ANALISIS TREND KEMATIAN BAYI BARU LAHIR DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR PERIODE TAHUN
|
|
- Suparman Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS TREND KEMATIAN BAYI BARU LAHIR DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR PERIODE TAHUN Nurningsih, Tri Lestari, Sri Mulyono APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK Pelayanan kesehatan maternal dan neonatus merupakan salah satu unsur penentu status kesehatan. Pelayanan kesehatan neonatus dimulai sebelum bayi dilahirkan. Menurut data Survei Demoafi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 angka kematian bayi sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup 19 diantaranya meninggal pada masa neonatus, setiap lima menit terdapat satu neonatus yang meninggal. Berdasarkan laporan kematian bayi baru lahir pada tahun 2010 di RSUD Kabupaten Karanganyar berjumlah 59 dengan angka kelahiran berjumlah Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui jumlah dan penyebab kematian BBL, Untuk mengetahui rata-rata kematian BBL, untuk mengetahuai trend angka kematian bayi baru lahir di RSUD Kabupaten Karanganyar Periode Tahun Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan TimeSeries.Metode penelitian adalah observasi.subjek dalam penelitian ini adalah petugas rekam medis bagian pelaporan sedangkan objek penelitian adalah data kematian bayi baru lahir pada buku registerasi bayi baru lahir tahun Analisis data yang digunakan adalah analisis Trend. Hasil penelitian dari data kematian bayi baru lahir tahun 2010 berjumlah 59 dengan penyebab kematian tertinggi karena BBLR dan rerata kematian BBL sebesar 57 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan pada tahun 2011 berjumlah kematian BBL berjumlah 47 dengan kematian tertinggi karena BBLR dan rerata kematian BBL sebesar 36 per 1000 kelahiran hidup. Sehingga dapat dilihat garis trend kematian bayi baru lahir tahun 2010 yaitu Y=4,92+(-0,09)X dan trend kematian bayi baru lahir tahun 2011 yaitu Y=3,917+(-0,002)X. Untuk tahun 2010 angka trend menunjukkan penurunan sebesar 0,18 dan angka trend tahun 2011 cenderung stabil sebesar 0,004. Dari hal tersebut dapat di simpulkan Jumlah kematian BBL tahun 2010 berjumlah 59 dan tahun 2011 berjumlah 47 dengan penyebab kematian tertinggi karena BBLR. Rerata kematian BBLR tahun 2010 yaitu 57 per 1000 kelahiran hidup serta tahun 2011 yaitu 36 per 1000 kelahiran hidup. Trend kematian BBL tahun 2010 menunjukan penurunan sebesar 0,18 dan trend tahun 2011 menunjukan kestabilan sebesar 0,004. Saran untuk pihak rumah sakit yaitu seminar untuk ibu hamil tentang ibu sehat janin sehat, penanganan bayi dengan berat badan lahir rendah serta penambahan fasilitas perinatologi. Kata kunci : Kematian Bayi Baru Lahir, Trend Kepustakaan : 15 ( ) PENDAHULUAN Pelayanan kesehatan maternal dan neonatus merupakan salah satu unsur penentu status kesehatan. Pelayanan kesehatan neonatus dimulai sebelum bayi dilahirkan.pertumbuhan dan perkembangan bayi periode neonatus merupakan periode yang paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian neonatus. Menurut data Survei Demoafi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 angka kematian bayi sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup 19 diantaranya meninggal pada masa neonatus, setiap lima menit terdapat satu neonatus yang meninggal. Analisis Trend Kematian Bayi...( Nurningsih, Tri Lestari, dk)87
2 Adapun penyebab kematian bayi baru lahir di Indonesia, salah satunya asfiksia (pernafasan tidak sepontan dan teratur), Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), sepsis dan gangguan pernafasan. Berdasarkan laporan kematian bayi baru lahir pada tahun 2010 di RSUD Kabupaten Karanganyar berjumlah 59 dengan angka kelahiran berjumlah Analisis trend merupakan suatu metode analisis statistika yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Untuk melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi (data) yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup panjang, sehingga hasil analisis tersebut dapat mengetahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap perubahan tersebut (Hadi S, 2000). Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk mengambil karya tulis ilmiah dengan judul Analisis Trend Kematian Bayi di RSUD Kabupaten Karanganyar Periode Tahun Karena kematian bayi baru lahir pada tahun 2010 sangat tinggi di RSUD Kabupaten Karanganyar berdasarkan Standar Pelayanan Kebidanan angka kematian bayi baru lahir adalah 25 per 1000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2001). Tujuan penelitian untuk mengetahuai trend angka kematian bayi baru lahir di RSUD Kabupaten Karanganyar Periode Tahun Bayi Baru Lahir Bayi yang lahir dan merupakan hasil proses pembuahan dari ibunya yang telah mengalami expulsi,baik lengkap maupun tidak lengkap tanpa melihat umur kehamilan. Kategori bayi lahir ada dua yaitu: a. Lahir Hidup Keluarnya hasil konsepsisecara sempurna dari ibu tanpa memandang lamanya kehamilan dan sesudah terpisah dari ibunya bernafas atau bergerak menunjukan tanda-tanda kehidupan. b. Lahir Mati Kematian sebelum ekpulsi lengkap atau ektraksi produk konsepsi dari ibunya, tanpa melihat umur kehamilan dan kematian ini ditunjukan dengan fakta fetus tidak bernafas atau tidak member tanda-tanda kehidupan lain setelah separasi, seperti denyut jantung, denyut tali pusat dan gerakan otot-otot sadar (Wiknjosastro,1999). Kematian bayi baru lahir adalah kematian bayi baru lahir dalam kurun waktu kurang dari 28 hari sejak kelahirannya (27 hari, 23 jam dan 59 menit).(sudra, Rano I. 2010) METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah diskriptif yaitu metode penelitian yang hasilnya diskripsi (penggambaran) 88Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.VI. NO.2, OKTOBER 2012, Hal 87-98
