SUPLEMENTASI EKSTRAK HERBAL PENGARUHNYA TERHADAP POPULASI PROTOZOA DAN PRODUKSI GAS TOTAL SECARA IN VITRO

Transkripsi

1 SUPLEMENTASI EKSTRAK HERBAL PENGARUHNYA TERHADAP POPULASI PROTOZOA DAN PRODUKSI GAS TOTAL SECARA IN VITRO (SUPPLEMENTATION OF HERBALEXTRACTS ITS EFFEECT ON THE POPULATION OF PROTOZOA AND TOTAL GAS PRODUCTION BY IN VITRO) Dudung, Caribu Hadi Prayitno, dan Suwarno Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto doank.dudung@yahoo.com ABSTRAK Penelitian berjudul Suplementasi Ekstrak Herbal Pengaruhnya Terhadap Populasi Protozoa dan Produksi Gas Total In Vitro dilaksanakan pada November sampai Desember2012. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cairan rumen sapi potong dan pakan kontrol (hijaun : konsentrat: 40% : 60%). Metode penelitian adalah eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 8 perlakuan dan 3 ulangan yaitu R 0 : pakan kontrol, R 1 : R 0 + 1,5 ppm Chromium, R 2 : R ppm ekstrak Allium sativum, R 3 : R 1 + 0,18% ekstrak Sapindus rarak, R 4 : R ppm ekstrak Allium sativum, R 5 : R ppm ekstrak Allium sativum, R 6 : R ppm ekstrak Allium sativum, R 7 : R ppm ekstrak Allium sativum. Data dianalisis menggunakan analisis variansi dan dilanjutkan uji Beda Nyata Jujur. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan berpengaruh terhadap penurunan populasi protozoa dan produksi gas total(p<0,01). Suplementasi chromium organik (R 1 ), ekstrak Allium Sativum (R 2 ), ekstrak Sapindus rarak (R 3 ), kombinasi ekstrak Sapindus rarak dan Allium sativum hingga level 1000 ppm (R 4, R 5, R 6 dan R 7 ) berpengaruh terhadap penurunan populasi protozoa (P<0,05). Suplementasi chromium organik (R 1 ), ekstrak Allium sativum (R 2 ), ekstrak Sapindus rarak (R 3 ), kombinasi ekstrak Sapindus rarak dan Allium sativum dengan level 250 ppm (R 4 ), 750 ppm (R 6 ), 1000 ppm (R 7 ) berpengaruh terhadap penurunan produksi gas total (P<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa suplementasi ekstrak Sapindus rarak dan Allium sativum secara terpisah atau kombinasi dalam pakan sapi potong yang tercukupi chromium organik mempengaruhi penurunan populasi protozoa dan produksi gas total. Hasil terbaik dari penelitian ini dicapai pada pakan yang disuplementasi 0,18% ekstrak Sapindus rarak dan Allium sativum250 ppm (R 4 ). Kata Kunci : Ekstrak Herbal, Chromium Organik, Pakan Sapi Potong, Populasi Protozoa dan Produksi Gas Total. ABSTRACT A research entitled Supplementation of Herbal Extracts, its Effect on the Population of Protozoa and Total Gas Production by In Vitro was conducted November to December The materials of this research were cattle rumen fluid obtained and beef cattle rations composed ( forage : concentrate : 40% : 60%). The research method was experimentally is using completely randomized design (CRD). The treatments tested were R 0 : Feed control, R 1 : R ppm of Organic Chromium, R 2 : R ppm of Allium sativum extract, R 3 : R % of Sapindus rarak extract, R 4 : R ppm of Allium sativum extract, R 5 : R ppm of Allium sativum extract, R 6 : R ppm of Allium sativum extract, R 7 : R ppm of Allium sativum extract. The data were analyzed using analysis of variance and followed Honestly Significant Difference test. The results showed that the treatment decreased protozoa population declines and total gas production (P <0.01). Organic chromium supplementation (R 1 ), Allium sativum extract (R 2 ), Sapindus rarak extract (R 3 ), a combination of Sapindus rarak and Allium sativumextracts until level 1000 ppm (R 3, R 5, R 6 and R 7 ) decreased protozoa population decline (P<0.05). Organic chromium 463

