan. Hasil pembuahannya adalah zigota. Inti zigota akan membelah secara meiosis dan menghasilkan zigospora. Setelah masak, zigospora akan lepas dari induknya. Di tempat yang sesuai, zigospora tumbuh menjadi Chara baru.
4 Budhi Utami 24 Hipótesis Dalam penelitian ini disusun hipotesis kerja sebagai berikut: H a : Jika tumbuhan air memiliki susunan anatomi lengkap dengan jumlah stomata yang banyak, maka akan lebih mampu melepaskan oksigen ke dalam lingkungan Metode penelitian Variabel bebas dalam penelitian ini adalah beberapa tumbuhan air, yaitu Spyrogira, Chara dan Hydrilla verticillata. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah jumlah oksigen yang dihasilkan. Tumbuhan air yaitu Spirogyra, Hydrilla verticillata, dan Chara masing-masing sebanyak 20 gram. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Universitas Nusantara PGRI Kediri, tanggal 2 23 Nopember Cara Kerja: a. Siapkan 4 buah gelas piala 1250 ml, dan isikan air kira-kira separo tinggi gelas piala, kawat penggantung corong kaca, corong kaca dan tabung reaksi. b. Susunlah alat-alat tersebut sedemikian rupa (seperti pada gambar), dan masukkan tanaman satu gelas piala dengan satu tanaman (gelas piala A dengan tanaman A,gelas piala B dengan tanaman B dan seterusnya). c. Setelah siap, tempatkan gelas piala yang telah diisi tanaman di bawah cahaya matahari dari pukul 9.00 (pagi) sampai setengah jam kemudian, dan ulangi sebanyak 8 kali pengamatan d. Catatlah jumlah berapa ml udara yang tertampung pada tabung reaksi, catat sebagai data penelitian. e. Gambar susunan alat dalam penelitian ini: Teknik Analisis Data: Data tentang jumlah oksigen yang dikeluarkan selama penelitian diuji dengan menggunakan teknik statistik ANAVA, uji beda F
5 Budhi Utami 25 Hasil Penelitian Deskripsi Data Penelitian Dari hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.1: Produktivitas oksigen (ml) Perlakuan Ulangan ( ) Sampel A 9,50 5,65 4,70 2,60 7,50 5,10 4,60 6,55 46,20 B 1,25 0,95 1,60 1,80 1,05 1,25 0,55 0,65 9,10 C 11,15 9,45 10,65 11,75 9,00 8,75 9,50 8,65 78,90 ( ) 21,90 16,05 16,95 16,15 17,55 15,00 13,80 16,70 Total ( x) 134,20 Keterangan: Sampel A: Hydrillata verticillata Sampel B: Spyrogira sp Sampel C: Chara sp Adapun data yang terkait tentang suhu dan kelembaban adalah sebagai berikut Tabel 4.2: Rata-rata suhu dan kelembaban lingkungan. Aspek Ulangan Jumlah Pengukuran ( ) Suhu Kelembaban ,33% Pengukuran di laksanakan kurang lebih 1/2 jam per ulangan, di mulai pukul s/d WIB. Berdasaarkan hasil tabulasi data penelitian data penelitian pada tabel 4.1 di atas, dapat di deskripsikan sebagai berikut: Produktivitas oksigen hasil aktifitas fotosintesis dari ke tiga jenis tanaman air yaitu: Hydrilla verticillata, Spyrogira sp, dan Chara sp. Dalam kondisi berat basa kurang lebih 20 gr Hydrilla verticillata di peroleh rata-rata sejumlah ml/jam. Pada Spyrogira sp diperoleh rata-rata sejumlah 9.10 ml/jam, dan Chara sp memiliki rata-rata sejumlah ml/jam. Berdasarkan rata-rata produktivitas oksigen hasil aktifitas fotosintesis tertinggi dari ke tiga jenis tanaman air selama 60 menit dengan berat basa kurang lebih 20 gr. Produktifitas oksigen tertinggi pada tanaman Chara sp. Yaitu sejumlah ml/jam. Sedangkan produktifitas terendah di hasilkan oleh Spyrogira sp sejumlah 9.10 ml/jam. Hasil Analisis Data Berdasarkan tabel 4.2 tentang hasil pengukuran dan kelembaban saat penelitian berlangsung di peroleh data bahwa suhu lingkungan selama penelitian tidak stabil di karenakan waktu yang digunakan tidak sama. Serta diperoleh suhu rata-rata sebesar 31 dan rata-rata kelembaban 61,33%. 1. Faktor-faktor (Fk) Fk = ( x) 2 N = ( 134,20 ) 2 24
6 Budhi Utami 26 = 18009,64 = 750, Mencari Jumlah Kuadrat Jk p = (x1) 2. Fk n = 46, , , ,402 8 = 2134, , ,21 750,402 8 = 8442,02 750,402 8 = 1055, ,402 = 304,8505 = Jk Jk tot = x 2 Fk = ( 9, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,65 2 ) 750,402 = ( 90, , ,09 + 6, , , , , , , ,56 + 3,24 + 1, , , , , , , ,0 + 76, , ,25 ) 750,402 = 1210, ,402 = 459,6755 Jk acak = Jk tot Jk p = 459, ,8505 = 154, Mencari db db total = db acak + db p = = 23 db p = n 1 = 8-1 = 7 d bacak = db total - db p = 23 7 = Mencari Mk Mk p p db p = 304, = 152,4256 Mk acak = Jk acak db acak = 152, =
