JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (SI) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Oleh:

Transkripsi

1 i PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN SAMBUNG SUKU KATA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SDN 15 AMPENAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (SI) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Oleh: TIKA ANITA E1E PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2017

2 ii KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jalan Majapahit No. 62 Mataram NTB Telp. (0370) HALAMAN PERSETUJUAN JURNAL SKRIPSI Jurnal Skripsi disusun oleh Tika Anita (E1E013054) dengan judul: Penggunaan Media Permainan Sambung Suku Kata Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN 15 Ampenan Tahun Pelajaran 2016/2017. Telah diperiksa dan disetujui pada: Juni 2017 Mengetahui, Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Dr. Ida Bagus Kade Gunayasa, M.Hum NIP Heri Hadi Saputra, M.P.d NIP Menyetujui : Tanggal Penetapan Mataram, / / 2017 Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Drs. Safruddin, M.Pd NIP

3 iii KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur bagi ALLAH Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : Penggunaan Media Permainan Sambung Suku Kata Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN 15 Ampenan Tahun Pelajaran 2016/2017, disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi S1 PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu peneliti sangat mengharapkan segala bentuk saran maupun kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Mataram, Juni 2017 TIKA ANITA

4 iv DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Persetujuan... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Abstrak... v Pendahuluan... 1 Kajian Pustaka dan Hipotesis Tindakan... 2 Metodelogi Penelitian... 3 Hasil Penelitian dan Pembahasan... 6 Penutup... 7

5 v PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN SAMBUNG SUKU KATA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SDN 15 AMPENAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Tika Anita, Dr. Ida Bagus Kade Gunayasa, M.Hum, Heri hadi Saputra, M.P.d Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram Jl. Majapahit no. 62 Mataram. Telp. (0370) ABSTRAK Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat penguasaan kosakata Bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN 15 Ampenan yang mengakibatkan rendahnya nilai hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Indonesia siswa melalui penggunaan media permainan sambung suku kata pada proses pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN 15 Ampenan Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Setiap siklus dilaksanakan melalui 4 tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Penelitian menggunakan media permainan sambung suku kata ini dikatakan berhasil apabila aktivitas mengajar guru minimal berkategori baik dan aktivitas belajar siswa minimal berkategori aktif, serta hasil tes penguasaan kosakata siswa mencapai ketuntasan klasikal sebesar 85% 72 (berdasarkan KKM). Hasil penelitian siklus I aktivitas guru memperoleh skor 87 dengan kategori aktivitas sangat baik dan aktivitas belajar siswa memperoleh skor 82 dengan kategori aktivitas sangat aktif, serta diperoleh hasil ketuntasan klasikal sebesar 55%. Pada siklus II aktivitas guru memperoleh skor 91 dengan kategori aktivitas sangat baik dan aktivitas belajar siswa memperoleh skor 84 dengan kategori aktivitas sangat aktif, serta diperoleh hasil ketuntasan klasikal sebesar 87.5%. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui telah terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II dan sudah mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media permainan sambung suku kata dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN 15 Ampenan tahun pelajaran 2016/2017. Kata Kunci: Media Permainan Sambung Suku Kata, Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

