KESADARAN ANGGOTA LPKK TERHADAP SANITASI DAN HIGIENE LINGKUNGAN DI KELURAHAN TAHUNAN KECAMATAN UMBULHARJO YOGYAKARTA
|
|
- Harjanti Vera Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KESADARAN ANGGOTA LPKK TERHADAP SANITASI DAN HIGIENE LINGKUNGAN DI KELURAHAN TAHUNAN KECAMATAN UMBULHARJO YOGYAKARTA Yasmi Teni Susiati* 1, Sulistyo Herawati 2, Sri Wahyu Andayani 3 1,2,3 Program Studi PKK JPTK FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta yasmits2@gmail.com Abstrak. Tujuan penelitian ini untuk menjajagi tingkat kesadaran terhadap sanitasi dan higiene lingkungan anggota LPKK di kelurahan Tahunan, kecamatan Umbulharjo Yogyakarta. Kesadaran sanitasi dan higiene untuk menjaga kebersihan keluarga, masyarakat dan lingkungan. Pertanyaan penelitian: bagaimana kesadaran anggota LPKK terhadap sanitasi dan higiene lingkungan. Populasi berjumlah 275 orang. Teknik sampling menggunakan proportional random sampling, diambil 25%+10% untuk cadangan. Instrumen penelitian menggunakan angket, yang diuji validitas dan reliabilitas menggunakan uji korelasi Product Moment dan Alpha Cronbach. Pengumpulan data menggunakan angket, analisis data dengan deskriptif kuantitafif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran anggota LPKK terhadap sanitasi dan higiene termasuk dalam katagori cukup dengan frekuensi relatif 62,67%, yang didukung dengan lima indikator. Artinya, kelima indikator pendukung tersebut berperan penting dalam membantu dan meningkatkan kesehatan keluarga dan terwujudnya lingkungan bersih di lingkungan masyarakat. Kata Kunci: kesadaran sanitasi & higiene. Abstract. This research purpose is to evaluating the awareness level toward environment s sanitation and hygiene of LPKK members at Tahunan village, Umbulharjo Sub district Yogyakarta. The sanitation and hygiene awareness is to maintaining the cleanliness of family, society and environment. The research question: how are the awareness of LPKK member toward environment s sanitation and hygiene? The population was amounted 275 persons. The sampling technique was using proportional random sampling, taken % for backup. The research instrument was using questionnaire that tested validity and reliability using correlation test of Product Moment and Alpha Cronbach. The data collection was using questionnaire, the data analysis with quantitative descriptive. The research result was presenting that the awareness of LPKK member toward environment s sanitation and hygiene included in enough category with relative frequency 62,67%, that supported by five indicators. This is meaning the five indicators were being important in helping and improving the family health and implementing the clean environment among society. Keywords: the awareness of sanitation and hygiene. PENDAHULUAN Sanitasi merupakan salah satu tantangan yang paling utama bagi negara-negara berkembang. Menurut WHO, penyakit diare membunuh satu anak di dunia ini setiap detik, karena akses pada sanitasi masih terlalu rendah. Hal ini menimbulkan masalah kesehatan lingkungan yang besar, serta merugikan pertumbuhan ekonomi dan potensi sumber daya manusia pada skala nasional. 6
2 Kesadaran lingkungan merupakan kemampuan seseorang atau kelompok yang dengan sadar mencoba mengenal, mengerti juga memahami keadaan dengan segala seluk beluknya serta upaya-upaya untuk memiliki kemampuan dan ketrampilan yang baik dalam mengelola lingkungannya. Sadar lingkungan pada gilirannya justru diharapkan bisa menciptakan kondisi lingkungan yang optimal, baik bagi kesehatan pribadi, keluarga maupun kehidupan masyarakat secara menyeluruh. Sehubungan dengan permasalahan tersebut salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dengan menerapkan sanitasi dan higiene. Sanitasi dan higiene adalah upaya kesehatan untuk mencegah bibit penyakit yang diakibatkan kurangnya kebersihan individu maupun masyarakat, sehingga mudah tercemar bibit penyakit. Sanitasi dan higiene erat kaitannya dengan kesehatan, karena itu penguasaan serta keterampilan profesional mengenai sanitasi dan higiene harus diikuti dengan pengetahuan yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Kesadaran terhadap sanitasi dan