7 Budhi Utami Menghitung F hitung F hitung = Mk p Mk acak = 152,4256 9,5266 = 16,00 Tabel Ringkasan Analisis Variansi Sumber Db Jk Mk F hitung F tab Variansi 5% 1% Perlakuan 2 304, , ,00 2,66 5,61 Acak ,6755 9, Total , F hit F tab maka terdapat perbedaan yang signifikan terkait produktifitas oksigen hasil fotosintesis dari ketiga tanaman air tersebut. Uji BNT ( Beda Nyata Terkecil ) BNT = t 5%. db acak 2.Mk acak = 2, , = 2,571. 2,38165 = 3,9677 Tabel Uji BNT 5% Tiap Perlakuan Perlakuan Rata-rata Notasi BNT C 9,8625 A A 5,775 b B 1,1375 c Setelah Dilakukan Uji BTN ternyata Produktivitas O 2 yang di hasilkan tiap-tiap tanaman secara nyata berbeda. Analisis Data Penelitian Setelah di lakukan analisis dengan uji F dengan RAK (Rancang Acak Kelompok) serta dengan koreksi sebesar 5% dan 1% diperoleh data sebagai berikut: Dengan nilai F hitungan sebesar 16,00 dan koreksi taraf signifikasi sebesar 5% diperoleh nilai F tabel sejumlah 2,66 Dengan demikian nilai F hitung >F tabel,yaitu F hitung 16,00 > F tabel 5% 2,66. Berdasarkan hasil analisis tersebut terdapat perbedaan yang signifikan antara produktifitas oksigen hasil aktifitas fotosintesis dari ketiga jenis tanaman yaitu: Hydillata verticillata, Spyrogira sp, dan Chara sp. Menguji Hipotesis 1. Proses pengujian Pada uraian sebulumnya disampaikan bahwa diajukan hipotesis yang berbunyi ada perpedaan dalam produksifitas oksigen hasil fotosintesis dari Hydrilla verticillata, Spyrogira sp, Chara sp.
8 Budhi Utami 28 Berdasarkan analisa data dengan mengunakan uji statistic RAK dengan koreksi taraf siknifikan sebesar 5% sejumlah 2,66 dengan kata lain F hitung > F tabel,artinya terdapat perbedaan yang signifikan terkait oksigen hasil fotosintesis dari ketiga jenis tanaman air tersebut F hitung > F tabel terletak pada daerah penerimaan hipotesis,maka hipotesis diterima. 2. Interpretasi Berdasarkan analisa data yang diperoleh produktifitas oksigen hasil fotosintesis maksimal adalah Chara sp,sedangkan produktifitas minimal dihasilkan oleh tanaman air adalah Spyrogira sp,sehingga kita ambil kesimpulan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis adalah jenis atau tipe stoma dan intensitas cahaya. Produktivitas oksigen hasil fotosintesis pada Hydrilla verticillata, Spyrogira sp, dan Chara sp berbeda disebabkan karena struktur anatomi maupun kemampuan fisiologis ketiga spesies biota akuatik tsb memang berbeda. Penutup Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian tentang Tumbuhan Air yang mampu menghasilkan oksigen cukup banyak, maka dapat disimpulkan sbb: 1. Spyrogira, Hydrilla verticillata dan Chara adalah tumbuhan air yang perlu kita lestarikan keberadaannya karena mampu melaksanakan fotosintesis dengan menghasilkan jumlah oksigen yang cukup signifikan 2. dari ketiga spesies tumbuhan air tsb, Chara menghasilkan oksigen yang paling banyak, sedang Spyrogira paling sedikit, sehingga Chara dapat kita jadikan sebagai biota akuatik bilamana kita membuat ekosistem akuatik, seperti kolam misalnya Saran Mengingat ekosistem akuatik di Negara kita banyak yang mengalami penurunan kualitas, khususnya produktivitas primer dengan produk akhir berupa oksigen, maka hasil penelitian ini yang jelas-jelas telah menunjukkan bahwa Chara, Hydrilla verticillata dan Spyrogira mampu menghasilkan cukup banyak oksigen selama melaksanakan fotosintesis, maka perlu kiranya ketiga biota akuatik tsb menjadi pertimbangan untuk dibudidayakan. Selain itu, perlu pula kiranya dilakukan penelitian lanjutan, yakni penelitian serupa untuk tumbuhan air lain yang banyak tumbuh di sungai, air kolam maupun danau, seperti teratai, kayu apu, semanggi dan Azolla sp. Daftar Pustaka Loveless,A.R.,1991. PRINSIP PRINSIP TUMBUHAN TROPIS, Jakarta, Gramedia Papib Handoko, PETUNJUK PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN, Kediri, Universitas Nusantara PGRI Kediri Seputro, Dwidjo, PENGANTAR FISIOLOGI TUMBUHAN, Jogjakarta, UGM Press
LAPORAN EKSPERIMEN FOTO SISTESIS