6 vi APLICATION OF DIAL SYLLABLE GAME MEDIA TO INCRASE THE MASTERY OF INDONESIAN VOCABULARY IN FOURTH GRADERS AT SDN 15 AMPENAN PERIOD 2016/2017 Tika Anita, Dr. Ida Bagus Kade Gunayasa, M.Hum, Heri hadi Saputra, M.P.d Elementary School Teacher Education, The Faculty Of Teacher Training And Education, Mataram University. Majapahit Street no. 62 Mataram. Telp. (0370) ABSTRACT This classroom action research is based on the low level of Indonesian vocabulary student in fourth grade at SDN 15 Ampenan that yield the low values in Indonesian lesson. Goals of this research is to increasing the mastery of Indonesian vocabulary student by used syllable game media when the learning takes place for student in fourth grade at SDN 15 Ampenan period 2016/2017. This research was implemented in two cycles, each cycle held in two meetings. Each cycle implemented into four stages they are planning, implementation, observation and evaluation with reflection. Research using syllable game media called sucsesfully when teaching activities at least has well categorized and student activities at least has active categorized with test mastery vocabulary student attain to the values of 85% 72 (based on classical mastery). Teacher activities in first cycle get scor 87 along with very well categorized and student activities get scor 82 with very active categorized, also the classical mastery attain to 55%. In second cycle teacher activities get very well categorized with scor 91 and the student activities get scor 84 with classical mastery attain to 87.5%. According to that result, is known that increased from first cycle to second cycle and it is already reach the indicator that has been set. Then the conclution is application syllable game media can increase the mastery of Indonesian vocabulary student in fourth graders at SDN 15Ampenan period 2016/2017. Keyword: Syllable Game Media, Mastery Indonesian Vocabulary

7 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal itu dapat dibuktikan dengan penggunaan Bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi dan melakukan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi yang baik dapat dilakukan dengan menguasai keterampilan berbahasa yang khusus. Keterampilan berbahasa yang khusus tersebut mencangkup keterampilan berbicara, mendengar, membaca dan menulis. Dari empat keterampilan berbahasa tersebut, keterampilan yang sedikit dikuasai oleh sebagian besar siswa adalah keterampilan berbicara dan menulis. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan penguasaan terhadap Bahasa itu sendiri, khususnya penguasaan tentang kosakata. Kosakata mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan keterampilan berbahasa, baik Bahasa secara lisan maupun tulisan. Semakin tinggi dan memadai penguasaan kosakata yang dimiliki oleh seseorang maka semakin baik dan terampil pula ia dalam berkomunikasi. Sedangkan penguasaan kosakata yang sedikit dan kurang memadai akan dapat menimbulkan kesenjangan dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, sebagai seorang pelajar, siswa diharapkan memiliki penguasaan kosakata yang memadai sehingga dapat memiliki keterampilan berbahasa yang utuh dan kemampuan berkomunikasi yang baik. Melalui kemampuan berbahasa yang baik, siswa akan mampu menyampaikan kendala, melakukan konsultasi, mengutarakan pendapat, menyatakan jawaban, bekerjasama dengan kelompok serta mampu berinteraksi dengan orang lain dalam menunjang kegiatan pembelajaran. Dengan demikian penguasaan kosakata yang dimiliki siswa harus semakin ditingkatkan sehingga tidak terjadi kesenjangan dalam berkomunikasi khususnya pada saat kegiatan belajar. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara bersama Ibu Putu Supatni S.Pd beliau mengatakan bahwa sebagian siswa kelas IV SDN 15 Ampenan memang mengalami sedikit kesulitan saat melakukan komunikasi menggunakan Bahasa Indonesia. Rendahnya tingkat penguasaan kosakata Bahasa Indonesia siswa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: (1) siswa masih cenderung menggunakan Bahasa daerah saat berkomunkasi di rumah sehingga terbawa sampai ke sekolah; (2) siswa kurang memiliki ketertarikan khusus terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia; (3) guru cenderung menggunakan metode ceramah saat mengajar pelajaran Bahasa Indonesia; (4) guru belum pernah mengevaluasi tingkat penguasaan kosakata Bahasa Indonesia yang dimiliki siswa; (5) guru kurang memanfaatkan media yang ada dalam pembelajaran Bahasa Indonesia; (6) pada awal kenaikan siswa ke kelas IV, siswa masih banyak yang belum bisa membaca. Penjelasan di atas didukung dengan data hasil belajar siswa yang peneliti peroleh dari guru kelas IV SDN 15 Ampenan yang menunjukkan bahwa hasil tes ujian semester 1 memperlihatkan semua siswa kelas IV memperoleh hasil yang belum mencapai nilai KKM pada pelajaran Bahasa Indonesia yaitu nilai % siswa di kelas IV SDN 15 Ampenan memiliki nilai di bawah nilai KKM. Dari salah satu faktor yang dikemukakan di atas, bahwa guru yang secara terusmenerus memberikan pembelajaran dengan penggunaan satu jenis metode belajar dan kurang menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran khusus nya pembelajaran Bahasa Indonesia, maka secara tidak langsung akan dapat menghambat penguasaan kosakata Bahasa siswa. Untuk dapat meningkatkan penguasaan kosakata siswa secara lebih optimal khususnya pada keterampilan berbahasa siswa dalam berbicara dan menulis, pada 1