3 keadaan objek penelitian tanpa memberikan buku registrasi bayi baru lahir tahun kesimpulan yang berlaku umum 2011 (generalisasi) (Arief M, 2009). Rancangan penelitian yang HASIL DAN PEMBAHASAN digunakan yaitu rancangan penelitian A. Hasil dengan pendekatan time series adalah suatu analisa terhadap pengamatan, pencatatan, 1. Jumlah dan rerata kematian BBL di RSUD Kabupaten Karanganyar dan penyusunan peristiwa yang diambil dari Berdasarkan rekapitulasi buku waktu ke waktu (Hadi S, 2000). registerasi bayi baru lahir dapat Subyek dalam penelitian ini adalah petugas rekam medis di unit rekam medis dibagian pelaporan.obyek dalam penelitian dilakukan perhitungan jumlah bayi baru lahir yang meninggal pada tahun 2010 adalah sebagai berikut ini adalah data kematian bayi baru lahir pada Tabel 4.1 Data Kematian Bayi Baru Lahir di RSUD KabupatenKaranganyar Tahun 2010 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah Kelahira n Jenis Kelamin P L Berat BBL R RDS Diagnosis Asphy xia Deadb orn fetus Seps is Jumlah Sumber data sekunder buku registrasi bayi baru lahir Analisis Trend Kematian Bayi...( Nurningsih, Tri Lestari, dk)89
4 Berdasarkan tabel 4.1 tersebut Perhitungan rerata kematian bayi diatas menunjukan bahwa angka baru lahir pada tahun 2010 adalah kematian bayi baru lahir tertinggi pada bulan April yaitu 9 bayi. Sedangkan penyebab kematian bayi baru lahir sebagai berikut Rata-rata kematian BBL = Jumlah Kematian BBL tahun 2010 X1000 Jumlah seluruh BBL yang keluar perawatan terbanyak pada kasus Berat Badan (termasuk yang meninggal) dalam periode tertentu Lahir Rendah (BBLR) yaitu 34. =59 X =57 per 1000 kelahiran hidup Tabel 4.2 Data Kematian Bayi Baru Lahir di RSUD KabupatenKaranganyar Tahun 2011 Jenis Kelami Jumlah n Bulan Kelahir an 100 P L 0 Berat Diagnosis BBL R RD Asphy Hipoter Deadbo S xia mia rn fetus Seps is Januari Februar i Maret April Mei Juni Juli Agustus Septem ber Oktober Nopem ber Desemb er Jumlah Sumber data sekunder buku registrasi bayi baru lahir 90Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.VI. NO.2, OKTOBER 2012, Hal 87-98
5 Berdasarkan tabel 4.2 tersebut diatas menunjukan bahwa kematian bayi baru lahir pada tahun 2011 paling tinggi pada bulan Oktober yaitu 7 bayi. Sedangkan penyebab kematian bayi paling tinggi pada kasus Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yaitu 29 bayi. Perhitungan rata-rata kematian bayi baru lahir pada tahun 2011 adalah sebagai berikut Rata-rata kematian BBL = Jumlah Kematian BBL tahun 2011 X1000 Jumlah seluruh BBL yang keluar perawatan (termasuk yang meninggal) dalam periode Tertentu = 47 X = 36 per 1000 kelahiran hidup 2. TrendKematian Bayi Baru Lahir di RSUD Kabupaten Karangnyar Trend dapat digambarkan sebagai garis lurus yang memenuhi persamaan Y = a + bx, dimana nilai a dan b merupakan bilangan yang harus dicari berdasarkan data yang sudah ada. Adapun rumus untuk menyelesaikan least squares dengan short method adalah sebagai berikut: I. Σ Y = N a a = Y n II. Σ XY = bσx2 b = XY Dimana n adalah jumlah rangkaian data time series,x adalah periode waktu, Y adalah variabel yang di observasi. Dalam penelitian ini nilai n adalah 12. Berikut ini adalah perhitungan trend kematian bayi baru lahir di RSUD Kabupaten Karanganyar a. Trend kematian bayi baru lahir tahun 2010 Tabel 4.3 Perhitungan trend kematian bayi baru lahirdi RSUD Kabupaten Karanganyar Tahun 2010 Bulan X Y XY X 2 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Berdasarkan data kematian bayi baru lahir dapat dilakukan perhitungan trendkematian bayi baru lahir perbulan tahun 2010 di RSUDKabupaten Karanganyar. Prosedur penghitungan trend kematian x 2 Analisis Trend Kematian Bayi...( Nurningsih, Tri Lestari, dk)91
6 bayi baru lahir dapat dilihat pada lampiran. Dari tabel tersebut kemudian dilakukan penghitungan a dan b untuk menentukan garis trend kematian bayi baru lahir, penghitungannya adalah sebagai berikut: a = b = Y n XY x 2 59 = = 572 = 4,92 = 0,09 Dalam menggambar garis trend dalam afik memerlukan 2 (dua) titik yaitu titik pada bulan Januari dan titik pada bulan Desember tahun 2010 yaitu : Pada bulan Januari tahun 2010 ; untuk X = 11 Y = a + b X = 4,92+ ( 0,09)X = 4,92+ ( 0,09)( 11) = 4,92+0,99 = 5,91 Pada bulan Desember tahun 2010; untuk X = 11 Y = a + b X = 4,92+ ( 0,09)X = 4,92+ ( 0,09) 11 = 4,92+ ( 0,99) = 3,93 Dari perhitungan diatas nilai a = 4,92 sedangkan nilai b = ( 0,09). Maka didapatkan Y = 4,92 + ( 0,09)X. Berikut ini adalah hasil perhitungan trendkematian bayi baru lahir perbulan di RSUD Kabupaten KarangnyarTahun Tabel 4.4 Analisis Trend Kematian Bayi Baru Lahir Perbulan di RSUD Kabupaten Karanganyar Tahun 2010 No. Nilai Trend Nama Kematian Bayi Baru Bulan Lahir 1. Januari 5,91 2. Februari 5,73 3. Maret 5,55 4. April 5,37 5. Mei 5,19 6. Juni 5,01 7. Juli 4,83 8. Agustus 4,65 9. September 4, Oktober 4, Nopember 4, Desember 3,93 Dari tabel diatas selanjutnya akan dibuat afik perhitungantrendkematian bayi baru lahir di RSUD Kabupaten KaranganyarTahun 2010 sebagai berikut 92Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.VI. NO.2, OKTOBER 2012, Hal 87-98