LAPORAN KARYA TEKNOLOGI TEPAT GUNA LAPORAN EKSPERIMEN FOTO SISTESIS Oleh: Supratman, S.Pd. SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 12 BENGKULU 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fotosintesis berasal dari kata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh makhluk hidup yang disebut dengan metabolisme
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Setiap makhluk hidup memiliki beberapa ciri atau sifat dasar salah satu yang utama adalah makhluk hidup perlu makanan dan mengeluarkan zat sisa. Apabila kita cermati
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.4 1. ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja... Klorofil Kloroplas Hormon Enzim Salah satu faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil 3.1.1 Kadar Oksigen Terlarut Hasil pengukuran konsentrasi oksigen terlarut pada kolam pemeliharaan ikan nila Oreochromis sp dapat dilihat pada Gambar 2. Dari gambar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang dialami ekosistem perairan saat ini adalah penurunan kualitas air akibat pembuangan limbah ke
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang dialami ekosistem perairan saat ini adalah penurunan kualitas air akibat pembuangan limbah ke perairan yang menyebabkan pencemaran. Limbah tersebut
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Oksigen Terlarut Sumber oksigen terlarut dalam perairan
4 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Oksigen Terlarut Oksigen terlarut dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme, atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mikroorganisme banyak ditemukan di lingkungan perairan, di antaranya di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mikroorganisme banyak ditemukan di lingkungan perairan, di antaranya di ekosistem perairan rawa. Perairan rawa merupakan perairan tawar yang menggenang (lentik)
Lebih terperinci2.2. Parameter Fisika dan Kimia Tempat Hidup Kualitas air terdiri dari keseluruhan faktor fisika, kimia, dan biologi yang mempengaruhi pemanfaatan
4 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Chironomida Organisme akuatik yang seringkali mendominasi dan banyak ditemukan di lingkungan perairan adalah larva serangga air. Salah satu larva serangga air yang dapat ditemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber daya alam untuk keperluan sesuai kebutuhan hidupnya. 1 Dalam suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisme atau makhluk hidup apapun dan dimanapun mereka berada tidak akan dapat hidup sendiri. Kelangsungan hidup suatu organisme akan bergantung kepada organisme lain
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Kondisi saluran sekunder sungai Sawojajar Saluran sekunder sungai Sawojajar merupakan aliran sungai yang mengalir ke induk sungai Sawojajar. Letak
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Produktivitas Primer Fitoplankton Berdasarkan hasil penelitian di Situ Cileunca didapatkan nilai rata-rata produktivitas primer (PP) fitoplankton pada Tabel 6. Nilai PP
Lebih terperinciFaktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Fotosintesis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Fotosintesis (Fisiologi Tumbuhan) Disusun oleh J U W I L D A 06091009027 Kelompok 6 Dosen Pembimbing : Dra. Tasmania Puspita, M.Si. Dra. Rahmi Susanti, M.Si. Ermayanti,
Lebih terperinciSOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA
SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA NAMA : KELAS : SOAL PENCEMARAN AIR NO : Pilihlah salah satu jawaban
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perikanan. Pakan juga merupakan faktor penting karena mewakili 40-50% dari
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam budidaya perikanan. Pakan juga merupakan faktor penting karena mewakili 40-50% dari biaya produksi. Pakan
Lebih terperinciSIKLUS OKSIGEN. Pengertian, Tahap, dan Peranannya
SIKLUS OKSIGEN Pengertian, Tahap, dan Peranannya Apa yang terbesit dalam pikiran anda bila mendengar kata oksigen? Seperti yang kita tahu, oksigen bagian dari hidup kita yang sangat kita butuhkan keberadaannya.