8 2 penelitian ini akan menggunakan sebuah permainan sebagai media pembelajaran. Media permainan yang dimaksud adalah permainan sambung suku kata. Permainan sambung suku kata merupakan salah satu permainan yang menyenangkan sekaligus membuat siswa aktif berpartisipasi dalam permainan selama kegiatan belajarmengajar. Permainan ini dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis. Pemain dalam hal ini siswa akan diminta menyambung suku akhir dari suatu kata hingga menjadi sebuah kata baru. Apabila permainan ini dilaksanakan secara tertulis dapat digunakan untuk melatih ejaan, yaitu berkaitan dengan pemenggalan atau pemisahan suku kata. Tujuan permainan ini adalah membuat sebanyak-banyaknya kata baru dari suku kata akhir kata sebelumnya. Adapun permainan ini dilakukan secara berkelompok sehingga setiap siswa akan mendapatkan peningkatan penguasaan kosakata melalui teman sejawatnya. Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul Penggunaan Media Permainan Sambung Suku Kata Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN 15 Ampenan Tahun Pelajaran 2016/2017. B. Rumusan Masalah dan Kerangka Pemecahan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana penggunaan media permainan sambung suku kata dapat meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN 15 Ampenan Tahun Pelajaran 2016/2017?. Adapun tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan untuk memecahkan masalah diatas, yaitu: 1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok 2. Guru menuliskan kata yang berbeda untuk setiap kelompok di papan tulis. 3. Pemain tiap kelompok secara bergantian menyambung suku kata akhir dari kata pemain sebelumnya. 4. Tidak diperbolehkan untuk mengulang kata dalam permainan. 5. Permainan diakhiri dengan berbatas waktu tertentu atau sampai kelompok tidak bisa lagi menyambung suku kata. II. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Permainan Sambung Suku Kata Permainan sambung suku kata merupakan salah satu permainan yang menyenangkan sekaligus membuat siswa aktif berpartisipasi dalam permainan. Permainan ini dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis. Permainan ini dilakukan dengan cara pemain diminta menyambung suku akhir suatu kata hingga menjadi sebuah kata yang baru. Tujuan permainan ini untuk membuat kata sebanyak-banyaknya sehingga dapat meningkatkan pengusaan kosakata. Apabila permainan ini dilaksanakan secara tertulis dapat digunakan untuk melatih ejaan, yaitu berkaitan dengan pemenggalan atau pemisahan suku kata. B. Penguasaan Kosakata Penguasaan kosakata adalah kegiatan menguasai atau kemampuan memahami dan menggunakan kata-kata yang terdapat dalam suatu Bahasa, baik Bahasa lisan, maupun tulisan. Penguasaan kosakata digolongkan ke dalam dua kategori penguasaan yaitu penguasaan kosakata yang bersifat reseptif (menerima) dan produktif (menghasilkan). Penguasaan kosakata yang reseptif yaitu jika seseorang memahami kata-kata melalui kegiatan membaca dan mendengarkan. Sedangkan penguasaan kosakata yang bersifat