higiene lingkungan dalam keluarga dan masyarakat dimaksudkan untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Banyak sedikitnya pengetahuan yang diperoleh ibu-ibu akan berpengaruh dalam kehidupannya sehari-hari. Sanitasi adalah usaha pencegahan penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dengan rantai perpindahan penyakit tersebut (Fathonah, 2005:1). Dari uraian tersebut, maka dapat dikatakan bahwa sanitasi merupakan usaha pengawasan yang ditujukan pada upaya pencegahan atau penolakan berbagai faktor lingkungan yang dapat menimbulkan penyakit, sehingga derajat kesehatan manusia dapat terpelihara dengan sempurna. Upaya itu harus dilakukan sedemikian rupa, sehingga munculnya penyakit dapat dihindari dan diperoleh derajat kesehatan manusia dengan sempurna. Higiene adalah ilmu yang berhubungan dengan masalah kesehatan, serta berbagai usaha untuk mempertahankan atau untuk memperbaiki kesehatan (Fathonah, 2005:1). Dari penjelasan tersebut dapat dinyatakan bahwa higiene merupakan usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan masyarakat, upaya melindungi, memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan manusia sedemikian rupa, sehingga berbagai faktor lingkungan yang tidak menguntungkan tersebut tidak sampai menimbulkan gangguan terhadap kesehatan. Bagi manusia lingkungan adalah sesuatu yang ada disekitarnya, baik berupa benda hidup, benda mati, benda nyata atau abstrak, termasuk benda lainnya, serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi di antara elemen-elemen di alam tersebut (Slamet, 1996:35). Lingkungan dapat diartikan secara mudah sebagai segala sesuatu yang berada di sekitar manusia. Seterusnya yang dimaksud dengan segala sesuatu yang berada di sekitar manusia tersebut dapat digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu: Lingkungan Fisik. Tanah, air dan udara serta interaksi satu sama lain di antara faktor-faktor tersebut. Dari interaksi ini ketiga unsur tersebut dapat mewujudkan berbagai barang yang beranekaragam, seperti tembok, dinding, gedung, bangunan-bangunan. Bisa juga bangunan tiang besi, pagar besi serta pabrik-pabrik industri termasuk hasil Industri ketiga unsur tanah, air dan udara. Dalam pekerjaannya, pabrik mengeluarkan berbagai benda berbentuk fisik seperti asap, debu, sampah dan banyak lagi. Lingkungan Biologis. Yang termasuk dalam kategori ini ialah semua organisme hidup, baik binatang, tumbuhan dan mikroorganisme. Lingkungan Sosial. Adalah semua bentuk interaksi antara manusia dengan manusia, dan bentuk hubungan kemasyarakatan. Bentuk dan hasil interaksi ini berupa sosial budaya, sosial ekonomi, psiko-sosial, dan lainlain (1992:4). Sanitasi dan higiene lingkungan dapat dikelompokkan dalam 2 hal yaitu: Sanitasi dan Higiene Lingkungan Keluarga. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat terdiri atas kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan yang lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Interaksi antara usaha sanitasi dan higiene masyarakat serta usaha sanitasi dan higiene individu yang menjadi landasan ter- 7
3 ciptanya usaha sanitasi dan higiene. Apabila setiap individu melakukan usaha sanitasi dan higiene pribadi dengan baik, sementara masyarakat serta keseluruhan juga ada upaya ke arah terciptanya sanitasi dan higiene masyarakat, maka interaksi keduanya akan menciptakan sanitasi dan higiene secara optimal. Adapun usaha-usaha sanitasi dan higiene adalah sebagai berikut: 1) memelihara kebersihan, 2) menjaga makanan sehat, 3) cara hidup teratur, 4) meningkatkan daya tahan tubuh dan jasmani, 5) melengkapi rumah dengan fasilitas-fasilitas yang menjamin hidup sehat (1999:3). Sanitasi dan Higiene Lingkungan Masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batasbatas yang telah ditetapkan dengan jelas. Seperti halnya menurut Koentjaraningrat yang dikutip oleh Nasrul Efendi, bahwa masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama (1998:4). Sanitasi dan higiene lingkungan masyarakat adalah pengawasan lingkungan fisik, biologis, sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan masyarakat, di mana lingkungan yang menguntungkan diperbanyak sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dhilangkan (Indan F, 1991:74). Pengembangan kesadaran lingkungan memerlukan pendekatan melalui K.I.E. (Knowledge, Information, Evaluation) (Slamet, 1986:23). Pendekatan K.I.E. merupakan pendekatan edukasi yang bisa diterapkan pada masyarakat luas manakala programnya pada kegiatan penyadaran lingkungan. K diartikan sebagai knowledge, di mana digambarkan bahwa masyarakat yang memiliki latar belakang pendidikan yang baik mempunyai kecenderungan dapat memelihara stabilitas lingkungan. I diartikan sebagai information. Peranan informasi memang lebih mengena manakala tingkat pendidikan sudah lebih tinggi karena dengan informasi yang intensif kita dapat lebih cepat mengarahkan pada sadar lingkungan. E merupakan singkatan dari evaluation. Dengan evaluasi dapat memberikan kesempatan masyarakat untuk berpikir sambil menimba pengalaman dan dapat menghayati manfaat tertib lingkungan sebagai kelanjutan persyaratan knowledge dan information. Dari ketiga unsur tersebut informasi merupakan peranan yang sangat penting, karena dengan informasi yang intensif dapat lebih cepat mengarahkan pada sadar lingkungan. Secara umum tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk menjajagi tingkat kesadaran terhadap sanitasi dan higiene lingkungan anggota LPKK Kelurahan Tahunan, Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta. METODE Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, oleh karena itu dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, yaitu menggambarkan keadaan mengenai seberapa tinggi kesadaran Anggota Lembaga Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (LPKK) Terhadap Sanitasi dan Higiene Lingkungan di Kelurahan Tahunan Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kelurahan Tahunan, Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta dan dilaksanakan antara tanggal 26 April sampai 26 Oktober (± selama 6 bulan). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota LPKK se-kelurahan Tahunan, Umbulharjo Yogyakarta. Gambaran populasi anggotanya tersebar di tiap-tiap Rukun Warga (RW). Kelurahan Tahunan mempunyai 11 RW dan terdiri dari 47 Rukun Tetangga (RT). Teknik pengambilan sampel dilakukan dua tahap. Tahap pertama menentukan jumlah RW dan tahap kedua menentukan subyek penelitian atau responden penelitian. Adapun teknik yang digunakan untuk menentukan RW adalah menggunakan teknik Proportional area random sampling dan untuk menentukan responden menggunakan proportional random sampling sedangkan untuk menentukan jumlah RW maupun responden ditentukan 25 %. Dari 11 RW diperoleh 3 RW, berdasarkan hasil random terhadap RW Jatuh pada RW IV, IX dan X sedangkan jumlah RT dari ketiga RW sejumlah 10 RT. Anggota LPKK berjumlah sekitar 275 anggota, sehingga jumlah responden penelitian 25% dari 275 diperoleh 69 respon- 8
4 den ditambah 10% dari sampel untuk missing data dan non respons. Jadi jumlah keseluruhan responden yang diteliti berjumlah 76 responden (dalam rincian ada pembulatan ke atas) menjadi 77 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner untuk mengungkap data tentang kesadaran anggota LPKK terhadap sanitasi dan higiene. Uji coba instrumen dilakukan untuk mencari kesahihan dan keandalan instrumen. Uji coba instrumen dilakukan pada 25 responden, selanjutnya dicari kesahihan dan keterandalannya, dengan instrumen yang sahih dan terandalkan diharapkan dapat menjaring data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang diajukan dalam pertanyaan penelitian ini. Kesahihan instrumen dicari dengan menggunakan analisis butir, untuk mencari kesahihan masing-masing butir dengan cara mengkorelasikan skor butir dengan skor total menggunakan rumus Korelasi Product Moment. Uji keterandalan instrumen dianalisis dengan rumus koefisien alpha. karena instrumen tersebut menggunakan skala berjenjang atau interval (Fernandez, 1984:61). HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data yang terkumpul, dari kesadaran anggota LPKK terhadap sanitasi dan higiene diperoleh skor terendah observasi 55 dan skor tertinggi observasi 85. Nilai rata-rata observasi = 73,33 ; median = 74,43 ; mode = 72,43 dan standar deviasi = 