Lebih terperinciBAB III FOTOSINTESIS. Buku Pelajaran Sains SMP Kelas VIII 38. Fotosintesis
BAB III FOTOSINTESIS Apakah fotosintesis itu? Dimanakah terjadinya proses fotosintesis? Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi proses fotosintesis? Masalah apa yang akan dibahas? Tu mb uha n mer upa kan
Lebih terperinciPERANAN MIKROORGANISME DALAM SIKLUS UNSUR DI LINGKUNGAN AKUATIK
PERANAN MIKROORGANISME DALAM SIKLUS UNSUR DI LINGKUNGAN AKUATIK 1. Siklus Nitrogen Nitrogen merupakan limiting factor yang harus diperhatikan dalam suatu ekosistem perairan. Nitrgen di perairan terdapat
Lebih terperinciBAB VIII FOTOSINTESIS
BAB VIII FOTOSINTESIS Apakah fotosintesis itu? Dimanakah terjadinya proses fotosintesis? Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi proses fotosintesis? Masalah apa yang akan dibahas? Bunga indah merekah,
Lebih terperinciSOAL PENCEMARAN AIR. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia.
NAMA : KELAS : NO : SOAL PENCEMARAN AIR Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia. 1. Perhatika pernyataan di bawah ini : i. Perubahan
Lebih terperinciBab V Hasil dan Pembahasan
biodegradable) menjadi CO 2 dan H 2 O. Pada prosedur penentuan COD, oksigen yang dikonsumsi setara dengan jumlah dikromat yang digunakan untuk mengoksidasi air sampel (Boyd, 1988 dalam Effendi, 2003).
Lebih terperinciTIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH
EKOFISIOLOGI TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN TANAH LINGKUNGAN Pengaruh salinitas pada pertumbuhan semai Eucalyptus sp. Gas-gas atmosfer, debu, CO2, H2O, polutan Suhu udara Intensitas cahaya, lama penyinaran
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 9. CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUPLATIHAN SOAL BAB 9
1. Tujuan makhluk hidup beradaptasi adalah... SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 9. CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUPLATIHAN SOAL BAB 9 Melestarikan jenisnya Untuk mengetahui keadaan sekitar Untuk mendapatkan energi Untuk
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal Dibawah ini adalah bahan bahan yang diperlukan dalam proses fotosintesis, kecuali...
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.3 1. Dibawah ini adalah bahan bahan yang diperlukan dalam proses fotosintesis, kecuali... A. Air cahaya CO 2 O 2 Kunci Jawaban : D Bahan-bahan yang
Lebih terperinciProgram Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan Bogor ABSTRAK
Efektivitas Eceng Gondok Terhadap Penurunan Kadar COD dan BOD pada Limbah Cair Industri Kembang Gula Lunak Mega Masittha, Dra. Ani Iryani, M.Si dan Farida Nuraeni, M.Si. Program Studi Kimia, Fakultas Matematika
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Perairan merupakan perpaduan antara komponen fisika, kimia dan biologi
PENDAHULUAN Latar Belakang Perairan merupakan perpaduan antara komponen fisika, kimia dan biologi dalam suatu media air pada wilayah tertentu. Ketiga komponen tersebut saling berinteraksi, jika terjadi
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini, data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Penyajian grafik dilakukan berdasarkan variabel konsentrasi terhadap kedalaman dan disajikan untuk
Lebih terperinciLATIHAN SOAL ULANGAN HARIAN
LATIHAN SOAL ULANGAN HARIAN Mata Pelajaran Materi Kelas/Sem Waktu Guru Sekolah : Ilmu Pengetahuan Alam : Fotosintesis : VIII/2 : 80 menit : Heri Priyanto, S.Si., M.Si : SMP N 4 Kalikajar Wonosobo 1. Perhatikan
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.1. Autotrof. Parasit. Saprofit
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.1 1. Makhluk hidup yang dapat berfotosintesis adalah makhluk hidup... Autotrof Heterotrof Parasit Saprofit Kunci Jawaban : A Makhluk hidup autotrof
Lebih terperinciFOTOSINTESIS PADA TUMBUHAN