9 3 produktif yaitu apabila seseorang dapat menggunakan kata-kata yang dibuatnya dalam bentuk tulisan atau kemampuan untuk memahami dengan menggunakan kosakata. C. Kerangka Berfikir Berdasarkan observasi yang dilakukan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, tingkat penguasaan kosakata siswa masih rendah, salah satu faktornya disebabkan oleh pembelajaran yang dominan dilakukan dengan metode ceramah sehingga siswa menjadi pasif dan tidak bergairah pada saat proses pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, diperlukan suatu media pembelajaran khusus agar siswa tidak terbebani dalam mempelajari suatu materi. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat katakan bahwa dengan penggunaan media permainan sambung suku kata yang secara tepat dapat menciptakan pembelajaran yang dapat membuat suasana belajar seluruh siswa menjadi aktif karena berpusat pada siswa dan memberikan kesan belajar yang menyenangkan karena menggunakan sebuah permainan. Dengan demikian, maka dalam penggunaan media permainan sambung suku kata secara tepat akan dapat meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Indonesia siswa pada kelas IV SDN 15 Ampenan. D. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah jika penggunaan media permainan sambung suku kata dapat diterapkan secara optimal pada siswa kelas IV SDN 15 Ampenan dalam pelajaran Bahasa Indonesia, maka penguasaan kosakata Bahasa Indonesia siswa dapat ditingkatkan. III. METODELOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian Lokasi tempat penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri 15 Ampenan yang beralamatkan di jalan Sultan Salahudin Batu Dawa Tanjung Karang Ampenan, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas IV SDN 15 Ampenan dengan jumlah siswa 41 orang dan seorang guru wali kelas yaitu Ibu Putu Supatni S.Pd. B. Subyek dan Observer Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN 15 Ampenan tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 41 orang siswa, terdiri dari 19 orang siswa perempuan dan 22 orang siswa laki-laki dan aktivitas guru sebagai pelasana penelitian. Sedangkan yang menjadi observer dalam penelitian ini adalah guru wali kelas IV SDN 15 Ampenan, yaitu Ibu Putu Supatni, S.Pd. C. Faktor yang Diteliti Dalam penelitian ini factor yang diamati yaitu semua aktivitas guru selama pembelajaran dengan menggunakan media permainan sambung suku kata dalam proses pembelajaran dan seluruh aktivitas siswa yang menjadi subjek utama dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui perubahan yang terjadi terhadap penguasaan kosakata Bahasa Indonesia yang siswa miliki berupa penerapan, pemahaman, pengetahuan, penguasaan materi, analisis dan evaluasi sebagai dampak dari penerapan media permainan sambung suku kata dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. D. Definisi Oprasional Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel tindakan adalah media permainan sambung suku kata, yaitu salah satu cara penyajian bahan pelajaran yang dikemas ke dalam sebuah permainan. Media permainan ini mengajak siswa untuk aktif dan terlibat secara