8,19. Hasil perhitungan dilihat dari masingmasing indikator sebagai berikut: Memelihara kebersihan. Dari hasil temuan menunjukkan bahwa rata-rata observasi lebih rendah dari pada rata-rata ideal yaitu skor rata-rata observasi 13,65 sedangkan rata-rata ideal 15,00, tetapi dilihat dari kategori yang memiliki kesadaran terhadap memelihara kebersihan menunjukkan bahwa sebagian besar anggota LPKK termasuk dalam katagori sedang dan tinggi, 26,67% termasuk tinggi dan 42,67% menduduki kategori sedang serta sisanya 30,66 menduduki kategori rendah. Artinya sebagian besar responden telah memiliki kesadaran dalam memelihara kebersihan. Menjaga makanan sehat. Dari hasil temuan menunjukkan bahwa skor rata-rata observasi lebih tinggi dari pada rata-rata ideal yaitu skor rata-rata observasi 10,72 sedang rata-rata ideal 10,00. Dilihat dari katagori menunjukkan bahwa pada umumnya anggota LPKK menduduki katagori cukup tinggi, karena sebagian besar anggota menduduki kategori sedang dan tinggi, 33,33% termasuk katagori tinggi dan 54,67% termasuk kategori sedang, sisanya hanya 12,00% yang termasuk kategori rendah. Artinya sebagian besar responden telah memiliki kesadaran dalam menjaga makanan sehat. Meningkatkan daya tahan tubuh untuk hidup sehat. Dari hasil temuan menunjukkan bahwa skor rata-rata observasi lebih tinggi dari pada skor rata-rata ideal yaitu skor rata-rata observasi 7,83 sedangkan skor rata-rata ideal 7,5. Dilihat dari kategori menunjukkan bahwa indikator ini cenderung termasuk kategori cukup tinggi, karena dari hasil perhitungan 26,67% termasuk kategori tinggi dan 61,33% termasuk kategori sedang, sisanya 12,00% termasuk rendah berarti sebagian besar responden telah memiliki kesadaran terhadap peningkatan daya tahan tubuh untuk hidup sehat. Kesadaran lingkungan sehat. Dari hasil temuan bahwa indikator ini menunjukkan bahwa skor rata-rata observasi lebih tinggi dari pada skor rata-rata ideal yaitu skor ratarata observasi 18,49 dan skor rata-rata ideal 17,5. Dilihat dari katagori menunjukkan indikator kesadaran lingkungan sehat termasuk cukup tinggi, karena 29,33% termasuk kategori tinggi dan 60,00% termasuk kategori sedang sedang sisanya 10,67% termasuk rendah. Artinya sebagian responden telah memiliki kesadaran terhadap kesadaran lingkungan sehat. Melengkapi rumah dengan fasilitas yang menjamin hidup sehat. Dari hasil temuan menunjukkan bahwa skor rata-rata observasi menunjukkan lebih rendah dari pada skor rata-rata ideal yaitu skor rata-rata observasi 4,88 sedangkan skor rata-rata ideal 5,00 perbedaan ini sangat kecil, tetapi jika dilihat dari katagori menunjukkan cukup tinggi karena yang menduduki katagori tinggi yaitu 36,00% dan yang termasuk katagori sedang 54,67% sedangkan sisanya 9,33% termasuk 9
5 rendah. Artinya sebagian besar responden telah memiliki kesadaran akan pentingnya melengkapi rumah dengan fasilitas yang menjamin hidup sehat. Dari hasil pengelompokkan di atas ternyata hasil penelitian kesadaran anggota LP- KK terhadap sanitasi dan higiene lingkungan pada umumnya menduduki katagori sedang dan tinggi, sehingga dinyatakan cukup tinggi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa ubahan kesadaran anggota LPKK terhadap sanitasi dan higiene di kelurahan Tahunan Umbulharjo Yogyakarta cenderung cukup tinggi, ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa skor rata-rata observasi lebih tinggi dari pada skor rata-rata ideal. Berdasarkan perhitungan tiap-tiap indikator, yaitu memelihara kebersihan, menjaga makanan sehat, menjaga daya tahan tubuh, menjaga lingkungan sehat, dan fasilitas yang menjamin hidup sehat, hasil perhitungan indikator menunjukkan katagori cukup tinggi. Artinya masyarakat telah menyadari arti pentingnya masing-masing indikator, baik untuk pribadi maupun lingkungan. Dengan demikian masing-masing indikator dalam penelitian ini mempunyai daya prediksi yang cukup tinggi. Artinya anggota LPKK di kelurahan Tahunan Umbulharjo Yogyakarta telah melaksanakan berbagai kegiatan sebagai upaya menanggulangi penyakit, baik fisik maupun masyarakat. Program pemerintah mengenai peningkatan kesehatan masyarakat diwujudkan melalui gerakan yang diselenggarakan oleh tingkat kelurahan sampai tingkat RT mengenai kesadaran terhadap sanitasi dan higiene lingkungan telah berhasil dengan baik. Ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang cukup tinggi, berarti peran LPKK cukup memberikan kontribusi positif. Sesuai dengan program pemerintah mengenai peningkatan kesehatan masyarakat, anggota LP- KK di tingkat kelurahan telah menjalankan sanitasi dan higiene lingkungan seperti memelihara kebersihan baik pribadi maupun lingkungan, menjaga makanan sehat, meningkatkan daya tahan tubuh dalam hidup sehat, kesadaran lingkungan sehat dan melengkapi rumah dengan fasilitas yang menjamin hidup sehat. Saran. Bagi anggota LPKK supaya secara aktif meningkatkan kesadaran terhadap sanitasi dan higiene lingkungan agar terjaga kesehatannya dan tehindar dari bahaya yang dapat menimbulkan sakit bahkan dapat mematikan. Sedangkan bagi pemerintah, khususnya di tingkat kelurahan agar memberi fasilitas berupa sarana dan prasarana serta mensosialisasikan/penyuluhan mengenai arti pentingnya sanitasi dan higiene lingkungan yang dapat menjamin masyarakat sehat pribadi maupun lingkungan secara berulang-ulang agar masyarakat selalu diingatkan mengenai hal ini. DAFTAR PUSTAKA Azrul, Azwar Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya. Hiroshi, Nakajima Our Planet Our Health. Laporan Komisi WHO mengenai Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Juli S, Slamet Kesehatan lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Kartini, Kartono Patologi Sosial dan Gangguan-gangguan Kejiwaan. Jakarta: CV. Rajawali. Maryati, Sukarini Kesehatan Keluarga dan Lingkungan. Yogyakarta: Kanisius. Purwanto Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk psikologi dan Pendidikan. Surakarta: Pustaka Pelajar. Siti, Fathonah Higiene dan Sanitasi Makanan. Semarang : UNNES PRESS. Slamet, R Pengantar Kesehatan Lingkungan Dimensi dan Tinjauan Konseptual. Surabaya: Penerbit Karya Ana. Sugiyono Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suharsimi, Arikunto Prosedur Penelitian, Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi, Arikunto Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Aksara. 10
PENGARUH PENGETAHUAN SANITASI DAN HIGIENE TERHADAP PENGOLAHAN MAKANAN SEHAT KELUARGA LPKK
PENGARUH PENGETAHUAN SANITASI DAN HIGIENE TERHADAP PENGOLAHAN MAKANAN SEHAT KELUARGA LPKK Chalin Mey Chatun Sri Wahyu Andayani Prodi PKK JPTK FKIP UST Abstrak Tujuan penelitian untuk mengetahui: 1) pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PENDIDIKAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMKN 2 GODEAN
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PENDIDIKAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMKN 2 GODEAN Isti Rahayu U.Nany Sunarti Prodi PKK JPTK FKIP UST Abstrak Tujuan penelitian untuk mengetahui
Lebih terperinciKelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:
A. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Rumus deskriptif persentase digunakan untuk menampilkan datadata kualitatif (angka) ke dalam kalimat. Dalam angket penelitian, untuk menggambarkan implementasi
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS
STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS Saryatun, Ranto, Danar Susilo Wijayanto Prodi Pendidikan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN BUSANA PADA MAHASISWI MALUKU TENGGARA DI YOGYAKARTA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN BUSANA PADA MAHASISWI MALUKU TENGGARA DI YOGYAKARTA Selvisina Salawaney Endang Wani Karyaningsih Prodi PKK FKIP UST Abstrak Tujuan penelitian untuk mengetahui
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian terpaan pesan pencegahan bahaya demam berdarah dan sikap ibu-ibu rumah tangga dilakukan di Kelurahan Rangkapan Jaya Baru yang terdiri dari
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan
32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai
Lebih terperinciAntok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret
HUBUNGAN MEDIA PEMBELAJARAN, PERAN ORANG TUA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X RUMPUN BANGUNAN SMK NEGERI 1 BENDO MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Antok Dian Pranadi, Dr.
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA SISWA SMPN 1 SURUH SEMARANG
FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA SISWA SMPN 1 SURUH SEMARANG Indriati Purnami Yasmi Teni Susiati Prodi PKK JPTK FKIP UST Abstrak Tujuan penelitian
Lebih terperinciJournal of Sport Sciences and Fitness
JSSF 3 (4) (2014) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf HUBUNGAN POSTUR TUBUH DAN KETERBELAJARAN GERAK Nunung Rudi Hartono 1, Soetardji 2, Taufiq Hidayah 3
Lebih terperinciPERILAKU PEDULI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN SANITASI HYGIENE SISWA DI LABORATORIUM TPHP SMK NEGERI 1 PANDAK
Perilaku Peduli Keselamatan (Dita Puspitasari) 1 PERILAKU PEDULI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN SANITASI HYGIENE SISWA DI LABORATORIUM TPHP SMK NEGERI 1 PANDAK Penulis 1: Dita Puspitasari Penulis
Lebih terperinciKata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir
PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP PEMILIHAN KARIR (CAREER CHOICE) PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015-2016 Oleh : Ahmad Roni. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu 1. Variabel terikat: Kebermaknaan Hidup (Y) 2. Variable bebas : Motivasi Kerja
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO
TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO LEVEL OF STUDENTS KNOWLEDGE ABOUT HEALTHY LIFESTYLE OD FIFTH AND SIXTH
Lebih terperinciPengaruh Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Siswa Pada Mata Pelajaran Sistem Rem Siswa
Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Siswa Pada Mata Pelajaran Sistem Rem Siswa Juri Winantyo Hadi (09320095) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Berbagai jenis media memiliki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok terdapat perbedaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. 1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation study) yakni penelitian atau penelaahan hubungan antara variabel pada suatu situasi
Lebih terperinciUNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015 HUBUNGAN KEMAMPUAN NUMERIK DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 JOGONALAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk field research atau penelitian lapangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif
Lebih terperinciPERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KEBERADAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI OBJEK WISATA JAM GADANG BUKITTINGGI BAYU PERMANA PUTRA
PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KEBERADAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI OBJEK WISATA JAM GADANG BUKITTINGGI BAYU PERMANA PUTRA PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PERHOTELAN JURUSAN PARIWISATA FAKULTAS PARIWISATA PERHOTELAN
Lebih terperinciJurnal KELUARGA Vol 1 No 2 September Dwi Mifta Rahmawati 1, Yasmi Teni Susiati 2 Prodi PKK JPTK FKIP UST.
KESIAPAN GURU TERHADAP PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DALAM PERSPEKTIF GURU DAN SISWA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TATA BOGA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 4 YOGYAKARTA Dwi Mifta Rahmawati 1, Yasmi Teni Susiati
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipergunakan adalah penelitian kuantitatif, Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, quantitative research is a
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) artinya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) artinya penelitian yang berlangsung pada subjek yang diteliti atau penelitian yang langsung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.
70 BAB III METODE PENELITIAN Agar memperoleh hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka seorang peneliti harus dapat memahami dan menggunakan cara atau metode yang benar
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel
31 METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi penelitian di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih secara purposif (sengaja). Adapun pertimbangan memilih
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang data penelitiannya
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI MAKANAN TRADISIONAL DAERAH TEGAL DI WARUNG TEGAL (WARTEG) BALEK MANING YOGYAKARTA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI MAKANAN TRADISIONAL DAERAH TEGAL DI WARUNG TEGAL (WARTEG) BALEK MANING YOGYAKARTA Sri Wahyu Andayani PKK, JPTK, FKIP, UST, Yogyakarta Abstrak.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI jurusan IPS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas X di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Dumai pada semester genap tahun pelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (kepribadian, pengaruh teman,
Lebih terperinciHYGIENE DAN SANITASI PENGOLAHAN MAKANAN KELUARGA ANGGOTA LEMBAGA PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (LPKK)
HYGIENE DAN SANITASI PENGOLAHAN MAKANAN KELUARGA ANGGOTA LEMBAGA PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (LPKK) Abstrak Tri Hermawan montelakoibito@yahoo.co.id Prodi PKK JPTK FKIP UST Abstract Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul dengan pertimbangan bahwa di. dibanding dengan desa lain di Kecamatan Sewon.