1: ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V FOTOSINTESIS PADA TUMBUHAN Ayo belajar Disusun oleh: retno Safitri Dwi Sunarih 111134079/4a PGSD USD 2: ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SEMESTER Disusun oleh : Retno Safitri
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN RESPIRASI PADA TUMBUHAN. Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Fisiologi Tumbuhan
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN RESPIRASI PADA TUMBUHAN Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Fisiologi Tumbuhan yang diampu oleh Drs.Dahlia, M.Pd Disusun oleh : Kelompok II/Offering A 1. Annas
Lebih terperinciBAB 4 SIKLUS BIOGEOKIMIA
Siklus Biogeokimia 33 BAB 4 SIKLUS BIOGEOKIMIA Kompetensi Dasar: Menjelaskan siklus karbon, nitrogen, oksigen, belerang dan fosfor A. Definisi Siklus Biogeokimia Siklus biogeokimia atau yang biasa disebut
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai daerah tangkapan air
TINJAUAN PUSTAKA Sungai Sungai merupakan suatu bentuk ekositem aquatik yang mempunyai peran penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai daerah tangkapan air (catchment area) bagi daerah di sekitarnya,
Lebih terperinciOleh: ANA KUSUMAWATI
Oleh: ANA KUSUMAWATI PETA KONSEP Pencemaran lingkungan Pencemaran air Pencemaran tanah Pencemaran udara Pencemaran suara Polutannya Dampaknya Peran manusia Manusia mempunyai peranan dalam pembentukan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi ini. Tidak akan ada kehidupan seandainya di bumi ini tidak ada air. Air relatif bersih sangat didambakan
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA. berflagel. Selnya berbentuk bola berukuran kecil dengan diameter 4-6 µm.
3 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Nannochloropsis sp Mikroalga adalah tumbuhan tingkat rendah yang memiliki klorofil, yang dapat digunakan untuk melakukan proses fotosintesis. Mikroalga tidak memiliki
Lebih terperinciPEMBUATAN PREPARAT STOMATA METODE LEAF CLEARING DAN PREPAPAT STOMATA SEGAR. Laporan Praktikum Mikroteknik. OLEH : : M. Rizqun akbar : J1C112031
PEMBUATAN PREPARAT STOMATA METODE LEAF CLEARING DAN PREPAPAT STOMATA SEGAR Laporan Praktikum Mikroteknik Nama NIM Kelompok Asisten OLEH : : M. Rizqun akbar : J1C112031 : II (dua) : Ana Fatmasari PROGRAM
Lebih terperinci02. Jika laju fotosintesis (v) digambarkan terhadap suhu (T), maka grafik yang sesuai dengan bacaan di atas adalah (A) (C)
Pengaruh Kadar Gas Co 2 Pada Fotosintesis Tumbuhan yang mempunyai klorofil dapat mengalami proses fotosintesis yaitu proses pengubahan energi sinar matahari menjadi energi kimia dengan terbentuknya senyawa
Lebih terperinciMODUL X FOTOSINTESIS
58 MODUL X FOTOSINTESIS TUJUAN Membuktikan fotosintesis menghasilkan karbohidrat dan oksigen. TEORI Fotosintesis merupakan suatu peristiwa penyusunan senyawa komplek dari senyawa sederhana dengan bantuan
Lebih terperinciEKOSISTEM. Yuni wibowo
EKOSISTEM Yuni wibowo EKOSISTEM Hubungan Trofik dalam Ekosistem Hubungan trofik menentukan lintasan aliran energi dan siklus kimia suatu ekosistem Produsen primer meliputi tumbuhan, alga, dan banyak spesies
Lebih terperinciBerdasarkan kemampuan menyusun bahan organik, organisme penyusun ekosistem dibedakan menjadi organisme autotrof dan heterotrof.
Pada ekosistem kolam air tawar terdapat berbagai macam tumbuhan dan hewan yang hidup bersama. Ekosistem tersusun atas populasi makhluk hidup dan lingkungan tidak hidup. Hubungan antar populasi tersebut
Lebih terperinciIma Yudha Perwira, S.Pi, MP, M.Sc (Aquatic)
PENGELOLAAN KUALITAS AIR DALAM KEGIATAN PEMBENIHAN IKAN DAN UDANG Ima Yudha Perwira, S.Pi, MP, M.Sc (Aquatic) DISSOLVED OXYGEN (DO) Oksigen terlarut ( DO ) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang
Lebih terperinci1.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya perkembangan perekonomian Indonesia dalam beberapa dekade belakangan ini dapat dilihat dari pesatnya perkembangan infrastruktur, industri dan pemukiman penduduk.