10 4 penuh selama pembelajaran berlangsung dengan tujuan siswa akan berlomba-lomba untuk membuat kosakata yang baru dari suku kata terakhir dari kata pertama yang diterima dalam permainan. Sedangkan yang menjadi variabel harapan adalah terjadinya peningkatan penguasaan kosakata Bahasa Indonesia siswa. Penguasaan kosakata yang dimaksud adalah ukuran penguasaan siswa terhadap kosakata Bahasa Indonesia yang mengarah pada adanya tanda perubahan dari siswa, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan berbicara, keterampilan menulis, sikap dan tingkahlaku berupa nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. E. Rancangan Penelitian Prosedur penelitian tindakan kelas ini dirancang melalui dua siklus, setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Masing-masing siklus melalui tahapan penting dalam penelitian tindakan yaitu sebagai berikut: (1) perencanaan; (2) pelaksanaan; (3) pengamatan; (4) refleksi. F. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Observasi Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengamati aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan lembar observasi saat kegiatan pembelajaran berlangsung. 2. Metode Wawancara Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk membantu peneliti menemukan hipotesa yang tepat untuk mengatasi masalah. Jawaban yang diberikan narasumber juga menjadi rujukan pembenaran hipotesa yang telah disusun peneliti. 3. Metode Tes Pengumpulan data menggunakan metode tes adalah teknik pengumpulan data di mana objek yang diteliti diminta mengerjakan tugas tertentu yang diberikan peneliti. Dalam penelitian ini, tes digunakan sebagai pengukur untuk mengetahui peningkatan terhadap penguasaan kosakata Bahasa Indonesia siswa. G. Instrument Penelitian Penelitian ini menggunakan lembar observasi untuk mengetahui dan menilai keaktifan aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa. Sedangkan untuk data hasil belajar siswa dalam penelitian ini menggunakan tes berisi soal berbentuk penugasan yang diberikan peneliti kepada kelompok permainan untuk diselesaikan bersama kelompok masing-masing sebagai ranah penilaian afektif dan psikomotorik siswa. Sedangkan untuk penilaian kognitifnya, berupa soal yang diberikan setiap akhir siklus berbentuk 10 soal pilihan ganda dan 5 soal isian singkat dengan waktu 60 menit. H. Metode Analisis Data 1. Analisis Data Hasil Observasi a. Analisis data aktivitas mengajar guru Aktivitas guru yang diamati adalah sebanyak 6 indikator, dan masing-masing indikator terdiri dari 4 deskriptor. Aktivitas guru dianalisis dengan cara menentukan skor aktivitas mengajar guru dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Mg: Aktivitas mengajar guru dalam rangka mengelola pembelajaran

11 5 Tabel 3.1 Pedoman Kriteria Aktivitas Guru Interval Nilai Kriteria X Mi + 1,5 Sdi Mi + 0,5 SDi X Mi + 1,5 SDi Mi - 0,5 SDi X Mi + 0,5 SDi Mi - 1,5 SDi X Mi - 0,5 SDi X Mi - 1,5 Sdi X X X X 40 X 24 Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Nurkencana (dalam Dewi, 2015: 43) Keterangan: X = Rata-rata skor aktivitas guru Untuk data aktivitas guru dikatakan berhasil apabila rata-rata skor guru untuk setiap aktivitas termasuk pada kriteria baik atau sangat baik. b. Analisis data aktivitas belajar siswa Aktivitas siswa yang diamati adalah sebanyak 6 indikator, dan masing-masing indikator terdiri dari 4 deskriptor. Tabel 3.2 Pedoman Kriteria Aktivitas Belajar Siswa Interval Nilai Kriteria X Mi + 1,5 Sdi Mi + 0,5 SDi X Mi + 1,5 SDi Mi - 0,5 SDi X Mi + 0,5 SDi Mi - 1,5 SDi X Mi - 0,5 SDi X Mi - 1,5 Sdi X X X X 40 X 24 Sangat aktif aktif Cukupaktif Kurang aktif Tidak aktif Nurkencana (dalam Dewi, 2015: 43) Keterangan: X = Rata-rata skor aktivitas belajar siswa Untuk data aktivitas belajar siswa dikatakan berhasil apabila rata-rata skor belajar siswa untuk setiap aktivitas termasuk pada kriteria aktif atau sangat aktif. 2. Analisis Data Hasil Belajar Penguasaan Kosakata Data analisis meliputi ketuntasan belajar individu, rata-rata kelas, dan ketuntasan belajar klasikal. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa yang diperoleh dari setiap siklus. a. Ketuntasan Belajar Secara Individu Untuk menghitung ketuntasan secara individu digunakan rumus, Sudjana (dalam Dewi, 2015: 46), yaitu: Keterangan: NA : Nilai Akhir b. Rata-Rata Kelas Untuk menghitung rata-rata kelas pada masing-masing siklus digunakan rumus Sugiono (dalam Dewi, 2015: 47), yaitu:

12 6 Keterangan: Me: Mean (rata-rata kelas) : Sigma (banyak jumlah) Xi : Nilai ke i sampai ke n n : Jumlah individu c. Ketuntasan Belajar Secara Klasikal Nilai evaluasi diperoleh setelah dilakukan tindakan kelas, kemudian dianalisis untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar. Ketuntasan hasil belajar secara klasikal dihitung menggunakan rumus Aqid (dalam Dewi, 2015: 47), yaitu: Keterangan: KK: Ketuntasan Klasikal P : Jumlah siswa yang menperoleh nilai N : Jumlah siswa yang ikut tes Sesuai dengan petunjuk teknik penilaian di atas, kelas dapat dinyatakan tuntas secara klasikal apabila ketuntasan klasikal mencapai ketuntasan sebesar I. Indikator Kinerja Yang menjadi indikator kinerja atau indikator keberhasilan pada penelitian tindakan kelas ini adalah hasil tes penguasaan kosakata, aktivitas mengajar guru, dan aktivitas belajar siswa dengan ketuntasan sebagai berikut: 1. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila hasil tes penguasaan kosakata siswa mencapai ketuntasan klasikal yaitu dengan nilai (berdasarkan KKM) pelajaran Bahasa Indonesia. 2. Keberhasilan penelitian ini dilihat dari aktivitas mengajar guru dengan kriteria minimal baik serta aktivitas belajar siswa minimal dengan kriteria aktif dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan Sambung Suku Kata. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa indonesia siswa melalui penggunaan media permainan sambung suku kata siswa kelas IV SDN 15 Ampenan tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dengan pelaksanaan masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan evaluasi, serta tahap refleksi. Rincian pelaksanaan siklus I dan siklus II pada penelitian ini dirincikan pada tabel 4.1 berikut, yaitu: Tabel 4.1 Pelaksanaan Penelitian Siklus I dan Siklus II Di Kelas IV SDN 15 Ampenan Siklus Pertemuan Hari/Tanggal Materi Alokasi Waktu 1 Senin 20, Maret 2017 Menulis Karangan 4 35 JP I 2 Selasa 21, Maret 2017 Evaluasi/Tes Akhir Siklus I 4 35 JP 3 Rabu 29, Maret 2017 Menulis Pengumuman 4 35 JP II 4 Kamis 30, Maret 2017 Evaluasi/Tes Akhir Siklus II 4 35 JP