2 supplementation (R 1 ), Allium sativum extract (R 2 ), Sapindus rarakextract (R 3 ), a combination of Sapindus rarak and Allium sativum extracts with the level of 250 ppm (R 4 ), 750 ppm (R 6 ), and 1000 ppm (R 7 ) decreased total gas production decreased (P <0.05). The conclusion of this study is that supplementation of Sapindus rarak and Allium sativum extracts separately or in combination, in an adequate cattle feed organic chromium decreased protozoa population declines and total gas production. The best results from this study is achieved by feed supplemented with combination of 0.18 % of Sapindus rarak and 250 ppm of Allium sativum extracts (R 4 ). Keywords : Herbal Ekstract, Organic Chromium, Dairy beef cattle Ratio,Protozoa Population and Production Total Gas PENDAHULUAN Sistem peternakan sapi potong di Indonesia masih berbasis peternakan rakyat yang umumnya diberi pakan berkualitas rendah dan jumlah hijauan yang tinggi.tingkat kecernaan pakan pada ternak ruminansia dipengaruhi oleh populasi mikroorganisme yang ada di dalam rumen. Adanya mikroorganisme seperti protozoa dan bakteri akan membantu proses pencernaan pakan secara fermentatif di dalam rumen. Namun demikian, protozoa mempunyai sifat memangsa sebagian bakteri yang menyebabkan populasi bakteri rumen dapat berkurang. Goel et al.,(2008), menyatakan bahwa saponin yang berasal dari Sesbania Glandiflora mampu menekan populasi protozoa di dalam rumen sebanyak 10-30% dan menurunkan produksi gas metan sebanyak 78%. Buah lerak (Sapindus rarak) merupakan salah satu agen defaunasi alami,ekstraksi dengan methanol memperoleh saponin 81,50% (Suharti et al., 2009). Oleh karena itu dilakukan defaunasi karena Populasi protozoa di dalam rumen berbanding langsung dengan produksi gas metana, artinya produksi gas metana berkurang bila populasi protozoa rumen menurun.dengan demikian, emisi gas metana dapat dikurangi dengan memberikan zat defaunator seperti saponin. Sebagian besar protozoa yang terdapat didalam rumen adalah cilliata meskipun flagellata juga banyak dijumpai.cilliata ini merupakan non pathogen dan anaerobic mikroorganisme Cilliata juga mampu memfermentasi hampir seluruh komponen tanaman yang terdapat didalam rumen seperti: selulosa, hemiselulosa, fruktosan, pektin, pati, gula terlarut dan lemak. Selain itu ciliata/protozoa juga menelan partikel-partikel pati sehingga memperlambat terjadinya fermentasi (Soetanto, 2011). Populasi protozoa di dalam rumen diketahui berbanding lurus dengan produksi gas metan, artinya produksi gas metan berkurang bila populasi protozoa rumen menurun. Dengan demikian, emisi gas metana dapat dikurangi dan populasi bakteri pencerna serat juga dapat meningkat dengan memberikan zat defaunator protozoa seperti saponin(thalib, 2008).Penurunan produksi gas metan dapat terjadi apabila populasi metanogen menurun sebanyak 20% - 37% (Newbold et al.,1995), metanogen bersimbiosis dengan protozoa artinya jumlah metanogen tersebut ikut mati akibat dari pemberian ektrak lerak. Buah lerak terdiri dari 75% daging buah dan 25% biji dan mengandung saponin sekitar 38% (Burkill, 1966).Senyawa aktif yang telah diketahui dari buah lerak adalah senyawa-senyawa dari golongan saponin dan sesquiterpene (Wina et al., 2006).Kadar saponin dalam buah lerak dapat dikategorikan cukup tinggi, yaitu mencapai 12-15% dan kadarnya akan menjadi dua kali lebih 464