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi tempat penelitian yang dipilih peneliti adalah Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul dengan pertimbangan bahwa di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu pendekatan yang bersifat ilmiah yang dilakukan pada pengambilan keputusan (Kuncoro, 2007). Penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Metode Penelitian Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian mengenai korelasi persepsi peserta didik tentang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan ketaatan beribadah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2014. Adapun lokasi penelitian akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Babussalam
Lebih terperinciEkonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian di lapangan, maka perlu disusun metode penelitian yang tepat untuk digunakan menyusun penelitian dalam studi. Oleh karena
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PENATAAN LINGKUNGAN DAN MOTIVASI MENATA LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENATA LINGKUNGAN HIDUP SEKOLAH
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PENATAAN LINGKUNGAN DAN MOTIVASI MENATA LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENATA LINGKUNGAN HIDUP SEKOLAH (Studi pada Kelas VIII SMP Negeri 1 Langkaplancar Kabupaten Pangandaran
Lebih terperinciIN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN
Tingkat Pengetahuan Peserta...(Novianta Wahyu Prasetiawan)1 TINGKAT PENGETAHUAN PESERTA DIDIK TERHADAP MATERI PERMAINAN BOLA BESAR DALAM EMBELAJARAN PENJASORKES KELAS XI DI SMA N 1 PRAMBANAN KLATEN LEVEL
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory research. Singarimbun dan Effendi (2006:4) menjelaskan explanatory research yaitu penelitian
Lebih terperinciKORELASI ANTARA PEMANFAATAN FASILITAS PRAKTIK DAN MINAT SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH SURUH KABUPATEN SEMARANG ABSTRACT
KORELASI ANTARA PEMANFAATAN FASILITAS PRAKTIK DAN MINAT SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH SURUH KABUPATEN SEMARANG Muhamad Suswanto 1 & Pairun Roniwijaya 2 1 & 2 Pendidikan Teknik Mesin
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH JOGOKARIYAN YOGYAKARTA
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH JOGOKARIYAN YOGYAKARTA Chalin Kurniawati Apritia 1, Sutari Imam Barnadib Chalin_kurnia@yahoo.com Prodi PKK JPTK UST Abstrak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif
64 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini peneliti mengajukan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif adalah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel
III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanasi, karena dalam penelitian ini menggunakan dua variabel. Metode eksplanasi adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survei ini
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian survei dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Menurut Singarimbun (1989: 3) penelitian survei merupakan
Lebih terperinciPERSREPSI MEMBER VIRENKA GYM FITNESS CENTER TERHADAP STRATEGI PEMASARAN
PERSREPSI MEMBER VIRENKA GYM FITNESS CENTER TERHADAP STRATEGI PEMASARAN PERCEPTION MEMBER OF VIRENKA GYM FITNESS CENTER ON MARKETING STRATEGIES Oleh: Achmad Jatmiko, fakultas ilmu keolahragaan (achmad18jr@yahoo.com)
Lebih terperinciMINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI
MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciEdu Geography
Edu Geography 1 (2) (2013) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI ANAK PADA JENJANG PENDIDIKAN TINGGI Agus Arifin,
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH DENGAN DISIPLIN KERJA GURU DALAM MENGAJAR DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI
HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH DENGAN DISIPLIN KERJA GURU DALAM MENGAJAR DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI Affan Fattria N. Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract This research in background overshadow
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh
HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL Oleh RENANTI WIDYA DARA NAZARUDDIN WAHAB ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciOleh UWANG WANINGSIH NIM
HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SIKAP TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DENGAN PERILAKUNYA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN LINGKUNGAN (Studi pada Masyarakat Kp Cimanggung Desa Manggungsari
Lebih terperinciTINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016
Tingkat Kesulitan Belajar... (Surya Aditama) 1 TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 THE LEVEL
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu metode yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti, sehingga dapat diperoleh hasil yang sesuai dengan yang
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V DAN VI DI SD N PAKEM TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN TAHUN AJARAN 2016/2017
Faktor-Faktor Pendukung... (Hana Fauziah Sofyani) FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V DAN VI DI SD N PAKEM TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN TAHUN AJARAN 206/207 SUPPORTING
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan. Variabel bebas (X):
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto,
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian merupakan keseluruhan cara atau kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian mulai dari merumuskan masalah
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DHARMASRAYA
HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DHARMASRAYA Asri Inayati Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract This research aimed to see
Lebih terperinciANALISIS PERSEPSI SISWA UNTUK MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK LAS BUSUR MANUAL DI SMKN 1 SEDAYU
Analisis Persepsi Siswa (Eko Wahyu Nugroho ) 1 ANALISIS PERSEPSI SISWA UNTUK MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK LAS BUSUR MANUAL DI SMKN 1 SEDAYU STUDENTS PERCEPTIONS ANALYSIS TO ENHANCE LEARNING
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. 1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif banyak dituntut
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN
Tingkat Pengetahuan Guru Penjas (Dewi Meilani) 1 TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN LEVEL OF KNOWLEDGE OF PHYSICAL EDUCATION
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari s/d 17 Maret 2014, dan lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Menengah Atas Tri Bhakti Pekanbaru,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian eksperimen
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data serta bagaimana penelitian di lapangan.
41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah metode kerja yang dilakukan dalam penelitian, termasuk alat-alat apa yang digunakan untuk mengukur kemampuan mengumpulkan data
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA
HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA Rumswasti Dhaneswari rumswastid@gmail.com Prodi PKK FKIP UST Abstrak Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan lapangan (field research). B. Variabel Penelitian Variabel
Lebih terperinciKEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI PUSAT KEBUGARAN MERAPI VIEW GYM PERUMAHAN PESONA MERAPI SLEMAN YOGYAKARTA
KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI PUSAT KEBUGARAN MERAPI VIEW GYM PERUMAHAN PESONA MERAPI SLEMAN YOGYAKARTA THE CUSTOMER SATISFACTION TOWARDS THE SERVICES QUALITY OF MERAPI VIEW GYM FITNES
Lebih terperinciHUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI LOSARI NO.153 PASAR KLIWON SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI LOSARI NO.153 PASAR KLIWON SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Hesti Handayani 1 Soewalni Soekirno 2 dan Ema Butsi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Departemen Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Dian Setyorini ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah Pre Test Post Test. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah Pre Test Post Test Design.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu: Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1 Sungai Apit Kabupaten Siak jalan Gajahmada RT 3 RW 7 Sungai Apit.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 9 April sampai dengan 2 Mei 2015 tahun ajaran 2014/2015. Lokasi penelitian di Sekolah Menengah Atas Negeri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisis korelasi. Analisis korelasi merupakan bentuk dari penelitian deskriptif. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel 1. Variabel tergantung : Kepuasan perkawinan. Variabel bebas : a. Self-esteem b. Penghargaan suami B. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 3, November 2016 HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Yuli Setya Hartanti 1) dan Esti Harini 2) 1), 2) Program
Lebih terperinci2010), Cet. 16, hlm. 23. hlm Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: CV. ALFABETA,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang data penelitiannya
Lebih terperinciEdu Geography 4 (3) (2016) Edu Geography.
Edu Geography 4 (3) (2016) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU RUMAH TANGGA DENGAN PEMELIHARAAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN DI KELURAHAN PASARBATANG
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang dipakai merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri
Lebih terperinciTINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS JASA PELAYANAN FITNESS CENTER GEDUNG OLAHRAGA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS JASA PELAYANAN FITNESS CENTER GEDUNG OLAHRAGA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEVEL OF CUSTOMER SATISFACTION ON THE QUALITY SWRVICE FROM FITNESS CENTER SPORT HALL
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK N 3 WONOSARI
Faktor-faktor Kesulitan... ( Arum Setiya ) 1 FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK N 3 WONOSARI LEARNING DIFFICULTIES FACTORS
Lebih terperinciANALISIS KEPUASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISWA KELAS XI IPA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN 5 PADANG.
ANALISIS KEPUASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISWA KELAS XI IPA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN 5 PADANG Irmai Yusrita 1), Nawir Muhar 2), Azrita 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian mengunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi, yaitu penelitian untuk menemukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi
Lebih terperinciABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS
1 ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS by Yuda Ardi Saputra *, Erni Mustakim **, Syaifuddin Latif *** Bandar Lampung City Email: Yudaardisaputra@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif deskriptif yang bersifat korelasional, yakni penelitian yang meneliti tentang ada tidaknya hubungan antara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 3) penelitian deskriptif adalah suatu
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif atau studi eksplorasi, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang terjadi di lapangan. Menurut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam Penelitian ini pendekatan yang akan digunakan adalah kuantitatif yaitu dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari populasi kemudian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20 Agustus 2016 di Jakarta, dengan lokasi kantor ABTI asosiasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancang Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan
Lebih terperinciPERSEPSI WARGA SEKOLAH TENTANG PENERAPAN PERATURAN 5 HARI KERJA DI SMK NEGERI 1 CILACAP JAWA TENGAH
603 PERSEPSI WARGA SEKOLAH TENTANG PENERAPAN PERATURAN 5 HARI KERJA DI SMK NEGERI 1 CILACAP JAWA TENGAH THE SCHOOL COMMUNITY S VIEW TOWARD THE 5 WORKING DAYS REGULATION AT SMK NEGERI 1 CILACAP CENTRAL
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebagai alat pengumpulan data primer ( Hamidi, 2010: 140). sampel penelitian sudah pasti ada ( Darmawan, 2014: 68).
BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode survei yaitu mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data primer ( Hamidi,
Lebih terperinci