13 7 Data penelitian ini terdiri dari data data aktivitas mengajar guru yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas mengajar guru pada saat proses pembelajaran berlangsung serta aktivitas belajar siswa yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas belajar siswa dan data hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil evaluasi/tes akhir yang dilakukan siswa pada setiap akhir siklus. Adapun ringkasan dari hasil penelitian pada siklus I, dan siklus II yang memuat hasil observasi aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil evaluasi penguasaan kosakata siswa pada penelitian ini dirincikan pada tabel 4.2 berikut, yaitu: Tabel 4.2 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru, Aktivitas Belajar Siswa Dan Hasil Evaluasi/Tes Penguasaan Kosa Kata Siklus I Dan Siklus II Hasil Observasi Aktivitas Hasil Evaluasi/Tes Siklus Mengajar Guru Belajar Siswa Penguasaan Kosa Kata Jumlah Kriteria Jumlah Kriteria Nilai Rata- Ketuntasan Skor Skor Rata Tes Klasikal I 87 Sangat Baik 82 Sangat Aktif % II 91 Sangat Baik 84 Sangat Aktif % Berdasarkan analisis hasil data pelaksanaan siklus I dan siklus II di atas, bahwa persentase dari berbagai aktivitas yang menjadi ukuran indikator keberhasilan dalam penelitian ini mulai dari aktivitas mengajar guru, aktivitas belajar siswa serta hasil tes penguasaan kosakata siswa mengalami peningkatan sehingga telah dinyatakan mencapai keberhasilan dalam penelitian ini. Data dari hasil observasi aktivitas mengajar guru siklus I memperoleh skor 87 dengan kriteria mengajar sangat baik, kemudian pada pelaksanaan siklus II data hasil observasi aktivitas mengajar guru mengalami peningkatan jumlah skor dengan memperoleh skor 91 masih dengan kriteria mengajar sangat baik. Sedangkan data hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus I memperoleh skor 82 dengan kriteria belajar sangat aktif, kemudian pada pelaksanaan siklus II data hasil observasi aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan skor, meskipun jumlah peningkatan skornya sedikit yaitu skor 84 hanya meningkat 2 skor dari siklus I namun tetap dengan kriteria belajar sangat aktif. Selanjutnya data hasil tes penguasaan kosakata siswa siklus I memperoleh nilai rata-rata kelas dengan ketuntasan klasikal 55% dengan jumlah siswa yang tuntas 22, yang tidak tuntas 18 dari total 40 orang yang mengikuti tes. Kemudian pada pelaksanaan siklus II data hasil tes penguasaan kosakata siswa mengalami peningkatan dan memperoleh nilai rata-rata kelas dengan ketuntasan klasikal 87.5% dengan jumlah siswa yang tuntas 35, yang tidak tuntas 5 dari total 40 orang yang mengikuti tes. Dari data tersebut diketahui ketuntasan klasikal siklus I 55% meningkat menjadi 87.5% pada siklus II. Ketuntasan klasikal dari siklus I ke siklus II memperoleh peningkatan ketuntasan klasikal sebesar 32.5%. V. PENUTUP A. Kesimpulan 1. Penggunaan media permainan sambung suku kata dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa indonesia siswa kelas IV SDN 15 Ampenan tahun pelajaran 2016/2017 dengan melakukan beberapa langkah kegiatan yaitu pertama, siswa membentuk beberapa kelompok belajar secara heterogen; kedua, masing-masing kelompok siswa menerima satu buah kata yang berbeda; ketiga, setiap anggota dari masing-masing kelompok mulai membuat kata baru dari suku kata terakhir dari kata pertama yang

14 diterima sebanyak-banyaknya sesuai dengan peraturan permainan sambung suku kata sampai batas waktu yang telah ditentukan; keempat, pemenang dari permainan sambung suku kata adalah kelompok yang paling banyak mengumpulkan kosakata baru dari kata pertama yang diterima. 2. Penggunaan media permainan sambung suku kata dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa indonesia siswa kelas IV SDN 15 Ampenan tahun pelajaran 2016/2017 dan penelitian ini telah berhasil secara optimal karena mampu mencapai lebih dari kategori minimal pada indikator kinerja yang telah ditetapkan, yaitu: (a) dapat meningkatkan aktivitas mengajar guru pada siklus I memperoleh skor 87, menjadi 91 dengan kategori aktivitas sangat baik pada siklus II dan aktivitas belajar siswa pada siklus I memperoleh skor 82, menjadi 84 dengan kategori aktivitas belajar sangat aktif; (b) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus I dengan ketuntasan klasikal sebesar 55% dengan nilai rata-rata kelas ketuntasan klasikal meningkat menjadi 87.5% dengan nilai rata-rata kelas pada siklus II. B. Saran Adapun saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini yaitu: 1. Bagi Siswa, hendaknya selalu berpartisipasi secara aktif di setiap kegiatan belajar dan senantiasa fokus dalam menerima materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. 2. Bagi Guru, hendaknya dapat mengembangkan wawasan dan ide-ide baru dalam melaksanakan pembelajaran dengan mengoptimalkan penggunaan berbagai jenis media pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia 3. Bagi Sekolah, hendaknya mendukung dan memfasilitasi semua guru untuk dapat mengembangkan ide dan wawasan dalam membuat dan menggunakan berbagai jenis media pembelajaran dalam penerapannya pada kegiatan belajar mengajar. 8