3 tinggi bila diekstraksi dengan methanol (Thalib et al.,1994), bahkan dapat mencapai kadar saponin 81,7% (Suharti et al.,2009). Bawang putih ( Allium sativum ) merupakan tanaman herbal yang mampu menurunkan populasi metanogen (Kongmunet al.,2011). Organosulfur dari Allium sativum mampu menghambat enzim HMG-CoA sehingga membrane lipid metanogenik tidak terbentuk (Busquet et al., 2005). Kongmunet al., (2011) menyatakan bahwa pemberian 100 g ekstrak bawang putih pada kerbau mampu meningkatkan populasi bakteri amylolitik serta menurunkan total metanogen dan CH 4. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh dan menentukan level optimum penggunaan ekstrak herbal (Sapindus rarak dan Allium sativum) dalam pakan sapi potong yang tercukupi chromium organik terhadap penurunan populasi protozoa dan produksi gas total. MATERI DAN METODE PENELITIAN Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakan sapi potong yang terdiri atas hijauan40%, konsentrat60%, cairan rumen sapi potong, Chromium organik, ekstrak herbal berupa ekstrak daging buah lerak (Sapindus rarak) dan ekstrak daging bawang putih (Allium sativum), seperangkat analisis populasi protozoa dan produksi gas total secara in-vitro. Chromium organik diperoleh dari proses fermentasi Saccharomyces cerevisiaedalam media beras yang diberi larutan CrCl 3.6H 2 O (chromium). Media difermentasi selama 3-5 hari dalam ruang steril dan kemudian dikeringkan dan giling.ekstrak lerak diperoleh dengan memisahkan daging dari bijinya kemudian dibuat tepung dan dimaserasi methanol (1:4) selama 24 jam. Selanjutnya dipekatkan dengan menggunakan vacuum rotary evaporator sehingga dipeoleh ekstrak lerak. Ekstrak bawang putih diperoleh dengan mengolah daging bawang putih menjadi tepung dan dimaserasi methanol (1:4) selama 24 jam. Selanjutnya dikeringkan dengan magnetic stirrer pada suhu ruang sampai methanol hilang dan digiling. Metode penelitian adalah eksperimental secara in-vitro disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 8 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah sebagai berikut : R 0 : Pakan komplit sapi potong (PK: 10,93%, SK: 23,25%, TDN: 63,03%) R 1 : R 0 + 1,5 ppm Chromium organik R 2 : R ppm Ekstrak Bawang Putih R 3 : R 1 + 0,18% Ekstrak Buah Lerak R 4 : R ppm Ekstrak Bawang Putih R 5 : R ppm Ekstrak Bawang Putih R 6 : R ppm Ekstrak Bawang Putih R 7 : R ppm Ekstrak Bawang Putih Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah (1) populasi protozoa (Ogimoto dan Imai, 1981), (2) produksi gas total (Modifikasi tabung Menke). HASIL DAN PEMBAHASAN Populasi Protozoa Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh (P<0,01) antara kontrol dengan perlakuan terhadap populasi protozoa. Hal ini menunjukan bahwa penambahan Ekstrak Sapindus 465

4 rarak dan Alllium sativum mampu menurunkan populasi protozoa pada pakan sapi potong yang tercukupi chromium organik. Penurunan protozoa disebabkan karena adanya senyawa saponin yang mampu membentuk ikatan dengan sterol yang nantinya mengakibatkan lisis dan mati pada protozoa.rataan populasi protozoa dari semua perlakuan tertera pada Tabel 1. Table 1. Pengaruh Antar Perlakuan Terhadap Populasi Protozoa (x sd) (10 6 sel/ml) No. Perlakuan Populasi Protozoa 10 6 /ml Penurunan (%) 1 R ± 0.86 a - 2 R ± 0.38 b 41.90% 