Lebih terperinciLaporan Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan Acara I PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan Acara I PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS Disusun oleh Nama : Muhammad Darussalam Teguh NIM : 12696 Golongan : B4 Asisten Koreksi :
Lebih terperinciRESPON ORGANISME AKUATIK TERHADAP VARIABEL LINGKUNGAN (ph, SUHU, KEKERUHAN DAN DETERGEN)
1 RESPON ORGANISME AKUATIK TERHADAP VARIABEL LINGKUNGAN (ph, SUHU, KEKERUHAN DAN DETERGEN) Angga Yudhistira, Dwi Rian Antono, Hendriyanto Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Lebih terperinciEVALUASI KOMPETENSI SEMESTER GASAL KELAS XI WAKTU : (90 menit)
EVALUASI KOMPETENSI SEMESTER GASAL KELAS XI WAKTU : (90 menit) A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi silang pada salah satu huruf di lembar jawab! 1. Di Indonesia, pengaturan lingkungan
Lebih terperinciEKOSISTEM KOLAM. Di susun oleh : Ayu Nur Indah Sari ( )
EKOSISTEM KOLAM Di susun oleh : Ayu Nur Indah Sari ( 13196 ) PENGERTIAN EKOSISTEM Ekosistem merupakan tingkat organisme yang lebih tinggi daripada komunitas atau merupakan kesatuan dari komunitas dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Usaha pengembangan budidaya perairan tidak dapat lepas dari pembenihan jenisjenis
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budidaya memegang peranan penting untuk lestarinya sumber daya ikan. Usaha pengembangan budidaya perairan tidak dapat lepas dari pembenihan jenisjenis unggulan. Pembenihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan
I. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Indonesia adalah salah satu negara yang dikenal memiliki banyak hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan tropis Indonesia adalah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ekosistem Sungai Air merupakan salah satu sumber daya alam dan kebutuhan hidup yang penting dan merupakan sadar bagi kehidupan di bumi. Tanpa air, berbagai proses kehidupan
Lebih terperinciIndividu Populasi Komunitas Ekosistem Biosfer
Ekosistem adalah kesatuan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem juga dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik yang komplek antara organisme dengan lingkungannya. Ilmu yang
Lebih terperinciPENDAHULUAN. rumah tangga dapat mempengaruhi kualitas air karena dapat menghasilkan. Rawa adalah sebutan untuk semua daerah yang tergenang air, yang
16 PENDAHULUAN Latar Belakang Rawa sebagai salah satu habitat air tawar yang memiliki fungsi yang sangat penting diantaranya sebagai pemancingan, peternakan, dan pertanian. Melihat fungsi dan peranan rawa
Lebih terperinciPraktikum Ingenhousz : fotosintesis menghasilkan oksigen
Praktikum Ingenhousz : fotosintesis menghasilkan oksigen Ada beberapa jenis praktikum yang berkaitan dengan bab fotosintesis, mulai disain untuk mengamati produk fotosintesis hingga membuktikan faktor-faktor
Lebih terperinciKISI-KISI INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga. Indikator Soal Soal No soal
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Standar Kompetensi : 1.7. Memahami saling ketergantungan dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Tanah Tanah adalah kumpulan benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horison-horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air dan udara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tetapi limbah cair memiliki tingkat pencemaran lebih besar dari pada limbah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri tahu merupakan salah satu industri yang menghasilkan limbah organik. Limbah industri tahu yang dihasilkan dapat berupa limbah padat dan cair, tetapi limbah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air. Salah satu faktor terpenting
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Wardhana (2007), pencemaran air dapat disebabkan oleh pembuangan limbah sisa hasil produksi suatu industri yang dibuang langsung ke sungai bukan pada tempat penampungan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tebu ( Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman penting sebagai penghasil
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Tebu Tebu ( Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman penting sebagai penghasil gula dan lebih dari setengah produksi gula berasal dari tanaman tebu (Sartono, 1995).
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi Persepsi adalah kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus atau proses untuk menerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat indera manusia. Proses ini yang memungkinkan
Lebih terperinciFotografi Cahaya Terhadap Pigmen Warna Tanaman
Fotografi Cahaya Terhadap Pigmen Warna Tanaman Kasma Rusdi (G11113006) Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar, 2014 Abstrak Warna hijau pada daun merupakan salah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Oleh
TINJAUAN PUSTAKA Ekosistem Sungai Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Oleh karena itu, sumber air sangat dibutuhkan untuk dapat menyediakan air yang baik dari segi kuantitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai kawasan pesisir yang cukup luas, dan sebagian besar kawasan tersebut ditumbuhi mangrove yang lebarnya dari beberapa
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. tidak dimiliki oleh sektor lain seperti pertanian. Tidaklah mengherankan jika kemudian
TINJAUAN PUSTAKA Ikan Patin Sektor perikanan memang unik beberapa karakter yang melekat di dalamnya tidak dimiliki oleh sektor lain seperti pertanian. Tidaklah mengherankan jika kemudian penanganan masalah
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Danau Maninjau merupakan danau yang terdapat di Sumatera Barat, Kabupaten Agam. Secara geografis wilayah ini terletak pada ketinggian 461,5 m di atas permukaan laut
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.1 PENELITIAN PENDAHULUAN Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menentukan titik kritis pengenceran limbah dan kondisi mulai mampu beradaptasi hidup pada limbah cair tahu. Limbah
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5
SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5 1. Perubahan energi yang trjadi didalam kloropas adalah.... Energi kimia menjadi energi gerak Energi cahaya menjadi energi potensial
Lebih terperinciYUDI MIFTAHUL ROHMANI
Faktor Pembatas OLEH: YUDI MIFTAHUL ROHMANI Pendahuluan Liebig menyatakan bahwa jumlah bahan utama yang dibutuhkan apabila mendekati keadaan minimum kritis cendrung menjadi pembatas. Ditambahkannya bahwa
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kultur Chaetoceros sp. dilakukan skala laboratorium dengan kondisi
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pertumbuhan Chaetoceros sp. Kultur Chaetoceros sp. dilakukan skala laboratorium dengan kondisi parameter kualitas air terkontrol (Lampiran 4). Selama kultur berlangsung suhu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas transportasi khususnya kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan kendaraan yang digerakan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN. Stomata
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN Stomata DISUSUN OLEH : Irwin Septian F05110003 Kelompok VII PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Habitat air tawar dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu perairan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Habitat air tawar dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu perairan mengalir (lotik) dan perairan menggenang (lentik). Perairan mengalir bergerak terus menerus kearah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Makanan merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Makanan Alami Ikan Makanan merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang dalam perkembangbiakan ikan baik ikan air tawar, ikan air payau maupun ikan air laut. Fungsi utama
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. besar di perairan. Plankton merupakan organisme renik yang melayang-layang dalam
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Plankton merupakan salah satu jenis biota yang penting dan mempunyai peranan besar di perairan. Plankton merupakan organisme renik yang melayang-layang dalam air atau
Lebih terperinciMANAJEMEN KUALITAS AIR
MANAJEMEN KUALITAS AIR Ai Setiadi 021202503125002 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA Dalam budidaya ikan ada 3 faktor yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan budidaya,
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI KRAKAT DI KABUPATEN SRAGEN DENGAN INDIKATOR LARVA
ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI KRAKAT DI KABUPATEN SRAGEN DENGAN INDIKATOR LARVA Chironomus sp SETELAH DIBERI PERLAKUAN TANAMAN ENCENG GONDOK (Eichhornia crassipes Mart. Solms) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
27 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Distribusi Vertikal Oksigen Terlarut Oksigen terlarut merupakan salah satu faktor pembatas bagi sumberdaya suatu perairan karena akan berpengaruh secara langsung pada kehidupan
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
. HASIL DAN PEMBAHASAN.. Hasil Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pola distribusi vertikal oksigen terlarut, fluktuasi harian oksigen terlarut, produksi primer, rincian oksigen terlarut, produksi
Lebih terperinciBY: Ai Setiadi FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
BY: Ai Setiadi 021202503125002 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSSITAS SATYA NEGARA INDONESIA Dalam budidaya ikan ada 3 faktor yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan budidaya, karena hasil
Lebih terperinciFaktor Pembatas (Limiting Factor) Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 9 April 2018
Faktor Pembatas (Limiting Factor) Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 9 April 2018 Faktor Pembatas Keadaan yang mendekati atau melampaui batas toleransi. Kondisi batas
Lebih terperinciUntuk Sekolah Dasar Kelas V
Untuk Sekolah Dasar Kelas V Untuk Kelas V Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Untuk Sekolah Dasar Kelas V PUSAT PERBUKUAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Untuk Kelas V Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelompok
Lebih terperinciBAB VIII PROSES FOTOSINTESIS, RESPIRASI DAN FIKSASI NITROGEN OLEH TANAMAN
BAB VIII PROSES FOTOSINTESIS, RESPIRASI DAN FIKSASI NITROGEN OLEH TANAMAN 8.1. Fotosintesis Fotosintesis atau fotosintesa merupakan proses pembuatan makanan yang terjadi pada tumbuhan hijau dengan bantuan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil 3.1.1 Amonia Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data berupa nilai dari parameter amonia yang disajikan dalam bentuk grafik. Dari grafik dapat diketahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hidup PP no 82 tahun 2001 yang dimaksud dengan polusi atau pencemaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup PP no 82 tahun 2001 yang dimaksud dengan polusi atau pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4
1. Perubahan energi yang trjadi didalam kloropas adalah.... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4 Energi cahaya menjadi energi potensial Energi kimia menjadi energi gerak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebut arus dan merupakan ciri khas ekosistem sungai (Odum, 1996). dua cara yang berbeda dasar pembagiannya, yaitu :
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perairan Sungai Sungai adalah suatu perairan yang airnya berasal dari mata air, air hujan, air permukaan dan mengalir secara terus menerus pada arah tertentu. Aliran air
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP STANDAR KOMPETENSI : - Memahami keanekaragaman makhluk hidup KOMPETENSI DASAR - Mengidentifikasi cirri-ciri makhluk hidup INDIKATOR - Menyebutkan cirri-ciri makhluk hidup Tujuan
Lebih terperincin, TINJAUAN PUSTAKA Menurut Odum (1993) produktivitas primer adalah laju penyimpanan
n, TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Produktivitas Primer Menurut Odum (1993) produktivitas primer adalah laju penyimpanan energi sinar matahari oleh aktivitas fotosintetik (terutama tumbuhan hijau atau fitoplankton)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi kehidupan. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun
Lebih terperinciPERCOBAAN I INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM
PERCOBAAN I INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM LAPORAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Interaksi Makhluk Hidup yang dibina oleh Bapak Drs. Agus Dharmawan, M.Si Disusun Oleh: Kelompok 1, Offering A 1. Annafi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selain memproduksi tahu juga dapat menimbulkan limbah cair. Seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri pembuatan tahu dalam setiap tahapan prosesnya menggunakan air dengan jumlah yang relatif banyak. Artinya proses akhir dari pembuatan tahu selain memproduksi
Lebih terperinciIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Berikut ini adalah hasil penelitian dari perlakuan perbedaan substrat menggunakan sistem filter undergravel yang meliputi hasil pengukuran parameter kualitas air dan
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November - Desember 2009. Bertempat di Laboratorium Produktivitas dan Lingkungan Perairan (Proling) Departemen
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Kota Timur merupakan kecamatan yang terdiri dari enam kelurahan.
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Wilayah Penelitian Kecamatan Kota Timur merupakan kecamatan yang terdiri dari enam kelurahan. Masing masing kelurahan di kecamatan Kota Timur adalah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekosistem Sungai Batang Toru Sungai Batang Toru merupakan salah satu sungai terbesar di Tapanuli Selatan. Dari sisi hidrologi, pola aliran sungai di ekosistem Sungai Batang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
39 A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perlakuan dalam penelitian ini tersusun atas lima taraf perlakuan. Dalam setiap perlakuan terdapat lima kali ulangan. Kelima perlakuan tersebut
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kesejahteraan hidup rakyat melalui pembangunan di bidang industri, nampak memberikan dampak terhadap perubahan lingkungan perairan pesisir dan laut karena
Lebih terperinciJENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN
JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN A. Ketampakan Lingkungan Alam dan Buatan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. kesatuan. Di dalam ekosistem perairan danau terdapat faktor-faktor abiotik dan
17 TINJAUAN PUSTAKA Ekosistem Danau Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terdiri atas komponenkomponen biotik dan abiotik yang saling berintegrasi sehingga membentuk satu kesatuan. Di dalam ekosistem
Lebih terperinciBab V Hasil dan Pembahasan. Gambar V.10 Konsentrasi Nitrat Pada Setiap Kedalaman
Gambar V.10 Konsentrasi Nitrat Pada Setiap Kedalaman Dekomposisi material organik akan menyerap oksigen sehingga proses nitrifikasi akan berlangsung lambat atau bahkan terhenti. Hal ini ditunjukkan dari
Lebih terperinciPolusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat
Polusi Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bidang preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), rehabilitatif maupun
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan institusi pelayanan bidang kesehatan dengan bidang preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), rehabilitatif maupun promotif (Kusumanto,
Lebih terperinci