7 Tahun 2010 Bulan X Y XY X 2 Januari Kematian Bayi Baru Lahir Nilai Trend Kematian Bayi Baru Lahir Grafik 4.5 Grafik Perhitungan Trend Kematian Bayi Baru Lahir di RSUD Kabupaten Karanganyar Tahun 2010 Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Garis trend kematian bayi baru lahir di RSUD Kabupaten Karanganyar Tahun 2010 menujukan penurunan dari bulan Januari sampai Desember. b. Trend kematian bayi baru lahir tahun 2011 Tabel 4.6 Perhitungan trend kematian bayi baru lahir di RSUD Kabupaten Karanganyar Berdasarkan data kematian bayi baru lahir dapat dilakukan perhitungan trendkematian bayi baru lahir perbulan tahun 2011 di RSUDKabupaten Karanganyar. Prosedur penghitungan trend kematian bayi baru lahir dapat dilihat pada lampiran 3. Dari tabel tersebut kemudian dilakukan penghitungan a dan b untuk menentukan garis trend kematian bayi baru lahir, penghitungannya adalah sebagai berikut: Analisis Trend Kematian Bayi...( Nurningsih, Tri Lestari, dk)93
8 a Y = n b = XY 47 = 12 x 1 = 572 =3,917 2 = 0,002 = ( 0,002). Maka didapatkan Y = 3,917 + ( 0,022)X. Berikut ini adalah hasil perhitungan trendkematian bayi baru lahir perbulan di RSUD Kabupaten KarangnyarTahun Tabel 4.7 Analisis Trend Kematian Bayi Baru Lahir Perbulan di RSUD Kabupaten Karanganyar Tahun 2011 Dalammenggambar garis trend dalam afik memerlukan 2 (dua) titik yaitu titik pada bulan Januari dan titik pada bulan Desember tahun 2011 yaitu : Pada bulan Januari tahun 2011 ; untuk X = 11 Y = a + b X = 3,917+ ( 0,002)X = 3,917+ ( 0,002)( 11) = 3,917+0,022 = 3,939 Pada bulan Desember tahun 2011; untuk X = 11 Y = a + b X = 3,917+ ( 0,002)X = 3,917+ ( 0,002) 11 = 3,917+ ( 0,022) = 3,895 Dari perhitungan diatas nilai a = 3,917 sedangkan nilai b No. Nama Bulan Nilai Trend Kematian Bayi Baru Lahir 1. Januari 3, Februari 3, Maret 3, April 3, Mei 3, Juni 3, Juli 3, Agustus 3, September 3, Oktober 3, Nopember 3, Desember 3,895 Sumber Data : Data Sekunder Dari tabel diatas selanjutnya akan dibuat afik perhitungan trendkematian bayi baru lahir di RSUD Kabupaten KaranganyarTahun 2011 sebagai berikut 94Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.VI. NO.2, OKTOBER 2012, Hal 87-98
9 Trend Kematian Bayi Baru Lahir Kematian Bayi Baru Lahir Grafik 4.8 Grafik Perhitungan Trend Kematian Bayi Baru Lahir di RSUD Kabupaten Karanganyar Tahun 2011 Garis trend kematian bayi baru lahir di RSUD Kabupaten Karanganyar Tahun 2011 menujukan penurunan dari bulan Januari sampai Desember. B. Pembahasan 1. Jumlah dan penyebab Kematian Bayi Baru Lahir Tahun Berdasarkan tabel 4.1 diketahui jumlah kematian bayi baru lahir di RSUD Kabupaten Karanganyar adalah 59. Penyebab kematian bayi baru lahir tertinggi karena Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yaitu bayi yang lahir dengan berat badan <2500. Berat badan lahir rendah terjadi karena bayi lahir sebelum waktunya atau usia kelahiran belum mencapai 9 bulan, tetapi berat badan lahir rendah bisa juga terjadi pada bayi lahir cukup bulan, namun pertumbuhan ketika dalam kandungan tidak baik karena ibu kurang gizi, kurang darah, sering sakit, banyak merokok, atau bekerja berat. Makin rendah masa gestasi dan makin kecil bayi yang dilahirkan, makin tinggi morbiditas dan mortalitasnya. (Wiknjosastro, 1999).Sedangkan Penyebab terendah karena Respiratory Disterss Syndrom (RSD) yaitu kumpulan gejala yang terdiri atas disapnea, frekuensi pernafasan lebih dari 60 kali per menit, adanya sianosis, dan adanya rintihan pada saat exspirasi. Penyakit ini juga disebut penyakit membran hialin. (Hidayat, 2008) Berdasarkan tabel 4.2 diketahui jumlah kematian bayi baru lahir di RSUD Kabupaten Karanganyar tahun 2011 adalah 47.Penyebab kematian bayi baru lahir paling banyak karena Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Sedangkan penyebab kematian bayi paling rendah karena Hipoglikemia yaitu suatu sindrom klinik dengan penyebab yang sangat luas, sebagai akibat dari rendahnya kadar glukosa plasma yang akhirnya menyebabkan neuroglikopenia. Hipoglikemia sering terjadi pada anak dan bayi. Karena penyebab kematian bayi baru lahir paling tinggi karena berat badan lahir rendah maka rumah sakit Analisis Trend Kematian Bayi...( Nurningsih, Tri Lestari, dk)95
10 perlu mengadakan seminar tentang Ibu Sehat Janin Sehat sehingga ibu hamil tentang nutrisi-nutrisi yang harus diberikan pada janin yang masih ada dalam kandungan maka angka kematian bayi pada usia neonatus dapat berkurang. 2. Rerata Kematian Bayi Baru Lahir tahun Rerata kematian bayi baru lahir pada tahun 2010 dan 2011 masih tinggi. Dengan nilai rerata kematian bayi baru lahir tahun 2010 yaitu 57 per 1000 kelahiran hidup serta di tahun 2011 adalah 36 per 1000 kelahiran hidup karena berdasarkan standar pelayanan kebidanan angka kematian bayi baru lahir adalah 25 per 1000 kelahiran hidup (Depkes RI 2001). Karena angka kematian neonatus masih cukup tinggi dan melebihi target dari depkes maka untuk meminimalkan angka kematian bayi baru lahir rumah sakit perlu mengadakan pelatihan untuk petugas rumah sakit tentang Penanganan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah sehingga kompetensi teknis petugas rumah sakit (khususnya bidan) dapat meningkat sehingga penanganan bayi dengan berat badan lahir rendah dapat tangani dengan tepat. 3. Perhitungan Trend Kematian Bayi Baru Lahir Tahun Analisistrendkematian bayi baru lahir tahun 2010 dapat dilihat pada afik trend 4.4 pada afik tersebut dapat dilihat garis trend yaitu Y = 4,92+ (-0,09) X dimana didapatkan nilai a = 4,92 (a = bilangan konstan) dan nilai b = (-0,09) (b = derajat kecenderungan garis trend). Perkiraan perubahan kecenderungan yang berarti setiap satu perubahan kecenderungan angka mengalami penurunan sebesar 0,18. Angka trend kematian bayi baru lahir tertinggi pada bulan Januari yaitu 5,19 dan angka terendah pada bulan Desember sebesar 3,93. Analisistrendkematian bayi baru lahir tahun 2011 dapat dilihat pada afik trend 4.7 pada afik tersebut dapat dilihat garis trend yaitu Y = 3,917+ (-0,002) X dimana didapatkan nilai a = 3,917 (a = bilangan konstan) dan nilaib = (-0,002) (b = derajat kecenderungan garis trend). Kecenderungan garis trend tahun 2011 cenderung stabil atau tidak ada perubahan setiap bulannya walaupun ada perubahan hanya 0,004. Kecenderungan penurunan dan kestabilan angka trend secara tidak langsung dipengaruhi oleh fasilitas diruang perinatologi maka rumah sakit perlu menambah peralatan ( sarana dan prasarana) seperti nasogasric tube, inkubator serta monitor jantung dan paru pada ruang perinatologi sehingga penanganan bayi baru lahir yang mempunyai resiko kematian dapat diminimalkan. 96Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.VI. NO.2, OKTOBER 2012, Hal 87-98
11 SIMPULAN 1. Jumlah kematian bayi baru lahir dirsud Kabupaten Karanganyar tahun 2010 berjumlah 59 dan di tahun 2011 berjumlah 47. Dengan penyebab tertinggi kematian BBL karena BBLR. 2. Reratakematian bayi baru lahir dirsud Kabupaten Karanganyar tahun 2010 dan tahun 2011 masih cukup tinggi. Dengan nilai rata-rata kematian bayi baru lahir tahun 2010 yaitu 57 per seribu kelahiran hidup serta di tahun 2011 adalah 36 per seribu kelahiran hidup. 3. Perhitungan trend kematian bayi baru lahir tahun Trend kematian BBL tahun 2010 menunjukkan kecenderunganpenurunan dengan persamaan garis trend Y =4,92+ (- 0,09) X, dimana nilai a =4,92 (a = bilangan konstan), sedangkan nilai b = -0,09 (b = derajat kecenderungan garis trend). Berdasarkan analisis garis trend perbulan di RSUD Kabupaten Karanganyar menunjukkan kecenderunganpenurunan 0, Trend kematian BBL tahun 2011 menunjukkan kecenderunganyang stabil dengan persamaan garis trend Y =3,917+ (-0,002) X, dimana nilai a =3,917 (a = bilangan konstan), sedangkan nilai b = -0,009 (b = derajat kecenderungan garis trend). Berdasarkan analisis trend perbulan di RSUD Kabupaten Karanganyar menunjukan kestabilan sebesar 0,004. DAFTAR PUSTAKA AriefTQ, M Pengantar Metodologi Penelitian untuk Ilmu Kesehatan. Surakarta : Lembaga Penggembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UNS Press. DepKes RI Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia Revvisi II, Jakarta. Hadi S Statistik.Jilid 3. Yogyakarta : ANDI Yogyakarta. Hatta Gemala R Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan Di Sarana Pelayanan Kesehatan. Universitas Indonesia. Jakarta. Hidayat. A Aziz Alimul Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika Khoirunnisa E Asuhan Kebidanan, Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Nuha Medika K.P.R.I. RSUD. Dr. Soetomo- Surabaya Maryunani A Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan. Jakarta : Trans Info Media. Narbuko C, Metodelogi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara. Rustiyanto E Statistik Rumah Sakit untuk Pengambilan Keputusan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Standar Pelayanan Kebidanan Angka Kematian Bayi Baru Lahir.Diakses : 15 April I-KEHAMILAN Saifuddin, Abdul Bari Kedaruratan Kebidanan Buku Ajar Untuk Analisis Trend Kematian Bayi...( Nurningsih, Tri Lestari, dk)97
12 Progam Pendidikan Bidan. Jakarta: Forum Pengembangan Bidan Indonesia Sudra Rano I Statistik Rumah Sakit. Yogyakarta: Graha Ilmu. Wiknjosastro, Hanifa Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Wijono D Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Vol. 1.Surabaya: Airlangga University Press. 98Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.VI. NO.2, OKTOBER 2012, Hal 87-98
ANALISIS TREND PASIEN RAWAT INAP BRONCHITIS DI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI PERIODE TAHUN 2011
ANALISIS TREND PASIEN RAWAT INAP BRONCHITIS DI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI PERIODE TAHUN 2011 Eka Novi Astuti 1, Sri Sugiarsi 2, Riyoko 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciHUBUNGAN PREMATURITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD JEND. AHMAD YANI KOTA METRO TAHUN 2016
Jurnal Kesehatan Akbid Wira Buana Volume NO, September 7 ISSN:54-5387 HUBUNGAN PREMATURITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD JEND. AHMAD YANI KOTA METRO TAHUN 6 Erma Mariam Akademi
Lebih terperinciKARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH
KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH Supiati Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan Abstract: Age, Parity, Incidence of LBW. One indicator
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDIRAN WONOGIRI SKRIPSI
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDIRAN WONOGIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara tersebut (WHO, 2011). Angka kematian neonatal sejak lahir sampai usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian bayi di negara ASEAN dan SEARO tahun 2009 berkisar 2 sampai 68 per 1000 kelahiran hidup dimana negara Kamboja dan Myanmar memiliki angka kematian bayi
Lebih terperinciHUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN
HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN 29-211 Muhammad Sholeh S, Tri Lestari APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciBERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN KEJADIAN ASFIXIA NEONATORUM
BERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN KEJADIAN ASFIXIA NEONATORUM Supriyanti*, Tri Indah Idi Retnani* *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no.110 Surabaya Email : admin@akbid-griyahusada.ac.id
Lebih terperinciFAKTOR MATERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN BBLR
FAKTOR MATERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN BBLR Isy Royhanaty 1), Dwi Indah Iswanti 2), Linda Saraswati 3) 1 Prodi Kebidanan, STIKes Karya Husada Semarang 2 Prodi Keperawatan, STIKes Karya Husada Semarang
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014
HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014 Ayu Wulansari 1, Tonasih 2, Eka Ratnasari 3 ABSTRAK Menurut
Lebih terperinciTINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009
TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009 Paramita Eka Noviany 1, Antik Pujihastuti 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada
Lebih terperinciHUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN
HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN Sri Wahyuni 1, Nurul Ayu Safitri 2 Abstrak : Pre eklamsia adalah suatu sindrom klinik dalam kehamilan usia lebih
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN
KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN Karunia Hapsari 1, Moch. Arief TQ 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES Mitra
Lebih terperinciHUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK
JURNAL KEBIDANAN Vol 1, No 3, Oktober 2015: 116-120 HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 Neneng Siti Lathifah(¹), Nurul
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI Ny. S DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH ( BBLR ) DI BANGSAL KBRT RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI Ny. S DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH ( BBLR ) DI BANGSAL KBRT RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. angka mortalitas tertinggi di negara-negara yang sedang berkembang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian bayi menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan anak (WHO, 2002). Di Amerika Serikat, angka mortalitas neonatus dan bayi kulit hitam
Lebih terperinciTINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN
TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN Christina Sulistiyorini, Tri Lestari, Rohmadi APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bulan pertama kehidupan merupakan masa paling kritis dalam kelangsungan kehidupan anak. Dari enam juta anak yang meninggal sebelum ulang tahunnya yang ke lima di tahun
Lebih terperinciSISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG
SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG Dian Hanifah Prodi D III Kebidanan STIKes Kendedes Malang Jalan R. Panji Suroso No. 6 Malang Telp. 0341-488 762
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah kelahiran hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi AKB
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Situasi derajat kesehatan di suatu wilayah digambarkan dalam berbagai indikator derajat kesehatan. Indikator yang dinilai dan telah disepakati secara nasional sebagai
Lebih terperinciPREDIKSI KEBUTUHAN TENAGA KERJA DI BAGIAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN BERDASARKAN RUMUS FULLTIME EQUIVALENT(FTE) DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2014
PREDIKSI KEBUTUHAN TENAGA KERJA DI BAGIAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN BERDASARKAN RUMUS FULLTIME EQUIVALENT(FTE) DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2014 Asri Puji Lestari, Rohmadi APIKES Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bayi Baru Lahir (BBL) atau neonatus adalah bayi umur 0-28 hari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi Baru Lahir (BBL) atau neonatus adalah bayi umur 0-28 hari (Kemenkes RI, 2010; h. 15). Bayi juga merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap gangguan kesehatan
Lebih terperinciPENDAHULUAN BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari gram dan merupakan penyumbang tertinggi angka kematian perinatal dan
PENDAHULUAN BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram dan merupakan penyumbang tertinggi angka kematian perinatal dan neonatal. Kematian neonatus merupakan komponen utama penyebab
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR PERIODE TAHUN 2010
KARAKTERISTIK PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR PERIODE TAHUN 200 Dwi Nur Cahyaningsih, Rano Indradi Sudra 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada
Lebih terperinciDinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Maolinda et al.,persalinan Tindakan...
HUBUNGAN PERSALINAN TINDAKAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN Winda Maolinda 1, Desilestia Dwi Salmarini 2, Mariani 1 1 Program Studi DIV Bidan Pendidik,
Lebih terperinciHUBUNGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) IBU DAN PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR
HUBUNGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) IBU DAN PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR ABSTRACT N. Kadek Sri Eka Putri 1, Hastutik 1 Dosen Prodi
Lebih terperinciPENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA
PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA Evie Trihartiningsih*, Masdianti Akademi Kebidanan Betang Asi Raya, Jln.Ir.Soekarno No.7 Palangka Raya
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI. NY. N DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI KAMAR BAYI RESIKO TINGGI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI. NY. N DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI KAMAR BAYI RESIKO TINGGI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar
Lebih terperinciHUBUNGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RUMAH SAKIT UMUM DEWI SARTIKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2016
HUBUNGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RUMAH SAKIT UMUM DEWI SARTIKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2016 Nasrawati 1), Elisa Erma Wati 2) 1),2) Politeknik Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Laporan dari organisasi kesehatan dunia yaitu World
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Laporan dari organisasi kesehatan dunia yaitu World Health Organization (WHO) bahwa setiap tahunnya, kira-kira 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi lahir mengalami
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN Monita Nathania, Sulasmi, Mohdari. Akademi Kebidanan Sari Mulia, Banjarmasin, Kalimantan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi selanjutnya. Salah satu masalah
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses persalinan merupakan masa yang kritis sepanjang kehidupan bayi. Perubahan minimal yang terjadi sebelum atau pada saat persalinan, dapat berpengaruh
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA Oleh M. Kusumastuty 1, O. Cahyaningsih 2, D.M. Sanjaya 3 1 Dosen Prodi D-III Kebidanan STIKES
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF BBL PADA BY I DENGAN BBLR HARI KE-2 DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN Ida Susila* Dini Novia Sari**
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF BBL PADA BY I DENGAN BBLR HARI KE-2 DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2015 Ida Susila* Dini Novia Sari** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator untuk mengukur derajat kesehatan adalah kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health Organisation (WHO) angka kematian dan kesakitan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN
HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2007-2008 Afriyani Kurniawati Putri¹, Ismarwati², Warsiti³ Intisari: Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adaptasi neonatal (bayi baru lahir) merupakan proses penyesuaian fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar uterus (Marmi, 2012). Bayi baru
Lebih terperinciPEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA NEONATUS DENGAN IBU PASCA SECTIO CAESAREA DI RUANG MAWAR RSUD dr.doris SYLVANUS, PALANGKA RAYA
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA NEONATUS DENGAN IBU PASCA SECTIO CAESAREA DI RUANG MAWAR RSUD dr.doris SYLVANUS, PALANGKA RAYA Jeikawati*, Reysha Aprilia Akademi Kebidanan Betang Asi Raya, Jln.Ir.Soekarno
Lebih terperinciTINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013
TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 23 Susi Ernawati, Tri Lestari, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.com
Lebih terperinciPENGARUH PERAWATAN BAYI LEKAT TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PENGARUH PERAWATAN BAYI LEKAT TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat
Lebih terperinciKASUS FENOMENA ASFIKSIA PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) (Di RSUD Kota Semarang Tahun )
KASUS FENOMENA ASFIKSIA PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) Vivin Supinah Dosen Tetap Akbid Nadira Bandar Lampung ABSTRAK Latar Belakang: Salah satu masalah nutrisi makro yang masih membutuhkan perhatian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) dan angka. kematian bayi (Neonatal Mortality Rate). (Syaiffudin, 2002).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Derajat kesehatan keluarga dan masyarakat ditentukan oleh kesehatan ibu dan anak. Salah satu keberhasilan pembangunan kesehatan ditentukan berdasarkan angka kematian
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN PERDARAHAN POSTPARTUM
HUBUNGAN ANTARA ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013 Nani Hendriani 1, Fitrina Nurul Fauziah 1 1 Program Studi D III Kebidanan,
Lebih terperinciHubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul
Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul Rudi Harjanto 1 dan Alfaina Wahyuni 2 1 Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Lebih terperinciFaktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Junita caroline Gerungan 1, Syuul Adam 2, Fredrika Nancy Losu 3 1. RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa saat ini Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia adalah tertinggi. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun diseluruh dunia sejumlah 4,3 juta bayi baru lahir meninggal, dan di negara berkembang kurang lebih 70% dari jumlah kematian ini dapat dicegah dengan teknologi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. asfiksia, hampir 1 juta bayi meninggal (WHO, 2002). Di Indonesia, dari
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) angka kematian bayi menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan anak dan setiap tahunnya kira-kira 3%
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH. Oleh : YOLANDA KOLO
STUDI KASUS PADA By. Ny. T UMUR 2 HARI YANG MENGALAMI MASALAH KEPERAWATAN POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF DENGAN DIAGNOSA MEDIS ASFIKSIA DI RUANG TERATAI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI KARYA TULIS ILMIAH Oleh : YOLANDA
Lebih terperinciGAMBARAN PENERAPAN METODE KANGURU DALAM PENCEGAHAN HIPOTERMI PADA BBLR DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN Oleh
GAMBARAN PENERAPAN METODE KANGURU DALAM PENCEGAHAN HIPOTERMI PADA BBLR DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2011 Oleh Lilik Hanifah 1) dan Evi Ernawati 2) 1) Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta
Lebih terperinciB AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa
B AB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan. Indikator-indikator tersebut pada umumnya tercermin dalam kondisi morbiditas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlu diperhatikan untuk ketahanan hidupnya (Muslihatun, 2010; h. 3).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adaptasi bayi baru lahir yang baru mengalami proses kelahiran sangat perlu diperhatikan untuk ketahanan hidupnya (Muslihatun, 2010; h. 3). Kehidupan antara intrauterine
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IKTERUS FISIOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN ABSTRAK
Dinamika Kesehatan, Vol. 6 No. 2 Desember 2015 Khadijah et al., Gambaran Tingkat Ikterus Fisiologis... GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IKTERUS FISIOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil, bersalin, post partum, bayi baru lahir (Lestari, 2014:34).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kebidanan (midwifery) merupakan ilmu yang terbentuk dari sintesa berbagai disiplin ilmu (multi disiplin) yang terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi ilmu kedokteran,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan adalah saat yang paling menggembirakan dan ditunggutunggu setiap pasangan suami istri. Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hingga kelahiran dan pertumbuhan bayi selanjutnya. (Depkes RI, 2009)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya kesehatan ibu telah dipersiapkan sebelum dan selama kehamilan bertujuan untuk mendapatkan bayi yang sehat. Gangguan kesehatan yang terjadi selama kehamilan dapat
Lebih terperinciGAMBARAN KANDUNGAN PROTEIN DALAM URIN PADA IBU BERSALIN DENGAN PRE EKLAMPSI DI RSUD
GAMBARAN KANDUNGAN PROTEIN DALAM URIN PADA IBU BERSALIN DENGAN PRE EKLAMPSI DI RSUD Dr. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin * E-mail:Emmahelvina@ymail.com ISSN: 20863454 Dede
Lebih terperinciHUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA AWAL KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI JINGAH ABSTRAK
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA AWAL KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI JINGAH Anggrita Sari 1, Syahriani Nor 2, Desy Farmedika 1 1 Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin,
Lebih terperinciGambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung
Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung Hani Triana 1 & Farianty Sihombing 1 Dosen D3 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki banyak risiko
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki banyak risiko mengalami permasalahan pada sistem tubuh, karena kondisi tubuh yang tidak stabil. Kematian perinatal
Lebih terperinciHUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK
HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK Lismiati Akademi Kebidanan Wira Buana Metro Email : lismi_ati@yahoo.co.id Abstrak Angka kejadian asfiksia
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTENATAL CARE DENGAN ANGKA KEJADIAN BBLR DI RSUD SRAGEN TAHUN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian syarat
HUBUNGAN ANTENATAL CARE DENGAN ANGKA KEJADIAN BBLR DI RSUD SRAGEN TAHUN 2006-2007 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh derajat Sarjana Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh :
Lebih terperinciHUBUNGAN IBU HAMIL PEROKOK PASIF DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSU MEURAXA BANDA ACEH
HUBUNGAN IBU HAMIL PEROKOK PASIF DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSU MEURAXA BANDA ACEH NURLAILA RAMADHAN 1 1 Tenaga Pengajar Pada STiKes Ubudiyah Banda Aceh Abtract
Lebih terperinciHUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali
HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK AKB di Indonesia sampai saat ini masih tinggi. Penyebab
Lebih terperinciHUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN
HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN Nur Aini Rahmawati 1), Sutaryono 2), Sri Lestari 3) STIKES Muhammadiyah Klaten ABSTRAK
Lebih terperinciHUBUNGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DENGAN DERAJAT LASERASI JALAN LAHIR PADA IBU PRIMIPARA DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK
HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DENGAN DERAJAT LASERASI JALAN LAHIR PADA IBU PRIMIPARA DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK Asmawahyunita, Yuni Nor'aini, Ristiati INTISARI Perdarahan postpartum menjadi penyebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengetahui derajat kesehatan disuatu negara seluruh dunia. AKB di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan disuatu negara seluruh dunia. AKB di Indonesia masih sangat tinggi, menurut
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ambarwati, Eni Retna Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Mitra Cendikia Offset
DAFTAR PUSTAKA Ambarwati, Eni Retna. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Mitra Cendikia Offset Ambarwati, Eni Retna. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Cetakan ke V. Jogjakarta: Nuha Medika Arum, Dyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berksinambungan. Pada
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan pemilihan alat kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berksinambungan. Pada kehamilan cukup bulan 37-42 minggu
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN HEAD BOX TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA NEONATUS DI RUANG PERINATALOGI RSI KENDAL ABSTRAK
STUDI DESKRIPTIF PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN HEAD BOX TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA NEONATUS DI RUANG PERINATALOGI RSI KENDAL 2 Ana Triwijayanti ABSTRAK Terapi oksigen merupakan salah satu dari
Lebih terperinciGAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK Nora Puspita Sari 1. Nuke Devi Indrawati 2. Novita Kumalasari 2 1. Prodi DIII Kebidanan,
Lebih terperinciFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN
Lampiran I Summary FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2013 Cindy Pratiwi NIM 841409080
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal merupakan salah satu unsur penentu status kesehatan. Pelayanan kesehatan neonatal dimulai sebelum bayi dilahirkan, melalui
Lebih terperinciNs. Zahlimar, S.Kep, M.Kep Dosen Akper Setih Setio Muara Bungo ABSTRAK
PERBEDAAN UMUR ANTARA IBU YANG MELAHIRKAN BAYI BBLR Ns. Zahlimar, S.Kep, M.Kep Dosen Akper Setih Setio Muara Bungo Email: zahlimar78@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENCEMARAN UDARA DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUANG NEONATUS RSUD SIDOARJO
HUBUNGAN PENCEMARAN UDARA DENGAN KEJADIAN DI RUANG NEONATUS RSUD SIDOARJO Nyna Puspita Ningrum, Lina Wahyu Nur Rachmawati Program Studi D-III Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Email : nyna@unipasby.ac.id
Lebih terperinciKARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU RA KARTINI JEPARA. Gunawan, Anik Sholikah, Aunur Rofiq INTISARI
KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU RA KARTINI JEPARA Gunawan, Anik Sholikah, Aunur Rofiq INTISARI BBLR merupakan salah satu indikator Kesehatan ibu dan
Lebih terperinciPROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA
PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA Sri Hartatik*, Henny Juaria* *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no.110 Surabaya Email
Lebih terperinciUMUR DAN PENDIDIKAN IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BBLR
UMUR DAN PENDIDIKAN IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN Pelalgia Sarsadek Baranafe*, Endang Buda Setyowati* *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl.Dukuh Pakis Baru II no. 110 Surabaya Email : admin@akbid-griyahusada.ac.id
Lebih terperinciGAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014
GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014 OLEH : DEBY MEITIA SANDY Dosen Tetap Pada Program Studi KebidananSTIK Bina Husada Palembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan bangsa (Dwienda.dkk, 2014). pada balita 900 per penduduk pada tahun 2012 menurut Kajian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mempersiapkan anak yang cerdas, sehat, dan berkualitas merupakan upaya pemeliharaan kesehatan anak yang dilakukan sejak masih dalam kandungan sampai berusia 18 tahun
Lebih terperinciPENGARUH UMUR KEHAMILAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
PENGARUH UMUR KEHAMILAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Dina Hartatik, Enny Yuliaswati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta ABSTRAK Latar Belakang:
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ARJAWINANGUN TAHUN 2015
HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ARJAWINANGUN TAHUN 2015 Nurhasanah Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, 45135 Email: khansa_noer@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka kematian bayi di Indonesia saat ini masih tergolong tinggi.
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Masih banyaknya masyarakat yang belum menjalankan program Keluarga Berencana karena sebagian besar bayi dengan BBLR dilahirkan oleh ibu yang belum atau tidak layak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Millennium Development Goals (MDGs) pada tujuan yang kelima yaitu meningkatkan kesehatan ibu dengan target menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian per kelahiran hidup. (Kemenkes RI 2015,h.104). Pada tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan peningkatan Angka Kematian Ibu yang signifikan yaitu 359 kematian per 100.000 kelahiran hidup.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rentan terjadi, hal ini sering banyaknya kejadian atau kasus-kasus yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Post partum adalah suatu periode dalam minggu-minggu pertama setelah kelahiran. Lamanya periode ini tidak pasti, sebagaian besar menganggapnya antara 4 sampai 6 minggu.
Lebih terperinciRia Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN BERDASARKAN UMUR DAN PARITAS DI RSUD. INDRAMAYU DI RUANG POLI KEBIDANAN PERIODE JANUARI 2016 Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan
Lebih terperinciMahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG VITAMIN A DENGAN KEPATUHAN IBU MEMBERIKAN KAPSUL VITAMIN A PADA BALITA USIA 12 59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ROWOSARI KOTA SEMARANG Frida Cahyaningrum 1,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
16 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PARITAS 2.1.1 PENGERTIAN PARITAS Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita (BKKBN, 2006). Paritas dapat dibedakan menjadi primipara, multipara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. termasuk pada ibu yang mengandung dan melahirkan bayi BBLR (Berat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecemasan merupakan suatu perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak dapat dibenarkan yang sering disertai dengan gejala fisiologis yang bersifat tidak memiliki
Lebih terperinciVolume 4 No. 2, September 2013 ISSN : HUBUNGAN RIWAYAT PERSALINAN PADA IBU MULTIPARA DENGAN
HUBUNGAN RIWAYAT PERSALINAN PADA IBU MULTIPARA DENGAN KEJADIAN SEKSIO SESAREA DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK Ummi Haniek 1 INTISARI Salah satu masalah dan tantangan dalam mencapai derajat kesehatan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan memiliki berat badan kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berat badan lahir rendah (BBLR) Merupakan bayi (neonates) yang lahir dengan memiliki berat badan kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499 gram. Dalam penentuan
Lebih terperinciGANGGUAN NAPAS PADA BAYI
GANGGUAN NAPAS PADA BAYI Dr R Soerjo Hadijono SpOG(K), DTRM&B(Ch) Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi BATASAN Frekuensi napas bayi lebih 60 kali/menit, mungkin menunjukkan satu atau
Lebih terperinciANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011
ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 20 Fitri Hastuti, Sri Sugiarsi 2, Riyoko 2 Mahasiswa APIKES Mitra
Lebih terperinciHUBUNGAN BERAT LAHIR DENGAN KEJADIAN IKTERIK PADA NEONATUS TAHUN 2015 DI RSUD. DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN
HUBUNGAN BERAT LAHIR DENGAN KEJADIAN IKTERIK PADA NEONATUS TAHUN 2015 DI RSUD. DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN Aunida Hasyyati*,Dwi Rahmawati 1,Mustaqimah 1 1 STIKES Sari Mulia Banjarmasin *Korepondensi
Lebih terperinci21 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN
HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN STATUS GIZI IBU BERDASARKAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS DENGAN JENIS BBLR Eny Pemilu Kusparlina (Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun) ABSTRAK Pendahuluan: Kejadian BBLR disebabkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah
HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 217 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Aribul
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010
PENERAPAN ASUHAN SAYANG IBU SELAMA PROSES PERSALINAN DI BIDAN WILAYAH PUSKESMAS GOMBONG I DAN GOMBONG II Ayu Pramitasari 1, Basirun Al Umah 2, Umi Laelatul Qomar 3 1,2,3Jurusan Kebidanan STKes Muhammadiyah
Lebih terperinciAnalisis Kebutuhan Tenaga Kerja dengan menggunakan rumus Work Load Indicator Staff Need atau WISN Bagian Filing RSUD Dr. Moewardi Periode Tahun 2016.
Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja dengan menggunakan rumus Work Load Indicator Staff Need atau WISN Bagian Filing RSUD Dr. Moewardi Periode Tahun 206. Distyan Ruth N M, Antik Pujihastuti 2 Mahasiswa APIKES
Lebih terperinciGAMBARAN FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA ASFIKSIA NEONATURUM PADA BAYI BARU LAHIR DI RUANG PERINATALOGI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN
GAMBARAN FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA ASFIKSIA NEONATURUM PADA BAYI BARU LAHIR DI RUANG PERINATALOGI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN Adriana Palimbo 1, RR. Dwi Sogi Sri Redjeki 2, Arum Kartikasari
Lebih terperinci