3 R ± 0.28 cd 58.41% 4 R ± 2.41 c 52.38% 5 R ± 0.14 d 66.98% 6 R ± 0.38 d 63.80% 7 R ± 1.29 bc 49.20% 8 R ± 0.86 b 39.68% Keterangan: R 0 : Pakan kontrol, R 1 : R 0 + 1,5 ppm Chromium, R 2 : R ppm Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum), R 3 : R 1 + 0,18% Ekstrak Buah Lerak (Sapindus rarak), R 4 : R ppm Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum), R 5 : R ppm Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum), R 6 : R ppm Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum), R 7 : R ppm Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum). Hasil penelitian menunjukan pada perlakuan pakan kontrol (R 0 ) dengan penambahan chromium organik sebanyak 1,5 ppm (R 1 ) berpengaruh nyata terhadap penurunan populasi protozoa. Hal tersebut diakibatkan karena adanya penambahan taraf chromium organik yang tinggi sehingga mikroba rumen menurun.salah satu mikroba rumen yang menurun adalah protozoa rumen. Suplementasi 250 ppm ekstrak bawang putih (Allium sativum) yang tercukupi Chromium organik (R 2 ) berpengaruh nyata terhadap penurunan populasi protozoa (31.5 ± 0.86vs 18.3± 0.38; R 0 vs R 2 P<0,01) dengan penurunan populasi protozoa sebesar 58.41% di bandingkan dengan kontrol (R 0 ). Hal tersebut menandakan bahwa penambahan ekstrak Allium sativum dengan taraf 250 ppm dengan kandungan 20,94 % saponin dapat menurunkan populasi protozoa pada sapi potong. Pernyataan tersebut sesuai dengan Kongmun et al.,(2011) bahwa saponin yang terdapat pada tepung garlic oil dapat menurunkan metanogen. Penambahan ekstrak Sapindus rarak dengan taraf 0,18 % dari pakan yang tercukupi Chromium organik (R 3 ) berbeda nyata dengan kontrol (R 0 ) terhadap penurunan populasi protozoa (13.1± 0.28vs 31.5 ± 0.86; R 2 vs R 0 P<0,01). Hess et al.,(2003), menyatakan bahwa suplementasi saponin yang berasal dari Sapindus saponaria dalam ransum pada inkubasi 24 jam dapat menurunkan populasi protozoa hingga 54%. Saponin dari Sapindus rarak mampu membentuk ikatan dengan sterol pada protozoa, sehingga mengakibatkan permeabilitas dinding sel meningkat dan akhirnya cairan dari luar masuk ke dalam sel protozoa.masuknya cairan dari luar sel mengakibatkan pecahnya dinding sel sehingga protozoa mengalami lisis atau kematian. Hal ini menunjukan bahwa penambahan ektrak Sapindus rarak dengan taraf 0,18% mampu menurunkan populasi protozoa pada sapi potong. Kombinasi antara 0,18% ekstrak Sapindus rarak dengan ektrak Allium sativum pada level 250 ppm (R 4 ), 500 ppm (R 5 ), 750 ppm (R 6 ), dan 1000 ppm (R 7 ) yang tercukupi chromium organik 466

5 pada pakan sapi potong mampu menurunkan populasi protozoa terhadap (P<0.01) masing-masing sebanyak 66.98%, 63.80%, 49.20%, 39.68%. Menurunnya populasi protozoa pada perlakuan tersebut dimungkinkan karena adanya pengaruh dari saponin yang terkandung dari Allium sativum sebanyak 20,94% (Sihori et al., 2009) dan saponin yang terkandung dari Sapindus rarak sebanyak 81,10% (Astuti dkk., 2008). Angkri dan Mirelman (1999) menambahkan kandungan alicin dalam bentuk senyawa murni memperlihatkan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Gram positif dan Gram negatif serta antiparasit termasuk parasit protozoa.hernawan dan Ahmad (2003) menambahkan bahwa kandungan alicin pada bawang putih mampu menghambat pertumbuhan protozoa jenis Trypanosoma.Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh kandungan saponin dan alicin pada bawang putih yang mampu menghambat pertumbuhan protozoa.penurunan populasi protozoa yang paling tinggi terjadi pada perlakuan kombinasi antara pemberian ektrak lerak sebanyak 0,18 % dan level Allium sativum 250 ppm mampu menurunkan populasi protozoa yang begitu tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya sebesar 66.98% seperti pada tabel 1. Hal ini menunjukan bahwa saponin yang berasal dari Sapindus rarak dan alicin yang berasal dari Allium sativum mampu bekerja secara optimal. Astuti et al., (2008) melaporkan bahwa saponin yang berasal dari ekstrak sebanyak 81,10% mampu menurunkan populasi protozoa rumen sebanyak 60 % secara invitro. Thalib (2004) juga menyatakan bahwa penambahan ekstrak metanol buah lerak (saponin 15%) ke dalam pakan rumput raja sebanyak 80 mg/100 ml pada inkubasi 48 jam dapat menurunkan populasi protozoa sampai 79%. Saponin yang terkandung pada Allium sativum sebanyak 20,94% akan menekan sisa protozoa yang tidak mati atau lisis oleh saponin dari lerak. Hal ini menunjukan bahwa kombinasi antara keduanya sangat baik karena saponin yang terkandung mampu saling menekan populasi protozoa sehingga perlakuan tersebut sangat baik dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Produksi Gas Total Hasil penelian menunjukan bahwa ada pengaruh (P<0,01) dari perlakuan yang diberikan terhadap produksi gas total. Hal ini menunjukan bahwa suplementasi ektrak Sapindus rarak dan Alliun sativum pada pakan sapi potong yang tercukupi chromium organik mampu mempengaruhi produksi gas total secara in vitro. Rataan produksi gas total dari semua perlakuan dapat dilihat pada tabel 2. Pakan yang disuplementasi chromium organik (R 1 ) menunjukan hasil beda nyata dengan kontrol (R 0 ) terhadap produksi gas total. Hasil ini menunjukkan bahwa penambahan chromium organik pada pakan sapi potong dapat menurunkan produksi gas total secara in vitro.hal ini terbukti dari perhitungan populasi protozoa dari perlakuan juga menurun. Kurniawati (2009) menambahkan bahwa protozoa hidup sebagai host bagi metanogen. Oleh karena itu dapat di buktikan bahwa jumlah populasi protozoa akan mempengaruhi produksi gas total. Hal ini sesuai dengan Jouany (1991) menyatakan bahwa terdapat hubungan langsung antara populasi protozoa dan produksi gas metana dalam sistem pencernaan rumen. 467

6 Tabel 2. Pengaruh Antar Perlakuan Terhadap Produksi Gas (x ± sd) (ml/mg) No. Perlakuan Produksi Gas (ml/mg) Penurunan (%) 1 R a - 2 R bc % 3 R d % 4 R c % 5 R e % 6 R a -0.6 % 7 R c % 8 R b % Keterangan: R 0 : Pakan kontrol, R 1 : R 0 + 1,5 ppm Chromium, R 2 : R ppm Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum), R 3 : R 1 + 0,18% Ekstrak Buah Lerak (Sapindus rarak), R 4 : R ppm Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum), R 5 : R ppm Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum), R 6 : R ppm Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum), R 7 : R ppm Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Suplementasi Allium sativum dengan taraf 250 ppmdari pakan yang tercukupi chromium organik (R 2 ) berpengaruh nyata dengan kontrol (R 0 ) terhadap produksi gas total ( vs ; R 2 vs R 0 P<0,01). Hal ini menunjukan bahwa penambahan ektrak Allium sativum dengan taraf 250 ppm mampu menurunkan produksi gas total.pernyataan ini sesuai dengan perhitungan populasi protozoa pada perlakuan tersebut juga mengalami penurunan. Suplementasi ekstrak Sapindus rarak 0,18 % dari pakan yang tercukupi chromium organik ( R 3 ) berpengaruh nyata terhadap produksi gas total terhadap kontrol (R 0 ). Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan adanya saponin yang berasal dari Sapindus rarak mampu menekan protozoa yang bersimbiosis dengan metanogen di dalam rumen. Hal ini juga dibuktikan dengan hasil perhitungan yang dilakukan dengan pemberian ektrak lerak dengan taraf 0,18 % mampu menurunkan populasi protozoa, sehingga dapat dibuktikan bahwa populasi protozoa akan mempengaruhi produksi gas total. Perlakuan kombinasi suplementasi Allium sativum dengan taraf 250 ppm (R 4 ), 750 ppm (R 6 ) dan 1000 ppm (R 7 ) mampu menurunkan produksi gas masing-masing sebanyak80.76%, 35.48% 17.51% seperti pada tabel 2. Hal ini membuktikan bahwa organosulfur dari bawang putih ( Allium sativum ) mampu menghambat enzim HMG-CoA yang menyebabkan membran lipid pada metanogenik tidak terbentuk sehingga pertumbuhan metanogen terhambat. De Rosa et al., (1986) menyatakan bahwa metanogenik memiliki membran lipid yang tersusun atas gliserol atau ikatan komplek dengan isoprenoid alkohol yang pembentukannya dikatalis oleh enzim 3-hydroxy- 3methyl-glutaryl coenzim A (HMG-CoA).Busquet et al., (2005) menyatakan bahwa organosulfur mampu menghambat enzim HMG-CoA sehingga membran lipid metanogenik tidak terbentuk.oleh sebab itu maka produksi gas yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan dengan pakan perlakuan yang tidak diberi suplementasi Allium sativum maupun Sapindus rarak.hal ini juga dibuktikan dengan perhitungan populasi protozoa pada pakan perlakuan R 4, R 6, dan R 7 mengalami penurunan juga berarti pada perlakuan ini terjadi keselarasan antara produksi gas total dengan populasi protozoa yang ditunjukan pada Gambar 1. Hasil yang tidak beda nyata dengan kontrol (P<0,05) terhadap produksi gas total ditunjukan oleh pakan perlakuan kombinasi Sapindus rarak dengan Allium satuvum pada taraf pemberian 500 ppm (R 5 ). Hasil ini menunjukan kenaikan produksi gas total, hal ini dimungkinkan karena masih adanya metanogen yang hidup tanpa bersimbiosis dengan protozoa sehingga dapat tumbuh 468

7 Produksi Gas (ml/g) Dudung dkk/jurnal Ilmiah Peternakan 1(2): , Juli 2013 secara baik di dalam rumen dan meningkatkan fermentasi pakan. Hal ini menunjukan bahwa terjadi fermentasi di dalam rumen yang menghasilkan gas-gas dari proses fermentasi. Gas yang terbentuk dari proses fermentasi terdiri dari 56% CO2, 32% metan (CH4), 8,2% N2 dan 3,5%O2 (Arora, 1989) Y = X Populasi Protozoa 10 6 /ml Gambar 1. Regresi Linier Populasi Protozoa dan Produksi Gas Total Berdasarkan gambar di atas membuktikan bahwa suplementasi kombinasi antara lerak (Sapindus rarak) dan bawang putih (Allium sativum) sangat efektif dalam penekanan terhadap produksi gas total pada pakan sapi potong secara In vitro. Pemberian kombinasi Sapindus rarak 0,18 % dari pakan dan 250 ppm Allium sativum merupakan kombisani yang baik dibandingkan yang terpisah maupun kombinasi. SIMPULAN Suplementasi ekstrak herbal (ekstrak Sapindus rarak dan ekstrak Allium sativum secara terpisah atau kombinasi antara keduanya) dalam pakan sapi potong (Hijauan 40 %,dan konsentrat 60 % dengan kandungan PK: 13,5 %, SK: 24,94%, TDN: 70 %) yang tercukupi mineral mikro (1,5 ppm Chromium) menurunkan populasi protozoa dan produksi gas total. Perlakuan terbaik penggunaan ekstrak herbal dalam pakan sapi potong terhadap populasi protozoa dan produksi gas total dicapai pada pakan yang disuplementasi chromium organik dengan penambahan ekstrak lerak sebanyak 0.18 % dari pakan dan 250 ppm ekstrak bawang putih(allium sativum) yakni pakan perlakuan (R 4 ). DAFTAR PUSTAKA Ankri, S. dan Mirelman, D Antimikrobia Properties of Alicin or Garlic.Microbes and Infection. 2: Arora, S.P Pencernaan Mikroba pada Ruminansia.Edisi Indonesia.Penerbit Gajah Mada University Press.Yogyakarta. Astuti, D.A., E. Wina, B. Haryanto dan S. Suharti.2008.Suplementasi Lerak Berbentuk Pakan Blok untuk Meningkatkan Produksi dan Kualitas Daging Sapi Potong serta Pengaruhnya terhadap Keseimbangan Mikroba Rumen.Laporan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. IPB Bekerja sama dengan BPPT Ciawi, Bogor. Burkill, L. H A Dictionary of The Plants Economics Product of Malaya Peninsula, Vol I. Ministry of Agriculture and Cooperatives, Kuala Lumpur. 469

8 Busquet, M., S. Calsamiglia, A. Ferret, W. Cardozo, and C. Kamel Effect of Cinnamaldehyde and garlic oil on Rumen Microbial fermentation in a Dual Flow Continous Culture. J. Dairy Sci. 88: Goel, G., H.P.S. Makkar, and K. Becker Changes in microbial community structure, methanogenesis, and rumen fermentation in response to saponin-rich fraction from different plant materials. J. Applied Microbiology, 105: s Hernawan, U. E., dan A. D. Setyawan Senyawa Organosulfur Bawang Putih (Allium Sativum). Review.Biofarmasi. 1 (2): UNS. Surakarta Hess, H.D., M. Kreuzer, T.E. Diaz, C.E. Lascano, J.E. Carulla, Carla L. Soliva and A. Machmuller Saponon Rich Tropical Fruits Affect Fermentation and Methagonesis In Faunated and Defaunated Rumen Fluid. J. Animal Feed Science and Technology 109: Jouany, J.P Defaunation of the rumen.in: Rumen Microbial Metabolism and Ruminant Digestion. J.P Jouany (Ed.). INRA, Paris. Kongmun, P., M. Wanapat, P. Pakdee, C. Navanukraw, and Z. Yu Manipulation of Rumen Fermentation and Ecology of Swamp Buffalo by Coconut Oil and garlic Powder Supplementation. Livestock Science135 : Kurniawati, Arisma Evaluasi Suplementasi Ekstrak Lerak (Sapindus Rarak) Terhadap Populasi Protozoa, Bakteri Dan Karakteristik Fermentasi Rumen Sapi Peranakan Ongole Secara In Vitro.skripsi. Program Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Ogimoto, K. and S. Imai Atlas of Rumen Microbiology. Japan Science. Societes Press, Tokyo. Sirohi, S. K., N. Pandey, N. Goel, B. Singh, M. Mohini, P. Pandey and P. P. Chaudhry Microbial Activity and Ruminal Methanogenesis as Affected by Plant Secondery Metabolites in Different Plant Extracts. International Journal of Civil and Emviromental Engineering 1:1 Soetanto, Hendrawan Ekosistem Rumen. Bahan Kuliah Nutrisi Ruminansia Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Malang. Suharti, S., A. Astuti, dan E. Wina Kecernaan Nutrien dan Performa Produksi sapi Potong Peranakan Ongole (PO) yang diberi Tepung lerak (Sapindus rarak) dalam ransum.jitv 14 (3): Thalib, A Uji Efektivitas Saponin Buah Sapindus rarak sebagai Inhibitor Metanogenesis secara In Vitro pada Sistem Pencernaan Rumen. JITV. Vol 9. No. 3. Thalib, A Buah Lerak Mengurangi Emisi Gas Metana Pada Hewan Ruminansia. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 30 N0 2. Wina, E., S. Muezel and K. Becker Effects of daily and interval feeding of Sapindus rarak on protozoa, rumen fermentation parameter and digestibility in sheep. Journal of Animal Feed Science and Technology 11: